Modul ke:
09 Fakultas
Teknik Program Studi
Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd
Kompetensi Diharapkan mahasiswa memahami nilai-nilai karakteristik bangsa sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila, khususnya tentang Ketuhanan Yang Maha Esa Mahasiswa dapat melaksanakan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dan aktualisasi sila ketuhanan yang maha Esa dalam kehidupan bernegara Agama hendaknya menjadi titik konvergen (pertemuan) dari berbagai ajaran moral, kepentingan, keyakinan, serta niat untuuk membangun ada beberapa dioalog antar umat beragama: • • •
Dialog beragama mesti berdasarkan pengalaman religious atau pengalaman beriman yang kokoh. Dialog menuntut keyakinan bahwa religi lain juga memiliki dasar kebenaran pula. Dialog harus didasari keterbukaan pada kemungkinan perubahan yang tulus (pemahaman).
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK Dalam bidang politik, secara umum terdapat berbagai macam kegiatan kenegaraan meliputi proses menentukan tujuan-tujuan dari sitem yang telah disepakati dan melaksanakan tujuan terebut. Politik meliputi unsur kekuasaan, jabatan, wewenang dan lain-lain. Jika dalam berpolitik kita berpedoman kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka segala proses mekanisme berpolitikan harus sesuai dengan perundang-undangan dan nilai agama. Tindakan “Money politic” dalam sebuah pesta demokrasi seperti pilkada merupakan suatu tindakan secara nyata tidak menyakini bahwa Tuhan akan memberikan kekuasaan sesuai apa yang dikehendakiNya. Kalau dalam tindakan politik tidak akan membawa dampak positif kepada diri pemimpin dan rakyat, seperti aparat pemerintahan terlibat dalam korupsi sehingga akhirnya masuk penjara.
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM PEMBAGUNAN BIDANG EKONOMI
Pedoman kepada keyakinan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjadikan landasan spiritual, moral dan etika bagi penyelenggaraan pembangunan eknomi. Dengan demikian, ekonomi pancasila dapat dikendalikan oleh kaidah-kaidah moral dan etika sehingga pembaunan-pembagunan dapat meningkat akhlak kewarganegaraan. Pancasila yang sudah disepakati sebagai dasar Negara etika dalam kehidupan bernegara, tentu sudah semstinya hasil pembagunan ekonomi sebagai hasil usaha bersama yang dapat menciptakan terwujudnya nilai-nilai ketuhanan YME.
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM PEMBAGUNAN SOSIAL BUDAYA 1. 2. 3.
Senantiasa berdasarkan kepada system nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang memiliki oleh masyarakat Indonesia. Pembaunan di tujukan untuk meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual. Menciptakan system social budaya yang beradap melalui pendekatan manusia secara universal
MAKNA YANG AKTUALISASI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM PEMBAGUNAN BIDANG HANKAM 1.
2.
3.
4. 5.
Pembagunan dalam bidang pertahanan dan keamanan mutlak dilakukan dengan senantiasa berdasarkan pada nilainilai Pancasila. Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam pembaunan bidang ini dapat dilakukan dengan cara: Pertahanan dan keamanan Negara harus berdasarkan kepada tujuan demi tercapainya kesjahteraan hidup manusia sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Pertahanan dan keamanan Negara harus berdasarkan pada tujuan demi tercapainya kepentingan seluruh warga Negara Indonesia. Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asai manusia, persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan. Pertahanan dan keamanan Negara harus diperuntukan demi terwujudnya keadilan dan kehidupan bermasyarakat.
MAKNA DAN AKTUALISASIN SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM PEMBAGUNAN BIDANG HUKUM DAN HAM
•
•
•
Dalam Negara hukum, Pancasila tidak boleh terjadi pemisahan antara agama dan Negara, karena hal itu akan bertentangan dengan Pancasila. Kebebsan beragama dalam arti positif, atheism tidak dibenarkan. Terdapat dua nilai mendasar, yaitu: Kebebasan beragama harus mengacu pada makna yang positif sehingga peningkaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak dibenarkan. Ada hubungan yang erat antara agama dan Negara.
Karakter Bangsa Istilah “Karakter” relatif agak sulit didefinisikan, namun dapat dimengerti bila diuraikan. Menurut Sigmund Freud karakter adalah sekumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu sistem daya juang yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku. Situasi dan kondisi masyarakat kita dewasa ini menghadapkan kita pada suatu keprihatinan dan sekaligus juga mengundang kita untuk ikut bertanggung jawab. Perbaikan karakter bangsa merupakan satu kunci terpenting agar bangsa yang besar jumlah penduduknya ini bisa keluar dari krisis dan menyongsong nasibnya yang baru.
Iman dan Takwa terhadap Tuhan YME sebagai Karakter Bangsa Negara kesatuan yang berbentuk republik ini telah cukup dikenal sebagai masyarakat religius dan seiring dengan itu perlu pembangunan moral bagi warga negara yang kelak kan melahirkan indivisu sebagai makhluk beragama (human religius). Hubungan manusia dengan Tuhan, sebagaimana tersirat dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengambarkan suatu karakter bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius baik dalam konteks hubungan Khalik (pencipta hidup) dan makhluk (penikmat hidup).
Pelestarian Nilai-nilai luhur Perjuangan bangsa Nilai Ketaqwaan
Nilai Toleransi
Nilai Ramah Tamah
Nilai Persatuan
Nilai Keikhlasan dan Kejujuran
Kedisipilinan
Nilai Saling Menghormati
Nilai Keserasian
Nilai Kesetiaan
Nilai Tanggung Jawab
Nilai Kesederhanaan
Nilai Kerjasama
Nilai Martabat dan Harga Diri
Nilai Musyawarah
Nilai Gotong Royong
Daftar Pustaka Surip, Ngadino, 2015, DKK, Pancasila dalam makna dan aktual, CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Soekarno, 1989, Pancasila dan Perdamaian Dunia, CV Haji Masagung, Jakarta. Suwarno, 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. Yamin, Muhammad, 1954, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Djambatan, Jakarta/Amsterdam Syarbaini, Syahrial, 2011, Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) di Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia. Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma. Taniredja, Tukiran, 2012., Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung: Alfabeta
Terima Kasih