Modul ke:
10 Fakultas
Teknik Program Studi
Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd
Kompetensi Diharapkan mahasiswa menemukan dan memahami kembali nilai karakteristik bangsa sebagai perwujudan niali-nilai Pancasila Mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai kemanusian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makna Dan Aktualisasi Sila Kemanuasiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bergara Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menunjukkan bahawa manusia diakui dan diperlakukannya sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan nilai tersebut, dikembangkan sikap saling mencintai sesame manusia, sikap tengang rasa dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Berdasarkan nilainilai kemanusaiaan, maka Indonesia menentang segala macam bentuk ekspoitasi , penindasan oleh satu bangsa terhadap bangsa lain. Oleh satu golongan terhadap golongan lain, oleh penugasan terhadap rakyatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengajarkan untuk menghrmati harkat dan martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi manusia. Nilai ini didasarkan pada kesadaran bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia. Karena itu dikembangkanlah sikap-sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Dalam keakuliasasikan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat ditimbngkan beberapa prinsip pemikiran implementatif, antara lain: 1.
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuaai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang MAHA Esa. 2. Mengakui persamaan derajad, perasamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, suku agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit dans ebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesame manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tegangn rasa dan tepa elira. 5. Mengembangkan sikap tidak semenamena terhadap orang lain. 6. Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanuasiaan. 8. Berani membla kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan kerjasama denganbangsa lain.
BANGSA DAN AKTUALISASI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM PEMBAGUNAN POLITIK
Hakekatnya sesuai dengan: •
Pembukaan UUD 1945 alenia Pertama: “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oelh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” •
Pasal 27, 28, 29, 30, dan 31 UUD 1945
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran inmplementatif dalam bidang politik, antar lain: 1. Mengakui persamaan derajat persaamaan hak dan persamaan kewajibannya anatara sesame manusia. 2. Saling mencintai sesaman manusia. 3. Mengembangkan sikap tengang rasa. 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. 5. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan. 6. Berani membela kebenaran dan keadilan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Hormatmenghormati dan kerjasama dengan bangsa lain.
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM PEMBAGUNAN EKONOMI
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran inmplementatif dalam bidang ekonomi, antar lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengakui persamaan derajat persaamaan hak dan persamaan kewajibannya anatara sesama manusia. Saling mencintai sesaman manusia. Mengembangkan sikap tengang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormatmenghormati dan kerjasama dengan bangsa lain.
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM PEMBAUNAN BIDANG HANKAM
Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bidang ini dapat dilakukan dengan cara: 1.
2. 3. 4.
Pertahanan dan keamanan Negara harus berdasarkan kepada tujuan demi tercapaianya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pertahanan dan keamanan harus berdasarkan pada tujuan demi tercapainya kepentingan seluruh warga Negara Indonesia. Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asasi dan manusia, persamaan derajat serta kebebasan manusia. Pertahana dan keamanan Negara harus diperuntukan demi terwujudnya keadilan dalam ekhidupan masyarakat.
Nilai-nilai tersebut di atas kegiatankegiatan ekonomi, yaitu:
dapat
diaplikasikan
dalam
a. Distribusi pendapatan dalam suatu kegaiatan usaha sesuai dengan hak dan kewajiban serta kedudukan masingmasing. b. Membantu pekerjaan yang lemah baik melalui bimbingan keterampilan maupun dalam bentuk material. c. Gemar meberikan sebagian rezekinya kepada orang lain. d. Mengakui bahwa keberhasilan sesuatu usaha atas kerja semua pihak. e. Menghormati rekan kerja serta menjamin hubungan baik diantara borangorang yang menelibatkan dalam komunitas produsen dengan konsumen.
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM PEMBAGUNAN SOSIAL BUDAYA Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran inmplementatif dalam bidang social budaya, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengakui persamaan derajat persaamaan hak dan persamaan kewajibannya anatara sesame manusia. Saling mencintai sesaman manusia. Mengembangkan sikap tengang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormatmenghormati dan kerjasama dengan bangsa lain.
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran inmplementatif dalam bidang hankam, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengakui persamaan derajat persaamaan hak dan persamaan kewajibannya anatara sesame manusia. Saling mencintai sesaman manusia. Mengembangkan sikap tengang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormatmenghormati dan kerjasama dengan bangsa lain.
MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KE MANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM PEMBAGUNAN BIDANG HUKUM DAN HAM Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran inmplementatif dalam bidang hankam, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengakui persamaan derajat persaamaan hak dan persamaan kewajibannya anatara sesame manusia. Saling mencintai sesaman manusia. Mengembangkan sikap tengang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormatmenghormati dan kerjasama dengan bangsa lain.
Penanaman Nilai Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa
Pada Diri Sendiri
Membangun Ketahanan Keluarga
Membangun Karakter dalam Masyarakat
Dalam dunia pendidikan
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berbudi pekerti luhur (akhlak mulia)
Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri
Memiliki tanggung jawab dalam bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani
Semakin menonjolnya sikap individualistis yaitu mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum, hal ini bertentangan dengan azas gotongroyong.
Semakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan.
Gotong Royong sebagai Karakter Bangsa Gotong royong adalah sikap kebersamaan dalam berbuat dan berkarya, sikap kebersamaan ini merupakan cerminan dari rasa senasib dan sepenanggungan. Manakala bangsa dan negeri ini dirundung masalah maka sikap sediaan berkorban dan bergotong royong terpanggil untuk menanggung masalah bangsa dengan bersama-sama dan menyelesaikannya secara bersama-sama pula.
Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih sebagai Karakter Bangsa Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dan identitas merah putih sudah menjadi kultur bangsa yang sekaligus sebagai identitas nasional. Bhinneka tunggal Ika menyatukan gugusan keberagaman dan tanah air yang kaya kedalam suatu wadah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Identitas Merah Putih pada bendera nasional adalah cerminan persatuan yang digariskan secara tegas oleh bahasa persatuan Indonesia. Beragam adat istiadat, bahasa, suku dan warna kulit menjalin kebersamaan hidup berbangsa. Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan memberikan kelebihan dalam menyatukan kesadaran persatuan sendiri yang berbenih dalam rasa kebangsaan, terutama ketika teks Sumpah Pemuda yang berbunyi “menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
Kebangsaan Indonesia sebagai Karakter Bangsa
Pertama kali munculnya pada tiga hal pokok, yaitu identitas kebangsaan atau ke-Indonesiaan, identitas primordial atas tanah dan air, dan identitas primordial atas bahasa persatauan (bahasa Indoensia). Identitas nasional pada awalnya merupakan ide dan semangat gerakan pemuda-pemuda yang berhasil mendeklerasikan Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928. Saat itulah pertama kali identitas nasional muncul secara tegas. Sejak itu kesadaran nasional semakin meluas, kemudian identitas itu kemudian mengkrital menjadi satu asas dari falsafah negara, yaitu Pancasila, khususnya Sila “Persatuan Indonesia” Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku bangsa yang “dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia yang kemudian menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan rohnya adalah “Bhinneka Tunggal Ika” yang menjadi dasar dan arah pengembangannya.
Membangun karakter bangsa
Karakter adalah hasil dari kebiasaan yang ditumbuh kembangkan. Untuk membangun karakter adalah dengan membentuk kebiasaan (habits forming) yang berarti harus menanamkan kebiasaankebiasaan yang baik. Karakter perlu dengan sengaja dibangun, dibentuk, ditempa dan dikembangkan serta dimantapkan. Pembangunan karakter sangat dipengaruhi oleh lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang kemudian meluas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembangun karakter bangsa harus mendapat perioritas utama dalam pembangunan bangsa, karena bangsa terhindar dari berbagai krisis. Seorang yang berkarakter akan selalu tampil sebagai seorang yang mewujudkan kebajikan dan orang yang berkarakter terbuka bagi dirinya mendapat kebajikan dari Tuhannya.
Pembangunan karakter dalam kehidupan dapat dilakukan dalam beberapa dimensi, yaitu: 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kepedulian sosial (social sensivity), yaitu orang yang berkarakter tidak hanya sekedar peduli, tetapi juga mengulurkan tangan dan memiliki sensitivitas sosial. Orang yang berkarakter selalu mengembangkan simpati dan empati. Pelindung dan jaga hubungan baik (naturance and care) adalah orang yang sosok emlindungi, menjaga, memberikan perlindungan dan menjaga hubungan dengan orang lain. Selalu mengembangkan sifat berbagi, bekerja sama dan adil (sharing, cooperation and fairness) Seorang individu yang jujur (honesty) Mengedepankan moral dan ethika (moral choice) Selalu mengontrol dan instrospeksi diri (self control andself monitoring) Pribadi yang suka menolong dan dan membantu ornag lain (helping other) Mampu menyelesaikan masalah dan konflik sosial (social problem solving and conflict resolution)
Daftar Pustaka Surip, Ngadino, 2015, DKK, Pancasila dalam makna dan aktual, CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Soekarno, 1989, Pancasila dan Perdamaian Dunia, CV Haji Masagung, Jakarta. Suwarno, 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. Yamin, Muhammad, 1954, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Djambatan, Jakarta/Amsterdam Syarbaini, Syahrial, 2011, Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) di Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia. Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma. Taniredja, Tukiran, 2012., Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung: Alfabeta
Terima Kasih