STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN NGAWI MATRIK SPKD PERKOTAAN NO
ISU
2 1 1 PENDIDIKAN 1 Pendapatan rendah menyebabkan masyarakat miskin tidak mempunyai biaya untuk pendidikan
2
Masyarakat berpendapat bahwa sekolah tidak bisa menjamin seseorang untuk bisa bekerja
MASALAH MENDASAR
STRATEGI
INDIKATOR STRATEGI
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM
KEGIATAN
3
4
5
6
7
8
1. Rendahnya pendidikan masyarakat miskin perkotaan disebabkan oleh ketidak mampuan dalam mengakses lembaga pendidikan diatas Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Karena pendapatan rendah dan mahalnya biaya sekolah
1. Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan dengan cara, mengembangkan sekolah berbasis pemberdayaan potensi local, berbasis kebutuhan pasar kerja, dan membebaskan biaya pendidikan khusus untuk orang miskin
2. Desa perkotaan lebih membutuhkan ketrampilan sedangkan sekolah belum bisa menjawab kebutuhan tersebut
1. Meningkatnya angka 1. Program partisipasi sekolah Anak Usia Dini masyarakat 40%
2. 95% anak usia sekolah dari keluarga miskin dapat mengakses pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya
Pendidikan Meningkatnya jumlah anak 1. Pembangunan Gedung Tersedianya Gedung keluarga miskin yang memperoleh Sekolah Sekolah TK di pendidikan sesuai dengan standart Ds.tertinggal pendidikan yang ada 2. Pengadaan Buku - Buku & Tersedianya Buku & Alat Tulis Siswa ATK Gratis bagi Siswa Miskin 3.Pengadaan Pakaian Seragam Tersedianya Seragam Sekolah bagi Siswa Miskin
2. Program Wajib Belajar Meningkatnya jumlah lulusan Pendidikan Dasar Sembilan setara pendidikan menengah Tahun
3. Meningkatkan kwalitas pendidikan/sekolah yang menjawab kebutuhan pasar kerja
Pendidikan Tersedianya sarana prasarana pendidikan yang memadahi dengan perspektif : Murah, berbasis kecakaan hidup, membangun mental usaha, membangun jaringan dengan instansi/lembaga usaha
4. Program Pendidikan Non Berkembangnya kursus Formal ketrampilan yang dikelola masyarakat Meningkatnya jumlah keluarga miskin yang mengikuti pelatihan ketrampilan yang diselenggarakan oleh pemerintah Munculnya usaha-usaha baru yang dikelola oleh lulusan pelatihan ketrampilan
1
TARGET
10 Meningkatnya Jumlah Anak Usia Dini yg sekolah 100 % Siswa miskin mendpt Buku & ATK 100 % Siswa miskin mendpt Seragam Sekolah
1. Penambahan Ruang Kelas Tersedianya ruang kelas Tercapainya Rasio Sekolah sekolah baru Ruangkelas Murid 32 /Ruang 2. Pembinaan SMP Terbuka 3. Penyediaan Biaya Operasional Madrasah 4. Penyelenggaraan Paket A Setara SD
3. Program Menengah
INDIKATOR PROGRAM/KEGIATA N 9
Terbinanya SMP terbuka Tersedianya dana operasional Terselenggaranya Kejar Paket A
Termotivasinya SMP terbuka Tercapainya kelancaran operasional Prosentase siswa putus sekolah yang ikut kejar paket A 5. Penyelenggaraan Paket B Terselenggaranya Kejar Prosentase siswa putus Setara SMP Paket B sekolah yang ikut kejar paket B 6. Penyediaan Beasiswa Tersedianya beasiswa Termotivasinya anak Retrieval Untuk Anak Putus untuk anak putus putus sekolah Skolah sekolah 1. Penyediaan Beasiswa Bagi Terlayaninya anak Meningkatnya jumlah Keluarga Tidak Mampu sekolah usia 10 s/d 15 lulusan pendidikan menengah Th. 2. Penyelenggaraan Paket C Tersedianya beasiswa Termotivasinya anak Setara SMU untuk anak tidak mampu sekolah keluarga tidak mampu usaha-usaha 3. Peningkatan Kerjasama Munculnya Dengan Dunia Usaha dan baru Dunia Industri 1. Pemberdayaan Tenaga Terselenggaranya Kejar Prosentase siswa putus Pendidik Non Formal Paket C sekolah yang ikut kejar paket C 2.Pembinaan Pendidikan terselenggaranya 100% Keluarga miskin Kursus & Kelembagaan platihan tenaga pendidik dapat mengikuti Pelatihan Ketrampilan non formal
VOLU SUMBERDANA ME SASA APBD APBD. APBN RAN KAB. PROV 11 12 13 14 15
LOPENAN KASI G-GUNG JAWAB 16 17
NO
1 2
ISU
MASALAH MENDASAR
STRATEGI
INDIKATOR STRATEGI
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM
KEGIATAN
2
3
4
5
6
7
8
INDIKATOR PROGRAM/KEGIATA N 9
TARGET
10
Pertanian / Mata Pencaharian: 1 Biaya produksi pertanian 1. Hasil produksi tinggi pertanian rendah karena belum ada sistem irigasi yang memadai, banyaknya hama, sering terjadinya bencana alam 2 Rusaknya sistem pengairan yang ada karena kurangnya perawatan, sehingga petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk pengairan 2. Biaya pertanian pertanian mahal
1. Menekan biaya produksi pertanian dengan mengembangkan pertanian input rendah dengan cara melibatkan masyarakat petani dalam perencanaan dan penyusunan kebijakan serta pelembagaan penggunaan sarana produksi pertanian berbasis teknologi organik dengan produksi memanfaatkan potensi lokal secara mandiri
2. Memperbaiki sarana prasarana Pasar- Pasar Desa dan Kecamatan
3. Pencegahan bencana dengan cara menjalankan program one home one three dan memelihara daerah resapan air serta memasyarakatkan Gerakan Sumur Resapan.
1. Kemampuan Rehabilitasi / berfungsinya kembali 1. Program Pengembangan 1.Terbngunnya/ terehabilitasinya 1. mengendalikan hama & Pengelolaan jaringan jaringan irigasi pertanian di 33 wil. Pemeliharaan Jaringan Irigasi jaringan irigasi yg rusak masih sangat rendah irigasi, Rawa & Jarngan Perkotaan sehingga sering gagal Pengairan lainnya panen 2. Harga pupuk mahal dan 2. Program Perlindungan & 2. Berfungsinya sulit untuk Konservasi Sumber Daya sumber daya alam mendapatkannya Alam
3. Biaya pertanian pinjaman
kembali 1. Pemberdayaan Pemakai Air
Petani Ada perda tentang Sumber daya alam/air pengelolaan sumber Air terlindungi
meningkatnya ketrampilan petani &Pelaku agribisnis perkotaan
minimal 50% jumlah petani daerah perkotaan terampil
2. Penyuluhan & Pendampingan Petani & Pelaku Agribisnis 3. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
1. berkembangnya produktivitas masyarakat desa &Pelaku agribisnis
minimal 30% masyarakat miskin daerah perkotaan memiliki usaha
meningkatnya kapasitas managerial lembaga petani perkotaan
minimal 30% jumlah lembaga petani perkotaan mandiri
1. Pengembangan Bibit Ikan Unggul
tumbuh kembangnya bibit bibit unggul perikanan
minimal 80% bibit unggul perikanan tersebar ke masyarakat
2. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
Kelompok tani ikan di minimal 80% petani ikan perkotaan mendapatkan daerah perkotaan pendampingan intensif terfasilitasi
produksi 4. Program Peningkatan Tersedianya sapras pelatihan 1. Pelatihan Petani & berasal dari Kesejahteraan petani & Pendampingan Kelompok Pelaku Agribisnis Tani
4. Rusaknya sistem pengairan yang ada karena kurangnya perawatan, sehingga petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk pengairan pertanian 5. Sering terjadinya 7. Program bancana mengakibatkan Pengembangan gagal panen budidaya perikanan
Meningkatnya Jumlah Petani/Klpk tani ikan
6. Akses jalan menuju area pertanian rusak, sehingga pada waktu musim hujan petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk Program Peningkatan transportasi Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan)
1. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan 2. Pengembangan Perbenihan / Perbibitan
disetiap pekarangan rumah masyarakat tertanam toga tersedianya bibit/benih pertanian & Perkebunan
3. Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian 4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
Program Peningkatan Produksi Hasil Perternakan
Meningkatnya Populasi Ternak
3. Pendistribusian Bibit ternak Kepada Masyarakat
masyarakat miskin di 33 wil.perkotaan terfasilitasi bibit/benih
Mutu Produksi Pertanian di 33 wil.perkotaan meningkat minimal 50% tumbuh kembangnya ragam sumber pangan alternatif
1. Pengembangan Sarana sarana &Prasarana & Prasarana Pembibitan pembibitan ternak Ternak berkembang pesat 2. Pembibitan & Perawatan Ternak
minimal 30% desa di 33 wil.perkotaan mampu mengembangkan sumber pangan alternatif
33 wil.perkotaan terdapat sarana& prasarana pembibitan ternak
tersedianya pembibitan &perawatan ternak
tersedianya distribusi bibit ternak kepada masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan 4. Penyuluhan distribusi bibit ternak ke Pengelolaan Bibit Ternak masyarakat dapat di Yang Di Distribusikan pantau Kepada Masyarakat
2
jaringan irigasi pertanian di 33 wil. Perkotaan lancar
di 33 wil.perkotaan terdistribusi bibit ternak kepada masyarakat miskin Pengelolaan Bibit ternak di masyarakat 80% berjalan baik
VOLU SUMBERDANA ME SASA APBD APBD. APBN RAN KAB. PROV 11 12 13 14 15
LOPENAN KASI G-GUNG JAWAB 16 17
NO
ISU
MASALAH MENDASAR
STRATEGI
INDIKATOR STRATEGI
1
2
3
4
5
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM
6
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
7
Meningkatnya pemasaran hasil Produksi peternakan
3
KEGIATAN
8 1. Pengembangan Bibit Ikan Unggul
INDIKATOR PROGRAM/KEGIATA N 9 tersedianya bibit/benih Ikan unggul
TARGET
10 di 33 wil.perkotaan terfasilitasi bibit/benih ikan unggul
VOLU SUMBERDANA ME SASA APBD APBD. APBN RAN KAB. PROV 11 12 13 14 15
LOPENAN KASI G-GUNG JAWAB 16 17
NO
1 3
ISU
MASALAH MENDASAR
STRATEGI
INDIKATOR STRATEGI
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM
KEGIATAN
2
3
4
5
6
7
8
Ekonomi: 1 Pendapatan masyarakat 1. Terbatasnya masih sangat rendah, di lapangan pekerjaan karenakan sempitnya disebabkan karena lapangan pekerjaan rendahnya akses masyarakat terhadap 2 Masyarakat miskin tidak lembaga keuangan baik formal maupun non formal memiliki modal dan ketrampilan yang cukup sehingga tidak mampu menciptakan lapangan untuk membuka usaha pekerjaan baru 3 3) Banyaknya jumlah anggota keluarga masyarakat miskin menyebabkan besarnya biaya hidup sehingga memaksa masyarakat miskin untuk hutang
1. Memperluas programprogram pemberdayaan UMKM dengan cara membentuk kelompokkelompok usaha masyarakat dengan memberikan modal usaha tanpa bunga menegmbangkan ketrampilan kewirausahaan
1. Tumbuhnya Program Penciptaan Iklim kelompok-kelompok usaha UKM Yg Kondusif mandiri yang dikelola oleh masyarakat
Fasilitasi Pengembangan berkembangnya UKM & 1. Munculnya UKM UKM baru 1. home industri di 33 wil. yang dikelola oleh masyarakat Usaha Kecil Menengah perkotaan miskin.
1. Penyelenggaraan 90% Home industri di 33 Pembinaan Industri Rumah wil. perkotaan Tangga, Industri Kecil & mendapatkan pembinaan Industri Menengah
2. Menurunnya angka Program Pengembangan pertumbuhan penduduk Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) & Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) Lainnya.
INDIKATOR PROGRAM/KEGIATA N 9
TARGET
10 terfasilitasinya 30% UKM &Home industri yg ada di 33 wil. Perkotaan
80% Home industri yg ada di 33 wil. perkotaan mampu mengelola usahaya secara masif
1. meningkatnya jaminan sosial 1. Pelatihan Ketrampilan bagi Masyarakat miskin Berusaha bagi Keluarga Miskin klasifikasi SANGAT MISKIN di 33 wil. Perkotaan &Penyandang masalah kesejahteraan sosial
masyarakat miskin di 33 wil. perkotaan mendapatkan pelatihan ketrampilan
minimal 30% masyarakat miskin di 33 wil. perkotaan memiliki skill &mampu menciptakan usaha
2. Pengadaan Sarana & Prasarana Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin
terfasilitasinya sarana &prasarana usaha bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan
30% masyarakat miskin
4. Program Peningkatan berfungsinya Balai latihan Kualitas Dan Kerja secara maksimal Produktivitas Tenaga Kerja
para Pencari kerja memahami hak hak sebagai tenaga kerja
4
3. GNOTA (Gerakan meningkatnya jumlah nasional orang tua Asuh) donatur anak asuh
jumlah anak asuh yang tersantuni dari program GNOTA meningkat minimal 10%
4. Fasilitasi Manajemen tumbuhnya Usaha Usaha Bagi Keluarga Miskin usaha keluarga miskin yg dimanajemen dengan baik dalam kelompok /Kelompok Usaha bersama 5. Pelatihan Ketrampilan Bagi Penyandang masalah Penyandang Masalah kesejahteraan sosial kesejahteraan sosial mendapatkan pelatihan ketrampilan
minimal 30% Kelompok Usaha bersama terfasilitasi
Pendidikan & Pelatihan para pencari kerja Ketrampilan Bagi Pencari mendapatkan pelatihan Kerja ketrampilan
meningkatnya pencari kerja yg terdidik dan terampil
30 % Penyandang masalah kesejahteraan sosial
VOLU SUMBERDANA ME SASA APBD APBD. APBN RAN KAB. PROV 11 12 13 14 15
LOPENAN KASI G-GUNG JAWAB 16 17
NO
1 4
ISU
MASALAH MENDASAR
STRATEGI
INDIKATOR STRATEGI
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM
KEGIATAN
2
3
4
5
6
7
8
KESEHATAN 1 Pada umumnya masyarakat miskin tidak mampu berobat ke dokter karena keterbatasan biaya, apabila sakit hanya berobat ke puskesmas dan mantri
Rendahnya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) karena biaya yang mahal dan pelayanan yang kurang memadai
1. Meningkatkan akses masyarakat dengan cara menambah dan meningkatkan kwalitas pelayanan kesehatan yang ada (Polindes, Pustu, Puskesmas, dan Rumah Sakit) serta membebaskan masyarakat miskin dari semua biaya pengobatan
2 Masyarakat enggan berobat ke Rumah Sakit Umum karena pelayanan tidak memadai (Ngrambe)
1. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin di 33 1. Program Upaya 2. Meningkatnya jumlah 2. jumlah masyarakat yang Kesehatan Masyarakat masyarakat yang memanfaatkan Penduduk Miskin di Pukesmas wil. Perkotaan terlayani memanfaatkan fasilitas fasilitas kesehatan (untuk & Jaringannya kesehatan (PUSKESMAS, mengatasi permasalahan PUSTU, POSYANDU, pelayanan kesehatan) RSUD)
TARGET
10 meningkatnya layanan puskesmas &jaringannya lebih baik
2. Program Pengawasan meningkatnya pengawasan obat& Peningkatan Pengawasan menurunnya kasus keracunan obat dan Obat & Makanan makanan yang beredar di Keamanan Pangan & makanan masyarakat di 33 wil. Perkotaan Bahan Berbahaya
terjaminnya keamanan masyarakat mengkonsumsi obat& makanan
3. Program Perbaikan Gizi menurunnya kasus gizi buruk di 33 Pemberian Tambahan Masyarakat wil. Perkotaan Makanan & Vitamin
Tercukupinya kebutuhan vitamin
terpenuhinya gizi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan
menurunnya kasus Kurang Energi Protein ( KEP ), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium ( GAKY ), Kurang Vitamin A & Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
terpenuhinya masyarakat miskin dalam pemenuhan Protein, gizi besi, GAKY, Vitamin A & zat gizi mikro lainnya
Penanggulangan Kurang Energi Protein ( KEP ), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium ( GAKY ), Kurang Vitamin A & Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya 2. Menekan angka pertumbuhan penduduk dengan cara memberikan pemahaman tentang pentingnya keluarga berencana
INDIKATOR PROGRAM/KEGIATA N 9
4. Program Keselamatan Ibu 3. Menurunnya angka 1. Penyuluhan Kesehatan meningkatnya pemahaman kesehatan Melahirkan dan Anak kesakitan dan kematian ibu hamil, Bagi Ibu Hamil Dari ibu melahirkan dan balita Keluarga Kurang Mampu Ibu hamil dari keluarga kurang mampu
100% Ibu hamil dari keluarga kurang mampu di 33 wil. Perkotaan paham masalah kesehatan
meningkatnya Pelayanan ibu hamil keluarga kurang 2. Perawatan Secara puskesmas &Jaringannya mampu mendapatkan Berkala Bagi Ibu Hamil perawatan secara intensif Keluarga Kurang Mampu untuk perawatan ibu hamil dari keluarga kurang mampu
3. Pertolongan Persalinan meningkatnya pelayanan menurunnya angka bidan desa bagi ibu hamil kematian ibu dan anak Bagi Ibu Dari Keluarga dari keluarga kurang keluarga kurang mampu Kurang Mampu mampu
5. Program Pencegahan menurunnya kasus penyakit menular & penyakit di daerah & Penanggulangan endemik/epidemik Penyakit Menular
1. Penyemprotan / Fogging terberantasnya sarang nyamuk Sarang Nyamuk
menurunnya kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
2. Pengadaan Alat Fogging & tersedianya alat fogging 1 pustu 1 alat fogging dan bahan-bahan fogging Bahan - Bahan Fogging
5
3. Pengadaan Vaksin Penyakit Menular 4. Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita & Anak Sekolah
tersedianya vaksin penyakit
berkurangnya angka kesakitan
terlayaninya vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
100% jumlah balita &anak sekolah di 33 wil. Perkotaan tervaksinasi
5. Peningkatan Imunisasi
meningkatnya kesehatan 100% balita keluarga balita miskin di 33 wil. Perkotaan terimunisasi
VOLU SUMBERDANA ME SASA APBD APBD. APBN RAN KAB. PROV 11 12 13 14 15
LOPENAN KASI G-GUNG JAWAB 16 17
NO
ISU
MASALAH MENDASAR
STRATEGI
INDIKATOR STRATEGI
1
2
3
4
5
PROGRAM 6
7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
INDIKATOR PROGRAM
KEGIATAN
7 8 meingkatnya angka kesehatan bagi 1. Pelayanan Operasi Katarak penduduk miskin di 33 wil. Perkotaan
2. Pelayanan Kesehatan THT
INDIKATOR PROGRAM/KEGIATA N 9
10
menurunnya jumlah penderita penyakit katarak
100% Penderita katarak bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan terlayani
menurunnya jumlah penderita penyakit THT
100% Penderita THT bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan terlayani
3. Pelayanan Operasi Bibir menurunnya jumlah penderita penyakit bibir Sumbing sumbing
100% Penderita bibir sumbing bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan terlayani
4. Pelayanan Sunatan Masal
meningkatnya jumlah kegiatan sunatan massal di 33 wil. Perkotaan bagi masyarakat miskin
Masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan mampu mengakses kegiatan sunatan massal
5. Penanggulangan ISPA
menurunnya angka kesakitan ISPA
100% penderita ISPA bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan terlayani
6. Penanggulangan Penyakit menurunnya jumlah penderita penyakit Cacingan
100% Penderita cacingan bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan tertangani
Cacingan
7. Pelayanan Kesehatan Kulit & menurunnya jumlah penderita penyakit Kulit Kelamin &Kelamin
8. Pelayanan Kesehatan Akibat menurunnya jumlah penderita busung lapar Gizi Buruk / Busung lapar dan gizi buruk
9. Pelayanan Kesehatan Akibat menurunnya jumlah penderita penyakit Lumpuh layu Lumpuh layu terbangunnya posyandu 1. Pembangunan Posyandu masyarakat miskin di 33 wil. di 33 wil. Perkotaan Perkotaan dapat mengakses fasilitas kesehatan secara mudah, 2. Pengadaan Sarana & tersedianya sarana& murah dan nyaman prasarana pustu Prasarana Pustu 3. Pengadaan Sarana & tersedianya sarana& prasarana posyandu Prasarana Posyandu 1. Kemitraan Asuransi meningkatnya jumlah 10. Program Kemitraan Terjaminnya layanan kesehatan kepesertaan asuransi Kesehatan Masyarakat Peningkatan Pelayanan masyarakat miskin di 33 wil. kesehatan masyarakat Perkotaan Kesehatan
9. Program Pengadaan, Peningkatan & Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu & Jaringannya
miskin di 33 wil. Perkotaan
2. Kemitraan Pengobatan Bagi meningkatnya jumlah kegiatan Pengobatan Pasien Kurang Mampu gratis bagi masyarakat kurang mampu di 33 wil. Perkotaan
6
TARGET
100% Penderita Kulit &Kelamin bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan tertangani 100% Penderita busung lapar dan gizi buruk bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan tertangani 100% Penderita Lumpuh layu bagi masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan terlayani terbangunnya posyandu di masing-masing dusun di 33 wil. Perkotaan pelayanan pustu lebih optimal pelayanan posyandu lebih optimal 100% Masyarakat miskin di 33 wil. Perkotaan tercover dalam kepesertaan Asuransi kesehatan minimal 1 tahun 2 kali terdapat kegiatan pengobatan gratis di Masyarakat di 33 wil. Perkotaan
VOLU SUMBERDANA ME SASA APBD APBD. APBN RAN KAB. PROV 11 12 13 14 15
LOPENAN KASI G-GUNG JAWAB 16 17