Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
STRATEGI PEMERINTAH DESA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEPANG KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH Oleh: DIANTI BERNA TARSILA NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang menerapkan dan merealisasikan strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pembangunan desa. Secara khusus penelitian ini difokuskan kepada pembangunan fisik sarana irigasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pembangunan sarana irigasi masih menjadi prioritas perencanaan pembangunan, mengingat pentingnya sarana irigasi bagi keberhasilan sektor pertanian. Partisipasi sebagai pendukung utama terhadap keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan, maka sudah seharusnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa ditingkatkan. Peran pemerintah desa sangat penting dalam mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam pembangunan sarana irigasi. Maka dari itu, pemerintah desa harus mampu membangun strategi dengan menggunakan analisis SWOT dan strategi TOWS sebagai langkah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Kata-kata Kunci : Strategi, Partisipasi, Pembangunan Desa
THE STRATEGIES OF VILLAGES GOVERNMENT TO INCREASE COMMUNITY PARTICIPATION IN DEVELOPMENT IN SEPANG VILLAGES, DISTRICT OF TOHO, MEMPAWAH REGENCY Abstract This research target provided an understanding of the implementation and realization of the village government strategy to improve community participation in development. This research specifically focuses on the physical development of irrigation facilities.This research used a qualitative approach with descriptive. Data collected by using interviews, observation and documentation. The conclusion of this reseach that development of irrigation facilities was being priority development planning, given the importance of irrigation facilities to the success of agricultural land paddy. Participation as main supporter for the goverment successfull, absolutely citizen participation must be increase to make it good. The role of village goverment very important invite the community to participate in the construction of irrigation facilities. Therefor, village government should be able to build a strategy that can be used a SWOT analysis and strategy TOWS as a step increase community participation in village development. Keywords : Strategy, Participation, Villages Development
1 DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintah
A. PENDAHULUAN
desa
merupakan
motor
penggerak yang memiliki peranan strategis 1.
dalam
Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004
Tentang
Pemerintah
Daerah
pengaturan
keberhasilan
masyarakat
pembangunan
desa
dan demi
terwujudnya kehidupan masyarakat yang
merupakan langkah baru untuk membenahi
tentram,
penyelenggaraan
yaitu
Sedangkan misi dari pemerintahan desa
melalui desentralisasi dan otonomi daerah.
Sepang mencakup semua pesan yang
Otonomi Daerah (OtoDa) dapat diartikan
tertuang dalam visi, yaitu meningkatkan
sebagai
kualitas
pemerintahan,
penyerahan
Pemerintah
Pusat
kewenangan kepada
dari
Pemerintah
adil,
meningkatkan keterampilan
pemerintahan
meningkatkan
perencanaan
dan
sejahtera.
sumberdaya
Daerah untuk pengelolaan penyelenggaraan dan
makmur
manusia,
pengetahuan di
bidang
usaha
dan pertanian,
pengembangan
pembangunan daerah berdasarkan aspirasi
ekonomi
dan kepentingan masyarakatnya. Dalam
perdagangan
rangka perencanaan pembangunan daerah
partisipasi
tersebut, maka pemerintah harus mampu
produksi pertanian, meningkatkan kualitas
melahirkan partisipasi masyarakat untuk
lembaga adat, dan menumbuh kembangkan
menunjang
keterampilan
keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan pembangunan.
masyarakat, dan
jasa,
masyarakat,
kaum
meningkatkan meningkatkan
wanita
diberbagai
bidang. Untuk tercapainya misi tersebut,
Desa Sepang merupakan sebuah
maka
perlu
adanya
desa yang berada di kecamatan Toho
masyarakat
kabupaten
diselenggarakan
Mempawah,
meningkatkan
provinsi
Kalimantan Barat yang memiliki visi dan
sehingga
misi dalam rangka mewujudkan partisipasi
tercapai.
dukungan
dari
kegiatan
yang
pemerintah
desa
terhadap
apa
oleh yang
diharapkan
dapat
masyarakat dalam pembangunan. Dengan
Secara umum, pembangunan ada
memperhatikan visi dan misi yang ada,
dua bentuk yaitu pembangunan fisik dan
maka visi dari pemerintahan desa Sepang
pembangunan non fisik. Pembangunan fisik
adalah “Terciptanya aparatur pemerintah
dilaksanakan untuk menyediakan berbagai
desa
sarana
yang
swasembada
profesional, untuk
menuju
desa
dan
prasarana
umum
yang
mewujudkan
dibutuhkan oleh masyarakat seperti gedung,
masyarakat tentram adil dan makmur,
jalan, pasar, irigasi, dan infrastruktur
sejahtera bertaqwa kepada Tuhan Yang
lainnya. Sedangkan pembangunan non fisik
Maha Esa.” Berdasarkan visi tersebut,
sangat
identik
dengan
pemberdayaan 2
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
masyarakat melalui pemulihan status sosial
pembangunan yang dilakukan benar-benar
ekonomi masyarakat. Hal ini sejalan dengan
dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
tujuan
pembangunan
mencerdaskan
nasional
kehidupan
bangsa
untuk
Pada level masyarakat, partisipasi
dan
masyarakat merupakan kunci penting dalam
mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Dalam tersebut,
konteks
pembangunan
pembangunan fisik
dipahami
setiap program atau kegiatan yang diadakan oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan
sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha
meningkatkan
pertumbuhan
dibutuhkan
dilakukan
dan secara
perubahan
yang
terencana
untuk
kemandirian oleh
untuk yang
masyarakat
dalam
percepatan pembangunan tersebut. Dengan
membangun sarana dan prasarana yang
demikian
merupakan
partisipasi
ditingkatkan
agar
dibina
suatu
proses
pembangunan fisik desa mencapai sasaran
demikian
terus
perlu
utama
Dengan
dan
masyarakat
penunjang
terselenggaranya pembangunan.
bertujuan
yang diharapkan.
pembangunan fisik ini memegang peranan
Pemerintah
desa
Sepang
telah
penting sebagai salah satu roda penggerak
melakukan berbagai macam kegiatan untuk
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
Oleh karenannya keberadaan infrastruktur
pembangunan. Namun demikian hasilnya
yang memadai sangat diperlukan.
belum sesuai dengan harapan, hal ini
Terkait dengan hal tersebut diatas,
disebabkan masih rendahnya partisipasi
sarana dan prasarana fisik merupakan
masyarakat
dalam
bagian yang sangat penting dalam sistem
pembangunan.
Rendahnya
pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas
masyarakat
fisik merupakan hal yang vital guna
diselenggarakan
mendukung
disebabkan karena :
berbagai
kegiatan
pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan
sosial
di
masyarakat
dan
pemerintahan. Maka dari itu keberhasilan pembangunan fisik sangat ditentukan oleh
dalam oleh
pelaksanaan partisipasi
kegiatan
yang
pemerintah
desa
1. Kurangnya perhatian pemerintah desa terhadap
minimnya
partisipasi
masyarakat dalam pembangunan. 2. Kurangnya
kepedulian
masyarakat
keberhasilan dari aparatur desa dalam
dalam kegiatan yang diadakan oleh
menjalankan tugasnya. Dengan adanya
pemerintah desa.
pembangunan fisik yang lebih baik, tentu
3. Masih rendahnya tingkat kemandirian
hasilnya tidak akan mengecewakan dan
dan
merugikan
pembangunan desa.
masyarakat
sehingga
partisipasi
masyarakat
dalam
3 DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Dengan
begitu
banyaknya
partisipasi masyarakat merupakan potensi
permasalahan dalam pembangunan desa
kekuatan
maka diperlukan suatu strategi untuk
pembangunan
mengatasinya.
secara lebih luas.
Pada
dasarnya
strategi
dan
peluang
dalam
proses
yang harus ditingkatkan
merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan latar belakang masalah
Berkaitan dengan hal tersebut partisipasi
diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
masyarakat sebagai strategi pendukung
penelitian
untuk
dalam
Pemerintah Desa Meningkatkan Partisipasi
Dengan
adanya
Masyarakat Dalam Pembangunan Di Desa
dalam
proses
Sepang
mengatasi
pembangunan partisipasi
permasalahan
desa.
masyarakat
pembangunan
diharapkan
hasil
dari
yang
berjudul
Kecamatan
Toho
Strategi
Kabupaten
Mempawah.
pembangunan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh daerah tersebut. Terkait
2. Fokus Penelitian
dengan
strategi
Berdasarkan uraian latar belakang
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
penelitian, maka penelitian ini difokuskan
pembangunan maka peneliti menggunakan
hanya
analisis SWOT dalam mengidentifikasi
pemerintah desa meningkatkan partisipasi
permasalahan
masyarakat
yang
sedang
dan
akan
membahas
tentang
dalam
strategi
pembangunan
di
dihadapi secara internal maupun eksternal
Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah.
sehingga nantinya pembangunan yang akan
Fokusnya : Pembangunan fisik berupa
dilaksanakan benar-benar memfungsikan
sarana irigasi di Desa Sepang Kecamatan
peran serta masyarakat untuk mau dan
Toho Kabupaten Mempawah.
mampu melaksanakan, memelihara, dan menindaklanjuti hasil-hasil pembangunan.
3. Rumusan Permasalahan
Melalui analisis SWOT pemerintah
Berdasarkan fokus penelitian diatas,
desa dapat mengetahui apa saja yang
maka
rumusan
permasalahan
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
penelitian ini adalah : Bagaimana strategi
ancamannya. Dengan demikian analisis
pemerintah desa meningkatkan partisipasi
SWOT merupakan alat yang memudahkan
masyarakat
pemerintah desa untuk mengidentifikasi
sarana irigasi di Desa Sepang?
dalam
pembangunan
dalam
fisik
berbagai permasalahan yang ada sehingga dapat menentukan strategi yang tepat untuk
4. Tujuan Penelitian
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
Tujuan penelitian ini menggunakan
pembangunan fisik di desa. Dalam hal ini
teori Wheelen dan Hunger (dalam Amir, 4
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2012:119) tentang Strategi Tows (usulan
mengenai strategi pemerintah desa untuk
strategi kombinasi faktor internal dan faktor
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
eksternal), ada 4 (empat) strategi sebagai
pembangunan.
berikut :
b) Manfaat Praktis
1. Untuk mengkaji strategi pemerintah desa meningkatkan
partisipasi
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
masyarakat
menjadi sumbangan pemikiran bagi instansi
dalam pembangunan fisik berupa sarana
pemerintahan desa untuk meningkatkan
irigasi ditinjau dari aspek kombinasi
partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kekuatan
fisik berupa sarana irigasi di Desa Sepang.
(strength)
dan
peluang
(opportunity) atau strategi SO. 2. Untuk mengkaji strategi pemerintah desa meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam pembangunan fisik berupa sarana
B. KERANGKA
TEORI
DAN
METODOLOGI
irigasi ditinjau dari aspek kombinasi kelemahan
(weakness)
dan
peluang
1. Teori
(opportunity) atau strategi WO.
Menurut
3. Untuk mengkaji strategi pemerintah desa meningkatkan
partisipasi
Heene
dan
Desmidt
(2010:8) manajemen adalah “serangkaian
masyarakat
aktivitas manusia yang berkesinambungan
dalam pembangunan fisik berupa sarana
dalam mencapai suatu tujuan yang telah
irigasi ditinjau dari aspek kombinasi
ditetapkannya”. Sedangkan Siagian (dalam
kekuatan
Akdon, 2009:130) mendefinisikan strategi
(strength)
dan
ancaman
(threath) atau strategi ST.
sebagai
4. Untuk mengkaji strategi pemerintah desa meningkatkan
partisipasi
dalam
pembangunan
sarana
irigasi
ditinjau
masyarakat
fisik dari
beruapa aspek
keputusan
dan
tindakan yang mendasar yang dibuat oleh manajemen dan diimplementasikan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan”.
kombinasi kelemahan (weakness) dan ancaman (threath) atau strategi WT.
“serangkaian
Manajemen
Strategik
menurut
Wheelen dan Hunger (dalam Amir, 2012:7) adalah
“sekumpulan
tindakan
a) Manfaat Teoritis
kinerja organisasi dalam jangka panjang”. ini
diharapkan
dapat
yang
dan
5. Manfaat Penelitian
Penelitian
manajerial
keputusan
menentukan
Dengan manajemen strategik, organisasi
menambah khazanah ilmu pengetahuan
dimungkinkan
untuk
mengidentifikasi
khususnya di bidang ilmu pemerintahan
peluang dan ancaman dari lingkungan 5
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ekternal dengan memanfaatkan kekuatan
berpendapat bahwa “dengan menggunakan
dan
matrik TOWS kita dapat memiliki pilihan-
meminimalkan
kelemahan
dari
lingkungan internal. Untuk menganalisis
pilihan
faktor internal dan faktor eksternal, peneliti
memerhatikan kekuatan, kelemahan, serta
menggunakan
peluang dan ancaman”. Matriks TOWS
analisis
SWOT
untuk
mengidentifikasi berbagai faktor tersebut. Menurut Safi’i (2007:90), analisis SWOT adalah “analisis yang dilakukan
strategi
yang
langsung
pada dasarnya merupakan usulan strategi yang menjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal.
dengan pencermatan (scanning) terhadap
Menurut
Wheelen
dan
Hunger
lingkungan dengan menganalisis kekuatan,
(dalam Amir, 2012:119) matriks tersebut
kelemahan,
ancaman”.
menjelaskan bahwa ada empat strategi yang
Sedangkan menurut Sugesti dan Ali (dalam
bisa dikembangkan dari sebuah analisis
Fahmi,
peluang
2011:217)
“analisis
SWOT
dan
mengatakan
bahwa
SWOT, yaitu :
dilakukan
dengan
1. Strategi
SO
adalah
strategi
yang
mengidentifikasikan kekuatan dari faktor-
memanfaatkan kekuatan agar peluang
faktor yang berasal dari internal organisasi,
yang ada bisa dimanfaatkan.
kelemahan
dari
faktor-faktor
negatif
2. Strategi
WO
adalah
strategi
yang
internal, peluang atau kesempatan dan
mencoba memininalkan kelemahan atau
keuntungan
memperbaiki kelemahan dalam rangka
dari
faktor
eksternal
dan
ancaman atau resiko.” Berkenaan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai,
mencoba meraih peluang yang ada. 3. Strategi
ST
adalah
strategi
yang
analisis SWOT ini dilakukan untuk melihat
menggunakan kekuatan untuk mencoba
kondisi
mengatasi atau memperkecil ancaman
lingkungan
internal
maupun
lingkungan eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik sarana irigasi.
yang kita hadapi. 4. Strategi mencoba
WT
adalah
strategi
meminimalkan
yang atau
Namun demikian, analisis SWOT
mengurangi kelemahan dalam rangka
tentu saja bukan merupakan teknik atau
mencegah ancaman yang harus dihadapi.
metode yang sempurna. Maka dari itu, analisis SWOT dapat diterapkan dengan
2. Metode Penelitian
menggunakan perumusan strategi matriks
Penelitian dengan judul Strategi
TOWS, yaitu dengan menganalisis dan
Pemerintah Desa meningkatkan Partisipasi
memilah berbagai hal yang mempengaruhi
Masyarakat Dalam Pembangunan di Desa
keempat faktor tersebut. Amir (2012:128)
Sepang
Kecamatan
Toho
Kabupaten 6
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Mempawah
dilaksanakan
dengan
peluang (opportunity) atau strategi SO.
menggunakan jenis penelitian deskriptif
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dengan analisa data secara kualitatif yang
dilakukan untuk sasaran pertama, maka
bertujuan untuk menggambarkan keadaan
dapat
serta fenomena secara mendalam untuk
peluang yang dapat dimanfaatkan oleh
menentukan strategi yang tepat sehingga
Pemerintah
Desa
dapat diterapkan oleh pemerintah desa
partisipasi
masyarakat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan irigasi. Adapun kekuatan
pembangunan sarana irigasi di sektor
yang dimiliki, meliputi adanya lembaga
pertanian.
kemasyarakatan,
diidentifikasi
kekuatan
dan
meningkatkan dalam
adanya
komunitas
irigasi berasal dari kelompok tani, dan adanya musrenbang. Sedangkan yang C. HASIL
PENELITIAN
DAN
menjadi
peluang
adalah
adanya
dukungan Pemerintah Daerah terhadap
PEMBAHASAN
pembangunan irigasi, adanya partisipasi Sesuai dengan objek penelitian yang dilakukan
berkenaan
dengan
strategi
masyarakat dalam pembangunan irigasi, dan
adanya
pemerintah desa meningkatkan partisipasi
Selanjutnya,
masyarakat
kekuatan
dalam
pembangunan
fisik
Alokasi untuk
atau
Dana
memanfaatkan
peluang
tersebut,
sarana irigasi di Desa Sepang Kecamatan
Pemerintah
Toho
beberapa
langkah
mengkajinya dengan menggunakan strategi
untuk
meningkatkan
TOWS yang dipaparkan oleh Wheelen dan
masyarakat dalam pembangunan irigasi,
Hunger merupakan pengembangan dari
adapun strategi yang ditawarkan adalah
sebuah analisis SWOT.
sebagai berikut.
Kabupaten
Strategi
Mempawah,
TOWS
akan
peneliti
membantu
pemerintah desa dalam mengembangkan empat tipe strategi yaitu meliputi strategi
Desa
Desa.
harus
melakukan
sebagai
alternatif partisipasi
a. Melaksanakan
kegiatan
pemberdayaan masyarakat. b. Mengikutsertakan
kelompok
SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi
untuk
WT.
terlibat dalam pembangunan irigasi.
1. Strategi Pemerintah Desa Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat
dalam
pembangunan sarana irigasi ditinjau dari aspek kombinasi kekuatan (strength) dan
menggerakkan
tani
masyarakat
c. Meningkatkan kegiatan musrenbang untuk membahas penggunaan ADD. 2. Strategi pemerintah desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam 7
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pembangunan sarana irigasi ditinjau dari
b. Meningkatkan
peran
masyarakat
menentukan
prioritas
aspek kombinasi kelemahan (weakness)
dalam
dan peluang (opportunity) atau strategi
perancanaan
WO. Berdasarkan hasil analisis yang
melalui forum musrenbang.
telah dilakukan untuk sasaran kedua, maka dapat diidentifikasi kelemahan dan peluang yang dihadapi oleh Pemerintah Desa
meningkatkan
partisipasi
pembangunan
irigasi
c. Menggunakan ADD untuk program pembangunan irigasi. 3. Strategi pemerintah desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam
masyarakat dalam pembangunan irigasi.
pembangunan sarana irigasi ditinjau dari
Adapun
kelemahan
yang
aspek kombinasi kekuatan (strenght) dan
meliputi
terbatasnya
keuangan
dimiliki, desa
ancaman (threath) atau strategi ST.
untuk pembangunan irigasi modern,
Berdasarkan hasil analisis yang telah
fungsi
dilakukan untuk sasaran ketiga, maka
musrenbang
belum
memperhatikan prioritas perencanaan
dapat
pembangunan
untuk
merealisasikan
ancaman yang dihadapi oleh Pemerintah
pembangunan
irigasi
modern,
Desa
dan
diidentifikasi
kekuatan
meningkatkan
dan
partisipasi
kualitas saran irigasi yang masih rendah.
masyarakat dalam pembangunan irigasi.
Sedangkan yang menjadi peluang adalah
Adapun kekuatan yang dimiliki, meliputi
adanya dukungan Pemerintah Daerah
adanya lembaga kemasyarakatan, adanya
terhadap pembangunan irigasi, adanya
komunitas irigasi berasal dari kelompok
partisipasi
masyarakat
tani,
pembangunan
irigasi,
dan
dalam adanya
dan
Sedangkan
adanya yang
menjadi
adalah
meraih peluang tersebut, Pemerintah
terhadap pembangunan irigasi modern,
Desa harus melakukan beberapa langkah
dan irigasi tradisional pada musim
sebagai alternatif untuk meningkatkan
paceklik menyebabkan gagal panen.
partisipasi
Selanjutnya, untuk mengatasi ancaman
dalam
peran
ancaman
Alokasi Dana Desa. Selanjutnya, untuk
masyarakat
rendahnya
musrenbang.
pembangunan irigasi, adapun strategi
tersebut,
yang ditawarkan peneliti adalah sebagai
melakukan beberapa langkah sebagai
berikut.
alternatif untuk meningkatkan partisipasi
a. Meningkatkan
koordinasi
Pemerintah
pemerintah
Desa
harus
dengan
masyarakat dalam pembangunan irigasi,
Pemerintah Daerah guna mendukung
adapun strategi yang ditawarkan peneliti
peningkatan kualitas sarana irigasi.
adalah sebagai berikut. a. Membentuk P3A di Desa Sepang 8
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
b. Memberikan
pelatihan
kepada
adapun strategi yang ditawarkan peneliti
kelompok tani dalam pembangunan
adalah sebagai berikut.
irigasi.
a. Menghadirkan
4. Strategi pemerintah desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan sarana irigasi ditinjau dari aspek kombinasi kelemahan (weakness) dan ancaman (threath) atau satrategi
kegiatan
pemerintah
musrenbang
dalam untuk
membahas pembangunan irigasi. b. Melaksanakan pengawasan terhadap pembangunan irigasi. Tabel.1 Matrik Strategi TOWS
WT. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk sasaran keempat,
FAKTOR INTERNAL
maka dapat diidentifikasi kekuatan dan ancaman yang dihadapi oleh Pemerintah Desa
meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam pembangunan irigasi. Adapun
kelemahan
yang
dimiliki,
meliputi
terbatasnya
keuangan
desa
untuk pembangunan irigasi modern, fungsi
musrenbang
belum
memperhatikan prioritas perencanaan pembangunan
untuk
merealisasikan
pembangunan
irigasi
modern,
kualitas
sarana
rendah.
Sedangkan
ancaman
adalah
pemerintah
irigasi
yang
yang rendahnya
terhadap
dan masih
peran
pembangunan
pada musim paceklik menyebabkan panen.
Selanjutnya,
untuk
mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut,
Pemerintah
Desa
FAKTOR EKSTERNAL
menjadi
irigasi modern, dan irigasi tradisional
gagal
Strength (Kekuatan) 1. Adanya lembaga kemasyar akatan 2. Adanya komunitas pengurus irigasi berasal dari kelompok tani. 3. Adanya musrenba ng.
harus
melakukan beberapa langkah sebagai alternatif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi,
Opportunities (Peluang) 1. Adanya dukungan Pemerinta h Daerah terhadap pembangu nan irigasi. 2. Adanya partisipasi masyaraka t dalam pembangu nan irigasi. 3. Adanya Alokasi Dana Desa.
SO-Strategy (Strategi Kekuatan dan Peluang) 1. Melaksana kan kegiatan pemberda yaan masyaraka t (S1-O1). 2. Mengikuts ertakan kelompok tani untuk menggera kkan masyaraka t terlibat
Weakness (Kelemahan) 1. Terbatasnya keuangan desa untuk pembanguna n irigasi modern. 2. Fungsi musrenbang belum memperhatik an prioritas perencanaan pembanguna n untuk merealisasik an pembanguna n irigasi modern. 3. Kualitas sarana irigasi yang masih rendah WO-Strategy (Strategi Kelemahan dan Peluang) 1. Meningkatka n koordinasi dengan pemerintah Daerah guna mendukung peningkatan kualitas sarana irigasi (W3-O1). 2. Meningkatka n peran masyarakat dalam menentukan
9 DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam pembangu nan irigasi (S2-O2). 3. Meningkat kan kegiatan musrenba ng untuk membahas penggunaa n ADD (S3-O3). Threat (Ancaman) 1. Rendahnya peran Pemerinta h terhadap pembangu nan irigasi modern. 2. Irigasi tradisional pada musim peceklik menyebab kan gagal panen.
ST-Strategy (Strategi Kekuatan dan Ancaman) 1. Membent uk Perkumpu lan Petani Pemakai Air (P3A) di Desa Sepang (S1-T1). 2. Memberik an pelatihan kepada kelompok tani dalam pembangu nan irigasi (S2-T2).
prioritas perencanaan pembanguna n irigasi melalui forum musrenbang (W2-O2). 3. Penggunaan ADD untuk program pembanguna n irigasi (W1-O3). WT-Strategy (Strategi Kelemahan dan Ancaman) 1. Menghadirka n Pemda dalam kegiatan musrenbang membahas pembanguna n irigasi (W2-T1). 2. Melaksanaka n pengawasan terhadap pembanguna n irigasi (W3-T1)
peluang (opportunity) atau strategi SO dapat dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan
masyarakat,
pengikutsertaan kelompok tani untuk menggerakkan masyarakat terlibat dalam pembangunan irigasi, dan peningkatan kegiatan musrenbang untuk membahas penggunaan ADD. 2. Strategi Pemerintah Desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan irigasi ditinjau dari aspek kombinasi kelemahan (weakness) dan peluang (opportunity) atau strategi WO dapat dilakukan dengan peningkatan koordinasi Pemerintah Daerah guna mendukung peningkatan kualitas sarana irigasi, peningkatan peran masyarakat dalam menentukan prioritas perencanaan pembangunan irigasi
melalui forum
musrenbang, dan penggunaan ADD untuk program pembangunan irigasi. 3. Strategi Pemerintah Desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan irigasi ditinjau dari aspek D. KESIMPULAN DAN SARAN
kombinasi
kekuatan
(strength)
dan
ancaman (threath) atau strategi ST dapat a) Kesimpulan
dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Strategi Pemerintah Desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan irigasi ditinjau dari aspek kombinasi
kekuatan
(strength)
dan
dengan
pembentukkan
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di
Desa
Sepang,
dan
pemberian
pelatihan kepada kelompok tani dalam pembangunan irigasi. 4. Strategi pemerintah desa meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan fisik berupa sarana irigasi 10
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ditinjau dari aspek kombinasi kelemahan
hasil pembangunan irigasi yang ada di
(weakness) dan ancaman (threath) atau
desa.
strategi WT dapat dilakukan dengan
5. Bagi Masyarakat agar ikut terlibat aktif
penghadiran Pemerintah Daerah dalam
dalam mendukung program pemerintah
kegiatan
membahas
dengan terlibat dalam pembangunan
pembangunan irigasi, dan pelaksanaan
irigasi demi menunjang keberhasilan
pengawasan
pembangunan desa.
musrenbang
terhadap
pembangunan
irigasi.
b) Saran
E. REFERENSI
Berdasarkan kesimpulan
pembahasan
yang
dikemukakan
ada,
dan
maka
beberapa
dapat
saran
Pemerintah
Kabupaten
dapat
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap irigasi
pelaksanaan di
desa
pembangunan
sehingga
Buku-Buku
sebagai
berikut : 1. Bagi
1.
program
pembangunan sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan. 2. Bagi Pemerintah Desa Sepang harus melibatkan peran serta masyarakat mulai
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Akdon. 2009. Strategi Bandung : Alfabet.
Manajemen.
Amir, M. Taufiq. 2012. Manajemen Strategi Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers. Awang, Azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintah Desa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
dari perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan
dan
evaluasi
hasil
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Prenada Media Group.
pembangunan irigasi yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.
3. Bagi Lembaga Kemasyarakatan agar menjalankan tugas dan fungsi dengan baik
untuk
mendorong secara
menggerakkan
peran
aktif
serta
dalam
dan
masyarakat pelaksanaan
pembangunan irigasi.
Hariyono, Paulus. 2010. Perencanaan Pembangunan Kota dan Perubahan Paradigma. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hasibuan, Melayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
4. Bagi Kelompok Tani agar terlibat aktif dalam pelaksanaan dan pemeliharaan 11 DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Heene, A., Desmidt, S. 2010. Manajemen Strategi Keorganisasian Publik. Jakarta : PT. Refika Aditama. Isbandi Rukminto Adi. 2007. Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press. Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik Untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta : Adi Offset. Kartasapoetra, A. G. 2009. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta : Bumi Aksara. Kodoatie, Robert J. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. .......... 2013. Metode Penelitian Manajemen Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Penelitian Tindakan dan Penelitian Evaluasi. Bandung : Alfa Beta. Sunarto. 2003. Manajemen, Komunikasi Antar Pribadi dan Gairah Kerja Karyawan. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Kehakiman dan HAM. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana. Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta : Renika Cipta.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Usman, Sunyoto. 2012. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Pasandaran, Effendi. 1991. Irigasi Di Indonesia. Jakarta : LP3ES.
2.
Rangkuti, Ferddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Safi’i. 2007. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah Perspektif Teori. Malang: Averroes Press. . 2009. Perecanaan Pembangunan Daerah. Malang : Averroes Press. . 2009. Manjemen Pembangunan Daerah. Averroes Press. Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung : Fokusmedia. Soetomo. 2012. Keswadayaan Masyarakat Manifestasi Kapasitas Masyarakat Untuk Berkembang Secara mandiri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Skripsi
Francisco, Stepanus. 2014. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Desa Marunsu Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang. Universitas Tanjungpura. Skripsi. Kuswara, Windra. 2014. Strategi Pelayanan Perpustakaan Di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mempawah. Universitas Tanjungpura. Skripsi.
3.
Dokumen-Dokumen
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2005 Tentang Desa. 12
DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi. Pontianak Post. 2012. Desa Sepang Ke Provinsi.
13 DIANTI BERNA TARSILA, NIM. E42011011 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat