TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBANGUNAN FISIK DI DESA KARANGJALADRI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN CIAMIS Oleh : SUCINI NIM. 3506090181 ABSTRAK Berdasarkan hasil penjajagan yang penulis lakukan diketahui bahwa pembangunan fisik di Desa Karangjaladri belum sesuai dengan harapan, hal ini diduga disebabkan oleh masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan fisik. Adapun beberapa indikator yang memperlihatkan adanya gejala tersebut sebagai berikut 1) Masih rendahnya peran aktif masyarakat dalam musyawarah tentang rencana-rencana pembangunan di Desa. 2) Masyarakat tidak dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan fisik. 3) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam bentuk peralatan maupun maupun uang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Tingkat partisipasi masarakat di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis dalam pelaksanaan pembangunan fisik cukup tinggi, hal ini dapat ditunjukan dengan sebagian besar masyarakat memberikan jawaban tinggi terhadap setiap pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan serta dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala desa. Dalam pelaksanaan pembangunan fisik di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis masyarakat sangat antusias terutama untuk berpartisipasi dengan cara menyumbangkan tenaga, kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk berpartisipasi dalam bentuk tenaga daripada berpartisipasi dalam bentuk uang atau peralatan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik di Desa Karangjaladri Kecamatan parigi Kabupaten Ciamis mengalami beberapa hambatan antara lain 1) Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan barang atau peralatan. 2) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam bentuk bahanbahan bangunan. 3) Masih rendahnya antusias masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat dalam perencanaan pembangunan. 4) Masih rendahnya masyarakat dalam menyampaiakan ide dan gasgasa dalam pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembangunan fisik di Desa Karangjaladari Kecamtan Parigi Kabupaten Ciamis antara lain 1) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada setiap pembangunan yang akan dilaksanakan. 2) Berusaha untuk memkasimalkan anggaran yang ada agar pembangunan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang telah direndanakan. 2) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk selalu turut perencanaan pembangunan maupun pelaksanaan pemangunan. 3) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarkat untuk turut mengawasi dan mengevaluasi baik dalam pelaksanaan mupun hasil pembangunan. Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Pembangunan Fisik. 1
A.
PENDAHULUAN Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada dasarnya
merupakan suatu bentuk keterlibatan dan keikut sertaan masyarakat baik secara mental atau moral dengan sukarela dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan bukanlah mobilisasi masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Seorang
ilmuwan
yang
bernama
Davis
(Sastropoetro,
1988:13)
mengemukakan definisi tentang partisipasi sebagai berikut : Partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran atau moral atau perasaan di dalam situasi kelompok yang mendorong untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka partisipasi itu tidak berdasarkan keterlibatan secara fisik dalam pekerjaannya tetapi menyangkut keterlibatan diri seseorang sehingga akan menimbulkan tanggung jawab dan sumbangan yang besar terhadap kelompok. Keterlibatan masyarakat ini adalah keterlibatan yang mengarah pada tumbuhnya kemampuan-kemampuan mereka untuk lebih berdaya dalam menghadapi tantangan hidup tanpa harus bergantung dengan orang lain. Ketika masyarakat kuat, peran orang luar semakin dikurangi. Itulah sebabnya pendekatan partisipasi disebut juga dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2
Pemberdayaan
masyarakat
adalah
peningkatan
kemampuan
dan
kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Pemberdayaan sendiri merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus. Pemberdayaan masyarakat
antara
lain
dilakukan
melalui
demokratisasi
masyarakat.
Demokratisasi masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lainnya. Keberhasilan otonomi di desa di satu pihak membutuhkan tingkat demokratisasi dengan partisipasi masyarakat yang tinggi. Di lain pihak, proses otonomi dapat memberikan kesempatan berdemokratisasi dalam menempatkan kekuatan dan sumber daya menjadi lebih deka, dan lebih jelas, sehingga mudah diatur oleh pemerintahan desa. Dalam lingkungan dimana budaya demokratisasi masyarakat sangat rendah, otonomi dapat menjadilangkah awal dalam menciptakan kesempatan yang bersipat rutin dan teratur bagi interaksi masyarakat. Semakin melembaganya demokratisasi dalam masyarakat desa dalam pembangunan akan bermuara pada swakelola desa secara mandiri. Konsep demokratisasi yang dimaksud disini adalah partisispasi langsung oleh masyarakat dengan mandiri. Meskipun demikian, konsep mandiri bukanlah suatu konsep yang sempit dan statis, sekedar menempatkan kemampuan masyarakat desa untuk membiayai pembangunan.dalam kontek demokratisasi disini adalah partisipasi masyarakat secara mandiri dengan keswadayaannya, yang mengandung arti yang luas daripada sekedar perimbangan tanggungjawab pembangunan. Konsep mandiri berarti perimbangan kekuatan antara masyarakat desa negara dalam menentukan arah tujuan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
3
Dalam perberdayaaan masyarakat desa, selain dilakukan reoritasi peran pemerintah pusat, juga secara sistematis dan konsisten melakukan penyadaran terhadap masyarakat desa melalui isu-isu lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka. Upaya yang dilakukan lebih bersifat partisipatoris sehingga mampu menumbuhkan kemampuan masyarakat lokal. Strategi lain adalah melakukan tekanan secara politik terhadap institusi-institusi lokal seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif khususnya yang menyangkut fungsional kinerja mereka. Tekanan ini dimaksudkan untuk mendorong perbaikan-perbaikan pada kinerja institusi-institusi formal tersebut agar mampu merespon, merencanakan serta melaksanakan aspirasi-aspirasi pembangunan yang berkembang di kalangan masyarakat. Dalam merealisasikan tujuan pembangunan, maka segenap potensi alam harus digali, dikembangkan, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Begitu pula dengan potensi manusia berupa penduduk yang banyak jumlahnya harus ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga mampu menggali, mengembangkan
dan
memanfaatkan
potensinya
secara
maksimal,
dan
pelaksanaan program pembangunan tercapai. Otonomi Daerah seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah di harapkan dapat mempercepat pertumbuhan dan pembangunan di desa. Dalam
mewujudkan
pembangunan
di
desa
Karangjaladri
ini
membutuhkan dukungan masyarakat terutama dalam partisipasi dan swadaya masyarakat. Bertujuan untuk membantu dalam proses perbaikan jembatan yang sudah roboh, jembatan Perum - Bojong Salawe dengan rentang 60 meter, lebar 2 4
meter dan tinggi dari dasar sungai 5 meter. Jembatan ini perlu di perbaiki. Pasalnya, jembatan
tersebut mengalami kerusakan
dan mengakibatkan
masyarakat menjadi terhambat untuk beraktifitas, karena jembatan tersebut merupakan jalan alternatif tanpa harus berputar jauh. Ironisnya, keadaan itu berlangsung selama kurang lebih 18 tahun. Sesungguhnya kerusakan tersebut terjadi lantaran kurangnya pemeliharaan. Ditambah kurangnya partisipasi masyarakat yang acuh tak acuh, dan tidak
merasa memiliki terhadap
pembangunan tersebut, sehingga jembatan tersebut kurang terawat dengan baik. Dengan adanya partisipasi dan swadaya masyarakat yang begitu tinggi akan membantu pembangunan atau perbaikan jembatan tersebut akan bisa cepat selesai, karena kesadaran partisipasi masyarakat merupakan kunci keberhasilan pembangunan, dan sumbangan-sumbangan berbentuk material maupun uang sangat dibutuhkan untuk membantu proses pembangunan tersebut. Ditambah dengan masyarakat
mau ikut berpartisipasi dan gotong royong dalam
pelaksanaanya. Misalnya pada saat memasang tiang pancang, perlu menunggu sampai jam 2 malam untuk menunggu air surut, juga saat “ngecor” harus mengerahkan warga sebanyak mungkin dalam waktu yang bersamaan. Gotong royong merupakan kegiatan warisan dari nenek moyang yang bernilai luhur dan merupakan modal dasar untuk melaksanakan pembangunan. Berdasarkan hasil penjajagan yang penulis lakukan diketahui bahwa pembangunan fisik di Desa Karangjaladri belum sesuai dengan harapan, hal ini diduga disebabkan oleh masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam
5
pelaksanaan
pembangunan
fisik.
Adapun
beberapa
indikator
yang
memperlihatkan adanya gejala tersebut sebagai berikut: 1.
Masih rendahnya peran aktif masyarakat dalam musyawarah tentang rencana-rencana pembangunan di Desa.
2.
Masyarakat tidak dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan fisik.
3.
Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam bentuk peralatan maupun maupun uang. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis berusaha
merumuskan masalah yang ingin diteliti agar tidak menyulitkan dalam pengumpulan data yang diperlukan. Maka dari itu penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut : 1.
Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik desa di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis?
2.
Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik Desa di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis?
3.
Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatanhambatan yang dihadapi mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik desa di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis?
6
B.
METODE Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskrifsikan data-data yang ada, situasi yang dialami, dan proses yang sedang berlangsung dan tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Operasionalisasi Variabel Operasionalisai Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik desa di Desa Karangjaladri Kecamatan parigi Kabupaten Ciamis melalui empat jenjang partisipasi, sebagai berikut : 1.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan pikiran, dengan indikator : a.
Masyarakat
menyumbangkan
ide
atau
gagasan
dalam
pelaksanaan pembangunan fisik b.
Masyarakat memberikan saran atau kritik dalam pelaksanaan pembangunan fisik
2.
Partisipasi masyarakat dalam
bentuk sumbangan tenaga, dengan
indikator : a.
Masyarakat secara sukarela turut serta dalam pelaksanaan pembangunan fisik
b.
Masyarakat bergotong royong dalam pelaksanaan pembangunan fisik
7
3.
Partisipasi masyarakat dalam betnuk sumbangan pikiran dan tenaga, dengan indikator : a.
Masyarakat secara sadar rela menyumbangkan pikiran maupun tenaga dalam pelaksanaan pembangunan fisik
b.
Masyarakat turut terlibat baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan pembangunan fisik
4.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan keahlian, dengan indikator : a.
Masyarakat rela untuk menyumbangkan kemampuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan pembangunan fisik
b.
Masyarakat mampu mencarikan solusi terhadap permasalahan yanag dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan fisik
5.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan barang, dengan indikator : a.
Masyarakat secara sukarela menyumbangkan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan fisik
b.
Masyarakat secara sukarela menyumbangkan bahan-bahan bangunan dalam pelaksanaan pembangunan fisik
6.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan uang, dengan indikator : a.
Masyarakat turut menanggung biaya dalam pelaksanaan pembangunan fisik
8
b.
Masyarakat secara swadaya menyumbangkan sejumlah uang dalam pelaksanaan pembangunan fisik
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer data yang langsung dari responden yang berupa hasil wawancara serta hasil observasi peneliti yang berupa data fisik tentang Tingkat Partisipasi dalam Pembangunan Fisik, dari pelaku Kepala Desa termasuk perangkat desa sebanyak 10 orang, Ketua dan anggota BPD sebanyak 10 orang, Ketua dan anggota LPM sebanyak 3 orang, Tokoh masyarakat sebanyak 7 orang. Dengan demikian sumber data yang akan di teliti sebanyak 30 orang. Ditambah dengan data sekunder. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.
Studi dokumentasi
2.
Studi lapangan a. Observasi b. wawancara
Teknik Pengolahan Data/Analisis Data Dalam penelitian ini akan di analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Tingkat partisipasi dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik desa di Desa Krangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis. Dengan cara mendeskripsikan data-data yang didapat dari tanggapan atau jawaban wawancara dengan responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
9
Adapun langkah-langkah dalam analisis kualitatif menurut Sugiyono (2009:245) sebagai berikut : 1. Analisis sebelum di lapangan, yaitu analisis dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. 2. Analisis data di lapangan, yaitu analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. 3. Analisis data selama di lapangan, yaitu analisis dimulai dengan menetapkan seorang informan kunci (key informant) yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu ‘membukakan pintu’ kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Surakhmad (1985 : 139) memberikan pengertian mengenai metode deskriftif yaitu “penelitian yang tertuju pada pemecahan masalahyang ada pada masa sekarang”. Selanjutnya surakhmad(1985:139) mengatakan bahwa: Penelitian ini menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang di alami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau tentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecendrungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Waktu dan Tempat Penelitian Obyek penelitian dilakukan di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis. Lama penelitian yang penulis lakukan kurang lebih 6 bulan, terhitung mulai dari Bulan Oktober 2012 sampai dengan Bulan Maret 2013, mulai dari tahap penjajagan, pelaksanaan penelitian, penyusunan skripsi dan sidang skripsi.
10
C.
LANDASAN TEORITIS Pengertian partisipasi selalu dikaitkan atau bersinonim dengan peran serta.
Davis (Sastropoetro, 1988:13) mengemukakan pendapat sebagai berikut: Partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran atau moral atau perasaan di dalam situasi kelompok yang mendorong untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka partisipasi itu tidak berdasarkan keterlibatan secara fisik dalam pekerjaannya tetapi menyangkut keterlibatan diri seseorang sehingga akan menimbulkan tanggung jawab dan sumbangan yang besar terdapat kelompok. Sejalan dengan pendapat di atas, Allport (Sastropoetro, 1988:12) menyatakan bahwa: Seseorang yang berpartisipasi sebenarnya mengalami keterlibatan dirinya/egonya yang sifatnya lebih daripada keterlibatan dalam pekerjaan atau tugas saja, dengan keterlibatan dirinya berarti keterlibatan pikiran dan perasaannya. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, maka ada tiga buah unsur penting dalam partisipasi yaitu : 1. Partisipasi merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih dari semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah. 2. Ketersediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok, ini berarti terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
11
3. Dalam partisipasi harus ada tanggung jawab, unsur tanggung jawab ini merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Dari uraian di atas jelaslah bahwa partisipasi menyangkut keterlibatan diri/ego dan tidak semata-mata keterlibatan fisik dalam pekerjaan atau tugas saja, dan ketiga unsur partisipasi tersebut di dalam realitanya tidak akan terpisahkan satu sama lain, tetapi akan saling menunjang. D.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN REKAPITULASI HASIL JAWABAN RESPONDEN MENGENAI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBANGUNAN FISIK DI DESA KARANGJALADRI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN CIAMIS
1
No
Data Mengenai Masyarakat dalam menyumbangkan ide atau gagasan dalam pelaksanaan pembangunan fisik
2
Mengenai masyarakat dalam memberikan saran atau kritik dalam pelaksanaan pembangunan fisik
3
Mengenai masyarakat yang secara sukarela turut serta dalam pelaksanaan pembangunan fisik
Hasil Pengolahan Data Responden 46,67% Responden 53,33% menjawab tinggi dan memberi keterangan sangat tinggi akan bahwa dalam dalam menyumbangkan ide menyumbangkan ide atau gagasan dalam atau gagasan dalam pelaksanaan pelaksanaan pembangunan fisik pembangunan fisik masyarakat kurang ikut serta. Responden 20% Responden 80% dalam memberikan saran atau memberikan saran atu keterangan dalam kritik sangat rendah pelaksanaan karena responden pembangunan fisik tersebut bahwa sangat tinggi dalam masyarakat kebanyakan menyampaikan saran lebih sering menunjuk atau kritiknya dan disampaikan oleh tokoh masyarakat Responden 90% Responden 10% menjawab bahwa mengatakan bahwa masyarakat biasanya masyarakat sering tidak secara sukarela tanpa dapat mengikuti atau harus dipaksa turut turut serta dalam serta dalam pembagunan dikarnakan
12
4
Mengenai masyarakat bergotong royong dalam pelaksanaan pembangunan fisik
5
Mengenai masyarakat yang secara sadar rela menyumbangkan pikiran maupun tenaga dalam pelaksanaan pembangunan fisik Mengenai masyarakat turut terlibat baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan pembangunan fisik
6
7
Mengenai masyarakat rela untuk menyumbangkan kemampuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan pembangunan fisik
8
Mengenai masyarakat dalam mencarikan solusi terhadap permsalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan fisik Mengenai masyarakat sukarela dalam
9
pelaksanaan pembangunan fisik Responden 10% menjawab bahwa masyarakat dalam bergotong royong cukup tinggi hal ini dilihat dari masyarakat banyak yang hadir Responden 90% masyarakat sering memberikan sumbangan pikiran maupun tenaga
adanya kesibukan
Responden 10% menjawab bahwa tingginya masyarakat turut dalam perencanaan maupun pelaksanan yang nantinya akan sesui dengan kebutuhan masyarakat Responden 79,99% menjawab bahwa masyarakat rela dalammenyumbangkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan pembangunan masih rendah Responden 66,67% menjawab bahwa masyarakat seringkali memberi jalan keluar atau solusi dalam permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Responden 26,66% memberi keterangan sangat tinggi dalam
Responden 90% mengatakakan bahwa masyarakat kurang terlibat baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan
Responden 90% mengatakan bahwa masyarakat dalam gotong royong sekarang ini sudah semakin terpuruk dan terjadi penurunan Responden 10% memberikan keterangan bahwa sumbangan pikiran maupun tenaga kurang antusias
Responden 19,99% menjawab bahwa masyarakat rela dalammenyumbangkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan pembangunan fisik tinggi Responden 33,33% menjawab rendah karena masyarakat seringkali menunjuk kepada pemerintahan desa untuk mencarikan solusi Responden 76,67% menjawab rendah terhadap 13
menyumbangkan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan fisik 10
11
12
Menegnai masyarakat secara sukarela menyumbangkan bahan-bahan bangunan dalam pelaksanan pembangunan fisik Mengenai masyarakat turut menanggung biaya dalam pelaksanaan pembangunan fisik Mengenai masyarakat secara swadaya menyumbangkan sejumlah uang dalam pelaksanaan pembangunan fisik
memiliki peralatan yang diperlukan oleh pemerintah desa
menyumbangkan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan yang perlukan oleh pemerintah desa Responden 26,66% Responden 76,67% memberi keteranagn menjawab bahwa bahwa masyarakat masyarakat sangat tinggi secara sadar dapat dalam menyumbangkan menyumbangkan bahan-bahan banguan bahan-bahan bangunan dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan fisik pembanguanan fisik Responden 20% Responden 76.67% menjawab tinggi menjawab rendah bahwa bahwa masyarakat masyarakat belum begitu turut menggung biaya antusias dalam dalam pelaksanaan menanggung biaya pembangunan fisik dalam pelaksanaan pembangunan fisik Responden 82% Responden 20% menjawab tinggi memberi keterangan karena seringkali bahwa masyarakat masih mnyumbangkan uang rendah untuk ketika tidak dapat mnyumbangkan uang mengikuti karena hal ekonomi pembangunan
Dari tabel diatas diketahui bahwa 12 indikator tingkat partisipasi masyarakat Empat (4) idikator tingkat partisipasi masyarakat dalam keberhasilan pembangunan fisik desa menjawab tinggi dan delapan (8) indikator menjawab masih rendah tingkat partisipasinya. Hambatan-Hambatan
Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Meningkatkan
Keberhasilan Pembangunan Fisik di Desa Karangjaladri Kecamatan parigi Kabupaten Ciamis
14
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut : 1. Hambatan-hambatan yang Masih adanya persepsi di masyarakat bahwa ide atau saran cukup diwakili oleh tokoh masyarakat.
Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh gambaran bahwa hambatan yang dihadapi adalah masyarakan kurang antusias daalam mengikuti rapat rapat.
2. Hamabatan-hambatan yang Masyarakat masih beranggapan bahwa pelaksanaan pembangunan fisik adalah urusan pemerintah desa
Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh gambaran bahwa hambatan yang dihadapi adalah masyarakat tidak mau menanggung beban yang telah direncanakan pemerintah desa dalam pembangunan fisik
3. Kurang tepatnya pelaksanaan pembangunan yang bersamaan dengan kegiatan individu masyarakat itu sendiri misalnya masyakarakat sedang melakukan panen padi atau melaut dan pada saat itu pula pelaksanaan pembangunan dilaksanakan sehingga masyarakat yang hadir sangat sedikit.
Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh gambaran bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi masyarakat sulit untuk menentukan hari memulai pelaksanaan pembangunan yang telah direncanakan
4. Belum adanya masyarakat yang memiliki keahlian khusus yang sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pembangunan.
15
Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh gambaran bahwa hambatan-hambatan yang di hadapi adalah karena dalam pembangunan fisik biasanya piperlukan orang khusus yang ahli dalam sehingga masyarakat hanya turut berpartisipasi sekemampuan mereka saja
5. Masih rendahnya pendapatan masyarakat sehingga sumbangan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan masih rendah.
Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh gambaran bahwa hambatan-hambatan
yang
dihadapi
adalah
dengan
rendahnya
pendapatan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan pembangunan harus membeli peralatan yang di butuhkan. Upaya-Upaya
Untuk
Mengatasi
Hambatan-Hambatan
Partisipasi
Masyarakat Dalam Meningkatkan Keberhasilan Pembangunan Fisik di Desa Karangjaladri Kecamatan parigi Kabupaten Ciamis Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis 1. Upaya yang berkaitan dengan Masih adanya persepsi di masyarakat bahwa ide atau saran cukup diwakili oleh tokoh masyarakat. Berdasarkan dari hasil wawancara diperoleh gambaran bahwa upaya yang dilakukan adalah Memberikan
pemahaman bahwa dalam
pelaksanaan pembangunan setiap masyarakat memiliki hak untuk memberikan saran, kritik ide atau gagasan agar setiap hasil pembangunan sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat.
16
2. Upaya yang berkaitan dengan Masyarakat yang masih beranggapan bahwa pelaksanaan pembangunan fisik adalah urusan pemerintah desa
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diperoleh gambaran bahwa upaya yang dilkukan adalah pemerintah desa melakukan pendekatan-pedekatan secara persuasif kepada masyarakat agar dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat turut mempengaruhi berhasil atau tidaknya pembangunan sehingga perlu masukan-masukan dari masyarakat.
3. Upaya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan yang bersamaan dengan kegiatan individu masyarakat
Berdasarkan dari hasil wawancara diperoleh gambaran bahwa upaya yang dilakukan adalah Menentukan waktu pelaksanaan pembangunan yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan masyarakat dan aktivitas masyarakat agar tidak dilaksanakan secara bersamaan.
4. Upaya yang berkaitan dengan masyarakat yang Belum adanya memiliki keahlian
khusus
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
untuk
pelaksanaan
pembangunan
Berdasarkan dari hasil wawancara diperoleh gambaran bahwa upaya yang dilakukan adalah Mencari Masyarakat dari desa lain dan di bantu oleh Masyarakat daerah setempat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanyah
5. Upaya yang berkaitan dengan rendahnya pendapatan masyarakat sehingga sumbangan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan masih rendah.
17
Berdasarkan dari hasil wawancara diperoleh gambaran bahwa upaya yang dilakukan adalah Memberikan motivasi serta memberi ruang lapangan pekerjaan kepada masyarakat yang sekiranya dapat membantu kepada pembangunan Desa Karangjaladri
E.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat penulis tarik adalah sebagai berikut : 1. Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis dalam pelaksanaan pembangunan fisik masih dibilang rendah, hal ini dapat ditunjukan dengan sebagian besar masyarakat memberikan jawaban rendah terhadap setiap pertanyaan-pertanyaan atau indikator-indikator yang penulis ajukan yaitu : dari 12 indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan fisik desa (4) indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pembangunan fisik tinggi (8) indikator lainnya tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pembangunan fisik rendah 2. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kecamatan parigi Kabupaten Ciamis
fisik di Desa Karangjaladri
mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut antara lain : a. Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan barang atau peralatan b. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam bentuk bahan-bahan bangunan
18
c. Masih rendahnya antusias masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat dalam perencanaan pembangunan d. Masih rendahnya masyarakat dalam menyampaiakan ide dan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan 3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembangunan fisik di Desa Karangjaladari Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis antara lain : a.
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada setiap pembangunan yang akan dilaksanakan.
b.
Berusaha untuk memaksimalkan anggaran yang ada agar pembangunan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan
c.
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk selalu turut dalam perencanaan pembangunan maupun pelaksanaan pembangunan
d.
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarkat untuk turut mengawasi dan mengevaluasi baik dalam pelaksanaan maupun hasil pembangunan
Saran Adapun saran yang ingin penulis sampaiakan dalam penelitian ini berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka penulis menyampaikan saran adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Karangjaladri harus lebih dioptimalkan dengan mengupayakan
berbagai
cara
untuk
merangsang
masyarakat
untuk
19
berpartisipasi di Desa Karangjaladri, dimana guna mewujudkan cita-cita pembangunan yakni tercapainya hidup sejahtera kepada semua warga masyarakat Desa Karangjaladri. Sebaiknya pemerintah desa berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat menjamin
dan
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. 2. Untuk dapat meminimalisir hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan fisik sebaiknya pemerintah desa melakukan beberapa hal antara lain : a. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dengan
menjamin
partisipasi
masyarakat dalam pembangunan tersebut akan memberikan hasil positif bagi pembangunan b. Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat dalam hal ini dapat dilakukan dengan memberi dorongan dan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan. c. pemerintah Desa yaitu pemberian motivasi kepada masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, diikuti dengan tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah itu sendiri . 3. Agar upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan lebih optimal maka perlu dilakukan beberapa hal antara lain : a. Sebaiknya pemerintah desa memberikan kesempatan atau peluang kepada masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik lebih meningkat.
20
