STUDI KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI DESA PEGAT BUKUR KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU Dandy Ahmad Drajat STIE Muhammadiyah Tanjung Redep ABSTRACT Village Head's leadership in promoting community participation by Direct Approach The direct approach undertaken by the village head by reviewing directly in the field intended to as certain whether local residents really do activities together. In addition, it is also to see if an error occurs in the activities and provide guidance in the event of an error in the implementation of activities. On the Indirect Approach village chief in this case is the approach that is carried out indirectly through there ports of citizens to hold monitoring to see and assess the extent of community activities if there is a shortage would be used as learning materials in order to be better in the future. The purpose of this study is to determine how the village head's leadership in improving public participation, where this research is qualitative research and data sources obtained from informants, documents and research. Data was collected through interviews, observation and documentation. In the leadership of the village head directly observed activities of mutual cooperation undertaken by the villagers and then provide guidance to the public in accordance with any activity undertaken, in addition to reviewing directly village chief also asked the residents or the village secretary to report any activity undertaken community Peg at grain in the village when the village head was unable to attend the event. Keywords : Leadership Approach Direct, Indirect Approach In PENDAHULUAN
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
Latar Belakang Masalah
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
Desa adalah desa dan desa adat
dan dihormati dalam sistem pemerintahan
atau yang disebut dengan nama lain,
Negara
selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
Indonesia.Pemerintah Desa adalah kepala
masyarakat hukum yang memiliki batas
Desa atau yang disebut dengan nama lain
wilayah yang berwenang untuk mengatur
dibantu perangkat Desa sebagai unsur
dan
penyelenggara Pemerintahan Desa.
mengurus
kepentingan
urusan masyarakat
pemerintahan, setempat
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
Kesatuan
Republik
Pemimpin adalah seseorang yang dipilih
untuk
mengatur
kehidupan
Kecamatan
Sambaliung
dalam
kegiatan
Forum
mensosialisasikan
masyarakat. Pemimpin adalah sebagai
Perencanaan Pembangunan secara luas,
panutan
“Kepemimpinan
belum adanya dukungan dan pihak diluar
kemampuan
masyarakat (Pemerintah Kabupaten, LSM,
seseorang untuk mempengaruhi orang lain,
pihak Swasta dan Perguruan Tinggi) untuk
sehingga orang lain tersebut bertingkah
meningkatkan Sumber Daya Manusia
laku
Perencanaan di Desa Pegat Bukur baik
masyarakat.
(Leadership)
adalah
sebagaimana
dikehendaki
oleh
pemimpin tersebut. Sebuah
yang ditujukan kepada pihak Pemerintah desa
membutuhkan
Desa maupun masyarakatnya dan masih
seorang pemimpin untuk mengatur semua
ada
aturan desa yang disebut Kepala Desa.
Kecamatan Sambaliung dalam hal ini
Kepala desa adalah rakyat biasa yang
petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang
dipercaya
mendukung dominasi Kepala Desa dalam
oleh
warga
desa
untuk
kebijakan
Pemerintah
Daerah
mengurus desanya, bukan orang istimewa
seluruh
proses
yang datang dari langit atau keturunan
Forum
Perencanaan
dewa. Karena ia dipilih warga desa dengan
peningkatan partisipasi masyarakat.
tugas utama mengurusi urusan warganya bukan
untuk
menyalah
gunakan
wewenangnya. Jabatan
Berbagai mempengaruhi masyarakat
Kepala
Desa,
bagi
pelaksanaan
merupakan
kegiatan
Desa
sebagai
faktor
yang
derajat
tersebut
partisipasi
sebagian
faktor-faktor
besar yang
penduduk desa selalu menarik untuk
menghambat partisipasi masyarakat. Oleh
diperebutkan.
terhormat,
karena itu perlu dilakukan berbagai upaya
memiliki banyak kekuasaan dan dihormati
dengan melibatkan berbagai pihak baik
oleh masyarakat yang ada di desa tersebut.
Pemerintah Desa, Masyarakat Desa Pegat
Karena itu, pemilihan Kepala Desa selalu
Bukur, Pemerintah Daerah Kabupaten
merupakan arena persaingan yang keras
Berau dan LSM untuk memperbaiki
antar warga yang menginginkan jabatan
pelaksanaan
ini.
pembangunan melalui Forum Perencanaan
Jabatan
itu
proses
perencanaan
Desa di Desa Pegat Bukur agar dapat lebih
membuka peluang bagi masyarakat untuk
yang menghambat partisisipasi masyarakat
berpartisipasi
Iebih
dalam pelaksanaan proses perencanaan
sehingga
pembangunan melalui Forum Perencanaan
secara
memberdayakan
aktif
dan
masyarakat
dapat memperbaiki jenjang partisipasi
Desa.
masyarakat dan mengatasi berbagai faktor KERANGKA TEORI
Kepala Desa dapat disebut dengan nama
Pengertian Serta Tugas Pokok dan
lain, misalnya wali nagari (Sumatera
Fungsi Kepala Desa
Barat), pambakal (Kalimantan Selatan),
Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Desa adalah
hukum tua (Sulawesi Utara), perbekel (Bali), kuwu (Cirebon dan Indramayu).
desa dan desa adat atau yang disebut
Pemerintahan
Desa
dengan nama lain, selanjutnya disebut
penyelenggaraan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
oleh
yang
yang
Permusyawaratan Desa dalam mengatur
berwenang untuk mengatur dan mengurus
dan mengurus kepentingan masyarakat
urusan
setempat berdasarkan asal-usul dan adat
memiliki
batas
wilayah
pemerintahan,
kepentingan
Pemerintah
Desa
pemerintahan dan
istiadat
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
dihormati dalam sistem Pemerintahan
tradisional yang diakui dan dihormati
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
sistem
pemerintahan
Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
yang
Badan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
dalam
setempat
urusan
adalah
diakui
dan
Dalam melaksanakan tugas Kepala Desa mempunyai wewenang :
Kepala Desa adalah pemimpin dari
1.
Memimpin
penyelenggaraan
setiap desa di Indonesia. Kepala Desa
pemerintahan
merupakan pimpinan dari pemerintah
kebijakan yang ditetapkan bersama
desa. Masa jabatan Kepala Desa adalah 6
BPD.
(enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi
2.
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Desa tidak bertanggung jawab kepada
camat,
namun
hanya
dikoordinasikan saja oleh camat. Jabatan
Mengajukan
desa
rancangan
berdasarkan
peraturan
desa. 3.
Menetapkan peraturan desa yang telah
mendapat
bersamaBPD.
persetujuan
4.
Menyusun
dan
mengajukan
keutuhan Negara Kesatuan Republik
rancangan peraturan desa mengenai APB
Desa
untuk
dibahas
dan
Indonesia. 2.
ditetapkan bersama BPD. Membina kehidupan masyarakat desa.
6.
Membina perekonomian desa.
7.
Mengkoordinasikan secara
partisipatif.
3.
dan
Yang
4.
Melaksanakan kehidupan demokrasi .
5.
Melaksanakan
prinsip
tata
pemerintahan desa yang bersih dan
pembangunan desa secara partisipatif
bebas dari Kolusi, Korupsi, dan
adalah
Nepotisme.
memfasilitasi
dalam
pelaksanaan, pengembangan,
6.
dan
Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan
pelestarian pembangunan di desa.
desa.
Mewakili desa nya di dalam dan di
7.
luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
undangan.
Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangan-undangan.
8.
sesuai dengan peraturan perundang-
Menyelenggarakan
administrasi
pemerintahan desa yang baik. 9.
Melaksanakan
dan
Melaksanakan wewenang lain sesuai
mempertanggungjawabkan
dengan
pengelolaan keuangan desa.
peraturan
perundangundangan. Dalam
10. Melaksanakan urusan yang menjadi
melaksanakan
tugas
dan
wewenang, kepala desa mempunyai
1.
ketentraman
dimaksud dengan mengkoordinasikan
pemanfaatan,
9.
Memelihara
ketertiban masyarakat.
pembangunan
perencanaan,
8.
kesejahteraan
masyarakat.
5.
desa
Meningkatkan
kewenangan desa. 11. Mendamaikan
perselisihan
kewajiban :
masyarakat
di
Memegang teguh dan mengamalkan
mendamaikan
perselisihan,
Pancasila,
Undang-
desa dapat dibantu oleh lembaga adat
Republik
desa.
Undang Indonesia
melaksanakan Dasar
Negara
Tahun
mempertahankan
dan
1945
serta
memelihara
12. Mengembangkan masyarakat dan desa.
desa.
Untuk kepala
pendapatan
13. Membina,
mengayomi
an
Kepemimpinan ini dapat berfungsi atas
melestarikan nilai-nilai sosial budaya
dasar
dan adat istiadat.
mengajak,
14. Memberdayakan
masyarakat
dan
kelembagaan di desa, dan 15. Mengembangkan daya
alam
lingkungan
menggerakan
pemimpin
mempengaruhi orang-orang
lain
untuk dan guna
melakukan sesuatu, demi pencapaian satu
potensi dan
kekuasaan
sumber
tujuan tertentu. Dengan begitu pemimpin
melestarikan
tersebut ada bila terdapat kelompok atau
hidup.
organisasi. Maka keberadaan pemimpin itu
Dari penjelasan mengenai maksud,
selalu ada di tengah-tengah kelompoknya
tujuan serta tugas pokok dan fungsi dari
(anak buah, bawahan. Rakyat). (Kartono,
Kepala desa diatas dapat disimpulkan
2005: 6).
bahwa Kepala Desa merupakan suatu
Sehubungan
dengan
organisasi yang termasuk dalam sistem
diuraikan
pemerintahan
yang
kepemimpinan yaitu sebagai berikut:
musyawarah
yang
diangkat
melalui
dilakukan
oleh
beberapa
itu,
2. Berpengetahuan
adanya Kepala Desa tersebut diharapkan
3. Berani
agar
4. Tegas
dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
5. Dapat diandalkan
dan
6. Berinisiatif
mampu
meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam mencapai kesejahteraan
7. Bijaksana
itu sendiri, baik dari segi pembangunan
8. Adil
dan lain-lain.
9. Gairah
Pengertian Kepemimpinan
10. Ulet
Kepemimpinan
juga
merupakan
11. Tidak mementingkan diri sendiri
relasi dan pengaruh antara pimpinan dan
12. Setia
yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut
13. Berwibawa
muncul dan berkembang sebagai hasil dari
14.
interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu-individu
yang
dipimpin.
persyaratan
1. Jujur
masyarakat setempat, sehingga dengan
dapat berperan penting
dapat
Mampu
membuat
(Mar’at 1985:48)
pertimbangan.
Pemimpin yang dimaksud diatas yaitu dalam
meliputi
proses
menentukan
memotivasi
mempengaruhi
tujuan
Dalam perkiraan ini perlu dirumuskan tujuannya secara khusus dalam arti
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
terperinci dan operasional, agar dapat
memperbaiki kelompok dan budayanya,
diukur tingkat pencapaiannya setelah
dimana Rukun Tetangga selaku orang
kegiatan dilaksanakan.
memiliki
pengikut
akan dilaksanakan dimasa mendatang.
untuk
yang
perilaku
organisasi,
merupakan perkiraan kegiatan yang
kekuasaan
sebagai
b. Pendekatan Tidak Langsung
pemimpin yang mampu menggerakkan
Pendekatan
masyarakatnya
dilakukan oleh Kepala Desa dalam hal
untuk
ikut
serta
tidak
pendekatan
yang
berpartisipasi dalam setiap proses demi
ini
tercapainya
dilaksanakan secara tidak langsung
tujuan bersama, sehingga
adalah
langsung
terdapat beberapa syarat agar pemimpin
mengadakan
mampu melaksanakan perannya dengan
laporan warga untuk melihat dan
baik,
menilai
berhasil
untuk
menggerakkan
pemantauan
yang
sejauhmana
melalui
kegiatan
warganya agar mampu ikut berpartisipasi,
masyarakat yang dijalankan dan jika
antara
terdapat kekurangan akan dijadikan
lain
diperlukan
/
Sub
judul
penelitian :
sebagai bahan pembelajaran guna lebih
a. Pendekatan Langsung
baik lagi dimasa yang akan datang.
Pendekatan merupakan suatu proses,
Tahap pendekatan yang dilakukan oleh
dimana sebuah pendekatan adalah
pemimpin
keakraban satu dengan yang lain dan
pendekatan
mencapai suatu tujuan yang di ingin
Gotong-royong yang perlu dilakukan
kan. Proses itu secara keseluruhan
dengan membentuk sebuah kelompok
berlangsung
guna menjalankan fungsi pendekatan
sebagai
sistem
yang
salah
satunya
terhadap
adalah
pelaksanaan
didalamnya terdapat beberapa unsur
secara terus menerus.
atau elemen yang saling berinteraksi
Hasil pendekatan harus diketengahkan
sebagai satu kesatuan.
secara obyektif, karena tidak mustahil
Dengan
adanya
pendekatan
yang
ditemukan pula hal-hal yang positif
meliputi perencanaan pada dasarnya
berupa keberhasilan, kreativitas dan
inisiatif. Hal-hal positif ini pun harus
cakap
dikemukakan secara jujur. Untuk itu
menggunakan
pemimpin harus memiliki kemampuan
memfasilitasi, memberi semangat pada
membandingkan temuannya dengan
yang lain, menopang tim, bertindak
tolak ukur mengenai kegiatan yang
sabagai model. (Veithzal, 2004: 95)
dipantau, diperiksa dan dievaluasi.
Pengertian Desa
Termasuk
juga
dengan
melalui
dialog,
membantu
pengaruh
mereka,
melihat
Sutardjo Kartohadikusumo(1984
relevansi pelaksanaan kegiatan dengan
: 15) Desa adalah kesatuan hukum yang
ketentuan dan peraturan perundang-
didalamnya
undangan yang berlaku.
masyarakat
tinggal
yang
suatu berhak
menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
Fungsi Kepemimpinan Adapun
bertempat
fungsi
dari
pada
UU No 22
Pasal
1 Tahun
kepemimpinan adalah: Sebagai pemandu,
1948Desa adalah daerah yang terdiri atas
menuntun,
membangun,
satu atau lebih dusun yang digabungkan
memberi dan membangunkan motivasi-
sehingga merupakan suatu daerah otonomi
motivasi kerja, mengemudikan organisasi,
yang berhak mengatur rumah tangganya
menjalin
sendiri.
membimbing,
jaringan-jaringan
yang
komunikasi
baik
memberikan
UU No 5 Pasal 1 Tahun 1979Desa
supervisi/pengawasan yang efisien, dan
adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
membawa
sejumlah penduduk sebagai saatu kesatuan
parapengikutnya
kepada
sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan
masyarakat
ketentuan
organisasi
waktu
dan
perencanaan.
hukum
yang
mempunyai
pemerintahan
terendah
(Kartono, 2005: 93) Selanjutnya fungsi
langsung dibawah camat dalam ikatan
kepemimpinan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
adalah
untuk
dapat
menciptakan visi dan rasa komunitas, membantu
mengembangkan
daripada
sekedar
menginspirasi mengintegrasikan
UU No 22 Tahun 1999Desa
komitmen
adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memenuhinya,
memiliki kewenangan untuk mengatur dan
kepercayaan,
mengurus kepentingan msyarakat setempat
pandangan
yang
berlainan, mendukung pembicaraan yang
berdasarkan asal usuk dan adapt istiadat setempat
yang
diakui
dalam
sistim
pemerintahan nasional dan berada didalam
pembuat
keputusan
menyarankan
daerah kabupaten.
kelompok atau masyarakat ikut terlibat
Pada umumnya pengertian desa
dalam bentuk penyampaian saran dan
sering dikaitkan dengan sektor pertanian,
pendapat, barang, keterampilan, bahan dan
alasannya
jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa
asal-muasal
desa
karena
pengenalan cocok tanam.
kelompok
Secara keilmuan, ahli sosiologi menyatakan
bahwa
desa
merupakan
lingkungan di mana warga memiliki
sendiri,
mengenal mengkaji
masalah
mereka
pilihan
mereka,
membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.
hubungan akrab dan bersifat informal.
Menurut Sundariningrum dalam
Paul H. Landis yang mewakili pakar
Sugiyah (2001: 38) mengklasifikasikan
sosiologi
partisipasi menjadi 2 (dua) berdasarkan
pedesaan,mengemukakan
3
definisi desa untuk tujuan analisis yang berbeda-beda,yaitu
analisis
statistik,
analisis sosial psikologis, dan analisis
cara keterlibatannya, yaitu : 1. Partisipasi Langsung 2. Partisipasi Tidak Langsung
ekonomi.
METODE PENELITIAN
Partisipasi Masyarakat
Jenis Penelitian
Partisipasi seseorang
atau
berarti
peran
kelompok
serta
masyarakat
Menurut
Arikunto
(2005
:
234)
mengatakan bahwa penelitian deskriptif
dalam proses pembangunan baik dalam
kualitatif
bentuk pernyataan maupun dalam bentuk
dimaksudkan
kegiatan
masukan
informasi mengenai status suatu gejala
pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal
yang ada, yaitu keadaan gejala yang
dan atau materi, serta ikut memanfaatkan
dikumpulkan dilapangan menurut apa
dan menikmati hasil –hasil pembangunan
adanya pada saat penelitian dilakukan.
(I Nyoman Sumaryadi, 2010: 46).
Sesuai dengan judul dari penelitian ini,
dengan
Pengertian
memberi
tentang
partisipasi
maka
merupakan
jenis
dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi
deskriptif,
Supriadi,
(2001:
memaparkan
partisipasi
dapat
201-202) juga
berarti
dimana bahwa
penelitian
untuk
yang
mengumpulkan
penelitian
ini
bersifat
yaitu
penelitian
yang
dan
bertujuan
untuk
memberikan gambaran serta penjelasan
dari variabel yang diteliti, dalam hal ini
Pengambilan
adalah “ Tinjauan Kepemimpinan Kepala
memahami peristiwa yang terjadi dam
Desa Pegat Bukur Dalam Meningkatkan
mengarah pada analisa atau tindakan
Partisipasi Masyarakat ”.
lebih lanjut berdasarkan pemahaman. c.
Teknik Analisis Data Teknik analisa yang digunakan adalah
model
interaktif,
Michael
data
ini
untuk
Penarikan kesimpulan Makna yang telah disederhanakan, disajikan
dalam
pengujian
data
Huberman (1992: 15-20) mengatakan
dengan cara mencatat keteraturan,
bahwa analisis data kualitatif terdiri dari
pola-pola penjelasan secara logis dam
tiga alur kegiatan yang terjadi, antara lain:
metodologis,
a.
Reduksi data (penyederhanaan data)
memungkinkan
Reduksi data dapat diartikan sebagai
hubungan sebab akibat melalui hukum
proses
pemilihan,
empiris.
perhatian
(focus),
pemusatan
menterjemahkan
konfigurasi
Analisis
yang
diprediksikan
data
tersebut
digambarkan sebagai berikut :
dengan membuat catatan mengubah data mentah yang dikumpulkan dari penelitian kedalam catatan yang telah disortir atau diperiksa. Tahap ini
Analisis Data Kualitatif Model Interaktif Pengumpulan data
Penyajian data
merupakan tahap analisis data yang mempertajam membuat
dan
atau
memusatkan,
sekaligus
dapat
dibuktikan. b.
Penyajian data Adalah menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga diperlukan memungkinkan penarikan kesimpulan atau
pengambilan
tindakan.
Reduksi data
Kesimpulankesimpulan Penarikan Verifikasi
Sumber: Matthew B. Miles dan Michael Huberman Analisis Data
program-program
yang
telah
disusun.
HASIL PENELITIAN DAN
Seperti kepengurusan KTP, kepada
PEMBAHASAN Kepemimpinan
kerja
Kepala
Desa
Pegat
masyarakat yang sudah wajib memiliki KTP dapat mengurus ke Ketua RT
Bukur Kepemimpinan pengertian,
yaitu
kepemimpinan
itu
mempunyai
dua
berdasarkan arahan kepala desa dan dalam
pemimpin
dan
hal
sendiri.
Pimpinan
ini
Ketua
menyelesaikan
RT
segala
membantu
urusan
yang
adalah orang yang memimpin, umumnya
diperlukan namun juga perlu adanya
pada kelompok yang lebih dari dua orang
partisipasi dari si pembuat KTP tersebut
(organisasi), dan kepemimpinan diartikan
untuk membantu pekerjaan Ketua RT
sebagai kemampuan dan kemampuan dari
seperti penyediaan pas photo dan lain-lain
aktivitas seseorang dalam mengendalikan,
yang
memimpin,
kepengurusan
mempengaruhi
pikiran,
merupakan
syarat
KTP,
setelah
untuk itu
perasaan dan tingkah laku orang lain untuk
kepengurusan KTP dibawa Ketua RT ke
satu tujuan bersama.
Kecamatan atau Kelurahan setempat untuk
Kepemimpinan Kepala Desa dalam
diproses menjadi KTP serta membawanya
mengorganisir kegiatan-kegiatan dalam
kembali ke tempat daerah pengolahan
kemasyarakatan
KTP ataupun dari lokasi masyarakat yang
sangatlah
diperlukan
supaya kegiatan-kegiatan tersebut dapat
membuat KTP itu tinggal.
berjalan sesuai dengan keinginan dan
Ketua RT dapat menyerahkan KTP kepada
tujuan bersama. Kepala Desa dalam hal
pemegang KTP tersebut.
ini
memberikan
serta
Dari uraian di atas dapat di lihat
memberikan jalan keluar yang terbaik
peran Kepala Desa sebagai pemimpin
dalam memecahkan masalah yang terjadi
yang mengarahkan kepada bawahan yaitu
dalam masyarakat. Dalam hal ini Kepala
Ketua RT dalam memfasilitasi pembuatan
Desa memiliki visi dan misi yang perlu
KTP, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang
dilakukan
diharapkan
dan
masukan
Setelah itu
diharapkan
adanya
dalam
dukungan serta partisipasi masyarakat
mempertimbangkan
dalam
masyarakat itu sendiri.
mendukung
dan
menjalankan
hal partisipasi
ini dari
Di Desa Pegat Bukur Kecamatan
terkait Kepala Desa yang meliputi teknis
Sambaliung Kepala Desa sangat penting
operasional maupun dari segi hukum
dan
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan riil
dibutuhkan
dalam
mempercepat
akses
efektivitas
pelaksanaan
rangka
pelayanan
dan
masyarakat.
kegiatan
Tanpa adanya arahan dari Kepala
kewargaan di wilayah pedesaan tersebut.
Desa kepada Ketua RT/RW warga tidak
Sebaliknya, jika tidak ada Kepala Desa
akan bisa memperoleh pelayanan serta
dalam karakteristik wilayah tersebut, akses
mengurus surat yang diperlukan seperti
masyarakat
pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
memperoleh
kemudahan
pelayanan akan sulit terpenuhi. Akibatnya
dan
warga yang akan mengurus berbagai
Kelurahan
kepentingan akan langsung berhubungan
Berdasarkan
dengan kepala lingkungan atau langsung
Kepala Desa harus bisa mengkoordinir
ke kelurahan. Namun kelemahannya dari
warga di lingkungannya, menjembatani
segi
hubungan antar warga serta menangani
kelembagaan
lingkungan
yang
Kartu
Keluarga maupun
(KK) instansi
fungsinya,
di
lainnya.
keberadaan
dikepalai seorang kepala lingkungan, pada
permasalahan
kenyataannya di lapangan ternyata seorang
hubungan tersebut, dan dapat menjadi
kepala lingkungan kurang memiliki peran
contoh yang baik bagi warganya misal
signifikan
dalam
dalam
pembangunan
kemasyarakatan di wilayahnya.
sangat
kontribusi
penting
yang
dan
kerja
bakti
dalam
dimana
memiliki
serta. Namun sayang keberadaan pengurus
program
Desa selama ini masih sekedar melakukan
pemerintah, sudah saatnya pemerintah
tugas yang sifatnya tradisional yaitu masih
membuat
sebatas
berbagai
peraturan
"menghidupkan
nyata
mengajak warganya untuk turut berperan
dalam
mensukseskan
sangat
kegiatan
dihadapi
pengurus Kepala Desa turun langsung dan
Akhirnya, karena keberadaan Kepala Desa
yang
baik
yang
kembali"
dapat lembaga
melaksanakan
peran-peran
administratif seperti pencatatan mutasi
kemasyarakatan seperti Kepala Desa agar
kependudukan,
pembuatan
surat-surat
berjalan sesuai dengan dinamika sosial
keterangan untuk penerimaan bantuan
yang ada. Dalam arti, perlu disusun aturan
pemerintah atau kepentingan lainnya, serta
pelayanan persuratan lainnya. Dengan kata
sosial secara dini ( misalnya kasus
lain, keberadaan dan fungsi Kepala Desa
narkoba, flu burung, gizi buruk dan isu
selama ini cenderung kurang terpikirkan
kesehatan
dan tidak dioptimalkan, padahal Kepala
kemungkinan lingkungan desa dijadikan
Desa merupakan salah satu komponen
sebagai sarang teroris ) serta menciptakan
utama dalam konsep community-centered
iklim yang kondusif dalam pelaksanaan
local government.
pemilihan langsung ( PEMILU ) baik
Walaupun demikian, meski selama ini Kepala Desa bekerja tanpa honor sekalipun, mereka dengan ikhlas tetap melaksanakan
dengan
bahkan
ada
pemilihan kepala daerah maupun anggota legislatif. Kemampuan menyampaikan suatu
baik.
informasi kepada masyarakat , Kepala
Sehingga tanpa ada bantuan dana dari
Desa mengumpulkan para warga ke
Pemerintah pun sesungguhnya tidak akan
sebuah tempat ataupun lokasi yang dapat
pernah mengganggu keberadaan Kepala
menyampaikan informasi tersebut dan
Desa. Akan tetapi keberadaan perusahaan
dapat diterima maupun dijalankan oleh
swasta yang berada di desa pegat bukur
masyarakat, misalkan adanya informasi
sangat membantu dalam pembangunan
tentang penyakit flu burung, informasi
desa, salah satunya seperti Puskesmas,
tentang imunisasi bagi bayi, pembuatan
jalan
jadwal untuk jaga malam serta untuk
yang
tugasnya
lainnya,
dibangunoleh
perusahaan
swasta.
melakukan kebersihan lokasi pemukiman
Kegiatan
Kepala
Desa
sudah
menjadi budaya kesepakatan warga, untuk menjalin
bersama,
Kepala Desa dapat memberikan
menjalin
motivasi dan dorongan bagi masyarakat
kepentingan bersama, dan menanggung
dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
beban dan resiko bersama, selain itu
menjaga
karena
Akuntabilitas
Kepala
hidup
tingkat RT.
kedekatannya Desa
dengan
warga,
semestinya
bisa
kerukunan
menyampaikan
Kepala arahan
umat
beragama.
Desa ataupun
dalam yang
dimanfaatkan untuk kepentingan yang
lainnya dapat dilaksanakan dengan baik
lebih luas dan strategis seperti menjaring
oleh masyarakat dalam mendukung semua
aspirasi warga, mendeteksi permasalahan
program-program yang dibuat Kepala
Desa untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Berdasarkan wawancara dengan RT 002, Pegat Bukur, dikatakan bahwa
Kemudian itu, dengan situasi dan kondisi
yang
memungkinkan
untuk
“ Keinginan/arahan yang diperintahkan oleh Kepala Desa telah terlaksana dengan
melakukan monitoring secara langsung
maksimal
maka Kepala Desa dapat mengetahui
terlaksana dengan baik sesuai dengan
bagaimana kinerja dari masing-masing
prosedur-prosedur yang ada di lingkungan
masyarakat
masyrakat tersebut. (Wawancara : 1
maupun
bagaimana
berinteraksi antar warga.
keinginan
yang
telah
Agustus 2015).
Berdasarkan wawancara dengan
Apakah
dalam
mencapai
hasil
Ketua RT 001 Pegat Bukur, dikatakan
tersebut telah sesuai dengan prosedur,
bahwa :“ Pendekatan langsung yang
sudah berjalan dengan prosedur-prosedur
dilakukan oleh kepala desa dengan cara
yang ada, dalam suatu kegitan yang ada di
meninjau langsung dilapangan bermaksud
lingkungan masyarakat sudah di rapatkan
untuk memastikan apakah warga setempat
antara
benar-benar melakukan kegiatan Gotong-
lainnya, seperti Kaur Pemerintahan, Kaur
royong bersama-sama. Selain itu, juga
Pembangunan, Kaur Umum dan Ketua RT
untuk melihat bila terjadi kesalahan dalam
dengan
kegiatan gotong-royong.(Wawancara : 1
melakukan suatu kegiatan berjalan dengan
Agustus 2015).
baik.
Apakah hasil yang diinginkan telah terlaksana
dengan
maksimal,
Kepala
Desa
serta
pengurus
masyarakatnya,sehingga
dalam
Lebih lanjut berdasarkan wawancara
sudah
kepada masyarakat Pegat Bukur mengenai
berjalan dengan maksimal,karena peran
pendekatan langsung dari Kepala Desa,
kepala desa yang ada di Desa Sebuntal
dikatakan bahwa:“ Dalam Pendekatan
sudah berjalan dengan baik,dilihat dengan
masyarakat dengan Kepala Desa, Kepala
adanya kerjasama antara Kepala Desa
Desa sering memberikan arahan kepada
dengan Ketua RT yang ada serta dengan
masyarakat agar apa saja kegiatan yang
masyarakatnya seperti dalam kegiatan
akan
Gotong royong,yang ada di masing-
masyarakatnya baik itu berupa gotong-
masing setiap rumah warga.
royong supaya di laksanakan dengan
di
laksanakan
dilingkungan
sebaik mungkin.(Wawancara 2 Agustus
oleh Kepala Desa dalam satu
2015).
sekali untuk setiap RT yang ada.
minggu
Pendekatan yang dilakukan oleh
Berdasarkan Wawancara Ketua RT
Kepala Desa adalah pendekatan yang
003, dikatakan bahwa :“ Kepala Desa
memberi arahan kepada warga. Selain itu,
melakukan
pendekatan yang dilakukan oleh Kepala
pelaksanaan
Desa diantaranya mengenai poskamling.
disetiap lingkungan masyarakat, observasi
Dengan adanya poskamling warga bisa
di tempat sangatlah diperlukan, dengan
bergantian setiap malam supaya di daerah
maksud untuk mengetahui sejauh mana
tersebut menjadi aman dan tentram.
tingkat
Selanjutnya
lingkungan masyarakat setempat, dalam
masyarakat
Kepala Desa mengarahkan agar
kegiatan
observasi kegiatan
kerja
sama
langsung dalam gotong-royong
yang
ada
di
yang
melaksanakan tugas dan fungsi masing-
dilaksanakan dapat memberi manfaat bagi
masing masyarakat nya “.(Wawancara 2
masyarakat.
Agustus 2015).
Kepala Desa melakukan observasi atau
pengamatan
adalah
Di Tempat dan menyampaikan kepada
yang
bawahan secara langsung pada saat atasan
dilakukan secara langsung oleh Kepala
mengadakan inspeksi langsung kegiatan
Desa
sebelum
dilaksanakan. Dimana dalam hal ini
dilakukan
bawahan secara lansung menyampaikan
pengamatan
dan
terhadap
kegiatan
di
tempat
Kepala Desa melakukan Laporan
pemeriksaan
warganya,
dilaksanakan
dan
secara obyektif. Kegiatan pengamatan ini
berbagai
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
dilaksanakan dan bagaimana hasil-hasil
kesungguhan
Desa
yang telah dicapai dari pekerjaan tersebut.
masyarakat,
Sehingga dengan adanya laporan tersebut
memberi
seorang
arahan
Kepala
kepada
dalam melaksanakan kegiatan mereka. Untuk tersebut,
melaksanakan
Kepala
Desa
yang
sedang
Kepala Desa dapat mengetahui berbagai
observasi
dibantu
kegaiatan
oleh
masyarakat setempat yang merupakan
kegiatan
yang
telah
dilakukan
oleh
masyarakatnya, dan kegiatan apa saja yang belum terlaksana.
anggota tim pelaksana observasi tersebut.
Selain itu laporan di tempat ini juga
Observasi langsung yang dilaksanakan
berfungsi sebagai alat evaluasi kedepan
bagi pemerintah Kecamatan, untuk dapat
Sesuai dengan data hasil penelitian
lebih meningkatkan kinerja mereka agar
dalam penyajian data dan indikator tentang
lebih baik lagi dari pada sebelumnya.
pendekatan Kepala Desa yang terdapat
Berdasarkan Wawancara Ketua RT
pada bab sebelumnya akan penulis bahas
004, dikatakan bahwa :“ Laporan di
sebagai berikut :
tempat yang disampaikan oleh RT secara
a.
Pendekatan Langsung
langsung kepada Kepala Desa adalah
Pendekatan merupakan suatu proses,
merupakan salah satu bentuk komunikasi
dimana sebuah pendekatan adalah
secara
mengetahui
keakraban satu dengan yang lain dan
kegiatan-kegaiatan apa saja yang sedang
mencapai suatu tujuan yang di ingin
dilaksanakan dan apa saja yang belum
kan. Proses itu secara keseluruhan
dilaksanakan
berlangsung
langsung
untuk
dalam
pelaksanaan
kegiatan”.(Wawancara : 3 Agustus 2015). Oleh karena itu laporan di tempat
sebagai
sistem
yang
didalamnya terdapat beberapa unsur atau elemen yang saling berinteraksi
ini merupakan salah satu bagian dalam
sebagai satu kesatuan.
proses pendekatan secara langsung, yang
Dengan
dilakukan oleh Kepala Desa dalam sebuah
meliputi perencanaan pada dasarnya
kegiatan
merupakan perkiraan kegiatan yang
yang
ada
di
lingkungan
adanya
pendekatan
yang
masyarakatnya.
akan dilaksanakan dimasa mendatang.
Pembahasan
Dalam perkiraan ini perlu dirumuskan
Pada
bagian
ini
penulis
akan
tujuannya secara khusus dalam arti
membahas mengenai permasalahan yang
terperinci dan operasional, agar dapat
akan diuraikan dalam penelitian ini. Oleh
diukur tingkat pencapaiannya setelah
karena itu, data yang telah diperoleh akan
kegiatan dilaksanakan.
dianalisa dan dibahas dari setiap indikator
Berkenaan dengan perkiraan waktu ini
dari penelitian ini. Dalam penelitian ini
perlu juga diperhitungkan lamanya
permasalahan yang diukur yaitu mengenai
waktu yang akan digunakan dalam
Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan
melakukan pendekatan untuk setiap
Partisipasi Masyrakat di Desa Pegat Bukur
masyarakat yang ada di Desa Pegat
Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau.
Bukur.
Salah satu tugas pokok dan fungsi
menentukan sikap, oleh karena itu
Kepala Desa adalah sebagai fungsi
Kepala
pendekatan. Agar proses pelaksanaan
ketetapan melakukan teguran terhadap
program dari Kepala Desa dapat
Masyarakatnya.
dilaksanakan dan diarahkan secara
Adanya pendekatan langsung yang
efektif dan efesien maka diperlukan
dilakukan oleh Kepala Desa dengan
adanya
memantau
suatu
kerja
sama
antara
Desa
harus
apa
mempunyai
saja
aktifitas
Kepala Desa, RT dan Masyarakat.
masyarakat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kunjungan
pendekatan secara langsung yang
secara mendadak maka akan sangat
dilaksanakan oleh Kepala Desa adalah
berpengaruh bagi aktifitas masyarakat
dengan
bisa dikatakan pendekatan langsung
meninjau
langsung
ke
dengan ke
rumah
masyarakat
masyarakatnya pada saat kegiatan
adalah
gotong royong dilaksanakan oleh
meningkatkan kedisiplinan warganya
Kepala Desa, dapat dikatakan bahwa
b.
cara
melakukan
terbaik
dalam
Pendekatan Tidak Langsung
Kepala Desa melakukan monitoring
Pendekatan
secara
dilakukan oleh Kepala Desa dalam hal
langsung
terhadap
Masyarakatnya. Selanjutnya
ini dalam
langsung
Kepala
melakukan
observasi
pendekatan Desa di
juga tempat.
tidak
adalah
langsung
pendekatan
yang
yang
dilaksanakan secara tidak langsung mengadakan
pemantauan
melalui
laporan warga untuk melihat dan
Dalam hal ini observasi ditempat yang
menilai
dilakukan oleh Kepala Desa adalah
masyarakat Pegat Bukur dijalankan
pemeriksaan kegiatan-kegiatan apa
dan jika terdapat kekurangan akan
saja yang di lakukan masyarakat.
dijadikan sebagai bahan pembelajaran
Dimana
guna lebih baik lagi dimasa yang akan
observasi
tersebut
sejauhmana
kegiatan
dilaksanakan pada waktu yang tidak
datang.
ditentukan atau tanpa sepengetahuan
Tahap pendekatan yang dilakukan
dari masyarakat. Sebagai Kepala Desa
oleh Kepala Desa salah satunya
dibutuhkan
adalah
ketegasan
dalam
pendekatan
terhadap
pelaksanaan
Gotong-royong
yang
pelaksanaan
kegiatan
dengan
perlu dilakukan dengan membentuk
ketentuan dan peraturan perundang-
sebuah kelompok guna menjalankan
undangan yang berlaku.
fungsi
Hasil pendekatan tidak akan ada
pendekatan
secara
terus
menerus.
artinya tanpa kerja sama. Sehubungan
Hasil pendekatan harus diketengahkan
dengan itu, tindak lanjut dapat berupa
secara obyektif, karena tidak mustahil
diberlakukannya kegiatan pembinaan
ditemukan pula hal-hal yang positif
dan
berupa keberhasilan, kreativitas dan
memperbaiki kesalahan, kekeliruan
inisiatif. Hal-hal positif ini pun harus
dan penyimpangan. Tindak lanjut itu
dikemukakan secara jujur. Untuk itu
bahkan
Kepala
penyimpangan
Desa
harus
kemampuan temuannya
memiliki
membandingkan dengan
tidak
dalam
rangka
mustahil
berupa
pujian
dan
penghargaan terhadap warga yang
ukur
berprestasi, sedangkan tindak lanjut
mengenai kegiatan yang dipantau,
lainnya terutama berkenaan dengan
diperiksa dan dievaluasi. Termasuk
pemberian peringatan, sanksi dan
juga
hukuman.
dengan
tolak
bimbingan
melihat
relevansi
KESIMPULAN DAN SARAN
program-program
Kesimpulan
kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
1.
Pendekatan secara langsung Kepala Desa
2.
adalah
dengan
cara
3.
turun
untuk
Partisipasi Kepala Desa juga tidak hanya sekedar representasi program
kelapangan melakukan observasi dan
kegiatan
memberikan motivasi dan dorongan
mempengaruhi
bagi
menjaga
namun juga merupakan indikator
kebersihan lingkungan dan menjaga
kemampuan memobilisasi kegiatan
kerukunan umat beragama.
dan
Kepala Desa dalam menyampaikan
memnyelesaikan masalah.
masyarakat
dalam
arahan ataupun yang lainnya dapat dilaksanakan
dengan
baik
oleh
masyarakat dalam mendukung semua
4.
masyarakat
juga
yang
perubahan
indikator
dapat sosial,
kemampuan
Perusahan Swasta yang berada di Desa bantuan
Pegat
Bukur dalam
memberikan mencapai
pembangunan Desa Pegat Bukur, baik
3.
berupa sarana prasarana dan bantuan
kegiatan masyarakat dan mengkontrol
berupa dana.
kegiatan itu berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Saran 1.
Strategi
Kepala
menyampaikan
2.
Mengatur dan mengkoordinir segala
Desa
arahan
dalam sebaiknya
4.
Kepala Desa, selaku pemimpin Desa Pegat
Bukur,
diharapkan
dapat
lebih memasyarakatkan kepedulian
memanfaatkan dengan baik setiap
sesama masyarakat/kepedulian sosial.
bantuan yang diberikan oleh setiap
Lebih
perusahaan swasta kepada Desa Pegat
memperhatikan
masyarakat
dalam
kebutuhan membangun
Bukur.
lingkungan dan memfasilitasi kegiatan dengan seksama. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Pius dan Trisno Yuwono. 1994. Kamus Kecil Bahasa Indonesia, Surabaya : Arkola. Arikunto, 2005, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V Cetakan Keduabelas, Bandung Rineka Cipta. Beetham, David and Kevin Byle. 2000. Community EmpowermentandPovertyEffortsLibe ration, University of Chicago. USA. Blau
and Meyer. 2001. Public ParticipationinEnvironmental Management, Manchester University Press. England.
Bouman.1982. Rural DevelopmentandNon-Governmental Organizations, Jakarta Manchester University Press. England. Candis Paul. 2001. Manajemen Perilaku Organisasi, Pendayagunaan Sumber
Daya Manusia, Penerjemah : Agus Dharma Jakarta: Penerbit Erlangga. Conyers, Diana. 1991. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga, Suatu Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Durkheim, Emile. 1988. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan, Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Horton, Paul B and C. Hunt. Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Petani serta Nelayan, Yogyakarta : Media. Indarwanto. 2002. Pembangunan Masyarakat Pedesaan, Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Isbandi, 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Abdi Negara Melayani Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartohadikusumo, Sutardjo. 1984. Pemberdayaan Masyarakat dan JPS, Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama. Levy, Marion. 1986. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta : Media. Marx, Karl. 1987. Society and Social Change. University of Chicago. USA. Masson, Gross and Mc. Eachern Berry. 2003. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni. Mikkelsen, Britha, 1999, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan, Jakarta, Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Miles, Mattew B dan A. M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, Tjetjep Rohendi Rohidi (Penterjemah), Universitas Indonesia, Jakarta. Rivai, Syamsul Arif. 2006. Peran sosial budaya dalam mendorong berkembangnya masyarakat Indonesia. Jakarta. Gramedia. Robbins, Stephen P and John Coulters, 2002,Organizational BehaviorConcepts, Controversies, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Roucek, Joseph and Warren. 2003. Persuasion and coercion; social control. Salindeho, John, 1995, Pengawasan Melekat Aspek - Aspek Terkait dan Implementasinya, Jakarta, Bumi Aksara. Soekanto, Soerjono, 2002, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Soemardjan, Selo. 2002. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Soerjono. 2003, Pembangunan Masyarakat Desa, Bandung : Penerbit PT. Mandar Maju. Sorokin, Patrick A. And Carle C. Zimmerman. 2005. Occuptional change and social mobility. Manchester University Press. England. Wazir, Achmad. WS. 1999. Menuju Masyarakat Yang Berketahanan Sosial – Pelajaran Dari Krisis, Jakarta : Departemen Sosial RI. Wiratha, I Made. 2006. Reorientasi Teori Pembangunan. dalam Wacana Jurnal Ilmu Sosial Transformatif, Edisi 5, Tahun II, 2000. hal. 73-100. Yogyakarta: Insist Press.