Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESA PAK LAHENG KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH Oleh: ANSELMUS ROBY NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan BPD dalam melaksanakan proses pengawasan penyelenggaraan Pembangunan fisik desa . Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permasalahan yang ada dalam proses pengawasan pembangunan fisik desa berupa renovasi balai desa, Pelaksanaan fungsi BPD tersebut mengacu kepada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian di Desa Pak Laheng Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. Hasil penelitian menunjukan bahwa BPD Pak Laheng belum mampu menjalankan fungsi dengan baik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. hal tersebut tercermin dari proses pelaksanaan pengawasan pengawasan renovasi balai desa belum optimal. Selain itu, aspirasi masyarakat belum dapat ditampung dan disalurkan dengan baik oleh BPD yang dilihat dari pembangunan fisik desa yang belum transparan. Untuk itu saran yang diberikan adalah BPD diharapkan melakukan koordinasi bersama pemerintah desa agar komunikasi dapat berjalan dan proses pengawasan dapat efektif. Kata-kata Kunci : Fungsi BPD, Pengawasan, Pembangunan Fisik Desa.
BPD FUNGCTION IN MONITORING GOVERNANCE AT VILLAGE PAK LAHENG DISTRIC TOHO IN MEMPAWAH REGENCY Abstract The aimed of this essay to describe and understand about BPD in implementation process of controlling Physical Development of the Village. The tittle of this essay based on a problems that happened in process of controlling Physical Development of the Village. Implementation of BPD’s function that based on UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.This research use qualitative research metode and kind of descriptive research. Data accumulation use observation, interview, and documentation technique. Research located in Pak Laheng Village Toho Subdistrict Mempawah Regency. Result of this research showed that BPD Pak Laheng uncapable to do their function as good as they can based on Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. It is reflected controlling implementation process Physical Development of the Village. Besides that BPD is not accomodated and channeled the aspiration from society that we can see from Renovation of Village Hall utilizing that not transparant. For that reason, the advice for BPD their must make a coordination with village government in order to make a good communication and controlling process become effective. Keywords : BPD function, Controlling, Physical Development of the Village.
1 ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Dalam Undang Undang Nomor 6
A. PENDAHULUAN
Tahun 2014 Tentang Desa pada pasal 54, 1.
dijelaskan
Latar Belakang Penelitian
bahwa
musyawarah
desa
Undang-undang Nomor 23 Tahun
merupakan forum permusyawaratan yang
2014 tentang Pemerintahan Daerah telah
diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa,
memberikan berbagai perubahan ke arah
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
peningkatan
desa
kesejahteraan
kepada
yang
bertujuan
masyarakat melalui pelayanan yang baik,
memusyawarahkan
serta
stategis
kinerja
yang
maksimal
secara
hal
untuk
yang
dalam
bersifat
penyelenggaraan
langsung dan transparan. Dengan adanya
Pemerintahan
otonomi daerah ini Pemerintah daerah dapat
penyelenggaraan pemerintahan desa dan
lebih
menggerakkan
memperhatikan
daerah
terpencil
Desa.
Berkaitan
dengan
masyarakat
untuk
dalam rangka pemerataan pembangunan.
berpartisipasi dalam pembangunan fisik
Peningkatan kesejahteraan di daerah secara
desa dan penyelenggaraan administrasi
langsung dilakukan dengan cara pemerataan
desa, maka setiap keputusan yang diambil
pembangunan seperti dibidang pendidikan
harus berdasarkan atas musyawarah desa
dan pertanian, khususnya di desa yang tepat
untuk mencapai keputusan bersama.
sasaran
akan
menumbuhkan
tingkat
partisipasi masyarakat.
Pemerintah desa sangat berperan penting dalam pembangunan desa dalam
Dalam pemerataan pembangunan di
hal ini kepala desa beserta jajarannya
desa, pemerintah melibatkan partisipasi
diberikan
masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran
wilayahnya. Dalam Peraturan Pemerintah
bahwa pada dasarnya pembangunan desa
(PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang
mengunakan
peraturan
prinsip
dilakukan
masyarakat
dan
Kesadaran
masyarakat
untuk
pelaksanaan
mengurus
undang-undang
masyarakat.
Nomor 6 Tahun 2014, dijelaskan bahwa
ini
akan
desa memiliki organisasi pemerintahan
menimbulkan rasa memiliki dan tanggung
sendiri, yaitu kepala desa berseta perangkat
jawab yang tinggi dalam pembangunan
desa. Kepala desa merupakan pimpinan
desa. Pembangunan desa pada akhirnya
pemerintah
akan dirasakan oleh masyarakat, sehingga
perangkat desa sebagai unsur pembantu
partisipasi masyarakat bisa menuntun desa
kepala
ke arah yang lebih baik dengan pembinaan
Nomor 6 Tahun 2014 pasal 61 ayat 2 BPD
dari
merupakan lembaga perwujudan demokrasi
Pemerintah
untuk
oleh
wewenang
daerah
yang
akan
berdampak positif bagi pembangunan desa.
desa
desa.
yang
Dalam
dibantu
oleh
Undang-Undang
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa 2
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang
berfungsi
menyalurkan
menampung
aspirasi
dan
masyarakat,
berpartisipasi
dalam
penyelenggaraan
pengawasan
pembangunan
serta
menampung aspirasi masyarakat. BPD,
pemerintahan di desa. Selain itu BPD juga
melaksanakan tugas pengawasan kinerja
berkewajiban
kepala desa, serta bersama-sama dengan
pelaksanaan tugas kepala desa. BPD dan
Kepala Desa membahas dan menyepakati
kepala
Rancangan Peraturan Desa (Perdes).
pelaksanaan koordinasi guna mewujudkan
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan berdasarkan
untuk
desa
kerjasama
memperlancar
perlu
yang
baik
meningkatkan
dalam
proses
pembangunan di desa.
keterwakilan wilayah yang pengisiannya
Oleh karena itu, BPD sebagai badan
dilakukan secara demokratis. Anggota BPD
permusyawaratan yang anggotanya berasal
terdiri dari tokoh masyarakat, pemangku
dari masyarakat desa tersebut dan dipilih
adat, golongan profesi, serta pemuka
secara demokratis. Disamping menjalankan
agama.
fungsinya
BPD
pengawasan
berfungsi
terhadap
melakukan
penyelenggaraan
sebagai
menghubungkan,
tempat
antara
Kepala
yang Desa
pembangunan fisik desa. BPD mempunyai
dengan masyarakat. Dengan adanya BPD
hak untuk mengawasi dan mendapatkan
diharapkan
keterangan
penyelenggaraan
masyarakat dalam melaksanakan tugas
Pemerintahan Desa dari Kepala Desa.
pengawasan pembangunan fisik desa yang
Sebagai lembaga perwakilan masyarakat di
selaras dengan kebijakan kepala desa dalam
tingkat desa dan melaksanakan pengawasan
pelaksaanan tugas. Dalam hal ini tugas
penyelenggaraan pemerintahan di desa,
Badan
BPD merupakan mitra kerja pemerintah
mengawasi penyelenggaraan pembangunan
desa dan untuk saling mendukung dalam
fisik desa yang di kelola oleh kepala desa
musyawarah serta membahas peraturan
selaku pemerintah desa. Berdasarkan pra
desa pembangunan di tingkat desa. Dengan
penelitian yang dilakukan penulis, yang
demikian kedua belah pihak bersama-sama
bertepatan dengan
mengemban amanah dari masyarakat.
hadapi sewaktu Praktek Pengalaman Kerja
BPD
tentang
memiliki
Permusyawaratan
aspirasi
Desa
adalah
masalah yang penulis
bersama
(PPK) di Badan Keluarga Berencana,
dengan kepala desa untuk merencanakan
Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan
dan
Anak,
menetapkan
melaksanakan
tugas
penyampaian
kebijakan
dalam
pemerintahan
dan
pembangunan fisik desa. BPD juga adalah
Pemberdayaan
Pemerintahan Desa,
Masyarakat,
khusus di Bidang
Pemerintahan Desa Kabupaten Mempawah.
perwakilan masyarakat dalam hal ini dapat 3 ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Penulis
menemukan
beberapa
fenomena di lapangan yang berhubungan dengan
BPD
di
Desa
Pak
Laheng
Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. Permasalahan
yang
penyelenggaraan
berkaitan
dengan
pemerintahan
desa
tersebut adalah sebagai berikut : 1) BPD belum optimal melaksanakan pengawasan pemerintahan
penyelenggaraan desa
di
Desa
Pak
menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sudah sesuai sebagai mana semestinya. Dengan adanya pengawasan di tingkat desa dapat mengidentifikasi fenomena di lapangan dan hal ini menjadi masalah yang sangat penting untuk diteliti penyebabnya dan memecahkan masalah dengan pencarian solusi yang tepat. 2. Fokus penelitian:
Laheng.
Berdasarkan latar belakang yang
2) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
3)
BPD di Desa Pak Laheng
diuraikan sebelumnya terdapat beberapa permasalahan
yang
masih
luas
belum maksimal dalam merangkul,
pembahasannya. Berkaitan dengan itu, agar
menampung,
menghimpun,
penelitian ini lebih terarah dan mencapai
merumuskan dan menyalurkan aspirasi
tujuan seperti yang diharapkan, maka
masyarakat.
penulis mengganggap perlu memberikan
Kepala Desa beserta perangkat desa
batasan pada ruang lingkup penelitian dan
belum transparan dalam melaksanakan
memfokuskan hal tersebut. Fokus untuk
penyelenggaraan pembangunan fisik
penelitian
desa.
permusyawaratan desa dalam pengawasan
4) kegiatan BPD di Desa Pak Laheng
ini
adalah
“fungsi
badan
penyelenggaraan pembangunan fisik desa di
banyak didominasi oleh peran Ketua
Desa
BPD sementara anggotanya belum
Kabupaten Mempawah”.
Pak
Laheng
Kecamatan
Toho
berperan sebagaimana tugas pokok dan fungsi
pengawasan
pembangunan
rehap balai desa.
3. Rumusan Permasalahan : Berdasarkan uraian fokus penelitian
5) Musyawarah
yang
diatas, maka dari itu rumusan masalah yang
diselenggarakan BPD belum optimal,
dikemukakan penulis dalam penelitian ini
karena anggota BPD belum semua
adalah “Bagaimana Fungsi BPD dalam
hadir
pengawasan penyelengaraan pembangunan
dalam
desa
rapat
musyawarah
pembangunan desa.
fisik desa ?
Pengawasan adalah segala kegiatan atau usaha untuk mengetahui dan 4 ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pengawasan
4. Tujuan Penelitian : Sejalan dengan latar belakang, fokus penelitian
dan
perumusan
dianggap
sangat
penting dalam melaksanakan suatu kegiatan
masalah
dalam rangka membandingkan hasil yang
sebagaimana telah diungkapkan terdahulu,
akan di capai dengan perencanaan awal
maka tujuan penelitian ini adalah untuk
kegiatan. Pengawasan juga berfungsi untuk
mengetahui
mengevaluasi
mekanisme
pengawasan,
hasil
akhir
dari
suatu
mendeskripsikan pelaksanaan BPD dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pengawasan penyelengaraan pembangunan
pembangunan. Istilah pengawasan dalam
fisik desa di Desa Pak laheng Kecamatan
bahasa Inggris disebut controlling, yang
Toho Kabupaten Mempawah.
oleh Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa:
5. Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Sebagai upaya untuk menambah pengetahuan
dan ilmu pemerintahan
tentang tugas pokok dan fungsi BPD agar dapat
memberikan
pemikiran
yang
bermanfaat dan solusi atas masalah di lapangan yang berguna di bidang akademik,
hanya untuk melihat apa yang terjadi melainkan memperbaiki hasil yang telah dikerjakan. Berdasarkan pemaparan tentang manajemen pengawsan tersebut, berikut adalah
pendapat
para
ahli
tentang
pengawasan : Mockler (dalam Certo dan
khususnya bidang pemerintahan desa.
Certo, 2006:480) menyebutkan pengawasan
b. Manfaat Praktis Untuk BPD, hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan terkait dengan pengawasan pembangunan anggota BPD.
B. KAJIAN
“the modern concept of control … provides a historical record of what has happened … and provides date the enable the … executive … to take corrective steps ”. Dalam hal ini pengawasan tidak
PUSTAKA
METODELOGI
DAN
sebagai berikut : ‘Controlling is a systematic effort by business management to compare performance to predetermined standard, plans, or objectives to determine whether performance is in line with theses standards and presumably to take any remedial action required to see that human and other corporate resources are being used in the most effective and efficient way possible in achieving corporate objectives”. Menurut Mathis dan Jackson
1.
Teori
(2006:303)
mengungkapakan
bahwa
a)
Pengawasan
pengawasan
merupakan
dalam
proses
5 ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menetapkan proses pemantauan kinerja karyawan
berdasarkan
standart
untuk
Konsep pengawasan dari Mockler di atas, mengungkapkan ada 4 hal , yaitu
mengukur kinerja, memastikan kualitas atas
sebagai berikut :
penilaian
pengambilan
1) harus adanya rencana, standard atau
informasi yang dapat dijadikan umpan balik
tujuan sebagai tolak ukur yang ingin
pencapaian hasil yang di komunikasikan
dicapai,
kinerja
dan
kepada karyawan.
2) adanya proses pelaksanaan kerja untuk
Menurut Siagian (dalam Torang, 2013:176)
yang
menyatakan
bahwa
mencapai tujuan yang diinginkan, 3) adanya
usaha
membandingkan
pengawasan adalah proses pengamatan
mengenai apa yang telah dicapai
terhadap seluruh kegiatan organisasi untuk
dengan standard, rencana, atau tujuan
menjamin agar semua pekerjaan yang
yang telah ditetapkan, dan
sedang dilakukan berjalan sesuai dengan
4) melakukan tindakan perbaikan yang
rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
diperlukan.
Pengawasan ini sangat berperan penting dalam suatu organisasi dalam mengevaluasi kinerja yang di rencanakan.
Saefulah
(2005:317),
Fungsi Pengawasan Menurut Ernie dan Saefulah (2005:
Menurut Schermerhorn dalam Ernie dan
2.
yang
12) fungsi pengawasan adalah : 1) Mengevaluasi
keberhasilan
dan
mengungkapkan bahwa pengawasan adalah
pencapaian tujuan serta target sesuai
proses dalam menetapkan ukuran kinerja
dengan indikator yang ditetapkan.
dalam pengambilan tindakan yang dapat
2) Mengambil langkah klarifikasi dan
mendukung pencapaian hasil yang di
koreksi penyimpangan yang mungkin
harapkan sesuai dengan ukuran yang sudah
ditemukan.
ditetapkan. Menurut Harahap (2001:14),
3) Melakukan berbagai alternatife solusi
pengawasan adalah keseluruhan sistem,
atas berbagai masalah yang terkait
tehnik,
dengan pencapaian tujuan perusahaan.
cara
yang
mungkin
dapat
digunaqkan oleh seorang atasan untuk
Menurut Marigan (2004 : 62),
menjamin segala aktivitas yang dilakukan
fungsi pengawasan adalah :
oleh dan dalam organisasi benar-benar
1) Mempertebal rasa tanggung jawab
menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah
terhadap pejabat yang diserahi tugas
pada upaya mencapai keseluruhan tujuan
dan wewenang dalam melasksanakan
organisasi.
pekerjaan. 6
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2) Mendidik para pejabat agar mereka
masyarakat. Kepala Desa dan Perangkat
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Desa
prosedur yang telah di tentukan.
mempunyai
3) Untuk
mencegah
penyimpangan,
terjadiny penyelewengan,
adalah
pemerintah tugas
desa
yang
pokok
dalam
melaksanakan urusan pemerintahan desa di setiap wilayahnya.
kelalaian dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang diinginkan.
5.
Badan Permusyawaratan Desa Berdasarkan
3.
Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang
Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6
menyebutkan
bahwa,
Badan
Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan
Permusyawaratan Desa yang selanjutnya
bahwa desa adalah desa dan desa adat atau
disebut
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
merupakan perwujudan demokrasi dalam
disebut Desa, adalah kesatuan mayarakat
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
hukum yang memiliki batas wilayah yang
Desa sebagai unsur dari fungsi BPD yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus
menampung
urusan
masyarakat. Hak BPD antara lain sebagai
pemerintahan,
kepentingan
BPD
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
berikut :
masyarakat,
a)
hak
asal
usul
atau
hak
adalah
dan
lembaga
menyalurkan
yang
aspirasi
mengawasi dan meminta keterangan
tradisional yang di akui dan dihormati
tentang penyelenggaraan Pemerintahan
dalam
Desa kepada Pemerintah Desa;
sistem
pemerintahan
Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b) menyatakan
pendapat
atas
penyelenggaraan pemerintahan desa, 4.
pembangunan
Pemerintah Desa Setiap desa memiliki pemerintahan
kemasyarakatan
sendiri, Pemerintahan Desa terdiri atas pemerintah desa yang meliputi kepala desa
desa,
pembinaan
desa,
dan
pemberdayaan masyarakat desa. c)
Mendapatkan
biaya
operasional
dan perangkat desa serta Pemerintah Desa
pelaksanaan tugas dan fungsi dari
adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja
penyelengaraan
pemerintahan
di
tingkat
urusan desa seluruh
Desa.
masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Pemerintah
Desa
berfungsi
sebagai pengambil kebijakan dan dalam mengatur
dan
mengurus
kepentingan
6.
Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti ingin
menggambarkan
dan
mendeskripsikan 7
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
berbagai informasi yang diperoleh, baik
C. HASIL
dari data dan narasumber maupun beberapa
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
masalah di lapangan yang peneliti temukan. Metode penelitian deskriptif secara umum
1.
Hasil Penelitian
adalah data yang telah diperoleh dari
Permasalahan
terlihat
penelitian dapat digunakan untuk melihat,
dilapangan
mengidentifiksi dan memecahkan masalah.
pengawasan terkait pembangunan fisik desa
Oleh karena itu penelitian ini menggunakan
di
pendekatan penelitian kualitatif dengan
pemaparan yang jelas, agar permasalahan
jenis penelitian yang digunakan adalah
tersebut mendapatkan solusi yang tepat
deskriptif.
Tehnik pengumpulan data
serta melakukan perbaikan-perbaikan yang
laksanakan dengan mengunakan teknik
sesuai dengan masalah pembangunan fisik
observasi
desa di desa Pak Laheng Kecamatan Toho
terjun
wawancara
langsung
bersama
dilapangan,
narasumber,
dan
Desa
tehink
analisis
data
yang
Pak
melaksanakan
Laheng,
perlu
tugas
adanya
Kabupaten Mempawah.
mengumpulkan dokumentasi terkait hasil penelitan.
dalam
yang
Berdasarkan
Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 yang mengatur
dilakukan berupa reduksi data, penyajian
tentang
data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi
Permusyawaratan Desa yang selanjutnya di
penelitian dilakukan di Desa Pak Laheng
singkat BPD adalah badan perwujudan
Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah.
demokrasi sebagai lembaga perpanjangan
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
tangan masyarakat yang berfungsi dalam
Desa, perangkat desa,ketua BPD, anggota
melaksanakan
BPD beserta tokoh masyarakat yang benar-
garaan pembangunan fisik desa di tingkat
benar
desa, sebagai perwujudan lembaga yang
mengetahui
keadaan
langsung
Desa
mengungkapkan,
pengawasan
menjadi
adalah fungsi Badan Permusyawaratan
menghimpun dan menyalurkan aspirasi dari
Desa dalam Pengawasan Penyelenggaraan
masyarakat.
Laheng.
Peneliti
menggunakan
teknik
Lebih
untuk
penyeleng-
dilapangan dan objek dalam penelitian ini
Pembangunan Fisik Desa di Desa Pak
wadah
Badan
lanjut
menampung
didalam
Peraturan
Pemerintah Nomor. 43 Tahun 2014 tentang
keabsahan data yaitu dengan menerapkan
peratran
teknik
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang
triangulasi
sumber
dalam
pelaksanaan
mengumpulkan dan mengkaji penelitian
menerangkan
dilapangan.
Desa di bentuk dari pemilihan masyarakat yang
Badan
Undang-undang
pengisiannya
di
Permusyawaratan
lakukan
secara 8
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
demokratis merupakan wakil dari penduduk
balai ini, anggota BPD harus membuat
desa berdasarkan keterwakilan wilayah
perencanaan
untuk mengamanahkan aspirasi penduduk
melaksanakan
desa dan menyampaikan pendapat seluruh
pembangunan renovasi balai desa
masyarakat.
b.
Tujuan dari penelitian yang telah
yang
matang
proses
Pelaksanaan
dalam
pengawasan
proses
pengawasan
untuk melihat hasil yang dicapai
diungkapkan dalam latar belakang masalah
Dalam
melaksanakan
tugas
BAB I, yang menjelaskan bahwa tujuan
pengawasan renovasi balai desa dilapangan,
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
fungsi
menganalisis
Permusyawaratan
fungsi
Badan
pengawasan Desa
Badan Pak
Laheng
Permusyawaratan Desa sebagai lembaga
seharusnya setiap anggota dapat bertugas
perwakilan
untuk mengawasi
masyarakat
tingkat
desa
kegiatan
penyeleng-
khususnya di Desa Pak Laheng dalam
garaan pembangunan fisik desa. Akan tetapi
melaksanakan
hasil penelitian dilapangan belum sesuai
pengawasan
penyelenggaraan Pembangunan fisik desa.
dengan ketentuan yang pengawasan yang dilaksanakan anggota BPD. Dalam terjun
2.
Pembahasan
langsung dilapangan untuk melaksanakan
a.
Perencanaan tujuan sebagai tolak
pengawasan antara sesama anggota BPD
ukur yang ingin dicapai
barbagai kendala dalam membagi tugas
Berdasarkan
hasil
penelitan
pengawasan, dan menemukan kesulitan
dilapangan Dalam melaksanakan tugas dari
dalam melaksanakan rapat internal sesama
pengawasan, yang bertujuan agar proses
anggota
pembangunan renovasi balai desa dapat
melaksanakan
berjalan dengan maksimal sesuai dengan
terlebih dahulu, agar dalam melaksanakan
rapat yang telah direncanakan pemerintah
tugas
desa seharusnya BPD ikut musyawarah
pembangunan renovasi balai desa dapat
pembangunan desa ini dalam menyepakati
berjalan
untuk
pembangunan desa.
menentukan
dan
menetapkan
pembangunan atap desa dengan mengganti genteng metal. Akan tetapi belum semua anggota
BPD
pembangunan. pengawasan
hadir Dalam
dalam
c.
BPD.
Angota rapat
dilapangan
sesuai
BPD
internal
terkait
standrad
harus bersama
pengawasan
musyawarah
Membandingkan hasil pengawasan dengan perencanaan Pembangunan
rapat
Tujuan dari proses pengawasan ini
melaksanakan
adalah untuk mengetahui secara langsung
penyelenggaraan
pem-
apakah pelaksanaan pembangunan sudah
bangunan desa terkait dalam merenovasi
sesuai dengan rapat perencanaan awal yang 9
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
telah di tetapkan bersama atau masih
Anggota BPD merasakan kesulitan
terdapat kekurangan dalam melaksanakan
untuk menyimpulkan hasil pembangunan
pembangunan. Akan tetapi pelaksanaan
desa yang di laksanakan oleh pemerintah
pengawasan
secara
desa. Pada saat musyawarah dibalai desa,
maksimal, berdasarkan hasil penelitian
anggota BPD tidak hadir dalam rapat awal
wawancara dilapangan. Pada akhirinya hal
yang membahas tentang perencanaan yang
ini akan mempersulit anggota BPD untuk
akan dibangun di desa pak laheng. Hal ini
menyimpulkan
pelaksanaan
menyullitkan
pembangunan yang melaksanakan renovasi
perbandingan
tersebut sudah sesuai atau belum.
perbaikan terkait pembangunan renovasi
belum
terlaksana
hasil
Aspirasi masyarakat desa belum tertampung yang di ungkapkan tokoh
untuk hasil
melakukan
dan
melaksanakan
balai desa ini. e.
masyarakat bahwa lembaga BPD terkesan
Hambatan
Yang
dihadapi
BPD
Dalam Menjalankan Fungsinya
belum maksimal karena memang tidak ada
Dalam
menjalankan
aktifitas yang di temukan terkait BPD
pengawasan
melaksanakan fungsinya sebagai lembaga
perwakilan masyarakat di tingkat desa,
Pengawasan.
tentu
pengawasan
Belum dari
BPD
optimalnya inilah
BPD
fungsi
terdapat
sebagai
berbagai
lembaga
hambatan-
yang
hambatan. Sehingga dapat mempengaruhi
menyebabkan realisasi program perbaikan
BPD dalam menjalankan fungsinya yang
gedung desa untuk pembangunan desa
belum
terhambat dan di anggap tidak transparan.
Hambatan-hambatan anggota BPD dalam
d.
melakukan tindakan perbaikan yang
menjalankan
diperlukan
penyelenggaraan pemerintahan desa antara
Dalam rangka melakukan perbaikan kerja ini, yang bertujuan agar mengevaluasi hasil
yang telah di
secara
maksimal
fungsinya
di
lakukan.
pengawasan
lain sebagai berikut : a.
Kurang koordinasi dan keterbukan
kerjakan selama
antara BPD dan Pemerintah desa
pembangunan berjalan. Perbaikan ini sangat
khususnya kepala desa yang belum
penting dalam rangka untuk kemajuan
terjalin
pembangunan
kekurangan-
Sehingga hal ini menyebabkan fungsi
kekurangan selama renovasi pembangunan
Pengawasan belum berjalan secara
balai desa dari anggota BPD kepada
maksimal. Hal ini terlihat saat anggota
pemerintah
BPD yang tidak hadir dalam rapat
kebijakan.
mengoreksi
desa
selaku
pengambil
komunikasi
mengenai
renovasi
koordinasi
yang
yang
balai belum
baik.
desa. terjalin 10
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menyebabkan
b.
BPD
sulit
untuk
langsung dilapangan pada saat proses
melakukan pengawasan.
pembangunan renovasi balai desa di
BPD kurang aktif dalam kegiatan
kerjakan, sehingga mempersulit anggota
pelaksanaan pembangunan di desa, hal
BPD dalam menentukan pencapaian
ini terlihat dari penuturan narasumber
pembangunan renovasi balai desa di
saat di lakukan wawancara secara
Desa pak Laheng.
mendalam.
BPD
lapangan
jarang
untuk
turun
ke
melakukan
pengawasan.
3. Membandingkan perencanaan
Hasil
dengan
musrembang.
membandingkan
hasil
Dalam dengan
perencanaan musrembang, dari awal musyawarah
perencanaaan
pembangunan fisik yang merenovasi
D. SIMPULAN DAN SARAN
balai
desa,
anggota
BPD
belum
semuanya hadir. Hal ini mengahambat
a) Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
BPD
dalam
membandingkan
pembahasan yang telah paparkan oleh
perencanaan
awal
dengan
proses
peneliti dalam BAB V, maka peneliti
pengawasan
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
pembangunan fisik desa yang menjadi
1. Perencanaan tujuan sebagai tolak ukur
akhir dari kegiatan pengawasan.
penyelengaraan
yang ingin di capai, anggota BPD tidak
4. Hambatan BPD menjalankan fungsi
dapat menjalankan fungsi pengawasan
pengawasan. Lemahnya koordinasi dan
secara optimal
komunikasi
perencanaan
karena
pengawasan,
dalam
awal
pembagian
antara
memperlambat
BPD
proses
yang dalam
tugas belum di lakukan. Hal ini terlihat
melaksanakan
dari proses musyawarah pembangunan
pembangunan fisik desa, koordinasi
desa, sebagian besar anggota BPD belum
antara pemerintah desa dengan BPD
menghadiri rapat dan akan berdampak
belum terjalin. Untuk itu perlu adanya
pencapaian pembangunan pengawasan
kerjasama yang baik antara pemerintah
yang akan di laksanakan.
desa dan BPD pak laheng agar semuanya
2. Pelaksanaan proses pengawasan untuk
pengawasan
dapat berjalan dengan maksimal.
melihat hasil yang dicapai. Dalam proses pelaksanaan pengawasan dari anggota
b) Saran
BPD belum optimal. Hal ini terlihat dari
1. BPD
kinerja anggota BPD yang belum turun
diharapkan
dapat
lebih
meningkatkan koordinasi baik sesama 11
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
anggota
BPD
dan
juga
terhadap
mengungkapkan permasalahan yang ada
Pemerintah Desa terutama Kepala Desa. Karena
sebagai
mitra
kerja
dalam
di Desa Pak Laheng. 2. Pengungkapan
Kalimat.
Dalam
Pemerintahan Desa, BPD dan Kepala
penulisan skripsi yang di susun oleh
Desa pak laheng harus mempunyai satu
penulis,
pemikiran
kekurangan.
dan
tujuan
sehingga
masih
terdapat
Seperti
berbagai
penggungkapan
penyelenggaraan pemerintahan desa di
kalimat, peneliti menyadari skripsi ini
desa pak laheng dapat berjalan tepat
masih jauh dari kata sempurna dan
sasaran.
memerlukan saran-saran dan masukan
2. kurangnya inisiatif dari anggota BPD berkaitan
dengan
penyelenggaraan
yang membangun agar penulisan skripsi
pengawasan
pemerintahan
ini bisa lebih baik.
desa,
pemahaman BPD mengenai prosedur pengawasan pembangunan fisik desa
E. REFERENSI
harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Dalam hal ini anggota BPD di
1.
harapkan mampu dalam memahami
Certo, Samuel C. & S. Travis Certo. 2006. Modern Management, Person Prentice Hall
tugas pokok dan fungsinya agar lembaga perwakilan masyarakat ini dapat berjalan dengan maksimal.
c)
Keterbatasan-keterbatasan penelitian yang penulis alami sebagai berikut: Penelitian.
Dalam
peneliti merasa waktu penelitian sangat kurang. izin penelitian hanya di berikan selama 12 hari dari pihak pengelola melaksanakan
Masyhuri.,Zainuddin. 2008. Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama
rangka
pelaksanaan penelitian di lapangan ini,
untuk
Hararap, Ducan, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: Quantum Maringan. 2004. Dasar-dasar administrasi dan manajemen. Jakarta: ghalia indonesia
Keterbatasan penelitian
1. Waktu
Buku-Buku :
penelitian
dilapangan terkait proposal yang telah di ajukan. Karena dalam melaksanakan
Mathis,Jhon H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama Salemba Empat, Jakarta Moleong, J. Lexy. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
penelitian ini penulis merasa belum maksimal
dalam
memahami
dan 12
ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Publika, Jurnal S-1 ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
___________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tohardi, Ahmad. 2008. Petunjuk Praktis Menulis Skripsi. Bandung: Mandar Maju ____________ .2011. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan. Pontianak : Prodi IP FISIP UNTAN.
Undang_Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan Undang-undang Desa Undang_Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Kabupaten Pontianak dalam Angka 2014. Profil KecamatanToho Tahun 2014.
Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan Manajemen, Bandung: Alfabeta. Trisnawati, Sule Erni, dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar manajemen, edisi pertama, cetakan pertama. Penerbit : Prenada Media, Jakarta. Winardi, 2000, Manajer dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti.
2.
Skripsi :
Susana, Susi. 2012. Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai Mitra Kerja Pemerintah Desa di Desa Tapang Parodah Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Skripsi. Pontianak: Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianak Yasinta, Selviana.2013. Penyelenggaraan pemerintahan desa di desa tirta kecamatan bengkayang kabupaten bengkayang. Skripsi. Pontianak: Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerja Sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Dengan Universitas Tanujungpura Pontianak 3.
Peraturan Perundang-Undangan / Dokumen :
Kabupaten Mempawah dalam Angka 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa 13 ANSELMUS ROBY, NIM. E42011009 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.