STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
ADAM NOOR
NIM: 1110051000058
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H. / 2014 M.
1
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh: Adam Noor NIM: 1110051000058
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA NIP: 19761129 2009 121 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H. / 2014 M.
1
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
1
ABSTRAK Nama : Adam Noor NIM : 1110051000058 Judul : Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur Lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam pelaksaannya, salah satu lembaga yang terus berupaya untuk menarik minat para donatur adalah Mizan Amanah terkait dengan banyaknya lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Maka, pentingnya melaksanakan strategi untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dan menjadi minat para donatur yang menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public relations. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan strategi? Bagaimana perumusan, implementasi dan evaluasi strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah? Apakah terdapat strategi dalam meningkatkan minat para donatur? Strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik berada saat ini kearah yang diinginkan. Menurut JL. Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran lembaga atau organisasi. Berikut ini merupakan cara menyuguhkan data dengan cara Deskriptif analitik, dimana terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai pembahasan baru kemudian dianalisa. Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah adalah mengkomunikasikan segala kegiatan dan program Mizan Amanah, strategi yang dilaksanakan Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan, implementasi dan evaluasi strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Dengan adanya kepercayaan dari para donatur diharapkan dapat memajukan lembaga dan menentukan keberhasilan yang ingin dicapai. Maka perlu dilakukan upaya untuk menarik minat para donatur dengan adanya kegiatan dan menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah belum terdapat strategi yang efektif dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur, karena strategi yang dilaksanakan belum terfokus pada pengembangan minat para donatur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terstruktur atau terorganisir dengan baik, terutama belum adanya strategi yang dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, kemudahan, dan kelancaran dalam proses pengerjaan karya sederhana ini hingga selesai. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita umatnya hingga akhir zaman. Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur” ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga karya ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah memberi dukungan, baik berupa moril mau pun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setulusnya kepada: 1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A, Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs. H. Sunandar, M.A, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan. 3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing
ii
segala
kesulitan
yang
dihadapi
peneliti.
Kemudian,
Ibu
Fita
Fathurokhmah, M.Si selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan. 5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini. 6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini. 7. Lembaga Mizan Amanah yang dengan berbaik hati telah mengizinkan untuk melakukan penelitian terkait skripsi. Terutama kepada Bapak Adil Permata Sidik selaku public relations Mizan Amanah yang bersedia meluangkan waktu kepada peneliti untuk diwawancara berkaitan dengan skripsi peneliti. 8. Orang tua tercinta ayahanda Drs. H. Harja Harsono dan Ibunda Dra. Hj. Suro Yanti yang dengan cinta kasih sayangnya selalu mendukung dan memberi doa. Dukungan secara moril mau pun materil selama perkuliahan dan dalam pengerjaan skripsi ini yang begitu besar tak pernah putus juga menjadi semangat terkuat bagi peneliti agar terus berjuang dalam mewujudkan cita-cita.
iii
9. Adik-adik tersayang Aldo Abdillah dan Haikal Firdaus yang telah memberikan
dukungan
selama
perkuliahan
dan
semangat
untuk
penyelesaian skripsi ini. 10. Fitri Silviah tercinta dan tersayang sebagai penyemangat yang selalu setia mendampingi dalam melaksanakan penelitian dan bimbingan, menemani suka mau pun duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini. 11. Teman-teman kelas KPI B angkatan 2010 dan teman-teman di jurusan lain Fakultas
Dakwah
dan
Ilmu
Komunikasi
angkatan
2010
atas
kekompakannya dalam menghabiskan waktu bersama yang hampir empat tahun masa perkuliahan. Semoga kesuksesan dapat kita genggam bersama di masa mendatang. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING PENGESAHAN PANITIA UJIAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................
7
1. Pembatasan Masalah ..........................................................
7
2. Perumusan Masalah ............................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
7
1. Tujuan Penelitian................................................................
8
2. Manfaat Penelitian..............................................................
8
D. Tinjauan Pustaka ......................................................................
8
E. Sistematika Penulisan ..............................................................
9
LANDASAN TEORI ....................................................................
12
A. Strategi .....................................................................................
12
1. Pengertian Strategi .............................................................
12
2. Tahapan Strategi .................................................................
14
BAB II
vii
viii
BAB III
BAB IV
B. Komunikasi ..............................................................................
17
1. Pengertian Komunikasi ......................................................
17
2. Unsur-Unsur Komunikasi ..................................................
18
3. Strategi Komunikasi ...........................................................
21
C. Public Relations .......................................................................
22
1. Pengertian Public Relations ...............................................
22
2. Strategi Public Relations ....................................................
25
3. Macam-macam Public Relations .......................................
27
4. Peranan Public Relations ...................................................
30
5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ..............
33
6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations ..........
35
D. Lembaga Sosial ........................................................................
39
METODOLOGI PENELITIAN .................................................
41
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian ..........................................
41
B. Metode Riset Penelitian ...........................................................
43
C. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................
45
D. Analisis Data Penelitian ...........................................................
46
E. Keabsahan Data Penelitian .......................................................
47
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN ....
49
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial ..........................................
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah ...........................................
50
1. Sejarah Singkat Mizan Amanah .........................................
50
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah .....................................
53
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur ..................................................................
53
ix
1. Pelaksanaan Strategi...........................................................
54
2. Evaluasi Strategi .................................................................
63
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur ..........................................
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah ...........
72
2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah ........................
92
F. Fokus Penelitian .......................................................................
84
1. Unit Menjadi Fokus Penelitian ..........................................
84
2. Aktivis Public Relations ....................................................
92
3. Dokumen Public Relations ................................................
95
4. Pelaku Public Relations .....................................................
97
PENUTUP .....................................................................................
102
A. Kesimpulan ..............................................................................
102
B. Saran .........................................................................................
105
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
109
BAB V
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Banyaknya lembaga-lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat Banyaknya lembaga yang berada dalam masyarakat menandakan bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga. Lembaga yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan kegiatannya berkaitan
dengan
kebutuhan
pokok
manusia
di
dalam
kehidupan
bermasyarakat. Lembaga yang berada dalam masyarakat dan pelaksanaan kegiatannya memiliki tujuan untuk masyarakat, sehingga berhasilnya suatu lembaga dapat diukur dari besar kecilnya pengaruh lembaga terhadap masyarakat begitu pula sebaliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “lembaga adalah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha”.1 Suatu badan atau organisasi sebagai wadah dalam masyarakat yang memiliki tujuan yang sesuai dengan prinsip atau visi misi berdirinya lembaga tersebut, baik lembaga yang berhubungan dengan sosial, psikologis, politik, hukum dan lainnya yang menjadikan lembaga sebagai sistem yang mencakup berbagai hal.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm.
655.
1
2
Dalam hal ini bekaitan dengan lembaga sosial dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tujuan lembaga sosial sama halnya dengan tujuan sebuah lembaga yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, akan tetapi dalam sebuah lembaga sosial berdasarkan dengan sistem norma-norma sosial yang penting diterapkan dan dilaksanakan untuk kepedulian sosial.2 Dalam masyarakat terdapat lembaga sosial yang tidak hanya bergerak dalam sosial masyarakat dengan menganut sistem norma-norma sosial saja, tetapi terdapat juga lembaga sosial yang bertujuan sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial pengelola amanah umat diharapkan dapat menjadi kepercayaan masyarakat kepada lembaga untuk mengelolanya, lembaga mana yang dipilih dan dipercayai harus dapat bertanggung jawab untuk mengelolanya. Dengan kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap pengelola amanah umat, maka tidak sedikit lembaga-lembaga sosial yang didirikan dengan tujuan mengelola amanah umat, serta lembaga-lembaga berlomba dalam mencapai tujuan yaitu masyarakat sebagai sasaran dalam tercapainya tujuan yang dicita-citakan oleh lembaganya. Lembaga-lembaga sosial yang bertujuan mengelola amanah umat seperti lembaga Dompet Dhuafa, Darul Aitam, Mizan Amanah dan lembaga-lembaga lainnya. Semua lembagalembaga tersebut bertujuan mengelola amanah umat, dengan berbagai macam 2
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
3
strategi yang dilakukan setiap lembaga agar dapat menjalin kerjasama dengan masyarakat dan berupaya agar dipercayai untuk mengelola dana terutama dari para donatur, karena masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam pencapaian tujuan sebuah lembaga dan masyarakat memiliki peran yang penting dalam melaksanakan tujuan kegiatan. Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga sosial yang menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan Mizan Amanah sebagai lembaga pengelola amanah umat memiliki tujuan yang sama dengan lembaga sosial pengelola amanah umat yang lain yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal dari masyarakat, akan tetapi setiap lembaga memiliki proses yang berbeda dalam mencapai tujuan karena lembaga juga harus bekerja keras untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat agar tujuan yang diinginkan oleh lembaga dapat tercapai dan sesuai dengan yang dicita-citakan. Dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan, lembaga harus berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, karena masyarakat sebagai penentu tercapainya tujuan sebuah lembaga. Maka penting melakukan upaya agar masyarakat mendukung dan menjadi bagian dalam tujuan organisasi, serta berbagai upaya dilakukan oleh lembaga agar tumbuhnya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap lembaga. Lembaga mana yang akan dipercayai untuk mengelola amanah umat merupakan pilihan masyarakat. Masyarakat dapat memilih lembaga mana yang dipercayai dalam mengelola amanah umat dengan baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya. Salah satu lembaga pengelola amanah umat yang
4
dipercayai oleh masyarakat yaitu lembaga sosial Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga pengelola amanah umat yang berupaya secara terus-menerus untuk mencapai dan mempertahankan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola amanah umat. Salah satu upaya Mizan Amanah dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yaitu menjalin kerjasama dengan para donatur dan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah berupaya untuk bekerjasama dengan para donatur dan mitra perusahaan, karena para donatur dan mitra perusahaan sebagai bagian pendukung terlaksananya tujuan lembaga. Sebuah lembaga sosial pengelola amanah umat tidak akan terlepas dari peran serta para donatur dan mitra perusahaan, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dengan banyaknya program kegiatan menarik yang dilakukan Mizan Amanah, banyaknya informasi yang bisa didapatkan dari Mizan Amanah, banyaknya mitra yang bekerjasama dengan Mizan Amanah, dan banyak lagi upaya yang dilakukan Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga pengelola amanah umat yang menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan, sehingga Mizan Amanah selalu dipercaya banyak donatur dan perusahaan dalam mengelola amanah umat. Mizan
Amanah mendapatkan penghargaan lembaga sosial
terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI Mizan Amanah yang telah diberikan kepercayaan untuk mengelola amanah umat, baik dari donatur mau pun perusahaan yang percaya kepada Mizan Amanah dalam mengelolanya. Pengelolaan dana yang dijalankan Mizan Amanah dan banyak kepercayaan yang diberikan kepada lembaga
5
menjadikan Mizan Amanah terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga sosial pengelola amanah umat yang dipercaya masyarakat terutama para donatur dan mitra perusahaan. Banyaknya kepercayaan dari para donatur dan mitra perusahaan kepada Mizan Amanah untuk mengelola amanah umat, karena dalam perjalanan lembaganya Mizan Amanah tidak hanya membina dan mengelola anak yatim piyatu dan dhuafa. Tetapi juga telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya. 3 Masyarakat mempercayai Mizan Amanah yang telah menumbuhkan orang-orang yang berkualitas yang dihasilkan lembaganya, serta Mizan Amanah terus menerus berusaha dalam pengabdian dan pelayanan masyarakat Indonesia. Dengan kerja keras Mizan Amanah dan dukungan masyarakat, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.4 Dengan prestasi yang diperoleh, Mizan Amanah terus meningkatkan dan mempertahankan guna tercapainya keberhasilan lembaga. Lembaga Mizan Amanah yang dikelola oleh manajemen harus dapat melaksanakan dan mencapai tujuan yang diharapkan dengan menjalin kerjasama baik dengan pihak internal yaitu orang-orang yang ada dalam lembaga, mau pun dengan pihak eksternal yaitu di luar lembaga terutama masyarakat termasuk para donatur dan perusahaan. 3 4
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
6
Upaya yang dilakukan manajemen dalam lembaga yaitu bekerjasama dengan public relations dalam melaksanakan tujuan lembaga, membantu dalam menjalin hubungan yang baik, membantu dalam pemecahan permasalahan lembaga, serta melaksanakan tujuan utama. Manajemen pengorganisasian tersebut juga dilakukan di Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga sosial. Dimana dalam hal ini Mizan Amanah membuat divisi public relations karena menyadari betapa pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations, serta membina hubungan baik antara public relations dengan masyarakat yaitu meningkatkan hubungan dengan para donatur dan perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya lembaga-lembaga sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur. Hubungan yang harus dijalankan oleh lembaga tersebut menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public relations. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian strategi komunikasi public relations yang digunakan lembaga sosial Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur kepada lembaga tersebut dan penelitian ini diberi judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur”.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Mempertahankan dan meningkatkan minat para donatur merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga sosial pengelola amanah umat. Sebab lembaga sosial tidak dapat dipisahkan dari peran masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam mengelola amanah umat terutama bagi para donatur. Banyak hal yang berkaitan erat antara lembaga dengan minat para donatur, terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations Mizan Amanah yang mencakup tugas dalam meningkatkan minat para donatur. 2. Perumusan Masalah Dari uraian di atas menyangkut upaya meningkatkan minat para donatur yang harus dibangun dan ditingkatkan oleh sebuah lembaga, maka dengan ini peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut : Bagaimana perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi yang dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
8
1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Akademisi Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan public relations kepada mahasiswa. b. Tujuan Praktisi Untuk mengetahui apa dan bagaimana strategi yang dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademisi Untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu komunikasi khususnya pada kerja public relations. b. Manfaat Praktisi Dapat menjadi suatu masukkan pada mahasiswa dalam bidang komunikasi, serta dapat digunakan oleh praktisi di bidang public relations pada umumnya. D. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan di perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations. Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi atau konten permasalahan yang peneliti teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengikuti karya orang lain, maka peneliti mempertegas perbedaan antara masing-masing judul
9
masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations peneliti uraikan sebagai berikut. Skripsi yang pertama dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan”. Dalam skripsi tersebut penulis menjelaskan bahwa strategi yang digunakan public relations Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan dan mengetahui strategi komunikasi yang dilaksanakan. Dan juga skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Public Relations Dompet Dhuafa dalam Membangun Citra melalui Media Sosial Akun Twitter”. Kesamaan metode yang digunakan yaitu strategi komunikasi public relations yang diterapkan dalam lembaga sosial pengelola amanah umat. Tetapi tentu saja terdapat perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan sarana yang menjadi objek penelitiannya. Disini penulis melakukan penelitian tentang peran dan strategi komunikasi public relations dalam meningkatkan minat para donatur. E. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, untuk memudahkan dalam sistematika isi pembahasan penelitian, penulis mencoba merincikan beberapa hal yang dianggap penting dalam mengolah dan menyusun skripsi ini. Penulis meletakkan beberapa hal penting penelitian ke dalam empat bab terpisah yang keseluruhannya saling berhubungan. BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang di dalamnya ada penjelasan mengenai
10
metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi, dokumentasi, serta teknik analisis data. Kemudian tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian strategi, tahapan strategi. Kemudian dalam bab ini juga akan menguraikan pengertian komunikasi, unsur-unsur komunikasi dan strategi komunikasi. Pengertian public relations, strategi public relations, macam-macam public relations, peranan public relations, komponen pembentuk strategi public relations, dan tahapan-tahapan dalam kegiatan public relations. Serta menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang unit menjadi fokus penelitian, strategi komunikasi, aktivitas public relations, dokumen public relations, pelaku public relations.
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN Bab ini berisikan tentang Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, pelaksanaan strategi, evaluasi strategi. Kemudian Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, peran dan fungsi public relations Mizan Amanah, kegiatan public relations Mizan Amanah.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi 1. Pengertian Strategi Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.5 Dengan adanya strategi yaitu sebagai cara untuk mencapai tujuan yang diharapkan, baik jangka panjang mau pun jangka pendek dalam mencapai hasil akhir untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi. Dalam menjalankan strategi perlu adanya tindakan-tindakan yang dilakukan dan sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam mewujudkan tujuan. Menurut Bannet (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Mintzberg 5
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
11
12
menjelaskan lima kegunaan dari kata strategi yaitu sebuah rencana (suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar), sebuah cara (suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor), sebuah pola (dalam suatu rangkaian tindakan), sebuah posisi (suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan), sebuah perspektif (suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia). Melihat hubungan antara lima kegunaan Mintzberg selalu menekankan bahwa penting dalam menggali berbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan aktivitasnya yang diberikan oleh tiap-tiap kegunaan.6 Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program. Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau program. Bagaimana strategi yang dijalankan dengan baik akan berpengaruh besar terhadap terlaksananya program untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Strategi apa dan bagaimana yang akan ditempuh merupakan bagian dari salah satu unsur yaitu perencanaan. Strategi menjadi faktor pengkoordinasi unsur penting lainnya dalam manajamen dan menjadi ide atau pemikiran utama untuk mewujudkan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicapai oleh organisasi diharapkan mampu memberikan keberhasilan terhadap suatu organisasi.7 Setiap organisasi satu dengan organisasi lainnya memilki perbedaan dalam pemikiran maupun strategi yang diterapkan. Pembuatan 6
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 2. Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2004), hlm. 98-99. 7
13
strategi umumnya menggunakan tiga tingkat, yaitu tingkat korporasi, unit bisnis, dan tingkat operasional. Strategi antara berbagai tingkat dalam suatu organisasi harus konsisten agar terciptanya keseimbangan. Oleh karena itu, peran public relations adalah untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter Mandelson disebut sebagai on message.8 Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik berada saat ini kearah yang diinginkan. Jika strategi yang diterapkan tepat dan tujuan tercapai dengan baik, maka segalanya akan berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Tahapan Strategi Strategi melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, strategi melalui tiga tahapan yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Penjelasannya sebagai berikut: a. Perumusan Strategi Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang
akan
dilakukan.
Sudah
termasuk
di
dalamnya
adalah
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih
8
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 3.
14
strategi untuk dilaksanakan. Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari, dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. Dalam merumuskan strategi dilakukan dengan megembangkan tujuan-tujuan apa saja yang akan dicapai dan merumuskan strategi lainnya termasuk mengatasi faktor ekternal dan internal. Selanjutnya memilih strategi alternatif dan strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, serta menentukan sikap untuk mengambil keputusan dalam proses kegiatan.9 b. Implementasi Strategi Setelah merumuskan dan memilih strategi
yang telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Dalam impelementasi strategi dilakukan dengan melaksanakan strategi yang ditetapkan dan dipilih dalam perumusan strategi. Melaksanakan strategi yang telah dirumuskan dengan komitmen dan kerja sama yang dilakukan untuk mewujudkannya agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak persoalan
9
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
15
dan tantangan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi dalam melaksankan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan. 10 c. Evaluasi Strategi Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi impelentasi strategi. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu meninjau faktorfaktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi, mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam evaluasi impelementasi strategi dilakukan dengan mengukur strategi apa saja yang akan dilaksanakan kembali oleh organisasi dan menentukan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan selanjutnya. Oleh karena itu, pencapaian tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam evaluasi. Dalam evaluasi strategi perlu diperhatikan faktor eksternal dan internal, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
melaksanakan
strategi.
Mengukur
prestasi
dengan
membadingkan hasil yang diinginkan atau diharapan dengan hasil yang dicapai. Setelah prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana, kemudian memastikannya dengan mengembalikan tindakan korektif.11 10 11
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3. Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
16
B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau communicatio atau communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.12 Menurut Webster New Colligiate Dictionary komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi yang ditemukan oleh para ahli sebagai berikut:13 Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan menurut Bernard Berelson & Gary A.Steiner komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain. Serta menurut Harold Lasswell komunikasi adalah suatu proses yang menjelaskan: “siapa” “mengapa” “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what in which channel to whom and with what effect). 12 13
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1. Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1.
17
Dari definisi tentang ilmu komunikasi terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa ilmu komunikasi sebagai bagaian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multidisipliner. 2. Unsur-Unsur Komunikasi Dari paparan yang telah diuraikan, untuk dapat terjadi komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengiriman pesan, pesan, target penerima pesan. Namun komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur. Ketiga unsur itu adalah unsur-unsur dasar, tetapi proses komunikasi bisa mengandung lebih dari unsur-unsur yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, saluran komunikasi dan media komunikasi, dan efek komunikasi.14 a. Pengirim Pesan (Komunikator) Pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses komunikasi disebut komunikator. Komunikator ketika mengirimkan pesan tentunya memiliki motif dan tujuan, yang sering disebut “motif komunikasi”. Ada yang menyebut pengirim pesan atau komunikasi dengan istilah “pengiriman” saja atau disebut juga “sumber”. Sedangkan pengamat dan ilmuan komunikasi lain ada yang menyebutkan sebagai encoder. Istilah “encoder” identik dengan istilah
14
Soyomukti Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm 58-65, cet ke 1.
18
yang diartikan sebagai alat penyandi. “Encoding” adalah proses penyandian, yang disandikan adalah pesan. Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang atau lebih dari satu orang, serta kumpulan orang (massa). Apabila orang banyak atau lebih dari satu orang tersebut saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya, mereka disebut kelompok kecil. Apabila mereka relatif tidak saling kenal secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya lemah, mereka disebut sebagai “kelompok besar” atau “publik”. b. Penerima Pesan (Komunikan) Penerima pesan adalah manusia berakal kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Ada ahli lain menyebut penerima pesan atau komunikan sebagai “decoder”. Dalam proses komunikasi utamanya dalam tataran antarpribadi peran komunikator dan komunikan bersifat dinamis, dapat berganti. Sebagaimana komunikator, komunikan juga dapat terdiri dari satu orang, banyak orang (kelompok kecil, kelompok besar, termasuk dalam wujud organisasi), dan massa, dilihat dari jumlah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi dapat terjadi dalam sembilan kemungkinan, antara lain: antara satu orang dan satu orang, antara satu orang dan banyak orang, antara satu orang dan massa, antara banyak orang dan satu orang, antara banyak orang dan banyak orang, antara banyak orang dan massa, antara massa dan satu orang, antara massa dan banyak orang, serta antara massa dan massa.
19
c. Pesan Pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator
kepada
komunikan
untuk
mewujudkan
motif
komunikasinya. Pesan sebenarnya adalah suatu hal yang abstrak (konseptual, ideologis, idealistrik), akan tetapi disampaikan dari komunikator kepada komunikan ia konkret karena disampaikan dalam bentuk simbol atau lambang sebuah bahasa (baik lisan mau pun tulisan), suara (audio), gambar (visual), mimik, gerak-gerik dan lain sebagainya. Oleh karena itu, lambang komunikasi disebut juga dengan pesan yakni wujud konkret dari pesan berfungsi mewujudkan yang abtrak menjadi konkret, suara, mimik, dan gerak-gerak digolongkan dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal. d. Saluran komunikasi dan media komunikasi Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi. Komunikasi lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih identik dengan alat (bagian) untuk menyampaikan. Jadi, saluran komunikasi lebih utama daripada media komunikasi. Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak. Komunikasi
bisa
terjadi
tanpa
media
atau
nonmediated
communication, yang berlangsung tatap muka atau face to face. Aktivitas komunikasi tatap muka ini bentuknya bermacam-macam mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar,
20
lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (para konsumen) dapat berbincang lamgsung tatap muka dengan wakil perusahaan guna membicarakan produk yang dipamerkan. e. Efek komunikasi Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini berdasarkan efek psikologi yang terdiri dari tiga hal yaitu pengaruh kognitif adalah bahwa dengan komunikasi seseorang menjadi tahu tentang sesuatu dan komunikasi berfungsi untuk memberikan informasi, pengaruh efektif adalah bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap, pengaruh konatif adalah pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan karena menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan dan komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu. 3. Strategi Komunikasi Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi (communication
planning)
(communication
manajemen)
dengan untuk
manajemen
mencapai
tujuan
komunikasi yang
telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara
praktis
harus dilakukan, dalam arti
kata
pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.15 15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
21
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.16
C. Public Relations 1. Pengertian Public Relations Banyaknya definisi public relations yang telah dirumuskan oleh para pakar atau ahli maupun profesional public relations, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang public relations, dan sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan public relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan masyarakat yang mengikuti zaman.17 Perkembangan public relations saat ini juga didasari oleh semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public relations dalam membantu memecahkan berbagai macam persoalan. Public relations yang bersifat dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Cukup banyak definisi public relations yang telah diungkapkan tersebut saling berbeda, tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Beberapa definisi public relations bisa dijadikan acuan sebagai berikut:
16
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981),
hlm. 84. 17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 16-17.
22
Menurut Frank Jefkins public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.18 Meskipun terdapat perbedaan dalam penekanan unsur-unsur pokoknya dalam setiap definisi public relations, akan tetapi definisi public relations banyak kesamaannya yaitu unsur-unsur utamanya yang menyangkut fungsi manajemen, suatu proses yang mencakupi hubungan komunikasi timbal balik antara organisasi dan publiknya, untuk mengkomunikasikannya
kepada pihak manajemen atau pimpinan,
pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi, kemudian perencanaan agar saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas public relations. Jadi unsur utama menunjukkan adanya hubungan kait mengait secara holistik yang merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional public relations yang integral dengan manajemen organisasi, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran utama organisasi.19 Menurut Edward L. Bernay public relations mempunyai tiga fungsi utama
yaitu memberikan penerangan kepada masyarakat,
melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
18
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 10. 19
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 19.
23
suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Dalam memberikan penerangan yang berupa pemahaman kepada
masyarakat
mengenai
berbagai
macam
persoalan
yang
berkembang, fungsi public relations adalah mengetahui dan menjelaskan informasi agar dapat disampaikan kepada masyarakat. Setelah informasi dapat diterima oleh masyarakat, public relations memandu masyarakat dalam mengubah sikap dan perbuatan sehingga mampu mengintegrasikan sikap suatu organisasi sama dengan dengan sikap masyarakat. Kemudian munculnya komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi dengan masyarakat dan tercapainya tujuan yang diinginkan.20 Menurut Cutlip, Center, and Broom public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi atau lembaga dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. 21 (fungsi melekat pada manajemen organisasi), membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan pihak publiknya (sebagai khalayak sasarannya), mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen untuk tujuan bersama, serta menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi dan pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya untuk tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
20
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 20. 21 Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 2, hlm. 6.
24
Menurut definisi kamus terbitan of public relations (IPR) public relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Sedangkan menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary terbitan 1994, istilah public relations diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya. 22 Menurut Webster’s New World Dictionary mendefinisikan public relations adalah hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas, khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Sedangkan menurut Public Relations News mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap publik,
mengidentifikasi
kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.23 2. Strategi Public Relations Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar public relations dalam naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada 22
Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke 4, hlm 1-2. 23 Frazier Moore, Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke 2.
25
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Selain perencanaan yang dimiliki oleh manajemen, terdapat unsur pengorganisasian termasuk strukturisasi, pengarahan, dan pengendalian. Semua unsur manajamen harus berjalan dengan baik agar tujuan bersama dapat tercapai dan sesuai dengan apa yang diinginkan, serta mencegah terjadinya kekeliruan dari apa yang direncanakan semula.24 Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen. Salah satu unsur yang berkaitan erat dengan strategi yaitu unsur perencanaan, karena strategi bagian terpadu dalam perencanaan. Suatu perencanaan yang dilakukan manajemen yaitu dengan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan. Strategi apa dan bagaimana yang akan digunakan sehingga semua yang diinginkan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang dibuat. Mengacu kepada pola strategi public relations, maka menurut Ahmad S. Adnanputra strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Public relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi terhadap stakeholders-nya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal). Untuk mencapai tujuan, maka strategi kegiatan public relations diarahkan pada upaya menciptakan persepsi stakeholder. Jika strategi dalam menciptakan persepsi berhasil dilakukan, akan memperoleh
24
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 120.
26
keuntungan dari stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.25 3. Macam-macam Public Relations Kajian dan ilmu public relations semakin berkembang yang ditandai dengan semakin banyak permasalahan manajemen yang terselesaikan dengan pendekatan public relations. Pendekatan public relations telah memasuki bermacam-macam sektor. Mulai dari sektor bisnis dan industri, sektor pemerintahan, sektor sosial, dan sebagainya. Sektor-sektor tersebut menggunakan public relations sebagai bagian dari manajemen, sehingga munculnya bermacam-macam public relations. Akan dibahas 3 macam public relations yakni public relations industri dan bisnis, public relations pemerintahan, dan public relations sosial. Penjelasannya sebagai berikut: a. Public Relations Industri dan Bisnis Public relations industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar. Public relations yang merupakan fungsi manajemen turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi dan keuntungan (profit). Dengan demikian, public relations industri harus memiliki suatu daftar prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.26
25
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 121. 26 Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37-43.
27
Pengaruh
yang
melatarbelakangi
berkembangnya
public
relations industri dan bisnis terhadap kehidupan yaitu persamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat, kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja, perlindungan terhadap investor, kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk, integritas manajemen, perhatian nasional dan perlindungan sumber alam, hak asasi manusia, serta hak untuk mendapatkan informasi. Salah satu penerapan public relations dalam industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan dan peran public relations terhadap marketing. b. Public Relations Pemerintahan Public relations pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Public relations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan yang dijalankan. Memberi informasi secara teratur mengenai kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berepengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar public relations pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan. 27 27
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37-43.
28
Seiring dengan tuntutan transparasi dari masyarakat luas sebagai publik pemerintahan, manfaat public relations dalam penyelenggaraan pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Bahkan beberapa kalangan mengatakan, pemanfaatan public relations oleh pemerintah mendahului penggunaannya oleh nonpemerintahan. public relations dalam pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari opini publik. Karakteristik yang melatarbelakangi mengapa public relations pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan yaitu program pemerintahan ditujukan untuk masyarakat luas dengan berbagai latar belakang, seringkali hasilnya abstrak yang sulit dilihat dalam waktu dekat atau jangka panjang sekalipun, program pemerintah selalu mendapat pengawasan terutama pers, LSM, dan sebagainya. Kemudian terdapat dua sisi yang melatarbelakangi perkembangan public relations pemerintah. Pertama adalah sisi pentingnya public relations bagi pemerintahan. Kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh public
relations
diarahkan
untuk
pemerintahan. hubungan
Public
dengan
relations media,
pemerintahan
masalah
umum,
dokumentasi, dan publikasi. c. Public Relations LSM Banyak aktivitas public relations menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari implikasi-implikasi komersial yang biasa. Public relations adalah subjek yang sangat luas. Misi utama public relations
29
adalah mengembangkan saling pengertian, kepercayaan, dan bantuan atau kerja sama. Praktik public relations dalam organisasi-organisasi sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya terbagi ke dalam public relations organisasi keagamaan yaitu organisasi-organisasi keagamaan yang sekarang mulai menyadari pentingnya media massa untuk mencapai jamaah dan mempropagandakan doktrin-doktrin mereka, public relations profesi yaitu profesi kedokteran, dan berbagai macam profesi yang tidak kalah menggunakan public relations untuk berkomunikasi dengan masyarakat, public relations organisasi sukarela yaitu ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan, dan kebanyakan mereka membutuhkan dana terusmenerus. Apabila kebijakan organisasi sudah benar, maka masalahnya berubah menjadi masalah-masalah komunikasi.28 4. Peranan Public Relations Public relations memiliki peran sangat penting dalam organisasi. Keberadaan public relations sering ditambah, dikembangkan, dan diangkat statusnya ketika organisasi menghadapi kekuatan luar, terancam mendapat pengurangan dana, atau menghadapi ancaman pembubaran. Semakin banyak yang menyadari akan pentingnya public relations menjadi bagian dari manajemen dan berkembangnya public relations yang menyentuh berbagai macam sektor, menandakan bahwa public relations memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Public relations memiliki 28
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37-43.
30
banyak peran lainnya yaitu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi organisasi,
membantu
organisasi
mengatasi
pengurangan dana, dan ketika organisasi
ancaman
mengahadapi
mendapat ancaman
pembubaran, serta persoalan lainnya yang membutuhkan peran public relations.29 Menurut Dozier (1992) peranan praktisi public relations dalam organisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dalam komunikasi organisasi dan kunci untuk pengembangan peranan praktisi public relations dalam pencapaian professional public relations. Dozier & Broom (1995) membagi peranan public relations menjadi empat kategori dalam organisasi yaitu expert prescriber, communication fasilitator, problem solving process fasilitator, serta communication technician. Penjelasannya sebagai berikut:30 a. Resep Ahli Praktisi public relations yang memiliki keahlian tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan dengan manajemen organisasi sangat dipengaruhi oleh public relations, pihak manajemen hanya menerima apa yang disarankan oleh ahli public relations (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi.
29
Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 2, hlm. 507. 30 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 21-25.
31
b. Fasilitator Komunikasi Praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam mendengar keinginan dari publik terhadap organisasi, serta mampu menjelaskan kembali keinginan dan harapan organisasi
kepada publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik yang dilaksanakan oleh public relations dapat menciptakan saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. c. Pemecahan Masalah Praktisi public relations merupakan bagian dari tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi dalam proses pemecahan persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, baik sebagai penasihat (adviser) dan mengambil tindakan eksekusi (keputusan). Biasanya dalam menghadapi suatu krisis dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi public relations dengan melibatkan berbagai departemen dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi mengatasi persoalan. d. Teknisi Komunikasi Praktisi public relations sebelumnya yang berhubungan erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam peranan ini sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu
32
secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus media dan komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya. Peranan public relations diharapkan dapat bekerjasama dengan manajemen dalam menjalankan aktivitasnya dan membantu mengatasi persoalan
yang tengah dihadapi organisasi. Serta diharapkan
membantu manajemen dalam membina hubungan ke dalam (publik internal) adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi itu sendiridan hubungan keluar (publik ekternal) adalah publik umum yaitu masyarakat. Beberapa kegiatan dan sasaran public relations sebagai pendukung fungsi manajemen organisasi yaitu building corporate identity and image adalah menciptakan identitas, citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dan facing crisis adalah menangani complain dalam menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis.31 5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen. Pertama, komponen sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap) pada umumnya adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Seberapa jauh sasaran menyandang opini bersama, 31
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 25.
33
mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi masa depan organisasi yang menjadi perhatian publik sasaran. Kedua, komponen sarana (paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran) berfungsi untuk menggarap ke arah posisi atau dimensi yang menguntungkan. Setiap unsur dapat ditempuh melalui jalur taktikal atau strategi public relations, yaitu setiap komponen sarana ditempuh melalui jalur membeli (purchasing), jalur penekanan/kekuatan (pressure and power), jalur membujuk (persuation), dan jalur merangkul (patronage).32 Proses penyusunan strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi public relations secara integral melekat pada manajemen suatu organisasi atau lembaga yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, identifikasi unit-unit sasarannya, mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya, mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations, mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan dan langkah terakhir adalah menjabarkan strategi public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian evaluasi hasil kerja.33 Setelah melalui tahapan proses penyusunan strategi public relations, perlu mengetahui komponen-komponen sebagai pembentuk
32
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 122-125. 33 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 127-128.
34
strategi. Dalam pembentukan strategi korporat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya dibedakan yaitu secara makro dipengaruhi oleh unsur-unsur kebijakan umum (public policy), budaya (kultur) yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi. Secara mikro tergantung dari misi organisasi atau perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem pengorganisasian, dan program jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan yang ingin dicapai.34 6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations Tahapan-tahapan yang dilakukan public relations, baik yang berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa tunggal), harus memiliki perencanaan yang secara cermat dan hati-hati sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan. Terdapat empat alasan yang paling penting bagi perlunya PR memilki perencanaan yaitu untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas hasil yang diperoleh, untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan, untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program PR, untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan ketersediaan, baik staf pendukung maupun operasional.35
34
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 128. 35 Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 56.
35
Tanpa adanya suatu program yang terencana dengan baik dan terorganisir, seorang praktisi public relations akan beroperasi secara instingtif sehingga mudah kehilangan arah. Kadang cenderung ingin mengerjakan hal-hal yang baru, sementara hal-hal yang lama belum terselesaikan. Kemudian sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan. Setelah
penjabaran
mengenai
alasan-alasan
pentingnya
perencanaan untuk mencapai tujuan, terdapat model perencanaan public relations yang sudah diterima oleh para praktisi public relations profesional yaitu pengenalan situasi yang ada dan mengubah sikap, penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai, definisi khalayak yang tidak semua bisa dijangkau, pemilihan media dan teknik-teknik public relations, perencanaan anggaran untuk menjalankan program baik gaji pegawai mau pun alat operasional, serta pengukuran hasil apa saja yang telah dicapai dalam menjalankan rencana dan tujuan. Penjelasannya sebagai berikut:36 a. Pengenalan Situasi Kunci utama dalam menyusun suatu rencana secara logis adalah pemahaman terhadap situasi yang ada. Ada beberapa tujuan public relations yang ingin dicapai adalah mengubah sikap negatif menjadi sikap positif yang diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada dengan menggunakan satu metode yaitu pengumpulan pendapat atau studi sikap (attitude study). Maka akan dapat mengenali masalah yang ada 36
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 57-72.
36
serta mencari cara untuk memecahkannya. Public relations harus mengetahui situasi yang berada disekitar, dengan mengetahui pendapat dari satu dengan lainnya yang berbeda, akan diperoleh berbagai masalah yang berbeda pula. Setelah mengetahui masalah yang ada kemudian diperoleh solusi untuk permasalahan. b. Penetapan Tujuan Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan public relations, beberapa diantaranya adalah untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh organisasi kepada masyarakat, untuk memperkenalkan
organisasi
kepada
masyarakat
luas,
untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayaknya, untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Semua organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dan public relations membantu dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut. c. Definisi Khalayak Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali dan membatasi khalayaknya. Sebesar apapun suatu organisasi tidak mungkin menjangkau semua orang. Walaupun beberapa jenis khalayak masih dapat dijangkau dengan bantuan teknologi dan berbagai macam media. Teknologi dan munculnya berbagai macam media yang membantu memberikan informasi kepada khalayak, organisasi juga memilih teknologi dan media untuk menjangkau beberapa khalayaknya yang
37
luas. Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak dapat mengetahui pemahaman yang diinginkan mengenai organisasi. d. Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR Salah satu contoh media yaitu jurnalis, sedangkan sebagai tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers. Baik kampanye periklanan maupun kampanye public relations sama-sama dapat menggunakan berbagai macam media. Kampanye periklanan biasanya terbatas pada media-media tertentu yang diharapkan, dunia public relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnaljurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding. Baik kampanye public relations mau pun periklanan sama-sama menggunakan media sebagai penghubung kepada khalayak. e. Perencanaan Anggaran Dalam perencanaan anggaran dapat dipahami bahwa public relations merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga pengeluaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaikan jam kerja yaitu gaji pegawai. Pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat operasional. Banyaknya kegiatan tidak terlepas dari banyaknya anggaran yang harus dikeluarkan. Anggaran dana harus dipersiapkan secara matang dan profesional agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan. Apabila anggaran dana tidak dirancang dengan baik dan benar, maka akan mengahambat keseluruhan aktivitas.
38
f. Pengukuran Hasil Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam. Mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-teknik penelitian yang digunakan untuk mengenali situasi. Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan. Target-target untuk mencapai tujuan dapat digunakan sebagai tolok perbandingan, baik untuk mengetahui apakah citra organisasi yang baru telah dipahami khalayak, apakah hubungan organisasi dengan khalayaknya sudah lebih baik, serta hasil-hasil nyata yang telah dicapai. Hasilnya dapat dilihat dari apakah tercapainya tujuan-tujuan yang di harapkan atau diinginkan, serta terciptanya hubungan yang baik antara organisasi dengan khalayaknya.
D. Lembaga Sosial 1. Pengertian Lembaga Sosial Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus
39
juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.37 Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.38
37
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). 38 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau perilaku orang lain. Menurut Becker mendefinisikan perspektif sebagai seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan. Suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk akal dilakukan orang; standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai. Sedangkan Wimmer & Dominick menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika hidup dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.39 Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Ada dua sifat perspektif atau pendekatan, yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif. Menurut Mulyana jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi itu memandang manusia yang menjadi objek kajian mereka. Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi seorang periset. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset. Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. Dari asal kata, metodologi dibentuk dari kata metodos (cara, teknik atau prosedur) dan 39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48.
40
41
logos (ilmu). Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematik.40 Metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif (subjektif). Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan kritis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis yang menjelaskan bahwa paradigma konstruktivis adalah sebuah paradigma yang memandang ilmu sosial sebagai suatu analisis sistematis terhadap suatu perilaku sosial yang memiliki suatu makna melalui pengamatan langsung dan rinci terhadap pelaku sosial dalam lingkung keseharian yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial mereka. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk memahami dan mendeskripsikan bagaimana public relations berperan dan menentukan strategi dalam mengelola dunia sosial mereka, dalam hal ini adalah proses pelaksanaan public relations Mizan Amanah. Dalam
penelitian
ini,
konstruktivis
tidak
bermaksud
untuk
memprediksi, mengontrol, dan mengubah dunia nyata, melainkan untuk merekonstruksi dunia sebagai tempat realitas itu berada, yaitu dalam pikiran penafsir pesan. Dengan kata lain, peneliti tidak bermaksud memprediksi, mengontrol ataupun mengubah proses strategi public relations Mizan Amanah 40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48-49.
42
melainkan hanya ingin merekonstruksi proses strategi tersebut dalam pikiran public relations sebagai penafsir pesan. Penelitian
konstruktivis
merupakan
penelitian
yang
refleksif.
Penelitian refleksif adalah penelitian yang ingin merefleksikan suatu realitas sosial sesuai dengan penghayatan subjek-subjek yang ada dalam realitas tersebut. Realitas tampil sebagai konstruksi mental, dipahami secara beragam berdasarkan pengalaman serta konteks lokal dan spesifik para individu yang bersangkutan. Penelitian ini mencoba merefleksikan proses pelaksanaan Strategi Mizan Amanah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman dari masing-masing informan mengenai public relations dalam proses strategi.
B. Metode Riset Penelitian Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) dan bukan banyaknya (kuantitas) data. Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi instrumen riset yang harus terjun langsung di lapangan. Karena itu riset ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan. Disain riset dapat dibuat bersamaan atau sesudah riset. Secara umum, riset
43
yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri yaitu intensif partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan, analisis data lapangan, melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, tidak ada realitas yang tunggal, subjektif dan berada hanya dalam referensi periset, realitas adalah holistik, memproduksi penjelasan, lebih pada kedalaman, prosedur riset, serta hubungan antara teori, konsep, data.41 Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu data yang digunakan merupakan data kualitatif, data yang tidak terdiri atas angkaangka. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.42 Peneliti berharap mendapatkan data penelitian tentang fakta yang terjadi dengan menganalisa dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendeketan kualitatif di mana penelitian dilakukan berdasarkan kondisi alami di lapangan untuk menggali informasi tanpa berusaha mempengaruhi informan. Melalui penelitian kualitatif, maka data yang akan dihasilkan adalah data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan. Menurut Bogdan dan Taylor mendefiniskan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku 41
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke 5. 42 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 36.
44
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau lembaga ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.43 Pendekatan kualitatif dapat membantu peneliti untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana strategi public relations dalam meningkatkan minat para donatur berupa uraian, ucapan, data, tulisan, data-data deskriptif nya.
C. Pengumpulan Data Penelitian Dalam melakukan penelitian peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi.44 a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tatap muka langsung antara interviewer dengan interview. Atau dalam arti lain suatu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (interview) yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan.45 Dalam hal ini subyek yang akan diwawancara adalah kepala divisi public relations Mizan Amanah. 43
Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya). Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 4, hlm. 107. 45 Lexi Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet.VI, h.135 44
45
b. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek yang ditelitinya.46 Teknik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan kunjungan dan mengamati dan terjun langsung ke lapangan pada obyek yang diteliti, yakni Mizan Amanah. Mengumpulkan data, mencatat semua yang berkaitan dengan obyek penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau mencatat sesuatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti: monografi, catatancatatan serta buku-buku yang ada.47 Atau data diperoleh melalui dokumendokumen lembaga atau organisasi, adapun dokumen penelitian diperoleh dari brosur, website, koran atau gambar (foto-foto).
D. Analisis Data Penelitian Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,
46
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002). Cet. Ke-1, hal.24 47 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta:Teras, 2009), hlm. 66.
46
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.48 Sumber untuk menganalisis data adalah transkip rekaman hasil wawancara (in dept interview) dengan para informan. Analisis bukti (data) yang telah didapat terdiri atas pengujian, pengkategorian, atau pun pengkombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian. Data yang didapat pada saat pengumpulan data di lapangan maupun setelah data terkumpul yang diolah agar lebih sistematis. Peneliti mengorganisasikan data mentah dalam kategori konseptual untuk selanjutnya dianalisis. Proses tersebut merupakan bagian integral dari analisis data dan dipandu berdasarkan pertanyaan-pertanyaan baru.
E. Keabsahan Data Penelitian Dalam teknik keabsahan data penelitian dibagi menjadi empat kriteria, yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Kriteria teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah kepercayaan (credibility). Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam hal ini kriteria kepercayaan (credibility) diperiksa dengan melakukan triangulasi, yaitu cek silang data dan interpretasi melalui penggunaan beberapa sumber data atau teknik pengumpulan. 48
Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) h. 186
47
Model triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi data yaitu menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Melalui teknik ini, data yang telah diperoleh diperiksa dengan menggunakan hal lain yang berada di luar data tersebut untuk menjadi pembanding. Teknik ini dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari informan penelitian melalui kroscek dengan data lain yang berasal dari tulisan atau artikel yang telah dipublikasikan di media.
48
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.49 Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilainilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.50
49
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). 50 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah 1. Sejarah Singkat Mizan Amanah Mizan Amanah merupakan lembaga pengelola amanah umat yang berfungsi menyambungkan antara kaum agnia dengan kaum dhu’afa dengan mekanisme prinsip accountable dan credible. Didirikan pada tanggal 19 Juli 1995, oleh mahasiswa yang peduli dan orang-orang yang mau membaktikan dirinya dibidang kemanusiaan.51 Dalam
perkembangannya
pendiri
Mizan
Amanah
adalah
mahasiswa dan masyarakat yang dulu berada di pojok di Cimahi Bandung. Jadi tidak ada istilah satu tokoh pendiri dalam sejarah lembaga Mizan Amanah, karena berdirinya lembaga berasal dari swadaya masyarakat dan mahasiswa. Masyarakat dan mahasiswa yang membaktikan diri untuk mengelola amanah umat terus berusaha untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita yang diharapkan, dengan kerjasama dan kerja keras yang tinggi menjadikan lembaga sosial Mizan Amanah terus berkembang yang dapat dilihat dari bertambahnya jumlah anak yatim dhu’afa yang telah tersantuni serta berdirinya lembaga Mizan Amanah di berbagai daerah di Indonesia. Sejak saat itu tahun demi tahun, Mizan Amanah terus berkembang sebagai lembaga atau organisasi pengelola amanah umat yang bertujuan untuk membina dan mengelola anak yatim piatu dan kaum dhu’afa yang ada di Indonesia, hingga sampai periode Mei tahun 2012 telah tersantuni lebih dari 11.864 anak yatim & dhuafa.
51
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014).
50
Selain
perkembangan
Mizan
Amanah
dalam
banyaknya
menyantuni anak yatim dan tersebarnya lembaga Mizan Amanah di Indonesia, perkembangan selanjutnya ditandai ketika Mizan Amanah mulai membuka asrama Bintaro pada tahun 2008. Berawal dari membuka asrama,
kemudian Mizan Amanah mulai
merapikan
manajemen
profesional termasuk mulai berdirinya divisi public relations. Mizan Amanah yang pada awal berdirinya hanya merupakan sebuah panti biasa yang didirikan oleh masyarakat dan mahasiswa, dalam pengelolaannya hanya dikelola oleh susunan struktur organisasi biasa seperti adanya ketua, sekretaris, bendahara, dan bagian marketing, jadi belum ada divisi khusus atau profesional seperti sekarang ini dan pada awal berdiri belum adanya divisi public relations yang membantu manajemen. Secara struktural, lingkup kegiatan Mizan Amanah terbagi dua manajemen yaitu yayasan dan kepantian. Yayasan berfungsi untuk mengelola amanah titipan donatur dan membina sumber daya insani yang dinamis, agamis, credible, accountable dan profesional. Sedangkan Panti berfungsi khusus mendidik dan mengelola anak-anak yatim piatu dan dhu’afa supaya menjadi muslim haqiqi siap mandiri di masyarakat nantinya. Dalam perjalanan kelembagaannya, Mizan Amanah selain membina mengelola anak yatim piatu dan dhu'afa juga telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan
51
korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya.52 Seiring dengan berkembang dan tumbuhnya lembaga Mizan Amanah dalam masyarakat, Mizan Amanah terus berupaya dan telah berhasil melepaskan manusia-manusia tangguh dan berkualitas ke dalam masyarakat. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang diharapkan bersama, Mizan Amanah terus menerus berusaha seoptimal mungkin demi pengabdian dan pelayanan masyarakat. Dari hasil kerja keras dan kebersamaan, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan berturut-turut dari Walikota Cimahi, Gubernur Jawa Barat dan puncaknya penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden SBY. Selain itu selama empat tahun berturut-turut Mizan Amanah telah lulus audit akuntan publik dengan predikat terbaik wajar tanpa pengecualian. Selanjutnya prestasi terakhir pada tahun 2011 Mizan Amanah mendapatkan penghargaan terbesar yaitu IMZ Awards, IMZ Awards penghargaan dari IMZ yaitu semacam organisasi forum zakat yang di dalamnya terdapat dompet dhuafa, rumah zakat yang masuk ke dalam forum IMZ dan Mizan Amanah yang terpilih mendapatkan penghargaan untuk pertumbuhan zakat terbaik. Yang dinilai bukan dari banyaknya donatur, akan tetapi dari pertumbuhan atau progress dari tahun ke tahun paling tinggi yang diadakan satu tahun sekali.
52
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014)
52
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah Direktur (Director)
: Jemu Riyanto
Sekretaris (Secretary)
: Unang Hendrayana
Manajer Pendidikan (Education Manager)
: Gunardi
Manajer Pemberdayaan (Empowerment Manager) : Dede Sutisna Manajer Fundraising (Fundraising Manager)
: Dodi Mulyana
Manajer Keuangan (Finance Manager)
: Deni Wastiadi
Manajer Wakaf (Waqf Manager)
: Nucholis Syaidi
Manajer SDM dan Umum (Human Resources
: Budi Suhendar
and General Affairs Manager) Kepala Cabang Jakarta (Jakarta’s Branch Head)
: Nurdin Latif
Kepala Cabang Bandung (Bandung’s Branch Head) : Asep Somantri Public Relations
: Adil Permata Sidik : Subekti Eko
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai
53
penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.53 1. Pelaksanaan Strategi Sebagai pengelola amanah umat, Mizan Amanah tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, upaya dalam pengingkatan minat para donatur terus dilakukan oleh lembaga terutama dalam menjaga kepercayaan terhadap Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat. Berbagai upaya dilakukan oleh lembaga termasuk melakukan strategi dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu perawatan donatur berupa telepon, sms atau pun silaturahmi dan sebagainya. Karena Mizan Amanah menyadari besarnya peran para donatur dalam lembaga, maka pentingnya menjalin hubungan yang baik. Strategi untuk mencapai target dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu untuk perawatan donatur dan juga mempengaruhi kestabilan, strategi tersebut upaya yang bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Strategi selanjutnya yaitu dengan publikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, baik publikasi secara online mau pun publikasi secara offline. Publikasi online melalui website, twitter, facebook, dan media sosial lainnya, sedangkan publikasi secara offline melalui spanduk-spanduk, brosur, baliho dan lainnya. Publikasi juga dilakukan bekerjasama dengan 53
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
54
lembaga-lembaga perusahaan yang menjalin hubungan sosial dengan Mizan Amanah seperti campaign.com dan lainnya. Menurut Peneliti bahwa terdapat upaya yang dilakukan lembaga Mizan Amanah dengan CRM dan publikasi, akan tetapi belum dapat menjadi strategi atau perencanaan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Karena dalam mencapai tujuan tidak hanya dengan adanya CRM dan publikasi, public relations harus dapat mengambil bagian penting dalam sebuah lembaga yang bekerjasama dengan manajemen dalam pelaksanaanya. Dalam melaksanakan CRM atau publikasi yang hanya berupa program lembaga dan setiap lembaga mempunyai program melaksanakan promosi seperti yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama para donatur, oleh karena itu public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum memiliki strategi tepat dalam melaksanakan tujuan. Tujuan yang diharapkan oleh lembaga Mizan Amanah dengan melaksanakan strategi, strategi yang dilaksanakan tersebut harus memiliki perencanaan. Dalam perencanaan strategi public relations tidak hanya dalam CRM dan publikasi baik secara online mau pun offline, akan tetapi public relations profesional mampu melaksanakan peran dan fungsi lainnya dalam lembaga. Public relations yang bekerjasama dengan manajemen dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang yang dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi public relations yang tepat yaitu yang berperan dalam pencapaian tujuan lembaga, dengan adanya public
55
relations yang membantu manajemen untuk mencapai keberhasilan lembaga dan tercapai tujuan-tujuan. Public relations tidak hanya beperan dalam pelaksanaan atau implementasi strategi saja, akan tetapi public relations dapat menyusun perumusan strategi dengan menyusun perencanaan apa saja yang akan dilaksanakan, kemudian public relations berperan dalam pelaksanaan evaluasi strategi untuk meninjau tujuan apa saja yang telah dicapai. Dalam pelaksanaan strategi di lembaga Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur, karena lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat tidak akan terpisahkan dari peran para donatur yang merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan bersama. Dengan adanya donatur diharapkan dapat terlaksananya dengan baik pembinaan dan pengelolaan yatim dan dhu’afa di lembaga Mizan Amanah, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan minat para donatur dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Selain yang dilakukan dengan CRM (Customer Relations Management), juga dilakukan dengan publikasi baik online mau pun offline. Strategi yang menggunakan publikasi dengan tujuan untuk mencapai sasarannya yaitu para donatur, dengan adanya publikasi sehingga masyarakat khususnya para donatur dapat mengetahui informasi dan kegiatan mengenai lembaga, serta tertarik untuk bekerjasama dengan Mizan Amanah. Maka strategi dalam lembaga Mizan Amanah tidak dapat terpisahkan pula dari sasaran utama yaitu para donatur, baik donatur baru
56
mau pun donatur yang secara terus menerus mempercayai kepada lembaga untuk mengelola amanah umat. Dalam lembaga Mizan Amanah tahapan-tahapan strategi terutama dalam perumusan strategi belum dapat tercapai dengan baik, belum adanya strategi yang terpusat pada tujuan bersama yaitu keberhasilan lembaga. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan, akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicitacitakan. Pentingnya mengetahui strategi karena apabila tidak mengetahui strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan organisasi akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan. Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dengan adanya strategi, sebuah lembaga akan mengetahui bagaimana atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk
57
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga agar strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Perlunya menjalin kekuatan dalam lembaga, karena dengan terjalinnya hubungan diharapkan dapat tercapainya tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga dengan menggunakan strategi. Perumusan strategi yang dilaksanakan dalam Mizan Amanah belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Strategi
yang dilaksanakan Mizan Amanah belum
melibatkan departemen lain dalam lembaga, kerjasama yang dilaksanakan hanya dalam kegiatan lembaga belum dalam lingkup melaksanakan strategi public relations. Suatu lembaga dapat berjalan dengan adanya perumusan strategi yang melibatkan departemen lain dalam lembaga dan kerjasama yang dilaksanakan, dalam Mizan Amanah yang memiliki kantor cabang yang di pimpin kantor pusat penting untuk menjalin kerjasama dalam melaksanakan strategi guna mencapai tujuan bersama. Koordinasi yang dilakukan baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang. Dalam perumusan strategi untuk mencapai tujuan perlu adanya kerjasama dengan pihak internal baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang dalam lembaga. Dengan adanya partisipasi dengan departemen lainnya dalam lembaga, diharapkan kegiatan akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Ketika strategi belum
58
dilaksanakan dengan baik karena terdapat tantangan dan hambatan yang dihadapi, perlunya kerjasama dengan departemen lain untuk merumuskan strategi apa untuk menghadapi permasalahan. Dalam menghadapi permasalahan atau persoalan lembaga, peran strategi sangat penting untuk mengatasinya. Strategi juga dibuat dalam mengatasi krisis dan persoalan dalam lembaga. Dalam menjalankan strategi tidak hanya berjalan dengan mudah akan tetapi terdapat tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah, terutama tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif. Serta dari segi waktu sebagai salah satu divisi yang menjalankan strategi, tidak dapat dipisahkan dengan waktu untuk melaksanakan berbagai startegi yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan lembaga. Waktu yang diperoleh dengan waktu yang dibutuhkan tidak mudah untuk dikendalikan, perlunya usaha yang keras untuk memanajemen waktu dalam pekerjaaan. Pekerjaan yang membutuhkan ide untuk melaksanakan strategi yang diharapkan bersama guna mencapai tujuan, yang dimulai dari perumusan untuk menentukan apa saja tujuan yang ingin dicapai, bagaimana pelaksanaan untuk mencapainya, serta mengetahui hasil akhir dari tahapan strategi. Semuanya tidak dapat dikaitkan dengan waktu, karena berhubungan ide untuk melaksanakannya. Tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah dalam pelaksanaan strategi yaitu berupa ide dan waktu, karena perlunya ide yang kreatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan stretegi akan tetapi belum
59
dapat menyeimbangkannya dengan waktu yang dimiliki. Ketika ide dan waktu dapat berjalan, maka strategi akan dengan mudah dilaksanakan tanpa adanya tantangan yang dihadapi. Tantangan dalam sebuah lembaga harus dapat dipahami dengan baik guna mendapatkan solusi terhadap permasalahan atau tantangan yang dihadapi, dengan jalan kerjasama dalam memahami masalah apa saja yang dihadapi serta mendapatkan solusi terhadap pemecahan masalah. Dalam lembaga Mizan Amanah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi yaitu dalam menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, pentingnya lembaga dalam menjalin relasi baik dengan para donatur mau pun mitra perusahaan. Suatu lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam pelaksanaanya, maka sasaran donatur dalam strategi yang dilaksanakan tidak hanya para donatur dari masyarakat saja akan tetapi mitra perusahaan. Ketika perusahaan memberi kepercayaan kepada lembaga, dengan mudah strategi untuk mencapai tujuan dapat dilaksanakan. Lembaga Mizan Amanah hanya terfokus pada strategi yang dilaksanakan untuk meningkatkan minat para donatur saja, tetapi belum adanya upaya untuk meningkatkan mitra perusahaan. Dengan adanya strategi yang dilaksanakan oleh lembaga untuk menarik minat yang tidak hanya para donatur akan tetapi mitra perusahaan, dapat menciptakan lembaga Mizan Amanah yang semakin berkembang dan mencapai keberhasilan. Dengan adanya kerjasama yang dilaksanakan public relations yang bekerjasama dengan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan
60
terutama dalam pencapaian sasaran para donatur dan mitra perusahaan, dapat mengatasi hambatan yang dihadapi. Suatu manajemen yang terdiri dari departemen-departemen dengan mudah dapat mengetahui hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga tidak adanya hambatan Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan lembaga. Jadi pentingnya pengelolaan manajemen terutama public relations lembaga Mizan Amanah yang terorganisir dalam melaksanakan strategi, sehingga dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat dengan mudah dilaksanakan. Dengan terorganisirnya sebuah lembaga dan tidak adanya tantangan dan hambatan yang berarti, maka strategi untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Berbagai strategi dapat dilaksanakan dengan adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi harapan yang jauh dari kenyataan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi yang akan dilaksanakan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dengan adanya strategi yang baik, diharapkan dapat mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang
61
diharapkan. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya melaksanakan perumusan strategi agar dapat menjalankan tahapan-tahapan yang benar karena tercapainya tujuan yang diharapkan ditentukan oleh pelaksanaan strategi yang benar. Strategi dapat diperoleh dari perencanaan yang disusun oleh lembaga dan dijalankan dengan kinerja yang baik oleh public relations dan departemen lain dalam lembaga. Menurut peneliti dalam mengatasi tantangan dan hambatan dengan adanya kerjasama dalam suatu manajemen, baik dengan satu departemen mau pun dengan departemen lainnya. Kerjasama yang harus dilakukan agar tantangan dan hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan, ketika tidak adanya tantangan atau hambatan dalam lembaga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam menghasilkan ide yang kreatif dibutuhkannya kerja keras dan pantang menyerah, karena ide yang kreatif tidak muncul hanya dalam satu kali pemikiran saja akan tetapi perlu waktu panjang dan waktu yang tidak dapat ditentukan. Ide kreatif harus selalu di perhatikan dan dipertahankan dalam lembaga Mizan Amanah, karena Mizan Amanah memiliki ide kreatif yang berbeda dengan lembaga lainnya dalam menarik minat para donatur. Serta dalam merumuskan strategi dalam pencapaian sasaran yaitu menjalin hubungan denan mitra perusahaan, public relations harus dapat bekerjasama dengan manajemen dan fokusnya upaya yang dilaksanakan agar sasaran dapat tercapai demi keberhasilan lembaga. Dengan membuat perumusan strategi dan melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam lembaga Mizan Amanah, tidak akan terlepas
62
dari munculnya tantangan dan hambatan. Tanpa adanya strategi sulit untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh sebuah lembaga, dengan strategi yang dilaksankan dapat menentukan dalam mengatasi permasalahan dalam kegiatan mencapai tujuan. Permasalahan yang muncul dalam sebuah departemen yang menjalankan strategi berupa tantangan dan hambatan dapat terselesaikan yaitu bekerjasama dengan anggota dalam satu departemen, saling membantu dan memiliki tujuan yang sama yaitu demi keberhasilan lembaga. 2. Evaluasi Strategi Setelah melaksanakan strategi disertai dengan adanya tantangan dan hambatan yang dihadapi, perlu diadakannya evaluasi strategi. Evaluasi strategi dilaksanakan untuk mengetahui tujuan apa saja yang sudah dicapai dalam sebuah lembaga. Terdapat evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi. Public relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah manajemen, perlu memperhatikan hal apa saja yang perlu diperbaiki dan permasalahan yang sedang dihadapi termasuk tantangan dalam pelaksanaan strategi. Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Selain evaluasi yang secara berkala dilakukan per departemen seluruhnya, evaluasi juga dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk
63
memberikan laporan. Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah dapat dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah event tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan pula untuk mengetahui tantangan dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan setiap kegiatannya. Evaluasi yang dilakukan oleh Mizan Amanah dilakukan secara keseluruhan dan membahas permasalahan setiap departemen yang ada dalam lembaga termasuk di dalamnya membahas strategi public relations. Pelaksanaan evaluasi membahas strategi apa saja yang sudah tercapai dengan baik, mengenai kegiatan dan hasil akhir yang diharapkan, strategi apa saja yang sudah dicapai dengan baik, karena dalam lembaga pentingnya penyusunan strategi yang akan dilaksanakan. Terdapat strategi yang belum terstruktur dalam lembaga Mizan Amanah, sehingga dapat terlihat dari evaluasi yang dilaksanakan secara keseluruhan belum terfokus pada
strategi
yang
dilaksanakan
oleh
public
relations.
Dalam
melaksanakan evaluasi pembahasan yang dilaksanakan public relations sama dengan departemen lain dalam lembaga, belum adanya evaluasi yang dilaksanakan dalam satu departemen yang secara khusus dalam hal ini public relations. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang secara khusus dengan satu departemen guna membahas strategi apa saja yang sudah dicapai, strategi apa yang belum tercapai, strategi apa selanjutnya untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam lembaga.
64
Menurut peneliti mengenai evaluasi yang dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada pembahasan setiap departemennya termasuk evaluasi public relations, karena strategi yang dimiliki dan dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terstruktur dengan baik. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang terstruktur, karena dalam pelaksanaan strategi memiliki tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan yang diharapkan dengan baik. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya memperhatikan lagi langkah-langkah dalam melaksanakan strategi, karena strategi yang dilaksanakan adalah untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan dalam lembaga Mizan Amanah mengenai evaluasi strategi yang sudah dijalankan, tujuan apa saja yang sudah dicapai dan sesuai dengan yang direncanakan, serta evaluasi mengenai keseluruhuan event atau kegiatan yang sudah dilaksanakan. Tanpa adanya strategi yang terstrukur dengan baik, akan sulit untuk menentukan tujuan apa saja yang sudah dicapai dan tujuan apa saja yang akan dilaksanakan selanjutnya. Evaluasi sebagai hasil akhir untuk mengukur strategi yang akan dilaksanakan kembali dalam lembaga dan menetapkan tujuan berikutnya. Terdapat tiga langkah dasar untuk mengevaluasi strategi yang penting untuk diterapkan dalam lembaga Mizan Amanah yaitu meninjau faktor-faktor internal dan eksternal, mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.
65
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Dalam hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi diharapkan dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan oleh lembaga Mizan Amanah. Stretagi komunikasi yang digunakan public relations dalam lembaga Mizan Amanah untuk meningkatkan minat para donatur salah satunya dengan publikasi yaitu dengan memberikan informasi menarik yang membuat orang penasaran, baik melalui media online dengan membuat artikel mau pun melalui brosur yang menarik dengan membuat program yatim untuk ditawarkan. Juga dengan adanya komunikasi yang tidak terlalu kaku dan lebih kreatif, sehingga dapat menarik minat para donatur terhadap lembaga Mizan Amanah contohnya dengan program ajakan yaitu “Dicari pahlawan yatim”, dengan kata-kata ajakan unik tersebut dapat menarik para donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah startegi komunikasi dengan publikasi yang lebih kreatif dapat efektif dilaksanakan untuk menarik minat para doantur, karena publikasi yang kreatif berbeda dari lembaga pengelola amanah umat lainnya.
66
Mizan Amanah dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para donatur dengan silaturahmi yang tetap dijalin, ada pula untuk menjalin hubungan komunikasi yaitu event undangan atau kunjungan. Untuk menjalin hubungan dengan para donatur baik yang baru atau pun yang lama yaitu dengan sms broadcast, mengirimkan sms dan mengingatkan dari kontak donatur yang dimiliki oleh lembaga setiap akhir bulan. Dengan mengirim sms di akhir bulan berupa doa dan mengigatkan kembali para donatur, kecuali untuk donatur yang tidak meninggalkan kontak belum dapat dihubungi. Mizan Amanah juga menjalin hubungan dengan perusahaan, akan tetapi belum gencar dilaksanakan. Untuk saat ini lebih banyak strategi komunikasi yang dilakukan kepada para donatur saja yaitu dengan menjalin silaturahmi, untuk lingkup perusahaan hanya hubungan dari para relasi Mizan Amanah saja. Menurut peneliti bahwa lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk menjalin hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya melaksanakan strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat para donatur dan menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur, belum adanya publikasi dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan. Pentingnya strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah dalam menjalin hubungan dengan para donatur mau pun mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang diharapkan, dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik
67
antara lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga. Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya terdapat perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi menjadi bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen komunikasi juga menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan dilaksanakan dan dapat mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi bagian dari tercapainya tujuan diinginkan. Startegi komunikasi yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan. Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi komunikasi dan strategi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya menjadi bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu berupaya agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya dalam mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin hubungan yang baik dengan para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah yang bekerjasama dengan public relations juga meningkatkan hubungan komunikasi yang baik agar terciptanya saling pengertian dalam mencapai kepentingan bersama. Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan bantuan public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang baik antara lembaga yaitu Mizan Amanah dengan para donatur. Public relations harus dapat mengerti apa yang diinginkan oleh para donatur terhadap lembaganya dan yang diinginkan oleh lembaganya terhadap para donatur, sehingga akan
68
tercipta saling pengertian dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai saling pengertian, maka kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh donatur terhadap lembaga Mizan Amanah, sehingga dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling memahami apa keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh donatur, public relations juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga yaitu manajemen terhadap para donaturnya. Pentingnya dukungan dari para donatur dalam perencanaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan adanya kerjasama dapat tercapainya kepentingan bersama. Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi juga dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau dalam lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal, baik atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang departemen satu dengan departemen lainnya, mau pun dalam satu departemen. Semuanya harus menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dapat dilaksanakan sehingga tercapainya keberhasilan. Dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga tidak hanya berjalan dengan mudah dalam pelaksanaanya, akan tetapi terdapat tantangan dan hambatan yang harus dihadapi yaitu waktu karena para donatur yang relatif sibuk jadi sulitnya
69
waktu untuk menjalin silaturahmi. Dalam Mizan Amanah untuk melaksanakan strategi komunikasi dengan menjalin silaturahmi, akan tetapi mengenai waktu para donatur yang relatif sibuk menjadi tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut manajamen yang dibantu oleh public relations harus mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal dalam lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk bekerjasama dengan public relations dalam mengatasi tantangan dan hambatan dari pihak eksternal, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin dengan baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk menghindari hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal mau pun eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga tercapainya tujuan bersama yang diharapkan. Menurut peneliti bahwa tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi yaitu dalam menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga sulitnya untuk menjalin hubungan komunikasi. Public relations Mizan Amanah harus berupaya meningkatkan lagi hubungan komunikasi dan mengingatkan para donatur baik dengan mengirimkan sms broadcast atau sms centre, dengan adanya upaya meningkatkan hubungan komunikasi yang dilakukan public relations Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin. Public relations dapat membantu memberikan solusi terhadap tantangan dan permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen lain dalam penyelesaian permasalahan, serta menjadi komunikator dan mediator antara lembaga dengan para donatur. Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting
70
dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat dilaksanakan dan hubungan komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan komunikasi dapat berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya komunikasi yang baik yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya dapat berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur Peran dan fungsi public relations saat ini semakin berkembang seiring dengan semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public relations dalam mengatasi berbagai macam persoalan. Sifat public relations yang dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Salah satu definisi public relations yaitu menurut Frank Jefkins public relations (PR) adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu lembaga atau organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.54 Pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal mau pun eksternal agar tercapainya saling pengertian antara organisasi dengan masyarakat.
54
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 10.
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah Dalam lembaga Mizan Amanah public relations berperan untuk menaikkan nama lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga hubungan baik dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan dan menjaga nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai terutama oleh para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public relations harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, public relations menggunakan strategi-strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menjadi public relations tidak terlepas dari pelaksanaan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh lembaga Mizan Amanah, public relations harus dapat berupaya untuk mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi dan menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur. Dengan tercapainya startegi komunikasi baik dengan lembaganya mau pun para donatur, maka tujuan kegiatan yang diharapkan lembaga dapat terwujud. Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahankan dan meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan yaitu kepercayaan para donatur terhadap lembaga, akan tetapi dalam meningkatkan minat terhadap lembaga terus dikembangkan. Bagaimana public relations dapat mencapai sasaran dan kemudian sasaran tersebut
72
dapat kembali memberikan kepercayaan terhadap lembaga adalah menjadi hal utama, karena sebagai sebuah lembaga yang membutuhkan peran donatur dalam pelaksanaan mencapai tujuan. Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada public relations untuk dapat melaksanan peran dan fungsinya serta menjalankan strategi yang akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan dapat membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuantujuan apa saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari asas berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah sebagai sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola amanah umat. Dalam mencapai tujuan lembaga harus berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur karena sebuah lembaga tidak akan terlepas dari peran serta para donator, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donator dan menjaga hubungan yang baik. Menurut peneliti bahwa public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan fungsi public relations yang lainnya. Selain membantu dalam menjaga nama baik lembaga dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, peran public relations juga dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan, memberikan solusi terhadap permasalahan, menjadi penasihat dan pengambil keputusan, menjadi mediator dan komunikator, serta banyak lagi aktivitas yang
73
membutuhan peran public relations dalam sebuah lembaga. Oleh karena itu, public relations memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah lembaga terutama dalam membantu manajemen dengan melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Dalam Mizan Amanah perlunya peran public relations yang secara utuh dilaksanakan sesuai dengan peran dan fungsi public relations agar dalam pelaksanaanya mampu mewujudkan cita-cita yang diharapkan oleh lembaga. Public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah. Public relations dalam sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan tahapan-tahapan apa saja yang harus dijalankan dengan menggunakan startegi, agar strategi dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Keberhasilan sebuah lembaga juga ditentukan dari peran dan fungsi public relations, bagaimana public relations menjadi bagian penting dalam melaksanakan tujuan lembaga. Ketika public relations dalam Mizan Amanah dapat melaksanakan peran dan fungsi yang sesuai, maka
74
permasalahan
dapat
diatasi
dengan
memberikan
solusi
terhadap
permasalahan, penasihat atau pengambil keputusan, serta public relations berperan menjadi mediator dan komunikator dalam lembaga. 2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah Dalam menjaga hubungan yang baik dan ingin mendapat kepercayaan dari para donatur, berbagai upaya dilakukan public relations baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya lainnya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Public relations secara aktif berpartisipasi mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau program
apa saja yang
dilaksanakan lembaga, public relations diharapkan dapat membantu dalam terlaksananya kegiatan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Dimana dalam hal ini public relations Mizan Amanah harus mengetahui kegiatan apa saja yang membutuhkan peran public relations dalam pelaksanaannya. Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun offline yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media, sms broadcast, sms centre (terdapat perbedaan antara sms broadcast dengan sms centre, untuk sms centre dapat dilakukan dengan komunikasi dua arah menggunakan nomer biasa, untuk sms broadcast dilakukan dengan komunikasi satu arah sehingga donatur tidak bisa membalas sms yang diterima karena sms yang masuk dengan nama Mizan Amanah yang sudah terdaftar secara resmi), selanjutnya bbm broadcast juga masuk ke
75
dalam publikasi online. Sedangkah publikasi yang bersifat offline itu spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Dengan adanya media baik online mau pun offline untuk memberikan informasi mengenai lembaga kepada masyarakat khususnya para donatur dan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga. Kegiatan public relations dalam melaksanakan publikasi, baik publikasi melalui media online mau pun offline, karena media sangat penting dalam membantu menyampaikan berbagai informasi. Public relations menggunakan berbagai media untuk melaksanakan kegiatannya, dengan adanya media diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public relations dengan dukungan media menjadi bagian penting dalam tahapan kegiatan public relations. Dalam lembaga Mizan Amanah adanya publikasi online mau pun offline sebagai salah satu media khusus dalam kerja public relations. Publikasi online mau pun offline yang secara rutin dibuat untuk pelaksanaan kegiatan public relations dalam lembaga Mizan Amanah, menunjang dalam setiap kegiatan public relations baik yang berhubungan dengan lembaga atau yang menyangkut dalam urusan public relations. Lembaga Mizan Amanah memberikan kepercayaan dalam menangani media yang ada dalam lembaga kepada public relations, agar tercapainya kegiatan public relations dan tujuan yang diharapkan lembaga. Menurut peneliti bahwa public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan dengan publikasi berupa online mau pun offline, belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan public relations di sebuah
76
lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan public relations, terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Dengan adanya publikasi menggunakan media baik online mau pun offline, belum dapat menunjang kegiatan public relations secara keseluruhan. Pentingnya media yang dibutuhkan oleh public relations dalam kegiatannya, agar publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan terutama dalam publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan media lain baik melalui media cetak mau pun elektronik, dengan adanya publikasi dari media tersebut diharapkan dapat membantu public relations dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya berupa media online dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi menggunakan media cetak mau pun elektronik agar berkembanganya lembaga Mizan Amanah. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik melalui media cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah untuk mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan berkembangnya informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat menjangkau masyarakat secara luas terutama para donatur. Selain dalam pengembangan media, public relations dalam melaksanakan kegiatannya harus memiliki perencanaan yang matang guna melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Dalam melaksanakan kegiatan public relations, Mizan Amanah harus mempunyai perencanaan yang cermat dalam melakukan tahapantahapan kegiatan. Perencanaan dalam kegiatan public relations sangat penting karena untuk memperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan. Dengan adanya perencanaan yang dibuat, akan menjadi tolok ukur
77
untuk lembaga dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan apa saja telah dicapai dan menentukan tujuan apa selanjutnya untuk dilaksanakan, tanpa adanya kegiatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan dengan baik seorang public relations akan kehilangan arah karena sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan. Keberhasilan lembaga juga dapat dilihat dari tercapainya tujuantujuan yang telah direncanakan dengan baik, semuanya akan terwujud dengan perencanaan yang matang terarah. Dengan perencanaan, public relations tidak akan kehilangan arah dalam melaksanakan kegiatan. Terdapat model perencanaan public relations yang harus diterapkan dalam lembaga Mizan Amanah, yaitu pemahaman terhadap situasi termasuk tujuan public relations yang ingin dicapai, penetapan tujuan dalam kegiatan public relations diantaranya adalah untuk mengenali dan membatasi khalayaknya, untuk pemilihan media dan teknik-teknik public relations yaitu dunia public relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnal-jurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding, untuk menyusun perencanaan anggaran, serta pengukuran hasil yaitu mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah, pentingnya perencanaan yang cermat dalam melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan karena public relations harus dapat melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Sehingga tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan oleh Mizan Amanah yaitu dengan menyusun perencanaan, agar kegiatan public relations terstruktur dan
78
terorganisir dengan baik. Melihat model perencanaan yang telah dijelaskan sebelumnya, Mizan Amanah harus memperhatikan akan pentingnya perencanaan untuk mencapai tujuan diterapkan dalam lembaga. Kegiatan public relations Mizan Amanah meliputi perencanaan dalam pemilihan media apa saja yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan berbagai media baik media online mau pun media offline, menggunakan media lain yang dibutuhkan berupa media cetak mau pun media elektronik untuk mengembangkan kegiatan public relations, serta pengukuran hasil yaitu mengevaluasi berbagai kegiatan Mizan Amanah dan hasil yang telah dicapai oleh lembaga. Dalam lembaga Mizan Amanah perlunya perencanaan yang matang dalam setiap kegiatan public relations, karena perencanaan yang dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam lembaga. Banyaknya perencanaan yang disadari sangat penting dalam lembaga Mizan Amanah, termasuk dalam mengenali situasi yang ada dalam masyarakat khususnya untuk menarik minat donatur dengan upaya yang dilakukan oleh public relations dalam menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, karena kepercayaan donatur terhadap lembaga Mizan Amanah dalam mengelola amanah umat menjadi salah satu tujuan lembaga. Selanjutnya perlu di terapkan dalam lembaga Mizan Amanah yaitu dalam penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai dalam kegiatan public relations, diantaranya untuk menjaga nama baik lembaga, menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, serta meningkatkan minat para donatur, maka public relations perlu menetapkan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk
79
mencapai tujuan. Dengan adanya penetapan public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan tujuan, maka akan terfokus pada tujuan tersebut dan upaya untuk mencapainya, sehingga yang diharapkan oleh public relations dalam meningkatkan minat para donatur akan dapat dilaksanakan. Perencanaan terakhir yang harus diterapkan dalam kegiatan public relations Mizan Amanah yaitu dalam mengenali khalayaknya dan untuk menyusun perencanaan anggaran. Dengan mengenali khalayak diharapkan lembaga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, walaupun dapat diketahui bahwa sebesar apa pun lembaga tidak akan dapat menjangkau semua orang, akan tetapi perlu dilakukan upaya untuk menjangkau beberapa masyarakat agar menarik minat para donatur dengan bantuan teknologi dan berbagai macam media. Public relations Mizan Amanah dalam kegiatannya harus dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat karena tujuan dalam lembaga adalah meningkatkan minat para donatur. Dengan terjangkaunya masyarakat dari berbagai lapisan, diharapkan dapat memberikan berbagai informasi mengenai lembaga Mizan Amanah. Pentingnya penyusunan anggaran untuk pemakaian jam kerja yaitu gaji pegawai dan pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat operasional, public relations merupakan kegiatan yang padat karya dan alat operasional yang digunakan dalam kegiatan public relations termasuk membuat spanduk-spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Penyusunan program pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh public relations Mizan Amanah yaitu dalam pengembangan baik di
80
asrama mau pun pengembangan di media online dari donasi transfer. Dalam donasi transfer jumlah angka yang diperoleh lembaga juga harus berbanding lurus dengan target penerima manfaatnya, terdapat juga target dari departemen untuk cabang tahun depan jumlah anak asuh harus berapa, tahun depan penerima manfaat harus berapa. Ketika jumlah angka yang diperoleh bertambah, maka penerima manfaatnya juga harus bertambah. Pentingnya penyusunan program kegiatan dan target atau sasaran publikasi dalam lembaga Mizan Amanah, baik kegiatan yang dilakukakan oleh public relations mau pun kegiatan yang dilakukakan oleh lembaga secara keseluruhan. Program kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh public relations dalam pelaksanaan kegiatan, baik program jangka panjang mau pun jangka pendek yang dimiliki oleh public relations. Serta terdapat penyusunan tujuan-tujuan apa saja yang ingin dicapai dan sasaran yang diharapkan dari lembaga. Selanjutnya diadakan evaluasi untuk megukur apakah tujuan tercapai sesuai dengan yang direncanakan dan meninjau setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dalam lembaga Mizan Amanah public relations tidak mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, hanya kegiatan tertentu saja yang membutuhkan peran public relations dalam kegiatannya. Public relations
hanya
mengikuti
kegitan-kegiatan
tertentu
saja
yang
membutuhkan peran dan fungsi public relations, karena public relations berperan untuk menjelaskan, memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi lembaga. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public relations dalam melaksanakan perannnya, terdapat juga dukungan dari lembaga.
81
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dalam lembaga yaitu dengan departemen lain untuk melaksanakan kegiatan public relations, diharapkan tercapainya tujuan yang direncanakan dalam lembaga. Kegiatan yang dilaksanakan dalam lembaga tidak semua diikuti oleh public relations, akan tetapi public relations ikut berpartisipasi dalam pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Public relations harus mengetahui kegiatan dalam lembaga yang membutuhkan peran public relations dalam pelaksanaannya, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan para donator, mitra perusahaan atau pun publik. Ada pun kegiatan yang tidak perlu adanya peran public relations dalam pelaksanaannya, akan tetapi dalam evaluasi yang dilakukakan setelah kegiatan terdapat tantangan dan hambatan yang memerlukan peran public relations untuk mengatasinya. Menurut peneliti bahwa penyusunan program pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Mizan Amanah yaitu belum adanya penyusunan program yang secara tepat dalam pelaksanaan kegiatan bidang tertentu di lembaga
Mizan
Amanah,
termasuk
dalam
penyusunan
program
pelaksanaan kegiatan public relations. Perlunya penyusunan program dalam lembaga yang secara khusus dalam kerja public relations saja karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang lebih matang dan dapat mengevaluasi mengenai tujuan apa saja yang sudah dicapai dan menentukan tujuan apa selanjutnya. Ketika penyusunan program kegiatan dilaksanakan secara khusus hanya dalam kerja public relations, maka akan diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa saja yang sudah berjalan
82
dengan
baik
dan
kegiatan
yang
menghadapi
persoalan
dalam
pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah tidak semua kegiatan dihadiri oleh public relations, hanya acara-acara perusahaan yang membutuhkan peran public relations saja dalam kegiatannya dan untuk acara sosial tidak hanya public relations tetapi departemen lainnya dalam lembaga saling membantu dalam pelaksanaanya. Public relations Mizan Amanah tidak hanya fokus di kegiatan public relations tetapi bersifat fleksibel, public relations juga dibutuhkan pada acara-acara perusahaan atau pemerintahan. Dalam kegiatannya public relations hanya menghadiri kegiatan yang membutuhkan peran public relations saja, akan tetapi perlunya public relations untuk memantau dan mengetahui setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah. Pentingnya public relations dalam mengukur sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dan mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan lembaga harus dibuatnya penyusunan kegiatan, termasuk dalam menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dalam setiap kegiatan public relations. Adanya kegiatan yang benar-benar dikhususkan untuk peran public relations dalam mencapai tujuan yang diharapakan, karena dengan adanya penyusunan kegiatan yang terstruktur dalam lembaga Mizan Amanah dapat dengan mudah untuk menentukan tujuan-tujuan apa saja yang harus dijalankan sesuai dengan peran public relations.
83
Selanjutnya tugas dan wewenang public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan, diantaranya yaitu berwenang untuk publikasi baik online mau pun offline, dalam pelaksanaan loby CSR perusahaan, serta event donasi termasuk dalam wewenang public relations. Dalam menjalankan tugas public relations dalam publikasi dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para donatur mengenai lembaga Mizan Amanah dan kegiatannya, publikasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya menarik dan meningkatkan minat para donatur terhadap lembaga. Dengan adanya public relations dalam
melaksanakan
publikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan berbagai informasi yang ingin masyarakat ketahui termasuk para donatur mengenai Mizan Amanah. Jadi pentingnya public relations dalam lembaga Mizan Amanah diharapkan dapat menjalankan tugas dan wewenangnya, serta dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan demi keberhasilan lembaga.
E. Fokus Penelitian 1. Unit Menjadi Fokus Penelitian Unit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri, satuan.55 Dalam sebuah lembaga yang terdiri dari manajemen, memiliki bagian yang dapat membantu bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah lembaga termasuk lembaga sosial pengelola amanah umat Mizan 55
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm. 1247.
84
Amanah. Dalam mengelola lembaganya Mizan Amanah tidak dapat dipisahkan dari unit yang menjadi bagian dalam melaksankan berbagai macam program dan tujuan, karena pentingnya pencapaian tujuan yang dimiliki oleh lembaga sehingga dibutuhkan kerjasama dan unit pendukung yang diharapakan. Dalam hal ini unit yang menjadi fokus penelitian yaitu public relations dalam lembaga Mizan Amanah karena public relations memiliki peran yang penting dalam membantu manajemen. Public relations dapat membantu manajemen dalam menyusun dan melaksanakan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, dalam menghadapi berbagai macam persoalan, memberikan solusi terhadap persoalan, serta banyak lagi peran dan fungsi public relations dalam sebuah lembaga. Lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari para donatur dan perusahaan, oleh karena itu unit yang terpenting dalam hal ini adalah public relations. Public relations harus berupaya keras dalam meningkatkan minat para donatur dan perusahaan dengan strategi yang telah direncanakan. Strategi apa yang akan diambil oleh public relations dalam meningkatkan minat para donatur dan perusahaan, agar dengan adanya strategi yang dimiliki dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga yaitu memiliki kepercayaan dari para donatur dan perusahaan kepada Mizan Amanah dalam mengelola amanah umat. Kepercayaan harus didipertahankan dan ditingkatkan dengan adanya kerjasama antara manajemen dengan public relations agar semakin berkembangnya sebuah lembaga dan mampu menjadi satu-satunya
85
lembaga yang dipercayai oleh masyarakat terutama para donatur dan perusahaan. Semua bekerjasama dan menjalin hubungan komunikasi yang baik, baik hubungan dengan masyarakat mau pun unit dalam sebuah lembaga yang memiliki peran penting untuk mencapai tujuan. Manajemen yang dibantu oleh unit terpenting yaitu public relations harus dapat meningkatkan minat para donatur dan perusahaan, dengan menjalankan strategi yang dimiliki serta mampu menjalankan peran dan fungsi public relations dalam Mizan Amanah. Selain dalam menjalankan peran dan fungsi, tujuan utama public relations yang diharapkan dan ingin dicapai dengan baik yaitu dalam melaksanakan tujuan yang sesuai dengan asas berdirinya lembaga Mizan Amanah. Setiap lembaga memiliki asas dan prinsip yang berbeda, serta strategi yang berbeda pula dalam mencapai tujuan. Bagaimana public relations Mizan Amanah dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tujuan, membantu dalam menjalin hubungan yang baik, serta melaksanakan tujuan utama. Dalam lembaga pentingnya public relations melaksanakan tujuan utama yang sudah direncanakan, salah satunya yaitu ketika public relations dalam sebuah lembaga sosial harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Masyarakat sebagai tujuan utama sebuah lembaga sosial, maka hubungan antara public relations dan masyarakat harus berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Ketika hubungan berjalan dengan baik, maka akan mempermudah dalam melaksanakan setiap strategi untuk mencapai tujuan. Setelah terjalinnya hubungan dan
86
komunikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan
dan
melaksanakan kegiatan atau program. Manajemen pengorganisasian yang dilaksanakan Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga sosial. Di mana dalam hal ini Mizan Amanah memiliki unit terpenting yaitu public relations yang menjadi fokus penelitian, public relations menjadi kunci dalam sebuah lembaga sosial karena tujuan sebuah lembaga tidak akan tercapai tanpa adanya strategi yang dimiliki dan strategi menjadi bagian dari public relations. Strategi yang dilaksanakan memiliki tahapan mulai dari perumusan strategi, impelemtasi strategi dan evaluasi strategi. Semuanya dapat dilaksanakan dengan adanya kerjasama dengan manajamen dan unit terpenting yaitu public relations untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan oleh lembaga dan menjalin hubungan yang baik. Karena pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations. Dalam rangka membina hubungan baik antara public relations dengan masyarakat dan meningkatkan hubungan dengan para donatur untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya
lembaga-lembaga sebagai
pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur. Oleh karena itu unit yang menjadi fokus peneliti yaitu public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur.
87
Strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus dapat mencapai tujuan dan mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.56 Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Dalam hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi diharapkan dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan oleh lembaga Mizan Amanah. Lembaga Mizan Amanah dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin baik antara lembaga dengan masyarakat yaitu donatur atau perusahaan maka akan lebih mudah dalam melaksanaan kegiatan. Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya terdapat perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi 56
Onong Udjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
88
menjadi bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen komunikasi juga menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan dilaksanakan dan dapat mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi bagian dari tercapainya tujuan diinginkan. Startegi komunikasi yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan. Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi komunikasi dan staretgi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya menjadi bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu berupaya agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya yang dilakukan dalam mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin hubungan yang baik dengan para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah yang bekerjasama dengan public relations juga meningkatkan hubungan komunikasi yang baik agar terciptanya saling pengertian dalam mencapai kepentingan bersama. Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan bantuan public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang baik antara lembaga yaitu Mizan Amanah dengan masyarakat yaitu para donatur. Public relations harus dapat mengerti apa yang diinginkan oleh para donatur terhadap lembaganya dan yang diinginkan oleh lembaganya terhadap masyarakat atau donatur, sehingga akan tercipta saling pengertian dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai saling pengertian, maka
89
kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh masyarakat terhadap lembaga Mizan Amanah, sehingga dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling memahami apa keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh masyarakat, public relations juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga yaitu manajemen terhadap para donaturnya. Pentingnya dukungan dari para donatur dalam perencanaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan adanya kerjasama dapat tercapainya kepentingan bersama. Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi juga dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau dalam lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal, baik atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang departemen satu dengan departemen lainnya, mau pun dalam satu departemen. Semuanya harus menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dapat dilaksanakan sehingga tercapainya keberhasilan. Dalam melaksanakan tujuan yang diharapkan oleh lembaga tidak hanya berjalan dengan mudah dalam pelaksanaanya, akan tetapi terdapat tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh manajamen yang
90
dibantu oleh public relations dengan mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal dalam lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk bekerjasama dengan public relations dalam mengatasi tantangan dan hambatan, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin dengan baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk menghindari hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal mau pun eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga tercapainya tujuan bersama yang diharapkan. Selain tantangan dan hambatan yang dihadapi baik dari pihak internal mau pun eksternal, terdapat juga permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan strategi. Permasalahan dapat diatasi dengan bantuan aktivis public relations yaitu dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen lain dalam penyelesaian permasalahan, menjadi komunikator dan mediator antara lembaga dengan masyarakat yaitu para donatur, serta peran public relations lainnya dalam lembaga terutama dalam melaksanakan strategi. Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat dilaksanakan dan hubungan komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan komunikasi dapat berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya komunikasi yang baik yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya dapat berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
91
2. Aktivis Public Relations Aktivis public relations atau disebut dengan profesional dalam sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan tahapan-tahapan apa saja yang harus dijalankan dengan menggunakan startegi, agar strategi dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan
sesuatu
atau
berbagai
kegiatan
di
organisasi
dan
lembaganya”.57 Aktivis public relations secara aktif berpartisipasi mendorong dan mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau program apa saja yang dilaksanakan oleh lembaga baik program jangka panjang mau pun jangka pendek. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajamen diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, dimana dalam hal ini aktivis public relations Mizan Amanah harus mengetahui kegiatan apa saja yang membutuhkan peran public relations dalam pelaksanaannya. Menjadi aktivis public relations tidak terlepas dari pelaksanaan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh lembaga Mizan Amanah, aktivis atau profesional public relations harus dapat berupaya untuk mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi 57
hlm. 23.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
92
dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak internal mau pun eksternal.
Dengan
tercapainya
startegi
komunikasi
baik
dengan
lembaganya mau pun masyarakat yaitu para donatur dan perusahaan, maka tujuan kegiatan yang diharapkan lembaga dapat terwujud. Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahan dan meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan yaitu kepercayaan para donatur dan mitra perusahaan terhadap lembaga, akan tetapi dalam meningkatkan minat terhadap lembaga terus dikembangkan. Bagaimana aktivis public relations dapat mencapai sasaran dan kemudian sasaran tersebut dapat kembali memberikan kepercayaan terhadap lembaga adalah menjadi hal utama, karena sebagai sebuah lembaga yang membutuhkan peran masyarakat dalam pelaksanaan mencapai tujuan. Selain membantu manajamen dalam melaksanakan kegiatan, seorang
public
relations
juga
dibutuhkan
dalam
penyelesaian
permasalahan, memberikan solusi terhadap permasalahan, menjadi penasihat dan pengambil keputusan, menjadi mediator dan komunikator, serta banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran aktivis public relations dalam sebuah lembaga. Aktivis public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan aktivis berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Dalam pelaksanaan strategi
93
tidak hanya dijalankan dengan mudah, tetapi banyak juga hambatan dan tantangan yang harus dihadapi oleh public relations dalam pelaksanaan strategi. Terdapat tantangan yang dihadapai oleh aktivis public relations, baik dari pihak internal dalam lembaga sendiri mau pun dari pihak ekternal, kesemuanya harus dapat dihadapi dan diselesaikan oleh public relations. Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada aktivis public relations untuk dapat melaksanan perannya dan menjalankan strategi yang akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan dapat membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuan-tujuan apa saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari asas berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah sebagai sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola amanah umat. Dalam mengelola amanah umat dan ingin mendapat kepercayaan dari para donatur mau pun perusahaan, berbagai upaya dilakukan public relations baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya lainnya yang tujuannya untuk keberhasilan lembaga. Keberhasilan sebuah lembaga juga ditentukan dari startegi yang dilaksanakan dan hubungan komunikasi yang baik antara lembaga dan masyarakat, serta tujuan-tujuan yang telah dicapai. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, akan dengan mudah untuk mempengaruhi dan mengajak untuk mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan. Mizan Amanah yang dibantu public relations berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur dan mitra
94
perusahaan, agar dapat terjalinnya kerjasama antara lembaga dan donatur dalam kepentingan yang sama yaitu donatur memberikan kepercayaan kepada lembaga untuk mengelola amanat umat. Aktivis public relations juga harus mampu untuk terus meningkatkan minat dan kepercayaan para donatur terhadap lembaga agar tercapainya tujuan bersama. 3. Dokumen Public Relations Dokumen berupa data-data yang dimiliki yang digunakan public relations untuk menunjang aktivitasnya, dengan adanya dokumen yang dimiliki diharapakan dapat memberikan keterangan yang lebih mengenai public relations. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “dokumen adalah rekaman suara, gambar, film dan sebagainya yang dapat dijadikan sebagai bukti keterangan”.58 Dengan adanya dokumen yang dimiliki dapat menjadi acuan dan bukti bahwa data-data yang dimiliki adalah benar dan sesuai, sehingga mendukung peneliti untuk memberikan bukti keterangan dengan adanya dokumen yang ada. Dokumen public relations yang tersedia baik berupa gambar, rekaman suara dan lainnya yang dapat melengkapi penelitian yang diharapkan. Dalam hal ini data-data berupa gambar yang berkaitan dengan public relations Mizan Amanah yang dapat memberikan keterangan secara lengkap, tidak terbatas pada apa yang telah diteliti saja akan tetapi dilengkapi dengan bukti berupa keterangan gambar mau pun suara dan lainnya.
58
hlm. 272.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
95
Dengan adanya dokumen yang didapat dari public relations Mizan Amanah, peneliti dapat memastikan bahwa apa yang diteliti benar adanya dengan memberikan bukti yang ada sebagai keterangan. Tanpa adanya dokumen yang dimiliki, tidak akan mampu menjelaskan dengan mendalam mengenai apa saja yang telah diperoleh. Maka pentingnya memiliki dokumen public relations Mizan Amanah untuk menjadikan keterangan yang benar dan sesuai, karena agar terhindar dari keraguan penelitian. Keterangan gambar yaitu dapat berupa foto-foto yang dapat ditunjukan sebagai bukti aktivis public relations dan aktivitasnya, dengan demikian peneliti dapat menunjukkan public relations yang menjadi subjek serta gambar kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya berupa rekaman suara yaitu melaksanakan wawancara kepada public relations dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai penelitian, jawaban dari hasil pertanyaan yang diperoleh dapat menjawab permasalahan. Permasalahan yang menjadi inti dari penelitian dapat dilengkapi dengan rekaman suara yang diperoleh dari nara sumber yaitu aktivis public relations, aktivis dapat menjawab pertanyaan yang ada pada benak peneliti mengenai masalah yang diangkat. Masalah yang muncul dalam penelitian membutuhkan data-data dan dokumen yang akan diolah kemudian menjadi jawaban dari penelitian, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan fakta yang terjadi. Selain dokumen yang berupa gambar mau pun rekaman suara terdapat dokumen public relations yang diharapkan baik yang diperoleh dari media jurnal, majalah dinding dan dokumen lain yang dimiliki public relations.
96
Dokumen public relations Mizan Amanah harus diperoleh untuk melengkapi dan mengetahui peran dan fungsi public relations, strategi yang dilaksanakan dan tujuan apa saja yang ingin dicapai oleh public relations, aktivitas yang dilaksanakan, serta dokumen lain yang berhubungan dengan public relations. Dengan demikian dokumen public relations sangat penting sebagai bukti keterangan agar dapat melengkapi data-data yang diperoleh dari fakta yang terjadi untuk menjawab permasalahan penelitian, serta public relations dapat memberikan dokumen-dokumen yang diinginkan mengenai perannya sebagai aktivis dan aktivitasnya dalam lembaga Mizan Amanah. 4. Pelaku Public Relations Dalam hal ini yang menjadi pelaku public relations dalam suatu lembaga. Public relations yang menjadi bagian dari manajemen, membantu manajemen dalam mengatasi berbagai macam persoalan lembaga, memberikan soluasi terhadap permasalahan yang dihadapi, serta membantu lembaga dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan strategi yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Strategi yang akan dilaksanakan pelaku public relations yang ada dalam lembaga Mizan Amanah harus dapat mencapai sasaran tujuan yang diinginkan. Tujuan yang akan dilaksanakan oleh manajemen bekerjasama dengan public relations dengan melaksanakan strategi yang sudah dirumuskan untuk diimplemntasikan, selanjutnya agar dapat mengetahui tujuan apa saja yang sudah dilaksanakan dengan evaluasi strategi. Sebagai seorang pelaku public relations dengan menjalankankan peran dan fungsi nya dalam lembaga, serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan
97
pihak internal maupun pihak eksternal. Pelaku public relations yang ada dalam lembaga Mizan Amanah menjalankan startegi yang akan dicapai, yaitu dengan mencapai dan meningkatkan minat para donatur dan perusahaan agar selalu percaya terhadap Mizan Amanah dalam mengelola amanah umat. Upaya dalam meningkatkannya baik dengan pemasangan iklan Mizan Amanah, dengan adanya website Mizan Amanah yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat, adanya jurnal mengenai program apa saja yang dilaksanakan Mizan Amanah, menjalin mitra dengan perusahaan, dan upaya lainnya yang dilakukan oleh pelaku public relations Mizan Amanah untuk lembaganya. Keberadaan pelaku public relations dalam Mizan Amanah memiliki peran yang sangat penting, maka setiap lembaga termasuk Mizan Amanah tidak dapat dipisahkan dari peran pelaku public relations. Peran yang dijalankan dengan pihak internal yang ada dalam lembaga, yaitu dengan
menjalin
hubungan
yang
baik
dan
bekerjasama
dalam
melaksanakan tujuan. Sedangkan pelaku public relations juga memiliki peran penting dengan pihak luar lembaga eksternalnya yaitu masyarakat, dalam Mizan Amanah yang menjadi tujuan utama yaitu para donatur agar dapat
memberikan
kepercayaan
terhadap
Mizan
Amanah
dalam
mengelolanya. Tidak mudahnya pelaku public relations dalam menjalankan peran dan fungsi, maka pentingnya menjalankan strategi public relations yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita Mizan Amanah. Ketika strategi yang dijalankan berjalan dengan baik dan sesuai akan diperoleh hasil yang baik juga bagi lembaga, akan tetapi dengan selalu
98
memperhatikan setiap tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan strategi. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh pelaku public relations dan mampu tidaknya public relations mengahadapinya, akan diketahui pada saat evaluasi startegi. Selain mengetahui tantangan dan hambatan apa saja yang diperoleh, pelaku public relations dapat mengukur tujuan apa saja yang tercapai dan menentukan tujuan berikutnya, serta mengetahui strategi alternatif yang akan diambil untuk mencapai tujuan. Pelaku public relations Mizan Amanah siap menghadapi berbagai macam persoalan dan pemecahan persoalan, maka manajemen lembaga membutuhakan public relations dalam mengatasinya. Pelaku public relations Mizan Amanah dapat dengan mudah menjawab berbagai pertanyaan yang ada dalam masyarakat mengenai lembaga, dengan adanya infromasi yang didapatkan dan hubungan komunikasi yang terjalin baik. Keinginan dan harapan apa saja yang ada dalam benak masyarakat terutama para donatur dan perusahaan, dapat diketahui oleh public relations sebagai mediator dan komunikator lembaga dan masyarakat. Ketika hubungan dapat terjalin dengan baik dan public relations mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat, maka tujuan dan yang diharapkan dapat tercapai. Akan tetapi, tidak hanya mendengar keinginan dari masyarakat saja, pelaku public relations harus dapat menjelaskan kepada masyarakat apa yang diinginkan oleh lembaganya. Jadi dengan adanya saling pengertian mengenai keinginan apa saja yang diharapkan, hubungan komunikasi dan keselarasan dari masyarakat mau pun lembaga dapat terjalin dengan baik.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah peneliti mempelajari dan menganalisis dari hasil temuan dalam penelitian mengenai Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur. Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum efektif dilaksanakan dan belum terstruktur dengan baik, terutama dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan minat para donatur. 1. Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Perumusan strategi yang dilaksanakan belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Dalam melaksanakan strategi terdapat tantangan yang dihadapi oleh Mizan Amanah, tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif.
102
103
2. Evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi. Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Selain evaluasi yang secara berkala dilakukan per departemen seluruhnya, evaluasi juga dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk memberikan laporan. Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah dapat dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah event tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi yang dilakukan oleh Mizan Amanah dilakukan secara keseluruhan dan membahas permasalahan setiap departemen yang ada dalam lembaga termasuk di dalamnya membahas strategi public relations, jadi evaluasi yang dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada pembahasan setiap departemennya termasuk evaluasi public relations. 3. Strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk menjalin hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya melaksanakan strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat para donatur dan menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur, belum adanya publikasi dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan.
104
Tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi yaitu dalam menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga sulitnya untuk menjalin hubungan komunikasi dan silaturahmi. 4. Public relations dalam Mizan Amanah berperan untuk menaikkan nama lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga hubungan baik dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan dan menjaga nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai terutama oleh para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public relations harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan fungsi public relations yang lainnya. 5. Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun offline yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media, sms broadcast, sms centre, dan bbm broadcast. Sedangkah publikasi yang bersifat offline berupa spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan dengan publikasi berupa online mau pun offline, belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan public relations di sebuah lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan public relations, terutama dalam meningkatkan minat para donatur.
105
B. Saran 1. Pentingnya lembaga Mizan Amanah bekerjasama dengan public relations dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang maka kegiatan atau program dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Pentingnya lembaga mengetahui strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yaitu para donatur, karena apabila tidak mengetahui strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan lembaga akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan. Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dengan adanya strategi, lembaga akan mengetahui bagaimana atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan hambatan. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga. 2. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang terstruktur karena terdapat tahapan-tahapan yang dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan,
106
akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang secara khusus dengan satu departemen mengenai tujuan apa saja yang sudah tercapai, tujuan apa yang belum tercapai, strategi apa selanjutnya untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang dihadapi lembaga. 3. Pentingnya strategi komunikasi lembaga Mizan Amanah yang tidak hanya terfokus dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi strategi komunikasi dilaksanakan dalam menjalin hubungan dengan mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang diharapkan. Dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik antara lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga. Pentingnya public relations Mizan Amanah dalam menghadapi tantangan pelaksanakan strategi komunikasi dengan berupaya meningkatkan lagi hubungan komunikasi dan mengingatkan para donatur baik dengan mengirimkan sms broadcast atau sms centre, dengan adanya upaya meningkatkan hubungan komunikasi yang dilakukan public relations Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin. 4. Public relations Mizan Amanah diharapkan mampu melaksanakan peran dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan
107
fungsi public relations yang lainnya. Selain membantu dalam menjaga nama baik lembaga dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran public relations dalam sebuah lembaga. Oleh karena itu, public relations memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah lembaga terutama dalam membantu manajemen dengan melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah. 5. Pentingnya media yang dibutuhkan oleh public relations dalam menunjang kegiatannya, agar publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan terutama dalam publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan media lain baik melalui media cetak mau pun elektronik, dengan adanya publikasi dari media tersebut diharapkan dapat membantu public relations dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya berupa media online dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi menggunakan media cetak mau pun elektronik agar berkembanganya lembaga Mizan Amanah. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik melalui media cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah untuk mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan
108
6. berkembangnya informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat menjangkau masyarakat secara luas terutama menjangkau para donatur. Perlunya penyusunan program dalam lembaga yang secara khusus dalam kerja public relations karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang lebih matang, maka akan diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa saja yang sudah berjalan dengan baik dan kegiatan yang menghadapi persoalan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007. Effendy, Onong Uchana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2004. Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992. Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, Erlangga: Jakarta, 2004. Jefkins, Frank dan Yadin, Daniel. Public Relations edisi kelima Jakarta: Erlangga, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta: Kencana, 2010. Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, Bogor: Ghalia Indonesia, 2002. M. Cutlip, Scot. Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007. Meleong, Lexi. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. Moore, Frazier. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2005. Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006. Nurani, Soyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010. Oliver, Sandra. Strategi Public Relations, Erlangga: Jakarta, 2006. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. R David, Fred. Manajemen Strategi dan Konsep, Jakarta: Perhelalindo, 2002. Riswandi, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
109
110
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002. Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta:Teras, 2009. Wasesa, Silih Agung dan Macnamara, Jim. Strategi Public Relations, PT Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Internet http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurutahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014) www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014)
111
Lampiran 1
Wawancara bersama Public Relations Mizan Amanah
Foto Bersama Public Relation Mizan Amanah Bapak Adil Permata Sidik
112
Foto di depan Kantor Pusat mizan Amanah
Penghargaan-penghargaan yang diperoleh Lembaga Mizan Amanah
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
ADAM NOOR
NIM: 1110051000058
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H. / 2014 M.
1
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN AMANAH DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh: Adam Noor NIM: 1110051000058
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA NIP: 19761129 2009 121 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H. / 2014 M.
2
3
PENGESAHAN PENGESAHAN
Skripsi ini berjudul STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS MIZAN
AMANAH
DALAM
MENINGKATKAN
MINAT
PARA
DONATUR telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Desember 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 30 Desember 2014 Panitia Sidang Munaqosah Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Anggota,
Fita Fathurokmah, M.Si NIP. 19830610 200912 2 001
Rachmat Baihaky, MA NIP. 19761129 200912 1 001
Anggota, Penguji I
Penguji II
Drs. Masran, MA NIP. 19601202 199503 1 001
Drs. Wahidin Saputra, MA NIP. 19700903 199603 1 003
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA NIP. 19761129 200912 1 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
4
ABSTRAK Nama : Adam Noor NIM : 1110051000058 Judul : Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur Lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam pelaksaannya, salah satu lembaga yang terus berupaya untuk menarik minat para donatur adalah Mizan Amanah terkait dengan banyaknya lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Maka, pentingnya melaksanakan strategi untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dan menjadi minat para donatur yang menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public relations. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan strategi? Bagaimana perumusan, implementasi dan evaluasi strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah? Apakah terdapat strategi dalam meningkatkan minat para donatur? Strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik berada saat ini kearah yang diinginkan. Menurut JL. Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran lembaga atau organisasi. Berikut ini merupakan cara menyuguhkan data dengan cara Deskriptif analitik, dimana terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai pembahasan baru kemudian dianalisa. Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah adalah mengkomunikasikan segala kegiatan dan program Mizan Amanah, strategi yang dilaksanakan Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan, implementasi dan evaluasi strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Dengan adanya kepercayaan dari para donatur diharapkan dapat memajukan lembaga dan menentukan keberhasilan yang ingin dicapai. Maka perlu dilakukan upaya untuk menarik minat para donatur dengan adanya kegiatan dan menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah belum terdapat strategi yang efektif dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur, karena strategi yang dilaksanakan belum terfokus pada pengembangan minat para donatur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terstruktur atau terorganisir dengan baik, terutama belum adanya strategi yang dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, kemudahan, dan kelancaran dalam proses pengerjaan karya sederhana ini hingga selesai. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita umatnya hingga akhir zaman. Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur” ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga karya ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah memberi dukungan, baik berupa moril mau pun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setulusnya kepada: 1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A, Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs. H. Sunandar, M.A, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan. 3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing
ii
segala
kesulitan
yang
dihadapi
peneliti.
Kemudian,
Ibu
Fita
Fathurokhmah, M.Si selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan. 5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini. 6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini. 7. Lembaga Mizan Amanah yang dengan berbaik hati telah mengizinkan untuk melakukan penelitian terkait skripsi. Terutama kepada Bapak Adil Permata Sidik selaku public relations Mizan Amanah yang bersedia meluangkan waktu kepada peneliti untuk diwawancara berkaitan dengan skripsi peneliti. 8. Orang tua tercinta ayahanda Drs. H. Harja Harsono dan Ibunda Dra. Hj. Suro Yanti yang dengan cinta kasih sayangnya selalu mendukung dan memberi doa. Dukungan secara moril mau pun materil selama perkuliahan dan dalam pengerjaan skripsi ini yang begitu besar tak pernah putus juga menjadi semangat terkuat bagi peneliti agar terus berjuang dalam mewujudkan cita-cita.
iii
9. Adik-adik tersayang Aldo Abdillah dan Haikal Firdaus yang telah memberikan
dukungan
selama
perkuliahan
dan
semangat
untuk
penyelesaian skripsi ini. 10. Fitri Silviah tercinta dan tersayang sebagai penyemangat yang selalu setia mendampingi dalam melaksanakan penelitian dan bimbingan, menemani suka mau pun duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini. 11. Teman-teman kelas KPI B angkatan 2010 dan teman-teman di jurusan lain Fakultas
Dakwah
dan
Ilmu
Komunikasi
angkatan
2010
atas
kekompakannya dalam menghabiskan waktu bersama yang hampir empat tahun masa perkuliahan. Semoga kesuksesan dapat kita genggam bersama di masa mendatang. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, Desember 2014
Adam Noor
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING PENGESAHAN PANITIA UJIAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................
7
1. Pembatasan Masalah ..........................................................
7
2. Perumusan Masalah............................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
7
1. Tujuan Penelitian................................................................
8
2. Manfaat Penelitian..............................................................
8
D. Tinjauan Pustaka ......................................................................
8
E. Sistematika Penulisan...............................................................
9
LANDASAN TEORI ....................................................................
12
A. Strategi .....................................................................................
12
1. Pengertian Strategi .............................................................
12
2. Tahapan Strategi .................................................................
14
BAB II
vii
viii
BAB III
BAB IV
B. Komunikasi ..............................................................................
17
1. Pengertian Komunikasi ......................................................
17
2. Unsur-Unsur Komunikasi ..................................................
18
3. Strategi Komunikasi ...........................................................
21
C. Public Relations .......................................................................
22
1. Pengertian Public Relations ...............................................
22
2. Strategi Public Relations ....................................................
25
3. Macam-macam Public Relations........................................
27
4. Peranan Public Relations ...................................................
30
5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ..............
33
6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations ..........
35
D. Lembaga Sosial ........................................................................
39
METODOLOGI PENELITIAN .................................................
41
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian ..........................................
41
B. Metode Riset Penelitian ...........................................................
43
C. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................
45
D. Analisis Data Penelitian ...........................................................
46
E. Keabsahan Data Penelitian .......................................................
47
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN ....
49
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial ..........................................
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah ...........................................
50
1. Sejarah Singkat Mizan Amanah .........................................
50
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah .....................................
53
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur ..................................................................
53
ix
1. Pelaksanaan Strategi...........................................................
54
2. Evaluasi Strategi .................................................................
63
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur ..........................................
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah ...........
72
2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah ........................
92
F. Fokus Penelitian .......................................................................
84
1. Unit Menjadi Fokus Penelitian...........................................
84
2. Aktivis Public Relations ....................................................
92
3. Dokumen Public Relations ................................................
95
4. Pelaku Public Relations .....................................................
97
PENUTUP .....................................................................................
102
A. Kesimpulan ..............................................................................
102
B. Saran.........................................................................................
105
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
109
BAB V
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Banyaknya lembaga-lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat Banyaknya lembaga yang berada dalam masyarakat menandakan bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga. Lembaga yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan kegiatannya berkaitan
dengan
kebutuhan
pokok
manusia
di
dalam
kehidupan
bermasyarakat. Lembaga yang berada dalam masyarakat dan pelaksanaan kegiatannya memiliki tujuan untuk masyarakat, sehingga berhasilnya suatu lembaga dapat diukur dari besar kecilnya pengaruh lembaga terhadap masyarakat begitu pula sebaliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “lembaga adalah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha”.1 Suatu badan atau organisasi sebagai wadah dalam masyarakat yang memiliki tujuan yang sesuai dengan prinsip atau visi misi berdirinya lembaga tersebut, baik lembaga yang berhubungan dengan sosial, psikologis, politik, hukum dan lainnya yang menjadikan lembaga sebagai sistem yang mencakup berbagai hal.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm.
655.
1
2
Dalam hal ini bekaitan dengan lembaga sosial dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tujuan lembaga sosial sama halnya dengan tujuan sebuah lembaga yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, akan tetapi dalam sebuah lembaga sosial berdasarkan dengan sistem norma-norma sosial yang penting diterapkan dan dilaksanakan untuk kepedulian sosial.2 Dalam masyarakat terdapat lembaga sosial yang tidak hanya bergerak dalam sosial masyarakat dengan menganut sistem norma-norma sosial saja, tetapi terdapat juga lembaga sosial yang bertujuan sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial pengelola amanah umat diharapkan dapat menjadi kepercayaan masyarakat kepada lembaga untuk mengelolanya, lembaga mana yang dipilih dan dipercayai harus dapat bertanggung jawab untuk mengelolanya. Dengan kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap pengelola amanah umat, maka tidak sedikit lembaga-lembaga sosial yang didirikan dengan tujuan mengelola amanah umat, serta lembaga-lembaga berlomba dalam mencapai tujuan yaitu masyarakat sebagai sasaran dalam tercapainya tujuan yang dicita-citakan oleh lembaganya. Lembaga-lembaga sosial yang bertujuan mengelola amanah umat seperti lembaga Dompet Dhuafa, Darul Aitam, Mizan Amanah dan lembaga-lembaga lainnya. Semua lembagalembaga tersebut bertujuan mengelola amanah umat, dengan berbagai macam 2
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
3
strategi yang dilakukan setiap lembaga agar dapat menjalin kerjasama dengan masyarakat dan berupaya agar dipercayai untuk mengelola dana terutama dari para donatur, karena masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam pencapaian tujuan sebuah lembaga dan masyarakat memiliki peran yang penting dalam melaksanakan tujuan kegiatan. Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga sosial yang menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan Mizan Amanah sebagai lembaga pengelola amanah umat memiliki tujuan yang sama dengan lembaga sosial pengelola amanah umat yang lain yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal dari masyarakat, akan tetapi setiap lembaga memiliki proses yang berbeda dalam mencapai tujuan karena lembaga juga harus bekerja keras untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat agar tujuan yang diinginkan oleh lembaga dapat tercapai dan sesuai dengan yang dicita-citakan. Dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan, lembaga harus berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, karena masyarakat sebagai penentu tercapainya tujuan sebuah lembaga. Maka penting melakukan upaya agar masyarakat mendukung dan menjadi bagian dalam tujuan organisasi, serta berbagai upaya dilakukan oleh lembaga agar tumbuhnya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap lembaga. Lembaga mana yang akan dipercayai untuk mengelola amanah umat merupakan pilihan masyarakat. Masyarakat dapat memilih lembaga mana yang dipercayai dalam mengelola amanah umat dengan baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya. Salah satu lembaga pengelola amanah umat yang
4
dipercayai oleh masyarakat yaitu lembaga sosial Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga pengelola amanah umat yang berupaya secara terus-menerus untuk mencapai dan mempertahankan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola amanah umat. Salah satu upaya Mizan Amanah dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yaitu menjalin kerjasama dengan para donatur dan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah berupaya untuk bekerjasama dengan para donatur dan mitra perusahaan, karena para donatur dan mitra perusahaan sebagai bagian pendukung terlaksananya tujuan lembaga. Sebuah lembaga sosial pengelola amanah umat tidak akan terlepas dari peran serta para donatur dan mitra perusahaan, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dengan banyaknya program kegiatan menarik yang dilakukan Mizan Amanah, banyaknya informasi yang bisa didapatkan dari Mizan Amanah, banyaknya mitra yang bekerjasama dengan Mizan Amanah, dan banyak lagi upaya yang dilakukan Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga pengelola amanah umat yang menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan, sehingga Mizan Amanah selalu dipercaya banyak donatur dan perusahaan dalam mengelola amanah umat. Mizan
Amanah mendapatkan penghargaan lembaga sosial
terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI Mizan Amanah yang telah diberikan kepercayaan untuk mengelola amanah umat, baik dari donatur mau pun perusahaan yang percaya kepada Mizan Amanah dalam mengelolanya. Pengelolaan dana yang dijalankan Mizan Amanah dan banyak kepercayaan yang diberikan kepada lembaga
5
menjadikan Mizan Amanah terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga sosial pengelola amanah umat yang dipercaya masyarakat terutama para donatur dan mitra perusahaan. Banyaknya kepercayaan dari para donatur dan mitra perusahaan kepada Mizan Amanah untuk mengelola amanah umat, karena dalam perjalanan lembaganya Mizan Amanah tidak hanya membina dan mengelola anak yatim piyatu dan dhuafa. Tetapi juga telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya. 3 Masyarakat mempercayai Mizan Amanah yang telah menumbuhkan orang-orang yang berkualitas yang dihasilkan lembaganya, serta Mizan Amanah terus menerus berusaha dalam pengabdian dan pelayanan masyarakat Indonesia. Dengan kerja keras Mizan Amanah dan dukungan masyarakat, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.4 Dengan prestasi yang diperoleh, Mizan Amanah terus meningkatkan dan mempertahankan guna tercapainya keberhasilan lembaga. Lembaga Mizan Amanah yang dikelola oleh manajemen harus dapat melaksanakan dan mencapai tujuan yang diharapkan dengan menjalin kerjasama baik dengan pihak internal yaitu orang-orang yang ada dalam lembaga, mau pun dengan pihak eksternal yaitu di luar lembaga terutama masyarakat termasuk para donatur dan perusahaan. 3 4
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
6
Upaya yang dilakukan manajemen dalam lembaga yaitu bekerjasama dengan public relations dalam melaksanakan tujuan lembaga, membantu dalam menjalin hubungan yang baik, membantu dalam pemecahan permasalahan lembaga, serta melaksanakan tujuan utama. Manajemen pengorganisasian tersebut juga dilakukan di Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga sosial. Dimana dalam hal ini Mizan Amanah membuat divisi public relations karena menyadari betapa pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations, serta membina hubungan baik antara public relations dengan masyarakat yaitu meningkatkan hubungan dengan para donatur dan perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya lembaga-lembaga sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur. Hubungan yang harus dijalankan oleh lembaga tersebut menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public relations. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian strategi komunikasi public relations yang digunakan lembaga sosial Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur kepada lembaga tersebut dan penelitian ini diberi judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur”.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Mempertahankan dan meningkatkan minat para donatur merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga sosial pengelola amanah umat. Sebab lembaga sosial tidak dapat dipisahkan dari peran masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam mengelola amanah umat terutama bagi para donatur. Banyak hal yang berkaitan erat antara lembaga dengan minat para donatur, terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations Mizan Amanah yang mencakup tugas dalam meningkatkan minat para donatur. 2. Perumusan Masalah Dari uraian di atas menyangkut upaya meningkatkan minat para donatur yang harus dibangun dan ditingkatkan oleh sebuah lembaga, maka dengan ini peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut : Bagaimana perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi yang dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
8
1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Akademisi Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan public relations kepada mahasiswa. b. Tujuan Praktisi Untuk mengetahui apa dan bagaimana strategi yang dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademisi Untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu komunikasi khususnya pada kerja public relations. b. Manfaat Praktisi Dapat menjadi suatu masukkan pada mahasiswa dalam bidang komunikasi, serta dapat digunakan oleh praktisi di bidang public relations pada umumnya. D. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan di perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations. Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi atau konten permasalahan yang peneliti teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengikuti karya orang lain, maka peneliti mempertegas perbedaan antara masing-masing judul
9
masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations peneliti uraikan sebagai berikut. Skripsi yang pertama dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan”. Dalam skripsi tersebut penulis menjelaskan bahwa strategi yang digunakan public relations Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan dan mengetahui strategi komunikasi yang dilaksanakan. Dan juga skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Public Relations Dompet Dhuafa dalam Membangun Citra melalui Media Sosial Akun Twitter”. Kesamaan metode yang digunakan yaitu strategi komunikasi public relations yang diterapkan dalam lembaga sosial pengelola amanah umat. Tetapi tentu saja terdapat perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan sarana yang menjadi objek penelitiannya. Disini penulis melakukan penelitian tentang peran dan strategi komunikasi public relations dalam meningkatkan minat para donatur. E. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, untuk memudahkan dalam sistematika isi pembahasan penelitian, penulis mencoba merincikan beberapa hal yang dianggap penting dalam mengolah dan menyusun skripsi ini. Penulis meletakkan beberapa hal penting penelitian ke dalam empat bab terpisah yang keseluruhannya saling berhubungan. BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang di dalamnya ada penjelasan mengenai
10
metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi, dokumentasi, serta teknik analisis data. Kemudian tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian strategi, tahapan strategi. Kemudian dalam bab ini juga akan menguraikan pengertian komunikasi, unsur-unsur komunikasi dan strategi komunikasi. Pengertian public relations, strategi public relations, macam-macam public relations, peranan public relations, komponen pembentuk strategi public relations, dan tahapan-tahapan dalam kegiatan public relations. Serta menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang unit menjadi fokus penelitian, strategi komunikasi, aktivitas public relations, dokumen public relations, pelaku public relations.
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN Bab ini berisikan tentang Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, pelaksanaan strategi, evaluasi strategi. Kemudian Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, peran dan fungsi public relations Mizan Amanah, kegiatan public relations Mizan Amanah.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi 1. Pengertian Strategi Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.5 Dengan adanya strategi yaitu sebagai cara untuk mencapai tujuan yang diharapkan, baik jangka panjang mau pun jangka pendek dalam mencapai hasil akhir untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi. Dalam menjalankan strategi perlu adanya tindakan-tindakan yang dilakukan dan sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam mewujudkan tujuan. Menurut Bannet (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Mintzberg 5
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
11
12
menjelaskan lima kegunaan dari kata strategi yaitu sebuah rencana (suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar), sebuah cara (suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor), sebuah pola (dalam suatu rangkaian tindakan), sebuah posisi (suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan), sebuah perspektif (suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia). Melihat hubungan antara lima kegunaan Mintzberg selalu menekankan bahwa penting dalam menggali berbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan aktivitasnya yang diberikan oleh tiap-tiap kegunaan.6 Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program. Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau program. Bagaimana strategi yang dijalankan dengan baik akan berpengaruh besar terhadap terlaksananya program untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Strategi apa dan bagaimana yang akan ditempuh merupakan bagian dari salah satu unsur yaitu perencanaan. Strategi menjadi faktor pengkoordinasi unsur penting lainnya dalam manajamen dan menjadi ide atau pemikiran utama untuk mewujudkan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicapai oleh organisasi diharapkan mampu memberikan keberhasilan terhadap suatu organisasi.7 Setiap organisasi satu dengan organisasi lainnya memilki perbedaan dalam pemikiran maupun strategi yang diterapkan. Pembuatan 6
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 2. Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2004), hlm. 98-99. 7
13
strategi umumnya menggunakan tiga tingkat, yaitu tingkat korporasi, unit bisnis, dan tingkat operasional. Strategi antara berbagai tingkat dalam suatu organisasi harus konsisten agar terciptanya keseimbangan. Oleh karena itu, peran public relations adalah untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter Mandelson disebut sebagai on message.8 Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik berada saat ini kearah yang diinginkan. Jika strategi yang diterapkan tepat dan tujuan tercapai dengan baik, maka segalanya akan berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Tahapan Strategi Strategi melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, strategi melalui tiga tahapan yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Penjelasannya sebagai berikut: a. Perumusan Strategi Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan
dilakukan.
Sudah
termasuk
di
dalamnya
adalah
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih
8
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 3.
14
strategi untuk dilaksanakan. Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari, dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. Dalam merumuskan strategi dilakukan dengan megembangkan tujuan-tujuan apa saja yang akan dicapai dan merumuskan strategi lainnya termasuk mengatasi faktor ekternal dan internal. Selanjutnya memilih strategi alternatif dan strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, serta menentukan sikap untuk mengambil keputusan dalam proses kegiatan.9 b. Implementasi Strategi Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Dalam impelementasi strategi dilakukan dengan melaksanakan strategi yang ditetapkan dan dipilih dalam perumusan strategi. Melaksanakan strategi yang telah dirumuskan dengan komitmen dan kerja sama yang dilakukan untuk mewujudkannya agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak persoalan
9
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
15
dan tantangan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi dalam melaksankan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan.10 c. Evaluasi Strategi Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi impelentasi strategi. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu meninjau faktorfaktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi, mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam evaluasi impelementasi strategi dilakukan dengan mengukur strategi apa saja yang akan dilaksanakan kembali oleh organisasi dan menentukan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan selanjutnya. Oleh karena itu, pencapaian tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam evaluasi. Dalam evaluasi strategi perlu diperhatikan faktor eksternal dan internal, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
melaksanakan
strategi.
Mengukur
prestasi
dengan
membadingkan hasil yang diinginkan atau diharapan dengan hasil yang dicapai. Setelah prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana, kemudian memastikannya dengan mengembalikan tindakan korektif.11 10 11
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3. Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3.
16
B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau communicatio atau communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.12 Menurut Webster New Colligiate Dictionary komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi yang ditemukan oleh para ahli sebagai berikut:13 Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan menurut Bernard Berelson & Gary A.Steiner komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain. Serta menurut Harold Lasswell komunikasi adalah suatu proses yang menjelaskan: “siapa” “mengapa” “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what in which channel to whom and with what effect). 12 13
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1. Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1.
17
Dari definisi tentang ilmu komunikasi terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa ilmu komunikasi sebagai bagaian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multidisipliner. 2. Unsur-Unsur Komunikasi Dari paparan yang telah diuraikan, untuk dapat terjadi komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengiriman pesan, pesan, target penerima pesan. Namun komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur. Ketiga unsur itu adalah unsur-unsur dasar, tetapi proses komunikasi bisa mengandung lebih dari unsur-unsur yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, saluran komunikasi dan media komunikasi, dan efek komunikasi.14 a. Pengirim Pesan (Komunikator) Pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses komunikasi disebut komunikator. Komunikator ketika mengirimkan pesan tentunya memiliki motif dan tujuan, yang sering disebut “motif komunikasi”. Ada yang menyebut pengirim pesan atau komunikasi dengan istilah “pengiriman” saja atau disebut juga “sumber”. Sedangkan pengamat dan ilmuan komunikasi lain ada yang menyebutkan sebagai encoder. Istilah “encoder” identik dengan istilah
14
Soyomukti Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm 58-65, cet ke 1.
18
yang diartikan sebagai alat penyandi. “Encoding” adalah proses penyandian, yang disandikan adalah pesan. Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang atau lebih dari satu orang, serta kumpulan orang (massa). Apabila orang banyak atau lebih dari satu orang tersebut saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya, mereka disebut kelompok kecil. Apabila mereka relatif tidak saling kenal secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya lemah, mereka disebut sebagai “kelompok besar” atau “publik”. b. Penerima Pesan (Komunikan) Penerima pesan adalah manusia berakal kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Ada ahli lain menyebut penerima pesan atau komunikan sebagai “decoder”. Dalam proses komunikasi utamanya dalam tataran antarpribadi peran komunikator dan komunikan bersifat dinamis, dapat berganti. Sebagaimana komunikator, komunikan juga dapat terdiri dari satu orang, banyak orang (kelompok kecil, kelompok besar, termasuk dalam wujud organisasi), dan massa, dilihat dari jumlah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi dapat terjadi dalam sembilan kemungkinan, antara lain: antara satu orang dan satu orang, antara satu orang dan banyak orang, antara satu orang dan massa, antara banyak orang dan satu orang, antara banyak orang dan banyak orang, antara banyak orang dan massa, antara massa dan satu orang, antara massa dan banyak orang, serta antara massa dan massa.
19
c. Pesan Pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator
kepada
komunikan
untuk
mewujudkan
motif
komunikasinya. Pesan sebenarnya adalah suatu hal yang abstrak (konseptual, ideologis, idealistrik), akan tetapi disampaikan dari komunikator kepada komunikan ia konkret karena disampaikan dalam bentuk simbol atau lambang sebuah bahasa (baik lisan mau pun tulisan), suara (audio), gambar (visual), mimik, gerak-gerik dan lain sebagainya. Oleh karena itu, lambang komunikasi disebut juga dengan pesan yakni wujud konkret dari pesan berfungsi mewujudkan yang abtrak menjadi konkret, suara, mimik, dan gerak-gerak digolongkan dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal. d. Saluran komunikasi dan media komunikasi Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi. Komunikasi lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih identik dengan alat (bagian) untuk menyampaikan. Jadi, saluran komunikasi lebih utama daripada media komunikasi. Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak. Komunikasi
bisa
terjadi
tanpa
media
atau
nonmediated
communication, yang berlangsung tatap muka atau face to face. Aktivitas komunikasi tatap muka ini bentuknya bermacam-macam mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar,
20
lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (para konsumen) dapat berbincang lamgsung tatap muka dengan wakil perusahaan guna membicarakan produk yang dipamerkan. e. Efek komunikasi Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini berdasarkan efek psikologi yang terdiri dari tiga hal yaitu pengaruh kognitif adalah bahwa dengan komunikasi seseorang menjadi tahu tentang sesuatu dan komunikasi berfungsi untuk memberikan informasi, pengaruh efektif adalah bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap, pengaruh konatif adalah pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan karena menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan dan komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu. 3. Strategi Komunikasi Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi (communication
planning)
(communication
manajemen)
dengan
manajemen
untuk mencapai
tujuan
komunikasi yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara
praktis harus dilakukan, dalam
arti
kata
pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.15 15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
21
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.16
C. Public Relations 1. Pengertian Public Relations Banyaknya definisi public relations yang telah dirumuskan oleh para pakar atau ahli maupun profesional public relations, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang public relations, dan sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan public relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan masyarakat yang mengikuti zaman.17 Perkembangan public relations saat ini juga didasari oleh semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public relations dalam membantu memecahkan berbagai macam persoalan. Public relations yang bersifat dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Cukup banyak definisi public relations yang telah diungkapkan tersebut saling berbeda, tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Beberapa definisi public relations bisa dijadikan acuan sebagai berikut:
16
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981),
hlm. 84. 17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 16-17.
22
Menurut Frank Jefkins public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.18 Meskipun terdapat perbedaan dalam penekanan unsur-unsur pokoknya dalam setiap definisi public relations, akan tetapi definisi public relations banyak kesamaannya yaitu unsur-unsur utamanya yang menyangkut fungsi manajemen, suatu proses yang mencakupi hubungan komunikasi timbal balik antara organisasi dan publiknya, untuk mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen atau pimpinan, pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi, kemudian perencanaan agar saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas public relations. Jadi unsur utama menunjukkan adanya hubungan kait mengait secara holistik yang merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional public relations yang integral dengan manajemen organisasi, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran utama organisasi.19 Menurut Edward L. Bernay public relations mempunyai tiga fungsi utama yaitu memberikan penerangan kepada masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
18
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 10. 19
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 19.
23
suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Dalam memberikan penerangan yang berupa pemahaman kepada
masyarakat
mengenai
berbagai
macam
persoalan
yang
berkembang, fungsi public relations adalah mengetahui dan menjelaskan informasi agar dapat disampaikan kepada masyarakat. Setelah informasi dapat diterima oleh masyarakat, public relations memandu masyarakat dalam mengubah sikap dan perbuatan sehingga mampu mengintegrasikan sikap suatu organisasi sama dengan dengan sikap masyarakat. Kemudian munculnya komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi dengan masyarakat dan tercapainya tujuan yang diinginkan. 20 Menurut Cutlip, Center, and Broom public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi atau lembaga dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.21 (fungsi melekat pada manajemen organisasi), membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan pihak publiknya (sebagai khalayak sasarannya), mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen untuk tujuan bersama, serta menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi dan pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya untuk tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
20
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 20. 21 Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 2, hlm. 6.
24
Menurut definisi kamus terbitan of public relations (IPR) public relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Sedangkan menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary terbitan 1994, istilah public relations diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya. 22 Menurut Webster’s New World Dictionary mendefinisikan public relations adalah hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas, khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Sedangkan menurut Public Relations News mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap publik, mengidentifikasi
kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.23 2. Strategi Public Relations Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar public relations dalam naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada 22
Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke 4, hlm 1-2. 23 Frazier Moore, Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke 2.
25
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Selain perencanaan yang dimiliki oleh manajemen, terdapat unsur pengorganisasian termasuk strukturisasi, pengarahan, dan pengendalian. Semua unsur manajamen harus berjalan dengan baik agar tujuan bersama dapat tercapai dan sesuai dengan apa yang diinginkan, serta mencegah terjadinya kekeliruan dari apa yang direncanakan semula.24 Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen. Salah satu unsur yang berkaitan erat dengan strategi yaitu unsur perencanaan, karena strategi bagian terpadu dalam perencanaan. Suatu perencanaan yang dilakukan manajemen yaitu dengan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan. Strategi apa dan bagaimana yang akan digunakan sehingga semua yang diinginkan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang dibuat. Mengacu kepada pola strategi public relations, maka menurut Ahmad S. Adnanputra strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Public relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi terhadap stakeholders-nya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal). Untuk mencapai tujuan, maka strategi kegiatan public relations diarahkan pada upaya menciptakan persepsi stakeholder. Jika strategi dalam menciptakan persepsi berhasil dilakukan, akan memperoleh
24
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 120.
26
keuntungan dari stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan. 25 3. Macam-macam Public Relations Kajian dan ilmu public relations semakin berkembang yang ditandai dengan semakin banyak permasalahan manajemen yang terselesaikan dengan pendekatan public relations. Pendekatan public relations telah memasuki bermacam-macam sektor. Mulai dari sektor bisnis dan industri, sektor pemerintahan, sektor sosial, dan sebagainya. Sektor-sektor tersebut menggunakan public relations sebagai bagian dari manajemen, sehingga munculnya bermacam-macam public relations. Akan dibahas 3 macam public relations yakni public relations industri dan bisnis, public relations pemerintahan, dan public relations sosial. Penjelasannya sebagai berikut: a. Public Relations Industri dan Bisnis Public relations industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar. Public relations yang merupakan fungsi manajemen turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi dan keuntungan (profit). Dengan demikian, public relations industri harus memiliki suatu daftar prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.26
25
Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 121. 26 Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37-43.
27
Pengaruh
yang
melatarbelakangi
berkembangnya
public
relations industri dan bisnis terhadap kehidupan yaitu persamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat, kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja, perlindungan terhadap investor, kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk, integritas manajemen, perhatian nasional dan perlindungan sumber alam, hak asasi manusia, serta hak untuk mendapatkan informasi. Salah satu penerapan public relations dalam industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan dan peran public relations terhadap marketing. b. Public Relations Pemerintahan Public relations pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Public relations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan yang dijalankan. Memberi informasi secara teratur mengenai kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berepengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar public relations pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan. 27 27
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37-43.
28
Seiring dengan tuntutan transparasi dari masyarakat luas sebagai publik pemerintahan, manfaat public relations dalam penyelenggaraan pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Bahkan beberapa kalangan mengatakan, pemanfaatan public relations oleh pemerintah mendahului penggunaannya oleh nonpemerintahan. public relations dalam pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari opini publik. Karakteristik yang melatarbelakangi mengapa public relations pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan yaitu program pemerintahan ditujukan untuk masyarakat luas dengan berbagai latar belakang, seringkali hasilnya abstrak yang sulit dilihat dalam waktu dekat atau jangka panjang sekalipun, program pemerintah selalu mendapat pengawasan terutama pers, LSM, dan sebagainya. Kemudian terdapat dua sisi yang melatarbelakangi perkembangan public relations pemerintah. Pertama adalah sisi pentingnya public relations bagi pemerintahan. Kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh public
relations
diarahkan
untuk
pemerintahan. hubungan
Public
dengan
relations media,
pemerintahan
masalah
umum,
dokumentasi, dan publikasi. c. Public Relations LSM Banyak aktivitas public relations menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari implikasi-implikasi komersial yang biasa. Public relations adalah subjek yang sangat luas. Misi utama public relations
29
adalah mengembangkan saling pengertian, kepercayaan, dan bantuan atau kerja sama. Praktik public relations dalam organisasi-organisasi sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya terbagi ke dalam public relations organisasi keagamaan yaitu organisasi-organisasi keagamaan yang sekarang mulai menyadari pentingnya media massa untuk mencapai jamaah dan mempropagandakan doktrin-doktrin mereka, public relations profesi yaitu profesi kedokteran, dan berbagai macam profesi yang tidak kalah menggunakan public relations untuk berkomunikasi dengan masyarakat, public relations organisasi sukarela yaitu ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan, dan kebanyakan mereka membutuhkan dana terusmenerus. Apabila kebijakan organisasi sudah benar, maka masalahnya berubah menjadi masalah-masalah komunikasi.28 4. Peranan Public Relations Public relations memiliki peran sangat penting dalam organisasi. Keberadaan public relations sering ditambah, dikembangkan, dan diangkat statusnya ketika organisasi menghadapi kekuatan luar, terancam mendapat pengurangan dana, atau menghadapi ancaman pembubaran. Semakin banyak yang menyadari akan pentingnya public relations menjadi bagian dari manajemen dan berkembangnya public relations yang menyentuh berbagai macam sektor, menandakan bahwa public relations memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Public relations memiliki 28
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37-43.
30
banyak peran lainnya yaitu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi organisasi,
membantu
organisasi
mengatasi
ancaman
mendapat
pengurangan dana, dan ketika organisasi mengahadapi ancaman pembubaran, serta persoalan lainnya yang membutuhkan peran public relations.29 Menurut Dozier (1992) peranan praktisi public relations dalam organisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dalam komunikasi organisasi dan kunci untuk pengembangan peranan praktisi public relations dalam pencapaian professional public relations. Dozier & Broom (1995) membagi peranan public relations menjadi empat kategori dalam organisasi yaitu expert prescriber, communication fasilitator, problem solving process fasilitator, serta communication technician. Penjelasannya sebagai berikut:30 a. Resep Ahli Praktisi public relations yang memiliki keahlian tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan dengan manajemen organisasi sangat dipengaruhi oleh public relations, pihak manajemen hanya menerima apa yang disarankan oleh ahli public relations (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi.
29
Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 2, hlm. 507. 30 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 21-25.
31
b. Fasilitator Komunikasi Praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam mendengar keinginan dari publik terhadap organisasi, serta mampu menjelaskan kembali keinginan dan harapan organisasi
kepada publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik yang dilaksanakan oleh public relations dapat menciptakan saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. c. Pemecahan Masalah Praktisi public relations merupakan bagian dari tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi dalam proses pemecahan persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, baik sebagai penasihat (adviser) dan mengambil tindakan eksekusi (keputusan). Biasanya dalam menghadapi suatu krisis dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi public relations dengan melibatkan berbagai departemen dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi mengatasi persoalan. d. Teknisi Komunikasi Praktisi public relations sebelumnya yang berhubungan erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam peranan ini sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan
methode of
communication in organization dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu
32
secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus media dan komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya. Peranan public relations diharapkan dapat bekerjasama dengan manajemen dalam menjalankan aktivitasnya dan membantu mengatasi persoalan yang tengah dihadapi
organisasi. Serta
diharapkan
membantu manajemen dalam membina hubungan ke dalam (publik internal) adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi itu sendiridan hubungan keluar (publik ekternal) adalah publik umum yaitu masyarakat. Beberapa kegiatan dan sasaran public relations sebagai pendukung fungsi manajemen organisasi yaitu building corporate identity and image adalah menciptakan identitas, citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dan facing crisis adalah menangani complain dalam menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis.31 5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen. Pertama, komponen sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap) pada umumnya adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Seberapa jauh sasaran menyandang opini bersama, 31
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 25.
33
mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi masa depan organisasi yang menjadi perhatian publik sasaran. Kedua, komponen sarana (paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran) berfungsi untuk menggarap ke arah posisi atau dimensi yang menguntungkan. Setiap unsur dapat ditempuh melalui jalur taktikal atau strategi public relations, yaitu setiap komponen sarana ditempuh melalui jalur membeli (purchasing), jalur penekanan/kekuatan (pressure and power), jalur membujuk (persuation), dan jalur merangkul (patronage).32 Proses penyusunan strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi public relations secara integral melekat pada manajemen suatu organisasi atau lembaga yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, identifikasi unit-unit sasarannya, mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya, mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations, mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan dan langkah terakhir adalah menjabarkan strategi public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian evaluasi hasil kerja.33 Setelah melalui tahapan proses penyusunan strategi public relations, perlu mengetahui komponen-komponen sebagai pembentuk
32
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 122-125. 33 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 127-128.
34
strategi. Dalam pembentukan strategi korporat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya dibedakan yaitu secara makro dipengaruhi oleh unsur-unsur kebijakan umum (public policy), budaya (kultur) yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi. Secara mikro tergantung dari misi organisasi atau perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem pengorganisasian, dan program jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan yang ingin dicapai.34 6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations Tahapan-tahapan yang dilakukan public relations, baik yang berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa tunggal), harus memiliki perencanaan yang secara cermat dan hati-hati sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan. Terdapat empat alasan yang paling penting bagi perlunya PR memilki perencanaan yaitu untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas hasil yang diperoleh, untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan, untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program PR, untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan ketersediaan, baik staf pendukung maupun operasional.35
34
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 128. 35 Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 56.
35
Tanpa adanya suatu program yang terencana dengan baik dan terorganisir, seorang praktisi public relations akan beroperasi secara instingtif sehingga mudah kehilangan arah. Kadang cenderung ingin mengerjakan hal-hal yang baru, sementara hal-hal yang lama belum terselesaikan. Kemudian sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan. Setelah
penjabaran
mengenai
alasan-alasan
pentingnya
perencanaan untuk mencapai tujuan, terdapat model perencanaan public relations yang sudah diterima oleh para praktisi public relations profesional yaitu pengenalan situasi yang ada dan mengubah sikap, penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai, definisi khalayak yang tidak semua bisa dijangkau, pemilihan media dan teknik-teknik public relations, perencanaan anggaran untuk menjalankan program baik gaji pegawai mau pun alat operasional, serta pengukuran hasil apa saja yang telah dicapai dalam menjalankan rencana dan tujuan. Penjelasannya sebagai berikut:36 a. Pengenalan Situasi Kunci utama dalam menyusun suatu rencana secara logis adalah pemahaman terhadap situasi yang ada. Ada beberapa tujuan public relations yang ingin dicapai adalah mengubah sikap negatif menjadi sikap positif yang diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada dengan menggunakan satu metode yaitu pengumpulan pendapat atau studi sikap (attitude study). Maka akan dapat mengenali masalah yang ada 36
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 57-72.
36
serta mencari cara untuk memecahkannya. Public relations harus mengetahui situasi yang berada disekitar, dengan mengetahui pendapat dari satu dengan lainnya yang berbeda, akan diperoleh berbagai masalah yang berbeda pula. Setelah mengetahui masalah yang ada kemudian diperoleh solusi untuk permasalahan. b. Penetapan Tujuan Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan public relations, beberapa diantaranya adalah untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh organisasi kepada masyarakat, untuk memperkenalkan
organisasi
kepada
masyarakat
luas,
untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayaknya, untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Semua organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dan public relations membantu dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut. c. Definisi Khalayak Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali dan membatasi khalayaknya. Sebesar apapun suatu organisasi tidak mungkin menjangkau semua orang. Walaupun beberapa jenis khalayak masih dapat dijangkau dengan bantuan teknologi dan berbagai macam media. Teknologi dan munculnya berbagai macam media yang membantu memberikan informasi kepada khalayak, organisasi juga memilih teknologi dan media untuk menjangkau beberapa khalayaknya yang
37
luas. Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak dapat mengetahui pemahaman yang diinginkan mengenai organisasi. d. Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR Salah satu contoh media yaitu jurnalis, sedangkan sebagai tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers. Baik kampanye periklanan maupun kampanye public relations sama-sama dapat menggunakan berbagai macam media. Kampanye periklanan biasanya terbatas pada media-media tertentu yang diharapkan, dunia public relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnaljurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding. Baik kampanye public relations mau pun periklanan sama-sama menggunakan media sebagai penghubung kepada khalayak. e. Perencanaan Anggaran Dalam perencanaan anggaran dapat dipahami bahwa public relations merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga pengeluaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaikan jam kerja yaitu gaji pegawai. Pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat operasional. Banyaknya kegiatan tidak terlepas dari banyaknya anggaran yang harus dikeluarkan. Anggaran dana harus dipersiapkan secara matang dan profesional agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan. Apabila anggaran dana tidak dirancang dengan baik dan benar, maka akan mengahambat keseluruhan aktivitas.
38
f. Pengukuran Hasil Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam. Mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-teknik penelitian yang digunakan untuk mengenali situasi. Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan. Target-target untuk mencapai tujuan dapat digunakan sebagai tolok perbandingan, baik untuk mengetahui apakah citra organisasi yang baru telah dipahami khalayak, apakah hubungan organisasi dengan khalayaknya sudah lebih baik, serta hasil-hasil nyata yang telah dicapai. Hasilnya dapat dilihat dari apakah tercapainya tujuan-tujuan yang di harapkan atau diinginkan, serta terciptanya hubungan yang baik antara organisasi dengan khalayaknya.
D. Lembaga Sosial 1. Pengertian Lembaga Sosial Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus
39
juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.37 Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.38
37
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). 38 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau perilaku orang lain. Menurut Becker mendefinisikan perspektif sebagai seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan. Suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk akal dilakukan orang; standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai. Sedangkan Wimmer & Dominick menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika hidup dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain. 39 Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Ada dua sifat perspektif atau pendekatan, yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif. Menurut Mulyana jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi itu memandang manusia yang menjadi objek kajian mereka. Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi seorang periset. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset. Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. Dari asal kata, metodologi dibentuk dari kata metodos (cara, teknik atau prosedur) dan 39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48.
40
41
logos (ilmu). Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematik.40 Metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif (subjektif). Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan kritis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis yang menjelaskan bahwa paradigma konstruktivis adalah sebuah paradigma yang memandang ilmu sosial sebagai suatu analisis sistematis terhadap suatu perilaku sosial yang memiliki suatu makna melalui pengamatan langsung dan rinci terhadap pelaku sosial dalam lingkung keseharian yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial mereka. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk memahami dan mendeskripsikan bagaimana public relations berperan dan menentukan strategi dalam mengelola dunia sosial mereka, dalam hal ini adalah proses pelaksanaan public relations Mizan Amanah. Dalam
penelitian
ini,
konstruktivis
tidak
bermaksud
untuk
memprediksi, mengontrol, dan mengubah dunia nyata, melainkan untuk merekonstruksi dunia sebagai tempat realitas itu berada, yaitu dalam pikiran penafsir pesan. Dengan kata lain, peneliti tidak bermaksud memprediksi, mengontrol ataupun mengubah proses strategi public relations Mizan Amanah 40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke 5, hlm. 48-49.
42
melainkan hanya ingin merekonstruksi proses strategi tersebut dalam pikiran public relations sebagai penafsir pesan. Penelitian
konstruktivis
merupakan
penelitian
yang
refleksif.
Penelitian refleksif adalah penelitian yang ingin merefleksikan suatu realitas sosial sesuai dengan penghayatan subjek-subjek yang ada dalam realitas tersebut. Realitas tampil sebagai konstruksi mental, dipahami secara beragam berdasarkan pengalaman serta konteks lokal dan spesifik para individu yang bersangkutan. Penelitian ini mencoba merefleksikan proses pelaksanaan Strategi Mizan Amanah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman dari masing-masing informan mengenai public relations dalam proses strategi.
B. Metode Riset Penelitian Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) dan bukan banyaknya (kuantitas) data. Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi instrumen riset yang harus terjun langsung di lapangan. Karena itu riset ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan. Disain riset dapat dibuat bersamaan atau sesudah riset. Secara umum, riset
43
yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri yaitu intensif partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan, analisis data lapangan, melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, tidak ada realitas yang tunggal, subjektif dan berada hanya dalam referensi periset, realitas adalah holistik, memproduksi penjelasan, lebih pada kedalaman, prosedur riset, serta hubungan antara teori, konsep, data.41 Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu data yang digunakan merupakan data kualitatif, data yang tidak terdiri atas angkaangka. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. 42 Peneliti berharap mendapatkan data penelitian tentang fakta yang terjadi dengan menganalisa dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendeketan kualitatif di mana penelitian dilakukan berdasarkan kondisi alami di lapangan untuk menggali informasi tanpa berusaha mempengaruhi informan. Melalui penelitian kualitatif, maka data yang akan dihasilkan adalah data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan. Menurut Bogdan dan Taylor mendefiniskan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku 41
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke 5. 42 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 36.
44
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau lembaga ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.43 Pendekatan kualitatif dapat membantu peneliti untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana strategi public relations dalam meningkatkan minat para donatur berupa uraian, ucapan, data, tulisan, data-data deskriptif nya.
C. Pengumpulan Data Penelitian Dalam melakukan penelitian peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi.44 a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tatap muka langsung antara interviewer dengan interview. Atau dalam arti lain suatu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (interview) yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan.45 Dalam hal ini subyek yang akan diwawancara adalah kepala divisi public relations Mizan Amanah. 43
Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya). Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 4, hlm. 107. 45 Lexi Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet.VI, h.135 44
45
b. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek yang ditelitinya.46 Teknik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan kunjungan dan mengamati dan terjun langsung ke lapangan pada obyek yang diteliti, yakni Mizan Amanah. Mengumpulkan data, mencatat semua yang berkaitan dengan obyek penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau mencatat sesuatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti: monografi, catatancatatan serta buku-buku yang ada.47 Atau data diperoleh melalui dokumendokumen lembaga atau organisasi, adapun dokumen penelitian diperoleh dari brosur, website, koran atau gambar (foto-foto).
D. Analisis Data Penelitian Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,
46
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002). Cet. Ke-1, hal.24 47 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta:Teras, 2009), hlm. 66.
46
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.48 Sumber untuk menganalisis data adalah transkip rekaman hasil wawancara (in dept interview) dengan para informan. Analisis bukti (data) yang telah didapat terdiri atas pengujian, pengkategorian, atau pun pengkombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian. Data yang didapat pada saat pengumpulan data di lapangan maupun setelah data terkumpul yang diolah agar lebih sistematis. Peneliti mengorganisasikan data mentah dalam kategori konseptual untuk selanjutnya dianalisis. Proses tersebut merupakan bagian integral dari analisis data dan dipandu berdasarkan pertanyaan-pertanyaan baru.
E. Keabsahan Data Penelitian Dalam teknik keabsahan data penelitian dibagi menjadi empat kriteria, yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Kriteria teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah kepercayaan (credibility). Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam hal ini kriteria kepercayaan (credibility) diperiksa dengan melakukan triangulasi, yaitu cek silang data dan interpretasi melalui penggunaan beberapa sumber data atau teknik pengumpulan. 48
Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) h. 186
47
Model triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi data yaitu menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Melalui teknik ini, data yang telah diperoleh diperiksa dengan menggunakan hal lain yang berada di luar data tersebut untuk menjadi pembanding. Teknik ini dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari informan penelitian melalui kroscek dengan data lain yang berasal dari tulisan atau artikel yang telah dipublikasikan di media.
48
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Gambaran Umum Lembaga Sosial Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya mereka menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih diutamakan. Umumnya, social institution diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga dianggap tepat karena menunjuk pada suatu bentuk dan juga mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-kaidah, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.49 Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilainilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.50
49
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). 50 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).
49
B. Gambaran Umum Mizan Amanah 1. Sejarah Singkat Mizan Amanah Mizan Amanah merupakan lembaga pengelola amanah umat yang berfungsi menyambungkan antara kaum agnia dengan kaum dhu’afa dengan mekanisme prinsip accountable dan credible. Didirikan pada tanggal 19 Juli 1995, oleh mahasiswa yang peduli dan orang-orang yang mau membaktikan dirinya dibidang kemanusiaan.51 Dalam
perkembangannya
pendiri
Mizan
Amanah
adalah
mahasiswa dan masyarakat yang dulu berada di pojok di Cimahi Bandung. Jadi tidak ada istilah satu tokoh pendiri dalam sejarah lembaga Mizan Amanah, karena berdirinya lembaga berasal dari swadaya masyarakat dan mahasiswa. Masyarakat dan mahasiswa yang membaktikan diri untuk mengelola amanah umat terus berusaha untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita yang diharapkan, dengan kerjasama dan kerja keras yang tinggi menjadikan lembaga sosial Mizan Amanah terus berkembang yang dapat dilihat dari bertambahnya jumlah anak yatim dhu’afa yang telah tersantuni serta berdirinya lembaga Mizan Amanah di berbagai daerah di Indonesia. Sejak saat itu tahun demi tahun, Mizan Amanah terus berkembang sebagai lembaga atau organisasi pengelola amanah umat yang bertujuan untuk membina dan mengelola anak yatim piatu dan kaum dhu’afa yang ada di Indonesia, hingga sampai periode Mei tahun 2012 telah tersantuni lebih dari 11.864 anak yatim & dhuafa.
51
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014).
50
Selain
perkembangan
Mizan
Amanah
dalam
banyaknya
menyantuni anak yatim dan tersebarnya lembaga Mizan Amanah di Indonesia, perkembangan selanjutnya ditandai ketika Mizan Amanah mulai membuka asrama Bintaro pada tahun 2008. Berawal dari membuka asrama, kemudian Mizan Amanah mulai merapikan manajemen profesional termasuk mulai berdirinya divisi public relations. Mizan Amanah yang pada awal berdirinya hanya merupakan sebuah panti biasa yang didirikan oleh masyarakat dan mahasiswa, dalam pengelolaannya hanya dikelola oleh susunan struktur organisasi biasa seperti adanya ketua, sekretaris, bendahara, dan bagian marketing, jadi belum ada divisi khusus atau profesional seperti sekarang ini dan pada awal berdiri belum adanya divisi public relations yang membantu manajemen. Secara struktural, lingkup kegiatan Mizan Amanah terbagi dua manajemen yaitu yayasan dan kepantian. Yayasan berfungsi untuk mengelola amanah titipan donatur dan membina sumber daya insani yang dinamis, agamis, credible, accountable dan profesional. Sedangkan Panti berfungsi khusus mendidik dan mengelola anak-anak yatim piatu dan dhu’afa supaya menjadi muslim haqiqi siap mandiri di masyarakat nantinya. Dalam perjalanan kelembagaannya, Mizan Amanah selain membina mengelola anak yatim piatu dan dhu'afa juga telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan
51
korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya.52 Seiring dengan berkembang dan tumbuhnya lembaga Mizan Amanah dalam masyarakat, Mizan Amanah terus berupaya dan telah berhasil melepaskan manusia-manusia tangguh dan berkualitas ke dalam masyarakat. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang diharapkan bersama, Mizan Amanah terus menerus berusaha seoptimal mungkin demi pengabdian dan pelayanan masyarakat. Dari hasil kerja keras dan kebersamaan, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan berturut-turut dari Walikota Cimahi, Gubernur Jawa Barat dan puncaknya penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden SBY. Selain itu selama empat tahun berturut-turut Mizan Amanah telah lulus audit akuntan publik dengan predikat terbaik wajar tanpa pengecualian. Selanjutnya prestasi terakhir pada tahun 2011 Mizan Amanah mendapatkan penghargaan terbesar yaitu IMZ Awards, IMZ Awards penghargaan dari IMZ yaitu semacam organisasi forum zakat yang di dalamnya terdapat dompet dhuafa, rumah zakat yang masuk ke dalam forum IMZ dan Mizan Amanah yang terpilih mendapatkan penghargaan untuk pertumbuhan zakat terbaik. Yang dinilai bukan dari banyaknya donatur, akan tetapi dari pertumbuhan atau progress dari tahun ke tahun paling tinggi yang diadakan satu tahun sekali.
52
www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 22 November 2014)
52
2. Struktur Lembaga Mizan Amanah Direktur (Director)
: Jemu Riyanto
Sekretaris (Secretary)
: Unang Hendrayana
Manajer Pendidikan (Education Manager)
: Gunardi
Manajer Pemberdayaan (Empowerment Manager) : Dede Sutisna Manajer Fundraising (Fundraising Manager)
: Dodi Mulyana
Manajer Keuangan (Finance Manager)
: Deni Wastiadi
Manajer Wakaf (Waqf Manager)
: Nucholis Syaidi
Manajer SDM dan Umum (Human Resources
: Budi Suhendar
and General Affairs Manager) Kepala Cabang Jakarta (Jakarta’s Branch Head)
: Nurdin Latif
Kepala Cabang Bandung (Bandung’s Branch Head) : Asep Somantri Public Relations
: Adil Permata Sidik : Subekti Eko
C. Strategi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai
53
penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.53 1. Pelaksanaan Strategi Sebagai pengelola amanah umat, Mizan Amanah tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, upaya dalam pengingkatan minat para donatur terus dilakukan oleh lembaga terutama dalam menjaga kepercayaan terhadap Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat. Berbagai upaya dilakukan oleh lembaga termasuk melakukan strategi dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu perawatan donatur berupa telepon, sms atau pun silaturahmi dan sebagainya. Karena Mizan Amanah menyadari besarnya peran para donatur dalam lembaga, maka pentingnya menjalin hubungan yang baik. Strategi untuk mencapai target dengan menggunakan CRM (Customer Relations Management) yaitu untuk perawatan donatur dan juga mempengaruhi kestabilan, strategi tersebut upaya yang bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Strategi selanjutnya yaitu dengan publikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, baik publikasi secara online mau pun publikasi secara offline. Publikasi online melalui website, twitter, facebook, dan media sosial lainnya, sedangkan publikasi secara offline melalui spanduk-spanduk, brosur, baliho dan lainnya. Publikasi juga dilakukan bekerjasama dengan 53
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), hlm. 134.
54
lembaga-lembaga perusahaan yang menjalin hubungan sosial dengan Mizan Amanah seperti campaign.com dan lainnya. Menurut Peneliti bahwa terdapat upaya yang dilakukan lembaga Mizan Amanah dengan CRM dan publikasi, akan tetapi belum dapat menjadi strategi atau perencanaan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Karena dalam mencapai tujuan tidak hanya dengan adanya CRM dan publikasi, public relations harus dapat mengambil bagian penting dalam sebuah lembaga yang bekerjasama dengan manajemen dalam pelaksanaanya. Dalam melaksanakan CRM atau publikasi yang hanya berupa program lembaga dan setiap lembaga mempunyai program melaksanakan promosi seperti yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama para donatur, oleh karena itu public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum memiliki strategi tepat dalam melaksanakan tujuan. Tujuan yang diharapkan oleh lembaga Mizan Amanah dengan melaksanakan strategi, strategi yang dilaksanakan tersebut harus memiliki perencanaan. Dalam perencanaan strategi public relations tidak hanya dalam CRM dan publikasi baik secara online mau pun offline, akan tetapi public relations profesional mampu melaksanakan peran dan fungsi lainnya dalam lembaga. Public relations yang bekerjasama dengan manajemen dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang yang dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi public relations yang tepat yaitu yang berperan dalam pencapaian tujuan lembaga, dengan adanya public
55
relations yang membantu manajemen untuk mencapai keberhasilan lembaga dan tercapai tujuan-tujuan. Public relations tidak hanya beperan dalam pelaksanaan atau implementasi strategi saja, akan tetapi public relations dapat menyusun perumusan strategi dengan menyusun perencanaan apa saja yang akan dilaksanakan, kemudian public relations berperan dalam pelaksanaan evaluasi strategi untuk meninjau tujuan apa saja yang telah dicapai. Dalam pelaksanaan strategi di lembaga Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur, karena lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat tidak akan terpisahkan dari peran para donatur yang merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan bersama. Dengan adanya donatur diharapkan dapat terlaksananya dengan baik pembinaan dan pengelolaan yatim dan dhu’afa di lembaga Mizan Amanah, oleh karena itu berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan minat para donatur dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Selain yang dilakukan dengan CRM (Customer Relations Management), juga dilakukan dengan publikasi baik online mau pun offline. Strategi yang menggunakan publikasi dengan tujuan untuk mencapai sasarannya yaitu para donatur, dengan adanya publikasi sehingga masyarakat khususnya para donatur dapat mengetahui informasi dan kegiatan mengenai lembaga, serta tertarik untuk bekerjasama dengan Mizan Amanah. Maka strategi dalam lembaga Mizan Amanah tidak dapat terpisahkan pula dari sasaran utama yaitu para donatur, baik donatur baru
56
mau pun donatur yang secara terus menerus mempercayai kepada lembaga untuk mengelola amanah umat. Dalam lembaga Mizan Amanah tahapan-tahapan strategi terutama dalam perumusan strategi belum dapat tercapai dengan baik, belum adanya strategi yang terpusat pada tujuan bersama yaitu keberhasilan lembaga. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan, akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicitacitakan. Pentingnya mengetahui strategi karena apabila tidak mengetahui strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan organisasi akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan. Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dengan adanya strategi, sebuah lembaga akan mengetahui bagaimana atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk
57
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga agar strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Perlunya menjalin kekuatan dalam lembaga, karena dengan terjalinnya hubungan diharapkan dapat tercapainya tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga dengan menggunakan strategi. Perumusan strategi yang dilaksanakan dalam Mizan Amanah belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Strategi
yang dilaksanakan Mizan Amanah belum
melibatkan departemen lain dalam lembaga, kerjasama yang dilaksanakan hanya dalam kegiatan lembaga belum dalam lingkup melaksanakan strategi public relations. Suatu lembaga dapat berjalan dengan adanya perumusan strategi yang melibatkan departemen lain dalam lembaga dan kerjasama yang dilaksanakan, dalam Mizan Amanah yang memiliki kantor cabang yang di pimpin kantor pusat penting untuk menjalin kerjasama dalam melaksanakan strategi guna mencapai tujuan bersama. Koordinasi yang dilakukan baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang. Dalam perumusan strategi untuk mencapai tujuan perlu adanya kerjasama dengan pihak internal baik dengan sesama anggota, satu departemen, antar departemen, mau pun dengan anggota antar cabang dalam lembaga. Dengan adanya partisipasi dengan departemen lainnya dalam lembaga, diharapkan kegiatan akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Ketika strategi belum
58
dilaksanakan dengan baik karena terdapat tantangan dan hambatan yang dihadapi, perlunya kerjasama dengan departemen lain untuk merumuskan strategi apa untuk menghadapi permasalahan. Dalam menghadapi permasalahan atau persoalan lembaga, peran strategi sangat penting untuk mengatasinya. Strategi juga dibuat dalam mengatasi krisis dan persoalan dalam lembaga. Dalam menjalankan strategi tidak hanya berjalan dengan mudah akan tetapi terdapat tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah, terutama tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif. Serta dari segi waktu sebagai salah satu divisi yang menjalankan strategi, tidak dapat dipisahkan dengan waktu untuk melaksanakan berbagai startegi yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan lembaga. Waktu yang diperoleh dengan waktu yang dibutuhkan tidak mudah untuk dikendalikan, perlunya usaha yang keras untuk memanajemen waktu dalam pekerjaaan. Pekerjaan yang membutuhkan ide untuk melaksanakan strategi yang diharapkan bersama guna mencapai tujuan, yang dimulai dari perumusan untuk menentukan apa saja tujuan yang ingin dicapai, bagaimana pelaksanaan untuk mencapainya, serta mengetahui hasil akhir dari tahapan strategi. Semuanya tidak dapat dikaitkan dengan waktu, karena berhubungan ide untuk melaksanakannya. Tantangan yang dihadapi oleh lembaga Mizan Amanah dalam pelaksanaan strategi yaitu berupa ide dan waktu, karena perlunya ide yang kreatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan stretegi akan tetapi belum
59
dapat menyeimbangkannya dengan waktu yang dimiliki. Ketika ide dan waktu dapat berjalan, maka strategi akan dengan mudah dilaksanakan tanpa adanya tantangan yang dihadapi. Tantangan dalam sebuah lembaga harus dapat dipahami dengan baik guna mendapatkan solusi terhadap permasalahan atau tantangan yang dihadapi, dengan jalan kerjasama dalam memahami masalah apa saja yang dihadapi serta mendapatkan solusi terhadap pemecahan masalah. Dalam lembaga Mizan Amanah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi yaitu dalam menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, pentingnya lembaga dalam menjalin relasi baik dengan para donatur mau pun mitra perusahaan. Suatu lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam pelaksanaanya, maka sasaran donatur dalam strategi yang dilaksanakan tidak hanya para donatur dari masyarakat saja akan tetapi mitra perusahaan. Ketika perusahaan memberi kepercayaan kepada lembaga, dengan mudah strategi untuk mencapai tujuan dapat dilaksanakan. Lembaga Mizan Amanah hanya terfokus pada strategi yang dilaksanakan untuk meningkatkan minat para donatur saja, tetapi belum adanya upaya untuk meningkatkan mitra perusahaan. Dengan adanya strategi yang dilaksanakan oleh lembaga untuk menarik minat yang tidak hanya para donatur akan tetapi mitra perusahaan, dapat menciptakan lembaga Mizan Amanah yang semakin berkembang dan mencapai keberhasilan. Dengan adanya kerjasama yang dilaksanakan public relations yang bekerjasama dengan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan
60
terutama dalam pencapaian sasaran para donatur dan mitra perusahaan, dapat mengatasi hambatan yang dihadapi. Suatu manajemen yang terdiri dari departemen-departemen dengan mudah dapat mengetahui hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga tidak adanya hambatan Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan lembaga. Jadi pentingnya pengelolaan manajemen terutama public relations lembaga Mizan Amanah yang terorganisir dalam melaksanakan strategi, sehingga dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat dengan mudah dilaksanakan. Dengan terorganisirnya sebuah lembaga dan tidak adanya tantangan dan hambatan yang berarti, maka strategi untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik. Berbagai strategi dapat dilaksanakan dengan adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi harapan yang jauh dari kenyataan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi yang akan dilaksanakan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dengan adanya strategi yang baik, diharapkan dapat mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang
61
diharapkan. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya melaksanakan perumusan strategi agar dapat menjalankan tahapan-tahapan yang benar karena tercapainya tujuan yang diharapkan ditentukan oleh pelaksanaan strategi yang benar. Strategi dapat diperoleh dari perencanaan yang disusun oleh lembaga dan dijalankan dengan kinerja yang baik oleh public relations dan departemen lain dalam lembaga. Menurut peneliti dalam mengatasi tantangan dan hambatan dengan adanya kerjasama dalam suatu manajemen, baik dengan satu departemen mau pun dengan departemen lainnya. Kerjasama yang harus dilakukan agar tantangan dan hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan, ketika tidak adanya tantangan atau hambatan dalam lembaga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam menghasilkan ide yang kreatif dibutuhkannya kerja keras dan pantang menyerah, karena ide yang kreatif tidak muncul hanya dalam satu kali pemikiran saja akan tetapi perlu waktu panjang dan waktu yang tidak dapat ditentukan. Ide kreatif harus selalu di perhatikan dan dipertahankan dalam lembaga Mizan Amanah, karena Mizan Amanah memiliki ide kreatif yang berbeda dengan lembaga lainnya dalam menarik minat para donatur. Serta dalam merumuskan strategi dalam pencapaian sasaran yaitu menjalin hubungan denan mitra perusahaan, public relations harus dapat bekerjasama dengan manajemen dan fokusnya upaya yang dilaksanakan agar sasaran dapat tercapai demi keberhasilan lembaga. Dengan membuat perumusan strategi dan melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam lembaga Mizan Amanah, tidak akan terlepas
62
dari munculnya tantangan dan hambatan. Tanpa adanya strategi sulit untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh sebuah lembaga, dengan strategi yang dilaksankan dapat menentukan dalam mengatasi permasalahan dalam kegiatan mencapai tujuan. Permasalahan yang muncul dalam sebuah departemen yang menjalankan strategi berupa tantangan dan hambatan dapat terselesaikan yaitu bekerjasama dengan anggota dalam satu departemen, saling membantu dan memiliki tujuan yang sama yaitu demi keberhasilan lembaga. 2. Evaluasi Strategi Setelah melaksanakan strategi disertai dengan adanya tantangan dan hambatan yang dihadapi, perlu diadakannya evaluasi strategi. Evaluasi strategi dilaksanakan untuk mengetahui tujuan apa saja yang sudah dicapai dalam sebuah lembaga. Terdapat evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi. Public relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah manajemen, perlu memperhatikan hal apa saja yang perlu diperbaiki dan permasalahan yang sedang dihadapi termasuk tantangan dalam pelaksanaan strategi. Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Selain evaluasi yang secara berkala dilakukan per departemen seluruhnya, evaluasi juga dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk
63
memberikan laporan. Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah dapat dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah event tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan pula untuk mengetahui tantangan dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan setiap kegiatannya. Evaluasi yang dilakukan oleh Mizan Amanah dilakukan secara keseluruhan dan membahas permasalahan setiap departemen yang ada dalam lembaga termasuk di dalamnya membahas strategi public relations. Pelaksanaan evaluasi membahas strategi apa saja yang sudah tercapai dengan baik, mengenai kegiatan dan hasil akhir yang diharapkan, strategi apa saja yang sudah dicapai dengan baik, karena dalam lembaga pentingnya penyusunan strategi yang akan dilaksanakan. Terdapat strategi yang belum terstruktur dalam lembaga Mizan Amanah, sehingga dapat terlihat dari evaluasi yang dilaksanakan secara keseluruhan belum terfokus pada
strategi
yang
dilaksanakan
oleh
public
relations.
Dalam
melaksanakan evaluasi pembahasan yang dilaksanakan public relations sama dengan departemen lain dalam lembaga, belum adanya evaluasi yang dilaksanakan dalam satu departemen yang secara khusus dalam hal ini public relations. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang secara khusus dengan satu departemen guna membahas strategi apa saja yang sudah dicapai, strategi apa yang belum tercapai, strategi apa selanjutnya untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam lembaga.
64
Menurut peneliti mengenai evaluasi yang dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada pembahasan setiap departemennya termasuk evaluasi public relations, karena strategi yang dimiliki dan dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terstruktur dengan baik. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang terstruktur, karena dalam pelaksanaan strategi memiliki tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan yang diharapkan dengan baik. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya memperhatikan lagi langkah-langkah dalam melaksanakan strategi, karena strategi yang dilaksanakan adalah untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan dalam lembaga Mizan Amanah mengenai evaluasi strategi yang sudah dijalankan, tujuan apa saja yang sudah dicapai dan sesuai dengan yang direncanakan, serta evaluasi mengenai keseluruhuan event atau kegiatan yang sudah dilaksanakan. Tanpa adanya strategi yang terstrukur dengan baik, akan sulit untuk menentukan tujuan apa saja yang sudah dicapai dan tujuan apa saja yang akan dilaksanakan selanjutnya. Evaluasi sebagai hasil akhir untuk mengukur strategi yang akan dilaksanakan kembali dalam lembaga dan menetapkan tujuan berikutnya. Terdapat tiga langkah dasar untuk mengevaluasi strategi yang penting untuk diterapkan dalam lembaga Mizan Amanah yaitu meninjau faktor-faktor internal dan eksternal, mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.
65
Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Dalam hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi diharapkan dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan oleh lembaga Mizan Amanah. Stretagi komunikasi yang digunakan public relations dalam lembaga Mizan Amanah untuk meningkatkan minat para donatur salah satunya dengan publikasi yaitu dengan memberikan informasi menarik yang membuat orang penasaran, baik melalui media online dengan membuat artikel mau pun melalui brosur yang menarik dengan membuat program yatim untuk ditawarkan. Juga dengan adanya komunikasi yang tidak terlalu kaku dan lebih kreatif, sehingga dapat menarik minat para donatur terhadap lembaga Mizan Amanah contohnya dengan program ajakan yaitu “Dicari pahlawan yatim”, dengan kata-kata ajakan unik tersebut dapat menarik para donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah startegi komunikasi dengan publikasi yang lebih kreatif dapat efektif dilaksanakan untuk menarik minat para doantur, karena publikasi yang kreatif berbeda dari lembaga pengelola amanah umat lainnya.
66
Mizan Amanah dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para donatur dengan silaturahmi yang tetap dijalin, ada pula untuk menjalin hubungan komunikasi yaitu event undangan atau kunjungan. Untuk menjalin hubungan dengan para donatur baik yang baru atau pun yang lama yaitu dengan sms broadcast, mengirimkan sms dan mengingatkan dari kontak donatur yang dimiliki oleh lembaga setiap akhir bulan. Dengan mengirim sms di akhir bulan berupa doa dan mengigatkan kembali para donatur, kecuali untuk donatur yang tidak meninggalkan kontak belum dapat dihubungi. Mizan Amanah juga menjalin hubungan dengan perusahaan, akan tetapi belum gencar dilaksanakan. Untuk saat ini lebih banyak strategi komunikasi yang dilakukan kepada para donatur saja yaitu dengan menjalin silaturahmi, untuk lingkup perusahaan hanya hubungan dari para relasi Mizan Amanah saja. Menurut peneliti bahwa lembaga Mizan Amanah dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk menjalin hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya melaksanakan strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat para donatur dan menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur, belum adanya publikasi dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan. Pentingnya strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah dalam menjalin hubungan dengan para donatur mau pun mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang diharapkan, dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik
67
antara lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga. Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya terdapat perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi menjadi bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen komunikasi juga menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan dilaksanakan dan dapat mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi bagian dari tercapainya tujuan diinginkan. Startegi komunikasi yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan. Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi komunikasi dan strategi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya menjadi bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu berupaya agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya dalam mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin hubungan yang baik dengan para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah yang bekerjasama dengan public relations juga meningkatkan hubungan komunikasi yang baik agar terciptanya saling pengertian dalam mencapai kepentingan bersama. Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan bantuan public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang baik antara lembaga yaitu Mizan Amanah dengan para donatur. Public relations harus dapat mengerti apa yang diinginkan oleh para donatur terhadap lembaganya dan yang diinginkan oleh lembaganya terhadap para donatur, sehingga akan
68
tercipta saling pengertian dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai saling pengertian, maka kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh donatur terhadap lembaga Mizan Amanah, sehingga dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling memahami apa keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh donatur, public relations juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga yaitu manajemen terhadap para donaturnya. Pentingnya dukungan dari para donatur dalam perencanaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan adanya kerjasama dapat tercapainya kepentingan bersama. Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi juga dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau dalam lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal, baik atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang departemen satu dengan departemen lainnya, mau pun dalam satu departemen. Semuanya harus menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dapat dilaksanakan sehingga tercapainya keberhasilan. Dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga tidak hanya berjalan dengan mudah dalam pelaksanaanya, akan tetapi terdapat tantangan dan hambatan yang harus dihadapi yaitu waktu karena para donatur yang relatif sibuk jadi sulitnya
69
waktu untuk menjalin silaturahmi. Dalam Mizan Amanah untuk melaksanakan strategi komunikasi dengan menjalin silaturahmi, akan tetapi mengenai waktu para donatur yang relatif sibuk menjadi tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut manajamen yang dibantu oleh public relations harus mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal dalam lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk bekerjasama dengan public relations dalam mengatasi tantangan dan hambatan dari pihak eksternal, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin dengan baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk menghindari hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal mau pun eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga tercapainya tujuan bersama yang diharapkan. Menurut peneliti bahwa tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi yaitu dalam menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga sulitnya untuk menjalin hubungan komunikasi. Public relations Mizan Amanah harus berupaya meningkatkan lagi hubungan komunikasi dan mengingatkan para donatur baik dengan mengirimkan sms broadcast atau sms centre, dengan adanya upaya meningkatkan hubungan komunikasi yang dilakukan public relations Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin. Public relations dapat membantu memberikan solusi terhadap tantangan dan permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen lain dalam penyelesaian permasalahan, serta menjadi komunikator dan mediator antara lembaga dengan para donatur. Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting
70
dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat dilaksanakan dan hubungan komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan komunikasi dapat berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya komunikasi yang baik yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya dapat berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur Peran dan fungsi public relations saat ini semakin berkembang seiring dengan semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public relations dalam mengatasi berbagai macam persoalan. Sifat public relations yang dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Salah satu definisi public relations yaitu menurut Frank Jefkins public relations (PR) adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu lembaga atau organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.54 Pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal mau pun eksternal agar tercapainya saling pengertian antara organisasi dengan masyarakat.
54
hlm. 10.
Frank Jefkins&Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003),
71
1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah Dalam lembaga Mizan Amanah public relations berperan untuk menaikkan nama lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga hubungan baik dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan dan menjaga nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai terutama oleh para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public relations harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, public relations menggunakan strategi-strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menjadi public relations tidak terlepas dari pelaksanaan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh lembaga Mizan Amanah, public relations harus dapat berupaya untuk mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi dan menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur. Dengan tercapainya startegi komunikasi baik dengan lembaganya mau pun para donatur, maka tujuan kegiatan yang diharapkan lembaga dapat terwujud. Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahankan dan meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan yaitu kepercayaan para donatur terhadap lembaga, akan tetapi dalam meningkatkan minat terhadap lembaga terus dikembangkan. Bagaimana public relations dapat mencapai sasaran dan kemudian sasaran tersebut
72
dapat kembali memberikan kepercayaan terhadap lembaga adalah menjadi hal utama, karena sebagai sebuah lembaga yang membutuhkan peran donatur dalam pelaksanaan mencapai tujuan. Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada public relations untuk dapat melaksanan peran dan fungsinya serta menjalankan strategi yang akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan dapat membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuantujuan apa saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari asas berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah sebagai sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola amanah umat. Dalam mencapai tujuan lembaga harus berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan para donatur karena sebuah lembaga tidak akan terlepas dari peran serta para donator, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donator dan menjaga hubungan yang baik. Menurut peneliti bahwa public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan fungsi public relations yang lainnya. Selain membantu dalam menjaga nama baik lembaga dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, peran public relations juga dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan, memberikan solusi terhadap permasalahan, menjadi penasihat dan pengambil keputusan, menjadi mediator dan komunikator, serta banyak lagi aktivitas yang
73
membutuhan peran public relations dalam sebuah lembaga. Oleh karena itu, public relations memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah lembaga terutama dalam membantu manajemen dengan melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Dalam Mizan Amanah perlunya peran public relations yang secara utuh dilaksanakan sesuai dengan peran dan fungsi public relations agar dalam pelaksanaanya mampu mewujudkan cita-cita yang diharapkan oleh lembaga. Public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah. Public relations dalam sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan tahapan-tahapan apa saja yang harus dijalankan dengan menggunakan startegi, agar strategi dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Keberhasilan sebuah lembaga juga ditentukan dari peran dan fungsi public relations, bagaimana public relations menjadi bagian penting dalam melaksanakan tujuan lembaga. Ketika public relations dalam Mizan Amanah dapat melaksanakan peran dan fungsi yang sesuai, maka
74
permasalahan
dapat
diatasi
dengan
memberikan
solusi
terhadap
permasalahan, penasihat atau pengambil keputusan, serta public relations berperan menjadi mediator dan komunikator dalam lembaga. 2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah Dalam menjaga hubungan yang baik dan ingin mendapat kepercayaan dari para donatur, berbagai upaya dilakukan public relations baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya lainnya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Public relations secara aktif berpartisipasi mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau program
apa saja yang
dilaksanakan lembaga, public relations diharapkan dapat membantu dalam terlaksananya kegiatan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Dimana dalam hal ini public relations Mizan Amanah harus mengetahui kegiatan apa saja yang membutuhkan peran public relations dalam pelaksanaannya. Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun offline yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media, sms broadcast, sms centre (terdapat perbedaan antara sms broadcast dengan sms centre, untuk sms centre dapat dilakukan dengan komunikasi dua arah menggunakan nomer biasa, untuk sms broadcast dilakukan dengan komunikasi satu arah sehingga donatur tidak bisa membalas sms yang diterima karena sms yang masuk dengan nama Mizan Amanah yang sudah terdaftar secara resmi), selanjutnya bbm broadcast juga masuk ke
75
dalam publikasi online. Sedangkah publikasi yang bersifat offline itu spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Dengan adanya media baik online mau pun offline untuk memberikan informasi mengenai lembaga kepada masyarakat khususnya para donatur dan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga. Kegiatan public relations dalam melaksanakan publikasi, baik publikasi melalui media online mau pun offline, karena media sangat penting dalam membantu menyampaikan berbagai informasi. Public relations menggunakan berbagai media untuk melaksanakan kegiatannya, dengan adanya media diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public relations dengan dukungan media menjadi bagian penting dalam tahapan kegiatan public relations. Dalam lembaga Mizan Amanah adanya publikasi online mau pun offline sebagai salah satu media khusus dalam kerja public relations. Publikasi online mau pun offline yang secara rutin dibuat untuk pelaksanaan kegiatan public relations dalam lembaga Mizan Amanah, menunjang dalam setiap kegiatan public relations baik yang berhubungan dengan lembaga atau yang menyangkut dalam urusan public relations. Lembaga Mizan Amanah memberikan kepercayaan dalam menangani media yang ada dalam lembaga kepada public relations, agar tercapainya kegiatan public relations dan tujuan yang diharapkan lembaga. Menurut peneliti bahwa public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan dengan publikasi berupa online mau pun offline, belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan public relations di sebuah
76
lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan public relations, terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Dengan adanya publikasi menggunakan media baik online mau pun offline, belum dapat menunjang kegiatan public relations secara keseluruhan. Pentingnya media yang dibutuhkan oleh public relations dalam kegiatannya, agar publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan terutama dalam publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan media lain baik melalui media cetak mau pun elektronik, dengan adanya publikasi dari media tersebut diharapkan dapat membantu public relations dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya berupa media online dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi menggunakan media cetak mau pun elektronik agar berkembanganya lembaga Mizan Amanah. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik melalui media cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah untuk mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan berkembangnya informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat menjangkau masyarakat secara luas terutama para donatur. Selain dalam pengembangan media, public relations dalam melaksanakan kegiatannya harus memiliki perencanaan yang matang guna melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Dalam melaksanakan kegiatan public relations, Mizan Amanah harus mempunyai perencanaan yang cermat dalam melakukan tahapantahapan kegiatan. Perencanaan dalam kegiatan public relations sangat penting karena untuk memperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan. Dengan adanya perencanaan yang dibuat, akan menjadi tolok ukur
77
untuk lembaga dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan apa saja telah dicapai dan menentukan tujuan apa selanjutnya untuk dilaksanakan, tanpa adanya kegiatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan dengan baik seorang public relations akan kehilangan arah karena sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan. Keberhasilan lembaga juga dapat dilihat dari tercapainya tujuantujuan yang telah direncanakan dengan baik, semuanya akan terwujud dengan perencanaan yang matang terarah. Dengan perencanaan, public relations tidak akan kehilangan arah dalam melaksanakan kegiatan. Terdapat model perencanaan public relations yang harus diterapkan dalam lembaga Mizan Amanah, yaitu pemahaman terhadap situasi termasuk tujuan public relations yang ingin dicapai, penetapan tujuan dalam kegiatan public relations diantaranya adalah untuk mengenali dan membatasi khalayaknya, untuk pemilihan media dan teknik-teknik public relations yaitu dunia public relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnal-jurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding, untuk menyusun perencanaan anggaran, serta pengukuran hasil yaitu mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah, pentingnya perencanaan yang cermat dalam melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan karena public relations harus dapat melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Sehingga tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan oleh Mizan Amanah yaitu dengan menyusun perencanaan, agar kegiatan public relations terstruktur dan
78
terorganisir dengan baik. Melihat model perencanaan yang telah dijelaskan sebelumnya, Mizan Amanah harus memperhatikan akan pentingnya perencanaan untuk mencapai tujuan diterapkan dalam lembaga. Kegiatan public relations Mizan Amanah meliputi perencanaan dalam pemilihan media apa saja yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan berbagai media baik media online mau pun media offline, menggunakan media lain yang dibutuhkan berupa media cetak mau pun media elektronik untuk mengembangkan kegiatan public relations, serta pengukuran hasil yaitu mengevaluasi berbagai kegiatan Mizan Amanah dan hasil yang telah dicapai oleh lembaga. Dalam lembaga Mizan Amanah perlunya perencanaan yang matang dalam setiap kegiatan public relations, karena perencanaan yang dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam lembaga. Banyaknya perencanaan yang disadari sangat penting dalam lembaga Mizan Amanah, termasuk dalam mengenali situasi yang ada dalam masyarakat khususnya untuk menarik minat donatur dengan upaya yang dilakukan oleh public relations dalam menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, karena kepercayaan donatur terhadap lembaga Mizan Amanah dalam mengelola amanah umat menjadi salah satu tujuan lembaga. Selanjutnya perlu di terapkan dalam lembaga Mizan Amanah yaitu dalam penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai dalam kegiatan public relations, diantaranya untuk menjaga nama baik lembaga, menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, serta meningkatkan minat para donatur, maka public relations perlu menetapkan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk
79
mencapai tujuan. Dengan adanya penetapan public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan tujuan, maka akan terfokus pada tujuan tersebut dan upaya untuk mencapainya, sehingga yang diharapkan oleh public relations dalam meningkatkan minat para donatur akan dapat dilaksanakan. Perencanaan terakhir yang harus diterapkan dalam kegiatan public relations Mizan Amanah yaitu dalam mengenali khalayaknya dan untuk menyusun perencanaan anggaran. Dengan mengenali khalayak diharapkan lembaga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, walaupun dapat diketahui bahwa sebesar apa pun lembaga tidak akan dapat menjangkau semua orang, akan tetapi perlu dilakukan upaya untuk menjangkau beberapa masyarakat agar menarik minat para donatur dengan bantuan teknologi dan berbagai macam media. Public relations Mizan Amanah dalam kegiatannya harus dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat karena tujuan dalam lembaga adalah meningkatkan minat para donatur. Dengan terjangkaunya masyarakat dari berbagai lapisan, diharapkan dapat memberikan berbagai informasi mengenai lembaga Mizan Amanah. Pentingnya penyusunan anggaran untuk pemakaian jam kerja yaitu gaji pegawai dan pengeluaran lain yang cukup besar termasuk pemakaian alat operasional, public relations merupakan kegiatan yang padat karya dan alat operasional yang digunakan dalam kegiatan public relations termasuk membuat spanduk-spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Penyusunan program pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh public relations Mizan Amanah yaitu dalam pengembangan baik di
80
asrama mau pun pengembangan di media online dari donasi transfer. Dalam donasi transfer jumlah angka yang diperoleh lembaga juga harus berbanding lurus dengan target penerima manfaatnya, terdapat juga target dari departemen untuk cabang tahun depan jumlah anak asuh harus berapa, tahun depan penerima manfaat harus berapa. Ketika jumlah angka yang diperoleh bertambah, maka penerima manfaatnya juga harus bertambah. Pentingnya penyusunan program kegiatan dan target atau sasaran publikasi dalam lembaga Mizan Amanah, baik kegiatan yang dilakukakan oleh public relations mau pun kegiatan yang dilakukakan oleh lembaga secara keseluruhan. Program kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh public relations dalam pelaksanaan kegiatan, baik program jangka panjang mau pun jangka pendek yang dimiliki oleh public relations. Serta terdapat penyusunan tujuan-tujuan apa saja yang ingin dicapai dan sasaran yang diharapkan dari lembaga. Selanjutnya diadakan evaluasi untuk megukur apakah tujuan tercapai sesuai dengan yang direncanakan dan meninjau setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dalam lembaga Mizan Amanah public relations tidak mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, hanya kegiatan tertentu saja yang membutuhkan peran public relations dalam kegiatannya. Public relations
hanya
mengikuti
kegitan-kegiatan
tertentu
saja
yang
membutuhkan peran dan fungsi public relations, karena public relations berperan untuk menjelaskan, memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi lembaga. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh public relations dalam melaksanakan perannnya, terdapat juga dukungan dari lembaga.
81
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dalam lembaga yaitu dengan departemen lain untuk melaksanakan kegiatan public relations, diharapkan tercapainya tujuan yang direncanakan dalam lembaga. Kegiatan yang dilaksanakan dalam lembaga tidak semua diikuti oleh public relations, akan tetapi public relations ikut berpartisipasi dalam pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Public relations harus mengetahui kegiatan dalam lembaga yang membutuhkan peran public relations dalam pelaksanaannya, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan para donator, mitra perusahaan atau pun publik. Ada pun kegiatan yang tidak perlu adanya peran public relations dalam pelaksanaannya, akan tetapi dalam evaluasi yang dilakukakan setelah kegiatan terdapat tantangan dan hambatan yang memerlukan peran public relations untuk mengatasinya. Menurut peneliti bahwa penyusunan program pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Mizan Amanah yaitu belum adanya penyusunan program yang secara tepat dalam pelaksanaan kegiatan bidang tertentu di lembaga
Mizan
Amanah,
termasuk
dalam
penyusunan
program
pelaksanaan kegiatan public relations. Perlunya penyusunan program dalam lembaga yang secara khusus dalam kerja public relations saja karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang lebih matang dan dapat mengevaluasi mengenai tujuan apa saja yang sudah dicapai dan menentukan tujuan apa selanjutnya. Ketika penyusunan program kegiatan dilaksanakan secara khusus hanya dalam kerja public relations, maka akan diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa saja yang sudah berjalan
82
dengan
baik
dan
kegiatan
yang
menghadapi
persoalan
dalam
pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah tidak semua kegiatan dihadiri oleh public relations, hanya acara-acara perusahaan yang membutuhkan peran public relations saja dalam kegiatannya dan untuk acara sosial tidak hanya public relations tetapi departemen lainnya dalam lembaga saling membantu dalam pelaksanaanya. Public relations Mizan Amanah tidak hanya fokus di kegiatan public relations tetapi bersifat fleksibel, public relations juga dibutuhkan pada acara-acara perusahaan atau pemerintahan. Dalam kegiatannya public relations hanya menghadiri kegiatan yang membutuhkan peran public relations saja, akan tetapi perlunya public relations untuk memantau dan mengetahui setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah. Pentingnya public relations dalam mengukur sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dan mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan lembaga harus dibuatnya penyusunan kegiatan, termasuk dalam menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dalam setiap kegiatan public relations. Adanya kegiatan yang benar-benar dikhususkan untuk peran public relations dalam mencapai tujuan yang diharapakan, karena dengan adanya penyusunan kegiatan yang terstruktur dalam lembaga Mizan Amanah dapat dengan mudah untuk menentukan tujuan-tujuan apa saja yang harus dijalankan sesuai dengan peran public relations.
83
Selanjutnya tugas dan wewenang public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan, diantaranya yaitu berwenang untuk publikasi baik online mau pun offline, dalam pelaksanaan loby CSR perusahaan, serta event donasi termasuk dalam wewenang public relations. Dalam menjalankan tugas public relations dalam publikasi dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para donatur mengenai lembaga Mizan Amanah dan kegiatannya, publikasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya menarik dan meningkatkan minat para donatur terhadap lembaga. Dengan adanya public relations dalam
melaksanakan
publikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan berbagai informasi yang ingin masyarakat ketahui termasuk para donatur mengenai Mizan Amanah. Jadi pentingnya public relations dalam lembaga Mizan Amanah diharapkan dapat menjalankan tugas dan wewenangnya, serta dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan demi keberhasilan lembaga.
E. Fokus Penelitian 1. Unit Menjadi Fokus Penelitian Unit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri, satuan.55 Dalam sebuah lembaga yang terdiri dari manajemen, memiliki bagian yang dapat membantu bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah lembaga termasuk lembaga sosial pengelola amanah umat Mizan 55
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm. 1247.
84
Amanah. Dalam mengelola lembaganya Mizan Amanah tidak dapat dipisahkan dari unit yang menjadi bagian dalam melaksankan berbagai macam program dan tujuan, karena pentingnya pencapaian tujuan yang dimiliki oleh lembaga sehingga dibutuhkan kerjasama dan unit pendukung yang diharapakan. Dalam hal ini unit yang menjadi fokus penelitian yaitu public relations dalam lembaga Mizan Amanah karena public relations memiliki peran yang penting dalam membantu manajemen. Public relations dapat membantu manajemen dalam menyusun dan melaksanakan strategi apa saja yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, dalam menghadapi berbagai macam persoalan, memberikan solusi terhadap persoalan, serta banyak lagi peran dan fungsi public relations dalam sebuah lembaga. Lembaga Mizan Amanah sebagai pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari para donatur dan perusahaan, oleh karena itu unit yang terpenting dalam hal ini adalah public relations. Public relations harus berupaya keras dalam meningkatkan minat para donatur dan perusahaan dengan strategi yang telah direncanakan. Strategi apa yang akan diambil oleh public relations dalam meningkatkan minat para donatur dan perusahaan, agar dengan adanya strategi yang dimiliki dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga yaitu memiliki kepercayaan dari para donatur dan perusahaan kepada Mizan Amanah dalam mengelola amanah umat. Kepercayaan harus didipertahankan dan ditingkatkan dengan adanya kerjasama antara manajemen dengan public relations agar semakin berkembangnya sebuah lembaga dan mampu menjadi satu-satunya
85
lembaga yang dipercayai oleh masyarakat terutama para donatur dan perusahaan. Semua bekerjasama dan menjalin hubungan komunikasi yang baik, baik hubungan dengan masyarakat mau pun unit dalam sebuah lembaga yang memiliki peran penting untuk mencapai tujuan. Manajemen yang dibantu oleh unit terpenting yaitu public relations harus dapat meningkatkan minat para donatur dan perusahaan, dengan menjalankan strategi yang dimiliki serta mampu menjalankan peran dan fungsi public relations dalam Mizan Amanah. Selain dalam menjalankan peran dan fungsi, tujuan utama public relations yang diharapkan dan ingin dicapai dengan baik yaitu dalam melaksanakan tujuan yang sesuai dengan asas berdirinya lembaga Mizan Amanah. Setiap lembaga memiliki asas dan prinsip yang berbeda, serta strategi yang berbeda pula dalam mencapai tujuan. Bagaimana public relations Mizan Amanah dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tujuan, membantu dalam menjalin hubungan yang baik, serta melaksanakan tujuan utama. Dalam lembaga pentingnya public relations melaksanakan tujuan utama yang sudah direncanakan, salah satunya yaitu ketika public relations dalam sebuah lembaga sosial harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Masyarakat sebagai tujuan utama sebuah lembaga sosial, maka hubungan antara public relations dan masyarakat harus berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Ketika hubungan berjalan dengan baik, maka akan mempermudah dalam melaksanakan setiap strategi untuk mencapai tujuan. Setelah terjalinnya hubungan dan
86
komunikasi,
maka
public
relations
dapat
menyampaikan
dan
melaksanakan kegiatan atau program. Manajemen pengorganisasian yang dilaksanakan Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga sosial. Di mana dalam hal ini Mizan Amanah memiliki unit terpenting yaitu public relations yang menjadi fokus penelitian, public relations menjadi kunci dalam sebuah lembaga sosial karena tujuan sebuah lembaga tidak akan tercapai tanpa adanya strategi yang dimiliki dan strategi menjadi bagian dari public relations. Strategi yang dilaksanakan memiliki tahapan mulai dari perumusan strategi, impelemtasi strategi dan evaluasi strategi. Semuanya dapat dilaksanakan dengan adanya kerjasama dengan manajamen dan unit terpenting yaitu public relations untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan oleh lembaga dan menjalin hubungan yang baik. Karena pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations. Dalam rangka membina hubungan baik antara public relations dengan masyarakat dan meningkatkan hubungan dengan para donatur untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya
lembaga-lembaga sebagai
pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur. Oleh karena itu unit yang menjadi fokus peneliti yaitu public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur.
87
Strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus dapat mencapai tujuan dan mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.56 Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu lembaga. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Dalam hal ini strategi komunikasi yang berhubungan dengan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga, dengan adanya startegi komunikasi diharapkan dapat terlaksananya kegiatan dan program yang direncanakan oleh lembaga Mizan Amanah. Lembaga Mizan Amanah dapat melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin baik antara lembaga dengan masyarakat yaitu donatur atau perusahaan maka akan lebih mudah dalam melaksanaan kegiatan. Dalam startegi komunikasi yang dilaksanakan tidak hanya terdapat perencanaan komunikasi saja, akan tetapi manajemen komunikasi 56
Onong Udjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), hlm. 301.
88
menjadi bagian dalam pelaksanaan startegi komunikasi. Manajemen komunikasi juga menentukan startegi komunikasi apa saja yang akan dilaksanakan dan dapat mengetahui sasaran siapa saja yang menjadi bagian dari tercapainya tujuan diinginkan. Startegi komunikasi yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan. Tujuan-tujuan apa saja yang dilaksanakan menggunakan startegi komunikasi dan staretgi komunikasi apa yang dijalankan, semuanya menjadi bagian penting bagi sebuah lembaga karena Mizan Amanah selalu berupaya agar tercapai tujuan bersama. Upaya yang dilakukan tidak hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi, akan tetapi banyak lagi upaya yang dilakukan dalam mencapai tujuan Mizan Amanah terutama dalam meningkatkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dalam menjalin hubungan yang baik dengan para donatur dan perusahaan, Mizan Amanah yang bekerjasama dengan public relations juga meningkatkan hubungan komunikasi yang baik agar terciptanya saling pengertian dalam mencapai kepentingan bersama. Hubungan komunikasi dapat diciptakan oleh lembaga dengan bantuan public relations yang berperan dalam menjalin komunikasi yang baik antara lembaga yaitu Mizan Amanah dengan masyarakat yaitu para donatur. Public relations harus dapat mengerti apa yang diinginkan oleh para donatur terhadap lembaganya dan yang diinginkan oleh lembaganya terhadap masyarakat atau donatur, sehingga akan tercipta saling pengertian dan kerjasama keduanya. Ketika sudah tercapai saling pengertian, maka
89
kepentingan yang menyangkut lembaga dan donatur akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana public relations dapat memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh masyarakat terhadap lembaga Mizan Amanah, sehingga dengan informasi yang didapatkan akan adanya saling memahami apa keinginan dari masyarakat atau donatur. Selain memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh masyarakat, public relations juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh lembaga yaitu manajemen terhadap para donaturnya. Pentingnya dukungan dari para donatur dalam perencanaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga Mizan Amanah, karena dengan adanya kerjasama dapat tercapainya kepentingan bersama. Hubungan yang dijalin dengan menggunakan startegi komunikasi juga dilakukan dalam menjalin hubungan dengan pihak internal atau dalam lembaga dan pihak eksternal. Dalam lembaga Mizan Amanah pentingnya menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak internal, baik atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, orang departemen satu dengan departemen lainnya, mau pun dalam satu departemen. Semuanya harus menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dapat dilaksanakan sehingga tercapainya keberhasilan. Dalam melaksanakan tujuan yang diharapkan oleh lembaga tidak hanya berjalan dengan mudah dalam pelaksanaanya, akan tetapi terdapat tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh manajamen yang
90
dibantu oleh public relations dengan mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan. Apabila hubungan komunikasi dengan pihak internal dalam lembaga berjalan dengan baik maka dengan mudah untuk bekerjasama dengan public relations dalam mengatasi tantangan dan hambatan, serta hubungan dengan pihak eksternal juga dapat terjalin dengan baik apabila tumbuhnya saling pengertian keduanya. Maka untuk menghindari hambatan dan tantangan yang timbul baik dari pihak internal mau pun eksternal hubungan komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga tercapainya tujuan bersama yang diharapkan. Selain tantangan dan hambatan yang dihadapi baik dari pihak internal mau pun eksternal, terdapat juga permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan strategi. Permasalahan dapat diatasi dengan bantuan aktivis public relations yaitu dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, bekerjasama dengan departemen lain dalam penyelesaian permasalahan, menjadi komunikator dan mediator antara lembaga dengan masyarakat yaitu para donatur, serta peran public relations lainnya dalam lembaga terutama dalam melaksanakan strategi. Startegi komunikasi menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan, bagaimana strategi dapat dilaksanakan dan hubungan komunikasi terjalin dengan baik. Agar hubungan komunikasi dapat berjalan dan pesan dapat diterima, maka pentingnya komunikasi yang baik yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi dalam perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi agar pelaksanaannya dapat berjalan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
91
2. Aktivis Public Relations Aktivis public relations atau disebut dengan profesional dalam sebuah lembaga harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh lembaga. Strategi apa yang akan dilaksanakan dan tahapan-tahapan apa saja yang harus dijalankan dengan menggunakan startegi, agar strategi dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan
sesuatu
atau
berbagai
kegiatan
di
organisasi
dan
lembaganya”.57 Aktivis public relations secara aktif berpartisipasi mendorong dan mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga, kegiatan atau program apa saja yang dilaksanakan oleh lembaga baik program jangka panjang mau pun jangka pendek. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajamen diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, dimana dalam hal ini aktivis public relations Mizan Amanah harus mengetahui kegiatan apa saja yang membutuhkan peran public relations dalam pelaksanaannya. Menjadi aktivis public relations tidak terlepas dari pelaksanaan peran dan fungsinya, serta melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan. Tujuan-tujuan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh lembaga Mizan Amanah, aktivis atau profesional public relations harus dapat berupaya untuk mewujudkannya dengan pelaksanaan strategi 57
hlm. 23.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
92
dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak internal mau pun eksternal.
Dengan
tercapainya
startegi
komunikasi
baik
dengan
lembaganya mau pun masyarakat yaitu para donatur dan perusahaan, maka tujuan kegiatan yang diharapkan lembaga dapat terwujud. Selain terwujudnya tujuan yang diharapakan, public relations terus berupaya untuk melaksanakan aktivitasnya dengan mempertahan dan meningkatkan kembali apa yang sudah dicapai oleh lembaga. Dalam lembaga Mizan Amanah tidak hanya sampai kepada tercapainya tujuan yaitu kepercayaan para donatur dan mitra perusahaan terhadap lembaga, akan tetapi dalam meningkatkan minat terhadap lembaga terus dikembangkan. Bagaimana aktivis public relations dapat mencapai sasaran dan kemudian sasaran tersebut dapat kembali memberikan kepercayaan terhadap lembaga adalah menjadi hal utama, karena sebagai sebuah lembaga yang membutuhkan peran masyarakat dalam pelaksanaan mencapai tujuan. Selain membantu manajamen dalam melaksanakan kegiatan, seorang
public
relations
juga
dibutuhkan
dalam
penyelesaian
permasalahan, memberikan solusi terhadap permasalahan, menjadi penasihat dan pengambil keputusan, menjadi mediator dan komunikator, serta banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran aktivis public relations dalam sebuah lembaga. Aktivis public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan aktivis berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Dalam pelaksanaan strategi
93
tidak hanya dijalankan dengan mudah, tetapi banyak juga hambatan dan tantangan yang harus dihadapi oleh public relations dalam pelaksanaan strategi. Terdapat tantangan yang dihadapai oleh aktivis public relations, baik dari pihak internal dalam lembaga sendiri mau pun dari pihak ekternal, kesemuanya harus dapat dihadapi dan diselesaikan oleh public relations. Mizan Amanah memberi kepercayaan kepada aktivis public relations untuk dapat melaksanan perannya dan menjalankan strategi yang akan dilaksanakan, dengan adanya public relations diharapakan dapat membantu manajemen dalam proses pencapaian tujuan. Tujuan-tujuan apa saja yang dimiliki oleh lembaga tidak akan terpisahkan dari asas berdirinya sebuah lembaga tersebut, dalam hal ini Mizan Amanah sebagai sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya sebagai pengelola amanah umat. Dalam mengelola amanah umat dan ingin mendapat kepercayaan dari para donatur mau pun perusahaan, berbagai upaya dilakukan public relations baik dengan mengadakan kegiatan atau program ataupun upaya lainnya yang tujuannya untuk keberhasilan lembaga. Keberhasilan sebuah lembaga juga ditentukan dari startegi yang dilaksanakan dan hubungan komunikasi yang baik antara lembaga dan masyarakat, serta tujuan-tujuan yang telah dicapai. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, akan dengan mudah untuk mempengaruhi dan mengajak untuk mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan. Mizan Amanah yang dibantu public relations berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur dan mitra
94
perusahaan, agar dapat terjalinnya kerjasama antara lembaga dan donatur dalam kepentingan yang sama yaitu donatur memberikan kepercayaan kepada lembaga untuk mengelola amanat umat. Aktivis public relations juga harus mampu untuk terus meningkatkan minat dan kepercayaan para donatur terhadap lembaga agar tercapainya tujuan bersama. 3. Dokumen Public Relations Dokumen berupa data-data yang dimiliki yang digunakan public relations untuk menunjang aktivitasnya, dengan adanya dokumen yang dimiliki diharapakan dapat memberikan keterangan yang lebih mengenai public relations. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “dokumen adalah rekaman suara, gambar, film dan sebagainya yang dapat dijadikan sebagai bukti keterangan”.58 Dengan adanya dokumen yang dimiliki dapat menjadi acuan dan bukti bahwa data-data yang dimiliki adalah benar dan sesuai, sehingga mendukung peneliti untuk memberikan bukti keterangan dengan adanya dokumen yang ada. Dokumen public relations yang tersedia baik berupa gambar, rekaman suara dan lainnya yang dapat melengkapi penelitian yang diharapkan. Dalam hal ini data-data berupa gambar yang berkaitan dengan public relations Mizan Amanah yang dapat memberikan keterangan secara lengkap, tidak terbatas pada apa yang telah diteliti saja akan tetapi dilengkapi dengan bukti berupa keterangan gambar mau pun suara dan lainnya.
58
hlm. 272.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4,
95
Dengan adanya dokumen yang didapat dari public relations Mizan Amanah, peneliti dapat memastikan bahwa apa yang diteliti benar adanya dengan memberikan bukti yang ada sebagai keterangan. Tanpa adanya dokumen yang dimiliki, tidak akan mampu menjelaskan dengan mendalam mengenai apa saja yang telah diperoleh. Maka pentingnya memiliki dokumen public relations Mizan Amanah untuk menjadikan keterangan yang benar dan sesuai, karena agar terhindar dari keraguan penelitian. Keterangan gambar yaitu dapat berupa foto-foto yang dapat ditunjukan sebagai bukti aktivis public relations dan aktivitasnya, dengan demikian peneliti dapat menunjukkan public relations yang menjadi subjek serta gambar kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya berupa rekaman suara yaitu melaksanakan wawancara kepada public relations dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai penelitian, jawaban dari hasil pertanyaan yang diperoleh dapat menjawab permasalahan. Permasalahan yang menjadi inti dari penelitian dapat dilengkapi dengan rekaman suara yang diperoleh dari nara sumber yaitu aktivis public relations, aktivis dapat menjawab pertanyaan yang ada pada benak peneliti mengenai masalah yang diangkat. Masalah yang muncul dalam penelitian membutuhkan data-data dan dokumen yang akan diolah kemudian menjadi jawaban dari penelitian, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan fakta yang terjadi. Selain dokumen yang berupa gambar mau pun rekaman suara terdapat dokumen public relations yang diharapkan baik yang diperoleh dari media jurnal, majalah dinding dan dokumen lain yang dimiliki public relations.
96
Dokumen public relations Mizan Amanah harus diperoleh untuk melengkapi dan mengetahui peran dan fungsi public relations, strategi yang dilaksanakan dan tujuan apa saja yang ingin dicapai oleh public relations, aktivitas yang dilaksanakan, serta dokumen lain yang berhubungan dengan public relations. Dengan demikian dokumen public relations sangat penting sebagai bukti keterangan agar dapat melengkapi data-data yang diperoleh dari fakta yang terjadi untuk menjawab permasalahan penelitian, serta public relations dapat memberikan dokumen-dokumen yang diinginkan mengenai perannya sebagai aktivis dan aktivitasnya dalam lembaga Mizan Amanah. 4. Pelaku Public Relations Dalam hal ini yang menjadi pelaku public relations dalam suatu lembaga. Public relations yang menjadi bagian dari manajemen, membantu manajemen dalam mengatasi berbagai macam persoalan lembaga, memberikan soluasi terhadap permasalahan yang dihadapi, serta membantu lembaga dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan strategi yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Strategi yang akan dilaksanakan pelaku public relations yang ada dalam lembaga Mizan Amanah harus dapat mencapai sasaran tujuan yang diinginkan. Tujuan yang akan dilaksanakan oleh manajemen bekerjasama dengan public relations dengan melaksanakan strategi yang sudah dirumuskan untuk diimplemntasikan, selanjutnya agar dapat mengetahui tujuan apa saja yang sudah dilaksanakan dengan evaluasi strategi. Sebagai seorang pelaku public relations dengan menjalankankan peran dan fungsi nya dalam lembaga, serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan
97
pihak internal maupun pihak eksternal. Pelaku public relations yang ada dalam lembaga Mizan Amanah menjalankan startegi yang akan dicapai, yaitu dengan mencapai dan meningkatkan minat para donatur dan perusahaan agar selalu percaya terhadap Mizan Amanah dalam mengelola amanah umat. Upaya dalam meningkatkannya baik dengan pemasangan iklan Mizan Amanah, dengan adanya website Mizan Amanah yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat, adanya jurnal mengenai program apa saja yang dilaksanakan Mizan Amanah, menjalin mitra dengan perusahaan, dan upaya lainnya yang dilakukan oleh pelaku public relations Mizan Amanah untuk lembaganya. Keberadaan pelaku public relations dalam Mizan Amanah memiliki peran yang sangat penting, maka setiap lembaga termasuk Mizan Amanah tidak dapat dipisahkan dari peran pelaku public relations. Peran yang dijalankan dengan pihak internal yang ada dalam lembaga, yaitu dengan
menjalin
hubungan
yang
baik
dan
bekerjasama
dalam
melaksanakan tujuan. Sedangkan pelaku public relations juga memiliki peran penting dengan pihak luar lembaga eksternalnya yaitu masyarakat, dalam Mizan Amanah yang menjadi tujuan utama yaitu para donatur agar dapat
memberikan kepercayaan
terhadap
Mizan
Amanah
dalam
mengelolanya. Tidak mudahnya pelaku public relations dalam menjalankan peran dan fungsi, maka pentingnya menjalankan strategi public relations yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita Mizan Amanah. Ketika strategi yang dijalankan berjalan dengan baik dan sesuai akan diperoleh hasil yang baik juga bagi lembaga, akan tetapi dengan selalu
98
memperhatikan setiap tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan strategi. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh pelaku public relations dan mampu tidaknya public relations mengahadapinya, akan diketahui pada saat evaluasi startegi. Selain mengetahui tantangan dan hambatan apa saja yang diperoleh, pelaku public relations dapat mengukur tujuan apa saja yang tercapai dan menentukan tujuan berikutnya, serta mengetahui strategi alternatif yang akan diambil untuk mencapai tujuan. Pelaku public relations Mizan Amanah siap menghadapi berbagai macam persoalan dan pemecahan persoalan, maka manajemen lembaga membutuhakan public relations dalam mengatasinya. Pelaku public relations Mizan Amanah dapat dengan mudah menjawab berbagai pertanyaan yang ada dalam masyarakat mengenai lembaga, dengan adanya infromasi yang didapatkan dan hubungan komunikasi yang terjalin baik. Keinginan dan harapan apa saja yang ada dalam benak masyarakat terutama para donatur dan perusahaan, dapat diketahui oleh public relations sebagai mediator dan komunikator lembaga dan masyarakat. Ketika hubungan dapat terjalin dengan baik dan public relations mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat, maka tujuan dan yang diharapkan dapat tercapai. Akan tetapi, tidak hanya mendengar keinginan dari masyarakat saja, pelaku public relations harus dapat menjelaskan kepada masyarakat apa yang diinginkan oleh lembaganya. Jadi dengan adanya saling pengertian mengenai keinginan apa saja yang diharapkan, hubungan komunikasi dan keselarasan dari masyarakat mau pun lembaga dapat terjalin dengan baik.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah peneliti mempelajari dan menganalisis dari hasil temuan dalam penelitian mengenai Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur. Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum efektif dilaksanakan dan belum terstruktur dengan baik, terutama dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan minat para donatur. 1. Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Perumusan strategi yang dilaksanakan belum melibatkan departemen lain dalam lembaga, hanya dalam melaksanakan koordinasi untuk kegiatan tertentu saja yang telah dilaksanakan. Dalam melaksanakan strategi terdapat tantangan yang dihadapi oleh Mizan Amanah, tantangan dalam menghadapi momentum karena dalam menjalankan strategi harus memiliki ide yang kreatif.
102
103
2. Evaluasi strategi dalam lembaga Mizan Amanah yaitu evaluasi yang rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan departemen seluruhnya terutama public relations, mengenai public relations juga dibahas dalam evaluasi. Dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Selain evaluasi yang secara berkala dilakukan per departemen seluruhnya, evaluasi juga dilakukan setelah event yang dilaksanakan untuk memberikan laporan. Setelah event atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Mizan Amanah dapat dibahas dalam evaluasi, dengan meninjau apakah event tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi yang dilakukan oleh Mizan Amanah dilakukan secara keseluruhan dan membahas permasalahan setiap departemen yang ada dalam lembaga termasuk di dalamnya membahas strategi public relations, jadi evaluasi yang dilaksanakan dalam lembaga Mizan Amanah belum terfokus pada pembahasan setiap departemennya termasuk evaluasi public relations. 3. Strategi komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan hanya dalam melaksanakan strategi komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi belum terfokus pada strategi komunikasi yang dilaksanakan untuk menjalin hubungan dengan mitra perusahaan. Mizan Amanah hanya melaksanakan strategi komunikasi yaitu publikasi untuk menarik minat para donatur dan menjalin hubungan silaturahmi dengan para donatur, belum adanya publikasi dan menjalin silaturahmi dengan perusahaan.
104
Tantangan dalam melaksanakan strategi komunikasi yaitu dalam menghadapi para donatur yang relatif sibuk sehingga sulitnya untuk menjalin hubungan komunikasi dan silaturahmi. 4. Public relations dalam Mizan Amanah berperan untuk menaikkan nama lembaga, menjaga nama baik lembaga, dan menjaga hubungan baik dengan para donatur. Public relations berperan menaikkan dan menjaga nama baik lembaga Mizan Amanah agar selalu dipercayai terutama oleh para donatur untuk mengelola amanah umat, serta public relations harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan para donatur. public relations dalam lembaga Mizan Amanah belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan fungsi public relations yang lainnya. 5. Kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations dalam lembaga Mizan Amanah yaitu publikasi, baik dengan publikasi online mau pun offline yang dilaksanakan. Publikasi online berupa website, sosial media, sms broadcast, sms centre, dan bbm broadcast. Sedangkah publikasi yang bersifat offline berupa spanduk, brosur, signboard, dan baliho. Public relations Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan dengan publikasi berupa online mau pun offline, belum efektif dilaksanakan untuk kegiatan public relations di sebuah lembaga. Masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan public relations, terutama dalam meningkatkan minat para donatur.
105
B. Saran 1. Pentingnya lembaga Mizan Amanah bekerjasama dengan public relations dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga, dengan adanya strategi yang matang maka kegiatan atau program dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Pentingnya lembaga mengetahui strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yaitu para donatur, karena apabila tidak mengetahui strategi apa yang akan dilaksanakan maka tujuan tidak akan tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Strategi merupakan kunci dari tercapainya tujuan, dengan strategi atau perencanaan lembaga akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan. Selain mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dengan adanya strategi, lembaga akan mengetahui bagaimana atau tindakan apa saja yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan hambatan. Maka, pentingnya pelaksanaan strategi untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh lembaga. 2. Pentingnya lembaga memiliki strategi yang terstruktur karena terdapat tahapan-tahapan yang dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Selain untuk mengetahui startegi apa saja yang akan dilaksanakan, dalam perumusan juga perlu mengetahui bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dengan mengetahui strategi untuk mencapai tujuan,
106
akan mempermudah sebuah lembaga untuk melaksanakan mencapai strategi dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Oleh karena itu, sebuah lembaga harus memilih dan menetapkan strategi untuk dilaksanakan. Pentingnya public relations melaksanakan evaluasi yang secara khusus dengan satu departemen mengenai tujuan apa saja yang sudah tercapai, tujuan apa yang belum tercapai, strategi apa selanjutnya untuk mencapai tujuan, serta tantangan dan hambatan yang dihadapi lembaga. 3. Pentingnya strategi komunikasi lembaga Mizan Amanah yang tidak hanya terfokus dalam menjalin hubungan komunikasi dengan para donatur saja, akan tetapi strategi komunikasi dilaksanakan dalam menjalin hubungan dengan mitra perusahaan agar terwujudnya tujuan yang diharapkan. Dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik antara lembaga dengan para donatur dan mitra perusahaan maka akan lebih mudah dalam mencapai tujuan bersama demi keberhasilan lembaga. Pentingnya public relations Mizan Amanah dalam menghadapi tantangan pelaksanakan strategi komunikasi dengan berupaya meningkatkan lagi hubungan komunikasi dan mengingatkan para donatur baik dengan mengirimkan sms broadcast atau sms centre, dengan adanya upaya meningkatkan hubungan komunikasi yang dilakukan public relations Mizan Amanah tersebut silaturahmi tetap terjalin. 4. Public relations Mizan Amanah diharapkan mampu melaksanakan peran dan fungsinya, karena public relations tidak hanya berperan menjaga nama baik lembaga dan hubungan yang baik tetapi masih banyak peran dan
107
fungsi public relations yang lainnya. Selain membantu dalam menjaga nama baik lembaga dan menjaga hubungan yang baik dengan para donatur, banyak lagi aktivitas yang membutuhan peran public relations dalam sebuah lembaga. Oleh karena itu, public relations memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah lembaga terutama dalam membantu manajemen dengan melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan. Public relations juga dapat menentukan dalam tercapainya tujuan yang diharapakan oleh lembaga, karena apabila strategi yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan terorganisir maka tujuan akan dicapai dengan baik pula. Perlunya public relations menggali lagi strategi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan peran dan fungsinya, agar tujuan yang belum tercapai dapat dilaksanakan dengan baik dan tercapainya keberhasilan serta dalam meningkatkan prestasi lembaga Mizan Amanah. 5. Pentingnya media yang dibutuhkan oleh public relations dalam menunjang kegiatannya, agar publikasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan terutama dalam publikasi dapat dilaksanakan dengan bantuan media lain baik melalui media cetak mau pun elektronik, dengan adanya publikasi dari media tersebut diharapkan dapat membantu public relations dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi media yang digunakan tidak hanya berupa media online dan offline yang ada dalam lembaga saja, akan tetapi menggunakan media cetak mau pun elektronik agar berkembanganya lembaga Mizan Amanah. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan baik melalui media cetak atau pun elektronik, masyarakat dapat dengan mudah untuk mendapat informasi lembaga Mizan Amanah. Dengan
108
6. berkembangnya informasi yang didapatkan, Mizan Amanah dapat menjangkau masyarakat secara luas terutama menjangkau para donatur. Perlunya penyusunan program dalam lembaga yang secara khusus dalam kerja public relations karena diharapkan dapat membuat perencanaan yang lebih matang, maka akan diketahui lebih dalam mengenai kegiatan apa saja yang sudah berjalan dengan baik dan kegiatan yang menghadapi persoalan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007. Effendy, Onong Uchana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2004. Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992. Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, Erlangga: Jakarta, 2004. Jefkins, Frank dan Yadin, Daniel. Public Relations edisi kelima Jakarta: Erlangga, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta: Kencana, 2010. Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, Bogor: Ghalia Indonesia, 2002. M. Cutlip, Scot. Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007. Meleong, Lexi. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. Moore, Frazier. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2005. Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006. Nurani, Soyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010. Oliver, Sandra. Strategi Public Relations, Erlangga: Jakarta, 2006. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. R David, Fred. Manajemen Strategi dan Konsep, Jakarta: Perhelalindo, 2002. Riswandi, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
109
110
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002. Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta:Teras, 2009. Wasesa, Silih Agung dan Macnamara, Jim. Strategi Public Relations, PT Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Internet http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurutahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014) www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014)
111
Lampiran 1
Wawancara bersama Public Relations Mizan Amanah
Foto Bersama Public Relation Mizan Amanah Bapak Adil Permata Sidik
112
Foto di depan Kantor Pusat mizan Amanah
Penghargaan-penghargaan yang diperoleh Lembaga Mizan Amanah