STRATEGI PUBLIC RELATIONS RABBANI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MODERN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
MAESA MULYANINGSIH NIM. 108051000172
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H. / 2014 M.
7= 'if
PENGESAHANPANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul "strategi Public Relation Rabbani Dalam MensosialisasikanBusana Muslim Modefn" telah diujikan dalam sidang Munaqasyah di FakultasIlmu Dakwahdan Ilmu KomunikasiUniversitasIslam NegeriSyarif Hidayatullah(UIN) Jakarta,padatanggal08 Januari2014.Skripsi ini telahditerimasebagaisalahsatusyaratmemperolehgelar SarjanaKomunikasi Islam(S.Kom.I)padaJurusanKomunikasiPenyiaranIslam. Jakarta, 08 Januari2014 SidangMunaqasyah SekretarisMerangkapAnggota,
Anggota,
8 NIP. 1977051 c0701201
3r996C3l 00r Anggota,
NIP. I 976l 1292009121001 Pembirnbing,
r
-[o
STRATEGI PUBLIC RELATIONS RABBANI DALAM MENSOSIALISASIKANBUSANAMUSLIM iviODERN Skripsi DiajukankepadafakultasDakwahdanKomunikasi untukMemenuhipersyaratan Memperoleh GelarSarjanaKomunikasiIslam (S.Kom.I)
-Oleh:
MAESA MULYAITINGSING NrM. 108051000172 Pembimbing:
MP : I 97609172001122002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLA}f FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKART'A 1434H12013I\6
\t
\
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan initelah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 November 2013
Penulis
Maesa Mulyaningsih
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Pedoman Wawancara
Lampiran 2.
Surat Keterangan Penelitian Dari Rabbani
Lampiran 3.
Surat Izin penelitian dan Wawancara dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Lampiran 4.
Surat Bimbingan Skripsi dari fakultas Ilmu Dawah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5.
Foto-Foto dan Dokumentasi Rabbani
ABSTRAK Maesa Mulyaningsih “Strategi Public Relations Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Modern” Setiap perusahaan selalu ingin mencapai kesuksesaan dalam bidang yang dikembangkannya, selalu berusaha agar kelangsungan perusahaannya tetap berhasil. Keadaan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan berhasil memasarkan produk yang dihasilkan dengan baik. Dengan demikian pemasaran perlu mendapat perhatian perusahaan dengan tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain-lain. Jilbab di kalangan wanita muslim sejatinya adalah hal yang wajib harus dikenakan. Kewajiban inilah yang kemudian mendasari munculnya bisnis di bidang pengayaan jilbab bagi para wanita, salah satunya Rabbani. Sesuai dengan firman Allah SWT, "Katakan kepada perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan auratnya, kecuali yang biasa terlihat." Dengan melihat permasalahan diatas, Bagaimana strategi public relations yang digunakan Rabbani? Bagaimana proses perencanan public relations pada kegiatan pemasaran? Apa sajakah yang menjadi faktor pendukung dan pengahambatnya? Teori Public Relation menurut Frenk Jefkins adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu didalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khlayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan format deskriptif yaitu cara melaporkan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan mengklasifikasikan serta mempresentasikan data yang terkumpul serta selanjutnya disimpulkan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rabbani menggunakan Strategi lewat programprogram menarik, menjaga citra positif, dan promosi. Dalam proses perencanaan public relation kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah menentukan sasaran penerima, menentukan tujuan, menentukan pesan apa yang ingin disampaikan dan tahap terakhir adalah evaluasi. Faktor pendukung dalam mensosialisasikan busana muslim rabbani yaitu rabbani memiliki banyak outlet yang tersebar diseluruh daerah, Adanya kerja sama diantara para pegawai, serta sarana dan prasana yang memadai. Faktor penghambatnya ialah masih adanya masyarakat yang beranggapan busana mulim itu kuno, sulit untuk digunakan, kondisi harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan busana non syar’i, dan masih kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan busana muslim. Strategi public relations Rabbani dalam mensosilasasikan busana muslim modern sudah dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya media komunikasi yang digunakan. Keterlibatan public Figure dalam mensosialisasikan busana muslim. Serta Pelayanan yang ramah dari pegawai pegawai Rabbani sehingga mampu menarik minat pelanggan untuk terus mengggunkan produk produknya.
i
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum, Wr.Wb Alhamdulillahirabbil‘alamin, tak putus-putusnya berkah dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada penulis, karena atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini adalah buah dari proses yang sangat panjang, menyita segenap tenaga dan pikiran. Yang pasti, segenap motivasi, kesabaran, kerja keras, serta doa dari seluruh orang yang menyayangi penulis akan sangat mustahil bagi penulis untuk dapat menjalani tahap demi tahap dalam kehidupan akademik penulis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada banyak tangan, sumbangan pikiran dan tenaga yang ikut ambil bagian didalamnya sejak penyusunan hingga selesainya skripsi ini. Oleh karna itu ucapan terima kasih dengan tulus penulis ucapkan kepada : 1.
Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Dr. H. Arief Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Suparto, M.Ed,MA selaku wakil dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku wakil dekan Bidang Administrasi umum, serta Drs. Wahidin Saputra selaku wakil dekan Bidang Kemahasiswaan.
3.
Drs. Jumroni, M. SI selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretarisi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
ii
4.
Ibu Dr. Fatmawati, MA selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang mana telah membimbing dengan penuh bijaksana mengarahkan dan memberikan masukan serta saran, disela-sela kesibukan beliau mengajar
5.
Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6.
Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7.
Bapak Moryono dan Bapak Ferly Pangaribuan selaku Marketing Komunikasi serta seluruh Staff Pegawai Rabbani Rawamangun
8.
Terima kasih penulis ucapkan kepada (Alm. Buhasan K.A serta Sahati) Orang Tua Tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis. Penulis berterima kasih serta meminta maaf kepada beliau karena begitu banyak pengorbanan yang beliau berikan kepada penulis tanpa rasa pamrih, Pengorbanan serta kasih sayang yang tak terhitung dan tak terhingga banyaknya. Serta kepada Kakak dan Adik tersayang, yaitu Siti Hanifah Qomaria, Jumhur Maulana W, dan M. Wira Dinata untuk dukungan dan dorongan yang kalian berikan.
9.
Terima Kasih tak lupa penulis ucapakan kepada keluarga besar yang selalu memberi semangat untuk terus menyelesaikan skripsi ini .
10.
Terima Kasih teruntuk sahabat-sahabat terhebat Ayu Lembayun, Andi Violetta, Fike Wulandari, Dinia Nabila, Roudhotul Aisiyah, Qurota A’yunin. yang selalu iii
mendorong, dan memotivasi penulis. tiada kata yang penulis ucapkan selain rasa terima kasih yang teramat sangat. 11.
Terima kasih untuk teman-teman KPI F angkatan 2008 . semoga pintu kesuksesaan terus menghampiri kita semua. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan
semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua Amin.
Jakarta, 6 Januari 2014
Maesa Mulyaningsih
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v BAB I :
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………............. 1 B. Batasan dan Perumusan Masalah ………………………....... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………...... 7 D. Kajian Teori ……………………………………………....... 8 E. Tinjauan Pustaka ………………………………………....... 11 F. Metodologi Penelitian …………………………………....... 11 G. Sistematika Penulisan …………………………………....... 13
BAB II :
TINJAUAN TEORITIS A. Public Relation 1. Pengertian Public Relation …………………………….. 15 2. Tugas Public Relations ……………………………….... 17 3. Ciri-Ciri Public Relations …………………………….... 18 4. Tujuan Public Relations ……………………………….. 19 5. Fungsi Public Relation ……………………………….... 19 6. Ruang Lingkup Public Relation ……………………….. 20 B. Strategi Public Relations 1. Pengartian Strategi …………………………………… 21 2. Tahapan Strategi ……………………………………… 22 v
C. Strategi Public Relation …………………………………... 25 D. Definisi Sosialisasi Busana Muslim 1. Pengertian Sosialisasi…………………………………. 27 2. Pengertian Busana Muslim …………………………… 30 BAB III :
PROFIL RUMAH BUSANA RABBANI A. Profil Rabbani ……………………………………………. 40 B. Visi dan Misi Rabbani …………………………………… 42 C. Corporate Cultur …………………………………………. 42 D. Core Value Rabbani …………………………………….... 43 E. Stuktur Kepengurusan …………………………………… 44
BAB IV :
TEMUAN DAN HASIL ANALISIS A. Strategi Public Relation Rumah Busana Rabbani dalam Mensisoalisasi Busana Muslim …………………………… 47 1. Bentuk Sosialisasi Busana Muslim Modern yang dilakukan Rabbani ……………………………………………….. 48 2. Strategi Public Relation Rumah Busana Rabbani dalam Mensosialisasikan Busana muslim…………………….. 53
BAB V :
PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………….. 61 B. Saran ……………………………………………………… 62
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 64 LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Islam menetapkan suatu kriteria khusus untuk kaum wanita dengan busana yang membedakannya dengan kaum lelaki. Busana wanita ditetapkan berdasarkan kodratnya sebagai wanita, begitupun dengan lelaki. Islam menetapkan pakaian jilbab untuk wanita, tidak untuk laki-laki dan menjadikan aurat wanita berbeda dengan aurat laki-laki . Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 59
― Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu‘min: ― hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka‖. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang‖. Perkembangan busana muslim hinggga kini tampak semakin menunjukan pertambahan dan peminat yang cenderung meningkat. Salah satunya tren menggunakan kerudung yang kian hari semakin terlihat banyak yang tertarik untuk memulainya. Dahulu kerudungan seakan menjadi pelengkap busana yang cenderung digunakan oleh perempuan yang fanatik dengan nilai-nilai religius saja. Namun saat ini berkerudung menjadi sebuah tren yang tak
1
2 kalah ramenya dengan model pakaian dan lainnya. Alasannya memang sederhana, selain karena model kerudungan yang beragam, untuk mendapatkannya pun lebih mudah dengan banyak berdirinya rumah busana muslim. Maraknya kerudungan ditengah masyarakat menjadi keuntungan bagi beberapa pihak dalam mengembangkan bisnis yang satu ini. Tak tanggungtanggung kerudungan menjadi produk utama hampir setiap rumah busana dan butik muslim. Dengan kosep butik seperti ini kerudungan mendapat tempat yang sama dengan busana lain yang telah lebih dulu populer dan sukses dipasaran. Beberapa rumah busana muslim dapat dengan mudah ditemukan. Dengan berbagai nama dan merk tertentu, biasanya rumah busana ini berdiri dengan cukup megah berbalut aksen dan aksesoris nuansa timur tengah. Salah satunya adalah Rabbani, perusahaan yang khusus menyediakan pakaian muslim ini lebih dikenal masyarakat dengan produk kerudunganya. Tak hanya outletnya yang khas dengan nuansa ungu, Rabbani juga semakin akrab di masyarakat dengan mobilnya yang hilir mudik menjajakan busana yang lebih spesifik jenis kerudung. Saat ini busana atau pakaian bukan semata-mata masalah kultural, namun lebih jauh dari itu merupakan tindakan ritual yang dijanjikan pahala sebagai imbalannya dari Allah SWT bagi mereka yang mengenakannya secara benar.1
1
Nina Surtiretna,et.Al. ―Anggun Berjilba‖ (bandung:PT.Al-Bayan,April 1997)
3 ―Selain itu pula busana muslim juga berfungsi sebagai penegas identitas dan dapat memberi dampak psikologis bagi pemakainya.‖2 Fungsi pakaian bagi psikologi pemakainya. Dalam hal simbol agama. Seperti penggunaan busana muslimah, mengikuti Kafgen dan TouchieSpecht, Jalaluddin Rakmat menulis tentang fungsi busana muslimah. Busana mempunyai 3 fungsi: diferensiasi, perilaku dan emosi. Dengan busana orang dapat membedakan dirinya, kelompoknya, atau golongannya dari orang lain. Busana memberikan identitas keislaman, dengan itu seorang muslim membedakan dirinya dari kelompok wanita lain. Busana muslimah mendorong pemakainya untuk berprilaku yang sesuai dengan citra diri seorang muslim. Busana muslimah kalau dipakai secara massal akan mendorong emosi keagamaan yang konstruktif.3 Pemakaian busana muslim memang menjadi sebuah identitas bagi seorang wanita muslim. Walaupun demikian pandangan orang tentang busana muslim terbagai kedalam dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok mayoritas. Mereka adalah kelompok wanita Islam yang senantiasa mengikuti perkembangan mode tanpa memperdulikan ketentuan-ketentuan syariat dalam menutup aurat. Mereka beranggapan bahwa busana muslim itu kuno , ketinggalan zaman dan lain sebagainya. Kelompok kedua adalah wanita yang mengenakan busana muslim secara kaku tanpa memperdulikan pentingnya mode busana, karena selama ini istilah ―mode‖ seperti mengandung konotasi jahili. Selain dua kelompok ini ada kumpulan wanita-wanita islam yang merasa terpanggil untuk berbusana 2
M.Quraish Shihab. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendikiawan Kontemporer, (Jakarta :Lentera Hati,2004), cet ke-1, h.29 3 Jalaluddin Rakmat, Islam Alternatif ( Bandung: Mizan, 1986)h.36
4 muslimah sesuai tuntutan syariat. Tetapi mereka tidak siap menjauhkan diri dari mode berbusana wanita yang berkembang4 Mengenakan busana muslim menurut syariat islam merupakan sikap dakwah bil hal (dengan sikap), dengan mengenakannya merupakan salah satu usaha untuk membentuk pribadi yang menuju kesempurnaan akhlak. Dan saat ini pemakain busana muslim telah menjadi tren dikalangan masyarakat kita. Kalo dulu kita lebih sering melihat orang-orang mengenakan busana muslim hanya pada hari-hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idhul Fitri, atau pun Idhul Adha. Namun saat ini kita sering melihat orang-orang mengenakan busana muslim. Mode serta warna yang beragam membuat busana muslim kini diminati oleh banyak kalangan. Seiring dengan semakin tingginya apresiasi masyarakat terhadap busana muslim. Rabbani hadir membawa konsep busana muslim dengan variasi gaya yang lebih modern, fashionable. Mulai dari gaya berbusana sampai pemakaian jilbab yang terlihat unik, indah dilihat namun tetap sesuai syariat. Keberadaan sebuah public relation dalam suatu organisasi atau lembaga adalah sebuah indikasi bahwa public relation memilki peran penting dalam perputaran sistem yang ada pada sebuah menejemen, lembaga atau organisasi. Keberadannya mampu menyentuh dan menerobos aspek-aspek sosial dan kepentingan public. Selalu menampilkan sesuatu yang positif dalam wujud yang positif demi kepentingan sebuah menejemen, lembaga ataupun organisasi. Membangun citra positif
4
Rakmat Taufik Hidayat. Khasanah Busana Muslimah. (bandung:Pustaka,1993), h.v
5 dimasyarakat ditentukan oleh apa yang diberikan dan ditampilkan perusahaan. Hal ini perupakan indikasi dari proses terbentuknya citra positif dan negatif. Public relation merupakan metode ilmu komunikasi
sebagai satu
kegiatan yang mempunyai kaitan dengan kepentingan suatu organisasi5 oleh sebab itu ada bentuk yang dilihat terkait dengan kegitannya, serta di klasifikasikan kedalam dua bentuk, internal public seperti : karyawaan, pemegang saham, menejer, direktur dan sebagainya. Dan eksternal public, yaitu orang-orang yang berada diluar organisasi yang jelas mempunyai kepentingan dan diharapkan memiliki kepentingan dalam rangka menjalin hubungan baik. Saat ini, public relation berhadapan dengan fakta yang sebenarnya terlepas fakta itu baik, buruk atau tanpa pengaruh yang jelas karna itu, public relation staff dituntu mampu membuat orang-orang memahami suatu pesan yang disampaikan, demi menjaga citra dan reputasi lembaga yang diwakilinya. Tugas utama dari public relation adalah membangun citra positif kepada masyarakat, ketika perusahaan, organisasi atau lembaga mengalami krisis kepercayaan. Komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, serta politik sudah disadari oleh para cendikiawan. Fungsi komunikasi tidak hanya sebagai pertukaran informasi dan pesan. Tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta bahkan ide sekalipun. Dalam dunia pendidikan komunikasi berfungsi sebagai 5
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,1999), cet.ket-XII,h.131
6 pengalihan
ilmu
pengetahuan
sehingga
mendorong
perkembangan
intelektual, pembentukan watak/akhlak, ketrampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.6 Dalam segala hal maupun urusan memiliki suatu strategi untuk mencapainya. Begitu juga dalam berbicara. Komunikator yang baik memiliki strategi tersendiri dalam menjinakkan komunikannya. Dalam komunikasi. Strategi komunikasi merupakan alat yang patut di utamakan demi kelangsungan proses komunikasi yang baik dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Maka hal ini membuat menarik minat penulis untuk mengadakan penelitian secara khusus untuk mengetahui bagaimana STRATEGI PUBLIC RELATIONS RABBANI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MODERN.
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada kegiatan komunikasi yang berkaitan
dengan strategi Public Relations Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Modern. 2.
Perumusan Masalah a.
Bagaimana strategi public relations yang digunakan Rabbani Dalam Mensosilisasikan Busana Muslim Modern?
6
h.11
H.A.W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan masyarakat (Jakarta: Bumi Aksara,1997),
7 b.
Apa faktor penghambat dan pendukung strategi publis relations tersebut?
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian 1.
Tujuan Penelitian Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: a.
Untuk mengetahui strategi public relations Rabbani dalam mensosialisasikan busana muslim modern
b.
Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung strategi public relation
2.
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a.
Manfaat Akademis 1)
Untuk memberikan konstribusi positif dalam bidang studi dakwah dan komunikasi khususnya yang berkaitan dengan dua bidang ilmu tersebut.
2)
Menambah Khazanah dalam kajian yang berkaitan dengan ilmu komunikasi terutama tentang strategi komunikasi.
b.
Manfaat Praktis 1)
Penelitian ini dapat dijadikan pedoman tentang penerapan strategi public relations Rabbani Serta diharapakan dapat memberikan
masukan
bagi
lembaga-lembaga
atau
8 instansi-instansi lainnya terutama yang berkaitan dengan busana islami 2)
Untuk menambah wawasan, masukan dan pendapat bagi penulis dan juga menambah ilmu bagi mahasiswa dakwah dan komunikasi serta mahasiswa lain yang berminat dalam kajian komunikasi pada umumnya.
D.
Kajian Toeri 1.
Pengertian Public Relation Public Relation menurut International Public Relations Association (IPRA) adalah fungsi menejemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan untuk memperolh dan membina salaing pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dan di duga ada kaitannya dengan cara memiliki opini public mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan keterlaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dan kegiatan yang terencana dan tersebar luas.7 Sedangkan menurut British Institute of Public Relation. Definisi public relation adalah sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya8. Jadi public relation adalah suatau rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sebagai suatau kampaye untuk memperkenalkan diri kepada khalayak.
7
Seonarko Setyodarmodjo, Public Relatios. Pengertian, Fungsi Public Relation dan Peranannya. ( Surabaya. Papyrus ) cet. Ke 2. hal 18 8 Frank Jefkins. Public Relation, (Jakarta: Erlangga) hal 9
9 Fungsi Public Relation dapat digambarakan sebagai pengontrol publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain dalam rangka memuaskan kebutuhan organisasi, merespon publik, mereaksikan pengembangan masalah, mencapai hubungan saling menguntungkan antara publik melalui hubungan yang harmonis. Sedangkan tujuan dari public relation itu sendiri yakni membangun dan mengembangkan citra yang positif bagi perusahaan atau organisasai terhadapa public internal taupun public eksternal (konsumen atau masyarakat) maka strategi public relation adalah bagian dari suatu rencana public relation yang diarahkan untuk membentuk persepsi yang menguntungkan sehingga menghasilkan citra yang positif. 2.
Pengertian Busana Muslim Busana adalah sinonim dari kata ―pakaian‖ yang menurut kamus diartikan sebagai ―Pakaian atau perhiasan‖ serta diartikan pula sebagai ―pelindung dari cuaca panas dan dingin‖. Adapun yang dimaksud dengan busana itu sendiri , dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ujung kaki, dalam hal ini termaksud : a.
Semua benda yang melekat dibadan, seperti baju, sarung , celana dan kain panjang.
10 b.
Semua benda yang melengkapi pakaian yang berguna bagi si pemakai, seperti selendang, topi, sarung tangan dan ikat pingggang.
c.
Semua benda dan gunanya menambah keindahan bagi sipemakai, seperti hiasan rambut, kalung, bros, gelang,cincin yang biasa dikenal dengan aksesoris. Sedangkan busana muslimah merupakan pakaian taqwa yang
terkandung di dalam kaidah Islam yang berfungsi untuk menutupi aurat, seperti yang telah tertera dalam Q.S Al-Araaf ayat 26:
―Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa Itulah yang paling baik. Demikianlah tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat‖.9 Busana muslim modern sebenarnya juga terdiri dari dasar baju muslim konservatif atau yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari: Penutup kepala atau yang disebut sebagai jilbab. Jilbab merupakan cirri khas baju muslim yang paling mudah dikenali. Kini jilbab bukan hanya jilbab konservatif bersegi saja tapi biasanya sudah dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris yang mempercantik penampilan jilbab.
E.
Tinjauan Pustaka
9
Al-Qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖ .
11 Dalam penulisan skripsi ini, langkah awal yang dilakukan adalah mengamati skripsi-skripsi yang ada pada perpustakan fakultas Dakwah dan komunikasi di uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Ditemukan beberapa judul dan objek penelitian yang sama dengan apa yang akan diteliti, yang kemudian menjadi rujukan awal sebagai langkah dalam penelitian ini. Adapun skripsi yang ditemukan antara lain: 1.
“Strategi
komunikasi
Rumah
Busana
Ranti
dalam
Mensosialisasikan busana islami” Dian Putra (UIN Jakarta tahun 2011). Pembahasan skripsi ini lebih kepada strategi public relation yang dilakukan pihak Rabbani dalam mensosialisasikan busana muslim modern . 2.
“Peranan Ratih Sanggarwaty Dalam mensosialisasikan Busana Muslim” Syahrani Fauziah (UIN Jakarta 2008). Pada skripsi ini peneliti
terdahulu
membahas
tentang
peran
seorang
Ratih
Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslim. Sedangkan pada penelitian ini peneliti meneliti pada bagaiman strategi public relationsnya.
F.
Metodologi Penelitian 1.
Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumber-sumber tertulis mengenai pokok penelitian yang akan dibahas maka digunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara dan dokumentasi untuk
12 menunjang proses analisis data, dan datang langsung ke Rabbani. Diharapkan dari pendekatan ini dapat menghasilkan data yang akurat dan objektif. 2.
Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Rabbani. Sedangkan objek penelitian adalah strategi public relations dalam mensosialisasikan busana muslim modern.
3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : a.
Observasi Metode yang dilakukan dengan cara pengamatan secara
langsung mengenai kegiatan strategi public relation yang dilakukan Rabbani dalam mensosilaisasikan busana muslim modern. b.
Wawancara Proses memperoleh keterangan untuk tujuana penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan serta yang diwawancarai yang memberikan jawaban dari pertanyaan pewawancara . c.
Dokumentasi Data yang diperoleh dari dokumen yang terkait dengan apa yang
diteliti, dan dari media internet yaitu membuka situs-situs yang berkaitan dengan penelitian tersebut. 4.
Teknik Analisis Data
13 Analisi data yaitu proses pengumpulan data dan mengurutkan dalam
pola
dan
pengelompokan
data.
Mohammad
Nasir
mengmukakan analisis data merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian.10 5.
Pedoman Penulisan Pedoman penulisan skripsi ini adalah buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karangan Hamid Nasuhi,dkk yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Jakarta.
G. Sistematika Penulisan Adapun sitematika penulisan sebgai berikut: BAB I
Pendahuluan
Membahas
latar
belakang
masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II
Landasan Teoritis Mambahas definisi strategi, teori-teori
komunikasi, sebagai dasar untuk perbandingan strategi sosialisasi busan islami yang digunakan oleh Rabbani BAB III Gambaran Umum Profil Rabbbani Menjelaskan kapan terbentuknya Rabbani, visi dan misinya, apa yang melatar belakangi berdirinya Rabbani,. BAB IV Analisis Penelitian Bab ini merupakan dari penelitian. Dimana disini menjelaskan strategi public relations Rabbani berdasarkan penjelasan pemiliki Rabbani, serta kelemahan dari strategi ini. 10
Moh. Nasir D. Metode Penelitian ( Jakarta : Ghalia Indonesia,1993),h.405.
14 BAB V
Penutup Membahas kesimpulan dan saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORI A.
Public Relation 1.
Pengertian Public Relation Secara universal istilah ―Public‖ berarti sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan Istilah ―Relation” dalam bahasa Indonesia berarti ―hubungan-hubungan‖ dalam arti menyangkut banyak hubungan.11 Dari pengertian diatas maka public relations pada dasarnya berfungsi sebagai penghubung public-public atau pihak-pihak yang yang berkepentingan terhadap suatu instansi perusahaan. Hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang berkepentingan sangat penting demi tercapainya kepentingan dan kepuasaan bersama. Beberapa definisi public relation yang dikemukakan oleh beberapa pakar komunikasi antara lain: Public Relation menurut Frenk Jefkins adalah ―semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu di dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khalayaknyadalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian‖12. Sedangkan Menurut Howard Bonham Public Relation adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang
11
DR. Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung:P2U-LPPM Unisba, 2007)h.21. 12 Frank Jefkins, Public Relation (Jakarta:Erlangga,2003), cet k 5.h.9.
15
16 atau sesuatu organisasi. Definisi Public Relation menurut The British Institute of Public Relation (IPR) Kegiatan Public Relation adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.13 Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa public relation adalah suatu kegiatan yang terencana untuk menciptakan pengertian, good wiil, serta kepercayaan antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Dalam public relation terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu perusahaan atau organisasi dengan publicnya, usaha untuk menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan menimbulkan opini public yang baik terhadap kelangsungan perusahaan atau organisasi tersebut . Dalam buku Dasar-dasar Public Relations, Public Relation adalah kegiatan atau aktifitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu: a. Penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data dan sebagainya; b. Perencanaan yang direncanakan; c. Pelaksanaan yang tepat d. Evaluasi, penelitian setiap tahap dan evalusi keseluruhan14
13 14
Ibid ., Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations (Jakarta:Grasindo, 2002),h.8.
17 2.
Tugas Public Relation a.
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan , tertulis, melalui gambar (visual) kepada public, supaya public mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan public internal atau eksternal dan memperhatikan, mengolah pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.
b.
Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dan lingkungan. Karena mereka ikut menentukan kehidupan organisasi apabila kita tidak saling menggganggu, perlu diajak berkerudung, demi kebaikan semua pihak agar tidak ada yang dirugikan.
c.
Memperbaiki citra organisasi, bagi public relations menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi
bisa dicerminkan organisasi
yang
dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; (2) dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
18 d.
Tanggung jawab social, public relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua
kelompok yang
berhak terhadap tangggung jawab tersebut. e.
Komunikasi, public relations mempunyai bentuk yang khusus, komunikasi timbal-balik maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dan fungsinya , komunikasi itu sendiri itu sentral. Perlu dijaga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan struktur organisasi.15
Ciri-Ciri Public Relations
3.
Berfungsi atau tidaknya humas dalam suatu organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya yang menunjukan cirri-cirinya, Ciri-ciri Humas adalah: a.
Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang belanngsung dua arah secara timbal balik.
b.
Humas
merupakan
penunjang
tercapainya
tujuan
yang
ditetapkan oleh manejemen suatu oraganisasi. c.
Public yang menjadi sasaran kegiatannya adalah Public Eksternal dan Public Internal, (Effendy, 1993:31)
d.
Operasional humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan public mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun yang dari pihak public.
15
Ibid., h. 39.
19 4.
Tujuan Public Relation Tujuan (goals) merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju atau diraih. Tujuan dapat disebut objective. Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan public relations, sehingga tidak melenceng atau salah sasaran. Dalam realita praktik public relations di perusahaan, tujuan public
relation
antara
lain
menciptakan
pemahaman
public,
membangun citra korporat, membangun opini public yang favourable serta membentuk goodwill dan kerja sama. 5.
Fungsi Public Relation Fungsi adalah harapan public terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relation sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relation. Public relation dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan public. Fungsi public relation adalah: a.
Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication)
b.
Melayani kepentingan public dengan baik (serve public‟s interest).
c.
Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners).
20 Sedangakan Cutlip & Center16 menyebutkan fungsi public relations sebagai berikut: a.
Menunjang
kegiatan
menajemen
dan
mencapai
tujuan
organisasi. b.
Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini public kepada perusahaan
c.
Melayani public dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan untung kepentingan umum
d.
Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan public, baik internal maupun eksternal.
6.
Ruang Lingkup Public relation Dari paparan fungsi dan tujuan dapat dijabarkan ruang lingkup pekerjaan public relation. Secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan public relations dapat disingkat menjadi PENCILS, yaitu: a.
Publication & Publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada public. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media, newsletter, artikel, dan lainnya.
b.
Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra.
c.
News, pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada public, seperti newsletter.
16
Scott M. Cutlip & Allen H. Center. Effective Public Relations, Prentice Hall, New Jersey, Inc., Upper Saddel River, 2000.
21 d.
Community Involvement, public relation mesti membuat program-program
yang
ditunjukan
untuk
menciptakan
keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya e.
Identity-Media, merupakan pekerjaan public realtions dalam membina hubungan dengan media(pers). Sangat penting memperoleh publisitas media. Media adalah mitra kerja abadi public relation. Media butuh public relations sebagai sumber berita dan public relations butuh media sebagai sarana penyebaran Informasi serta pembentuk opini public.
f.
Lobbying, public relations sering melakukan upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak.
g.
Social Investment, pekerjaan public relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan social.
B.
Strategi Public Relation 1.
Pengertian Strategi Dalam kamus bahasa Indonesia “strategi” adalah ilmu siasat perang ; muslihat untuk mencapai sesuatu17 Menurut JL. Thompson yang dikutip Sandra Oliver dalam bukunya Strategi Public Relations mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: ‗ hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk
17
Budiono M.A, Kamus Ilmu Populer Internasional, (Surabaya: Alumni, 2005), h.615
22 keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional secara langsung strategi kompetitif.‖ Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai ‗arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.18 Menurut Onong Uchjana Effendi mengemukakan strategi pada hakikatnya
adalah
perencanaan
(planning)
dan
manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan.19 Sedangkan
menurut Stepen Robbins dikutip dalam buku
pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.20 Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan, jika strategi baik maka hasilnya pun akan baik. 2.
Tahapan Strategi Strategi juga melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, Yaitu:21 a.
Perumusan Strategi Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termaksud didalamnya adalah
18 19
Sandra Oliver, Strategi Public Relation, (Erlangga: Jakarta, 2006) Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Pt Rosdakarya, 2004), cet ke
4, h.29 20
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdani Prakasa, 2006), h. 134. 21 Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, ( Jakarta: Perhelindo, 2002), h.3
23 pengembangan
tujuan,
mengenai
peluang
dan
ancaman
eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternative dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. b.
Implementasi Strategi Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksaan strategi, jika tidak maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi
strategi
bertumpu
pada
alokasi
dan
pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya dan organisasi. c.
Evaluasi Strategi Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai dapat diukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan
24 dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu: 1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Adapun perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantarnya strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai. 2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan). Proses dapat dilakukan dengan menyidik penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah penyampaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan yang terjadi. 3) Mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa pretasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti strategi yang ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan
atau hasil
tidak sesuai
dengan
dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.
yang
25 C.
Strategi Public Relations Menurut Robson, strategi adalah formula berbasis luas mengenai cara bisnis bersaing : tujuan apa yang ingin dicapai dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Ahmad S. Adnanputra pakar humas mengatakan bahwa strategi adalah bagian dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Mengacu pada pola strategi public relations tersebut, maka menurut Ahmad S. Adnanputra memberikan batasan pengertian tentang strategi Public Relations, antara lain ―alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Public Relations Plan)‖. Menurut S.B. Hari Lubis, strategi Public Relations adalah bagaimana seorang Public Relations officer dapat menganalisa lingkungan, strategi, mengimplementasikan stategi, mengendalikan strategi. Wheelen dan Hunger menyatakan bahwa strategi Public Relations ialah suatu proses kegiatan dengan melakukan Scanning lingkungan, formulasi strategi, Implementasi strategi, evaluasi dan control. Public Relation memberikan suatu fungsi manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan. Public Relations dalam tujuan strategi, yaitu untuk membaca rintangan yang muncul dari luar serta dapat mengatasinya agar sasaran perusahaan dapat tercapai.
26 Public Relation memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan harmonis dengan sasaran publiknya. Peace
dan
Robinson
yang
dikutip
oleh
Rhenald
Kasali,
mengembangkan langkah-langkah strategi Public Relations sebagai berikut : 1.
Menentukan misi perusahaan. Termasuk pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi dan sasaran Perusahaan
2.
Mengembangkan profile Perusahaan mencerminkan
kondisi
internal
(Company Profile)
Perusahaan
dan
yang
kemampuan
Perusahaan yang dimilikinya 3.
Penilaian terhadap lingkungan eksternal Perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum
4.
Analisa terhadap peluang yang tersedia pada lingkungan
5.
Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat dilengkapi untuk memenuhi tuntutan misi Perusahaan
6.
Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tertentu
7.
Objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan objektif jangka panjang dan garis besar objektif
8.
Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan
27 9.
Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap jangka pendek sebagai masukan begi pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
D.
Definisi Sosialisasi 1.
Pengertian Sosialisasi Sosialisasi adalah proses pemberitahuan, pengumuman secara besar-besaran, mengabarkan pada khalayak ramai tentang sesuatu yang urgent, sesuatu yang harus segera diketahui khalayak. Media social bermacam-macam yakni seminar, iklan pemberdayaan di media cetak maupun elektronik, juga dapat diposter-poster Selain itu juga sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaankebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakat. Menurut Peter Berger sosialisasi diartikan sebagai suatu proses dimana seorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat
tempat
tinggalnya
sehingga
akan
membentuk
kepribadiannya. Menurut
Soerjono
Soekanto
sosialisasi
adalah
proses
mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
28 Sedangkan Menurut Charlotte Buhler, sosialisasi adalah proses yang
membantu
individu-individu
belajar
dan
menyesuaikan
pandangan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya. Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. Pada
dasarnya
sosialisasi
memberikan
dua
kontribusi
fundamental bagi kehidupan kita. Pertama, memberikan dasar atau fondasi kepada individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat. Kedua memungkinkan lestarinya suatu masyarakat karena tanpa sosialisasi akan hanya ada satu generasi saja sehingga kelestarian masyarakat akan sangat terganggu. Dalam sosialisasi terdapat proses-proses yang menurut George Hubert Mead menyatakan bahwa sosialisasi dapat dibedakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a.
Tahap Persiapan (Preparatory stage) Tahap ini dimulai sejak manusia dilahirkan
b.
Tahap meniru (Play Stage) Tahap ini ditandai seorang anak meniru peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
29 c.
Tahan siap bertindak (game stage) Pada tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang dan bergantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesabarkan.
d.
Tahan penerimaan norma kolektif (generalized stage) Pada tahap ini seorang telah dianggap dewasa dan telah menjadi warga masyarakat sepenuhnya. Agen sosialisasi diantaranya adalah: a.
Keluarga
b.
Teman pergaulan (Peers Group)
c.
Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah)
d.
Media Massa
e.
Masyarakat dan Negara
f.
Agen lainya seperti institusi agama, tetangga, lingkungan pekerjaan, atau institusi lain22
Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibagai menjadi dua macam : a.
Sosialisasi Primer, ini terjadi pada masa pertumbuhan. Yakni dengan cara mengucapkan kalimat, cara bersikap dan lain sebagainya. Pada masa ini agen sosialisasi utamanya adalah keluarga. Diharapkan menurut Peter L. Berger dan Kuckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu menjadi anggota masyarakat (keluarga). Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan
22
www.Wikipedia.com Di ambil hari Rabu tanggal 6- Maret-2013
30 orang lain disekitarnya. Selain itu, disebut primer juga karena kelompok ini bisa menjadi instrument penting untuk control social. Sebagai agensi sosialisasi, kelompok primer berusaha menjaga agar norma dan social yang dianut bersama bisa membentuk sikap dan prilaku anggota kelompok seperti masyarakat. b.
Sosialisasi Sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi social, yaitu tempat tinggal dan tempat kerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama. Terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu. Bersamabersama menjalani hidup terkukung, dan diatur secara formal.23
2.
Pengertian Busana Muslim Modern Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia disamping makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan). Selain berfungsi menutupi tubuh pakaian juga merupakan pernyataan lambang status seseorang dalam masyarakat. Sebab pakaian merupakan perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu, sehinggga berusaha selalu dalam menutupi tubuhnya.
23
. www.Wikipedia.co.id. Di ambil hari Rabu 6-maret-2013
31 Busana adalah sinonim dari kata ―pakaian‖ yang menurut kamus diartikan sebagai ―Pakaian atau perhiasan‖ serta diartikan pula sebagai ―pelindung dari cuaca panas dan dingin‖. Adapun yang dimaksud dengan busana itu sendiri , dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ujung kaki, dalam hal ini termaksud : a.
Semua benda yang melekat dibadan, seperti baju, sarung , celana dan kain panjang.
b.
Semua benda yang melengkapi pakaian yang berguna bagi si pemakai, seperti selendang, topi, sarung tangan dan ikat pingggang.
c.
Semua benda dan gunanya menambah keindahan bagi sipemakai, seperti hiasan rambut, kalung, bros, gelang,cincin yang biasa dikenal dengan aksesoris.24 Sedangkan busana muslimah merupakan pakaian taqwa yang
terkandung di dalam kaidah Islam yang berfungsi untuk menutupi aurat, seperti yang telah tertera dalam Q.S Al-Araaf ayat 26:
―Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa Itulah yang paling baik. Demikianlah tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat‖.25
24
Nina Surtiretna,et. Al, Anggun Berjilbab, Pakaian Wanita Muslimah, (Bandung: Mizan, 1995)h.27-28 25 Al-Qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖ .
32 Penjelasan ayat diatas tidak hanya busana yang menutupi badan, akan tetapi busana yang menutupi aurat.26 Aurat dalam istilah syariat diartikan sebagai bagian yang wajib ditutupi. Islam menentapkan aurat perempuan keseluruhan anggota badan kecuali wajah dan dua telapak tangan, dimana kita diperhatikan untuk tidak membuka aurat dan dilarang pula melihat aurat orang lain. Bagian yang wajib ditutup secara otomatis mengggunakan pakaian atau busana yang memeang dalam hal mode mengalami kemajuan. Terkadanag kemajuan yang dimaksud dengan ―tren mode‖ jauh dari ajaran islam. Allah menganugrahi manusia dengan berbagai nikmat dan karunia yang tak terhingga nilainya. Salah satu nikmatnya adalah dia telah mengajarkan manusia tentang pengetahuan untuk berpakaian. Bila kita melihat sekeliling kita, maka kita akan menemukan bebagai corak dan model busana, yang biasanya berkaitan erat dengan agama, adat, dan kebudayaan setempat. Sejak awal dikenal, busana lebih berfungsi sebagai penutup tubuh, tetapi sekarang fungsi busana meluas sebagai penyataan lambang status pamakainya. Seorang muslimah yang menggunakan jilbab, jelas menunjukan identitasnya terhadap ajaran agama yang dianutnya. Apabila kita buka sejarah tentang busana terbukti busana wanita pada masa keemasan suatu budaya jauh lebih tertutup,sopan, serta 26
h.42
M. Quraisy Shihab, Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta : Lentera Hati, 2004)
33 terkesan elegan, bahkan pada saat itu, busana perempuan barat menutupi sebagian besar tubuhnya yang dikenal dengan istilah long dress. Di Negara-Negara Asia umumnya menutup sebagian aurat malah hampir semua busana bagian bawah menutupi bagian bawah, yaitu menutupi mata kaki, kita sebut saja kimono jepang, sari india, baju kuning Melayu dan lain-lain27 Dalam ajaran islam, busana bukan semata-mata masalah kultural, namun lebih dari itu tindakan ritual dan sakral yang dijanjikan pahala sebagai imbalannya dari Allah SWT, oleh sebab itu dalam hal pakaian, islam menetapkan batasan-batasan untuk kaum wanita. Busana muslimah adalah salah satu bagian dari wujud eksistensi konsep tersebut. Namun terdapat kriteria universal dan batasan umum sebuah busana masuk kedalam kategori busana muslimah antara lain: bukan busana yang membuat ―menarik perhatian‖ atau aneh dari sisi warna bentuk, dan tidak transparan. Beberapa kriteria busana yang dapat dijadikan standar mode atau batasan-batasan untuk busana muslimah berikut ini tampaknya perlu diperhatikan. Beberapa kriteria standar menurut Nina surtiretna: a.
Bagian yang boleh terlihat hanya wajah dan telapak tangan (sampai pergelangan)
b.
Tekstil yang dijadikan bahan busana tidak tipis atau tembus pandang, karena kain yang demikian memeperlihatkan bayangan kulit secara remang-remang. Hadits Nabi : ―dari Ustman bin
27
Nina Surtiretna, et. Al, Anggun Berjilbab, (Bandung : Mizan, 1995)h.21
34 Zaid ia berkata:‖ aku pernah diberi oleh Rosul sehelai qibti yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihgah Al-kalbi. Padanya lalu kuberikan kepada istriku‖. Kemudian Nabi SAW bertanya, ― mengapa qibti itu tidak kau pakai?‘ Aku menjawab ―wahai Rasulullah, kain qibti itu kuberikan kepada istriku.‖ Lalu Nabi bersabda: ―suruhlah istrimu agar member lapisan dibawahnya, sebab aku khawatir kalau-kalau pakaiannya memperlihatkan bentuk tubuh.‖ (HR.Ahmad) c.
Modelnya tidak ketat, karena model
yang ketat akan
menampakkan bentuk tubuh terutama payudara, pinggang dan panggul. Pergunakanlah potongan yang longggar agar sehat, dan memberikan keluasan bagi otot untuk bergerak. d.
Tidak menyerupai pakaian laiki-laki maupun bertingkah laku. Hadits nabi SAW bersabda: ―dikutuk laki-laki yang memakai pakaian perempuan, dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki.
e.
Bukan pakaian untuk popularitas, libas Syurah adalah pakain yang dipakai dengan tujuan meraih kepopuleran ditengah-tengah orang banyak, baik pakaian itu harganya mahal dan pemakainya berbangga hati dengan pakain tersebut, atau pakaian bernilai rendah yang dipakai agar dianggap sebagai orang yang zuhud. Kedua contoh tersebut motivasinya adalah ingin dilihat orang lain (Riya)28
28
H. Salim Bahreisyi, terjemahan Riyad Ash Shalihin, (bandung : Al-Ma‘rif,1987),h1.
35 Dalam alquran surat al-araf ayat 26 membahas tentang pakaian,
―Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa Itulah yang paling baik. Demikianlah tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat‖.29 Dan selanjutnya ide dasar pakaian didasarkan padaQ.S Al-A‘raf ayat 20-22 yang berbunyi :
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". dan Dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua", Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu:
29
Al-Qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖ .
36 "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" Dalam alquran pakain disebut dengan sarabil. Kata ini berarti pakai, apa pun jenis bahannya. Dalam al-quran kata ini hanya disebut tiga kali. Dalam surat Al-Nahl ayat 81.
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)”. Ayat diatas menjelaskan bahwa sarabil adalah pakain yang berfungsi untuk menangkal sengatan panas,dingin dan bahaya dalam peperangan . lalu dalam surat Ibrahim ayat 50
―Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka‖. Ayat diatas menjelaskan tentang siksa yang dialami oleh orang yang berdosa kelak. Dapat dipahami, bahwa pakaian dapat menjadi alat penyiksa, siksa tersebut karena yang bersangkutan tidak menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang diamanahkan oleh Allah.30
30
Waryono Abdul Ghafur, Tafsir Sosial, Mendialogkan Teks dengan Konsep (Yogyakarta : el Saq Pres, 2005),h.166
37 Dari sekian banyak ayat alquran yang berbicara tentang pakaian, dapat ditemukan beberapa fungsi pakaian atau pesan dakwah yang terdapat dalam busana diantaranya sebagai perhiasan, memelihara pemakainya dari sengatan panas dan dingin dari segala sesuatu yang menggganggu jasmani, dan petunjuk indentitas pembeda seseorang dengan yang lainnya. Busana atau pakaian tidak hanya berkaitan dengan masalah etika dan estetika saja, melainkan juga dengan kondisi social, ekonomi, budaya, iklim dan agama. Oleh karena itu sangat wajar apabila alquran banyak membicarakan masalah pakaian. Bahkan Allah menyuruh memakai pakaian terbaik jika hendak beribadah. Modernisasi sudah merambah hampir keseluru aspek dan menyebar dengan cepat. Busana muslim modern barangkali baru kita temui belakangan ini. Pada dasarnya busana muslim modern tidak jauh berbeda pengertiannya dengan
pengertian busana
yang
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ujung kaki,. Hanya saja ditambahkan dengan kata modern. Modern, berasal dari bahasa Latin yang berarti masa kini, terbaru atau muktakhir. Modern juga berarti sikap atau cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman31. Jadi busana modern sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ujung kaki dan memadupadankan dengan era masa kini tanpa menghilangkan unsur busana muslim tersebut. 31
David B.Guralnik,1987, Webster New World Dictionary of the American Languange, New York, Warner Books, hal.387.
38 Baju muslim modern sebenernya juga terdiri dari basis baju muslim konservatif atau yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari: 1. Penutup kepala sering dikenal sebagai sebagai jilbab merupakan ciri khas baju muslim yang paling mudah dikenali. Kini jilbab bukan hanya jilbab konservatif bersegi saja tapi biasanya sudah dilengkapi dengan berbagi macam aksesoris yang cantik penampilan. 2. Ada juga model sarimbit yang cocok digunakan dalam acara-acara besar keluarga karena, merupakan pakaian atau baju serasi untuk pasangan, anak anak dan seluruh anggota keluarga. 3. Gamis yang merupakan baju muslim wanita dengan model lurus, panjang, longgar, sehingga dapat menutupi mulai dari dada sampai mata kaki.
BAB III PROFIL RUMAH BUSANA RABBANI A.
Pengertian Rabbani Ibnu
Katsir
Rabbani berasal
dalam an-Nihayah dari
kata rabb,
fi
Gahribil-Hadits berkata, “Ar-
dengan
tambahan alif dan nun di
belakangnya sebagai bentuk mubalaghah (tingkat berlebihan)‖. Dalam Lisanul „Arab disebutkan, “Ar-Rabbani adalah hamba yang mempunyai pengetahuan tentang Tuhan. Dia adalah ulama yang mengajarkan ilmu yang ringan-ringan sebelum ilmu yang sulit-sulit. Dia adalah seorang ulama yang mantap ilmu dan agamanya‖. Imam
al-Qurthubi
dalam
tafsir al-Jami‟
liahkamil-Quran
menulis, “Ar-Rabbani adalah penisbatan kepada ar-Rabb. Dia adalah orang yang mengajarkan ilmu yang ringan-ringan sebelum yang berat. Dia adalah ulama ahli agama yang mengamalkan ilmunya‖. Dari
beberapa
definisi
di
atas,
kita
tahu
bahawa
dalam
bahasa, rabbaniyah merupakan penisbatan kepada Allah swt. Oleh karena itu, sebagaimana orang menisbatkan dirinya kepada negeri atau marganya, seperti Mishri `berkebangsaan Mesir‘, Syami`berkebangsaan Syam‘ dan sebagainya, ada juga sekelompok orang yang disebut dengan rabbaniyyun, yakni mereka yang telah merealisasikan syarat-syarat untuk menisbatkan dirinya kepada Allah swt.
39
40 Adapun secara istilah, arti rabbani sebagaimana dikatakan oleh Abu Hamid al-Ghazali—adalah orang yang dekat dengan Allah.32
B.
Profil Rabbani Sewaktu awal didirikan, Rabbani ingin merubah paradigma sebagian besar masyarakat yang memandang bahwa wanita yang memakai busana muslim itu kuno dan kampungan. Untuk itu Rabbani ingin menunjukkan bahwa wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat serta tampil gaya dan trendy yang syar'i. Namun di sisi lain, Rabbani juga menghadapi tantangan yang besar. Hal tersebut dikarenakan pada waktu itu wanita yang memakai busana muslimah masih jarang dan belum menjadi trend seperti sekarang. Sikap optimis dari kedua pasangan suami istri ini membuat hal tersebut tidak jadi hambatan, justru dijadikan sebagai tantangan untuk bisa mendobrak trend mode berbusana. Perusahaan ini didirikan oleh sepasang suami istri yaitu Nia Kurnia (President Direktor) dan Amry Gunawan (Vice President Direktor). Secara defacto Rabbani berdiri sejak tahun 1994 dan secara dejure perusahaan ini berdiri pada tahun 2001 (bukti akta notaris). Maka kemudian Perusahaan ini bernama CV. Rabbani Asysa atau lebih dikenal dengan tagline Rabbani Professor Kerudung Indonesia. Asal kata Rabbani terilhami dari salah satu surat di kitab suci AlQur'an yaitu surat Ali Imron ayat 79 yang artinya adalah para pengabdi Allah yang bersedia mengajarkan dan diajarkan kitab Allah.
32
Dr. Majdi Al- Hilalihttp://halaqahkeluarga.wordpress.com/2012/07/24/menjadihamba-rabbani-definisi-rabbani/ di ambil tanggal 9 januari 2014
41
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. Rabbani merupakan perusahaan garment yang bergerak dalam bidang retail busana muslim dengan tagline Professor Kerudung Indonesia. Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung terbesar di Indonesia dengan mengeluarkan produk andalan berupa kerudung instan dan varian produk lain yang juga telah dikembangkan yaitu busana muslim termasuk di dalamnya baju koko, tunik, gamis, kaos tunik serta perlengkapan lain seperti ciput dan manset. Produksi tersebut didukung oleh lima unit pabrik milik Rabbani, dibawah badan hukum usaha CV. Suho Garmindo. Untuk melakukan pemasarannya, saat ini CV. Rabbani Asysa (Rabbani) memiliki outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia. Kantor pusat Rabbani berlokasi di Jl. Dipati Ukur No.44 Bandung. Untuk info lainnya terdapat dalam website Rabbani yaitu www.rabbani.co.id. Sebagai Professor kerudung Indonesia Rabbani tentunya memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan bisnis yang digelutinya.
C.
Visi dan Misi Rabbani a.
Menjadi Perusahaan kerudung terbaik dan terbesar di dunia 2020
42 b.
D.
Mensibgoh Fashion dunia dengan Syariah
Corporate Culture Rabbani 1.
Fokus Konsumen Rabbani mempunyai tujuan untuk menjadikan Retailer terpercaya dimanapun Rabbani berada dengan memberikan standar yang tinggi untuk produk, jasa
pelayaan dan sikap rabbani kepada seluruh
pelanggan 2.
Fokus Kualitas Seluruh karyawan Rabbani mendukung sepenuhnya pengembangan dan pemeliharaan budaya kualitas produk, untuk terus menerus meningkatkan standar
kualitas produk, untuk
meminimalisasi
kegagalan dalam proses produksi dengan menitikberatkan pada pencegahan dengan memproduksi dengan baik dari awal dan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan mengurangi pengembalian keperusahaan. 3.
Fokus Karyawan Rabbani selalu menganggap bahwa karyawan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan sangat berharga bagi perusahaan, sehingga menganggap karyawan harus kami kembangkan dan kami tingkatkan nilai
kompetisinya
secara
terus-menerus,
baik
keterampilan,
pengetahuan dan prilaku sehingga terbentuk karyawan yang kuat aqidahnya, kuat ruhiyahnya dan kuat jasadnya.
43
E. Core Value Rabbani 1.
Selalu Bersyukur a. Totalitas dalam pekerjaan b. Berfikir Positif c. Mencintai Pekerjaan d. Memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder e. Bersikap ihsan dalam berkerja
2.
Semangat Pantang Menyerah a. Selalu memiliki jalan keluar dari setiap masalah dalam pekerjaan b. Berani menghadapi masalah dan tidak menghindari masalah c. Memiliki semangat berkomunikasi berpotensi dalam pekerjaan d. Tidak ada pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan e. Berpihak kepada perusahaan
3.
Perbaikan Berkesinambungan a. Selalu berfikir kreatif dan inovatif b. Berorientasi pada ketidak adaannya kesalahan c. Selalu ada terobosan baru d. Menjalankan Standar Operasi Prosedur (SOP) perusahaan dengan sepenuh hati e. Semua pekerjaan yang dilakukan harus dengan perencanaan dan barometer yang jelas f. Berbicara dengan fakta dan data sesuai dengan ratifikasi perusahaan (pengesahan)
4.
Peduli Dalam Setiap Keadaan
44 a. Menjaga asset perusahaan b. Peduli dengan tempat bekerja dan lingkungannya c. Selalu berusaha untuk mencegah kerugian perusahaan d. Sekecil apapun masalah tidak dianggap sepele apalagi diremehkan 5.
Memiliki Tanggung Jawab Yang Tinggi a. Bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas b. Berani mengambil resiko baik material maupun non material c. Memberikan kemampuan yang terbaik untuk perusahaan d. Membela Advokasi perusahaan dalam kondisi apapun selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT.
F. Struktur Organisasi Rabbani Struktur organisasi merupakan landasan suatu organisasi untuk menentukan pembagian tugas, tanggung jawab dan pelimpahan tugas secara jelas sehinggga koordinasi secara struktul dapat dilaksanakan dengan baik guna menunjanga aktifitas perusahaan. Tanpa didukung oleh strutur organisasi teratur, tentunya perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar sebagai mana yang diharapkan. Secara garis besar strutur organisasi dapat di artikan sebagai hubungan kerja antara bawahan dan atasan dalam suatu perusahaan atau bagian satu dengan bagian yang lain dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi yang ada dan berlaku di Rabbani adalah struktur yang berbentuk garis dimana garis otoritasi ini dikomando langsung top
45 management dan low management. Jadi komando dari atasan bisa langsung diterima dan dilaksanakan oleh bawahan. Struktur perusahaan Rabbani busana muslim terdiri dari Direktur dan Wakil Direktur yang dalam menjalankan operasional perusahaan di bantu oleh empat manager fungsional yaitu manager marketing, manager human general, manager finance dan accounting, dan manager produksi. Dalam menjalankan tugasnya, setiap manajer dibantu oleh bagian masing -masing depertemen seperti departemen marketing yang terdiri dari inventory, service delivery, dan marketing enlighment, marketing outlet, marketing branch, dan marketing communication. Sedangkan divisi desain berada dibawah marketing communication.33 Deskripsi Tugas Melihat dan memperhatikan struktural organisasi yang ada serta penjelasan yang diberikan oleh pihak perusahaan, maka deskripsi dan masing-masing jabatan diuaraikan sebagai berikut: 1.
Grand Manager Grand Manager Memiliki tugas dan wewenang dalam mengelola dan bertanggung jawab atas jabatan sistem pengendalian internal, memimpin dan mengurus perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efetivitas perusahaan.
2.
Manajer Produksi Manager Produksi bertanggung jawab dan mengorganisir seluruh kegiatan produksi dan membuat laporan produksi.
33
Sumber http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/616/jbptunikompp-gdl-donnywijay-307963-bab2ti-n.pdf tanggl 31-5-2013, 6:22 .
46 3.
Pelaksanaan Produksi Pelaksanan produksi memiliki tugas memproduksikan barang sesuai permintaan bagian desain dan kraetif serta bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan unit produksi yang sedang dialakukan.
4.
Quality Control dan Administrasi Gudang Quality Control dan Administrasi Gudang berwenang dalam mengecek apakah barang sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan atau belum dan mencatat segala sesuatu yang berkaiatan dengan administrasi digudang.
5.
Kreatif Manajer Kreatif manajer bertanggung jawab atas seluruh desain serta membuat sesuatu yang berbeda dan unik untuk selanjutnya diserahkan kepada divisi setting dan desain untuk di rencanakan.
6.
Desain dan Setting Setting dan Desain berwenang atas mendesain produk sebelum dikerjakan oleh pelaksana produksi dan mencari desain baru yang sesuai dengan keinginan konsumen.
7.
Manajemen Pemasaran Marketing Manager bertanggung jawab atas menentukan kebijakan pemasaran dan mengontrol aktifitas pemasaran.
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN A.
Strategi Public Relations Rumah Busana Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Modern Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan berhasil memasarkan produk yang dihasilkan dengan baik. Dengan demikian pemasaran perlu mendapat perhatian perusahaan dengan tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya. Dikaitkan
dengan
keadaan
dimana
persaingan
dunia
usaha
menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk berpikir faktor apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan produknya. Besar kecilnya perkembangan penjualan pada hakekatnya dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut berupa antara lain: situasi perekonomian, kebijakan pemerintah, keadaan pesaing serta selera dari konsumen itu sendiri. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang dapat dikendalikan
47
48 oleh perusahaan, faktor tersebut antara lain berupa keadaan produk, penetapan harga, cara-cara promosi, saluran distribusi dan kegiatan penjualan itu sendiri. Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk dan teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta meningkatkan
penjualan.
Sedangkan
daya
juang
diperlukan
agar
bersemangat dan mempunyai kekuatan secara spiritual serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya. 1.
Bentuk Sosialisasi Busana Muslim Modern yang dilakukan oleh Rabbani Dakwah bukan hanya bertujuan membuat seseorang mengerti akan
misi dakwah yang disampaikan oleh mubaligh, akan tetapi lebih jauh dari pada itu bertujuan membuat orang tersebut bersediah merubah sikap dan tingkah laku hidupnya ke arah yang lebih baik. Pencapaian tujuan akhir inilah suatu perjuangan komunikasi dakwah yang paling berat. Untuk mencapai tujuan akhir komunikasi diperlukan langkah-langkah tertentu.34 Seorang komunikator tidak hanya terbatas pada usaha penyampaian pesan semata, akan tetapi seorang komunikator juga harus concern terhadap kelanjutan dari efek komunikasi terhadap komunikan untuk melakukan usaha tertentu sesuai dengan apa yang diharapakan. ataukah komunikan tetap pasif (mendengar tetapi tidak melaksanakan), karena komunikasi yang disampaikan itu membutuhkan follow up, maka setiap komunikator harus mampu mengidentifikasi dirinya sebagai public figure. 34
A.Hasyim Dustur, ―Dakwah Menurut Al-Qur‟an”, (Jakarta: Bulan Bintang,1974), cet.ket-
1,h.25
49 Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangat penting. Komunikator adalah sebagai alat dalam strategi komunikasi. Komunikator akan berhasil untuk melakukan perubahan tingkah laku, sikap dan pendapat melalui mekanisme daya tarik, hal ini terjadi komunikasi merasa nyaman dengan komunikator dan pesan yang disampaikan juga menarik komunikan. Menurut Harold D laswell, dalam proses komuniksi sebenernya menjawab pertanyaan: Who says what in which channel to whom whit what effect (siapa mengatakan apa kepada siapa melalui saluran apa dan dengan effek apa) a.
Who (siapa komunikator) Pada dasarnya komunikator harus menyesuaiakan ucapannya dan bersifat bijaksana. Komunikator harus berfikir secara konseptual dan bertindak secara sistematik dan sistemik. Komunikator adalah orang yang menyampaikan sebuah pesan komunikasi. Rabbani sebagai komunikatornya yang menyampaikan apa yang dikomunikasikannya melalui busana muslim sebagai pelopor dalam menciptakan dan mensosilaisasikan busana islam.
b.
Says what (pesan apa yang dinyatakan) Saat
berkomunikasi
pesan
adalah
komponen
penting
dalam
komunikasi tersebut. Komunikasi tidak berjalan dengan baik bila salah satu komponen didalamnya kurang melengkapi. Dalam hal ini pesan yang disampaikan rabbani adalah bahwa mengenakan busana muslim merupakan perintah Allah SWT yang harus dikerjakan serta wajib hukumnya.
50 c.
In which channel (saluran apa yang digunakan) Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengatar. Assosiation for education and communication technology (AECT) mengertikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses transmisi informasi. Sedangkan education association mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanupulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan apapun dan dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.35 Media adalah salah satu pendukung terjadinya komunikasi. Dalam mengenalkan produknya rabbani memanfaatkan banyak media social. Yakni menggunakan media social seperti Facebook dan Twitter. Rabbani juga telah memiliki website sendiri dengan nama www.rabbani.co.id sejak tahun 2005. Dalam website resmi rabbani ini para pelangga dapat melihat semua produk-produk rabbani serta kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung Dalam bukunya teori komunikasi massa oleh John Vivian yang menyabutkan media komunikasi adalah buku, majalah, Koran, radio, advertising, internet, dan televise. Rabbani sudah menggunakan beberapa media tersebut dalam mensosialisasikan busana muslimnya. Koran juga sebagai media yang penting yang digunakan Rabbani untuk mengenalkan produk rabbani keseluruh lapisan masyarakat. Rabbani mengharapakan setiap pembaca tahu bahwa
35
Asnawir, M Basyiruddin Usman, “Media Pembelajaran,” (Jakarta:PT. Intermasa, 2002), cet ke-1,h.11
51 rabbani adalah pelopor kerudung instan namun tetap mengedepankan unsur syar‘i. Majalah Umii dan Sabili merupakan media cetak yang digunakan rabbani untuk mensosialisasikan Busana muslim moden namun tetap sesuai dengan syariat islam. Iklan adalah hal yang paling mujarab dalam merangkul dan mendapatkan konsumen yang banyak dalam memasarkan sebuah produk. Rabbani juga melakuan itu dengan membuat iklan kekoran, majalah-majalah islami, atau situs-situs yang memuat tentang busana busana muslim. Rabbani mempromosikan sebagai pelopor busana muslim. Televisi memang menjadi sebuah alat media yang mengena di hati masyarakat dan masih menjadi media yang banyak penontonnya. Hamper seluruh rumah di Indonesia memiliki televisi . Rabbani sudah bekerja sama dengan saluran televisi yang di Indonesia. Seperti RCTI, ANTV, TRANS TV, SCTV, TRANS7,MNC TV36. Kerja sama ini dilakuakan untuk memberikan kontribusi positif dalam pengiklanan seperti menggunakan produk rabbani dalam setiap program yang ada di stasiun Tv. Salah satu program yang produk Rabbani dipakai adalah pada program acara Mamah Dedeh yang di siarkan di ANTV. Dan sejumlah sinetron-sinetron yang menghiasi layar kaca rabbani turut ambil andil didalamnya dengan menyediakan produk-produk untuk para telentnya.
36
Wawancara khusus dengan Pak Ferly Pangharibuan sebagai Marketing Komunikasi
52 Dengan media-media komunikasi inilah rabbani berkembang dalam pemasaran dan peningkatan konsumen busana muslim khususnya. Dan strategi awal mensukseskan sosialisasi untuk mengenakan busana muslm pada masyrakat Indonesia terwujud. d.
To whom (siapa komunikannya) Rabbani sebagai komunikator yang banyak dilihat oleh komunikannya harus dapat memberika citra yang baik dalam setiap pesan yang disampaikan kepada komunikannya dalam hal ini (pelanggannya) . Jika sudah mengetahui sifat-sifat komunikan. Ada dua tatanan komunikasi yang efektif. 1)
Komunikasi tatap muka Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila komunikator
mengharapkan efek perubahan dari komunikan. Rabbani sebagai komunikator pada komunikasi tatap muka dengan membangun outlet yang tersebar diberbagai tempat sebagai media tatap muka bagi pelanggan. Melalui media ini Rabbani dapat mengetahui bagaimana keinginan pelanggannya serta pelangggan dapat lebih leluasa untuk mengetahui dan mendapatkan informasi. 2)
Komunikasi bermedia Komunikasi
bermedia
umumnya
dipergunakan
untuk
menyampaikan informasi. Media ini dapat menampung semua masukan baik yang bersifat saran ataupun kritikan dari pelanggan sehingga dapat dijadikan masukan untuk menjadi lebih baik lagi bagi
53 Rabbani dalam mensosialisasikan atau mengenalkan produk busana muslim dengan strategi yang lebih matang. Sasaran besar produk pemasaran rabbani ditunjukan kepada masyarakat umum kels menengah dan kelas atas. Selain itu juga ditunjukan bagi kaum remaja dan anak-anak. Diharapkan dengan berbagai motif serta disaine yang sederhana namun tetap up date dapat dijadikan sebagai acuan busana yang dikenakan sehari-hari. e.
Whith what effect Efek dari pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator akan timbul pada komunikan sebagai sarana komuniksi. Efek yang diharapkan oleh rabbani kepada masyarakat Indonesia adalah kesadaran bagi masyarakat muslim Indonesia untuk selalu berbusana dengan yang disyariatkan oleh agama Islam. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif.37 Artinya antara komunikator yakni pihak Rabbani yang melayani pelanggan dalam berkomunikasi adanya feedback antara komunikator yang tak lain pihak rabbani itu sendiri dengan komunikan yaitu pelanggan. Serta pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pelanggan.
2.
Strategi Public Relation Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Modern Social media merupakan media yang digunakan untuk bersosialisasi/berkomunikasi,
37
terutama
menggunakan
Obeservasi langsung di kantor Rabbani Rawamangun sekaligus Outlet resmi
internet,
54 sehingga proses sosialisasi dapat menjadi lebih mudah dan lebih luas, seluas internet itu sendiri (tanpa terhalang batas geografis), selama pengguna terkoneksi dengan internet. sekarang ini telah kita ketahui teknologi semakin canggih dan berkembang pesat, salah satu contohnya yang sedang booming adalah situs-situs jejaring social (social network)
yang menyedot perhatian banyak kalangan
masyarakat. Facebook dan Twitter merupakan jejaring social
ini
sangat digemari anak kecil, remaja maupun dewasa. Pemanfaatan internet akhir - akhir ini juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga menjadi bagian dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Tak terkecuali dengan rabbani pun mengggunakan media social untuk memperkenalkan semua produknya kepada seluruh lapisan masyarakat lewat media social ini. Menurut Ferly Pangaribuan selaku marketing komunikasi rabbani. Produk rabbbani pun di kenal kan melalui media elaktronik seperti turut ambil andil dalan setiap kegiatan baik yang bersifatnya cerita film atau pun konser-konser yang bertajukan dengan acara keagaman seperti konser kemenangan hari raya Idhul Fitri dalam konser ini biasa para public figure laki-laki mengenakan baju koko dari Rabbani. Maraknya cerita-cerita sinetron yang bertemakan agama menjadi peluang bagi rabbani untuk ikut menjadi sponsor pakain bagi para actor dan aktris pada program sinetron tersebut salah satunya
55 yaitu Tukang Bubur Naik Haji, untuk acara yang bersifat memberikan Nasehat atau ceramah Rabbani menggandeng Mamah Dedeh untuk terus mengenakan busana serta jilbab dari produk Rabbani . Penggunaan public figure seperti Mamah Dedeh serta Astri Ivo pun merupakan langkah strategi yang Rabbani lakukan untuk terus memperkenalkan
produk-produknya.
Saat
ini
pun
Rabbani
menggandeng artis muda fatin shidqia sebagai brand ambassador Rabbani.
Fatin
adalah
sosok
anak
muda
yang
energik
.
kencenderungan masyarakat kita yang senang mengikuti sosok yang di idolakanya menjadikan ini sebuah peluang yang sangat jitu bagi rabbani selain untuk mengenalkan produknya, hal ini pun dapat membuka mainset kaum muda yang beranggapan bahwa mengenakan busana muslim adalah hal yang sangat ketinggalan zaman. Rabbani selalu mementingkan kesyar‘ian dalam berbusana tanpa meninggalkan trend berbusana yang sedang berkembang saat ini. Menghasilkan produk yang tidak membentuk dan memperlihatkan bentuk tubuh tidak membuat produk-produk rabbani terkesan tua dan ketinggalan zaman. Pilihan warna, menggunaan bahan dengan kualitas yang bagus serta disaing yang simple nan manis terus ditingkatkan oleh Rabbani demi membuat masyarakat dan pelanggannya untuk terus menggunakan produknya. Public relation dan strategi dalam suatu perusahaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, strategi menurut institute of public relations adalah usaha terencana dan terus – menerus untuk
56 mencapai tujuan serta mempertahankan niat yang baik dan saling pengertian antara organisasi dengan publik.38 Dalam upaya menarik minat masyarakat terhadap produkproduk Rabbani. Public Ralation Rabbani menentukan strategi yang tepat guna melancarkan keinginan dan target strategi tersebut. 1.
Strategi lewat program –program menarik Begitu pesatnya persaingan, sangat berbahaya bagi perusahaan bila hanya
mengandalkan
produk
yang
ada
tanpa
usaha
untuk
mengembangkannya. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualannya perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk kearah yang lebih baik. Strategi yang dilakukan rabbani dalam hal ini dengan memberikan potongan harga atau diskon untuk produk-produk tertentu. Diawal kemunculannya rabbani hanya memperkenalkan produknya yang berupa kerudung instan seiring dengan semakin berkembangnya mode busana muslim rabbani pun kini memproduksi berbagai jenis keperluan untuk kaum muslim baik perempuan maun laki-laki , remaja ataupun orng dewasa. 2.
Strategi menjaga citra positif Pengusaha harus berusaha untuk dapat meraih keberhasilan atau tujuan serta sasaran yang lebih tinggi dalam menyusun strateginya. Mendapatkan image atau citra yang baik bagi perusahaan merupakan sasaran yang tertinggi. Citra adalah tujuan utama, sekaligus
38
Frank jefkins, Public Relations (Jakarta: Erlangga, 2003), hal .9
57 merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations. Penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan timbulnya respek pelanggan. Kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra perusahaan atau jasa pelayanannya diwakili oleh public relations. Citra itu berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan secara individual, Public relation merupakan profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Public relations dianggap menjadikan perusahaannya menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya ia harus bias membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif. 3.
Strategi promosi Untuk mempertahankan citra positif rabbani selalu menanggapi dan Betapapun baik serta bermanfaatnya suatu produk akan tetapi jika tidak dikenalkan kepada konsumen maka akan sia-sia rasanya. Proses sosialisasi perlu dilanjutkan dengan promosi untuk meningkatkan pemanfaatan layanan maupun informasi yang disediakan rabbani . Aktifitas promosi juga dapat dilaksanakan secara simultan dengan proses sosialisasi. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh public relation Rabbani untuk melakukan promosibertindak cepat jika mendapatkan teguran dari pelanggannya Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan atau organisasi menggunakan acuan promosi yang terdiri:
58 a.
Advertensi suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai oleh suatu spomsor tertentu yang bersifat nonpersonal.
b.
Personal selling merupakan menyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan
c.
Promosi penjualan merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi dan publisitas yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan, demostrasi dan segala penjualan yang dilakukan secara teratur.
d.
Publisitas, merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media teresebut39
Strategi sosialisai dalam penyebaran informasi melalui media cetak Contoh gambar
39
Sofjan Assauri, M.B.A, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Raja grafindo Persada, 2010),
h.268.
59
Media cetak merupakan salah satu media massa yang efektif karena merupakan bagian dari saluran informasi yang mencapai semua lapisan masyarakat. Disamping media digital dan media elektronik, media cetak biasa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci, namun ada beberapa kelemahan yng dimiliki media cetak, yaitu penyampaian informasi bersifat tertunda tidak seperti media elektronik. Berikut adalah beberapa strategi promosi yang dilakukan oleh Rabbani: a.
Strategi Even . Menurut Ferly Pangaribuan selaku marketing Komunikasi Rabbani untuk waktu waktu tertentu rabbani selalu membuat kegiatan baik yang bersifat keagamaan seperti mengadakan
60 pengajian di outlet resmi rabbani , atau pun dengan mengadakan pragaan produk yang di hadiri oleh para pelanggan . b.
Stategi lewat sponsoring Dalam aktifitas pemasaran, Rabbani pun turut ambil andil pada setiap kegiatan seperti menjadi sponsor dalam acara di televisi.
c.
Personal Selling Personal Selling adalah improvisasi dari penjualan dengan menggunakan komunikasi person to person. Personal selling sangat dominan dalam industry. Dalam marketing, personal selling merupakan mitra penting yang tidak dapat digantikan dengan unsur promosi lainnya. Personal selling biasanya dilaksanakan oleh sales dibawah naungan menager penjualan yang mempromosikan produk secara langsung pada pasar sasaran.40 Personal selling diartikan sebagai hubungan antara dua orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan hubungan timbale balik dalam rangka membuat, mengubah, menggunakan atau membina hubungan komunikasi antara produsen dengan konsumen.41
40
John E.Kennedy, Marketing Communication Taktik dan Strategi (Jakarta:PT Bhuana Ilmu Populer,2009)h.33 41 Sofjan Assauri, M.B.A Manajemen Pemasaran (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010). h.278
61
Bab V PENUTUP A.
Kesimpulan Banyaknya media komunikasi yang digunakan seperti televisi, internet dan media cetak.
Keterlibatan public figure dalam mensosialisasikan
busana muslim Seperti Fatin Shidqiah Lubis yang menjadi brand Ambasador Rabbani saat ini. Serta pelayanan yang ramah dari karyawan Rabbani merupakan strategi yang dilakukan oleh public relation rabbani. Selain itu pula Rabbani sering mengadakan pengajian guna untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antara pihak Rabbani dan masyarakat sekitar. Penggunaaan media seperti televisi, internet ataupun media cetak seperti koran, majalah dan lainnya adalah alat yang paling ampuh untuk menarik pelanggan. Rumah busana saat ini merupakan media yang tepat untuk mengembalikan citra Islam di Indonesia melalui busana muslim. Rabbbani membuat produk busana yang memberikan ketertarikan pelanggan dengan motif yang indah serta sesuai dengan syar‘i. mensosialisasikan busana islami adalah bentuk komunikasi dakwah yang menuntut masyarakat peka akan busana yang seharusnya dikenakan, dan Rabbani selalu ingin memberikan yang terbaik dalam hal mengenakan busana muslim agar selalu sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan. Selain itu pula Rabbani ingin memberikan kepuasan bagi para
62 pelanggannya. Kepuasan dan pengakuan keberadaan rabbani adalah tujuan awal busana muslim dapat tersebar. Faktor pendukung dalam mensosialisasikan busana muslim Rabbani yaitu Rabbani memiliki banyak outlet yang tersebar di seluruh daerah. Adanya kerja sama diantara para pegawai, serta sarana dan prasana yang memadai. Sementara faktor penghambatnya ialah masih adanya masyarakat yang beranggapan busana mulim itu kuno, sulit untuk digunakan, kondisi harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan busana non syar‘i, serta masih kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan busana muslim. Aktivitas yang dilakukan public relations atau marketing komunikasi Rabbani dalam upaya menarik minat mensosialisasikan busana kepada masyarakat luas yaitu dengan menjaga citra baik perusahaan maupun pribadi. Biasanya citra berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan secara individual. Promosi-promisi juga kerap dilakukan oleh Rabbani. Dengan membuat acara-acara seperti pengajian kerap dilakukan demi untuk juga mengenalkan produk serta mempererat rasa kekeluargaan antara Rabbani dan pelangganannya. Dari beberapa bentuk strategi public relations rabbani dalam mensosilisasikan busana muslim yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan peran public relations, sales marketing, marketing komunikasi, sejauh ini terbukti ampu memperoleh hasil yang sesuai dengan proses dan tahap-tahap yang dilakukan.
63
B. Saran 1.
Kepada Rabbani agar lebih meningkatakan kegiatan kegiatan yang bersifat keagaman seperti mengadakan pengajian serta seminar seminar tentang keagamaan .
2.
Kepada karyawan selalu memberikan contoh bagaimana busana yang menurut syar‘I sehingga bagi yang melihat tergugah untuk mengggunakan dengan hati senang.
3.
Diharapkan di masa yang akan datang, terjadi perkembangan yang lebih pesat di dalam dan di luar lingkungan Rabbbani. Dan diharapkan rabbani menjadi contoh yang baik bagi rumah busana yang lain. Dengan demikian banyak masyarakat kita yang tergugah, sadar dan dengan senang hati mengunakan busana muslim yang menurut syar‘i di manapun dan kapanpun.
64
DAFTAR PUSTAKA Assumpta, Maria. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta:Grasindo, 2002. Asnawir, M Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran.Jakarta: Intermasa, 2002 Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja grafindo Persada, 2010 Budiono M. A. Kamus Ilmu Populer Internasional. Surabaya: Alumni, 2005 Bahreisyi, H. Salim. terjemahan Riyad Ash Shalihin, Bandung: Al-Ma‘rif,1987 David, Fred R. Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Perhelindo, 2002 Dustur, A. Hasyim. Dakwah Menurut Al-Qur‟an. Jakarta: Bulan Bintang,1974 Ghafur, Waryono Abdul. Tafsir Sosial, Mendialogkan Teks dengan Konsep. Yogyakarta : el Saq Pres, 2005 Hidayat, Rakmat Taufik, Bandung:Pustaka,1993.
dkk.
Khasanah
Busana
Muslimah.
Jefkins, Frank. Public Relation. Jakarta: Erlangga, 2003 Kennedy, John E. Marketing Communication Taktik dan Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2009 Morrissan, Pengantar Public Relations Strategi menjadi Humas Profesional, Jakarta: Ramdani Prakasa, 2006. Moh. Nasir D. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993. M. Quraish Shihab. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah:Pandangan Ulama Masa lalu dan Cendekiawan Kontemporer. Jakarta: Lentera Hati, 2004. Neni, Yulianita. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:P2U-LPPM Unisba, 2007. Nina, Surtiretna, et.Al. Anggun Berjilbab. Bandung: PT.Al-Bayan, 1997 Onong Uchyana, Effendy. Rosdakarya, 1992.
Dinamika Komunikasi.
Bandung:PT Remaja
.......................................... Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:PT Remaja Rosdakarya 2007.
65
Oliver, Sandra. Strategi Public Relation. Erlangga: Jakarta, 2006 al-qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖. Rakhmat, Jalaluddin. Islam Alternatif. Bandung: Mizan, 1986 Setyodarmodjo, Seonarko. Public Relatios. Pengertian, Fungsi Public Relation dan Peranannya. Surabaya: Papyrus Widjaya, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara, 1997. REFERENSI INTERNET www.Wikipedia.com Di ambil hari Rabu tanggal 6- Maret-2013 www.Wikipedia.co.id. Di ambil hari Rabu 6-maret-2013 www.Rabbani.com
T 1t
-/"
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITASISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH TAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Telepon/ Fax : {0?1)7 432728/ 7 4703580 Website:uwri'.fdkrrinlakarta.ac.id, E-mail:
[email protected]
]1. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat15412lndonesia
Nornor: Un.ol/F5/KM.o1 3i3o7s
nt'I3
lD u.i zotr Jakarra.
Lamp : Hal : PenelitianAilarvancara
Kepada Yth. Bpk.lVlaryono (Rabbani Rawamangun) di Tempat
Assalamu' alailatm l4/r. lilb. Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini :
Nama Nomor Pokok Jurusan/Semester
: MaesaMulyaningsih : 108C51000172 : KomunikasidanPenyiaranIslam (KPD ,'X
bermaksudmelaksanakanpenelitiar/wawancarauntuk bahan penulisan skripsi yang berjudul Strategi Public Relation Rabbanidalam Mensosialisasikan BusanaMuslim Modern. Sehubungandenganitu, kami memohonkepadaBapaMbu/Sdr.kiranya berkenan menerimarnahasiswa penelitian/wawancara kami tersebutdalampelaksanaan dimaksud. Demikian,atasperhatiandanperkenannya kami mengucapkan terimakasih. ll'assalamu'alaikum Wr. Wb.
Subhan,MA 1 1 01 9 9 3 0t3 0017 Ternbusan: 1. PembantuDekanBidangAkademik 2. Ketua JurusanKomunikasidanPenyiaranIslam(KPI) Fakultas Ilmu DakwahdanIlmu Komunikasi
{ i
,
ffi' fhffI
qoi|EI
.-**-*--
lJ
KEMENTERIAN AGAMA ISLAMNEGERI(UIN) IJNIVERSITAS SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA
FAKULTASILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/Fax:lw\7432728 /74703580 E-mail:dakwah@fdk'uiniakarta'ac'id wwr4'fdkuinjakarta'ac'id' website: --
Indonesia Jl.Ir. H. JuanclaNo. 95 Ciputat 15412
st3OTb Nomor: Un.0l/F5/KM'01
nol3
1Ou.i zotl Jakarta,
Larnp : : PenelitianAilawancara Hal
Kepada Yth. Bpk. Yunki SYailendra (Rabbani Rawamangun) di Tempat
Assalamu'alaikum Wn llb. bahrryamahasiswa Fakultas Ilmu Dengan hormat bersama ini kami sampaikan Jakarta di bawah ini : Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Nama Nomor Pokok Junrsan/Semester
: MaesaMulYaningsih :1C8051000172 Islam(KPI) / X : KomunikasidanPenyiaran
untuk bahan penulisan skripsi 1'ang bermaksud melaksanakan penelitianivrawancara Busana Muslim ilelation Raibant dalay Mertsosialisasikan berjudul strategi'iiitt, Modern. Sehubungandenganitu,kamimemohonkepadaBapak/Ibrr/Sdr.kiranyaberkenan p"ttetitian/wawancaradimaksud' menerima mahasiswakami tersebutdalam pelaksanaan terima kasih' Demikian, atasperhatiandan perkenannyakami mengucapkan Wassalamu'alaikum Wn Wb' Dekan,
Subhan,MA
I l 0 1 9 9 3 0 |3 004+
Tembusan: 1. PembantuDekan Bidang Akademik 2.KetaaJurusan Komunikasi dan PenyiaranIslam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
t{
SURATKETERANGA}I Denganini menyatakanbahw4 Nama
: MaesaMulyaningsih
Nim
: 1080510001'12
Universita
: UIN Syarif HidayatullahJakarta
Adalah benartelatrmelakukanpenelitianuntuk keperluantugasakhri skripsi di kantor Rabbani Rawamangun Jl. Pemuda No 1 Rawamangun Jakarta Timur denganjudul skripsi "strategi Public RelationsRabbaniDalam Mensosialisasd
Ferly Pangaribuan
HASIL WAWANCARA Nama : Ferly Pangaribuan Jabatan: Marketing Komunikasi 1. Seberapa berpengaruhnya public relation di Rabbani? Sangat penting karena Public Relation bertugas sebagai penghubung antara atasan dan bawahan, antarapara reseller dengan staf dari rabbani. 2. Apakah sarana untuk menjalankan fungsi PR sudah memadai di Rabbani Untuk sarana memjalankan fungsi PR Alhamdulillah sudah sangat memadai di rabbani Rawamangun. 3. Bagaimana cara Rabbbani menjalin komunikasi dengan para coustemernya? Di Rabbani kami mempunya Call Center untuk informasi bagi coustemer yang tidak bias datag langsung ke outlet kami, selain itu Kami selalu membuat kegiatan seperti pengajian untuk menjalin silaturrahmi dengan para reseller atau pun costumer yang kebetulan berkunjung. Kegiatan
ini dilakukan selain untuk memdekatkan diri dengan para
pelanggang juga untuk menambah keilmuan agama untuk kita semua . 4. Bagaimana Rabbani membentuk citra baik bagi masyarakat? Dengan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk para reseller dan terus membuat kegiatan yang positi . 5. Jenis media online apasaja yang digunakan untuk mensosialisasikan busana muslim”? Untuk media online kami menggunakan facebook dan twitter. Yang kita ketahui kedua media tersebut merupakan yang sedang booming saat ini . meski masih ada media social yang lainnya .
6. Media mana yang paling efektif Pada dasarnya kita menggunakan semua media untuk mengenalkan produk-produk yang kita keluarkan .dankesemua media tersebut sangat effektif dalam memperkenalkan produk-produk kami. seperti media televisi
7. Apakah strategi ini sudah sejalan dengan visi dan misi perusahann Sejauh ini sudah sangat berjalan meski masih sering menemukan kekurang. namun kami akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta kwatitas agar tercapai tujuan dari strategi yang kami buat.
8. Apa tujuan akhir dari strategi tersebut Tujuan akhirnya agar masyarakt dapat menerima kehadiran produk produk rabbani sebagai media syiarislam yang memang menganjurkan wanita untuk menutup aurat sebagaimana yang sudah tersurat dalam al-quran.
vI
Oulet Rabbani Rawar,rangun
r. I
llv
1
{
f::-libT
I
s;
A tt
':i
"7l
i
rd
rrd trt -
ffi; -fu;/r'* "a
'i",1
ir
,l#*.fftr r-r r*
h::,b-. . L"
C ).1.1.- ' stlr f
1[ * f
i i
Produk Rabbani Jenis-Jenis
Lcaf
\ar ara
l l 1 'b ri dl l Y
rl
R
I
i\
j'i
iccrtic Ligltt lJatttbt'o
[scudtr I rglit
l',scrrclo
l)ic:attto
\\;rslrlrrtc