PERANAN RATIH SANGGARWATY DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH
fli\1-rimA
~J,; r
"%n.
ti:'!:d1J}i.
kl:.~;fUt:a.~1
.
•. ·-a~·~·····;~_:: »:».»»»: .. · !J>. ..... ••·· '? f<'l\(f'. ... C?.\. . -:-...D--r::.~ .. ·"" • ·••••
: ......................... .
oleh: Syahrani Fauziah
Nll\1: 104051001807
JURUSAN K01\1UNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN K01\1UNIKASI UNIVERSITAS ISLAI\1 NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH TAVADTA
,.
.............. .
PERANAN RATIH SANGGARWATY DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos I)
Oleh Syahrani Fauziah
NIJ\11: 104051001807
Pembimbing
Rubiyanah
NIP: 150286373
JURUSAN KOJ\IIUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAl\1 FAKULTAS DAKWAH DAN KOJ\IIUNIKASI UNIVERSITAS ISLAl\1 NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PERANAN RATIH SANGGARWATY DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH, telaah diujikan dalam
sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 26 Juni 2008, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Program Studi Strata I. Jakarta, 26 Juni 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota,
1 Dr. Arief Subhan, MA
Mualimin Ibrahim, S. Pd.I
NIP: 150262442
NIP: 15021956
Anggota,
NIP: 150275384
NIP: 150276299
Pembimbing,
LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UfN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karyajiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlakudi UIN Syarif Hidayatullah.
Ciputat, I 0 Juni 2008
Syahrani Fauziah
ABSTRAK
Nama
: Syahrani Fauziah
NIM
: 104051001807
Fakultas
: Dakwah dan Komunikasi
Jurusan
: Komunikasi Penyiaran Islam
PERANAN RATIH SANGGARWATY DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH
Indonesia sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim dan menganut agama Islam, yang menjunjung tinggi nilai estetika dalam pergaulan sehari-hari. Dalam Islam diajarkan begitu banyak hal dari yang terkecil hingga permasalahan yang terbesar. Berbusana yang baik tentu saja masuk ke dalam sistem ajaran Islam, karena Islam sebagai agama dakwah, dan merupakan suatu sistem yang lengkap sesuai dengan fitrah insani. Dakwah juga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pengalaman keislaman seseorang dalam lingkungan sosial budaya yang beragam. Oleh karenanya, penyampaian pesan-pesan dakwah ini pun dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai keahlian dan keterampilan masingmasing pelaku dakwah, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip dan kaidah ajaran Islam. Dakwah dapat dilakukan melalui media seni, sastra, budaya lisan, tulisan, dan perbuatan (salah satu bentuk perbuatan dakwah adalah berbusana muslimah). Dari penjelasan di atas, penulis merumuskan dua rumusan masalah, yaitu kegiatan apa saja yang dilakukan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah, dan bagaimana harapan para narasumber terhadap peranan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah. Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif, bentuk penelitiannya adalah penelitian lapangan (fie/ research), dan teknik penulisannya bersifat deskriptif analitik. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana peran Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah di berbagai media. Melalui wawancara, observasi, dan, dokumentasi. Dalam mensosialisasikan busana muslimah, Ratih berusaha menyumbangkan sesuatu yang memang menjadi keahliannya untuk menjadi altematif bagi para muslimah yang ingin memadukan keindahan clan kebaikan dalam berbusana sesuai syariat Islam. Semakin banyak perempuan yang memilih mengenakan busana muslimah, yang menutup seluruh aurat membuka pula berbagai gaya berbusana muslimah yang selalu up to date dari segi model dan tidak terkesan kuno. Dan dari berbagai sosialisasi yang dilakukan Ratih, diharapkan dapat menggugah minat orang-orang lain yang belum menggunakan busana muslimah dalam kehidupannya sehari-hari, mau menggunakan busana mnslimah. Secara lan11sunrr hal ini. adalah hagian dari aiakan ( dakwah) imtnk-
KATAPENGANTAR Bismillaltirraltmanirraltim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Indah. Allah yang menjadikan keindahan sebagai salah satu tanda keagungan-Nya. Allah yang menganugerahkan keindahan sebagai sumber kreasi daan inspirasi bagi mereka yang berjiwa seni, dan Allah pulalah yang memberikan penulis kesempatan untuk bisa melatih kesabaran dalam menempuh jenjang perkuliahan, hingga sampai terselesaikannya skripsi ini sebagai tugas akhir dalam studi. Dan tak lupa Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi yang mulia, Muhammad saw, yang selalu menggandengkan keindahan dengan kebaikan dan kebenaran sebagai wujud dari kesempurnaan agama Islam yang dibawakan. Skripsi
dengan
judul
Peranan
Ratih
Sanggarwaty
Dalam
Mensosialisasikan Busana Musliamah yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos I) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi , Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga dapat mewakili berpadunya keindahan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan tersebut. Keindahan berbusana yang bersumber dari nilai-nilai agama. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itulah penulis menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu, serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama penulis sapaikan kepada:
I. Bapak Dr. H. Murodi, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 2. Bapak Ors. Wahidin Saputra MA. Selaku ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA. Selaku Skretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. 3. Ibu Rubiyanah sebagai Dosen Pembimbing yang telah mengorbankan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Terimakasih kuucapakan kepada pimpinan dan segenap civitas akademika Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah banya membantu atas kelancaran administrasi dan birokrasi. 5. Pimpinan dan segenap karyawan perpustakaan (PU dan PD) penulis ucapkan terimakasih atas segala kebaikan dalam mempermudah penulis mengakses buku-buku dalam penulisan skripsi ini. 6. Kepada Ratih Sanggarwaty, dan asistennya Mas Yusri, kusampaikan terimaksihku sedalam-dalamnya, karena telah membimbing dan membantu penulis dalam memberikan data-data yang memang sangat diperlukan untuk skripsi ini. Insyasllah ini akan sangat bermanfaat sekali. 7. Setulus Hati, penulis haturkan terimakasih teruntuk kedua orang tua, Ayahanda Mamadi dan Ibunda Maria, yang memiliki andil besar dan berjasa bagi penulis dalam memberi dukungan, baik moril maupun materil, juga tak pernah letihnya memberi nasihat kepada penulis. Hanya Kata cinta yang bisa penulis ucapkan dan Doa semoga beliau berdua mendapat Rldho dari Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. 8. Teruntuk kakakku Syarifah Marnadi, Adikku Yuda Pangestu dan Habib
dalam hidup penulis dan telah menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman kosan Ratna, Atikoh, Tiwi, Jina, terimakasih telah memberikan semangat yang luar biasa, dan teruntuk adikku Memi Malihahaha, tiada kata terindah selain terimakasih setulus hati terucapkan untukmu! 10. Teman-temanku KPI-B angkatan 2004, terimakasih atas segala kesetiannya menjalin persahabatan! Banyak kenangan terindah yang terjadi dalam kelas, yang ngga' mungkin bisa dilupakan. 11. Untuk para sahabat-sahabatku yang selalu ada untukku, dan sama-sama berjuang, Tya, Sarah, Iik, Anis, terimakasih banyak telah meluangkan waktunya, dikala ku butuh kalian! 12. Terimakasih teman-teman dari HMI, Zakie yang udah banyak memberikan nasihat yang Insyaallah akan terus bermanfaat bagi penulis, pipit selaku ketua MHI makasih banget udah pernah mau disusahin, Ecat semoga Silaturrahmi kita bisa tetap terjaga, Mamet, Tika, Umi, Vita,Putra, Ryan, Desi, Kajol yang telah setia banget menemani penulis kemanapun penulis pergi dan mudahmudahan kalian semua tetap solid. 13. Kekasih hati Irfan, terimakasih karena telah memberi penulis semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan skripsi ini. 14. Teman-teman Thayland Hasan, Alan, Abbas, Nippon di!. Yang telal1 banyak memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini 15. Untuk Ratna, Diny, Yudit, terimakasih telah mengajari penulis tentang banyak ha!. Seperti kepercayaan, kesetiaan, dan semoga kalian tetap kompak!
16. Teruntuk teman-teman marawis Widya, Bang Surya, Bang Rahmat, Limah Abay, dll. Penulis berterimakasih sekali, karena kenal sama orang-orang yang pantang menyerah seperti kalian, yang tetap setia sama sahabat dan pasangan kalian, dan selalu memotivasi penulis, agar jangan berlarut-larut dalam kemalasan. Dengan hamparan kedua tangan serta ketulusan, penulis mendoakan semoga bantuan, dukungan, motivasi, bimbingan dan perhatian yang telah diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT disertai limpahan rahmat, hidayah serta berkah-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Akhimya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma. Namun penulis tetap berharap skripsi ini bermanfaat bagi penulis, dan semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan serta menambah khazanah perpustakaan.
Jakarta, I 0 Juni 2008
Syahrani Fauziah
DAFTARISI
ABSTRAK ................................................................................ .i KATA PENGANTAR .................................... ............................. .ii DAFTAR ISI. ............................................................................ vi BABIPENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah .................................................. .1
B.
Batasan dan Perumusan Masalah ......................................... 6
C.
Tujuan Penelitian ..........................................................6
D.
Manfaat Penelitian ......................................................... 7
E.
Tinjauan Pustaka.......................................................... 7
F.
Metodologi Penelitian .................................................... 8
G.
Buku Pedoman ........................................................... .11
H.
Sistematika Penulisan ................................................... .11
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian Peran .......................................................... 13
B.
Pengertian Sosialisasi. ................................................... 14
C.
Seputar Trend Busan Muslim!Muslimah .............................. 17
D.
Busana Muslim Berdasarkan Syariat Islam........................... 21
BAB III PROFIL RATIH SANGGARWATY
A.
Sekilas
Tentang
Riwayat
Hidup
dan
Pendidikan
Ratih
Sanggarwaty.................................................................................. 32
BAB
B.
-Perjalanan Karir Ratih Sanggarwaty............................................. 37
C.
Pengembangan Modifikasi Mode Busana Muslimah................... .41
D.
Karya-karya Ratih Ranggarwaty .................................................. .44
IV
PERANANAN
RATIH
SANGGARWATY
DALAM
MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH A. Bentuk Sosialisasi Busana Muslimah yang
dilakukan Ratih
Sanggarwaty.................................................................................. 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 55 B. Saran-saran..................................................................................... 56 DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
SANc:; 'P6NY6'--AMAT
AR.u nl!vc!:JC! seLe1M.bar R.alvc
/
--~--
•£
·----- -- . · - : · 1
segl evu:p11t tlelaR. terLaLu Lebar U • :~ "'~ rt11rg11R.ujuga Vtl!VC!:JI! sepuLun nbu sqja --·--~--------!::_
AR.u 1M.evcgnlasl R.epaLa bebernpa wa"'lta DI!"" 1M.ereR.a 1M.evca 1M.aiR.u "B.C! vcelo ela"" "B.a vccl a"'Cl KC!clavcgjuga 111<.u 1M.evcgnlasl Lenerjeajavcg seora"'g w11"'it11 si1M.puLR.u berpita ta1M.p11R. ivcelan eli Lener !:Jl!""0jeaj11"'g itu TC!R.jar11"'gjug11111<.u 1M.e"'gni11si pivcgga""g !:JC!""0 ra1M.pi""g sebaga i .... lR.at pivcgg 11 "'-0 1M.eLi"'g R.I! r i""ela Vi ell pl"'-gga veg !:J 11 veg ra """PL"'g Ltu
Para w11""Lta itu 1M.e1M.aR.alR.u navc!:Ja sebag11l nl11sa"' yan ... fu"'-gslk:u '111"'-!:Jll sebagal Viiasa"" baela"'"'!:Ja saja Merek:a k:ura""g pan111M. "B.aViwa ak:u seLai"" sebagai V\iasa"" tJll""0 1M.t1M.peri""el11V\ pe""a"""piLa""""tJU Ak:u jug a elapat """e""!:JeLa1M.atk:11"" ya .... 111<.u elapat 1M.e""!:JeLa1M.atk:a"" seora""g wa""lta Dari. sik:saa"" tJC!""g peellh 11pabiLc1 ak:u cligu""ak:a"' :;ebagal pe""utup aurat ya ... ak:u bisa sebagal pe""utup aurat PC! rl! wa "'-"ta lt" A11k:a"" 1M.tajag1111k:'1L11k: ela"" perb"atC!""""!'.la "B.11Vik:11"' ak:"j"ga sebagai pe""uetavu.at 1<.etik:a seora "'0 wa ""ita tiela k: bis a """e""ata ra IM.b"b"!:JI! ele"'ga"" pa""tas B-C!Vik:a"' k:etiR.a wajaYl""!:JC! k:"!:J" Ilk:" """e"'!'.I ela vu.atk:a"" cle"'ga"' war""a war"'a k:" !:JC!""g cerah SeV\il'\.gga wajaV\ tJC!""0 R"tJ" i.t" IM.eajacli seelik:it berSLl'\.C!Y k:are""a k:"
ya ... 111<.u bisa """e""ueLa1M.atR.a"" peV\,1!1M.plLa""""tJC!eli cl"""la Ml!"]>UVt, 1M.e""!:Jel1!1M.C!tR.l!V\, nlel"]> abaeli""!:JI! elia eli 'Sl!Vt,C!' ya ... ak:"Lah seLe1M.barjLLbab
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim dan menganut agama Islam, yang menjunjung tinggi nilai estetika dalam pergaulan sehari-hari. Dalam Islam diajarkan begitu banyak hal dari yang terkecil hingga permasalahan yang terbesar. Berbusana yang baik tentu saja masuk ke dalam sistem ajaran Islam, karena Islam sebagai agama dakwah, dan merupakan suatu sistem yang lengkap sesuai dengan fitrah insani, agama Islam menuntun seluruh aspek kehidupan
manusia
dan
memberikan
pedoman
untuk
mengembangkan
kebudayaan yang setinggi-tingginya agar manusia berbahagia di dunia dan di akhirat. 1 Dakwah bisa dilakukan dengan menggunakan banyak earn dalam kondisi yang beragam pula. Kaum muslimin wajib berusaha mengubah keadaan mereka, terutama tatkala kekufuran telah merajalela. 2 Dakwah adalah suatu upaya mengajak orang lain kepctda kebaikan, sebagaimana yang dikatakan Amrullah Ahmad: "Dakwah pada hakikatnya merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu siitem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengarui cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia dalam tataran kenyataan individual dan sosio cultural dalam rangka melaksanakan terwujudnya ajaran Islam dalam segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu."
1
3
Syahrul Amin, Menuju Persamaan Renungan Pokok lsfam, (Yogyakarta: Salahuddin Press, 1983), hlm.29n 2 Abdurrahman al-Baghdadi, Da"wah Islam dan Masa Depan Umat, (Bangil:AlIzzah, 1997), him. I. 3 Amrullah Ahmad, Da ·wah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: PLP2M, 1985), cet ke-2, him. I
2
Dakwah bukanlah aktifitas paruh wakta, dalam arti bahwa kegiatan dakwah akan terns berlangsung sampai kapanpun dan di manapun (ji kulli waktin
wazam 'anin) selama masih ada denyut kehidupan.4 Semua itu termasuk kewajiban berdakwah yang telah dibebankan Allah SWT kepada seluruh kaum muslimin. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S. ar-Ra 'du: 11) Dakwah merupakan kegiatan yang mempunyai cakupan yang sangat luas dan tidak monoton. Dakwah juga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pengalaman keislaman seseorang dalam lingkungan sosial budaya yang beragam. Oleh karenanya, penyampaian pesan-peshn dakwah ini pun dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai keahlian dan keterampilan masing-masing pelaku dakwah, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip dan kaidah ajaran Islam. Dakwah dapat dilakukan melalui media seni, sastra, budaya ;is
4
Ahmad Syafi'I Ma'arif, Membunyikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), Cet ke-1,h.101
'
3
Pakaian merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, disamping busana sebagai kebutuhan pokok bagi manusia, busana juga dapat berfungsi sebagai suatu wadah dimana manusia mampu berkompetisi dalam kehidupan. 5 Saat ini, berbusana muslim/muslimah telah menjadi trend yang banyak dilakukan masyarakat, apalagi dalam momentum-mon~'egtum keagamaan seperti di saat bulan Suci Ramadhan, Hari Raya Islam, menghadiri pesta-pesta dan seterusnya. Seiring dengan semakin tingginya apresiasi masyarakat terhadap busana muslim, muncul pula nama-nama yang kemudian dikenal sebagai perancang khusus busana muslim. Mulai dari nama mantan pasangan duet Benyamin S. (aim), yaitu Ida Royani, Ida Leman, Feni Mustafa pemilik rumah busana Shafira, Anne Rufaidah, dan mantan model papan alas Ratih Sanggarwati. 6 Perancang busana muslim/ muslimah dituntut ikut berpartisipasi dalam mensosialiS:ikan hasil rancangannya agar dikenal oleh masyarakat. Dengan begitu, tercapailah tujuan dakwah yakni menyampaikan pesan Islam. Dengan
hadimya
desainer
muslim,
merupakan
suatu
alat
bagi
penyampaian pesan dakwah yang dapat dirasakan secara nyata. Melalui goresangoresan imajinasi yang tinggi mampu melahirkan corak indah, anggun dan menarik namun tetap berada pada garis penetapan yang telah ditentukan oleh ajaran Islam. Busana muslim juga berfungsi sebagai penegas identitas dan dapat memberi dampak psikologis bagi pemakainya. 7melalui busana, seorang muslimah
5
M. Quraish Shihab, Jilbab, Pakaian Muslimah: pandangan Utama Masa Latu dan Cendikiawan Kontemporer, (Jakarta: Lenlera Hali 2004), him. 29 6 http://cybershopping.cbn.net.id/smart.asp?postid== l 9(Busana Muslimah Dulu dan Sekarang, Smart Shop: Wed Juli 23, 2003) 7 M. Quraish Shihab, Jitbab, Pakaian Muslimah: pandangan Ulama Masa Latu dan Cendikiawan Kontemporer, (Jakarta: Lenlera Hali 2004), him. 31
4
mengidentifikasikan bahwa dirinya berbusana dengan tidak menyalahi ajaran syariat Islam. Lebih lagi karena wanita muslimah diperintahkan Allah untuk menutupi aural tubuh nya, sesuai dengan firman Allah:
Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Ahzab: 59)
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan menjamurnya media infonnasi, maka media penyampaian dakwah pun semakin luas dan berkembang. Baik berupa elektronik maupun cetak. Dalam hal ini, kini tidak sedikit desainer-desainer yang berlomba-lomba berdakwah, dengan cara mensosialisasikan atau menerbitkan hasil karyanya di media massa melalui televisi, radio, atau pun buku-buku lslami. Salah satunya mantan model ternama Ratih Sanggarwati, yang kini beralih profesi sebagai penulis dan perancang busana muslimah, yang tentunya sangat berperan bagi perkembangan dakwah Islam selama ini. Sebenarnya Ratih Sanggarwati merupakan figur yang patut diteladani dalam hal aktifitas dakwahnya. Trik-trik dakwah dan strategi dakwah beliau merupakan suatu ha! yang unik sekaligus menarik untuk dikaji, sehingga dapat
5
Sebenarnya Ratih Sanggarwati merupakan figur yang patut diteladani dalam ha! aktifitas dakwahnya. Trik-trik dakwah dan strategi dakwah beliau merupakan suatu ha! yang unik sekaligus menarik untuk dikaj i, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi kita.. Beliau seorang ibu rumah tangga, seorang selebritis terkenal, perancang busana, penulis, dan sebagai kepala sekolah modeling, tapi beliau masih mau menyempatkan diri untuk dakwah Islam melalui waktunya yang sangat terbatas. Disela-sela kesibukan aktifitasnya. Kalau kita boleh bandingkan dengan tokoh lain, itu bisa jadi distingsi yang jelas dengan melihat peranan dan statusnya sebagai Ibu Rumah Tangga, Selebritis terkenal, perancang busana , penulis, dan sebagai kepala sekolah modeling. Mensosialisasikan busana muslimah bukanlah ha! yang mudah dan tidak dapat dipungkiri, Hidup di masyarakat terkadang diklasifikasikan pada golongangolongan yang ada. Klasifikasi tersebut sangat terasa sekali dikehidupan modem .
•
Sesungguhnya dalam konsep ajaran Islam menempatkan manusia pada kedudukan yang sejajar dengan manusia lain. 8 Pangsa pasar yang meluas dan daya. tarik yang memikat, membuat orang melirik busana muslim dari berbagai merek, dan ini menjadi tugas desainer untuk tetap dapat menjaga nilai Islam, tapi juga berdakwah dengan mensosialisasikan busana tersebut kepada khalayak ramai, dan itu semua menjadi sebuah tantangan bagi seorang Ratih untuk dapat mensosialisasikan busana muslimah rancangannya sekaligus berdakwah dikalangan masyarakat.
6
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul "PERANAN RATIH SANGGARWATY DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH"
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis hanya memfokuskan masalah dalam penelitian ini pada sosok Ratih Sanggarwaty secara pribadi. Dalam ha! ini mengenai tentang peranan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah. Dari pokok permasalahan di atas penulis merumuskan beberapa rincian permasa!a11an yang jawabanya akan dicari dalam penulisan skripsi ini, adapun rumusan masalalmya sebagai berikut: !. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Ratih Sanggarwaty dalam
mensosialisasikan busana muslimah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam skripsi ini adalah: !. Tujuan l)mum
Untuk mengetahui peran Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah
2. Tujuan Khusus !. Untuk mengetahui bentuk sosialisasi busana muslimah yang digunakan
7
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
Penelitian tentang peran Ratih Sanggarwaty ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi perkem]Jangan dakwah dewasa ini, khususnya bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan dan melakukan penelitian lanjutan, sehingga apabila ha! itu dapat ditempuh, maka ia akan memberi sumbangan yang cukup berarti bagi perkembangan dakwah yang aktual.
2. Manfaat Praktis Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan tentang bagaimana berbusana yang baik, modis, tidak ketinggalan zaman, tetapi tetap dalam batas-batas yang telah ditetapkan syariat Islam. Selanjutnya dapat memberikan motivasi kepada desainer muslim untuk terus berkreasi dan memanfaatkan busana muslimah sebagai sarana untuk berdakwah dan terus mempopulerkannya.
E. Tinjauan Pustaka I. Pada tahun 2005, Nur 'Arofah dengan NIM: 101051022614 denganjudul
skripsi "Kontribusi Anne Rufaidah Terhadap Perkembangan Dakwah melalui Busana Muslimah". Dalam skripsi ini dijelaskan, bahwasannya sebagai seorang desainer, seperti Anne Rufaidah memanfaatkan busana muslim/ muslimah yang dirancangnya sebagai ajang untuk melakukan dakwah Islam. Dakwah dengan memanfaatkan busan muslim sebagai
8
desain busana-busana muslim yang kreatif, inovatif, tetapi tetap menarik tanpa melanggar batasan dan larangan dalam Islam, dan dari sini Anne berharap bahawa para perempuan muslimah tetap tertarik un tuk memakai busana muslimah dalam segala aktifitasnya sehari-hari. 2. Pada tahun 2007, Ika Rosdiana dengan NIM: I 03051028497 dengan judul skripsi "Analisis isi Rubrik Fesyen Majalah Muslimah Edisi JuliDesember 2006". Dalam skripsi ini dijelaskan, bahwasannya majalh muslimah adalah satu-satunya majalah remaja muslimah yang dalam rubrik fesyennya meliputi busana muslimah yang mengikuti trend dan mode (busana gaul). Kelebihan dari skripsi yang penulis teliti adalah dalam berdakwah Ratih Sanggarwaty menyampaikan dengan berbagai cara sesuai keahlian dan keterampilannya, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip dan kaidah ajaran Islam, dan dengan cara menerapkan berbagai langkah sosialisasi busana muslimah diberbagai media, seperti media cetak, elektronik, brosur profil, spanduk, lembaga pendidikan, billboard, puisi, lagu, seminar, dan melalui penggunaan seorang model.
F. Mctodologi Pcnclitian
I. Pendekatan Penelitian Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara obyektif suatu masalah dalam skripsi ini. Bentuk penelitiannya adalah penelitian lapangan (fie! research),
9
mendapatkan data yang dibutuhkan. Sedangkan teknik penulisannya bersifat deskriptif analitik, yaitu memberikan gambaran subyek dan obyek penelitian. 2. Sumber Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah semua yang terlibat dalam memberikan informasi tentang objek penelitian yang dimaksud. 3. Subyek dan Obyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah tempat memperoleh keterangan. 9 Dan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Ratih Sanggarwaty, sedangkan yang menjadi objek penelitiannya peranan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah. 4. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan dari mulai bulan Desember 2007 sampai April 2008, dari mulai pengurusan perizinan dari pihak Ratih sampai tahap pengumpulan data yang dilakukan secara insidental (sesuai dengan keperluan dalam melengkapi data). Penelitian ini dilakukan di kantor Ratih Sanggarwaty, yang berada di jln. Gandaria Tengah VI, No. 33 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 5. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah: a. Observasi : Kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan
9
seluruh panca indera. 10
yaitu penulis
Tatang M. Arifin, Menyusun Rancangan Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1989), h.
IO
mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala '.!a:: objek yang diteliti. Penulis melakukan observasi dengan mengunjungi kantor milik Ratih Sanggarwaty clan mengikuti kegiatan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah, seperti kegiatan mendemokan kerudung cantik di Al-Azhar Pusat, Kebayoran Barn clan dalam pengajian anak muda di Kelender. b. Interview/ wawancara: sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data dari terwawancara. 11 Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan cara menanyakan
sesuatu yang
berkaitan dalam penyusunan skripsi ini. Tanya jawab secara lisan dan tatap muka langsung dengan pihak tim atau crew terkait yang bertanggungjawab
dalam
penyusunan
acara.
Seperti
Ratih
Sanggarwaty, Yusri selaku asisten, dan Rina selaku asisten pribadi. c. Dokumentasi : berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang tertulis. Peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 12 Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tertulis mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti berupa potret, buku-buku, artikel, surat kabar, majalah, sinopsis, internet, catatan-catatan, serta dokumen penting lainnya yang berkenaan dengan permasalahan aktifitas dakwah Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah.
11
Suharsimi Arikunto, ProsedurPene/itian Suatu PendekatanPraktik, (Jakarta: PT.Bina
11
6. Teknik Analisis Data Dalam ha! ini analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana menurut Bagdon dan Tailor mendefinisikan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari . . 13 orang-orang atau pelaku yang d1amat1. Alasan peneliti memilih teknis analisis data secara kualitatif yaitu demi kemudahan proses penelitian dalam penganalisisan profil. Data-data yang akan diperolehdari pelaksanaan penelitian adalah data tulisan dan lisan (data verbal), bukan data nominal atau yang menunjukkan angkaangka. Kelebihan lain analisis data secara kualitatif adalah karena, proses penganalisaan data sudah bias dilaksanakan saat penelitian tengah berlangsung, meskipun penelitian belum berakhir.
G. Buku Pedoman Adapun teknis penulisan penelitian dan kajian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi edisi terbaru yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Prees, 14 dengan sedikit pengecualian penulisan ayat-ayat AlQur' an tidak diberikan footnote tapi langsung disebut surat, nomor surat dan ayatnya. Seluruh ayat dan terjemahan mengacu pada Al-Qur'an dan terjemahan yang dikeluarkan oleh Departemen Agama RI tahun 1994.
BABII TINJAUAN TEORITIS A. Teori Peran dan Pengertian Pcrau Teori Peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan I
berbagai teori orientasi maupun disiplin ilmu. lstilah peran diambil dari dunia teater, dalam teater seorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya seorang tokoh yang diharapkan untuk berperilaku secara tertentu yang kemudian dianalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat yaitu bahwa perilaku yang diharapkan dari padanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang tersebut. 1 Peran dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. 2 Dan arti kata "peranan" berasal dari kata "peran" yang berarti mengambil bagian atau turut aktif dalam suatu kegiatan. Sedangkan peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sesuatu yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa. 3 Peranan diibaratkan dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi keletakannya sangat terasa sekali. Seseorang dikatakan berperan staP f11Pmiliki peranan karena orang tersebut mempunyai status dalam masyarakat. Walaupun kedudukannya itu berbeda antara satu orang dengan orang lain tersebut, akan tetapi masing-masing darinya berperan sesuai dengan statusnya.
1
Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori PsikologiSosia/, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 215 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. Ke-I, h.·.667 3 Departemen Pendidikan da.n Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. Ke-I, h.751
14
Sedangkan Grass Massan dan A.W.M.C. Eachern berpendapat baI:iwa peranan adalah seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.
4
Dari pengertian di atas seseorang atau kelompok dapat dikatakan berperan apabila telah menjalankan perannya, ketika menduduki karakteristik (posisi) dalam struktur sosial. Juga dikatakan menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya, seperti peranan seoarang guru terhadap muridnya, antara lain bagaimana ia mengajar, membimbing dan mengevaluasi muridnya. Penjelasan tersebut di atas juga terlihat suatu gambaran bahwa yang dimaksud
dengan
peranan
merupakan
kewajiban-kewajiban,
keharusan-
keharusan, yang dilakukan seseorang karena kedudukannya didalam status tertentu dalam suatu masyarakat atau lingkungan di mana ia berada, seperti seorang kyai yang harus memainkan peran yang dimilikinya dalam kedudukan masyarakat.
B. Pengertian Sosialisasi
Pengertian mensosialisasikan dalam kamus Bahasa Indonesia, arti kata sosialisasi jika mendapat awalan men- dan ican- menjadi milik umum atau menjadikan sesuatu secara sosialisme. Dalam kamus bahasa Indonesia arti kata "mensosialisasikan" berasal dari kata "sosialisasi" yang berarti usaha untuk mengubah milik umum. Sedangkan "mensosialisasikan" adalah ajaran atau paham
4
N.Grass W.S.Masson and A. W.M.C. Eachern, "Exploration Role Analysis" dalam David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosilogi (Jkarta: Raja Grafindo Persada, J 995), h. 99
16
produksi. Sistem produksi yang dimaksud adalah wahana yang dipakai dalam mengubah masukan-masukan (input) sumber daya untuk menciptakan barang dan jasa yang bermanfaat, proses produksinya adalah transformasi. 7 Proses Sosialisasi dibutuhkan beberapa karakteristik yang j uga merupakan faktor pendukung, faktor tersebut adalah: Pelanggan/ konsumen Produk/ jasa Pasa.r Teknologi Konsep perusahaan Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan/ stabilitas Komitmen terhadap image masyarakat Komitmen terhadap karyawan 8 Jika karakteristik tersebut dilaksanakan dan didukung oleh visi dan misi yang kuat maka proses sosialisasi akan terlaksan dengan sistematis. Selain karakteristik tersebut di atas juga terdapat unsur dalam proses sosialisasi salah satunya adalah promosi yang saat ini memang sangat efektif untuk bisa mensosialisasikan suatu hal, salah satunya melalui media massa atau pun dari mulut ke mulut.
7
Buffa Elwood S.,Manajemen ProduksiOperasi Modern, (Jakarta:Erlangga, 1993), cet
ke-6, h.7 8
Paloma margaret M., Sosio/ogi Kontemporer, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), cet. Ke-5, h. 40-41.
17
C. Seputar Trend Busana Muslim/ Muslimah
Sinonim dari kata "pakaian" adalah "busana" yang menurut kamus diartikan sebagai "pakaian" yang indah-indah atau "perhiasan'', serta diartikan pula sebagai pelindung dari cuaca panas dan dingin. Busana dikenakan untuk memberikan informasi status dari penggunanya. Selain status juga menginformasikan mengenai jenis kelamin, usia dan jabatan, dan busana dapat memberi dampak psikologis bagi pengguananya. Seperti di Indonesia ada orang yang sengaja memakai surban agar memberi kesan keshalehan atau ketekunan beragama. Atau sebagian anak muda yang dengan sengaja merobek celana jeansnya dan menyemir rambutnya, agar trerlihat
"funky", gaul, dan selalu mengikuti trend. Sejak Islam datang sebagai agama ke Indonesia di abad ke-7, banyak pengaruh besar yang diberikan pada tatanan kehidupan bangsa ini. Cerminan itu bisa disimak dalam buku Indonesia lndah "Busana Tradisional IO" terbitan Yayasan Harapan Kita dan BP3 TMII, tertulis: Pengaruh Islam yang besar khusus pada busana perempuan yakni, penyempumaan yang disesuaikan dengan norma-norma dan kaidah keislaman. Busana yang pada awalnya terbuka di bagian dada, kemudian disempumakan asal tidak nampak vulgar. Sedangkan maksud utamanya adalah menutup aural kaum perempuan. Yang paling dominan dan menandakan kebesaran budaya Islam dalam tata busana adalah penggunaan selendang atau kerudung oleh perempuan untuk menurtup kepala, serta model busana lain yang disesuaikan dengan anjuran lslam. 9
Dari sinilah
terlihat jelas bahwa kaum muslim di Indonesia makin
memperhatikan tata cara berbusana dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, banyak orang ragu untuk mengenakan busana muslim. Kesan kolot, ketinggalan
9
http://sinarharapan.co.id., Susana Muslim, Modis Dengan Nuansa Aga111is, 2005
18
zaman alias kuno hingga tak modis. Beberapa perusahaan pun mengeluarkan larangan berjilab bagi karyawati. Belakangan ini, keraguan itu berangsur mencair. Saat ini busana muslimah akan terus berkembang variasinya sejalan dengan pennintaan masyarakat yang tinggi sehingga menghasilkan kreasi-kreasi baru. Di Indonesia sendiri perkembangan selera dan pengetahuan membuat busana, khususnya tekstil, mampu tampil berlainan antara satu daerah dengan daerah lainnya, perbedaan itu terlihat dari penggunaan bahan, rancangan, motiv hiasan, wama, tingkat kehalusannya, busana ini pula disebut dengan busana tradisional daerah. Tradisi dan teknologi busana tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena busana merupakan produk budaya sekaligus tuntunan agama dan moral. Ada bermacam-macam busana yaitu busana tradisional, busana daerah, busana resmi, busana untuk perayaan tertentu, serta busana khusus untuk ibadah, dan pada akhirnya ada trend yang dengan nama batik muslimah. Dengan sentuhan kreatif dan perjuangan gigih, para perancang busana muslimah berhasil mengangkat busana ini ke dalam kancah fashion nasional. Perlahan namun pasti, busana muslim mampu menyedot perhatian hingga orang tak lagi ragu mengenakannya. Malahan, punya mode dan trend tersendiri, dan hasilnya pun booming, dan busana muslim pun tak terhindarakan. 10 Istilah busana muslim sendiri di Indonesia baru digunakan sejak tahun 1980-an, seiring dengan munculnya gadis-gadis terpelajar kota besar yang kembali berbaju kurung dan
10
ber~erudung
sesuai dengan ajaran Islam.
http://sinarharapan.co.id., Busana Muslim, Modis Dengan Nuansa Agamis, 2005
19
Pemakaian busana muslim di Indonesia kini mengalami peningkatan yang mencolok, setelah beberapa orang tokoh masyarakat, umumnya artis, ikut memakai dan sekaligus menjadikan sebagai mata usaha, sehingga baju muslim yang dikenakan oleh para artis seperti Ratih Sanggarwaty, Inneke Kusherawati, Zaskia Meka, astri Ivo, dan teman artis lainnya dijadikan trendsetter oleh banyak masyarakat. Seiring berkembangnya zaman dan waktu, busana muslim/ muslimah sudah menjadi bagian kebutuhan gaya hidup, tidak seperti dulu yang hanya digunakan dalam acara spiritual, seperti acara pengajian, tarawih, hari besar Islam atau pun Lebaran. Penggunaan busana muslim semakin hari semakin berkernbang, sejalan dengan mengikuti selera pemakai yang sudah tidak canggung lagi mengenakannya disegala aktifitasnya, sampai-sampai busana muslim
pun
digunakan oleh banyak kalangan atas. Sekarang ini baju muslimah lebih up to date juga semakin modern di Australi, karena pemerintah Australi menyarankan warganya agar memakai pakaian yang menutup bagian tubuh/ auratnya agar terhindar dari s1nai- inatahari yang dapat menyebabkan kanker kulit. karena penyakit ini bisa dikatakan penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Australi. 11 Di samping itu diharapkan busana muslim/ muslimah bisa sempurna pembawaanya dengan mengikuti kaidah agama, namun tetap bisa bergaya,funlry,
danfashionable, dan lebih jauh lagi bisa popular di pasar internasinal. Berbicara tentang gaya dan trend busana, baik busana wanita maupun pria, saat ini memang berkembang pesat, tetapi busana wanita lebih berkembang dan 11
Drs.Devvi Inong Irana, Perawatan Kesehatan Kutil dan Kecantikan Untuk Mus!imah,
25 April, 2008
20
mengikuti mode. Sampai-sampai rambut pun mengalami perkembangan sesuai dengan trend dan mode. Bukan hanya busana wanita pada umumnya yang biasa digunakan mengalami perkembangan, tetapi busana muslimah pun kini sudah mengalami perkembangan dan mengikuti trend , meskipun busana muslimah selalu mengikuti trend dan mode, tetapi bentuk dan warnanya dibuat sesuai batasan busana lslami. Pakaian tidak hanya berkaitan dengan masalah etika dan estetika saja, melainkan juga dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya, iklim dan agama. Oleh karenanya sangat wajar apabila Al-qur'an banyak membicaraKaii miisalah pakaian. Pengertian umum tentang jilbab ialah kain kerudung penutup kepala, sedangkan makna sebenarnya adalah busana muslimah yang menutup seluruh tubuh. Busana jilbab menurut sebagian orang berasala dari kebudayaan bangsa Griek-Yunani yang kemudian ditiru oleh bangsa Arab, sehingga menjadi busana wanita Arab. Sebagian orang lagi berpendapat, jilbab merupakan budaya Timur Tengah, lantaran Islam turun di bangsa-bangsa ini, maka busana lslampun menurut tradisi dan kebudayaan mereka. Ini jelas pendapat yang salah, sekadar menarik garis lurus secara logika singkat dan kemudian mengasumsikannya. Sebab sesungguhnya busana muslimah hanya berasal dari perintah Allah SWT, yang diturnkan kepada dien Islam, melalui wahyu kepada Rasulullah. 12 Dari penjelasan di atas, bahwasannya memakai pakaian tertutup (busana muslimah) bukanlah monopoli masyarakat Arab, dan bukan pula berasal dari budaya mereka. Akan tetapi tak jarang orang beranggapan bahwa busana 12
Vidya lsmaulia dan Diah Sholihah, Ji/bah dan Rambut Sehat, (Jakarta: Fikahati Aneska, 1991), Cet.ke-II, h. 59
21
muslimah berasala dari budaya mereka. Padahal menutup aurat adalah perintah dari Allah SWT kepada hambanya. Jilbab pun kini sudah mengalami perkembangan trend dan mode. Contohnya kerudung dengan gaya tulban kombinasi, yang pada saat ini banyak wanita muslimah meniru gaya seperti ini, karena si pemakai terlihat lebih cantik, anggun, dan dengan cara membentuk kerudung dasar berwama krem menjadi segitiga dan dikombinasikan dengan kerudung berwama cerah, dan ikat ujung kerudung berwama cerah, lalu putar ke depan, dan buka ploi di atas kepala sampai menutup kepala, dan rapatkan dengan jarum pentul, jadilah kerudung tulban kombinasi dan gaya kerudung ini bisa kita lihat langsung dalam buku "Kerudung Cantik", yang ditulis oleh Ratih Sanggarwaty. Berbagai penawaran baru pun selalu menjadi konsep menarik yang dikeluarkan para perancang busana muslim. Seperti yang dilakukan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah di setiap tahunnya dengan cara menggelar berbagai kegiatan yang merangsang penggunaan busana muslimah seperti acara peragaan busana muslimah yang biasanya dilakukan di bulan Ramadhan, demo kerudung cantik, lomba fashion, pembacaan puisi di berbagai acara, di!. Saat inibusana muslimah sudah menjadi bagian pasar fashion yang menjanjikan dengan kalangan mayoritas muslim di Indonesia.
D. Busana Muslim/Muslimah Berdasarkan Syariat Islam
Busana muslim merupakan pakaian takwa yang terkandung di dalamnya kaidah-kaidah Islam yang berfungsi untuk menutup aurat, termasukjilbab, seperti yang telah tertera dalam surat al-A 'raaf ayat 26:
22
Artinya: Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup aura/mu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Q.S al-A 'raaf26)
Adapun yang dimaksud dengan pakaian atau busana adalah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala samapai ujung kaki, di dalam ha! ini termasuk: I. Semua benda yang melekat di badan seperti: baju, celana, kain panjang, dan sarung. 2. Semua benda yang melengkapi pakaian dan berguna bagi si pemakai, seperti: selendang, topi, karung tangan, kaos kaki, sepatu, dan lain sebagainya. 3. Semua benda yang menambah keindahan bagi pemakainya, seperti: jepitan rambut, bando, kalung, gelang, yang istilah trendnya adalah accessories. Penjelasan ayat di atas tidak hanya busana yang menutupi badan, akan tetapi busana yang menutupi aurat, dimana batasan aural perempuan dan laki-laki telah tertera dalam hadits Rasulullah: a. Batas aurata laki-laki -Al-Ayyub Al-Ansh1ri meriwayatkan, Rasulullah SAW, bersabda:
23
Arlinya: "Aural laki-laki adalah dianlara alas lulul dan bmvah pusar" 13 (diriwayalkan oleh Daraqutni).
Artinya: "Aural laki-laki adalah diantara pusa/ dan (diriwayatkan oleh Daraqulni dan Baihaqi)
lututnya ".
b. Batas-batas aurat perempuan - Dari Aisyah r.a. Rasulullah SAW bersabda:
~ tl.Jj ,_);:- ~) 111. 0JJL. ~1..9 ~..9 ~I ~ ui (
• \ <.S .)"'
4-J J"":! rl
Si_JA-\1 ci_p 1:i1
1 ~ ~ • us.JI r.:.»! • ..9 ~ • <.!.l..;·' 0 • '-'"" • r.:.»!
Artinya: "Jika le/ah liba masa haidnya, seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan anggota badannya kecuali muka dan inic sambil Beliau pegang hasla tangannya, serta mengecua/ikan lelapak tangannya''. (diriwayalkan oleh Jbnu Jarid al-Thabari). 14 Aurat dalam istilah syarial diartikan sebagai bagian tub uh yang waj ib ditutup. Islam lelah menetapkan aurat laki-laki anlara pusat sampai lulu!, aural perempuan keseluruhan anggota badan kecuali wajah dan dua telapak tangan, di mana kita diperintahkan untuk lidak membuka aural dan dilarang pula melihal aural orang lain. Aural adalah bagian anggola yang tak layak dilihat orang, alau tak layak terlihal dan nampak kepada orang lain. Sebenarnya, menutupi aurat itu dikehendaki oleh kesopanan dan adab. Lanlaran demikian, semakin tinggi
13
Husein Shahab, Jilbab Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, (Bandung: Mizan, 2002), Cet. ke-19, h.43 14 Husein Shahab, Jilbab Menurlll A/-Qur'an dan As-Sunnah, (Bandung: Mizan, 2002), Cet. ke-19,
h.50
24
mana kita diperintahkan untuk tidak membuka aurat dan dilarang pula melihat aurat orang lain. Aurat adalah bagian anggota yang tak layak dilihat orang, atau tak layak terlihat dan nan1pak kepada orang lain. Sebenarnya, menutupi aurat itu dikehendaki oleh kesopanan dan adab. Lantaran demikian, semakin tinggi kesopanan seseorang dan peradabannya, semakin main hatinya bila orang melihat tubuhnya yang hams ditutupi. 15 Aurat laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda, aurat laki-laki diantara pusar sampai lutut, sedangkan batasan-batasan aurat perempuanadalah muka dan telapak tangan.
Karena bagian-bagian badan wanita disetiap
bagiannya
mempunya1 keindahan yang khas pula. Pada badan wanita Allah telah memberikan
kekhususan-kekhususan yang
membedakan dari
laki-lakidan
meletakkan setiap tempat dan badannya fitnah yang khas. Untuk itu Islam mengajarkan agar wanita muslimah mengenakan pakaian yang menutup aurat sehingga tidak menimbulkan fitnah dan kejahatan. 16 Oleh karenanya Islam menyuruh ummatnya (kaum muslimin) berpakaian baik, menarik, teratur, rapi. Karena yang demikian itulah yang berpadanan dengan keislaman. Dalam salah satu hadist Nabi s.a.w. bersabda:
"Bahwasannya Allah itu indah, menyukai keindahan ". (HR. At-Turmuzi Jami Shagir 1:69)
25
Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya adalah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh, khususnya tempat yang membawa fitnah, seperti payudara, bokong, paha, dan lain sebagainya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, rasulullah saw. bersabda:
Artinya: Ada dua golongan dari ahli neraka yang be/um pernah saya lihat ke duanya itu: (1) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang/ penguasa yang kejam, (2) perempuanperempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk onta. Meraka ini tidak akan masuk, dan tidak akan mencium bau surga, padahal bau surga itu tercium (HR Muslim, Babu/ sejauh peljalanan demikian dan demikain........ Lib as)
Mereka dikatakan "berpakaian'', karena memang itu melilitkan pakaian pada tubuhnya tetapi pada hakekatnya pakaiannya itu tidaka berfungsi menutup aura, karena itu mereka dikatakan "telanjang" karena pakaiannya terlalu tipis szehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, salah satu macam onta yang memiliki punuk besar, rambut perempuan saat ini seperti punuk onta karena ditarik ke atas. Di zaman sekarang ini yang kini diwujudkan dalam bentuk penataan rambut dengan berbagai macam mode dalam salon-salon khusus, banyak perempuanyang merasa kurang puas dengan rambut asli pemberian Allah. Untuk itu mereka membelinya rambut palsu yang disambung dengan rambut aslinya agar terlihat lebih cantik, dengan demikian dia akan menjadi perempuan yang lebih menarik dan memikat hati. 17 Oleh karenanya mereka tidaka akan masuk surga dan tidaka akan mencium bau surga. 17
Syekh, M.Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Da/am Pandangan lslam, ,(Jakarta: PT.Sima Ilmu), h. 132
27
demikian busana muslimah merupakan pakaian abadi yang akan tetap hadir di tengah- tengah revolusi dan pernbahan mode busana perempuan. Dala masalah busana , Al-Qur'an tidaka mengguanakan satu istilah saja, tetapi menggunakan istilah yang bermacam-macam sesuai dengan konteks . . 18 ka [1matnya, ya1tu: - Al-Libas yang berarti segala sesuatu yang menutup tubuh - At-Tsiyab yang berarti pakaian - Al-Sarabil yang berarti juga pakaian Kata Al-Libas disebut dalam Al-Qur'an sebanyak l Ox, salah satunya adalah:
Artinya:Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Te/ah menge/uarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Te/ah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpinpemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. al-A 'raaf27)
18
Nina Surtiretna, et al, Anggun Be1ji/bab, (Bandung: Mizan, 1995), Cet. Ke-I, ed. 11, h. 21
28
Artinya:Mereka !tu/ah (orang-orang yang) bag/ mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai Pakaian hijau dari sutera ha/us dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipandipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. (Q.S. al-Kahfi: 31) Kata Al-Sarabil tercantum 3x dalam 2 ayat:
Artinya:Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu Pakaian yang memeliharamu dari panas dan Pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (Q.S. an-Nahl: 81)
29
Dengan tegas al-Qur'an atau pun sabda nabi menjelaskan beberapa kriteri yang dapat dijadikan standar mode atau batasan-batasan untuk busana muslimah yaitu: a. Tekstil yang dijadikan bahan busana tidak tipis atau transparan (tembus pandang). Karena bahan yang seperti ini akan memperlihatkan bayangan kulit dengan samar-samar. Hadits Nabi SAW:
"Dari Usman Bin Zaid ia berkata: "Aku pernah diberi oleh Rasulullah SAW sehelai qibti yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihgah Al-Ka/bi padanya, lalu kuberikan pada isteriku". Kemudian Nabi SAW bertanya, "mengapa kain qibti itu tidak kamu pakai?" Aku menjawab "Wahai Rasulullah, kain qibti itu kuberikan isteriku. " Lalu Na bi bersabda: "Sumhlah isterimu agar memberi lapis di bawahnya, sebab aku khawatir kalau-kalu pakaiannya itu akan memperlihatkan bentuk tubuh ". (HR.Ahmad) b. Modelnya tidak ketat, karena model yang ketat akan menampakkan bentuk tubuh terutama payudara, pinggang dan pinggul. Dan hendaknya menggunakan potongan yang longgar agar lebih sehat untuk memberi keleluasaan bagi otot untuk bergerak. Salah satu hadits Nabi ada yang menjelaskan tentang hal ini. Yaitu Berkata hafshoh binti Shirin:
"Saya pernah betanya kepada Nabi: "Ya Rasulullah apakahkita berdosa apabila salah satu diantara kita (para perempuan) tidak ikut pergi ke tanah lapang di Hari Raya lantaran tidak mempunyai baju panjang dan longgar? "Rasulullah menjawab, Hendaklah temannya memif!iamkan kepada dia baju yang longgar itu ". (HR. Bukhari) c. Bagian tubuh yang boleh keliatan hanya wajah dan telapak tangan (sampai pergelangan). Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat An-nur ayat 3 I berbunyi:
31
Dalam AI-Qur'an atau as-Sunnah tidak diharuskan mengenakan busana muslimah ala Timur Tengah atau ala Asia, karena memang sifatnya yang universal. Hanya saja Islam meberi batasan-batasan yang harus ditutupi, sedangkan masalah modenya terserah kepada selera masing-masing pemakai untuk memilih atau menciptakan berbagai kreasi busana tersebut kepada pihak keluarga, teman, tetangga, dan khalayak ramai melalui media massa, ataupun promosi dari mulut ke mulut.
BABIII PROFIL RATIH SANGGARWATI A. Sekilas Tentang Riwayat Hid up dan Pendidikan Ratih Sangganvati
Ratih Sanggarwati lahir dan dibesarkan di Ngawi Jawa Timur pada tanggal 8 Desember 1962, daerah yang kecil telah menjadikan dirinya menjadi wanita mandiri dan menghargai setiap pekerjaan.
Ketika SD di Margomulyo
tahun 1974, si kecil Ratih menjadi juara umum di sekolahnya dikabupaten Ngawi dan di tahun 1973 ia menjadi juara III pelajar teladan, juga tahun berikutnya naik ke urutan ke dua. Se lama SMP ia selalu jadi juara kelas, tak hanya itu. Ratih anak yang rajin dan aktif mengikuti organisasi di sekolah, dan tidak heran kalau dia memiliki banyak teman. 1 Wanita yang akrab disapa Ratih Sang ini mengaku, bakat seninya ia peroleh dari ayahnya. Ketika memasuki masa remaja, Ratih memilih masuk SMAN 3 madiun agar bisa hid up mandiri. ketika kelas I SMA, ia menjadi juara HI dikelasnya dan di waktu kelas 2 ia menjabat sebagai ketua kelas. Karena termasuk anak yang aktif, Ratih pun cepat terkenal di sekolahnya. Pada saat itu ia kemudian mencoba mendaftarkan diri
mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia yang
diselenggarakan majalah Gadis, satu-satunya majalah remaja saat itu. Sebenarnya, lomba seperti itu bukanlah hal baru baginya. Ratih sering mengikuti lomba
fashion show
atau lomba Putri Sanggu/ di kotanya. Namun ia tidak pemah
meraih juara. Ternyata Gad is membuat perjalanan nasibnya berubah. Ratih !Jlasuk 20 final is. Bahkan ia pun terpilih sebagai Putri Fotogenic Lux 1980.
1
Ardi, Rea/ita Selebritis (Ratih Sanggarwati, Merasa Malu karena Sempat Akrab dengan Minuman Keras), (Jakarta: Tabloid Reali ta, 2007), him. 4
33
Prestasi inilah yang membawa Ratih ke Jakarta. Tahun 1986 Ratih memateri karimyfl di dunia model. Langkahnya makin mantap dan namanya pun terns berkibar, dan itu semua berkat ketekunannya dalam menggeluti karir.
2
Baginya, model bukan sekadar jenjang yang dijalani secara numpang lewat. Model merupakan art yang sudah mengalir dalam darahnya. Maka kesenian yang penuh ini digelutinya sebagai sebuah seni yang tetap digali secara terus-menerus. Termasuk bidang seni lainnya. Setelah menikmati gemerlap dunia model, Ratih mulai merambah teater, dan ia pun serius mengikuti latihan teater yang diproduksi Seno Gumira Ajidarma dalam lakon Mengapa Kau Ambit Anak
Kami tahun 1981 yang disutradarai Danarto. Dalam lakon ini Ratih mendapat lawan main Butet Kertarajasa yang diakuinya sangat piawai 3 Lebih dari sepuluh tahun lalu, ia ibarat Diva dalam dunia model. Tanpa penampilannya, sebuah fashion show terasa hambar. Ia bukan hanya luwes berlenggok di catwalk, tapi juga terampil bergaya sebagai model di media cetak. Hampir semua fashion di Indonesia memakainya sebagai model, ia bahkan bisa menembus Vogue Sposa Italia, tampil dalam sebuah foto model. ltulah Ratih Sanggarwati, sosok model yang kaya akan pengalaman namun tetap rendah hati dan bersahaja. Sebagai peragawati era 1980-an, ia memiliki pengalaman modeling yang cukup banyak. Maka ia mengakui bahwa dunia fashion sangat rawan. "Orang menganggap fashion sebagai tontonan pengusaha berduit. Mereka tidak tahu dunia fashion adalah profesi yang harus dihargai," keluhnya. Berjalan di catwalk 2
Ratih Sanggarwati, Putri Remaja Fotogenic Lux, (Jakarta: Majalah Gadis, 1980), him.
32 3
Wawancara dengan Latih Sangarwati di kantornyajln. Gandari tengah, No. 33, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 20 Desember 2008
34
sudah menjadi pekerjaannya. Memeragakan model busana sudah menjadi bagian hidupnya. Namun gemerlap dunia sempat menjebaknya. Suatu saat, Ratih sempat akrab dengan minuman keras, hingga sering mabuk. "Saya sempat merasakan ha! itu, bahkan ia sempat disebut Miss Tequila oleh kelompok pergaulannya, semua itu berawal ketika saya pernah minum Tequila sampai tiga gelas tanpa diberi soda sedikit pun, dan saya melakukannya dengan sadar, karena saya tidak mau melakukan sesuatu hal tanpa sadar, kareria itu sangat berbahaya," ujarnya. Kehidupan itulah yang membuat Ratih merasa bersalah dan malu. Kesadarannya menjadi sempurna setelah menikah dengan lsman Budi Septa Zen, seorang IT di perusahaan Soltius tahun 1995. "Gaya hidup gila-gilaan itu akhimya saya tinggalkan karena saya tidak mau terjebak dalam kehidupan naif seperti itu," tambahnya. 4 Seiring dengan pertaubatannya itu, tahun 1997 dengan berat hati ia menyatakan keluar dari dunia modelling dan fashion. Hengkangnya dari dunia model bukan berarti ia Iepas dari dunia yang sudah menjadi bagian hidupnya. Ratih kemudian mendirikan Ekpose Model Agency, sebuah sekolah model dan kursus pengembangan keµribadian. Sekolah itu ia dirikan tahun 1994 bersama rekan seprofesi peragawati papan atas, Kintan Umar dan Larasati. 5 Menurut Ratih, dunia fashion memang memiliki komunitas tersendiri. Dunia fashion dulu dan sekarang juga sangat berbeda, sekarang lebih banyak variasinya. Desainemya baru, model baru, setelannya Iebih muda dan lebihfunky.
4
Wawancara dengan Ratih Sangarwati di kantornyajln. Gandari tengah, No. 33, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 20 Desernber 2008 5 Ardi, Reali/a Se/ebritis (Ratih Sanggarwati, Merasa M~lu karena Sempat Akrab dengan Minuman Keras), (Jakarta: Tabloid Realita, 2007), him. 5
35
Setelah menikah dengan lsman Budi Septa Zen, saat ini Ratih memiliki tiga orang putri yang bernama Dhian:va Nuasnigi Zen( Jakarta, 28 Sepetember 1997), Sanyadwiya Ginasni Zen (Jakarta, 2 Februari 1999), Danyafatima Hasnuagi Zen (Jakarta, 4 Juni 2001), yang saat ini masih sekolah di Al-Azhar Pusat Kebayoan Baru,jakarta Selatan. Waktu pun berjalan seolah mengukuhkan pendapat dunia entertainment, yang muda akan menggantikan seniornya. Ratih secara perlahan mundur dari dunianya. Namun naluri kesibukan yang dulu tetap melekat dalam diri Ratih, bisnis modelling Expose terus ditekuninya, disamping membesarkan putrinya yang ketika itu baru memiliki dua putri Anya dan Sanya. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan baginya dalam mensosialisasikan busana muslimah, seperti penggunaan jilbab. Para murid, atau model di sekolah ini diharuskan menggunakan jilbab, pada waktu proses pelajaran berlangsung. Di sela-sela kesibukannya kemudian ia isi dengan pengajian yang secara serius ia tekuni sehingga akhirnya ia membulatkan tekad dan
memantapkan diri
untuk
berkerudung. Setelah lebih dari sepuluh tahun Ratih menikmati kemilau dunia model, akhirnya ia memilih penampilan lain. Memakai jilbab adalah bagian dari kesadarannya. "Saya mengenakan jilbab atas kesadaran dan keinginan sendiri," akunya. Memutuskan mengenakan kerudung untuk seterusnya bukanlah ha! yang mudah bagi seorang Ratih. Menurutnya banyak yang harus dipikirkan, seperti tanggapan teman-teman, mengingat kehidupannya dahulu sebagai model dan peragawati. Dan banyak dari teman-teman wartawan yang kurang setuju. Namun
36
Ratih pun berpikir ini kehidupannya dengan yang Di atas. Sehingga ia pun terus berdoa mohon diberi petunjuk. Kegundahan Ratih selama berbulan-bulan seolah diluruskan jalannya oleh Yang Kuasa. Sebuah kosmetik muslimah menawarkan Ratih untuk menjadi model iklannyajika dia mau memakai kerudung. Wanita yang aktif di Pengajian Permata dan Sehati ini menganggap inilah jawaban dari doa-doanya setiap malam. Saat itu Ratih menangis ketika mendengar tawaran itu, dan meganggap kalau semua ini adalah jawaban dari Allah. Termasuk juga untuk urusan rezeki. "Saya pemah menibaca puisi selama beberapa menit, honomya tiga kali lipat dari honor sebagai model. !tu tanpa diminta. lni rezeki dari Allah," cerita Ratih. Ratih pun tidak khawatir dengan berkerudung ia jadi out of fashion, sekarang bagaimana kita menerapkannya dan bagaimana kita bersikap. 6 Walaupun sekarang ini Ratih sudah berkerudung, dengan wajah yang ramping dan leher yang jenjang tidaklah sulit bagi Ratih untuk memilih model yang sesuai. De.ngan kesibukan yang padat sebagai pembicara dalam seminar, jadi harus memilih model yang tidak mengganggu ritme kerja. Selain itu dengan model yang simple, ia pun harus terlihat rapi dan enak dipandang mata. Artinya walaupun berkerudung ia masih berpenampilan menarik. Dengan berkembangnya zaman, busana pun terus berkembang variasinya. Permintaan masyarakat yang tinggi akhirnya menghasilkan kreasi-kreasi baru. Tentunya kita masih ingat pada istilah para pedagang yang menyebut kerudung mereka sebagai "kerudung Mbak Tutut" untuk menarik minat pembelinya. Di sini
6
Wawancara dengan Ratih Sanggarwati, (Jakarta: Majalah Dewi, 2000), him. 24
38
Tak hanya dunia model, Ratih Sang juga mencoba dunia teater dan seni peran. la memulai bermain teater sejak I 98 I, waktu itu ia ditawari R
Sekarang istri dari Budisepta Zen ini melewati hari-harinya yang penuh kesibukannya sebagai Ibu rumah tangga, penulis, Direktur sekolah 1tiodel LPRS, perancang busana muslimah, presenter, moderator di layar kaca, maupun diberbagai seminar khususnya acara yang berkaitan dengan tema kewanitaan dan keagamaan.
Berikut ini adalah sederatan Pengalaman Ratih dan prestasi yang pernah diraihnya serta kegiatannya saat ini:
39
Pengalaman Kerja: Tahun 1989 •
Model pada Carrie Model Agency Singapore
•
Model Show Tunggal Byblos di Pulau Sentosa, Singapore
•
Model Show Tunggal Kart Lagerfield di Singapore
•
Pemotretan Majalah Women Affairs di Singapore
Tahun 1990 •
Model pada Thompson Agency di New York
•
House Model di Fair Brooke Company (Pemegang lisensi merk Perry Ellis, Ellen Tracy, Calvin Klein)
•
Pemotretan majalah Vogue Sposa, Italy di Maroko-Afrika
Tahun 1991 •
Model pada Andrew's Model Kuala Lumpur
•
Model Show Tunggal Bab Mackie di West Palm Beach Miami, FloridaUSA
Tahun 1992 •
Model pada Vertigine Agency Milan, Italy
•
Pemotreta Majlah California Mart di Mexico
Tahun 2003 - sekarang •
Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Ratih Sang (Modelling Muslimah dan Pengembangan Pribadi Muslimah)
•
Salah satu penggagas dan Redaktur Ahli pada Majalah NOOR
40
Kegiatan Lain-lain •
Tahun 1987 - sekarang
: Pembicara dan Moderator diberbagai Seminar
•
Tahun 2000 - 2002
: Presenter Acara: "RT/R W" Di TVRI
•
Tahun 2002 - 2003
: Presenter Acara: "Cahaya Kalbu" di ANTE VE
•
Tahun 2000 - 2007
: Model Kosmetik Halal lslami ZAHRA
•
Tahun 2003 -2005
: Model AL-FATH dan ANN!SA Busana Muslim
•
Tahun 2003 - sekarang
: Duta Peduli Dhuafa, Dompe! Dhuafa Republika
•
Tahun 2004 - 2005
: Model BNI' 46
•
Tahun 2004 - sekarang
: Penggagas dan Penyelenggara Pemilihan "TOP MODEL MUSLIMAH"
•
Tahun 2006
: Pemeran Sinetron: SAL WA di INDOSIAR Tahun 2006
•
Tahun 2006
: Presenter Acara: "Cahaya Iman" di INDOSIAR
•
Tahun 2006
: Konser Puisi dan Lagu: Persembahan Untuk !bu di Balai Sarbini
•
Tahun 2007
: Konser Musik Zikir clan Puisi di Balai Sarb in i, Jakarta
•
Tahun 2007
: Presenter Acara· "Khazanah Religi Nusantara" di METRO TV
41
•
Tahun 2007
: Presenter Acara: "Santun Anggun" di ASTRO TV
•
Tahun 2007
: Sebagai icon Bank Syariah Mega Indonesia
•
Tahun 2007
: Sebagai icon ice cream WALL'S yang Bersertifikat halal
•
Tahun 2007
: Sebagai icon Busana: DIAN PELANGI
Prestasi: •
Tahun 1980
: Putri Fogenik Majalah Gadis
•
Tahun 1983
: None Jakarta
•
Tahun 1998
: Bera Brand Nestle Women Award
•
Tahun 2001
: Best Dress Women9
C. Pengembangan Modifikasi Mode Busana Muslimah Perkembangan dunia mode yang mengusung pada suatu pandangan yakni busana muslim/ muslimah, telah mendapat tempatpada kalangan masyarakat. Desain-desain yang inovatif, tidak ketinggalan zarnan, serta lebih variatif, dan tidak dinafikkan lagi telah rnemiliki daya tarik tersendiri bagi yang ingin mernakainya. Busana rnuslimah saat ini telah merambah kaum Adam, di mana terkonsentrasi hanya padsa busana wanita (busana muslirnah). Bagaimana
9 Wawancara dengan Ratih Sangarwati di kantornyajln. Gandari tengah, No. 33, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 20 Desember 2008
42
seseorang dapat merasakan melalui busana muslimah dirinya mampu melahirkan rasa percaya diri yang tinggi untuk memperteguh identitas dirinya.
10
Agar dakwah tidak terlalu monoton, maka di sinilah para Da 'i harus membuat inovasi baru dalam setiap dakwahnya. Begitu pula dakwah melalui busana muslimah, di mana seorang desainer berlomba-lomba membuat kreasi baru setiap harinya sesuai keinginan masyarakat, yang di mana sebuah rumah busana/ butik, buku, website, majalah, dan lain sebagainya, merupakan media dakwah yang memfasilitasi masyarakat dalam menggunakan busana muslimah sekaligus mensosialisasikan busana muslimah yang modem, tidak ketinggalan jaman, namun tetap pada koridor syari'at Islam. Salah satunya butik Ratih Sanggarwati telah memiliki sistem manajemen dan direksi, di mana mereka adalah orang-orang yang profesional.dalam menyiasati keadaan zaman sekarang, dengan bagaimana caranya agar perusahaan terus berkembang dan
men~ha?ilkan
produksi yang baik. Butik Ratih menganggap kompetitor sebagai mitra yang sama-sama berdakwah. Dalam ha! ini butik Ratih Sang selalu memperbaiki mutu, dengan setiap harinya selalu membuat inovasi-inovasi desain terbaru yang modem, tidak ketinggalan jaman. Proses sosialisasi pun berlangsung dengan faktor pendukung yang ada: I. Produk
atau
jasa
yang
ditawarkan
selalu
inovatif,
dan
dikembangkan
'
0
Jalaludin Rakhmat, Islam Alternatif, (Bandung: Mizan, 1997), Cet. Ke-8, h.140
selalu
4:3
2. Pelanggan atau konsumen Ratih Sanggarwati tidak dikhususkan untuk umat Islam saja, tetapi ada juga orang yang non muslim yang membeli untuk hadiah kerabatnya yang muslim. 3. Pasar, sasaran, atau market Ratih Sanggarwati tidak dikhususkan untuk kalangan masyarakat tertentu, dengan harapan seluruh umat muslim bisa menggunakan busana muslimah dengan tidak memperhitungkan soal harga. 4. Konsep Perusahaan yang jelas terhadap dakwah Islam 5. Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas Ratih Sang memegang teguh pada perkembangan inovasi dalam desain 6. Komitmen terhadap image masyarakat, Ratih Sang mempertahankan image yang telah tertanam pada pada masyarakat, yakni penyedia busana
muslimah beserta aksesorisnya yang sesuai syari'at Islam. 7. Komitmen terhadap karyawan, karyawan Ratih Sang menganut agama Islam secara keseluruhan dan berpakaian sopan, juga karyawatinya diwajibkan mengenakan j ilbab. 8. Teknologi, dalam mempromosikan atau mensosialisasikannya, Ratih Sang menggunakan Media Massa, seperti internet, sponsor disebuah televisi, ataupun radio, dan media cetak dengan menampilkan busana muslimah di buku-buku, majalah-majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. 11
11
Wawancara dengan Yusri (Asisten Ratih Sang), di kantornyajln. Gandari tengah, No. 33, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 20 Desember 2008
44
D. Karya-karya Ratih Sanggarwaty Banyak karya Ratih Sang yang sudah terj1Ial, dari desain pakaiannya sampai buku-buku yang diterbitkannya, dengan tujuan agar para muslimah bersedia merubah sikap dan tingkah laku hidupnya ke arah yang lebih lslami. Ratih Sanggarwati dapat disebut sebagai salah satu dari banyaknya perancang mode di Indonesia yang mampu menumbuhkan kecintaan peminat mode busana muslimah di Indonesia. Presiden Directur Lembaga Pendidikan Ratih Sang (Modelling Muslimah dan Pengembangan Pribadi Muslimah) ini dikenal bertangan dingin dalam menuangkan idenya pada selembar kain, lewat sentuhan tangannya, busana muslimah tidak lagi terkesan kuno dan monoton, melainkan trendi dan bahkan dijadikan trendsetter oleh banyak orang. Berikut ini adalah karya-karya yang banyak terjual di pasaran: •
23 Mei 2003
: VCD Puisi Bercermin Diri
•
22 Juli 2003
: Buku KIATMENJADI MODEL PROFESIONAL
•
19 Oktober 2003
: Kaset Puisi "YA RASUL ULLAH"
•
24 Februari 2004
: Buku puisi "KATA MATA DAN HAT!"
•
26 mare! 2004
: Buku + VCD KERUDUNG CANTIK
•
09 Desember 2004
: Buku puisi BILA JBU BOLEH MEMIUH
•
22 Juli 2004
: Buku Biografi KERUDUNGMU TAK SEKEDAR CANTII<
•
08 Desember 2005
: Buku JUBA!-! RA TIH SANG: Satu Pola Beragam Gaya
45
•
24 Februari 2006
: Buku puisi "NAMAKU PEREMPUAN"
•
05 Oktober 2006
: Buku KERUDUNG PRAKTIS PLUS
•
08 Desember 2005
: Buku puisi: SURAT UNTUK AYAH
•
29 Maret 2007
: CD +Kasel Musik Zikir & Puisi
•
03 September 2007
: CD+ Kaset "KISAHKU" dengan RAS! Band
•
0 I Oktober 2007
: Buku KERUDUNG ANGGUN
•
07 Desember 2007
: Buku "45" 12
Saat ini pun Ratih masih disibukkan dengan kegiatan-kegiatan seperti fashion show busana muslimah, puisi, dan sibuk dalam penyusunan buku terbarunya yang masih tetap bertemakan Islam, disamping merawat ke tiga anaknya dan suaminya.
12
Wawancara dengan Yusri (Asisten Ratih Sang), di kantornyajln. Gandari tengah, No. 33, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 20 Desember 2008
BAB IV PERAN RATIH SANGGARWATY DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIMAH A. Bentuk Sosialisasi Busana Muslimah Yang Dilakukan Ratib Sanggarwati Dakwah bukan hanya bertujuan membuat seseorang mengerti akan isi dakwah yang disampaikan oleh seseorang muballigh, akan tetapi lebih jauh dari pada itu bertujuan membuat orang bersedia merubah sikap dan tingkah laku hidupnya ke arah yang lebih lslami. Pencapaian tujuan akhir inilah suatu perjuangan komunikasi dakwah yang paling berat. Untuk pencapaian tujuan akhir komunikasi diperlukan langkah-langkah tertentu. 1 Seorang komunikator tidak hanya terbatas pada usaha penyampaian pesan semata, akan tetapi seorang komunikator juga harus concern terhadap kelanjutan dari efek komunikasinya terhadap komunikan untuk melakukan usaha tertentu sesuai dengan apa yang diharapakan, ataukah komunikan tetap pas if (mendengar tetapi
tidak
melaksanakan),
karena
komunikasi
yang
disampaikan
itu
membutuhkan follow up, maka setiap komunikator harus mampu mengidentifisir dirinya sebagai publik figur. Hal
tersebutlah yang selama ini
selalu diperhatikan oleh
Ratih
Sanggarwaty dalam menyebarkan nilai-nilai dakwah kepada masyarakat. Oleh karenanya, Ratih Sanggarwaty telah jadi barometer pemunculan trend busana muslimah. Di mana saat itu ketertarikan masyarakat minim minim sekali terhadap busana muslim. Ratih Sanggarwaty mampu menghadirkan inovasi desain memikat yang mengikuti trend mode yang berkembang, merupakan nilai
1
A. Hasyimy Dustur, Dalcwah Menurut A!-Qur'an, (Jakrta: Bulan Bintang, 1974), eel. Ke-I, h.25
47
tersendiri bagi produknya dan menjadikan kebanggaan untuk pemakainya, sehingga dapat menimbulkan percaya diri, serta menghilangkan pandangan bahwa busana muslimah adalah busana yang kampungan dan ketinggalan zaman.
~
Adapun setelah penulis melakukan penelitian dan melakukan wawancara dengan Ratih Sanggarwaty, maka dapat diketahui ada beberapa langkah yang ditempuh olehnya dalam mensosialisasikan busana muslimah, adalah: 1. Melalui Pendidikan Luar Sekolah Dengan cara mendirikan lembaga pendidikan Ratih Sang. Hal ini dilakukan
untuk
memberikan
kemudahan
baginya
dalam
mensosialisasikan busana muslimah, seperti penggunaan jilbab. Para murid dan model di sekolah ini diharuskan menggunakan jilbab tersebut pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. Di sekolah ini, cara bersikap dan bergaul bagi seorang model harus disesuaikan dengan nilainilai Islam, sehingga seorang model muslimah memberikan image untuk orang lain dengan menunjukkan dirinya sebagai seorang muslimah yang sejati, tanpa harus melepaskan busana muslimah mereka sehari-hari, seperti yang telah diajarkan dalam program Modelling Plus. Ratih Sang merupakan lembaga pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang modelling bagi seorang yang mempunyai minat dan bakat di dunia model. Dengan keterampilan dan pengalaman tentang modelling
yang dimiliki oleh Ratih,
beliau menuangkan segala
kemampuan serta ilmunya melalui LPRS (Lembaga Pendidikan Ratih Sang) dibuat oleh mereka sendiri dengan disesuaikan pada program yang ada pada LPRS. walaunun sekobh ini
tnh11lrn 11ntnlr nm"~
'°'"-:
0 ~''"'"'·
48
LPRS milik Ratih ini, terbilang cukup mahal. Biaya pendaftaran di sekolah ini sekitar Rp 200.000,00 dan pembayaran selama dua bulan sekolah sekitar Rp 2.000.000,00, dan jika ada muslimah yang ingin bersekolah modelling di tempat ini, tetapi orang itu tidak mampu untuk membayar biaya sekolah, Ratih Sang selaku Direktur disekolah tersebut bisa memberi gratis atau potongan harga. 2. Melalui Rumah Busana --
Siapa yang tak kenal Ratih Sanggarwaty, mantan model nomor wahid Indonesia yang sekarang berkecimpung sebagai pembicara dan moderator berbagai seminar. Ratih Sang demikian orang sering menyebutnya temyata mempunyai sebuah butik. Sang Saqinah merupakan nama butiknya yang telah dirintis sejak tahun 200 I yang lalu. Nama awal dari tersebut sebenamya Rumah Muslimah Ratih Sang, karena pada masa itu Ratih dikontrak sebagai model ikon dari Al-Fath dan ANISSA Busana Muslim. Pada tahun 2003 Sang Saqinah mulai berdiri sendiri yang berlokasi di JI. Gandaria Tengah I blok D-1/17A Kebayoran Baru. Menurut Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Ratih Sang, tujuan dari penggantian nama hanya untuk memperjelas kepada konsumen dan sebagai reminder konsumen. Sang Saqinah ada untuk mengerti kebutuhan konsumen dalam menyediakan busana muslim yang lagi trend. Ratih ingin menunjuJ¢an bahwa yang bisa trendy tidak hanya busana yang minim saja tetapi berjilbabpun tetap dapat bergaya. Untuk pelanggan sendiri Ratih mengaku tak sanggup untuk menghitungnya, artinya peminat busana
49
mengenakan busana muslim selama Iima tahun ini justru semakin mendatangkan rizqi, lanjut istri Isman Budisepta Zen dan ibu dari 3 putri ini. Butik Sang Saqinah menyediakan busana muslim dari mulai harga 150 ribu sampai 2,5 juta. Masih ada satu pengharapan dari wanita yang pernah menjadi model di Carrie Model Agency Singapore, Thompson Agency New York, Andrew's Model Kuala Lumpur dan Vertigine Agency Milan ini, yaitu ingin membuka cabang-cabang diseluruh kota-kota besar di Indonesia dan kini sudah berada satu cabang di Surabaya. Dan masalahnya pun sama yaitu soal harga yang sulit dijangkau oleh kalangan bawah. 3
Selain ha! tersebut di atas, Ratih Sanggarwaty turut mensosialisasikan busana muslimah melalui karyawannya. Di mana karyawati bagian penjualan mengenakan busana muslimah, sedangkan pria menggunakan busana koko, yang juga merupakan brand Ratih Sanggarwaty. Adapun bentuk sosialisasi busana muslimah yang dilakukan oleh Ratih telah membantu para muballigh dalam mengajak kaum muslimin/muslimat untuk mengenakan busana yang sesuai syariat Islam, yang berfungsi sebagai hijab penutup aural, sekaligus mengandung nilai keindahan serta kehormatan si pemakainya. Sehingga kontribusi yang diberikan Ratih Sanggarwaty bisa dijadikan sarana dakwah
yang efokiif_ dalam
mensosialisasikan busana muslimah, agar bisa diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.
50
4. Media Massa •
Media Elektronik Dalam mensosialisasikan busana muslimah, Ratih Sanggarwaty
menggunakan media elektronik, seperti: internet, televisi, dan, radio. Di dalam situs interne;nya (ratihsang.co.id), ditampilkan secara detail tentang semua kegiatan Ratih dalam mensyiarkan Islam. Dalam situs tersebut terdapat gambaran model-model busana muslimah yang paling up to date. Selain dari internet, Ratih juga mensosialisasikan busana muslimahnya melalui televisi dan radio. Berdakwah di televisi sangatlah penting, apalagi melihat kondisi sekarang ini dakwah hams mampu mencakup daerah yang lebih luas, sampai ke penjuru dunia dan dengan adanya alat canggih seperti televisi ini dapat membantu perkembangan dakwahnya Ratih dalam mensosialisasikan busana muslimah
kesemua stasiun televisi nasional
maupun suwasta, seperti pemanfaatan TV untuk bercerarr,&h, .anyajawab, lagu dengan tarian khas yang bernuansakan Islam dan diselingi dengan model-model yang berpakaian muslimah, atau menyediakan kostum untuk acara-acara ke Islaman, seperti acara yang baru-baru ini di stasiun TV Indosiar dengan Ivan Gunawan, Ratih mengadakan telpon Interaktif dengan penonton dalam tema acara muslimah,juga menjadi presenter acara Khazanah Religi di Metro TV, Presenter cahaya Iman di Indosiar, yang secara tidak langsung, beliau dituntut menggunakan busana muslimah yang baik, dan pada akhirnya bisa dijadikan trendsetter dikalangan masyarakat .muslim, karena memakai pakaian yang khasnya Ratih seperti kerudung Cantik beliaU. Qamis
heJi:-:tlL ::it;.:in nnn ~p)pnf"l~n
C'.:.Ao-nrrl,...,, .....
52
7. Pagelaran Busana Dakwah
Ratih
Sang
melelui
busana
rr~~sl'm · ·
dengan
menyelenggarakan peragaan busana Islami, seperti fashion show, yang menawarkan penampilan modern dan tidak ketinggalan zaman dari busana muslimah dalam berbagai suasana, baik dalam suasana kerja, sekolah, kampus, acara pesta, atau pun acara yang tidak resmi seperti pakaian sehari-hari. Upaya fashion show ini diselenggarakan dalam usaha menumbuhkan kesan dan pesan bahwa busana muslimah adalah busana yang indah dan ramah, busana yang asri dan serasi, busana yang anggun dan santun, busana yang trendy dan bergengsi, busana wanita modern masa kini, busana masa depan, busana gaul tetapi juga tetap cool, dan busana sepanjang zaman. Tentu saja, sebaiknya busana muslimah tersebut oleh pemakai jilbab sejati, seperti model-model yang dididik oleh Ratih sang di sekolah modellingnya, bukan oleh mereka yang biasa berpakaian "telanjang" dalam kehidupan sehari-harinya. 9. Puisi Sejak Ratih Sang mendalami Islam, beliau menjadi pemeluk agama Islam yang pemeluk teguh. Puisi-puisinya Iahir dari keteguhan imannya. Kebenaran telah menuntunnya menuju sumber dari segala sumber yang telah mengaruniainya pencerahan, Kekuatan puisi-puisi Ratih terletak pada niat dan kejernihan nurani ketika menulis kata demi kata, dan melalui puisi inilah salah satu usaha Ratih dalam mensosialisasikan busana muslimah. 10. Promosi baik di media cetak, media elektronik, maupun dari mulut ke
53
Keberadaan
Ratih
Sanggarwaty sebagai
seorang muslimah
yang
melekukan aktivitas dakwah melalui busana muslimah dapat memberikan ha! yang posistif, sehingga masyarakat muslim khususnya, mempunyai harapanharapan terhadap perannya Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah, diantaranya: I. Ust. Othman Shihab (Guru Ratih Sanggarwaty)
Beliau sangat menyambut niatan baik Ratih Sanggarwaty dalam berdakwah. Melalui keahliannya dalam merancang dan pengalamannya dibidang modelling, diharapkan Ratih bisa terus mendesain busana-busana muslimah sesuai syariat Islam, seperti menutup aura! (kecuali wajah dan telapak tangan), tidak transparan, tidak membentuk atau memperlihat~an bentuk tubuh. 43 2. Ustz. Badriyah Fayumi (Guru Ratih Sanggarwaty) Beliau mengharapkan, apa yang dilakukan Ratih Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslimah, seperti melalui buku bisa dijadikan altematif bagi para muslimah yang ingin memadukan keindahan dan kebaikan dalam berbusana, khususnya kerudung dapat terpenuhi. Dan bagi Ratih sendiri, semoga apa yang sudah dilakukannya bisa menjadi amal sholeh yang lahir dari tanggungjawab seorang model muslimah profesional dan akan disusul dengan amal-anml sholeh yang lain.
44
54
3. Mahasiswi UIN (Yusriani Pulungan) Dengan sosialisasi busana muslimah yang dilakukan Ratih Sanggarwaty, diharapkan bisa membujuk para muslimah lebih banyak lagi agar lebih tertarik dan tennotivasi untuk menutup aurat dengan memakai busana muslimah, namun tetap modis dan tidak ketinggalan zaman. 4. Mahasiswi UIN (Citra Alam Rabaniyyah) Dari banyalmya karya yang telah dikeluarkan Ratih Sang, dari mulai mendesain pakaian muslimah, sampai buku-buku panduan praktis berbusana muslimah yang indah, saya harap dengan perannya beliau sebagai pendakwah dibidang seni dapat membuat para muslimah bersedia merubah sikap dan tingkah Iaku hidupnya ke arah yang Iebih Islami, dengan cara berbusana yang lebih sesuai dengan atau paling tidak mendekati syariat Islam.
5. Habiburrahman EI Shirazy (Penulis)
Puisi-puis; Mbak Ratih Sang dalam antologi ini tersusun dalam bahasa yang anggun, menyentuh, dan indah. Terasa sekali ajaran sufistik yang terkandung di dalamnya. Ajaran yang mengajak manusia berakhlak baik kepada Tuhan, alam, dan sesama. Saya bisa merasakan bahwa puisi-puisi ini ditulis dengan jiwa. Semoga dengan puisi yang terasa nyata dalam makna, menyentuh, dan bahasanya mudah dimengerti, bisa membuat wanita muslim mau bersedia merubah tingkah Iaku, dengan menutup auratnya.
BABY
PENUTUP A. Kesimpulau
Sebagai seorang public figure yang dikenal masyarakat luas, Ratih Sanggarwati
memiliki
peran
yang
sangat
penting,
khususnya
dalam
keterkaitannya dengan dakwah Islam. Salah satunya dalam mensosialisasikan busana muslimah yang dilakukannya melalui media massa, dengan niatan agar para muslimah mempunyai tuntunan dalam berbagai gaya busana, atau kerudung yang mereka kenakan, dengan disertai niat mensyiarkan Islam, melalui penutupan aurat serta kepantasan dalam berpenampilan untuk menuqjang hubungan antar sesama hamba Allah, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam
mensosialisasikan
busana
muslimah,
Ratih
berusaha
menyumbangkan sesuatu yang memang menjadi keahliannya untuk menjadi alternatif bagi para muslimah yang ingin memadukan keindahan dan kebaikan dalam berbusana sesuai syariat Islam. Dengan memiliki visi dan misi dakwah, Ratih Sanggarwaty menerapkan berbagai langkah sosialisasi dengan bennacan1 media. Media-media yang selama ini digunakan Ratih Sanggarwati dalan1 mensosialisasikan busana muslimah yaitu melalui media retak, media elektronik, website, brosur profil, spanduk, billboard, sponsor suatu produk, serta melalui sekolah modelling yang beliau miliki, dan melalui penggunaan seorang model.
56
2. Semakin banyak perempuan yang
memilih
mengenakan
busana
muslimah, yang menutup seluruh aurat, yaitu bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan, membuka pula berbagai gaya berbusana muslimah yang selalu up to date dari segi model dan tidak terkesan kuno. Dan dari berbagai sosialisasi yang dilakukan Ratih, diharapkan dapat menggugah minat orang-orang lain yang belum menggunakan busana muslimah dalam kehidupannya sehari-hari, man menggunakan busana muslimah. Secara langsung ha! ini, adalah bagian dari ajakan (dakwah) untuk melakukan kebaikan seperti yang dianjurkan aj aran Islam.
B. Saran- saran Kepada Ratih Sanggarwaty
1. Perin dikembangkan terus npaya mendesain busana-busana muslim yang senantiasa kreatif, funky, modis dan tidak ketinggalan zaman agar para pemakainya juga asyik dan tetap percaya diri dalam mengenaka1111ya karena terus mengikuti trendnya. 2. Sejalan dengan datangnya abad informasi, dakwah melalui media massa terasa sangat diperlukan. Kecanggihan teknologi telah membawa manusia ke alam tanpa batas ruang dan waktn. Peningkatan infommsi di dunia cyber (internet) melalni situs yang dimiliki dengan diisi kreativitas dalam
bentuk artikel yang menambah khazanah pengetahuan, baik keagamaan sosial, ekonomi, dan lain-lain. Oleh karenanya Ratih pun ditnntut untuk menguasai media massa.
57
Kepada Para Muslimah
1. Bagi para muslimah, hendaknya dalam berbusana tetap mengedepankan batasan-batasan aurat yang telah diatur dalam ajaran Islam, serta tidak memakai baju-baju yang tidak menutup aurat (kecuali wajah dan telapak tangan), ketat, dan taransparan atau tempus pandang. 2. untuk tampilfunky tidak mesti mengikuti trend-trend yang seronok. masih banyak rancangan busana gaul dan modis tapi Islami. DRlmr>
~rti.anjimky
tapi syar 'i. 3. Kepada segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah, khususnya
' cerdas dalam memaknai atau memakai busana para mahasiswi, harus lebih muslimah sebagai identitas umat Islam. banyaknya model busana muslimah yang ditawarkan di pasaran secara tidak langsung menuntut kita untuk berlaku bijak dalam memilih model busana.
58
DAFTARPUSTAKA
Abu Shaqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur 'an dan Hadits. Bandung: Mizan, 1998. Ahmad, Amrullah. Da 'wah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M, 1985. Al-Baghdadi, Abdurrahman. Da 'wah Islam dan Masa Depan Umat. Bangil: AlIzzah,1997). Amin, Syahrul, Menuju Persamaan Renungan Pokok Islam. Salahuddin Press, 1983.
Yogyakarta:
Ardi. Realita Selebritis (Ratih Sanggarwati, Merasa Malu karena Sempat Akrab dengan Minuman Keras). Jakarta: Tabloid Realita, 2007. Arifin, Tatang M. Menyusun Rancangan Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 1989. • Arikunto, Suharsimi. ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktik. Jakarta: PT.Bina Aksara, 1985. Ash-Shiddieqy, TM.Hasbi. Al-Islam. Bulan Bintang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998. Dustur, A. Hasyimy. Dakwah Menurut Al-Qur'an. Jakarta: Bulan Bintang, 1974. Ismaulia, Vidya dan Diab Sholihah. Jilbab dan Rambut Sehat. Jakarta: Fikahati Aneska, 1991. M, Paloma margaret. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Ma'arif, Ahmad Syafi'I. Membunyikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. Masson, N.Grass W.S. and A.W.M.C. Eachern. "Exploration Role Analysis" dalam David Berry. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosilogi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995. Moeloeng, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya 2000. Nasution, Zulkarimein. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakmta: Pusat Penerbitan ff,,j,,,,..,..co;t..,.,...
""f',.,.,..t.. .. 1,~
""!f\l'IA
59
Ninuk. Kerudung Yang Menutup Aural dan Juga Cantik. Jakarta: Koran KOMPAS, 2003. Puslit IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi, Ham dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000. Qardhawi, Syekh, M.Yusuf Halal dan Haram Dalam Pandangan Islam. Jakarta: PT.Bima Ilmu. Rakhmat, Jalaludin. Islam Alternatif. Bandung: Mizan, 1997. S, Buffa Elwood. Manajemen ProduksiOperasi Modern. Jakarta: Erlangga, 1993. Sanggarwati, Ratih. Putri Remaja Fotogenic Lux. Jakarta: Majalah Gad is, 1980. Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. Shahab, Husein. Jilbab Menurut Al-Qur 'an dan As-Sunnah. Bandung: Mizan, 2002. Shihab, M. Quraish. Jilbab, Pakaian Muslimah: Pandangan Ulama Masa Latu dan Cendikiawan Kontemporer. Jakarta: Lentera Hati 2004. Surtiretna, Nina et al. Anggun Beryilba. Bandung: Mizan, 1995. Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skrispi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2002. www.cybershopping.cbn.net.id/smart.asp?postid== I 9fBusana dan Sekarang, Smart Shop: Wed Juli 23, 2003.
Muslimah
Dulu
www.sinarharapan.co.id., Busana Muslim, Modis Dengan Nuansa Agamis. 2005.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Larnpiran wawancara dengan Ratih Sanggarwaty pada tanggal 20 Desernber 2007, pukul 12.30 wib.
T: Sejak kapan Ibu Ratih rnernakai busana rnuslirnah dan apa yang rnernotivasi Ibu ratih memakai busana muslimah?
J: Saya rnernakai busana rnuslirnah sejak tahun 2000, setelah rnengikuti majelis taklim beberapa lama, kemudian saya sadar bahwa saya memang harus punya perternuan dengan Allah. Perternuan yang Akbar adalah kernatian. Perternuanperternuan kecil ketika kita beramal, amalan ibadah, shalat. dalam berpuasa pun kita sedang ingin menemui Allah. Karena ketika berpuasa, kita rnerasa orang yang Iapar. Dan biasanya orang yang lapar adalah kekasih Allah. Awalnya yang memotivasi saya untuk rnemakai busana rnuslimah saat saya rnengikuti pengajian dan saat itu dikatakan bahwa anak sholehah lah yang bisa mendoakan orang tuanya yang telah tiada. Karena hal itu, saya ingin bisa menjadi anak yang sholehah agar bisa mendoakan ayah saya agar dilapangkan kubumya. T: Kenapa Ibu Ratih berhenti di dunia modeling dan lebih memilih untuk mensosialisasikan busana muslimah? J: Sebenamya tahun 1997 saya mulai melepas kegiatan sebagai model karena
hamil. Tapi bukan berarti saya lepas dari dunia modeling. saya kemudian mendirikan model agency, sebuah sekolah model dan kursus pengembangan kepribadian yang diberi nama, 'Ekpose'. Sekolah itu saya dirikan bersama beberapa rekan seprofesi, peragawati papan atas, seperti Kintan Umar dan Larasati. Nah ... setelah saya mernakai busana rnuslimah, saya ingin agar para
muslimah juga tennotivasi menggunakan husana muslimah yang sesuai syariat Islam, kebetulan latar belakang saya dari dunia modeling, saya bisa berbagi bagaimana cara berbusana muslimah yang syar'i namun tetap modis. Karena saya berusaha menyumbangkan sesuatu yang memang menjadi keahlian saya untuk menjadi alternative bagi para muslimah yang ingin memadukan keindahan dan kebaikan dalam berbusana. T: Bagaimana pandangan Ibu Ratih tentang perkembangan busana muslimah saat ini? J: Busana muslimah saat ini menurut saya sudah berkembang pesat, malahan busana muslimah sudah dijadikan busana keseharian, modelnya pun bervariatif karena saat ini sudah banyak bennunculan desainer yang merancang busana muslimah untuk segala aktifitas, seperti busana muslimah untuk pergi ke kantor, pesta, berpergian, dan lain-lain. Jadi para muslimah pun tidak harus merasa kesulitan dalam mencari model busana mt!slimah yang mereka inginkan. T: Menurut Ibu Ratih busana muslimah yang sesuai syariat Islam itu seperti apa? J: Dalam berbusana, sebaiknya muslimah mengikuti kaidah agama, karena menutup aurat itu diwajibkan Allah SWT sebagaimana sudah disebutkan dalam Al-Qur'an, seperti menutup aurat kecuali wajah dan
telapak~
ta1rgan,
tidak transparan atau tembus pandang, tidak membentuk atau memperlihatkan bentuk tubuh.
PARAFINALIS-PEMILIHAr . . ·:
.
'
'
4. SUCI
MADlARTJ. tSMAN
Tempat/ . tgl. lahir
Di GADIS 10 yang lalu kami telah mengetengahkan 40 semi~finalis Pemilihan ini. Setelah rpeng-
Domisi!i !'.'restasi
alaini saringan Selanjutnya yang dilakukan. ·oleh team juri yang terdiri dari redaksl dan beberapa psikolog. 20 ·orang telah bertahan dan borhasil menjadi finalis. "Selamat" kami·ucapkan, sedang-_ kan pada yang -beh.~m ber~asil menjadl finalis, jangan berkecil. hati sebab sebagaimana kalian.telah maklumi, menjadi semi-finalis nun sudah merupa-. kan suatu kemenangan.
·.
.
-
Keahlian Hobi
Bukittinggi, 2 C tober 1963 Padang juara kelas, ju umum sekol1 juara teniS m1 juara vocal grou menyanyi, te meja, basket renan9 kolek'si rangko, memb puisi, fotografi
5. DYAH YUNIAR SETIAW
Tempa11 tg!. lahir
1. !RANA DANASWAAI Yogyakarta, 5 Ju_li Tempa1/ t91. laliir 1963
Yogyakana
Prcstasi
juara kelas, juara
ansamb!e
Domisili Prest~si
Domisili
Keahlian
inusik,
juara senam, juara voli Keahlian : rnenari, menyanyi, · main organ & piano,_dirigen
Hobi
Hobi
· musik, tari, re-. nang, l;ara\vitan
6. HALINA NASUTION {Nin Tempat/ tgl. lahir Bogar, 22 Jul Domisili ·. Bog or Prestasi juara ke!as & umum, juaia hall, juara me kai bunga Keahlian menyanyi, m mengarang Hobi softball, re s_epatu . r bask.et
2. SRI SETYOWATI
Teinpat/ tgl .. lahir Domisili Preslasi
....
Keahlian Hobi
3. SANDRA
Malang, 0 1962 Malang jua"ra kelas, j tenis, juara tari tenis, meriari, r organ tenis·. basket, masak
Peka1ongan, 21 Ja.nuari 1963 Pekalongan bintang- pe!ajar, bintang perpusta. kaan, iuara baca puisi, juara mengarang menari, baca puisi renang, menjahit, baca puisi
FIKAWATI
7. DIAN MAADIANTJ
SAMPOER'NO . Tempat/ tgL lahir Jakarta, 18 Mei 1963 Oomisili Jlikarta Prestasi juara umum seko~ la '1, juara tenis meja, juara me. ngarani;J, juara tari · · Bali
Tempat/ tQl. iahlr
Domism· Prestasi
lomba P3K, karya tulls ·
Ke3h!ian
.
HObI"
Kf!ahllan :.. menari, olahraga .H~~L.";~ .men_ari,' ..ie.ryis . me]a, renang.~ baS-:
~von.
Bandu11g, Maret 1962 Jakarta ju~ra. -kelns, main piano, ... !onang
:-· mer:nba,ca,'
m_ah, hUdng,
: piario & gltar
...
,• ,
.
'·~·