STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM PERUMAHAN DENGAN HARGA MURAH Periode Oktober – Desember 2012
Theysa Noorhan Aline 1100017192
Kementerian Perumahan Rakyat JL. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Telp. (021) 7226601
[email protected]
Lidia Wati Evelina, Dra., M.M
ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN adalah untuk mengetahui bagaimana strategi hubungan masyarakat Kementerian Perumahan Rakyat dalam mensosialisasikan program perumahan dengan harga murah. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana sosialisasi program dapat dilakukan. Metode ini lebih menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah atau dapat melakukan wawancara langsung dengan para informan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. HASIL YANG DICAPAI adalah sosialisasi program perumahan dengan harga murah yang dilakukan oleh Kementerian Perumahan Rakyat sudah berjalan dengan baik karena masyarakat sudah menerima dan mengetahui informasinya serta bersedia untuk berpartisipasi. SIMPULAN yang diambil adalah Strategi Hubungan Masyarakat Kementerian Perumahan Rakyat dalam mensosialisasikan program perumahan dengan harga murah sudah dapat terlaksanakan dengan baik.
Kata Kunci : Strategi, Hubungan Masyarakat, Sosialisasi
ABSTRACT
RESEARCH PURPOSE is to know how the public relations strategy in disseminating Kementerian Perumahan Rakyat (Ministry of Housing) housing program with low price. METHODS used is descriptive qualitative is used to determine the extent of socialization programs do. This methods is more focused on observation and scientific atmosphere or to conduct direct interviews with the informants to obtain the required data. THE RESULT ACHIEVED is socialization of housing programs at a low price by Kementerian Perumahan
Rakyat (Ministry of Housing) have done well because people have to accept and know about the informations and be willing to participate. CONSLUSION obtained is that the public relations strategy in socialized cheaply housing program by Kementerian Perumahan Rakyat (Ministry of Housing) already well performing.
Keywords : Strategy, Public Relations, Socialization
PENDAHULUAN Perumahan dan pemukiman merupakan hak dasar bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (1) bahwa : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 40 menegaskan bahwa setiap orang berhak bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Dengan terus membangun dan mempertahankan kinerja serta menjaga hubungan dengan masyarakat, Kementerian Perumahan Rakyat juga mempertahankan strategi komunikasi yang sudah dibentuk dengan baik. Sehingga citra yang sudah terbentuk dari dalam organisasi tersebut dapat membentuk pola pikir yang sesuai. Penjualan perumahan dengan harga murah yang dilakukan oleh Kementerian Perumahan Rakyat dilakukan disetiap Kabupaten dan kota-kota di Indonesia. Jumlah rumah yang dibangun adalah sebanyak 2000 unit, kecuali Sulawesi Barat yang hanya meminta 1000 unit rumah. Harga rumah murah tipe 36 (luas 36 m2) dengan luas tanah 60 m2 bisa mencapai Rp. 70 Juta.
Pembangunan rumah murah ini diharapkan dapat membantu mengurangi kekurangan pasok (backlog) perumahan yang mencapai 13,6 juta unit. Masyarakat juga bisa mencicil rumah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) berbunga rendah dengan kisaran 7,25 persen per tahun. Lokasi pembangunan rumah dengan harga murah ini diprioritaskan di daerah pinggiran kota. Karena selain harga tanah yang masih terjangkau banyak masyarakat berpenghasilan rendah bertempat tinggal di daerah pinggiran kota. Perumahan dengan harga murah ini dinilai dapat berjalan dengan baik dan lebih efektif dibandingkan dengan Rusun (rumah susun) karena selain karena lingkungannya yang lebih baik, rumah dengan harga murah ini lebih banyak diminati. Mengenai sistem pembangunan rumah ini, pihak pengembang akan bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk membangun rumah. Sedangkan Pemko (Pemerintah Kota) akan menyediakan lahan dengan harga murah. Sementara Kemenpera akan menyediakan kemudahan dan jaminan kepada PNS yang ingin mendapatkan rumah murah itu. Di antara kemudahan yang disediakan Kemenpera adalah, membangun sarana pendukung di lokasi perumahan, seperti jalan dan lainnya. Menjamin suka bunga pertahunnya hanya 7,25 persen selama 20 tahun (sudah termasuk asuransi). Serta PNS yang belum memiliki uang muka, akan mendapatkan pinjaman Rp 15 juta dari Bapertarum-PNS, dengan cacatan PNS tersebut memang belum pernah melakukan pinjaman ke Bapertarum
RUMUSAN MASALAH 1.
Bagaimana “Strategi hubungan masyarakat Kementerian Perumahan dalam
mensosialisasikan program perumahan dengan harga murah” ?
2.
Apa kendalanya dalam menjalankan program dan mensosialisasikan program
perumahan murah melalui strategi komunikasi yang dilakukan oleh pihak Humas Kementerian Perumahan Rakyat ?
TUJUAN PENELITIAN 1.
Untuk mengetahui strategi Humas apa yang dilakukan Kementerian Perumahan
Rakyat Republik Indonesia dalam mewujudkan program perumahan dengan harga murah dan bantuan stimulan. 2.
Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam menjaga
hubungannya dengan publik atau masyarakat yang menjadi sasaran program-program yang dilakukan Kementerian Perumahan Rakyat, serta kendala dalam mensosialisasikan program tersebut.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif, yang didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia ( Sarwono, 2006 : 193 ). Penulis menggunakan metode pendekatan Deskriptif-Kualitatif, karena hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi. Kemudian dari analisis yang dilakukan diambil suatu kesimpulan. Analisis yang digunakan yakni analisis deduktif, analisis yang dikumpulkan setelah seluruh data terkumpul.
Metode Pemilihan Informan Dalam penelitian ini penulis memilih teknik purposive sampling. Karena informan yang akan dijadikan sample dalam penelitian ini dianggap penulis memiliki informasi yang dapat membantu penulis dalam mendapatkan data-data penulisan.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data, yaitu terdiri dari : wawancara semi-terstruktur (semistructured interview), observasi, dan kepustakaan. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan pertama di lapangan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini secara khusus data tersebut dikumpulkan dengan mewawancarai pihak yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, dalam hal ini penulis menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data primer tersebut. (Kriyantono. 2006: 41).
Wawancara semi-terstruktur (Semistructured Interview) Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti memilih metode wawancara semi-terstruktur. Pada wawancara semi-terstruktur biasanya pewawancara memiliki daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu (Kriyantono. 2006: 99). Pedoman permasalahan dijadikan acuan dalam melakukan
wawancara sehingga peneliti bisa mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi dan memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.
Metode Observasi (Observation) Observasi adalah suatu kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator, sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut, selain itu masih dalam sumber yang sama menjelaskan dalam penelitian riset dijelaskan dua jenis observasi yaitu observasi partisipan dan non-partisipan (Kriyantono. 2006: 111).
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder bersifat melengkapi data primer, kita dituntut untuk hati-hati atau menyeleksi data sekunder agar jangan sampai data tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset atau mungkin terlalu banyak. Selain melengkapi, data sekunder juga dapat membantu periset bila data primer terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono. 2006: 42). Dokumen (Document) Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data tersedia dalam bentuk surat catatan harian, kenang-kenangan, dan laporan (Ardianto. 2010: 167).
HASIL DAN PEMBAHASAN Semua data yang diperlukan dalam penelitian telah terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah hasil penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk hasil penelitian. Berikutnya adalah melakukan analisa data dengan tahapan sebagai berikut : Pertama, peneliti mereduksi data yang telah didapatkan dari hasil wawancara dan observasi yang telah
dilakukan. Kedua, membuat model data dengan mengelompokkan hasil wawancara dan observasi menjadi beberapa tema. Ketiga, menarik kesimpulan dari hasil wawancara, hasil obeservasi, dan penelusuran dokumen yang telah dilakukan peneliti, lalu mencocokkan data dengan bab 2 yaitu teori-teori sebagai langkah validasi data.
Tema Strategi Hubungan Masyarakat Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa Strategi Hubungan Masyarakat yang digunakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat yaitu membuat perencanaan yang matang serta melakukan tahapan-tahapan dari tahap awal hingga tahap evaluasi untuk melakukan kegiatan Humas, guna memberikan informasi yang cukup dan akurat mengenai program perumahan dengan harga murah serta untuk mendukung berjalannya kegiatan sosialisasi yang dilakukan. Seperti melakukan kerjasama dengan pihak media cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional, seperti talkshow di TV, talkshow di radio, iklan di koran, serta partisipasi dalam pameran khususnya pada pameran properti. Hal ini sesuai dengan Effendy (2009: 32) bahwa strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
Tema Sosialisasi Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa proses sosialisasi yang dilakukan oleh Kementerian Perumahan Rakyat adalah dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam program perumahan dengan harga murah. Pendekatan yang dilakukan dapat dikatakan sebagai CSR (Coorporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh
Kementerian Perumahan Rakyat. Misalnya, memberikan bantuan kepada korban bencana, mengadakan acara sunatan massal, merayakan Hari Raya Idul Adha dengan melakukan kurban dan memberikannya kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat memberikan respon yang baik serta respect kepada Kementerian Perumahan Rakyat yang dengan itu akan memudahkan dalam hal sosialisasi program.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dlakukan oleh penulis pada Biro Umum Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia mengenai kegiatan sosialisasi program perumahan dengan harga murah, kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1. Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Humas Kementerian Perumahan Rakyat sudah menunjukkan adanya keberhasilan dalam mensosialisasikan program perumahan dengan harga murah yang dapat dilihat dari antusias atau minat dari masyarakat sebagai sasaran utama dari program ini serta dilihat dari proposalproposal yang datang dari daerah untuk mengajukan pembangunan perumahan dengan harga murah pada setiap daerahnya. 2. Kendala yang masih ada akan terus diupayakan untuk dapat diatasi agar lingkungan perumahan dan pemukiman yang kumuh dapat terhapuskan dan program penjualan perumahan dengan harga murah dapat menjadi salah satu solusi dalam mewujudkan hal tersebut.
Saran dalam penelitian ini adalah : Saran Praktis 1.
Dengan
terus
mensosialisasikan
mempertahankan
program
perumahan
strategi dengan
Hubungan harga
murah
Masyarakat
dalam
perusahaan
dengan
menggunakan tahapan perencanaan strategi Hubungan Masyarakat yaitu penelitian awal, strategi, taktik dan evaluasi karena hal ini dapat membantu untuk melakukan sosialisasi dengan cara memberikan informasi dan menentukan sasaran utama dalam program perumahan dengan harga murah yang dilakukan oleh Kementerian Perumahan Rakyat. 2.
Melihat permasalahan yang ada maka diharapkan pihak Kementerian Perumahan
Rakyat dapat lebih mengaplikasikan komunikasi eksternal yang efektif dengan arah dari perusahaan atau organisasi kepada khalayak dengan tujuan dapat memberikan informasi yang akurat dan pesan yang ingin disampaikan dapat tesampaikan dengan baik serta masyarakat sebagai sasaran utama dalam program perumahan dengan harga murah dapat dengan mudah diajak dalam bekerjasama dan berpartisipasi dalam program tersebut. 3.
Mengutamakan hubungan baik dengan melakukan interaksi kepada masyarakat secara
langsung ataupun tidak langsung untuk meningkatkan kualitas hubungan yang baik. 4.
Melakukan komunikasi dua arah yang akan menghasilkan feedback (timbal balik)
dengan lebih efektif.
Saran Akademis 1.
Penelitian ini diharapkan menjadi manfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui
konsep perencanaan strategi Hubungan Masyarakat dalam mensosialisasikan program perumahan dengan harga murah dalam Kementerian Perumahan Rakyat. 2.
Dapat menjadikan pembelajaran kedepannya mengenai studi yang bersangkutan
dengan penelitian tentang materi penggunaan strategi.
3.
Dapat menjadi referensi para pembaca dalam mengerjakan penelitian serupa.
REFERENSI Ardianto, Elvinaro, Soemirat. (2007). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro et al. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro. (2009). Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran. Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi Pertama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Cutlip, S.M et al. (2006). Effective Public Relations. Edisi ke Sembilan. Jakarta: Kencana. Daymon, Christine dan Immy Holloway. (2008). Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Bentang. Effendy, Onong Uchjana. (2004). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Edisi ke 19. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jefkins, Frank. (2004). Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jefkins, Frank. (2008). Public Relations. Edisi ke 7. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Dasar Pemasaran. Edisi ke 12. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kriyantono, Rachmat. (2009). Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurjaman, Kadar. (2012). Komunikasi dan Public Relations. Edisi Pertama. Bandung: Pustaka Setia. Olii, Helena. (2007). Opini Publik. Jakarta: PT. Indeks. Putra, R.Masri Sareb. (2011). Kiat Menghindari Plagiat. Jakarta: PT. Indeks. Ruslan, Rosady. (2008). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Rosmawati. (2010). Mengenal Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran. Sari, Betty Wahyu Nilla. (2012). Humas Pemerintah. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sitepu, Edy Sahputra dan Faulina. (2011). Profesional Public Relations. Medan: USU Press. Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Suryadi, Drs. (2007). Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota. West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Winarno, Budi. (2012). Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus. Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS.
RIWAYAT PENULIS Theysa Noorhan Aline lahir di Jakarta, 27 April 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Marketing Communication, pada bidang peminatan Public Relations.