80
5.1.2 Struktur organisasi TB Gramedia Duta Plaza Secara organisatoris pengambilan keputusan utama adalah wewenang dari Store Manager dibantu oleh superintendent (supervisor) yang bertanggungjawab atas bidang tugasnya masing-masing. Struktur organisasi ini ditentukan berdasarkan tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing bidang. Struktur organisasi TB Gramedia Duta Plaza adalah sebagai berikut :
Store Manager
Administration Superintendent
Sales Superintendent
Chief Cashier Store Administration Assistant
Merchandising Support
EDP (Entry Data Process) Superintendent
Warehouse Support
Store Associate Security Guard Cleaning Service
Cashier Customer Service Support
Gambar 5.1 Struktur Organisasi TB Gramedia Duta Plaza Sumber : Rumah Tangga TB Gramedia Duta Plaza, 2014
EDP Support
81
5.1.3 Sumber Daya Manusia TB Gramedia Duta Plaza dengan jumlah karyawan sebanyak 87 orang. karyawan dijabarkan menurut jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan masa kerja, pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Data Karyawan TB Gramedia Duta Plaza Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Total Kelompok Usia (Tahun) 18 - 25 25 - 30 31 - 40 > 40 Total
Orang 52 35 87 Orang 66 7 10 4 87
Pendidikan Terakhir Orang SLTA 69 Diploma 11 Sarjana 6 Pascasarjana 1 Total 87 Masa Kerja (Tahun) Orang s.d 5 65 6 - 10 8 > 10 14 Total 87 Sumber : Data Primer, 2014
Jumlah Persentase (persen) 59,77 40,23 100,00 Jumlah Persentase (persen) 75,86 8,05 11,49 4,60 100,00 Jumlah Persentase (persen) 79,31 12,64 6,90 1,15 100,00 Jumlah Persentase (persen) 74,71 9,20 16,09 100,00
82
5.1.4 Pelanggan Berdasarkan Survey Kepuasan Pelanggan TB Gramedia wilayah Bali terhadap 100 orang responden di Tahun 2013, diperoleh karakteristik pelanggan dari TB Gramedia Duta Plaza. Karakteristik pelanggan terangkum pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan Karakteristik Pelanggan berdasarkan :
Persentase (persen)
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Total
64,00 36,00 100,00
Pendidikan SLTP SLTA Sarjana Pascasarjana Total
14,00 33,00 49,00 4,00 100,00
Pekerjaan Pelajar 42,00 Profesional* 5,00 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 9,00 Wiraswasta 18,00 Karyawan Swasta 22,00 Ibu Rumah Tangga 4,00 Total 100,00 Sumber : Survey Kepuasan Pelanggan, 2014 *Keterangan : Profesional adalah tenaga medis, pengacara, entertainer, multi level marketing, karyawan asuransi, dan tenaga pengajar.
83
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggan TB Gramedia Duta Plaza adalah perempuan, dengan latar lakang pendidikan sarjana. Terlihat bahwa segmen pasar utama dari toko buku ini adalah pelajar.
5.1.5 Analisis lingkungan strategis melalui penilaian responden terhadap variabel eksternal dan internal di TB Gramedia Duta Plaza
Analisis lingkungan strategis perusahaan diawali dengan melakukan penyaringan terhadap variabel dan indikator lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Penyaringan dilakukan terhadap hasil kuesioner tahap I dari responden internal sebagai sekelompok orang yang mengerti seluk beluk perusahaan, dan responden eksternal, yang kemudian dikonfirmasikan kepada responden internal kunci selaku pengambil keputusan. Berdasarkan penyaringan kuesioner tahap I diperoleh sembilan variabel lingkungan eksternal yang terdiri atas enam variabel lingkungan eksternal makro, dan tiga variabel lingkungan eksternal mikro. Variabel lingkungan eksternal makro, yaitu : 1) ekonomi, 2) pemerintah, 3) politik, 4) sosial budaya, 5) teknologi dan, 6) lingkungan industri, sedangkan variabel lingkungan eksternal mikro adalah 1) gaya hidup konsumen, 2) maket share dan, 3) customer satisfaction. Dari sembilan variabel tersebut, diperoleh 29 indikator variabel lingkungan eksternal, yang terdiri atas 22 indikator eksternal makro dan tujuh indikator eksternal mikro, sebagaimana tampak pada Lampiran 14. Lingkungan internal terdiri atas sembilan variabel berdasarkan empat perspektif balanced scorecard, yaitu : 1) perspektif keuangan, terdiri atas :
84
keuangan, 2) perspektif pelanggan, terdiri atas : product, customer relationship, image and reputation, 3) perspektif proses bisnis internal, terdiri atas : operasional, dan
layanan purna jual, 4) perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, terdiri atas :
kemampuan berinteraksi/ komunikasi internal,
kemampuan SDM, motivasi dan inisiatif. Berdasarkan sembilan variabel tersebut, diperoleh 25 indikator variabel lingkungan internal perusahaan, sebagaimana ditunjukkan pada Lampiran 15. Selanjutnya
dilakukan
pembobotan
terhadap
indikator
variabel
lingkungan pada kuesioner tahap II, kemudian dilakukan penilaian terhadap kondisi indikator variabel lingkungan pada kuesioner tahap III. Pada tahap ini diperoleh indikator yang menjadi peluang-ancaman perusahaan (pada indikator variabel lingkungan eksternal) dan kekuatan-kelemahan perusahaan (pada indikator variabel lingkungan internal). Pembobotan dan penilaian pada kuesioner tahap II dan III dilakukan dengan cara yang sama seperti di tahap I.
5.1.5.1 Penilaian variabel eksternal TB Gramedia Duta Plaza saat ini
Penilaian variabel eksternal TB Gramedia Duta Plaza saat ini adalah penilaian terhadap indikator variabel diluar dan di sekitar TB Gramedia Duta Plaza pada saat penelitian dilakukan, yaitu Tahun 2013-2014. Merupakan kondisi dan keadaan yang dihadapi oleh TB Gramedia Duta Plaza dalam menjalankan berbagai kegiatannya pada masa penelitian ini dilakukan. Hasil penilaian responden terhadap variabel eksternal untuk kondisi saat ini dapat dilihat pada Tabel 5.3.
85
Tabel 5.3 Hasil Penilaian Responden Terhadap Variabel Eksternal Saat Ini No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
Indikator Variabel Eksternal
Eksternal Makro PELUANG Kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan Budaya gemar membaca di Bali Pertumbuhan ekonomi regional Bali, khususnya di Kota Denpasar Tingkat pertumbuhan penduduk di Bali, khususnya di Kota Denpasar, yang merupakan pasar potensial perusahaan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi perusahaan Tingkat keamanan yang menciptakan rasa aman dan nyaman Peran penting distributor sebagai penyalur produk Potensi belanja konsumen Kepedulian pemerintah terhadap suksesnya program pendidikan Situasi politik yang stabil Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan Peran penting supplier/penerbit selaku pencetak produk ANCAMAN Kesadaran masyarakat akan haknya sebagai konsumen Mudahnya kompetitor baru masuk dalam industri bisnis Tingkat pendapatan masyarakat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat Perkembangan software dan hardware yang user friendly Tawaran produk substitusi sebagai produk pengganti Sensitifitas harga bagi konsumen yang peduli terhadap perbedaan harga Kemampuan kompetitor yang semakin kuat Tingkat pertumbuhan industri, dalam hal ini industri retail toko buku Bertambahnya jumlah kompetitor Konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan tempat berbelanja Eksternal Mikro PELUANG Minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya Cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima Aktivitas belanja konsumen ANCAMAN Kepuasan konsumen Loyalitas konsumen Jumlah pengunjung yang berkunjung Nilai penjualan dalam satu periode waktu
TOTAL
Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Bobot Rating
Nilai Terbobot (Score)
0,037 0,038 0,037
3,111 3,111 3,000
0,114 0,118 0,110
0,035
3,000
0,104
0,034 0,031 0,035 0,036 0,033 0,034 0,035 0,037
3,000 2,889 2,889 2,889 2,778 2,778 2,778 2,778
0,101 0,091 0,100 0,103 0,090 0,093 0,096 0,102
0,033 0,030
2,444 2,444
0,079 0,074
0,039
2,444
0,095
0,031 0,034
2,444 2,444
0,077 0,082
0,035
2,444
0,085
0,034 0,035 0,033
2,333 2,333 2,222
0,078 0,081 0,072
0,034
2,222
0,074
0,031 0,030 0,031
3,222 3,111 3,000
0,101 0,094 0,094
0,039 0,039 0,038 0,037
2,444 2,333 2,222 2,111
0,095 0,091 0,084 0,078
1,000
77,222
2,658
86
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui indikator variabel eksternal makro yang menjadi peluang bagi perusahaan saat ini adalah kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan; budaya gemar membaca di Bali; pertumbuhan ekonomi regional Bali, khususnya di Kota Denpasar; tingkat pertumbuhan penduduk di Bali, khususnya di kota Denpasar, yang merupakan pasar potensial perusahaan; perkembangan teknologi informasi dan komunikasi perusahaan; tingkat keamanan yang menciptakan rasa aman dan nyaman; peran penting distributor sebagai penyalur produk; potensi belanja konsumen; kepedulian pemerintah terhadap suksesnya program pendidikan; situasi politik yang stabil; penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan dan; peran penting supplier/ penerbit selaku pencetak produk. Faktor eksternal mikro yang menjadi peluang perusahaan saat ini adalah minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya; cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; aktivitas belanja konsumen. Sebagai peluang utama perusahaan pada lingkungan eksternal makro saat ini adalah kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan dan budaya gemar membaca di Bali (nilai rating 3,111). Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada di Bali, khususnya di Kota Denpasar, di mana orang tua peduli akan pendidikan putra-putrinya. Sekolah selalu dibanjiri peminat, bahkan kuota yang disiapkan oleh pihak sekolah seringkali kurang. Tempat-tempat kursus terkait pendidikan tidak pernah sepi peminat. Dalam hal ini, pendidikan berhubungan langsung dengan membaca, maka membaca pun secara tidak langsung harus menjadi keseharian masyarakat, khususnya di Kota Denpasar. Peluang utama perusahaan
87
pada lingkungan eksternal mikro saat ini adalah minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya (nilai rating 3,222). Hal ini sesuai dengan kebiasaan masyarakat di Bali, yaitu hidup berkelompok. Pasar TB Gramedia Duta Plaza yang sebagian besar adalah pelajar putri, juga memiliki kecendrungan untuk berkelompok. Bergaul dengan teman-teman yang memiliki minat, hobi, dan kebiasaan yang sama merupakan kepuasan tersendiri bagi mereka untuk menunjukkan eksistensinya. Kelompok-kelompok inilah yang dapat dijadikan sasaran bagi TB Gramedia Duta Plaza untuk mengembangkan pasar. Faktor eksternal makro yang menjadi ancaman bagi perusahaan saat ini adalah : kesadaran masyarakat akan
haknya sebagai konsumen; mudahnya
kompetitor baru masuk dalam industri bisnis; tingkat pendapatan masyarakat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat; perkembangan software dan hardware yang user friendly; tawaran produk substitusi sebagai produk pengganti; sensitifitas harga bagi konsumen yang peduli terhadap perbedaan
harga;
kemampuan kompetitor yang semakin kuat; tingkat pertumbuhan industri, dalam hal ini industri retail toko buku; bertambahnya jumlah kompetitor dan; konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan tempat berbelanja. Sedangkan faktor eksternal mikro yang menjadi ancaman saat ini adalah kepuasan konsumen; loyalitas konsumen; jumlah pengunjung yang berkunjung, dan; nilai penjualan dalam satu periode waktu. Ancaman terbesar pada lingkungan eksternal makro adalah bertambahnya jumlah kompetitor, dan konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan tempat berbelanja (nilai rating 2,222). Jumlah kompetitor yang bertambah akan
88
memperketat persaingan, konsumen memiliki banyak pilihan untuk berbelanja karena produk yang dijual adalah sama. Hal inilah yang menjadi ancaman bagi TB Gramedia Duta Plaza. Kondisi ini memaksa TB Gramedia Duta Plaza untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan kreativitas, sehingga memiliki keunggulan dibandingkan para kompetitor. Ancaman terbesar pada lingkungan eksternal mikro adalah nilai penjualan dalam satu periode waktu (nilai rating 2,111). Nilai penjualan yang menurun merupakan ancaman terbesar bagi kelangsungan perusahaan. Secara kumulatif, nilai terbobot total (score) EFAS adalah 2,658. Angka ini menunjukkan bahwa penilaian secara keseluruhan terhadap lingkungan eksternal perusahaan untuk kondisi saat ini adalah peluang yang harus dipertahankan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga kinerja TB Gramedia Duta Plaza dapat ditingkatkan.
5.1.5.2 Penilaian variabel internal TB Gramedia Duta Plaza saat ini
Penilaian variabel internal saat ini adalah penilaian terhadap indikator variabel yang ada di dalam tubuh TB Gramedia Duta Plaza, kondisi, dan situasi di dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan atau program perusahaan di masa sekarang saat penelitian dilakukan, yaitu Tahun 2013-2014. Hasil penilaian responden terhadap variabel internal saat ini terlihat pada Tabel 5.4.
89
Tabel 5.4 Hasil Penilaian Responden Terhadap Variabel Internal Saat Ini No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Bobot Rating Indikator Variabel Internal KEKUATAN Arus kas (cash flow) perusahaan Variasi produk Kualitas fisik produk yang baik Kualitas isi produk yang mendidik Lokasi strategis perusahaan Citra perusahaan sebagai lambang kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan Intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat Penerapan Standar Operation Procedures (SOP) sebagai pedoman standar pelaksanaan pekerjaan Garansi atas produk cacat produksi Budaya Kerja Perusahaan sebagai nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan Penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu dengan sosialisasi ke seluruh karyawan Kesesuaian karyawan dengan kualifikasi yang disyaratkan Kompetensi karyawan terkait keterampilan dan pengalamannya bekerja Kemampuan manajemen terkait dengan kepemimpinan Reward dan punishment yang tegas KELEMAHAN Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Keuntungan yang dapat dihasilkan Layanan prima sesuai standar perusahaan Layanan yang bersifat personal untuk konsumen Fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung kenyamanan dalam berbelanja Kesesuaian antara data komputer yang diakses oleh pelanggan dengan data fisik yang ada di lapangan Proses pembelian yang mudah dan cepat, dimulai dari konsumen datang hingga transaksi penjualan di kasir Sistem dan kualitas pelatihan karyawan yang optimal Sistem training dan kontrak karyawan Penampilan dan keluwesan karyawan dalam melayani TOTAL
Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Nilai Terbobot (Score)
0,042 0,039 0,043 0,041 0,043
3,222 2,889 3,000 3,111 3,778
0,135 0,114 0,129 0,126 0,162
0,041
3,111
0,126
0,038
2,778
0,106
0,041 0,038
3,000 3,111
0,122 0,119
0,038
3,111
0,119
0,038
2,778
0,106
0,039
2,889
0,114
0,041 0,039 0,039
2,889 2,667 2,556
0,117 0,105 0,100
0,041 0,042 0,044 0,042
2,333 2,444 2,444 2,333
0,095 0,102 0,108 0,098
0,041
2,111
0,086
0,039
2,222
0,087
0,039 0,038 0,037 0,038
2,444 2,333 2,333 2,444
0,096 0,089 0,086 0,093
1,000
68,333
2,737
90
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa indikator variabel internal yang menjadi kekuatan perusahaan saat ini adalah arus kas (cash flow) perusahaan; variasi produk; kualitas fisik produk yang baik; kualitas isi produk yang mendidik; lokasi strategis perusahaan; citra perusahaan sebagai lambang kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan; intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat; penerapan Standar Operation Procedures (SOP) sebagai pedoman standar pelaksanaan pekerjaan; garansi atas produk cacat produksi; budaya kerja perusahaan sebagai nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan; penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu dengan sosialisasi; kesesuaian karyawan dengan kualifikasi yang disyaratkan; kompetensi karyawan terkait keterampilan dan pengalamannya bekerja; kemampuan manajemen terkait dengan kepemimpinan ; reward dan punishment yang tegas. Yang merupakan kelemahan perusahaan saat ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan; keuntungan yang dapat dihasilkan; layanan prima sesuai standar perusahaan; layanan yang bersifat personal untuk konsumen; fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung kenyamanan dalam berbelanja; kesesuaian antara data komputer yang diakses oleh pelanggan dengan data fisik yang ada di lapangan; proses pembelian yang mudah dan cepat, dimulai dari konsumen datang hingga transaksi penjualan di kasir; sistem dan kualitas pelatihan karyawan yang optimal; sistem training dan kontrak karyawan; penampilan dan keluwesan karyawan dalam melayani. Kekuatan utama TB Gramedia Duta Plaza saat ini adalah lokasi strategis perusahaan (nilai rating 3,778), terletak di Jalan Dewi Sartika No. 1 yang
91
merupakan poros Kota Denpasar dan dikelilingi oleh beberapa sekolah, mulai dari tingkat TK sampai universitas. Kelemahan terbesar saat ini adalah fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung kenyamanan dalam berbelanja (nilai rating 2,111). Fasilitas sarana dan prasarana ini diantaranya tempat parkir mall yang sempit dan sangat terbatas, sehingga sangat menyulitkan pengunjung mall, luas space TB Gramedia Duta Plaza yang sangat terbatas memaksa manajemen untuk memanfaatkan space yang ada secara maksimal, sehingga jarak antar rak sempit, display buku bertumpuk, tidak ada tempat duduk khusus bagi konsumen, tidak berfungsinya mesin pendingin atau AC, dan escalator mall yang tidak berfungsi dengan baik, dikarenakan usia gedung yang sudah tergolong tua. Secara kumulatif, nilai terbobot total (score) IFAS adalah 2,737. Angka ini menunjukkan bahwa penilaian secara keseluruhan terhadap lingkungan internal pada TB Gramedia Duta Plaza untuk kondisi saat ini adalah kekuatan, yang harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
5.1.5.3 Penilaian variabel eksternal TB Gramedia Duta Plaza di masa mendatang
Penilaian variabel eksternal TB Gramedia Duta Plaza pada masa mendatang merupakan penilaian terhadap indikator variabel yang ada di luar dan sekitar TB Gramedia Duta Plaza pada masa mendatang, yaitu Tahun 2015-2019. Penilaian dilakukan dengan cara memprediksi keadaan yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam berbagai kegiatannya dimasa mendatang dan membandingkan
92
dengan kondisi saat ini. Hasil penilaian variabel eksternal responden terhadap indikator variabel eksternal di masa mendatang dapat dilihat pada Tabel 5.5. Berdasarkan Tabel 5.5 terlihat bahwa indikator variabel eksternal makro yang menjadi peluang di masa yang akan datang adalah pertumbuhan ekonomi regional Bali, khususnya di Kota Denpasar; kepedulian pemerintah terhadap suksesnya program pendidikan; tingkat keamanan yang menciptakan rasa aman dan nyaman; situasi politik yang stabil; tingkat pertumbuhan penduduk di bali, khususnya di Kota Denpasar; kesadaran masyarakat akan haknya sebagai konsumen; budaya gemar membaca di Bali; perkembangan teknologi informasi dan komunikasi perusahaan; penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan; perkembangan software dan hardware yang user friendly; tingkat pertumbuhan industri, dalam hal ini industri retail toko buku; peran penting supplier/ penerbit selaku pencetak produk; peran penting distributor sebagai penyalur produk; potensi belanja konsumen, dan; konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan tempat berbelanja. Indikator variabel eksternal yang menjadi ancaman di masa mendatang adalah tingkat pendapatan masyarakat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat; kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan; bertambahnya jumlah kompetitor; kemampuan kompetitor yang semakin kuat; mudahnya kompetitor masuk dalam industri bisnis, tawaran produk substitusi sebagai produk pengganti, dan; sensitifitas harga bagi konsumen yang peduli terhadap perbedaan harga.
93
Tabel 5.5 Hasil Penilaian Responden Terhadap Variabel Eksternal di Masa Mendatang Nilai Bobot Rating Terbobot (Score)
No.
Indikator Variabel Eksternal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Eksternal Makro PELUANG Pertumbuhan ekonomi regional Bali, khususnya di Kota Denpasar Kepedulian pemerintah terhadap suksesnya program pendidikan Tingkat keamanan yang menciptakan rasa aman dan nyaman Situasi politik yang stabil Tingkat pertumbuhan penduduk di Bali, khususnya di Kota Denpasar Kesadaran masyarakat akan haknya sebagai konsumen Budaya gemar membaca di Bali Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi perusahaan Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan Perkembangan software dan hardware yang user friendly Tingkat pertumbuhan industri, dalam hal ini industri retail toko buku Peran penting supplier/penerbit selaku pencetak produk Peran penting distributor sebagai penyalur produk Potensi belanja konsumen Konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan tempat berbelanja
0,037 0,034 0,032 0,034 0,035 0,033 0,038 0,034 0,035 0,032 0,033 0,036 0,034 0,037 0,034
3,111 3,111 3,111 3,111 3,000 3,000 3,111 3,222 2,889 3,111 3,111 3,222 3,000 3,111 2,556
0,116 0,105 0,099 0,105 0,105 0,098 0,119 0,109 0,101 0,099 0,102 0,116 0,102 0,116 0,087
16 17 18 19 20 21 22
ANCAMAN Tingkat pendapatan masyarakat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat Kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan Bertambahnya jumlah kompetitor Kemampuan kompetitor yang semakin kuat Mudahnya kompetitor baru masuk dalam industri bisnis Tawaran produk substitusi sebagai produk pengganti Sensitifitas harga bagi konsumen yang peduli terhadap perbedaan harga
0,039 0,038 0,031 0,032 0,028 0,031 0,035
2,444 2,444 2,333 2,444 2,444 2,111 2,444
0,096 0,094 0,071 0,077 0,069 0,065 0,086
23 24 25 26 27 28 29
Eksternal Mikro PELUANG Aktivitas belanja konsumen Minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya Cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima Jumlah pengunjung yang berkunjung Nilai penjualan dalam satu periode waktu Kepuasan konsumen Loyalitas konsumen
0,032 0,032 0,031 0,038 0,037 0,039 0,039
2,778 2,889 3,111 3,444 3,222 3,556 3,778
0,088 0,092 0,095 0,132 0,120 0,140 0,149
1,000
85,222
2,953
TOTAL
Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
94
Pada indikator variabel eksternal mikro, semua indikator adalah peluang, sebab semua indikator ini adalah penting bagi perusahaan, dan TB Gramedia Duta Plaza harus mampu memanfaatkan semua peluang dengan baik untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Indikator tersebut adalah : aktivitas belanja konsumen; minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya; cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; jumlah pengunjung yang berkunjung; nilai penjualan dalam satu periode waktu; kepuasan konsumen, dan; loyalitas konsumen. Tabel 5.5 menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi perusahaan, serta peran penting supplier atau penerbit selaku pencetak produk merupakan peluang utama dalam lingkungan eksternal makro di masa yang akan datang, dengan nilai sebesar 3,222. Di masa mendatang, TB Gramedia
Duta
Plaza
harus
memperhatikan
perkembangan
teknologi,
memperkuat teknologi dan komunikasi perusahaan, karena dunia akan memiliki ketergantungan yang semakin kuat pada bantuan dan kecanggihan teknologi dan komunikasi. Hal ini terlihat dari lifestyle anak-anak muda saat ini yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap teknologi & komunikasi, seperti : internet, situs jejaring sosial, mobile phone, tablet atau i-pad. Selain itu, indikator lingkungan eksternal makro, peran penting supplier atau penerbit selaku pencetak produk juga merupakan peluang utama di masa datang, dengan nilai rating 3,222, karena baik atau buruknya kualitas produk sangat ditentukan oleh pencetak produknya. Kemudian, yang menjadi ancaman utama pada lingkungan eksternal makro di masa yang akan datang adalah tawaran
95
produk substitusi sebagai produk pengganti, dengan nilai rating 2,111. Produk substitusi yang mampu memberikan kualitas produk, harga yang lebih terjangkau, dan pelayanan ekstra yang menawarkan kemudahan bagi konsumen akan menjadi ancaman utama bagi TB Gramedia Duta Plaza. Peluang utama indikator variabel eksternal mikro di masa mendatang adalah loyalitas konsumen (nilai rating 3,778). Sampai saat ini TB Gramedia Duta Plaza masih dipercaya oleh masyarakat Bali umumnya dan masyarakat Kota Denpasar khususnya, sebagai toko yang mereka pilih untuk membeli buku dan alat tulis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang masih mencapai ratarata 1.000 orang per hari, meskipun jumlah kunjungan mengalami penurunan, dan banyak pesaing yang bermunculan pada industri bisnis yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen terhadap TB Gramedia Duta Plaza masih cukup kuat, dan menjadi peluang yang sangat baik, dan harus dipertahankan di masa yang akan datang. Secara kumulatif, nilai terbobot total (score) EFAS masa yang akan datang adalah 2,953. Angka ini menunjukkan bahwa penilaian secara keseluruhan terhadap lingkungan eksternal perusahaan untuk masa yang akan datang adalah peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.
96
5.1.5.4 Penilaian variabel internal TB Gramedia Duta Plaza di masa mendatang Penilaian variabel internal dimasa mendatang adalah penilaian responden terhadap indikator variabel lingkungan di dalam perusahaan yang menentukan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Penilaian ini terangkum dalam Tabel 5.6. Indikator variabel internal yang menjadi kekuatan perusahaan di masa yang akan datang adalah arus kas (cash flow) perusahaan; biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan; keuntungan yang dapat dihasilkan; kualitas fisik produk yang baik; kualitas isi produk yang mendidik; layanan prima sesuai standar perusahaan; layanan yang bersifat personal untuk konsumen; lokasi strategis perusahaan; citra perusahaan sebagai lambang kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan; fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung kenyamanan dalam berbelanja; penerapan standar operation procedures (SOP) sebagai pedoman standar pelaksanaan pekerjaan; proses pembelian yang mudah dan cepat, dimulai dari konsumen datang hingga transaksi penjualan di kasir; garansi atas produk cacat produksi; budaya kerja perusahaan sebagai nilai yang dipegang teguh perusahaan; penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu dengan sosialisasi ke seluruh karyawan; kesesuaian karyawan dengan kualifikasi yang disyaratkan; kompetensi karyawan terkait keterampilan dan pengalamannya bekerja; penampilan dan keluwesan karyawan dalam melayani; kemampuan manajemen terkait dengan kepemimpinan; reward dan punishment yang tegas.
97
Tabel 5.6 Hasil Penilaian Responden Terhadap Variabel Internal di Masa Mendatang No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Indikator Variabel Internal KEKUATAN Arus kas (cash flow) perusahaan Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Keuntungan yang dapat dihasilkan Kualitas fisik produk yang baik Kualitas isi produk yang mendidik Layanan prima sesuai standar perusahaan Layanan yang bersifat personal untuk konsumen Lokasi strategis perusahaan Citra perusahaan sebagai lambang kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan Fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung kenyamanan dalam berbelanja Penerapan Standar Operation Procedures (SOP) sebagai pedoman standar pelaksanaan pekerjaan Proses pembelian yang mudah dan cepat, dimulai dari konsumen datang hingga transaksi penjualan di kasir Garansi atas produk cacat produksi Budaya kerja perusahaan sebagai nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan Penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu dengan sosialisasi ke seluruh karyawan Kesesuaian karyawan dengan kualifikasi yang disyaratkan Kompetensi karyawan terkait keterampilan dan pengalamannya bekerja Penampilan dan keluwesan karyawan dalam melayani Kemampuan manajemen terkait dengan kepemimpinan Reward dan punishment yang tegas KELEMAHAN Variasi produk Intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat Kesesuaian antara data komputer yang diakses oleh pelanggan dengan data fisik yang ada di lapangan Sistem dan kualitas pelatihan karyawan yang optimal Sistem training dan kontrak karyawan TOTAL
Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Rating
Nilai Terbobot (Score)
0,040 0,039 0,040 0,042 0,039 0,043 0,040 0,042
3,444 3,000 3,444 3,222 3,333 3,778 3,333 3,667
0,139 0,118 0,139 0,134 0,131 0,162 0,135 0,153
0,040
3,222
0,130
0,040
3,222
0,130
0,040
3,111
0,126
0,040 0,039
3,222 3,222
0,130 0,127
0,040
3,222
0,130
0,039 0,039
3,000 3,111
0,118 0,122
0,042 0,039 0,040 0,040
2,778 3,222 3,111 3,222
0,116 0,127 0,126 0,130
0,038
2,444
0,093
0,037
2,222
0,082
0,039 0,040 0,037
2,444 2,333 2,444
0,096 0,094 0,090
1,000
76,778
3,080
Bobot
98
Kekuatan utama bagi perusahaan di masa yang akan datang adalah indikator layanan prima sesuai standar perusahaan, dengan nilai rating 3,778. Layanan unggul merupakan salah satu tujuan yang tersurat dalam visi dan misi TB Gramedia. Melalui penerapan standar operation procedures sebagai pedoman standar pelaksanaan pekerjaan bagi seluruh karyawan, perusahaan berkomitment untuk terus berusaha meningkatkan pelayanan melalui pengenalan dan pemahaman standar layanan dengan mengadakan pelatihan karyawan secara continue, mewujudkan layanan prima sesuai standar perusahaan di masa mendatang. Indikator yang menjadi kelemahan perusahaan di masa yang akan datang adalah : variasi produk; intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat; kesesuaian antara data komputer yang diakses pelanggan sengan data fisik yang ada di lapangan; sistem dan kualitas pelatihan karyawan yang optimal; sistem training dan kontrak karyawan. Indikator yang menjadi kelemahan utama bagi perusahaan di masa yang akan datang adalah intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat, dengan nilai rating terendah yaitu 2,222. Hal ini menjadi kelemahan terbesar mengingat di masa mendatang program dan dana promosi akan diatur dan dikelola langsung oleh pusat, toko-toko di daerah tidak memiliki kewenangan dalam mengeluarkan biaya promosi, terutama dalam bentuk fresh money. Hal ini akan mempersempit ruang gerak promosi di TB Gramedia Duta Plaza, karena tidak semua kerja sama promosi dapat dilakukan dengan cara full barter. Oleh karena itu di masa
99
mendatang, perusahaan harus lebih aktif lagi dalam menyampaikan program dan promosi tokonya, semakin kreatif dalam menciptakan peluang-peluang promosi yang dapat dilakukan secara independent. Secara kumulatif, nilai terbobot total (score) IFAS adalah 3,080. Angka ini menunjukkan bahwa penilaian secara keseluruhan terhadap lingkungan internal pada TB Gramedia Duta Plaza untuk kondisi masa yang akan datang adalah kekuatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga kinerja TB Gramedia Duta Plaza menjadi lebih baik lagi.
5.1.6 Posisi bisnis TB Gramedia Duta Plaza Setelah dilakukan penilaian terhadap variabel eksternal dan internal yang dilakukan terhadap kondisi saat ini dan masa mendatang di TB Gramedia Duta Plaza, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan nilai terbobot total pada matriks EFAS dan IFAS ke dalam matriks I-E, sehingga akan diketahui posisi bisnis TB Gramedia Duta Plaza saat ini dan di masa yang akan datang, kemudian dibandingkan. Nilai terbobot total pada matriks EFAS dan IFAS saat ini adalah 2,658 dan 2,737. Sedangkan nilai terbobot total pada EFAS dan IFAS di masa mendatang adalah sebesar 2,953 dan 3,080. Posisi bisnis TB Gramedia Duta Plaza dapat dilihat pada Gambar 5.2. Berdasarkan
matriks dibawah, dapat dilihat bahwa posisi bisnis TB
Gramedia Duta Plaza saat
ini berada pada sel 5 (poin A), yaitu kondisi
“pertahankan dan pelihara (hold and maintenance).” Kekuatan internal bisnis (faktor internal) dan daya tarik industri (faktor eksternal) berada pada tingkat rata-
100
rata. Seperti yang dinyatakan oleh David (2006 : 303), untuk divisi yang berada pada sel ini paling baik dikendalikan dengan strategi jaga dan pertahankan. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu, strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Kekuatan Internal Bisnis Rata-rata 2,0-2,99
Kuat/ Tinggi 3,0-4,0 3,0
2,0
1
Kuat/ Tinggi 3,0-4,0
1,0
2,737
3,080
4,0
Lemah/ Rendah 1,0-1,99
2
3
1
2
3
3,0
Daya Tarik Industri
2,953
6
B
2,658
A
4
Rata-rata 2,0-2,99
6
5
2,0 7 Lemah/ Rendah 1,0-1,99
8 7
9 8
1,0
Keterangan : A = (2,658 : 2,737) Posisi di saat ini B = (2,953 : 3,080) Posisi di masa mendatang
Gambar 5.2 Matrik Strategi IE Saat Ini dan Masa Mendatang
9
101
Di masa mendatang, posisi bisnis TB Gramedia Duta Plaza berada pada sel 4 (poin B), yaitu kondisi “tumbuh dan kembangkan (Growth and Build).” Daya tarik industri (faktor eksternal) masih berada pada tingkat rata-rata, namun sudah tampak terjadi pergeseran. Kekuatan internal bisnis (faktor internal) semakin membaik, yaitu berada pada nilai yang kuat/ tinggi. Perubahan posisi bisnis di masa mendatang disebabkan karena TB Gramedia Duta Plaza terus melakukan perbaikan kinerja, diantaranya dengan cara : a)
Selalu melakukan efisiensi biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat ditingkatkan.
b)
Jenis produk semakin bervariasi, mengikuti permintaan pasar dan terus berusaha memenuhi kebutuhan pasar.
c)
Fasilitas sarana dan prasarana toko terus diperbaiki guna meningkatkan kenyamanan dalam berbelanja.
d)
Penerapan Standar Operation Procedures (SOP) yang semakin membaik dengan penyempurnaan SOP yang terus dilakukan oleh perusahaan.
e)
Garansi atas produk cacat produksi yang sudah memenuhi standar.
f)
Penyampaian informasi dan sosialisasi ke seluruh karyawan berjalan lancar dan semakin membaik.
g)
Kesesuaian data komputer yang diakses oleh pelanggan dengan data fisik yang ada di lapangan di update, agar produk yang dicari mudah ditemukan.
h)
Kegiatan promosi dilakukan secara continue setiap bulan, sinergi dengan promosi yang diadakan oleh kantor pusat ataupun kantor regional. Dengan
102
upaya ini, brand Gramedia akan melekat semakin kuat di benak masyarakat. i)
Terus berupaya memperbaiki pelayanan melalui pelatihan karyawan yang optimal.
j)
Layanan yang bersifat personal untuk konsumen diaktifkan melalui keanggotaan KGVC (Kompas Gramedia Value Card), dan media sosial lainnya.
Menurut David (2006 : 303), divisi yang berada pada sel 4 ini dapat digambarkan sebagai strategi tumbuh dan kembangkan. Strategi-strategi yang sesuai bagi divisi yang berada pada sel ini adalah intensive (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horisontal). Oleh karena itu, TB Gramedia Duta Plaza dapat melakukan upaya atau strategi, diantaranya : membuat program-program kreatif yang sinergi dengan rencana kerja tahunan yang sudah dicanangkan, mengembangkan produk melalui penambahan jenis produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada
(diversification), dan mencari
alternatif pasar baru. Semua kelemahan dan ancaman yang telah teridentifikasi, ini kemudian dicari alternatif strateginya, dan diupayakan jalan keluarnya, sehingga TB Gramedia Duta Plaza dapat meningkatkan kinerjanya.
103
5.2 Pembahasan 5.2.1
Deskripsi faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi pengembangan TB Gramedia Duta Plaza
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dideskripsikan beberapa hal yang berkaitan dengan faktor strategis eksternal TB Gramedia Duta Plaza yang diurutkan berdasarkan rating adalah sebagai berikut : Peluang masa mendatang untuk lingkungan eksternal makro: 1)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan No. Dokumen : LBM/PND/11, yang mulai diperkenalkan secara internal sejak tanggal 1 September 2010 menyebutkan bahwa PT Gramedia Asri Media sebagai salah satu badan usaha yang saat ini masih diperhitungkan sebagai salah satu yang terbaik dalam bidang retail buku, juga menyadari akan situasi yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Ditunjang dengan visi misi untuk menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, maka PT Gramedia Asri Media melakukan perbaikan dalam komponen kinerjanya. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan perbaikan teknologi informasi dan komunikasi, melalui perbaikan sistem komputerisasi dari program lama Retail Business System (RBS) menuju ke program Enterprise Resource Planning (ERP) yang merupakan salah satu program komputer internasional berbasis web yang sudah diakui oleh dunia. Dengan ERP, PT Gramedia Asri Media mempunyai misi untuk mencoba meraih berbagai hal, seperti : mengembangkan sistem yang mampu meningkatkan
efisiensi,
efektifitas,
dan
membangun
competitive
104
advantage serta membangun organisasi yang solid, kuat dan terkoordinasi dalam memastikan berjalannya proses bisnis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Kartini (2010), bahwa teknologi informasi yang canggih merupakan salah satu peluang, karena informasi akan menyebar cepat, dimana para pengguna media informasi tersebut dapat saling bertukar informasi dengan sangat cepat. Namun, indikator ini tidak hanya teridentifikasi sebagai peluang, namun juga teridentifikasi sebagai ancaman di masa yang akan datang. Kemajuan teknologi TB Gramedia terus berkembang. Saat ini konsumen TB Gramedia sudah diperkenalkan kepada Gramedia online. Bila buku yang dicari konsumen tidak tersedia di toko buku, konsumen dapat memesan buku tersebut di Gramedia online melalui customer service support TB Gramedia di seluruh Indonesia. Sistem Gramedia online sudah terhubung dengan sistem di TB Gramedia. Hal ini menjadi ancaman bagi TB Gramedia karena konsumen tidak hanya dapat dapat mengakses Gramedia online melalui customer service support di TB Gramedia, tapi dapat langsung mengakses alamat website Gramedia online dan memesan buku melalui jaringan internet. Lambat laun, jika konsumen sudah fasih menggunakan internet dan menjadi terbiasa, maka TB Gramedia bisa saja ditinggalkan, sebab dengan Gramedia online, konsumen tidak perlu jauhjauh pergi ke toko buku.
105
2) Peran penting supplier atau penerbit selaku pencetak produk TB Gramedia merupakan salah satu unit bisnis dari Grup Kompas Gramedia yang dikenal dengan istilah GoRB (Gramedia of Retail Bussines). Selain toko buku, Kompas Gramedia juga memiliki percetakan dan penerbitan buku sendiri, yang dikenal sebagai GoBP (Gramedia of Books Publishing). Penerbitan buku terdiri atas dua kelompok besar, yaitu PT Gramedia Pustaka Utama dan PT Elex Media Komputindo yang mencetak jenis buku yang berbeda. Gramedia Pustaka Utama lebih fokus di buku dongeng anak, novel remaja dan novel dewasa, buku masakan, manajemen, psikologi, dan kesehatan, sedangkan Elex Media Komputindo lebih fokus pada buku pengetahuan anak, komik, dan buku komputer. Penerbitan inilah yang membuat posisi TB Gramedia kuat karena didukung oleh penerbitan internal. Selain penerbit dari grup sendiri, TB Gramedia juga bergantung pada penerbit dan supplier diluar penerbit Gramedia. Selain penerbit, TB Gramedia juga bekerja sama dengan supplier non penerbit, selaku distributor buku dari penerbit eksternal. Kerja sama antara TB Gramedia dengan penerbit internal maupun penerbit atau supplier eksternal berjalan dengan baik. Dengan hubungan saling ketergantungan yang terus berjalan baik, maka peran penting supplier atau penerbit merupakan peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza. 3) Pertumbuhan ekonomi regional Bali, khususnya di Kota Denpasar Pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan I-2013 sebesar 6,71persen, melambat dibandingkan
pertumbuhan triwulan
sebelumnya
yang
106
mencapai 6,94persen. Namun capaian di awal Tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,02persen. Kuatnya pertumbuhan di awal tahun didukung oleh kondisi perekonomian yang kondusif, serta baiknya situasi bisnis di awal tahun. Hal ini menunjukkan optimisme pelaku usaha dan konsumen. Aktivitas pariwisata masih tumbuh kuat, terutama didorong wisatawan domestik sehingga mendorong kinerja subsektor hotel dan subsektor restoran ditengah melambatnya pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (Tim kajian ekonomi Bank Indonesia, 2013). Melihat tren positif pertumbuhan perekonomian
ekonomi Bali
sejak
akan
satu
terus
tahun
menggeliat
terakhir,
diprediksi
(Metrobali,
2013).
Pertumbuhan positif dari ekonomi regional Bali merupakan peluang di masa mendatang bagi TB Gramedia Duta Plaza di Kota Denpasar. Penelitian oleh Chandrawati (2010), juga menemukan bahwa salah satu kekuatan dalam perumusan strategi Hotel Ratu di masa mendatang adalah pertumbuhan ekonomi, dengan nilai rating 3,4. Disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Bali yang semakin membaik. 4) Kepedulian pemerintah terhadap suksesnya program pendidikan Undang-Undang Sisdiknas telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Karena itu, pemerintah telah menetapkan standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga pendidikan di Indonesia. Hal ini tentunya memerlukan kesungguhan dan dukungan dana yang tidak sedikit. Salah
107
satu kewajiban pemerintah, baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun
pemerintah
menyelenggarakan
kabupaten
adalah
mengusahakan
dan
sistem pengajaran nasional yang diatur dengan
undang-undang, dan yang berhak mendapatkan pengajaran tersebut adalah tiap-tiap warga negara, sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dan (2). Terkait dengan
hal tersebut, pemerintah
menunjukkan kesungguhannya dengan mengalokasikan dana pendidikan 20persen, melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari APBN dan APBD agar setiap sekolah, terutama sekolah negeri mampu mencapai standar nasional pendidikan, sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah peduli terhadap suksesnya program pendidikan. Salah satu contoh bentuk kepedulian pemerintah Provinsi Bali akan pendidikan adalah kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Bali yang berjalan secara baik, tertib, dan tidak ada persoalan. Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali, terutama Guburnur Bali I Made Mangku Pastika, mendapat apresiasi dari Komisi X DPR atas kepedulian yang sangat tinggi terhadap pendidikan di Bali, salah satu contohnya, Pemerintah Provinsi Bali sudah mengalokasikan bantuan pendidikan bagi siswa SMU. Disaat Pemerintah Pusat belum mengalokasikan BOS untuk SMU, Pemerintah Provinsi Bali sudah memberikan dana sebesar Rp 400 ribu/siswa pertahun untuk SMU dan Rp 500 ribu /siswa pertahunnya untuk SMK, untuk SMK ditambah anggaran untuk praktek. Hal ini merupakan satu bukti bahwa pemerintah
108
daerah Provinsi Bali sangat peduli mendorong pendidikan nasional (The Community Cares Education, 2011). Penelitian oleh Wardhani (2005), menemukan
bahwa
indikator
tingkat
kesadaran
dan
keterlibatan
pemerintah dalam pengembangan keterampilan dan proses pelaksanaan penanggulangan bencana, sebagai salah satu peluang masa mendatang bagi Palang Merah Indonesia Daerah Bali. Indikator ini sama artinya dengan kepedulian pemerintah terhadap suksesnya program pendidikan. 5) Tingkat keamanan yang menciptakan rasa aman dan nyaman Tingkat keamanan dan kenyamanan dapat dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Bali, baik itu wisatawan mancanegara (wisman) ataupun wisatawan domestik, sebab dunia pariwisata sangat sensitif dengan kondisi keamanan dan kenyamanan daerah tujuan wisata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, selama Tahun 2008 –
2012,
tingkat
mancanegara)
kunjungan
wisatawan
(khususnya
wisatawan
ke Bali mengalami peningkatan. Jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Desember 2012 mencapai 767,0 ribu orang atau naik 5,86persen dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara di Bulan Desember 2011, yang sebesar 724,5 ribu orang. Jika dibandingkan dengan November 2012, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bulan Desember 2012 naik sebesar 10,54persen (Badan Pusat Statistik, 2013). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Tahun 2012 sudah melampaui dari target 2,8 juta wisatawan. Adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali menunjukkan tingkat keamanan
109
dan kenyamanan yang sudah cukup baik. Keamanan akan menciptakan kenyamanan untuk tinggal dan beraktivitas di Bali. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanata (2013) dan Sucipto (2011), menemukan bahwa stabilitas kemanan di Bali merupakan peluang dalam perumusan strategi masa mendatang dalam penelitian mereka. 6) Situasi politik yang stabil Situasi politik di Bali tergolong kondusif dan stabil. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tokoh politik yang menempatkan Bali sebagai salah satu target kampanyenya. Disadari betul posisi Bali sebagai pintu gerbang nasional, terutama dalam kaitannya dengan keamanan Indonesia. Bukan hanya untuk kepentingan pariwisata dan wisatawan mancanegara keamanan Bali menjadi acuan, namun Bali juga menjadi ukuran stabilitas dan labilitas situasi politik di Tanah air. Berangkat dari pemikiran inilah, dapat dipahami jika keberadaan Pulau Bali sebagai pusat dan tujuan wisata utama di tanah air menjadi alasan utama mengapa Bali begitu dipentingkan sebagai lahan berpolitik. Saat ini peta politik di Bali bergerak sangat dinamis. Hali ini disebabkan oleh sistem politik demokrasi telah memberikan ruang gerak kebebasan untuk mendirikan partai politik. Masyarakat sudah mulai merasakan dan menikmati kebebasan berpolitik, dan kesadaran akan perbedaan pilihan partai sudah mulai tumbuh. Namun hal ini tidak menyurutkan situasi politik yang stabil di Bali, terlihat dari terjaganya keamanan yang kondusif, sehingga Bali menjadi tuan rumah dalam event internasional, diantaranya KTT APEC dan ajang Miss World
110
yang diikuti oleh 131 negara dan 3.000 wartawan dari berbagai negara di dunia (Metrobali, 2012). 7) Budaya gemar membaca di Bali Berdasarkan undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa budaya gemar membaca menjadi tanggungjawab keluarga, satuan pendidikan (sekolah), masyarakat, maupun pemerintah. Kebiasaan gemar membaca perlu ditumbuhkembangkan di semua kalangan dalam masyarakat terlebih anak-anak sejak dini. Namun kenyatannya, di tingkat ASEAN minat baca anak Indonesia relatif lebih rendah. Badan Internasional yang konsen pada evaluasi pendidikan (IAEE) dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid SD kelas IV pada 30 negara di dunia, disimpulkan bahwa Indonesia menempati posisi ke 29, diatas Negara Venezuela yang menempati posisi paling terakhir (Tribun Pontianak, 2012). Melihat kondisi seperti ini, Gerakan Anak Indonesia bergerak dan berupaya untuk meningkatkan budaya gemar membaca sejak dini, dengan menggunakan Metode Kubaca yaitu menerapkan belajar membaca yang menyenangkan agar kedepannya anak-anak akan tumbuh menjadi masyarakat yang produktif. Pemerintahan pun menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi melalui pencanangan Bulan Gemar membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan sejak tanggal 14 September 1995 oleh Presiden Soeharto yang terus berlanjut sampai saat ini. Pemerintah Provinsi Bali pun menunjukkan kepeduliannya terhadap budaya gemar
111
membaca di Bali. Setiap tahunnya, Pemerintah Provinsi Bali mengadakan kegiatan lomba bercerita tingkat SD/MI dan SMP se-Bali, berpidato tingkat
SMA/SMK
se-Bali,
dan
lomba
perpustakaan
tingkat
desa/kelurahan se-Bali. Agar dapat dicapai hasil yang optimal upaya meningkatkan minat baca di lingkungan siswa harus dipupuk dan digiatkan secara serentak dan terpadu (Badan Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Bali, 2012). Kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan budaya gemar membaca di Bali menjadi peluang bagi perusahaan di masa yang akan datang. Namun, selain sebagai peluang, indikator ini juga sekaligus menjadi ancaman bagi perusahaan di masa yang akan datang. Apabila upaya pemerintah ini tidak berhasil, maka rendahnya budaya gemar membaca akan mengancam perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. 8) Perkembangan software dan hardware yang user friendly Sistem software dan hardware yang terkait dengan informasi dan teknologi sangatlah penting bagi kinerja dan lancarnya proses bisnis di TB Gramedia Duta Plaza, karena kedua hal ini terkait erat dengan sistem komputerisasi perusahaan sebagai kunci utama berjalannya kegiatan perusahaan, baik dalam bidang manajemen, operasional ataupun administrasi. Maka dari itu software dan hardware yang user friendly sangat diperlukan, sebab tidak semua karyawan TB Gramedia adalah karyawan yang melek teknologi. Saat ini software yang digunakan pada
112
TB Gramedia Duta Plaza adalah : Sistem Oracle. Hardware yang digunakan adalah server ERP dan PC 9) Tingkat pertumbuhan industri, dalam hal ini industri retail toko buku Jumlah toko buku di Indonesia terus bertambah, namun belum didukung minat baca masyarakat yang tinggi, sehingga pertumbuhan industri buku belum menggembirakan. Karena itu, adanya pameran buku seperti Book Fair Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia) Denpasar-Bali yang dilaksanakan di zona sekolah, Jl. Kamboja-Denpasar disambut baik penerbit untuk bisa menjual buku dengan harga terjangkau pada masyarakat. Sementara itu, Ketua Ikapi Cabang DKI Jakarta H.E Afrizal Sinaro, menyatakan rendahnya daya baca masyarakat bisa dilihat dari jumlah buku yang diterbitkan di Indonesia. Selain itu, hingga saat ini untuk satu judul buku baru dicetak di kisaran 3.000 eksemplar atau 5.000 eksemplar jika buku diyakini bakal laris. Keadaan ini belum beranjak dari 10-15 tahun lalu. Hal ini bisa menggambarkan pertumbuhan minat baca masyarakat yang belum signifikan (Napitupulu, 2012). Dalam industri retail buku, hingga saat ini TB Gramedia masih menjadi market leader. Hal inilah yang menjadikan peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza untuk memenangkan persaingan hingga di masa yang akan datang. 10) Potensi belanja konsumen Pada dasarnya, setiap individu memerlukan buku. Sejak usia balita, masuk sekolah, di dunia kerja, sampai lanjut usia, buku sangatlah penting, karena buku adalah jendela ilmu. Pertumbuhan ekonomi regional Bali
113
menunjukkan
percepatan
pertumbuhan
di
tahun
2012,
hal
ini
memperlihatkan kondisi ekonomi Bali semakin baik. Membaiknya kondisi perekonomian regional Bali memberikan pengaruh positif terhadap tingkat ekonomi dan daya beli masyarakat Bali. Kondisi ini menunjukkan dukungan terhadap potensi belanja konsumen dan menjadikannya peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza dimasa mendatang. 11) Tingkat pertumbuhan penduduk di Bali khususnya di Kota Denpasar yang merupakan pasar potensial perusahaan Setiap tahun, laju pertumbuhan penduduk Bali tumbuh rata-rata 2,15persen. Maka setiap tahunnya, penduduk Bali bertambah 87.700 jiwa. Ini sebagai akibat serbuan pendatang yang mencoba mengadu nasib di Bali terus meningkat, disamping tingkat kelahiran juga bertambah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Bali, jumlah penduduk Kota Denpasar di Tahun 2012 adalah 834.881 jiwa. Kota Denpasar memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Bali, dengan 6.534 jiwa per km. Padahal, idealnya setiap satu kilometer persegi, jumlah penduduk adalah 1.000 jiwa atau 40 orang per hektar (Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2012). Penduduk Kota Denpasar merupakan pasar potensial bagi TB Gramedia Duta Plaza, karena TB Gramedia ini letaknya di Kota Denpasar. Tingginya tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk di Bali, khususnya di Kota Denpasar, akan membuka peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza untuk berusaha memanfaatkan besarnya pasar potensial ini, sehingga jumlah
114
kunjungan dan nilai transaksi penjualan dapat ditingkatkan, yang muara akhirnya adalah peningkatan penjualan (omzet penjualan). 12) Kesadaran masyarakat akan haknya sebagai konsumen Penelitian oleh Wardhani (2005) menunjukkan bahwa pengakuan masyarakat terhadap keberadaan dan peran serta Palang Merah Indonesia Daerah Bali dalam penanggulangan bencana merupakan peluang di masa yang akan datang, dengan nilai rating 3,13. Pengakuan diperlukan oleh sebuah organisasi untuk menunjukkan keberadaan dan eksistensinya di tengah masyarakat. Keberadaan Palang Merah Indonesia di Bali sudah diakui oleh masyarakat Bali dan dirasakan manfaatnya, sehingga indikator ini merupakan peluang di masa yang akan datang. Begitupun dengan sikap atau penilaian masyarakat terhadap TB Gramedia Duta Plaza. Penilaian masyarakat tentu ada yang positif dan ada yang negatif. Semua diserahkan kepada pribadi masing-masing individu. Semua sikap masyarakat ini muncul akibat kasadaran mereka akan haknya sebagai konsumen semakin tinggi, sehingga tuntutan masyarakat kepada perusahaan untuk mendapat pelayanan yang baik, mendapat penghargaan yang tinggi juga semakin tinggi. Manajemen TB Gramedia Duta Plaza berusaha menyikapi tuntutan ini dengan arif, cepat, dan tepat. Namun brand Gramedia sebagai toko buku sampai saat ini masih kuat di benak masyarakat. Hal inilah yang menjadi peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza di masa mendatang.
115
13) Peran penting distributor sebagai penyalur produk Distributor adalah pihak yang menyalurkan buku dari banyak penerbit ke TB Gramedia Duta Plaza. TB Gramedia memilih berhubungan dengan pihak distributor karena penerbit-penerbit kecil seringkali mengalami kesulitan untuk mengikuti aturan dan sistem yang diterapkan oleh TB Gramedia, dan sebaliknya TB Gramedia juga kesulitan mengarahkan dan melayani begitu banyak penerbit atau penulis buku yang ada di seluruh tanah air. Maka dari itu, peran distributor sangatlah penting
dalam
mengatasi kesulitan ini dengan menampung para penerbit ataupun penulis buku tersebut. Dengan hadirnya distributor, TB Gramedia cukup berhubungan dengan distributor yang bersangkutan. 14) Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan Penguasaan teknologi adalah penting bagi keberlangsungan hidup sebuah organisasi atau perusahaan. Competitive advantage yang kuat didukung oleh : (1) skills yang berorientasi pada pasar, dan (2) sumber daya perusahaan, seperti (a) sumber daya alam melimpah, (b) upah tenaga kerja rendah, (c) harga energi relatif murah, (d) teknologi yang tepat, (e) efisiensi kinerja produksi, dan (f) sistem pemasaran yang efisien (Hasan, 2008:104-105). Penguasaan teknologi informasi juga menjadi salah satu peluang dalam penelitian yang dilakukan oleh Aryanata (2013), yang menemukan bahwa penguasaan terhadap teknologi informasi di Simpang Inn Hotel Kuta Bali, memudahkan pekerjaan karyawan dan membuat kinerja perusahaan meningkat.
116
Tabel 5.7 Pelatihan Karyawan dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2012 – 2013 No. 1.
2.
Peserta Pelatihan September Top 2012 Management & Middle Management September Staff – Oktober Pelaksana 2012 Jadwal
3.
Oktober 2012
Middle Management & Staff Pelaksana Top Management & Middle Management (PIC Store)
4.
Januari 2013
5.
April 2013 Middle Management (CT Store)
6.
November 2013
Middle Management (PIC Store)
Tutor
Lokasi
Team Store IT System Department PT GAM
TB Gramedia Galeria Denpasar
Enterprise Resource Planning (ERP)
Team Store IT System Department PT GAM Team Concession Store Audit PT GAM
TB Gramedia Galeria Denpasar Masingmasing toko buku
Enterprise Resource Planning (ERP) Praktik
PPR (Pusat Pengadaan Regional) Jatim – Bali & IT System Department PT GAM Strategic Management Office Departement PT GAM MDHO Jakarta
TB RDW Gramedia System Duta Plaza Denpasar
Gedung PPR Jatim – Bali Surabaya TB Gramedia Galeria Bali
Sumber : Data Primer, 2013 Note : PT GAM Top Management Middle Management Staff Pelaksana PIC CT MDHO
= PT Gramedia Asri Media = level Store Manager = level Superintendent = level cashier & store associate = Pic In Charge = Champion Team = Merchandising Department Head Office
Pelatihan
Scorecard Online System (SCO) Pendalaman RDW System
117
TB Gramedia Duta Plaza merupakan salah satu perusahaan yang peduli terhadap penguasaan teknologi
informasi
dan komunikasi
setiap
karyawannya. Hal ini ditunjukkan dengan komitmen perusahaan untuk melatih karyawannya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.7. Apabila terdapat pergantian sistem, maka akan diadakan sosialisasi dan pelatihan kantor pusat PT Gramedia Asri Media. Seluruh karyawan akan diberikan kelas khusus untuk memahami penggunaan sistem yang baru, dengan tutor kelas adalah staff dari pusat yang sudah ahli di dalam bidangnya. Untuk selanjutnya, praktek di lapangan akan didampingi selama dua minggu oleh satu staff pusat. Jika terdapat masalah dikemudian hari, maka rekan-rekan staf pusat siap membantu dengan memberikan petunjuk ataupun jalan keluar melalui email, telepon, ataupun melalui media chatting. Seriusnya perusahaan terhadap penguasaan sistem teknologi informasi dan komunikasi karyawannya membuat penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan menjadi peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza. 15) Konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan tempat berbelanja Banyak kompetitor yang bergerak di bidang bisnis yang sama dengan TB Gramedia Duta Plaza. Persaingan semakin ketat karena kemampuan bertahan masing-masing kompetitor semakin kuat. Setiap perusahaan memiliki strategi untuk tetap bertahan dan berusaha memenangkan persaingan. Hal ini merupakan peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza
118
untuk terus bersemangat, menentukan alternatif strategi terbaik dalam mempertahankan posisinya sebagai market leader dalam industri retail buku dan alat tulis.
Ancaman di masa mendatang untuk lingkungan eksternal makro: 1) Tingkat pendapatan masyarakat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Dimasa mendatang, dikhawatirkan kesenjangan pertumbuhan ekonomi semakin lebar. Buku hanya dapat dinikmati oleh golongan orang berduit, karena naiknya harga buku seiring dengan peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM), yang akan berpengaruh langsung terhadap harga buku, terkait biaya percetakan dan distribusi. Kenaikan kebutuhan pokok dan harga barang juga dapat menyebabkan masyarakat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan primer, sedangkan buku sebagai penunjang utama pendidikan akan menjadi kebutuhan hidup yang pemenuhannya dianggap tidak terlalu penting. 2) Kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan Masyarakat di Bali, khususnya masyarakat Kota Denpasar tampaknya semakin larut dalam gaya hidup yang glamour. Rata-rata masyarakat Kota Denpasar, terutama usia remaja lebih tertarik pada lifestyle dibandingkan dengan pendidikan, dalam hal ini khususnya buku. Tampak dari menjamurnya
toko-toko
yang
menyuguhkan
kecanggihan
gadget,
handphone, alat elektronik, accessories, ataupun kendaraan bermotor, dan
119
juga pernak-perniknya. Dewasa ini fashionable memang menjadi trend di kalangan anak muda. 3) Kemampuan kompetitor yang semakin kuat Kemampuan kompetitor industri retail buku di Bali, khususnya di Kota Denpasar semakin baik. Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah cabang toko buku kompetitor TB Gramedia, seperti : a. Toko Buku Toga Mas semula hanya ada satu, yaitu di Jl. Hayam Wuruk Denpasar. Di awal Tahun 2012, Toga Mas membuka toko bukunya yang kedua di Kota Denpasar, terletak di Jl. P.B Jend. Sudirman, poros Kota Denpasar, berdekatan dengan TB Gramedia Duta Plaza. Kemudian di akhir Tahun 2012, Toga Mas membuka lagi toko buku di poros Kota Singaraja, berdekatan dengan kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). b. Toko Buku Garuda Wisnu (Garwis), semula hanya ada satu yaitu di Jl. Teuku Umar. Di Tahun 2012, Garwis membuka satu toko buku lagi yang letaknya di Jl. Tukad Pakerisan Denpasar. Penelitian oleh Kartini (2010), juga menunjukkan bahwa kemampuan kompetitor menjadi ancaman bagi Restoran Yakiniku Sama-Sama di Nusa Dua Bali. Pesaing utama restoran ini adalah Restoran masakan Jepang Fukutaro, yang memiliki banyak outlet dengan lokasi yang lebih strategis, yaitu di Kuta, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan di dekat kawasan wisata Bali Development Tourism Coorperation (BTDC) Nusa Dua.
120
4) Mudahnya kompetitor baru masuk dalam industri bisnis Masuknya kompetitor baru ke dalam industri retail ini tergolong cukup mudah. Dikatakan mudah karena : a. Jumlah toko buku di Bali belum banyak. b. Sebaliknya, jumlah pengguna buku atau pembaca kian banyak. Sekolah, lembaga pendidikan, kursus, taman bacaan, perpustakaan, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta, memerlukan buku. Karena selain diperuntukkan bagi pendidikan, buku juga dapat berfungsi sebagai hiburan. c. Penerbit, supplier, dan distributor buku sebagai pencetak, penerbit dan penyalur buku semakin banyak dan semakin terbuka dalam bekerja sama, dengan persyaratan yang cenderung mudah, sehingga tidak terlalu sulit bagi kompetitor baru untuk masuk dalam industri retail buku. Tinggal menjual saja. Bila keadaan ini berlangsung terus, tentu akan menjadi ancaman bagi kelangsungan TB Gramedia Duta Plaza.
Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian oleh Sucipto (2011), yang menemukan bahwa masuknya pemain baru dalam industri bisnis, merupakan ancaman. 5) Sensitivitas harga bagi konsumen yang peduli terhadap perbedaan harga Salah satu bentuk keunggulan bersaing adalah mengambil bentuk harga yang lebih rendah dibandingkan harga pesaing untuk manfaat yang sepadan (Hasan, 2008:104-105). Cara inilah yang banyak diambil oleh kompetitor untuk menghadapi TB Gramedia.
121
Perbedaan harga antara TB Gramedia Duta Plaza dengan kompetitor memang jarang terjadi. Yang kerapkali terjadi adalah pemberian diskon atau
potongan harga yang diberikan kompetitor untuk konsumen,
sehingga pada akhirnya bermuara pada harga jual lebih murah. Perbedaan harga menjadi hal yang penting bagi toko buku, karena perbedaan harga ini selalu menjadi perhatian, bahkan seringkali menjadi sumber protes (complaint) dari konsumen yang sensitif terhadap harga, terutama jika harga tersebut adalah harga yang lebih mahal. Perbedaan harga menjadi masalah yang sangat sensitif di TB Gramedia Duta Plaza, karena lokasinya di poros utama kota Denpasar, dikelilingi kompetitor sehingga konsumen dapat membandingkan harga dengan mudah dan cepat. Hal ini menjadi ancaman bagi TB Gramedia. 6) Bertambahnya jumlah kompetitor Jumlah kompetitor semakin lama semakin bertambah. Hal ini akan menjadi ancaman, karena dengan jumlah kompetitor yang semakin bertambah, pasar yang selama ini sudah terbentuk akan terpecah, karena akan memberikan pilihan tempat berbelanja bagi konsumen, selain di TB Gramedia Duta Plaza. Semakin memudahkan konsumen mendapatkan buku yang diinginkan karena toko buku sudah semakin banyak dan tersebar di beberapa tempat yang mudah dijangkau. Melihat kondisi ini, maka TB Gramedia Duta Plaza sudah melakukan langkah awal untuk mempertahankan pelanggannya, diantaranya yaitu :
122
a.
Melakukan pengurangan rak untuk memperlebar area toko dengan tujuan memberikan suasana berbelanja yang lebih nyaman.
b. Mengganti beberapa lampu toko sehingga penerangan toko menjadi lebih baik, pembaca dapat membaca dengan lebih nyaman. c. Memperbaiki tata letak buku dan mendisplay buku best seller dengan display massive untuk mempermudah konsumen menemukan referensi buku-buku yang diunggulkan. d. Memperbanyak stok buku best seller agar kebutuhan pasar terpenuhi. e. Membuat program toko secara continue sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi konsumen TB Gramedia Duta Plaza. 7) Tawaran produk substitusi sebagai produk pengganti Indikator ini merupakan ancaman utama bagi TB Gramedia Duta Plaza di masa yang akan datang. Produk substitusi dalam hal ini adalah toko buku on line. Menjadi ancaman karena toko buku on line sudah semakin banyak. Masyarakat saat ini sudah melek teknologi. Teknologi yang semakin canggih, memudahkan masyarakat, khususnya pembaca buku menemukan berbagai produk yang dibutuhkan. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh toko buku online, seringkali konsumen memilih untuk menggunakan jasa mereka. Kemudahan itu diantaranya : a. Buku yang dijual sama dengan yang dijual di toko buku. b. Toko buku on line memberi harga spesial dengan potongan harga/ diskon, untuk menyaingi toko buku. Ditambah dengan pelananan ongkos kirim gratis.
123
c. Proses pembayaran sudah lebih mudah, bisa melalui transfer, pembayaran melalui atm ataupun dengan kartu kredit. d. Proses jual beli cukup dilakukan di rumah, tidak perlu jauh-jauh ke toko buku. e. Barang pesanan langsung dikirim ke alamat tujuan. f. Toko buku on line sudah memiliki customer service atau call center, sehingga bila mengalami kesulitan pembeli tidak perlu bingung lagi, silahkan menghubungi nomor yang tercantum dalam web site mereka.
Peluang masa mendatang untuk lingkungan eksternal mikro : 1) Loyalitas konsumen TB Gramedia memiliki kartu pelanggan atau member card yang diberi nama KGVC (Kompas Gramedia Value Card) dengan beragam keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan kepada penggunanya. Sejak dilaunching di Denpasar pada Bulan Oktober 2011 sampai dengan Tahun 2013, jumlah member KGVC, khususnya di TB Gramedia Duta Plaza terus bertambah, sesuai data pada Tabel 5.8. KGVC dapat berfungsi sebagai kartu anggota Gramedia, kartu diskon, dan
alat pembayaran
dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh grup Kompas Gramedia, diluar Toko Buku. Kartu ini dapat digunakan di seluruh Indonesia. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh kartu member ini, diharapkan pelanggan akan semakin loyal dan terikat untuk terus berbelanja di TB Gramedia Duta Plaza. Jumlah member Gramedia yang
124
semakin bertambah merupakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan maintenance pelanggan. Data member terekam lengkap di dalam database perusahaan, sehingga maintenance dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terus menerus.
Tabel 5.8 Jumlah Member KGVC TB Gramedia Duta Plaza No.
Bulan/ Tahun
1. 2. 3.
Oktober – Desember 2011 Januari-Desember 2012 Januari-Desember 2013
Total Jumlah member KGVC/ Kompas Gramedia Value Card (Orang) 439 1728 2600
Sumber : Data Primer, 2014
2) Kepuasan konsumen Salah satu cara yang digunakan TB Gramedia untuk mengetahui kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah dengan menyediakan kotak saran di areal toko, menyediakan buku saran (good comment dan bad comment) di meja customer service support atau layanan pelanggan. Pelanggan yang merasa puas atau tidak puas, dipersilahkan untuk mengisi kotak ataupun buku saran yang telah disediakan. Ada banyak saran yang tertulis dengan berbagai keluhan, mulai dari keluhan ringan sampai keluhan yang berat. Segala saran tersebut, segera diatasi oleh customer service support, bila tidak bisa ditangani, maka dialihkan untuk diselesaikan oleh
duty
manager atau supervisor yang bertugas. Dalam setahun terakhir ini, saran
125
dalam kotak saran ataupun buku good comment atau bad comment, juga keluhan atau komentar negatif yang disampaikan kepada petugas customer service support ataupun cashier sudah mulai berkurang. Semoga menjadi pertanda baik bagi kepuasan konsumen, dan menjadi peluang bagi perusahaan di masa yang akan datang. 3) Jumlah pengunjung yang berkunjung Jumlah kunjungan Tahun 2012 menurun, jika dibandingkan jumlah kunjungan Tahun 2010-2011. Data mengenai jumlah kunjungan ada pada Tabel 1.4. Masih perlu banyak perbaikan di dalam tubuh TB Gramedia Duta Plaza, untuk meningkatkan jumlah pengunjung, karena peningkatan jumlah pengunjung ini akan menjadi peluang di masa yang akan datang. 4) Nilai penjualan dalam satu periode waktu Nilai penjualan atau omzet penjualan TB Gramedia Duta Plaza memang belum optimal, namun laba operasi yg didapat pada Tahun 2012-2013 semakin baik. Data laba operasi perusahaan ada pada Tabel 5.10. Dengan efisiensi biaya, laba operasi perusahaan dapat ditingkatkan. Pekerjaan besar bagi manajemen TB Gramedia Duta Plaza adalah meningkatkan omzet penjualan sekaligus penggunaan biaya yang efektif dan efisien, sehingga laba perusahaan semakin meningkat, dan menjadi peluang bagi perusahaan. 5) Cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima Setiap bulannya TB Gramedia Duta Plaza rutin melaksanakan program promosi, untuk memberikan nilai lebih bagi pengunjung, mempromosikan
126
produk baru dan produk unggulan kepada pengunjung. Selain itu, dilakukan kegiatan talk show atau jumpa pengarang, berbagai kegiatan lomba, seperti lomba mewarnai, menggambar, dan jalan sehat. Beberapa kegiatan jumpa pengarang yang telah berlangsung adalah book signing bersama Dewi Lestari (Dee), penulis buku serial Supernova, Perahu Kertas, Filosofi Kopi, Madre, dan Rectoverso; Andrie Wongso penulis buku Wisdom Success, Sang Pembelajar; Irmansyah Effendi penulis buku Reiki, Reiki Tummo, Kesadaran Sejati, dan 5 Gerakan Awet Muda Tibet; Iwan Setiawan penulis buku 9 Autumn & 10 Summers, dan Ibuk; Anand Krishna; Gede Prama dan; jumpa pengarang bersama Zivanna Letisha, Putri Indonesia Tahun 2008 dengan bukunya yang berjudul Buku Pintar Cewek Juara. Setiap kegiatan diinformasikan kepada pengunjung melalui berbagai media
promosi
seperti
brosur,
backdrop,
dan
announcer
yang
pemasangannya diatur sepenuhnya oleh manajemen toko. Sampai saat ini, pengunjung senantiasa menunjukkan sikap positif terhadap program dan kegiatan yang dilakukan oleh TB Gramedia Duta Plaza. Hal ini tampak dari minat pengunjung di setiap kegiatan, peserta lomba antusias, pengunjung lebih ramai dan buku yang dipresentasikan terjual lebih banyak. 6) Minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya Hobi dan pergaulan seseorang akan menentukan minatnya. Orang-orang yang memiliki hobi yang sama akan bergaul dan berkumpul membentuk
127
sebuah komunitas. Begitupun dengan hobi membaca. Orang-orang yang memiliki hobi membaca akan bergaul dan berkumpul. Sebagai contoh, perkumpulan penulis buku, yaitu Ubud Books Writer. Merupakan perkumpulan penulis buku yang mengadakan pertemuan di Ubud sebanyak 2 kali dalam setahun. Selain mempertemukan sesama penulis, juga diadakan pertemuan antara penulis dengan pembacanya melalui acara talkshow atau book signing, ada pula acara kursus singkat menulis, dengan penulis buku best seller sebagai nara sumber, yang diikuti para pecinta buku. Selain itu, diadakan pameran buku. Fasilitator dalam pertemuan ini adalah penerbit Gramedia. Komunitas atau perkumpulan seperti inilah yang akan menjadi peluang bagi perusahaan di masa yang akan datang dan harus disikapi dengan cermat oleh manajemen perusahaan. Indikator ini selain sebagai peluang, juga dapat diidentifikasi sebagai ancaman bagi perusahaan di masa yang akan datang. Minat konsumen terkait hobi dan pergaulannya yang menjadi trend saat ini dan akan semakin meningkat di masa mendatang adalah pemakaian gadget. E-book yang dapat diakses dengan mudah melalui gadget akan menjadi ancaman bagi TB Gramedia Duta Plaza di masa yang akan datang. Manajemen setempat harus menyiapkan strategi dalm menghadapi keadaan ini. 7) Aktivitas belanja konsumen Jumlah transaksi penjualan Tahun 2013 menurun jika dibandingkan dengan jumlah transaksi penjualan Tahun 2012, dapat dilihat pada Tabel 1.5. Namun, aktivitas belanja konsumen di TB Gramedia Duta Plaza
128
masih cukup baik. Hal ini tampak dari rata-rata nilai transaction rate selama Tahun 2013 pada Tabel 5.9. PT Gramedia Asri Media menargetkan nilai transaction rate, yaitu persentase pengunjung yang bertransaksi penjualan di kasir terhadap total jumlah pengunjung adalah minimal 50persen setiap bulannya. Rata-rata nilai transaction rate TB Gramedia Duta Plaza pada Tahun 2013 ada diatas target, yaitu 51,65persen.
Tabel 5.9 Nilai Transaction Rate Tahun 2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bulan/ Tahun Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013
Total Rata-rata Sumber : Data Primer, 2014 Keterangan : Rumus 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 = �Jumlah
Transaction Rate (persen) 56,57 55,45 50,88 49,05 48,55 51,44 51,24 51,37 52,41 53,90 51,36 47,60 619,82 51,65
transaksi penjualan � x 100persen pengunjung
Data tersebut menunjukkan bahwa target dapat dijawab dengan cukup baik oleh TB Gramedia Duta plaza. Hal ini tentu saja merupakan peluang di masa yang akan datang.
129
5.2.2
Deskripsi faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) bagi pengembangan TB GramediaDuta Plaza
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dideskripsikan beberapa hal yang berkaitan dengan faktor strategis internal TB Gramedia Duta Plaza, yang diurutkan berdasarkan rating adalah sebagai berikut : Kekuatan (Strenghts) Masa Depan 1) Layanan prima sesuai standar perusahaan PT Gramedia Asri Media memiliki Strategic Management Office (SMO) sebagai sebuah department yang mencanangkan strategi, mengatur, dan mensosialisasikan standar perusahaan yang harus dijalankan oleh setiap toko di seluruh Indonesia, memantau pelaksanaannya, dan mengevaluasi hasilnya. Salah satu standar yang ditekankan adalah standar pelayanan, yang mengatur pelayanan prima kepada konsumen. Dengan adanya standar dan aturan yang jelas mengenai pelayanan, menjadikannya sebagai kekuatan masa depan perusahaan. Layanan prima sesuai standar perusahaan menjadi kekuatan perusahaan di masa yang akan datang, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanata (2013), menjelaskan bahwa salah satu kekuatan masa mendatang dari Simpang Inn Hotel Kuta-Bali adalah pelayanan karyawan yang baik, dengan menerapkan pelayanan yang cepat, tanggap, greeting, and smile. Penelitian yang dilakukan oleh Wardhani (2005), juga menunjukkan bahwa ketersediaan layanan transfusi darah merupakan kekuatan Palang
130
Merah Indonesia Daerah Bali untuk meningkatkan kapasitas manajemen bencana, dengan nilai rating 3,0. 2) Lokasi strategis Salah satu kekuatan TB Gramedia Duta Plaza adalah lokasi yang sangat strategis. Terletak di Jl. Dewi Sartika, poros Kota Denpasar. Dekat dengan beberapa kampus dan sekolah, diantaranya Universitas Udayana (Unud), Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM), Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (STIKI), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI), Wearness Education Centre, LP3I, SMAN 2 Denpasar, TK - SMAK Santo Yoseph, TK – SMAK Anugerah, SMA PGRI 6, dan SD 4-5 Denpasar menjadi kekuatan menjadikan TB Gramedia Duta Plaza sebagai toko buku yang mudah dijangkau lokasinya. Kampus dan sekolah tentu identik dengan pelajar dan buku. TB Gramedia Duta Plaza juga dekat dengan pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan rumah sakit. Lokasi strategis inilah yang menyebabkan TB Gramedia Duta Plaza lebih dikenal masyarakat, sehingga lokasi merupakan salah satu kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sucipto (2011), yang menunjukkan bahwa lokasi The Radiant Hotel and Spa sangat strategis, berada di Jl. Puri Grenceng No. 46, Tuban-Kuta. Dekat dengan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, terletak di kawasan elit yang tenang dan nyaman, dekat dengan mall di kawasan pariwisata.
131
3) Arus kas (cash flow) Cash flow perusahaan menunjukkan keadaan yang baik dan stabil. Hal ini tampak dari laporan keuangan perusahaan pada Tahun 2013 yang menunjukkan nilai sales yang stabil, nilai biaya yang cenderung menurun, sehingga menyebabkan nilai laba operasi (operating profit) yang baik pada Tahun 2013, dan jika hal ini dapat terus dipertahankan akan menjadi kekuatan perusahaan dimasa yang akan datang. Dijelaskan oleh David (2006:185), bahwa kondisi keuangan sebuah perusahaan seringkali dipandang sebagai salah satu ukuran terbaik untuk menentukan posisi kompetitif sebuah perusahaan. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi merupakan hal penting guna memformulasikan strategi secara efektif. Salah satu indikator keuangan yang dapat digunakan untuk menentukan alternatif strategi perusahaan yang layak adalah arus kas. Arus kas yang stabil merupakan kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. 4) Keuntungan yang dapat dihasilkan Pertumbuhan laba operasi TB Gramedia Duta Plaza pada Tahun 2013, tampak pada Tabel 5.10 yang menunjukkan bahwa laba operasi perusahaan tahun 2013 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 34,65persen jika dibandingkan dengan laba operasi Tahun 2012. Diharapkan pertumbuhan laba operasi yang baik ini dapat dipertahankan atau ditingkatkan, sehingga akan menjadi kekuatan perusahaan di masa yang akan datang.
132
Yuwono, dkk (2007:31-32) menjelaskan bahwa salah satu aspek yang diukur dalam Balanced Scorecard adalah perspektif keuangan, karena secara tradisional, perspektif keuangan merupakan indikator historisagregatif yang merefleksikan akibat dari implementasi dan eksekusi strategi dalam satu periode. Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Keuntungan yang semakin meningkat menjadi kekuatan di masa yang akan datang.
Tabel 5.10 Pertumbuhan Laba Operasi Tahun 2011-2013 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember TOTAL
Pertumbuhan Laba Operasi (persen) Tahun 2011-2012 Tahun 2012-2013 3,76 7,20 34,35 29,75 24,31 31,33 -11,27 46,14 12,86 36,33 -33,54 75,60 11,67 8,92 2,02 16,63 -89,55 56,35 -27,50 58,81 16,75 -13,23 -3,78 17,75 -7,64 34,65
Sumber : Laporan Keuangan TB Gramedia Duta Plaza, 2014
133
5) Kualitas isi produk yang mendidik Isi Produk dalam hal ini adalah produk buku. Buku yang ada di TB Gramedia Duta Plaza dikelompokkan menjadi beberapa departemen. Pengelompokan departemen pada umumnya berdasar pada informasi terkait personal pembacanya, seperti : agama, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, profesi kerja, dan hobi pembaca. Pengelompokan departemen buku ditentukan oleh toko buku, berdasarkan atas judul dan isi buku. Contoh pengelompokan buku ada pada Tabel 5.11. Tabel 5.11 Pengelompokan Departemen untuk Buku No. 1. 2.
Jenis Buku Buku Islam, Hindu, Kristen, Buddha Buku anak (children books), novel remaja/ teenlith, novel dewasa/ chicklit (fiction and literature) 3. Buku psikologi wanita, psikologi pria, psikologi perkawinan, ibu dan bayi (parenting and family) 4. Buku sekolah, buku mahasiswa 5. Buku hukum (law), kedokteran (medical), astronomi dan astrologi, bahasa-sastra, pendidikan, perhotelan (reference and literature), kesehatan, tata busana, dan kecantikan (diet and health), arsitektur, teknik sipil, pertanian (agriculture), bisnis manajemen (business and management) 6. Buku masakan (cooking), humor, sulap, fotografi (entertainment), internet dan komputer, pariwisata/ travelling, home and garden, sosial budaya, sosial politik, majalah Sumber : Data Primer, 2014
Dasar Pengelompokan Agama/ Religion Usia Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Profesi Kerja
Hobi
134
Isi buku diserahkan sepenuhnya kepada rekan-rekan penerbit, karena setiap penerbit memiliki editor yang bertugas menilai, mengkritisi, dan mengedit isi buku secara detail sehingga menjadi buku yang siap cetak, dan siap dipasarkan. Sampai saat ini, sangat jarang isi buku yang dijual di TB Gramedia Duta Plaza menuai protes atau
controversial. Hal ini
menunjukkan bahwa isi buku telah memiliki kualitas yang baik dan mendidik. Penempatan atau display buku pun dibagi berdasarkan pasar pembacanya. Dengan cara ini, diharapkan buku yang sampai di tangan pembaca sudah sesuai dengan personal masing-masing pembaca, khususnya dari segi agama dan usia, karena dua hal inilah yang paling sering menjadi sorotan masyarakat. Kalaupun bila, masih ada kejadian yang tidak diinginkan terkait isi buku, seperti terjadi protes atas isi komik yang vulgar atau buku yang dianggap melecehkan agama atau etnis tertentu, terkait isu SARA, maka TB Gramedia akan langsung menarik buku-buku tersebut dari area jual. Komitmen inilah yang akan menjadi kekuatan TB Gramedia di masa yang akan datang. Penelitian oleh Kartini (2010), juga menemukan bahwa kualitas produk pada Restoran Yakiniku Sama-Sama di Nusa Dua Bali merupakan kekuatan utama perusahaan di masa yang akan datang, karena produk yang ditawarkan terkait dengan bahan masakan asli Jepang, hal inilah yang membedakan restoran Jepang ini dengan pesaingnya. Cita rasa yang ditawarkan menyebabkan manajemen sangat memahami bagaimana menjaga kualitas produknya,
135
dan memahami mengapa konsumen datang untuk membeli produk yang mereka tawarkan. 6) Layanan yang bersifat personal untuk konsumen TB Gramedia memiliki member card yang diberi nama KGVC (Kompas Gramedia Value Card), sebagai pengganti dari VIP Card terdahulu. Di TB Gramedia Duta Plaza, jumlah member KGVC terus meningkat sejak dilaunching pada Bulan Oktober 2011, terlihat pada Tabel 5.8. Data setiap member KGVC tersimpan rapi di database pelanggan milik perusahaan. Berdasar data inilah pihak Gramedia melakukan maintenance pelanggan secara rutin. Seperti : ucapan selamat ulang tahun, selamat tahun baru, selamat hari raya keagamaan, pemberian informasi buku baru, buku best seller, dan program yang sedang berlangsung. Layanan yang bersifat personal ini disampaikan kepada konsumen, khususnya kepada member KGVC melalui email. Hal ini merupakan kekuatan di masa depan. Hal ini sesuai dengan penelitian Mahendra (2011), yang menemukan bahwa hubungan baik dengan pelanggan, merupakan kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. 7) Kualitas fisik produk yang baik Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda-beda atas produk yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas produk, atau harga yang murah. Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk yang ditawarkan (Yuwono, dkk, 2007:34-35). Fisik yang baik untuk produk buku, terkait dengan : kualitas
136
kertas, warna, cetakan, penjilidan, dan kualitas cover. Fisik baik untuk produk non buku terkait dengan : barang dapat berfungsi dengan baik (tidak rusak), casing atau cover produk masih tersegel utuh, memiliki masa garansi yang dapat dipertanggungjawabkan, originalitas produk terjamin. Pengawasan fisik produk di TB Gramedia melalui beberapa filter. Pertama oleh merchandising (pengadaan barang), warehouse (gudang), dan karyawan toko. Jika ternyata konsumen masih menemukan produk yang cacat produksi, maka TB Gramedia memberikan jaminan tukar barang sebagai bentuk pelayanan purna jual, dengan syarat dan ketentuan berlaku yang harus dipenuhi oleh konsumen. Hal inilah yang merupakan kekuatan TB Gramedia Duta Plaza di masa yang akan datang. 8) Citra perusahaan sebagai lambang kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan Sampai saat ini, brand image Gramedia sebagai toko buku masih kuat. Di Kota Denpasar, TB Gramedia Duta Plaza masih dipercaya masyarakat sebagai tempat membeli buku dan alat tulis. Hal ini ditunjukkan dari stabilnya nilai transaction rate, sebagai nilai perbandingan (rasio) antara jumlah total pengunjung yang datang dengan jumlah pengunjung yang bertransaksi penjualan atau berbelanja dalam bulan yang sama. Data ini dapat dilihat pada Tabel 5.9. Citra perusahaan merupakan kekuatan TB Gramedia di masa mendatang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandrawati (2010), yang menemukan bahwa citra merek perusahaan merupakan kekuatan Hotel Ratu di masa yang akan datang.
137
Hotel Ratu memiliki citra merek perusahaan yang baik dan lebih menyasar pasar sasaran niche market, yaitu pelanggan repeater berkelompok (group) yang lebih mementingkan lokasi strategis, halaman parkir yang luas, dan peduli lingkungan. Dengan menguasai pangsa pasar ini diharapkan akan menjadi sebuah kekuatan besar bagi pengembangan Hotel Ratu. 9) Fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung kenyamanan dalam berbelanja Dengan space toko yang tidak terlalu luas, TB Gramedia Duta Plaza berusaha memberikan pelayanan infrastruktur yang optimal sesuai kemampuan toko. Upaya ini dilakukan secara konsisten oleh manajemen, diantaranya perbaikan sistem pendingin toko atau AC, perbaikan lay out toko/ zoning display, peremajaan rak, sehingga toko terkesan lebih lapang dan nyaman. Konsistensi inilah yang menjadi kekuatan bagi perusahaan di masa mendatang. Hasil ini sesuai dengan penelitian Wardhani (2005), yang
menemukan
bahwa
kelengkapan
sarana
dan
prasarana
penanggulangan bencana yang tersedia di PMI Daerah Bali sebagai kekuatan perusahaan PMI Daerah Bali dengan nilai rating 3,33. Penelitian oleh Mahendra (2011), juga menemukan bahwa infrastruktur yang memadai, menjadi kekuatan perusahaan di masa mendatang. 10) Proses pembelian yang mudah dan cepat, dimulai dari konsumen datang hingga transaksi penjualan di kasir Proses pembelian di TB Gramedia tergolong mudah dan cepat. Konsumen bebas membaca buku yang mereka sukai, dan menentukan pilihan atas
138
buku yang akan mereka beli, kemudian membayar di kasir. Terkadang memang terjadi antrian panjang di kasir, namun antrian cepat atau lambat akan terurai karena proses pembayaran berjalan terus di kasir. Proses yang mudah dan cepat ini merupakan salah satu kekuatan TB Gramedia di masa mendatang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanata (2013), kemudahan proses check in dan check out di Simpang Inn Hotel Kuta Bali, menjadi kekuatan utama perusahaan. Proses check in dan check out sudah sesuai dengan standar hotel internasional. 11) Garansi atas produk cacat produksi Garansi atas produk cacat produksi ini merupakan layanan purna jual dari TB Gramedia. Merupakan salah satu bentuk komitmen TB Gramedia kepada pelanggannya. Layanan ini diberikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan salah satu kekuatan bagi masa depan TB Gramedia Duta Plaza. 12) Budaya kerja perusahaan sebagai nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan Umar (2010:19), memaparkan bahwa dalam sebuah organisasi atau perusahaan perlu falsafah yang dapat menuntun semua anggota perusahaan mencari jalan keluar dari masalah yang timbul. Falsafah harus tertanam dalam tingkah laku seluruh anggota organisasi atau perusahaan. Grup Kompas Gramedia sangat menghargai pluralisme. Bukan hanya karyawan, semua stakeholder yang mempunyai hubungan kerja dan
139
kemitraan dengan perusahaan ini akan diberlakukan setara, tanpa melihat asal usul, suku, agama, keturunan, ataupun ras. Di perusahaan ini, karyawan dihargai karena kualitas hasil karya, prestasi kerja dan karena apa yang dilakukannya. Manusia dan nilai kemanusiaan menjadi nilai utama bagi semua karyawan. Selain kemanusiaan, Kompas Gramedia percaya akan integritas, yang dimanifestasikan dalam sikap jujur. Siapapun yang tidak jujur harus meninggalkan perusahaan, karena kredibilitas adalah bisnis dari Kompas Gramedia. Karyawan dihargai karena prestasi bukan unsur lain. Karena melalui prestasi itu, perusahaan akan memiliki daya saing. Kesadaran tinggi juga terletak pada penghargaan kepada konsumen yang memberi hidup pada perusahaan ini. Semua nilai-nilai inilah yang menjadi pegangan bagi karyawan Kompas Gramedia
dalam
mengembangkan
perusahaan
dan
melaksanakan
pekerjaan setiap hari, termasuk TB Gramedia Duta Plaza sebagai bagian dari Grup Kompas Gramedia. Nilai dan budaya perusahaan yang positif menjadi kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. 13) Penampilan dan keluwesan karyawan dalam melayani Bekerja di toko buku tidak hanya bertugas melayani konsumen saja. Banyak tanggungjawab yang harus diselesaikan. Terkait kegiatan fisik, debu, dan keringat, karena berhubungan langsung dengan perputaran dan display barang. Kemampuan multi tasking pun harus dimiliki oleh seluruh karyawan TB Gramedia, khususnya bagi karyawan yang langsung berada di bawah manajemen PT Gramedia Asri Media. Seringkali karyawan
140
mengalami perputaran tugas karena memang karyawan yang ada terbatas. Ditambah dengan penjualan keluar yang juga harus dilakukan oleh karyawan yang sama. Kondisi inilah yang seringkali membuat karyawan lupa atau kurang peduli dengan penampilannya. Hal ini berpengaruh pada keluwesannya dalam melayani. Namun kondisi ini sudah coba diatasi oleh manajemen PT Gramedia Asri Media, dengan mengganti konsep seragam kerja pada Tahun 2012. Seragam yang awalnya berupa kemeja berdasi, celana kain dan sepatu pantopel (pria); blouse blazer berwarna putih, celana kain, sepatu high heels dengan rambut dicepol (wanita), berganti mejadi kemeja bengkel lengan pendek, celana jeans dan sepatu kets (pria dan wanita) dengan rambut dikuncir kuda (khusus wanita). Cara ini menjadi jalan keluar yang jitu dalam meningkatkan keluwesan karyawan dalam melayani, sehingga indikator ini diharap akan menjadi kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanata (2013), dan Kartini (2010), bahwa penampilan karyawan yang menarik merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan di masa mendatang. Penampilan yang menarik, fresh, dan bertema/ berkonsep, disukai oleh konsumen. 14) Reward dan punishment yang tegas TB Gramedia Duta Plaza berdiri sejak Tahun 1992. Banyak karyawan senior yang bertugas disini sejak toko ini baru dibuka. Hal ini menyebabkan pemberian reward dan punishment di kalangan internal toko masih rancu dan tidak tegas akibat adanya sungkanisme dan
141
senioritas, khususnya perlakuan antara karyawan senior dan
junior.
Namun, sejak Tahun 2013, penilaian berdasarkan key performance indicators (KPI) individu tiap karyawan dan individual development plan (IDP) mulai digalakkan kembali dalam sistem penilaian kerja karyawan per individu. Semua penilaian didasarkan kepada data hasil kerja nyata karyawan, dengan sistem penilaian 70persen aspek kinerja dan 30persen aspek perilaku, penilaian pimpinan kepada tiap individu bawahannya secara detail, sehingga diharapkan peraturan perusahaan dapat diterapkan dengan lebih tegas, reward dan punishment jelas, kecemburuan dan rasa tidak adil antar karyawan dapat diminimalisir atau bahkan ditiadakan di masa yang akan datang. Indikator ini diharapkan akan menjadi salah satu kekuatan perusahaan di masa mendatang. 15) Penerapan Standar Operation Procedures (SOP) sebagai pedoman standar pelaksanaan pekerjaan SOP senantiasa diterapkan dan disosialisasikan secara konsisten di TB Gramedia. Terkadang ada beberapa karyawan yang melewatkan salah satu atau beberapa bagian dari SOP saat melakukan pekerjaan sehari-harinya. Sosialisasi terus dilakukan dengan tujuan, seluruh karyawan selalu sadar akan SOP yang berlaku di perusahaan. Upaya untuk tetap menjaga konsistensi pelaksanaan SOP ini menjadi salah satu kekuatan TB Gramedia di masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Wardhani (2005) juga menempatkan indikator penerapan Standars Operation Procedures (SOP) untuk mendukung kegiatan penanggulangan
142
bencana sebagai salah satu kekuatan di masa mendatang bagi Palang Merah Indonesia Daerah Bali. Wardhani menjelaskan bahwa di dalam tubuh Palang Merah Indonesia Daerah Bali, selain SOP untuk penanggulangan bencana, juga telah disusun SOP untuk pemanfaatan ERS dan perlengkapan standar. SOP berupa hand book selalu up to date dan direvisi untuk memastikan bahwa aktivitas perusahaan sesuai dengan standar dan prosedur nasional. 16) Kesesuaian karyawan dengan kualifikasi yang disyaratkan Kualifikasi karyawan (SDM) dari TB Gramedia adalah minimal setara diploma 1 (D1) untuk staff pelaksana. Kecuali kasir, kualifikasinya adalah minimal diploma 3 (D3). Sedangkan kualifikasi untuk tingkat middle manager atau superintendent adalah Strata 1 (S1). Namun sejak Tahun 2010, manajemen menemukan kesulitan untuk mencari karyawan (SDM) yang sesuai dengan kualifikasi yang disyaratkan, khususnya untuk staff pelaksana. Rata-rata yang melamar adalah lulusan SMA/ sederajat. Karena kesulitan ini, maka standar lulusan pendidikan karyawan baru, menjadi SMA/ sederajat, untuk seluruh staff pelaksana, termasuk kasir. Setelah diterima, barulah karyawan tersebut dilatih untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaan yang ada. Sampai saat ini memang belum ada kendala yang berarti terkait hal ini, bahkan terkadang kenyataan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Karyawan baru dengan lulusan SMA/ sederajat menunjukkan ketahanan mental, keinginan kuat untuk bekerja, dan kinerja yang lebih baik secara keseluruhan, sehingga lebih
143
kuat bertahan menghadapi kondisi pekerjaan yang ada di lapangan. Sampai saat ini, kualifikasi pendidikan bagi karyawan baru (level staff) adalah SMA/ sederajat. Hal ini menjadi kekuatan bagi perusahaan di masa yang akan datang. 17) Kemampuan manajemen terkait dengan kepemimpinan Salah satu tugas pokok manajemen puncak adalah problem solving dan decision making, memberikan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang demi kepentingan perusahaan (Umar, 2010:16). Rata-rata manajemen TB Gramedia Duta Plaza adalah karyawan senior yang sudah bekerja sejak awal berdirinya TB Gramedia Duta Plaza. Banyak pengalaman dan pengetahuan dalam bidangnya adalah sebuah keharusan bagi manajemen. Dengan didukung oleh berbagai pelatihan leadership yang diberikan oleh kantor pusat, menjadikan indikator ini sebagai kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandrawati (2010), yang menunjukkan bahwa proses manajemen yang handal merupakan kekuatan bagi Hotel Ratu di masa mendatang, karena proses manajemen perusahaan memang dipandang semakin membaik. 18) Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Selama Tahun 2013, TB Gramedia Duta Plaza berhasil mencapai peningkatan laba operasi yang signifikan, Salah satu penyebabnya adalah komitmen manajemen dalam mengelola biaya perusahaan. Hal ini
144
merupakan kekuatan dimasa yang akan datang. Mahendra (2011) dalam penelitian yang dilakukannya di PT Dimata Sora Jayate – Denpasar, menemukan
bahwa
pengendalian
keuangan
merupakan
kekuatan
perusahaan di masa yang akan datang. 19) Penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu dengan sosialiasi ke seluruh karyawan Informasi yang akurat dan tepat waktu sangat penting, terkait kesigapan dan pengetahuan karyawan akan berita dan informasi terbaru mengenai perusahaan. Penyampaian informasi yang paling efektif di TB Gramedia Duta Plaza adalah komunikasi lisan oleh manajemen pada saat briefing pagi dan briefing malam, serta komunikasi melalui tulisan dengan menempel pengumuman di papan informasi karyawan. Media informasi ini cukup efektif dalam perusahaan dan diharapkan akan menjadi salah satu kekuatan perusahaan di masa mendatang. Dalam penelitian Wardhani (2005), juga ditemukan bahwa koordinasi Palang Merah Indonesia Daerah Bali dengan Palang Merah Indonesia Pusat dan Palang Merah Internasional merupakan kekuatan dalam menentukan strategi Palang Merah Indonesia Daerah Bali untuk meningkatkan kapasitas manajemen bencana. Dalam artian penyampaian informasi atau komunikasi merupakan kekuatan dalam hal ini. Dengan mendukung komunikasi dan interaksi di antara manajer dan karyawan
antar
tingkat
hierarki,
manajemen
strategik
membantu
perusahaan berfungsi sebagai tim yang kompetitif (David, 2006:8).
145
20) Kompetensi karyawan terkait dengan keterampilan dan pengalamannya bekerja TB Gramedia Duta Plaza adalah TB Gramedia yang pertama kali berdiri di Bali. Beberapa karyawan yang ada adalah karyawan yang sudah bergabung sejak awal berdirinya perusahaan. Dari segi pengalaman, karyawan lama sudah senior, dan dari segi keterampilan tentunya karyawan senior sudah memiliki kompetensi yang baik. Yang perlu dikelola dengan baik adalah kemauan setiap karyawan untuk terus belajar, cepat mengikuti perubahan jaman, dan kreativitas inovasi tiada henti, karena TB Gramedia bergerak di bidang retail, dengan kompetitor yang makin berani bersaing, varian produk yang terus berkembang, menuntut semua karyawannya memiliki daya pikir, tindakan cepat, dan berani mengambil keputusan dengan daya juang tinggi. Oleh sebab itulah, indikator ini diharapkan akan menjadi kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan penelitian Sucipto (2011), yang menemukan bahwa indikator kompetensi karyawan sebagai salah satu kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. Penelitian oleh Kartini (2010), menemukan bahwa kemampuan karyawan dalam menggunakan Bahasa Jepang merupakan kekuatan perusahaan di masa mendatang, karena manajemen menyediakan kursus Bahasa Jepang gratis bagi seluruh karyawannya. Hal ini sangat penting, karena rata-rata wisatawan Jepang kurang fasih menggunakan Bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia.
146
Kelemahan (Weakness) Masa Depan 1) Variasi Produk TB Gramedia memiliki produk yang bervariasi. Saat ini, produk yang tersedia bukan hanya buku, tetapi juga fancy, stationery, supplies computer, boneka, permen lollipop, sandal kesehatan dan stik pijat, dompet dan tas, CD, VCD dan DVD, sport and music, pernak-pernik gadget, pernak pernik keagamaan, kalkulator, dan perlengkapan kantor. Variasi produk semakin banyak menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menangkap kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Porter dalam Rangkuti (2008:6) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya. Seperti : persepsi terhadap keunggulan kinerja produk dan inovasi produk. Namun sangat disayangkan, pada kenyataannya TB Gramedia Duta Plaza memiliki space yang sangat terbatas, keinginan manajemen untuk menyediakan produk yang semakin bervariasi terkendala oleh tempat. Perusahaan dipaksa untuk memilih produk-produk utama apa yang akan dijual. Kondisi ini menyebabkan, indikator variasi produk sebagai salah satu kelemahan perusahaan di masa yang akan datang.
147
2) Kesesuaian antara data komputer yang diakses oleh pelanggan dengan data fisik yang ada di lapangan Kesesuaian data antara komputer dan fisik sangat penting. Karena konsumen akan sangat terbantu, mudah dalam menemukan buku yang mereka butuhkan, proses pembelian menjadi cepat, konsumen puas karena terlayani dengan baik. Juga akan sangat membantu toko dalam mencapai penjualan yang diinginkan. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan jalan keluar dari ketidaksesuaian data di komputer dengan keadaan fisik di lapangan, khususnya yang terkait dengan jumlah stok dan kode rak yang menunjukkan lokasi rak dimana buku berada. Untuk itu, indikator ini merupakan kelemahan di masa yang akan datang. 3) Sistem training dan kontrak Karyawan Sejak Bulan Oktober 2012 sampai saat ini, Human Resourches Development (HRD) PT Gramedia Asri Media memberlakukan sistem training dan kontrak karyawan sesuai dengan aturan terbaru dari Departemen Tenaga Kerja. Sistem training dan kontrak karyawan tersebut adalah : a. Setelah calon karyawan dinyatakan diterima bekerja di perusahaan, tahap pertama yang dilalui adalah harian selama maksimal dua bulan. Jika manajemen menilai kinerja karyawan yang bersangkutan baik, maka akan dilanjutkan ke kontrak satu. b. Tahap kedua, kontrak satu selama setahun. Di tahap kedua ini, karyawan sudah menggunakan
seragam kerja Gramedia. Selama
148
setahun tersebut, karyawan akan dinilai setiap tiga bulan. Jika dinilai kinerja tidak baik maka manajemen berhak memutus kontrak. Bila penilaiannya baik, maka akan dilanjutkan ke kontrak dua. c. Tahap ketiga, kontrak dua selama setahun. Dalam jenjang ini, karyawan tetap dinilai setiap tiga bulan. Jika nilai kinerja baik, maka kontrak akan berlanjut, namun jika nilainya buruk, kontrak akan diputus. d. Setelah kontrak dua, pilihan yang ada adalah pengangkatan menjadi karyawan tetap atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk saat ini, kecil kemungkinan pengangkatan karyawan tetap, karena beban perusahaan untuk karyawan tetap sudah banyak, kecuali karyawan yang bersangkutan memiliki kinerja yang sangat baik dan konsisten mempertahankannya. Maka dari itu, seringkali karyawan di PHK setelah berakhirnya kontrak kedua. Sistem training dan kontrak karyawan sebelum Bulan Oktober 2012 : a. Setelah calon karyawan dinyatakan diterima bekerja, tahap pertama yang dilalui adalah harian maksimal enam bulan. Selama itu, penilaian dilakukan. Jika gagal, akan diberhentikan, jika lulus karyawan masuk ke tahap kedua. b. Tahap kedua, training maksimal enam bulan. Dilakukan penilaian, kalau gagal langsung diberhentikan, jika lulus maka masuk ke tahap ketiga. c. Tahap ketiga, kontrak satu selama setahun. Di tahap ini, karyawan memakai seragam kerja Gramedia. Penilaian dilakukan setiap tiga
149
bulan. Jika penilaian buruk, perusahaan berhak memutus kontrak, jika kinerja baik, lanjut ke tahap keempat. d. Tahap keempat, kontrak dua selama setahun. Penilaian sama dengan saat kontrak satu. Bila saat kontrak dua berakhir, karyawan tersebut masih menunjukkan kualitas kerja yang baik, maka manajemen berhak memperpanjang kontrak, dengan uji coba promosi jabatan dalam jangka waktu maksimal 2 x 6 bulan, dengan penilaian setiap tiga bulan. e. Tahap kelima, setelah uji coba promosi jabatan dalam jangka waktu 2 x 6 bulan berakhir, karyawan mampu menunjukkan konsistensi kerja yang baik, maka akan diberikan kesempatan untuk mengikuti tes pengangkatan karyawan tetap yang dilakukan di kantor pusat. Jika kinerja menurun, maka akan diputus kontrak kerjanya.
Dengan sistem yang lama, setiap karyawan membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memasuki setiap tahap kerjanya. Mereka memiliki waktu lebih lama untuk belajar, dan memahami pekerjaannya, memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak, serta keterampilan yang lebih lengkap dengan kemampuan yang lebih matang. Dengan sistem yang baru, karyawan hanya memiliki waktu maksimal dua bulan untuk belajar dan memahami pekerjaannya. Mereka termasuk dalam kategori masih minim pengalaman dan pengetahuan akan pekerjaannya, jika dibandingkan dengan sistem sebelumnya, karena hanya dengan maksimal dua bulan, mereka langsung masuk tahap kontrak dan mendapat seragam kerja.
150
Selain itu, kecilnya kemungkinan pengangkatan karyawan tetap membuat karyawan yang ada sekarang cenderung lebih malas bekerja, tidak maksimal dalam menunjukkan performa kerja terbaiknya karena mereka sudah tahu bahwa mereka bekerja di Gramedia hanya dua tahun, setelah itu putus kontrak dan harus mencari pekerjaan baru. Terutama bagi karyawan yang sudah berada dalam masa akhir kontrak dua, sangat sulit untuk membuat mereka konsentrasi bekerja, karena umumnya mereka sudah fokus untuk mencari pekerjaan yang baru. Karena faktor inilah, tingkat perputaran SDM di TB Gramedia Duta Plaza sangat tinggi. Maka dari itu, indikator ini menjadi kelemahan bagi perusahaan di masa yang akan datang. 4) Sistem dan kualitas pelatihan karyawan yang optimal PT Gramedia Asri Media memiliki beberapa section atau seksi, berada dibawah Departemen SDM (Human Resources Department) yang bertanggungjawab untuk membina dan mendidik karyawan, sebagaimana tergambar dalam Gambar 5.3. Selain itu, ada pula pembinaan dari tingkat corporate yang turun secara berkala ke masing-masing daerah untuk melakukan pelatihan terhadap karyawan, khususnya karyawan pada layer middle dan top management. Pelatihan bagi staff pelaksana, kantor pusat menunjuk salah seorang Sales Superintendent di setiap daerah sebagai trainer daerah, bertugas dan bertanggungjawab untuk mengadakan pelatihan rutin yang diperuntukkan bagi staff pelaksana, baik karyawan baru ataupun karyawan senior. Namun sayangnya, kondisi double job
151
yang harus dijalani oleh setiap trainer daerah membuat pelaksanaan pelatihan ini tidak berjalan optimal, seringkali sekedar berjalan saja. Hal inilah yang menyebabkan indikator ini menjadi kelemahan perusahaan pada masa yang akan datang.
HRD (Human Resources Dept.)
TO Section (Training Organization)
Store Manager
TOZ Section (Talent Organization)
Sales Superintendent/ Trainer Daerah
Pelaksana (Chief Cashier, SA, Cashier, SPG, Store ADM Assist, EDP, Warehouse Support)
Gambar 5.3 Bagan Alur Pembinaan Karyawan di PT Gramedia Asri Media Sumber : Data Primer, 2013
5) Intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat Aktivitas promosi sebagai media untuk menginformasikan produk baru, produk best seller dan program promosi toko kepada konsumen sebagai pengguna jasa atau pembeli produk perusahaan sangat lah penting. Agar program dapat berjalan secara optimal dan hasil yang diinginkan dapat tercapai, maka dari itu kegiatan promosi sangat dibutuhkan kontinuitasnya.
152
TB Gramedia melakukan aktivitas atau program promosi di setiap bulan, dan selalu dishare kepada masyarakat. Program terdiri dari 3 sumber, yakni program nasional, regional dan internal toko. Penyebaran informasi program promosi dari TB Gramedia selama ini dikelola oleh Marketing Communication Department (Marcomm) yang ada di Jakarta. Setiap bulan, Marcomm mengatur agar informasi program
dapat sampai ke
masyarakat melalui berbagai media, diantaranya adalah media cetak (koran, majalah, flyer, banner, spanduk, backdrop, poster dan brosur), serta media elektronik (TV, radio, email, sms dan website). Namun, mengingat di masa mendatang program dan dana promosi akan diatur dan dikelola langsung oleh pusat, toko-toko di daerah tidak memiliki kewenangan dalam mengeluarkan biaya promosi, khususnya dalam bentuk fresh money. Ruang gerak promosi bagi TB Gramedia Duta Plaza akan semakin sempit, karena tidak semua kerja sama promosi dapat dilakukan dengan cara full barter. Oleh karena itu di masa mendatang, indikator ini dapat menjadi kelemahan bagi perusahaan di masa yang akan datang, karena perusahaan harus lebih aktif dan semakin kreatif dalam menciptakan peluang-peluang promosi yang dapat dilakukan secara independent.
153
5.2.3
Perumusan strategi yang paling relevan digunakan dalam pengembangan TB Gramedia Duta Plaza pada masa mendatang
Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal, maka dapat dirumuskan strategi-strategi yang paling relevan digunakan dalam pengembangan TB. Gramedia Duta Plaza yang berada pada posisi “tumbuh dan kembangkan (Growth and Build)”
untuk mencapai hasil usaha sesuai dengan target yang
ditetapkan dimasa yang akan datang. Strategi tersebut adalah :
1) Strategi Intensif (Intensive Strategy) a.
Penetrasi pasar (market penetration) Merupakan upaya meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Dilakukan dengan strategi memasarkan produk yang ada dengan tujuan agar perusahaan dapat meningkatkan tingkat penjualan dengan mengandalkan produk yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui, main product yang ditawarkan oleh TB Gramedia Duta Plaza adalah buku. Berdasarkan data survey kepuasan pelanggan Tahun 2013, pangsa pasar terbesar di toko buku ini adalah pelajar perempuan dengan latar belakang pendidikan SMA dan S1. Hal ini berpengaruh pada perolehan omzet penjualan, yang mana omzet penjualan terbaik saat ini dipegang oleh departemen school books (buku sekolah), diikuti oleh departemen children books (buku anak), kemudian departemen fiction and literature (fiksi). Untuk
154
mencapai target di masa yang akan datang maka perlu strategi untuk meningkatkan pangsa pasar dengan membidik pangsa pasar lain yang sangat potensial dan dapat berkembang pesat di masa depan, yaitu pangsa remaja (rentang usia 11 – 20 tahun) dan anak-anak (rentang usia 3 – 10 tahun). Hal ini didukung dengan ketersediaan produk yang cukup saat ini, dimana buku anak dan remaja memiliki jenis yang beraneka ragam, jumlah buku dan jumlah supplier atau penerbit yang banyak.
Terkait hal ini, maka strategi yang dapat dilakukan
oleh manajemen TB Gramedia Duta Plaza adalah sebagai berikut : 1. Peremajaan toko dan lingkungannya Dengan semakin kuatnya persaingan, TB Gramedia Duta Plaza tidak bisa terus menerus hanya mengandalkan kekuatan lokasi yang strategis sebagai salah satu keuntungan dan daya tarik kunjungan konsumen. Toko ini sudah berdiri sejak Tahun 1992, sudah saatnya dilakukan perbaikan, perubahan dan peremajaan fasilitas belanja, lingkungan toko, serta sarana dan prasarana pendukung omzet penjualan, termasuk kantor administrasi dan gudang. Hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan kenyamanan berbelanja bagi konsumen, dan kenyamanan bekerja bagi karyawan. Suasana toko lebih fresh, konsumen senang dengan suasana belanja yang ditawarkan, yang tentunya akan mengundang konsumen untuk berbelanja kembali.
155
2. Melakukan promosi buku tepat sasaran Promosi buku perlu dilakukan lebih baik lagi. TB Gramedia Duta Plaza tidak harus selalu melakukan promosi dengan tujuan branding perusahaan, namun perlu dilakukan promosi tepat sasaran untuk buku yang diunggulkan, dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, agar promosi up to date. Sebelumnya perlu dilakukan market research sederhana, untuk menentukan buku apa yang akan dipromosikan. Mengetahui
buku apa yang sedang digandrungi
oleh masyarakat, sedang ngetop dan menjadi incaran pembaca, sangatlah penting, agar promosi tidak sia-sia. Contoh : fenomena boyband remaja, Coboy Junior; kepemimpinan rocker dan karismatik Gubernur DKI Jakarta Jokowi; cinta sejati Habibie dan Ainun; Angry Bird; pencinta komik Naruto dan penulis Raditya Dika yang memiliki jutaan followers di akun sosial medianya, dsb. Penerbit tentu akan berlomba-lomba menerbitkan buku dengan tema yang sedang menjadi trend tersebut. Disinilah peran TB Gramedia Duta Plaza, untuk mempromosikan buku yang tepat, dengan promosi yang tepat, kepada pasar yang tepat. Contoh : a) Bekerja sama dengan penerbit dan cinema yang memutar film Habibie dan Ainun. Sebelum film dimulai, disisipkan iklan atau informasi bahwa film Habibie dan Ainun terisnpirasi dari Novel
156
yang berjudul sama, yaitu “Habibie dan Ainun”, novel bisa didapatkan di TB Gramedia terdekat. b) Mencari informasi mengenai keberadaan para Comet (fans base dari Coboy Junior), mencetak brosur mengenai buku “Official Book of Coboy Junior,” kemudian mendatangi lokasi-lokasi perkumpulan para Comet, membagikan brosur dan memberi informasi kepada anggotanya bahwa buku mengenai seluk beluk kehidupan idola mereka sudah ada di TB Gramedia dan dicetak terbatas . c) Memberi informasi dan mempromosikan buku-buku karya Raditya Dika dan seri komik Naruto terbaru di twitter, facebook, blog atau fanpage Raditya Dika dan pecinta komik Naruto. 3. Menciptakan komunitas pecinta TB Gramedia di Bali Komunitas pecinta TB Gramedia dapat diciptakan melalui beberapa cara, diantaranya : a) Maintenance pelanggan dengan baik, membuat pelanggan loyal kemudian diajak serta untuk menjadi anggota komunitas TB Gramedia. b) Membuat blog, fanpage, twitter atau facebook yang membahas berita-berita ringan, lelucon segar, resensi buku-buku terbaru, keseharian para penulis buku, twit motivasi harian yang dapat membangkitkan
semangat,
menciptakan
membawa pencerahan bagi para follower-nya.
pikiran
positif,
157
Berawal dari cara ini, diharapkan kumpulan pertemanan ini dapat diundang untuk masuk kedalam komunitas pencinta TB Gramedia di Bali. Komunitas ini kemudian diberi nama yang menarik dan mudah diingat sebagai identitas anggotanya, lalu kedepannya tidak hanya sekedar bincang-bincang di dunia maya saja, tapi sesekali mengadakan pertemuan dimana TB Gramedia berperan sebagai fasilitator. Diadakan acara yang bersifat fun, informal, dengan berbagai keuntungan yang dapat diperoleh oleh setiap anggotanya. Dapat
dijadikan
ajang
bertukar
pikiran,
ajang
curhat,
mempermudah memesan buku, mencari buku, bila perlu tercipta buku baru dari komunitas ini, yang dapat dijadikan salah satu buku best seller. Kemudian, dibuat tanda keanggotaan khusus bagi para anggotanya, bisa berupa kartu atau pin, sehingga mereka memiliki rasa bangga, ekslusif dan senang bergabung dalam komunitas pencinta TB Gramedia. Dengan ini, pelanggan loyal TB Gramedia akan semakin banyak, pangsa pasar yanga sudah ada akan semakin tergali, dan pengsa pasar baru akan tercipta. Selain itu, TB Gramedia ikut berperan positif dalam masyarakat. 4. Kegiatan bersama dengan beberapa atau seluruh Grup Kompas Gramedia selaku Coorporate Group dari TB Gramedia Kompas Gramedia adalah sebuah grup yang terdiri dari berbagai unit usaha yang bergerak di bidang usaha yang berbeda-beda.
158
Diantaranya, yaitu : media cetak, televisi, radio, percetakan, penerbitan, toko buku, sirkulasi koran & majalah, kursus Bahasa Inggris, hotel, universitas, bentara budaya, tissue dan popok bayi. Di masa yang akan datang, kekuatan grup ini dapat digunakan untuk melakukan promosi yang lebih besar dengan promosi bersama dan serentak di setiap unit usaha. b. Pengembangan pasar (market development) Merupakan strategi dengan memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke area geografis yang baru. Strategi ke depan yang dapat dilakukan dalam upaya pengembangan pasar adalah : 1. Pameran diluar Kota Denpasar Sampai saat ini semua TB Gramedia yang ada di Bali terletak di Kota Denpasar, yaitu : TB Gramedia Duta Plaza (Jl. Dewi Sartika Denpasar), TB Gramedia Mal Bali Galeria (Jl. Baypass Ngurah Rai Kuta), dan TB Gramedia Nikita Plaza (Jl. Gatot Subroto Denpasar). Sedangkan wilayah Bali tidak hanya Kota Denpasar, dan yang memerlukan buku tidak hanya penduduk Kota Denpasar saja. Jadi dipandang perlu melakukan perluasan wilayah pemasaran keluar Kota Denpasar. Hanya saja belum memungkinkan untuk membuka toko baru lagi di Bali. Jadi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pameran buku. Daerah diluar Kota Denpasar yang sudah pernah dilakukan pameran adalah Kota Singaraja, Gianyar dan Tabanan. Daerah tersebut dapat digali kembali, dan
159
daerah baru yang dapat dijadikan area pameran baru adalah Badung, Klungkung dan Karangasem. 2. Bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat Bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat sangat penting. Karena pemerintah daerah terkait dengan izin lokasi, izin keramaian, pajak iklan, informasi lokasi-lokasi strategis, dan acara rakyat yang dapat dijadikan media bagi TB Gramedia untuk membuka pameran buku, dan mengadakan berbagai macam lomba, dalam upaya branding serta memperluas pasar. 3. Membuka Depot Buku Umumnya, TB Gramedia membuka toko buku di ibu kota daerah, pusat pemerintahan, dan pusat pendidikan. Maka dari itu, belum memungkinkan untuk TB Gramedia membuka toko buku diluar Kota Denpasar. Yang dapat dilakukan untuk jangka panjang ke depan adalah membuka toko buku pendamping, yang dinamakan Depot Buku di daerah potensial yang belum sempat tersentuh, tentunya di luar Kota Denpasar. c.
Pengembangan produk (product development) Merupakan strategi untuk meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini ataupun pengembangan produk atau jasa baru. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai strategi pengembangan produk di masa yang akan datang, diantaranya :
160
1. Mengevaluasi sistem pengadaan barang yang ada Sistem pengadaan barang yang ada sekarang adalah terpusat melalui
divisi MDHO (Merchandising Head Office), MDHO
memiliki MD (Merchandiser) yang bertanggungjawab terhadap beberapa departemen produk di beberapa regional sekaligus. Sampai saat ini di TB Gramedia Duta Plaza, proses transisi sistem pemesanan barang ini dirasa masih belum berjalan optimal. Banyak buku yang stoknya menipis atau kosong belum dalam posisi on order. Harus segera dilakukan upaya evaluasi dan penyempurnaan untuk menghindari banyaknya loss sale di toko. 2. Memperbaiki dan memperkuat pengadaan buku Hindu Bali adalah Pulau Dewata yang penduduknya mayoritas beragama Hindu. Hal ini merupakan dasar mengapa buku agama yang seharusnya paling banyak ada di toko adalah buku Hindu. Namun pada kenyataannya buku agama yang paling banyak stoknya saat ini adalah buku Islam. Hal ini disebabkan karena jumlah penerbit buku Islam lebih banyak, dan dengan pengadaan terpusat menyebabkan buku Islam dikirim lebih banyak dan lebih terblow up. Kedepannya TB Gramedia Duta Plaza sangat perlu untuk memperbaiki dan memperkuat pengadaan buku Hindu demi menjawab permintaan pasar masyarakat Hindu, sebagai agama penduduk mayoritas di Bali.
161
3. Memperbaiki pengadaan buku dari supplier lokal Bali Suplier lokal Bali sangatlah penting, karena merekalah yang mampu menjawab kebutuhan dan permintaan akan buku dari masyarakat Bali. Namun suplier lokal mulai merasa tersingkir, karena dengan pengadaan barang yang terpusat membuat mereka harus bersaing dengan suplier-suplier besar di luar sana yang bermodal besar. Perlu evaluasi dan perhatian lebih kepada mereka. 4. Melengkapi buku ajar mahasiswa Lokasi TB Gramedia Duta Plaza ada diantara banyak Universitas dan Sekolah Tinggi. Oleh sebab itu, mahasiswa, dosen dan praktisi akademisi lainnya merupakan pasar potensial yang perlu dikelola secara optimal. Ditambah lagi ada kompetitor kuat, yaitu TB Toga Mas yang lokasinya berdekatan dengan TB Gramedia Duta Plaza, sangat kuat dalam pengadaan buku-buku mahasiswa. Hal ini mengharuskan TB Gramedia Duta Plaza bergerak cepat, dan mampu menjawab kebutuhan buku dan sarana pendidikan lain bagi pasar potensial yang satu ini, melalui kelengkapan produk buku ajar mahasiswa. Terutama bagi departemen buku yang saat ini belum maksimal penggraapannya, yaitu buku kedokteran dan buku ajar mahasiswa dari penerbit luar negeri, seperti : McGraw Hill dan Prentice Hall.
162
5. Menambah variasi produk Menambah variasi produk adalah sebuah keharusan bagi TB Gramedia jika ingin tetap bertahan sebagai market leader. Tidak terpaku hanya kepada buku. Variasi produk non buku untuk saat ini, memegang peran penting dalam pertumbuhan omzet penjualan. Variasi produk tersebut diantaranya : alat pijat kesehatan, sandal kesehatan, boneka ramah lingkungan, permen tanpa pemanis buatan, tas go green, botol minum sesuai standar ISO, mainan yang merangsang kreativitas dan daya pikir anak-anak, aksesori cantik untuk computer dan aksesori anak yang juga ramah lingkungan, dsb. 6. Pengembangan produk baru Harus dilakukan pengembangan produk baru, khususnya produk komplementer dari main product
dengan tujuan cross selling.
Dengan cara ini diharapkan buku dan pengembangan produknya laku di pasaran. Sebagai contoh : menjual kitab suci agama dengan menyediakan pula tasbih, rosario atau genitri, meja untuk membaca Al Quran, tas cantik untuk membawa alkitab, dupa untuk bersembahyang; menjual buku anak, buku kedokteran dan buku kesehatan, tersedia pula alat peraganya.
163
2) Strategi Integrasi (Integration Strategy) a.
Integrasi kedepan (forward integration) Definisi dari strategi integrasi kedepan adalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer. Sebagai market leader dalam industri retail buku dan alat tulis, salah satu kekuatan yang dimiliki PT Gramedia Asri Media adalah memiliki percetakan dan penerbitan sendiri yang berada di bawah bendera Grup Kompas Gramedia, menjual buku-buku tersebut ke berbagai toko buku di seluruh Indonesia, termasuk TB Gramedia. Penerbitan tersebut adalah Bhuana Ilmu Populer (BIP), Gramedia Pustaka Utama (GPU), Elex Media Komputindo, M & C, Penerbit Buku Kompas, Grasindo, dan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Terkait dengan hal ini maka strategi integrasi kedepan yang dapat dilakukan adalah : 1. Percetakan dan penerbitan Gramedia mendistribusikan buku hanya ke TB Gramedia Kedepannya penerbitan dan percetakan Gramedia harus lebih cepat dan fleksibel dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan buku yang mereka perlukan dan inginkan. Setelah itu, maka tiba saatnya penerbitan fokus menjual buku-buku mereka di TB Gramedia. Porsi buku yang mereka jual di toko buku selain Gramedia harus dikurangi, bila memungkinkan ditiadakan. Dalam arti, jika konsumen (konsumen perorangan, instansi, retail ataupun toko
164
buku lain) ingin mencari buku-buku terbitan Gramedia, maka cari dan belilah di TB Gramedia. b. Integrasi kebelakang (backward integration) Definisi dari strategi integrasi kebelakang adalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan Gramedia dalam hal ini adalah : 1. Mengakuisisi percetakan dan penerbitan buku lokal Untuk di Bali khususnya, buku-buku lokal masih memiliki pangsa pasar yang luas dan daya serap yang baik. Sebagai contoh : buku Agama Hindu, buku sekolah lokal (seperti : LKS Cakra, Rama, Tunjung Sari, buku pelajaran Agama Hindu, menulis aksara Bali, dll), buku bermuatan budaya lokal (seperti : hukum adat Bali, budaya adat Bali, asta kosala kosali, dll), dan kamus Bahasa Bali. Buku-buku tersebut masih banyak dicari konsumen. Gramedia harus mampu mewadahi kebutuhan masyarakat daerah akan bukubuku lokal. Karena itu, peran percetakan dan penerbit lokal sangatlah penting, sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan kreativitas penulis lokal. Salah satu jalan yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan ini adalah mengakuisisi salah satu atau beberapa percetakan dan penerbitan lokal di Bali. Sehingga rantai distribusi dapat diperpendek, akan memberi keuntungan bagi penulis, penerbit, toko buku dan konsumen. Selain itu, kekuatan lokal daerah dapat ditingkatkan.
165
2. Mengakuisi percetakan dan penerbitan milik Grup Kompas Gramedia Kedepannya, percetakan dan penerbitan buku milik Grup Kompas Gramedia akan tergabung menjadi satu wadah dengan TB Gramedia. Berada dibawah naungan PT Gramedia Asri Media. c.
Integrasi horisontal (horizontal integration) Definisi dari strategi horisontal adalah meningkatkan kontrol atas pesaing. Merupakan strategi jangka panjang bagi suatu perusahaan yang didasarkan pada pertumbuhan melalui akuisisi satu atau beberapa perusahaan sejenis yang beroperasi pada tingkat rangkaian produksi pemasaran yang sama. Strategi horizontal yang dapat dilakukan oleh TB Gramedia adalah : 1. Membuat Rumah Buku Salah satu pesaing terkuat TB Gramedia saat ini adalah TB Toga Mas. Selain produk yang dijual sama, TB Toga Mas berani memberikan diskon yang jauh lebih besar. Hal ini harus diwaspadai dan diantisipasi oleh Gramedia karena keberadaan Toga Mas dengan kebijakan banting harga atau obral diskon dapat mempengaruhi keberadaan Gramedia saat ini dan kedepannya. Strategi yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan ini adalah mendirikan toko buku dengan konsep yang sama dengan pesaing, yaitu banting harga atau obral diskon, yang diberi nama Rumah Buku. Konsep toko buku ini adalah menjual buku dan produk
166
dengan diskon besar dan harga murah. Tentunya ada kesepakatan dan perbedaan produk yang jelas antara TB Gramedia dan Rumah Buku, sehingga diantara mereka tidak berbenturan. Perbedaan konsep dan aturan yang jelas dan tepat antara kedua tipe toko buku ini diperlukan sebagai salah satu strategi jangka panjang.
Kelima strategi ini bukan untuk dipilih salah satu, melainkan untuk dikembangkan bersama dalam rangka mempertahankan pasar lama dan meraih pasar baru.
5.3 Implikasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang perencanaan strategis (strategic planning), dan situasi persaingan pada industri retail buku dan alat tulis, dengan mengambil tempat penelitian di TB Gramedia Duta Plaza di Kota Denpasar. Dengan melakukan penelitian ini maka pengetahuan dan wawasan studi tentang analisis perencanaan strategis (strategic planning) pada TB Gramedia Duta Plaza menjadi bertambah. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa posisi TB Gramedia Duta Plaza saat ini berada pada sel 5 (poin A), yaitu kondisi “pertahankan dan pelihara (hold and maintenance),” di mana strategi yang umum dipakai yaitu, strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Pada masa yang akan datang, posisi TB Gramedia Duta Plaza berada pada sel 4 (poin B), yaitu kondisi “tumbuh dan kembangkan (Growth and Build),” di mana strategi yang dapat dilakukan adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan strategi
167
integritas. Posisi bisnis ini sebagai bahan informasi manajemen dalam menilai kinerja perusahaan, sebagai bahan masukan, dan membantu manajemen dalam memilih alternatif strategi perusahaan yang terbaik. Implikasi penelitian terhadap objek penelitian di masa yang akan datang adalah sebagai berikut : a. Price (Harga) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat merupakan ancaman bagi TB Gramedia Duta Plaza di masa yang akan datang. Kemampuan kompetitor
yang
semakin
kuat,
mampu
memberikan
diskon
berkepanjangan kepada konsumen, membuat sensitifitas harga bagi konsumen yang peduli terhadap perbedaan harga menjadi ancaman serius bagi perusahaan di masa mendatang. Pada kenyataannya, penentuan harga produk ditentukan oleh suplier atau distributor. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan di masa mendatang terkait dengan price dari suplier atau distributor adalah mencari kepemilikian atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer, pesaing, dan pemasok perusahaan, dengan melakukan strategi integrasi. Maka, peran penting suplier/ penerbit sebagai pencetak produk, dan peran penting distributor sebagai penyalur produk, merupakan peluang bagi TB Gramedia Duta Plaza di masa yang akan datang. Strategi lain yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk menghadapi gempuran
perang
diskon
dari
pesaing
adalah
dengan
terus
168
meningkatkan pelayanan, dan memberikan layanan yang bersifat personal bagi konsumen. Sesuai dengan hasil penelitian, bahwa layanan prima sesuai standar perusahaan, dan layanan yang bersifat personal bagi konsumen merupakan kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. b. Place (Lokasi) TB Gramedia Duta Plaza terletak di lokasi yang strategis. Berada di pusat Kota Denpasar, dengan dikeliling banyak sekolah dan lembaga pendidikan,
memberikan
keuntungan
dan
sangat
mendukung
keberadaan perusahaan sebagai salah satu toko buku yang paling mudah ditemukan, dengan akses yang mudah, dan ramai pengunjung, meskipun ada di dalam Mall yang sudah tergolong tua, kurang modern, dengan tenant besar yang jumlahnya terbatas, yaitu hanya Matahari, Kentucy Fried Chicken, dan Gramedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi strategis perusahaan merupakan salah satu kekuatan TB Gramedia Duta Plaza. Kekuatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya oleh manajemen untuk menjaring konsumen sebanyakbanyaknya dan meningkatkan nilai penjualan/ omzet penjualan, dapat dilakukan dengan peremajaan toko, menambah fasilitas, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana belanja, demi meningkatkan kenyamanan berbelanja.
169
c. Product (Barang yang dijual) Kualitas produk yang baik untuk setiap barang yang dijual, merupakan komitmen bagi manajemen TB Gramedia. Komitmen ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas fisik produk yang baik, kualitas isi produk yang mendidik, dan garansi atas produk cacat produksi merupakan tiga indikator kekuatan perusahaan di masa yang akan datang. Memang terkadang masih ditemukan produk yang kurang baik, lolos terjual di TB Gramedia, seperti isi buku terkait isu SARA atau komik dewasa yang dibaca oleh anak-anak remaja. Namun dalam menyikapi hal ini, TB Gramedia selalu menerima masukan akan kualitas produknya secara keseluruhan dengan tangan terbuka. Masukan diterima, kemudian setelah ditelaah lebih lanjut oleh manajemen pusat, dan ternyata memang tidak baik, maka tanpa segan-segan produk tersebut akan langsung ditarik dari TB Gramedia di seluruh Indonesia, dan manajemen pusat dengan segera akan meminta maaf secara terbuka melalui media cetak maupun media elektronik. Garansi atas cacat produksi juga tercantum dalam SOP perusahaan yang merupakan layanan purna jual bagi konsumen. Kendala yang dirasakan oleh manajemen TB Gramedia Duta Plaza adalah terbatasnya ruang jual atau space toko. Kondisi ini memaksa perusahaan untuk memberlakukan sistem perputaran barang yang lebih cepat daripada TB Gramedia yang lain. Hal ini membuat indikator jenis produk yang bervariasi, menjadi salah satu kelemahan perusahaan di
170
masa yang akan datang. Manajemen terkait harus mencari alternatif strategi yang paling tepat untuk mengatasinya, diantaranya dengan menciptakan ruang jual efektif dan efisien, melakukan penambahan variasi produk dengan cerdas. d. Promotion (Promosi) Promosi TB Gramedia dilakukan secara terpusat. Design promosi, pembuatan materi promosi,
biaya promosi, dan jenis promosi
ditentukan dan dibuat oleh kantor pusat. TB Gramedia di daerah hanya perlu memesan jenis promosi yang dibutuhkan, dengan biaya dibebankan kepada toko pemesan. Sistem terpusat ini membuat TB Gramedia Duta Plaza sulit bergerak secara mandiri dalam mencari klien kerja sama, karena dewasa ini sudah jarang perusahaan besar atau media yang bersedia melakukan kerja sama dengan sistem full barter (tanpa uang tunai). Maka dari itu, indikator intensitas promosi sebagai kegiatan pengenalan produk dan program perusahaan secara continue ke masyarakat merupakan salah satu kelemahan TB Gramedia Duta Plaza di masa mendatang. Perlu alternatif strategi yang tepat untuk mengatasi kelemahan ini di masa mendatang, karena branding TB Gramedia selaku market leader toko buku dan alat tulis masih kuat di benak masyarakat, khususnya masyarakat Kota Denpasar. Ditunjukkan dengan hasil penelitian, dimana indikator citra perusahaan sebagai lambang kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan sebagai kekuatan, indikator cara
171
pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima merupakan peluang, dengan didukung oleh indikator budaya gemar membaca di Bali, dan sikap masyarakat dalam menilai perusahaan, sebagai peluang bagi perusahaan di masa yang akan datang. Strategi yang dapat dilakukan antara lain membuka kerja sama dan menjalin hubungan baik dengan perusahaan terkait, menciptakan atau bentuk promosi kreatif yang memungkinkan kerjasama secara independent/ mandiri dapat terjalin. Menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik, dengan menggunakan media partner yang masih merupakan coorporate group Kompas Gramedia.
Sesuai dengan strategi keunggulan bersaing TB Gramedia Duta Plaza, dengan menggunakan kekuatan dan peluang untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman, maka hendaknya TB Gramedia Duta Plaza melakukan market research mengenai : 1. Produk yang disukai dan dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Daerah baru sebagai pengembangan pasar. 3. Pangsa pasar potensial yang dapat digarap dengan lebih maksimal. 4. Kompetitor dalam hal kekuatan daya saing, dan kemampuannya bertahan dalam menghadapi tingkat persaingan yang kuat. 5. Penerbit dan percetakan lokal yang dapat dijadikan rekan kerja sama yang baik dan solid, yang sekiranya dapat diakuisisi sebagai strategi jangka panjang ke depan.
172
Melalui market research yang tepat, didukung dengan informasi yang jelas dan akurat, maka kualitas rumusan kebijakan maupun praktik manajemen dalam tubuh TB Gramedia Duta Plaza dapat ditingkatkan, diaplikasikan nyata di lapangan, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan strategi bisnis yang tepat untuk peningkatan kinerja dan daya saing TB Gramedia Duta Plaza di masa yang akan datang.
5.4 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini hanya dapat diterapkan di perusahaan tempat penelitian dilakukan, yaitu di TB Gramedia Duta Plaza. 2. Perlu dievaluasi masalah waktu, saat penelitian dilakukan. Penelitian
dilakukan
pada
Tahun
2013-2014,
hasilnya
dipresentasikan pada Tahun 2014. Selama selang satu tahun ini, ada kemungkinan hasilnya dan interpretasinya sudah berbeda dengan keadaan nyata di lapangan.