SPECIAL EVENT dan PRODUCT KNOWLEDGE (Studi Korelasional Event “Pocari Sweat Conference” Terhadap Product Knowledge Peserta Di Kota Medan)
Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikDepartemen Ilmu Komunikasi Oleh :
DWINA ASTRINA 090904029
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNVERSITAS SUMATERA UTARA 2013
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Special Event dan Product Knowledge (Studi Korelasional Special Event “Pocari Sweat Conference” terhadap Product Knowledge Peserta di Kota Medan). Penelitian ini menggunakan Teori Public Relations, Teori Special Event dan Teori Product Knowledge. Metode yang digunakan adalah studi korelasional. Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal, analisisi tabel silang dan uji hipotesis. Uji hipotesis diperoleh melalui rumus koefisien Relasi Tata Jenjang (Rank-Order) oleh Spearman dan skala Guliford yang menggunakan program SPSS for Windows version 13.0. Populasi pada penelitian ini berjumlah 220 orang, dengan pengambilan sampel berjumlah 44 orang (20% dari jumlah populasi), yang mengacu pada pendapat Arikunto, dimana jika jumlah populasi berkisar 100 ke atas maka ukuran sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan dua cara yaitu Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh “terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara Special Event ”Pocari Sweat Conference” terhadap Product Knowledge Peserta di Kota Medan” dengan angka korelasi sebesar 0,337 dan nilai tabel signifikansi 0,25, dimana lebih kecil dari 0,05. Jadi, hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan. Kata kunci : Public Relations. Special Event, Product Knowledge I . PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi mendorong adanya perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat baik di bidang ekonomi, sosial maupun budaya. Lebih lanjut, perubahan tersebut telah mempengaruhi kebutuhan dan kepentingan-manusia sebagai konsumen-menjadi semakin kompleks. Public Relations dalam arus globalisasi merupakan satu bagian yang menentukan kelangsungan hidup suatu organisasi secara positif. Dalam menjalankan kegiatannya, Public Relations harus mengidentifikasikan publik yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan. Salah satu alat komunikasi Public Relations yang dapat digunakan untuk menjalin komunikasi dengan pihak eksternal adalah special event. Special event dipandang sebagai media komunikasi yang cukup penting, karena melalui special event, Public Relations dapat memberikan informasi secara langsung yang telah dipersiapkan dengan matang dan dikemas secara menarik. Selain itu special event juga mampu meningkatkan pengetahuan (knowledge), kesadaran (awareness), upaya pemenuhan selera (pleasure), serta menarik simpati atau empati dari konsumen sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak. Keberhasilan sebuah event tergantung pada kesesuaian antara merek, event dan pasar sasaran, karena pada dasarnya event
diselenggarakan untuk menciptakan suasana hati yang santai dan bahagia, dan pada saat itulah orang-orang lebih mudah untuk menerima pesan persuasi yang disampaikan oleh pemilik merek. Konsep special event sudah lama diterapkan dalam dunia bisnis. Pada 170 tahun yang lalu, PT.Barnum (Phineas Taylor Barnum) telah mengkonsepkan sebuah special events untuk membesarkan namanya dan keuntungan. Sejak saat itu, praktisi Public Relations menggunakan dan mengembangkan konsep special event. (http://www.nku.edu/~turney/prclass/sections/special_events.html) Banyak konsumen tidak memahami secara utuh produk yang akan mereka gunakan. Cowley dan Andrew (2003:445) menyatakan “lower knowledge consumers (LKCs), on the other hand, have little generalized product category knowledge”. Pendapat ini menjelaskan bahwa rendahnya pengetahuan konsumen terhadap suatu produk di satu sisi menunjukkan rendahnya pemahaman konsumen terhadap kategori produk. Jika konsumen tidak memiliki informasi yang cukup maka perusahaan harus memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mendapatkan informasi yang sesuai. Ketersediaan informasi mengenai produk memudahkan konsumen dalam menentukan keinginan terhadap produk yang akan digunakan Demikian menurut produsen Pocari Sweat, PT.Amerta Indah Otsuka, yang terpenting ialah bagaimana mensosialisasikan konsep produk daripada menjual produk. Dengan demikian konsumen akan mengerti keunggulan Pocari Sweat dan penjualan akan meningkat nantinya. PT.Amerta Indah Otsuka menjalankan konsep event dimana perusahaan dapat memberikan informasi secara langsung kepada konsumennya. Pocari Sweat Conference merupakan acara tahunan yang diadakan oleh PT. Amerta Indah Otsuka sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk berbagi informasi seputar kesehatan dan produk (product knowledge) kepada konsumen. Pocari Sweat Conference sebagai perwujudan nyata dari semboyan perusahaan “people creating product for better health worldwide” dan juga bentuk ucapan terima kasih kepada para peserta yang telah loyal terhadap produk Pocari Sweat. Kegiatan ini bersifat edukatif dengan berbagi pengetahuan kepada para peserta. Pocari Sweat Conference dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia. Di kota Medan, event ini sudah dilakukan sebanyak 8 kali sampai tahun 2013 ini. Tema yang diangkat setiap tahunnya berbeda-beda, tema pada tahun ini adalah „Pentingnya Kecukupan Nutrisi dan Cairan Tubuh Pada Anak‟. (http://www.aio.co.id/index.php/id/pressrelease/detail/). Penerapan strategi yang tepat oleh PT.Amerta Indah Otsuka, menjadikan perusahaan ini mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi, salah satunya adalah selama lima tahun berturut-turut berada pada posisi pertama di Top Brand Award kategori munuman isotonic yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group. Peneliti memilih untuk meneliti Pocari Sweat Conference, sebagai salah satu bentuk special event yang selama 8 tahun berturut-turut masih dilaksanakan di kota Medan. Tentunya suatu event yang berhasil akan memberikan pengalaman yang berkesan pada setiap khalayak yang terlibat di dalamnya. Sedikit banyaknya, melalui event ini perusahaan mampu meningkatkan product knowledge peserta yang ikut serta di dalamnya.
1.2 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih jelas dan terarah sehingga tidak dapat mengaburkan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu; 1. Penelitian menggunakan studi korelasional yang menjelaskan hubungan antara pengaruh Special event Pocari Sweat Conference terhadap product knowledge peserta. 2. Penelitian ini dilakukan pada event Pocari Sweat Conference pada tanggal 7 September 2013 di Hotel Arya Duta, Medan 3. Objek penelitian ini adalah peserta Pocari Sweat Conference 2013 di Hotel Arya Duta Medan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “sejauhmana pengaruh kegiatan Pocari Sweat Conference terhadap product knowledge peserta”. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan special event “Pocari Sweat Conference” yang dilakukan oleh PT.Amerta Indah Otsuka cabang Medan. 2. Penelitian ini untuk menjelaskan sejauhmana pengaruh kegiatan Pocari Sweat Conference terhadap product knowledge peserta. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis, penelitian ini ditujukan untuk memperkaya khasanah peneliti dan pembaca mengenai special event sebagai salah satu strategi Public Relations. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan penelitian dan menjadi sumber bacaan yang bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi. 3. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak Pocari Sweat cabang Medan dalam mengadakan special event sebagai salah satu strategi Public Relations yang berfokus pada product knowledge konsumen. II. URAIAN TEORITIS 2.1.1 Public Relations Pada bulan Mei 1960, anggota IPRA (International Public Relations Association) sepakat memberikan defenisi mengenai Public Relations sebagai berikut : “Public Relations is a distinctive management function which helps establish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperations between an organisation and its public;
involves the management of problems or issues; helps managemant to keep informed or and responsive to public opinion; defines and emphasies the responsibility of management to serve the public interest; helps management keep abrease of effectively utilies change, serving as an early warning system to help anticipate trends, and uses research and sound and ethical communication technique as its principle tools”. (Rumanti, 2002:12) Jadi, Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama, dengan memberikan informasi mengenai aktivitas perusahaan, produk perusahaan, dan lain-lain untuk menciptakan pendapat umum yang baik dan menjamin adanya saling pengertian. Salah satu alat komunikasi Public Relations yang digunakan untuk menyebarkan informasi tersebut ialah special event. 2.1.2 Eksternal Public Relations Dalam menjalankan kegiatannya, Public Relations harus mengidentifikasi publik yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan. Dalam penelitian ini, publik eksternal yang menjadi sasaran penelitian adalah para pelanggan (customer relaions) Pocari Sweat dari berbagai profesi yang diundang pada acara Pocari Sweat Conference tahun 2013. 2.1.3 Special Event Special event merupakan suatu kegiatan Public Relations dalam upaya memuaskan minat banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan; mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi kesenangan penonton. Secara garis besar, special events merupakan suatu kegiatan Public Relations yang dirancang secara khusus dan mampu menarik perhatian dalam upaya memuaskan banyak orang untuk ikut serta di dalamnya. Serta special event memberikan kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), kesadaran (awareness), upaya pemenuhan selera (pleasure), dan menarik simpati atau empati sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak. 2.1.4
Product Knowledge Pengetahuan produk (product knowledge) bisa didapat dari produk itu sendiri, pengalaman penggunaan produk, media yang digunakan untuk mempublikasikan produk tersebut serta interaksi dengan penjual maupun konsumen lainnya. Peter dan Olson (1999) membagi tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk,pengetahuan, tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasaan yang diberikan produk bagi konsumen (Sumarwan, 2003:122-125). 1. Pengetahuan atribut produk. 2. Pengetahuan manfaat produk 3. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen
2.2
Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian adalah : 1. Variabel bebas atau independent variable (x) Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pocari Sweat Conference. 2. Variabel terikat atau dependent variable (y) Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah product knowledge peserta. 2.3
Model Teoritis Variable-variabel yang dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : Variabel Bebas (x)
Variabel Terikat (Y)
Pocari Sweat Conference
Product Knowledge
2.4
Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu : Variabel Teoritis Variabel Operasional Karakteristik Respponden 1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Pekerjaan 4. Pendidikan 5. Pendapatan 6. Frekuensi mengikuti kegiatan Variabel Bebas (x) Pocari Sweat Conference
Variabel Terikat (Y) Product Knowledge Peserta
1. 2. 3. 4. 5. 6.
What Who When Where Why How
1. Pengetahuan atribut produk 2. Pengetahuan Manfaat produk 3. Pengetahuan kepuasan produk
2.5 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh antara pocari sweat conference terhadap product knowledge peserta Ha : Terdapat pengaruh antara pocari sweat conference terhadap product knowledge peserta III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat hubungan variabelvariabel yang berbeda dalam suatu populasi. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan. Dan apabila terdapat hubungan,seberapa erat hubungan tersebut dan berarti atau tidak hubungan tersebut. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Istilah populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta yang hadir pada acara Pocari Sweat Conference ke-8 pada tanggal 7 September 2013 di Hotel Aryaduta Medan. Jumlah populasi yang diperoleh pada saat pra penelitian yaitu berjumlah 220 orang. 3.2.2 Sampel Menurut Arikunto (2005:95), jika populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Jika populasi diatas 100 orang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan data, jumlah populasi sebanyak 220 orang, maka sampel dalam peneleitian ini diambil 20% dari jumlah populasi, yaitu sebanyak 44 orang. Dalam menentukan responden, peneliti menggunakan teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam penelitian ini : 1. Peserta yang berusia 20-60 Tahun. 2. Peserta yang mengikuti Pocari Sweat Conference minimal 1 kali. Setelah jumlah responden telah memenuhi untuk pengumpulan data, maka penyebaran kuesioner dihentikan, teknik ini disebut dengan Quota Sampling. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan menyebarkan kuesioner. Pada penelitian ini, penulis menggunakan “Projective Quetioner” untuk menjaring data hasil penelitian. Projective Quetioner adalah suatu model alat ukur yang bersifat tertutup, berarti responden dapat memilih jawaban dari pertanyaan yang telah ditetapkan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun dan Effendi, 1989). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan cara membagi-bagikan variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang biasanya terdiri dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. 2. Analisis Tabel Silang Merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui hubungan antarvariabel, sehingga dapat diketahui bagaimana variabel tersebut saling berhubungan. 3. Uji Hipotesis Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman. Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan (Kriyantono, 2010:172-173), digunakan nilai koefisien korelasi menurut Guilford, sebagai berikut : a. Kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali, lemah sekali. b. 0,20-0,39 : hubungan rendah tapi pasti. c. 0,40-0,70 : hubungan yang cukup berarti. d. 0,71-0,90 : hubungan yang tinggi, kuat. e. Lebih dari 0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali. IV. PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengumpulan Data Pada tahap awal, peneliti meminta izin kepada bagian Head of Scientific and Consumer Care dari PT.Amerta Indah Otsuka. Setelah mendapatkan izin, peneliti menyebarkan kuesioner pada tanggal 7 September 2013. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 44 kepada para peserta Pocari Sweat Conference. Adapun data yang harus diolah melalui tahapan ; penomoran kuesioner, editing, coding ,inventarisasi variable, tabulasi data.
4.2 Analisis Tabel Tunggal Tabel 4.1 Pocari Sweat Conference Sebagai Bentuk Komitmen Perusahaan Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 0 0 0 0 Valid Tidak Sesuai Kurang Sesuai
0
0
0
0
Sesuai
32
72,7
72,7
72,7
Sangat Sesuai
12
27,3
27,3
100,0
44
100,0
100,0
Total
Berdasarkan data diatas, disimpulkan bahwa mayoritas sejumlah 32 responden, setuju bahwa event Pocari Sweat Conference 2013 sesuai sebagai suatu bentuk komitmen PT.Amerta Indah Otsuka untuk berbagi informasi seputar kesehatan dan produk (product knowledge) konsumen. Table 4.2 Pengetahuan Mengenai Produk Pocari Sweat Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Tidak Baik 0 0 0 0 Kurang Baik
20
45,5
45,5
45,5
Baik
24
54,5
54,5
100,0
Sangat Baik
0
0
0
100,0
Total
44
100,0
100,0
Berdasarkan data diatas, disimpulkan bahwa mayoritas responden sejumlah 24 orang menyatakan pengetahuan mereka mengenai produk Pocari Sweat ialah baik. Namun tidak sedikit juga yang menyatakan kurang baik. Ada dua hal yang memungkinkan hal ini dapat terjadi. Petama, responden tidak memiliki minat yang kuat untuk mengetahui informasi mengenai Pocari Sweat. Kedua, kurangnya informasi yang disampaikan oleh pihak PT.Amerta Indah Otsuka dalam berbagai kegiatan termasuk event Pocari Sweat Conference.
4.3 Uji Hipotesis Uji Korelasi Antara Special Event “Pocari Sweat Conference” dengan Product Knowledge Peserta di Kota Medan Correlations Special Event "Pocari Sweat Conference" Spearman's rho
Special Event "Pocari Sweat Conference"
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
Product Knowledge
N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Product Knowledge
1,000
,337(*)
. 44 ,337(*)
,025 44 1,000
,025
.
44
44
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4.4 Pembahasan Berdasarkan uji hipotesis pada tabel di atas yang diperoleh melalui program SPSS versi 13.0, diperoleh hasil koefisien korelasi (rs) sebesar 0,337 dan angka signifikansi (sig-2 tailed) = 0,025 yang berarti bahwa angka signifikansi < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa special event “Pocari Sweat Conference” berkorelasi secara signifikan dengan product knowledge peserta di Kota Medan. Kedua variabel dalam penelitian ini menunjukkan hubungan rendah tapi pasti karena rs berada diantara 0,20 – 0,39. Jadi, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara special event “Pocari Sweat Conference” dengan product knowledge peserta di Kota Medan. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan special event “Pocari Sweat Conference” sesuai dengan konsep PT.Ameta Indah Otsuka yaitu lebih mengutamakan untuk mensosialisasikan mengenai produk kepada konsumen dibandingkan jika hanya dengan menjual produk saja. Special event ini bertujuan untuk membina hubungan yang lebih baik lagi antara perusahaan dan kosumen dan memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk mengklarifikasikan isu-isu yang beredar seputar produknya. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan yang rendah tapi pasti. Kemungkinan yang terjadi di lapangan yaitu peserta memilih informasi tertentu yang ia butuhkan sehingga mengabaikan informasi lainnya, peserta hanya mengambil informasi secara garis besar saja mengenai produk tersebut atau pihak Pocari Sweat kurang memperbanyak informasi mengenai produk. Namun adanya penegasan dari kata “pasti” tersebut memberikan arti bahwa Pocari Sweat Conference tetap
dapat mempengaruhi pengetahuan produk (product knowledge) meskipun hanya sedikit saja. Dengan adanya event yang diselenggarakan secara rutin, product knowledge konsumen dapat bertambah. 5.2 Saran 5.2.1 Saran dari Responden Penelitian Responden berharap PT.Amerta Indah Otsuka untuk tahun berikutnya dapat lebih banyak mengemas pesan mengenai produk Pocari Sweat tidak hanya manfaat dari produk tetapi juga mengenai jenis kemasan serta prestasi yang pernah diraih oleh produk Pocari Sweat sehingga menciptakan konsumen yang cerdas dan memiliki ikatan yang kuat dengan produk-produk yang dihasilkan oleh PT.Amerta indah Otsuka. 5.2.2 Saran dalam Kaitan Akademis Penelitian mengenai special event yang berpengaruh tehadap product knowledge konsumen, kiranya dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan sudut pandang yang berbeda untuk menghasilkan penelitian yang semakin memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi. Penelitian mengenai special event ini dapat diteliti dan dikembangkan dengan meneliti perusahaan yang berbeda. Penelitian selanjutnya tersebut dapat dijadikan sebagai pembuktian untuk memperkuat atau memperlemah hasil penelitian yang sebelumnya. 5.2.3 Saran dalam Kaitan Praktis Jalinan hubungan eksternal tersebut dapat dilakukan dengan tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin yang diarahkan sebagai upaya mengefektifkan kegiatan yang dapat menjangkau setiap segmen pasar dari produk Pocari Sweat dan menjadikan pelanggan sebagai konsumen yang cerdas yaitu konsumen yang memahami dengan baik mengenai produk yang dikonsumsinya yaitu produk-produk dari PT.Amerta Indah Otsuka. DAFTAR REFERENSI Arikunto,Suharsimi.2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Cowley, E dan Andrew.(2003). The Moderating Effect of Product Knowledgeon the Learning and Organization of Product Information. Jurnal Of Consumer Research. Halaman : 445 Kriyantono, Rachmat.(2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi : disertai contoh praktis riset media, public relations, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada Group Rumanti, Maria Assumpta.(2002). Dasar-Dasar Public Relation. Jakarta : PT.Grasindo Sumarwan, Ujang.(2003). Perilaku konsumen : Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta : Ghalia Indonesia Website http ://www.aio.co.id/index.php/id/pressrelease/detail/ diakses pada tanggal 15 April 2013