PRODUCT KNOWLEDGE
PEPAYA CALINA IPB 9
Benih Inovasi IPB
Teknik Penanaman Benih Pepaya - Sebelum benih disemai, rendam dahulu benih selama 24 jam mengunakan air hangat. - Media tanam untuk pembibitan adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 kedalam polibag kecil ukuran 8 cm x 10 cm - Masing-masing lubang berisi 2 butir. - Pupuk tanaman pada persemaian mengunakan NPK Mutiara cair 2 minggu sekali dengan dosis 5 ml per tanaman (100 gr NPK / 5 liter air) - Setelah 30 – 45 hari dalam persemaian, benih papaya dapat di pindah tanamkan. - Jarak antar pohon 2 m x 2,5 m - Lubang tanam sekitar 45 cm x 45 cm x 45 cm - Berikan pupuk kandang per lubang sekitar 5 – 15 kg (tergantung kesuburan tanah) - Pemupukan Kimia dilakukan selama 3 bulan sekali dengan NPK Phonska dosis 200 gram/tanaman atau sesuai kebutuhan tanaman.
Sesuai dengan percobaan yang dilakukan daya tumbuh untuk benih papaya berkisar antara 93 % – 96 %. Sertifikasi benih dilakukan oleh Balai pemeriksaan dan sertifikasi benih hortikultura (BPSB) provinsi Jawa Barat.
PT BOGOR LIFE SCIENCE AND TECHNOLOGY BOTANI SEED Jalan Taman Kencana, No. 3 Bogor, 1615 Jawa Barat Telp: (0251) 8384432, Email:
[email protected] PRODUCT KNOWLEDGE SOP BUDIDAYA PEPAYA CALINA IPB 9 A. Deskripsi Tanaman Tanaman papaya Berikut ini adalah deskripsi buah Pepaya IPB 9 (Calina) : DESKRIPSI TANAMAN Bentuk Buah Silindris Ukuran Buah Sedang Panjang Buah (cm) ±23 Diameter Buah (cm) ±9,36 Bobot per Buah (g) ±1.236,67 Tekstur Kulit Halus Warna Daging Buah Jingga Warna Kulit Buah Hijau Rasa Daging Buah Manis (±10,67⁰Brix) pH ±5,68 Kadar Vitamin C ±78,6 Kadar Karoten (µmol/100 g) ±37,9 Umur Panen ±180 hari setelah bunga mekar B. Persiapan Budi Daya a. Pemilihan Lokasi Tanaman papaya dapat tumbuh di mana saja. Perawatan dan pemilihan lokasi yang tepat perlu menjadi perhatian untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tanaman papaya dapat tumbuh optimal pada ketinggian 200-500 mdpl (meter diatas permukaan laut). Namun, dapat tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 700 mdpl. Papaya dapat tumbuh pada segala jenis tanah. Tanah yang gembur, subur, drainase (saluran air), pH tanah netral (6-7) akan membuat papaya dapat tumbuh dengan subur. Kondisi pH tanah yang kurang dari 5,0 akan menyebabkan pertumbuhan bibit terhambat. Salah satu cara penanganan apabila pH tanah terlalu asam (dibawah 5.0) adalah dengan cara memberikan kapur pertanian (kaptan) pada tanah. Tanaman papaya sangat sensitif terhadap kekurangan dan kelebihan air. Kelebihan air akan menyebabkan akar tanaman menjadi busuk dan mudah terserang penyakit akar. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kekurangan nutrisi, sehingga tidak dapat tumbuh dengan optimal. b. Persiapan Lahan i. Pembersihan Lahan
ii. Lahan yang akan digunakan sebaiknya dibersihkan dari gulma untuk menghindari terjadinya persaingan nutrisi tanah. Lahan yang akan digunakan digemburkan terlebih dahulu untuk memudahkan aerasi tanah, dan membalik tanah agar humus tanah yang terdapat pada lapisan bawah dapat terangkat keatas. iii. Pembuatan Bedengan Lahan tanam dilapang dibentuk bedengan dengan ukuran sebagai berikut: - Lebar bedengan 1,0 - 1,5 m - Panjang menyesuaikan - Tinggi 30 – 40 cm - Jarak antar bedengan sama dengan lebar bedengan - Saluran drainase antar bedengan sedalam ±50 cm iv. Pengaturan Jarak Tanam Jarak tanam yang ideal untuk tanaman papaya adalah sebesar 2x2,5 m. dengan jumlah populasi perhektar sebanyak 2000 tanaman. v. Pembuatan Lubang Tanam Cara membuat lubang anam papaya adalah sebagai berikut: - Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30x30 cm dengan kedalaman 20 - 30 cm, dengan jarak antar lubang 2,5 m - Pupuk organik dicampurkan kedalam lubang tanam selama 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 15-25 ton/ha - Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 2 minggu untuk mematikan cendawan (jamur) dan bakteri. c. Persiapan Benih dan Bibit Bibit yang baik dan sehat adalah awal dari tanaman yang sehat. Perawatn bibit perlu dilakukan supaya tanaman papaya dapat tumbuh dengan optimal. i. Persiapan Benih - Benih yang akan digunakan hendaknya merupakan benih yang bersertifikat (memiliki keterangan benih bersertifikat dengan label biru) - Benih yang akan ditanam hendaknya direndam dalam air selama ±24 jam untuk memudahkan benih berkecambah - Benih yang dipilih adalah benih yang tenggelam dalam dasar air, karena menunjukkan benih masih memiliki cadangan makanan yang cukup untuk berkecambah. ii. Pembibitan Pembibitan bertujuan untuk mendapatkan bibit papaya yang sehat, tumbuh optimal dan mempunyai daya adaptasi yang baik.
-
-
-
-
-
-
Media tanam untuk pembibitan papaya adalah tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1 Tanah dan pupuk yang sudah tercampur tersebut dimasukkan kedalam polybag berukuran kecil Untuk menghidari serangan hama dan penyakit saat penanaman bibit, dapat ditambahkan dengan insektisida (Furadan) berbahan aktif karbofuran dengan jumlah 3-5 butir perlubang Penanaman bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan air yang terjadi akibat panas matahari Benih yang sudah ditanam hendaknya disiram setiap pagi dan sore Pemilihan lokasi bibit hendaknya pada tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari, namun tidak terkena pancaran matahari langsung unutk mengindari benih menjadi layu Untuk mengatur pancaran sinar matahari yang diterima dapat menggunakan paranet Bibit yang sudah ditanam, dapat diberikan pupuk majemuk (NPK Mutiara) dengan dosis 10 gram/liter air, dengan waktu pemberian adalah selama 1 minggu sekali Pemberian pupuk majemuk harus dituang langsung (kocor) pada tanah, dan cairan pupuk tidak boleh bersentuhan langsung dengan daun. Hal itu dapat menyebabkan daun menjadi layu. Pemberian pupuk daun (Gandasil D), Fungisida (Reagant cair), Akarisida (Antrakol) yang diberikan dengan cara menyemprotkan bahan tersebut pada tanaman (rentang waktu 3 hari sekali – 1 minggu sekali) akan meningkatkan hasil bibit yang optimum
C. Penanaman dan Pemeliharaan a. Penanaman i. Waktu Penanaman Bibit yang berusia ±4 minggu dapat segera dipindahkan ke pertanaman di lapang. Berikut adalah cara memindajkan bibit ke lapang: - Bibit yang siap dipindah tanam hendaknya adalah bibit yang sehat dan kuat - Kegiatan pindah tanam bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari bibit menjadi layu
-
Bibit yang dipindah tanam hendaknya mendapatkan suplai air yang mencukupi karena bibit masih memerlukan proses adaptasi di lingkungan yang baru. Penyiraman yang dilakukan diusahakan agar tidak menggenangi bibit tanaman ii. Cara Penanaman - Bibit yang sudah siap tanam dilepasakan dari polibag untuk dipindahtanamkan - Polibag tidak digunakan dalam pindah tanam - Usahakan agar tanah yang menempel pada bibit tidak pecah dan terbuang - Pada saat penanaman, bibit ditanam hingga pangkal bibit - Bibit yang ditanam diusahakan dalam keadaan tegak - Setelah benih ditanam, bibit disiram hingga bibit basah, namun jangan sampai bibit terendam oleh air b. Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan kunci kesuksesan kegiatan budi daya tanaman. Lahan yang sesuai, bibit dan benih yang unggul, tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa pemeliharaan yang tepat dan intensif. Kegagalan dalam budi daya tanaman sebagian besar terjadi karena pemeliharaan yang kurang sesuai. Selain karena pemilihan lahan yang kurang tepat. Berikut ini adalah metode yang baik untuk pemeliharaan tanaman papaya: i. Pengairan - Tanaman pepaya memerlukan pengairan yang cukup selama masa vegetative dan masa pertumbuhan, namun pengairan harus diatur supaya tanaman tidak tergenang oleh air - Pada fase generatif (pembungaan), tanaman juga memerlukan pengairan yang cukup untuk mencegah terjadinya kerontokan bunga yang mengakibatkan menurunnya produktivitas buah - Pada musim kemarau, pangairan yang diperlukan sekitar 120 – 140 liter/tanaman/minggu - Pengairan dilakukan pada pagi dan sore hari untuk efisiensi penyiraman - Volume pemberian air berkisar antara 1 -2 liter air per hari untuk benih/bibit baru tanam - Volume pemberian air pada masa tanaman muda memerlukan air sebanyak 20 – 25 liter per hari untuk tanaman muda hingga dewasa - Untuk tanaman yang sedang berbuah membutuhkan air hingga 30 – 35 liter/hari, kecuali hujan
-
Penyiraman dilakukan dengan menyiram pada sekeliling tanaman
ii. Pemupukan Pemupukan perlu dilakukan untuk memberikan nutrisi bagi tanaman, menjaga pertumbuhan, dan menjaga kelangsungan produktivitas. Berikut ini adalah metode pemupukan yang dapat dilakukan: - Pemupukan organik yang dilakukan pada saat penanaman di lahan diberikan sebanyak 10 – 20 kg/tanaman untuk memperbaiki struktur tanah - Pupuk organik diberikan dengan rentang waktu selama 4 bulan sekali dengan dosis yang sama - Pemberian pupuk organik dikurangi menjadi 2,5 – 5 kg/tanaman pada saat tanaman sudah berbuah, untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan bunga - Sedangkan untuk kebun tanaman buah yang sudah produktif, pupuk organik diaplikasikan sebanyak 3 kali dalam setahun - Satu bulan setelah tanam, tanaman papaya diberikan pupuk anorganik yang kembali diulang setiap 3 bulan dengan dosis yang sama - Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditabur dalam larikan sedalam 10 – 15 cm disekeliling tanaman dengan jarak 50 cm dari batang, kemudian larikan tersebut ditutup kembali utnuk mencegah penguapan - Setelah tanaman diberikan pupuk anorganik, tanaman perlu disiram kembali supaya pupuk lebih cepat larut dan mudah diserap oleh tanaman - Pemberian pupuk idealnya dilakukan pada pagi atau sore hari
Berikut ini adalah contoh jadwal pemupukan tanaman papaya: Jenis Pupuk Dasar: -Pupuk Organik -Urea
0 1020 kg
1
2
3
4
5
Bulan 6 7
8
9
10
11
12
-SP 36
100 g
-KCl Susulan: -Urea
70 g
-SP 36
50 g
-KCl
40 g
150 g 180 g 100 g
200 g
130 g
150 g
150 g
160 g
160 g
*Dosis pupuk untuk setiap tanaman iii. Seleksi Tanaman Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang sehat, dan membuang tanaman yang berbungan jantan atau betina. Seleksi tanaman dapat dilakukan pada saat tanaman berusia 15 hari setelah tanam. iv. Sanitasi Kebun Sanitasi kebun bertujuan untuk memelihara kebun dari serangan hama dan penyakit. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sanitasi kebun antara lain: - Penyiangan untuk menghilangkan gulma - Penyiangan yang dilakukan dilakukan secara hati-hati supaya tidak merusak perakaran tanaman - Saat melakukan penyiangan, tanah disekeliling tanaman hendaknya juga digemburkan - Daun dan buah yang terserang penyakit, ataupun layu (kekunuingan) harus segera dicabut dan dibuang untuk menghindari penyakit semakin menyebar v. Penjarangan Buah Bentuk buah yang baik dapat dilihat dari bentuk bunganya. Bunga yang tidak baik dan terserang penyakit hendaknya dicabut dan dibuang. Calon buah yang terdapat pada satu buku tanaman hendaknya dikurangi sehingga menyisakan satu bunga tiap satu buku supaya peertumbuhan buah dapat terjadi dengan baik vi. Pelapisan Buah Buah yang sudah muncul sebaiknya dirawat supaya tidak terserang penyakit dengan cara pembungkusan dengan kertas Koran ataupun dengan cara menyemprotkan desinfektan pada buah vii. Pengendalian Hama dan Penyakit Pencegahan hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Tanah yang baik
-
-
-
-
Tanah yang akan digunakan sebaiknya dibiarkan dahulu sela 2 – 3 minggu Menggunakan benih dan bibit yang sehat Tanaman induk yang sehat akan mengurangi resiko terserangnya penyakit terbawa benih Pemupukan berimbang Pemupukan yang melebihi dosis anjuran justru akan membuat tanaman menjadi rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman
Sanitasi Lingkungan Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bagian atau bahan tanaman yang terserang penyakit, kemudian membakarnya untuk mencegah seranganpatogen semakin meluas Pengendalian kimiawi di Lapang Pengendalian kimiawi yang dilakukan oleh PKHT dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen yang ditambahkan air yang kemudian disemprotkan kepada buah papaya untuk menghindari terjadinya serangan hama, dengan menambahkan 1 sendok deterjen dengan 10 liter air. Untuk pengendalian hama, insektisida yang dapat digunakan antara lain; insektisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis, malathion, permethrin, fenbutatin-oxide, atau pyrethrins dan rotone. Tanaman yang sudah terserang virus hanya dapat dilakukan pencegahan dengan cara membuang tanaman yang terserang virus, dan membakar tanaman yang terserang virus.
D. Waktu dan Cara Panen i. Pembungaan papaya akan terjadi pada umur 3 – 4 bulan setelah tanam. Buah dapat dipanen sejak 3 -4 bulan setelah bunga mekar. ii. Kriteria panen buah papaya antara lain sebagai berikut: - Buah Papaya Yang Sudah Matang Terdapat Semburat Warna Kuning Kemerahan Pada Bagian Ujung Buah - Pemanenan Yang Ideal Dilakukan Pada Pagi Atau Sore Hari - Supaya Kulit Benih Tidak Luka, Sebaiknya Pemanen Menggunakan Sarung Tangan
-
Cara pemetikan dilakukan dengan memutar buah menggunakan tangan sampai buah terlepas dari tangkainya. Cara panen yang lain dapat dilakukan dengan memotong buah dengan menggunakan pisau - Untuk menjaga buah tidak penyok, buah dapat dilapisi dengan menggunakan kertas Koran iii. Tanaman papaya dapat dipanen hingga tanaman berusia 1,5 – 2 tahun
“Benih Bermutu Petani Maju”