South Sulawesi Mass-Licensing Day 2015 7 May 2015 CONTEXT Indonesia enjoys a booming economy and has great market potential; however, would-be micro and small businesspeople still find it difficult to establish enterprises because of bureaucratic hurdles. A World Bank study on the ease of doing business ranked Indonesia 114 out of 189 economies, far below other Southeast Asian countries, such as Singapore (1), Malaysia (18), Thailand (26), Vietnam (78) and the Philippines (95). The total number of procedural requirements to start a business in Indonesia is 10, while the total time to complete the whole process can take up to 48 days. Compare that with countries grouped in the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), where the average number of procedural requirements is just five and the average processing time is 11 days. A recent study commissioned by Regional Autonomy Watch (KPPOD) found that in order to obtain a trade permit (SIUP) in Jakarta, an applicant is expected to pay up to Rp 500,000 (US$40) and wait for around two weeks, despite the existence of a national regulation stipulating that the SIUP is free of charge and should be processed within three working days. Regulations mandating the establishment of one-stop shops or integrated licensing offices (Pelayanan Terpadu Satu Pintu - PTSPs) in all districts and municipalities across the country have been in place since 2006. However, many of the PTSPs are purely cosmetic, lacking any genuine authority to process and sign business permits. Many function merely as a front office, receiving applications and checking whether they comply with requirements. Final approval for permits still lies with district heads and mayors or is spread across local government technical departments. In other words, the one-stop service has become “another stop”, making processing times even longer. Since 2011, the Kinerja Program’s Business-Enabling Environment (BEE) component has focused on assisting local governments to establish or develop district-level PTSPs. In cooperation with its local NGO partners, The Asia Foundation provides technical support to 40 PTSPs in Aceh, East Java, South Sulawesi and West Kalimantan. The program’s positive results include authorizing the PTSPs to issue a greater number of different types of permits; developing and utilizing standard operating procedures (SOPs); reducing the overall number of different licenses, as well as simplifying license procedures and requirements; establishing complaint-handling mechanisms, and conducting customer satisfaction surveys. To mark the end of Kinerja’s BEE component, and also to promote among the local business community the improved PTSP services across South Sulawesi, Kinerja under the leadership of its partner, The Asia Foundation and its local partner Yayasan Adil Sejahtera (YAS), in cooperation with the Provincial Government, is organizing a mass-licensing day in all municipalities and districts in the province. The event will not only allow thousands of local business owners to formally legalize their businesses, it will also offer them the opportunity to obtain advice and credit to help grow their businesses.
DATE AND LOCATION OF THE EVENT Mass-Licensing Day, to take place simultaneously in all 24 municipalities/districts across South Sulawesi on May 7, 2015. The opening ceremony for all 24 locations will be officiated by the South Sulawesi Governor from the Provincial PTSP Office in Makassar (Jl. Bougenville Raya No 5 Makassar, from 09.00 – 13.00 WITA). The basic business licenses to be issued at the event will include:
Nuisance Permit (HO); Location Permit (SITU); Trade Permit (SIUP); Company Registration Certificate (TDP); and Building Construction Permit (IMB);
In addition to the special licensing services, many event sites on the day will offer:
Consultations on how to access credit and sign credit provisions, facilitated by Bank Rakyat indonesia (BRI), Bank Mandiri and BPD Sulselbar; Information on tax registration, facilitated by the local tax office; General advice for business development, facilitated by the Chambers of Commerce, SME associations, and relevant local government technical units; Pasar Murah Sembako, facilitated by the State Logistics Agency (Badan Urusan Logistik Bulog); The launch of government programs (depending on each local government)
In Makassar, the following activities will be held by the Provincial Government:
Issuance of Environmental Permit for Makassar – Parepare Railway Project Issuance of Regional Hospital Permits Job fair, 1,300 vacancies will be provided by 10 national companies Launching of : o Integrated System of Migrant Worker Permit o Bank Sulselbar Branch Office at the BKPMD Office MoU signing between: o SME Associations and Bank Sulselbar o Provincial Government and Indonesia National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)
It is expected that between 20,000 and 30,000 permits will be processed and issued, free-of-charge, across the province’s 24 municipalities/districts in the one day.
LIST OF VIP INVITEES:
Minister for State Administrative and Bureaucratic Reform (MenPAN-RB) Head of Investment Coordination Board (BKPM) National Commissioner of the Indonesian Ombudsman The U.S. Consul General
HOSTS:
Governor of South Sulawesi All Mayors/District Heads in South Sulawesi Chief of Party, USAID-Kinerja Country Representative, The Asia Foundation Director, Yayasan Adil Sejahtera
SPONSORS: The following companies/institutions are contributing to the provision of tents, booths and food in each of the districts:
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Mandiri Bank Negara Indonesia (BNI) Bank Sulselbar Chambers of Commerce SME Association Mutiara Timur Badan Urusan Logistik (Bulog) – South Sulawesi office
CONTACT PERSONS
Said Wahab, Head of South Sulawesi PTSP Phone : 0411-441077 (office); 0811444398 (cell) Email:
[email protected]
Hari Kusdaryanto, Program Officer (The Asia Foundation / Kinerja USAID) Phone: 021 – 72788424 (office); 081317893491 (cell) Email:
[email protected]
Gebyar Perizinan Gratis se-Sulawesi Selatan 7 Mei 2015 PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia tumbuh secara menggembirakan dan mempunyai potensi pasar yang besar. Namun sayang, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menemui kesulitan dalam formalisasi usaha karena hambatan birokrasi. Studi yang dilakukan Bank Dunia mencatat bahwa Indonesia menduduki ranking 114 dari 189 negara untuk kemudahan melakukan usaha, jauh di bawah rangking negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura (1), Malaysia (18), Thailand (26), Vietnam (78) dan Pilipina (95). Jumlah prosedur yang harus dilalui untuk memulai usaha sebanyak 10 buah, dengan total waktu yang dibutuhkan sebanyak 48 hari. Jauh di atas rata-rata di negara-negara anggota OECD yakni 5 buah prosedur dengan waktu pemrosesan hanya 11 hari. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Komite Pemantau Pelakasanaan Otonomi Daerah (KPPOD), menemukan bahwa untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) di Jakarta memerlukan waktu dua minggu dengan biaya sebesar Rp 500 ribu. Fakta ini berbeda dengan peraturan nasional yang menyatakan bahwa penerbitan SIUP tidak dipungut biaya dan waktu pemrosesan adalah 3 hari kerja. Peraturan nasional yang mewajibkan pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di seluruh kabupaten/kota sudah ada sejak 2006. Sayangnya, walaupun banyak daerah yang sudah membentuk PTSP, kewenangan penerbitan dan penandatanganan izin yang dimiliki masih terbatas. PTSP banyak yang hanya berfungsi sebagai penerima berkas saja, sementara pemrosesan dan penandatanganan masih tersebar di instansi teknis. Akibatnya, PTSP malah memperpanjang waktu pelayanan izin. Sejak 2011, Program KINERJA dukungan USAID telah memberikan pendampingan kepada daerah untuk membentuk atau mengembangkan PTSPnya. Bekerja sama dengan organisasi lokal, The Asia Foundation memberikan bantuan teknis bagi 40 PTSP di Provinsi Aceh, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Hasil pendampingan tersebut antara lain pelimpahan kewenangan berbagai jenis izin dari kepala daerah dan instansi teknis ke PTSP; penyusunan dan penggunaan standard operating prosedur (SOP) dalam pemrosesan izin; penyederhanaan izin; pemberian layanan izin secara paket/paralel; pembentukan skema penanganan pengaduan; dan pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat. Di akhir Program KINERJA dan juga untuk mempromosikan layanan PTSP kepada pelaku usaha seSulawesi Selatan, The Asia Foundation dan Yayasan Adil Sejahtera, bersama sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Forum PTSP kabupaten/kota Sulawesi Selatan menyelenggarakan Gebyar Perizinan Gratis di seluruh kabupaten/kota. Acara ini tidak hanya akan memungkinkan ribuan pelaku usaha mendapatkan izin dalam satu hari, namun juga membuka kesempatan bagi mereka memperoleh berbagai informasi terkait pengembangan usaha dan akses kredit perbankan.
JENIS KEGIATAN, WAKTU, DAN LOKASI Gebyar Perizinan Gratis 2015 akan terdiri dari kegiatan berikut: Puncak acara adalah Gebyar Perizinan Gratis, yang akan diselenggarakan secara serentak di seluruh 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan 7 Mei, 2015. Upacara pembukaan akan dilakukan dari Kota Makassar oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan para tamu undangan VVIP di Kantor BKPMD (Jl. Bougenville Raya No. 5 Makassar, 09.00 – 14.00 WITA) Berikut beberapa jenis izin dasar yang akan dilayani pada acara Gebyar Perizinan Gratis 2015: Izin Gangguan (HO) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin-izin lainnya sesuai kebutuhan daerah Selain pelayanan penerbitan perizinan gratis, pada hari tersebut di tiap daerah juga akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Konsultasi untuk akses kredit UMKM serta penandatanganan akad kredit oleh pihak perbankan, difasilitasi oleh Bank Rakyat indonesia (BRI), Bank Mandiri dan BPD Sulselbar; Konsultasi untuk pendaftaran NPWP dan pajak usaha, difasilitasi oleh kantor pajak daerah; Konsultasi pengembangan usaha, difasilitasi oleh KADIN, asosiasi UMKM, dan instansi pemerintah terkait; Pasar Murah Sembako, difasilitasi oleh Badan Urusan Logistik (Bulog); dan, Berbagai kegiatan lain-lain yang relevan (berbeda-beda tiap daerah)
Diharapkan 20.000 -30.000 izin usaha akan diterbitkan serentak di 24 kabupaten/kota secara gratis pada acara ini. Khusus untuk tingkat Provinsi, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah:
Penyerahan secara simbolis o Izin Lingkungan Kereta Api o Izin Peningkatan Status Rumah Sakit Dari Tipe C ke Tipe B RS Sawerigading Palopo RS Wisata Universitas Indonesia Timur Rumah Sakit Hj Andi Sultan Daeng Raja Bulukumba Peresmian Layanan Terpadu Penempatan TKI Luar Negeri Peresmian Kantor Kas BPD Sulselbar di Kantor BKPMD Peresmian Hotel Novotel Makassar Job Fair yang menyediakan 1.323 lowongan di 10 perusahaan skala nasional Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) o Asosiasi UKM dengan perbankan o LAPAN dengan Pemprov Sulsel tentang Penginderaan Jarak Jauh
DAFTAR UNDANGAN PENTING YANG DIHARAPKAN HADIR:
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN&RB) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ketua Ombudsman RI Konsul Jenderal AS
PENYELENGGARA / PENGUNDANG:
Gubernur Sulawesi Selatan Walikota dan Bupati se Sulawesi Selatan Chief of Party, USAID-Kinerja Country Representative, The Asia Foundation Yayasan Adil Sejahtera Sulawesi Selatan
SPONSOR: Acara ini juga didukung oleh para sponsor, yang akan menanggung penyediaan sarana prasarana kegiatan (tenda, booth, meja kursi, sound system, kaos seragam panitia dan konsumsi) :
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Forum UKM Mutiara Timur Badan Urusan Logistik (Bulog)
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT TENTANG PELAKSANAAN ACARA BISA MENGHUBUNGI:
Said Wahab, Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu (UPT P2T) BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan Telepon : 0411-441077 (kantor); 0811444398 (selular) Faks: (0411) 448936 Email:
[email protected]
Hari Kusdaryanto, Program Officer (The Asia Foundation – Program KINERJA USAID) Telepon: 021–72788424 (kantor); 081317893491 (selular) Email:
[email protected]