Edisi 44 / Oktober 2011
Info DPBNI Media Komunikasi Peserta
“Sosialisasi Perubahan PDP Tahun 2011”
Pengalaman Pensiunan :
Merintis Usaha Toko Kelontong Purna Tugas Yang Bahagia Mengelola Koperasi Swadharma
Implementasi Penyelesaian Kewajiban Perusahaan Terhadap Pegawai Yang Berakhir Hubungan Kerja Karena Memasuki Masa Usia Pensiun Normal
Daftar Isi Edisi 44 1 2 3
Info Dana Pensiun BNI Pembina
8 12 14
Direksi Dana Pensiun BNI Penanggung Jawab Direktur Utama Direktur UKR Dewan Redaksi Iwan Dharmasatyawan (Pemimpin merangkap Anggota) Arutlah (Wakil Pimpinan merangkap Anggota) Bachfuandi Y.B (Anggota) Torry Andriatno (Anggota) Tata Grafis & Dokumentasi Rinaldy Djamachsari Sirkulasi Divisi USM Alamat Redaksi Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat 10430 Telepon 021 - 31909369 Fax 021 - 31902187 e-mail :
[email protected] Website : www.dapenbni.co.id Pencetak PT PP Mardi Mulyo Cover Depan : “Sosialisasi Perubahan PDP Tahun 2011”
Salam Redaksi Surat Pembaca Berita DPBNI : Sosialisasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun BNI Tahun 2011 Pengumuman : Penyelesaian Kewajiban Perusahaan ( Bank BNI ) Terhadap Pegawai Yang Berakhir Hubungan Kerja Karena Memasuki Masa Pensiun Normal Kabar Peserta : Silaturahim Halal Bil Halal Dalam Rangka Idul Fitri 1432 H PP Pusat BNI Inspirasi : Purna Tugas Yang Bahagia (hlm.14) Memulai Usaha Toko Kelontong ”TOKO BAROKAH” (hlm.16) Mengelola Koperasi Swadharma BNI Cianjur (hlm. 18) Pengetahuan : Bisnis Rumah Kos
19 20 Capita Selecta : Program Pensiun Manfaat Pasti Versus Program Pensiun Iuran Pasti 24 Kesehatan : Memelihara Kesehatan, Meningkatkan
Kompetensi Launching Program Kesehatan Fasilitas Rawat Jalan Reimburse Klinik (RJRK) (hlm. 26)
31
Serba-serbi
34 36 39
Berita Duka Cita
: Prospektus Perusahaan Bagaimana Cara Membacanya? Renungan Islam : Ragam Tipe Manusia Haji
Galeri Foto
Majalah Info Dana Pensiun BNI diterbitkan untuk memberikan dan menyebarluaskan informasi tentang Dana Pensiun pada umumnya dan Dana Pensiun BNI pada khususnya serta membangun komunikasi dua arah antara Dana Pensiun BNI dan peserta • Majalah ini juga dapat diakses melalui website DPBNI • Bagi pegawai aktif BNI dapat pula mengakses pada BNI forum
Diterbitkan untuk kalangan sendiri
Salam Redaksi
Salam dari Redaksi Salam Sejahtera, Tahun 2011 telah memasuki triwulan yang terakhir, dimana pada akhir triwulan ketiga dan awal triwulan keempat kondisi ekonomi di Indonesia dikejutkan oleh pelemahan pasar keuangan dan pasar saham di Negara maju (a.l. Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang). Hal ini dipengaruhi oleh sentimen negatif yang bersumber pada hutang Negara Yunani dan sejumlah Negara Eropa barat lainnya yang berlarutlarut. Imbasnya antara lain Rupiah melemah terhadap US Dollar (kurs tengah BI Rp. 8.460,- di awal Agustus dan Rp. 8.823,- di akhir September) dan IHSG melorot cukup dalam (tertinggi 4.193 di pertengahan Juli dan 3.549 di akhir September ). Krisis hutang di beberapa Negara Eropa tersebut dan indikasi pelemahan ekonomi Amerika Serikat berimbas pada melemahnya pasar modal global dan lokal, namun demikian DP BNI tetap menjaga likuiditas untuk keberlangsungan pembayaran manfaat pensiun sebagai kebijakan yang paling realistis, sambil memanfaatkan kelebihan likuiditas yang tersedia untuk investasi pada saham dan reksadana yang sedang menurun harganya. Ditengah situasi seperti ini, kinerja profitabilitas / hasil usaha DP BNI dalam tahun 2011 (s/d. triwulan III) masih mampu mencapai Rp. 334,64 Miliar atau 79% terhadap Anggaran Tahun 2011. Kinerja pendanaan pada akhir Triwulan III 2011 ditunjukkan dengan Ratio Kecukupan Dana yang mencapai 100,94% (Level 1 : Dana Terpenuhi ). Pada edisi 44 ini, kami tampilkan tema “Sosialisasi PDP Tahun 2011” sehubungan dengan telah disetujuinya Peraturan Dana Pensiun (PDP) 2011 yang antara lain memuat tentang tambahan kenaikan manfaat pensiun 2% (untuk tahun 2011, 2012 dan 2013) dan pemberian manfaat lain sebesar Rp. 1.000.000,- (Satujuta Rupiah) per pensiunan yang dibayarkan untuk setiap hari raya keagamaannya yang berlaku sejak tahun 2011. Beberapa tulisan yang mengisi rubrik-rubrik kali ini antara lain : Pengumuman dari Divisi Human Capital Bank BNI mengenai implementasi Undang – undang Tenaga Kerja No. 13 / 2003 dalam kaitannya dengan penyelesaian kewajiban Bank BNI terhadap pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki masa pensiun normal, Berita DP BNI : Sosialisasi PDP Tahun 2011; Kabar Peserta : Halal Bil Halal PP BNI Pusat 1432 H; Inspirasi : Pengalaman 3 (tiga) orang Pensiunan BNI dalam menjalani masa pensiun ; Pengetahuan : Bisnis Rumah Kost, PPMP vs. PPIP; Kesehatan : Memelihara Kesehatan Meningkatkan Kompetensi, Launching Program Kesehatan RJRK ; Serba-serbi : Politeknik Swadharma, Prospektus Perusahaan – Bagaimana Cara Membacanya ; Renungan: Ragam Tipe Manusia Haji ; Berita Duka Tahun 2011 dan Galeri Foto. Selamat membaca, semoga bermanfaat. Hormat Kami, Redaksi
Redaksi menerima tulisan atau artikel tentang ilmu pengetahuan, kesehatan, pengalaman pribadi, atau kisah-kisah selama bertugas di Bank BNI dan kegiatan-kegiatan setelah pensiun dan lain-lain, yang sesuai dengan misi Info Dana Pensiun BNI. Untuk tulisan berupa saduran harap mencantumkan sumbernya dengan lengkap. Karya yang dimuat akan diberikan imbalan secukupnya. Redaksi berhak untuk mengubah redaksinya dan memuat atau tidak memuat tanpa pemberitahuan.
Info DPBNI 1 Edisi 44 / 2011
Surat Pembaca
Sumbangan Tulisan Pensiunan Banjarmasin, 15 Agustus 2011. Kepada Yth, Pengasuh Majalah Info Dana Pensiun BNI Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat 10430. Dengan hormat, Saya adalah seorang Pensiunan Bank BNI yang berlokasi di Banjarmasin Kalimantan Selatan bersama surat ini berkeinginan untuk memuat suatu tulisan atau artikel yang isinya berbagai pengalaman pribadi sebagai pensiunan dalam menjalani hari tua. Adapun tulisan yang saya ajukan ini berjudul “HUT BNI Ke 65 Wilayah 09 di Borneo”. Demikian permohonan pemuatan tulisan atau artikel untuk majalah Info DPBNI ini saya buat semoga bisa bergunan untuk pembaca sesama pensiunan diseluruh Indonesia. Atas waktu dan kesempatannya saya ucapkan terima kasih. H.M. Basran Arus No. Dana Pensiun 049940 Jl. Sutoyo S. Komplek Damai No. 29 RT.29/09 Teluk Dalam Banjarmasin 70117 Kalimantan Selatan.
Penjelasan DPBNI Yang kami hormati Bapak H.M. Basran Arus di Banjarmasin, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk majalah kita ini. Kami memang sangat menantikan tulisan-tulisan dari Bapak/Ibu Pensiunan Bank BNI tentang hal-hal yang relevan dengan kepensiunan, karena tulisan Bapak/Ibu akan memberikan nuansa yang padu dan sepadan dengan tujuan majalah ini yaitu sebagai media komunikasi peserta.
Ucapan Terima Kasih Yogyakarta, 21 Agustus 2011.
bekerja keras, menghasilkan kinerja yang membanggakan, sehingga pada akhirnya dapat memberikan ’Bantuan Hari Raya serta Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2%’ yang dapat dinikmati oleh segenap Pensiunan BNI selama tiga tahun kedepan. Semoga kinerja baik yang dihasilkan, dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan, mendapat imbalan berkah dan rachmat dari Tuhan Yang maha Esa. Demikian untuk dapat dimaklumi. Atas perhatian yang diberikan, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih.
Kepada Yth : Direksi Dana Pensiun BNI Jln. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat – 10430.
PP Cabang BNI Yogyakarta
Dengan hormat,
Penjelasan DPBNI :
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya kami para Pensiunan BNI masih diberikan nikmat kesehatan, kebahagiaan serta karunia diberi Rizki yang bermanfaat. Kami, Pengurus Persatuan Pensiunan Cabang BNI Yogyakarta, dengan rasa bahagia dan perasaan bangga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi Dana Pensiun BNI, yang dilandasi dengan niat dan itikad baik, telah berupaya
Djumeri AH Ketua
Sudradjat Sekretaris
Terima kasih atas perhatiannya, perlu kami informasikan bahwa pada Peraturan Dana Pensiun (PDP) yang baru diatas, Kenaikan Manfaat Pensiun rutin tiap tahun 3% dan Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2% berlaku untuk tahun 2011 s/d 2013 sedangkan Pemberian Manfaat Lain sebesar Rp.1 juta/penerima manfaat pensiun yang dibayarkan setiap hari raya keagamaannya masing-masing berlaku sejak tahun 2011 dan seterusnya. Hal ini tidak terlepas dari keputusan Pendiri (Direksi Bank BNI) yang menyetujui usulan dari DP BNI tersebut.
Melalui rubrik ini, peserta Dana Pensiun BNI dapat menyampaikan saran dan pendapatnya tentang investasi, pengelolaan Dana Pensiun BNI dan lain-lain. Untuk itu bagi peserta Dana Pensiun BNI, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, yang berhasrat menyampaikan saran, kritik dan pendapatnya, harap menulis surat dan mencantumkan identiasnya. Kritik saran yang membangun sangat kami harapkan.
2 Info DPBNI
Edisi ke 44 / 2011
Berita DPBNI
Sosialisasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun BNI Tahun 2011
Direksi DPBNI dan Bp. Asep Suwondo (Biro Dana Pensiun – DepKeu RI) ketika menyampaikan materi sosialisasi PDP 2011.
P
eraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992 pada Pasal 18 Ayat (2) c., menetapkan ”Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada peserta, setiap ada perubahan peraturan dana pensiun.” Berhubung Peraturan Dana Pensiun BNI telah mengalami perubahan pada bulan Juli 2011 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada bulan Agustus 2011 maka dilakukanlah kegiatan sosialisasi oleh Pengurus/Direksi DPBNI kepada peserta DPBNI pada tanggal 22 September 2011 bertempat di Gedung Kantor Dana Pensiun BNI di Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat. Sosialisasi dilakukan langsung oleh Direktur Utama DP BNI ( Bp. Masrokan Nasuha) yang menyampaikan informasi mengenai kinerja DPBNI dan Direktur
Umum, Kepesertaan dan Risiko (Bp. Tri Mulyo) yang menyampaikan informasi materi perubahan Peraturan Dana Pensiun (PDP) BNI. Pada kesempatan yang baik itu juga telah diundang Bp. Asep Suwondo dari Biro Dana Pensiun Bapepam LK – Kementerian Keuangan R.I. untuk menyampaikan informasi terkait regulasi tentang peraturan dana pensiun di Indonesia, dengan harapan sosialisasi menjadi lebih lengkap dengan narasumber yang kompeten dibidang peraturan dana pensiun. Dibawah ini kami sajikan beberapa materi sosialisasi perubahan PDP BNI 2011 (materi lengkap sosialisasi dapat dilihat melalui website DP BNI).
Info DPBNI 3 Edisi 44 / 2011
Berita DPBNI
Performance Dana Pensiun BNI •
Informasi Kinerja Juta rupiah 2010
2011
URAIAN
REALISASI AGUSTUS
(AUDITED) DESEMBER
ANGGARAN PROPORSIONAL
REALISASI AGUSTUS
Pencapaian Proporsional Terhadap Anggaran 2011
1
2
3
4
5
6=5/4
4,146,988 4,108,429 4,048,575 4,279,617 94.60%
4,293,150 4,228,077 4,168,427 3,786,950 110.07%
4,361,482 4,343,739 4,283,621 4,315,671 99.26%
4,348,535 4,306,965 4,244,023 4,118,509 103.05%
99.70% 99.15% 99.08% 95.43%
104.86% 104.83% 104.83% 96.24%
3,991,198 312,987 25,613 287,374 7,554 26,463 286,283
4,089,393 482,017 39,064 442,954 14,556 19,873 6,334 441,936
4,204,413 312,505 29,377 283,128 12,137 15,517 5,146 281,362
4,174,086 322,495 33,357 289,138 8,499 29,470 310,108
99.28% 103.20% 113.55% 102.12% 70.03% 189.93% 110.22%
104.58% 103.04% 130.23% 100.61% 112.52% 455.97% 108.32%
10.93% 11.41% 11.12% 11.00% 58,432 (261,760) (203,327) 286,283 82,956 23,010 13,301 9,709
11.11% 13.28% 12.85% 11.00% 86,630 (399,936) (313,305) 441,936 128,630 22,903 13,163 9,740
10.85% 11.72% 11.36% 11.00% 56,575 (252,580) (196,005) 281,362 85,356 22,909 13,097 9,812
11.58% 9.31% ***) 9.01% ***) 11.00% 57,137 100.99% (225,787) 89.39% (168,650) 86.04% 310,108 110.22% 141,458 165.73% 22,670 98.96% 12,918 98.63% 9,752 99.39%
97.78% 86.26% 82.95% 108.32% 170.52% 98.52% 97.12% 100.44%
KEKAYAAN DAN RKD Total Aktiva Aktiva Bersih Kekayaan Pendanaan Kewajiban Aktuaria RKD PERKEMBANGAN INVESTASI Investasi Nilai Wajar *) Pendapatan Investasi Beban Investasi Hasil Usaha Investasi Beban Operasional Pendapatan/(Beban) lain Taksiran PPh Badan Hasil Usaha Bersih Return On Investment (R.O.I) / thn. : **) - Realized - Realized + unrealized Return On Asset (R.O.A) / thn. : **) Bunga Aktuaria KEPESERTAAN Iuran Yang Diterima Manfaat Pensiun & THT (Defisit) / Surplus Iuran(a) Hasil Usaha Bersih(b) (Defisit) / Surplus(a + b) Peserta (orang) - aktif - pasif
Pencapaian Thdp. Posisi AGTS 2011 7=6/2
*)
Sejak Audited 08 & selanjutnya penempatan Investasi telah disesuaikan dengan PMK No. 199/PMK010/2008 tgl. 05.12.2008 **) Perhitungan ROI dan ROA cfm. Peraturan Ketua Bapepam LK No. PER-01/BL/2010 tgl.04.02.2010 (termasuk selisih kurs) ***) Turun dikarenakan IHSG mengalami penurunan dari 4.130,80 menjadi 3.844,38
• Informasi Perubahan PDP yang perlu segera diketahui antara lain: Kenaikan Manfaat Pensiun No. 1
Pasal
Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008
Pasal 38 ayat (2) Disamping kenaikan manfaat pensiun secara berkala sebagaimana ayat (1) di atas, diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut : a. Untuk tahun 2007, dimulai sejak bulan Januari sampai dengan Desember diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar Rp.50.000,- per bulan b. Dalam tahun 2008, 2009, dan 2010 diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 2% dari manfaat pensiun bulanan yang diterima pada bulan Desember tahun sebelumnya.
4 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011
Keterangan (Latar Belakang Perubahan)
Disamping kenaikan manfaat pensiun secara berkala sebagaimana ayat (1) di atas, pada setiap bulan Januari dalam tahun 2011, 2012, dan 2013, diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 2% (dua per seratus) dari manfaat pensiun bulanan yang diterima pada bulan Desember tahun sebelumnya.
Tambahan kenaikan manfaat pensiun disesuaikan dengan kemampuan pendanaan BNI dan hasil Valuasi aktuaria terlampir.
Berita DPBNI
Manfaat Lain No. 1
Pasal Pasal 43
Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008
Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011
Keterangan (Latar Belakang Perubahan)
-
Manfaat lain (1) Manfaat lain diberikan kepada Penerima Manfaat Pensiun yang telah menerima Manfaat Pensiun bulanan pada bulan dirayakannya hari raya Keagamaan masing-masing (2) Dikecualikan dari ayat (1) Pasal ini, Penerima Manfaat Pensiun dengan Masa Pensiun kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari Hari Raya keagamaan masingmasing, tidak berhak atas Manfaat Lain (3) Manfaat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun sejak tahun 2011, sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). (4) Pemberian Manfaat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dibayarkan oleh Dana Pensiun selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya keagamaan masing-masing (5) Pajak penghasilan atas Manfaat Lain menjadi beban Dana Pensiun
Besarnya Manfaat Lain disesuaikan dengan kemampuan pendanaan BNI dan hasil Valuasi aktuaria terlampir Sistem pembayaran sebagaimana diatur dalam ayat (2) pasal ini diselaraskan dengan sistem pembayaran THR peserta aktif agar tidak terjadi double bayar (pembayaran THR sebagai peserta aktif dan BHR sebagai pensiunan)
• Informasi Regulasi PDP (Narasumber dari Biro Dana Pensiun – Bapepam LK – Dep. Keuangan RI.)
PROSEDUR PERUBAHAN PERATURAN DANA PENSIUN Penyampaian Dokumen Permohonan Perubahan PDP oleh Pendiri Dana Pensiun
Pengecekan terhadap kelengkapan dan Kesesuaian dokumen permohonan
Dalam hal dokumen permohonan masih belum lengkap dan sesuai maka Biro Dana Pensiun akan memintaPendiri untukmelengkapi/menyesuaikan
Apabila dokumen permohonan telah lengkap dan sesuai maka Menteri Keuangan akan mengesahkan perubahan PDP
Info DPBNI 5 Edisi 44 / 2011
Berita DPBNI
CONTOH ILUSTRASI KENAIKAN MANFAAT PENSIUN
• Kondisi Pendanaan Dana Pensiun • Untuk mengimbangi kenaikan harga • Kenaikan manfaat pensiun dapat berupa kenaikan berkala atau kenaikan ad-hoc Pendiri bermaksud menaikkan Manfaat Pensiun
Pendiri mengajukan permohonan Perubahan PDP dalam rangka kenaikan Manfaat Pensiun • Kenaikan Manfaat Pensiun belum dapat dilaksanakan sebelum permohonan perubahan PDP mendapat pengesahan Menteri • Pendiri menyampaikan dokumen dalam rangka pengesahan perubahan PDP
Seperti yang sering terjadi pada ”event” sosialisasi, yang paling ditunggu adalah sesi tanya jawab antara peserta yang hadir dengan pengurus dan atau narasumber. Peserta yang diundang untuk hadir, PP Pusat BNI, PP BNI Korwil Jabodetabek, SP BNI Jabodetabek, Lembaga/Yayasan di lingkungan BNI bersemangat untuk mengajukan pertanyaan, berikut petikan beberapa diantaranya : •
•
•
Edisi 44 / 2011
Ibu Retno Hesti dari PP Pusat BNI : Kenaikan MP sudah lama ditunggu, saat ini RKD diatas 100%, mengapa tidak sekalian naik 5% bukan 3% dan 2% ? Penjelasan DPBNI : Kenaikan MP harus disimulasikan oleh aktuaris, untuk berjaga-jaga suatu saat kondisi ekonomi drop. Dengan kenaikan MP sebesar ini (3% + 2% + Rp. 1 Juta) kondisi DP BNI masih aman s/d. 2013. Kalau dihabiskan (sekaligus 5%) bisa gagal total, karena yang diprioritaskan BHR Rp. 1 Juta. Kedepannya mudah-mudahan eskalasi MP DP BNI seperti ini akan mampu mengimbangi inflasi, seiring dengan harapan tingkat inflasi akan terus turun (contoh inflasi di Korea dan Taiwan yang hanya 1%). Sejauh ini Indeksasi kenaikan MP dalam kurun waktu tertentu (kepastian kenaikan MP) hanya berlaku di DP BNI dan DP BRI.
Penjelasan DPBNI : Untuk kenaikan 3% sudah merupakan kenaikan berkala setiap tahun, sedangkan kenaikan tambahan 2% berlaku mulai tahun 2011 s/ d. 2013. Untuk manfaat lain sebesar Rp. 1 jt berlangsung terus tiap tahun selama menjadi peserta, termasuk kepada Penerima Manfaat
6 Info DPBNI
Permohonan perubahan PDP disahkan oleh Menteri Keuangan
Pensiun Janda / Duda atau Anak yang berhak.
Ibu Umi dari Korwil Tangerang : Kenaikan 3+2% sampai kapan, apakah yang Rp.1 juta terus berlangsung seperti di BRI ?
Ibu Umi dari Korwil Tangerang saat sesi tanya jawab pada sosialisasi PDP Tahun 2011.
• Kenaikan Manfaat Pensiun dapat dilaksanakan • Perubahan PDP berlaku sejak tanggal pengesahan Menteri
Bp. Sumadji dari PP Pusat BNI : Wacana Pensiun Ke-13 pada RUU DP 2004 khabarnya bagaimana? Penjelasan Bp. Asep Suwondo : Pemberian BHR itu sama dengan Pensiun ke-13. Pemanfaatan oleh sebagian Dana Pensiun di Indonesia untuk memberikan Manfaat Lain (pembayaran selain pembayaran manfaat pensiun berkala / bulanan) dinilai sudah mengakomodir kebutuhan
Berita DPBNI
pembayaran manfaat pensiun ke-13 tanpa harus menunggu perubahan UU Dana Pensiun, karena substansinya sama. •
Ibu Sri Astuti Kamarini : Tentang ketentuan seorang karyawan / peserta yang dapat menambah iurannya sendiri, apakah ketentuan ini nantinya dimaksudkan untuk PPIP atau PPMP, kalau untuk PPMP resiko investasinya akan menjadi resiko siapa, apakah juga menjadi tangung jawab pendiri ?
bagi peserta untuk merencanakan penerimaan manfaat pensiun yang lebih besar, namun hal ini hanya untuk PPIP, insentifnya adalah iuran yang meningkat tersebut juga dapat mengurangi PPh-nya. •
Penjelasan Bp. Asep Suwondo : Dalam UU Dana Pensiun masih berlaku ketentuan maksimal iuran adalah 20% dari gaji peserta, namun dalam Rancangan Perubahan UU Dana Pensiun iuran peserta dapat lebih dari 20% dimaksudkan untuk memberikan kebebasan
Bapak Agung Abadi : Tentang kemungkinan DP BNI memberikan manfaat lain dalam bentuk penggantian biaya kesehatan bagi pesertanya ? Penjelasan Bp. Asep Suwondo : UU Dana Pensiun ditujukan hanya untuk pembayaran manfaat pensiun, tidak dapat digunakan untuk memberikan manfaat kesehatan. Untuk pemberian manfaat kesehatan disarankan melalui yayasan ataupun asuransi kesehatan.
Para Undangan dengan penuh antusias mengikuti pemaparan sosialisasi PDP Tahun 2011.
Bp. Agung Abadi, ketika mengajukan pertanyaan pada Sosialisasi PDP Tahun 2011.
RALAT Sehubungan dengan kekeliruan penulisan angka dalam tabel tulisan “Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2%” dan “Pemberian Manfaat Lain” pada Majalah Info DPBNI Edisi Khusus 2011, dengan ini Redaksi menyampaikan permohonan maaf dan meralat tulisan tersebut, sbb : Tabel halaman 4, kolom Kenaikan 3% (mulai Jan 2011) tertulis angka Rp. 30.000,- seharusnya ditulis Rp. 60.000,Tabel halaman 6, kolom Jumlah Tambahan Pembayaran Manfaat Pensiun tertulis angka Rp. 360.000,- dengan total Rp. 1.360.000,- seharusnya ditulis Rp. 320.000,- dengan total Rp.1.320.000,Demikian untuk dimaklumi dan terima kasih. Redaksi
Info DPBNI 7 Edisi 44 / 2011
Pengumuman
Penyelesaian Kewajiban Perusahaan ( Bank BNI ) Terhadap Pegawai Yang Berakhir Hubungan Kerja Karena Memasuki Masa Pensiun Normal Sebagai Implementasi Dari UU Tenaga Kerja No. 13 / 2003
8 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Pengumuman
D
alam rangka memenuhi ketentuan UndangUndang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 167, Direksi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cfm SK Direksi No. KP/337/ DIR/R tanggal 28 Oktober 2011 telah memutuskan untuk melaksanakan penyelesaian kewajiban perusahaan terhadap pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal.
berlaku lebih besar dari perolehan Uang Pensiun yang iuran / preminya berasal dari perusahaan / BNI. 3.
a. Akumulasi iuran atas beban BNI berikut pengembangannya untuk Manfaat Pensiun Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang dikelola Dana Pensiun BNI. Informasi mengenai nilai akumulasi iuran dan pengembangannya tersebut merupakan hasil perhitungan Aktuaria.
Penjelasan lebih lanjut mengenai implementasi penyelesaian kewajiban perusahaan bagi pegawai BNI yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal, adalah sebagai berikut : 1.
Penyelesaian kewajiban perusahaan tersebut berlaku bagi pegawai BNI yang memasuki usia pensiun normal 55 (lima puluh lima) tahun, terhitung sejak berlakunya UU No. 13 / 2003 tanggal 25 Maret 2003.
2.
Penyelesaian kewajiban tersebut dilakukan apabila perhitungan besarnya uang kompensasi bagi pegawai yang memasuki usia pensiun normal sesuai ketentuan Perundangan yang
b. Akumulasi iuran atas beban BNI berikut pengembangannya untuk Manfaat Pensiun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dikelola DPLK BNI. 4.
Masa Kerja < 1 Thn 1 - < 2 Thn 2 - < 3 Thn 3 - < 4 Thn 4 - < 5 Thn 5 - < 6 Thn 6 - < 7 Thn 7 - < 8 Thn 8 - < 9 Thn 9 - < 12 Thn 12 - < 15 Thn 15 - < 18 Thn 18 - < 21 Thn 21 - < 24 Thn > 24 Thn
Pesangon 2 x Tarif 2 4 6 8 10 12 14 16 18 18 18 18 18 18 18
Yang dimaksud dengan Uang Pensiun yang iuran / preminya berasal dari BNI, adalah sbb :
Yang dimaksud dengan kompensasi bagi pegawai yang memasuki usia pensiun sesuai dengan ketentuan Perundangan Pasal 167 UU No.13 / 2003, sebagaimana tabel berikut :
Penghargaan Penggantian Masa Kerja Hak (15%) 1 x Tarif 1 x Tarif 0.30 0.60 0.90 2 1.50 2 1.80 2 2.10 3 2.55 3 2.85 3 3.15 4 3.30 5 3.45 6 3.60 7 3.75 8 3.90 10 4.20
Total 2.30 4.60 6.90 11.50 13.80 16.10 19.55 21.85 24.15 25.30 26.45 27.60 28.75 29.90 32.20
Tabel Kompensasi bagi pegawai yang memasuki usia pensiun cfm UU No.13 / 2003 Catatan : Total perhitungan kompensasi cfm. UU tersebut diatas, akan dikurangi dengan besarnya uang pensiun yang premi / iurannya dibayar oleh BNI dan sisa kewajiban yang belum diselesaikan kepada BNI.
Info DPBNI 9 Edisi 44 / 2011
Pengumuman
5. Masa kerja yang dimaksud dalam perhitungan diatas adalah masa kerja sesuai dengan ketentuan internal BNI, yaitu : Masa kerja sejak diangkat sebagai pegawai tetap + ( Masa kerja non tetap di BNI dibagi 2 ). 6. Pembayaran penyelesaian kewajiban perusahaan tersebut, diperhitungkan terlebih dahulu dengan segala kewajiban pegawai yang bersangkutan kepada BNI.
Catatan : Informasi mengenai kewajiban yang belum diselesaikan / dikembalikan dimaksud, diperoleh dari masing – masing unit terakhir pada saat pegawai memasuki usia pensiun. 7. Pajak atas pembayaran penyelesaian kewajiban perusahaan tersebut diatas, menjadi beban BNI. 8. Ketentuan umum mengenai penyelesaian kewajiban perusahaan diatas, adalah sebagai berikut :
Perhitungan pada saat pegawai memasuki usia pensiun normal
Ada / Tidak Ada Kewajiban Perusahaan
Kompensasi cfm UU *) > Uang pensiun yang iuran / preminya berasal dari BNI **)
ADA
Kompensasi cfm UU *) = Uang pensiun yang iuran / preminya berasal dari BNI **)
TIDAK ADA
Kompensasi cfm UU *) < Uang pensiun yang iuran / preminya berasal dari BNI **)
TIDAK ADA
*) Kompensasi sesuai UU No. 13 / 2003 cfm tabel butir 4 diatas **) Akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya (untuk manfaat pensiun DPPK & DPLK)
9. Contoh perhitungan penyelesaian kewajiban perusahaan bagi pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal diatas, adalah sebagai berikut : Pegawai “A” pensiun normal 55 tahun : − Total Cash saat pensiun − Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) − Masa kerja − Kewajiban yang belum diselesaikan
= = = =
Rp. 14.750.000,Rp. 4.800.000,26 tahun Rp. 20.000.000,- ---------------------------- (a)
Perhitungan kompensasi pegawai memasuki usia pensiun cfm Pasal 167 UU No. 13 / 2003 sesuai tabel butir (4) untuk pegawai “A” Uang pesangon = Penghargaan Masa Kerja = Penggantian Hak =
10 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
2 x Tarif 1 x Tarif 1 x tarif Total
= = = = = =
18 TC 10 TC 15% x (18 + 10) = 4,2 TC + 32,2 TC 32,2 x Rp. 14.750.000,Rp. 474.950.000,- ------------------------ (b)
Pengumuman
Perhitungan uang pensiun yang iuran / preminya dibayar BNI untuk pegawai ‘A” Dihitung berdasarkan akumulasi iuran atas beban BNI + pengembangannya, untuk manfaat pensiun yang diberikan BNI sebagai berikut : Manfaat pensiun Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) cfm hasil Aktuaria Akumulasi iuran atas beban BNI + pengembangannya = Rp. 311.960.000,Manfaat pensiun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Akumulasi iuran atas beban BNI + pengembangannya = Rp. 31.341.000,- + Total = Rp. 343.301.000,- - (c)
Penyelesaian kewajiban perusahaan untuk pegawai “A” Perhitungan kompensasi pegawai memasuki usia pensiun cfm UU dibandingkan dengan perhitungan uang pensiun yang iuran / preminya dibayar BNI. Kompensasi pegawai memasuki usia pensiun cfm. UU > uang pensiun yang premi/ iurannya dibayar BNI. Butir (b) sebesar Rp. 474.950.000,- > Butir (c) sebesar Rp. 343.301.000,Jumlah penyelesaian kewajiban perusahaan kepada pegawai “A” sebesar = Rp. 474.950.000,- dikurangi Rp. 343.301.000,= Rp. 131.649.000,- ------------------------------------------------------------------------------------ (d) Jumlah yang dibayarkan = Jumlah penyelesaian kewajiban perusahaan - jumlah kewajiban yang belum diselesaikan = Butir (d) - Butir (a) = Rp. 131.649.000,- dikurangi Rp. 20.000.000,= Rp. 111.649.000,-
Pajak menjadi beban BNI
================= HCT =================
Info DPBNI 11 Edisi 44 / 2011
Kabar Peserta
Silaturahim Halal Bil Halal Dalam Rangka Idul Fitri 1432 H
PP Pusat BNI
S
iang hari tanggal 27 September 2011, suasana di Gedung Dharma Wanita Bank BNI terasa semarak, hangat, dan juga membahagiakan. Ruangan gedung yang dipenuhi oleh Bapak dan Ibu pensiunan Bank BNI sejak jam 10.30 seperti bergulir cepat seiring dengan rangkaian acaranya.
12 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Acara dimulai dengan sambutan Ketua PP Pusat Bank BNI Bp. Sumadji yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia dan para undangan yang hadir dan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini sehingga jalinan silaturrahim diantara para Pensiunan BNI masih dapat berlangsung.
Secara khusus juga disampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi Dana Pensiun BNI (Bp. Masrokan Nasuha dan Bp. Tri Mulyo) yang berkenan hadir, dan terima kasih atas terwujudnya tambahan kenaikan manfaat pensiun 2% tahun 2011, 2012 dan 2013 serta pemberian manfaat lain sebesar Rp.1 juta per
Kabar Peserta
pensiunan per tahun pada saat perayaan hari keagamaannya. Applaus hadirin sontak terdengar saat ungkapan itu disampaikan oleh Ketua PP Pusat BNI. Acara berikutnya adalah tausiyah yang disampaikan oleh Bapak KH. Muchtar Ilyas. Suasana menjadi menyentuh ketika nasihat agama untuk bapak/ibu yang telah memasuki masa pensiun untuk selalu bersyukur dan berbagi dalam jalinan silaturrahiim atas
Saat Ramah Tamah
nikmat sehat-nikmat rejeki yang masih ada.
satu yang lainnya. Tapi sayang tahun ini lebarannya 2.
Suasana menjadi lebih segar ketika Pak Kyai menyampaikan ungkapan candanya, seperti :
Kemudian acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang bersama. Diakhir acara redaksi Majalah Info BNI mengabadikan foto bersama, semoga akan terus ada lagi ajang silaturrahiim seperti ini wa bil khusus di pelosok nusantara dimanapun tempat berkumpulnya Pensiunan BNI dan Pegawai BNI.
•
•
Bersyukurlah Bapak dan Ibu karena tidak stroke pada saat pensiun, banyak orang angkuh yang mengalaminya. Kebersamaan umat Islam di Indonesia luar biasa, 1 aqidah 1 kiblat 1 kitab suci dan satu
Para Undangan
Halal Bil Halal 1432 H BNI Pusat
Info DPBNI 13 Edisi 44 / 2011
Inspirasi
Pengalaman Pensiunan BNI
Purna Tugas Yang Bahagia Oleh : Kosmantono
Pada tahap on the job training, saya dan beberapa teman seangkatan, ditempatkan di Palembang. Saat itu internal audit masih bergabung dengan Kantor Wilayah Palembang. Sebagai perantau dadakan, tentu mengalami perubahan budaya secara mendadak.
S
aat ini saya sudah berumur 61 tahun. Sudah 6 tahun saya menjalani masa pensiun dari Bank BNI. Rasa syukur tentu saya ucapkan kepada Tuhan, karena sampai dengan saat ini saya sekeluarga masih diberikan umur panjang, masih diberikan kesehatan yang baik, sehingga masih dapat menikmati masamasa pensiun dengan damai dan bahagia. Tak ada salahnya, dalam saatsaat begini, saya mengenang kembali saat-saat pertama saya masuk bekerja di Bank BNI, yaitu pada tahun 1981. Setelah melalui tahap seleksi yang ketat, akhirnya saya bisa diterima di Bank BNI, sebagai auditor.
14 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Daerah yang masih asing sama sekali, adat budaya dan bahasa yang berbeda, memerlukan waktu paling tidak lebih dari 3 bulan untuk menyesuaikan diri. Palembang sampai saat ini merupakan tanah air kedua, karena ternyata dikota itu saya mendapatkan jodoh dan menikah di kota pempek tersebut. Berbicara soal pekerjaan, tentu sebagai auditor kami mempunyai jadwal padat untuk mengaudit cabang-cabang di Sumatera Selatan. Terkadang bahkan kami bisa sampai 30 hari keluar kota, karena mengaudit di 2 atau 3 Cabang Bank BNI yang berdekatan. Semuanya dijalani dengan enjoy, sehingga pekerjaan pun terasa lebih ringan. Yang sangat menggembirakan, auditor itu mempunyai banyak kawan di cabang-cabang yang diaudit. Selain itu kita juga mengenal berbagai budaya, panorama maupun adat istiadat banyak daerah.
5 tahun di Palembang, saya pindah ke Padang, Sumatera Barat. Pemindahan ini merupakan “bedol desa”, karena kantor di Padang merupakan Satuan Pengawasan Intern 3, yang merupakan bagian dari Divisi SPI Jakarta. Saat itu lingkup daerah pengawasan lebih luas lagi, dari Sabang sampai Tanjungkarang. Kami para auditor, dalam 1 tahun hanya ada waktu 3 bulan saja berada ditempat berkumpul dengan keluarga, selebihnya adalah tugas-tugas pengawasan ke seluruh Sumatera. Benar-benar spektakuler !. Hampir seluruh kota di Sumatera, telah saya kunjungi. Ini adalah pengalaman yang meninggalkan kesan mendalam dan tidak akan hilang selama hidup saya. 7 tahun dinas di ranah Minang yang indah dan mengesankan, SPI-3 akhirnya dipindah lagi ke Surabaya, dengan perubahan daerah audit yaitu Sulawesi, Kalimantan dan Indonesia bagian timur. Hanya 2 tahun saya di SPI-3 Surabaya, karena saya dialihtugaskan ke operasional di BNI Karangayu Semarang, sebagai Customer Service Manager. Dulu sebagai auditor yang tugasnya memeriksa pekerjaan orang lain, kini sebagai petugas operasional, menjadi obyek pemeriksa
Inspirasi
auditor. Satu perubahan yang cukup drastis, tapi akhirnya saya mendapat hikmah tiada tara, yaitu pengetahuan kita menjadi lengkap sebagai seorang bankir. 5 tahun sebagai CSM di Bank BNI Karangayu, rupanya masih saja ada mutasi untuk diri saya. Kali ini saya ditugaskan ketempat paling jauh di Sulawesi Utara, sebagai Pemimpin Cabang Kanaka, Manado. Anak saya saat itu sudah 3 orang (1 orang lahir di Palembang, yang 2 orang lahir di Padang), semuanya ikut ke Manado. Kerepotan mengurus surat pindah sekolah, seolah hilang oleh keindahan Sulawesi Utara dengan taman laut Bunaken serta kekayaan kulinernya yang tak dapat kami lupakan. Hampir 4 tahun di Kanaka Manado, saya dipindahkan lagi ke Bank BNI Yogyakarta dan menjabat sebagai Wakil Pemimpin Cabang Bank BNI Yogyakarta. Ada yang unik saat saya bertugas di Bank BNI Yogyakarta. Setiap hari Jum’at, banyak tamu datang dari Jakarta, untuk bermain golf di Merapi Golf yang indah di lereng Gunung Merapi. Bank BNI Yogyakarta selalu siap siaga menyediakan akomodasi untuk antar jemput para tamu yang datang. Hanya 2 tahun saya bertugas di Bank BNI Yogyakarta, karena saya memasuki masa pensiun. Perpisahan dengan segenap pegawai BNI Yogyakarta dilaksanakan di Sarangan Jawa Timur, meninggalkan kesan mendalam bagi saya sekeluarga. Menjelang pensiun, pada pegawai Bank BNI diberikan penataran pensiunan (pada waktu itu dilaksanakan di Puncak). Saatsaat itulah, saya mulai berhitung.
Saat pensiun, ketiga anak saya masih kuliah/sekolah semua. Saya membayangkan, apakah saya masih bisa membayar uang kuliah/sekolah mereka. Uang pesangon yang saya terima saya belikan rumah dan mobil, sedangkan uang pensiunan bulanan untuk kehidupan seharihari dan uang kuliah. Setelah dihitung-hitung, ternyata uang pensiun hanya paspasan saja untuk melanjutkan hidup kami berlima. Saya mulai berusaha membuka toko kecil, tapi tak sampai 3 tahun, saya harus menutupnya karena ternyata tidak menguntungkan. Di waktu-waktu kosong, saya dengan isteri berjualan tanaman hias. Namun itupun hanya
setelah melewati beberapa testing dan Fit & Proper Test di Bank Indonesia. Bahkan BPR dimana saya bekerja, pada bulan Juni 2011 mendapat ranking 18 secara nasional sebagai BPR dengan kriteria “sangat bagus” menurut Majalah Infobank. Saat ini 2 anak saya telah lulus S-1, dan telah bekerja di Jakarta. Tinggal si bungsu masih menyelesaikan tahap akhir kuliah di UGM Yogya. Semuanya berjalan lancar, berkat doa yang tiada henti kepada Tuhan YME, dan apa yang kita terima saat ini harus kita syukuri. Saya masih sering menghadiri pertemuan PP Pensiunan Cabang Purwokerto yang diadakan setiap bulan, dan bertemu dengan teman-teman
Bahkan BPR dimana saya bekerja, pada bulan Juni 2011 mendapat ranking 18 secara nasional sebagai BPR dengan kriteria “sangat bagus” menurut Majalah Infobank.
berlangsung tak sampai 1 tahun, karena kepopuleran tanaman hias pelan-pelan mulai turun. Jiwa saya sebagai pekerja, rupanya kurang cocok untuk berdagang. Tapi Tuhan memang Maha Adil. Dia selalu mendengar doa-doa hambaNya. Dengan tidak sengaja, seorang teman menawarkan pekerjaan di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan latar belakang perbankan, barangkali inilah pekerjaan yang paling cocok buat jiwa saya. Saya diterima di sebuah BPR sebagai komisaris,
pensiunan untuk saling bertukar pengalaman. Dari apa yang saya tuturkan diatas, jangan khawatir menghadapi masa-masa pensiun, asalkan kita tetap berusaha dan berdoa kepada Tuhan YME. Yakinlah bahwa kalau kita berada di jalan Tuhan, Dia akan membukakan jalan lurus pada kita semua dan memberikan rejeki secukupnya. Aamiin. (Teriring salam buat temanteman seangkatan Tahun 19801981, apa kabar semuanya ?). Info DPBNI 15 Edisi 44 / 2011
Inspirasi
Pengalaman Windio Priono (Pensiunan BNI)
Memulai Usaha Toko Kelontong ”TOKO BAROKAH” Masa pensiun bagi Bp. Windio Priono artinya adalah masa yang disediakan Tuhan untuk melakukan usaha perdagangan, sejak akan memasuki masa pensiun pada tahun 2010 ia telah merencanakan kegiatan usaha yang kelak akan diikhtiarkannya pasca tugas di Bank BNI. Tekadnya adalah ia tidak ingin “nganggur”. R e d a k s i Info DP BNI berkesempatan menyambangi tempat usaha Bp. Windio di bilangan Tomang Jakarta Barat. Tempat usahanya dengan mudah kami temui karena berada dibilangan jalan yang tidak terlalu jauh dari jalan Tomang Raya. Kesan yang kami peroleh, tempatnya cukup strategis. Lokasi Strategis Toko Barokah Kawasan dimana Toko Barokah berada terbilang kawasan berpenghuni sangat ramai dari kalangan menengah dengan ragam penghuni :
hasil menjual rumah lamanya. “Penjualnya sedang butuh”, imbuhnya. Lokasi itu memang semula adalah ‘Ruko’ dengan luas keseluruhan 1.200 m2, sisanya dibeli oleh orang lain.
1. Penduduk permanen, 2. Penduduk tidak tetap, 3. Pekerja Perkantoran, Rumah Sakit dan Kampus
Memulai Usaha Dengan lokasi yang sudah diperoleh, pada tahun 2009 (1 tahun sebelum pensiun), ia teruskan usaha air minum isi ulang yang menjadi peninggalan dari pemilik ruko sebelumnya. Menurutnya tidak ada investasi tambahan pada saat itu karena memang investasi peralatan usaha air minum isi ulang terbilang tidak mahal, ± Rp.13 juta sudah cukup. Peninggalan usaha tersebut kategorinya “dikelola setengah hati oleh pemilik lama”.
Lokasi toko seperti ini diperoleh Bp. Windio pada tahun 2008 yang lalu, ia bercerita sebelumnya tinggal dikawasan yang sama tetapi beda lokasi (rumah tinggal lamanya bukan dijalan raya tetapi masuk kedalam jalan kecil/gang). Lokasi seluas 600 m2 tersebut dibeli dengan dana yang sebagian berasal dari 16 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Dengan dibantu penuh oleh isterinya, Ibu Humairoh, yang khusus diminta untuk segera saja pensiun dari status pegawai negerinya, karena dibutuhkan keluarga untuk memulai bisnis air minum isi ulang, dimulailah kiprah keluarganya memasok kebutuhan air minum dilingkungan Tomang Jakarta Barat. Sebagai mantan bankir seperti Pak Windio tahu persis “tingkat keuntungan” atau “margin” sangat penting, namun lebih penting adalah “ transaksi penjualan selalu ada”. Pilihannya jatuh pada usaha ini adalah karena keuntungan yang dijanjikannya mencapai 300% dengan kemungkinan transaksi penjualan yang cukup besar karena air minum adalah kebutuhan pokok, simple but sure.
Inspirasi
•
•
Usahanya Berkembang Saat ini usaha Toko Barokah melibatkan juga 6 orang pegawai, 5 orang tinggal di dalam dan 1 orang tinggal diluar ruko, usahanya didukung oleh 2 buah motor pengantar barang dan sedang dipesan 1 buah mobil pick-up. Jumlah transaksi per hari yang dilayani adalah : • • • •
± 200 galon air mineral, ± 100 galon isi ulang, ± 30 gas elpiji 3 kg, ± 40 kg cucian/laundry, dll.
Rencana bisnis selanjutnya adalah, kapasitas toko akan diperbesar yakni dengan mempergunakan lantai 2 ruko sebagai bagian dari toko, saat ini lantai 2 dipergunakan sebagai rumah tinggal keluarga. Sebagai ganti tempat tinggalnya, akan dibangun tempat tinggal dibelakang ruko diatas sisa tanah 60m2. Peluang bisnis juga ditekuni, yang sudah ada kesepakatan bisnis untuk membeli langsung gas elpiji 3 kg dari pengusaha pengisian gas elpiji yang merupakan kenalannya, diharapkan pembelian langsung ini akan memberikan margin keuntungan yang lebih besar. Peluang ini diperolehnya diselasela waktu santainya bermain golf
sambil bersilaturahmi dengan kolega/kenalannya. Berbagi Pengalaman Beberapa petikan penting wawancara kami dengan Pak Windio Priono terkait usahanya antara lain : • Sebaiknya kajian usaha untuk pegawai yang akan pensiun dilakukan lebih dari 1 tahun sebelum masuk pensiun. • Sediakan tempat usaha yang strategis, berpenduduk padat dan yang tidak ada potensi gangguan keamanan yang berarti (misal : preman). • Libatkan keluarga untuk mengelolanya. • Jenis usaha adalah barang konsumsi sehari-hari, disarankan usaha air minum isi ulang karena modal usahanya tidak besar dan tingkat keuntungan tinggi. • Urutan tingkat keuntungan penjualan barang konsumsi : Ranking I : Air Minum Isi Ulang (galon) Ranking II : Laundry Ranking III : Air Minum Bermerk (galon) Ranking IV : Gas Elpiji • Jika akan menekuni usaha Air Minum Isi Ulang, rasakan
•
•
•
sendiri kualitas airnya, cobalah dari lebih banyak pemasok sehingga akan diperoleh kualitas air yang terbaik, saat ini keluarganya mengkonsumsi air minum isi ulang. Buka toko sedini mungkin, bila pelanggan datang setelah toko tutup tetap dilayani. Pada saat permintaan naik, etika berdagang tetap dikedepankan. Misalnya jika ia seorang pedagang grosir maka jangan lakukan penjualan langsung semua barang persediaannya kepada konsumen akhir, boleh dijual langsung namun jangan melebihi bagian yang dijual ke pengecer. Ambil peluang yang ada, usaha laundry-nya semula adalah jasa titipan pengusaha laundry lain yang diambil alih lengkap dengan tenaga laundry-nya, janji penyelesaian jasa laundry kepada konsumen jangan sama dengan waktu penyelesaiannya (selesai dikerjakan 2 hari janjikan kepada pelanggan 3 hari penyelesaian). Pegawai adalah faktor kunci, recruitment sedapat mungkin dari orang dekat dan dikenal baik (misal : sekampung halaman). Hindari penggunaan uang pensiun bulanan untuk modal usaha, karena peruntukannya berbeda.
Info DPBNI 17 Edisi 44 / 2011
Inspirasi
Pengalaman H. Salma Suharna (Pensiunan BNI)
Mengelola Koperasi Swadharma BNI Cianjur Adalah H. Salma Suharna, seorang pensiunan Bank BNI yang memiliki pengalaman khusus mengelola lembaga usaha jasa keuangan/ koperasi setelah beliau pensiun sebagai pegawai Bank BNI pada tahun 1994. Ringkasan pengalamannya : • Ikut mendirikan 2 BPR Konvensional, 2 BPR Syari’ah, 1 Koperasi/BMT Syari’ah dan 1 Yayasan Pendidikan. Kesemuanya di Cianjur pada tahun 1992 – 1996. • Mengajar di beberapa lembaga Pendidikan pada tahun 1996 – 2000. • Menjadi Pengurus Organisasi (a.l. Kadin, PMI, Yayasan Tunadaksa) dan Ketua PP Bank BNI Cabang Cianjur pada tahun 2000 s/d sekarang. • Menjadi Pembantu Manager Hotel Sangga Buana pada tahun 2000 s/d sekarang. • Sebagai Manajer Koperasi Swadharma BNI Cianjur pada 28-02-2000 yang jumlah anggotanya saat itu 63 orang dengan total asset Rp.27.557.399,- dan sisa hasil usaha Rp.2.614.255,- yang kemudian berkembang dengan total asset Rp.1.336.846.651,- sisa hasil usaha Rp.60.262.050,- dan anggotanya menjadi 107 orang pada tahun 2009.
18 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Pengalaman khususnya adalah ketika menjadi Manajer Koperasi Swadharma BNI Cianjur, inilah sekelumit kisahnya ketika
koperasi yang dikelolanya saat itu mendapat predikat “Koperasi Terbaik Se Jawa Barat Tahun 2007” :
Koperasi Swadarma BNI Cianjur
Koperasi Karyawan Terbaik se-Jabar Tahun 2007. (cuplikan dari harian Parahyangan) Kendati iklim perkoperasian di wilayah Kab. Cianjur kurang begitu menggeliat karena sebagian besar koperasi hanya “tinggal” nama, namun bukan berarti semua koperasi yang ada di Kabupaten Cianjur ini Bpk H. Salma Suharna (tengah) bersama staf bisa dipandang sebelah di depan kantor Koperasi Swadharma Cianjur mata. Bahkan, di tengah-tengah sebagian besar koperasi di kabupaten Cianjur sedang dalam keterpurukan, Koperasi Karyawan (Kopkar) Bank Negara Indonesia (BNI) Swadarma justru dinobatkan sebagai koperasi terbaik se-Jabar tahun 2007 lalu. “Saat itu jumlah anggota mencapai 112 orang dan dikelola oleh 4 orang pengurus, 3 orang pengawas, seorang pembina dan 8 orang pegawai atau staf koperasi,” terang H. Salma seraya menambahkan, Kopkar Swadarma mempunyai 15 tenaga outsourcing, 14 Profit Sharing sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak 45 orang. Dikemukakan H. Salma, setelah Kopkar yang berbadan hukum No.193/PAD/BH/BK/2005 tanggal 29 Agustus 2005 ini tidak lagi “menggantungkan” manajemennya ke BNI pusat, perkembangannya terus meroket, terbukti hingga tahun buku 2007, aset yang dimiliki mencapai Rp 1 miliar lebih. “Selain mengelola produk usaha simpan pinjam, kami juga mengelola usaha dalam bidang pelayanan valuta asing, pelayanan tenaga outsourcing, cleaning service, pengelolaan lahan parkir, pelayanan penyediaan sopir dan keamanan, jasa photo copy serta pelayanan leasing (sewa dan jual/beli kendaraan),” tuturnya.
Pengetahuan
Bisnis Rumah Kos eksekutif atau anak kampus, maka fasilitas WiFi mungkin bisa dipertimbangkan. Kalkulasi tarif dan biaya ini penting supaya Anda dapat menentukan harga yang tepat.
Berinvestasi di properti memang menguntungkan. Salah satunya bisa dijadikan rumah kos. Susun rencana Anda agar mendapatkan keuntungan lebih. Umumnya di perkotaan, orang-orang memilih menyewakan rumahnya sebagai tempat kos. Anda tertarik ? Coba simak tips berikut untuk kemajuan bisnis Anda. Sesuaikan Lokasi dengan Segmen Pasar Pastikan bahwa properti Anda menguntungkan. Misalnya jika mengincar segmen eksekutif atau pekerja kelas atas, maka beli property yang di lingkungan perkantoran. Sebaliknya, jika menyasar segmen anak-anak kuliah, berinvestasilah pada properti di lingkungan kampus. Kalkulasi Tahap berikutnya adalah menetapkan tarif atau harga per kamar kos dengan mempertimbangkan perkiraan kalkulasi biaya yang akan dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan tergantung dari fasilitas yang disediakan, biaya operasional dan lain-lain. Pikirkan fasilitas apa saja yang penting akan disediakan. Misal, dapur dan cuci mencuci adalah salah satu fasilitas wajib untuk rumah kos. Jika untuk
Monitor dan Kelola Secara Langsung Dalam rumah kos, kenyamanan dan tanggung jawab bersama sangatlah penting. Kenali dan sortirlah semua orang yang akan menjadi penghuni kos Anda. Penting untuk mendata dan meminta KTP, HP dan alamat kerabat terdekat semua penghuni. Jika terjadi sesuatu Anda sesegera mungkin dapat mengambil tindakan. Bekerjasamalah dengan lingkungan setempat agar tercipta keamanan maupun kelancaran informasi. Jangan lupa untuk membuat peraturan tentang rumah kos, pastikan semua penghuni dapat membaca dan memahami. Rumah Kos Bukanlah Rumah Tinggal Pribadi Salah satu kerugian tinggal di kos yang tak dapat dihindari adalah berkurangnya privasi. Rumah kos adalah milik bersama. Setiap penghuni harus saling berbagi dan tidak ada orang yang merasa lebih berhak daripada yang lain dalam memanfaatkan kos tersebut. Lebih baik lagi jika Anda tidak mencampur rumah tinggal pribadi dengan rumah yang Anda bisniskan untuk kos. Administrasi dan SDM Jika bisnis Anda telah berkembang penting untuk merapihan administrasi. Pekerjakan orang lain untuk membantu mengelola. Pastikan bukti pembayaran kos, listrik, telpon, kebersihan, PAM tersimpan dengan baik setiap bulannya. Demikian bisnis kos adalah bisnis yang sangat sederhana, jika dikelola dengan baik, bukannya tidak mungkin akan bisa mendatangkan banyak keuntungan, waktu luang dan bahkan bisa menggantikan pekerjaan Anda sehari-hari. (Disajikan kembali dari Majalah Marketing Oleh: PJ. Rahmat Susanta, Pemp. Umum/Redaksi Majalah Marketing)
Info DPBNI 19 Edisi 44 / 2011
Capita Selecta
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI Versus PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI
S
egala sesuatu tidak ada yang sempurna, selalu ada sisi positif dan negatifnya, demikian juga dengan program pensiun. Program Pensiun Manfaat Pensiun (PPMP) memilikI banyak kelebihan tetapi juga tidak sedikit kekurangannya, demikian pula dengan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan masing – masing kita bisa memilih salah satu atau kombinasi dari keduanya sebagai program yang kita pilih untuk diterapkan, tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan seberapa jauh kita mampu mengelolanya. Itu sebabnya barangkali masyarakat Eropa khususnya Belanda lebih menyukai PPMP sebagai program pensiun mereka, sementara di daratan Amerika khususnya Kanada, orang lebih menyukai PPIP. Beberapa hal yang mencirikan perbedaan diantara kedua jenis program tersebut secara ringkas dapat dilihat pada skema berikut ini:
PAST SERVICE LIABILITY (PSL) Merupakan dana yang harus disediakan oleh Pemberi Kerja sebagai “modal awal” bagi pendirian Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Jumlahnya bisa kecil bisa sangat besar sehingga UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun memberikan kelonggaran bagi Pemberi Kerja untuk menicicilnya selama beberapa tahun. Munculnya kewajiban untuk menyediaan PSL ini terkait dengan hakekat dari Program ini (yang bahasa aslinya disebut sebagi Defined Benefit Pension Plan, bukan “Fixed” atau “certain” Benefit Pension Plan) dimana besarnya manfaat pensiun yang akan diterima peserta ditetapkan atau dirumuskan terlebih dahulu misalnya X % dari gaji terakhir yang diterima pada saat memasuki usia pensiun (misalnya 55 tahun). Dengan ini maka semua pegawai yang menjadi peserta PPMP
PPIP
Penyediaan Past Service Libalility (PSL) oleh Pemberi Kerja
Mutlak
Tidak perlu
Kontinyuitas dalam pembayaran Iuran
Mutlak
Sesuai kemampuan
Tanggung jawab Pemberi Kerja bila terjadi Underfunded/ Unfunded
Mutlak
Tidak ada
Harus Besar
Bisa banyak, bisa sedikit
Hanya Pemberi Kerja
Bisa Pemberi Kerja, bisa DPLK
Mutlak
Tidak perlu
Tidak perlu
Perlu
Fasiltas penundaan pajak (deffered tax)
Ada
Ada
Eskalasi pembayaran Manfaat Pensiun
Ada
Ada
Kepastian pembayaran manfaat pensiun
Ada
Ada
Jumlah peserta Penyediaan program Valuasi akturia oleh Aktuaris Keterlibatan Asuransi Jiwa
20 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Capita Selecta
PPMP akan pensiun pada usia yang sama (55 tahun) dan “per rumus” akan menerima manfaat pensiun yang sama pula (X % dari gaji terakhir), tidak ada bedanya antara mereka yang menjadi peserta pada usia muda (masa kepesertaannya lama) maupun mereka yang saat menjadi peserta sudah mendekati usia pensiun (masa kepesertaannya pendek). Bagi yang masa kepesertaannya panjang akumalasi iuran dan hasil pengembangannya barangkali cukup untuk membayar manfaat pensiunnya, namun bagi yang masa kepesertaan pendek, iuran yang sudah terhimpun dan hasil pengembangannya jelas tidak akan cukup untuk membayar manfaat pensiunnya (yang per rumus jumlahnya sama dengan yang masa kepesertaannya lama). Untuk menutup kekurangan inilah maka diperlukan PSL. Teoritis sekecil apapun kewajiban menyediakan PSL pasti ada karena amat sangat jarang umur peserta sama satu sama lain pada saat Dana Pensiun didirikan. Dalam Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Pension Plan) tidak diperlukan PSL karena besarnya manfaat pensiun yang akan diterima peserta tidak harus sama satu dengan yang lain, sepenuhnya tergantung kepada jumlah iuran dan hasil pengembangan yang terhimpun sampai saat memasuki usia pensiun, termasuk pilihan investasi dana yang tiap peserta berhak memberikan arahannya sesuai dengan keinginan masing – masing (high risk high return, low risk low return). Pertanyaannya apakah Pendiri mampu menyediakan atau mencicil PSL-nya. Sepanjang kewajiban ini dapat dipenuhi dengan baik dan konsisten ada harapan bahwa manfaat pensiun “pasti” dibayar sesuai hasil rumusan, tetapi kalau tidak? Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan bahwa perusahaan akan mampu membayar apalagi mencicil PSL ini secara konsisten dalam jangka panjang, karena sama sekali tidak ada jaminan bahwa perusahaan pendiri akan “selalu beruntung” terus menerus sepanjang masa. Up and down dalam dunia usaha adalah hal yang “sangat biasa”. PEMBAYARAN IURAN Dalam PPIP pembayaran iuran disesuaikan dengan kemampuan keuangan peserta dan perusahaan (bila ada), bisa besar bisa kecil, bisa kontinyu
bisa tidak. Sedang dalam PPMP besarnya iuran (termasuk kontribusi perusahaan) sudah pasti dan harus dibayarkan secara kontiyu dan konsisten) oleh peserta dan Pemberi Kerja (Pendiri). Kalau tidak maka pengembangannya tidak optimal dan dapat mengganggu pembayaran manfaat pensiun. Terlebih lagi bila ternyata pengelolaan dananya tidak baik sehingga tidak berkembang sesuai dengan yang telah ditetapkan. Itu sebabnya dalam program ini mutlak diperlukan perhitungan Aktuaris, untuk mengetahui “tingkat kecukupan dananya” sebagai antisipasi untuk menghindari kemungkinan terjadi under funded sehinga bila tidak segera ditutupi manfaat pensiun peserta bisa tidak terbayar tepat waktu dan tepat jumlah. TANGGUNG JAWAB PENDIRI BILA TERJADI UNFUNDED Keajegan pembayaran iuran dan hasil pengembangannya merupakan hal yang paling penting dalam PPMP, karena bisa mengancam pembayaran manfaat pensiun peserta dan kelangsungan program. Maka Pemerintah melalui UU Dana Pensiun mewajibkan kepada Pemberi Kerja atau Pendiri Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP untuk menyetor kekurangan dana yang ada, jika tidak segera dibayar akan dikenakan penalty. Pertanyaannya sama dengan mencicil PSL, yaitu apakah perusahaan bisa selalu siap untuk “menomboki” kekurangan dana tersebut setiap saat diperlukan. Kalau tidak, akan timbul potensi tidak terbayarnya manfaat pensiun sesuai jadwal.
Info DPBNI 21 Edisi 44 / 2011
Capita Selecta
Ini berarti pemberi kerja memiliki dua kewajiban sekaligus, yaitu memberikan kontribusi iuran secara tetap (biasanya 2/3 dari total iuran) dan menutupi kekurangan dana bila terjadi under funded. JUMLAH PESERTA Pengelolaan Dana Pensiun yang menyelengarakan PPMP mutlak memerlukan kemampuan Pengurus Dana Pensiun yang benar – benar piawai dalam mengelola dana milik peserta program. Tetapi dalam kenyataannya sehebat apapun kemampuan pengelola dana pensiun, banyak hal yang menjadikan mereka tidak bisa bekerja dan menghasilkan return yang maksimal atas dana yang dikelolanya. Salah satu syarat untuk menghasilkan “return” yang besar tersebut diantaranya adalah dana yang dikelola harus cukup besar sehingga tersedia pilihan investasi yang diharapkan dapat menghasilkan “optimal return” tersebut.
Kalau perusahaan yang hanya memiliki karyawan – let say -kurang dari 10 ribu orang, sangat boleh jadi tidak akan sanggup untuk mendirikan Dana Pensiun sendiri yang bisa menjanjikan pembayaran manfaat pensiun yang cukup bagi pesertanya.
Ini berarti hanya perusahaan yang besar, kuat dengan peserta yang memiliki kemampuan mengiur dalam jumlah besar dan banyak. Kalau perusahaan yang hanya memiliki karyawan – let say -- kurang dari 10 ribu orang, sangat boleh jadi tidak akan sanggup untuk mendirikan Dana Pensiun sendiri yang bisa menjanjikan pembayaran manfaat pensiun yang cukup bagi pesertanya. Syarat jumlah peserta dalam jumlah banyak tidak mutlak pada PPIP, apalagi bila bergabung di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). PENYEDIA PROGRAM Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan PPMP secara teoritis dan yuridis hanya bisa 22 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
didirikan oleh perusahaan besar atau gabungan dari beberapa perusahaan, sedangkan PPIP bisa diselenggarakan oleh satu perusahaan, gabungan beberapa perusahaan atau bergabung dalam DPLK. Dengan kata lain dalam PPIP perusahaan tidak harus mendirikan sendiri Dana Pensiun. ASURANSI JIWA Dalam PPMP pada dasarnya tidak memerlukan jasa atau keterlibatan dari Perusahaan Asuransi Jiwa, sedang dalam PPIP sepanjang berdasarkan ketentuan yang ada manfaat pensiunnya tidak bisa dibayarkan sekaligus, maka keterlibatan perusahaan asuransi jiwa diperlukan untuk membayarkan manfaat pensiun peserta secara berkala. Seperti halnya dalam menentukan usia pensiun, besarnya iuran, frekuensi pembayaran iuran, arahan investasi, yang itu semua akan menentukan besarnya dana pada saat pensiun, peserta PPIP juga memiliki otoritas untuk menentukan sendiri perusahaan asuransi yang akan membayar pensiunya (secara berkala) serta skema pembayaran yang diinginkan. Dalam PPMP tidak ada kebebasan seperti ini karena semuanya sudah ditentukan oleh Pendiri yang dicantumkan dalam ”Peraturan Dana Pensiun” yang harus dipedomani oleh Dana Pensiun dan berlaku sama untuk semua peserta. Inilah ide yang mendasari pendirian perusahaan asuransi jiwa sendiri oleh BNI, yaitu untuk menjadi mitra dari DPLK BNI dalam mengelola dan membayarkan manfaat pensiun peserta DPLK BNI maupun DPLK lainnya. Dengan demikian diharapkan dana peserta akan berada di BNI sejak menjadi peserta sampai saat pensiun. Keterlibatan perusahaan asuransi jiwa bisa lebih luas, misalnya memberikan jaminan bahwa dana peserta PPIP akan tetap tumbuh seperti yang diinginkan, sehingga manfaat pensiun yang diterima kelak juga sesuai dengan yang diharapkan. DEFFERED TAX Di Indonesia maupun di negara lain fasilitas penundaan pajak (deffered tax) diberikan, baik dalam PPMP maupun PPIP, yaitu iuran yang dibayarkan baik oleh peserta sendiri maupun pemberi kerja dicatat atau dibuku sebagai bagian dari Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP). Pembayaran pajak baru dikenakan setelah yang bersangkutan menerima kembali dananya dalam bentuk manfaat pensiun, baik yang dibayarkan secara berkala maupun yang dibayarkan sekaligus (pajak penghasilan). Tujuannya untuk merangsang agar masyarakat, baik yang bekerja di
Capita Selecta
perusahaan maupun pekerja mandiri mau menjadi peserta program pensiun dan dana yang terhimpun dapat berkembang lebih cepat sehingga nantinya manfaat pensiun yang akan diterima lebih besar. Fasilitas penundaan pajak ini bisa berubah menjadi benar – benar “bebas pajak” apabila nantinya manfaat pensiun yang diterima masih berada di bawah PTKP (misalnya karena besarnya PTKP sudah dinaikkan). ESKALASI PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN Dalam PPIP peluang untuk terjadinya eskalasi / kenaikan ataupun penurunan, (Red.) pembayaran manfaat pensiun relatif lebih terbuka dibanding PPMP. Mengapa demikian, karena dalam PPMP segala sesuatunya termasuk skema pembayaran manfaat pensiun-nya sudah ditentukan sejak pertama kali dana pensiun didirikan dan ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedang dalam PPIP skema pembayaran manfaat pensiun baru ditentukan setelah memasuki usia pensiun. Bagi peserta PPIP terbuka kemungkinan untuk melakukan negosiasi dan memilih perusahaan asuransi yang mampu membayarkan pensiun peserta dengan skema yang paling menguntungkan, sama seperti halnya mengikuti program asuransi dari perusahaan asuransi pada umumnya. KEPASTIAN PEMBAYARAN PENSIUN Dengan penjelasan yang serba singkat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepastian pembayaran manfaat pensiun peserta program pesiun manfaat pasti (PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dapat dikatakan tidak berbeda. Dalam PPMP kepastian pembayaran manfaat pensiun sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun akan sangat tergantung pada kemampuan dan kontinyuitas Pemberi Kerja dalam membayar iuran, mencicil PSL, “nomboki” bila terjadi under funded serta kemampuan pengelola Dana Pensiun dalam mengembangkan iuran yang sudah terhimpun secara konsisten dan berkesinambungan. Bila salah satu atau semua hal – hal tersebut gagal dilakukan, maka pembayaran manfaat pensiun bagi peserta PPMP menjadi tidak pasti (mungkinkah peserta mau menerima pembayaran pensiun lebih kecil dari yang dijanjikan sementara yang bersangkutan selama bertahun – tahun telah membayar iuran sesuai ketentuan?). Krisis yang terjadi di New York Stock Exchange (1987 dan 2008) membuktikan hal itu. Sebaliknya dalam PPIP, bila segala sesuatunya berjalan normal, dipastikan akan tetap menerima pembayaran pensiun, meskipun besarnya sangat
tergantung pada besarnya iuran, frekuensi pembayaran iuran, lamanya menjadi peserta, pilihan investasi yang dilakukan serta skema pembayaran pensiun yang dikehendaki. Yang jelas “tidak benar” kalau ada yang mengatakan bahwa dalam PPMP manfaatnya pasti iurannya pasti, sebaliknya dalam PPIP iurannya pasti manfaatnya tidak pasti. Yang benar bahwa dalam PPMP besarnya manfaat pensiun peserta dan jumlah iurannya sudah ditetapkan sejak Dana Pensiun didirikan, dalam PPIP manfaat pensiunnya ditetapkan setelah peserta memasuki usia pensiun. (Widodo, pensiunan BNI).
Yang benar bahwa dalam PPMP besarnya manfaat pensiun peserta dan jumlah iurannya sudah ditetapkan sejak Dana Pensiun didirikan, dalam PPIP manfaat pensiunnya ditetapkan setelah peserta memasuki usia pensiun.
Info DPBNI 23 Edisi 44 / 2011
Kesehatan
Memelihara Kesehatan, Meningkatkan Kompetensi Oleh : Paul Sutaryono, Pengamat Perbankan. Kompas, edisi Minggu 15 Mei 2011 menyajikan laporan kehidupan manusia usia lanjut dengan aneka aktivitas mereka masingmasing. Ingat, bukan usia 55 tahun yang baru saja memasuki usia pensiun. Tetapi mereka yang telah mengantongi usia delapan puluh tahunan. Tengok saja, Tineke (81 tahun) masih mampu berlari cepat di lintasan atletik. Werdiono (77) aktif berlatih lari cepat (sprint). Hampir tidak bisa dipercaya! Bagaimana Anda? Bagaimana kita memelihara kesehatan dan meningkatkan kompetensi? Cerita sukses manusia usia lanjut itu masih belum usai. Prof. Dr. Saparinah Sadli (84) masih aktif dengan berbagai aktivitas antara lain rapat, seminar, olah raga, nonton di luar sesekali atau sekedar bertegur sapa dengan teman seusia. Lalu ada Ciputra (79) masih cukup aktif di kerajaan bisnis yang kini ditangani oleh anak-anaknya. Ny. Julie Wignyopranoto Sutardjana (89) masih aktif mengurus dua rumah makan Kedai Nyonya Rumah di Bandung. Diah Herawati (94) masih aktif main bridge tiga kali seminggu. Bukan main! Memelihara Kesehatan Pada umumnya, pensiunan minimal 55 tahun atau malah lebih muda karena mengikuti Program Pensiun Sukarela (PPS) hampir tidak memiliki aktivitas yang berarti. Mereka rata-rata sudah merasa tua sehingga merasa layak untuk tidak memiliki aktivitas produktif. 24 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Kalau otak dan badan tidak diolah lagi secara aktif, maka tingkat kesehatan akan merosot tajam. Lalu, bagaimana memelihara kesehatan sehari-hari? Pertama, olah raga. Tentu saja olah raga yang kita ambil disesuaikan dengan usia kita masing-masing. Tidak harus bermain sepak bola atau futsal yang akhir-akhir ini berkembang pesat di kota-kota besar. Juga tidak harus bermain golf, tenis atau bulu tangkis. Namun jangan tiba-tiba pengen berlatih sprint padahal kita tidak pernah mempelajari olah raga bergengsi itu jauh sebelumnya. Terus, olah raga apa saja yang murah dan gampang? Senam atau jalan kaki selama minimal 30 menit sejauh minimal tiga kilometer dengan irama tiga kali seminggu. Itu sesuai dengan anjuran dokter. Olah raga ini tampak begitu sepele dan sederhana tetapi sebenarnya mempunyai efek positif yang luar biasa. Bukan hanya jantung kita akan rajin memompa darah ke segenap bagian tubuh kita dengan lancar. Namun kita juga dapat bersosialisasi dengan orang lain yang kita jumpai di tempat olah raga itu berlangsung. Selain itu, renang sungguh olah raga yang lengkap dan baik untuk memelihara kesehatan. Kedua, olah otak. Sesungguhnya bukan hanya olah raga tetapi juga olah otak kita dengan teratur. Apa misalnya? Ambil saja aktivitas untuk mengisi teka teki
silang (TTS). TTS akan memaksa otak kita untuk bekerja keras untuk mengingat-ingat sesuatu yang mungkin sudah berada di timbunan paling bawah dalam
arsip otak kita masing-masing. Dengan bahasa lebih terang benderang, otak kita dipaksa untuk kembali aktif seperti waktu kita masih muda dan perkasa. Apa bisa? Bisa. Salah satu syaratnya adalah kita mau tak mau harus rajin membuka kamus Bahasa Inggris atau Kamus Umum Bahasa Indonesia untuk mencari kata yang tepat. Bahkan ketika kita bertemu teman yang sudah lama tidak bertemu sehingga kita lupa namanya. Jangan menyerah. Kita harus berusaha keras untuk mengingat namanya sampai ketemu. Ketika kita menyerah, otak kita juga akan menyerah tidak mau mencari nama teman lama tersebut. Kemungkinan besar hal ini pernah kita alami. Meningkatkan Kompetensi Selain memelihara kesehatan, kita suka tidak suka harus meningkatkan kompetensi kita. Apa itu kompetensi (competency)? Kompetensi merupakan gabungan dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill)
Kesehatan
dan sikap atau perilaku atau kualitas pribadi (attitude) yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat menyelesaikan pekerjaan secara optimal (Lyle M. Spencer & Signe M. Spencer, Competence at Work: Models for Superior Performance, 1993). Kompetensi itu meliputi kompetensi keras (hard competency) dan kompetensi lunak (soft competency). Kompetensi keras meliputi pengetahuan yang berada di otak dan keterampilan di tangan kita. Kompetensi lunak mencakup sikap yang berada di hati kita. Terdapat aneka aktivitas untuk meningkatkan kompetensi kita masing-masing. Apa saja misalnya? Pertama, meningkatkan derajat hobi. Majalah Info DPBNI Edisi ke42/2010 menuturkan kisah sukses seorang pensiunan Ambijo, pegawai BNI Kantor Cabang Karangayu, Semarang, Jawa Tengah yang membuka taman bacaan. Ia mengisahkan bahwa jauh sebelumnya mempunyai hobi untuk membeli majalah atau tabloid, buku fiksi dan non fiksi. Hobi tersebut telah diangkat ke taraf yang lebih tinggi untuk dijadikan bisnis. Walau tidak disampaikan dengan gamblang, bisnis itu akhirnya menghasilkan pendapatan yang sudah barang tentu bisa menambah dan mempertegak ekonomi keluarga. Itu kisah yang patut dicontoh oleh siapa pun. Bukan hanya melihat lini bisnisnya, namun juga bagaimana menggali potensi usaha yang menghasilkan fulus. Kedua, menciptakan peluang bisnis. Tanpa sadar, pengembangan hobi tersebut sudah mampu menciptakan
pendapatan di luar manfaat pensiun. Ibu-ibu biasanya lebih cepat menangkap peluang bisnis. Terutama mereka yang senang memasak dan atau menjahit misalnya. Menjual pisang, tahu, tempe atau tape goreng sungguh merupakan praktik membuka peluang bisnis yang lebih besar. Menerima pesanan pembuatan atau menjual nasi uduk atau nasi kuning merupakan gagasan lebih hebat lagi. Manfaat yang paling bagus adalah kita otomatis akan ikut menikmati makanan itu. Ketiga, mengajar. Pensiun pegawai bank sejatinya memiliki kompetensi cukup tinggi dalam bidang perbankan terutama dan bidang ekonomi dan keuangan pada umumnya. Nah, mengapa kompetensi itu tidak kita tularkan kepada orang lain dengan mengajar? Mengajar di mana? Bisa di kampus-kampus terdekat di bidang perbankan. Bisa juga melamar untuk menjadi pengajar di Divisi Pelatihan (LPN) Jakarta yang menjadi kampus BNI saat ini. Bukan hanya itu. Kita bisa pula menjadi pengajar Bahasa Inggris di kursus-kursus Bahasa Inggris atau di bimbingan tes yang makin menjamur di berbagai kota besar. Bahkan kita memberikan les privat kepada siswa SD, SLTP dan SMA dalam aneka bidang studi. Katakanlah matematika, Bahasa Inggris, ekonomi. Di sana tersimpan peluang bisnis yang makin bersinar. Keempat, menulis. Yang tidak kalah menarik adalah menulis. Boleh dikatakan hampir semua pensiunan BNI merupakan orang terpelajar. Nah, kalau kita merasa sulit untuk mengajar, maka ada alternatif lain yakni menulis di koran dan majalah
lokal dan nasional. Selama menjadi pegawai, kita pernah belajar aneka ilmu pengetahuan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas kita sehari-hari. Sebut saja, perbankan nasional dan internasional, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen kinerja (performance management), ekonomi, keuangan. Bekal tersebut sesungguhnya dapat kita jadikan fundamen yang kuat untuk menunjang kemampuan kita untuk menulis. Apayangdapatkitatulis?Lihatsaja, kini banyak kasus pembobolan perbankan nasional yang dapat dijadikan topik bahasan tulisan kita. Kita dapat membahas kasus itu dari segi pengawasan internal atau manajemen risiko misalnya. Bukankah kita semua telah memahami bagaimana seharusnya pengawasan internal dan manajemen risiko seharusnya berjalan? Pada awalnya memang sulit bin sukar. Namun akhirnya kegiatan menulis akan mengalir dengan sendirinya. Pasti kita mau tak mau harus rajin menyegarkan otak kita dengan membaca koran dan buku sehingga isi tulisan kita tidak kering. Banyak orang pintar tetapi hanya sedikit yang pintar pula menulis. Harapan Dengan melakukan aneka kegiatan tersebut, kita diharapkan tetap sehat dan mampu meningkatkan kompetensi kita masing-masing. Sedikit atau banyak, kegiatan untuk menggali peluang bisnis tersebut akan menelorkan penghasilan finansial yang bermanfaat. Tunggu apa lagi? Cobalah sekarang juga! (Depok, 4 Juni 2011 Paul Sutaryono, Drs, MM) Info DPBNI 25 Edisi 44 / 2011
Kesehatan
Launching Program Kesehatan Fasilitas Rawat Jalan Reimburse Klinik (RJRK) “Kesehatan Adalah hak azasi manusia dan setiap orang berhak untuk memperolehnya” Banyak alasan mengapa kita harus hidup sehat, diantaranya dengan kesehatan yang prima dapat bekerja dengan baik dan optimal. Sebagai upaya mencapai tujuan tersebut, bertepatan dengan HUT BNI ke 65 tanggal 05 Juli 2011 bertempat di Klinik Swa Indomedika, Gedung BNI Lantai basement 1 Jln. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta Pusat, telah dilaunching program kesehatan fasilitas Rawat Jalan Reimburse Klinik ( RJRK ) hasil kerjasama antara Bank BNI, Klinik Swa Indomedika dan BNI Life.
R
awat Jalan Reimburse Klinik atau disingkat RJRK adalah suatu program fasilitas layanan kesehatan berobat jalan yang diperuntukan bagi Pegawai Aktif BNI dan keluarganya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di klinik Swa Indomedika dengan system
pembayaran reimbursement langsung oleh klinik (dhi. Swa Indomedika) kepada BNI Life. Dengan program ini pegawai aktip BNI dan keluarganya yang berobat jalan di klinik Swa Indomedika cukup menunjukan kartu peserta BNI Life dan membayar 10% atau kelebihan plafond biaya berobat jalan ybs, kemudian oleh klinik Swa Indomedika direimburse ke pihak BNI Life. Kegiatan launching program fasilitas RJRK ini diawali dengan sambutan oleh Bp. Budi Santoso selaku Direktur Utama Klinik Swa Indomedika dan disambung dengan sambutan perwakilan pegawai aktif BNI oleh Bp. Darmawan dari Serikat Pekerja BNI. Turut hadir dalam acara
26 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
tersebut adalah Bp. Drs. Soetopo selaku Dewan Komisaris PT. Swa Indomedika, perwakilan dari BNI Life dan BNI, serta segenap karyawan klinik Swa Indomedika. Dalam sambutannya, Bp. Budi Santoso menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat mengakomodasi keinginan pegawai aktif yang sangat tinggi untuk dapat berobat jalan di klinik Swa Indomedika serta apresiasi kepada Serikat Pekerja BNI atas dorongannya sehingga kerjasama tersebut dapat segera direalisasikan. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan harapannya ”semoga program RJRK ini dapat membantu pegawai BNI
Kesehatan
Foto bersama saat launching Program RJRK, diantaranya Dirut Klinik Swa Indomedika (Budi Santoso), Perwakilan Serikat Pekerja BNI / Pegawai Aktif (Darmawan), Komisaris Klinik Swa Indomedika (Soetopo), dan perwakilan dari BNI Life.
Pelayanan dan ruang Front Office Klinik Swa Indomedika di Gedung BNI Basement 1, Jln. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat.
khususnya dalam hal pelayanan kesehatan”. Di kesempatan lainnya Bp. Darmawan dari Serikat Pekerja BNI atas nama pegawai BNI mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terlaksananya program ini yang membantu pegawai aktip dan keluarganya dalam
pelayanan kesehatan/berobat jalan sehingga pegawai dapat memanage cash flow gajinya dengan sebaik-baiknya. Beliau juga berharap agar di masa depan program seperti ini dapat dilakukan dengan klinik-klinik kesehatan lainnya sehingga dapat membantu pelayanan kesehatan pegawai BNI secara keseluruhan.
Untuk mengetahui lebih jelas dan lengkap mengenai program fasilitas RJRK ini, dapat menghubungi klinik Swa Indomedika yang beralamat di Gedung BNI Basement 1, Jln. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat, setiap hari kerja melalui telpon 021-5728987. ( Trry).
Info DPBNI 27 Edisi 44 / 2011
Serba-Serbi
Politeknik Swadharma Dengan Kampus Barunya Oleh : Santika
M
endengar nama Politeknik (Poltek) Swadharma tentu tidak asing lagi bagi insan BNI baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun khususnya bagi yang pernah bertugas di Jabodetabek. Kata “Swadharma” begitu lekat dengan kelompok Swadharma dan seakan menjadi “derivative” atau turunan dari “Swadharma Bhakti Negara” yang menjadi jiwa BNI sejak pendiriannya, yang kurang lebih berarti berbakti kepada negara sesuai dengan bidang keakhlian yang dimiliki. Keakhlian BNI sudah tentu dibidang financial khususnya perbankan maka tidak salah kiranya bila semua perusahaan anak baik yang berada langsung dibawah naungan BNI maupun tidak langsung melalui YayasanYayasan masih bernafaskan financial dan perbankan. Termasuk dalam hal ini unit pendidikan Poltek Swadharma yang konsentrasinya dibidang keuangan & perbankan, akuntansi maupun administrasi niaga dibawah naungan Yayasan Danar Dana Swadharna (YDDS). Pendirian Poltek Swadharma memang dimaksudkan untuk menyediakan tenaga-tenaga vocasional dibidang perbankan tidak saja buat BNI semata tapi juga buat perbankan umumnya sesuai dengan konsep “link and match” yang sedang digaungkan
28 Info DPBNI
Edisi Khusus 2011
oleh Pemerintah kala itu. Tenaga setingkat D3 seperti yang dicetak oleh Poltek Swadharma ini sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan perbankan seperti teller, jasa informasi maupun asisten administrasi. Untuk mengenal lebih jauh mengenai Poltek Swadharma maka ada baiknya diintrodusir kembali mengenai perjalanan Poltek Swadharma sejak pendiriannya hingga eksistensinya saat ini. POLTEK SWADHARMA DARI MASA KE MASA Memperhatikan ceruk pasar yang begitu tinggi akan tenaga kerja perbankan siap pakai untuk tingkat menengah kebawah pada saat itu maka dengan seijin Direksi BNI kala itu, YDDS mendirikan Poltek Swadharma pada tanggal 18 Agustus 1993. Pendirian ini menyusul saudara tuanya yaitu Sekolah Tinggi Management Informatika dan Komputer (STMIK) Swadharma yang sudah eksis terlebih dahulu dan juga sangat diminati para lulusannya. Pada awal pendiriannya, Direksi BNI mengijinkan untuk memanfaatkan sebagian ruangan di Jl. Lada sebagai kampus Poltek Swadharma yang juga menjadi kampus STMIK Swadharma. Lokasi yang sangat strategis disamping stasiun kereta api Jakarta Kota dan ditepi jalan raya yang dilalui kendaraan umum tanpa henti sangatlah
menunjang operasional sekolah tersebut. Kondisi ini pula yang membuat jumlah mahasiswa sangat membludak kala itu. Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan BNI akan gedung tersebut maka Poltek Swadharma maupun STMIK Swadharma diminta untuk pindah dari gedung BNI Jl. Lada. Maka dari itu pada bulan September 2000 Poltek Swadharma dipindahkan ke Jl. Fatmawati menyatu dengan kantor YDDS dan STMIK Swadharma dipindahkan ke Jl. Roa Malaka pada bulan Januari 2005. Pemindahan kampus ini sempat membuat jumlah mahasiswa baru merosot karena harus menjaring pasar yang baru kendati akhirnya pulih kembali. Kebutuhan dana yang semakin besar untuk menopang pembayaran premi askes pensiunan memaksa YDDS untuk melakukan optimalisasi atas
Serba-Serbi
assets yang dimiliki. Pemanfaatan tanah seluas 2 hektar lebih hanya untuk kantor YDDS dan kampus Poltek Swadharma tentu tidak efisien.Tanah ini harus diupayakan untuk bisnis yang mendatangkan hasil yang lebih besar sehingga kampus Poltek Swadharma dan kantor YDDS dipandang perlu untuk direlokasi. Dalam rangka ini telah dibeli tanah seluas 5.000 meter persegi untuk kampus Poltek Swadharma di Jalan Raya Pondok Cabe berdekatan dengan kampus Universitas Terbuka. Gedung kampus telah dibangun sehingga benar-benar menjadi kampus yang mandiri. Bersamaan dengan penerimaan dan kuliah perdana mahasiswa baru pada bulan September 2011, Poltek Swadharma telah hijrah kembali kekampus barunya, tentunya yang lebih representatip dari kampus sebelumnya. JUMLAH LULUSAN Teknik Elektro 294 orang Teknik Industri 326 orang
Adm. Niaga 140 orang
Keuangan & Perbankan 715 orang
Akuntansi 733 orang
KURIKULUM Sesuai dengan konsep link and match dan jiwa dari pendidikan politeknik maka kurikulum Poltek Swadharma dibangun dengan proporsi 40-50% teori dan 5060% praktek. Teori-teori dasar tetap penting untuk diketahui namun dengan semakin majunya teknologi informasi maka apa yang ada dalam teori tentu menjadi lain dalam aplikasinya. Jurnal pembukuan, pelaksanaan kliring, proses penanganan L/C dan sebagian pekerjaan lainnya
mungkin sebagian besar sudah diambil alih dengan system komputer. Untuk inilah para mahasiswa Poltek bukan hanya cukup mengenal teori dasarnya namun juga harus terampil dalam mengoperasikan komputer. Interaksi antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dunia industri dan kebijaksanaan pemerintah senantiasa mengakibatkan perubahan dalam masyarakat. Kondisi ini pula yang menuntut perguruan tinggi untuk selalu meng update kurikulumnya. Upaya yang dilakukan oleh Poltek Swadharma adalah dengan secara rutin mengadakan work-shop dengan mengundang pembicara dari kalangan industri yang terkait. Disamping itu jalinan alumnus yang tersebar senantiasa diminta input-nya dalam penyesuaian atau kelengkapan kurikulum. Dengan demikian kerangka kurikulum ini akan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja. FASILITAS YANG DIMILIKI Gedung Kampus tiga lantai dengan 24 ruangan kuliah berAC kiranya lebih dari cukup untuk menunjang aktivitas perkuliahan. Untuk aktivitas praktek dilengkapi dengan Laboratorium Komputer baik untuk Bisnis, Teknik maupun Akuntansi. Juga ada Laboratorium Bahasa maupun Laboratorium/ Bengkel untuk Teknik Industri dan Teknik Elektro. Untuk jurusan Perbankan dilengkapi dengan fasilitas praktek berupa Bank Mini. Sebagai penunjang kegiatan ekstra kurikuler juga disediakan fasilitas olah raga seperti : Basket, Futsal, Volley dan Wall Climbing. Tersedia juga Tempat Ibadah dan ruang Badan Eksekutif Mahasiswa yang cukup representatip.
KERJASAMA YANG DILAKUKAN 1. Dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Salah satu kekuatan Poltek Swadharma adalah karena adanya kerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang dahulu bernama Politeknik Universitas Indonesia baik dalam penyediaan tenaga dosen maupun dalam penerimaan mahasiswa baru. Sebagian dari dosen tetap maupun tidak tetapnya berasal dari dosen PNJ dan sebagian lagi dari tenaga pensiunan BNI sebagai penguatan jurusan Perbankan maupun Akuntansi dari segi prakteknya. Disamping itu juga diadakan kerjasama dalam penerimaan mahasiswa baru. Jumlah maupun komposisi pendidikan dosen Poltek Swadharma adalah sebagai berikut: JUMLAH DOSEN S2 17 orang
S3 1 orang
S1 37 orang
2. Dengan Universitas AzZahra Untuk meningkatkan jenjang pendidikan lulusan Poltek Swadharma menjadi sarjana penuh (S1) telah dijalin kerjasama dengan Universitas AzZahra dimana semua sarana/ prasarana disediakan oleh Poltek Swadharma dengan sistim bagi hasil. Kuliah dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu di kampus Poltek Swadharma untuk dua semester. Tenaga dosen disediakan oleh Universitas AzZahra termasuk administrasi sampai ijazah dan wisuda.
Info DPBNI 29 Edisi Khusus 2011
Serba-Serbi
Kerjasama ini sudah menginjak semester ke III dan cukup banyak menarik minat lulusan Poltek Swadharma. Beberapa dari peserta program sudah berhasil meraih gelar sarjana, tentunya disamping para alumnus yang melanjutkan jenjang studi diberbagai perguruan tinggi lainnya. Disamping untuk menampung lulusan Poltek Swadharma, program ini juga bisa diikuti oleh mahasiswa Poltek Swadharma semester VI dengan sistim kuliah ganda yaitu hari Senin sampai dengan Jum’at kuliah semester akhir di Poltek dan pada hari Sabtu dan Minggu kuliah program lanjutan di Universitas AzZahra. Dengan demikian para mahasiswa Poltek Swadharma dapat mempercepat jangka waktu kuliah selama satu semester. 3. Dengan Taxsyst Institute Kerjasama ini dimaksudkan untuk memperoleh brevet dibidang perpajakan baik brevet A maupun B. Pelatihan ini bisa diikuti oleh peserta dari luar Poltek Swadharma namun khusus untuk jurusan Akuntansi Poltek Swadharma merupakan program wajib dengan maksud untuk menambah nilai plus jurusan Akuntansi kelak didunia kerja. Tenaga pengajarnya adalah para pegawai Kantor Pajak lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sehingga benar-benar aplikatip. 4. Dengan Perusahaan Anak Group Swadharma. Kendati sudah mendapat pengayaan dunia praktek pada saat kuliah dari dosen-dosen praktek baik dari PNJ maupun pensiunan BNI namun agar mendapat pengalaman yang lebih riil dipandang perlu untuk
30 Info DPBNI
Edisi Khusus 2011
Kampus Politeknik Swadharma melakukan kerja praktek atau magang dibeberapa perusahaan. Maka dari itu telah dilakukan kerjasama dengan perusahaan anak dibawah Group Swadharma. Kerjasama ini dirasakan sangat membantu mahasiswa pada saat memasuki dunia kerja setelah lulus. PROGRAM BEASISWA Dalam rangka memanfaatkan program beasiswa dari Dikti dan juga membantu meringankan beban mahasiswa, telah diupayakan dan telah diperoleh bantuan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa yang memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Program ini setiap tahun diperoleh untuk 3040 orang mahasiswa sehingga dirasakan sangat membantu khususnya bagi mahasiswa yang kurang mampu. Khusus bagi pensiunan BNI
putra/putri yang tidak
mendapat beasiswa dari Dikti maka YDDS dapat membantu memberikan beasiswa sepanjang IP-nya minimal 2,75. Pembatasan IP ini dimaksudkan agar mahasiswa/i putra/i pensiunan benar-benar serius dalam menjalani kuliah sehingga kelak setelah lulus tidak kesulitan dalam memasuki pasar kerja mengingat penyedia kerja biasanya membatasi calon pekerjanya dengan IP tertentu. Program ini adalah dalam rangka menjalankan visi YDDS yaitu untuk membantu mensejahterakan pensiunan BNI. Dengan semakin mahalnya biaya pendidikan sebagaimana dikeluhkan oleh masyarakat akhir-akhir ini kiranya Poltek Swadharma patut untuk dijadikan pilihan karena prinsip dari Poltek Swadharma adalah tetap menjaga kualitas lulusan dengan biaya yang terjangkau.
Serba-Serbi
Prospektus Perusahaan Bagaimana Cara Membacanya? Dana Pensiun BNI seringkali dalam menginvestasikan dananya di pasar modal, menjumpai penawaran investasi pada sebuah perusahaan. Media penawaran sebagaimana dimaksud adalah “Prospektus”. Tulisan ini ditujukan untuk memberikan dan menjalin informasi kepada pembaca, seperti apa kira-kira yang dimaksud dengan Prospektus tersebut. “Prospektus” adalah informasi atau dokumen dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi dari suatu perusahaan. Dalam prospektus terdapat banyak informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang melakukan penawaran umum.
P
enawaran Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual saham baru kepada masyarakat umum. Emiten berharap semua saham yang dilepas ke publik dapat terserap sepenuhnya sehingga target pendapatan yang diharapkan dapat terpenuhi. Sebaliknya, para pemodal berharap mendapatkan keuntungan dengan membeli
saham tersebut, baik berupa dividen, capital gain maupun hak-hak lain sebagai pemegang saham.
•
Prospektus saham haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif.
Dengan adanya prospektus saham, pemodal mendapatkan seluruh informasi penting dan relevan sehubungan kegiatan penawaran tersebut sehingga pemodal dapat mengambil keputusan investasi secara tepat. Menurut peraturan Bapepam, Prospektus perusahaan adalah “Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek”. Penyusunan prospektus harus mengacu kepada hal berikut :
•
Fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal prospektus.
•
Emiten, Penjamin Pelaksanaan Emisi, Lembaga Penunjang serta Profesi Penunjang Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan dan mengungkapkan fakta secara jelas dan mudah dibaca.
•
Prospektus harus memuat seluruh rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten.
Beberapa bagian penting dari Prospektus perusahaan yang patut mendapat perhatian dari calon investor adalah :
Info DPBNI 31 Edisi Khusus 2011
Serba-Serbi
Jumlah saham yang ditawarkan Bila perusahaan menawarkan saham, maka informasi mengenai jumlah saham yang akan ditawarkan juga perlu diketahui oleh calon investor, karena jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat menunjukan berapa besar bagian bagian dari modal disetor yang akan dimiliki oleh publik. Semakin banyak jumlah saham yang ditawarkan, maka perdagangan saham tersebut akan semakin likuid di Bursa. Informasi mengenai jumlah saham yang ditawarkan tercatum pada bagian tengah dari halaman muka prospektus perusahaan. Nilai nominal saham dan harga penawaran Nilai nominal adalah nilai yang tertera pada surat saham yang akan dicantumkan pada setiap saham yang yang diterbitkan oleh perusahaan. Harga saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat bisa berbeda dengan nilai nominal saham. Harga setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat disebut dengan harga penawaran. Informasi tentang nilai nominal dan harga penawaran untuk setiap saham terdapat pada bagian tengah dari halaman muka prospektus saham bersama-sama dengan jumlah saham yang ditawarkan. Bidang usaha Informasi tentang bidang usaha biasanya tercantum pada bagian tengah dari halaman muka prospektus perusahaan.
32 Info DPBNI
Edisi Khusus 2011
Riwayat singkat perusahaan Riwayat singkat tentang perusahaan terdapat pada bagian dalam prospektus saham, yaitu pada bagian Keterangan Tentang Perseroan dan Anak Perusahaan. Bagian juga perlu diketahui oleh calon investor, karena bagian ini memberikan keterangan tentang riwayat singkat pendirian perusahaan, sehingga calon investor dapat mengetahui sudah berapa lama perusahaan tersebut didirikan dan beroperasi.
tersebut akan digunakan untuk ekspansi / pengembangan usaha, untuk akuisisi atau untuk pembayaran hutang ? Kegiatan dan prospek usaha Pada dasarnya seorang investor yang membeli saham, adalah membeli prospek usaha dari perusahaan tersebut. Karena itu kegiatan dan prospek usaha dari perusahaan termasuk anak perusahaannya perlu diketahui oleh calon investor. Kegiatan dan prospek usaha dari perusahaan disajikan dalam
Prospektus adalah dokumen yang berisi setiap informasi mengenai penawaran umum perusahaan dalam rangka penjualan saham perusahaan. Karenanya, semua bagian prospektus saham baik itu nilai nominal saham, harga penawaran, bidang usaha, prospek usaha, resiko usaha, kebijakan dividen perusahaan, kinerja keuangan, agen penjual, dll merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan dalam membaca prospektus perusahaan.
Tujuan go public (rencana pengunaan dana ) Rencana pengguna dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum disajikan dalam suatu bagian tersendiri, bagian ini sangat penting untuk diketahui calon investor. Apakah dana
suatu bab tersendiri dalam propektus perusahaan, yang biasanya meliputi aspek-aspek produksi, penjualan, pemasaran dan distribusi dari produk/jasa yang dihasilkan, prospek usaha, kompetisi dan strategi usaha serta penelitian dan pengembangan.
Serba-Serbi
Resiko usaha Setiap investasi tidak dapat terlepas dari resiko yang mungkin dihadapi. Untuk itu calon investor haruslah mengetahui kemungkinan resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan Bagian dari propektus saham ini memberikan informasi tentang kebijakan dividen perusahaan yang direncanakan oleh perusahaan, yang diberikan dalam bentuk rentang jumlah persentase dividen tunai yang direncanakan yang dikaitkan dengan jumlah laba bersih. Kinerja keuangan perusahaan Perkembangan keuangan perusahaan paling tidak untuk lima tahun terakhir sangat perlu diketahui oleh calon investor sebelum mengambil keputusan. Dengan mengetahui data keuangan masa lalu tersebut dapat dibuat suatu perkiraan (trend analysis) untuk tahun-tahun berikutnya. Kinerja keuangan perusahaan ini terdapat pada prospektus perusahaan bagian tersendiri yaitu Ikhtisar Data Keuangan Penting.
Agen-agen penjual Agen penjual merupakan perusahaan-perusahaan Efek yang ditunjuk oleh penjamin emisi untuk bertindak selaku agen penjual dalam rangka memasarkan saham-saham yang ditawarkan pada penawaran umum. Investor yang akan melakukan pemesanan saham harus menghubungi agen-agen penjual tersebut, yang daftarnya tercantum pada bagian akhir prospektus.
ini sekurang-kurangnya tiga hari kerja. •
Tanggal akhir penjatahan, adalah suatu tanggal dimana hasil akhir dari proses penjatahan atas pesanan Efek akan diumumkan kepada masyarakat. Penjatahan akan muncul apabila jumlah pesanan atas Efek melebihi dari jumlah Efek yang ditawarkan.
•
Tanggal pengembalian uang pesanan, adalah suatu tanggal dimulainya pengembalian uang kepada pemesan yang terkena penjatahan atau yang pesanannya tidak terpenuhi seluruhnya.
•
Tanggal pencatatan, adalah suatu tanggal dimana suatu Efek mulai dicatatkan atau didaftarkan pada suatu Bursa Efek, yang berarti mulai tanggal itu pula Efek tersebut dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Dalam Prospektus perusahaan juga terdapat beberapa jadwal yang berhubungan dengan penawaran umum, antara lain : •
•
Tanggal efektif, adalah suatu tanggal yang menunjukan tanggal dikeluarkannya Surat Pernyataan Efektif oleh Bapepam, berdasarkan surat tersebut maka perusahaan dapat melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat. Masa penawaran, adalah suatu periode dimana dilakukannya Penawaran Umum atas Efek yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Masa penawaran
Sumber : Artikel belajar investasi (http://www.belajarinvestasi.net/ saham/ prospektus-perusahaan)
Info DPBNI 33 Edisi Khusus 2011
Renungan Islam
Ragam Tipe Manusia Haji Oleh : Irham Sya’roni *)
semakin baik atau statis (tidak berubah), atau justru kian buruk. Secara sederhana, haji mabrur dapat diartikan sebagai haji yang tidak sekedar memenuhi rukun kewajiban dan sunnah-sunnah haji secara teknis fiqhiyah, namun lebih dari itu berimplikasi juga pada peningkatan kualitas kesalehan, baik individual maupun sosial, vertikal maupun horizontal, ibafah madlah maupun ijtima’yah, sekembalinya ke tanah air.
D
i masa lampau, seorang haji memang selalu menjadi cerminan pribadi yang istimewa. Haji adalah seorang yang nyaris paripurna sebagai manusia. Mereka tentu pribadi-pribadi yang telah melampaui banyak hal dalam hidup, baik lahir maupun bathin, baik yang terkait kebendaan maupun yang bukan kebendaan. Seorang haji secara umum memiliki jejak langkah melebihi jejak langkah orang kebanyakan. Walaupun secara substansial, haji tidaklah tepat dipandang lebih tinggi daripada ibadah-ibadah lainnya, namun secara potensial, haji bisa dinilai sebagai ibadah tertinggi, dalam artian pengalaman haji mampu membuka peluang untuk mengantarkan seseorang kepada kesadaran ketuhanan sebagai puncak dari tujuan hidup menjadi ”ibaad al-rahman” (QS : Al-Furqan [25] : 63 – 77 ). Konsep ”ibaad al-rahman” boleh kita istilahkan dengan Mabrur, sebagaimana sabda Nabi SAW : ”Haji mabrur tiada balasan yang pantas baginya kecuali surga”. Tak satupun jemaah calon haji yang tidak mengidamkan gelar itu. Meski pemberian gelar ini adalah otoritas dan hak prerogatif Tuhan, namun bukan berarti manusia tidak diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merabanya. Secara konkrit, haji mabrur dapat dicandra melalui perilaku Pak Haji atau Bu Haji sepulang ia berhaji, apakah perbuatannya
34 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Dalam konteks kekinian, relakah kita menyematkan gelar haji (mabrur) kepada beberapa orang yang berperilaku kontradiktif dengan nilai-nilai Ketuhanan (God Mentality ) dan ajaran haji yang telah ia lakukan? Pasalnya, gelar haji yang disandang sama sekali belum berimplikas positif terhadap perilakunya. Banyak bukti yang bisa diajukan, diantaranya masih banyak ditemukan pejabat yang bergelar haji terindikasi kasus kejahatan seperti korupsi, manipulasi, penindasan hak-hak rakyat dan sebagainya. Menyaksikan fenomena masih kukuhnya mentalitas negatif para elit penguasa kita yang notabene mayoritas bergelar haji, tampaknya ada yang perlu dikoreksi oleh para calon haji. Bisa jadi harta yang mereka gunakan untuk berhaji adalah syubhat (diragukan kehalalannya) atau bahkan terang haramnya, misalnya hasil dari korupsi, manipulasi, memindas, menipu atau kolusi. Kemungkinan lain yang menjadi trigger factor tetap suburnya perilaku negatif adalah karena kesalahan niat dalam berhaji. Artinya ibadah yang dilakukan bukan karena mencari ridha Allah (libtighai mardlatillah) yang tersimpul dalam predikat haji mabrur. Dalam konteks inilah setidaknya ada beberapa jenis tipikal haji yang bisa kita cermati. Pertama, tipe haji wisata. Orang yang berhaji model ini cenderung beranggapan tanah suci adalah obyek wisata layaknya pantai Sanur, gunung Bromo, menara
Renungan Islam
Eiffel, Tembok Besar Cina dan lain sebagainya. Tidak heran yang dominan di dalam pikirannya adalah keindahan, kenyamanan dan fantasi liburan. Selain itu, yang mendesak dalam pikirannya ketika kembali ke tanah air adalah oleh-oleh apa yang akan dibawa, foto-foto seperti apa yang akan dipertontonkan (diupload ke facebook, Red.) dan cerita-cerita dahsyat apa yang akan dikisahkan kepada sanak saudara serta tetangga. Tipe ini kerap pula disebut oleh masyarakat Jawa sebagai ”Haji Mabur”. Mabur dalam bahasa Jawa berarti terbang yaitu sekedar menikmati terbang atau plesiran dengan menaiki pesawat terbang.
dari sabda Rasulullah SAW : ”Barangsiapa yang keluar melaksanakan haji, kemudian dia menjaga perkataannya dari hal-hal yang kotor (rafats) dan tidak berbuat kefasikan, maka ia datang ke dunia ini seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya” (HR. Bukhari).
Kedua, tipe haji bisnis yakni mengambil kesempatan dalam kesempitan. Haji merupakan urusan akhirat. Karenanya penghayatannya harus lebih berorientasi kepada kehidupan akhirat. Bagaimana bisa menghadap Allah secara ikhlas jika orientasi untung rugi materi terselip di dalam hati. Mereka yang ditunjuk pemerintah sebagai petugas haji boleh juga kita kategorikan ke dalam tipikal ini. Tugas mereka semestinya melayani urusan jemaah haji, bukan malah mengambil kesempatan untuk berhaji. Akibatnya banyak urusan jemaah haji yang terabaikan dan terbengkalai karena sibuk dengan ”ibadahnya” sendiri.
Untuk itu, meluruskan niat dalam haji merupakan keniscayaan. Dalam hal ini tidak ada salahnya bila kita belajar pada Abu Yazid al-Bistami, salah seorang tokoh sufi terkenal, dimana beliau berujar ”Pada perjalanan haji yang pertama, saya hanya melihat rumah Tuhan; pada yang kedua, saya melihat rumah Tuhan dan pemilik-Nya; dan pada perjalanan haji yang ketiga, saya hanya melihat Tuhan saja”. Artinya, niat haji hanyalah karena Tuhan semata.
Ketiga, tipe haji politik, yaitu haji yang lebih diorientasikan untuk meraih prestise, prestasi, prestise dan hegemoni politik. Karena bagaimanapun, gelar haji mampu mendongkrak status sosial seseorang. Target utama haji tipe ini adalah keterpikatan kantung suara umat Islam terhadap sosok yang sengaja ia desain menjadi seolah relijius. Biasanya setelah ambisi politiknya tercapai, Pak Haji Politik akan kembali seperti sosok aslinya yaitu arogan, otoriter, korup, menindas dan membiarkan massa pendukungnya tetap dalam himpitan ekonomi, belitan kebodohan dan keterbelakangan, dan sebagainya. Keempat, tipe haji Mabrur. Tipe inilah yang dikehendaki Allah dan kita idamkan bersama. Indikasinya terlihat dari adanya peningkatan ibadah ritual maupun sosial, vertikal maupun horizontal pasca berhaji.
Alangkah ruginya kita melakukan amal ibadah haji dengan bersusah payah, mengerahkan banyak pengorbanan fisik dan materi, namun ke-mabrurannya hilang karena kesalahan motivasi atau niat, seperti riya’ (pamer), ’ujub (membanggakan diri sendiri), takabbur (sombong) dan sebagainya.
Selamat menunaikan ibadah haji, selamat kembali ke tanah air, semoga menjadi haji yang mabrur!!, Hajjan mabruura, wa sa’yan masykuura, dzanban maghfuura, wa tijaratan lan tabuur. *) Komunitas warga Pesantren Darul Hikmah, Yogyakarta. (Sumber : NU Online).
Alangkah ruginya kita melakukan amal ibadah haji dengan bersusah payah, mengerahkan banyak pengorbanan fisik dan materi, namun ke-mabruran-nya hilang karena kesalahan motivasi atau niat, seperti riya’ (pamer), ’ujub (membanggakan diri sendiri), takabbur (sombong) dan sebagainya.
Langkah awal dalam mencapai dan menggapai haji mabrur adalah meluruskan motivasi (niat) dan menanamkan keikhlasan serta ke-tawakalan-nya semata-mata karena Allah. Ciri haji mabrur terlihat
Info DPBNI 35 Edisi 44 / 2011
Berita Duka Cita
Pensiunan Meninggal Dunia Pada Tahun 2011 (Sambungan) NO. 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128
PENSIUNAN HERMANUS SAMODARA RUSLAN SJAHDAN.H SOEKEMI SOETIKNO.R A.A.SOEGIJANTO HARIJONO ADNAN PANIGORO LILIK BASUKI, Drs., MM. HANS W.TANGKERE HADI PURWANTO, Drs., MM. SUPRIYA HIBNU SAROSA M.ANWAR LOEIS A.CHOTIB SARBINI IMAN SYAMSUDDIN PANJAITAN TAMAMIE HAMDANIE SAMIJO AS.SOEPARDJO IMAN SUROSO BAHARUDDIN SUGIRO DJAKFAR ASSIDIKY LAURENTIUS BAMBA JOHNY F.PANGOW MARULI TMP. POHAN, Drs. MUKARNO DARIMAN DARMADI SIROKI DJASMAN SUJANTO SOENGKONO WAHYUDI HIDIR SIREGAR AMIR ABDULLAH BAMBANG POEDJI HARIJANTO,DRS. AIYUB SUFIE. HM NURSINGGIH T.HASBULLAH SENDJAYA ALEN SYAHRIAL HIDAYAT IGOED KASMANTO RIDWAN B.BURHAN JOHNI SOMANTRI, R. ALLER NAINGGOLAN RAHAYU PARDIATI, NY. S.KARTAWINATA ABDUL MAJID TOHA DJAMINGAN RR.D.KAMARUKMI SRI RUMIATI, NY. KASMAN LUKMAN BAHROS,SE
36 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
UNIT
DANA
TANGGAL
MDO PBR TKR MDN YGY PRB GTL JBG MDO UGM SLO PMK BGR BKS MDN BMS JNG KDS SUB PDG JPK MDN BDG TEB PMK HMN BGR BDG KDS JPU SUB KLT MTG MLG BDA BKS PTB RWM BKS FMI SNY SUB BLG YGY MGD GPS TMA JKT BKS BKL PMK
031080 056410 043170 006340 040840 038070 026080 109750 075590 117180 102480 010890 035340 058500 061610 076070 069740 061920 039760 040290 046240 032210 034460 047700 093280 067220 037460 060490 036180 007720 095090 053050 037630 093470 055090 032850 020880 036160 049420 028950 043310 088930 050340 042120 016220 077870 033760 004750 044840 087120 114490
03-01-2011 28-01-2011 11-02-2011 01-03-2011 09-03-2011 30-03-2011 03-04-2011 04-04-2011 05-04-2011 05-04-2011 06-04-2011 07-04-2011 14-04-2011 16-04-2011 16-04-2011 19-04-2011 20-04-2011 22-04-2011 24-04-2011 24-04-2011 25-04-2011 26-04-2011 27-04-2011 27-04-2011 27-04-2011 29-04-2011 01-05-2011 04-05-2011 07-05-2011 08-05-2011 08-05-2011 09-05-2011 12-05-2011 12-05-2011 14-05-2011 17-05-2011 18-05-2011 19-05-2011 20-05-2011 21-05-2011 21-05-2011 23-05-2011 24-05-2011 25-05-2011 28-05-2011 28-05-2011 29-05-2011 30-05-2011 01-06-2011 01-06-2011 01-06-2011
USIA WAFAT 63 68 71 83 72 73 73 56 62 55 49 82 74 69 68 63 65 68 72 72 71 75 68 70 59 69 73 68 74 81 55 70 73 57 67 75 75 74 69 68 71 56 66 72 71 66 75 86 71 60 56
Berita Duka Cita
NO. 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179
PENSIUNAN EDDY SUSANTO ZULKARNAIN MURSALIN.HM BIHDAR ULUS, DRS. SITTI MUHARNI MAMAN DIRDJA WARSIN SOETJIPTO, DRS. SITI FATIMAH MARSUM SARIMIN.H NANIE SUKINIH, NY. M.DJAUHARI ARIFIN SRINING SUKARSI ASRUN AZIS.H BASARI DJAJUS PAIRIN SUMARI M.YUNUS D DASUKI HADI RAHAPTO JUSUF AL SAENONG SRI HENDRAWATI MOHD.SALIM AHMAD SAID BIN DAAN LUKMAN J.HUTASOIT, SE. IZWAR IBRAHIM HASAN BEEG SJAICHONI NURSIAH, HJ.NY. BAMBANG SUPRAPTO YUSUP DJUNAEDI KEMAL F.SOEMARTONO, DRS. SITI RODIYAH M, NY. SUPARDI RS. H NURMATIAS SOEHARMAN BACHRI SYAFRUL PALIN PRIHARTININGSIH, SE. PETRUS PAULUS PITARSONO HOTMAR F. GULTOM ARIFIN SIREGAR ROESLI B.DJEMINTAR DJOKO SUNARKO HARIJONO SLAMET AR KASMAN RAPAN ZAINAL ISMAIL.H H.PAINO.K SOEGIJANTO
UNIT
DANA
TANGGAL
TPR JKT BGR LWK W02 MGD USU BWI JNG SNY PCG CRB PBG JNG PBR JNG SDA KDS MDN SBY PKP TPR CRB MDN BGR SMG KRM KTM KDS TBH BDG MGD PMK TKR DMG PDG TPN SNY MGL FMI SNY W01 W03 CLP JNG JPU KRM MGD BDA SNY SMG
054690 099640 019440 071960 076550 035610 058070 064500 078360 029160 055270 077850 005880 089150 062920 016260 067710 094640 019530 036590 079850 020920 107910 042450 056930 099040 044890 100640 069030 079010 089430 040570 007430 024180 014170 025460 031440 031140 098830 085170 075180 044530 010620 052820 061290 052490 051900 017560 043440 060330 045830
05-06-2011 05-06-2011 08-06-2011 10-06-2011 10-06-2011 13-06-2011 14-06-2011 14-06-2011 14-06-2011 15-06-2011 15-06-2011 22-06-2011 27-06-2011 28-06-2011 29-06-2011 30-06-2011 30-06-2011 30-06-2011 02-07-2011 13-07-2011 13-07-2011 14-07-2011 14-07-2011 16-07-2011 20-07-2011 23-07-2011 27-07-2011 27-07-2011 28-07-2011 29-07-2011 29-07-2011 30-07-2011 31-07-2011 31-07-2011 02-08-2011 02-08-2011 02-08-2011 05-08-2011 06-08-2011 07-08-2011 08-08-2011 09-08-2011 10-08-2011 10-08-2011 10-08-2011 11-08-2011 14-08-2011 18-08-2011 18-08-2011 18-08-2011 19-08-2011
USIA WAFAT 70 51 76 64 64 74 66 65 65 62 69 66 89 55 68 72 67 59 69 74 61 75 48 72 69 58 71 54 67 65 51 69 91 72 69 68 76 77 55 59 63 71 77 70 68 70 68 68 72 69 71
Info DPBNI 37 Edisi 44 / 2011
Berita Duka Cita
NO. 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225
PENSIUNAN DIJON YUSUF SUHERNAWADI TIKSON, DRS. EKO BUDHIE YUWONO ,DRS.MM RUTIYADI JUST KUMAJAS M.ICHSANUDDIN SOFYANSYAH ARPAN NURFATIMAH, NY.HJ MARDJIJO HADISUSANTO TARIPIN, S.Sos. M SOEHOED EDY ASMAWI ARSYAD MANAN HARSONO.H MARZUKI DJOENEID, SH SOEBIJANTO JACK PATTY RANIE E.SUKARDI ADI SOETJIPTO. R ABDUL HAMID HD OO DARSONO SJARIFUDDIN NURDIN KAHARUDDIN B, SE.H ZULKARNAEN SJARIFUDDIN L.B. SUPANDI.HM SADIMAN RIDWAN NYAK ITAM SUPARNO HADI SUWARNO MAAT B.TUGUR MAX DARUSMAN NAINGGOLAN,DRS. BUNADI HADI PRAYITNO MOCHTAROM SOEROSO.H ENTE ACHMAD KAMRUDDIN. H HERIGO RAMBI SOEBROTO PRAWIROHADMODJO SH JASMAN SALEH, SH ARIS MUHADI,IR. SUPRIJADI YUSUF ASRANIANSJAH ACHMAD DASUKI JURIDA MALAON BAHARSON SH AEP SAEPUDIN.H EDY SUBIYANTO
UNIT
DANA
TANGGAL
PMK BKS BGR PCG BIT DMG BMS PBR SRS CRB KWG JKT PMK KRM SNY MJK MAT JNG MDR W09 MJL MLR W07 BKS JPK W05 BDG BDA SMG HMN FMI SMG KDS SMG BDG BMS MKS JPU JNG JPU PMK BMS JPU JPU GRT GRT
053860 096520 084260 029720 043390 047740 023870 030960 077540 103320 023810 015700 039850 071710 045280 038800 052790 033010 023240 043400 061070 016970 062370 062860 074340 035060 052640 057040 027140 031240 087470 027150 076170 038680 022790 041800 058130 038290 051790 072980 060740 025020 068710 056240 058620 105210
22-08-2011 22-08-2011 23-08-2011 25-08-2011 26-08-2011 26-08-2011 27-08-2011 31-08-2011 31-08-2011 01-09-2011 04-09-2011 09-09-2011 11-09-2011 13-09-2011 20-09-2011 21-09-2011 23-09-2011 25-09-2011 28-09-2011 28-09-2011 28-09-2011 29-09-2011 29-09-2011 29-09-2011 29-09-2011 30-09-2011 30-09-2011 03-10-2011 07-10-2011 08-10-2011 09-10-2011 12-10-2011 18-10-2011 21-10-2011 22-10-2011 24-10-2011 25-10-2011 26-10-2011 27-10-2011 29-10-2011 01-11-2011 02-11-2011 02-11-2011 04-11-2011 05-11-2011 05-11-2011
USIA WAFAT 73 55 60 68 72 70 66 75 66 49 74 74 73 65 71 73 70 75 66 72 69 77 68 68 64 74 70 68 69 76 58 75 64 73 71 72 69 73 70 66 65 72 68 70 69 53
Direksi, Staf dan Pegawai Dana Pensiun BNI serta Pengelola Majalah Info DPBNI Ikut Bela Sungkawa Yang Sedalam-dalamnya dan Kami Doakan Semoga Arwahnya Diterima Disisi Tuhan YME. 38 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Galeri Foto
Sekretaris Dewan Pengawas Dana Pensiun BNI, Ibu Lies Purwani (kiri), dan Personel Satuan Pengawas Internal DP BNI (kanan), Berpose sejenak setelah rapat rutin dengan Pengurus DP BNI.
Halal Bihalal Korwil Jakarta Pusat 2 (Wilayah Kemayoran, Senen, Gunung Sahari, Cempaka Putih dan Johar Baru).
Info DPBNI 39 Edisi 44 / 2011
Galeri Foto
Halal Bihalal warga PP BNI Korwil Surabaya, Gresik, Sidoarjo.
Halal Bihalal Pensiunan BNI Yogyakarta.
Halal Bil Halal 1432 H PP BNI Korwil Tangerang
40 Info DPBNI
Edisi 44 / 2011
Galeri Foto
Silaturahim Halal Bi Halal Persatuan Pensiunan Pusat BNI
Ruang tunggu Klinik Swa Indomedika Gedung BNI Basement 1, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat (kanan)
Info DPBNI 41 Edisi 44 / 2011