PENERAPAN VARIASI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL KELAS X DI SMA NEGERI 12 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh SITI NURMILASARI NIM: 109015000154
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Siti Nurmilasari, NIM 1099015000154 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penerapan Variasi Stimulus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X Di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan Pendapatan Nasional melalui variasi stimulus siswa kelas X SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Instrument yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa pretes dan postes, serta instrumen nontes berupa lembar observasi dan lembar wawancara. Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM ≥75. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I skor rata-rata N-Gain sebesar 0,55 (55%) termasuk dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II skor rata-rata N-Gain meningkat menjadi 0,69 (69%) termasuk dalam kategori sedang. Skor rata-rata N-Gain mengalami peningkatan sebesar 0,14 (14%). Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa variasi stimulus memiliki keunggulan, yaitu siswa merasa lebih antusias dan senang mengikuti pelajaran ekonomi, dan proses pembelajaran menjadi tidak monoton sehingga siswa mudah mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh guru.
Kata kunci: Variasi Stimulus, Hasil belajar
i
ABSTRACT
Siti Nurmilasari, NIM 1099015000154 Tarbiyah and Teaching Science Faculty of UIN Syarif Hidayatullah, Application of Stimulus Variation to Improve Student Learning Outcomes on Economics subjects of the Natiunal Income Sbject in Cass X SMA Negeri 12 South Tangerang City. The purpose of this study was to determine the improvement of student learning outcomes in social student subject National Income economy through stimulus variation class X students of SMA Negeri 12 South Tangerang City. The design of this study was Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles. Then the instrument used is a test instrument pretest and posttest, as well as a nontes instrument observation sheets and interview sheet. The indicators of success achieved ≥ 75 KKM. From the results of the study showed that the use of stimulus variation can improve student learning outcomes in social studies-economics, from the results of the study showed that the use of stimulus variation can improve student learning outcomes in social studies-economics. The results showed that the learning outcomes in the first cycle an average score of 0.55 N-Gain (55 %) included in the medium category, while in the second cycle the average score N-Gain increased to 0.69 (69%) included in the medium category. Average score of N-Gain increased by 0.14 (14%). Based on interviews with students stimulus variation has the advantage of, students feel more enthusiastic and happy to follow the economic leassons, and the learning process becomes monotonous so that students easily understand what is being described by teacher.
Keywords : Variation of stimulus, Learning Outcomes
ii
KATA PENGANTAR Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman. Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan judul “Penerapan Variasi Stimulus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X Di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan” dapat diselesaikan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Anissa Windarti, M.Sc pembimbing skripsi, yang senantiasa memberikan nasehat, saran dan kritik membangun dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah. 5. Bapak H. M. Syamsudin HS. S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang telah mengijinkan penulis melakukakan kegiatan penelitian disekolah yang bapak pimpin.
iii
6. Ibu Evi Sofiati Idris, S.Pd sebagai Guru Bidang Studi Ekonomi SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam melakukan kegiatan penelitian. 7. Kepada seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang senantiasa memberikan motivasi dan kritik membangun untuk menyelesaikan tugas penulis. 8. Siswa-siswi SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan khususnya kelas X-6 yang telah membantu penulis saat proses pengumpulan data. 9. Teman-teman (Anindita Chairilina dan mizi ) dan teman-teman PPKT Tahun 2013 (Ana, Dita, Kokom, Vila, Ical, dan Rizky) yang telah membantu penulis untuk melakukan observasi. 10. Sahabat-sahabat terbaikku (Ami, Reni, Seli, Yuni, Lia, Euis) yang selalu memotivasi penulis dalam menyusun skripsi. 11. Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS yang tiada hentinya memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini terima kasih atas motivasi dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis. 12. Ayahanda Suwarta dan Ibunda Encung tercinta, yang selalu meneteskan air mata di dalam do`anya demi anaknya tersayang, yang
telah mengasuh,
mendidik, membimbing, dan berkorban baik moril maupun materil, sehingga penulis bisa kuliah di kampus tercinta ini. 13. Kakak-kakakku Romlah, Arlan, Ahwadi, Eeng, dan Awaludin tiada hentinya memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas doa dan dukungannya. 14. Kekasih hati calon imam masa depan yang tiada hentinya memberikan suport dan do`a yang tidak pernah henti-hentinya. Dan yang selalu ada disaat penulis kehilangan semangat, yang telah membuat hari-hari penulis selalu bahagia terima kasih untuk semuanya yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan saran dan iv
nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, 27 Maret 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ . xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
7
C. Pembatasan Fokus Masalah .......................................................
7
D. Rumusan Masalah ......................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR A. Deskripsi Teori ...........................................................................
10
1. Tinjauan Teoritis tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus ……………………………………………………. 10 a. Pengertian Keterampilan Dasar Variasi Stimulus ............. 10 b. Tujuan dan Manfaat Variasi Stimulus................................ 12 c. Prinsip Penggunaan Variasi Stimulus ................................ 13 d.Teknik-Teknik Variasi stimulus …………………………
14
2. Hakikat Belajar ...................................................................... 18 1. Pengertian Belajar ............................................................. 18 2. Ciri – Ciri Belajar .............................................................. 19 3. Prinsip – Prinsip Belajar ................................................... 20 4. Tipe Kegiatan Belajar ........................................................ 20 5. Hasil Belajar ...................................................................... 22 3. Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................................... 25 1. Hakikat dan Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 25
vi
2. Karakteristik IPS ............................................................... 26 3. Tujuan IPS ......................................................................... 27 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................
28
C. Kerangka Berpikir ......................................................................
29
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
33
B. Metode Penelitian........................................................................
34
C. Subjek Penelitian .......................................................................
37
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................
37
E. Tahapan Penelitian Tindakan .....................................................
37
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..............................
42
G. Data dan Sumber Data ..............................................................
43
H. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………..
43
I. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................
44
1. Instrumen Tes .........................................................................
44
2. Instrumen Nontes ..................................................................
47
a. Pedoman Observasi Guru pada KBM ................................
47
b. Pedoman Wawancara .........................................................
50
c. Dokumentasi ………………………………………………
50
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .........................................
50
1. Uji Validitas .........................................................................
51
2. Uji Reliabilitas ......................................................................
51
3. Pengujian Taraf Kesukaran ..................................................
53
d. Daya Pembeda ......................................................................
53
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ...........................
54
1. Kegiatan Belajar Mengajar ...................................................
54
2. Tes Hasil Belajar ...................................................................
55
L. Indikator Keberhasilan ...............................................................
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................
57
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan ….
57
vii
2. Visi, Misi dan Tujuan ……………………………………….. 58 3. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran ………………………….
60
4. Data Sekolah ………………………………………………… 62 1. Identitas Sekolah ………………………………………… 62 2. Identitas Kepala Sekolah ………………………………... 63 B. Deskripsi Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan .......................................................................................
65
C. Pemeriksaan Keabsahan Data …………………………………..
65
D. Analisis Data …………………………………………………. ..
66
1. Siklus I ...................................................................................
66
2. Siklus II ..................................................................................
75
3. Hasil Wawancara ...................................................................
83
a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi ........................
83
b. Hasil Wawancara Siswa ....................................................
84
D. Pembahasan ................................................................................
84
E. Keterbatasan dalam Peneltian .....................................................
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
87
B. Saran ...........................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 92
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 2.1 : RPP Pertemuan Ke-1 Lampiran 2.2 : RPP Pertemuan Ke-2 Lampiran 3.1 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus I Lampiran 3.2 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus II Lampiran 3
: Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus I
Lampiran 4
: Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus II
Lampiran 3.3 : Soal Pretes dan Postes Siklus I Lampiran 3.4 : Soal Pretes dan Postes Siklus II Lampiran 4.1 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 4.2 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 5.1 : Lembar Observasi Guru Lampiran 5.2 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Lampiran 5.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Lampiran 6.1 : Lembar Observasi Siswa Lampiran 6.2 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I Lampiran 6.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II Lampiran 7.1 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Pra Penelitian) Lampiran 7.2 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Setelah Penelitian) Lampiran 7.3 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian) Lampiran 7.4 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Setelah Penelitian) Lampiran 8.1 : Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar Lampiran 9.1 : Catatan Lapangan
ix
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian ……………………………………………….. 34 Tabel 3.2 : Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ……………………………. 37 Tabel 3.3 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I …………….. 44 Tabel 3.4 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus II ……………. 45 Tabel 3.5 : Kisi-kisi Lembar Obsevasi Guru ……………………………….. 47 Tabel 3.6 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa …………………………….. 49 Tabel 3.7 : Kisi-Kisi Lembar Wawancara Siswa …………………………… 50 Tabel 3.8 : Interpretasi Tingkat Kesukaran ……………………………….... 53 Tabel 3.9 : Persentase Observasi …………………………………………… 55 Tabel 3.10 : Persentase N-Gain ……………………………………………… 56 Tabel 4.1 : Data Guru dan Tenaga Kependidikan ………………………….. 63 Tabel 4.2 : Data Siswa Menurut Jenis Kelamin ……………………………. 63 Tabel 4.3 : Data Sarana dan Prasarana ……………………………………... 64 Tabel 4.4 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I ………..
68
Tabel 4.5 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa ………………..
71
Tabel 4.6 : Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus I ……………. 72 Tabel 4.7 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II ………. 76 Tabel 4.8 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus ……….. 79 Tabel 4.9 : Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II ………………………… 80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Kerangka Berfikir …………………………………………
29
Gambar 3.1
: Model Penelitian Tindakan Kelas …………………………
36
xi
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 : Persentase N-Gain Siklus I ……………………………………
74
Grafik 4.2 : Persentase N-Gain Siklus II …………………………………..
81
Grafik 4.3 : Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II ………
85
xii
BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting bagi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju apabila sumber daya manusianya tinggi. Dengan sumber daya manusia yang tinggi maka suatu bangsa dapat mengembangkan berbagai potensi alam maupun teknologi. Pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan tangguh. Oleh karena itu perlu perhatian yang cukup besar dari berbagai elemen bangsa untuk kemajuan pendidikan nasional. Pendidikan memerlukan berbagai perbaikan dari berbagai aspek. Hal ini harus dilakukan secara berkesinambungan, karena pendidikan bersifat dinamis tidak statis sesuai dengan perkembangan zaman. Keberhasilan pendidikan tentunya ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya guru yang professional. Guru harus menghargai siswa sebagai subjek pendidikan sebagai sumber daya manusia yang potensial dan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh karena setiap siswa mempunyai kemampuan bakat dan prestasi yang beragam. Siswa perlu dikelola dan dikembangkan dengan terencana dan terprogram dengan baik sehingga kemampuan bakat dan potensinya dapat meningkat secara maksimal. Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara lancar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, ada siswa yang cepat menangkap apa yang dipelajari tetapi ada
1
2
juga yang merasa sulit. Atas dasar itulah dapat dipahami bahwa dalam aktivitas
belajar
mengajar
terdapat
berbagai
masalah
atau
problematika, misalnya dalam hal semangat yang terkadang tinggi tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi, itulah kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar mengajar. Kegiatan mengajar merupakan tugas professional, sehingga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru hendaknya terencana dan perlu dikelola sebaik mungkin sesuai dengan prinsifprinsif mengajar dan manajemen pembelajaran yang baik, apalagi kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan hal yang sangat strategis
sebagai
usaha
sistematik
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran. Dalam rangka menyajikan dan menyampaikan materi pelajaran seorang guru hendaknya mempunyai beberapa keterampilan dasar. Menurut Moh. Uzer Usman keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki guru antara lain: “Keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar perseorangan.”1 Keterampilan dasar variasi stimulus merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, sebab seorang guru yang professional harus memiliki keterampilan dalam proses pengelolaan pembelajaran, termasuk variasi strategi dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru merupakan faktor yang sangat strategis dalam upaya menigkatkan keefektivan pembelajaran, agar proses belajar mengajar bisa lebih bermakna dan dapat mencapai hasil yang optimal. Pembelajaran juga akan efektif dan bermakna jika dalam pembelajaran 1
h.74
Uzer Usman, Menjadi guru professional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.1,
3
tersebut, siswa menjadi lebih mudah dan aktif dalam memahami pelajaran, sehingga dengan pembelajaran itu pula siswa menjadi senang, semangat, termotivasi untuk terus belajar dan tidak mudah jenuh. Kenyataan yang terjadi, tidak sedikit guru yang kurang memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang efektif dan bermakna, sehingga hasilnya kurang maksimal dalam meningkatkan potensi anak didik. Hal ini terjadi karena mayoritas para guru hanya terus berupaya meningkatkan kualitasnya pada pengembangan bidang studi, tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan teknis atau keterampilan mengajarnya. Akhirnya, para guru hanya tampil memukau dalam menyampaikan materi pembelajaran, tetapi hasilnya kurang maksimal akibat dari belum optimalnya para guru dalam mengembangkan keterampilan teknis dalam pembelajaran, yang salah satunya adalah kemampuan mengadakan variasi stimulus dalam pembelajaran. Padahal
dalam
konteks
pembelajaran
efektif,
selain
kemampuan mengembanngkan bahan studi, para guru juga dituntut untuk mampu juga mengembangkan aspek lainnya. Aspek lain yang dimaksud
tentu
saja
berkaitan
dengan
berbagai
kemampuan
pengembangan strategi, metode, dan teknis pembelajaran yang dampaknya juga sangat besar dalam menentukan hasil pembelajaran. Kemampuan guru mengembangkan strategi dan metode pembelajaran inilah yang hampir dirasakan oleh para pengelola satuan pendidikan di berbagai daerah, termasuk diwilayah Tangerang Selatan, sehingga berdampak pada rendahnya kualitas hasil pembelajaran. Padahal, dengan kemampuan inilah yang paling besar dampaknya dalam menentukan kualitas pembelajaran. Sebab, pada aspek inilah, kemampuan guru akan teruji apakah mampu mendesain pembelajaran yang berkualitas atau tidak? Termasuk kemampuan guru dalam
4
menjalankan peran dan fungsinya sebagai educator, motivator, facilitator, dan demonstrator yang handal dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk tampil sebaik mungkin menjalankan peran dan fungsinya, baik sebagai motivator, fasilitator, maupun sebagai innovator dalam rangka mendorong, membimbing dan memfasilitasi belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah guru dituntut untuk memiliki beberapa keterampilan dasar dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa didalam kelas, termasuk didalamnya mengadakan variasi stimulus. Setiap langkah kegiatan pembelajaran seorang guru dituntut untuk selalu terampil dan dapat melakukan berbagai macam cara didalam proses mengajar, tentunya dengan memiliki berbagai macam keterampilan dasar mengajar. Salah satunya adalah keterampilan mengadakan variasi stimulus untuk memberikan rangsangan belajar terhadap siswa. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2 Untuk
memenuhi
tujuan
pendidikan
tersebut
maka
diselenggarakan rangkaian kependidikan secara sengaja, terarah, terencana, berjenjang dan sistematis melalui pendidikan formal seperti sekolah. Pendidikan yang diperoleh melalui sekolah diharapkan 2
Himpunan Perundang-Undangan RI tentang: Sistem Pendidikan Nasiona (SISDIKNAS) Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 Beserta Penjelasannya, (Bandung: NUANSA AULIA, 2008), hal. 12
5
mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan berwawasan sehingga dapat membentuk peradaban manusia yang bermartabat. Keadaan di lapangan menunjukan masih banyak guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang belum dapat mengembangkan variasi stimulus secara optimal di dalam proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran ekonomi, sehingga kualitas pendidikan masih rendah. Pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan faktual maupun dengan menggunakan pendekatan koseptual kurang dapat mengembangkan perbendaharaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tetap dimiliki siswa. Pembelajaran seperti itu bukan hanya membuat bosan para peserta didik, tetapi membuat pelajaran menjadi tidak menarik perhatian sehingga siswa tidak memiliki sikap antusias terhadap proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dari data ulangan harian ekonomi hasil belajar siswa kelas X-6 belum optimal karena 13 siswa dari 30 siswa memperoleh nilai mata pelajaran ekonomi di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yang terdiri dari 4 orang siswa mendapatkan nillai 66, 2 orang siswa mendapatkan nilai 50, 4 orang mendapatkan nilai 45 dan 3 orang siswa mendapatkan nilai 40. Sedangkan untuk KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran ini siswa diharuskan memperoleh nilai tidak kurang dari 70. Penyebab dari kondisi tersebut mungkin karena masih menggunakan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa yang berakibat pada kurang optimalnya pemahaman dan hasil belajar. “Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam
6
penyajian kegiatan belajar”.3 “Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik agar selalu antusias, tekun dan penuh
partisipasi”.4
Dalam
model-model
pembelajaran
yang
berkembang belakangan ini, keterampilan ini sangat penting terutama dalam upaya mengimplementasikan kurikulum KTSP. Untuk itulah, dalam konteks ini guru perlu menjaga agar iklim belajar tetap kondusif dan menyenangkan. Dengan demikian, guru dapat menggunakan variasi stimulus pada waktu bertatap muka dengan siswa didalam kelas atau pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. Yang paling terpenting dalam melakukan interaksi dengan siswa jangan monoton, sebisa mungkin melakukan interaksi secara berbeda-beda sehingga siswa selalu terangsang untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya variasi stimulus yang diberikan oleh guru secara psikis anak menerimanya dalam berbagai respon sesuai dengan iklim situasi dan kondisi belajar yang tercipta. Semakin banyak pengalaman anak dalam belajar maka akan berkembang keterampilan fisik, kerja, berfikir, kekayaan intelektual dan spiritual sebagai kekayaan kepribadian yang diharapkan. Semakin banyak pengalaman belajar melalui berbagai rangsangan, maka semakin banyak pula respon
yang
diberikan
untuk
mengembangkan
watak
dan
kepribadiannya. Pemberian rangsangan kepada anak dalam proses belajar mengajar, maka akan mempengaruhi perubahan pola atau cara belajar dan tingkah laku anak. Penggunaan Variasi Stimulus terhadap proses pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat mendorong siswa lebih aktif dan lebih memahami pelajaran yang telah disampaikan. 3
J.J. Hasibuan & Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya.1995) cet.6 hal. 64 4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya.2005) cet I hal.78
7
Berangkat dari hal itulah, penulis merasa perlu untuk menelusuri hal tersebut dalam sebuah penelitian, guna mendapatkan gambaran dan informasi yang benar dan mendalam tentang kondisi pembelajaran diatas dengan mengangkat sebuah judul penelitian “Penerapan Variasi Stimulus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan”.
C. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Hasil belajar ekonomi yang diperoleh siswa masih banyak yang di bawah ketuntasan kriteria minimum(KKM) yang telah ditentukan. 2. Banyak guru yang kurang memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang efektif dan bermakna. 3. Belum optimalnya para guru dalam mengembangkan keterampilan teknis dalam pembelajaran. 4. Banyaknya guru yang masih kurang memperhatikan pentingnya penggunaan variasi stimulus dalm pembelajaran. 5. Banyak
guru
yang kurang memperhatikan
bahwa
dengan
menggunakan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 6. Banyak guru yang belum memiliki kemampuan teknis atau keterampilan dalam mengajar D. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan penelitian ini dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda, maka penulis memberikan batasanbatasan masalah yaitu: 1. Banyaknya guru yang masih kurang memperhatikan pentingnya penggunaan variasi stimulus dalam pembelajaran.
8
2. Banyak
guru
yang kurang memperhatikan
bahwa
dengan
menggunakan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. E. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Penerapan Variasi Stimulus dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi dengan konsep Pendapatan Nasional pada siswa Kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan? F. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan Variasi Stimulus. G. Manfaat Penleitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya suatu kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis ataupun secara praktis, manfaat-manfaat tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan serta memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran IPS (Ekonomi), terutama dalam hal penerapan variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi. 2. Manfaat Praktis a) Bagi
siswa,
dapat
memberikan
suasana
belajar
yang
menyenangkan sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dan siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
9
b) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agar dapat tercipta suasana pembelajaran yang efektif. c) Bagi Sekolah, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dapat tercapai. d) Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman yang berharga.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Teoritis tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus a. Pengertian Keterampilan Dasar Variasi stimulus Keterampilan dasar variasi stimulus menurut Wina Sanjaya adalah keterampilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.1 Sedangkan menurut Moh Usman adapun keterampilan dasar mengajar yang harus digunakan guru adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Keterampilan Bertanya (Questioning Skills) Keterampilan memberikan penguatan (Reinforcement Skills) Keterampilan mengadakan variasi (Variation Skills) Keterampilan menjelaskan ( Explaining Skills
1
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008), h.166
10
11
4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (Set Induction and Closure) 5. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 6. Keterampilan mengelola kelas, dan 7. Keterampilan mengajar perseorangan2 Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh, dari 8 keterampilan mengajar di atas sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran. Dalam skripsi ini penulis membahas tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus. Variasi
dalam
pembelajaran
dapat
diartikan
sebagai
“Perubahan kegiatan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar”3. Definisi yang hampir sama juga dirumuskan oleh J.J. Hasibuan & Moedjiono yang mengatakan bahwa “Variasi stimulus adalah perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukan ketekunan, perhatian, keantusiasan, serta berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar”.4 Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan variasi stimulus adalah keterampilan guru untuk melakukan perubahan kegiatan dalam proses pembelajaran agar tetap menarik perhatian, tidak membosankan, meningkatkan semangat,
2
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), cet.1,
h. 74 3
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), cet.2, h. 78 4 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung, Remaja Rosdakarya,1995), Cet. 6, h. 64
12
motivasi dan ketekunan serta menambah gairah dan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Tujuan dan Manfaat Variasi Stimulus Tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut: a. “Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan; b. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru”.5 Tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut: “1) meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi
standar
yang
relevan:
2)
memberi
kesempatan
bagi
perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran”.6 Selain tujuan yang telah diuraikan di atas, Syaiful Bahri Djamarah
juga
merumuskan
beberapa
tujuan
mengadakan
keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut: a) Meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi proses belajar mengajar; b) Memberi kesempatan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui eksplorasi dan penyelidikan terhadap situasi yang baru; c) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah melalui penyajian gaya mengajar yang bersemangat dan antusias sehingga meningkatkan iklim belajar siswa; d) Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual: dan
5
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.
1, h. 84 6
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h. 78
13
e) mendorong anak didik untuk belajar dengan melibatkannya dalam berbagai pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.7 Dari beberapa tujuan yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan keterampilan dasar variasi stimulus adalah sebagai berikut: a) untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa dalam proses belajar mengajar; b) untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar pada siswa; dan c) untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya. Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami bahwa manfaat keterampilan dasar variasi stimulus adalah sebagai berikut: a) dapat memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran; dan b) dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan
dan
kemampuannya. c. Prinsip Penggunaan Variasi Stimulus Menurut Syaiful Bahri Djamarah prinsip penggunaan variasi stimulus adalah sebagai berikut: a. Dalam penggunaan keterampilan variasi stimulus sebaiknya semua jenis variasi stimulus itu digunakan, disamping juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi. b. Menggunakan
variasi
stimulus
secara
social
dan
berkesinambungan, sehingga momen proses mengajar yang utuh tidak rusak dan perhatian anak didik serta proses belajar tidak terganggu. c. Penggunaan komponen variasi stimulus harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru. Karena itu, memerlukan 7
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.1, hlm.125
14
penggunaan yang luwes dan spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima. Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu: 1) keterlibatan siswa; dan 2) umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.8 Sedangkan menurut J.J Hasibun dan Moedjiono prinsip-prinsip yang perlu dipahami adalah sebagai berikut: a. Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif. b. Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat. c. Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan sebelumnya. d. Penggunaan
komponen
variasi
harus
luwes
dan
spontan
berdasarkan balikan siswa.9 Dari beberapa prinsip penggunaan variasi stimulus yang dipaparkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Sebaiknya dalam menggunakan variasi stimulus harus digunakan secara baik dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung. 2. Sebaiknya
dalam
menggunakan
variasi
stimulus
harus
menggunakan semua jenis variasi stimulus. 3. Sebaiknya semua penggunaan komponen-komponen variasi harus benar, efektif, luwes dan spontan berdasarkan balikan siswa.
d. Teknik-Teknik Variasi Stimulus Untuk menjaga agar proses pembelajran tetap kondusif dan menyenangkan, maka menurut Uzer Usman ada beberapa teknik variasi stimulus yang dapat dilakukan: a. Variasi dalam cara mengajar guru: 1) Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
8
Syaiful Bahri Djamarah, Ibid, 125-126 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung, Remaja Rosdakarya,1995), Cet. 6, h. 66 9
15
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu. 2) Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing) Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru. Misalnya dengan perkataan “Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah”, ini penting sekali”, atau “perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti. 3) Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence) Adanya kesenyapan, kebisuan, atau “Selingan diam” yang tibatiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa sebab perubahan stimulus dari adanya suara kepada keadaan tenang atau senyap, atau dari adanya kesibukan atau kegiatan lalu dihentikan akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang terjadi. 4) Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunjukan adanya hubungan yang intim dengan mereka, sedangkan kontak pandang dapat digunakan
untuk
menyampaikan
informasi
dan
untuk
mengetahui perhatian atau pemahaman siswa. 5) Gerakan badan mimik Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya ialah untuk menarik perhatian dan menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya tersenyum, mengerutkan dahi,
16
cemberut, menaikan alis mata, untuk menunjukan kagum, tercengang atau heran. Gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam-macam, misalnya menganggukan, menggeleng, mengangkat atau menganggukan kepala untuk menunjukan setuju atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk menunjukan ukuran, jarak arah ataupun menjentik untuk menarik perhatian serta menggoyangkan tagan dapat berarti “tidak”, mengangkat tangan keduanya dapat berarti “apa lagi”.10 b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran: 1) Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids): Alat atau media yang termasuk kedalam jenis ini ialah yang dapat dilihat, antara lain grafik, bagan, poster, diorama, spesimen, gambar, film, dan slide. 2) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar ( auditif aids) Suatu guru termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas, seperti; rekaman suara, suara radio, musik, dan sebagainya dapat dipakai sebagai penggunaan indera dengar yang divariasikan dengan indera yang lain. 3) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba (Motorik); Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik
perhatian
siswa
dan
dapat
membentuk
dan
memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun secara kelompok. 4) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba, (audio-Visual aids) Penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi karena melibatkan semua indera yang kita miliki, media yang termasuk disini adalah film, televisi radio, slide projector yang
10
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya), Cet.1, h. 85
17
diiringi penjelasan guru dan cara penggunaannya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang hendak dicapai.11 Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids) yaitu alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah yang dapat dilihat. Dalam penelitian ini menggunakan alat atau media slide. c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa: 1) Pola guru-murid Merupakan komunikasi sebagai aksi (Satu arah) 2) Pola guru-murid-guru Ada balikan (Feedback) bagi guru, tidak ada interakasi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi). 3) Pola-guru-murid-murid Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain. 4) Pola guru-murid,murid-guru,murid-murid Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid (komunikasi sebagai transaksi, multiarah). 5) Pola Melingkar Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.12 Variasi pola interaksi yang diharapkan adalah Pola-gurumurid-guru yaitu ada balikan (Feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (Komunikasi sebagai interaksi. Alasan mengapa memilih
pola
tersebut,
diharapkan
setelah
pembelajaran
menggunakan variasi tersebut siswa dapat memahamai apa yang disampaikan oleh guru dan ada balikan yang diterima oleh guru juga yaitu hasil belajar siswa yang diatas KKM.
11 12
Uzer Usman, Ibid, h. 86-87 Uzer Usman, Ibid, h. 87-88
18
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu: 1. Variasi dalam gaya mengajar 2. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengaajaran 3. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa .13 Dari berbagai teknik-teknk keterampilan variasi stimulus yang telah dipaparkan diatas dapat dipahami bahwa seorang guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik-teknik yang akan digunakan dalam memberikan variasi stimulus dalam proses pembelajaran. Hal ini bertujuan agar situasi pembelajaran khususnya siswa lebih menunjukan rasa antusias, penuh gairah, dan terhindar dari kebosanan serta tidak mudah jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. 2. Hakikat Belajar 1. Pengertian Belajar Kita tentu sering mendengar atau menjumpai istilah belajar. Kata belajar, secara efektif telah kita kenal sejak bersekolah di Kelompok Bermain ataupun Taman Kanak-Kanak (TK). Dalam pespektif psikologi, belajar merupakan satu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. “Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun”.14 Adapun menurut Uno “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.15
13
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.1, hlm. 124 14 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Rineka Cipta,2009), h. 9 15 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 22
19
Sedangkan menurut Iskandar bahwa “belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup”.16 “Belajar adalah Perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman”.17 Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah setiap perubahan pada diri seseorang baik prilaku maupun sikap yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman yang pernah dijalani. 2. Ciri – Ciri Belajar Terdapat ciri-ciri dalam proses belajar mengajar menurut Syaiful Bahri
yaitu: (1) Belajar memiliki tujuan, (2) ada suatu
prosedur yang direncanakan, (3) kegiatan belajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus, (4) ditandai dengan aktivitas anak didik, (5) kegiatan belajar membutuhkan disiplin, (6) ada batas watu, dan (7) evaluasi.18 Terdapat ciri-ciri dalam proses belajar mengajar menurut pupuh yaitu sebagai berikut: a. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk anak dalam suatu perkembangan tertentu. b. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah metode dan teknik yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik, adanya aktivitas
anak
didik
merupakan
syarat
mutlak
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. d. Aktor guru yang cermat dan tepat. 16
Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, ( Jakarta:Gaung Persada Press,2009), h.102 17 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), h. 89 18 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi (Jakarta:Rineka Cipta,2006), h. 39
bagi
20
e. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masing-masing. f. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran g. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.19 Dari ciri-ciri belajar yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar bertujuan untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu dan anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Masalah evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan. 3. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar b. Sesuai hakikat belajar c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari d. Syarat keberhasilan belajar.20 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar itu harus berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatab langsung/berpengalaman, pengeluaran, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual. 4. Tipe Kegiatan Belajar Menurut Gagne tipe-tipe kegiatan belajar dibagai menjadi delapan yaitu :
19
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 11 20 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta:PT. Rineka Cipta,2010), h. 27
21
a. Belajar Isyarat (Signal Learning) Tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespon suatu isyarat. Jadi respon yang dilakukan itu bersifat umum, kabur dan emosional. Tipe kegiatan belajar ini menekankanbelajar sebagai usaha merespons tanda-tanda yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran. Seperti menutup mulut dengan jari telunjuk, melambaikan tangan dll. b. Belajar Stimulus – Respons (Stimulus Respons Learning) Tipe ini berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara sadar
melakukan
respons
tepat
terhadap
stimulus
yang
dimanipulasi dalam situasi pembelajaran, misalnya mencium bau masakan sedap, keluar air liur. c. Belajar Rangkaian (Chaining) Tipe ini berkaitan dengan kegiatan peserta didik menyusun hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai respon yang berkaitan dengan stimulus tersebut. Hal ini terjadi dalam rangkaian motorik ; seperti gerakan dalam mengikat sepatu, makan, minum, atau gerakan verbal seperti selamat tinggal, bapakibu. d. Asosiasi Verbal (Verbal Association) Tipe ini berkaitan dengan upaya peserta didik menghubungkan respons dengan stimulus yang disampaikan secara lisan. Seperti suatu kalimat “unsur itu berbangun limas” e. Belajar Diskriminasi (Discrimination Learning) Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian. Seperti membedakan berbagai bentuk wajah, bintang, atau tumbuhtumbuhan. f. Belajar Konsep (Concept Learning) Tipe ini belajar menggunakan konsep. Konsep diperoleh dari membuat tafsiran terhadap fakta dan realita. Dengan konsep dapat digolongkan binatang bertulang belakang, menurut ciri-ciri khusus
22
(Kelas), seperti kelas mamalia, reptilian, amphibian, burung, dan ikan. g. Belajar Aturan (Rule Learning) Tipe belajar ini banyak terdapat dalam semua pelajaran disekolah, seperti benda memuai jika dipanaskan, besar sudut dalam segitiga sama dengan 180 derajat. h. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning) Tipe ini berhubungan dengan kegiatan peserta didik menghadapi persoalan dan memecahkannya sehingga pada akhirnya peserta didik memiliki kemampuan atau kecakapan dalam pemecahan masalah.21 Dari penjelasan tipe-tipe di atas maka pembelajaran IPS termasuk dalam tipe belajar konsep (Concept Learning) karena pelajaran IPS mempelajari konsep-konsep tentang fakta atau realita yang ada di dalam masyarakat. 5. Hasil Belajar “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar baik dengan ulangan maupun tes. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pembelajaran dalam periode tertentu dan merupakan puncak dari proses belajar”.22 Menurut Djamarah dan Zain, “hasil belajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material-substansial, strukturalfungsional, maupun behavior”.23 “Perubahan perilaku tersebut tampak dalam penguasaan siswa pada pola-pola tanggapan ( respons) baru terhadap lingkungannya yang berupa keterampilan (Skill), kebiasaan 21
Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h.
22
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan pembelajaran .(Jakarta Rineka Cipta, 1999), Cet.
40-42
6, h. 3
23
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet 3, h. 11
23
(habit), sikap atau pendirian (attitude), kemampuan (ability), pengetahuan
(knowledge),
pemahaman
(understanding),
emosi
(emotion) apresiasi (appreciation), jasmani dan etika atau budi pekerti, serta hubungan sosial”.24 Hasil belajar tampak sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan lain sebagainya. Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan pengetahuannya serta keterampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan produk dari suatu proses belajar yang dapat dilihat dari perubahan kondisi pribadi pelaku pembelajaran dari yang semula tidak tahu menjadi tahu dan dapat dilihat dari kemampuankemampuan tertentu. Hasil belajar tampak dalam suatu prestasi yang diberikan oleh siswa yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diketahui dari proses penilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tuga ranah hasil belajar harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut, yakni hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun, sesuai dengan tujuan penelitian yang 24
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis si Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 15
24
dilakukan maka peneliti membatasi teori hasil belajar hanya pada hasil belajar kognitif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, adapun faktor-aktor itu digolongkan sebagai berikut: 1. Faktor internal a. Faktor Fisiologis, secara umum kondisi fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. b. Faktor Psikologis, setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil
belajarnya
masing-masing.
Faktor
psikologis
itu
diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi dan kognitif dan daya nalar. 2. Faktor eksternal a. Faktor Lingkungan, kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan sosial aik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. b. Faktor Instrumental, adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
25
dirancang. Faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.25 Faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku seorang anak dimana seorang anak itu di didik sedangkan lingkungan sosial budaya, sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma sosia, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya sangat erat kaitannya yang bersifat saling mendukung. Dalam faktor internal terdapat fisiologis dan psikologis siswa yang didukung oleh faktor eksternal. Oleh karena itu, lingkungan yang merupakan bagian dari faktor eksternal dan metode belajar yang merupakan bagian dari pendekatan belajar perlu dperhatikan dengan seksama dalam penerapannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar siswa yang akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Hakikat dan Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial sudah kita kenal sejak kita duduk di bangku sekolah dasar (SD), dan biasanya IPS ini menyangkut masalahmasalah sosial yang ada di dalam masyarakat. Di dalam suatu kajian ilmu sosial sering terdapat istilah-istilah yang beragam maknanya pun beragam beragam juga tapi substansinya hampir sama. “Isilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial (Social Studies), ilmu-ilmu sosial (social sciences) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS)’.26
25
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,2010), h. 24 26 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 3, h. 172
26
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politk, hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.27 Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial, seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya yang memiliki tujuan yang penting bagi pendidikan. 2. Karekteristik IPS Konsep IPS diantaranya meliputi: (1) interaksi, (2) saling ketergantungan,
(3)
kesinambungan
dan
perubahan,
(4)
keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik dan konsesus, (6) pola (patron), (7) tempat, (8) kekuasaan (power), (9) nilai kepercayaan, (10) keadilan
dan
pemerataan,
(11)
kelangkaan
(scarcity),
kekhussusan, (13) budaya (culture), dan (14) nasionalisme.
(12)
28
Mata pelajaran IPS memiliki karakteristik yang berbeda dengan disiplin ilmu-ilmu yang lainnya, biasanya disiplin ilmu lain bersifat motorik. Adapun karakteristik mata pelajaran IPS menurut Trianto antara lain sebagai berikut: a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah,
ekonomi,
dan
politik,
kewarganegaraan,
sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
27 28
Trianto, Ibid, h. 171 Trianto, Ibid, h. 173
27
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdidipliner dan multidisipliner. d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan struktur, proses dan masalah sosial upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan. e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.29 3. Tujuan IPS Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
bertujuan
untuk
mengembangkan kemampuan berfikir, sikap, dan nilai peserta didik sebagai sosial budaya. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.30 Adapun tujuan IPS dapat disimpulkan yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan – pengetahuan sosial yang bermanfaat dalam kehidupan yang nantinya diterapkan di masyarakat.
29
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. I, h. 126 30 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 3, h. 174
28
b. Membekali
peserta
mengidentifikasi,
didik
menganalisa
dengan dan
kemampuan menyusun
untuk
alternative
pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di dalam masyarakat. c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian. d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan. e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi. Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan. B. Hasil Penelitian yang Relevan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap relevan sebagai acuan penelitian. -
Penelitian yang dilakukan oleh Euis Azizah (2011), mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul
“
Urgensi
Penggunaan
Variasi
Stimulus
Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura”. Dari
hasil
penelitiannya
disebutkan
bahwa
dalam
proses
pembelajaran dengan menggunakan variasi stimulus dapat membuat perhatian siswa semakin meningkat dan terpelihara, motivasi belajar yang semakin tinggi, dan semangat belajar semakin tumbuh dalam diri siswa. Bahkan siswa semakin antusias
29
dalam mengikuti dan memperhatikan proses pembelajaran materi IPS Ekonomi.31 -
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yusuf (2011), Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang berjudul ” Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam Membuat Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA N 11 Semarang”. Dari hasil penelitian disebutkan bahwa Dengan melihat hasil pengujian hipotesis variabel persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam membuat variasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan variabel motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada taraf signifikansi 0, 01 dan 0, 05 keduanya menunjukan signifikan, berarti variabel persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam membuat
variasi
pembelajaran
pendidikan
agama
Islam
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.32
C. Kerangka Berfikir Variasi stimulus adalah Keterampilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukan sikap antusias, dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran. Melalui penggunaan variasi stimulus terdapat beberapa kegunaan yaitu: a) untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa dalam proses belajar mengajar; b) untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar pada siswa; dan c) untuk memberi 31
Euis Azizah, Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura (Skripsi IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011) 32 Ahmad Yusuf “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam Membuat Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap MotivasiBelajar Siswa Kelas XI SMA N 11 Semarang
30
kesempatan
kepada
siswa
untuk
belajar
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan dan kemampuannya. Saat ini pendidikan dapat mentransfer ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya secara tepat, sehingga anak didik kelak dapat bertanggung jawab, mandiri, berperilaku baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya. Oleh karena itu kesiapan guru dari segala aspek baik dari segi mental, kompetensi sebagai guru yang professional, kepribadian, perilaku serta keterampilan dasar mengajar. Variasi stimulus harus dimiliki seorang guru, agar tercapai target pembelajaran, sehingga pembelajaran terhindar dari kebosanan dan kejenuhan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan terciptanya siswa yang berprestasi. Demikian halnya dengan pelajaran ekonomi, diharapkan siswa tidak hanya sebatas memahami konsep pelajaran dan materi-materi ekonomi
saja.
Namun
lebih
ditingkatkan
lagi
pada
proses
pengaplikasiannya. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya kecerdasan siswa, bakat siswa, kemampuan belajar, minat siswa, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, serta kondisi masyarakat luas. Menanggapi
hal-hal
tersebut,
guru
harus
mampu
menyelenggarakan suatu pembelajaran yang lebih inovatif dan kondusif agar dapat lebih melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa dengan sendirinya dapat memahami dan mampu mengaplikasikan materi pelajaran yang telah dipelajari. Pembelajaran kini harus lebih ditekankan pada pengalaman belajar apa yang akan dimiliki siswa dari proses pembelajaran. Teknik variasi stimulus yang dapat dilakukan, yaitu variasi dalam cara mengajar guru yang dibatasi hanya pada, penggunaan variasi suara (Teacher Voice), Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing), Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence), Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) dan Gerakan badan mimik. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran dibatasi hanya pada variasi
31
alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids) yaitu alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah media slide. Sedangkan variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, variasi pola interaksi yang diharapkan adalah pola-guru-murid-guru. Alasan mengapa memilih pola tersebut, diharapkan setelah
pembelajaran
menggunakan
variasi
tersebut
siswa
dapat
memahamai apa yang disampaikan oleh guru dan ada balikan yang diterima oleh guru juga yaitu hasil belajar siswa yang diatas KKM Penerapan variasi stimulus tepat digunakan pada pembelajaran IPS Ekonomi. Selain dapat mengatasi proses pembelajaran yang sering kali monoton dan terasa membosankan, variasi stimulus dapat menigkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang secara tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar IPS ekonomi siswa.
Hasil Belajar Siswa Rendah Pemberian Variasi Stimulus Bantuan Guru
Bantuan Siswa Motivasi dan Pemahaman Siswa Meningkat
Hasil Belajar Siswa Meningkat
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
32
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap suatu masalah sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari lapangan.33 Hipotesis tindakan adalah penerapan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi pokok bahasan Pendapatan Nasional siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta ,2006), h. 71
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan. Bertempat di Jalan Cilenggang I khususnya kelas X-6. Peneliti memilih tempat tersebut sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan dari hasil observasi yang menunjukan bahwa di sekolah tersebut khususnya kelas X6 terdapat masalah-masalah yang harus segera diatasi. Salah satu masalah tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari s/d Maret Tahun ajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel dibawah ini:
33
34
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Bulan Kegiatan
November
Desember
√
√
Persiapan dan perencanaan
Januari
Februari
Maret
√
Observasi Membuat
√
Instrumen Penelitian Pelaksanaan Tindakan Analisis dan Deskripsi data Laporan
√ √ √
Penelitian
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau Classroom Action Research dengan peningkatan pada unsur desain untuk memungkinkan diperolehnya keefektifan tindakan yang dilakukan. Metode ini dilakukan pada mata pelajaran IPS Ekonomi melalui penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Menurut Suharsimi Arikunto, “masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. yang”.1 “Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, 1
h. 16
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009),
35
melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus
secara
kolaboratif
dan
partisipatif
yang bertujuan
untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya”.2 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahapan persiapan (perencanaan), tahapan pelaksanaan (tindakan), dan tahapan akhir (pengamatan dan refleksi). Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut: Penjelasan: Tahap 1: Perencanaan (planning), perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa yang melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan. Perencanaan ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti menyiapkan scenario pembelajaran dan instrument penelitian yang terdiri atas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, dan lembar tes hasil belajar. Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (acting), adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan ini rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pada tindakan ini peneliti melakukan kegiatan yang ada dalam tahapan rancangan tindakan sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah dirancang. Pada penelitian ini, pembelajaran dilakukan berdasarkan variasi stimulus.
2
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011), h. 46
36
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Perencanaan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas 3 Tahap 3: pengamatan (observing), pada tahapan ini, pengamat mengobservasi proses pembelajaran dan hasil belajar IPS ekonomi. Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat di evaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. Tahap 4: Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Pada tahapan ini pun
3
h. 16
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009),
37
dilakukan analisis data dan mengenai masalah serta hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilakukan. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-6 (sepuluh-Enam) di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas X-6 di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan adalah 30 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bertindak sebagai perencana
dan
pelaksana
kegiatan
penelitian.
Peneliti
membuat
perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data penelitian dalam skripsi ini. Dalam penelitian, peneliti dibantu seorang guru, yakni guru mata pelajaran IPS ekonomi kelas X yang bertindak sebagai pengamat. E. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Tahapan penelitian ini dimulai dengan tahap pra penelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan Pendahuluan: 1) Observasi proses pembelajaran di kelas 2) Wawancara dengan guru kelas 3) Wawancara dengan siswa Siklus I
Perencanaan Tindakan
a. Berdiskusi dengan guru bidang studi mengenai kesulitan siswa
38
dalam
memahami
materi
Pendapatan Nasional. b. Merumuskan yang
alternatif
akan
tindakan
dilaksanakan
memecahkan
untuk
masalah
yang
ditangani. c. Membuat RPP siklus I. d. Membuat pedoman observasi. e. Membuat soal tes siklus I untuk siswa. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru
menjelaskan
kompetensi
dasar, indikator dan hasil belajar yang diharapkan. b. Guru memberikan pre test kepada siswa. c. Siswa mempelajari materi yang sudah diberikan. d. Guru menjelaskan pokok bahasan Pendapatan
Nasional
dengan
menggunakan variasi stimulus. e. Dalam
menjelaskan
Pendapatan
Nasional
materi guru
memberikn variasi stimulus dengan nada suara, volume suara dan kecepatan berbicara. f. Guru memberikan tekanan pada butir-butir
yang
penting
dari
penyajiannya. g. Guru melayangkan pandangan dan melakukan kontak pandang yang bervariasi dengan siswanya.
39
h. Guru
mengadakan
perubahan
mimik wajah dan gerak tangan, badan, dsb. Untuk memperjelas penyajian materi. i. Guru
bergerak
kedepan,
ke
belakang, dsb. Di dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda. j. Guru membawa, menggunakan dan memperagakan media pengajaran yang telah disiapkan sebelumnya. k. Guru menggunakan alat bantu yang dapat digunakan. l. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. m. Guru menjawab pertanyaan dari siswa n. Guru memberikan soal post test. o. Siswa
dengan
bantuan
menyimpulkan
guru materi
pembelajaran. Observasi Tindakan
a. Kolaborator mengobservasi proses variasi stimulus. b. Kolaborator mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. c. Peneliti mencatat kejadian-kejadian penting
selama
proses
pembelajaran. Refleksi Tindakan
Peneliti mengevaluasi
bersama proses
kolaborator pembelajaran
40
siklus I. hasil penelitian Siklus I dibandingkan
dengan
indikator
keberhasilan.
Apabila
indikator
keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke Siklus II dengan
hasil
evaluasi
siklus
I
digunakan sebagai acuannya.
Siklus II
Perencanaan Tindakan
a) Berdiskusi dengan guru bidang studi mengenai kesulitan siswa dalam
memahami
materi
Pendapatan Nasional. b) Merumuskan yang
akan
alternatif
tindakan
dilaksanakan
memecahkan
untuk
masalah
yang
ditangani. c) Membuat RPP siklus II. d) Membuat pedoman observasi. e) Membuat soal tes siklus II untuk siswa. Pelaksanaan Tindakan
a) Guru
menjelaskan
kompetensi
dasar, indikator dan hasil belajar yang diharapkan. b) Guru memberikan pre test kepada siswa. c) Siswa mempelajari materi yang sudah diberikan. d) Guru menjelaskan pokok bahasan Pendapatan
Nasional
dengan
menggunakan variasi stimulus.
41
e) Dalam
menjelaskan
Pendapatan
materi
Nasional
guru
memberikn variasi stimulus dengan nada suara, volume suara dan kecepatan berbicara. f) Guru memberikan tekanan pada butir-butir
yang
penting
dari
penyajiannya. g) Guru melayangkan pandangan dan melakukan kontak pandang yang bervariasi dengan siswanya. h) Guru
mengadakan
perubahan
mimik wajah dan gerak tangan, badan, dsb. Untuk memperjelas penyajian materi. i) Guru
bergerak
kedepan,
ke
belakang, dsb. Di dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda. j) Guru membawa, menggunakan dan memperagakan media pengajaran yang telah disiapkan sebelumnya. k) Guru menggunakan alat bantu yang dapat digunakan. l) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. m) Guru menjawab pertanyaan dari siswa n) Guru memberikan soal post test. o) Siswa
dengan
menyimpulkan pembelajaran.
bantuan
guru materi
42
Observasi Tindakan
a) Kolaborator mengobservasi proses variasi stimulus. b) Kolaborator mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. c) Peneliti mencatat kejadian-kejadian penting
selama
proses
pembelajaran. Refleksi Tindakan
Peneliti
bersama
mengevaluasi
proses
kolaborator pembelajaran
siklus II. Hasil penelitian Siklus II dibandingkan
dengan
indikator
keberhasilan.
Apabila
indikator
keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke Siklus III dengan
hasil
evaluasi
siklus
II
digunakan sebagai acuannya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil Belajar Siswa Dengan penerapan variasi stimulus diharapkan adanya suatu perubahan positif pada hasil belajar IPS ekonomi siswa. Siswa dapat memahami materi dengan sebenar-benarnya, dan memungkinkan siswa dapat membantu siswa lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Melalui tindakan (bantuan) tersebut, diharapkan hasil belajar siswa meningkat dengan standar ukuran tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 75. Dan diharapkan pula, siswa dapat memahami materi-materi IPS ekonomi selanjutnya
43
dengan mudah sehingga mereka dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam materi-materi IPS ekonomi selanjutnya. 2. Proses belajar Melalui penerapan variasi stimulus, diharapkan proses belajar siswa semakin berkualitas. Kualitas pembelajaran ini ditunjukan dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di setiap siklusnya. Aktivitas tersebut meliputi: (a) memperhatikan penjelasan
guru,
(b)
Mengajukan
pertanyaan,
(c)
menjawab
pertanyaan.
G. Data dan Sumber Data Data dan sumber data sebagai berikut: 1. Jenis data : Kualitatif terdiri dari hasil wawancara, hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, wawancara terhadap guru dan siswa, dan hasil dokumentasi. Sedangkan Kuantitatif berasal dari hasil tes setiap siklus yaitu Pretest dan posttest. 2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.
H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi guru pada KBM diisi oleh guru kolaborator setiap pertemuan. 2. Observasi proses pembelajaran IPS ekonomi siswa diisi oleh observer atau guru kolaborator setiap pertemuan untuk mengetahui proses pembelajaran siswa di kelas. 3. Wawancara adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan pada saat mewawancarai guru kolaborator dan siswa pada observasi awal dan setiap akhir siklus. 4. Tes hasil belajar siswa yang dilakukan pretest dan posttest pada setiap siklus.
44
5. Dokumentasi, yang dimaksud adalah berupa foto-foto siswa yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari setiap siklus dan hasil tes belajar yaitu melalui pretes dan postes.
I. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu: 1. Instrumen Tes Tes tertulis ini berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest jenis pilihan ganda. Tes awal pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik, karena itu butir-butir soalnya dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir posttest adalah bahanbahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan kepada para peserta didik, dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal. Tes tersebut dalam bentuk tes obyektif jenis pilihan ganda sebanyak 25 soal. Jika benar akan mendapat poin 1, dan jika salah mendapat poin 0. Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN) Bentuk Soal
No 5.1
Kompetensi Dasar Menjelaskan konsep PDB,
: Pilihan Ganda
Materi Pokok 1. Pengertian Pendapatan
Indikator 1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan
No. Butir 3, 19
45
PDRB, PNB, dan PN
Nasional 2. Faktor yang
Nasional 2. Mengidentifikasi
2,6,12
mempengar
faktor yang
uhi
mempengaruhi
pendapatan
Pendapatan Nasional
nasional
3. Mengklasifikasikan
3. Jenis-Jenis
jenis-jenis pendapatan
Pendapatan
nasional (PDB, PDRB,
Nasional
PNB, NNI, PI, DI)
4. Menghitun
4,7,
4. Mendeskripsikan
g
1,20,25
pengertian PDB
Pendapatan
5. Mendeskripsikan PNB
5, 24
Nasional
6. Mendeskripsikan NNP
13,
7. Mendeskripsikan NNI
22,
8. Mendeskripsikan PI
9, 21,8
9. Mendeskripsikan DI
23
10. Menghitung
10,11,
pendapatan nasional
14,15, 16,17, 18
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus II Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN) Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
46
No 5.1
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Menjelaskan
1. Pengertian
konsep PDB,
Pendapata
Pengertian Pendapaan
PDRB, PNB,
n Nasional
Nasional
dan PN
2. Faktor
1. Mendeskripsikan
2. Mengklasifikasikan
yang
Tiga pendekatan
mempenga
perhitungan
ruhi
Pendapatan Nasional
pendapatan nasional 3. Jenis-Jenis Pendapata n Nasional 4. Menghitun
3. Mengidentifikasi
Butir 1
2,3,4
5,6,19,
faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional 4. Mengklasifikasikan
7,25
jenis-jenis pendapatan
g
nasional (PDB, PDRB,
Pendapata
PNB, NNI, PI, DI)
n Nasional
No.
Indikator
5. Mendeskripsikan
8,22
pengertian PDB 6. Mendeskripsikan PNB
9,10,
7. Mendeskripsikan NNP
11,
8. Mendeskripsikan NNI
12
9. Mendeskripsikan PI
16,20, 21,24
10. Mendeskripsikan DI
13,23
11. Menghitung
14,15,17
pendapatan nasional
, 18,
47
2. Instrumen Non Tes a. Pedoman Observasi Guru pada KBM Lembar
observasi
guru
pada
KBM
digunakan
untuk
mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada setiap siklus
dan
mengetahui
apakah
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan Variasi Stimulus terlaksana dengan baik. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru No I
Nilai
Aspek yang diamati
1
Membuka Pelajaran 1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa 2. Apersepsi 3. Memotivasi Siswa 4. Memberikan Pre test 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II
Kegiatan Inti 6. Menjelaskan Materi Pembelajaran a. Kualitas Bahasa b. Sistematika Penulisan c. Penggunaan Waktu 7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus a. Membagi
siswa
kedalam
kelompok-
kelompok kecil b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi:
2
3
4
48
1. Penggunaan
variasi
suara
(Teacher
Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing) 3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence) 4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) 5. Gerakan badan mimic 9. Kualitas Interaksi Pembelajaran a. Bahasa Tubuh b. Suara c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa 10. Kualitas Pengelolaan Kelas a. Pengelolaan
Kesiapan
Siswa
dalam
Suasana
Siswa
dalam
Pembelajaran b. Pengelolaan Pembelajaran 11. Siswa Menanyakan hal-hal
yang kurang
dipahami III
Kegiatan Penutup 12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran 13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
IV
Penilaian Evaluasi 14. Pemberian Tes (Post test)
Keterangan: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
49
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa No
Aktivitas Siswa
1.
Melaksanakan Tes awal (Pre test)
2.
Telah mempelajari materi yang diajarkan
3.
Mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru
1
2
3
dengan menggunakan variasi stimulus 1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing) 3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence) 4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) 5. Gerakan badan mimic 4.
Aktif mengungkapkan pendapat
5.
Aktif menanggapi pendapat
6.
Aktif bertanya
7.
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan kesimpulan
8.
Melaksanakan tes akhir (Post test) Keterangan: 1 = Dua orang siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru 2 = tiga orang siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru 3 = Empat orang siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru 4 = Seluruh siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru
4
50
b. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan atau kesan guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan pedoman wawancara. Tabel 3.7 Kisi-Kisi Lembar Wawancara Siswa No
Pertanyaan
Tanggapan
1.
Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran IPS menggunakan keterampilan dasar Variasi Stimulus?
2.
Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan keterampilan dasr Variasi Stimulus ?
3
Apakah kalian merasa lebih aktif dan tidak merasa bosan?
4
Apakah belajar dengan menggunakan keterampilan dasar Variasi
Stimulus
membuatmu
lebih
mudah
dan
memahami materi IPS ? 5
Apakah hasil belajar kamu meningkat setelah belajar dengan
menggunakan
keterampilan
dasar
Variasi
Stimulus? 6.
Bagaimana pendapat kamu kelebihan dan kelemahan keterampilan dasar variasi stimulus?
c. Dokumentasi Dokumentasi berupa foto dan nilai hasil tes siswa, foto berguna untuk memberikan gambaran partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sedangkan nilai hasil tes berfungsi untuk mengetahui daya serap dan penguasaan materi yang diajarkan. J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang terkumpul dan dicatat dalam penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang
51
tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau tidak. Beberapa teknik pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkattingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.4 Dalam mencari validitas butir soal dapat digunakan rumus korelasi point biserial yang menurut Arikunto adalah sebagai berikut:
𝑦
𝑀𝑝− 𝑀𝑡 𝑝𝑏𝑖= 𝑆𝑡
𝑝 𝑞
Keterangan: ypbi
: Koefisien korelasi point biserial
Mp
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt
: rerata skor total
St
: standar deviasi dari skor total
P
: proporsi siswa yang menjawab benar (p=
q
)
: Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p ).5
2. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan, keajegan, keterpercayaan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai 4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Aksara), h. 136 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009), h. 79
52
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Tingkat realibilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus KR- 20, hal ini karena tes yang digunakan berupa pilihan ganda yang jika benar bernilai=1 dan jika salah bernilai=0. Adapun rumus KR-20 sebagai berikut:6
𝑟11 =
𝑛 𝑛−1
𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑆2
Keterangan: ∑pq
: jumlah hasil perkalian p dan q
r11
: koefisien tes secara keseluruhan
P
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1- p)
n S
: banyaknya item : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).
Adapun pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
6
r11
: 0,00 – 0,20
r11
: 0,20
– 0,40
: realibilitas rendah
r11
: 0,40 – 0,70
: realibilitas sedang
r11
: 0,70 – 0,90
: realibilitas tinggi
r11
: 0,90 – 1,00
: realibilitas sangat tinggi.7
: realibilitas kecil
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan Edisi Revisi, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 100 7 Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 90
53
3. Pengujian taraf kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat
untuk
mencoba
lagi
karena
di
luar
jangkauannya.“Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index)”.8 Pengujian taraf kesukaran menggunakan rumus:9 = Keterangan: P
: Proporsi atau indeks kesukaran
B
: banyaknya siswa yang menjawab dengan betul terhadap butir item yang ersangkutan
JS
: jumlah seluruh siswa, peserta tes
Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat dalam tabel berikut: Tabel 3.8 Interprestasi Tingkat Kesukaran10 Besaenya P Kurang Dari 0,30 0,30 - 0,70 Lebih dari 0,70
Interprestasi Terlalu Sukar Cukup (Sedang) Terlalu Mudah
4. Daya Pembeda Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa-siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
8
Suharsimi Arikunto, Ibid, h. 207 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 372 10 Anas Sudjino, Ibid, h. 372 9
54
dengan
siswa
yang
bodoh
(berkemampuan
penghitungan daya pembeda adalah:
𝐷𝑃 =
rendah).11
Cara
12
𝐵𝐴 𝐵𝐵 − 𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan: BA
: banyaknya peseta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA
: banyaknya peserta kelompok atas
JB
: banyaknya peserta kelompok bawah
DP
: daya pembeda
Klasifikasi daya pembeda:13 DP = 0,00
: (sangat jelek)
0,00 < DP ≤ 0,20 : (jelek) 0,20 < DP ≤ 0,40 : (cukup) 0,40 < DP ≤ 0,70 : (baik) 0,70 < DP ≤ 1,00 : (sangat baik).
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis 1. Kegiatan Belajar Mengajar Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi 11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan Edisi Revisi, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 211 12 Subana, Dasar-Dasar Penelitian ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hlm. 134 13
Subana, Ibid, h. 135
55
dalam kegiatan pembelajaran. Yakni untuk mengetahui komposisi responden terhadap point-point dalam observasi. Rumus yang digunakan adalah:14 P = f x 100% N Keterangan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenyan N = Number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu P = Angka Persentase Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Kategori:15 Tabel 3.9 Persentase Observasi Persentase %
Kategori
80%-100%
Sangat baik
70% - 79%
Baik
60% - 69%
Cukup baik
50% - 59%
Kurang baik
< 49%
Sangat kurang baik
2. Tes Hasil Belajar Pengujian teknik analisa data menggunakan analisis deskriptif dari tiap siklus dengan menggunakan N Gain untuk melihat selisih antara pretes dan postes pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika 14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008) Cet. Ke-5, h,43. 15 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet, Ke-14, h. 151
56
setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar pada materi. Untuk mengetahui peningkatan skor pretes dan postes menggunakan rumus Normalized Gain: −
−
=
−
Apakah keterampilan dasar variasi stimulus yang digunakan berhasil atau tidak dalam penelitian ini, tingkat perolehan skor kemudian dikategorikan atas tiga kategori yaitu: 16 Tabel 3.10 Persentase N-Gain Persentase (%)
Kategori
g < 0,3
Rendah
0,3 ≤ g ≤ 0,7
Sedang
g > 0,7
Tinggi
L. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa terbukti mengalami peningkatan hasil belajar terhadap mata pelajaran IPS ekonomi khususnya pada materi pertumbuhan ekonomi apabila mencapai indikator sebagai berikut: a. Terdapat peningkatan rata-rata N-Gain dari siklus I ke siklus berikutnya dengan presentase tertinggi berada pada kategori N-Gain “Tinggi”. b. Hasil belajar siswa di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. c. Presentase kelas mencapai ketuntasan belajar adalah 100%
16
Jurnal Pengembangan Model Buku Dasar Berorientasi Ilmu Hayati Bagi Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam http://heriefisika.wordpress.com/jurnal/ dilihat pada 8 Januari 2014
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan Berdasarkan SK Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pendidikan menetapkan SMA Negeri 12 Kota Tnagerang Selatan berdiri dibawah bimbingan dan pembinaan SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan sebagai sekolah induk yang di tunjuk. Ditunjuknya SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan sebagai induk SMA Negeri 12 Kota Tangerang dengan otomatis kepala sekolahnya pun ditunjuk dari SMA Negeri tersebut. Kepala sekolah yang diberi kepercayaan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yaitu Bapak Dra. H.P. Sopandy, M.Pd selaku PYMT dengan Pelaksana Harian (PLH) yaitu Bapak H.M. Syamsudin,HS, S.Pd dari SMA Negeri 12 Kota Tangerang yang dulu sama-sama sekolah binaan SMA Negeri 12 Kota Tangerang. Sekolah yang mempersiapkan insan yang bertaqwa, mandiri, berinovasi, kreatif, dan berjiwa entrepreneur dengan tetap memegang teguh karakter bangsa, melalui kegiatan akademik dan non akademik yang berbasis IPTEK dan bakat serta budi pekerti luhur sebagai perwujudan nilai-nilai agama. Mendidik, menyeluruh, dan mengembangkan ilmu, bakat/talenta sesuai dengan kemampuan peserta didik. Mendidik dan
57
58
mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneurship dan kemandirian peserta didik dalam hidup bermasyarakat, tanpa meninggalkan kemampuan akal dan logis dalam berpikir. Mendidik dan mendorong peserta didik dan berwawasan luas ke depan, gigih, kreatif dan inovatif. Menyiapkan peserta didik menjadi bagian dari masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia. Membentuk peserta didik menjadi insan yang berpikir maju dan modern tanpa melepas karakter asli bangsa. 2. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi Sekolah Sekolah yang mempersiapkan insan yang bertaqwa, mandiri, berinovasi, kreatif, dan berjiwa entrepreneur dengan tetap memegang teguh karakter bangsa, melalui kegiatan akademik dan non akademik yang berbasis IPTEK dan bakat serta budi pekerti luhur sebagai perwujudan nilai-nilai agama. b. Misi Sekolah a. Mendidik,
menyalurkan,
dan
mengembangkan
ilmu,
bakat/talenta sesuai dengan kemampuan peserta didik. b. Mendidik dan mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneurship dan kemandirian peserta didik dalam hidup bermasyarakat, tanpa meninggalkan kemampuan akal dan logik dalam berpikir. c. Mendidik dan mendorong peserta didik dan berwawasan luas ke depan, gigih, kreatif dan inovatif. d. Menyiapkan peserta didik menjadi bagian dari masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia. e. Membentuk peserta didik menjadi insan yang berpikir maju dan modern tanpa melepas karakter asli bangsa. c.
Tujuan Sekolah a. Bidang Kurikulum
59
1. Ketuntasan Belajar Minimal standar Internasional dengan Lingkungan
sekolah
yang
kondusif
bagi
proses
pembelajaran dengan Full Day dan Full Time. 2. Peningkatan Lulusan Siswa yang berhasil masuk ke perguruan tinggi, baik lewat jalur PMDK ataupun SPMB 3. Memiliki lulusan yang mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Mandarin serta Bahasa Jepang. 4. Meraih prestasi pada lomba Olimpiade Sains sampai tingkat propinsi dan nasional. b. Bidang Sarana dan Prasarana 1. Peningkatan dalam perlengkapan dan peralatan sarana penunjang KBM (Peralatan praktek / Laboratorium / Media Pembelajaran Elektronik) 2. Peningkatan Bahan / Sumber Pembelajaran 3. Penataan Halaman dan Taman Sekolah 4. Perbaikan dan Perawatan Gedung 5. Pengadaan Ruang Belajar 6. Pengadaan Ruang Laboratorium Biologi 7. Pengadaan Ruang Laboratorium Lingkungan Hidup 8. Pengadaan perlengkapan peralatan ekstrakurikuler c. Bidang Kesiswaan 1. Peningkatan jumlah siswa yang memiliki kesadaran terhadap disiplin. 2. Kelompok ekstrakurikuler yang mampu berprestasi dalam lomba sampai dengan tingkat propinsi dan nasional. 3. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa. 4. Peningkatan layanan bimbingan karier dan konseling (BP) 5. Peningkatan penelusuran terhadap alumni
60
d. Bidang Humas 1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi terkait naik dengan Muspika, dunia usaha dan industri ataupun lembaga perguruan tinggi negeri dan swasta. 2. Peningkatan rasa kekeluargaan di antara siswa, guru, kepala sekolah serta staff dan semua pegawai di lingkungan sekolah. 3. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran a. Bidang Kurikulum 1. Peningkatan siswa SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang diterima di Perguruan Tinggi melalui jalur UMPTN dan PMDK/PBUD. 2. Peningkatan peraihan Nilai Ujian Nasional rata – rata siswa dan individu siswa SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan per mata pelajaran. 3. Terselenggaranya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. 4. Peningkatan tercapainya target kurikulum dan ketuntasan belajar melalui peningkatan mutu KBM dan pelajaran tambahan. 5. Tertib administrasi dan pelaksanaan program pengajaran. 6. Peningkatan profesionalisme guru dan pegawai. 7. Terrciptanya suasana kompetitif di kalangan siswa dalam bidang akademis. b. Bidang Kesiswaan 1. Peningkatan IMTAQ 2. Peningkatan disiplin siswa sesuai dengan tata tertib sekolah yanng berlaku. 3. Peningkatan pengelolaan OSIS dan ekstrakurikuler.
61
4. Terciptanya keamanan dan ketertiban siswa SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan. 5. Terciptanya hubungan kerjasama dan kekeluargaan antar siswa, antar sekolah, dan antara sekolah dengan masyarakat. 6. Peningkatan peraihan prestasi siswa dalam perlombaan – perlombaan c. Bidang Sarana/Prasarana 1. Inventarisasi dan pemeliharaan sarana/prasarana
Pengadaan sarana media pembelajaran
Pengadaan perangkat pembelajaran
Pembangunan ruang kelas baru
Pembangunan ruang laboratorium bahasa
Pembangunan ruang Lab. IPA dan perpustakaan
2. Pemanfaatan sarana/prasarana belajar secara optimal 3. Penggunaan dan penempatan peralatan di setiap ruang secara efektif dan efisien. 4. Terciptanya K.3 dalam upaya peningkatan wawasan wiyata mandala. 5. Pengadaan dan penggunaan multimedia belajar (e-learning) d. Bidang Hubungan Masyarakat 1. Peningkatan kerjasama dengan dewan sekolah/komite sekolah dalam
upaya
mendukung
terselenggaranya
pelaksanaan
pendidikan di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan. 2. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait. 3. Peningkatan hubungan kekeluargaan di lingkungan SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan. 4. Peningkatan jaringan informasi formal dan informal baik dari dalam maupun dari luar SMA negeri 12 Kota Tangerang Selatan.
62
e. Bidang Ketatausahaan 1. Peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan PBM melalui layanan prima 2. Peningkatan pengadministrasian sekolah secara menyeluruh 3. Peningkatan pendayagunaan personal secara proporsional 4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat f. Bidang Keuangan 1. Tercapainya pengelolaan keuangan sesuai dengan RAPBS 2. Tercapainya ketertiban administrasi keuangan secara rapi dan benar 3. Tercapainya peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai 4. Data Sekolah 1. IDENTITAS SEKOLAH Nama Sekolah
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Mulai Berdiri
: 11 Juli 2012
NSS / NPSN
: 302286305057 / 69756084
Status Sekolah
: Negeri
Jenjang Akreditasi
: Belum Akreditasi
Alamat Sekolah
: Jl. Cilenggang I
Kode Pos/Telp/Fax
: 15310/ (021) 53161212 / (021)
53162011 Kecamatan
: Serpong
Kabupaten/Kota
: Tangerang Selatan
Provinsi
: Banten
Luas Bangunan
: 1.468,36 M2
Luas Pekarangan
: 2.096 M2
Jumlah Luas Seluruhnya
: 6.710 M2
Website
:www.sman12tangsel.sch.id
Email
:
[email protected]
63
2. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH Nama
: H. M. Syamsudin H. S., S.Pd
Tempat/tanggal lahir
: Tangerang/ 2 Mei 1962
NUPTK
: 7834740642200082
No. SK Tugas
: 877/KEP – 1837 / PSJ / 2012
Alamat Rumah
: Jl. Raya Desa Kademangan Lama Rt
004/02
Tangerang
Kec.
Setu
Kota
Selatan
Tlp
(021)
75876767 Hp 081281389329 Email
:
[email protected] Tabel 4.1 Data Guru dan Tenaga Kependidikan
KEPALA SEKOLAH
: 1
TATA USAHA TETAP
:
1
GURU TETAP
: 14
TATA USAHA TIDAK
:
6
TETAP GURU TIDAK
: 28
PESURUH
:
4
: -
SATPAM
:
2
TETAP GURU BANTU
Jumlah guru di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan masih banyak guru yang tidak tetap dari pada guru tetap. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa guru tetap hanya berjumlah 14 orang sedangkan guru tidak tetatap berjumlah 28 orang. Hal tersebut karena sekolah SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan merupakan sekolah yang baru berdiri. Tabel 4.2 Data Siswa Menurut Jenis Kelamin Kelas
Jumlah Rombel
Siswa L
Jumlah P
64
X
7 ( Tujuh )
129
132
261
XI
4 ( Empat )
78
90
168
XII
4 (Empat )
65
91
156
273
313
585
Jumlah 15 ( Lima Belas )
Jumlah siswa siswi di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan mengalami kenaikan dari awal berdiri sekolah jumlah sisiwa hanya 156 orang yang terdiri dari 65 orang siswa laki-laki dan 91 orang siswa perempuan. Pada tahun kedua mengalami kenaikan menjadi 168 siswa yang terdiri dari 78 orang siswa laki-laki dan 90 orang siswa perempuan. Dan kenaikan yang sangat signifikan terjadi pada tahun ketiga dengan jumlah 261 orang siswa yang terdiri dari 129 orang siswa laki-laki dan 132 orang siswa perempuan. Jadi jumlah keseluruhan siswa kelas X, XI, dan XII berjumlah 585 orang siswa yang terdiri dari 313 orang siswa perempuan dan 273 orang siswa lalilaki. Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana
Jenis
Ruang Luas
Kondisi Ruang (Jumlah Ruang)
Ruang
2
(m )
B
RR
RB
1
36
1
-
-
Ruang TU
1
56
1
-
-
Ruang Gudang
2
18
2
-
-
Ruang Guru
1
180
1
-
-
Ruang Kelas
15
240
7
-
-
Ruang BP
1
9
1
-
-
Ruang Banitary
1
9
1
-
-
Ruang Kepala Sekolah
Keterangan
65
Ruang
-
-
-
-
-
Lab. Komputer
1
-
-
-
-
Lab. Bahasa
1
72
1
-
-
Lab. IPA
-
-
-
-
-
Perpustakaan
Berdasarkan tabel di atas bahwa terdapat ruang lain selain ruang kelas/belajar yakni ruang fasilitas berupa Ruang TU, Ruang Gudang, Ruang Guru, Ruang BP, Ruang Banitary, Lab Komputer dan Lab. Bahasa di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.. Fasilitas yang terdapat di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan tersebut dapat menunjang pendidikan di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan, dan dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa. B. Deskripsi Siswa Kelas X-6 SMAN 12 Kota Tangerang Selatan Jumlah siswa pada kelas X-6 siswa SMAN 12 Kota Tangerang Selatan berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 perempuan dan 18 lakilaki pada penelitian ini, siswa kelas X-6 berperan sebagai subyek penelitian. C. Pemeriksaan Keabsahan Data Instrument yang digunakan untuk menguji hasil belajar ekonomi siswa pada masing-masing siklus digunakan program ANATES (lampiran) pilihan ganda untuk menentukan validitas soal. Pada siklus I dari 25 soal yang diujicobakan dalam penelitian ini, terdapat 16 soal valid yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22, dan 23. Sedangkan yang tidak valid sebanyak 9 soal yaitu: 6, 7, 8, 11, 14, 20, 21, 24, dan 25. Pada siklus II dari 25 soal yang diujicobakan dalam penelitian ini, terdapat 11 soal valid yaitu: 1, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 21, dan 22. Sedangkan yang tidak valid sebanyak 14 soal yaitu: 2, 3, 5, 8, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, dan 25. Dari hasil ANATES
66
(lampiran), diperoleh nilai reliabilitas pada siklus I sebesar 0,88 termasuk dalam kategori tinggi dan pada siklus II sebesar 0,59 termasuk dalam kategori sedang. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari soal, peneliti menggunakan program ANATES (lampiran). Dari hasil dapat dilihat pada siklus I terdapat 68% Sedang, 20% Mudah dan 12% Sangat Mudah. Pada siklus II terdapat 12% Sukar, 44% Sedang dan 44% Mudah. Dan untuk mengetahui daya pembeda dari butir soal, peneliti menggunakan program ANNATES (lampiran). Dari hasil dapat dilihat pada siklus I untuk kategori jelek sebesar 32%, cukup sebesar 16%, baik sebesar 12% dan sangat baik sebesar 40%. Sedangkan pada siklus II untuk kategori sangat jelek sebesar 20%, jelek sebesar 16%, cukup sebesar 20%, baik sebesar 40% dan sangat baik sebesar 4%. D. Analisis Data 1. Siklus I Penelitian yang dilakukan terhadap siswa mengenai upaya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Ekonomi melalui Keterampilan Dasar Variasi Stimulus. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Untuk siklus I berlangsung selama 2 pertemuan (4x45 menit), berikut ini akan diuraikan tahapan dalam siklus I terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti menentukan materi pelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus, pokok bahasan yang diambil yaitu Pendapatan Nasional. Selanjutnya peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrument penelitian, lembar wawancara, dan lembar observasi yang sebelumnya telah didiskusikan dan disepakati oleh guru bidang studi. Setelah itu peneliti merencanakan pembelajaran dengan membentuk kelompok yang
67
beranggotakan 5 orang, mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Setelah perencanaan tertata dengan baik maka yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun (RPP siklus I pada lampian). b. Tahap Tindakan Tahapan selanjutnya pada siklus I adalah tindakan. Yang diberikan pada siswa kelas X-6 yaitu tindakan sesuai pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pertama pada pembukaan peneliti yang dalam penelitian ini bertindak sebagai guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa mengenai materi pendapatan nasional. Kemudian guru menberikan pretest. Setelah peserta didik menyelesaikan pretest guru menjelaskan keterampilan dasar variasi stimulus yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Guru meminta siswa membentuk 6 kelompok pemelihan kelompok dilakukan dengan cara berhitung 1 sampai 6. Setelah terbentuk kelompok guru menjelaskan materi tentang pendapatan nasional dengan menggunakan variasi stimulus yaitu dengan variasi suara, pemusatan perhatian siswa, kebisuan guru atau kesenyapan, Mengadakan kontak pandang dan gerak dan Gerakan badan mimik. Setelah menjelaskan siswa diberikan tugas untuk didiskusikan yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Setiap kelompok
menjelaskan
pendapatan
nasional
apa
saja
dikerjakan
faktor di
kertas
yang satu
mempengaruhi lembar
dan
dikumpulkan. Guru akan menjelaskan kembali terkait hasil diskusi kelompok siswa tersebut. Pada akhir siklus I siswa diberikan posttest. c. Tahap Pengamatan Tahap ketiga pada penelitian tindakan kelas yaitu tahap pengamatan. Pada penelitian ini peneliti mengamati langsung setiap aktivitas siswa ketika pembelajaran mulai dri pembukaan hingga penutupan. Pada siklus I siswa tertarik dengan keterampilan dasar variasi stimulus yang digunakan karena keterampilan yang digunakan
68
berbeda dengan biasanya yaitu penggunaan metode ceramah yang monoton. Kemudian peneliti mengamati ketika penggunaan keterampilan dasar variasi stimulus berlangsung siswa cukup antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan guru yang menggunakan perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari pelan menjadi kencang dan dari lambat menjadi cepat. Bukan hanya itu siswa terlihat sangat terkejut dan dan bergembira ketika guru tiba-tiba melakukan kebisuan. Walaupun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus I diantaranya memerlukan ekspresi wajah yang total karena perubahan mimic dan gerak sangat mempengaruhi keterampilan dasar variasi stimulus ini. Pengamatan selama proses penelitian berlangsung dimuat dalam lembar observasi pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I
No I
Aspek yang diamati
Nilai 1
2
4
Membuka Pelajaran 1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
√ √
2. Apersepsi 3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√ √
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran II
3
Kegiatan Inti 6. Menjelaskan Materi Pembelajaran a. Kualitas Bahasa b. Sistematika Penulisan
√ √
69
√
c. Penggunaan Waktu
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan
Keterampilan
Dasar
Variasi
Stimulus a. Membagi
siswa
kedalam
√
kelompok-
kelompok kecil b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi: 1. Penggunaan
variasi
suara
√
(Teacher
Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher
√
Silence) √
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement)
√
5. Gerakan badan mimik
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran a. Bahasa Tubuh
√
b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas a. Pengelolaan
Kesiapan
Siswa
dalam
Suasana
Siswa
dalam
yang
kurang
Pembelajaran b. Pengelolaan Pembelajaran 11. Siswa
Menanyakan
hal-hal
dipahami III
√ √ √
Kegiatan Penutup 12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
70
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran IV
Penilaian Evaluasi √
14. Pemberian Tes (Post test) Jumlah
12 + 30 + 32 = 74
Skor Ideal
95
Persentase
77,89%
Kategori
Baik
Keterangan:
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Dari hasil analisis data observasi pada siklus I diperoleh nilai
74 berarti dapat dikatakan aktivitas guru ketika memulai proses pembelajaran hingga penutup yang telah dilakukan “Baik” atau 77,89%. Walaupun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus pertama ini diantaranya pada saat mengkondisikan kesiapan siswa masih kurang karena pada saat pergantian jam guru sebelumnya terlalu lama sehingga waktu untuk pelajaran ekonomi terpakai sehingga siswa sulit dikondisikan. Selain itu kualitas bahasa yang digunakan masih kurang karena banyak kata-kata yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sistematika penulisan masih kurang. Dalam kualitas interaksi pembelajaran seperti bahasa tubuh masih kurang karena pada saat pembelajaran berlangsung guru masih jarang menggunakan bahasa tubuh, suara guru masih kurang terdengar sampai ke belakang sehingga siswa yangduduk dibelakang asyik ngobrol tidak mendengarkan penjelasan guru serta kurangnya pemusatan perhatian kepada siswa sehingga kelas menjadi
71
berisik karena kurangnya perhatian siswa tentang apa yang dijelaskan guru. Tabel 4.5 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
33
68,75%
Tidak Tercapai
2
34
70,83%
Tidak Tercapai
3
36
75%
Tercapai
4
35
72,91%
Tidak Tercapai
5
36
75%
Tercapai
6
37
77,08%
Tercapai
Rata-rata
35
73%
Tidak Tercapai
Berdasarkan data dari tabel di atas didapatkan persentase hasil belajar afektif pada siklus I. Dapat dilihat bahwa kelompok 1, 2, dan 4 masih belum mencapai standar ketercapaian karena hasilnya dibawah 75%, yaitu 68,75%, 70,83%, dan 72,91% sedangkan kelompok 3, 5 dan 6 sudah mencapai standar ketercapaian yaitu 75%, 75% dan 77,08%. Kelompok 1 masih cukup jauh dibandingkan dengan kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 hal ini dapat dilihat dari hasil persentasenya yaitu 68,75% . Hal ini diakibatkan karena kelompok 1 kurang aktif dalam mengungkapkan pendapat dan kurang aktif dalam bertanya sehingga harus lebih ditingkatkan lagi. Kelompok 6 merupakan kelompok yang mendapatkan nilai paling tinggi dibandingkan dengan kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 hal ini dapat dilihat dari hasil persentasenya yaitu 77,08%. Hal ini diakibatkan karena kelompok 6 lebih aktif bertanya dan mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru dengan menggunakan variasi stimulus.
72
Berdasarkan hasil observasi dari seluruh aktivitas kelompok pada saat siklus I didapatkan bahwa rata-rata aktivitas kelompok siswa masih kurang aktif untuk bertanya. Hal ini dijadikan patokan pada saat siklus II. Pengamatan yang dilakukan selanjutnya pada hasil belajar ranah kognitif siswa yang dilakukan pada siklus I. Pretes dan postes pada siklus I siswa diberikan soal dalam bentuk multiple choice atau pilihan ganda. Adapun nilai pretes dan postes yang didapat pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus I
No
Nama Siswa
Siklus I
N-Gain
Pretes
Postes
I
Keterangan
1
Ahmad Giovani Adinata
45
75
0.55
Sedang
2
Andhika Pratomo
40
75
0.58
Sedang
3
Apriliano Agung
50
80
0.6
Sedang
4
Bhayu Mukti
25
60
0.47
Sedang
5
Citra Syaputri Maharani
30
75
0.64
Sedang
6
Daniel Stefanus
40
85
0.75
Tinggi
7
Dimas Farid Arief Putra
50
85
0.70
Sedang
8
Eka Wahyuningsih
30
65
0.50
Sedang
9
Elsah Marwiyah
50
70
0.40
Sedang
10
Garnis Nilam
45
65
0.36
Sedang
11
Imam Muhammad
55
75
0.44
Sedang
12
Inda Maulida
45
60
0.27
Rendah
13
Iqbal Nur Afifudin
45
85
0.72
Tinggi
14
Jody Adithya
40
75
0.58
Sedang
15
Luthfi Nur Abija
35
75
0.62
Sedang
73
16
M. Alghifary
35
75
0.62
Sedang
17
M. Favian Ali
35
80
0.76
Tinggi
18
Mala Silviani
35
65
0.46
Sedang
19
Miftahul Jannah
40
65
0.33
Sedang
20
Mochamad Bagus
35
80
0.77
Tinggi
21
Nadila Amalia
55
80
0.67
Sedang
22
Rakha Zharfarizqi
50
85
0.70
Sedang
23
Remo Ibrahim
40
85
0.75
Tinggi
24
Rismawati
50
70
0.40
Sedang
25
Rista Sanlia
45
70
0.55
Sedang
26
Sifa Chuhaimassalam
35
70
0.54
Sedang
27
Siti Bilqisti
50
70
0.40
Sedang
28
Sumbai Distapratama
50
65
0.30
Sedang
29
Whendy Alwalidaeni
40
75
0.58
Sedang
30
Wisara Pujangga
50
75
0.50
Sedang
Total
1270
2215
16.51
Rata-rata
42,33
73,83
0,55
Sedang
Dari tabel 4.6 diperoleh rata-rata hasil pretes siswa sebesar 42,33 dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 55. Sedangkan hasil postes diperoleh rata-rata 73,83% dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 85. Sehingga pada siklus I siswa yang mencapai KKM yaitu 75 ada 18 siswa atau 60%. Hal ini menunjukan besarnya penigkatan hasil belajar siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,55 yang termasuk kategori sedang.
74
Grafik 4.1 Persentase N-Gain Siklus I
N-GAIN SIKLUS I 90% 80% 80%
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
17%
3%
0%
N-gain kategori rendah
N-gain kategori Sedang
N-gain kategori Tinggi
Pada grafik 4.1 dapat dilihat rata-rata N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes dan postes adalah kelompok rendah terdiri dari 1 siswa atau 3%, kelompok sedang terdiri dari 24 siswa atau 80% dan kelompok tinggi terdiri dari 5 siswa atau17%. d. Tahap Refleksi Tahap selanjutnya peneliti melakukan refleksi bersama dengan guru bidang studi mengenai segala kekurangan yang terjadi selama penelitian di siklus I. Adapun kekurangan pada siklus I yang dianggap perlu diperhatikan oleh peneliti antara lain: 1) Guru
kurang
berinteraksi
dengan
siswa
sehingga
proses
pembelajaran kurang optimal. 2) Guru masih kurang mengatur waktu yang tersedia sehingga lebih efektif. 3) Guru masih kurang memberikan penjelasan yang lebih rinci daam menjelaskan materi. Berdasarkan hasl belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pemebelajaran, diantaranya:
75
1) Perlu ditingkatkan lagi interaksi dengan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih optimal. 2) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar diakhir pembelajaran dapat menyimpulkan atau menjelaskan materi pelajaran lebih rinci. e. Tahap Keputusan Pada siklus I hanya 60% siswa yang memenuhi KKM serta rata-rata kelas mencapai 73,83% dan hasil N-Gain diperoleh sebesar 16,51 dengan rata-rata 0,55 sehingga dapat dikategorikan sedang. Sedangkan intervensi yang diharapkan yaitu 100% tuntas secara individual, maka keputusan yang diambil oleh peneliti dan guru bidang studi sesuai pada tahap refleksi tadi yaitu dilakukan siklus II. Siklus II masih tetap menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus dan dilakukan dengan segala perbaikan pada setiap kekurangan atau hambatan yang dialami pada siklus I, dengan kata lain siklus II dilakukan sesuai hasil refleksi pada siklus I. 2. Siklus II Berdasarkan hasil pada siklus I diputuskan penelitian dilakukan pada tahap siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif serta melakukan perbaikan dari segala hambatan yang terjadi pada siklus II. Tahapan-tahapan pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I yaitu: a. Tahap Perencanaan Hal pertama yang dilakukan pada siklus II yaitu perencanaan pembelajaran atau pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sesuai dengan refleksi. Menentukan pokok bahasan untuk siklus II yaitu sama dengan siklus I tentang Pendapatan Nasional. Setelah perencanaan tertata dengan baik maka yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun (RPP siklus II pada lampiran).
76
b. Tahap Tindakan Pada
tahap
ini,
guru
berusaha
menerapkan
kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pertama guru yang sekaligus peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa mengenai pokok bahasan pendapatan nasional. Kemudian guru memberikan pretes. Setelah peserta didik menyelesaikan pretes guru menjelaskan keterampilan dasar variasi stimulus yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Guru meminta siswa membentuk 6 kelompok pemelihan kelompok dilakukan dengan cara berhitung 1 sampai 6. Setelah terbentuk kelompok guru menjelaskan materi tentang pendapatan nasional dengan menggunakan variasi stimulus yaitu dengan variasi suara, pemusatan perhatian siswa, kebisuan guru atau kesenyapan, Mengadakan kontak pandang dan gerak dan Gerakan badan mimik. Setelah menjelaskan siswa diberikan tugas untuk didiskusikan yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Setiap kelompok
menjelaskan
pendapatan
nasional
apa
saja
dikerjakan
faktor di
kertas
yang satu
mempengaruhi lembar
dan
dikumpulkan. Guru akan menjelaskan kembali terkait hasil diskusi kelompok siswa tersebut. Pada akhir siklus II siswa diberikan postes. c. Pengamatan Kegiatan siswa selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan siswa di uraikan pada tabel: Tabel 4.7 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II No I
Aspek yang diamati Membuka Pelajaran
Nilai 1
2
3
4
77
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan
√
siswa √
2. Apersepsi
II
3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
Kegiatan Inti 6. Menjelaskan Materi Pembelajaran √
a. Kualitas Bahasa √
b. Sistematika Penulisan
√
c. Penggunaan Waktu
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan
Keterampilan
Dasar
Variasi
Stimulus a. Membagi
siswa
kedalam
√
kelompok-
kelompok kecil b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi: √
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher
√
Silence) √
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement)
√
5. Gerakan badan mimic 9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
√
a. Bahasa Tubuh b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
78
a. Pengelolaan
Kesiapan
Siswa
dalam
√
Suasana
Siswa
dalam
√
yang
kurang
√
Pembelajaran b. Pengelolaan Pembelajaran 11. Siswa
Menanyakan
hal-hal
dipahami III
IV
Kegiatan Penutup 12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
√
Penilaian Evaluasi √
14. Pemberian Tes (Post test) Jumlah
4 + 33 + 44 = 81
Skor Ideal
95
Persentase
85,26%
Kategori
Sangat Baik
Keterangan:
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Dari hasil analisis data observasi pada siklus II diperoleh nilai
81 berarti dapat dikatakan aktivitas guru ketika memulai proses pembelajaran hingga penutup yang telah dilakukan “Sangat Baik” atau 85,26%. Sehingga dapat dikatakan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II telah berjalan dengan sangat baik. Namun pada saat mengkondisikan kelas tidak mengalami peningkatan dikarenakan guru sebelumnya keluar setelah 15 menit bel berbunyi sehingga waktu untuk pembelajaran ekonomi terpotong, dan pada saat guru masuk ke kelas siswa belum siap untuk memulai pelajaran ekonomi mereka masih sibuk dengan pelajaran sebelumnya itu yang mengakibatkan tidak adanya peningatan dari siklus I ke siklus II tentang aspek
79
mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa. Sedangkan pada kualitas interaksi pembelajaran seperti bahasa tubuh, suara dan pemusatan perhatian kepasa siswa sudah mengalami peningkatan yang cukup baik. Guru juga sudah lebih sering berinteraksi dengan siswa sehingga dapat membimbing mereka dalam penggunaan keterampilan dasar variasi stimulus dan dapat menangani kelas agar tetap kondusif. Tabel 4.8 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
46
96%
Tercapai
2
37
77%
Tercapai
3
37
77%
Tercapai
4
43
90%
Tercapai
5
38
79%
Tercapai
6
42
87%
Tercapai
Rata-rata
40
84%
Tercapai
Berdasarkan data dari tabel di atas didapatkan persentase hasil belajar afektif pada siklus II. Dapat dilihat bahwa semua kelompok sudah mencapai ketercapaian karena hasilnya diatas 75%. Kelompok 1 merupakan kelompok yang mendapatkan nilai
paling tinggi
dibandingkan dengan kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 hal ini dapat dilihat dari hasil persentasenya yaitu 96% . Hal ini diakibatkan karena kelompok 1 aktif dalam mengungkapkan pendapat dan mendengarkan materi yang disampaikan guru dengan menggunakan variasi stimulus. Kelompok 2 dan kelompok 3 mendapatkan nilai sama yaitu 37 dengan hasil persentasi 77%. Berdasarkan hasil observasi dari seluruh aktivitas kelompok pada saat siklus II didapatkan bahwa rata-rata aktivitas kelompok
80
siswa
sudah
cukup
memperhatikan
penjelasan
guru
dengan
menggunakan variasi stimulus. Pengamatan yang dilakukan selanjutnya pada hasil belajar ranah kognitif siswa yang dilakukan pada siklus II. Pretest dan posttest pada siklus II siswa diberikan soal dalam bentuk multiple choice atau pilihan ganda. Adapun nilai pretest dan posttest yang didapat pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II Siklus II No
Nama Siswa
Pretes
Postes
NGain
Keterangan
II
1
Ahmad Giovani Adinata
75
95
0.80
Tinggi
2
Andhika Pratomo
65
95
0.86
Tinggi
3
Apriliano Agung
80
95
0.75
Tinggi
4
Bhayu Mukti
65
75
0.29
Rendah
5
Citra Syaputri Maharani
60
95
0.87
Tinggi
6
Daniel Stefanus
60
85
0.62
Sedang
7
Dimas Farid Arief Putra
75
90
0.60
Sedang
8
Eka Wahyuningsih
65
90
0.83
Tinggi
9
Elsah Marwiyah
70
95
0.83
Tinggi
10
Garnis Nilam
65
90
0.71
Tinggi
11
Imam Muhammad
50
80
0.60
Sedang
12
Inda Maulida
55
85
0.67
Sedang
13
Iqbal Nur Afifudin
50
90
0.80
Tinggi
14
Jody Adithya
60
85
0.62
Sedang
15
Luthfi Nur Abija
50
90
0.80
Tinggi
16
M. Alghifary
55
85
0.67
Sedang
17
M. Favian Ali
55
90
0.78
Tinggi
18
Mala Silviani
65
80
0.43
Sedang
81
19
Miftahul Jannah
65
95
0.67
Sedang
20
Mochamad Bagus
60
95
0.87
Tinggi
21
Nadila Amalia
70
95
0.83
Tinggi
22
Rakha Zharfarizqi
50
85
0.70
Sedang
23
Remo Ibrahim
55
85
0.67
Sedang
24
Rismawati
65
90
0.71
Tinggi
25
Rista Sanlia
50
85
0.70
Sedang
26
Sifa Chuhaimassalam
65
80
0.71
Tinggi
27
Siti Bilqisti
55
95
0.89
Tinggi
28
Sumbai Distapratama
50
80
0.60
Sedang
29
Whendy Alwalidaeni
70
95
0.83
Tinggi
30
Wisara Pujangga
75
80
0.20
Rendah
Total
1850
2650
20.91
Rata-Rata
61.67
88.33
0.69
Sedang
Grafik 4.2 Persentase N-Gain Siklus II
N-GAIN SIKLUS II 60% 50%
53%
40% 40% 30% 20% 10% 0%
7% N-Gain Kategori Rendah N-Gain Kategori Sedang
N-Gain Kategori Tinggi
Dari tabel 4.9 diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebesar 61,67 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80. Sedangkan hasil
82
postes diperoleh rata-rata 88,33 dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 95. Sehingga pada siklus II siswa yang mencapai KKM yaitu 75 ada 30 siswa atau ketuntasan siswa mencapai 100%. Hal ini menunjukan besarnya peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,69 yang termasuk sedang. Pada grafik 4.2 dapat dilihat rata-rata N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes dan postes adalah kelompok rendah terdiri dari 2 siswa atau 7%, kelompok sedang terdiri dari 12 siswa atau 40% dan kelompok tinggi terdiri dari 16 siswa atau 53%. d. Refleksi a. Selama siklus II seluruh siswa berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang masih pasif. b. Pada saat diskusi seluruh siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya. c. Siswa sudah terbiasa dan lebih senang mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru dengan menggunakan variasi stimulus. d. Hasil belajar ranah kognitif pada siklus II ini menunjukan seluruh siswa telah mencapai KKM. e. Keputusan Berdasarkan hasil refleksi siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ranah kognitif siswa pada pokok bahasan pendapatan nasional telah memenuhi indikator yang peneliti harapkan adalah sebesar 100% siswa mencapai KKM sekolah yaitu 75. Hasilnya, pemberian tindakan pada siklus II menunjukan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 100% oleh karena itu peneliti memutuskan
untuk
menghentikan
pemberian
tindakan
berupa
pembelajaran yang menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus pada mata pelajaran Ekonomi.
83
3. Hasil Wawancara Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru bidang studi dan siswa setelah penelitian sebagai respon mengenai keterampilan dasar variasi stimulus yang telah diterapkan. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang kemudian diwawancarai berdasarkan kelompok belajarnya. a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi Pembelajaran ekonomi melalui keterampilan dasar variasi stimulus cukup efektif ini sangat membantu dalam pembelajaran karena biasanya pada mata pelajaran ekonomi banyak teori dan analisis yang membuat mereka malas belajar. Tapi setelah diterapkan keterampilan dasar variasi stimulus siswa lebih termotivasi dan antusias mengikuti pelajaran. Sehingga guru bidang studi ekonomi ingin mencoba menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus ini pada
pembelajaran
berikutnya.
Hampir
semua
siswa
sangat
berpartisipasi aktif. Ada peningkatan hasil belajar dan banyak siswa yang sudah mencapai KKM. Tetapi ada beberapa kendalanya pada penerapan variasi stimulus ini guru harus benar-benar menekankan pada posisi yang pas. Misalnya pada variasi suara guru harus pandai melakukan perubahan suaranya dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari gembira menjadi sedih dan lainnya. Bukan hanya itu tapi pada saat melakukan gerakan badan mimik ekspresi wajah guru sangat berpengaruh karena guru harus pandai menarik perhatian siswa agar dapat menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Guru memberikan solusi yang mungkin dapat mengatasi kendala yang terjadi yaitu guru harus benar-benar memiliki suara yang benar-benar maksimal sehingga siswa dapat merasakan perbedaan variasi suara dari keras menjadi lembut dari tinngi menjadi rendah dan lainnya. Dan ekspresi wajah yang dilakukan guru harus benar-benar
84
mempunyai arti sehingga siswa tidak salah mengartikan apa maksud ekspresi guru tersebut. b. Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara dengan siswa pada kelompok 1 mengenai pembelajaran yang dilaksanakan menunjukan bahwa siswa sangat menyukai karena lebih menarik dan tidak membosankan. Siswa belum pernah belajar meggunakan keteramilan dasar variasi stimulus karena biasanya guru hanya menjelaskan dan memberikan tugas. Menurut siswa melalui keterampilan dasar variasi stimulus mereka lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran dan mereka merasa senang dan cepat mengerti tentang materi yang dijelaskan. Meskipun ada kendala diawal yaitu siswa merasa heran dan tidak mengerti tentang apa yang dilakukan oleh guru karena baru pertama kali proses pembelajaran menggunakan variasi stimulus tersebut. Menurut siswa guru harus lebih menjelaskan terlebih dahulu sampai siswa mengerti apa yang akan dilakukan pada saat pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa heran atau aneh mengikuti proses pembelajaran. E. Pembahasan Penggunaan keterampilan dasar variasi stimulus pada mata pelajaran ekonomi mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif. Sebelum menggunakan variasi stimulus siswa hanya didominasi oleh guru saja biasanya guru menggunakan metode ceramah yang monoton sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif dan menjadi jenuh ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan menggunakan keterampilan asar variasi stimulus hasil belajar siswa mengalami
peningkatan.
Berdasarkan
hasil
tes
belajar
siswa
mengungkapkan bahwa pada siklus I diperoleh rata-rata N-gain
85
sebesar 0,55 (55%) yang dapat dikategorikan sedang. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus I hasil yang diperoleh belum mencapai intervensi yang diharapkan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus I guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih optimal dan harus mampu mengatur waktu pembelajaran agar dapat dimaksimalkan dan diakhir pembelajaran dapat menyimpulkan atau menjelaskan materi pelajaran lebih rinci. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,69 (69%) yang dapat dikategorikan sedang. Sehingga indikator keberhasilan telah tercapai dan tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan N-gain sebesar 0,14 (14%). Perbandingan persentase N-gain pada siklus I dan siklus II ditunjukan pada gambar berikut: Grafik 4.3 Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II
Perbandingan N-GAIN Siklus I dan Siklus II 30 Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0
Rendah
Sedang
Tinggi
N-Gain Siklus I
1
24
5
N-Gain Siklus II
2
12
16
Pada grafik 4.3 terlihat peningkatan N-gain pada siklus I untuk kategori rendah sebanyak 1 siswa, untuk kategori sedang sebanyak 24 siswa dan untuk kategori tinggi sebanyak 5 siswa. Sedangkan pada
86
siklus II untuk kategori rendah sebanyak 2 siswa, untuk kategori sedang sebanyak 12 siswa dan untuk kategori tinggi sebanyak 16 siswa. Meningkatnya
hasil
belajar
siswa
dikarenakan
dengan
menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus dalam proses pembelajaran sehingga siswa dituntut berpartisipasi aktif, dan siswa dituntut untuk lebih bersemangat dan tidak merasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa penerapan variasi stimulus telah membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran serta siswa menjadi lebih antusias dan untuk mengikuti pelajaran ekonomi. Sehingga pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. F. Keterbatasan dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan seperti: 1. Pengelolaan kelas, karena semua siswa dituntut aktif sehingga sulit mengkondisikan kelas. 2. Peneliti kurang optimal dalam pemilihan maupun menerapkan keterampilan mengajar agar pembelajaran dapat berlangsung secara
aktif,
kreatif,
efektif,
menyenangkan,
dan
tidak
membosankan. 3. Keterbatasan penelitian yang tidak melaporkan semua hasil penelitian secara detail.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-ekonomi di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan perolehan penelitian hasil belajar siswa yaitu pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang guru berikan setiap akhir siklus. Terlihat dari hasil N-Gain siswa pada silklus I diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,55 (55%) termasuk dalam kategori sedang. Sehingga pada siklus I siswa yang mencapai KKM yaitu 75 ada 18 siswa atau 60% Sedangkan pada siklus II rata-rata N-Gain meningkat menjadi 0,69 (69%) termasuk dalam kategori sedang dan siswa yang mencapai KKM ada 30 siswa atau 100%. Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan N-Gain sebesar 0,14 (14%). Dari hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada siklus I diperoleh rata-rata 73% termasuk dalam kategori baik dan pada siklus II meningkat menjadi 84% termasuk dalam kategori baik sekali. Hasil
87
88
observasi menunjukkan semua siswa dapat terlibat langsung dan berpartisipasi aktif dalam pembelajara ekonomi. Kelebihan dari penerapan variasi stimulus pada pembelajaran ekonomi adalah siswa merasa lebih antusias dan senang mengikuti pelajaran ekonomi, proses pembelajaran menjadi tidak monoton sehingga siswa mudah mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar variasi
stimulus
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa.
Pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
B. Saran Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMAN 12 Kota Tangerang selatan. Maka penulis menyarankan hal-hal berikut: 1. Bagi sekolah, diharapkan dapat menyediakan projector disetiap ruang kelas agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak membosankan. 2. Bagi guru, dapat menerapkan keterampilan variasi stimulus pada mata pelajaran ekonomi dengan maksimal agar siswa merasa antusias dalam proses pembelajaran sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. 3. Bagi peneliti lain, supaya dapat menggunakan variasi stimulus dengan baik dan terencana dan lebih mengklasifikasikan bentuk variasi yang akan digunakan sehingga tidak kesulitan ketika melakukan observasi.
89
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. -------------------------, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. -------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara Azizah, Euis “Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah
Putri
Annaqayah
Sumenep
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/4865.
Madura” 25
Maret
2014 Djamarah Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
Strategi Belajar Mengajar Edisi
Revisi Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Faturrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: PT. Refika Aditama, Cet. I, 2007. Hakim, Lukman. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, 2009. Hasibuan, J,J dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 6, 1995.
90
Himpunan Perundang-Undangan Ri tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
Undang-Undang
RI
No
20
Tahun
2003
Beserta
Penelasannya. Bandung: NUANSA AULIA, 2008. Iskandar. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press, 2009. Jurnal Pengembangan Model Buku Dasar Berorientasi Ilmu Hayati Bagi Mahasiswa
Calon
Guru
Biologi
dalam
http:/heriefisika.wordpress.com/jurnal/ 8 Januari 2014 Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakaan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011. Mudjiono, dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 6, 1999. Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2005. Munadi, Yudi dan Hamid, Farida. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2008. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruh, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010 Sudiyono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Subana. Dasar – Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2005. Syah, Muhibin Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser, Cet. I, 2007.
91
-------------------------, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 3, 2011. Uno, Hamzah, B. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Uzer, Usman. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2010. Yusuf, Ahmad “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru dalam Membuat Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi
Belajar
Siswa
Kelas
XI
SMA
N
11
Semarang”
http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=j tptiain-gdl-ahmadyusuf-5757 17 Maret 2014
Lampiran 2.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SIKLUS I
SATUAN PENDIDIKAN
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
MATA PELAJARAN
: EKONOMI
KELAS/PROGRAM
: X/IPS
PERTEMUAN KE
: 1 dan 2 (satu dan dua)
ALOKASI WAKTU
: 4 jam (2 x 45 menit)
STANDAR KOMPETENSI
: Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN) : Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB,
KOMPETENSI DASAR
dan PN I. INDIKATOR 1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan Nasional 2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional 3. Mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) 4. Menghitung pendapatan nasional
II. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran selesai diharapkan: 1. Siswa
dapat
mendeskripsikan
pengertian
pendapatan
nasional
(Mandiri) Siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pendapatan
2.
nasional . (Kreatif) 3.
Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) (Kreatif)
1
4.
Siswa dapat menghitung pendapatan nasional (Kreatif)
III. MATERI PEMBELAJARAN A. Materi Pokok Pengertian Pendapatan Nasional Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Jenis-Jenis Pendapatan Nasional Menghitung Pendapatan Nasinal B. Uraian Materi A. Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional merupakan salah satu kunci sukses dari pengelolaan ekonomi makro. Pendapatan Nasional akan menjadi tolok ukur dari semua kebijakan nasional dalam bidang ekonomi. Pendapatan dalam istilah sehari-hari diartikan sebagai penghasilan sejumlah uang yang diperoleh seseorang sebagai balas jasa dari penyediaan faktor produksi. Misalnya, ayah menerima sejumlah uang sebagai balas jasa tenaganya, ayah juga menerima uang karena menyewakan tanahnya dan lain sebagainya,,, keseluruhan uang yang diterima ayah dari contoh tersebut dapat disebut dengan pendapatan ayah. Dari sudut Penerimaan PN adalah keseluruhan pendapatan yang diterima oleh sekelompok masyarakat (Rumah Tangga Konsumen) selama satu tahun yang dinyatakan dalam satuan mata uang. Pendapatan disini meliputi balas jasa, baik terhadap proses produksi secara langsung maupun untuk orang2 yang tidak secara langsung ikut serta dalam proses produksi. Dari Sudut Pandang Produksi PN dapat juga diartikan keseluruhan dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sekelompok masyarakat di dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun. Barang disini meliputi barang konsumsi dan
2
barang investasi yang merupakan barang jadi, bukan barang dalam proses. Dari Sudut Pandang Pengeluaran PN adalah jumlah pengeluaran seluruh masyarakat suatu negara selama satu tahun yang dinyatakan dengan satuan mata uang. Pengeluaran masyarakat di sini dapat berupa pembelian barang dan jasa, pembayaran pajak, serta investasi atau tabungan. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional 1. Kualitas dan Keberadaan Faktor Produksi Faktor produksi di sini adalah Tenaga Kerja, SDA, Modal dan Skill. Keberadaan dan kualitas faktor produksi memungkinkan suatu negara dapat meningkatkan PN. Jika SDA tersedia dan di dukung oleh kualitas SDM yang andal, maka tingkat produktivitas akan meningkat dan akan meningkatkan PN. 2. Tingkat Teknologi Penguasaan teknologi memungkinkan perusahaan akan dapat meningkatkan produktivitasnya, produksi yang meningkat akan dapat meningkatkan PN. 3. Tingkat Investasi Investasi ad/ kegiatan penanaman modal dari pemilik faktor produksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi barang dan jasa. Semakin besar investasi dalam suatu negara, akan semakin besar pula PN negara tersebut. 4. Tingkat Bunga Tinggi rendahnya tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan investasi di suatu negara. Menerapkan suku bunga yang rendah, akan memacu para pemilik faktor produksi melakukan investasi di berbagai bidang usaha. Namun sebaliknya, jika pemerintah menerapkan suku bunga yang tinggi, maka pemilik modal akan lebih cenderung menyimpannya di bank. Akibatnya,
3
perkembangan dunia usaha menjadi lesu, sehingga dapat menurunkan PN. 5. Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran pemerintah akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan nasional. PP tersebut biasanya merupakan pengeluaran modal guna meningkatkan gairah perekonomian nasionalnya. 6. Peningkatan Ekspor Ekspor merupakan pertanda bahwa sebuah negara pertumbuhan ekonominya akan meningkat. Karena ekspor akan mendatangkan suatu pendapatan negara yang berasal dari devisa, maupun pajak ekspor dan sebagainya. 7. Pengharapan atau ramalan perekonomian masa depan Keputusan pengusaha untuk berinvestasi, yaitu menanamkan modalnya untuk kegiatan produksi didasarkan pada harapan kondisi perekonomian di masa depan lebih baik. Harapan tersebut adalah harapan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin kondusif keadaan perekonomian suatu negara, akan semakin besar pula harapan pengusaha memperoleh keuntungan, sehingga akhirnya akan dapat meningkatkan PN. C. Jenis-Jenis Pendapatan Nasional a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu negara selama satu tahun. PDB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik seluruh warga negara termasuk warga negara asing dalam periode tertentu, biasanya dalam satu tahun. Dengan demikian, produk domestik bruto menggunakan konsep wilayah, artinya produksi orang asing seperti AS, Inggris, Jepang dan lainnya termasuk dalam PDB Indonesia. b.
Produk Domestik regional Bruto (PDRB)
4
Untuk mengetahui sejauh mana ekonomi daerah mempunyai kontribusi terhadap pendapatan nasional, dapat digunakan indikator pembangunan ekonomi melalui PDRB dan PDRB per kapita. PDRB merupakan komponen dari pembentukan PDB nasional. PDRB dapat dijadikan tolok ukur penyebaran PN atau mengukur tingkat kesenjangan pembangunan ekonomi antardaerah. c. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun. PNB/GNP adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam waktu satu tahun. Dalam konsep GNP ini, barang dan jasa yang dihasilkan adalah produk dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara, termasuk warga negara yang berada di luar negeri. d. Produk Nasional Bersih (Net National Product) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu. Biasanya satu tahun. e. Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income) adalah jumlah pendapatan faktor-faktor produksi selama satu tahun. f. Pendapatan Perseorangan (Personal Income) Adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat. g. Pendapatan Bebas (Disposible Income) adalah jenis pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan. Pajak langsung ad pajak yang bebannya tidak dapat digeserkan kepada pihak lain atau pajak yang ditanggung langsung oleh wajib pajak. D. Perhitungan Pendapatan Nasional GNP
= GDP – Produk Neto Terhadap LN
NNP
= GNP – Penyusutan (Depreciation)
NNI
= NNP – Pajak Langsung
PI
= (NNI + Transper Payment) – (Iuran asuransi + Iuran Jaminan Sosial + Laba yang ditahan)
5
DI
= PI – Pajak Langsung
C. METODE PEMBELAJARAN Ceramah menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus Tanya jawab Penugasan IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (waktu 20 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Memberi Salam
Menjawab salam
Religius
Merapihkan keadaan
Merapihkan posisi duduk,
Disiplin
didalam kelas
pakaian dan kebersihan kelas
Memotivasi siswa
Siswa mendengarkan apa
Toleransi
yang disampaikan oleh guru. Memberikan Pre test
Siswa mengerjakan soal
Rasa ingin tahu
yang diberikan oleh guru Menyampaikan Tujuan
Siswa Menyimak
Toleransi
Pembelajaran
B. Kegiatan Inti B.1 Eksplorasi ( Waktu 15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan
Siswa menjawab
Rasa ingin tahu
pengetahuan siswa tentang
pertanyaan dari guru
Pendapatan Nasional sebelum memulai pelajaran Guru memulai materi yang
Siswa menyimak,
akan diajarkan
memperhatikan dan
Toleransi
mendengarkan penjelasan
6
guru
B.1 Elaborasi (Waktu 30 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru membagi kelompok
Siswa membentuk
Disiplin dan bekerja
kelompok
sama
Guru menjelaskan
Siswa memperhatikan
Toleransi
pengertian Pendapatan
penjelasan siswa.
Nasonal dengan menggunakan variasi stimulus yaitu: - Penggunaan Variasi Suara - Pemusatan Perhatian Siswa - Kebisuan Guru atau Kesenyapan - Mengadakan Kontak Pandang dan Gerak - Gerak Badan dan Mimik Guru memberikan
Siswa bertanya
Kreatif
kesempatan kepada salah satu kelompok untuk bertanya terkait dengan materi yang diajarkan
C.
Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa memperhatikan
Toleransi
kesimpulan tentang materi
kesimpulan yang diberikan
7
yang disampaikan.
oleh guru
Guru menutup kegiatan
Siswa merasa senang
pembelajaran.
dengan pembelajaran
Guru
memberikan
individu
kepada
Toleransi
tugas Siswa mencatat tugas yang Mandiri siswa diberikan guru
untuk dikerjakan dirumah
D. Evaluasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan Post test
Siswa mengerjakan Post
Rasa Ingin Tahu
test
V. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN Buku Paket kelas X Papan Tulis Projector Slide VI. PENILAIAN No
Indikator pencapaian
1
Mengidentifikasi faktor
yang
Teknik
Bentuk
penilaian
Instrumen
Tes Tulis
Tes Uraian
Butir Soal
Skor
Sebutkan Jelaskan
dan faktor 100
mempengaruhi
yang
Pendapatan
mempengaruhi
Nasional
Pendapatan Nasional
Total Skor
100
8
VII. KUNCI JAWABAN 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional a. Kualitas dan Keberadaan Faktor Produksi Faktor produksi di sini adalah Tenaga Kerja, SDA, Modal dan Skill. Keberadaan dan kualitas faktor produksi memungkinkan suatu negara dapat meningkatkan PN. Jika SDA tersedia dan di dukung oleh kualitas SDM yang andal, maka tingkat produktivitas akan meningkat dan akan meningkatkan PN.
b. Tingkat Teknologi Penguasaan teknologi memungkinkan perusahaan akan dapat meningkatkan produktivitasnya, produksi yang meningkat akan dapat meningkatkan PN. c. Tingkat Investasi Investasi ad/ kegiatan penanaman modal dari pemilik faktor produksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi barang dan jasa. Semakin besar investasi dalam suatu negara, akan semakin besar pula PN negara tersebut. d. Tingkat Bunga Tinggi rendahnya tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan investasi di suatu negara. Menerapkan suku bunga yang rendah, akan memacu para pemilik faktor produksi melakukan investasi di berbagai bidang usaha. Namun sebaliknya, jika pemerintah menerapkan suku bunga yang tinggi, maka pemilik modal akan lebih cenderung menyimpannya di bank. Akibatnya, perkembangan dunia usaha menjadi lesu, sehingga dapat menurunkan PN. e. Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran pemerintah akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan nasional. PP tersebut biasanya merupakan pengeluaran modal guna meningkatkan gairah perekonomian nasionalnya. f. Peningkatan Ekspor
9
Ekspor merupakan pertanda bahwa sebuah negara pertumbuhan ekonominya akan meningkat. Karena ekspor akan mendatangkan suatu pendapatan negara yang berasal dari devisa, maupun pajak ekspor dan sebagainya. g. Pengharapan atau ramalan perekonomian masa depan Keputusan
pengusaha
untuk
berinvestasi,
yaitu
menanamkan
modalnya untuk kegiatan produksi didasarkan pada harapan kondisi perekonomian di masa depan lebih baik. Harapan tersebut adalah harapan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin kondusif keadaan perekonomian suatu negara, akan semakin besar pula harapan pengusaha memperoleh keuntungan, sehingga akhirnya akan dapat meningkatkan PN.
Mengetahui,
Tangsel, 04 Februari 2014
Kepala SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Guru Mata Pelajaran
H. M. Syamsudin H.S. S.Pd
Siti Nurmilasari
NIP. 19620502 198602 1 002
10
Lampiran 2.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SIKLUS II
SATUAN PENDIDIKAN
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
MATA PELAJARAN
: EKONOMI
KELAS/PROGRAM
: X/IPS
PERTEMUAN KE
: 3 dan 4(satu)
ALOKASI WAKTU
: 4 jam (2 x 45 menit)
STANDAR KOMPETENSI
: Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan
Nasional
Bruto
(PNB)
dan
Pendapatan Nasional (PN) KOMPETENSI DASAR
: Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, dan PN
I. INDIKATOR 1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan Nasional 2. Mengklasifikasikan tiga pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional 3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional 4. Mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) 5. Menghitung pendapatan nasional II. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran selesai diharapkan: 1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian pendapatan nasional (Mandiri) 2. Siswa dapat mengklasifikasikan tiga pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional (Kreatif) Siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pendapatan
3.
nasional . (Kreatif) 4.
Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) (Kreatif)
5.
Siswa dapat menghitung pendapatan nasional (Kreatif)
III. MATERI PEMBELAJARAN 1
A. Materi Pokok Pengertian Pendapatan Nasional Tiga pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Jenis-Jenis Pendapatan Nasional Menghitung Pendapatan Nasinal B. Uraian Materi A. Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Pendapatan dalam istilah sehari-hari diartikan sebagai penghasilan sejumlah uang yang diperoleh seseorang sebagai balas jasa dari penyediaan faktor produksi. B. Tiga Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional 1. Metode nilai produksi : Nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan nilai tambah tiap proses produksi. Di dapat rumus sebagai berikut: Y = ∑P.Q atau Y= (p1 x q1) + (p2 xq2) + ……(Pn x Qn) Keterangan : Y : Pendapatan Nasional (GDP) Q1:Jumlah barang ke 1 P1: Harga barang ke 1 Q2:Jumlah barang ke 2 P2: Harga barang ke 2 Qn:Jumlah barang ke n Pn: Harga barang ke n 2. Metode Pengeluaran : Jumlah pengeluaran secaranasional untuk membeli barang dan jasa yang di dihasilkan dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan Pengeluaran RTK,RTP, RTG, RTLN. Di dapat rumus sebagai berikut: Y = C + I + G + (X – M) Keterangan : Y : Pendapatan Nasional (GNP) 2
C :Pengeluaran RTK/konsumsi I : Pengeluaran RTP/investasi G :Gouverment Expenditure X :Ekspor M :Import 3. Metode Penerimaan/Pendapatan: Seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu. Di dapat rumus sebagai berikut: Y=r+i+w+p Keterangan : Y : Pendapatan Nasional (NI) r :sewa tanah/alam i : bunga modal w :upah TK p : laba pengusaha/skill C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional - Kualitas dan Keberadaan Faktor Produksi - Tingkat Teknologi - Tingkat Investasi - Tingkat Bunga - Pengeluaran Pemerintah - Peningkatan Ekspor - Pengharapan atau Ramalan Perekonomian masa depan D. Jenis-Jenis Pendapatan Nasional a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) b. Produk Domestik regional Bruto (PDRB) c. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) d. Produk Nasional Bersih (Net National Product) e. Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income) f. Pendapatan Perseorangan (Personal Income) g. Pendapatan Bebas (Disposible Income)
3
IV. METODE PEMBELAJARAN Ceramah menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus Tanya jawab Penugasan V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (waktu 20 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Memberi Salam
Menjawab salam
Religius
Merapihkan keadaan
Merapihkan posisi duduk,
Disiplin
didalam kelas
pakaian dan kebersihan kelas
Memotivasi siswa
Siswa mendengarkan apa
Toleransi
yang disampaikan oleh guru. Memberikan Pre test
Siswa mengerjakan soal
Rasa ingin tahu
yang diberikan oleh guru Menyampaikan Tujuan
Siswa Menyimak
Toleransi
Pembelajaran
B. Kegiatan Inti B.1 Eksplorasi ( Waktu 15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan
Siswa menjawab pertanyaan Rasa ingin tahu
pengetahuan siswa tentang
dari guru
Pendapatan Nasional sebelum memulai pelajaran Guru memulai materi yang
Siswa menyimak,
akan diajarkan
memperhatikan dan
Toleransi
mendengarkan penjelasan guru
B.1 Elaborasi (Waktu 30 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter 4
Guru membagi kelompok
Siswa membentuk
Disiplin dan bekerja
kelompok
sama
Guru menjelaskan
Siswa memperhatikan
Toleransi
pengertian Pendapatan
penjelasan siswa.
Nasonal dengan menggunakan variasi stimulus yaitu: - Penggunaan Variasi Suara - Pemusatan Perhatian Siswa - Kebisuan Guru atau Kesenyapan - Mengadakan Kontak Pandang dan Gerak - Gerak Badan dan Mimik Guru memberikan
Siswa bertanya
Kreatif
kesempatan kepada salah satu kelompok untuk bertanya terkait dengan materi yang diajarkan
C. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa memperhatikan
Toleransi
kesimpulan tentang materi
kesimpulan yang diberikan
yang disampaikan.
oleh guru
Guru menutup kegiatan
Siswa merasa senang
pembelajaran.
dengan pembelajaran
Guru
memberikan
individu
kepada
Toleransi
tugas Siswa mencatat tugas yang Mandiri siswa diberikan guru
untuk dikerjakan dirumah
5
D. Evaluasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan Post test
Siswa mengerjakan Post
Rasa Ingin Tahu
test
VI. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN Buku Paket kelas X Papan Tulis Projector Slide VII. PENILAIAN No
Indikator pencapaian
1
Menghitung pendapatan nasional
Teknik
Bentuk
Butir Soal
Skor
penilaian
Instrumen
Tes Tulis
Tes
Diketahui
Uraian
Negara adalah sebagai 100
Data
suatu
berikut: Goverment $ 20 Rent $ 10 Wages $ 12 Investasi $18 Interest $ 7 Profit $ 3 Dari
data
hitunglah
di
atas
pendapatan
nasional
dengan
menggunakan
metode
penerimaan Total Skor
100
6
VIII. KUNCI JAWABAN 1. Menghitung Pendapatan Nasional dengan menggunakan pendekatan Penerimaan: Y=r+w+i+p Y = $10 + $12 + $7 + $3 Y = $32 Jadi Pendapatan Nasionalnya adalah $32
Mengetahui,
Tangsel,18 Februari 2014
Kepala SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Guru Mata Pelajaran
H. M. Syamsudin H.S. S.Pd
Siti Nurmilasari
NIP. 19620502 198602 1 002
7
Lampiran 3.1 Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN)
Bentuk Soal
No 5.1
Kompetensi Dasar Menjelaskan
: Pilihan Ganda
Materi Pokok 1. Pengertian
Indikator 1. Mendeskripsikan
konsep
Pendapatan
Pengertian Pendapaan
PDB,
Nasional
Nasional
PDRB,
2. Faktor yang
2. Mengidentifikasi faktor
PNB, dan
mempengar
yang mempengaruhi
PN
uhi
Pendapatan Nasional
pendapatan
3. Mengklasifikasikan
nasional
jenis-jenis pendapatan
3. Jenis-Jenis
nasional (PDB, PDRB,
Pendapatan Nasional 4. Menghitung
No. Butir 3*, 19*
2*,6,12*
4*,7
PNB, NNI, PI, DI) 4. Mendeskripsikan
1*, 20,25
pengertian PDB
Pendapatan
5. Mendeskripsikan PNB
5*, 24
Nasional
6. Mendeskripsikan NNP
13*,
7. Mendeskripsikan NNI
22*
8. Mendeskripsikan PI
9*, 21,8
9. Mendeskripsikan DI
23*
10. Menghitung pendapatan
10*,11,14,15*
nasional
,16*,17*,18*
Lampiran 3.2 Kisi – Kisi Soal Hasil Belajar Ekonomi Siklus II Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN)
Bentuk Soal
No 5.1
Kompetensi Dasar Menjelaskan
: Pilihan Ganda
Materi Pokok 1. Pengertian
Indikator 1. Mendeskripsikan
konsep PDB,
Pendapatan
Pengertian Pendapaan
PDRB, PNB,
Nasional
Nasional
dan PN
2. Faktor yang
2. Mengklasifikasikan
mempengaruhi
Tiga pendekatan
pendapatan
perhitungan
nasional
Pendapatan Nasional
3. Jenis-Jenis
3. Mengidentifikasi
Pendapatan
faktor yang
Nasional
mempengaruhi
4. Menghitung Pendapatan Nasional
No. Butir 1*,
2,3,4*,
5,6*,19,
Pendapatan Nasional 4. Mengklasifikasikan
7*,25
jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI)
8*,22
5. Mendeskripsikan pengertian PDB
9,10*,
6. Mendeskripsikan PNB 11*,
7. Mendeskripsikan NNP 12* 8. Mendeskripsikan NNI
16,20,21*,24
9. Mendeskripsikan PI
13*,23
10. Mendeskripsikan DI
14*,15,
11. Menghitung
17, 18,
pendapatan nasional
Lampiran 3 Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus I SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = Butir soal = Bobot utk jwban benar = Bobot utk jwban salah = Nama berkas: D:\GARAPAN No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
25 25 1 0 SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
Kode/Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y
Benar 22 21 22 21 19 21 17 19 17 21 20 22 19 20 14 22 8 12 13 12 13 13 9 4 15
Salah 3 4 3 4 6 4 8 6 8 4 5 3 6 5 11 3 17 13 12 13 12 12 16 21 10
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 22 21 22 21 19 21 17 19 17 21 20 22 19 20 14 22 8 12 13 12 13 13 9 4 15
Skr Bobot 22 21 22 21 19 21 17 19 17 21 20 22 19 20 14 22 8 12 13 12 13 13 9 4 15
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 16.64 Simpang Baku= 5.07 KorelasiXY= 0.78 Reliabilitas Tes= 0.88 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kode/Nama Subyek A B C D E F G H I J K L M
Skor Ganjil 13 10 12 11 9 12 8 9 11 11 10 10 9
Skor Genap 9 11 10 10 10 9 9 10 6 10 10 12 10
Skor Total 22 21 22 21 19 21 17 19 17 21 20 22 19
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
N O P Q R S T U V W X Y
11 7 11 4 7 7 6 6 6 5 1 7
9 7 11 4 5 6 6 7 7 4 3 8
20 14 22 8 12 13 12 13 13 9 4 15
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 1 3 12 16 2 4 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek A C L P B D F
Skor 22 22 22 22 21 21 21
1 1 1 1 1 1 1 1 6
2 2 1 1 1 1 1 1 1 7
3 3 1 1 1 1 1 1 6
4 4 1 1 1 1 1 1 6
5 5 1 1 1 1 1 5
6 6 1 1 1 1 1 5
7 7 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 1 3 12 16 2 4 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek A C L P B D F
Skor 22 22 22 22 21 21 21
8 8 1 1 1 1 1 1 6
9 9 1 1 1 1 1 1 1 7
10 10 1 1 1 1 1 5
11 11 1 1 1 1 1 1 1 7
12 12 1 1 1 1 1 1 6
13 13 1 1 1 1 1 1 1 7
14 14 1 1 1 1 1 1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 1 3 12 16 2 4 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek A C L P B D F
Skor 22 22 22 22 21 21 21
15 15 1 1 1 1 1 1 1 7
16 16 1 1 1 1 1 1 1 7
17 17 1 1 1 1 1 1 6
18 18 1 1 1 1 1 1 1 7
19 19 1 1 1 1 1 1 1 7
20 20 1 1 1 1 4
21 21 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5
No Subyek 1 3 12 16 2
Kode/Nama Subyek A C L P B
Skor 22 22 22 22 21
22 22 1 1 1 1 1
23 23 1 1 1 1 1
24 24 1 1 1 1
25 25 1 1 1 1
6 7
4 6 Jml Jwb Benar
D F
21 21
1 6
1 1 7
1 1 6
1 5
Kelompok Asor Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 21 22 18 20 23 17 24 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek U V R T W Q X
Skor 13 13 12 12 9 8 4
1 1 1 1 2
2 2 1 1 2
3 3 1 1
4 4 1 1 2
5 5 0
6 6 1 1 1 1 4
7 7 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 21 22 18 20 23 17 24 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek U V R T W Q X
Skor 13 13 12 12 9 8 4
8 8 1 1 1 1 4
9 9 1 1 1 1 1 1 6
10 10 1 1 1 3
11 11 1 1 1 1 1 5
12 12 1 1 1 3
13 13 1 1
14 14 1 1 1 1 1 1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 21 22 18 20 23 17 24 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek U V R T W Q X
Skor 13 13 12 12 9 8 4
15 15 1 1 1 1 1 5
16 16 1 1
17 17 1 1
18 18 1 1
19 19 1 1
20 20 1 1 1 3
21 21 1 1 1 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 21 22 18 20 23 17 24 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek U V R T W Q X
Skor 13 13 12 12 9 8 4
22 22 0
23 23 1 1 2
24 24 1 1 1 1 1 1 6
25 25 1 1 1 1 4
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 25 Klp atas/bawah(n)= 7 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kel. Atas 6 7 6 6 5 5 5 6 7 5 7 6 7 7 7 7 6 7 7 4 4 6 7 6 5
Kel. Bawah 2 2 1 2 0 4 4 4 6 3 5 3 1 7 5 1 1 1 1 3 3 0 2 6 4
Beda 4 5 5 4 5 1 1 2 1 2 2 3 6 0 2 6 5 6 6 1 1 6 5 0 1
Indeks DP (%) 57.14 71.43 71.43 57.14 71.43 14.29 14.29 28.57 14.29 28.57 28.57 42.86 85.71 0.00 28.57 85.71 71.43 85.71 85.71 14.29 14.29 85.71 71.43 0.00 14.29
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jml Betul 15 19 12 16 12 17 19 20 24 16 17 16 13 24 22 16 16 13 16
Tkt. Kesukaran(%) 60.00 76.00 48.00 64.00 48.00 68.00 76.00 80.00 96.00 64.00 68.00 64.00 52.00 96.00 88.00 64.00 64.00 52.00 64.00
Tafsiran Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang
20 21 22 23 24 25
20 21 22 23 24 25
16 13 9 18 21 16
64.00 52.00 36.00 72.00 84.00 64.00
Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Korelasi 0.467 0.695 0.441 0.567 0.650 0.192 0.223 0.367 0.520 0.399 0.192 0.433 0.608 -0.097 0.469 0.735 0.684 0.495 0.735 0.298 0.205 0.558 0.583 0.188 0.281
Signifikansi Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
a 7--1+ 11--16** 4++ 2++ 19** 0-0-16** 4-7--9--0-0-7--16** 0-0-16-8-1+ 3--16**
b 15** 2+ 12** 3+ 7--2++ 0-3--24** 3+ 17** 0-2+ 24** 1+ 15--3++ 3+ 16** 3++ 21+ 1++ 6---
c 3++ 1+ 2+ 0-12** 2++ 5--20** 0-2++ 2++ 2++ 13** 1--22** 16** 19--2++ 0-13** 9** 1+ 21** 0--
d 0-19** 0-2++ 117** 0-20-0-0-16** 10-1+ 12++ 13** 16** 8--0-24--0-0--
e 0-2+ 0-4-12++ 1+ 0-1--4-2++ 0-0-0-1+ 0-10-4-0-3++ 4++ 18** 0-3+
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 16.64 Simpang Baku= 5.07 KorelasiXY= 0.78 Reliabilitas Tes= 0.88 Butir Soal= 25 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8
D.Pembeda(%) 57.14 71.43 71.43 57.14 71.43 14.29 14.29 28.57
T. Kesukaran Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah
Korelasi 0.467 0.695 0.441 0.567 0.650 0.192 0.223 0.367
Sign. Korelasi Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
14.29 28.57 28.57 42.86 85.71 0.00 28.57 85.71 71.43 85.71 85.71 14.29 14.29 85.71 71.43 0.00 14.29
Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang
0.520 0.399 0.192 0.433 0.608 -0.097 0.469 0.735 0.684 0.495 0.735 0.298 0.205 0.558 0.583 0.188 0.281
Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
Lampiran 4 Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus II SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = Butir soal = Bobot utk jwban benar = Bobot utk jwban salah = Nama berkas: D:\GARAPAN SIKLUS I.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
25 25 1 0 SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
Kode/Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y
Benar 12 10 14 14 16 19 17 18 6 17 13 15 21 14 17 15 16 16 12 16 16 15 13 13 16
Salah 13 15 11 11 9 6 8 7 19 8 12 10 4 11 8 10 9 9 13 9 9 10 12 12 9
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 12 10 14 14 16 19 17 18 6 17 13 15 21 14 17 15 16 16 12 16 16 15 13 13 16
Skr Bobot 12 10 14 14 16 19 17 18 6 17 13 15 21 14 17 15 16 16 12 16 16 15 13 13 16
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 14.84 Simpang Baku= 3.01 KorelasiXY= 0.42 Reliabilitas Tes= 0.59 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kode/Nama Subyek A B C D E F G H I J K
Skor Ganjil 4 3 8 7 9 9 8 8 4 8 8
Skor Genap 8 7 6 7 7 10 9 10 2 9 5
Skor Total 12 10 14 14 16 19 17 18 6 17 13
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
L M N O P Q R S T U V W X Y
7 10 8 8 7 9 8 5 7 8 8 6 5 7
8 11 6 9 8 7 8 7 9 8 7 7 8 9
15 21 14 17 15 16 16 12 16 16 15 13 13 16
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 13 6 8 7 10 15 5 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek M F H G J O E
Skor 21 19 18 17 17 17 16
1 1 1 1 1 1 1 1 6
2 2 1 1 1 1 1 1 6
3 3 1 1 1 1 1 5
4 4 1 1 1 1 1 1 6
5 5 1 1
6 6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 7 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 13 6 8 7 10 15 5 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek M F H G J O E
Skor 21 19 18 17 17 17 16
8 8 1 1
9 9 1 1 1 1 1 5
10 10 1 1 1 1 1 1 6
11 11 1 1 1 1 1 1 1 7
12 12 1 1 1 1 1 1 1 7
13 13 1 1 1 1 1 1 1 7
14 14 1 1 1 1 1 1 6
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 13 6 8 7 10 15 5 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek M F H G J O E
Skor 21 19 18 17 17 17 16
15 15 1 1 1 1 4
16 16 1 1 1 1 1 1 6
17 17 1 1 1 1 1 5
18 18 1 1 1 1 1 1 6
19 19 1 1
20 20 1 1 2
21 21 1 1 1 1 1 1 6
No.Urut 1 2
No Subyek 13 6
Kode/Nama Subyek M F
Skor 21 19
22 22 1 1
23 23 1 -
24 24 1 1
25 25 1 1
3 4 5 6 7
8 7 10 15 5 Jml Jwb Benar
H G J O E
18 17 17 17 16
1 1 1 1 6
1 2
1 1 1 1 6
1 1 1 1 6
Kelompok Asor Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 11 23 24 1 19 2 9 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K W X A S B I
Skor 13 13 13 12 12 10 6
1 1 1 1 2
2 2 1 1 1 1 1 5
3 3 1 1 1 1 4
4 4 1 1 2
5 5 1 1 2
6 6 1 1 1 1 4
7 7 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 11 23 24 1 19 2 9 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K W X A S B I
Skor 13 13 13 12 12 10 6
8 8 1 1 1 3
9 9 1 1 2
10 10 1 1 1 3
11 11 1 1
12 12 1 1 1 1 1 5
13 13 1 1 1 1 1 5
14 14 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 11 23 24 1 19 2 9 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K W X A S B I
Skor 13 13 13 12 12 10 6
15 15 1 1 1 1 1 5
16 16 1 1 1 1 1 5
17 17 1 1 2
18 18 1 1 2
19 19 1 1 1 3
20 20 1 1 1 1 4
21 21 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 11 23 24 1 19 2 9 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K W X A S B I
Skor 13 13 13 12 12 10 6
22 22 1 1 1 3
23 23 1 1
24 24 1 1 1 1 4
25 25 1 1 1 3
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 25 Klp atas/bawah(n)= 7 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kel. Atas 6 6 5 6 1 7 5 1 5 6 7 7 7 6 4 6 5 6 1 2 6 6 2 6 6
Kel. Bawah 2 5 4 2 2 4 1 3 2 3 1 5 5 4 5 5 2 2 3 4 4 3 1 4 3
Beda 4 1 1 4 -1 3 4 -2 3 3 6 2 2 2 -1 1 3 4 -2 -2 2 3 1 2 3
Indeks DP (%) 57.14 14.29 14.29 57.14 -14.29 42.86 57.14 -28.57 42.86 42.86 85.71 28.57 28.57 28.57 -14.29 14.29 42.86 57.14 -28.57 -28.57 28.57 42.86 14.29 28.57 42.86
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jml Betul 15 17 18 11 4 18 13 11 11 19 16 20 21 21 19 19 11
Tkt. Kesukaran(%) 60.00 68.00 72.00 44.00 16.00 72.00 52.00 44.00 44.00 76.00 64.00 80.00 84.00 84.00 76.00 76.00 44.00
Tafsiran Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang
18 19 20 21 22 23 24 25
18 19 20 21 22 23 24 25
11 7 8 21 18 7 19 16
44.00 28.00 32.00 84.00 72.00 28.00 76.00 64.00
Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Korelasi 0.399 0.283 0.208 0.458 -0.346 0.389 0.382 -0.335 0.212 0.541 0.666 0.448 0.457 0.568 0.001 0.319 0.321 0.321 -0.238 -0.312 0.531 0.510 0.155 0.351 0.355
Signifikansi Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
a 15** 5--1+ 0-4** 1+ 0-11** 3++ 3-3+ 0-1++ 21** 2+ 1+ 0-3++ 17--8** 4--18** 23-7---
b 5-2++ 18** 4++ 1-1+ 13** 11--3++ 19** 0-20** 1++ 0-2+ 1+ 3++ 11** 0-0-0-1+ 0-19** 1-
c 2++ 17** 1+ 63+ 0-2+ 0-8--1+ 16** 1++ 21** 1++ 2+ 19** 2+ 10-13--21** 2++ 1-1+ 0--
d 3++ 11+ 4++ 14--18** 2+ 0-0-0-4-21++ 1++ 0-2+ 9--8--7** 1-0-37** 0-1-
e 0-0-4--11** 3+ 5--8--3++ 11** 2+ 2++ 21++ 2-19** 2+ 11** 2+ 1-3+ 0-1+ 15--2+ 16**
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 14.84 Simpang Baku= 3.01 KorelasiXY= 0.42 Reliabilitas Tes= 0.59 Butir Soal= 25 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL SIKLUS I.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6
Btr Asli 1 2 3 4 5 6
D.Pembeda(%) 57.14 14.29 14.29 57.14 -14.29 42.86
T. Kesukaran Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah
Korelasi 0.399 0.283 0.208 0.458 -0.346 0.389
Sign. Korelasi Signifikan Signifikan Signifikan
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
57.14 -28.57 42.86 42.86 85.71 28.57 28.57 28.57 -14.29 14.29 42.86 57.14 -28.57 -28.57 28.57 42.86 14.29 28.57 42.86
Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Sedang
0.382 -0.335 0.212 0.541 0.666 0.448 0.457 0.568 0.001 0.319 0.321 0.321 -0.238 -0.312 0.531 0.510 0.155 0.351 0.355
Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
Lampiran 3.3 Soal Pretes dan Postes Nama : Kelas : Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat, termasuk warga Negara yang berada di luar negeri disebut… d. Netto National Product a. Pendapatan Nasional e. Netto National Income b. Gross Domenstic product c. Gross National Product 2. Bagian pendapatan yang diterima oleh rumah tangga konsumsi karena telah menyerahkan faktor produksi berupa tenaga kerja disebut… a. Laba penghasilan d. Upah b. Hasil pengusaha e. Sewa c. Bunga modal 3. Produksi masyarakat dalam jangka waktu tertentu selama satu tahun akan mempunyai nilai sejumlah uang. Nilai tersebut biasa disebut sebagai… d. Keuntungan bersama a. Pendapatan per kapita e. Laba nasional b. Pendapatan nasional c. Pendapatan masayarakat 4. Pendapatan nasional dapat dihitung dari pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat. Berikut ini yang bukan komponen pembentukan pendapatan nasional adalah… d. Investasi a. Belanja barang dari pemerintah e. Tabungan b. Konsumsi c. Ekspor 5. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam waktu satu tahun disebut... d. Netto National Product a. Pendapatan nasional e. Netto National Income b. Gross domestic Product c. Gross National Product 6. Pendapatan perseorangan sama dengan… a. Gross National product d. Indirect Taxes b. Personal Income e. Disposible Income c. Disposible Income 7. Diketahui Pendapatan Nasional Tahun 1998 suatu Negara adalah sebagai berikut: - GDP = Rp. 141.301,7 miliar - Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri = Rp. 8.745,8 miliar - Pajak tidak langsung = Rp. 10.456,7 miliar Berdasarkan data tersebut, maka besarnya GNP adalah… a. Rp 132.555,9 miliar b. Rp. 340.244, 5 miliar c. Rp. 19.202, 5 milliar
d. Rp 131.301,7 milliar e. Rp 160.504,2 miliar
8. Faktor-faktor produksi 1. Sumber daya alam 2. Sumber daya manusia 3. Tenaga kerja
4. Modal 5. Investasi 6. Skill
Dari data diatas yang termasuk faktor-faktor produksi adalah…
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
a. 1,2,3 dan 4 d. 1,3,4 dan 6 b. 2,3,4 dan 5 e. 4,5,6 dan 7 c. 1,2,4 dan 6 Pendapatan nasional bersih adalah… a. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun b. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu c. Jumlah pendapatan faktor-faktor produksi selama satu tahun d. Jumlah penerimaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat e. Jenis pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan Jika diketahui data dari suatu Negara adalah sebagai berikut: GDP Rp 141.301,7 miliar Pendapatan Netto terhadap luar negeri Rp 8.745,8 miliar Pajak tidak langsung Rp 10.456,7 miliar Penyusutan Rp 7.421,8 miliar Iuran asuransi Rp 4,0 miliar Laba yang ditahan Rp 7,5 miliar Transfer payment Rp 8,0 miliar Pajak langsung Rp 15,0 miliar Dari data di atas tentukan NNP… a. Rp. 114.642,9 miliar d. Rp 114.642,9 miliar b. Rp 132.555,9 miliar e. Rp 114.677,3 miliar c. Rp 125.134,1 miliar Dari data di atas tentukan NNI… d. Rp 114.642,9 miliar a. Rp 125.134,1 miliar e. Rp 132.555,9 miliar b. Rp 114.642,9 miliar c. Rp 114.677,3 miliar Dari data di atas berapakah nilai PI… d. Rp 132.555,9 miliar a. Rp 114.657,9 miliar e. Rp 125.134,1 miliar b. Rp 114.677,3 miliar c. Rp 114.642,9 miliar Dari data di atas berapakah nilai DI… a. Rp 132.555,9 miliar d. Rp 114.642,9 miliar b. Rp 125.134,1 miliar e. Rp 114.657,9 miliar c. Rp 114.677,3 miliar Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat dalam suatu Negara selama satu tahun. Nama lain dari pendapatan nasional adalah… a. National Advantage d. National Income b. National Cost e. National Capability c. The National Debit Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi adalah besarnya… a. Net National Product c. Net National Income b. Gross National Product d. Disposible Income
e. Personal Income 16. Pendapatan bebas (Disposible Income) dapat dihitung berdasarkan pengurangan dari… a. NNP – Indirect Taxes b. GNP – Depreciation c. Personal Income – Langsung
d. GDP – Produk netto terhadap luar negeri e. NNI – Transfer Payment
Pajak
KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5.
B D B A C
6. D 7. A 8. D 9. C 10. C
11. C 12. A 13. D 14. D 15. C
16. C
Lampiran 3.4 Soal Pretest dan Posttest Nama : Kelas : Pilihlah Jawaban yang paling tepat!! 1. Pendapatan yang diterima oleh suatu Negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang disebut… a. Pendapatan Nasional d. Pendapatan Perusahaan b. Pendapatan Per Kapita e. Produk Domestik Bruto c. Pendapatan Masyarakat 2. Jumlah pendapatan seluruh masyarakat suatu Negara selama satu tahun yang dinyatakan dengan satuan mata uang. Pengertian tersebut merupakan pengertian dari Pendapatan Nasional dilihat dari sudut pandang… a. Pengeluaran d. Distribusi b. Produksi e. Penerimaan c. Pendapatan Perkapita 3. Yang termasuk faktor-faktor produksi adalah sebagai berikut kecuali… a. Sumber Daya Alam d. Kebiasaan e. Skil b. Tenaga Kerja c. Modal 4. Jenis-jenis pendpatan nasional meliputi… a. Pendapatan perkapita, penerimaan, pengeluaran, dan produksi b. PDB, PDRB, PNB, PN (NNI), PI, dan DI c. Upah, sewa, bunga, dan laba d. Modal, Skill, Tenaga kerja, dan SDM e. PDB, GNP, NNI, dan Laba perusahaan 5. GNP dapat dihitung dengan… a. GDP – Penyusutan b. GDP – Pendapatan Netto terhadap Luar Negeri 6. NNP dapat dihitung dengan… a. GNP – Transfer Paymen b. GNP – GDP c. GNP – Penyusutan 7. NNI dapat dihitung dengan… a. NNP – GNP b. NNP – Pajak tidak langsung c. NNP + Pajak Langsung 8. DI dapat dihitung dengan…
c. GDP – Pajak Langsung d. GDP – Pajak Tidak Langsung e. GDP – Laba ditahan d. GNP + Pajak Langsung e. GNP + Iuran Pensiun
d. NNP + Penyusutan e. NNP – Pajak Langsung
a. NNP – Pajak tidak langsung d. PI – Penyusutan b. NNI + Pajak tidak langsung e. NNI – NNI c. PI – Pajak Langsung 9. Diketahui data suatu Negara adalah sebagai berikut: GDP Rp 131.101,6 M Pendapatan netto terhadap luar negeri Rp 4.955,7 M Pajak tidak langsung Rp 8.945,6 M Pajak Langsung Rp 12,0 M Penyusutan Rp 6.557,8 M Iuran Asuransi Rp 2,0 M Laba ditahan Rp 5,4 M Transfer Paymen Rp 6,2 M Dari data diatas hitunglah besarnya GNP… d. Rp 110.628,9 M a. Rp 126.145,9 M e. Rp 110.616,9 M b. Rp 119.588,1 M c. Rp 110.642,5 M 10. Iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud dibayarkan kembali kepada tenaga kerja disaat tidak bekerja lagi atau pada umur tertentu merupakan pengertian dari… a. Iuran asuransi d. Iuran kematian e. Iuran kecelakaan b. Iuran jaminan sosial c. Iuran pensiun 11. Apa kepanjangan dari GDP… a. Groos Domain Product d. Gross Departement Product b. Groos Domestic Product e. Gross Deviden Product c. Gross Disposible Product
KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5.
A E D B B
6. C 7. B 8. C 9. A 10. A
11. B
Lampiran 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Ahmad Giovani Adinata Andhika Pratomo Apriliano Agung Bhayu Mukti Citra Syaputri Maharani Daniel Stefanus Dimas Farid Arief Putra Eka Wahyuningsih Elsah Marwiyah Garnis Nilam Imam Muhammad Inda Maulida Iqbal Nur Afifudin Jody Adithya Luthfi Nur Abija M. Alghifary M. Favian Ali Mala Silviani Miftahul Jannah Mochamad Bagus Nadila Amalia Rakha Zharfarizqi Remo Ibrahim Rismawati Rista Sanlia Sifa Chuhaimassalam Siti Bilqisti Sumbai Distapratama Whendy Alwalidaeni Wisara Pujangga
Siklus I Pretes 45 40 50 25 30 40 50 30 50 45 55 45 45 40 35 35 35 35 40 35 55 50 40 50 45 35 50 50 40 50
Postes 75 75 80 60 75 85 85 65 70 65 75 60 85 75 75 75 80 65 65 80 80 85 85 70 70 70 70 65 75 75
N-Gain I
Keterangan
0.55 0.58 0.6 0.47 0.64 0.75 0.70 0.50 0.40 0.36 0.44 0.27 0.72 0.58 0.62 0.62 0.76 0.46 0.33 0.77 0.67 0.70 0.75 0.40 0.55 0.54 0.40 0.30 0.58 0.50
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Total
1270
2215
16.51
Rata-rata Keseluruhan Rata-Rata Nilai Rendah Rata-Rata Nilai Sedang Rata-Rata Nilai Tinggi
42,33 45 42,91 39
73,83 60 72,5 83
0,55 0,27 0,52 0,75
Sedang Rendah Sedang Tinggi
Lampiran 4.2 Rekapitulasi Hasil BelajarSiswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Ahmad Giovani Adinata Andhika Pratomo Apriliano Agung Bhayu Mukti Citra Syaputri Maharani Daniel Stefanus Dimas Farid Arief Putra Eka Wahyuningsih Elsah Marwiyah Garnis Nilam Imam Muhammad Inda Maulida Iqbal Nur Afifudin Jody Adithya Luthfi Nur Abija M. Alghifary M. Favian Ali Mala Silviani Miftahul Jannah Mochamad Bagus Nadila Amalia Rakha Zharfarizqi Remo Ibrahim Rismawati Rista Sanlia Sifa Chuhaimassalam Siti Bilqisti Sumbai Distapratama Whendy Alwalidaeni Wisara Pujangga
Siklus II Pretes Postes 75 95 65 95 80 95 65 75 60 95 60 85 75 90 65 90 70 95 65 90 50 80 55 85 50 90 60 85 50 90 55 85 55 90 65 80 65 95 60 95 70 95 50 85 55 85 65 90 50 85 65 80 55 95 50 80 70 95 75 80
N-Gain II
Keterangan
0.80 0.86 0.75 0.29 0.87 0.62 0.60 0.83 0.83 0.71 0.60 0.67 0.80 0.62 0.80 0.67 0.78 0.43 0.67 0.87 0.83 0.70 0.67 0.71 0.70 0.71 0.89 0.60 0.83 0.20
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah
Total
1850
2650
20.91
Rata-Rata Keseluruhan Rata-Rata Nilai Rendah Rata-Rata Nilai Sedang Rata-Rata Nilai Tinggi
61.67 70 57,5 63,75
88.33 77,5 85 91,18
0.69 0,24 0,62 0,80
Sedang Rendah Sedang Tinggi
Lampiran 5.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
No I
Aspek yang diamati Membuka Pelajaran 1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa 2. Apersepsi 3. Memotivasi Siswa 4. Memberikan Pre test 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II
Kegiatan Inti 6. Menjelaskan Materi Pembelajaran a. Kualitas Bahasa b. Sistematika Penulisan c. Penggunaan Waktu 7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi: 1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing) 3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence) 4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) 5. Gerakan badan mimic 9. Kualitas Interaksi Pembelajaran a. Bahasa Tubuh b. Suara c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa 10. Kualitas Pengelolaan Kelas a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran
Nilai 1
2
3
4
11. Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami III
Kegiatan Penutup 12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran 13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
IV
Penilaian Evaluasi 14. Pemberian Tes (Post test) Total Rata-Rata
Keterangan:
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Mengetahui,
Tangerang Selatan,
Februari 2014
Observer
(
)
Lampiran 5.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No I
Aspek yang diamati
Nilai 1
2
4
Membuka Pelajaran 1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
√ √
2. Apersepsi 3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√ √
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran II
3
Kegiatan Inti 6. Menjelaskan Materi Pembelajaran a. Kualitas Bahasa b. Sistematika Penulisan c. Penggunaan Waktu
√ √
√ √
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
√
a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi: 1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
√
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
√ √
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement)
√
5. Gerakan badan mimik 9. Kualitas Interaksi Pembelajaran a. Bahasa Tubuh
√
b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran
√
b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran
√ √
11. Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami III
IV
Kegiatan Penutup 12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
√
Penilaian Evaluasi √
14. Pemberian Tes (Post test) Jumlah
12 + 30 + 32 = 74
Skor Ideal
95
Persentase
77,89%
Kategori
Baik
Keterangan:
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 04 Februari 2014 Observer
(
)
Lampiran 5.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No I
Aspek yang diamati
Nilai 1
2
4
Membuka Pelajaran 1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
√ √
2. Apersepsi
II
3
3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
Kegiatan Inti 6. Menjelaskan Materi Pembelajaran √
a. Kualitas Bahasa b. Sistematika Penulisan
√ √
c. Penggunaan Waktu
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
√
a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi:
√
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
√ √
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement)
√
5. Gerakan badan mimic 9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
√
a. Bahasa Tubuh b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran
√
b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran
√ √
11. Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami III
IV
Kegiatan Penutup 12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
√
Penilaian Evaluasi √
14. Pemberian Tes (Post test) Jumlah
4 + 33 + 44 = 81
Skor Ideal
95
Persentase
85,26%
Kategori
Sangat Baik
Keterangan:
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 14 Februari 2014 Observer
(
)
Lampiran 6.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Nama Kelompok
:
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
No 1. 2. 3.
Aktivitas Siswa Melaksanakan Tes awal (Pre test) Telah mempelajari materi yang diajarkan Mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan variasi stimulus 1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice); 2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing) 3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence) 4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) 5. Gerakan badan mimik 4. Aktif mengungkapkan pendapat 5. Aktif menanggapi pendapat 6. Aktif bertanya 7. Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan kesimpulan 8. Melaksanakan tes akhir (Post test) Total Rata-rata Keterangan : 1 2 3 4
1
2
3
4
= Dua orang yang menjawab pertanyaan Guru = Tiga orang yang menjawab pertanyaan guru = Empat orang yang menjawab pertanyaan guru = Seluruh siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan guru
Mengetahui, 2014
Tangerang Selatan,
Februari
Observer
(
)
Lampiran 6.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
33
68,75%
Tidak Tercapai
2
34
70,83%
Tidak Tercapai
3
36
75%
Tercapai
4
35
72,91%
Tidak Tercapai
5
36
75%
Tercapai
6
37
77,08%
Tercapai
Rata-rata
35
73%
Tidak Tercapai
Keterangan : 1. Skor aktivitas kelompok siswa a. Skor maksimum
= 48
b. Skor minimum
= 12
c. Skor rata-rata = 36 atau 75% 2. Skor rata-rata 36 atau 75% dijadikan sebagai patokan ketercapaian
Lampiran 6.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
46
96%
Tercapai
2
37
77%
Tercapai
3
37
77%
Tercapai
4
43
90%
Tercapai
5
38
79%
Tercapai
6
42
87%
Tercapai
Rata-rata
40
84%
Tercapai
Keterangan : 1. Skor aktivitas kelompok siswa a. Skor maksimum
= 48
b. Skor minimum
= 12
c. Skor rata-rata = 36 atau 75% 2. Skor rata-rata 36 atau 75% dijadikan sebagai patokan ketercapaian
Lampiran 7.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Sebelum Penelitian
Hari/tanggal
: Senin / 03 Februari 2014
Tempat
: Ruang Guru SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Apa latar belakang pendidikan ibu? Sudah berapa lama ibu mengajar di SMAN 12 Kota Tangerag Selatan? Bagaimana proses pembelajaran IPS-Ekonomi? Bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS-Ekonomi? Metode apa yang digunakan pada saat pembelajaran IPS-Ekonomi? Apakah ibu menggunakan media atau alat peraga pada pembelajaran IPS-Ekonomi? Apakah pembelajaran tersebut efektif diterapkan pada pelajaran IPS-Ekonomi? Adakah hambatan yang ditemui pada saat kegiatan belajar mengajar? Bagaimana hasil belajar siswa? Apakah ibu mengetahui tentang keterampilan dasar variasi stimulus?
Jawaban : 1. Latar belakang pendidikan saya Sarjana Pendidikan bagian Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. 2 Tahun 3. Proses pembelajaran ekonomi jarang diminati siswa karena banyaknya teori dan analisis yang membuat siswa malas mengikutinya. 4. Siswa kurang banyak yang meminati pelajaran IPS-Ekonomi 5. Saya menggunakan metode ceramah dan kadang-kadang melakukan diskusi pada saat pembelajaran IPS-Ekonomi. 6. Kadang-kadang saya menggunakan media slide. 7. Ya cukup efektif 8. Hambatannya masih banyak siswa yang tidak memperhatikan atau tidak fokus pada saat pembelajarn berlangsung. 9. Hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM 10. Ya, tapi saya belum pernah menerapkannya dalam pembelajaran.
Lampiran 7.2 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Setelah Penelitian
Hari/tanggal
: Selasa / 18 Februari 2014
Tempat
: Ruang Guru SMAN 12 Kota Tangerang Selatan
Tujuan
: Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
Pertanyaan 1. Apakah penggunaan keterampilan dasar variasi stimulus efektif diterapkan pada mata pelajaran ekonomi? 2. Apakah siswa lebih berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran melalui keterampilan dasar variasi stimulus? 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus? 4. Menurut ibu adakah kendala dalam menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus? 5. Apa solusi untuk mengatasi kendala yang ada dalam penerapan keterampilan dasar variasi stimulus? Jawaban 1. Ya, cukup efektif penggunaan variasi stimulus ini sangat membantu dalam pembelajaran karena biasanya pada mata pelajaran ekonomi banyak teori dan analisis yang membuat mereka malas belajar. Tapi setelah diterapkan variasi stimulus ini siswa lebih termotivasi dan antusias mengikuti pelajaran. Mungkin nanti saya akan mencoba menerapkan strategi ini. 2. Saya lihat hampir semua siswa sangat berpartisipasi aktif. 3. Ada peningkatan banyak siswa yang sudah mencapai KKM. 4. Kendalanya pada penerapan variasi stimulus ini guru harus benar-benar menekankan pada posisi yang pas. Misalnya pada variasi suara guru harus pandai melakukan perubahan suaranya dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari gembira menjadi rendah dan lainnya. Bukan hanya itu tapi pada saat melakukan gerakan badan mimik ekspresi wajah guru sangat berpengaruh karena guru harus pandai menarik perhatian siswa agar dapat menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. 5. Mungkin pada saat penggunaan variasi suara guru harus benar-benar memiliki suara yang benar-benar maksimal sehingga siswa dapat merasakan perbedaan variasi suara dari dan dari keras menjadi lembut dari tinngi menjadi rendah dan lainnya. Dan ekspresi wajah yang dilakukan guru harus benar-benar mempunyai arti sehingga siswa tidak salah mengartikan apa maksud ekspresi guru tersebut.
Lampiran 7.3 Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian)
Sekolah
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Kelas
:X-6
Hari/Tanggal
: Sabtu/01 Februari 2014
Waktu Wawancara
: 10.00-Selesai
Tempat
: Ruang Kelas X - 6
Identitas Siswa : 1. Andhika Pratomo 2. Apriliano Agung 3. Dimas Farid 4. Elsah Marwiyah 5. Nadila Amalia 6. Rismawati No
Pertanyaan
1.
Bagaimana
Tanggapan menurut
pendapat
kamu
tentang 1.
pembelajaran IPS ?
2.
Biasa saja
2.
Monoton
3.
Menyenangkan
4.
Senang
5.
Biasa
6.
Menambah Pengetahuan
Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS di
1.
Iya
kelas ?
2.
Tidak
3.
Senang- senang aja
4.
Iya
3.
4.
5.
6.
7.
5.
Tergantung situasi bu
6.
Biasa aja
1.
Lumayan Baik
2.
Baik
3.
Jelek
4.
Lumayan
5.
Sedang
6.
Baik
Apakah kamu puas dengan nilai IPS yang
1.
Tidak
diperoleh?
2.
Puas
3.
Puas
4.
Tidak terlalu
5.
Puas
6.
Iya
Bagaimana menurut kamu tentang cara menjelaskan
1.
Biasa Cuma ceramah
guru IPS di kelas ?
2.
Biasa
3.
Bikin ngantuk
4.
Biasa saja
5.
Kadang menyenangkan
6.
Ga ngerti
Apakah kamu dapat memahami materi IPS yang
1.
Iya
dijelaskan?
2.
Kadang-kadang
3.
Iya
4.
Tergantung situasi
5.
Iya
6.
Jarang
Apa hambatan yang kamu hadapi pada saat
1.
Kadang suka blank
pembelajaran IPS ?
2.
Harus banyak menghapal
3.
Berisik
4.
Berisik
5.
Pusing
Bagaimana hasil nilai IPS kamu ?
8.
9.
10.
6.
Berisik
1.
Diskusi
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
4.
Diskusi
5.
Tanya jawab
6.
Tanya jawab
Apakah gurumu sudah menggunakan keterampilan
1.
Belum
dasar Variasi Stimulus?
2.
Belum
3.
Belum
4.
Belum
5.
Belum
6.
Belum
Bagaimana evaluasi atau tes yang diberikan guru
1.
Latihan , PR
IPS di kelas ?
2.
Latihan
3.
Latihan
4.
PR
5.
PR
6.
Latihan
Apa metode yang digunakan guru IPS di kelas ?
Lampiran 7.4 Rekapitulasi Hasil Wawancara Responden Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan Setelah Pelaksanaan PTK Dengan Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus Sekolah
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Kelas
:X-6
Hari/Tanggal
: Selasa / 18 Februari 2014
Waktu Wawancara
: 14.00 -Selesai
Tempat
: Ruang Kelas X-6
Identitas Siswa : Kelompok 1 1. Ahmad Giovanni 2. Apriliano Agung 3. Hisyam Juliandri 4. M. Favian Ali 5. Jody Aditya No
Pertanyaan
Tanggapan
1.
Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran
1. Mudah dipahami (Gampang)
IPS menggunakan keterampilan dasar Variasi
2. Mudah dipahami dan
Stimulus?
menyenangkan 3. Mudah dipahami 4. Mudah diingat 5. Bisa memahami pelajaran
2.
Apakah
kalian
senang
belajar
dengan
1. Iya
menggunakan keterampilan dasr Variasi Stimulus
2. Senang Sekali
?
3. Iya 4. Iya 5. Senang
3
Apakah kalian merasa lebih aktif dan tidak
1. Biasa aja
merasa bosan?
2. Iya saya jadi tidak bosan 3. Iya 4. Iya 5. Iya
4
Apakah
belajar
dengan
menggunakan
1. Iya
keterampilan dasar Variasi Stimulus membuatmu
2. Iya saya jadi cepat paham
lebih mudah dan memahami materi IPS ?
3. Iya 4. Iya 5. Iya
5
Apakah hasil belajar kamu meningkat setelah
1. Iya
belajar dengan menggunakan keterampilan dasar
2. Iya sangat meningkat
Variasi Stimulus?
3. Iya 4. Iya 5. Meningkat
6.
Bagaimana
pendapat
kamu
kelebihan
dan 1. Kelebihanya : seru belajarnya
kelemahan keterampilan dasar variasi stimulus?
jadi
menambah
semangat
belajar. Kelemahannya : pada saat guru menjelaskan
dengan
variasi
suara jadi merasa aneh karena guru menggunakan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih. 2. Kelebihannya
:
saya
jadi
bersemangat belajar ekonomi karena gurunya asyik dalam penyampaian materi dengan suara yang tiba-tiba pelan dan tiba-tiba tinggi bahkan sampai diam sejenak. Kelemahannya : Pada saat
menjelaskan guru sering bolak balik kebelakang, kedepan dan ketengah jadi saya tidak dapat focus karena gurunya jalanjalan terus. 3. Kelebihannya : kelas jadi lebih hidup
karena
pembelajaran
pada guru
saat banyak
sekali memberikan hal yang membuat kita tambah terfokus ke pelajaran sehingga pelajaran mudah dimengerti. Kelemahannya : Bingung pada saat guru menjelaskan dengan variasi itu karena baru pertama guru
menjelaskan
dengan
menggunakan variasi. 4. Kelebihannya : Saya sangat senang karena ada yang beda dalam yang
penyampaian biasanya
duduk
guru
didepan
materi hanya dalam
pembelajaran ini guru tidak hanya diam didepan tapi guru selalu berjalan kea rah-arah tertentu sehingga saya sangat antusias
mengikkuti
pelajarannya. Kelemahannya : awalnya saya bingung dengan apa yang akan dilakukan oleh guru. Tiba-tiba ko
suaranya
yang
tadinya
kencang jadi pelan bahkan
guru diam sejenak. 5. Kelebihannya : Dengan adanya variasi yang dilakukan oleh guru
saya
bersemangat
semakin dan
mudah
memahami pelajaran. Kelemahannya
:
ketika
pembelajaran
berlangsung
siswa masih berisik karena merasa aneh dengan apa yang dilakukan oleh guru tapi lama kelamaan
itu
semua
jadi
mengasyikan saya dan temanteman yang lain senang.
Lampiran 8.1 Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar 1. Siswa sedang melaksanakan Pretest pada SIKLUS I
2. Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru pada saat pembelajaran dengan menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus
3. Siswa sedang melaksanakan diskusi kelompok
4. Siswa sedang melaksanakan Postest pada Siklus I
1. Siswa sedang melaksanakan pretest Siklus II
2. Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru dengan menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus
3. Siswa sedang melakukan Diskusi Kelompok
4. Siswa sedang Melaksanakan posttest Siklus II
Lampiran 9.1 CATATAN LAPANGAN Hari selasa tanggal 04 Februari 2014, merupakan hari pertama penulis melakukan penelitian di kelas X-6 SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan dengan jumlah 30 siswa terdiri dari 18 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Pada awal penelitian siswa sangat sulit dikondisikan karena mereka bingung karena, biasanya penulis mengajar sendirian tapi pada hari itu penulis di damping guru kolaborasi dan mahasiswa UIN yang sedang PPKT untuk membantu penulis melakukan penelitian. Siswa banyak yang bertanya, “Bu… Kita mau ngapain sih ko banyak guru didalem kan jadi gerogi bu…?”. Penulis mulai menjelaskan maksud dan tujuan penulis pada hari itu. Setelah penulis menjelaskankan penulis memulai pelajaran dengan melakukan pretes. Reaksi dari siswa semuanya terkejut dan tidak mau mengerjakan soal pretes tersebut karena mereka belum belajar dan materi yang ada di soal pretes belum dipelajari. Tetapi setelah penulis menjelaskan maksud dari pengerjaan protes itu siswa pun mengerti dan mulai mengerjakan soal pretest. Waktu pengerjaan soal pun habis masih banyak siswa yang belum selesai karena mereka tidak mengatuhi jawaban dari soal tersebut. Setelah pretes selesai penulis mulai menjelaskan materi Pendapatan Nasional dengan menggunakan variasi stimulus. Pada saat penulis menjelaskan materi terlihat siswa sangat kebingungan dengan gaya mengajar penulis pada hari itu. Mereka bingung ketika penulis menjelaskan dengan nada suara tinggi tapi kemudian rendah, dan dari lambat menjadi cepat. Selain itu siswa juga heran kenapa ketika penulis menjelaskan materi penulis mondar mandir dari depan ke belakabf dari samping kiri ke samping kanan sehingga siswa semuanya terkontrol. Pada hari senin penulis baru menjelaskan materi pendapatan nasional sampai materi jenis-jenis pendapatan nasional tetapi bel pun berbunyi tandanya pembelajaran telah selesai. Penulis menutup pelajaran pada siang hari itu dan melanjutkannya lagi minggu depan. Sebelum keluar kelas penulis memberikan kesimpulan tentang apa yang dipelajari pada siang hari itu.
Hari selasa tanggal 11 Februari 2014, penulis bersiap-siap untuk mengajar di kelas x-6 yang merupakan kelas penelitian. Penulis memulai dengan membuka pelajaran menanyakan kabar siswa dan mulai menjelaskan materi tentang Pendapatan Nasional. Pada hari ini penulis masih menggunakan variasi stimulus dalam menjelaskan materi pelajaran. Setelah selesai menjelaskan guru membuat kelompok dan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional. Setelah tugas kelompok selesai penulis memeberika postes. Siswa pun berteriak “Bu….Ko soal Lagi soal lagi pusing tau bu dikasih soal terus…huuuuu!!!”. Tetapi penulis memberikan pengertian kepada siswa maksud dari pemberian soal tersebut. Siswa pun mau mengerjakan soal postes tersebut. Dan bel pun bebunyi tanda waktu pelajaran sudah habis, siswa mengumpulkan jawaban dari soal postes dan langsung berdiskusi dengan tementeman membicarakan apa yang telah dikerjakannya tadi. Penulis menutup pelajaran dengan memberikan kesimpulan tentang apa yang sudah dijelaskan pada hari ini. Penelitian pun dilanjutkan ke siklus II karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM ≥ 75. Hari ini selasa tanggal 18 februari 2014 spenulis masuk ke kelas -6 untuk memberikan materi pelajaran pada siklus II ini penulis masih menggunakan variasi stimulus dalam penelitian dengan materi yang sama yaitu Pendapatan Nasional. Penulis memberikan pretes kepada siswa dan menjelaskan materi pelajaran tentang Pendapatan Nasional dengan menggunakan variasi stimulus. Pada saat pembelajaran siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri 5 orang disetiap kelompoknya. Siswa diberikan soal untuk menghitung Pendapatan Nasional. Siswa pun mengerjakan soal tersebut dengan kelompoknya masing-masing. Ber pun berbunyi dan siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan dengan kelompoknya. Penulis memberikan kesimpulan tentang mpembelajaran pada hari ini. Penelitian dilanjutkan diminggu terakhir pada bulan februari. Pada penelitian ini penulis membuka pelajaran dengan mengabsensi siswa. Penulis mulai menjelaskan pelajaran tetapi sebelum menjelaskan penulis membahas soal
yang telah dikerjakan masing-masing kelompok pada minggu lalu. Setelah selesai membahas soal penulis melanjutkan kembali materi tentang Pendapatan Nasional. Setelah semua materi dijelaskan guru melakukan postes untuk melihat tngkat keberhasilan variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa pun mengerjakan soal postes dan bel berbunyi tanda waktu pelajaran sudah selesai. Penulis mengumpulkan jawaban siswa dan siswa senang karena dapat menjawab semua soal dengan baik dan benar. Hasil dari postes pun menggembirakan siswa kelas X-6 yang terdiri dari 30 siswa mendapatkan nilai diatas KKM ≥ 75. Penelitian ini pun berhenti disini karena siswa sudah mencapai KKM semua.
Tentang Penulis Nama lengkap Siti Nurmilasari biasa dipanggil lahir di Tangerang tepatnya 12 November 1991 tepatnya 22 tahun lalu, anak dari ayah Suwarta dan ibu Encung, anak kedua dari 2 bersaudara, Kakak ku tersayang Romlah beserta saudara-saudara dan temanteman adalah sumber motivasi terbesar bagi penulis, mereka semua adalah orang-orang yang berjasa selama ini banyak memberikan dorongan baik materil maupun nonmaterial. Penulis mengeyam pendidikan diantaranya, di SD Negeri Pagedangan II tahun 1997-2003, SMP Negeri 1 Legok tahun 2003-2006, SMA Negeri 1 Legok 2006-2009, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (20092014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi. Skripsi yang penulis buat berjudul “PENERAPAN VARIASI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR
SISWA
PADA
MATA
PELAJARAN
EKONOMI POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL KELAS X DI SMA NEGERI 12 KOTA TANGERANG SELATAN”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Pembimbing Ibu Annisa Windarti, M. Sc atas doa, dukungan orang tua penulis, keluarga besar dan teman-teman penulis. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk orang tua tercinta.