PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII DI MTs NUURUL BAYAN KECAMATAN KALAPANUNGGAL KABUPATEN SUKABUMI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Muhammad Faishal Ramdhan NIM: 1110015000052
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
J."
LEMBAR PENGESAHAN PENGAITIJII PERSDPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURI]
DAI,AM MENGEI,OI,A KEI,AS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS I(E,I,AS
VIII DI MTS NUURUL BAYAN KALAPANUNGGAI, SI(RIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mempeloleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Di Susun oleh: Muhammad Faishal Ramdhan
NIM. 1110015000052
PEMBIMBING
Prof. Dr. H. Rusmin Tumang,gor. MA NIP. 194701 141965101001
JUITUSAN PBNDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN IJNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG Skripsi berjudul Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam
Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas
VIII di MTs Nuurul
Bayan Kacamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi disusun
MUHAMMAD FAISHAL RAMDHAN Nomor Induk
oleh
Mahasiswa
1110015000052, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 04 Desember 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS. J
akarta, 04 Desemb er 20I 4
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program
Studi)
Tanggal
Tanda Tangan
.zz-t>,t+t*t'
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NIP: 19730424 200801 I 012 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
S)'aripulloh. M.Si NIP: 19670909 200701
--14
-
I 033
Penguji I
Lq
Penguji
II
Drs. Nurochim. MM NIP: 19590115 198403
I
r (tz
Dr. Muhamad Arif. M.Pd NIP: 19700606 199702 I 002
1 003
Mengetahui: Dekan
%Lq
w,I&
91020 198603 2 001
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang berlanda tangan di bawah
ini:
Nama
Muhammad Faishal Ramdhan
NIM
11100150000s2
Jurusan/Semester
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru
Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas
VIII di MTs Nuurul Bayan
Kalapanunggal.
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA. Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil karya
sendiri. Apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya, maka saya siap menerima sanksi yang berlaku di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarla.
24 November 2014
Muhammad Faishdl Ralndhan
NrM. 1110015000052
111
ABSTRAK MUHAMMAD FAISHAL RAMDHAN. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan sejumlah 112 siswa. Dalam penelitian ini, penentuan sampel berdasarkan tabel taraf kesalahan dengan tingkat 1%, 5%, dan 10% yang dikembangkan dari Isaac dan Michael sehingga berjumlah 84 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket/kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengungkap variabel Persepsi Siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas, wawancara yang dilakukan terhadap guru bidang studi IPS digunakan untuk memperkuat dan membandingkan metode angket dalam mengetahui jawaban siswa mengenai Persepsi Siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya, dan metode dokumentasi untuk mengungkap data Hasil Belajar IPS. Uji validitas instrumen menggunakan teknik corrected item – total correlation, dan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah responden N=84 pada kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji liniearitas. Uji hipotesis terdiri dari regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan mengenai Persepsi Siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi, dengan = 0,597; r2xy = 0,356 dan thitung sebesar 6,735 lebih besar dari ttabel sebesar 1,663 dengan signifikansi sebesar 0,000. Kata kunci : Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas, Hasil Belajar IPS.
iv
ABSTRACT MUHAMMAD FAISHAL RAMDHAN. The influence of Student Perceptions About Skill of Teacher in manage the classroom to result of learning a Social Sciences Grade VIII in MTs Nuurul Bayan Subdistrict Kalapanunggal District Sukabumi. Minithesis. Jakarta: Departement of Education Social Sciences Faculty of Tarbiyah and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014. The purpose of this research is to determine the influence of student perceptions about skill of teacher in manage the classroom to result of learning of social sciences grade VIII in MTs Nuurul Bayan Subdistrict Kalapanunggal District Sukabumi. The population of this research is a grade VIII of MTs Nuurul Bayan were 112 students. In this study, sampling error based on the table level with level 1%, 5%, and 10% developed from Isaac and Michael thus amounted to 84 students. Data collection technique that had been used is a questionnaire, interviews and documentation methods. Questionnaire method reveal variable of student perceptions about skill of teacher in manage the classroom, interview with teacher of social sciences to amplify and compare the questionnaire method to know the student's answer about student perceptions about skill of teacher in manage the classroom in accordance with the fact condition, and documentation methods to reveal the result of learning a Social Sciences. Validity test of the instrument used the technique corrected item - total correlation, and reliability test used the Alpha Cronbachs with the respondent N = 84 in grade VIII MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. The analysis requirement test consisted of the normality test and linearity test. Hypothesis test consisted of a simple regression. The result of this research indicated that there was a positive and significant impact about student perceptions about skill of teacher in manage the classroom the result of learning a social sciences grade VIII in MTs Nuurul Bayan Subdistrict Kalapanunggal District Sukabumi, with = 0,597; r2xy = 0,356 and thitung= 6,735 greater than ttable =1,663 with a significance = 0,000. Key words: Student PerceptionsAbout Skill of Teacher, The Result of Learning a Social Sciences.
v
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Rosul-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat menyelesaikan studi S-1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal ”. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tidak terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi penulis. 6. Seluruh civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
7. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Kedua orang tua H. Endin Mahpudin (alm) dan Hj. Elis Sutianah, kakak Maya Eldini Rahmah dan adik Astri Puspitasari serta keluarga yang telah memberikan motivasi penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Bapak Iyan Sufyan, S.Pd, selaku kepala MTs Nuurul Bayan dan guru bidang studi IPS yang telah memberikan izin dan bimbingan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 10.
Sahabat penulis yaitu Siti Ngaisah, Fakihuddin Ahmad, Rizki MP, Rahmat
Saputra, Hamdi Assidqi, Neneng Suwartini, Ardi M. Arsyad, Dara Rahmita, Desstia Loveacna, Ahmad Hambali yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika merasa tidak mampu dalam menyelesaikan berbagai tugas dan semoga persahabatan dan persaudaraan kita tak lekang oleh waktu. 11.
Teman-teman dan adik-adik di Pramuka UIN Jakarta (Angkling2011),
HMJ P.IPS (Pengurus 2013-2014), POSTAR (SoulSpektra), Pendidikan IPS 2010 (ATK) yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepada-Nya, Amin. Harapan penulis, semoga penyusunan Skripsi ini akan dapat membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan pula bagi adik – adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi. Wassalmualaikum wr. wb Jakarta, 24 November 2014 Penulis
Muhammad Faishal Ramdhan vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. i LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ........................................ ii LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv ABSTRACT .................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4 C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4 D. Perumusan Masalah ........................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ............................................................................ 7 1. Persepsi Siswa .......................................................................... 7 a. Pengertian Persepsi ............................................................ 7 b. Syarat Terjadinya Persepsi ................................................. 9 c. Mekanisme Persepsi ........................................................... 9 d. Peranan Persepsi................................................................. 10 2. Keterampilan Mengelola Kelas ................................................ 11 a. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas ........................ 11 b. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas ............................. 13 c. Pendekatan-pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas ........... 14 3. Hasil Belajar ............................................................................. 17
viii
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................. 20 a. Pengertian IPS .................................................................... 20 b. Karakteristik IPS ................................................................ 21 c. Tujuan Pembelajaran IPS ..................................................... 22 d. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPS ......................... 22 B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 24 C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 26 D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................... 29 B. Metode Penelitian ............................................................................ 29 C. Variabel Penelitian .......................................................................... 29 D. Populasi dan Sampel........................................................................ 30 E. Definisi Operasional ........................................................................ 30 F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32 G. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 34 H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35 I. Analisis Data ................................................................................... 38 J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................ 41 1. Gambaran Umum MTs Nuurul Bayan........................................ 41 a. Sejarah MTs Nuurul Bayan ................................................. 41 b. Visi dan Misi MTs Nuurul Bayan ....................................... 42 c. Data Guru MTs Nuurul Bayan ............................................ 44 d. Data Siswa Nuurul Bayan .................................................... 45 e. Data Sarana dan Prasarana MTs Nuurul Bayan .................. 45 f. Struktur Organisasi MTs Nuurul Bayan .............................. 47 B. Deskripsi Data ................................................................................. 48 C. Perhitungan Uji Coba Instrumen ..................................................... 49 1. Uji Validitas.............................................................................. 49
ix
2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 50 D. Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas .................................................................................................. 50 E. Hasil Belajar .................................................................................... 53 F. Uji Prasyarat .................................................................................... 56 1. Uji Normalitas .......................................................................... 56 2. Uji Linearitas ............................................................................ 56 G. Uji Hipotesis .................................................................................... 58 H. Hasil Wawancara ............................................................................. 59 I. Ketepatan Hipotesa .......................................................................... 61 J. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 64 B. Saran
............................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Penelitian ........................................................ .... 33 Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ............. 35 Tabel 4.1 Data Guru MTs Nuurl Bayan .............................................................. 44 Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana .................................................................. 46 Tabel 4.3 Data Variabel X dan Y ........................................................................ 48 Tabel 4.4 Perhitungan nilai rata-rata angket penelitian ...................................... 50 Tabel 4.5 Hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan ............................. 54 Tabel 4.6 Identifikasi kategori kecenderungan persepsi siswa ........................... 55 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ....................................................... 56 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Linearitas ......................................................... 57 Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X-Y ........................... 58
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .....................................................................27 Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi ...................................................................47 Gambar 4.2 Deskripsi persepsi siswa.......................................................................53 Gambar 4.3 Grafik data hasil belajar bidang studi IPS ............................................55 Gambar 4.4 Diagram bentuk hubungan linier antara X dengan Y ...........................57
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Penelitian........................................................................... 69 Lampiran 2 Pedoman Wawancara Guru Bidang Studi IPS ................................ 71 Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Penelitian ........................................................ 73 Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas dan Realibilitas Angket dan WMS ...... 76 Lampiran 5 Data Hasil Belajar UTS ................................................................. 77 Lampiran 6 Tabulasi Data Pokok ...................................................................... 78 Lampiran 7 Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 79 Lampiran 8 Analisis Data .................................................................................. 80 Lampiran 9 Surat-surat ...................................................................................... 81
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan
pendidikan
formal
akan
banyak
ditentukan
oleh
keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas pula dari keseluruhan sistem pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini banyak upaya yang dapat dilakukan guru, seperti keterampilan mengelola kelas demi terciptanya prestasi hasil belajar siswa. Dalam
upaya
meningkatkan
kualitas
pendidikan,
kemampuan
profesionalisme guru amatlah penting, karena guru merupakan ujung tombak di lapangan, kewajiban guru dalam meningkatkan profesionalismenya tidak hanya berguna bagi dirinya, tetapi mempunyai makna yang positif bagi peningkatan kualitas pendidikan, karena itu guru dituntut untuk selalu berusaha agar dalam kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien sehingga pada akhirnya tujuan pengajaran dapat
dicapai secara
optimal. Dari tujuan pendidikan tersebut jelaslah bahwa pelaksanaan pendidikan diarahkan dalam rangka membina manusia kearah kedewasaan, yang pada akhirnya dapat membangun Bangsa dan Negara dalam mewujudkan cita-cita Nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur secara merata keseluruh tanah air Indonesia dengan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk menuju ke arah tersebut di atas strategi pelaksanaan pengajaran diperlukan adanya kegiatan mengajar yang efektif dan efisien, juga keberhasilan proses belajar mengajar dapat ditentukan melalui pengelolaan kelas yang dipusatkan pada peningkatan mutu belajar siswa. Adapun faktorfaktor yang mendukung terhadap proses tersebut antara lain, perilaku siswa, perilaku guru, kurikulum, fasilitas, biaya dan manajemen.
1
2
Perilaku siswa dan guru memegang peranan penting di dalam pengelolaan kelas, sedangkan yang lainnya sebagai pendukung. Sifat hubungan dari seluruh faktor tersebut saling keterkaitan dan harus ada. Tidak berjalannya atau ketidak harmonisan dari salah satunya akan menghambat proses pendidikan. Pendekatan terhadap perilaku siswa ini dapat dilakukan melalui pendekatan individu atau kelompok, sebenarnya pendekatan ini tidak lepas dari guru sebagai seorang manajer, di mana guru mengelola kelas, mengelola pengajaran, dan mengelola administrasi pembelajaran. Di dalam pembelajaran pendekatan ini guru harus paham benar latar belakang siswa, kemampuan daya serap terhadap mata pelajaran, kondisi belajar siswa, sikap emosional, dan dinamika kelompok siswa. Hal ini jelas menantang guru untuk selalu aktif dan kreatif dalam rangka meningkatkan kegiatan mengajar yang bervariasi, agar masing-masing individu siswa tidak merasa dikecewakan. Dengan demikian betapa pentingnya peranan guru dalam kelas, dalam membina siswa demi terciptanya proses belajar mengajar yang diharapkan. Peranan guru dalam mengelola kelas adalah usaha untuk menciptakan kondisi belajar pelajaran IPS yang baik agar tujuan pengajaran tercapai secara optimal. Pengelolaan kelas harus ditangani serius karena akan erat kaitannya dengan keberhasilan mengajar. Dalam usaha untuk mencapai hasil belajar siswa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa. Menurut Muhibin Syah, faktor–faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagau berikut : faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi–materi pelajaran.1
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2005), cet ke 11, h. 132
3
Dari beberapa faktor–faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti yang telah dijelaskan bahwa faktor internal merupakan semua faktor yang ada di dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal tersebut adalah persepsi siswa. Persepsi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Menurut Sarlito, persepsi secara umum merupakan “proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain.”2 Pengertian lain tentang persepsi dalam kamus lengkap psikologi dalam wikipedia, bahwa persepsi adalah sebagai berikut: (1) Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari proses-proses organis, (3) (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, (4) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang, (5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.3 Menurut
Carrol
Wades
dan
Carrol
Tavris
faktor-faktor
yang
mempengaruhi persepsi yaitu sebagai berikut : 1. Kebutuhan. Ketika manusia membutuhkan sesuatu, atau memiliki ketertarikan akan suatu hal, atau menginginkannya, kita akan dengan mudah mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhan ini. 2. Kepercayaan. Apa yang dianggap sebagai benar dapat mempengaruhi interprestasi manusia terhadap sinyal sensorik yang ambigu. 3. Emosi. Emosi dapat mempengaruhi interprestasi manusia adalah mengenai suatu informasi sensorik. 4. Ekspektasi. Pengalaman masa lalu sering mempengaruhi cara manusia mempersepsikan dunia.4 Peranan guru dalam mengelola kelas hendaknya mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan pelaksanaan pengajaran, karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu 2
Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009), h. 24. 3 Pengertian Persepsi menurut para ahli, 2013, http://www.psychologymania.com di akses tanggal 2 oktober 2014 4 Carol Wades dan Carol Tavris, Psikologi Jilid , Terj. dari Psychology oleh Benedictine Widyasinta dan Iga Darma Juwono (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga,2007) Edisi Ke-9, h. 228-229
4
di organisir secara baik-baik agar terjadi suatu interaksi belajar mengajar yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan baik. Guru sangat besar perananya di dalam pengelolaan kelas, karena guru merupakan sentral di dalam pengelolaan kelas dan sumber belajar di kelas, oleh sebab itu guru harus penuh rasa tanggung jawab atas maju mundurnya pengajaran di sekolah, karena kunci keberhasilan suasana kelas akan merangsang untuk belajar dan akan dapat dicapai dengan sempurna. Apabila ada dukungan dari semua pihak serta tersediannya perangkat atau fasilitas pengajaran yang memadai terutama guru sebagai ujung tombak di lapangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di dalam pelaksanaan pengajaran IPS dalam pengelolaan kelas kaitannya terhadap keberhasilan belajar siswa. Untuk dikaji menjadi sebuah judul penelitian, oleh sebab itu maka dalam penelitian ini penulis memberi judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Tuntutan dunia pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan guru dalam mengelola kelas. 2. Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap pembelajaran bidang studi IPS. 3. Hasil belajar siswa dalam bidang studi IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. 4. Pengaruh persepsi keterampilan mengelola kelas yang dilakukan guru IPS terhadap hasil belajar siswa di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka masalah yang diteliti dibatasi pada :
5
Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan pembatasan masalah, maka permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. F. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini yaitu : 1. Manfaat Teoritis a. Persepsi terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas. Persepsi merupakan suatu proses dimana informasi ditangkap melalui alat indera untuk diteruskan kedalam otak. Sedangkan pengelolaan kelas adalah usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan
kelas.
Sehingga
berdasarkan
persepsi
tentang
keterampilan guru dalam mengelola kelas ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS sebagai kebutuhannya dalam mencapai kompetensi yang diharapkan oleh sekolah sehingga hasil belajarnya baik. b. Hasil belajar adalah tahap pencapaian kompetensi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dengan adanya pengaruh persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam pengelolaan kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
6
2. Manfaat Praktis a. Bagi peserta didik, lebih memiliki motivasi untuk memperhatikan dan
mengikuti
proses
pembelajaran
dengan
baik
sehingga
mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan. b. Bagi guru dapat menjadi salah satu acuan untuk mengukur hasil belajar siswa dari pengalaman dan persepsi siswa terhadap suatu mata pelajaran. c. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap administrasi pendidikan, sebagai saran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretik 1. Persepsi Siswa a. Pengertian Persepsi Proses belajar tanpa memerhatikan siapa yang belajar, materi, lokasi, jenjang pendidikan atau usia pembelajar selalu dipengaruhi oleh persepsi peserta didik. Persepsi memang jarang disinggung dalam tulisan terkait dalam proses belajar. Padahal cara berfikir, minat atau potensi dapat berkembang dengan baik jika seseorang memiliki persepsi yang memadai. Menurut Prawiladilagia “tujuan belajar sebenarnya adalah mengembangkan
persepsi
kemudian
mewujudkannya
menjadi
kemampuan-kemampuan yang tercermin dalam cara berfikir (kognitif), bekerja motorik, serta bersikap”.1 Istilah persepsi berasal dari bahasa latin “perceptio”, yang berarti menerima atau mengambil.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi diartikan “tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan”.3 Menurut Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.4 Sedangkan menurut Desmita, “persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indra manusia”.5
1
Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. (Jakarta: Prenada Media). h. 132 2 Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan Peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). h. 117 3 Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka). h. 863 4 Jalaluddin Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). h. 51 5 Desmita. loc. cit. h. 118
7
8
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana individu mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya melalui bantuan alat indranya. Setelah individu mengindrakan objek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil pengindraannya itu, sehingga objek tersebut dapat dimaknai. Persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa terjadi pada setiap kesempatan, disengaja atau tidak.6 Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia
yang sangat penting,
yang
memungkinkannya untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya. Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil dapat menangkap dan memaknai berbagai fenomena, informasi atau data yang senantiasa mengitarinya. Demikian juga halnya dengan kehadiran peserta didik di sekolah, tidak akan mendapatkan kemanfaatan yang berarti dari informasi atau materi pelajaran yang disampaikan guru, atau mungkin malah menyesatkan, tanpa adanya persepsi yang benar. Hal ini karena persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya informasi ke dalam otak manusia. Dalam proses ini, manusia tidak seperti sebuah mesin, yang dapat memberikan respons terhadap setiap stimulus secara otomatis. Sebaliknya, bagi manusia setiap informasi atau stimulus harus terlebih dahulu melewati serangkaian proses kognitif yang kompleks, yang melibatkan hampir seluruh dimensi kepribadiannya. Oleh sebab itu, apa yang terjadi di luar dapat sangat berbeda dengan apa yang sampai ke otak manusia, karena
adanya
faktor-faktor
kognitif
lain
yang tidak
berfungsi
sebagaimana mestinya. Adanya realitas persepsi yang demikian, mengharuskan seorang guru untuk memahami gejala-gejala persepsi,
6
Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. op.cit. h. 132
9
sehingga informasi-informasi yang disampaikannya tidak dimaknai secara berbeda oleh peserta didiknya.7 b. Syarat Terjadinya Persepsi Menurut Walgito, agar individu dapat menyadari, dapat mengadakan persepsi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: a. Adanya objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera atau reseptor, dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris), yang bekerja sebagai reseptor. b. Alat indera atau reseptor Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran, dan sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris. c. Adanya perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi.8 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi dapat terjadi dengan terpenuhinya beberapa syarat, yaitu adanya objek yang dipersepsi, kemudian adanya reseptor sebagai alat untuk menerima stimulus dan yang terpenting ialah diperlukan adanya perhatian agar persepsi tersebut dapat terjadi. c. Mekanisme Persepsi Desmita menjelaskan bahwa persepsi meliputi suatu Interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu:
7
8
Desmita. op. cit. h. 117 Bimo Walgito. 1997. Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta: Andi Offset). h. 54
10
a. Seleksi Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap stimulus. Dalam proses ini, struktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan memilih data mana yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya. b. Penyusunan Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata atau menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna. Sesuai dengan teori Gestalt, manusia secara alamiah memiliki kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan struktur di dalam mengorganisasikan objek-objek perseptual. Oleh karena itu, sejumlah stimulus dari lingkungan cenderung diklasifikasikan menjadi pola-pola tertentu dengan cara-cara yang sama. c. Penafsiran Penafsiran adalah proses menginterpretasikan informasi atau stimulus ke dalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang dengan struktur kognitif yang lama, dan membedakan stimulus yang datang untuk memberi makna berdasarkan hasil interpretasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau bereaksi. Tindakan ini dapat berupa tindakan tersembunyi (seperti: pembentukan pendapat, sikap) dan dapat pula berupa tindakan terbuka atau perilaku nyata.9 Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme terjadinya persepsi dapat berjalan dengan baik apabila ketiga komponen utama tersebut dapat berinteraksi dengan baik pula. d. Peranan Persepsi Dalam kegiatan belajar, persepsi menjadi landasan berpikir bagi seseorang dalam belajar. Menurut Prawiradilaga dan Siregar, persepsi dalam belajar berpengaruh terhadap beberapa hal diantaranya: a. Daya ingat Beberapa tanda visual seperti simbol, warna, dan bentuk yang diterapkan dalam penyampaian materi ajar mempermudah daya ingat seseorang mengenai materi tersebut. Dengan memiliki kekhususan, yaitu memanfaatkan tanda-tanda visual, maka materi ajar menjadi lebih mudah dicerna dan mengendap dalam pikiran seseorang. 9
Desmita. op. cit. h. 120
11
b. Pembentukan sikap Persepsi dapat dikembangkan tidak hanya melalui tanda visual, seperti diuraikan di atas, tetapi dapat pula dibentuk melalui pengaturan kedalaman materi, spasi, pengaturan laju belajar, dan pengamatan. Kedalaman materi dapat diatur dengan cara memberikan contoh atau bukan contoh, respons terhadap jawaban benar dan salah, latihan, ringkasan, atau model penerapan adalah cara-cara lain dalam membentuk konsep. c. Pembinaan sikap Interaksi antara pengajar sebagai narasumber dan pembelajar merupakan kunci dari pembinaan sikap. Pengajar/guru sebagai komunikator berperan besar terhadap seseorang. Dalam persepsi, baik pengajar maupun pembelajar memiliki persepsi masing-masing. Pengajar dapat membina sikap pembelajar jika ia berusaha menjadi panutan (role model) baginya. Makin akrab hubungan tersebut, maka semakin mudah bagi pengajar untuk memengaruhi pembelajar. Dengan segala kemampuan inderanya, maka pembelajar berusaha untuk mempersepsikan segala gerak-gerik dan sikap pengajar. Keberhasilan proses belajar dapat tercapai jika pengajar berhasil memberikan „gambaran visual‟ yang baik bagi pembelajar.10 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mengarahkan peserta didik supaya memiliki persepsi yang positif terhadap kegiatan pembelajaran. Berkenaan dengan hal keterampilan mengelola kelas, sudah menjadi tugas guru untuk berusaha menjadikan peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya persepsi yang positif dari peserta didik, tentunya keberhasilan proses belajar-mengajar akan lebih mudah tercapai. 2. Keterampilan Mengelola Kelas a.
Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas Menurut Depdiknas keterampilan berasal dari kata “terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas.”11 Menurut Muhibbin Syah keterampilan merupakan “kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat
10 11
Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. op. cit. h. 134-135 Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka). h.1180
12
syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya.”12 Sedangkan pengelolaan kelas menurut E. Mulyasa merupakan “keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”13 Menurut Djamarah pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif.”14 Berdasarkan pengertian di atas keterampilan mengelola kelas dapat diartikan suatu kecakapan atau kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Menurut Roqib dan Nurfuadi “kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Anak didik tidak mustahil akan merasa bosan untuk tinggal lebih lama di kelas.”15 Oleh karena itu, sebagai pengelola kelas guru dituntut mampu untuk
12
Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). h. 119 13 E. Mulyasa, 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). h.91 14 Djamarah dan Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta: PT Rineka Cipta). h.144 15 Moh. Roqib dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru. (Purwekerto: STAIN Purwekerto Press). h. 110
13
menjadikan anak didik betah berada di kelas dengan semangat yang tinggi untuk belajar didalamnya. Pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya, namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Menurut Rohani pengajaran (instruction) mencakup sebagai berikut : semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai, dan sebagainya), maka pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan) “raport”, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh peserta didik dan penetapan norma kelompok yang produktif.16 Menurut Djamarah dan Syaiful Bahri yang termasuk kegiatankegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif antara lain: “a) Penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, b) Pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, c) Penetapan norma kelompok yang produktif.”17 Kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif. b. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas Menurut Suwarna, seluruh komponen di dalam keterampilan mengelola kelas mempunyai tujuan yang baik untuk siswa, diantaranya: 16 17
Ahmad Rohani,. 2004. Pengelolaan Pengajaran.( Jakarta: PT Rineka Cipta). h. 123 Djamarah dan Syaiful Bahri. 2005. op.cit. h.14
14
1) Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai tujuan pembelajaran. 2) Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang dari tujuan pembelajaran. 3) Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan, untuk mencapai tujuan pembelajaran.18 Sedangkan menurut Djamarah dan Syaiful Bahri, komponen di dalam keterampilan mengelola kelas mempunyai tujuan yang baik untuk guru diantaranya: 1) Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat. 2) Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik. 3) Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku anak didik yang mengganggu. 4) Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan masalah tingkah laku anak didik yang muncul di dalam kelas.19 c. Pendekatan-pendekatan dalam Pengelolaan Kelas Dalam pengelolaan kelas, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan kondisi belajar yang optimal. Adapun pendekatan tersebut, antara lain: a. Pendekatan kekuasaan Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru di sini menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk menaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dalam bentuk norma mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru mendekatinya. 18
Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. (Yogyakarta: Tiara Wacana). h. 82. 19 Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. op.cit h. 148
15
b. Pendekatan ancaman Dalam pendekatan ini, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses mengontrol tingkah laku anak didik. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, mengejek, menyindir dan memaksa. c. Pendekatan kebebasan Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses membantu anak didik untuk merasa bebas mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik. d. Pendekatan resep (Cookbook) Pendekatan ini dilakukan dengan mendaftar apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk sesuai yang tertulis dalam resep. e. Pendekatan pengajaran Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan pemecahan diperlukan bila masalah tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar dapat mencegah atau menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik. f. Pendekatan pengubahan tingkah laku Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas di sini diartikan sebagai suatu proses mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru ialah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
16
g. Pendekatan proses kelompok Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses menciptakan kelas sebagai suatu sistem sosial dan proses kelompok merupakan yang paling utama. Peranan guru adalah mengusahakan agar pengembangan dan pelaksanaan proses kelompok itu efektif. Proses kelompok adalah usaha mengelompokkan anak didik ke dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga tercipta kelas yang bergairah dalam belajar.20 h. Pendekatan suasana emosi dan sosial Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana hati yang saling mencintai antara gurumurid dan murid-murid penting dalam menciptakan hubungan sosial pembelajaran. i. Pendekatan kombinasi Pada pendekatan ini bisa menggunakan beberapa pilihan tindakan untuk mempertahankan dan menciptakan suasana belajar yang baik. Guru memiliki peran penting untuk menganalisis kapan dan bagaimana tindakan itu tepat dilakukan. Semua orang mudah melakukan tindakan, tetapi bertindak pada waktu yang tepat dengan cara yang akurat dan pada tujuan yang bermanfaat adalah tidak mudah, dan guru harus dapat mencermati hal tersebut.21 Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa ada berbagai macam pendekatan yang bisa diterapkan oleh guru dalam proses belajarmengajar. Dari berbagai pendekatan tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun pendekatan yang dikatakan paling baik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat menggunakan pendekatan yang tepat dan 20
Syaiful Bahri dan Djamarah,. op. cit. h.145-147 Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. (Bandung: PT Refika Aditama). h.106 21
17
sesuai dengan kondisi yang terjadi ketika proses belajar-mengajar berlangsung. 3. a.
Hasil Belajar Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Poerwanto, hasil belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar seperti yang dinyatakan dalam rapor. Sedangkan belajar sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap.
Hamalik
mendefinisikan
belajar
adalah
suatu
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru yang disebabkan pengalaman dan latihan. Menurut James O. Wittaker, “belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”22 Menurut Bloom dkk, tujuan instruksional dalam proses pembelajaran pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga domain atau ranah yaitu “kognitif, afektif, dan psikomotorik”23. Tiga domain atau ranah ini merupakan alat pengukur hasil belajar siswa. Minimal dua atau ketiga jenis ranah tersebut akan mempengaruhi tingkat professional siswa. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang perubahan tersebut berupa perubahan pengetahuan, pengalaman, 22
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan. (Jakarta. Rhineka Cipta). h. 83 Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 5 h.74 23
18
keterampilan, dan nilai sikap, perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan (pengalaman dan latihan), perubahan-perubahan tersebut bersifat tetap. Dari berbagai pendapat tersebut ada elemen-elemen penting yang menjadi ciri seseorang disebut belajar. Elemen-elemen tersebut adalah perubahan tingkah laku, adanya interaksi dengan lingkungan, dan adanya perubahan yang relatif tetap. Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat progresif dan akumulatif, mengarah kepada kesempurnaan, misalnya dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif (afektive domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotoric domain). Secara global, faktor–faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam. 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi–materi pelajaran.24 Faktor belajar inilah yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Ada beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan antara lain adalah pengertian hasil belajar menurut Kunandar, yakni ”kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar, hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.”25
24
Muhibbin, op.cit.,h.132 Siti Ngaisah, Perbedaan Hasil Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Make A-match Dan Metode Team QuizDi SMP Islamiyah Ciputat, Skripsi pada Sekolah Strata Satu UIN Jakarta, 2011, h. 20. Tidak Dipublikasikan. 25
19
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Horwart Kingsley membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.26 Menurut Gagne perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk: 1.
2.
3.
4.
5.
Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun lisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan pengertian tentang suatu konsep. Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbolsimbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan, memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah. Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara–cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran. Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, di dalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. Kecakapan motorikialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.27 Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian
yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan 26
Pengertian, Definisi Hasil (http://www.sarjanaku.com). 27 Pengertian Belajar dan (http://cafestudi061.wordpress.com)
Belajar
Siswa
Perubahan
Menurut Perilaku
Para
Ahli,2013,
dalam Belajar,2013,
20
keterampilan. Dengan demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujua pengajaran. “Tujuan pengajaran
adalah
tujuan
yang
mengambarkan
pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.”28 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah semua yang dicapai oleh peserta didik dalam hal kemampuannya baik perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat setelah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar ini tujuan pembelajaran menjadi terarah. 4. Pengertian IPS a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu
sosial
seperti:
sosiologi,
sejarah,
geografi,
ekonomi,politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan
wawasan
yang
berkenaan
dengan
wilayah-wilayah,
sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwaperistiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi 28
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), cet. I, h. 45-46.
21
komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmuilmu sosial dan studi-studi sosial.29 b. Karakteristik Mata Pelajaran IPS Karakteristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain sebagai berikut. a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.30 b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.31 e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.
29 30 31
Daljoeni N, Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1985) h.52. Ibid. hlm. 54. Ibid. hlm. 57
22
c. Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan
utama
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
ialah
untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut: a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.32 d. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPS Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan
interdisipliner.
Model
pembelajaran
terpadu
pada
hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik.33
32
Sunaryo, Strategi Belajar Mengajar, (Malang: UNM, 1989), hlm. 36.
33
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990)
23
Salah satu di antaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari. Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial. a. Model Integrasi Berdasarkan Topik Dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya „Kegiatan ekonomi penduduk‟. Kegiatan ekonomi penduduk dalam contoh yang dikembangkan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam IPS. Kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis geografis yang tercakup dalam disiplin Geografi. Secara sosiologis, Kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat atau sebaliknya. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Selanjutnya penguasaan konsep tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi sampai pada taraf ini mampu menumbuhkan krteatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakan ekonomi dapat dikembangkan melalui kompetensi yang berkaitan dengan ekonomi.34 34
Daljoeni N, op, cit, hlm. 68.
24
b. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat; sebagai contoh, “Potensi Bali Sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Bali dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kronologis dan kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui kajian potensi utama yang terdapat di daerahnya, maka peserta didik selain dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS. c. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang ada, contohnya adalah “Tenaga Kerja Indonesia”. Pada pembelajaran terpadu, Tenaga Kerja Indonesia ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya. diantaranya adalah faktor geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.35 B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Dalam penelitiannya Nindya Ristyandini. Pengaruh gaya kepemimpinan guru dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Sanggrahan Kranggan Temanggung tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas
Negeri
Yogyakarta,
Yogyakarta,
2012.
Penelitian ini menunjukkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn dengan rata-rata nilai siswa sebelum dilakukan treatment gaya kepemimpinan situasional sebesar 71,10 dan setelah dilakukan treatment gaya kepemimpinan situasional sebesar 75,16. Hasil penelitian dianalisis dengan statistik uji t bahwa nilai t sebesar -27,936 dan sig 0,000 yang berarti nilai sig menyatakan < 0,05. Sumbangan gaya kepemimpinan situasional guru dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 31,4%. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan situasional guru dalam pembelajaran dapat
35
Ibid, hlm. 86.
25
memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Sanggrahan Kranggan Temanggung tahun ajaran 2011/2012.36 2. Dalam penelitiannya Ahmad Fadhil. Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang studi ekonomi di SMAN 14 Tangerang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dan teknik deskriptif analisis. Data mutu mengajar guru diperoleh melalui kuisioner yang terdiri dari 25 item pertanyaan, dari hasil perhitungan didapat rₓ ᵧ product moment sebesar 0,417 yang berkisar 0,40-0, 70. Hasil membandingkan nilai rh dengan rt maka Ha diterima dan Ho ditolak setelah diketahui df sebesar 43 (0,417>0,294). Koefesien determinasi sebesar 17,38 % menunjukan bahwa mutu mengajar guru sebagian kecil mempengaruhi prestasi belajar siswa, ini berarti 82, 62 % lagi dipengaruhi faktor lain seperti minat dan bakat siswa.37 3. Dalam Penelitiannya M. Taufiq Hidayat. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MTs NU Astanajapura kabupaten cirebon. Skripsi. Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon, 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas di MTs NU Astanajapura Kabupaten Cirebon termasuk kategori cukup baik yang berada pada rentang 55% - 74 % sebesar 55,00% dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS termasuk kategori baik sebesar 76,14. Analisis data menggunakan uji korelasi product moment menunjukan bahwa antara kemampuan guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa diperoleh nilai sebesar 0,48. Artinya bahwa korelasi antara dua variabel 36
Nindya Ristyandini. Pengaruh gaya kepemimpinan guru dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Sanggrahan Kranggan Temanggung tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012. 37 Ahmad Fadhil. Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang studi ekonomi di SMAN 14 Tangerang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.
26
tersebut termasuk kedalam kategori sedang/cukupan karena berada pada rentang nilai 0,40-0,70.38
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut. Pentingnya peranan guru dalam kelas, dalam membina siswa demi terciptanya proses belajar mengajar yang kita harapkan. Peranan guru dalam pengelolaan kelas adalah usaha untuk menciptakan kondisi belajar bidang studi IPS yang baik agar tujuan pengajaran tercapai secara optimal. Penegelolaan kelas harus ditangani serius karena akan erat kaitannya dengan keberhasilan mengajar Penelitian ini ditulis untuk mengukur persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran IPS tersebut. Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, persitiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi di sini untuk mengukur sejauh mana siswa dapat melihat dan merasakan hasil yang diperoleh dari keterampilan guru dalam mengelola kelasnya. Hasil belajar adalah semua yang dicapai oleh peserta didik dalam hal kemampuannya baik perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat setelah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa diharapkan siswa akan dapat mencapai hasil belajar secara positif dan mudah dalam memahami pelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa mencapai nilai yang optimal. Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. 38
M. Taufiq Hidayat. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips di mts nu astanajapura kabupaten cirebon. Skripsi. Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Cirebon. 2012.
27
Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, persitiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan
Hasil belajar adalah semua yang dicapai oleh peserta didik dalam hal kemampuannya baik perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat setelah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif
Diharapkan siswa akan dapat mempersepsikan keterampilan guru dalm mengelola kelas agar siswa dapat mencapai prestasi secara positif dan mudah dalam memahami pelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa mencapai nilai yang optimal.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan
teori
dan kerangka
berpikir
yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
28
1.
Tidak ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal.
2.
Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi pada tahun pelajaran 2014–2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2014. B. Metode Penelitian Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah hasil penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.1 Dalam penelitian ini penerapannya adalah siswa kelas VIII yang diberikan kuesioner untuk mengetahui persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas. C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.2 Dengan dasar definisi tersebut, dapat penulis jelaskan bahwa penelitian ini mempunyai dua variabel, yaitu: 1. Variabel pertama berupa keterampilan guru dalam mengelola kelas, variabel ini menduduki posisi sebagai variabel independent (bebas), yaitu masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil, yang diberi simbol dengan huruf X. 2. Variabel kedua berupa hasil belajar siswa, variabel ini menduduki posisi sebagai variabel dependen (terikat), yaitu hasil sebagai pengaruh variabel independent (bebas), yang diberi simbol Y.
1
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010) h.261 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta, rhineka cipta,2006) Cet, ke-13, h.118. 2
29
30
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Dalam penelitian ini, penulis mengambil populasi siswa MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi kelas VIII yang terdiri dari 4 (empat) kelas, tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 112 siswa. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4 Adapun perhitungan sampel, peneliti menentukan berdasarkan tabel taraf kesalahan dengan tingkat 1%, 5%, dan 10% yang dikembangkan dari Isaac dan Michael. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut. (
)
Keterangan: dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%. P = Q = 0,5. d = 0,05.
s = jumlah sampel
Sehingga sampel yang digunakan peneliti berjumlah 84 siswa diambil dari penyesuaian tabel taraf kesalahan 5%. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari pembaca, penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul di atas, yakni: 1. Pengaruh
3 4
Prof. Dr. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. (Penerbit Alfabet Bandung). h.117 Ibid h. 118
31
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengaruh merupakan daya atau tenaga yang timbul dari sesuatu atau seseorang yang dapat memberikan perubahan terhadap hal-hal di sekelilingnya seperti watak, kepercayaan maupun perbuatan seseorang. 2. Persepsi siswa Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan untuk menginterpretasikan stimulasi (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indra manusia. Siswa atau yang juga dikenal dengan istilah murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, khususnya berupa sekolah. Jadi yang dimaksud dengan persepsi siswa disini ialah bagaimana siswa atau murid memandang sesuatu yang telah diterima oleh sistem alat inderanya kemudian ia dapat memberikan kesan atau memaknai sesuatu yang telah di tangkap oleh alat indranya tersebut. 3. Keterampilan guru dalam mengelola kelas Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Dapat dikatakan bahwa keterampilan merupakan kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif.
32
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara (Interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.5 Penulis melakukan wawancara terhadap guru IPS dan Kepala MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal.Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh data yang lebih mendalam dan untuk mengkomparasikan data yang diperoleh melalui angket. 2. Kuesioner (Angket) Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.6Kuesioner (angket) ini disebarkan kepada murid MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal kelas VIII untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan guru dalam mengelola kelas yang dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar. Angket dibuat dengan model likert yang mempunyai empat opsi jawaban yang berjumlah genap ini dimaksudkan untuk menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas. Adapun yang dimaksud dengan persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas disini ialah pandangan siswa mengenai kemampuan atau kecakapan guru pada bidang studi IPS dalam menciptakan kondisi belajar yang optimal dalam pembelajaran IPS. Untuk mengukur persepsi siswa tentang keterampilan guru IPS dalam mengelola kelas, maka ditentukan indikator sebagai berikut: 5 6
Ibid h. 194 Ibid h.199
33
a. Menghentikan tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas. b. Memberikan ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik. c. Mampu mengembangkan hubungan baik dengan anak didik. d. Mampu mengatur kegiatan kelompok.7 Penyusunan angket keterampilan guru dalam mengelola kelas mengacu kepada aspek-aspek kemampuan profesional guru yang terdiri dari 10 item dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru IPS dalam Mengelola Kelas
Indikator Sub variabel 1. Menghentikan tingkah laku anak
Butir Soal 1, 2, 3
didik yang menyelewengkan perhatian kelas
2. Memberikan ganjaran bagi
4, 5
ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik
3. Mampu mengembangkan
6, 7
hubungan baik dengan anak didik
4. Mampu mengatur kegiatan
8, 9, 10
kelompok
3. Studi dokumentasi Dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data yang tidak bisa dikejar dengan angket, observasi, maupun interview, melainkan diperoleh dengan data tertulis. Peneliti mencari data tentang hasil belajar murid, yaitu dari nilai UTS bidang studi IPS semester I tahun ajaran 2014-2015. 7
Djamarah dan Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta: PT Rineka Cipta). h. 145.
34
G. Uji Coba Instrumen Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen.8 Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan teknik corrected item – total correlation sebagai berikut:9
(
)
√
Keterangan : (
)
= koefisien korelasi item – total setelah dikoreksi = koefesien korelasi item total sebelum dikoreki = standard deviasi skor total = standar deviasi skor item yang dihitung
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila besar dari pada
dan sebaliknya apabila
(
)
(
)
lebih
lebih kecil dari pada
maka instrumen dikatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat realibitas instrumen dengan tes pernyataan, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut10 : *
8
Sugiyono, op.cit. h. 168 Ibid. h. 72 10 Ibid.,h. 109 9
+[
∑
]
35
Keterangan : = realibilitas yang dicari = banyaknya butir soal yang valid ∑ = jumlah varian skor tiap–tiap item = varian total
Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan dalam pedoman interperetasi koefisien korelasi menurut Sugiyono sebagai berikut : Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi (sumber: Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & R&D)
Interval Koefisien 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,00
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel. H. Teknik Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: A. Editing Dalam menganalisis data, yang pertama kali harus dilakukan adalah editing. Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari
36
kesalahan/kekeliruan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat. B. Skoring Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan dalam angket terdapat (4) empat butir alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Maka penulis memberikan skor untuk setiap jawaban adalah nilai 4 untuk jawaban selalu, nilai 3 untuk jawaban sering, nilai 2 untuk jawaban kadang-kadang, dan nilai 1 untuk jawaban tidak pernah. Setelah hasil pengolahan data secara kuantitatif melalui kuesioner sudah terhitung, barulah digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan sistem komputerisasi program SPSS versi 20. 1. Uji prasyarat analisis data Sebelum pada tahap pengujian hipotesis
untuk memenuhi
persyaratan perlu adanya uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data sangat banyak modelnya. Salah satunya dengan menggunakan statistik KolmogrovSmirnov. Pengujian Kolmogrov-Smirnov menggunakan kecocokan kumulatif x dengan distribusi probabilitas normal. Adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut: 1. Perumusan hipotesis Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar 2. Menentukan kumulatif Proporsi (kp, dengan menghitung proporsi kp1, kp2,...,kpn yang lebih atau sama dengan kpi jika proporsi dinyatakan oleh kp, maka: kp=
yang ≤ kpi
37
3. Menentukan Nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus: Zi = Xi – X S Keterangan : Zi = Skor baku X = Nilai rata-rata X = Skor data ke-i S = Simpangan Baku 4. Menentukan luas kurva Zi (z-tabel), berdasarkan tabel Z Jika Zi > 0, maka Zi = 0,5 + nilai tabel Jika Zi < 0, maka zi = 1-(0,5 + nilai tabel) 5. Menentukan a1 dan a2: a2 = selisih Z-tabel dan kp pada batas atas (a2 = absolut (kp-Ztab)) a1= selisih Z tabel dan kp pada batas bawah (a1 = absolut (a2-fi/n)) 6. Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan Do 7. Menentukan harga D-tabel = 1,36/√ 8. Interpretasikan dengan membandingkannya pada tabel D 9. Kesimpulan: Jika Do ≤ D-tabel maka H0 diterima Jika Do > D-tabel maka H0 ditolak,H1 diterima b. Uji Linieritas Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Dalam uji linieritas perlu mengikuti langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: 11 1. Menghitung jumlah kuadrat total (JK1), regresi a (JKa), regresi b (JKb), residu (JKres), galat/kesalahan (JKg), ketidakcocokan (JKtc). a. b.
11
∑ [∑
]
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan, (Malang: UMM Pers, 2010), cetakan kelima, h. 180.
38
c.
–
d. e.
∑
(∑
(∑
∑
)
– )
(∑
)
f. 2. Menghitung derajat kebebasan galat (dbg) dan ketidakcocokkan (dbtc). a. b. 3. Menghitung jumlah rata-rata kuadrat ketidakcocokkan (RKtc) dan galat (RKg). a. b. 4. Menghitung rasio F
Data dikatakan linear apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Sebaliknya, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka data dikatakan tidak linear dengan taraf signifikansi 5%. I. Analisis Data Setelah diketahui uji linearitas data penelitian maka selanjutnya adalah uji hipotesis dan langkah-langkah sebagai berikut: A. Membuat persamaan analisis regresi linier sederhana.12
Keterangan: Y = Kriterium X = Prediktor a = Intersep (konstanta regresi) atau harga yang memotong sumbu Y
12
Tulus,op.cit.,h. 185
39
b = koefisien regresi atau sering disebut slove, gradien, atau kemiringan garis. Untuk menemukan harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut : = =
∑
∑
∑
∑
∑
(∑ )
∑
∑
∑
(∑ )
∑
B. Mencari korelasi antara variabel independen (X) dengan dependen (Y) maka digunakan teknik korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut: (∑ √[ (∑
) (∑ )(∑ )
) (∑ ) ][ (∑
) (∑ ) ]
Keterangan : = koefisien korelasi n
= banyaknya subyek
∑ = jumlah nilai prediktor ∑ = jumlah nilai kriterium ∑
= jumlah hasil perkalian tiap – tiap nilai dari x dan y
C. Uji signifikan untuk mengetahui koefisien regresi. Tata cara uji signifikannya sama seperti yang dilakukan pada rumus koefisien regresi yaitu dengan memeriksa tabel nilai-nilai r product moment. D. Setelah dilakukan uji signifikan dengan koefisien regresi. Untuk mengetahui seberapa persen analisis regresi maka digunakan koefesien determinansi dengan r2. E. Uji Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan Uji t. J. Hipotesis Statistik Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa
40
kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi adalah: 1.
Tidak ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di
MTs
Nuurul
Bayan
Kecamatan
Kalapanunggal
Kabupaten
Sukabumi. 2.
Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum MTs Nuurul Bayan a. Sejarah MTs Nuurul Bayan Yayasan Pendidikan Islam Nuurul Bayan didirikan oleh Hj. Aja Wiarsih Nataprawira,H. Muhammad Sukatma, H. Sulaeman Hendra Saputra, H. Kosasih, KH. Ahmad Yusuf Bayani, Kiking Sutardi, H. Sadeli Pada tahun 1985, dengan Akta Notaris Ibrahim Basya. No. 24 Tgl 01 April 1985. Sesuai dengan namanya “Nuurul Bayan” terkandung filosofi yang menjelaskan latar belakang dan maksud pendirian lembaga ini. Maksud dan Tujuan Pendirian Yayasan Pendidikan Islam Nuurul Bayan : 1. Meningkatkan Pendidikan, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas 2. Mendirikan,
mengembangkan
dan
meningkatkan
taraf
pendidikan dari Diniyah- Ibtidaiyah (Sekolah Dasar), Tsanawiyah (Sekolah Menengah Tingkat Pertama), dan Aliyah (Sekolah Menengah Tingkat Atas). 3. Mendirikan, meningkatkan, dan membina kegiatan majlis Ta’lim, pondok pesantern srta mendirikan Masjid, Mushola sesuai dengan program pemerintah. 4. Mencetak siswa-siswanya menjadi manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta setia kepada ajaran agamanya.
41
42
5. Membina siswa-siswanya agar menjadi manusia yang cerdas, terampil, berbudi luhur serta bertanggung jawab. 6. Mengamalkan Undang-Undang Dasar 1945. Yayasan ini mengawali kegiatan atau aktivitas pendidikannya dengan mendirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada tanggal 01 April 1988 sesuai dengan SK Departemen Agama Kabupaten Sukabumi No: mi. 12/PP.007/174/1988. Seiring berjalan waktu dan dirasakan bertambahnya minat para siswa baik dari MTs Nuurul Bayan dan lembaga pendidikan lainnya di daerah ini, maka pada tahun 2000, dibukalah sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). b. Visi dan Misi MTs Nuurul Bayan MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal yang berlokasi di Jalan Raya
Kalapanunggal
Km.18
Kelurahan
Kalapanunggal
Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat ini memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi MTs Nuurul Bayan kalapanunggal : “Menjadikan MTs Nuurul Bayan yang bermutu demi terwujudnya peserta didik yang bertaqwa, cerdas, mandiri, berwawasan dan berakhlaqulkarimah”. Misi MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal yaitu : 1. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan untuk membentuk warga wiyata yang berakhlaqul karimah.
43
2. Memfasilitasi wahana untuk menciptakan Madrasah sebagai pusat belajar, pusat informasi, pusat pembaharuan, dan pusat pengembangan. 3. Memfasilitasi wahana untuk mencapai keunggulan dan prestasi dalam bidang akademik dan non akademik. 4. Memotivasi seluruh personal dalam pencapaian mutu lulusan yang memiliki kecakapan hidup di tengah-tengah masyarakat. 5. Membiasakan berbagai kegiatan berdasarkan pendekatan ajaran Agama Islam; 6. Menyelenggarakan program unggulan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik yang berbasis pada perkembangan IPTEK dan lingkungan. 7. Menumbuhkan minat dan rasa senang belajar dan berlatih dalam membekali diri, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 8. Mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang sehat dan dinamis, guna menumbuhsuburkan semangat berkreasi dan berkompetisi untuk meraih prestasi. Tujuan MTs Nuurul bayan Kalapanunggal 1. Menyadarkan
siswa
atas
hak
dan
kewajiban
serta
tanggungjawab sebagai peserta didik. 2. Lulusan kelas IX mampu menjadi peringkat 5 terbaik se-KKM Sukabumi. 3. Memiliki tim Olahraga (bola voli, bulutangkis, sepak bola) yang handal. 4. Memiliki tim kesenian dan kaligrafi. Sasaran MTs Nuurul Bayan kalapanunggal
44
1. Menumbuhkan kesadaran diri atas hak dan kewajiban serta tanggungjawabnya sebagai peserta didik. 2. Menyadarkan siswa akan dirinya sebagai Khalifah yang harus menjalankan amanah dari Allah SWT. 3. Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kemampuannya melalui MGMP, sehingga prestasi akademis siswa lulusannya termasuk 5 besar se-KKM Sukabumi. 4. Mengaktifkan OSIS sebagai wahana mengembangkan bakat dan minat siswa dalam olahraga dan seni. 5. Giat berlatih olahraga agar menjadi juara I antar Sekolah di tingkat Kabupaten. STATUS : Terakreditasi “A” sesuai SK. BAN-S/M Provinsi Jawa Barat No: 02.00/692/BAP-SM/X/2011. c. Data Guru MTs Nuurul Bayan Pada tahun ajaran 2014-2015, jumlah guru yang bertugas di MTs Nuurul Bayan sebanyak 23 orang, yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Guru-guru yang mengajar di MTs Nuurul Bayan sebagian besar lulusan pendidikan S1 yang berpengalaman dibidangnya dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tugas. Tabel 4.1 Data Guru MTs Nuurul Bayan (sumber: Dokumen Sekolah)
DATA GURU MTs NUURUL BAYAN KALAPANUNGGAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NO
NAMA
PENDIDIKAN TERAKHIR
GURU BIDANG STUDI
1
IYAN SUFYAN, S.Pd
S-1 STKIP JAKARTA
IPS
2
ENDANG SUPRIATNA, S.Pd. I
S-1 STAI SUKABUMI
SKI
3
UBAN SUBANDI, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
QURAN HADITS
4
ENUNG NURHASANAH, S.Pd
S-1 STKIP SUKABUMI
B. INDONESIA
45
5
ASEP SYAMSUDIN, S.Pd
S-1 STAI SUKABUMI
KEWARGANEGARAAN
6
FITRA HANDAYANA, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
B. INGGRIS
7
Drs. DUDUH ABDUL QOHAR
PGA SUKABUMI
BTQ
8
UJANG YUSUF, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
AQIDAH AKHLAK
9
YENI HASDIANI, S.Pd.I
S-1 UIN JAKARTA
TIK
10
ERMA HANDAYANA, S.T
S-1 IPB BOGOR
IPA
11
YANI, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
B. SUNDA
12
GINA AGUSTIANTI, S.S
S-1 STBA BANDUNG
B. INGGRIS
13
YUDI HERMAWAN, S.Pd
S-1 STKIP CIANJUR
PJOK
14
WAHID, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
FIQIH
15
IPIH SULASTRI, S.Pd
S-1 STKIP SUKABUMI
MATEMATIKA
16
RISHA ROBIUL OKTAVIA, S.Pd.I S-1 STAI SUKABUMI
SENI BUDAYA
17
NAIN NURAENI, S.Pd.I
S-1 UIN BANDUNG
B. ARAB
18
SUSI NATANIA, S.Pd
S-1 UNPAK BOGOR
B. INDONESIA
19
YUSUF, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
IPS
20
EKA NURAPRILIANTI, S.Pd
S-1 UIN JAKARTA
IPA
21
ASTRI MANDIRIANTI, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
22
NINA, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
23
HALIMI PERDANA, S.Pd.I
S-1 STAI SUKABUMI
d. Data Siswa MTs Nuurul Bayan Pada tahun 2014-2015, jumlah kelas VII, VIII, dan IX secara keseluruhan terdiri dari 12 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan ada 406 siswa. Berikut adalah data siswa MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal tahun 2014-2015. e. Data Sarana dan Prasarana MTs Nuurul Bayan memiliki beberapa sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk mendukung aktifitas belajar dan mengajar
46
di sekolah tersebut. Berikut data sarana dan prasarana yang dimiliki MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana (sumber: Dokumen Sekolah)
DATA SARANA DAN PRASARANA MADRASAH TSANAWIYAH NUURUL BAYAN KALAPANUNGGAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEADAAN NO
JENIS
JUMLAH
BAIK
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
1
Ruang Kelas
12
10
2
-
2
Ruang Kpala
1
1
-
-
3
Ruang Guru
1
1
-
-
4
Ruang TU/ Administrasi
1
1
-
-
5
Lab IPA
1
-
1
-
6
Lab Komputer
1
-
1
-
7
Lab Bahasa
-
-
-
-
8
Ruang Perpustakaan
1
-
1
-
9
Ruang UKS
1
-
1
-
10
Ruang Keterampilan
-
-
-
-
11
Ruang Kesenian
-
-
-
-
12
Ruang Toilet Guru
1
-
1
-
13
Ruang Toilet Siswa
2
-
1
-
47
f. Struktur Organisasi MTs Nuurul Bayan Struktur Organisasi MTs Nuurul Bayan Tahun Ajaran 2014-2015 KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
Iyan Sufyan, S.Pd.
Drs. Unang Supriyadi
WAKASEK Endang Supriatna, S.Pd.I.
KEPALA TATA USAHA Astri Mandirianti, S.Pd.I.
WAKASEK KURIKULUM
WAKASEK KESISWAAN
Enung Nurhasanah, S.Pd.
Asep Syamsudin, S.Pd.I.
WAKASEK SARANA DAN PRASARANA
BIMBINGAN KONSELING
Fitra Handayana, S.Pd.I.
Uban Subandi, S.Pd.I
Wali Kelas VII
Wali Kelas VIII
Wali Kelas IX
Dewan Guru MTs Nuurul Bayan Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi
48
B. Deskripsi Data Penelitian ini meliputi dua variabel, pertama variabel bebas yaitu keterampilan guru dalam mengelola kelas (variabel X) dan yang kedua variabel terkait yaitu hasil belajar siswa (variabel Y). penulis memperoleh data melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Untuk angket diberikan kepada siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan tahun ajaran 2014-2015. Yang terdiri dari 10 pertanyaan dalam melakukan penilaian keterampilan guru IPS dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS siswa pada kelas VIII. Data keterampilan guru dalam mengelola kelas (variabel X) adalah data kuantitas terhadap jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, sedangkan data hasil belajar siswa (variabel Y) adalah data yang diperoleh dari nilai UTS bidang studi IPS kela VIII pada tahun ajaran 2014-2015. Data statistik yang akan dianalisa adalah nilai-nilai dari distribusi frekuensi angket mengenai keterampilan guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Berikut ini penulis sajikan data hasil nilai angket keterampilan guru dalam pengelolaan kelas dan hasil belajar siswa bidang studi IPS. Tabel 4.3 Data Variabel keterampilan guru dalam mengelola kelas (X) dan Variabel hasil belajar siswa (Y)
X
Y
20
61
27
65
26
63
20
63
34
72
27
75
29
72
20
56
23
73
29
73
20
64
30
71
29
68
22
68
28
76
16
60
26
71
20
58
27
65
38
74
18
58
21
62
27
69
49
25
67
24
73
34
72
24
66
30
70
21
66
27
70
28
72
31
68
27
64
27
75
25
65
19
50
28
74
23
69
30
72
24
73
24
67
26
71
24
70
24
64
22
74
27
76
27
62
23
66
25
74
30
74
29
68
33
73
30
68
16
55
31
69
30
70
22
74
31
71
27
62
30
70
25
62
27
68
27
72
32
70
26
70
30
71
29
66
27
62
34
75
21
69
22
70
35
72
34
70
33
71
29
70
28
65
25
72
25
74
33
74
20
58
26
73
25
72
2230
5752
32
75
30
70
C. Perhitungan Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Perhitungan validitas dibantu dengan menggunakan SPSS 20 for windows. Setelah diperoleh harga
pada taraf α = 5%, jika
= 0,215, maka soal dikatakan valid.
50
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas sebanyak 10 pertanyaan yang diperoleh 7 butir valid dan 3 butir tidak valid yaitu nomor 1,3 dan 6. 2. Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa instrumen persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas menunjukkan koefisien Alpha sebesar 0,625 termasuk dalam kategori kuat maka dapat dikatakan reliabel. D. Persepsi Siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui data angket persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan 10 butir pertanyaan dari jumlah responden sebanyak 84 orang. Berikut ini skor rata-rata dari variabel persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan menggunakan teknik Weight Mean Scored (WMS) berdasarkan hasil perolehan data angket penelitian, dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Perhitungan Nilai rata-rata angket penelitian persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas
Indikator Sub Variabel Menghentikan Persepsi tingkah laku Siswa anak didik yang Tentang menyelewengkan Keterampilan perhatian kelas Guru IPS Variabel
dalam
Soal Guru IPS langsung meghukum jika siswa melakukan kesalahan. Guru IPS memberikan hukuman sesuai
Item Mean
Kategori
1
1,36
Rendah
2
2,46
Cukup
51
Variabel
Indikator Sub Variabel
Soal dengan kesalahan yang dilakukan siswa. Tindakan guru IPS dalam mengatasi kegaduhan di kelas dapat membuat siswa jera.
Mengelola Kelas
Item Mean
2,08
Rendah
1,97
Rendah
4
1,47
Rendah
5
2,73
Cukup
2,01
Cukup
6
3,72
Tinggi
7
3,50
Tinggi
3,61
Tinggi
8
2,29
Cukup
9
2,59
Cukup
3
Rata-rata Indikator Sub Variabel
Memberikan ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik
Guru memberikan penghargaan/pujian bagi siswa yang menyelesaikan tugas tepat waktu. Pujian yang diberikan guru IPS dapat memotivasi siswa menyelesaikan tugas tepat waktu.
Rata-rata Indikator Sub Variabel
Mampu mengembangkan hubungan baik dengan anak didik
Guru IPS memberi kesempatan siswa untuk bertanya, ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru IPS memberikan perlakuan yang adil terhadap setiap siswa saat proses belajar-mengajar berlangsung.
Rata-rata Indikator Sub Variabel
Mampu mengatur kegiatan kelompok
Guru IPS berupaya memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan kelompok. Ketika mengadakan diskusi kelompok, Guru IPS membimbing setiap
Kategori
52
Variabel
Indikator Sub Variabel
Soal
Item Mean
kelompok untuk memiliki kerja sama yang baik. Tugas kelompok yang diberikan oleh guru IPS sesuai dengan materi yang diajarkan.
10
Rata-rata Indikator Sub Variabel Rata-rata Variabel X
Kategori
2,04
Cukup
2,31
Cukup
2,50
Cukup
Dapat dilihat pada tabel diatas skor rata-rata variabel persepsi siswa dari pengolahan data secara keseluruhan sebesar 2,50. Hal ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas pada bidang studi IPS di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal adalah cukup. Berikut kesimpulan secara rinci hasil pengolahan data skor masingmasing indikator sub variabel persepsi siswa, yaitu : 1. Menghentikan tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas Berdasarkan
rata-rata
perhitungan
skor
kecenderungan
umum
responden, didapatkan skor 1,97. Artinya bahwa indikator sub variabel persepsi siswa tentang menghentikan tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas adalah Rendah. 2. Memberikan ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik Berdasarkan
rata-rata
perhitungan
skor
kecenderungan
umum
responden, didapatkan skor 2,01. Artinya bahwa indikator sub variabel persepsi siswa tentang memberikan ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik adalah Cukup. 3. Mampu mengembangkan hubungan baik dengan anak didik Berdasarkan
rata-rata
perhitungan
skor
kecenderungan
umum
responden, didapatkan skor 3,61. Artinya bahwa indikator sub variabel
53
persepsi siswa tentang mampu mengembangkan hubungan baik dengan anak didik adalah Tinggi. 4. Mampu mengatur kegiatan kelompok Berdasarkan
rata-rata
perhitungan
skor
kecenderungan
umum
responden, didapatkan skor 2,31. Artinya bahwa indikator sub variabel persepsi siswa tentang mampu mengatur kegiatan kelompok adalah Cukup. Berdasarkan
rata-rata
perhitungan
skor
kecenderungan
umum
responden pada variabel persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas dapat digambarkan ke dalam column chart sebagai berikut :
Persepsi Siswa Menghentikan tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas
3,61
4.00 3.00 1,97 2.00 1.00
2,1
2,31
Memberikan ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik Mampu mengembangkan hubungan baik dengan anak didik Mampu mengatur kegiatan kelompok
0.00
Gambar 4.2 Deskripsi persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas berdasarkan indikator sub variabel diukur
E. Hasil Belajar Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan dokumentasi bahwa nilai hasil belajar siswa dilihat dari nilai UTS siswa pada kelas VIII semester 1 di MTs Nuurul Bayan dengan nilai maksimum 76 dan nilai minimum 50. Berdasarkan analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan
54
program SPSS 20 for windows diperoleh hasil mean sebesar 68,48, median 70, mode sebesar 70, dan standar deviasi sebesar 5,34. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,3 log 84, hasilnya adalah 8,5 dibulatkan menjadi 9. Rentang data (76 - 50) = 26, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (26/9= 2,89) dibulatkan menjadi 3. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal (Sumber: Terlampir) No.
Interval Skor
Frekuensi
Frekuensi (%)
1
50-52
1
1,2
2
53-55
1
1,2
3
56-58
4
4,8
4
59-61
2
2,4
5
62-64
10
12
6
65-67
10
12
7
68-70
21
25
8
71-73
21
25
9
74-76
14
16,6
84
100
Jumlah
Rata-rata hasil belajar
68,48
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah siswa yang memiliki nilai antara 50-52 sebesar 1,2%, yang memiliki nilai antara 53-55 sebesar 1,2%, yang memiliki nilai antara 56-58 sebesar 4,8%, yang memiliki nilai antara 59-61 sebesar 2,4%, yang memiliki nilai antara 62-64 sebesar 12%, yang memiliki nilai antara 65-67 sebesar 12%, yang memiliki nilai antara 68-70 sebesar 25%, yang memiliki nilai antara 71-73 sebesar 25%, dan yang memiliki nilai antara 74-76 sebesar 16,6%. Berdasarkan data hasil belajar diperoleh sebanyak 21,43% di bawah ratarata dan sebanyak 78,57% di atas rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar siswa pada bidang studi IPS berada pada kategori Tinggi. Tabel tersebut dapat dilihat dengan gambar sebagai berikut :
55
Hasil Belajar bidang studi IPS 50-52 53-55 25
21
56-58
21
59-61
Interval Skor
20 14 15
10
62-64
10
65-67
10
68-70
4 5
1
2
1
71-73 74-76
0 Frekuensi
Gambar 4.3 Grafik Data hasil belajar bidang studi IPS (Sumber : terlampir)
Identifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya hasil belajar bidang studi IPS dalam penelitian ini menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal sesuai dengan aturan yang diberikan sekolah. Jika ketercapaian belajarnya 65, siswa dapat dikatakan tuntas belajar atau kompeten dan sebaliknya jika ketercapaiannya ≤ 65 dapat dikatakan siswa belum tuntas atau
belum
kompeten.
Berdasarkan
data
dapat
dibuat
kategori
kecenderungan sebagai berikut: Tabel 4.6 Identifikasi Kategori Kecenderungan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru (Sumber: terlampir) No. 1
Frekuensi
Kategori > 65
Absolut 66
Relatif 78,57
2 < 65
18
21,43
Total
84
100
Kategori Kecenderungan Tuntas Belum Tuntas
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui Hasil Belajar bidang studi IPS pada kategori tuntas sebanyak 66 siswa (78,57%) dan kategori yang belum tuntas sebanyak 18 siswa (21,43%).
56
F. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan KolmogorovSmirnov dengan alat bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila Sig. > 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila Sig. < 0,05 maka data tersebut tidak normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 20 for windows. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas (Sumber: terlampir) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N
84
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 .99395765
Absolute
.066
Positive
.066
Negative
-.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.602
Asymp. Sig. (2-tailed)
.861
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diatas bahwa data tersebut normal dilihat pada kolom signifikan menunjukkan angka 0,861 (>0,05). Di bawah ini juga dijelaskan dalam bentuk grafik hasil perhitungan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS 20 for windows. 2. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linier jika harga Fhitung < Ftabel
57
pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hasil uji linieritas yang menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (semuanya) menunjukkan hasil yang linier yaitu Fhitung < Ftabel. Hasil pengujian linieritas dengan bantuan komputer program SPSS 20 for windows seperti terangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Linieritas (Sumber: terlampir) ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares (Combined)
Hasil Belajar *
Between
Linearity
Groups
Deviation from
Persepsi
Linearity Within Groups Total
F
Sig.
Square
1480.615
19
77.927
5.602
.000
844.387
1
844.387 60.697
.000
636.229
18
35.346
890.337
64
13.912
2370.952
83
2.541
.003
Gambar 4.4 Diagram bentuk hubungan linier antara X dengan Y (sumber: terlampir)
Dari hasil perhitungan diatas pada baris linearity kolom sig. diperoleh nilai signifikan 0,000 yang berarti nilai tersebut < 0,05. Maka terdapat liniearitas pada variabel persepsi siswa (X) dengan hasil belajar (Y).
58
G. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. Pengujian hipotesis ini menggunakan
analisis
regresi
sederhana
yang
diperoleh
dengan
perhitungan program SPSS Statistik 20 for windows. Tabel 4.9 Rangkuman hasil analisis regresi sederhana X-Y (Sumber: terlampir) Harga r-r2
Harga t
Variabel
rx1y
r x1y
rtabel
thitung
rtabel
Koef
Konstant a
Sig
Keterangan
X
0,597
0,356
0,215
6,735
1,663
0,704
49,782
0.000
Positif Signifikan
Y
2
Berdasarkan rangkuman hasil analisis regresi sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Persamaan garis regresi Besarnya harga koefisien Persepsi Siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas (X) sebesar 0,704 dan bilangan konstanta sebesar 49,782. Berdasarkan angka-angka tersebut, maka dapat disusun persamaan satu prediktor sebagai berikut: Y = 0,704X + 49,782 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X sebesar 0,704 artinya, apabila nilai Persepsi Siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas (X) meningkat 1 poin maka nilai Hasil Belajar (Y) akan meningkat sebesar 0,704.
b. Mencari korelasi antara variabel independen (X) dengan dependen (Y) Dari hasil perhitungan dengan SPSS 20 for windows, didapatkan rx1y sebesar 0,597 kategori sedang atau cukup. c. Uji signifikan untuk mengetahui koefisien regresi.
59
Dari hasil perhitungan SPSS 20 for windows untuk nilai rx1y sebesar 0,597. Nilai tersebut lalu dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,215 pada taraf signifikan 5% maka rhitung lebih besar dari rtabel sebesar. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Persepsi Siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas memiliki pengaruh positif terhadap Hasil Belajar. d. Koefesien determinansi dengan r2 variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) Berdasarkan perhitungan SPSS 20 for windows besarnya koefisien determinasi (r2) sebesar 0,356 berarti bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas mampu mempengaruhi 35,6% perubahan hasil belajar IPS. Hal ini menunjukkan masih ada 64,4% faktor atau variabel lain yang mempengaruhi hasil belajar IPS selain persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas. Pengujian signifikansi bertujuan untuk mengetahui signifikansi persepsi siswa, digunakan uji t. Diperoleh harga thitung sebesar 6,735 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang sesuai dengan persyaratan signifikansi lebih kecil dari 0.050. jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,663 pada taraf signifikansi 5% maka thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikansi persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh positif dan siginifikan persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. H. Hasil Wawancara Peneliti telah melakukan wawancara kepada guru bidang studi IPS. Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan penyebaran angket kepada
60
siswa pada 20 September 2014, berikut hasil wawancara dengan guru bidang studi IPS yaitu Bapak Iyan Sufyan, S.Pd. secara komprehensif: Di dalam pengelolaan kelas yang dilakukan guru IPS dalam proses belajar mengajar sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, misalnya dimulai dari melakukan absen sampai dengan pengecekan siswa dalam menghadapi pelajaran, juga cara menyampaikan materi pelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku juga hasil evaluasinya berbeda karena daya tangkap anak itu berbeda-beda. Upaya lain yang berkenaan dengan pengelolaan kelas itu antara lain adalah cara penggunaan fasilitas perangkat multi media pembelajaran, karena di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal ini sangat terbatas. Jadi metode yang digunakan hanya ceramah, diskusi dan tanya jawab, sedangkan media pembelajaran yang digunakan hanya papan tulis. Sekolah pun memfasilitasi Proyektor dan LCD namun penggunaannya disesuaikan dengan materi ajar pada pelajaran yang membutuhkan alat tersebut. Supaya tercipta proses belajar-mengajar yang memuaskan maka guru IPS harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum pelaksanaan belajarmengajar seperti: membuat RPP, satuan pelajaran, silabus, juga kelompok belajar untuk pelaksanaan diskusi supaya anak dituntut mandiri. Di dalam pengorganisasian siswa untuk belajar ternyata guru IPS MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal belum merasa puas karena terhambat oleh media pembelajaran, metode pengajaran dan afektif siswa. Hasil belajar siswa mengenai pengajaran IPS ada 3 segi: Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Sedangkan guru IPS MTs Nuurul Bayan belum meras puas tentang hasil belajar siswanya terutama dari segi perilaku, karena belajar IPS itu tidak hanya nilai yang diperoleh dari hasil ulangan dan diskusi saja tapi perilaku itu lebih penting. Dampak dari perilaku ketidakpuasan itu adalah karena siswa terpengaruh oleh lingkungan dan juga kurangnya perhatian dari orang tua.
61
Adapun upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang bidang studi IPS adalah selalu memberikan nasehat-nasehat moral dan memberikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kemudian jika berhasil mungkin siswa berprilaku baik, dan jika tidak berhasil mungkin siswa menyimpang dari apa yang telah disampaikan oleh guru IPS tersebut. Kesimpulan dari wawancara ini bahwa ketertarikan mereka terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas tergantung materi yang disampaikan atau bagaimana guru tersebut menyampaikan materinya, karena tidak semua siswa dapat menguasai materi IPS. I. Ketepatan Hipotesa Berdasarkan hasil dan analisis data penelitian yang dilakukan, secara garis besar dapat dianalisis bahwa persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan. Berikut ini akan dibahas secara komprehensif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dengan menggunakan angket dan hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS. Dari hasil analisis dengan menggunakan regresi sederhana (satu prediktor) diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,597 dengan kategori cukup dan harga koefisien determinasi (r2) sebesar 35,6%. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Taufiq Hidayat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon dengan judul “Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MTs NU Astanajapura Kabupaten Cirebon”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas di MTs NU Astanajapura Kabupaten Cirebon termasuk kategori cukup baik dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS termasuk kategori baik.
62
Menurut Bimo Walgito, persepsi merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Stimulus diterima oleh alat indera, yaitu yang dimaksud dengan penginderaan, dan melalui proses penginderaan tersebut stimulus itu menjadi
sesuatu
yang
berarti
setelah
diorganisasikan
dan
diinterprestasikan. Karena itu, dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang
akan mengaitkan
dengan objek. Hal tersebut berarti bahwa stimulus dapat mempengaruhi syaraf dan pola pikir seseorang. Pola pikir yang terbentuk atas adanya obyek atau kejadian tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi (positif) persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa bidang studi IPS, dan sebaliknya jika persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam pengelolaan kelas semakin rendah (negatif) maka hasil belajar siswa bidang studi IPS-nya semakin rendah pula. J. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain: 1. Peneliti menggunakan nilai ulangan tengah semester yang belum menggambarkan kemampuan siswa seutuhnya. 2. Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar bidang studi IPS, sementara ini peneliti hanya melibatkan dua variabel saja yaitu persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam pengelolaan kelas dan hasil belajar. 3. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat pengaruh, dan
memiliki sumbangan sebesar 35,6 %, tetapi masih terdapat pengaruh sebesar 64,4 % dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa dua variabel yang diteliti belum dapat
63
menjelaskan
secara
menyeluruh
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. 4. Meskipun terdapat asumsi bahwa dengan digunakannya angket dan
wawancara sebagai teknik pengumpulan data maka responden diharapkan akan memberikan jawaban sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya untuk mengetahui faktor tersebut dapat mempengaruhi persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas, tetapi pada kenyataannya masih banyak faktor lain yang tidak diteliti dapat mempengaruhi persepsi siswa tentang keterampillan guru dalam mengelola kelas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. Hal ini ditujukkan dengan harga koefisien r sebesar 0,597 dan harga r2 sebesar 0,356 harga thitung>ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 6,735 > 1,663 (sig. 0.000 < 0.050) dengan N= 84. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi (positif) persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas maka akan semakin baik pula hasil belajar IPS yang akan dicapai siswa. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Saran untuk penelitian selanjutnya Penelitian ini memberikan informasi bahwa persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 35,6%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial masih banyak dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu, diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial selain yang diteliti dalam penelitian ini. 2. Bagi Guru Dengan mengetahui persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas memberikan dampak positif pada hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial,
guru
diharapkan
dapat
meningkatkan
profesionalisme yaitu dengan meningkatkan metode pengajaran yang lebih baik dan intonasi suara yang jelas sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan. 64
65
3. Bagi Sekolah Dengan memahami persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar, sekolah diharapkan dapat meningkatkan fasilitas media pembelajaran, tata ruang kelas dan kondisi yang nyaman bagi guru dan siswa agar pembelajaran lebih efektif. 4. Bagi Siswa Dengan mengetahui persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas memberikan dampak positif pada hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, diharapkan siswa memiliki keinginan untuk lebih memahami IPS. Selain itu, agar dapat memotivasi siswa untuk memperoleh nilai dan prestasi belajar yang lebih baik sehingga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sosial sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fadhil. Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang studi ekonomi di SMAN 14 Tangerang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial, Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, uin syarif hidayatullah, Jakarta, 2011. Carol Wades dan Carol Tavris, Psikologi Jilid , Terj. dari Psychology oleh Benedictine Widyasinta dan Iga Darma Juwono Jakarta: PT. Penerbit Erlangga,2007 Edisi Ke-9. Daljoeni N, Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1985) Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan Peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama. M. Taufiq Hidayat. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips di mts nu astanajapura kabupaten cirebon. Skripsi. Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Cirebon. 2012. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2005, cet ke 11.
66
67
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nindya Ristyandini. Pengaruh gaya kepemimpinan guru dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Sanggrahan Kranggan Temanggung tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012. Pengertian
Belajar
dan
Perubahan
Perilaku
dalam Belajar,2013,
(http://cafestudi061.wordpress.com) Pengertian
Persepsi
menurut
para
ahli,
2013,
http://www.psychologymania.com Pengertian, Definisi Hasil Belajar Siswa Menurut Para Ahli,2013, (http://www.sarjanaku.com). Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), cet. I. Rakhmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Roqib, Moh dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru. Purwekerto: STAIN Purwekerto Press. Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009. Siti Ngaisah, Perbedaan Hasil Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Make A-match Dan Metode Team QuizDi SMP Islamiyah Ciputat, Skripsi pada Sekolah Strata Satu UIN Jakarta, 2011, h. 20. Tidak Dipublikasikan. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010).
68
Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), cet. X. Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 5. Sunaryo, Strategi Belajar Mengajar, (Malang: UNM, 1989). Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana. Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan, (Malang: UMM Pers, 2010), cetakan kelima. Walgito, Bimo. 1997. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rhineka Cipta.
Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Petunjuk Pengisian
1.
Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan.
2.
Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan hubungkan dengan aktivitas keseharian anda sebelum menentukan jawaban.
3.
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda check (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia.
Identitas Responden Nama
: ……………………………………………………………………
No. Absen
: ……………………………………………………………………
Kelas
: ……………………………………………………………………
ANGKET TENTANG PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU IPS DALAM MENGELOLA KELAS No
Komponen dan Aspek yang Diamati
Menghentikan tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas 1 2 3
4
5
Guru IPS langsung meghukum jika siswa melakukan kesalahan. Guru IPS memberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dilakukan siswa. Tindakan guru IPS dalam mengatasi kegaduhan di kelas dapat membuat siswa jera. Memberikan ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik Guru memberikan penghargaan/pujian bagi siswa yang menyelesaikan tugas tepat waktu. Pujian yang diberikan guru IPS dapat memotivasi siswa menyelesaikan tugas tepat waktu. Mampu mengembangkan hubungan baik dengan anak didik
69
Alternatif Jawaban Selalu Sering Kadang- Tidak kadang Pernah
70
6
7
8
9
10
Guru IPS memberi kesempatan siswa untuk bertanya, ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru IPS memberikan perlakuan yang adil terhadap setiap siswa saat proses belajarmengajar berlangsung. Mampu mengatur kegiatan kelompok Guru IPS berupaya memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan kelompok. Ketika mengadakan diskusi kelompok, Guru IPS membimbing setiap kelompok untuk memiliki kerja sama yang baik. Tugas kelompok yang diberikan oleh guru IPS sesuai dengan materi yang diajarkan.
71
Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA GURU BIDANG STUDI IPS Hari/tanggal
: Kamis, 16 Oktober 2014
Jam
: 11.00 WIB.
Yang diwawancarai
: Bapak Iyan Supian, S.Pd.I
Tempat
: Ruang Kepala MTs Nuurul Bayan
1. Apakah Bapak/Ibu dalam menyampaikan materi pelajaran secara sistematis serta sesuai dengan kebutuhan siswa? Ya, karena harus sesuai dengan RPP dan Silabus ajar yg secara sistematis. 2. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan metode multimedia pengajaran? Ya, contohnya samppel ex sampel, ceramah, diskusi. Sedangkan untuk multimedia media saya menggunakan Infokus pada materi-materi tertentu. 3. Apa sajakah yang Bapak/Ibu persiapakan sebelum pelaksanaan belajar mengajar? Membuat konsep pembelajaran, materi yang akan disampaikan serta tugas-tugas. 4. Apakah bapak/Ibu memberikan tugas kepada siswa pada setiap proses belajar mengajar IPS berakhir? Kadang-kadang, ada hal yang bisa diberi tugas seperti makalah penyimpangan sosial, makalah identifikasi Negara maju dan berkembang. 5. Apakah Bapak/Ibu merasa puas mengorganisasikan siswa untuk belajar kelompok? Kurang, karena biasanya dalam satu kelompok itu masih ada saja siswa yang belum bisa bekerja secara maksimal dan mengandalkan temannya.
72
6. Didalam pengelolaan kelas untuk membantu peningkatan belajar siswa di kelas dibentuk kelompok diskusi. Apa peranan Bapak/Ibu pada saat pelaksanaan diskusi tersebut? Mencoba memberikan keberanian kepada siswa seperti mengeluarkan pendapat, membantu siswa untuk belajar berbicara di depan kelas. 7. Apakah Bapak/Ibu telah merasa puas dalam mengorganisasikan siswa untuk kelompok-kelompok kelas? Tidak 8. Apakah Bapak/Ibu telah merasa puas tentang hasil belajar siswa mengenai pengajaran IPS? Tidak, karena apa yang dipelajari dalam sebuah pelajaran antara sikap dan hasil tidak signifikan . kognitif diperhatikan tapi afektif kurang maksimal. 9. Menurut bapak, apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam menilai hasil belajar yang maksimal? Lingkungan masyarakat, seiring kemajuan di bidang teknologi dimana kita menghadapi proses anak yang sedang mencari jati dir dari masa kanak-kanak ke remaja. 10. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan atau mengatur pengelolaan kelas dengan baik terhadap siswa? Ya, hal yang biasa saya terapkan ke siswa sebelum belajar posisi bangku harus lurus, mengambil sampah disekitar bangkunya. Pendekatan terhadap judul yang akan dibahas sebelum memulai dengan pengelolaan kelas.
73
Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Penelitian Subyek S01 S02 S03 S04 S05 S06 S07 S08 S09 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2
2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 3 1 2 1 2 4 1 1 2 2 4 4 2 2 1 2 2 3 2 4 2 3 2 2 1
3 2 2 1 2 2 4 2 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 4 2 2 1 4 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2
Skor untuk butir petanyaan 4 5 6 7 4 2 4 3 2 3 4 4 1 2 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 1 1 4 4 1 1 4 2 1 2 4 2 1 1 4 4 3 2 4 4 1 2 4 4 2 4 4 2 1 1 4 2 2 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 1 1 4 4 1 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 1 4 4 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 3 1 4 4 1 2 4 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 3 4 3 4 2 3 4
8 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 4 1 1 2 4 4 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 1 4
9 1 3 2 4 4 1 2 1 1 4 4 3 1 4 2 4 4 1 1 2 1 4 4 4 2 4 3 1 3 3 1 2 4 2 1 4
10 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 1 3 3 3 3 1 4 4 1 4 4 1 4 4
Total 26 27 23 30 28 20 18 20 20 29 29 29 16 27 21 27 34 20 20 22 26 38 27 25 24 27 27 19 30 26 22 23 29 16 22 30
74
S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 S45 S46 S47 S48 S49 S50 S51 S52 S53 S54 S55 S56 S57 S58 S59 S60 S61 S62 S63 S64 S65 S66 S67 S68 S69 S70 S71 S72 S73 S74 S75 S76 S77
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1
1 3 4 4 2 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 4 4 3 2 2 1 1 3 2 3 2 4 4 2 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4
2 2 2 3 3 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 4 1 2 1 2 1 2 2 2 2
2 4 4 4 3 1 2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4 3 4 2 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 4
3 4 2 4 2 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4
2 3 4 4 2 1 1 2 1 4 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 1 4 2 4 2 4 4 1 3 3 1 1 2 3 4 3 3 2
3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 2 4 2 2 1 2 1 4 1 2 2 2 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 1 2 4 3 3 2 1 1 4
27 30 34 35 29 25 26 32 24 30 28 27 28 24 24 27 25 33 31 31 25 32 29 21 34 28 33 25 30 34 21 31 25 23 24 24 27 30 30 30 27
75
S78 S79 S80 S81 S82 S83 S84
2 2 1 2 2 3 1
4 4 4 2 2 4 2
1 1 2 1 2 2 2
2 2 4 1 4 1 2
4 3 2 2 4 1 2
4 4 3 4 3 4 3
4 4 4 2 4 3 2
1 3 2 2 4 2 2
2 2 1 3 4 3 2
3 1 4 3 4 2 2
27 26 27 22 33 25 20
76
Lampiran 4
Rangkuman Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Item No 1
r hitung
r
tabel
Kesimpulan
0.77
0,215
Tdk Valid
2
0.238
0,215
Valid
3
0.29
0,215
Tdk Valid
4
0.447
0,215
Valid
5
0.461
0,215
Valid
6
0.152
0,215
Tdk Valid
7
0.283
0,215
Valid
8
0.637
0,215
Valid
9
0.429
0,215
Valid
10
0.299
0,215
Valid
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .625
10
Perhitungan Weight Mean Score Angket Kategori Jawaban Responden 1
2
3
4
Jumlah
Item
F
X
F
X
F
X
F
X
F
X
Mean
Kategori
1
54
54
29
58
1
3
0
0
84
115
1,36
Rendah
2
20
20
31
62
7
21
26
104
84
207
2,46
Cukup
3
18
18
48
96
11
33
7
28
84
175
2,08
Rendah
4
22
22
25
50
6
18
31
124
84
124
1,47
Rendah
5
8
8
31
62
20
60
25
100
84
230
2,73
Cukup
6
0
0
3
6
14
42
67
268
84
313
3,72
Tinggi
7
1
1
11
22
17
51
55
220
84
294
3,50
Tinggi
8
19
19
35
70
16
48
14
56
84
193
2,29
Cukup
9
16
16
25
50
20
60
23
92
84
218
2,59
Cukup
10
9
9
12
24 13 39 50 Rata-rata variabel X
100
84
172
2,04 2,50
Cukup Cukup
77
Lampiran 5 Data hasil belajar UTS IPS tahun ajaran 2014/2015 No. Nilai 1 63 2 75 3 73 4 71 5 76 6 58 7 58 8 61 9 63 10 72 11 73 12 68 13 60 14 65 15 62 16 65 17 72 18 56 19 64 20 68 21 71 22 74 23 69 24 67 25 66 26 70 27 64 28 50
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
72 71 74 66 68 55 74 70 72 71 75 72 70 74 73 75 73 70 72 75 74 73 70 76 74 73 69 71 62
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
70 66 69 70 65 74 72 70 72 66 68 65 69 67 64 62 74 68 70 62 68 70 62 70 71 72 58
78
Lampiran 6 Tabulasi Data Pokok
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Persepsi Siswa (X) 26 27 23 30 28 20 18 20 20 29 29 29 16 27 21 27 34 20 20 22 26 38 27 25 24 27 27
Hasil Belajar (Y) 63 75 73 71 76 58 58 61 63 72 73 68 60 65 62 65 72 56 64 68 71 74 69 67 66 70 64
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
19 30 26 22 23 29 16 22 30 27 30 34 35 29 25 26 32 24 30 28 27 28 24 24 27 25 33 31 31
50 72 71 74 66 68 55 74 70 72 71 75 72 70 74 73 75 73 70 72 75 74 73 70 76 74 73 69 71
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
25 32 29 21 34 28 33 25 30 34 21 31 25 23 24 24 27 30 30 30 27 27 26 27 22 33 25 20
62 70 66 69 70 65 74 72 70 72 66 68 65 69 67 64 62 74 68 70 62 68 70 62 70 71 72 58
79
Lampiran 7 Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N
84
Normal Parameters
Mean
a,b
0E-7
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.99395765
Absolute
.066
Positive
.066
Negative
-.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.602
Asymp. Sig. (2-tailed)
.861
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. Uji Linearitas ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares (Combined)
Hasil Belajar *
Between
Linearity
Groups
Deviation from
Persepsi
Linearity Within Groups Total
F
Square
1480.615
19
77.927
5.602
.000
844.387
1
844.387 60.697
.000
636.229
18
35.346
890.337
64
13.912
2370.952
83
Measures of Association R Hasil Belajar * Persepsi
R Squared .597
.356
Sig.
Eta .790
Eta Squared .624
2.541
.003
80
Lampiran 8 Analisis Data b
Model Summary Model
R
1
.597
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.356
.348
4.31470
a. Predictors: (Constant), Persepsi b. Dependent Variable: Hasil Belajar
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
844.387
1
844.387
Residual
1526.566
82
18.617
Total
2370.952
83
F
Sig.
45.357
.000
t
Sig.
b
a. Dependent Variable: Hasil Belajar b. Predictors: (Constant), Persepsi
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized Coefficients
B (Constant)
Std. Error
49.782
2.815
.704
.105
Beta 17.681
.000
6.735
.000
1 Persepsi
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
.597
81
Lampiran 9
SURAT - SURAT
:- ;*'il
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
I
: FITK-FR-AKD-08'1 : 1 Maret 2010 Tgl. Terbit No. Revisi: : 01 No.
FORM (FR)
tt t, H JuandaNossceutat1b41?tndonesa
1-W$$ $.i
Dokumen
1t1
Hal
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F. 1/1(M,0 1.3/..
Lamp.
Hal
:: Bimbingan
Jakarta, 13 Februari 2014
......1201 4
Skripsi
I(epada Yth.
Proll Dr, Rusmin Tumanggor, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmr"r Tarbiyah dan I(eguruan U IN Syarif Hidayatul lah .lakarta. A ss
alamtL' alai kum wr.v,b.
Dengan
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
:
: .lurusan/Semester : .ludul Skripsi :
NIM
Muhammad Faishal Ramdhan 1110015000052
Pendidikan IPS/
8
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal.
Judul tersebr,rt telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 04 Februari 2014 , abstraksi/or.rtline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulr,r.
Bimbingal skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enarn) bulan berikutnya tarrpa surat perpanjangan. Atas perhatiau clan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasili.
Wassalamu'alaiktm
wr.wb.
..,,-i:;::r,
Pd
I Tenrbusan:
L 2.
Dekan F-l"fK Mahasiswa ybs.
012
4hi tLnr il
No.
Tgl.
FORM {FR)
FITK
Irrrnl
: Terbit : No. Revisi: :
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA Jl. l{. H. Juanda No 95Ciputat
15412lndffisia
Dokumen
Hal
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 01
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.0 1 /F. l/KM
Lamp.
Hal
Jakarta, 02 Oktober 2014
.01 3 LZ77Q 12014
::Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala MTs. Nuurul Bayan Kalapamrnggal
di Tempat As salam u' a lai kum w r. w b.
Dengan honnat kami sampaikan bahwa: Nama
Muhammad Faishal Ramdhan
NIM
11
Jurusan/Semester
Pendidikan IPS/ 9
Judul Skripsi
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs
100i50000s2
Nuurul Bayan Kalapanturggal Sukabumi adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang Saudara pirnpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamtt' ala i kum wr.wb. a.n. Dekan
'Iembusan:
1. Dekal FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
YAYASAI\T PENDIIIII(AI{ ISLAI}I NT}I'RTIL BAYA}I 86 IT,TAITRASAH TSAIT{AWTYAH NIITIRITL BAYAI\I
STATUSTEMI
Almd: It
66A66
SIL BA}{-SA{ Provinsi lewa Barat No. : 02.N I 692lBItP -SlvlDV20 1 I NSI{/I,[SS : l2.l 23 2,0 20.085 NpShI : ?.W7 830 RanrKatammggalKM. l8 TGb ( 0266) 620803 Kal4mln$Dt Snbhni43168 www.ffib.mm Frnnfl :
[email protected]
SURAT KETERANGAN Nomor z MTs.i/ S / 12/ 053 /PP .005 /
Y*g
bertanda tangan dibawah ini
/xI/ 201.4
:
Nama
:
Iyan Supian, S.Pd.I
Jabatan
:
Kepala MTs Nuurul Bayan
Menerangkan bahwa
941,
:
Muhammad Faisal R
Nama
:
NIM
: 1110015000052
Jurusan
:
Pendidikan Il€/Geografi
Telah melaksanakan Penelitian
di MTs Nuurul
dalam rangka Penulisan skripsi yang berjudul
"
Bayan Kalapanunggal
-
Sukabumi
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal
"
padatanggal 14 September -
1"8
Oktober 214
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sukabumi, 18 Oktober
#P $t#
(ffi
20'1,4
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
:
NIM
: 1110015000052
Fakultas
: Fakultas
Muhammad Faishal Ramdhan
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS Judul
Skipsi :
Pengaruh Persepsi siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam
Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas
VIII di MTs Nuurul
Bayan
Kalapanunggal.
No.
Paraf
Nama Buku
Pembimhing
BAB I
1. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan perulekatan baru. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya,
2005,cetke ll,h.132
2. 3.
4.
BAB II
5.
6.
7.
Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009, h. 24. Pengertian Persepsi menurut para ahli, ?013, http: //www. psycholo gymania. com Carol Wades dan Carol Tavris, Psikologi Jilid , Terj. dan PsychologXt oleh Benedictine Widyasinta dan Iga Darma Juwono Jakarta: PT. Penerbit Erlangga,z\AT Edisi Ke-9,h.228:229 Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2AA4. Mozaik Teknologi Pendidikan Jakarta: Prenada Media. h.132 Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan peserta Didik Panduan bagi Orang Trct dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA, Bandung: PT Remaia Rosdakarya.h. 117 Depdiknas. 2A07. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, h. 863
fr/
F
rL/
ftr' /
lr
t4 ,/
8. Rakhmal
Jalaluddin. 1994. Psikologi Kornunikagi,.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h.
5l
9" Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaia Rosdakarva. h. I 18 10. PrawiladilagSa, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2404. Mozaik Tel<nologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. h.132 11. Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SW, dan SMA. Bandung: PT Remaia Rosdakarva.h. ll7 12. Walgito, Bimo. 1997. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. h. 54 13. Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak (lsia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaia Rosdakarya. h. 120 14. Prawiladilagra, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2444. Mozaik Teknologi Pendidikan Jakarta: Prenada Media. h. 134-135 15. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. h.1180 16. Syah, Muhibbin. 2A04. Psikolagi Pendidikan dengun Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 119 17. Mulyasa, 20II. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran dan Menyenangfuin. Bandung: PT Remaia Rosdakarva. :9 1 18. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
E.
Kreatif
h.|44 Moh danNurfuadi. 2009. Kepribadian Guru" Purwekerto: STAIN Furwekerto Press. : I 1 O
flt
/v f/ 4.,
/ (/'
n/
fv /,
fr.
u
/f/ /1/
19. Roqib,
20.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Iakarta: PT Rineka Cipa.:123
2l.Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interuksi Edukctif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Loc.ith.l4 22. Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mihro, Pendekatan P r akt i s dalam Meny i apkan P end i d i k P r ofb.s i onal . Yogvakart*: Tiara Wacana.. h. 82.
//
fr/ /\ ,/
LY
u
23. Djamaratr, $yaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. h. 148
24.Djamarah. Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didi| dalam Interaksi Eclukatf. Jakarta: PT Rineka Cipta.:145-147 25. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2A07. Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermalma Melqlui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT RefikaAditama. h.106 26. Wasf Soemanto, Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. h.
:
27. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya (. Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 5
h74
28. Syatq Muhibbin. 2A04. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h.132 29. Siti Ngaisah, Perbedaan Hasil Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Make Amatch Dan Metode Team QuieDi SMP Islamiyah Oiputat, Skripsi pada Sekolah Strata Satu UIN Jakarta, 20 7 l, h. 20. Tidak Dipublikasikan. 30. Pengertian, Definisi Hasil Belajar Siswa Menurut para Ahli,20 I 3, (hup:/lwww. sarjanaku. com). 31.
Pengertian Belajar
dan Perubahan perilaku
dalam Belajar,2073,
(nfip:fcafestudiO6t.wor ss.com) 32. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2009), cet I, h.4546. 33. Daljoeni N, Dasar-Dasar llmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1985) h.52 34.
Daljoeni N, Dasar-Dasor llmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1985). hlm. 54.
35. Daljoeni N, Dasar-Dasar IImu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, l9S5) 36. Sunaryo, Strategi Belajar Mengajar, (Malang: IINM, 1989), hlm. 36. 37. Depdikbud, Kamus Besar Bahas$ Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,l99A) 38. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: B*lai Pustak4 199S), hlm. 86.
Ir
4/
/r_
/e
k
l/-
tu {(/
1 LL-
h/ .r'
,/ L-
/t-
1"
/4/ /u
hr'
39.
Nindya Ristyandini. Pengaruh gaya kepemimpinan guru dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Sanggrahan Kranggan Temanggung tahun ajaran 201112012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakart a, 20 12.
40.
BAB III
Ahmad Fadhil. Pengaruh mutu mengajar guru
terhadap prestasi belajar siswa bidang studi ekonomi di SJv[4N 14 Tangerang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial, Fakultas ilmu tarbiyah dan _keguruan, uin syarif hidayatullah, Jakarta, 2011. 41. M. Taufiq Hidayat. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips di mts nu astaffirJapura kabupaten cirebon. Stuipsi. Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Cirebon. 2012. 42. Sugiyono, Statistikn untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2010) h.261
43. Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta, rhineka cipta,2006) Cet, ke-13, h.118. 44. Prof. Dr. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Penerbit Alfabet Bandung. h. I I T
Prof. Dr. Sugiyono. 2A12. Metode
45.
Penelitian Pendidikan Penerbit Alfabet Bandung. h. 118
46.
Prof. Dr. Sugiyono. 2012. Metode
Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabet Bandung. h. 194
47.
Prof. Dr. Sugiyono. 2012. Metode
Penelitian Pendidikan Penerbit Alfabet Bandung. h.199 48. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukat{.Jakarta: PT Rineka Cipta.h. 145. 49. Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitattf & R&D), Op.cit. h. 168
Dasar dasar Evaluasi Pendidikan, (Jaka*a:Bumi Aksara, 2009j, cet. X, h.
50. Suharsimi
Arikuntq
72
Das*r
51. Suharsimi Arikunto, dasar Evalaasi Pendidikqn" $akarta:Bumi Aksar4 2009), cet. X, h. 109
r /(-
4,, A.
tr /\;
fr/ n
tu //
lv 17 /l/',
52. Tulus Winarsunu, Statistik dalam penelitian
piiEo@
& Pendidikan, (Malang: UMM pers, 2010), cetakan kelima, h. 180. 53. Tulus Winarsunu, Statistilc dulam Penelitian psikalogi & Pendidikan, (Malang: UMM Pers, 2010), cetakan kelima, h. 185
/f,
fr-'
Jakarta, November 2014
MP.
194701
l4l95sl0l 00t
Nama Tempat, Tgl. Lahir Jenis Kelamin Agama Kewarganegaraan Alamat
: : : : : :
No Telp
:
Muhammad Faishal Ramdhan Sukabumi, 01 April 1992 Laki-laki Islam Indonesia Kp. Manglad RT 12/05 Desa Kalapanunggal Kec. Kalapanunggal Kab. Sukabumi 43168 085624316293
A. Pendidikan Formal 1. SDN 02 Kalapanunggal 2. MTs Syamsul Ulum (boarding school) Sukabumi 3. MAN 1 Kota Sukabumi 4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS (Geografi) B. Pengalaman Organisasi 1. Ketua HMJ Pendidikan IPS FITK UIN Jakarta 2. Ketua POSTAR (Pojok Seni Tarbiyah) FITK UIN Jakarta 3. Sekretaris DRFN Pramuka UIN Jakarta 4. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah 5. RIMASI (Riungan Mahasiswa Sukabumi) Jakarta
lulus tahun 2004 lulus tahun 2007 lulus tahun 2010 lulus tahun 2014 Periode 2013-2014 Periode 2012-2013 Periode 2013-2014