ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ffii'vpitaySb'
SKRIPSI : I MADE DARMAWAN PENGARUH KONSENTRASI PROPILENGLIKOL TERHADAP PROFIL PENETRASI PERKUTAN PIROKSIKAM DALAM BASIS GEL CARBOPOL SECARA IN VITRO
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 1991
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGARUH KONSENTRASI PROPILENGLIKOL TERHADAP PROFIL PENETRASI PERKUTAN PIROKSIKAM DALAM BASIS GEL CARBOPOL SECARA IN VITRO
SKRIPSI DIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAH 4* SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI* UNIVERSITAS AIRLANGGA 1991
OLEH I MADE DARMAWAN 058510729
i
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERSEMBAHAN ILMU PENGETAHUAN LEBIH MULIA DARIPADA PERSEMBAHAN MATERI DALAM KESELURUHANNYA SEMUA KERJA INI AKAN MENDAPAT APA YANG DIINGINKAN DALAM ILMU PENGETAHUAN
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA-PENGANTAR
Kami
mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang
Maha Kuasa atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga
pe-
nyusunan skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sya;
rat
mencapai gelar sarjana farmasi pada
Fakultas
Farmasi
Universitas Airlangga. Pada kesempatan ini perkenankanlah kami
mengucapkan
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada : - Bapak Drs.Soegiharto H,Apt, Bapak D rs,Sadono,Apt , Drs.Roesjdi Gawai, Apt,SU sebagai pembimbing
kami
yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, pengarahan-pengarahan yang
sangat
ber-
harga serta dorongan moril selama peneiitian hingga selesainya skripsi ini. - Seluruh
staf Laboratorium Preskripsi -
Formulasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang
telah
banyak membantu k a m i . - PT Surya Dermato Medica Lab. yang telah memberikan bantuan bahan-bahan yang diperlukan dalam
peneii
tian ini . - Ayah,
Ibu dan saudara-saudaraku sentua atas
segala
dukungan baik moril roaupun material selama melakukan peneiitian hingga terselesainya skripsi ini. - Sahabat-sahabat serta semua pihak yang tidak mungkin
SKRIPSI
kami sebutkan satu persatu, yang
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
telah
mem-
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
berikan
dorongan dan bantuan sehingga kami
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata kami sampaikan ucapan terima kasih kepada panitia skripsi yang telah berkenan memeriksa skripsi Kepada skripsi
almamater Fakultas Farmasi ini
Universitas
dipersembahkan dengan harapan
ini.
Airlangga,
dapat
berguna
bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Surabaya Januari 1991 Penyusun
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................ ii DAFTAR ISI ................................................ iv DAFTAR TABEL ............................................. vii s
DAFTAR GAMBAR ....... ..................................... ix DAFTAR LAMPIRAN............................................. x RINGKASAN ......................................... ........ xi BAB I. PENDAHULUAN ......................................... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................... 4 1. Absorpsi perkutan ............................... 4 1.1. Anatomi dan fisiologi kulit ............... 4 1.2. Jalur penetrasi perkutan .................. 8 1.3. Faktor - faktor yang mempengaruhi penetra si perkutan ............................... 10 1.3.1. Sifat fisiko kimia dari zat aktif..l0 1.3.2. Fisiologi kulit ................... 13 1.3.3. Bahan pembawa ..................... 15 2. Sediaan gel ..................................... 16 2.1. Basis gel
................................. 17
3. Piroksikam ......................................18 3.1. Sifat fisika dan kimia ................... 19 3.2. Khasiat dan penggunaan ................... 19 4. Hipotesis........................................ 20 III. BAHAN, ALAT DAN METODA KERJA ..................... 21 1. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ...21 iv
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian..... 21 3. Tahapan kerja ...................................22 3.1. Uji kualitatif piroksikam ................ 22 3.2. Uji kualitatif propilenglikol
............ 23
3.3. Pembuatan sediaan gel .....................23 3.3.1. Formula dasar yang digunakan dalam penelitian ......................... 23 3.3.2. Formula yang digunakan dalam pene litian ............................. 23 3.4. Karakteristik sediaan .................... 24 3.5. Penetapan kadar piroksikam ............... 25 3.5.1. Pembuatan larutan baku induk ..... 25 3.5.2. Penentuan panjang gelombang maksi mum ................................ 25 3.5.3. Pembuatan kurva baku piroksikam.... 25 3.6. Uji homogenitas sediaan .................. 26 3.7. Penyiapan perangkat uji penetrasi perku tan ........................................ 27 3.8. Penentuan kadar piroksikam dalam cupli kan ........................................ 29 4. Uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol..30 5. Uji kelarutan jenuh piroksikam dalam media penerima (NaCl 0,9%).............................. 31 6. Analisa Data ....................................31 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA .............. 32 1. Uji kualitatif piroksikam ......................32 2. Uji kualitatif propilenglikol
................. 36
3. Karakteristik sediaan .......................... 36 3.1. Penampilan ................................ 36
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.2. Pengukuran pH sediaan .................... 36 3.3. Pengukuran viskositas sediaan ............38 4. Penentuan panjang gelombang maksimum ......... 39 5. Pembuatan kurva baku piroksikam ............... 42 6. Uji homogenitas sediaan ........................44 7. Pembuatan kurva profil penetrasi perkutan pi roksikam ........................................ 45 8. Perbedaan luas area di bawah kurva antar for mula ............................................ 47 9. Perbedaan efisiensi pelepasan antar formula ...48 10. Uji kelarutan piroksikam dal am.propilenglikol..50 11. Uji kelarutan jenuh piroksikam dalam media penerima (NaCl 0,9^) ............................. 52 12. Perhitungan korelasi/regresi antara penambahanpropilenglikol dengan AUC penetrasi piroksikam.52 V. PEMBAHASAN ......................................... 54 VI. KESIMPULAN ......................................... 58 VII. SARAN ............................................... 59 VIII. DAFTAR PUSTAKA ..................................... 60
vi
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel
halaman
I. Formula sediaan ....................................24 II. Hasil uji kualitatif piroksikam .................. 32 III. Nilai pH sediaan dari masing-masing formula ..... 36 IV. Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap pH dari formula ................................... 37 V. Selisih pH rata-rata dari masing-masing formula ..37 VI. Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap viskositas dari formula ........................... 38 VII. Viskositas sediaan dari masing-masing formula ....39 VIII. Nilai serapan larutan baku piroksikam dengan kadar 8,096 mcg/ml, 10,120 mcg/ml dan 20,240 mcg/ml.40 IX. Nilai serapan larutan baku piroksikam dengan berbagai kadar pada panjang gelombang maksimum ..... 42 X. Kadar piroksikam dalam beberapa cuplikan sediaan dari formula A, B, C dan D ........................44 XI. Kadar rata-rata piroksikam dalam cuplikan tiap waktu tertentu dari sediaan dengan formula A, B, C dan D ............................................ 45 XII. Luas area di bawah kurva dari formula A, B, C dan D .............................................. 47 XIII. Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap AUC pelepasan piroksikam dari formula ............ 47 XIV. Selisih luas area rata-rata di bawah kurva dari formula A, B, C dan D ............................. 48 XV. Efisiensi pelepasan dari formula A, B, C dan D ...49 XVI. Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap efisiensi pelepasan dari formula ................ 49 XVII. Selisih efisiensi pelepasan rata-rata dari for mula A, B, C dan D ................................ 50 vi i
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
XVIII. Uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol
....51
XIX. Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol ....51 XX. Selisih kelarutan piroksikam rata-rata dalam propilenglikol ........................................ 52 XXI. Perhitungan korelasi/regresi
..................... 53
vi ii
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar
halaman
1. Anatomi kulit ...................................... 5 2. Jalur penetrasi perkutan . . . ................ ....... 8 3. Rangkaian alat uji penetrasi
.................... 28
4. Termogram DSC piroksikam ......................... 33 5. Spektra infra merah piroksikam percobaan ....... 34 6. Spektra infra merah piroksikam dalam pustaka ....35 7. Kurva nilai serapan vs panjang gelombang larutan baku piroksikam untuk menentukan panjang gelom bang maksimum .....................................41 8. Kurva baku piroksikam pada panjang gelombang 249 nm ............................................ 43 9. Kurva profil penetrasi perkutan piroksikam antara kadar rata-rata vs waktu ..................... 46
ix
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
halaman I. Perhitungan statistic ......................... 63
II.
Tabel harga r pada derajat kepercayaan 5% dan 1% ........................................ 68
III. Tabel F. 95 ....................................69 IV. Tabel K ........................................ 70 V. Sertifikat analisa piroksikam ................ 71
x
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan khususnya
bidang farmasi, maka diharapkan membuat suatu sediaan masi
di far-
yang mempunyai efek teraputik sesuai dengan yang
di-
r
inginkan, dengan efek samping yang minimal serta mudah
da
lam penggunaannya. Banyak bahan-bahan yang ditambahkan dalam suatu diaan
farmasi, yang dapat meningkatkan
Propilenglikol
efek
se
terputiknya.
misalnya banyak digunakan dalam
pengobatan
karena disamping kurang toksis dibandingkan golongan glikol yang lainnya, juga dapat meningkatkan kelarutan bahan
obat
dalam air. Piroksikam merupakan obat anti inflamasi non
steroid
yang banyak digunakan akhir-akhir ini. Efek samping
terse-
ring
cerna.
penggunaan piroksikam adalah gangguan saluran Penambahan
propilenglikol ke dalam
gel
piroksikam
dengan basis carbopol diharapkan mampu meningkatkan kelaru tan piroksikam. Piroksikam yang berada dalam keadaan terlarut akan berpenetrasi menembus membran. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh
penambahan propilenglikol terhadap profil penetrasi
perku
tan piroksikam dengan bahan pembentuk gel carbopol 934 cara
in vitro. Hasil penelitian menunjukkan adanya
daan
profil penetrasi perkutan piroksikam
Sediaan
dengan konsentrasi propilenglikol
antar 30%
se-
perbeformula.
memberikan
profil penetrasi perkutan yang paling baik.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN
Ketersediaan formulas! bermutu stabil
suatu adalah
obat aktif dalam tubuh tergantung sediaan
farmasi.
Sediaan
yang memenuhi, kriteria
pada
farmasi aman,
yang
efektif,
dan nyaman. Untuk meraenuhi kriteria tersebut,
diformu1asikan
sedemikian rupa sehingga obat
obat
aktif
dapat
mencapai tempat kerjanya, memberikan efek farmakologis yang diinginkan
dengan
stabilitas
sediaan
efek samping dan
minimal
kenyamanan
serta
dalam
mempunyai
pemakaiannya.
Dengan membuat suatu rancangan formulasi dan dengan memilih rute
tertentu pemberian obat, maka
bioavailabi1itas
obat
aktif dapat diubah dari absorpsi yang sangat lambat menjadi cepat atau bahkan tidak terjadi absorpsi sama sekali
(1).
Agar sediaan topikal dapat memberikan efek farmakologi,
bahan
menembus sediaan gel.
Gel
dispersi,
aktif dalam sediaan harus kulit
mengalami
dan mencapai reseptor. Salah
satu
bentuk
adalah
bentuk
lembekan
sistim
topikal yang kini sering digunakan merupakan sediaan dasar berupa terdiri dari partikel
penetrasi
anorganik
submikroskopis
atau organik makromolekul yang tersuspensi atau
terbungkus
dan
transparan
atau
terbacam dalam cairan, yang bercorak transluen
hingga
merupakan sistim koloid
buram opak.
dari
Sistim
(2). Gel mudah dalam
dispersi
gel
penggunaannya
untuk sediaan luar. mudah merata jika dioleskan pada
kulit
1
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
sekalipun tanpa penekanan (2). Banyak etil
bahan yang digunakan sebagai basis gel
selulosa, alginat, bentonit dan carbopol.
pemakaian
carbopol
dibandingkan bahan
yang
yaitu
Keuntungan lain
adalah
sifatnya yang mudah didispersikan dalam air, dengan konsentrasi kecil mempunyai kekentalan yang cukup sebagai wa.
Gel carbopol merupakan gel hidrofilik
pemba-
sehingga
mudah
tercuci oleh air, tanpa meninggalkan rasa lengket di
kulit
(3,4). Untuk
meningkatkan
penetrasi bahan
obat
ke
dalam
kulit dapat ditambahkan bahan-bahan tertentu ke dalam basis sediaan
luar.
bahan-bahan
Menurut
penelitian Mollgaard dan Hoelgaard
tersebut antara lain senyawa-senyawa
glikol misalnya propi1englikol dan etilenglikol bahan-bahan tersebut
dapat
obat dalam pembawa sehingga
meningkatkan dapat
golongan
(5). Adanya
kelarutan
meningkatkan
bahan
penetrasi
bahan obat ke dalam kulit. Penggunaan propilenglikol
dalam
sediaan luar cukup banyak jika dibandingkan terhadap
golo
ngan glikol yang lain, karena toksisitasnya rendah. Obat-obat
antiinf 1amasi dibedakan menjadi dua
golo
ngan yaitu obat antiinflamasi steroid dan obat antiinflamasi
non
steroid. Obat antiinf1amasi non steroid obat
akhir-ak-
hir
ini banyak digunakan. Secara umum
antiinf 1amasi
non
steroid merupakan iritan mukosa lambung. Masing-masing
obat itu mempunyai perbedaan daya iritasi antara obat dengan
SKRIPSI
lainnya. Salah satu obat antiinflamasi non
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
satu
steroid
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
adalah
piroksikam, yang akhir-akhir ini digunakan
sebagai
sediaan topikal dalam bentuk gel piroksikam (7,8). Berdasarkan
uraian
di atas timbul permasalahan
kah penambahan propilenglikol dengan kadar
tertentu
apaakan
mempengaruhi profil penetrasi perkutan piroksikam secara in vitro ?. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh
penambahan propilenglikol terhadap profil penetrasi
perku
tan piroksikam dalam basis gel carbopol secara in vitro.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
11.1. Absorpsi perkutan. Kulit juga merupakan bagian penting untuk terjadinya
absorpsi selain organ lain seperti usus
(9).
Untuk obat-obat yang dilepas secara transdermal maka absorpsi
melalui kulit memegang peranan
yang
pen
ting. Absorpsi melalui kulit dari suatu sediaan akan terjadi
bila zat aktif dilepaskan dari
kemudian dalam
pembawanya,
berpenetrasi ke lapisan kulit
yang
dan akhirnya menembus pembuluh darah
lebih kapiler
dan masuk ke dalam aliran darah (10). Untuk
mengetahui
lebih jauh
tentang
absorpsi
perkutan, diperlukan pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi faktor
kulit, penetrasi perkutan
yang
serta
faktor-
mempengaruhi penetrasi perkutan (11).
11.1.1. Anatomi dan fisiologi kulit. Kulit merupakan organ tubuh yang paling
besar
lebih kurang 15% dari berat tubuh
total
meliputi (12).
Pada
lebih
kurang
Permukaan tidak
orang dewasa 8 pound
berat
kulit
( tidak termasuk
mukosal, konjungtiva atau
dianggap
sebagai bagian dari
rata-rata lemak
kornea kulit
). mata
(13).
Kulit menutupi permukaan tubuh seluas 20.000 cm 4
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
yang tersusun dari tiga lapisan, yaitu dermis, dan lapisan lemak subkutan Secara histologis, epidermis
epidermis,
(14). diklasifikasikan
menjadi lima lapisan, mulai yang terluar (15)
:
1. Stratum korneum 2. Stratum lusidum 3. Stratum granulosum 4. Stratum spinosum 5. Stratum germinativum
CXJCT O F SW EAT-G LA N D STRATU M CORNEUM-^-:*: ST RA TU M LUCIOUM ST R A T U M G RANULOSUM
E P ID E R M IS
D ER M IS
V E IN ' A R T ER Y S E B A C E O U S GLAND.* HAiR TO LL»CLESW E A T GLANO
\\
SU B C U T A N E O U S T iS S U E W IT H A D IP O S E C E L L S
P A P IL L A O F H A IR
ARTERY
Gambar 1. Anatomi kulit (15)
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
Epidermis kulit,
dengan
lebih
merupakan
lapisan
ketebalan
bervariasi
kurang 1 mm pada telapak
sampai
0,1
terluar mulai
dari
dan
kaki
tangan
mm atau kurang pada
dari
bagian
tertentu
dari wajah dan tubuh (11). Epidermis ini mempunyai fungsi
sebagai
bakteri,
barier
pelindung
untuk
melawan
zat-zat kimia yang mengirit&si,
alergen
dan sebagainya (15). Lapisan terluar dari epidermis adalah corneum
yang
terdiri dari sel-sel
stratum
keratin
sudah mati dan kompak dengan densitas 1,55. stratum corneum pada permukaan tubuh (14). (0,6
0,8) dan lebih tipis
Tebal
berbeda-beda
Paling tebal pada telapak kaki -
yang
pada
dan
tangan
bagian
wajah
(11). Komposisi kimia dari stratum korneum adalah: protein atau
85%
(hampir 15% larut air,
65%
protein sitoplasma dan 5% protein
lemak
7-9%,
karbihidrat, korneum
dalam
musin,
dilapisi
mempunyai Mantel
lain-lain
PH
asam
6-8%
asam
dll).
oleh lapisan tipis disebut
ini mempunyai
membran),
(mukopolisakarida,
amino,
4,5-6,5 dan
Stratum
lemak mantel
fungsi
yang
korneum
sebagian
besar
terdiri
protein
sehingga
mempunyai
daya
dari
penting dari
stratum keratin,
absorpsi
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
yang asam.
pertahanan terhadap pengaruh-pengaruh
luar, misalnya : serangan bakteri. Karena
SKRIPSI
keratin
yang
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
besar
terhadap air dan bahan-bahan yang
bersifat
polar lainnya (11). Stratum
lusidum merupakan
lapisan
perantara
stratum korneum dan lapisan granular. Lapisan disebut
zona
barier karena hanya
telapak
tangan dan kaki yang
ini
terdapat
diketahui
pada
bersifat
kurang permiabel dibandingkan bagian tubuh lainnya (15).
Stratum lusidum terlihat jelas pada
melintang
kulit
tangan atau kaki
dan
irisan
mempunyai
ketebalan yang cukup, sel-selnya tidak berinti dan fungsinya
dalam proses keratinisasi
belum
jelas
peranan
yang
(13) . Stratum
granulosum
memegang
penting dalam proses keratinisasi kulit. mekanisme Lapisan granular
yang
pasti
masih .belum
ini terdiri sel-sel yang kasar,
menonjol dalam
walaupun
jelas
datar.
sel-sel
lapisan
geminal
sebagai sel-sel berinti dan berbentuk kolom Dengan
adanya
lapisan
granul-granul
ini. stratum corneum
(15).
(15) .
keratohialin bersifat
(mengasorbsi zat-zat yang bersifat basa)
pada
basofilik (13).
Lapisan terdalam dari epidermis adalah stratum germinativum, merupakan lapisan yang Pada
lapisan
sel-sel
ini.
sel-sel
mengadakan
anak secara bertahap pindah ke
kulit. Selama sel-sel berpindah,
SKRIPSI
reproduktif. mitosis, permukaan
terjadi perubahan
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
bentuk dan komposisi sampai menjadi sel-sel
kera
tin pada stratum corneum (11). Lapisan dermis, atau kulit sebenarnya. berbeda secara morfologis dengan lapisan epidermis. Dermis terdiri
dari jaringan fibrus rapat yang
bersama-sama
dengan
pembuluh
darah
terdapat
dan
limfe,
folikel rambut, kelenjar sebaseus, kelenjar keringat, serabut syaraf dan otot (11). Dermis tersusun dari
lebih kurang 80% protein yang
terikat
pada
matriks mukopolisakarida (14). Stratum
spinosum
dan
disebut lapisan malpighi II.1.2. Jalur penetrasi perkutan Penetrasi
perkutan
stratum
germinativum
(15). (15) dapat
melalui
beberapa
jalur antara lain :
Betw een the C e ll* of the Strotu m Corneum. Through the W oll* of the H a ir F o llic le
Through the C e ll* o f the S t r a t u m Corneum. T h ro u g h the Sebaceous G land T h ro u g h the Sw eot .G land
Gambar 2. Jalur penetrasi perkutan SKRIPSI
(15)
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
1. Diantara sel-sel stratum corneum 2. Melalui dinding folikel rambut 3. Melalui kelenjar keringat 4. Melalui kelenjar sebaseus 5. Menembus sel-sel stratum corneum
Untuk
bahan-bahan yang
diabsorpsi
perkutan,
rute transepidermal memegang peranan yang
penting
(16).
Tregear menyimpulkan bahwa masuknya
bahan
ke
(menembus
dalam kulit sel-sel
adalah
stratum
melalui
corneum
bahan-
epidermis
atau
lewat
diantara sel-sel stratum corneum) dari pada
mela
lui
(11).
folikel
rambut dan kelenjar
keringat
Disamping melalui rute ini, absorpsi perkutan juga melalui kelenjar keringat, dinding folikel
rambut
dan kelenjar sebaseus, tetapi hal ini relatif keci1, karena:
1. Jumlah kelenjar keringat brvariasi untuk tiap bagian
bagian perut
tubuh dan spesies. dan
lengan
Pada
manusia
mempunyai
densitas
kelenjar keringat 210-220 cm sedangkan rambut
mempunyai
densitas
40-100
tiap-
folikel
cm
(17).
Kelenjar keringat dan folikel rambut ini letaknya tersebar dan menempati 0,1-1,0 % dari permukaan kulit, sedangkan luas area
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
luas
epidermis
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
100-1000
kali lebih luas (17). Sehingga
trasi melalui rute ini
menjadi
tidak
pene berarti
karena luas area relatif kecil dibandingkan de ngan luas kulit secara total. 2. Adanya
bukti bahwa absorpsi
telapak
perkutan
melalui
tangan dan kaki kecil sekali,
padahal
bagian tersebut jumlah kelenjar keringat persatuan
luas tiga kali lebih
besar
dibandingkan
dengan bagian lain (17). Ini menunjukkan
bahwa
absorpsi
ini
tidak
Faktor-faktor yang mempengaruhi penetrasi
perku
perkutan
melalui
jalur
penting.
II.1.3.
tan . Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetrasi kimia
perkutan
antara lain:
dari zat aktif,fisiologi
sifat
fisiko
kulit dan
sifat
bahan pembawa. II.1.3.1. Sifat fisiko kimia dari zat aktif (1,10,16) a. Kelarutan obat Makin keadaan yang
banyak
tersedia
terlarut maka makin besar pula
menembus
kelarutan
obat yang
membran
(1).
obat baik dalam media
SKRIPSI
membran
biologis.
obat
Karakteristik
dalam lemak sangat mempengaruhi menembus
dalam
air
kemampuannya
Menurut
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
maupun
teori
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
Meyer-Overten
dikatakan
bahwa
sel
membran
epidermis terdiri dari molekul-molekul
lemak
dan
dalam
protein, sehingga obat yang larut
lemak
akan melalui membran epidermis
kandungan
lemak dari membran
tersebut.
dangkan untuk obat yang larut dalam air melalui membran epidermis setelah terjadi
proses hidrasi.
karena Se akan
sebelumnya
Sehingga
koefisien
partisi memegang peranan yang penting.
Makin
besar
besar
koefisien
partisi , maka
makin
jumlah zat yang menetrasi kulit (10). b. Konsentrasi obat Makin
besar
konsentrasi
obat
dalam
sediaan, maka makin besar tersedia obat untuk terjadinya
penetrasi melalui
kulit,
sesuai
dengan hukum Fick (10) Km. D . Q = --------h
A ( Cs - Cmk )
keterangan : Q
=
jumlah zat aktif yang menetrasi kulit.
Km =
koefisien partisi zat aktif.
D
=
konstanta difusi zat aktif.
A
=
luas pemakaian.
Cs =
SKRIPSI
konsentrasi zat aktif dalam sediaan
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Cmk=
konsentrasi zat aktif
dalam
mem
bran kulit. h
=
tebal membran kulit.
Si fat thermodinamik Sifat
thermodinamik di
sini
meliputi
aktivitas thermodinamika. Aktivitas thermodinamika
zat
terbalik bahan
aktif dalam
dengan
sediaan
afinitas zat
pembawa.
Hal
menurut Higuchi
(10)
ini
dapat
berbanding
aktif
dengan
diterangkan
:
As. D. A. G = ------------
h . amk keterangan : Q
= jumlah zat aktif
yang
menetrasi
kulit. As = aktifitas thermodinamik zat aktif dalam sediaan. D
« konstanta difusi zat aktif.
A
= luas pemakaian.
h
= tebal membran.
amk= konstanta aktifitas zat aktif dalam membran kulit.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
d. Konstanta difusi Konstanta difusi menunjukkan
kemampuan
dari zat aktif untuk mengadakan difusi wati
kulit.
Makin
besar
mele-
konstanta
difusi
suatu
zat aktif maka makin besar jumlah
aktif
yang
menetrasi kulit. Hal
ini
zat dapat
ditunjukkan dengan hukum Fick (10). e. Karakteristik molekul Yang molekul bentuk lebih besar,
termasuk
dalam
karakteristik
ini adalah ukuran/berat molekul molekul. Molekul-molekul
kecil
cepat diabsorpsi dibandingkan
akan
molekul
tetapi tidak ada korelasi yang
antara ukuran/berat molekul dengan penetrasi
dan
jelas
kecepatan
(16).
II.1.3.2. Fisiologis kulit a. Kondisi kulit Kulit yang sehat merupakan barier baik terhadap penetrasi bahan melalui
yang kulit.
Apabila kulit mengalami trauma, maka penetra si melalui kulit akan meningkat (11). b. Umur kulit Semakin kurang
permiabel
disebabkan
SKRIPSI
bertambah umur kulit, kulit
tersebut.
oleh terjadinya proses
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
semakin Hal
ini
dehidrasi
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
dari
epdermis,
sehingga
penetrasi perkutan
akan
menghambat
(18).
c. Variasi spesies Spesies yang berlainan mempunyai perbe daan yang besar pada karakteristik fisik dari kulit,
misalnya antara manusia dengan
tang. Perbedaan fisik seperti
bina-
: ketebalan dan
juga jumlah lubang appendiks persatuan Perbedaan-perbedaan
ini
akan
luas.
mempengaruhi
penetrasi obat melalui kulit (18). d. Lokasi kulit Kulit
mempunyai ketebalan yang berbeda
pada lokasi yang berbeda.Stratum corneum
mi
salnya mempunyai ketebalan yang berbeda pada telapak tangan dan. kaki
dibandingkan
dengan
bagian wajah atau tempat lain (11). Kulit de ngan stratum corneum yang tipis mudah
ditem-
bus oleh obat. e. Aliran darah Apabila pembuluh
darah
kecepatan
aliran
darah
pada dermis
yang
melalui
meningkat
penetrasi akan semakin
meningkat.
Hal ini disebabkan karena klirens dari obat
yang masuk ke sistim
meningkat. terjadi
SKRIPSI
sistemik
Sebaliknya apabila
penurunan
misalnya
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
bahan semakin
aliran dalam
maka
darah keadaan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
vasokontriksi,
akan
menurunkan
kecepatan
penetrasi melalui kulit (18). f. Hidrasi Hidrasi merupakan suatu proses pengikatan air oleh protein yang terdapat pada kulit bagian luar (17). Hidrasi mempengaruhi trasi,
hal
ini
disebabkan
karena
pene hidrasi
mempengaruhi jaringan kulit secara fisis
dan
juga akan merubah koefisien difusi dari bahan obat sehingga meningkatkan kecepatan penetra si bahan obat tersebut (17). g. Temperatur kulit Temperatur kulit berubah dalam yang
sempit. Terjadi
peningkatan
rentang absorpsi
perkutan aspirin dan kortikosteroid yang bermakna dengan meningkatnya temperatur kulit. II.1.3.3. Bahan pembawa Pemilihan jenis dan komposisi bahan pemba wa
sediaan kulit diharapkan
dapat
memperbaiki
kecepatan dan jumlah difusi zat aktifnya, sesuai dengan tujuan pembuatan sediaan tersebut. afinitas
pembawa dengan obat memegang
peranan
yang
penting dalam proses penetrasi, hal ini disebab kan karena apabila afinitas pembawa dengan besar,
SKRIPSI
maka
obat akan
dilepas
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
dalam
obat jumlah
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
kecil
bahkan tidak dilepas
samasekali.
Dimana
diketahui bahwa jumlah zat aktif yang diabsorpsi kulit sebanding dengan pelepasan zat aktif sediaan
(10).
mempengaruhi
Viskositas
pembawa
dari
juga
dapat
pelepasan obat dari pembawa,
aki-
batnya tidak tersedia obat bebas untuk diabsorp si.
Hal
ini disebabkan
pembawa
oleh
viscositas
dari
terlalu besar. Misalnya dalam krim
dengan
obat hidrocortison yang mengandung
M/A asam
stearat, menunjukkan kecepatan difusi yang lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan hidrocorti son dari suspensi dalam campuran propilenglikolair ( 10 : 90 ) (10). Disamping juga sifat pembawa yang dapat menghambat penetrasi
dari
melalui
kulit. I I .2. Sediaan gel Gel sistim
adalah
sediaan
dasar
dispersi,
terdiri
dari
submikroskopis
berupa
lembekan
partikel
organik
atau organik makromolekul yang
suspensi atau terbungkus dan terbacam dalam
ter-
cairan,
yang bercorak dari transparan atau transluen
hingga
buram
sistim
opak.
Sistim dispersi gel
merupakan
koloid yang dibedakan menjadi gel sistim fase gal
dan
terdiri
gel dari
sistim fase rangkap. gumpalan
masa
Jika
kecil,
masa
gel
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
gel
demikian
disebut gel fase rangkap, dan sering disebut
SKRIPSI
tung-
lumer-
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
an.
Jika
masa gel terdiri dari
makromolekul
yang
seragam dan tersebar merata keseluruh cairan sedemikian
rupa
jelas
sehingga tidak tampak
batas
antara molekul yang terdisper dengan
gel
demikian
disebut gel fase tunggal,
lazim disebut lendiran Gel lazim dan
lagi
yang
cairan,
dan
lebih
(2).
yang bercorak transparan
atau
disebut jeli. Namun demikian
transluen
pengertian
gel
jeli masih belum disepakati oleh para ahli
dan
produsen, condong
terutama
dibidang kosmetika.
digunakan untuk kentalan yang
Gel
lebih
dibuat
dari
zat gel anorganik, sedangkan jeli dimaksudkan kentalan yang dibuat dari zat gel organik Bahan
untuk
pembentuk gel
untuk
(2).
diperlukan
bahan
dasar dan bahan tambahan. Bahan dasar pembentuk
gel
seperti tragakan, natrium alginat, pektin, karbomer, dan lain-lain kan
(19). Dalam banyak hal sering
diguna
minyak dan sejenisnya yang dimaksudkan
sebagai
pelicin,
pelarut,
tambahan
yang
pengawet
dan
atau zat manfaat.
paling sering digunakan
Diantara
zat
adalah
zat
parfum (2).
I I .2.1. Basis gel Secara longkan
garis besar basis gel dapat
menjadi dua yaitu basis
gel
digo-
hidrofilik
dan basis gel hidrofobik (3).
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
A. Basis gel hidrofilik Basis
gel hidrofilik
mempunyai
sifat
mudah larut dalam air, sehingga dalam penggunaannya
mudah
berlemak.
dicuci dengan air
dan
tidak
Sehingga dalam penggunannya
lebih
disukai. Basis dung
air,
gel hidrofilik biasanya gliserol,
atau
mengan-
propilenglikol
dengan bahan pembentuk gel seperti
carbopol,
tragakan, turunan selulosa dan lain-lain (3). Disamping
sebagai
carbopol
juga
basis
gel
mempunyai
hidrofilik,
viskositas
yang
tinggi. B. Basis gel hidrofobik Mempunyai sifat sukar larut dalam sehingga
sulit
dihilangkan
dari
air.
permukaan
kulit dan berminyak. Tetapi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan basis gel lik,
yaitu
memungkinkan
untuk
hidrofi penambahan
minyak dari jenis dan viskositas (2). II.3. Piroksikam Sinonim • . 2 H-l,
2-benzothiazine-3-carboxamide,4-hy
droxy-2-methyl-N-2-pyridini1-1,1-doxide
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
4-Hydroxy-2-methyl-N-2-pyridyl^2
H-l,
2-
benzo- thiazin-3-carboxamide-l,1-dioxide -
3,4-dihydro-2-methyl-4-OXO-N-2H-l,2-
pyridyl-2
benzothiazi ne-3-carboxamide-l,1-
dioxide II.3.1. Sifat fisika dan kimia
(20,21)
Rumus bangun
Rumus molekul
: C
H N O S 15 13 3 4
Berat molekul
: 331,35
Pemerian
: serbuk halus, putih. tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan
: sukar larut dalam air.
asam
en-
cer dan beberapa pelarut organik, sedikit
larut
dalam
alkali dan alkohol Titik leleh
larutan
(1:1000).
: 198 - 200 C
II.3.2. Khasiat dan penggunaan
(6)
Piroksikam mempunyai khasiat sebagai analgesik. antipiretik dan anti inf 1amasi, banyak diguna kan pada pengobatan penyakit reumatik.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
II.4. Hipotesis Propilenglikol mempengaruhi penetrasi tan
perku
piroksikam dalam basis gel carbopol secara
vitro, makin meningkat kadar propilenglikol,
in
makin
;
meningkat pula penetrasi piroksikam.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA KERJA III.l. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ada lah : 1 . Piroksikam
p.g ( Secifarma dari Coronet Crown )
2. Carbopol 934
p.g ( dari Surya Dermato
Me
dica Lab ) 3. Isopropi1alkohol
p.g
( dari Surya Dermato
Me
dica Lab ) 4. Propilenglikol
p.g ( Dow
Chemical
Pacific
Ltd ) 5. Natrium hidroksida
p.g ( dari Surya Dermato
Me
dica Lab ) 6. Natrium Clorida
p.a ( E Merk )
7. Metanol
p.a ( E Merk )
8. Air suling
III.2. Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini
ada
lah : 1. Rangkaian alat untuk uji penetrasi perkutan 2. Double Beam
Spectrophotometer
UV-VIS
(22)
Shimadzu
tipe 140-02 3. Infra Red Spectrophotometer shimadzu tipe IR-02 4. Differential
Scanning
Calorimetry
(DSC)
Shi
madzu tipe D-30
21
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
5. PH-meter
Corning Scientific Instrument Model 5
6. Rion Viscoteste-r tipe VT-04 7. Timbangan analitik
Sartorius tipe JP - 160
8. Membran Filter Cellulose Acetate Sartorius 0,8 um 9. Membran Filter Cellulose Acetate Sartorius 0,45um 10. Alat-alat gelas III.3. Tahapan kerja III.3.1. Uji kualitatif piroksikam A. Kemurnian penentuan
piroksikam
diperiksa
titik lelehnya dengan
berdasarkan memakai
alat
Differential Scaning Calorimetry (DSC). B. Spektrum serapan infra yang
dibuat
merah
pelet dengan KBr
yang diperoleh
dibandingkan
dari
piroksikam
diamati. dengan
Hasil
literatur
(23) . C. Reaksi warna (23) 1. Koppanyi-Zwikker Pereaksi
: Larutan Co Nitrat 1% dalam etanol
Cara
: Sampel dilarutkan dalam 1 ml eta nol ditambah 1 tetes pereaksi dan diaduk.
Hasil positip : terjadi warna jingga. 2. Liebermann's test Pereaksi
SKRIPSI
: 5 gr NaNO
dalam 50 ml H SO da2 2 4 lam keadaan dingin, diaduk untuk
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
M 1 L 1 K. prr. ^ t * U S E 'A X . A A N v .,:T A S A l R L A N G G A "
'$ ■, ;:\ i\ ,fi'/* y A
I
23
membebaskan gas coklat. Cara
: Sampel ditambah 2 atau 3 tetes pe reaksi kadang
pada papan tetes, kadangperlu
dilakukan
dalam
tabung dan dipanaskan dalam penangas air pada suhu 100 C. Hasil positip : terjadi warna kuning. 111.3.2. Uji kualitatif propilenglikol Pereaksi
(24)
: dengan kalium Bisulfat.
Hasil positip : terjadi uap yang berbau enak. 111.3.3. Pembuatan sediaan gel piroksikam. 111.3.3.1. Formula dasar yang digunakan ini adalah (3) R/
dalam
penelitian
:
Piroksikam
0,5
Carbopol 934
0,5
Isopropilalkohol
5
Propilenglikol Larutan NaOH 10% Air suling sampai
20 1,2 100
111.3.3.2. Tabel formula dari sediaan yang digunakan
dalam
pene1iti a n .
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
TABEL I Formula sediaan formu1a
A
B
C
D
Piroksikam
0,5
0.5
0,5
0,5
Carbopol 934
0,5
0,5
0.5
0,5
Isopropilalkohol
5
5
5
5
Propilenglikol
-
10
20
30
Larutan NaOH 10%
1,2
Air Suling sampai
100
1,2 100
1,2
1,2
100
100
Cara pembuatan : 1. Carbopol 934 ditambahkan pada pilenglikol
dan
air suling,
campuran diaduk
prosampai
terbentuk larutan yang jernih. 2.
(1) + isopropilalkohol, diaduk sampai homogen
3.
(2) + larutan NaOH 10%, diaduk
dengan
hati-
hati untuk menghindari terbentuknya gelembung udara. 4. Piroksikam + (3) sedikit demi sedikit
sambil
diaduk sampai homogen. 5.
(4) + air suling sampai beratnya 100 gram.
6. Simpan dalam wadah tertutup rapat. III.3.4. Karakteristik sediaan yang dilakukan meliputi
:
A. Penampilan - Bentuk
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
- Warna - Bau B. Pengukuran PH sediaan (25) Pengukuran
pH masing-masing sediaan
dilakukan t
dengan pH-meter
( Corning
Scientific
Instru
ments Model 5 ). Cara : 10 gram sediaan + 50 ml air suling
yang
bebas CO
2 C. Pengukuran viskositas sediaan. Masing-masing sediaan diukur viskositasnya
de
ngan Rion Viscotester tipe VT 04. III.3.5. Penetapan kadar piroksikam (20,21) 111.3.5.1. Pembuatan
larutan
baku
induk
piroksikam
100
mcg/ml. Ditimbang
saksama 50 mg piroksikam,
dalam metanol
dilarutkan
sampai volume 500 ml.
111.3.5.2. Penentuan panjang gelombang maksimum. Panjang
gelombang
maksimum
ditentukan
menggunakan larutan baku kerja piroksikam 8,
10, dan 20 mcg/ml. Nilai
kadar
diamati
pada rentang
dengan kadar
serapan
tiap-tiap
panjang
gelombang
235-265 nm, kemudian dibuat kurva serapan versus panjang
gelombang
sehingga
panjang
gelombang
maksimum dapat ditentukan. 111.3.5.3. Pembuatan kurva baku piroksikam.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
Dibuat 15
larutan dengan kadar : 1; 2; 4;
dan 20 mcg/ml dari pengenceran
8;
baku
10;
induk.
Larutan ini kemudian ditentukan serapannya
pada
panjang gelombang maksimum. Dibuat kurva serapan versus kadar larutan. Cara kerja
pengukuran serapan : 3,0 ml
larutan
+ 3,0 ml larutan NaCl 0,9%
dan
baku
dicampur
homogen, kemudian diamati serapannya. III.3.6. Uji homogenitas sediaan. 50
mg
sampai
gel piroksikam 25
dilarutkan
dalam
ml dalam labu ukur. Diambil 5
disaring dengan membran filter
cellulose
Sartorius ukuran 0,45 um. 3,0 ml hasil 3,0 ml larutan NaCl 0,9%
dikocok
metanol ml
dan
acetate
saringan +
sampai
homogen
dan diamati serapannya pada panjang gelombang mak simum. Cuplikan sediaan diambil dari beberapa tempat yang berbeda. Untuk serapan
mendapatkan serapan dari
piroksikam,
dari sediaan dengan bahan
obat
maka
dikurangi
dengan serapan dari sediaan tanpa bahan obat
(ba
sis) . Cara pengukuran serapan dari basis sama ngan cara pengukuran serapan dari
de
sediaan
dengan
Larutan blanko : metanol + NaCl 0,9% dalam
jumlah
bahan obat.
yang sama.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
III.3.7. Penyiapan perangkat uji penetrasi perkutan (22). Alat Zuber
yang
digunakan
merupakan
modifikasi
M. et a l . Alat ini dirancang
dari
sehingga
me-
mungkinkan adanya penetrasi piroksikam. Rangkaian alat dapat dilihat pada gambar 3. Keterangan alat : A - Sediaan
( 2 gram )
8 = Membran Filter Cellulose Acetate Sartorius 0,8 um. C = Kawat kasa 40 mesh D = Penahan membran filter E = Suatu penyangga berlubang untuk menahan membran filter yang terbuat dari teflon F = Tempat pengambilan cuplikan G = Tabung gelas dengan diameter 2.3 cm H = Termometer I = Penangas air ( suhu 37 C ) J = Stirer magnet ( panjang 5 cm ) K = Beaker 600 ml dengan
diameter
8,3
cm
berisi NaCl 0,9% (sebagai larutan penerima ) L = Pengaduk magnetik 1. Alat dirangkai seperti pada gambar. 2. Beaker
600 ml
(K)
dalam
alat
diisi
dengan
NaCl 0,9% sebanyak 400 ml. Penangas air (I) diatur suhunya 37 C, pengaduk magnetik
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
(L)
dija-
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
Gambar 3. Rangkaian alat uji penetrasi
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
lankan dengan kecepatan 70 ± 5 rpm. 3. Membran Filter Cellulose Acetate Sartorius
0,8
urn (B), kawat kasa 40 mesh (C) dan cincin penahan membran (D) dipasang Sediaan
pada
penyangga
sebanyak 2 gr (A) diletakkan
(E).
di
atas
membran (B), kemudian tabung (G) dipasang
pada
penyangga
(E). Sediaan dalam tabung
diratakan
dengan batang pengaduk. 4. Tabung (G) dicelupkan ke dalam larutan dalam beker (K) sedalam 1,8 cm. 5. Cuplikan
diambil dengan syringe
waktu tertentu melalui tempat plikan
dalam
waktu-
pengambilan
cu-
(F).
III.3.8. Penentuan kadar piroksikam dalam cuplikan. Cuplikan diambil dari wadah (K) melalui
(F)
nyak 5 ml pada jam ke : 0,5; 1; 1,5; 2; 3; 6;
7;
dan 8 , diamati
gelombang
maksimum.
serapannya Kadar
pada
seba 4;
5;
panjang
piroksikam
dalam
cuplikan dihitung berdasarkan persamaan kurva baku piroksikam. Kemudian dibuat kurva kadar piroksikam dalam
sampel
terhadap
waktu.
Cara
pengukuran
serapan : Cuplikan yang diambil dari wadah (D) sebanyak 5 ml disaring
terlebih
dahulu dengan
membran
filter
cellulose acetate Sartorius 0,45 um, kemudian
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
cu-
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
plikan yang sudah disaring diambil sebanyak 3,0 ml +
3,0
ml metanol, dicampur
diamati
pada
homogen.
spektrofotometer pada
Serapannya panjang
ge
lombang maksimum. Bl-anko : 3,0 ml larutan NaCl 0,9% + 3,0 ml metanol
III.4. Uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol. Uji . kelarutan piroksikam dalam ngan
propilenglikol
konsentrasi yang berbeda-beda,
sesuai
de
dengan
konsentrasi propilenglikol masing-masing formula. Formula A : konsentrasi propi leng’likol. 0% Formula B : konsentrasi propilenglikol 10% Formula C : konsentrasi propilenglikol 20% Formula D : konsentrasi propi1englikol 30% Cara pengukuran : 1,0 ml sampel saring
dengan
( dalam keadaan jenuh ) yang sudah di membran
filter
cellulose
Sartorius 0,45 um + 1,0 ml metanol, ngan campuran
metanol - NaCl 0,9%
acetate
diencerkan dalam
de
perbandi-
ngan sama sampai volume 25 ml dalam labu ukur. Kemudian diukur serapannya di spektrofotometer pada pan jang gelombang maksimum. Blanko
: 1,0 ml media
disolusi + 1,0 metanol,
encerkan dengan metanol - NaCl
0,9%
di per-
bandingan sama, sampai 25 m l . ( diberlakukan sama dengan sampel
SKRIPSI
).
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
111.5. Uji kelarutan jenuh piroksikam dalam media
penerima
( NaCl 0,9% ). Piroksikam
dilarutkan dalam media
penerima
( NaCl
0,9% ) sampai jenuh. Kemudian serapannya diamati
di
spektrofo.tometer pada panjang gelombang maksimum. Cara pengukuran : 1,0 ml sampel saring
( dalam keadaan jenuh ) yang sudah di-
dengan
Sartorius
membran
filter
cellulose
acetate
0,45 um + 1,0 ml metanol, diencerkan
ngan metanol -
NaCl 0,9%
dalam perbandingan
sampai 25.0 ml. Diukur serapannya di
de sama
spektrofotome-
ter pada panjang gelombang maksimum. Blanko
: Campuran NaCl 0,9% - metanol
perbandingan
sama. 111.6. Analisa data Data
yang
(26,27) diperoleh dianalisa
dengan
menggunakan
uji anava, kemudian dilanjutkan dengan uji HSD ( Ho nestly Significant Difference ) apabila diperlukan. Kurva yang diperoleh dari hasil percobaan ditentukan efisiensi pelepasan bahan aktif menurut metoda Khan.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA , IV.1
Uji kualitatif piroksikam A. Hasil pemeriksaan reaksi warna piroksikam dan suhu lebur dengan DSC dapat dilihat
pada
tabel II
di
bawah ini.
TABEL II Hasil uji kualitatif piroksikam
reaksi warna
pustaka ( 23 )
hasi 1
Koppanyi - Zwikker-test
jingga
jingga
Liebermann's test
kuning
kuning
suhu lebur
199,28 C
198 - 200 C
Hasil termogram DSC dapat dilihat pada gambar 4. B. Pemeriksaan spektra infra merah piroksikam tehnik pada dengan perti
KBr menghasilkan spektra
seperti
gambar 5. Spektra yang'didapat
dengan tertera
dibandingkan
spektra yang terdapat dalam pustaka , pada
gambar 6. Hasil
yang
diperoleh
nunjukkan bahwa spektra infra merah piroksikam
se mei-
dentik dengan spektra infra merah piroksikam dalam pustaka. 32
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
---------->
T (C )
Gambar 4. Termogram DSC piroksikam
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
Transmi tan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
-1 Bilangan gelombang (cm
)
Gambar 5. Spektra infra merah piroksikam percobaan
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Transmi tan
35
-1 Bilangan gelombang Gambar
SKRIPSI
6. Spektra infra merah piroksikam (23)
(cm
dalam
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
) pustaka
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
IV.2. Uji kualitatif propilenglikol Reaksi
dengan
Kalium Bisulfat : terjadi
uap
yang
berbau enak. IV.3. Karakteristik sediaan. IV.3.1. Penampilan A . Bentuk
: setengah padat
B. Warna
: kuning
C . Bau
:-
IV.3.2. Pengukuran pH sediaan. Hasil
pengukuran
pH
sediaan
dari
masing-masing
formula dapat dilihat pada tabel III.
TABEL III Nilai pH sediaan dari masing-masing formula
pH sediaan dari formula repl i kasi
A (XI)
B (X2)
C CX 3)
D (X4)
1
6,65
6,70
6,69
7,00
2
6,70
6,70
6,80
6,95
3
6,72
6,73
6,75
6,85
6,69 ± 0,04
6,71 + 0,02
6,75 ± 0,05
6,93 ± 0,08
ratarata
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
TABEL IV Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap pH dari formula
sumber variasi
MS
df
SS
antar kelompok
0,1116
3
0,0372
dalam k e 1ompok
0,0210
8
0,0026
0,1326
11
total
F hitung
14,3077
F tabel
4,07
TABEL V Selisih pH rata-rata dari masing-masing formula
XI XI = 6,69 X2 = 6,71
X2
X3
X4
0,02
0,06
0,24
0, 04
0,22
X3 = 6,75
0,18
X4 = 6,93
Harga HSD = 0,18 Perhitungan statistik dapat dilihat pada lampiran.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
IV.3.3. Pengukuran viskositas sediaan. Hasil pengukuran viskositas sediaan
dapat
dilihat
pada tabel VI.
TABEL VI Viskositas sediaan dari masing-masing formula
viskositas sediaan pada formula (poise) replikasi
A
B
C
D
1
210
210
220
225
2
215
215
220
230
3
210
220
215
215
ratarata
211,7 ± 2,9
Perhitungan tidak
215 ± 5,0
218,3 ± 2,9
dilanjutkan
sampai
223,3 ± 7,6
HSD
karena
pada perhitungan dengan anava harga F hitung = 2,97 lebih kecil daripada F tabel = 4,07 pada Jadi disini tidak ada
perbedaan
P = 0,05.
viskositas
yang
bermakna antar formula A, B, C dan D.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
TABEL VII Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap viskositas dari formula
sumber variasi
SS
df
MS
antar k e 1ompok 222,9167
3
74,3056
dalam kelompok 200,0000
8
25
total
422.9167
F hitung
F tabel
2,9722
4,07
11
IV.4. Penentuan panjang gelombang maksimum Panjang gelombang
gelombang maksimum
diperoleh
pada
249 nm, dapat dilihat pada tabel
panjang VIII dan
gambar 7.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
TABEL VIII Nilai serapan larutan baku piroksikam dengan kadar 8,096 mcg/ml, 10,120 mcg/ml dan 20,240 mcg/ml
ni lai serapan pada kadar no
SKRIPSI
A (nm)
8,096 mcg/ml 10,120 mcg/ml 20.240 mcg/ml
1
235
0,131
0,161
0.332
2
240
0,139
0,173
0,356
3
245
0,149
0,189
0,389
4
246
0,152
0,193
0.395
5
247
0,155
0.196
0.400
6
248
0,158
0.198
0,402
7
249
0,159
0.200
0,405
8
250
0,158
0.199
0.404
9
251
0,158
0. 199
0,404
10
252
0,157
0,197
0.402
11
253
0,155
0, 194
0,399
12
254
0,153
0,191
0.394
13
255
0,151
0. 189
0.390
14
260
0,130
0, 170
0,353
15
265
0.122
0. 150
0,316
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
serapan
41
■>
P\ (nm)
Gambar 7. Kurva nilai serapan vs panjang gelombang larutan baku piroksikam untuk menentukkan panjang gelombang maksimum
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
IV.5. Pembuatan kurva baku piroksikam.
TABEL IX Nilai serapan larutan baku piroksikam dengan bertagai kadar pada panjang gelombang maksimum ( 249 nm )
kadar (mcg/ml)
no
nilai serapan
1
1,012
0,020
2
2,024
0,038
3
4,048
0,086
4
8,096
0,159
5
10,120
0,200
€
15,180
0,300
7
20,240
0,405
Dari perhitungan diperoleh hasil
:
Persamaan regresi untuk kurva baku : -4 y = 0,0199 x - 1,1594 X 10 Koefisien korelasi Dengan
melihat
r = 0,9998
tabel
koefisien korelasi
untuk n = 7 dan
P = 0,05 diperoleh harga r = 0,754. Disini terlihat bahwa r hitung = 0,9998 lebih besar daripada r tabel = 0,754.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
serapan
43
>
kadar ( mcg/ml )
Gambar 8. Kurva baku piroksikam pada panjang gelombang 249 nra.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
IV.6. Uji homogenitas sediaan Hasil uji homogenitas sediaan dengan formula A, B,
C
dan D dapat dilihat pada tabel X.
TABEL X Kadar piroksikam dalam beberapa cuplikan sediaan dengan formula
A, B, C dan D.
kadar piroksikam (%) dalam sediaan dengan formula cup 1i kan
A
B
1
97,6948
93,0684
97,7320
98,3348
2
93,7920
100,1436
92,6280
101,0280
3
96,1640
95,8524
96.7068
101,4904
4
93,2093
97,4908
95,1588
93,7820
5
99,5812
98,6968
99,4804
91,8920
6
99,0584
100,2024
99,7420
103,4804
96,5833 ± 2,6721
97,5760 ± 2,7587
96,9080 ± 2,7109
ratarata
SKRIPSI
C
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
D
98,3346 ± 4,6027
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
IV.7. Pembuatan kurva profil penetrasi perkutan piroksikam. Kurva
profil penetrasi perkutan
piroksikam
setelah
dikoreksi dengan faktor pengenceran (28), dibuat dari tabel XI dan dapat dilihat pada gambar 9. i
TABEL II Kadar rata-ratapiroisikaidalai cuplikai tiapvaitu terteito .dari sediaai deagaifonula A, B, C daa D
Kadar rata-ratapiroksikaidalai cuplikaa (icg/il) dari sediaan deigan formula
Valtu
SKRIPSI
(jai)
A
B
C
D
0,5
1,0611 1 0,0503
1,1448 t0,1265
1,4631 10,2303
1,63061 0,2767
1
1,1414 i 0,0295
1,4607 1 0,3799
1,9672 + 0,3799
2,1368 t0,2039
1,5
1,2559 1 0,0299
1,6463 1 0,0483
2,29301 0,1802
2.5317 1 0,3285
2
1,4053 1 0,0995
2,0182 1 0,2290
2,4384 1 0,2353
2,8582 1 0,1931
3
1,6070 i 0,1053
2,2940 t 0,1827
2,70251 0,3089
3,2634 1 0,0671
4
1,8106 1 0,0777
2,5562 + 0,2805
2,8690l 0,2579
3,5918 1 0.0866
5
1,999810,1278
2,7711 i 0,3844
3,05401 0,2475
4,03691 0,1642
6
2,20781 0,1467
3,0721 1 0,3149
3,1892 1 0,2455
4,3696 1 0,0503
7
2,4683t 0,1371
3,3094 i 0,4187
3,36191 0,2358
4,6054 1 0,0741
8
2,6312 ± 0,1660
3,4999 1 0,4540
3,5349 1 0,2675
4,8771 i 0,1288
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kadar rata-rata
( mcg/ml
5
Gambar 9. Kurva profil penetrasi perkutan piroksikam antara kadar rata-rata vs waktu. Keterangan :
-O-A-
SKRIPSI
Formula Formula Formula Formula
A B C D
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
IV.8. Perbedaan luas area dibawah kurva antar formula. Perbedaan
luas
area dibawah
kurva
rata-rata
dari
formula A, B, C dan D dapat dilihat pada tabel XII. TABEL XII Luas area di bawah kurva dari formula A, B, C dan D luas area di bawah kurva dari formula repl i kasi
A (XI)
B (X2)
C (X3)
D (X4)
1
14,8050
21,3972
22,7758
27,9223
2
13.5251
19,2076
19,7254
28,0691
3
14,2468
17.5703
22,4288
26.6524
ratarata
14,1923 ± 0,6417
19,3917 ± 1,9201
21.6433 ± 1.6700
27,5479 ± 0,7790
TABEL XIII Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap AUC pelepasan piroksikam dari formula
sumber variasi
df
MS
antar k e 1ompok 275,5371
3
91,8457
dal am kelompok
14,9886
8
1,8736
290.5257
11
tota 1
SKRIPSI
SS
F hi tung
49,0210
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
F tabe 1
4,07
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
TABEL XIV Selisih luas area rata-rata di bawah kurva dari formula A, B, C dan D
XI
X2 5,1994
XI = 14,1923 X2 = 19,3917
X4
X3 7,4510
13,3556
2,2516
8,1562 5,9046
X3 = 21,6433 X4 = 27,5479
Harga HSD = 4,8997 Perhitungan statistik dapat dilihat pada lampiran.
IV.9. Perbedaan efisiensi pelepasan antar formula. Efisiensi dan
D
pelepasan rata-rata dari formula A,
dinyatakan dalam persen
dapat
dilihat
B,
C
pada
tabel XV.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
TABEL XV Efisiensi pelepasan dari formula A, B, C dan D
efisiensi pelepasan (%) dari formula A (XI)
B (X2)
C (X3)
1
3,9293
5,6789
6,0448
7,4107
2
3,5896
5,0978
5,2352
7,4497
3
3,7812
4,6632
5,9527
7,0737
3,7667 + 0.1703
5,1466 ± 0,5096
5,7442 ± 0,4432
7,3114 ± 0,2067
ratarata
X
repl i kasi
TABEL XVI Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap efisiensi pelepasan dari formula
sumber variasi
df
MS
antar kelompok
19,4090
3
6,4697
dal am kelompok
1,0558
8
0,1319
tota 1
SKRIPSI
SS
20,4648
F hitung
49,0500
F tabel
4,07
11
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
TABEL XVII Selisih efisiensi pelepasan rata-rata dari formula A, B, C dan D
XI
XI = 3,7667
X2
X3
X4
1,3799
1,9775
3,5447
0,5976
2,1648
X2 = 5,1466 X3 = 5,7442
1,5672
X4 = 7,3114
Harga HSD = 1,3005 Perhitungan statistik dapat dilihat pada lampiran.
IV.10. Uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol. Uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol konsentrasi
berbeda-beda, sesuai dengan
dengan
konsentrasi
propilenglikol dari masing-masing formula. Formula A : konsentrasi propilenglikol dalam air 0% Formula B : konsentrasi propilenglikol dalam air 10% Formula C : konsentrasi propilenglikol dalam air 20% Formula D : konsentrasi propilenglikol dalam air 30%
SKRIPSI
Hasil
uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol
dapat
dilihat pada tabel XVIII.
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
TABEL XVIII Uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol
jumlah piroksikam terlarut (ug/ml) dalam propilenglikol pada formula re{>l ika si
A (XI)
B (X2)
C (X3)
D (X4)
1
43.4965
54,0492
91,1532
152,7110
2
42.7427
52.7929
92.4095
151,4547
3
43,2452
54.5517
95.5502
155,8517
43.1615 ± 0.3838
53.7979 ± 0.9059
93.0376 ± 2,2648
153,3391 ± 2,2648
rata-rata
TABEL XIX Ringkasan ANAVA dengan rancangan acak lengkap uji kelarutan piroksikam dalam propilenglikol
sumber variasi
df
antar kelompok 22368,2701
3
dalam kelompok
8
total
SKRIPSI
SS
22,4533
22390,7234
MS
F hitung
7456,0900 2656,5326
F tabe 1
4,07
2,8067
11
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
TABEL XX Selisih jumlah piroksikam terlarut rata-rata dari formula A, B, C dan D XI
XI = 43,1516
X2 10,6364
X2 = 53,7979
X4
X3 49,8761
110,1776
39,2397
99,5412
X3 = 93,0376
60,3015
X4 = 153,3391
Harga HSD = 5,9969 Perhitungan statistik dapat dilihat pada lampiran.
IV.11. Uji kelarutan jenuh piroksikam dalam
media
penerima
( NaCl 0,9% ). Hasil
uji
kelarutan jenuh
piroksikam
dalam
media
penerima : Jumlah piroksikam terlarut ( mcg/ml
)
47,2653 + 46,7628 + 47,2653 3 =
47,0978 mcg/ml
IV. 12. Perhitungan korelasi/regresi antara penambahan
pro-
pilenglikol dengan AUC penetrasi piroksikam. Tabel perhitungan dapat dilihat pada tabel XXI.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
TABEL XXI Perhitungan korelasi/regresi
prosen propilen glikol<%)
AUC pada replikasi 1
2
3
0
14,8050
13,5251
14,2468
10
21,3972
19,2076.
17,5703
20
22,7750
19,7254
22,4288
30
27.9223
28,0691
26.6524
r hitung = 0.9616 r tabel
= 0,576
pada n = 12 dan P = 0,05
r hitung lebih besar daripada r tabel. Jadi ada relasi
antara
konsentrasi
propilenglikol
ko
dengan
jumlah piroksikam yang berpenetrasi melalui membran.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V PEMBAHASAN
Dari
uji kualitatif piroksikam dengan reaksi
warna
Koppanyi - Zwikker test terjadi warna jingga dan dengan re aksi warna Liebermann's test terjadi warna kuning.Penentuan titik
leleh dengan DSC diperoleh 199,28 C, uji
tersebut
kualitatif
dapat dilihat pada tabel II. Pemeriksaan
spektra
infra merah piroksikam dengan teknik KBr menghasilkan spek tra seperti tertera pada gambar 5. Spektra infra merah roksikam
yang diperoleh dibandingkan dengan spektra
merah di literatur ( gambar 6 ). Dengan hasil uji
pi infra
kualita-
tif di atas dapat disimpulkan bahwa piroksikam yang diguna kan dalam
penelitian memenuhi syarat USP edisi
kualitatif uap
propilenglikol dengan Kalium
yang berbau enak. Dari uji
XXII.
Bisulfat
kualitatif
Uji
terjadi
propilenglikol
dapat disimpulkan bahwa propilenglikol memenuhi syarat Farmakope Indonesia edisi III. Pada penentuan pH ternyata pH D berbeda
secara
bermakna pada
sediaan dari
P = 0,05
dengan
formula A dan B, sedangkan pH sediaan formula tidak
formula sediaan
A, B
saling berbeda secara bermakna pada P = 0,05.
dan
C
Dapat
dilihat pada tabel III, IV dan V. Viskositas sediaan dari formula A, B. C dan D menunjukkan
perbedaan yang bermakna pada P = 0,05 (
tidak tabel
VI dan VII ).
54
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
Panjang
gelombang maksimum diperoleh
pada
panjang
gelombang 249 nm, terdapat pada tabel VIII dan gambar 7.Kemudian diamati serapan baku kerja
pada
panjang
gelombang
maksimum ( 249 nm ). Dari hasil
serapan baku kerja didapat -4 kerja yaitu y = 0.0199x - 1,1594 X 10 de
persamaan baku ngan r = 0,9998.
( tabel IX dan gambar 8 ).
Uji homogenitas sediaan yang
yang terdapat
dibuat, mempunyai
kadar
96,9080% dan kadar rata-rata terbesar
pada
tabel
rata-rata
dari
terkecil
98,3346%.
tas sediaan ini telah memenuhi syarat Farmakope
X
Homogeni Indonesia,
untuk sediaan salep. Berdasarkan kurva profil penetrasi perkutan piroksi kam
dari sediaan dengan formula A, B, C dan D, ternyata se
diaan dengan formula D mempunyai profil penetrasi yang
pa
ling baik. Hal ini terlihat jelas pada setiap waktu pengambilan ( 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 3 ; 4 ; 5 ; 6 ; 7 dan 8 jam
),
formula D mempunyai kadar piroksikam yang jauh lebih tinggi dari formula A, B dan C. Hal ini diduga karena pada formula D piroksikam lebih banyak larut sehingga lebih banyak sedia piroksikam dalam keadaan terlarut untuk
ter-
berpenetrasi
menembus membran. Sedangkan formula A mempunyai profil netrasi paling jelek. Karena pada formula A dung propilenglikol, yang mana propilenglikol
tidak
pe
mengan-
tersebut
da
pat meningkatkan kelarutan piroksikam. Perbedaan profil pe netrasi antara formula A, B, C dan D terlihat jelas setelah jam ke 2, kecuali antara formula B dan C setelah jam
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
ke
6
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
tidak
menunjukkan perbedaan yang bermakna,
tetapi
sebelum
jam ke 2 antara formula B dan C menunjukkan perbedaan bermakna.
Hal ini terlihat jelas pada gambar 9
yang
dan
tabel
Dari kurva penetrasi perkutan piroksikam juga
dapat
bahwa sampai jam ke 8 masing-masing formula
belum
XI, XII, XIII serta tabel XIV.
dilihat
menunjukkan keadaan jenuh. Masing-masing formula masih
me
nunjukkan kecendrungan untuk meningkat. Dari analisa statistik pada P = 0,05 dapat disimpul kan
: - Formula A berbeda secara bermakna
dengan
formula
dengan
formula
B, C dan D. - Formula B berbeda secara bermakna A
dan D, namun tidak berbeda secara bermakna
de
ngan formula C. - Formula C berbeda secara bermakna A
dengan
formula
dan D, namun tidak berbeda secara bermakna
de
ngan formula B. - Formula D berbeda secara bermakna
dengan
formula
A, B dan C. Disini tidak
berbeda secara bermakna. Hal ini diduga
propi1englikol
10 % (formula B) menjadi 20 %
(formula
maropu meningkatkan kelarutan piroksikam secara
makna
dalam basis gel carbopol. Hal ini tampak dari penetrasi perkutan piroksikam setelah jam ke 6
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
C
peningkatan
belum
profil
SKRIPSI
tampak bahwa antara formula B dan Formula
C) ber
kurva an-
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
tara formula B dan C tidak berbeda secara bermakna. konsentrasi propilenglikol 30 % ( formula D ), jumlah
penetrasi piroksikam
tampak sangat
Dengan
peningkatan
jelas
setelah
jam ke 1,5. Pada
uji penetrasi gel piroksikam dalam basis
car
bopol, ternyata basis dari gel tersebut memberikan absorpsi pada panjang gelombang 249 nm. Masing-masing formula membe rikan absorpsi yang berbeda-beda. Formula A memberikan sorpsi mulai jam ke 6, formula B memberikan absorpsi
ab mulai
jam ke 3, formula C dan formula D memberikan absorpsi mulai jam ke 0,5. Sehingga dalam perhitungan, absorpsi dari basis gel digunakan sebagai faktor koreksi. Hasil uji kelarutan piroksikam dalam
propilenglikol
menunjukkan bahwa kelarutan piroksikam semakin besar dengan semakin
bertambahnya
konsentrasi
propilenglikol
XVIII ). Secara statistik ada perbedaan yang tara konsentrasi propilenglikol
dengan
( tabel
bermakna
jumlah
an
piroksikam
terlarut pada P = 0,05 ( tabel XIX dan XX ). Dari perhitungan korelasi/regresi antara propi1eng 1iko1 r
dengan AUC penetrasi
hitung = 0,9616
dan
penambahan
piroksikam
r tabel = 0,576
pada
diperoleh n = 12
dan
dapat
di-
P = 0,05. Jadi di sini r hitung > r tabel, maka simpulkan bahwa ada korelasi antara han proilenglikol dengan jumlah trasi
konsentrasi
piroksikam
yang
penamba berpene-
( tabel XXI ). Jadi perbedaan profil penetrasi perkutan
piroksikam
dalam basis gel carbopol secara in vitro dari formula A. B, C
dan D, disebabkan karena perbedaan kelarutan
piroksikam
dalam basis formula tersebut.SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VI KESIMPULAN
1. Dengan penambahan propilenglikol dalam konsentrasi
yang
berbeda-beda ke dalam gel piroksikam dengan basis carbo pol, terdapat perbedaan profil penetrasi secara in vitro pada P = 0,05. 2. Profil penetrasi perkutan piroksikam secara in vitro da ri sediaan dengan formula D lebih baik dari formula B, C dan A. Formula B dan C lebih baik dari formula A. 3. Ada korelasi antara kosentrasi propilenglikol tambahkan
dengan jumlah piroksikam
yang
yang
di-
berpenetrasi,
pada P = 0,05. Makin meningkat kadar propilenglikol, ma kin meningkat pula penetrasi piroksikam secara in vitro.
58 SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VII SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang
ruh penambahan propilenglikol terhadap profil perkutan
piroksikam
dalam basis
gel
penga-
penetrasi
carbopol
secara
in vivo. 2. Perlu diteliti korelasi penambahan
propilenglikol ter
hadap profil penetrasi perkutan piroksikam dalam
basis
gel carbopol secara in vitro dengan in vivo.
59
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
1. Leon Shargel, Andrew B.C.YU, 1988,
Biofarmasetika dan
Farmakokinetika Terapan, edisi 2, Surabaya,
Airlangga
University Press ( Terj ). hal. 86, 119. 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985,
Formu-
larium Kosmetika Indonesia. Jakarta, hal. 34 - 36. 3. Thoma K. Merk B,
1986,
Neuere Arzneiformen in der
Apothekenrezeptur. Deutsher
Apotheker
Verlag
Stutt
gart. p 71, 72, 80. 4. Martin EW, 6^
1966,
H u s a 's
Pharmaceutical
ed, Easton, Pensylvania,
Mack
Dispensing.
Publishing
Co,
p
216, 244. 5. Mollgaard B. and Hoelgaard A., 1983, Acta Pharm. Suec. Vol 2-0, p 433 - 442. 6. Reynold JEF and Prashad AB, 1982 tra Pharmacopeia.
28^
ed,
Martindale's The Ex
London,
Pharmaceutical
Press, p 275, 276, 950. 7. Gan S al, 1987, Farmakologi dan
Terapj, edisi 3,
karta, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Ja
Univer
sitas Indonesia, hal. 195. 8. Kageyama T, 1987, Eur. J. Rheum. Inflam. Vol 8, No
1,
p 114. 9. Lyman RA, Sprowl
JB,
1979,
Text Book Pharmaceutical
Compunding and Dispensing, 2n<*
ed.
Philadelphia,
JB
Lippincott Co, p 247 - 248. 60
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
10. Agoes G dan M a r ’u Uu, 1988, Penelitian Difusi
Hidro-
kortison Dari Sediaan Krim Tercuci Air Yang Tidak Mengandung Asam Stearat Dengan Penambahan Campuran Etanol Propilenglikol Dalam Konsentrasi Bervariasi Seca ra In Vitro, Acta Pharm. Ind. Vol XIII, h a l . 64 - 82. 11. Sprowl JB, Jr,
1970,
Prescription Pharmacy.
second
ed, Philadelpia, J.B. Lippincott Company, p 231-239. 12. Criep LH, 1967, Dermatoloaic A1lerav : Diagnosis, Management,
W.B.,
Immunology
Philadelphia,
London,
Saunder Co, p 3 - 10. 13. Harry RG, 1973. Harry's Cosmetology.
London,
Leonard
Hill Books, p 1-20, 589 - 598. 14. Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL ( Eds ), 1986,
The
Theory and Practice of Industrial Pharmacy. Third ed, Philadelphia, Lea and Febiger, p 534 - 539. 15. Dittert WL, 1974, Sorowl's American Pharmacy. An troduction to Pharmaceutical Techniques and Form, 7
tTi
Ed, Philadelphia,
In
Dosage
J.B. Lippincott
Company,
p 231 - 255. 16. Lachman, L., Lieberman, H.A. and
Kanig,
J.L.,
Theory and Practice of Industrial Pharmacy.
2n<*
1970 Ed,
Lea and Febiger, Philadelphia, p. 534 - 539. 17. Hoover 15
JE,
1975.Remington 1s Pharmaceutical Sciences,
ed, Easton Pensylvania, Mack
Publishing
Company,
p 1523 - 1529. 18. Idson B, 1975, Percutaneous
Absorption.
J. Pharm.Sci
Vol 64 p 901 - 924.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
19. Cooper and Gunn's,
1975, Dispensing for Pharmaceutical
Students. 12th ed, p 214 - 217. 20. United State Pharmacopeia. XXII, Pharmacopoeial Convention, 21. Martha W, 1983, j
1990
United
States
Inc, Rockville, p 1091.
The Merk Index.
An
Chemicals, Drugs, and Biologicals,
Encyclopedia 10th
ed,
of
Rahway,
New Jersey. USA, Merck and Co, Inc, p 7373. 22. Zuber M, Chemtob C, et Chaumeil Partir des Formes Dermiques,
JG,
1979,
Disponibi1ite
a
Sci. Techn. Pharm.
Vol 8, No 1, p 49. 23. Moffat
AC,
Jackson
JV,
Moss
MS,
Widdop
B,
1986
Clarke's Isolation and Identification of Drugs. ed, London, The Pharmaceutical Press,
p
135
2nd
-
136,
911 . 24. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979,
Farma-
kope Indonesia, edisi 3, Jakarta, hal 534. 25. British Pharmacopeia. 1980, London, Her Majesty's Sta tionary Office, p 547 - 548. 26. Daniel WW, 1978, Biostatistics : A Foundation for Ana lysis in The Health Sciences, 2ncl ed. New
York,
John
Wiley & Sons, p 203 - 223. 27. Khan, KA and Rhodes, CT,
1972,
Pharm Acta H e l v .
Vol
47, p 594 - 607. 28. Wurster, ED. and Taylor, W P ., 1965,
Jurnal of Pharma
ceutical Sciences. Vol 52, No 5. p 673.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
LAMPIRAN I PERHITUNGAN STATISTIK
I. Perhitungan statistik
untuk
menganalisa
ada
tidaknya
perbedaan profil penetrasi perkutan piroksikam secara in vitro antara formula A,B,C dan D. A.Menghitung
luas area di bawah kurva profil
penetrasi
perkutan piroksikam. Luas area di bawah kurva dihitung dengan cara rumus trapesium (1). Rumus Trapesium : tn [AUC]
Cn-1 + Cn = -----------tn-1 2
( tn - tn-1 )
Dimana : AUC = luas area di bawah kurva Cn
= konsentrasi
pada
waktu
n
( dinyatakan
dim
Cn-1- konsentrasi sebelum waktu n
( dinyatakan
dim
mcg/ml)
mcg/ml) tn
= waktu n ( dinyatakan dalam jam )
tn-l= waktu sebelum n ( dinyatakan dalam jam )
B. Analisa statistik terhadap luas area
di bawah
kurva
dari masing-masing sediaan secara anava (26).
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
luas area di bawah kurva dari formula repl i kasi
jumlah (X)
A (XI)
B (X2)
C (X3)
D (X4)
1
14,8050
21,3972
22,7758
27,9223
2
13,5251
19,2076
19,7254
28,0691
3
14,2468
17,5703
22,4288
26,6524
Ti
42,5769
58,1751
64,9300
82,6436
. 248,3258
mean
14,1923
19,3917
21,6433
27,5479
82,7752
;
Ho = Tidak ada perbedaan profil penetrasi perkutan
piroksi
kam secara in vitro antar formula. Ha = Ada perbedaan
profil
penetrasi
perkutan
piroksikam
secara in vitro antar formula.
Perhitungan : 2
SStotal =
2 (2x) 2x - -----N
2 = (14,8050
2 + 13,5251
2
19,2076
2
+ 17,5703 2
22,4288
2 + 14,2468
+ 27,9223 2 - (248,3258)
2 + 21,3972
2
+ 22,7758
+ 19,7254
2
+ 28,0691
+ 2
+
2
2
+ 26,6524 )
12 = 290,5257
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
2
2
4 (Ti) SSE = 2x - 2 -----ni 2
42,5769 = 5429,3343 - [ -------3
2
58,1751 + -------3
2
64,9300 + -------3
+
2 82,6436 --------- ] 3 = 14.9886 SST = SStotal - SSE = 290,5257 - 14,9886 = 275.5371 SSE 14,9886 MSE = ----- * ------- = 1,8736 N-k 12-4
MST F hitung = ----MSE 91.8457 = ------1,8736
SST 275,5371 MST = ----- = -------- • = 91,8457 k-1 4-1
= 49,0210
F tabel F
( P = 0,05 ) = 4,07
hitung > F tabel
perkutan
piroksikam
, jadi ada perbedaan secara in vitro yang
profil
penetrasi
bermakna
antar
formula, pada P = 0,05. D. Analisa dengan HSD ( Honestly Significant Difference ) (2 6 ) .
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66
7 5 P HSD = q a ,k ,N-k
a = 0,05 k = 4
q = 6,20
N-k = 12-4 = 8
1,8736 HSD = 6,20 \/ --------
= 4.8997
Selisih rata-rata luas area di
bawah
kurva
masing formula gel piroksikam,
dapat
dilihat
dari
masing-
pada
tabel
berikut. Tabel selisih rata-rata luas area di bawah kurva dari masing-masing formula gel piroksikam
XI
XI = 14,1923 X2 = 19,3917
X2 5,1994
X3
X4
7,4510
13,3556
2,2516
8,1562
X3 = 21,6433
5,9046
X4 = 27,5479
Jadi
: - XI berbeda secara bermakna dengan X2, X3 dan X 4 . - X2 berbeda secara bermakna dengan XI dan X4, namun
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
tidak berbeda secara bermakna dengan X3. - X3 berbeda secara bermakna dengan XI dan X4, namun tidak berbeda secara bermakna dengan X2. - X4 berbeda secara bermakna dengan XI, X2 dan X3. Perbedaan yang dimaksud di sini adalah selisih luas area di bawah
kurva
antara masing-masing formula
gel
piroksikam
lebih besar dari pada 4,8997. II. Perhitungan statistik untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pH, viskositas dan efisiensi pelepasan uji kelarutan piroksikam dalam
antar
propilenglikol
formula dihitung
serta se-
perti di atas.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
LAMPIRAN II Tabel harga r pada derajat kepercayaan 5% dan 1%
1 DEGREES OF 5 'FREEDOM (OF) PERCENT PERCENT
DEGREES OF 1 ■ .5 FREEDOM (DF) PERCENT PERCENT
r
1,000 .997 .950 - .990 .878 .959 .811 .917 -.874 .754 .834 * .707* .778 .666 .632 • .765 .6p2 .735 .706 .576 . .684 .553 .661 .532 .641.514 .497 .623 .606 82 .468 . .590 56 .575 .561 .444 .433 .549 -423 • .537 .526 .413 .515 -3?6 ■.505
1
a •3 4
3 6 7 8 9 10 11 . 12 ‘13 14 15 .16 17 ■• 18 • 1.9 20 21 22 23
■
Dikutip dari
24 25 26 27 28 29 30 35 40 48 50 60 70 80 90 100 125 . 150 200
.388 .381 .374 .367 .361 .355 .349 .325 •304* .288 .273 .250
.232 .217
.205
*
300 400 .500* lOOO
.195 -174 -159 .138 .113 .098 .088 .062
.**96 ■ .487 .478 .470 .463 .456. .449 .418 -393 .372 .354 .325 .302 .283 .267 . .254* -225 ■ .208 .181 .148 .128 .115 .081
:
Ritschel W.A., 1980, Handbook nd 2 Edition, Drug Intellice
of
Basic
Pharmacokinetics,
Publication,
Inc,
Hamilton
111inois, p . 369.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
LAMPIRAN III
Tabel F. 95
J'.es D i'iw n iiita io r D ecrees o f F re e d o m
2
161.4 18.51 10.13 7.71
199.5 19.00 9.55 6.94
215.7 19.16 9.28 6.59
224.6 19.25 9.12 6.39
230.2 19.30 9.01 6.26
234.0 19.33 8.94 6.16
236.8 19.35 8.89 6.09
238.9 19.37 8.85 6.04
240.5 19.38 8.81 6.00
')
6.61 5.99 5.59 5.32 5.12
5.79 5.14 4.74 4.46 4.26
5.41 4.76 4.35 4.07 3.86
5.19 4.53 4.12 3.84 3.63
5.05 4.39 3.97 3.69 3.48
4.95 4.28 3.87 3.58 3.37
4.88 4.21 3.79 3.50 3.29
4.82 4.15 3.73 3.44 3.23
4.77 4.10 3.68 3.39 3.18
to 11 12 13 14
4.96 4.64 4.75 4.67 4.60
4.10 3.98 3.89 3.81 3.74
3.71 3.59 3.49, 3.41 3.34
3.48 3.36 3.26 3.18 3.11
3.33 3.20 3.11 3.03 2.96
3.22 3.09 3.00 2.92 2.85
3.14 3.01 2.91 2.83 2.76
3.07 2.95 2.85 2.77 2.70
3.02 2.90 2.80 2.71 2.65
IS 16 17 t8 19
<54 4.49 4,45 4.41 4.38
3.68 3.63 3.59 3.55 3.52
3.29 3.24 3.20 3.16 3.13
3.06 3.01 2.96 2.93 ‘ 2,90
2.90 2.85 2.81 2.77 2.74
2.79 2.7-S 2.70 2.66 2.63
2.71 2.66 2.61 2.58 2.54
2.64 2.59 2.55 2-51 2.43
2.59 2.54 2.49 2.46 2.42
20 :i
4.35 4.32 4.30
3.49 3.-I7 3f<M
2.87 2.B4 2.82
2.71 2.68
2.CO 2.57 2-55
2.51 2.49 2.46
23 24
4.28 4.26
3.42 3 .40
3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
2.80 2.78
2.64 2.62
2.53 2 .SI
2.44 2.42
2.-55 2.42 2,40 2.37 2.36
7.3V 2.37 2,34 2.32 2.30
25 26 27 2S 29
4.24 4.23 4.21 4.20 4.18
3.39 3.37 3.35 3.34 3.33
2.99 2.98 2.96 2.95 2.93
2.76 2.74 2.73 2.71 2.70
2.60 2.59 2.57 2.56 2.S5
2.49 2.47 2.46 2.45 2.43
2.40 2.39 2.37 2.36 2.35
2.34 2,32 2.31 2.29 2.23
2.28 2.27 2.25 2.24 2.22
30 •10 r.f) J2y to
4.17 4.0K 4.00 3.92 3.84
3.32 3-23 3.15 3.07 3.00
2.92 2.34 2.76 2.68 2.60
2.69 2.61 2.53 2.45 2.37
2.53 2.45 2.37 2.29 2.21
2.'*2 2.34' 2.25 2.17
2.33 2.25 2.17 2.09 2.01
2.27 2 .IS 2.10 2.02 1.94
2.21 2.12 2.04 1.96 1.83
1 2 3 4 5 6 7 S
Dikutip dari
'
3
N u m e ra to r D e c r e e * o f F re e d o m 4 5 6 7
I
2.10
8
9
:
Daniel WW. 1978 Biostatistics : A Foundation for Analysis nd in The Health Sciences, 2 ed. New York. John Wiley & Sons ., p . 476.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
LAMPIRAN IV
Tabel K ( > 1% )
U p p e r 1 % P o in t s E rro r df 1 2 J 4 5 6 7
s 9 !0
II i:
13 14
IS 16 17
ts 19
20
2
3
4
5
90.03 14.04 S .26
135.0
164.3
IS 5 . 6
6
26.63 14.24
2 15 S 2X.20 15.(10
9 .1 7 7.80
24.72 13.33 9 .9 6 8.42
I0 .5 S S .91
6.33 5.92 5.64 5.43 5.27
7.03 6 .5 4 6 .2 0 5.96 5.77
7.56 7.01 6.62 6.35 6.14
7.97 7.37 6.96 6.66 6.43
5.15 5.05 4 .9 6
5.97 5.84
6.25 6 .1 0 5.9X
4 .S 9 4.84
5.62 5 .5 0 5 .4 0 5.32 5.25
4.13 4.10 4.07
4 .79 4.74
5.19 5.14
5.49 5.43
4.70
5.09
5.3S
4.05 4.02
4.67 4.64
5.05 5.02
5.33 5.29
4.91 4 .8 0 4 .7 0 4.59
19.02 10.62
2 2 .2 9 12.17
6.51 5 .70
8.12 6.98
5.24 4.95 4.75 4 .6 0 4.4R 4.39 4,32 4.26 4.21 4.17
24
3.96
30 40 60
3.89 3.S2 3.76
120 T,
3.70 3.64
Dikutip dari
4.55 4 .45 4.37 4.2S 4.20 4 .12
5.73 5.63 5.56
202.2
7
5.X5> 5.80
8
9
10
2 3 7 .0
2 4 5 .6 3-1.69 16.69 12.27
11.10 9.32
29.53 1 5 .M I i .55 9.67
30.68 16.20 11.93 9.97
S . 32 7.6S 7.24
8.61 7.94 7.47
8.X7 S.17
6.91 6.67
7.13 6.87
7.6S 7.33 7.05
6.48 6.32 6.19 6.OS 5.99
10.24 9.10 8.37 7.S6 7.49 7.21
6.67
6.84
6.51 6.37 6.26 6.16
6.67
6.31
6.OS 6.01 5.94
6.22 6.15 6.08
5.S9 5.84
6.02 5.97
5.92
6.53 6.41
6.99 6.81 6.67 6.54 6.44
5.72 5.66 5.60
5.92 5.85
5.55
5.73
5.51
5.69
5.17
5.37
5.54
5.69
5.81
5.24
5.54
5.11
5.40 5.26
5.39
5.60
4.99 4.87
5.13
5.25
5.65 5.50 5.36
4 .5 0
5.05 4.93 4.82 4.71
5.01
4 .4 0
4.60
4.76
4.X S
5.12 4.99
5.21 5.0S
5.30 5.16
5.79
6.35 6.27 6.20 6.14 6.0*)
5.76 5.45
:
Daniel WW.
1978 Biostatistics : A Foundation for Analysis nd in The Health Sciences, 2 ed. New York. John Wiley &
Sons ., p . 481.
SKRIPSI
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71
LAMPIRAN V SERTIFIKAT ANALISA PIROKSIKAM
c e rm ric A to
I V i Ii i
I * . 0 3 .© 7
A iH illr il N
ot
a n a u s i
07JO T
n 0!
H ,-
3 S -3 0
M in i P n x fo lln
(
P IH O X 1 C A N I W
I
I . ....... .
« I
C ? " '*
(
m« i i
I*
13 A
W
...
I'lniilXfCd^lrnifl .
ilt r
A -D -C
- l* f»r jr
kJ
i *i
AI.J »•*.
c r y a t n l I l»* r
r. A c c o r r t t x i t
to
5 3 J ,3 0
p ow der
V !> r
1.1.
SofilMIII/i
It* c U t o f o r o r m .n e t liM ii^ l , « M m n o l
I'unld di IhsIqim) C"
t w . r .
»
C o m p le te
C
.ll.fi;> !> f . w . »
I ’n l i'K ’ tn tfilm lo P r - i f l i t c i c iM > r ; < s l c n i n n > i l n
q
l.I Iln to
(tiy
,\"A, l- 't
o t| iio r> im
n i> illit )
C*w *if«0.0J 9 * *i
. . . . . .
S | > «c tru »t
r p c «t:r tD n
llr n v y
m r> t:o ln
(ItrC I. -
1 0 0 ,3 4 %
...
U .V .
I.H
non
095%
In
IIC 1
O .O IN
a. A c r o r H l i « R . t o
■
In
th e
tln ltn
In
n n tltn n o l
<• A a e n n l l n R
Acc.
ho U S D .......
......... . .. to
URP
tJ!»P
USP
s e r l lo i 'iK j s n o I o Lto' o I o i I o C or.W ollo
inniuihn-.littrtr-
SKRIPSI
Ih »M i
ejmnwots
Pengaruh Konsentrasi Propilenglikol terhadap Profil Penetrasi perkutan
I Made Darmawan