Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
M ENINGKATKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS (KELAS MEMASAK) PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA MULIA REMBANG I KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD
Oleh :
SHOHIFATUL MUNIROH NPM : 13.1.01.11.0229 P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
M ENINGKATKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS (KELAS MEMASAK) PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA MULIA REMBANG I KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI Shohifatul Muniroh 13.1.01.11.0229 P Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
[email protected] Drs. Kuntjojo, M.Pd., M.Psi dan Hanggara Budi Utomo, M.Pd, M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa kemampuan Fisik Motorik Halus anak kelompok B di TK Kusuma Mulia Rembang I Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada kegiatan cooking class (kelas memasak) masih rendah, yaitu anak menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam membuat bentuk, yang ditandai dengan kurang trampilanya anak dalam pengembangan kreativitas dalam pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakan kegiatan cooking class (kelas memasak) dari kreativitas anak masih belum trampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya.. Permasalahan peneliti ini adalah “Apakah melalui kegiatan kegiatan cooking class (kelas memasak) dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik halus Pada anak Kelompok B TK Kusuma Mulia Rembang I Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri?” Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek Penelitian adalah sisiwa kelompok B TK Kusuma Mulia Rembang I Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 Siklus yang masingmasing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data dengan observasi menggunakan lembar observasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan 6,6% dari siklus I kesiklus II, dan 40,1 % dari siklus II kesiklus yang III. Dengan demikian Hipotesis yang menyatakan tindakan pembelajaran melalui kegiatan cooking class (kelas memasak) dapat dibuktikan kebenarannya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Kusuma Mulia Rembang I Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, ini membuktikan bahwa hipotesis diterima. Saran Bagi kepala TK, khususnya TK Kusuma Mulia Rembang I, mengingat kegiatan cooking class (kelas memasak) ini memerlukan perlengkapan dan bahan yang banyak dan di sekolah ini belum ada, maka sebaiknya sekolah menyediakan berbagai perlengkapan dan bahan tersebut untuk kegiatan cooking class (kelas memasak), supaya kemampuan motorik halus anak semakin meningkat. Kata Kunci: Cooking Class (Kelas Memasak), Fisik Motorik Halus. SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
anak akan berdampak positif pada aspek
LATAR BELAKANG Taman Kanak-kanak merupakan
lembaga
pendidikan
menyelenggarakan
formal
yang
program pendidikan
perkembangan yang lain pula. Bagi anak usia prasekolah, gerakan-gerakan fisik tidak
sekedar
penting
untuk
bagi anak usia empat tahun sampai enam
mengembangkan
tahun, sebelum anak memasuki sekolah
keterampilan fisik, melainkan juga dapat
dasar. Anak didik di Taman Kanak-kanak
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
(TK) sedang mengalami pertumbuhan
rasa harga diri (self esteem) dan bahkan
yang sangat pesat, secara jelas dapat dilihat
perkembangan kognisi .
pada
pertumbuhan motorik, koordinasi
otot-otot
dan
kecepatan
jasmaninya
keterampilan-
Perlu diketahui bahwa kemampuan motorik halus sangat penting karena
menunjukkan kemajuan yang signifikan.
berpengaruh
Awal masa kanak-kanak merupakan masa
lainnya.
yang ideal untuk mempelajari keterampilan
seperti menulis, menggunting, menjiplak,
tertentu, atau dianggap sebagai “saat
mewarnai, melipat, menganyam, menarik
belajar”. (Hurlock 1990: 11).
garis dan menggambar. Hal ini sejalan
Anak memerlukan kegiatan yang menyenangkan pembelajaran.
dalam Bagi
anak,
dengan
pada
Kegiatan
pendapat
segi
pembelajaran
akademis
Hurlock
tersebut
(1990:103)
proses
bahwa penguasaan motorik halus penting
bermain
bagi anak, karena seiring makin banyak
merupakan sarana belajar bagi anak didik.
keterampilan
Bermain
proses
semakin baik pula penyesuaian sosial yang
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia
dapat dilakukan anak serta semakin baik
selanjutnya dan merupakan cara untuk
prestasi di sekolah.
merupakan
mengembangkan
yang
dimiliki
aspek
Perkembangan motorik merupakan
perkembangan anak seperti aspek kognitif,
salah satu faktor yang sangat penting
sosial, emosi, dan fisik. Melalui kegiatan
dalam
bermain
keseluruhan. Perkembangan fisik sangat
dengan
permainan,
anak
berkembang
berbagai
motorik
menggunakan terstimulasi dengan
alat
perkembangan
untuk
berkaitan
erat
baik
motorik
anak.
perkembangannya. Melalui bermain, gerakan motorik
perkembangan
anak
dengan
secara
perkembangan
Motorik
merupakan
pengendalian
gerakan
tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir
anak akan senantiasa terlatih dengan baik.
antara
Peningkatan keterampilan motorik seorang
Perkembangan motorik meliputi motorik
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
susunan
saraf,
otot,
otak.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kasar dan halus. Perkembangan ini akan
tahun, anak belum dapat menggunakan alat
berpengaruh
tulis dengan baik dan benar. Anak-anak
pada
kemampuan
sosial
emosi, bahasa, dan fisik anak. Dalam
yang mengalami keterlambatan dalam
perkembangan
anak,
perkembangan motorik halus mengalami
biasanya kemampuan motorik kasar lebih
kesulitan untuk mengoordinasikan gerakan
dahulu berkembang daripada kemampuan
tangan dan jari-jemarinya secara fleksibel.
motorik halus. Hal ini terbukti ketika anak
Anak-anak prasekolah memperoleh
sudah dapat berjalan dengan menggunakan
kendali motorik halus yang lebih baik
otot-otot kakinya, kemudian anak baru
terhadap tangan dan jari-jemarinya dan
mampu dapat mengontrol tangan dan jari-
menggunakan
jarinya
mengambangkan
untuk
menggambar
atau
kendali
ini
untuk
keterampilan
menggunting. Keterampilan motorik halus
menggambar, memotong, mewarnai, dan
pada umumnya memerlukan jangka waktu
melipat. Mereka dapat memakai dan
yang relatif lama untuk penyesuaiannya.
melepas
Hal ini merupakan suatu proses bagi
perkembangan motorik halusnya untuk
seorang anak untuk mencapainya. Maka
menjadi lebih mandiri.
baju,
dan
menggunakan
diperlukan intensitas kegiatan yang syarat
Masa kecil sering disebut waktu
untuk meningkatkan kemampuan motorik
yang ideal atau tepat untuk mempelajari
halus.
keterampilan Kemampuan
Hal
tersebut
halus
dikarenakan (1) tubuh anak lebih lentur
yang dimiliki setiap anak berbeda. Ada
ketimbang tubuh orang dewasa, (2) anak
yang lambat dan ada pula yang sesuai
belum memiliki keterampilan yang akan
dengan perkembangan tergantung pada
berbenturan
kematangan
sebaiknya
barunya, (3) anak lebih berani waktu kecil
selaku pendidik atau orang tua hendaknya
daripada usia dewasa, (4) anak menyukai
mengetahui permasalahan dan memberikan
kegiatan
solusi
meningkatkan
ototnya, serta (5) anak memiliki waktu
kemampuan motorik halus pada anak.
yang lebih banyak untuk belajar kegiatan
Kemampuan
barunya (Hurlock, 2009:156).
anak.
motorik
motorik.
Namun
bagaimana
motorik
anak
dikatakan
terlambat, bila di usianya yang seharusnya ia
sudah
keterampilan
dapat baru,
mengembangkan tetapi
ia
tidak
dengan
2
pengulangan
keterampilan
untuk
melatih
Melihat pandangan di atas, setelah peneliti melakukan penelitian awal di TK Kusuma
Mulia
Rembang
I
ternyata
menunjukkan kemajuan. Terlebih jika
diketahui bahwa keterampilan motorik
sampai memasuki usia sekolah sekitar 6
halus masih rendah. Hal tersebut dapat
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terlihat dengan jumlah anak sebanyak 15 anak, ternyata baru 3 (27,27%) anak saja
II. METODE A. Subyek dan Setting Lokasi
yang masuk dalam ketegori tuntas (●),
Subyek
penelitian
pada
serta anak lain masuk dalam kategori
penelitian ini adalah anak Kelompok
belum tuntas (o) dalam kegiatan yang
B TK Kusuma Mulia Rembang I
membutuhkan
tahun pelajaran 2014/ 2015 sebanyak
keterampilan
jari-jemari
anak. Seperti kegiatan menggunting kertas
15
mengikuti pola garis lurus, mengenakan
dilakukan di TK Kusuma Mulia
dan
serta
Rembang I Kecamatan Ngadiluwih
menggambar dan mewarnai menggunakan
Kabupaten Kediri. Penelitian ini
krayon anak masih mengalami kesulitan
dilakukan pada bulan Oktober 2014
serta
– Maret 2015.
membuka
perlu
kancing
bantuan
baju,
guru
setiap
menyelesaikan pekerjaannya. Berdasarkan hasil
penelitian
awal
diatas
yang
anak
didik.
Penelitian
ini
Alasan pemilihan anak TK sebagai subjek dalam penelitian kali
menunjukkan keterampilan motorik halus
ini
karena
berdasarkan
anak TK Kusuma Mulia Rembang I masih
observasi
perlu ditingkatkan. Maka dalam upaya
peneliti sebelumnya
meningkatkan keterampilan motorik halus
dari guru-guru TK Kusuma Mulia
tersebut penerapan model pembelajaran
Rembang I, bahwa peserta didik TK
kontekstual melalui kegiatan cooking class
Kusuma Mulia Rembang I rata-rata
(kelas memasak) dapat menjadi alternatif
mempunyai tingkat kemampuan fisik
untuk meningkatkan keterampilan motorik
motorik halus yang kurang..
yang
hasil
dilakukan
oleh
dan informasi
halus anak Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
terdorong
penelitian
untuk
tentang
B. Prosedur Penelitian
melakukan
Penelitian tindakan kelas ini
“Mengembangkan
menggunakan bentuk kolaborasi.
Motorik Halus Melalui Kegiatan Cooking
Model
Class (Kelas Memasak) Di TK Kusuma
tindakan
Mulia
digunakan
Rembang
Kecamatan
I
Desa
Ngadiluwih
Rembang Kabupaten
rancangan kelas
penelitian
(PTK)
yang
mengacu
pada
rancangan model Kemmis
dan
Kediri”, guna meningkatkan kemampuan
Taggart dengan 3 siklus, masing-
motorik
masing
halus
dengan
menggunakan
metode pemberian tugas.
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
siklus
komponen
terdiri
dari
4
(Arikunto, 2006:16)
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
D. Tehnik Analisis Data Langkah-langkah
dalam
tehnik
analisis data, diantaranya dengan cara : 1. Pengumpulan Data
C. Instrumen Pengumpulan Data 1. Jeni s data yang diperlukan a. Data
tentang
Di dalam pengumpulan data ini
kemampuan
peneliti dibantu oleh guru melalui
motorik halus melalui kegiatan
pengamatan secara langsung pada
Cooking
waktu
Class
(Kelas
terjadi
proses
kegiatan
Memasak) anak kelompok B
pembelajaran dengan menggunakan
TK Kusuma Mulia Rembang I.
lembar pengamatan
b. Data
tentang
pelaksanaan
pembelajaran pada saat tahap tindakan
penelitian
dilaksanakan. 2. Teknik
dan
disiapkan oleh peneliti. 2. Pengolahan Data Setelah data terkumpul melalui lembar pengamatan, maka data
Instrumen
Yang
Digunakan a. Data
yang telah
ditabulasi
dan
dikelompokkan
sesuai dengan aspek yang diamati tentang
kemampuan
motorik halus melalui kegiatan Cooking
Class(
Kelas
oleh guru yang terdapat di lembar pengamatan. Analisis data ini menggunakan
Memasak) anak kelompok B
teknik
TK Kusuma Mulia Rembang I
dengan rumus sebagai berikut:
Kecamatan
Ngadiluwih
perhitungan
prosentase
P = f x 100% N
Kabupaten Kediri dikumpulkan dengan teknik
unjuk
menggunakan
kerja
instrumen
pedoman/ rubrik unjuk kerja. b. Data
tentang
pembelajaran dengan
pelaksanaan dikumpulkan
teknik
menggunakan
observasi lembar/
pedoman observasi.
Keterangan : P = Prosentase (nilai) anak yang mendapat bintang tertentu f = Jumlah anak yang mendapatkan bintang tertentu N = Nilai Maksimal 3. Membandingkan ketuntasan belajar antara tindakan siklus I, tindakan siklus II dan tindakan siklus III . Kriteria adalah
keberhasilan jika
terjadi
tindakan kenaikan
ketuntasan belajar setelah tindakan SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siklus
III
sekurang-kurangnya
mencapai 80%.
B. Deskripsi Temuan Penelitian 1.Rencana
Umum
Pelaksanaan
Tindakan Desain penelitian terdiri dari 3
E. Jadwal Penelitian
siklus secara berulang yang meliputi
Siklus I : 2 Pebruari 2015
siklus I, siklus II, siklus III. Setiap
Siklus II : 9 Pebruari 2015
siklus dalam penelitian ini meliputi
Siklus III: 16 Pebruari 2015
empat
tahap
sebagaimana
yang
dikemukakan Suharsimi Arikunto III.
HASIL DAN KESIMPULAN
(2010),
A. Gambaran Selintas tentang Setting Penelitian ini
menggunakan
tindakan kelas model “in-reijen” yang terdiri dari tiga siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat yaitu
pelaksanaan,
:
perencanaan,
pengamatan
dan
refleksi.
siklus III, jumlah murid TK Kusuma Mulia Rembang I Kelompok B -1 seluruhnya yang hadir sebanyak 15 anak, dengan kegiatan cooking class memasak).
Pada
saat
melakukan tindakan, anak-anak dan alat-alat
(planning),
:
(1) (2)
(observing), (4) refleksi (reflecting). Hasil refleksi dijadikan dasar untuk menentukan
keputusan
perbaikan
pada siklus berikutnya. 2. Pelaksanaan
Tindakan
Pembelajaran Siklus I Siklus I di laksanakan selama
Pada siklus I, siklus II dan
(kelas
perencanan
berikut
pelaksanaan (acting), (3) pengamatan
Penelitian
tahap
sebagai
yang
digunakan
sudah
cukup siap. Kolaborator menyiapkan peralatan dan media yang akan digunakan untuk kegiatan memasak.
satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 Pebruari 2015, Materi pokok pada pertemuan ke-1 adalah kegiatan memasak).
Cooking
class
Untuk
(kelas
efektifitas
pembelajaran telah dibuat rencana kegiatan harian (RKH). Siklus
I ini dihadiri oleh 15
anak. Dan dua orang guru, yang satu sebagai kolaborator. Data hasil pengamatan terhadap proses kegiatan Cooking class (kelas memasak) pada siklus ini adalah sebagai berikut:
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Hasil Penilaian Siklus I Dalam Kegiatan Cooking class (kelas memasak) Kriteria Ketuntasan Minimal: Bintang Tiga
Hasil Penilaian No
Nama Anak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Aliza √ Deris Diki √ Galih √ Kansa Lili Putra Raihan Sabna Savira √ Syifa Tama Tata Vanu Wafa Jumlah 4 Prosen 26,7 tase %
Tuntas
Belum Tuntas √ √ √ √
√
√ √
√ √
√
√
√
Siklus I di laksanakan selama satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 9 Pebruari 2015, Materi
√ 4 2 26,7 13,3% %
Berdasarkan
√ √ 6 40 %
class
Untuk
efektifitas
kegiatan harian (RKH). Siklus
9 60 %
data
proses kegiatan cooking class (kelas memasak) pada siklus I ini belum
I ini dihadiri oleh 15
anak. Dan dua orang guru, yang satu sebagai kolaborator.
hasil
pengamatan terhadap pelaksanaan
Data hasil pengamatan terhadap proses kegiatan Cooking class (kelas memasak) pada siklus ini adalah sebagai berikut:
menunjukkan tingkat keberhasilan.
Hasil Penilaian Siklus I I Dalam Kegiatan Cooking class (kelas memasak)
Hal ini dikarenakan: 1) Kegiatan belajar dan aktifitas anak selama siklus
No
penelitian
kegiatan
pada
pengembangan kemampuan fisik motorik halus belum memuaskan, hal ini terjawab dari prosentase anak yang memperoleh nilai tuntas masih relatif rendah. Media dan alat peraga yang digunakan juga masih kurang.
Nama Anak
beberapa kendala baik dari kegiatan guru maupun aktifitas anak.
Kriteria Ketuntasan Minimal: Bintang Tiga
Hasil Penilaian
1 terasa belum
efektif, mengingat masih adanya
2) Hasil
(kelas
pembelajaran telah dibuat rencana
√ √ √
Cooking
memasak).
√
√ √
5 33,3 %
Pembelajaran Siklus II
kegiatan
√ √ √
Tindakan
pokok pada pertemuan ke-2 adalah
√
√
2. Pelaksanaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Tuntas
Aliza √ Deris √ √ Diki √ √ Galih √ Kansa √ Lili √ Putra √ √ Raihan √ √ Sabna √ Savira √ Syifa √ √ Tama √ √ Tata √ Vanu √ √ Wafa √ Jumlah 4 4 5 2 7 Prosentase 26,7 26,7% 33,3% 13,3% 46,7% %
Dari hasil
Belum Tuntas √
√ √ √
√ √
√ √ 8 53,3%
kegiatan Cooking
class (kelas memasak) pada siklus II akan dikemukakan sebagai berikut:
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1) Anak dapat mengikuti kegiatan
Data hasil pengamatan terhadap
Cooking class (kelas memasak)
proses kegiatan Cooking class (kelas
sesuai petunjuk guru.
memasak) pada siklus ini adalah
2) Pelaksanaan
kegiatan
Cooking
sebagai berikut:
class (kelas memasak) pada siklus
Hasil Penilaian Siklus III
II lebih baik dari pada siklus I
Dalam Kegiatan Cooking class (kelas
yaitu
adanya
memasak)
peningkatan
perolehan skor.
Hasil Penilaian
3) Anak belum dapat melakukan
No
Nama Anak
memasak) dengan baik, yaitu nilai
standart maka
rata-rata
keberhasilan kegiatan
diatas 46,7%,
pembelajaran
mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan Cooking class
(kelas
memasak)
dilanjutknan ke siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
kegiatan Cooking class (kelas
dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal: Bintang Tiga
Tuntas
Aliza √ √ Deris √ √ Diki √ √ Galih √ √ Kansa √ √ Lili √ √ Putra √ √ Raihan √ √ Sabna √ √ Savira √ √ Syifa √ √ Tama √ √ Tata √ Vanu √ √ Wafa √ Jumlah 1 1 9 4 13 Prosentase 6,7 % 6,7% 60 % 26,7% 86,7%
Dari hasil
Belum Tuntas
√ √ 2 13,3%
kegiatan Cooking
class (kelas memasak) pada siklus III
3. Pelaksanaan
Tindakan
Pembelajaran Siklus III
akan dikemukakan sebagai berikut: 1) Dalam kegiatan Cooking class
Siklus I di laksanakan selama
(kelas
memasak)
sudah
satu kali pertemuan yaitu pada
berkembang dengan baik sesuai
tanggal 16 Pebruari 2015, Materi
dengan tahap perkembangannya,
pokok pada pertemuan ke-3 adalah
anak bisa memotong, menyusun
kegiatan
dan menyajikan sate buah.
memasak).
Cooking
class
Untuk
(kelas
efektifitas
2) Pelaksanaan
kegiatan
Cooking
pembelajaran telah dibuat rencana
class (kelas memasak) pada siklus
kegiatan harian (RKH).
III lebih baik dari pada siklus II
Siklus III ini dihadiri oleh 15 anak. Dan dua orang guru, yang satu sebagai kolaborator.
yaitu
adanya
peningkatan
perolehan skor. Anak dapat melakukan kegiatan Cooking class (kelas memasak) lebih
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
baik dengan melihat keberhasilan yang sudah melebihi standar yang sudah ditentukan yaitu 86,7%, maka kegiatan
pembelajaran
mengembangkan
motorik
dan
Pengambilan
Dari data yang diperoleh pada hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui
bahwa
terdapat
peningkatan ketuntasan belajar anak mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
distribusi
frekuensi
nilai anak seperti pada tabel berikut : Hasil Penilaian Kegiatan Cooking class (kelas memasak) Pada Tindakan Siklus I Sampai Siklus III Anak Kelompok B TK Kusuma Mulia Rembang I No.
1. 2. 3. 4.
IV.
Hasil Penilaian
JUMLAH
:
Hurlock, Elizabeth B. 1990. Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kemmis S., and Mc Taggart R, 1998, The Action Research Planer, Third Edition.Australia: Deakin University.
Simpulan
dapat
Jakarta
halus
dihentikan pada siklus III.
C. Pembahasan
Taman Kanak-Kanak. Depdiknas.
Tindakan Siklus I
Tindakan Siklus II
Tindakan Siklus III
26,7% 33,3% 26,7% 13,3% 100%
26,7% 26,7% 33,3% 13,3% 100%
6,7% 6,7% 60% 26,7% 100%
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi,dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Buku Pedoman Penuliasn Karya Tulis Ilmiah.2012. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Damayanti, Diana. 2010. Masak bersama si kecil. Jakarta: Gramedia. Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Koesmadi, Dita Primashanti. 2013. Penerapan Model Kontekstual Melalui Kegiatan Cooking Class ( Kelas Memasak) Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Pada Anak Play Group (Pg) 1 Pg - TK Alam Ceria Geneng Ngawi Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. (online), tersedia: (http://ejournal.unesa.ac.id)., diunduh 24 Januari 2015 Kuntjojo. 2013. Sistematika Skripsi PTK. Handout. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP. Kurikulum TK dan RA (2004). Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat. Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Primarasa, Seri Memasak Femina. 2010. Cookingwith Kids. Jakarta: Gaya Favorit Press Sanjaya, H. Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suharjono. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sujiono,Bambang. 2010. Pengembangan Fisik. Universitas terbuka
Metode Jakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SHOHIFATUL MUNIROH | 13.1.01.11.0229P FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 13||