Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA SISWA KELAS VII-E MTS DARUL ULUM KALINYAMATAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek
Oleh : AKHMAD BAHRUDIN NPM: 11.1.01.09.0685
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA SISWA KELAS VII-E MTS DARUL ULUM KALINYAMATAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015 AKHMAD BAHRUDIN NPM: 11.1.01.09.0685 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I
: Drs. Setyo Harmono, M.Pd.
Dosen Pembimbing II
: Drs. Slamet Junaidi, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Sesuai dengan judul penelitian ini adalah hubungan antara kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dengan kemampuan menendang bola di sekolah sepak bola siswa putra kelas VII-E MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara, maka hipotesis yang diajukan adalah: (1) Ada hubungan antara otot tungkai dengan kemampuan menendang bola di sekolah sepak bola siswa putra kelas VII-E MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara. (2) Ada hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan menendang bola di sekolah sepak bola siswa putra kelas VII-E MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara. (3) Ada hubungan antara otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menendang bola siswa putra kelas VII-E MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara. Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mendapatkan tentang hubungan antara kekuatan otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menendang bola di sekolah sepak bola siswa putra kelas VII-E MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara. Penelitian dilaksanakan di lapangan MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara. Polulasi dari penelitian ini semua pemain sekolah sepak bola MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara dan sampelnya diambil dari cara diundi. Pengumpulan data diperoleh dengan mengadakan beberapa macam tes yaitu,: tes kekuatan otot tungkai, pengukuran panjang tungkai dan tes kemampuan menendang. Penelitian ini dilaksanakan pada hari tangal 19 Desember 2014. Setelah data diperoleh dan diolah serta dianalisa maka didapat hasil sebagai berikut: (a) Regresi X1 atas Y persamaannya Y = - 119,33 + 3,82 X1 setelah diuji dengan anava koefisien regresinya signifikan. (b) Regresi X2 atas Y persamaannya Y = - 111,7 + 3,56 X2 setelah diuji dengan anava koefisien regresinya signifikan. (c) Korelasi antara X1 dengan Y hasilnya 0,59. Sedangkan dterminasinya 34,81 %. Setelah diuji dengan T-tes hasilnya 3,87 dan berarti. (d) Korelasi antara X2 dengan Y hasilnya 0,56. Sedangkan determinasinya 31,36 %. Setelah diuji dengan T-tes hasilnya 3,58 dan berarti. (e) Korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y hasilnya 0,81. Sedangkan determinasinya 66,32 %, setelah diuji dengan statistik F hasilnya 8,73 dan berarti. Kata kunci: kekuatan, otot tungkai, kemampuan menendang, bola
AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
negara kita khususnya cabang olahraga
Latar Belakang Masalah Suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri,
bahwa
sepak bola.
Ilmu
Bila
ditinjau
dari
Pengetahuan di zaman modern dewasa
perkembangannya, olahraga sepak bola
ini
di
benar-benar
dengan
cepat
telah dan
berkembang
Indonesia
telah
mengalami
mengagumkan,
perkembangan seperti halnya olahraga
lebih-lebih ilmu pengetahuan yang
lain. Peningkatan olahraga sepak bola
berhubungan dengan teknologi dan
bukan saja merupakan dambaan dari
industri.
dengan
para pemain dan kalangan olahraga
diketemukannya beberapa alat canggih
saja, tetapi juga masyarakat luas pada
yang dapat membantu menyelesaikan
umumnya.
Tetapi
pekerjaan manusia, misalnya mesin
kenyataannya
?.
industri robot dan komputer.
olahraga sepak bola tertinggal jauh
Hal
ini
terbukti
bagaimana
Ternyata
prestasi
Sehubungan dengan kenyataan
apabila dibandingkan dengan negara-
tersebut di atas, terjadi pula pada dunia
negara Eropa dan Amerika Latin,
olahraga,
yang
memerlukan
ilmu
bahkan untuk bersaing di tingkat Asia
teknologi
dalam
kita belum mampu berbuat banyak dan
memecahkan masalah-masalah yang
paling hanya mampu di tingkat Asia
ada
Tenggara.
pengetahuan
untuk
dan
mencapai
peningkatan
prestasi. Permasalahan makin timbul
Untuk
mengejar
ketinggalan
apabila ikut berkecimpung di dalam
tersebut, berbagai macam usaha telah
olahraga prestasi. Makin tinggi prestasi
dilakukan
yang dicapai, makin kompleks pula
peningkatan
masalah
dilakukan
yang
dihadapi.
Dalam
PSSI, mutu PSSI,
mulai
dari
usaha
telah
mulai
dari
olahraga sepak bola banyak sekali
peningkatan mutu pelatih, pemilihan
masalah-masalah
timbul,
pemain, bahkan sarana dan prasarana,
sehingga hal ini banyak mengundang
perbaikan gizi setiap pemain, bahkan
orang-orang yang berkecimpung dalam
sampai
dunia
belajar dan berguru olahraga sepak
olahraga
menyumbangkan
yang
untuk tenaga
ikut maupun
pikirannya demi darma baktinya secara maksimal pada dunia olahraga di
pengiriman
pemain
untuk
bola di negara lain. Di olahraga
Indonesia sepak
sekarang bola
ini telah
memasyarakat, karena olahraga ini AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mudah dimengerti dan tidak perlu
olahraga memerlukan persyaratan fisik
mengeluarkan banyak biaya. Untuk
yang berbeda.
dapat bermain sepak bola orang hanya
Seperti permainan sepak bola,
memerlukan bola dan sebidang tanah
bila seorang pemain ingin mencapai
kosong
Tetapi
prestasi yang tinggi, maka pemain
persoalannya tidak cukup sampai di
tersebut perlu mempunyai persyaratan
situ, untuk mencapai prestasi
sepak
fisik yang mendukung, karena bermain
harapkan
sepak bola kekuatan dan tenaga yang
bola
untuk
yang
lapangan.
seperti
kita
bersama tentunya banyak faktor yang
besar
untuk
akan mempengaruhi P.O. Astran dan
melompat, menyundul, dan menendang
K. Rodahl berpendapat bahwa, prestasi
bola dalam usahanya memasukkan bola
kerja fisik termasuk olahraga sepak
ke gawang lawan guna mencapai
bola di tentukan juga oleh :
kemenangan. Menurut Antonio Dal
a. Faktor intern: meliputi keturunan,
Monte menyebutkan ada lima ciri yang
jenis kelamin, umur, dimensi tubuh
diperlukan
dan
prestasi
tingkat
kesehatan.
Faktor
psikologis terutama sikap, motivasi dan keinginan berprestasi.
Cuaca,
dingin,
polusi
Iklim, udara,
untuk
dalam
berlari,
menghasilkan
olahraga,
ciri-ciri
tersebut adalah : 1. Antropetri:
b. Faktor eksteren: (1) Lingkungan meliputi:
bergerak,
panas suara,
meliputi
besarnya, bentuknya serta isi dari struktur tubuh. 2. Organik
dan
fungsional,
kebersihan dll. (2) Latihan dan
yaitu kemampuan terbesar
penyesuaian
medan.
(3)
dari
pekerjaan:
yaitu
intensitas,
Sifat
kemampuan
serta komponen-komponen,
lamanya, teknik irama dan jadwal
misalnya
kerja (Winarno, 1989:3).
pernafas-an
Secara fisiologis antara faktor intern dan faktor ekstern mempuyai pengaruh terhadap
perkembangan
tubuh,
badan
fungsi
jantung, ,
dan
sebagainya. 3. Mekanis: meliputi kekuatan otot, ketahanan, kecepatan
sehingga kedua pengaruh ini sangat
dalam
menentukan
ketegangan otot badan dan
kondisi fisik
dalam
peningkatan
yang baik
akan
menunjang kesempurnaan gerak dan teknik,
walaupun
masing-masing
AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
mening-katkan
tungkai. 4. Distribusi
dan
substansi
tertentu misalnya enzim. simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
5. Psikologis kemampuan tekanan
adalah
kekurangan yang ada, sehingga prestasi
bertahan
yang tinggi dalam cabang olahraga
adalah
sepak bola dapat dicapai. Karena
jiwa
kemampuan
bertahan
prestasi
yang
diperoleh
seseorang
terhadap tekanan jiwa yang
pemain selain
beraneka
yang diperoleh seorang pemain selain
ragam
serta
mengangkat prestasi
khusus sehubungan dengan
mengangkat
derajat
juga
latihan dan pertandingan.
mengharumkan nama bangsa , juga
(Dwiyogo, 1989:9)
dapat ikut serta dalam mensukseskan
Dari pendapat di atas, kita dapat
gerakan
olahraga
khususnya
ikut
menyimpulkan bahwa untuk mencapai
berusaha untuk mencapai prestasi yang
prestasi yang tinggi dalam olahraga
tinggi dalam persepakbolaan nasional.
seseorang pemain tidak hanya dituntut dalam persiapan fisik dan teknik saja,
II.
tetapi juga dituntut persiapan mental.
A. Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
Mirnawati R Sukarsah menyatakan bahwa,
“Faktor
tercapainya
yang
prestasi
menunjang
yang
Setiap aktivitas penelitian perlu metode yang tepat untuk digunakan.
optimal
Sebab pada prinsipnya tidak semua
bukanlah faktor-faktor teknik saja,
metode sesuai dengan penelitian yang
tetapi juga faktor psikologis” (PIO
dikerjakan. Setiap metode yang dipilih
Koni Pusat, 1987:87). Ketiga faktor
di samping merupakan atau teknik
antara fisik, teknik, taktik dan mental
untuk
ini dapat membentuk pemain
sepak
merupakan pedoman dan arah untuk
bola secara utuh, karena ketiga faktor
menentukan maksud serta tujuan yang
ini sangat berkaitan erat dan masing-
hendak dicapai arah penelitian itu
masing tidak berdiri sendiri.
sendiri.
Berdasarkan kenyataan ilmiah penulis
sebagai
orang
yang
memperoleh
Menurut “Metode
data,
juga
Koenjaraningrat,
adalah
cara
atau
jalan
berkecimpung dalam dunia olahraga
sehubungan
merasa terpanggil untuk memecahkan
maka metode menyangkut masalah
masalah yang
suatu
ada dalam
cabang
kerja
dengan upaya ilmiah,
untuk
mendapatkan
olahraga sepak bola dengan jalan
memahami obyek menjadi sasaran ilmu
mengadakan
yang bersangkutan” (Koentjaraningrat,
pendekatan
secara
ilmiah, dengan harapan memperbaiki AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
1977:16). simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam penelitian ini sesuai
tungkai
dengan
kemampuan
dengan tujuan penelitian dan hipotesis
menendang bola dalam permainan
yang telah dirumuskan di atas, maka
sepak bola di MTS Darul Ulum
untuk mengungkapkan permasalahan
Kalinyamatan Jepara”
tersebut,
Hipotesis statistik :
penelitian
ini
bersifat
deskriptis analisis. Disebut diskriptif
H0 : = 0 dan H1 :
pt
karena akan memberikan gambaran-
0
gambaran atau gambaran apa adanya
Hipotesis tersebut diuji dengan dua
tentang
pihak menggunakan kriteria :
hubungan
kekuatan
otot
Terima Ho jika : -t (1 – ½ p ) t
tungkai dan panjang tungkai.
(1- ½ ) III.
HASIL DAN KESIMPULAN
Dalam hal ini Ho ditolak.
1. Uji Hipotesis, “Terdapat hubungan
Dari hasil perhitungan didapatkan t
nyata antara kekuatan otot tungkai
hitung = 3,58 sedangkan t tabel =
dengan kemampuan menendang
0,975 dengan dk 28 = 2,05 maka
bola dalam permainan sepak bola
berdasarkan
di MTS Darul Ulum Kalinyamatan
tersebut di atas dapat disimpulkan
Jepara. Hipotesis statistik :
bahwa hipotesis nol ditolak
H0 : = 0 dan H1 :
menerima hipotesis alternatif.
pt 0
Hipotesis tersebut diuji dengan dua
hasil
perhitungan
dan
2. Uji Hipotesis ketiga (H3)
pihak menggunakan kriteria :
Bunyi hipotesis, “Terdapat
Terima Ho jika : -t (1 – ½ p ) t
hubungan nyata antara panjang
(1- ½ )
tungkai
Dalam hal ini ho ditolak.
menendang bola dalam permainan
Dari hasil perhitungan didapatkan t
sepak bola di MTS Darul Ulum
hitung = 3,87 sedangkan t tabel =
Kalinyamatan Jepara”.
0,975 dengan dk 28 = 2,05 maka
Untuk
berdasarkan
perhitungan
digunakan statistik F dengan dk ( 2
tersebut di atas dapat disimpulkan
: 27) 0,05 = 3,35 maka berdasakan
bahwa hipotesis nol ditolak dan
hasil tersebut dapat disimpulkan
menerima hipotesis alternatif.
bahwa, hipotesis nol ditolak dan
hasil
1. Uji Hipotesis Kedua (H2) Bunyi
hipotesis,
dengan
menguji
kemampuan
hipotesisnya
menerima hipotesis alternatif. “Terdapat
hubungan nyata antara panjang AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kemampuan
KESIMPULAN
menendang
bola
Berdasarkan hasil pengolahan,
dalam permainan sepak bola di
analisa data serta pengujian hipotesis
sekolah sepak bola di MTS Darul
dari pengumpulan data, maka dengan
Ulum Kalinyamatan Jepara, dengan
pengujian pokok dalam penelitian ini
determinasi: 66,32%. Berdasarkan
dapat ditarik beberapa kesimpulan
hal tersebut di atas, maka kekuatan
sebagai berikut :
otot tungkai merupakan salah satu
1. Terdapat hubungan yang posisit
unsur
yang
perlu
diperhatikan
(nyata)
antara kekuatan otot
dalam permainan sepak bola 66,
tungkai
dengan
32%
kemampuan
menendang bola dalam permainan
ditentukan
oleh
panjang
tungkai.
bola siswa kelas VII-E MTS Darul Ulum
Kalinyamatan
Jepara.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
kekuatan
otot
tungkai
merupakan salah satu unsur yang perlu
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Arman Abdoelah. 1981. Olahraga untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Basuki, Edi. 1980. Perbedaan Pengaruh
diperhatikan
dalam
Latihan Teknik Dengan Metode
permainan sepak bola
34,81%
Drill Berpola dan Drill Bebas
ditentukan oleh kekuatan tungkai. 2. Terdapat hubungan yang positif (nyata) antara panjang tungkai dengan kemampuan menendang bola dalam permainan sepak bola di sekolah sepak bola di MTS Darul Ulum Kalinyamatan Jepara, dengan
determinasi:
31,36%.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
kekuatan
otot
tungkai
merupakan salah satu unsur yang perlu
diperhatikan
dalam
permainan sepak bola 31, 36% ditentukan oleh panjang tungkai. 3. Terdapat hubungan yang nyata
Terhadap
Peningkatan
Ketrampilan Bola Voli. Malang. Dwiyogo,
dkk.
1991.
Pengetahuan
Kesegaran Jasmani. Malang. Eric. G. Batty. 1989. Latihan Sepak Bola Metode “Serangan”. Bandung. Hariyono,
dkk.
1990.
Ketrampilan
Bermain Sepak Bola. Malang. Harsono. 1990. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis. Jakarta Sajoto, Mochamad, (1989) Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta. Sukarsah, Minawati. 1987. Pengalaman sebagai Atlit dan Psikologi dalam
antara panjang tungkai dengan AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mengatasi
Hambatan-hambatan
yang bersifat Psikis. Jakarta
Sistim Blok Total Food Ball,
Sudjana. 1989. Metode Statistik. Bandung. Sunarto. 1987. Teknik Sampling. Jakarta. Sutrisno
Hadi.
1998.
Statistik
Nurkancana,
Mencetak Gol. Jakarta. Winarno.ME. 1990. Pengaruh Program
I.
Yogyakarta Wayan
Yusuf, Kadir. 1990. Sepak Bola Indonesia,
Latihan yang diterapkan Pelatih Indonesia
PPN
Sumartana.
1983. Statistik. Jakarta.
Muda
terhadap
Peningkatan Ketrampilan Dasar Bermain Sepak Bola. Malang.
Wiyata TJ. 1988. Pedoman Penulisan Skripsi. Kediri.
AHMAD BAHRUDIN| 11.1.01.09.0685 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||