Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KETAHANAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XII PRODUKSI GRAFIKA SMKN 1 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek
Oleh : MUH. KHAMIDUN MAJID NPM: 11.1.01.09.0727
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KETAHANAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XII PRODUKSI GRAFIKA SMKN 1 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MUH. KHAMIDUN MAJID NPM: 11.1.01.09.0727 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I
: Drs. Setyo Harmono, M.Pd.
Dosen Pembimbing II
: Drs. Slamet Junaidi, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Masalah permainan sepak bola sudah sangat populer dan memasyarakat di Indonesia. Permainan sepak bola sering dipertandingkan baik tingkat daerah, nasional maupun internasional. Ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas memang belum begitu menggembirakan sebab laju perkembangan sepak bola di Indonesia ditinjau dari segi prestasi masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan bahkan dari negara Asia lainnya. Untuk itu dalam usaha untuk mengatasi dan meningkatkan prestasi sepak bola harus menggunakan metode yang sifatnya ilmiah nantinya diharapkan bisa menaikkan prestasi sepak bola di Indonesia. Salah satu teknik dasar bermain sepak bola yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menyundul bola karena menyundul merupakan faktor yang sangat dominan dalam permainan sepak bola. Untuk itu ketahanan otot perut sangat mendukung sekali dalam kemampuan menyundul bola. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara jelas hubungan antara ketahanan otot perut dengan kemampuan menyundul bola pada permainan sepak bola. Hipotesis yang diajukan: “Ada hubungan yang positif antara ketahanan otot perut dengan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola”. Untuk mendapatkan data yang empiris maka penelitian ini menggunakan metode tes dan pengukuran yang juga masuk dalam kategori pengukuran metode deskriptif analisis. Adapun hasil data dari variabel ini menggunakan rumus korelasi dengan orang coba 40 orang yang terdiri dari siswa putra kelas XII Produksi Grafika SMKN 1 Kalinyamatan Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Melalui analisa statistik ditemukan hasil korelasi sebesar rxy = 43,56 dengan demikian koefisien rehabilitas untuk penelitian sebesar rxy = 43,56 masuk dalam kategori tinggi berdasarkan berpedoman dari r tabel N = 40 taraf signifikan 5%=0,312. Dengan demikian r hitung lebih besar dari r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa yang diajukan dapat diterima. Dengan melihat analisa hasil dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara katahanan otot perut dengan kemampuan menyundul bola pada permainan sepak bola. Dan guna menunjang prestasi sepak bola sangat perlu penelitian ini dikembangkan khususnya pada siswa putra kelas XII Produksi Grafika SMKN 1 Kalinyamatan Jepara tahun pelajaran 2014/2015. Kata Kunci : ketahanan, otot perut, kemampuan, menyundul, sepakbola
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Maha
LATAR BELAKANG Pada era reformasi ini sangat dibutuhkan
pekerti
luhur, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, disiplin,
Indonesia yang berkualitas. Untuk itu
beretos kerja, berprofesional,
tunas-tunas bangsa yang dituntut untuk
bertanggung
mampu mengisi pembangunan yang
produktif serta sehat jasmani
sedang digalakkan dalam segala bidang
dan
seperti sekarang ini, sedang sasaran
1993:944).
pembangunan yang sedang kita hadapi
Pendidikan dan olahraga adalah
ini
adalah
pembangunan
daya
berbudi
manusia
saat
sumber
Esa,
pembangunan-
manusia
seutuhnya.
jawab
rohani”
dan (GBHN,
merupakan kebulatan suatu keharusan dalam
proses
pendidikan,
untuk
Pada jaman sekarang ini pendidikan
membina dan mengembangkan fisik
mempunyai
yang
peranan
yang
sangat
kuat.
Tidak
ada
bidang
penting dan dapat menentukan untuk
pendidikan lain yang mampu dan
mencapai
kompeten selain pendidikan olahraga.
pembangunan
nasional.
Karena pendidikan itu pada dasarnya
Dengan demikian dapat
adalah
untuk
bahwa pendidikan olahraga itu bentuk
yang
pendidikan individu dan masyarakat
usaha
mengembangkan
yang
sadar
kepribadian
meluas.
yang
Sesuai dengan dasar pendidikan di
Indonesia,
maka
dapat
dikatakan
digunakan
untuk
meningkatkan kesehatan manusia.
pendidikan
Untuk itu diperlukan usaha-
olahraga di sekolah dasar falsafahnya
usaha
adalah Pancasila dan Undang-Undang
seluruh lapisan masyarakat Indonesia
Dasar
tujuan
di bidang olahraga. Hal ini sesuai dengan isi GBHN 1993, yaitu :
1945.
Sedangkan
peningkatan partisipasi
dari
pendidikan
nasional
adalah
berlandaskan
Pancasila.
Tujuan
“Pembinaan olahraga sebagai
pendidikan nasional menurut GBHN
salah satu upaya peningkatan
1993 adalah :
kwalitas sumber daya manusia
“Pendidikan Nasional bertujuan
diarahkan pada kondisi fisik,
untuk meningkatkan kwalitas
mental,
manusia
Indonesia
Indonesia,
yaitu
rohani,
manusia
dalam
upaya
manusia yang beriman dan
pembentukan
watak
dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang
kepribadian,
disiplin
dan
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sportifitas
serta
pencapaian
lainnya. Hal ini dapat dibuktikan
prestasi yang setinggi-tingginya
dengan
agar dapat meningkatkan citra
tersebut yang dapat mencapai prestasi
dan
dalam
kebangsaan
nasional”
(GBHN 1993:58). Apabila
tercapai,
maka
atlit
dari
negara
kejuaraan-kejuaraan
internasional.
usaha
memasyarakatkan
adanya
untuk
olahraga dapat
telah
diperoleh
Prestasi yang tinggi di bidang olahraga
dapat
digunakan
meningkatkan
keharuman
bangsa.
sehingga memberi kesempatan untuk
Indonesia harus dapat meningkatkan
memilih atlit lebih selektif. Mengingat
prestasi olahraganya, baik di dalam
atlit itu manusia sebagai bahan yang
kejuaraan tingkat nasional maupun
diolah
prestasinya.
kejuaraan yang bersifat internasional.
Maka perlu proses pemilihan atlit yang
Usaha untuk mencapai prestasi yang
berbakat. Karena tidak dapat disangkal
tinggi
lagi bahwa atlit yang berbakat sangat
dimulai dari pendidikan olahraga di
menentukan didalam mencapai prestasi
sekolah dasar yang sedini mungkin
yang lebih tinggi.
atau
Sejalan
dengan
ilmu
dalam
di
itu
bagi
suatu
penggunaan olahraga yang banyak
perkembangan
Untuk
untuk
olahraga
bangsa
hendaknya
perkumpulan-perkumpulan
olahraga di masyarakat.
pengetahuan dan teknologi di bidang
Bertolak dari uraian di atas,
olahraga, sistem pemilihan atlit juga
kenyataan belum mampu menjelaskan
semakin baik. Pada dasarnya istilah
atlit-atlit yang berprestasi di dalam
tersebut
kejuaraan-kejuaraan
dikenal
“Laboratorium
dengan
istilah
bersifat
Dengan
internasional, misalnya olahraga sepak
demikian peningkatan prestasi seorang
bola. Meskipun olahraga sepak bola di
atlit
tes
Indonesia sudah memasyarakat tetapi
sehingga
prestasi yang dicapai para atlit kita
prestasi dibidang olahraga dewasa ini
belum begitu memuaskan seperti yang
merupakan
diharapkan
dapat
laboratorium
Olahraga”.
yang
diketahui tersebut,
hasil
melalui
penelitian
yang
dilakukan secara ilmiah. Sedangkan
oleh
segenap
bangsa
Indonesia.
pendekatan ilmiah pada pembinaan
Hal ini dapat dibuktikan dari
prestasi olahraga terutama dilakukan
data prestasi sepak bola Indonesia pada
oleh negara-negara maju seperti USA,
akhir tahun 1995. Di mana kejuaraan
Inggris, Jerman, dan negara-negara
Sea Games di Chiang Mai Thailand,
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
team sepak bola Indonesia mengalami
penyusun,
kegagalan total dengan tidak mampu
mengadakan
membawa
sekali.
olahraga sepak bola “menyundul bola”
Mengapa sampai terjadi demikian?
pada siswa putra kelas XII Produksi
Tentunya hal ini dapat dimaklumi
Grafika SMKN 1 Kalinyamatan Jepara.
medali
sama
karena pada umumnya para pemain Indonesia
dalam
berlatih
maka
penyusun
penelitian
Usaha
untuk
di
ingin cabang
menguasai
kurang
menyundul bola pada permainan sepak
disiplin dan sistematis baik itu latihan
bola tentunya akan terus lebih baik
teknik, fisik maupun taktik.
apabila ditambah dengan ketahanan
Dalam melatih fisik yang baik
otot perut dari pemain itu sendiri.
menurut Suharno dinyatakan bahwa :
Apabila pemain sepak bola mempunyai
“Berlatih
mengandung
ketahanan otot perut baik, maka untuk
unsur gerak kekuatan, ketahanan/daya
melatih ketrampilan menyundul bola
tahan,
akan lebih mudah. Untuk itu penyusun
fisik
harus
kecepatan,
kelincahan
dan
kekuatan” (Suharno, 1985:5).
akan meneliti hubungan kekuatan otot
Dengan demikian kondisi fisik
perut dengan ketrampilan menyundul
terlatih
unsur-unsur
bola pada permainan sepak bola bagi
tersebut akan mudah mempunyai daya
para siswa putra kelas XII Produksi
tahan yang kuat dan dengan mudah
Grafika SMKN 1 Kalinyamatan Jepara.
yang
dengan
menguasai ketrampilan teknik dasar bermain sepak bola di antaranya : 1. Teknik
menendang
II. bola
(shooting). 2. Teknik
menerima
bola
menyundul
metode
yang
harus
ditempuh
untuk
bola
penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri adalah suatu kegiatan untuk
menggiring
bola
(dribbling).
mengetahui kebenaran yang ilmiah. Pengertian dari metodologi penelitian
5. Teknik menipu bola.
adalah
6. Teknik
menemukan,
menjaga
dan
memudahkan pencapaian suatu tujuan
(heading). 4. Teknik
Pendekatan
penelitian ini merupakan suatu cara
(controlling). 3. Teknik
METODE PENELITIAN
gawang
(Depdikbud 1979:114). Melihat kenyataan di atas dan
menguji
sebagai
usaha
mengembangkan
suatu
pengetahuan
untuk dan atau
penyelidikan.
juga mempertimbangkan kemampuan MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut Sutrisno Hadi dalam
Adapun
pendekatan
yang
bukunya yang berjudul Metodologi
digunakan dalam penelitian ini adalah
Research mengatakan bahwa :
pendekatan kuantitatif, yaitu suatu
“Metodologi adalah suatu cara
usaha memecahkan masalah-masalah
yang
dengan
digunakan
untuk
melakukan suatu cara yang
cara
menganalisa
data
kuantitatif.
didalamnya sudah terkandung urutan-urutannya
dan
tata
caranya.
Singkatnya
metodologi merupakan suatu
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil
Penghitungan
Koefisien
Korelasi
cara proses pekerjaan yang
Untuk menentukan ada atau
mempunyai tujuan baik untuk
tidaknya hubungan antara variabel-
membuktikan
variabel dalam penelitian ini digunakan
pengetahuan
hasil baru
ilmu dalam
teknik
statistik
Korelasi
Product
pengetahuan” (Sutrisno Hadi,
Moment. Hasil perhitungan korelasi
1984:47).
untuk menguji hipotesis melalui uji signifikan r pada taraf signifikasi 5%.
Metode dalam
suatu
yang
dipergunakan harus
antara variabel X (ketahanan otot
berorientasi pada permasalahan yang
perut) dengan variabel Y (kemampuan
akan dipecahkan, maka mustahil hasil
menyundul bola) dalam permainan
penelitian tersebut dapat dikatakan
sepak bola diperoleh koefisien korelasi
signifitif.
sebesar 0,66. Pada taraf signifikasi 5%,
Dalam
penelitian
Dalam penghitungan koefisien korelasi
penelitian
yang
maka N 40 ternyata angka batas
dilaksanakan ini penulis menggunakan
penolakan
metode deskriptif analisis. Studi ini
dinyatakan dalam r tabel sebesar =
bersifat analisis menggambarkan apa
0,312. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya juga memberikan kesimpulan-
harga r hitung sebesar 0,66 jauh lebih
kesimpulan bersifat inferensial dengan
besar dari angka batas penolakan
menggunakan
hipotesis
korelasi
dari
hasil
hipotesis
nol.
nol
Sedangkan
hasil
penelitian. Sedangkan untuk teknik
penghitungan
pengambilan
rxy2 x 100% = 0,66% x 100% =
datanya
penulis
menggunakan test dan pengukuran.
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
koefisien
yang
determinasi
43,56%.
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kemampuan menyundul bola bagi
B. Pengujian Hipotesis Penelitian Hasil-hasil analisis data melalui perhitungan
statistik
selanjutnya
digunakan untuk menguji hipotesis
para siswa putra kelas XII Produksi Grafika SMKN 1 Kalinyamatan Jepara.
yang diajukan dalam penelitian ini
Sedangkan
besarnya
sebagai berikut.
sumbangan dari ketahanan otot
1. Pengujian Hipotesis
perut
Hasil pengujian hipotesis ini
penghitungan
terhadap
menyundul
kemampuan
bola
dapat
dicari
lengkapnya
dengan koefisien determinasi yaitu
terdapat pada lampiran 4. Bahwa
: rxy2 x 100% = 0,662 x 100% =
hasil
43,56% sehingga dapat dikatakan
koefisien
korelasi
antara
variabel X (ketahanan otot perut)
bahwa
dengan variabel Y (kemampuan
memberi pengaruh besar terhadap
menyundul bola) sebesar 0,66 pada
permainan sepak bola pada siswa
taraf signifikan 5% dengan N = 40
putra kelas XII Produksi Grafika
ternyata angka batas penolakan
SMKN 1 Kalinyamatan Jepara.
hipotesis
nol
yang
ketahanan
otot
perut
dinyatakan
Berdasarkan taraf signifikan
dalam r tabel sebesar = 0,312.
5% dengan N = 40 ternyata batas
Ternyata nilai rxy yang kita peroleh
penolakan nol yang dinyatakan
jauh lebih besar dari angka batas
dalam
penolakan
nilai
Ternyata nilai rxy yang kita peroleh
koefisien korelasi yang kita peroleh
jauh lebih besar dari pada angka
dari penyelidikan adalah sangat
batas penolakan hipotesa berarti
signifikan
nilai koefisien korelasi yang kita
nol,
berarti
dengan
demikian
hipotesis nol ditolak.
5%
tabel
sebesar
0,66.
peroleh dari hasil penyelidikan
Berdahsarkan signifikan
r
taraf
kita
menolak
adalah sangat signifikan. Dengan demikian
hipotesa
nol ditolak.
hipotesis nol yang menyatakan
Berdasarkan taraf signifikan 5%
bahwa
kita menolak hipotesa nol yang
ada
hubungan
yang
signifikan antara ketahanan otot
menyatakan
perut
hubungan yang signifikan antara
dengan
kemampuan
bahwa
ketahanan
hubungan yang signifikan antara
kemampuan menyundul bola dalam
ketahanan
permainan
perut
dengan
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
sepak
perut
ada
menyundul bola. Berarti terdapat
otot
otot
tidak
bola.
dengan
Berarti
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terdapat hubungan yang signifikan
ketahanan
otot
perut
dengan
antara ketahanan otot perut dengan
kemampuan menyundul bola dalam
kemampuan menyundul bola dalam
permainan sepak bola bagi para siswa
permainan sepak bola bagi para
putra kelas XII Produksi Grafika
siswa putra kelas XII Produksi
SMKN 1 Kalinyamatan Jepara. Nilai
Grafika SMKN 1 Kalinyamatan
yang diperoleh rxy sebesar = 0,66 lebih
Jepara.
besar dari pada r tabel yaitu sebesar = 0,312.
2. Pengujian Hipotesis 2 Hasil pengujian signifikan dengan uji t untuk harga r yang diperoleh dari tabel penghitungan diatas ternyata harga t hitung =
IV. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1979. Permainan dan Metodik Buku I. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan Guru.
5,416 sedangkan harga t dalam tabel pada 0,05 dan dk = 38 : 0,02. Kriteria pengujian adalah: tolak hipotesis nol jika t hasil penghitungan lebih besar dari pada t tabel berdasarkan dk – (n – 2) pada taraf kepercayaan = 0,05 dari hasil penghitungan didapat nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel sehingga
dapat
dinyatakan Ho
Djawad, dkk. 1981. Dasar Bermain Sepak Bola. Yogyakarta: Intan Pariwara. Eric C. Batly. 1987. Latihan Sepak Bola Metode Baru. Bandung: Pioner Jaya. Fatoni. 1987. Ilmu Coaching Umum Kediri. Kediri: SGON Kediri. John
Dewaney. 1986. Rahasia Para Bintang Sepak Bola. Semarang: Dahana Prize.
ditolak. Kadir Yusuf. 1982. Sepak Bola Indonesia. Jakarta: Gramedia.
KESIMPULAN Setelah mengkaji dari hasil pengolahan data yang diolah melalui
Lukman OT. 1991. Kinesiology. Surabaya: FPOK IKIP Negeri Surabaya.
analisa statistik dari hubungan otot perut dengan kemampuan menyundul
Muhammad Yunus. 1991. Sepak Bola I. Yogyakarta: PT. Roda Jaya.
bola bagi para siswa putra kelas XII Produksi
Grafika
Kalinyamatan
SMKN
Jepara,
maka
1 dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa ada hubungan
yang
positif
Nur Hasan. 1986. Tes dan Pengukuran. Jakarta: Kurnia.
antara
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
Paula Gascoine. 1993. Cara Menyundul Bola. Surabaya: Jawa Pos (Sabtu Pon 27 Maret 1993). simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pendidikan Jasmani. 1994. Kajian Teori: Praktek Pendidikan dan Pembelanjaan Malang: PSSJ Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FIP IKIP Malang. ……………………. 1995. Kajian Teori: Praktek Pendidikan dan Pembelanjaan Malang: PSSJ, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FIP IKIP Malang. …………………… 1998. Statistik II. Yogyakarya: Andy Offset
MUH. KHAMIDUN MAJID | 11.1.01.09.0727 FKIP- Penjaskesrek
Sutrisno Hadi. 1981. Metode Research Jilid II. Yogyakarta: Andy Offset. Wasis Djoko Dwijogo. 1994. Kesegaran Jasmani. Malang: PSSJ Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FIP IKIP Malang Will Coever. 1987. Program Pembinaan Lokal. Jakarta: Gramedia Yoesof Raynes. 1986. Sepak Bola Remaja. Jakarta: PT. Cipta Karya. ………………. 1993. Ketetapan-ketetapan MPR RI Tahun 1993. Surabaya: Bina Pustaka.
simki.unpkediri.ac.id || 11||