Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN DAERAH DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur) SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Jurusan Akuntansi
OLEH : SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA NPM. 11.1.02.01.0161
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2015
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Halaman persetujuan lengkap TTD (scan)
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN DAERAH DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur) SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
[email protected] DRS. Ec. ICHSANNUDIN, M.M DAN SIGIT PUJI WINARKO, S.E, S.Pd, M.Ak UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penyebab keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Alokasi Dana Perimbangan Daerah dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Pertumbuhan Ekonomi merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Sedangkan variabel bebasnya adalah Alokasi Dana Perimbangan Daerah dan Belanja Modal. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan model regresi linier berganda dan tingkat kepercayaan 5%. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi DJPK dan BPS Jatim. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur selama lima tahun yaitu tahun 2009 sampai dengan 2013 yang berjumlah 38 kabupaten/kota. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling yang kemudian didapatkan 10 sampel kabupaten/kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alokasi dana perimbangan daerah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan belanja modal mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa variabel alokasi dana perimbangan daerah dan belanja modal secara simultan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil R Square mendapatkan nilai sebesar 0,543 atau 54,3% yang menunjukkan bahwa besarnya pengaruh alokasi dana perimbangan daerah dan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 54,3%. Sedangkan sisanya sebesar 45,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, dana perimbangan daerah, belanja modal
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
desentralisasi.
LATAR BELAKANG “Pembangunan
merupakan
suatu
Dengan
pengalokasian
adanya
dana
perimbangan,
proses perubahan ke arah yang lebih baik
diharapkan
dalam lingkungan masyarakat (Nasution,
pertumbuhan ekonomi, karena dana ini
2007)”. Oleh karena itu, berbagai kegiatan
cenderung akan menambah aset tetap yang
pembangunan daerah diarahkan kepada
dimiliki pemerintah guna meningkatkan
pembangunan yang merata ke setiap bagian
pelayanan yang lebih baik kepada publik.
dari daerah tersebut, khususnya daerah yang
dapat
Faktor
mempengaruhi
penentu
pentingnya
cenderung masih memiliki kelemahan dalam
pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah
penerimaan pendapatannya.
pengeluaran
Salah satu asas pembangunan daerah
pemerintah.
pertumbuhan
ekonomi
Namun,
tergantung
pada
adalah desentralisasi. Perwujudan adanya
ukuran, kapasitas belanja dan keefektifan
kebijakan
penggunaan belanja modal dalam proses
desentralisasi
tersebut
dapat
dilakukan melalui otonomi daerah. Otonomi
pembangunan.
daerah yang berlaku di Indonesia didasarkan
ditandai dengan meningkatnya produktivitas
pada UU No. 22 Tahun 1999 tentang
dan
Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun
sehingga terjadi perbaikan kesejahteraan.
1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Kenyataan yang terjadi dalam pemerintah
Pemerintah Pusat dengan Daerah. Kedua
daerah
undang-undang
dasar
pertumbuhan ekonomi tidak selalu diikuti
pelaksanaan desentralisasi secara nyata di
dengan peningkatan belanja modal, hal
Indonesia pada Januari 2001. Kemudian
tersebut dapat dilihat dari kecilnya jumlah
undang-undang
belanja modal yang dianggarkan dengan
tersebut
menjadi
tersebut
diamandemen
menjadi UU No. 32 Tahun 2004 dan UU
Pembangunan
pendapatan
saat
ini
ekonomi
perkapita
adalah
penduduk
peningkatan
total anggaran belanja daerah.
No. 33 Tahun 2004 yang menjadi salah satu
Salah satu upaya pemerintah daerah
poin penting dalam perjalanan kebijakan
untuk meningkatkan kemandirian daerah
desentralisasi fiskal di Indonesia.
adalah
Dalam
pelaksanaan
kewenangan
dengan
pertumbuhan
mengoptimalkan
ekonomi
daerah
melalui
pemerintah daerah, pemerintah pusat akan
perbaikan
sektor-sektor
yang
dianggap
mentransfer
produktif,
terutama
sektor
publik.
dana
perimbangan.
Dana
perimbangan adalah salah satu sumber
Peningkatan pembangunan infrastruktur di
pendanaan dari pendapatan APBN yang
sektor publik dipandang perlu dilakukan,
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
karena hal tersebut akan meningkatkan
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
pertumbuhan
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
ekonomi
di
daerah.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
“Pertumbuhan
ekonomi
ialah
proses
II. METODE
kenaikan output yang terus menerus dalam jangka
panjang.
Pertumbuhan
Berdasarkan
data
pemerintah
ekonomi
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur
tersebut merupakan salah satu indikator
periode 2009-2013, diketahui total populasi
keberhasilan pembangunan (Sukirno dalam
data adalah sebanyak 38 kabupaten/kota,
Nelly dalam Permana, 2013)”.
yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
Dalam penelitian ini sampel yang
disimpulkan bahwa pemerintah daerah harus
diambil menggunakan metode probability
mampu
meningkatkan
sampling (pengambilan sample secara acak)
ekonomi
dengan
pertumbuhan
baik
juga
dengan teknik simple random sampling.
mengoptimalkan pelayanan kepada publik.
“Simple random sampling adalah teknik
Dengan adanya peningkatan, penambahan
pengambilan anggota sampel dari populasi
dan perbaikan infrastruktur yang ada oleh
yang
pemerintah
akan
memperhatikan strata yang ada dalam
memacu pertumbuhan perekonomian di
populasi itu (Sugiyono, 2013:120)”. Cara
daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah akan
pengambilan sampel dengan random ada
merangsang
tiga cara, yaitu (Sugiyono, 2013:120):
daerah,
dan
diharapkan
meningkatnya
pendapatan
penduduk di daerah yang bersangkutan,
dilakukan
a.
seiring dengan meningkatnya pendapatan asli daerah. Dengan kata lain, pembangunan berbagai fasilitas ini akan berujung pada b.
peningkatan kemandirian daerah. Untuk
dapat
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, maka perlu diketahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi,
seperti
dana
perimbangan dan belanja modal. Atas dasar itulah
maka
penulis
“PENGARUH
ALOKASI
PERIMBANGAN BELANJA
memilih
DAERAH
MODAL
PERTUMBUHAN
judul DANA DAN
TERHADAP
EKONOMI
(Studi
Kasus pada Pemerintah Kabupaten/Kota
c.
secara
acak
tanpa
Undian (digoncang seperti arisan), adalah pengambilan sampel dengan cara memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk menjadi anggota sampel. Ordinal (angka kelipatan), adalah cara pengambilan sampel dengan kelipatan dua, kelipatan tiga dan seterusnya. Randomisasi, adalah pengambilan sampling melalui tabel bilangan random.
Berdasarkan kriteria tersebut, penulis memilih metode undian dan mendapatkan 10 sampel yang terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota selama kurun waktu lima tahun (2009-2013). Jadi jumlah anggota sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 10 x 5 = 50 data.
Provinsi Jawa Timur)”.
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang
Teknik Dokumentasi
dengan melihat grafik histogram. (Ghozali, 2011:160-211).
Yaitu di mana data yang diambil
Selain itu, analisis
Teknik
pengumpulan
data
digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
b.
penulis berasal dari sumber data
grafik
sekunder
dengan
dengan
melihat
mengumpulkan, mencatat dan
normal
probability
mengolah data yang berkaitan
yang
dengan penelitian.
distribusi kumulatif dari
Studi Kepustakaan
distribusi normal.
Pengumpulan data dengan jalan
dapat
dilakukan
plot
membandingkan
2.) Analisis Statistik
menyalin dan mengutip obyek
Uji statistik yang
penelitian, menggali informasi
dapat
kepustakaan atau hasil penelitian
menguji
lain termasuk hasil penelitian
residual adalah uji statistik
terdahulu sebagai sumber yang
non
berhubungan
dengan
Kolmogorov-Smirnov
permasalahan
yang ada dan
bersifat teoritis.
digunakan
untuk
normalitas
parametrik
(K-S). b.
Uji Autokorelasi “Tujuannya
A. Jenis Analisis
adalah
untuk menguji apakah dalam
1. Uji Asumsi Klasik a.
grafik
metode
regresi
linier
ada
Uji Normalitas
korelasi
Uji normalitas ini bertujuan
pengganggu pada periode t
untuk mengetahui apakah data
dengan kesalahan pengganggu
yang
pada periode t-1 (sebelum)
digunakan
terdistribusi
secara
telah normal.
antara
kesalahan
(Ghozali, 2011:110)”.
Ada dua cara untuk mendeteksi
Untuk
mendeteksi
apakah residual berdistribusi
autokorelasi dapat dilakukan
normal atau tidak, yaitu:
uji
1.) Analisis Grafik
(DW
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
statistik
Durbin-Watson
test)
dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05.
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c.
Uji Multikolinearitas
variabel bebas terhadap variabel
Bertujuan
untuk
terikat. Adapun model regresi linier
menguji apakah dalam suatu
berganda yang digunakan untuk
model
menguji hipotesis dalam penelitian
regresi
ditemukan
adanya korelasi antarvariabel
ini
independen. Selain itu juga
persamaan: Y = α + β1x1 + β2x2 + e
bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan
dapat
dengan
3. Pengujian Hipotesis a.
Pengujian Parsial (Uji t)
keputusan mengenai pengaruh
Tujuannya adalah untuk
pada uji parsial masing-masing
mengetahui
variabel.
masing-masing variabel bebas
Untuk mendeteksi ada
dalam model regresi dapat
apakah
mempengaruhi variabel terikat
atau tidaknya multikolinearitas
d.
digambarkan
secara signifikan. b.
Pengujian Simultan (Uji F)
dilihat dari tolerance value dan
Tujuannya adalah untuk
nilai Variance Inflation Faktor
menunjukkan apakah semua
(VIF).
variabel
Uji Heteroskedastisitas
dimasukkan
Bertujuan
bebas
yang
dalam
model
untuk
mempunyai pengaruh secara
menguji apakah dalam model
bersama-sama atau simultan
regresi terjadi ketidaksamaan
terhadap variabel terikat.
varians dari residual suatu pengamatan
ke
Koefisien Determinasi (R2)
pengamatan
Pengujian
Koefisien
Determinasi (R2) digunakan
yang lain. Salah satu cara yang dapat
c.
digunakan
untuk
untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel
mengetahui ada atau tidaknya
bebas
yang
akan
diteliti
gejala
heteroskedastisitas
terhadap variasi naik turunnya
adalah dengan melihat pada
variabel terikat. Nilai koefisien
grafik scatterplot.
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤
2. Analisis Regresi Linier Berganda Bertujuan
1).
untuk
memprediksi kekuatan pengaruh
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
telah
III. HASIL DAN KESIMPULAN
normal.
A. HASIL 1.
2.) Analisis Statistik
Hasil Uji Asumsi Klasik a.
berdistribusi
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji
1.) Analisis Grafik
SPSS, nilai signifikan
Berdasarkan hasil uji
kedua
SPSS dimana grafik
tersebut sebesar 0,175
histogram
yang lebih besar dari
memberikan
pola
variabel
taraf signifikan 0,05.
distribusi yang puncak
Maka
kurvanya berada tepat
bahwa
pada titik nol dan
terdistribusi normal
membagi
menunjukan data
atau
mempunyai sisi yang
b. Uji Autokorelasi
sama, tidak menceng
Berdasarkan
ke kiri dan ke kanan,
SPSS, nilai uji Durbin
yang artinya adalah
Watson (DW test) sebesar
data
2,022 dan batas atas (du)
berdistribusi
hasil
uji
normal.
sebesar 1,628. Sehingga 4
Sedangkan
– du = 4 – 1,628 = 2,372.
berdasarkan hasil uji
Pengambilan
SPSS dimana grafik
tidak adanya autokorelasi
normal
probability
jika nilai du < d < 4 – du.
menunjukkan
Dengan demikian 1,628 <
bahwa data menyebar
2,022 < 2,372, sehingga
disekitar
garis
dapat dinyatakan bahwa
diagonal
dan
plot
pada
keputusan
persamaan tidak
regresi
mengikuti arah garis
tersebut
terdapat
diagonal, menunjukan
gejala autokorelasi.
pola distribusi normal. Berdasarkan
kedua
c.
Uji Multikolinearitas
grafik tersebut dapat
Berdasarkan
dilihat
SPSS
bahwa
data
dapat
bahwa
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
kedua
hasil
uji
diketahui variabel
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memiliki tolerance value >
dan belanja modal (x2)
0,1 dan nilai VIF < 10.
diasumsikan sama dengan
Sehingga
0
dapat
maka
pertumbuhan
disimpulkan bahwa tidak
ekonomi adalah sebesar
terjadi
3,370.
gejala
multikolinearitas.
b.
β1 = 0,004 : artinya apabila alokasi dana perimbangan daerah (x1) naik 1 (satu)
d. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan
hasil
uji
satuan dan belanja modal
SPSS
yang
ditujukkan
(x2)
oleh
grafik
scatterplot
pertumbuhan
terlihat bahwa titik-titik menyebar serta
secara
tidak
maka ekonomi
akan naik sebesar 0,004.
acak
c.
β2 = -0,002 : artinya
menujukkan
apabila belanja modal (x2)
pola tertentu, tersebar baik
naik 1 (satu) satuan dan
di atas maupun di bawah
alokasi dana perimbangan
angka 0 pada sumbu Y.
daerah (x1) tetap maka
Hal ini menunjukan bahwa
pertumbuhan
tidak
akan turun sebesar 0,002.
terjadi
gejala
heteroskedastisitas
ekonomi
pada
penelitian ini.
3.
Pengujian Hipotesis a.
2.
tetap
Pengujian Parsial (Uji t)
Hasil Analisis Regresi Linier
Berdasarkan
Berganda
SPSS
Berdasarkan hasil uji SPSS,
sebagai berikut:
maka didapatkan persamaan
1.) Untuk Alokasi Dana
regresi linier berganda sebagai
Perimbangan Daerah
berikut: Y = 3,370 + 0,004x1 -
(x1)
0,002x2 + e
Nilai thitung = 6,635 >
Persamaan
tersebut
α
=
apabila
3,370
diperoleh
uji hasil
ttabel = 2,012 atau nilai sig. = 0,000 < 0,05
mempunyai makna bahwa: a.
hasil
:
artinya
alokasi
dana
perimbangan daerah (x1) SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
maka
H1
diterima,
artinya alokasi dana perimbangan
daerah
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(x1)
secara
parsial
pertumbuhan
mempunyai pengaruh yang
ekonomi
(Y).
signifikan
c.
Koefisien
terhadap pertumbuhan
(R2)
ekonomi (Y).
Dari
2.) Untuk Belanja Modal
Determinasi
hasil
uji
SPSS
diketahui nilai R Square =
(x2)
0,543 yang menunjukkan
Nilai thitung = -3,498 >
bahwa besarnya pengaruh
ttabel = 2,012 atau nilai
alokasi dana perimbangan
sig. = 0,001 < 0,05
daerah (x1) dan belanja
maka
modal
H1
diterima,
(x2)
terhadap
artinya Belanja Modal
pertumbuhan ekonomi (y)
(x2)
parsial
adalah sebesar 54,3%. Hal
mempunyai pengaruh
ini menunjukkan bahwa
yang
masih
secara
signifikan
ada
terhadap pertumbuhan
variabel
ekonomi (Y).
45,7%
pengaruh
lain
sebesar yang
mempengaruhi b.
Pengujian Simultan (Uji F)
pertumbuhan
Berdasarkan
tetapi tidak diteliti dalam
SPSS
hasil
diketahui
uji
bahwa
ekonomi
penelitian ini.
nilai Fhitung sebesar 27,869 dan nilai sig. sebesar 0,000
B. KESIMPULAN
dengan taraf signifikansi
Penelitian
ini
bertujuan
5%. Maka Fhitung = 27,869
untuk menganalisis pengaruh antara
> Ftabel (2,47) = 3,20 atau
alokasi dana perimbangan daerah
nilai sig. = 0,000 < 0,05
dan
H1 diterima. Pengujian ini
pertumbuhan
menunjukkan
bahwa
pemerintah kabupaten/kota Provinsi
alokasi dana perimbangan
Jawa Timur. Berdasarkan hasil
daerah (x1) dan belanja
penelitian
modal (x2) secara simultan
sebelumnya, maka dapat diambil
mempunyai pengaruh yang
kesimpulan sebagai berikut:
signifikan
belanja
modal
terhadap
ekonomi
dan
pada
pembahasan
terhadap
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1.
Secara parsial, alokasi dana perimbangan mempunyai
daerah pengaruh
yang
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pemerintah
pada
kabupaten/kota
Provinsi Jawa Timur. 2.
Secara parsial, belanja modal mempunyai
pengaruh
yang
negatif dan signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi pemerintah
Alokasi
kabupaten/kota
daerah
dana dan
perimbangan
belanja
modal
secara simultan mempunyai pengaruh
yang positif
signifikan
pemerintah
dan
terhadap
pertumbuhan ekonomi
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan. (www.djpk.depkeu.go.id). Data Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Diakses pada 29 Maret dan 20 Juni 2015. Ghozali. Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
pada
Provinsi Jawa Timur. 3.
Dipublikasikan. Pontianak: Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.
pada
kabupaten/kota
Provinsi Jawa Timur.
IV. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. (www.jatim.bps.go.id). Data Laporan PDRB Kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur. Diakses pada 18 Juni dan 22 September 2015. Budiono. 1994. Teori Pertumbuhan Ekonomi Edisi 1. Jogjakarta: BPFE. Butar, Stepanus Jacson Butar. 2012. Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ilmiah.
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Iskandar, Maolana Amin. 2012. Pengaruh Belanja Modal, Dana Perimbangan dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah pada Pemerinntah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. Skripsi. Dipublikasikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Jogiyanto. 2012. Metodologi Penelitian Baru. Jogjakarta: BPFE. Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Makruf, Dikko Alrakhman. 2009. Public Administration. Skripsi. Dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia. Munawar. 2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Perilaku simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sikap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang. Makalah disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X Makasar. Makasar. 23-26 Agustus 2006. Nasution, Zulkarimen. 2007. Komunikasi Pembangunan (Pengenalan Teori dan Penerapannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nordiawan, Dedi. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006 Pasal 22 Ayat (1) dan Pasal 53Ayat (1) tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.02 Tahun 2011 tentang Klasifikasi Anggaran. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2004 tentang Dana Perimbangan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Permana, Deva Yoga. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. Skripsi. Dipublikasikan. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah. Prakarsa, Febrian Dwi. 2014. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pengeluaran Pemerintah Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus di Kabupaten/Kota Jawa Timur tahun 2008-2012). Jurnal Ilmiah. Dipublikasikan. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Prof. Dr. Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Undang-Undang No. 18 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2004 Pasal 1 Ayat (19) tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Widjaja, Prof. Drs. HAW. 2002. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Permanasari, Windha Amiga. 2013. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2011). Artikel. Dipublikasikan. Surakarta: Fakultas
SELVIA AYU DYAH WAHYUNITA | 11.1.02.01.0161 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 13||