SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH MODEL ARTIKULASI DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI, DILIHAT, ATAU DIDENGAR PADA SISWA KELAS III SDN KAMPUNGBARU 1 KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

OLEH :

NUR ALFI LAILI NPM: 11.1.01.10.0254

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONISIA UN PGRI KEDIRI 2016

Nur Alfi Laili | 11.1.01.10.0154 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 1||








PENGARUH MODEL ARTIKULASI DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI, DILIHAT, ATAU DIDENGAR PADA SISWA KELAS III SDN KAMPUNGBARU 1 KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI Nur Alfi Laili 11.1.01.10.0254 FKIP - PGSD [email protected] Dr. Zainal Afandi, M.Pd. dan Drs. Agus Budianto, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan peneliti, bahwa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang masih didominasi oleh peran guru. Serta kegiatan pembelajaran yang selalu menggunakan metode ceramah saja tanpa adanya penggunaan media pembelajaran. Sehingga suasana belajar menjadi kurang menarik dan membosankan. Siswa hanya mendengarkan tanpa diberikan kesempatan untuk ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang cenderung rendah. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Adapun desain yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan quasi eksperimen design yaitu dengan rancangan pre test-post test dengan kelompok pembanding tak acak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas III SDN Kampungbaru 1 yakni kelas III A sebagai kelas kontrol berjumlah 22 siswa dan kelas III B sebagai kelompok eksperimen berjumlah 22 siswa dengan total keseluruhan 42 siswa. Instrumen yang digunakan berupa perangkat pembelajaran dan tes. Analisis data yang digunakan adalah uji t. Berdasarkan hasil penelitian ini rata-rata nilai post test kelompok kontrol yaitu 79,68, sedangkan hasil dari rata-rata nilai post test kelompok eksperimen yaitu 85,18. Berdasarkan pengujian uji-t menggunakan independent sample t test maka diperoleh (2-tailed) 0.004 berarti lebih kecil dari 0.05 (0.004 < 0.05) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa ada perbedaan rata-rata antara kedua test (post test kelompok kontrol dan post test kelompok eksperimen) yaitu lebih tinggi nilai post test kelompok eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran artikulasi didukung media visual terhadap kemampuan menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar pada siswa kelas III SDN Kampungbaru 1 Tahun 2015. Kata kunci: model artikulasi, media visual, kemampuan menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.




rekaman informasi yang diperoleh sesuai

I. LATAR BELAKANG Pendidikan

faktor

dengan kemampuan individu peserta

pribadi

didik. Melalui proses pembelajaran yang

tersebut,

dinamis diharapkan akan tercapai suatu

pendidikan perlu mendapat perhatian

bentuk komunikasi lisan antara peserta

baik dalam usaha pengembangan maupun

didik dengan peserta didik yang terpola

peningkatan mutu pendidikan, sebab

melalui

keterampilan

dengan sistem pendidikan yang baik

berbicara,

membaca,

diharapkan muncul generasi penerus

sehingga suasana pembelajaran terhindar

bangsa yang berkualitas dan mampu

dari kejenuhan. Bahasa sebagai peranan

menyesuaikan

hidup

penting

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan

utama

dalam

manusia.

merupakan

pembentukan

Menyadari

hal

diri

Dalam

untuk

upaya

dalam

menyimak, dan

menulis

kehidupan

bahasa,

manusia.

seseorang

dapat

meningkatkan

menyampaikan ide, pikiran, perasaan,

kualitas pendidikan, maka diperlukan

atau informasi kepada orang lain, baik

berbagai

secara lisan maupun tulisan.

terobosan,

pengembangan

baik

kurikulum,

dalam inovasi

Tujuan mata pelajaran Bahasa

pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan

Indonesia di SD, yaitu: 1) menjadikan

prasarana

peserta didik mampu

pendidikan.

Untuk

berkomunikasi

meningkatkan hasil belajar siswa, maka

sesuai dengan etika yang berlaku baik

guru

secara lisan maupun tulis, 2) membuat

dituntut

untuk

membuat

pembelajaran menjadi lebih inovatif yang

peserta didik

mendorong siswa dapat belajar secara

bangga menggunakan Bahasa Indonesia

optimal baik belajar secara mandiri

sebagai bahasa persatuan dan bahasa

maupun pembelajaran didalam kelas.

negara, 3) menumbuhkan kemampuan

Penggunaan metode

ataupun model-

peserta didik untuk memahami Bahasa

model pembelajaran sangat diperlukan

Indonesia dan menggunakannnya dengan

dan sangat mendesak terutama dalam

tepat

menghasilkan model pembelajaran baru

menumbuhkan minat peserta didik untuk

yang dapat memberikan hasil belajar

menggunakan

yang lebih baik, peningkatan efisiensi

meningkatkan kemampuan intelektual,

dan efektivitas pembelajaran menuju

serta kamatangan emosianal dan sosial,

pembaharuan. Peserta didik ikut terlihat

5)

secara

menikmati

langsung

untuk

menyerap

informasi dan menyatakan kembali hasil Nur Alfi Laili | 11.1.01.10.0254 FKIP - PGSD

untuk

membuat

sastra

mau

menghargai

berbagai

tujuan,

Bahasa

peserta

dan

4)

Indonesia,

didik

dapat

dan memanfaatkan karya

untuk

memperluas

wawasan,



memperhalus

budi

meningkatkan

pekerti,

pengetahuan

serta

disampaikan oleh guru karena munculnya

dan

rasa bosan dengan model pembelajaran

kemampuan berbahasa, 6) menjadikan

yang

peserta didik untuk dapat menghargai dan

didominasi oleh guru dan siswa pandai

membanggakan sastra Indonesia sebagai

saja, sedangkan siswa yang kurang

khazanah budaya dan intelektual manusia

pandai cenderung bersifat pasif, 2) siswa

Indonesia.

tidak menyukai Bahasa Indonesia karena

Segala aktivitas manusia yang

monoton

menganggap

yaitu

lebih

banyak

pelajaran

yang

diungkapkan dengan berbagai cara itu

membosankan. Hal ini jika dibiarkan

mengandung suatu makna dan tujuan.

terus menerus akan mengakibatkan tidak

Begitu juga bahasa yang dituangkan

tercapainya tujuan pembelajaran seperti

dalam bentuk lisan merupakan curahan

yang diharapkan.

ide, perasaan, pendapat yang dirangkai

Model

Artikulasi

melalui kata-kata, untuk meningkatkan

model

kemampuan

peserta

didik

dalam

berlangsung layaknya pesan berantai.

komunikasi

secara

lisan

dapat

Artinya, apa yang telah diberikan guru

diupayakan dengan berbagai strategi.

wajib

Media visual adalah penyajian

pembelajaran

merupakan

diteruskan

menjelaskannya

yang

proses

siswa pada

dengan pasangan

secara visual yang menggunakan titik-

kelompoknya (Miftahul Huda, 2013:

titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-

263).

tulisan, atau simbol visual lain dengan maksud

untuk

Dengan

menggunakan

model

menggambarkan,

pembelajaran Artikulasi didukung media

merangkum suatu ide, dan data atau

visual, siswa kelas III diharapkan dapat

kejadian. Hal ini disebabkan bahwa

menumbuhkan kemampuan menceritakan

visualisasi

menggambarkan

peristiwa yang pernah dialami, dilihat,

hakikat suatu pesan dalam bentuk yang

atau didengar dan menciptakan situasi

menyerupai keadaan yang sebenarnya

pembelajaran

atau realita.

sehingga dapat memotivasi siswa untuk

mencoba

Berdasarkan hasil observasi pada

yang

menyenangkan

aktif dalam proses pembelajaran.

siswa kelas III SDN Kampungbaru 1,

Tujuan

ini

mengetahui

ada

adalah

dalam

tidaknya pengaruh penggunaan model

pembelajaran

Bahasa

Untuk

penelitian

terdapat beberapa kendala yang dihadapi proses

(1)

dari

Indonesia. Salah satunya adalah 1) siswa

pembelajaran

kurang

kemampuan menceritakan peristiwa yang

memperhatikan


materi

yang

Artikulasi

terhadap



pernah dialami, dilihat, atau didengar

B. Jenis Penelitian

pada siswa kelas III SDN Kampungbaru

Berdasarkan

permasalahan

1 Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

dan rumusan

(2) Untuk mengetahui ada tidaknya

yang dikemukakan, maka penelitian

pengaruh

ini dikategorikan sebagai penelitian

penggunaan

model

masalah

penelitian

pembelajaran Artikulasi didukung media

kuantitatif

eksperimental,

visual

penelitian

yang dilakukan

terhadap

menceritakan

kemampuan

peristiwa

yang

pernah

menerapkan

yaitu dengan

suatu perlakuan

dialami, dilihat, atau didengar pada siswa

dianalisis

kelas

mendapatkan hasil dan kesimpulan.

III

SDN

Kampungbaru

1

Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. (3)

Untuk

data untuk

C. Tempat Penelitian

membuktikan

perbedaan

Penelitian ini dilaksanakan di

penggunaan

model

SDN Kampungbaru 1, Kecamatan

pengaruh pembelajaran

Artikulasi

tanpa

menggunakan media dibanding dengan model pembelajaran Artikulasi didukung media

berdasarkan

dan

visual

menceritakan

terhadap peristiwa

Kepung,

tahun

ajaran 2015. D. Sampel Penelitian

kemampuan yang

Kabupaten Kediri

Sampel adalah bagian dari

pernah

jumlah dan karakteristik yang dimiliki

pada

oleh populasi tersebut (Sugiyono,

siswa kelas III SDN Kampungbaru 1

2010: 118). Sampel dari penelitian ini

Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

adalah siswa Kelas III A dan kelas

dialami, dilihat, atau didengar

III B

A. Identifikasi Variabel penelitian

Bebas:

ini

Metode

Model

dengan

dilakukan

menggunakan

metode

visual.

psikomotor

2. Variabel Tergantung : Kemampuan

pernah

dialami,

didengar.

dilihat

data

ini

eksperimen

peristiwa

pengumpulan

dalam penelitian

pembelajaran artikulasi dan media

menceritakan

kelas

E. Metode Pengambilan Data

identifikasi variabel adalah : 1. Variabel

masing-masing

terdiri dari 22 siswa.

II. METODE PENELITIAN

Dalam

yang

melalui

meningkatkan

hasil

siswa

belajar untuk

kemampuan

yang

menceritakan peristiwa yang pernah

atau

dialami, dilihat atau didengar. Metode

pengambilan

data

yang dilakukan dalam penelitian ini Nur Alfi Laili | 11.1.01.10.0254 FKIP - PGSD



menggunakan

teknik

chulester

1. Memberikan

pre

test

pada

random sampling, karena pengambilan

kelompok

eksperimen

daan

sampelnya tidak dilakukan acak tetapi

kelompok

kontrol

untuk

kelompok (random).

mengetahui kemampuan awal pada

Adapun

desain

dilakukan

dalam

penelitian

ini

yang

pelaksanaan

menggunakan quasi

kegiatan pembelajaran. 2. Memberikan

perlakuan

pada

masing-masing kelompok, dimana

eksperimen design dengan rancangan

kelompok

pre test-post test dengan kelompok

pembelajaran menggunakan model

pembanding tak acak. Yaitu penelitian

Artikulasi dengan media visual

yang dilakukan dengan melakukan tes

sedangkan

awal

diberikan

yang

kemudian

diberikan

eksperimen

diberikan

kelompok

kontrol

pembelajaran

perlakukan kepada subyek pada dua

menggunakan

kelompok dan selanjutnya dilakukan

tanpa menggunakan media visual.

tes lagi menggunakan alat yang sama.

3. Memberikan post test pada masing-

Metode dalam

pengumpulan data

penelitian

dengan

ini

dilakukan

menggunakan

eksperimen gambar

masing kelompok. F. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah

visualisasi

pengolahan data yang berasal dari

meningkatkan

data yang yang telah diperoleh dari

kemampuan menceritakan peristiwa

berbagai

yang pernah dialami, dilihat atau

terkumpul

didengar.

metode

Visualisasi digunakan dalam menggunakan contoh

gambar

Artikulasi

metode

melalui untuk

model

gambar penelitian

yang

sumber

yang

dengan tertentu

telah

menggunakan sehingga

dapat

dipakai untuk menarik kesimpulan.

ini

Dalam penelitian ini metode

print out beberapa

analisis data yang digunakan adalah

yang

menggunakan teknik analisis uji-t

dilengkapi kata kunci keterangan dari

dengan menggunakan SPSS 20 for

gambar tersebut

untuk merangsang

Windows, di mana pada analisis ini

menceritakan peristiwa

akan dibandingkan antara post test

kemampuan

peristiwa

yang pernah dialami, dilihat atau

kelompok kontrol dan post

test

didengar.

kelompok eksperimen setelah

anak

Dalam

pelaksanaan

penelitian dilakukan dalam beberapa

diberikan

perlakuan

menggunakan

tahapan : Nur Alfi Laili | 11.1.01.10.0254 FKIP - PGSD



model

pembelajaran

artikulasi

tailed)

didukung media visual.

sebesar

0,090

>

0,05,

sedangkan asymp. Sig. (2-tailed) pre

test

kelompok

eksperimen

sebesar 0,052 > 0,05 dan post test

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

kelompok eksperimen asymp. Sig.

A. Hasil

(2-tailed) sebesar 0,105 > 0,05,

1. Uji Instrumen Uji

instrumen

dengan melakukan terhadap

dilakukan

dengan demikian data berasal dari

asumsi

obyek yang berdistribusi normal

dipakai

pada taraf signifikansi 0,05.

uji

instrumen yang

sebagai alat penelitian. Uji asumsi dilakukan

untuk

mengetahui

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen

normalitas tidaknya sebaran skor item dan homogenitas item. Tujuan dilakukan uji asumsi adalah untuk mengetahui

apakah

terkumpul

memenuhi

data

persyaratan

4

normalitas

dilakukan

untuk membuktikan bahwa data berdistribusi normal Uji

normalitas

ini

menggunakan

atau

tidak.

dalam penelitian teknik one-

sample kolmogorov-smirnov test Pengujian normalitas terhadap alat ukur menggunakan program SPSS 20 for windaws. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov test diketahui bahwa asymp. Sig. (2-tailed) pre

0,052

kelompok >

0,05

2 3

a) Uji Normalitas

test

1

yang

analisis statistik.

Uji

No

kontrol dan

sebesar

post

test

kelompok kontrol asymp. Sig. (2Nur Alfi Laili | 11.1.01.10.0254 FKIP - PGSD

Uji

Sig (2) tailed

Pre test kelompok kontrol Post test kelompok kontrol Pre test kelompok eksperimen Pos test kelompok eksperimen

,052 > 0.05 ,090 > 0,05 ,052 > 0,05 ,105 > 0,05

b) Uji Homogenitas Selain

melakukan

uji

normalitas, juga dilakukan uji homogenitas.

Dari perhitungan

uji homogenitas pada kelompok kontrol

diperoleh

hasil

signifikansi nilai pre test 0,558 > 0,05 dan post test 0,447 > 0,05 dan hasil signifikansi nilai pre test dan post test pada kelompok eksperimen yaitu 0,066 > 0,05, 0,578 > 0,05 maka data tersebut homogen

karena

mempunyai

varians yang sama.



terhadap

Tabel 2 Hasil uji Homogenitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen

kemampuan

menceritakan peristiwa yang dialami, dilihat atau didengar.

No

Uji

Sig.

Pre test kelompok kontrol Post test kelompok 2 kontrol Pre test kelompok 3 eksperimen Pos test kelompok 4 eksperimen c) Analisis Data 1

Analisis penelitian

Tabel 3 Hasil Analisis Uji t One Sample T Test

,558 > 0,05

One-Sample Test Test Value = 75

,447 > 0,05

t

df

Sig. (2-

Mean

95% Confidence

tailed)

Difference

Interval of the Difference

,066 > 0,05

Lower

,578 > 0,05

data

ini

PRE 2 POST 2

Upper

-4,536

21

,000

-6,727

-9,81

-3,64

8,498

21

,000

10,182

7,69

12,67

3. ada

dalam

tidaknya

perbedaan

penggunaan

menggunakan

model

analisis uji t atau t-test. Analisis

pembelajaran Artikulasi tanpa

uji

didukung media dibandingkan

t

dalam

penelitian

ini

digunakan untuk mengetahui:

dengan model pembelajaran

1. ada

Artikulasi

tidaknya

pengaruh

didukung

media

model

visual terhadap kemampuan

pembelajaran Artikulasi tanpa

menceritakan peristiwa yang

didukung

pernah dialami, dilihat atau

penggunaan

media

kemampuan

terhadap

didengar.

menceritakan

peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.

Tabel 3 Hasil Analisis Uji t One Sample T Test Independent Samples Test Levene's Test for

t-test for Equality of Means

Equality of Variances

Tabel 3 Hasil Analisis Uji t One Sample T Test

F

Sig.

t

df

Sig. (2-

Mean

Std. Error

tailed)

Difference

Difference

95% Confidence Interval of the Difference Lower

Upper

Equal

One-Sample Test

variances

,669

,418

-3,010

42

,004

-5,500

1,827

-9,187

-1,813

-3,010

41,195

,004

-5,500

1,827

-9,189

-1,811

assumed NIL

Test Value = 75

AI

Equal variances

t

df

Sig. (2-

Mean

95% Confidence

tailed)

Difference

Interval of the

not assumed

Difference Lower PRE 1 POST 1

Upper

-4,536

21

,000

-6,727

-9,81

-3,64

3,395

21

,003

4,682

1,81

7,55

B. Pembahasan 1. Berdasarkan hasil uji hepotesis 1 diperoleh nilai pre test kelompok

2. ada

tidaknya

penggunaan pembelajaran didukung

pengaruh

kontrol sebelum diberi perlakuan

model

model pembelajaran Artikulasi

Artikulasi media


visual

tanpa

menggunakan

media

diperoleh sig. (2 tailed) yaitu



0.000 < 0.05 dan hasil post test

tailed)

kelompok kontrol setelah diberi

sehingga terdapat pengaruh yang

perlakuan menggunakan model

signifikan. Selanjutnya dilihat dari

pembelajaran

Artikulasi

tanpa

perbandingan hasil nilai rata-rata

menggunakan

media

diperoleh

post test kelompok eksperimen

sig. (2 tailed) yaitu 0.003 < 0.05

dan kontrol diketahui bahwa nilai

sehingga terdapat pengaruh yang

rata-rata

signifikan.

eksperimen lebih tinggi dibanding

2. Berdasarkan hasil uji hepotesis 2 diperoleh nilai pre test kelompok eksperimen perlakuan

sebelum model

yaitu

0.004

post

<

test

0.05

kelompok

nilai rata-rata post test kelompok kontrol.

diberi

pembelajaran

Artikulasi didukung media visual

IV. Kesimpulan dan Saran A. Simpulan


Berdasarkan hasil penelitian

0.000 < 0.05 dan hasil post test

tentang

kelompok

setelah

pembelajaran Artikulasi didukung

diberi perlakuan menggunakan

media visual pada mata pelajaran


Bahasa Indonesia kelas III SDN

tanpa

Kampungbaru 1 Tahun 2015, yaitu:

eksperimen

menggunakan

media


pengaruh

1. Penggunaan

model

model

Artikulasi

0.000 < 0.05 sehingga terdapat

tanpa

pengaruh yang signifikan.

berpengaruh signifikan terhadap

3. Berdasarkan hasil uji hepotesis 3

menggunakan

kemampuan

media

menceritakan

diperoleh nilai post test kelompok

peristiwa yang pernah dialami,

kontrol setelah diberi perlakuan

dilihat atau didengar pada siswa

menggunakan

kelompok

model

pembelajaran

Artikulasi

menggunakan

media

tanpa

diperoleh

sig. (2 tailed) yaitu 0.004 < 0.05 dan hasil post test kelompok eksperimen

setelah

diberi

Kampungbaru

kontrol 1

SDN

Kecamatan

Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2015. 2. Penggunaan

model

Artikulasi

didukung

media

visual

perlakuan menggunakan model

berpengaruh signifikan terhadap

pembelajaran Artikulasi didukung

kemampuan

media visual diperoleh sig. (2



menceritakan



dilihat atau didengar pada siswa kelompok

eksperimen

Kampungbaru

1

2. Bagi pendidik

SDN

Kecamatan

Para

pendidik

perlu

kiranya untuk terus menambah

Kepung Kabupaten Kediri Tahun

wawasan

2015.

tentang

serta

pengetahuan model-model

3. Terdapat

perbedaan

pengaruh

pembelajaran

yang

signifikan

antara

pembelajaran

agar yang

model diterapkan

penggunaan model pembelajaran

bisa lebih bervariasi, dan tidak

Artikulasi

membosankan bagi peserta didik.

tanpa

menggunakan

media dibandingkan penggunaan model

pembelajaran

Artikulsi

Dalam model

memilih

suatu

pembelajaran,

para

didukung media visual terhadap

pendidik

kemampuan

menyesuaikan

menceritakan

hendaknya materi


yang

dilihat atau didengar pada siswa

tujuan pembelajaran bisa tercapai

kelas III SDN Kampungbaru I

dengan baik.

Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

Tahun

keunggulan

2015,

pada

dengan

penggunaan

akan

dengan disampaikan

agar

Paradigma lama tentang kegiatan

pembelajaran

yang

berpusat pada guru, hendaknya


diubah

menjadi

kegiatan

didukung media visual

pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu dengan cara guru

B. Saran Atas

dasar

hasil

temuan

menerapkan model pembelajaran

penelitian yang telah disimpulkan di

yang bisa membuat siswa aktif

atas maka dapat diberikan saran-

dalam

saran sebagai berikut.

seperti

1. Bagi sekolah

pembelajaran

sebuah

pembelajaran,

penerapan Artikulasi

model pada

Pihak sekolah hendaknya

materi menceritakan menceritakan

selalu menciptakan suasana yang


kondusif

dilihat, atau didengar.

pembelajaran

agar dapat

kegiatan terlaksana

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.




V. DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jogjakarta: Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,

(Pendekatan Kualitatif,

dan

R&D). Bandung: UPI PRESS

.Arsyad,

Azhar.

Pembelajaran.

2007.

Media

Jakarta:

PT.

Rajagrafindo Persada.

Hodijah dan Isah Cahyani. 2007. Kemampuan

Berbahasa

Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.



SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

Recommend Documents