Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH METODE PARTISIPATORI DIDUKUNG MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN BUNGA DENGAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN CAMPUREJO II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD
OLEH :
RIKMA PUSPADEWI NPM : 12.1.01.10.0289
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH METODE PARTISIPATORI DIDUKUNG MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN BUNGA DENGAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN CAMPUREJO II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 RIKMA PUSPADEWI NPM : 12.1.01.10.0289 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Pendidikan Guuru Sekolah Dasar
[email protected] Drs. Samijo, M.Pd. dan Dian Devita Yohanie, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK RIKMA PUSPADEWI : Pengaruh Metode Partisipatori didukung Media Tiga Dimensi Terhadap Kemampuan Menjelaskan Hubungan Bunga dengan Fungsinya Pada Siswa Kelas IV SDN Campurejo II Kota Kediri Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, PGSD, FKIP UNP Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa proses pembelajaran yang masih aktif adalah peran guru dan masih menggunakan media gambar pada buku saja. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai khususnya pada materi bunga dengan fungsinya. Guru hanya menggunakan metode ceramah, kemudian menyuruh siswa membaca buku yang ada, tidak memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan pendapatnya, tidak menggunakan media yang menarik bagi siswa, dan guru hanya menggunakan media gambar pada buku yang ada. Akibatnya siswa belum menguasai materi yang disampaikan. Permasalahan peneliti ini adalah (1) Bagaimana kemampuan menjelaskan hubungan bunga dengan fungsinya menggunakan metode partisipatori tanpa didukung media tiga dimensi? (2) Bagaimana kemampuan menjelaskan hubungan bunga dengan fungsinya dengan menggunakan metode partisipatori didukung media tiga dimensi? (3) Adakah pengaruh penggunaan metode partisipatori didukung media tiga dimensi terhadap kemampuan menjelaskan hubungan bunga dengan fungsinya? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Campurejo II. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar validasi, dan hasil belajar siswa (tes tulis). Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Kemampuan menjelaskan hubungan bunga dengan fungsinya menggunakan metode partisipatori tanpa didukung media tiga dimensi pada siswa kelas IVB SDN Campurejo II Kota Kediri Tahun Ajaran 2015/2016 masih belum tercapai secara maksimal dan nilai kurang dari KKM (75); (2) Kemampuan menjelaskan hubungan bunga dengan fungsinya menggunakan metode partisipatori didukung media tiga dimensi pada siswa kelas IVA SDN Campurejo II Kota Kediri Tahun Ajaran 2015/2016 meningkat dan nilai lebih dari KKM (75); (3) Ada pengaruh signifikan dalam penggunaan metode partisipatori didukung media tiga dimensi terhadap kemampuan menjelaskan hubungan bunga dengan fungsinya pada siswa kelas IV SDN Campurejo II Kota Kediri Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini diketahui dari nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,26 > 1,663 dengan taraf signifikan 5%. Kata kunci : Metode Partisipatori, Media Tiga Dimensi, Kemampuan Menjelaskan Hubungan Bunga dengan Fungsinya.
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran Pengetahuan
sains
Alam)
(Ilmu menurut
pengetahuan dan untuk menyelesaikan masalah
pengetahuan
menggunakan
metode observasi dan prediksi.
Hungerford, Volk & Ramsey (1990:13-
Menurut Trianto (2007: 99),
14) dalam Siti Fatonah (2014: 7)
“Ilmu
berpendapat bahwa sains adalah “(1)
berkaitan dengan cara mencari tahu
proses memperoleh informasi melalui
tentang alam secara sistematis, sehinnga
metode empiris (empirical method); (2)
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
informasi
melalui
pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
penyelidikan yang telah ditata secara
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
logis dan sistematis; dan (3) suatu
tetapi juga merupakan suatu proses
kombinasi proses berfikir kritis yang
penemuan”.
yang
diperoleh
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya dan valid”. Menurut
Pengetahuan
Dengan
Alam
demikian
(IPA)
melalui
pembelajaran IPA terpadu, peserta didik
Chiappetta
dalam
dapat
memperoleh
pengalaman
Prasetyo (2013) dalam Siti Fatonah
langsung, sehingga dapat menambah
(2014: 6) berpendapat bahwa hakikat
kekuatan untuk menerima, menyimpan,
sains adalah “sebagai a way of thinking
dan menerapkan konsep yang telah
(cara berpikir), a way of investigating
dipelajarinya. Dengan demikian peserta
(cara penyelidikan) dan a body of
didik terlatih untuk dapat menemukan
knowledge (sekumpulan pengetahuan)”.
sendiri berbagai konsep yang telah
Sebagai cara berpikir, sains merupakan
dipelajari secara menyeluruh (holistik),
aktivitas mental (berpikir) orang-orang
bermakna, otentik dan aktif.
yang bergelut dalam bidang yang dikaji seperti
menjelaskan
serta
Tujuan
pembelajaran
IPA
terpadu menurut Puskur (2007:7) dalam
menggambarkan fenomena alam. Ide-ide
Trianto
dan penjelasan suatu gejala alam tersebut
kerangka
disusun di dalam pikiran. Kegiatan
pembelajaran, tidak jauh berbeda dengan
mental tersebut didorong oleh rasa ingin
tujuan pokok pembelajaran terpadu itu
tahu
sendiri, yaitu:
(curiousty)
fenomena penyelidikan, gambaran pendekatan
untuk
alam.
memahami
Sebagai
cara
sains
memberikan
tentang
pendekatan-
dalam
(2007:104) model
a. meningkatkan
“Sebagai dalam
efisiensi.
suatu proses
dan
efektivitas pembelajaran b. meningkatkan minat dan motivasi
menyusun
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus.
hati, toleran, hemat, dan pengambilan keputusan);
materi
yang
diajarkan
Tujuan pokok pembelajaran sains
mampu meningkatkan kepekaan siswa
menurut Hungerford, Volk & Ramsey
terhadap lingkungan tetapi juga berlatih
(1990) dan Hyllegard, Mood & Morrow
memecahkan masalah hidup dalam
(1996:13) dalam Siti Fatonah (2014: 7-
kehidupannya kelak khususnya yang
8) mengemukakan bahwa tujuan pokok
berhubungan dengan pilihan tindakan
sains yaitu “Pengembangan body of
bijak terhadap isu-isu global (pemanasan
scientifict knowledge yang artinya sains
global, rekayasa genetik, dll). Sains
merupakan hasil interprestasi/ deskripsi
mempunyai
tentang dunia kealaman/ natural word”.
karena
dampak
yang
penting,
berhubungan
erat
dengan
Sains sebagai proses atau metode
keberlangsungan umat manusia. Sains
penyelidikan (inquiry methods) meliputi
sama pentingnya dengan kemampuan
a. cara berpikir
membaca dan berhitung, yang semakin
b. sikap
hari semakin penting sejalan dengan
c. langkah-langkah kegiatan saintis
perkembangan
untuk memperoleh produk-produk sains atau ilmu pengetahuan ilmiah,
teknologi
yang
menyentuh semua aspek. Untuk
mencapai
tujuan
misalnya observasi, pengukuran,
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
merumuskan dan menguji hipotesis,
(sains) dengan ruang lingkup materi
mengumpulkan
tersebut,
data,
bereksperimen, dan prediksi.
guru
harus
mempunyai
perencanaan, persiapan dan komponen
Dari uraian diatas sangat penting
pembelajaran
yang
cukup
matang,
bagi guru untuk mengajarkan Sains
komponen dalam pembelajaran yaitu
(Ilmu
kepada
materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik. Hal ini karena sains bukan
peserta didik, metode pembelajaran dan
sekadar cara bekerja, melihat, dan cara
media yang menarik dan sesuai dengan
berpikir,
materi yang akan diajarkan.
Pengetahuan
melainkan
sikap/tindakan,
Alam)
kecenderungan
keingintahuan
dan
Pada kelas IV semester I untuk
kebiasaan berpikir; nilai-nilai sains
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
berhubungan dengan tanggung jawab
terdapat SK 2. Memahami hubungan
moral, nilai-nilai sosial, sikap dan
antara struktur bagian tumbuhan dengan
tindakan
fungsinya, dengan KD 2.4 Menjelaskan
(seperti
keingintahuan,
kejujuran, ketelitian, ketekunan, hatiRikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
hubungan
antara
bunga
dengan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
fungsinya. Untuk mencapai kompetensi
harian, nilainya belum mencapai KKM
dasar Ilmu Pengetahuan Alam tersebut,
(75) yaitu ada 65% nilainya masih
adapun indikator pencapaiannya yaitu
kurang dari 75. Hal ini terbukti pada satu
1)menjelaskan
bunga,
tahun sebelumnya dari hasil evaluasi
2)menjelaskan fungsi utama bunga,
atau ulangan harian dari 84 siswa yaitu
3)menyebutkan bagian-bagian bunga,
kelas IVA sebanyak 41 dan kelas B 43
4)menjelaskan
yang mencapai ketuntasan hanya 28
pengertian
fungsi
dari
tiap-tiap
bagian bunga, 5)menjelaskan proses
siswa
penyerbukan, 6)membangun rasa ingin
pembelajaran belum sesuai dengan yang
tahu tentang fungsi dari tiap-tiap bagian
diharapkan. Hal ini dikarenakan oleh
bunga, 7)mendemonstrasikan di depan
proses pembelajaran yang masih aktif
kelas hasil diskusi.
adalah
Dengan pembelajaran hubungan
demikian, KD
antara
2.4
(30%),
sehingga
peran
guru
dan
tujuan
masih
tujuan
menggunakan media gambar pada buku
Menjelaskan
saja. Guru belum menggunakan meode
dengan
pembelajaran yang sesuai khususnya
fungsinya melalui pengamatan adalah
pada materi bunga dengan fungsinya.
mampu menjelaskan pengertian bunga,
Guru
menjelaskan
fungsi
bunga
hanya
menggunakan
metode
utama
bunga,
ceramah, kemudian menyuruh siswa
bagian-bagian
bunga,
membaca buku yang ada, guru hanya
mampu menjelaskan fungsi dari tiap-tiap
memberikan sedikit buku sumber, tidak
bagian bunga, mampu menjelaskan
memberikan kesempatan siswa untuk
proses
mampu
menyampaikan pendapatnya, dan tidak
membangun rasa ingin tahu tentang
menggunakan media yang menarik.
fungsi dari tiap-tiap bagian bunga, dan
Akibatnya
mampu
materi yang disampaikan.
menyebutkan
penyerbukan,
mendemostrasikan
didepan
kelas hasil diskusi. Harapannya adalah
siswa
Salah
belum
satu
menguasai
upaya
untuk
agar siswa dapat menjelaskan hubungan
mengatasi masalah yang sesuai dengan
antara bunga dengan fungsinya.
karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam,
Kenyataan yang terjadi pada
materi, dan tujuan pembelajaran yaitu
siswa kelas IV SDN Campurejo II belum
dengan
mampu menjelaskan hubungan antara
pembelajaran
bunga dengan fungsinya. Berdasarkan
Suyatno (2009:44) menjelaskan bahwa,
hasil wawancara tidak terstruktur dengan
“Metode
guru kelas IV dan hasil dari ulangan
merupakan metode pembelajaran yang
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
menggunakan
metode
partisipatori.
pembelajaran
Hal
ini
Partisipatori
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
lebih menekankan keterlibatan siswa
menggunakan media tiga dimensi ini
secara
metode
siswa dapat menjelaskan hubungan
pembelajaran itu siswa dianggap sebagai
antara bunga dengan fungsinya secara
penentu keberhasilan belajar. Siswa
langsung, dan juga siswa lebih mudah
didudukkan sebagai subjek belajar, dan
untuk memahami dan menguasai materi
dengan berpatisipasi aktif, siswa dapat
yang telah disampaikan oleh guru.
menemukan hasil belajar. Guru hanya
Dengan adanya latar belakang masalah
bersifat sebagai fasilitator. Sedangkan
di atas maka diambillah judul “Pengaruh
menurut Iskandarwassid dan Sunendar
Metode Partisipatori Didukung Media
Dadang (2013:62), “Metode partisipatori
Tiga Dimensi Terhadap Kemampuan
menekankan
atau
Menjelaskan Hubungan Bunga Dengan
secara
Fungsinya Pada Siswa Kelas Iv Sdn
penuh”. Peserta didik dianggap sebagai
Campurejo Ii Kota Kediri Tahun Ajaran
penentu keberhasilan belajar. Mereka
2015/2016”.
penuh”.
Dalam
keterlibatan
keikutseertaan
peserta
didik
ditempatkan sebagai subjek belajar. Dengan
berpartisipasi
aktif,
II. METODE
maka
Dalam penelitian ini, pendekatan
peserta didik dapat menemukan hasil
yang
belajar.
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:
Pengajar
hanya
menjadi
digunakan
14)
peserta
penelitian kuantitatif dapat diartikan
menjadi
kata
kunci
keberhasilan metode ini. Selain
sebagai
penggunaan
metode
bahwa,
pendekatan
pemandu atau fasilitator. Partisipasi didik
menyatakan
yaitu
”Metode
penelitian
yang
metode
berlandaskan pada filsafat positivisme,
pembelajaran yang sesuai untuk mata
digunakan untuk meneliti pada populasi
pelajaran
Alam,
atau sampel tertentu, teknik pengambilan
penggunaan media juga mempengaruhi
sampel pada umumnya dilakukan secara
proses siswa dalam memahami materi
random,
hubungan
dengan
menggunakan
dengan
analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dimensi.
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Ilmu
Pengetahuan
antara
bunga
fungsinya.
Misalnya
menggunakan
media
tiga
Menurut pendapat Daryanto (2010:29) menjelaskan
bahwa,
“Media
tiga
pengumpulan instrumen
data penelitian,
yang telah ditetapkan”. Pendekatan
kuantitatif
ini
dimensi adalah sekolompok media tanpa
digunakan karena data yang diperoleh
proyeksi
secara
berupa angka sebagai petunjuk yang
visual tiga dimensional”. Jadi dengan
menggambarkan dari hasil siswa yang
yang penyajiannya
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
telah menguasai
materi yang telah
disampaikan.
dukung dengan media tiga dimensi berpengaruh hal ini dapat dibuktikan
Teknik yang digunakan dalam
dengan nilai hasil post tes yaitu
penelitian ini adalah True Experimental
sebanyak 32 siswa > 75 (KKM).
Design dengan jenis Post- Test Only
Tabel 3.4 Hasil post tes kelas kontrol
Control Design. Teknik penelitian ini
Nilai
Jumlah
dipilih
kelas
81-85
3
kontrol sebagai pembanding (tanpa
76-80
3
menggunakan media) sedangkan kelas
71-75
4
eksperimen yang mendapat perlakuan
66-70
3
(dengan
61-65
5
56-60
6
Desain dari Post-Test Only Control
51-55
5
Design adalah sebagai berikut:
46-50
5
41-45
4
36-40
3
Jumlah
41
karena
menggunakan
menggunakan
media
pembelajaran tiga dimensi).
R1
R2 III.
X
O1
O2
HASIL DAN KESIMPULAN Tabel 3.3 Hasil post tes kelas eksperimen
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan menggunakan
bahwa metode
dengan partisipatori
Nilai
Jumlah
tanpa di dukung media tiga dimensi
96-100
3
hasilnya masih masih belum tercapai
91-95
4
maksimal, hal ini dapat dibuktikan
86-90
4
dengan nilai hasil post tes masih di
81-85
8
bawah KKM yaitu sebanyak 31 siswa <
76-80
7
75 (KKM).
71-75
6
66-70
3
Kesimpulan dari pembahasan tersebut
61-65
3
yaitu:
56-60
4
1. Kemampuan menjelaskan hubungan
Jumlah
42
antara bunga dengan fungsinya
Berdasarkan data yang diperoleh
menggunakan metode partisipatori
dapat disimpulkan bahwa dengan
tanpa didukung media tiga dimensi
menggunakan metode partisipatori di
pada
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
siswa
kelas
IVB
SDN
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Campurejo II Kota Kediri Tahun
SDN Campurejo II Kota Kediri
Ajaran 2015/2016 dikategorikan
Tahun Ajaran 2015/2016.
sedang. Hal ini dapat dibuktikan
IV.
DAFTAR PUSTAKA
dengan nilai hasil post tes masih
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-
cenderung rendah, banyak siswa
Dasar Evaluasi Pendidikan.
yang memperoleh nilai di bawah
Jakarta: Bumi Aksara.
KKM (75) jumlahnya 31 siswa dari 41 siswa.
Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur Penelitian Suatu
2. Kemampuan
menjelaskan
hubungan antara bunga dengan
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
fungsinya menggunakan metode
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-
partisipatori didukung media tiga
Dasar Evaluasi Pendidikan.
dimensi pada siswa kelas IVA
Jakarta: Bumi Aksara
SDN Campurejo II Kota Kediri
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif
Tahun
Ajaran
2015/2016
Mengembangkan
Media
dikategorikan tinggi. Hal ini
Pembelajaran. Jakarta: Tim
dapat dibuktikan dengan nilai
GP Press.
hasil post tes cenderung lebih tinggi,
banyak
siswa
yang
memperoleh nilai di atas KKM (75) jumlahnya 32 siswa dari 42 siswa.
2010.
Media
Pembelajaran.
Bandung:
Satu Nusa. Djamarah, Syaiful Bahari dan Zain Aswan.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 3,26 > 1,663. Dengan
Daryanto.
demikian
dapat
2010.
Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fatonah,
Siti
dan
Zuhdan
Prasetyo.
2014.
disimpulkan bahwa ada pengaruh
Pembelajaran
signifikan dalam penggunaan
Yogyakarta: Ombak.
metode
pembelajaran
K.
SAINS.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry
partisipatori didukung dengan
Sutikno.
media tiga dimensi terhadap
Belajar Mengajar. Bandung:
kemampuan
PT Refika Aditama
menjelaskan
2014.
Strategi
hubungan antara bunga dengan
Indriana, D. 2011. Ragam Alat
fungsinya pada siswa kelas IV
Bantu Media Pengajaran,
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mengenal, Merancang, dan
Suyatno.
Menjelajah
Mempraktikkannya.
Pembelajaran
Jogjakarta: Diva Press.p.15.
Sidoarjo: Masmedia Buana
(Online),
Pustaka.
tersedia:
Zaifbio.wordpress.com/201
Inovatif.
Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.
3/04/28/media-realita,
2008.
diunduh 16 Juni 2015.
Alam Untuk SD/MI Kelas IV.
Iskandarwassid
dan
Dadang.
Sunendar
2013.
Ilmu
Strategi
Departemen
Pembelajaran
Bahasa.
Nasional.
Bandung:
Remaja
PT
Abdul.
Pengetahuan
Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan
Sulistyono. 2006. IPA Biologi SMP.
Rosdakarya. Majid,
2009.
Jakarta: Erlangga.
2013.
Strategi
Sanjaya,
Wina.
2007.
Strategi
Pembelajaran. Bandung: PT
Pembelajaran Berorientasi
Remaja Rosdakarya.
Standar Proses Pendidikan.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta: Kencana. Tim
Penyusun
Buku
Penulisan
Sarifudin dan Evi Luvina Dwisang.
Pedoman
KTI.
2014.
Panduan Penulisan Karya
2002. Inti Sari Sains Untuk
Tulis
SD.
Universitas Nusantara PGRI
Ciputat-Tangerang:
Scientific Press.
Bandung:
Pengajaran. Sinar
Baru
Algensindo.
Bandung:
Alfabeta.
Methods).
Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Wahyono, Budi dan Nurachmadani Setyo.
2008.
Ilmu
Pengetahuan Alam Untuk
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi
Trianto. 2007. Model Pembelajaran
Pustaka.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Kediri:
Kediri.
Sudjana, Nana., Rivai Ahmad. 2007. Media
Ilmiah.
(Mixed Bandung.
Alfabeta.
Rikma Puspadewi | 12.1.01.10.0289 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
simki.unpkediri.ac.id || 11||