SISTEM PERPUSTAKAAN SMANIS DI SMA NEGERI 1 JETIS
Naskah Publikasi
Diajukan oleh Bernadhed 06.12.1558
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
SMANIS LIBRARY SISTEM AT HIGH SCHOOL 1 JETIS SISTEM PERPUSTAKAAN SMANIS DI SMA NEGERI 1 JETIS BERNADHED Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The school library is a medium where all students and faculty gain access to information and knowledge. Library is a facility supporting the teaching and learning process through the provision of library materials and services in accordance with the relevant school curriculum. To contribute as a medium that is able to add creativity and increase their knowledge and skills that may not necessarily be obtained by students in the classroom when he joined the teaching and learning activities. Library-existing library and we can observe that its existence is still a bit ignored. From the level of the library in elementary school to college even still exist that have not been able to optimize the library. However, it is visible and can be felt by the development that has been done. Like the addition of the books, the stabilization of buildings and support facilities additions and improved service quality. Libraries in SMA N 1 Jetis, has shown some development. However, implementation still uses manualisasi or not there is still a computerized optimization. Borrowing and repayment system is still done by manual data recording. So that in practice there are still frequent and the possibility of error as well as the data is not accurate. By looking at the condition of the issues raised by the authors is about the computerization of the library in SMA N 1 Jetis. And planned to design and manufacture of yand expected to make the library system in the process of library services such as borrowing and repayment records, inventory records and members.
Keywords : Library Sistem, SMANIS,
1. Pendahuluan Perpustakaan sekolah merupakan media dimana semua siswa dan pengajar memperoleh akses terhadap informasi dan pengetahuan. Perpustakaan merupakaan fasilitas pendukung proses pengajaran dan pembelajaran melalui penyediaan bahan pustaka dan pelayanan yang sesuai dengan kurikulum sekolah
yang
bersangkutan.
Dengan
perpustakaan
para
siswa
dapat
mengembangkan kreatifitas dan imajinasi mereka. Memberikan kontribusi sebagai media yang mampu menambah kreativitas dan menambah pengetahuan dan kemampuan yang mungkin belum tentu bisa didapatkan oleh siswa didalam ruang kelas saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Diakui atau tidak bahwa perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dalam penyedia layanan sarana dan prasarana yang menunjang kepada kegiatan minat membaca siswa. Dalam kultur akademik sekolah, perpustakaan adalah suatu bagian dalam bidang kearsipan yang konkret terhadap kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah yang menunjang kegiatan layanan informasi. Dan seolah menjadi pemikiran bahwa perpustakaan memang harus disediakan oleh sekolah dan merupakan bagian terpenting dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perpustakan-perpustakan yang ada saat ini dan dapat kita amati bahwa keberadaannya masih sedikit diabaikan. Mulai dari jenjang perpustakaan di sekolah dasar bahkan sampai di perguruan tinggi masih saja ada yang belum dapat mengoptimalkan perpustakaan ini. Namun, sudah terlihat dan dapat dirasakan adanya pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan. Seperti penambahan buku-buku, pemantapan gedung serta penambahan-penambahan fasilitas pendukung perpustakaan seperti meja dan kursi serta mutu pelayanan yang terus ditingkatkan. Perpustakaan yang ada di SMA N 1 Jetis, telah menunjukkan beberapa pengembangan yang terlihat dan sangat terlihat perbedaan yang ada dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, pelaksanaan yang dilakukan masih
menggunakan manualisasi
atau masih belum
adanya
optimalisasi komputerisasi. Sistem peminjaman dan pengembalian masih dilakukan
dengan
pencatatan
data
secara
manual.
Sehingga
dalam
pelaksanaannya masih sering dan kemungkinan terdapat adanya kesalahan seperti halnya adanya data yang tidak akurat. Dengan melihat dari uraian masalah diatas dan di motivasi oleh rasa ikut serta di dalam pengembangan ilmu sistem informatika dan komputer, maka dalam hal ini penulis mencoba membuat suatu rancangan sistem informasi yang nantinya diharapkan dapat mempermudah dalam mengoptimalkan pengolahan
perpustakaan SMA Negeri 1 Jetis. Dan penulis berinisiatif untuk mengambil judul ”SISTEM PERPUSTAKAAN SMANIS DI SMA NEGERI 1 JETIS” dalam penyusunan skripsi ini.
2. Landasan Teori 2.1
Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Membahas tentang masalah sistem sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing khususnya bagi orang – orang yang ada didalam organisasi atau perusahaan. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu, ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan ( goal ) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran ( objectives ). Sistem
memegang
peranan
penting
didalam
mewujudkan
dan
mengembangkan tujuan dari organisasi atau perusahaan. Perkataan sistem berasal dari istilah asing yang artinya ”kesatuan”, dengan kata lain keseluruhan dari kegiatan – kegiatan atau bagian – bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya, jadi sistem adalah suatu perangkat bagian – bagian yang saling ketergantungan. 2.1.2 Defenisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : ”suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu batasan yang tertentu ”. 1 Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen mendefinisikan sistem sebagai berikut : ”kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”. 2 2.2
Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.
Berikut ini adalah pengertian Informasi menurut beberapa para ahli dan sumber lainnya : Menurut Gordon B Davis : ” Informasi adalah data yang telah diolah kedalam bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun masa depan ”. Menurut John Burch dan Gary Grunitski “ Informasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks lebih berarti yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan didalam pembuatan keputusan “.
3
2.2.2 Kualitas Informasi Informasi merupakan hal penting dalam sebuah organisasi dan apabila suatu sistem kurang mendapatkan informasi, sistem tersebut akan sulit untuk berkembang, oleh karena itu perlu juga diperhatikan kualitas dari informasi tersebut. Adapun kualitas dari informasi tergantung dari 5 hal, yaitu : 1. Akurat Berarti informasi harus bebas dari segala faktor kesalahan, karena informasi yang akurat akan mengurangi kesalahan – kesalahan dalam pengambilan keputusan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat Waktu Informasi yang datang kepenerima tidak boleh terlambat dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, karena keterlambatan akan mengakibatkan perubahan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mengirimkannya.
mutakhir
untuk
mendapatkan,
mengolah
dan
3. Relevan Artinya, informasi tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhannya dan mempunyai menfaat untuk pemakainya, relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda. 4. Jelas Informasi yang disajikan dapat menjelaskan dan mencerminkan maksud dan tujuan dari user. 5.Lengkap Informasi yang disajikan dapat memenuhi seluruh kebutuhan maupun keinginan dari user pada setiap tingkatan pada jajaran fungsional.
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1
Pengertian Sistem Informasi Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi ( Information System ) atau disebut juga dengan Processing System / Information Processing Systems / Information Generating Systems. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi adalah sebagai berikut : ” Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi untuk menerima kebutuhan – kebutuhan transaksi baik yang bersifat operasional manajemen maupun yang bersifat strategik, serta menyediakan laporan – laporan informasi yang dibutuhkan oleh pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan ”.4
2.3.2
Tujuan Sistem Informasi Tujuan utama dibuatnya sistem informasi adalah untuk mendukung tercapainya tujuan manajemen suatu organisasi. Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sistem informasi, yaitu : 1.
Sistem manajemen dalam organisasi.
2.
Menyediakan kebutuhan transaksional ( pengolahan data berupa hasil pada level manajerial operasional dan strategi ), sehingga harus ada pengolahan data dari sebuah transaksi.
3.
Mampu melayani kebutuhan bagi siapapun yang membutuhkan.
3. Analisis 3.1
Definisi Analisis dan Perancangan Sistem Analisi dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan –perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem ( system planning ) dan sebelum tahap rancangan sistem ( system design ). Tahap analisis sistem merupakan tahap yang krisis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Perancangan didalam suatu sistem adalah suatu kegiatan atau kerja untuk membuat rancangan atau gambaran tentang sistem yang akan di implementasikan. Didalam tahap perancangan ini yang sangat dibutuhkan adalah data – data yang akurat tentang sesuatu yang ingin dikembangkan. Dalam
melakukan
analisis
sistem,
yang
perlu
diketahui
dan
dipertimbangkan adalah maksud dan tujuan timbulnya gagasan untuk perbaikan sistem yang ada menjadi sistem yang baru. Maskud dari pengolahan data nilai rapor siswa ini yaitu, perbaikan pengolahan data nilai rapor siswa melalui media komputer dan ter database dalam proses penginputan maupun penyimpanan data – datanya, adapun tujuan utamanya adalah : 1. Informasi lebih up to date. 2. Peningkatan citra sekolah. 3. Mengikuti perkembangan zaman. 4. Kebutuhan akan pengolahan data nilai rapor siswa lebih cepat, efektif dan efisien. 3.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan penelitian pada SMA Negeri 1 Jetis, penulis menemukan beberapa masalah antara lain : 1) Permasalahan kenyamanan perpustakaan yang berkurang akibat terjadi antrian peminjaman Dengan proses pelayanan yang sebagian besar masih bersifat manual, maka akan berdampak mengurangi kenyamanan bagi para pengguna perpustakaan ini. Semisal, saat terjadi antrian peminjaman yang lama akibat proses manual, dimana disaat saling menunggu, orientasi dari
para siswa adalah mengisi waktu luang dengan membuat percakapan sehingga dapat menggangu pengguna perpustakaan yang lain. 2) Permasalahan dalam pelaksanaan pemberian pelayanan dan waktu yang kurang maksimal Dengan proses manual, keluhan yang sering timbul adalah tentang pemanfaatan waktu. Sering terjadi peminjaman buku yang bersifat mendadak dari siswa dengan mata pelajaran tertentu. Semisal mata pelajaran IPA dengan permintaan guru segera meminjam buku untuk 40 siswa yang akan digunakan untuk 2 jam pelajaran, akan menemui hambatan berupa berkurangnya banyak waktu. Karena peminjaman instant untuk satu pertemuan umumnya meminjam puluhan buku sehingga prosesnya semakin lama. 3) Kurang kontrol terhadap sirkulasi dari buku dan pendataan untuk pengguna dari fasilitas perpustakaan Yaitu kurang maksimalnya pengaturan data dan pencatatan data buku yang keluar masuk karena peminjaman atau pengembalian. Dan masih terjadi kesulitan dikarenakan pendataan anggota perpustakaan juga masih bersifat manual dari masalah-masalah diatas. 3.3
Sistem Yang Sedang Berjalan Pelaksanaan pelayanan perpustakaan yang ada di SMA Negeri 1 Jetis ini sampai saat ini masih menggunakan proses manual. gambaran secara jelas semisal, seorang siswa melakukan peminjaman. Siswa akan melakukan pencarian secara manual di rak yang telah ditentukan kategorinya didalam perpustakaan. Setelah mendapatkan buku yang diinginkan selanjutnya akan membawa buku tersebut kepada petugas atau karyawan perpustakaan untuk dilakukan pencatatan kedalam buku peminjaman dengan siswa menyerahkan tanda anggota berupa kartu tanda pelajar. Selanjutnya siswa akan mendapatkan informasi jangka pengembalian. Apabila terjadi keterlambatan maka akan dilakukan perhitungan denda sesuai jumlah hari dikali denda materi per hari yang telah ditentukan dan tentu dengan perkalian jumlah buku yang telah dipinjam. Sedangkan untuk peminjaman jumlah besar untuk satu kali pertemuan mata pelajaran, buku dipinjam dengan proses yang sama dengan indentitas siswa perwakilan dari kelas dengan jangka waktu sesuai jumlah jam mata pelajaran yang terkait.
Sedangkan perhitungan denda untuk peminjaman dilakukan melalui pembukuan secara manual dan laporan keuangan tersebut diberikan kepada pihak yang membutuhkan seperti Tata Usaha dan Kepala Sekolah. 3.4
Identifikasi Titik Keputusan Dari hasil identifikasi masalah, maka dapat ditentukan titik keputusan yang diambil yaitu : 1) Perlu adanya program yang mempercepat proses peminjaman sehingga dapat mengurangi antrian 2) Perlu adanya program untuk melakukan perhitungan jumlah buku dan pendataan secara cepat apabila terjadi peminjaman buku secara besar untuk jangka waktu yang cepat 3) Perlu
adanya
program
yang
proses
pendataan
dilakukan
secara
terkomputerisasi, mulai dari pencatatan buku dan data anggota dapat dilakukan secara tepat dengan tingkat ketelitian lebih tinggi dari proses manual termasuk dalam pemberian denda
3.5
Analisis Kelemahan Sistem Analisis sistem yang dipaparkan dalam pembahasan ini merupakan gambaran secara keseluruhan kendala – kendala yang ada dalam sistem yang telah dilaksanakan di dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Jetis. 1. Analisis Kinerja (Performance) Melihat hasil dari obsevasi di lapangan, kinerja sistem lama dalam pengolahan data sirkulasi perpustakaan, selama ini yang menggunakan sistem manual sehingga masih kurang efektif dilihat dari segi throughtput dan respon time, sehingga dalam kinerja sistem membutuhkan adanya perbaikan. Satu hari kerja
= 5 jam
Jumlah peminjam per hari
= 26 orang(x)
Pelayanan untuk 1 orang butuh waktu
= 4 menit(y)
Throughtput
=x*y = 26 * 4 = 104 menit (dimisalkan B)
Sisa waktu
= 5 Jam – B = 300 menit – 104 menit = 196 menit
Respon time
= sisa waktu/ jumlah peminjaman = 196/26= 7,5 menit
Karena waktu yang tertunda lebih besar dari lama pelayanan berarti sistem yang ada belum efektif. Tabel 3.1 Hasil Analisis Kinerja Hasil Analisis Jumlah beban kerja karyawan semakin bertambah dan semakin banyak karena masih menggunakan sistem manual sehingga penggunaan waktu relatif lama dalam pemberian pelayanan
2. Analisis informasi (Information)
Tabel 3.2 Hasil Analisis Informasi No 1
Parameter Akurat
Hasil Analisis Informasi yang didapatkan dari proses sirkulasi kurang akurat dan sering terjadi kesalahan, karena pelaporan manual Pelaporan sering mengalami keterlambatan karena proses
2
Tepat Waktu
pembuatan yang terlalu lama dari sistem manual Untuk informasi yang dihasilkan untuk sistem yang telah
3
Relevan
berjalan dapat dikatakan cukup relevan
3. Analisis Ekonomi (Economy) Tabel 3.3 Hasil Analisis Ekonomi Hasil Analisis Pengolahan data sirkulasi secara manual membutuhkan waktu yang lama, penggunaan kertas, buku jurnal dan pena yang memakan banyak biaya. Sehingga dari segi ekonomisnya masih belum didapatkan.
4. Analisis Control (Control) Tabel 3.4 Hasil Analisis Kontrol No
Hasil Analisis
1
Kurangnya kontrol terhadap pencegahan kesalahan saat terjadi pencatatan dari perekaman proses dengan metode manual kurangnya kontrol terhadap proses pengolahan data sehingga keamanan
2 data kurang terjamin. Karena data dalam bentuk tertulis (buku) lebih mudah rusak dan bila mengganti kerusakan untuk melakukan penulisan kembali memakan waktu dan biaya.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Tabel 3.6 Hasil Analisis Efisiensi Hasil Analisis Waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan data relatif lebih lama dan sering terjadi keterlambatan
6. Analisis Pelayanan (Service)
Tabel 3.7 Hasil Analisis Pelayanan
No 1
Hasil Analisis Pelayanan
dalam
pelaksanaan
pencatatan
data
kepada
anggota
perpustakaan belum optimal serta pelayanan untuk memberikan informasi sirkulasi di perpustakaan belum optimal pelayanan informasi yang diperlukan membutuhkan waktu yang relatif lama 2
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pengujian sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan program. Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan antar komponen sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen – komponen telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan – kesalahan atau kelemahan – kelemahan yang mungkin masih terjadi. Ada dua metode untuk melakukan unit testing yaitu pengujian black box testing, dan white box testing. 1. White box testing. Uji coba white box testing merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktural untuk mendapatkan test case. Test ini dugunakan untuk meramal cara kerja perangkat lunak secara rinci karena logic path ( jalur logika ), perangkat lunak akan dites dengan kondisi dan perulangan secara fisik. Contoh pengujian white box testing ini merupakan peringatan ketika user menginputkan password user yang salah, untuk kesalahan hal semacam ini sistem akan memberikan suatu informasi kepada user mengenai kesalahan yang dilakukan, berikut informasi yang muncul saat user melakukan kesalahan karena salah menginputkan passwordnya pada menu login program. 2. Black box testing Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, seluruh tombol navigasi dan fasilitas program lainnya serta proses yang dijalankan tidak terjadi kesalahan, tetapi aplikasi mempunyai aturan – aturan yang sudah ditetapkan dan harus di ikuti karena apabila itu dihiraukan maka sistem akan menolak perintah yang tidak sesuai dengan aturan seperti kesalahan berikut, kesalahan ketika user belum menginputkan data yang harusnya di input sesuai ketentuan sistem yang dijalankan dan sistem memberikan informasi kepada user karena data yang ingin diproses belum lengkap atau tidak memenuhi ketentuan untuk diproses selanjutnya.
4.1 Konversi sistem Konversi sistem dilaksanakan bilamana sistem yang baru siap dan layak untuk digunakan. Sistem Perpustakaan SMANIS di SMA Negeri 1 Jetis menerapkan konversi sistem secara parallel. Sistem baru dilaksanakan bersama – bersama dengan sistem lama yang sudah ada sebelumnya. Dengan pertimbangan bahwa apabilan sistem baru mengalami kendala maka sistem lama masih tetap berjalan. Sistem lama dan sistem baru dikonversi selama data – data yang berkaitan dengan sistem baru selesai dipindahkan ke sistem baru dan juga ketika bagi pengguna sistem baru sudah menguasai sistem baru. 4.2 Tinjak Lanjut Implementasi Setelah melakukan proses implementasi terhadap sistem baru maka langkah selanjutnya adalah melakukan tindak lanjut implementasi, yaitu pengujian pengolahan sistem. Pengujian sistem pengolahan data dilakukan dengan menggunakan data yang sebenarnya serta didasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem baru ini nantinya akan dapat diterima dan diterapkan untuk mengganti sistem lama atau masih perlu diperbaiki. Jika sistem yang baru dapat diterima berarti tugas analsis sistem telah selesai. Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap pemeliharaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memelihara atau menjaga agar sistem yang telah di implementasi tersebut tetap bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan dapat digunakan dalam waktu tertentu. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan sistem perangkat keras dan pemeliharaan perangkat lunak, dengan adanya sistem pemeliharaan maka sistem tersebut dapat dikontrol atau di kendalikan sehingga ketika dioperasikan tidak akan mengalami hambatan. Seperti contoh dibawah : 1.
Kegiatan pemeliharaan perangkat keras. •
Melakukan perawatan dapat dilakukan minimal 1 bulan sekali terhadap perangkat keras, misalnya dibersihkan dari debu, mengecek aturan pengkabelan yang terhubung dengan perangkat keras.
•
Menghindarkan dari benda – benda yang dapat merusak perangkat keras disekitar area perangkat keras.
•
Pengecekan kipas pada power supply maupun lipas pendingin prosesor agar komputer dapat bekerja dengan baik.
2.
Kegiatan pemeliharaan perangkat lunak.
•
Pembuatan backup data atau penyimpanan data cadangan dalam media harddisk, maupun media lain.
•
Mencatat berbagai permasalahan – permasalahan yang muncul untuk dijadikan acuan bila sewaktu – waktu terjadi permasalahan yang sama maka bisa diselesaikan.
4.3 Manual Program Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program. Tujuan dari pembuatan manual program adalah untuk membuat tampilan secara tertulis dengan tujuan untuk memberikan panduan kepada user dalam rangka mengoperasikan program aplikasi. Adapun bagian dari program manual tersebut terdapat menu utama dan pembahasan yang dilakukan terhadap bagian-bagian manual program adalah sebagai berikut : Tampilan Login Merupakan
syarat
untuk
dapat
memanfaatkan
program
secara
keseluruhan, dimana yang menggunakan aplikasi ini adalah pelaksana atau petugas yang diberi wewenang untuk memasukkan data kedalam basisdata ataupun karyawan yang bertugas dimasing-masing bagiannya. Pada menu login ini ada dua data yang harus dimasukkan, antara lain: 1.
User Name. Merupakan
pengguna
yang
sudah
terdaftar
dan
diberikan
wewenang untuk menggunakan aplikasi ini. 2.
Password. Merupakan syarat yang harus dimasukan agar hak pengguna tidak mudah digunakan oleh orang lain. Tampilan dari jendela login adalah sebagai berikut :
Tampilan Login
Menu Utama Jendela menu utama akan muncul apabila user berhasil memasukkan nama dan password dengan benar pada form login. Menu utama akan aktif sesuai dengan hak akses. Hak akses terdiri dari dua yaitu admin dan selain admin (user). Untuk Admin menu yang aktif adalah semua, sedangkan untuk selain admin (user) menu yang aktif semua terkecuali menu input data.
Pada jendela menu utama ini terdiri dari beberapa menu yang telah aktif atau siap digunakan untuk mengolah data. Menu tersebut adalah: File, terdiri dari sub menu Anggota, Buku, Pengarang, Penerbit, Rak dan Keluar. Sirkulasi, terdiri dari Peminjaman dan Pengembalian. Laporan, terdiri dari laporan Anggota, Buku, Pengarang, Penerbit, Rak, peminjaman dan pengembalian. Tentang Program, terdiri dari Programmer dan Versi Program. Form Input Data Anggota Pada form ini digunakan untuk menambahkahkan data siswa.
Form Input Buku Pada form ini digunakan untuk menambahkahkan data buku.
Form Input Pengarang Pada form ini digunakan untuk menambahkahkan data pengarang
Form Input Data Penerbit Pada form ini digunakan untuk menambahkahkan data penerbit.
Form Input Data Rak Digunakan untuk menginputkan atau menambahkahkan data rak.
Form Input Data Peminjaman dan Pengembalian Pada form ini digunakan untuk menambahkahkan data pengembalian dan peminjaman
Contoh Laporan Tampilan ini merupakan laporan anggota secara keseluruhan :
5.
Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada bab – bab sebelumnya maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Sistem informasi yang dibuat dapat mempermudah karyawan yang terkait dalam pengolahan data di perpustakaan. 2. Pembuatan sistem informasi dapat mempersingkat waktu pengerjaan dan pengolahan perpustakaan. 3. Dengan adanya sistem pengolahan perpustakaan ini diharapkan mampu mengurangi adanya kesalahan – kesalahan data.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Utami, Ema. 2006. RDBMS using MySQL Server 2000. NRAR Net Publisher. Fatansyah. 1999. Basis Data. Bandung: Penerbit Informatika. H.M Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Taufiq, Ir. MH.2004. Analisis Sistem Informasi (ANSI). Yogyakarta : STMIK “AMIKOM”. Erhans, Dr. 2004. Desain Grafis Dengan Corel Draw 12. Cirebon: Ercontara Rajawali. Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Penerbit Andi. Arief, M Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Penerbit Andi. M.Kom, Abas Ali Pangera dan Ariyus, Dony. 2005. Sistem Operasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Prasetia, Luqman. 2008. Analisis, Perancangan dan Implementasi Sistem Perpustakaan SMP NEGERI 1 Kedung Jepara. ULIL. ----. ----. Proposal Skripsi. http://dedeuswendi.blogspot.com ----. ----. Basis Data dan DBMS. http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id ----. ----. SQL. http://www.andisun.com ----. ----. Pengertian dan Perintah-perintah Dasar DDL pada Sqlite. http://tutorial.persinggahan-netter.com ----. ----. Modul 1. http://elearning.amikom.ac.id