SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT HERBAL MULTILEVEL MARKETING BERBASIS WEB PADA UD.REMBUL JAYA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Dasri 09.11.3367
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT HERBAL MULTILEVEL MARKETING BERBASIS WEB PADA UD.REMBUL JAYA Dasri1), Anggit Dwi Hartanto2), 1), 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
Abstract – UD.Rembul Jaya is a private company engaged in the sale of herbal medicine by using a system of multilevel marketing sales models. The process of developing a multi-level marketing to their members at UD. Rembul Jaya with the system of discounts on every purchase of products at every level of the member level.
[email protected])
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
System information given on the website in the form of sales promotion, membership information, bonus information of each member, and information about the company.
1.
Untuk mengetahui pelaksanaan sistem Multi Level Marketing yang dilakukan oleh perusahaan UD.Rembul Jaya.
2.
Untuk mengetahui setiap agen atau member yang telah terdaftar.
3.
Membangun sistem informasi penjualan Multi Level Marketing yang berbasis Web, untuk membantu mempromosikan dan sebagai proses transaksi antara penjual dan pembeli pada UD.Rembul Jaya.
Keywords – Sales information system, Multi-level marketing.
1.4 Metode Penelitian
1. Pendahuluan
Metode yang digunakan dengan menggunakan pengupulan data :
1.1 Latar Belakang UD.Rembul jaya merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penjualan obat herbal dengan menggunakan sistem multi level marketing. Sistem yang diterapkan dalam penjualan obat dengan cara merekrut setiap agen. Penjualan produk yang dijual dilakaukan melalui setiap agen. Pada awal perusahaan UD.Rembul Jaya mengalami kesulitan dalam memasarkan produk dan mengelolah data para agenya. Namun dengan adanya sistem informasi yang akan dikembangkan melalui website menjadi lebih mudah dalam pengolahan penjualan produk dan pengolahan data para agen yang telah menjadi dari anggota UD.Rembul Jaya.
Bedasarkan pada latar belakan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi rumusan masalah diantaranya : Bagaimana pelaksanaan Multi Level Marketing pada sistem informasi.
2.
Bagaimana sistem ini dapat mengenali setiap agen atau member yang telah terdaftar.
3.
Bagaimana sistem ini memberikan informasi perusahaan kepada seluruh agen dan informasi produk yang ada di UD.Rembul Jaya.
Metode Kepustakaan : Metode ini menggunakan buku-buku sebagai bahan referensi untuk mendapatkan konsep teoris dalam menganalisa data yang ada dalam pembuatan skripsi.
2.
Metode Wawancara : Metode wawancara dilaksanakan untuk menggali informasi pada pihak yang lebih ahli, sehingga didapatkan analisis yang lebih baik.
3.
Metode Studi Literatur : Metode ini menggunakan literature yang dapat dimanfaatkan seperti fasilitas internet.
1.5 Tinjauan Pustaka Freddy Munandar (2010), dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Sistem Multi Level Marketing Potensiplus Berbasis Web Pada CV. Mugni Artha” meneliti tentang perhitungan bonus royalty dan proses bonus mingguan yang lebih akurat dimana bonus ini didapat dari anggota baru yang berada dilevel bawahnya. serta mempermudah anggota untuk mengisi titik-titik yang masih kosong pada jaringannya dengan adanya informasi titik yang masih kosong untuk membentuk full matrix. Dwi Rosmala dan Gilang Kresna (2012), dalam tugas akhirnya yang berjudul “Implementasi Algoritma Binary Tree Pada Sistem Informasi Multi Level Marketing” meneliti tentang Algoritma Binary Tree untuk mendukung sistem dalam melakukan pembentukan pohon jaringan serta perhitungan komisi,
1.2 Remusan Masalah
1.
1.
1.3 Tujuan Penelitian
1
sehingga hirarki jaringan yang berbentuk pada bisnis Multi Level Marketing ini terstruktur dengan baik dan sistem dapat mengintergrasikan data sesuai ketentuan Multi Level Marketing. Fathur Rozi (2012), dalam skripsinya yang berjudul “Aplikasi Multi Level Marketing (MLM) Berbasis Web Dengan Bantuan Virtual Office Secara Online” melakukan penelitian dengan aplikasi bantu virtual office secara online dapat mengatur komisi, bonus, pembelian produk, mengetahui network tree dalam jaringan dan melakukan promosi ke pihak lain dengan menggunakan url duplikasi member.
berdaya guna harus memperhatikan informasi tersebut : 1. Relevan 2. Andal 3. Lengkap 4. Tepat waktu 5. Dapat dipahami 6. Dapat diverifikasi
karakteristik
1.8 Konsep Arsitektur Sistem Ada beberapa macam arsitektur sistem yang kita kenal saat ini, yaitu Stand Alone, Client Server, Three Tier, dan Multi Tier.
1.6 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi 1.6.1 Defenisi Sistem Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya. Yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”,
1.9 Konsep Sistem Informasi Penjualan 1.9.1 Sistem Penjualan Menurut Philip Kotler (2009, hal : 22) dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain, menjelaskan bahwa : “konsep penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. 1.9.2 Sistem Informasi Penjualan Diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedurprosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku (Niswonger, 1999).
1.6.2 Defenisi Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya. Sumber dari informasi adalah data. 1.6.3 Defenisi Sistem Informasi Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis sebagai berikut : “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung informasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dangan laporan-laporan yang diperlukan.1
1.9.3 Multi Level Marketing (Direct Selling) Multi Level Marketing (MLM) atau Sistem Networking adalah penjualan secara bertingkat dari distributor mandiri yang memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam 2 cara. Pertama, penjualan produk langsung ke konsumen, distributor mendapat keuntungan atas dasar perbedaan atau selisih antara harga distributor dan harga konsumen. Kedua, distributor biasa menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi.
1.7 Karakteristik Sistem Dan Sistem Informasi 1.7.1 Karakteristik Sistem Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifatsifat tertentu yang menjadikan cirikhas sebuah sistem, antara lain :2 1. Komponen Sistem (System Component) 2. Batasan Sistem (boundary) 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) 4. Penghubung Sistem (System Interface) 5. Masukan Sistem (System Input) 6. Keluaran Sistem (System Output) 7. Pengolahan Sistem (System Process) 8. Sasaran Sistem (System Objective)
1.10 Konsep Basis Data 1.10.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tampa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara-cara tertentu, sehingga mudah untuk digunakan dan ditampilkan kembali. (James Martin, 1990)
1.7.2 Karakteristik Sistem Informasi Menurut Romney dan Steinbart, agar suatu sistem informasi berguna sebagai informasi yang
1.10.2 Teknik Normalisasi Hal-hal yang mendasari proses normalisasi, yaitu prinsip kebergantungan fungsional (functional dependency) serta prinsip dekomposisi tanpa kehilangan
1
Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Informastion System, (New Jersey : Prentice-Hall, 1983), hal. 6 2 Jogiyanto H. M Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset Yogyakarta, 2005, hal 5.
2
informasi yang dibutuhkan. Berikut ini tahapan dari teknik normalisasi : 1. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form) 2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form) 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Sistem dapat melakukan login system. Sistem dapat olah data kategori. Sistem dapat mengolah data admin. Sistem dapat olah data berita Sistem dapa olah data ongkir Sistem dapat olah data pengiriman Sistem dapat olah data bank Sistem dapat cetak laporan invoice Sistem dapat cetak laporan konfirmasi pembayaran Sistem dapat cetak laporan member Sistem dapat cetak laporan agent b) Agent Sistem dapat olah data agent Sistem dapat olah data pemesanan Sistem dapat olah data konfirmasi pembayaran Dapat login system. Sistem dapat cetak invoice c) Pengunjung/member Sistem dapat menampilkan informasi produk Sistem dapat menampilkan informasi kategori Sistem dapat cetak laporan invoice Sistem dapat olah data konfirmasi pembayaran Sistem dapat menampilkan informasi perusahaan.
2. Pembahasan 2.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan. 2.1.1 Indentifikasi Masalah Dalam analisis sistem, pengidentifikasian masalah merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Masalah dapat dilakukan sebagai suatu hal yang menghambat proses pencapaian tujuan. 1. Permasalahan yang timbul : a. Admin UD. Rembul Jaya sering kesulitan dalam pengelolaan data anggota, karena tidak ada antarmuka pengelolahan laporan data anggota. b. Anggota sering kesulitan ketika melihat struktur jaringannya karena belum ada visualisasi jaringan yang mempermudah untuk melihat perkembangan jaringan. 2. Identifikasi penyebab masalah : a. Pengolahan informasi anggota yang minim. b. Belum adanya sistem yang menginformasikan layanan kepada seluruh anggota tentang UD. Rembul Jaya.
2.
2.1.2 Analisis Kelemahan Sistem Kelemahan suatu sistem dapat ditentukan dengan melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan, untuk menganalisisnya menggunakan analisis PIECES yaitu analisis kinerja (Performace), informasi (Information), ekonomi (Economy), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), pelayanan (Service). 2.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebetuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan sistem secara lengkap, maka analisis kebutuhan sistem dibagai dalam dua jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan kebutuhan non fungsional (nonfunctional requirement). 1.
Kebutuhan Non Fungsional a. Perangkat Keras (Hardware) Processor : Intel Celeron E1400 2.0GHz 2Core Harddisk : 500GB Seagate RAM : 2GB DDR2 VGA Card : Intel(R) G33/G31 Express Chipset Keyboard & Mouse : Logitech Modem : Smartfren b. Perangkat Lunak (Software) Windows 7 Ultimate : Versi 32bit XAMPP : Versi 5.6.3-0VC11 Adobe Dreamweaver : Versi CS3 Web browser (Mozila Firefox, Goole Chrome) : Versi 33.1 dan Versi 3.0 c. Pengguna (Brainware) Sistem Analis Programmer Admin
2.1.4 Analisis Kelayakan Sistem
Kebutuhan Fungsional a) Administrator Sistem dapa olah data member. Sistem dapat olah data agent.
Analisis kelayakan sistem ini digunakan untuk menguji apakah penelitian sistem ini dikatakan layak atau tidak.
3
Analisis kelayakan yang dilakukan merupakan kelayakan teknologi, kelayakan operasional, yang mencakup aspek teknis, psikologis, dan hukum.
2.2.3 Data Flow Diagram (DFD) DFD menggambarkan penyimpanan data, asal data, tujuan data, dan proses yang mentransformasikan data dan menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses padas system. Bentuk analisis DFD yang ada pada UD.Rembul Jaya.
2.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses terstruktur dalam pembuatan sistem. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyajikan dengan beberapa model yaitu : Flowchart, Diagram Konteks, DFD (Data Flow Diagram) ,ERD (Entity Relation Diagram), dan Relasi antara tabel. 2.2.1 Flowchart Sistem Flowchart sistem ini menggambarkan sistem secara fisik dan menunjukkan arus suatu model dalam program.
Gambar 3. DFD Level 0 (Sistem) 2.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 1. Flowchart sistem
Entity relationship diagram merupakan komponen antara himpunan entitas dan himpunan relasi. Berikut entity relationship diagram yang digunakan pada UD.Rembul Jaya.
2.2.2 Diagram Konteks Pada diagram konteks ini menggambarkan alur hubungan input/output antara sistem. Berikut ini merupakan gambar dari proses sistem dari UD.Rembul Jaya.
Gambar 2. Diagram Konteks
Gambar 4. Entity relationship diagram (ERD) 4
2.2.5 Relasi Antara Tabel
2.3.2 Halaman Dashboard Admin
Relasi antara tabel merupakan proses pengorganisasikan file agar tidak terdapat perulangan dari elemen file tersebut. Berikut perancangan relasi antara tabel pada UD.Rembul Jaya.
Halaman dashboard admin merupakan halaman utama untuk pengolahan data-data yang ada didalam aplikasi website ini.
Gambar 7. Halaman utama admin
2.3.3 Halaman Login Member Halaman login member digunakan sebagai login member yang telah menjadi anggota di UD.Rembul Jaya.
Gambar 5. Relasi antar tabel
2.3 Implementasi Sistem Pada bagian implementasi ini merupakan hasil dari program yang telah diujicobakan. 2.3.1 Halaman Login Admin Halaman login admin merupakan halaman untuk melakukan login administrator agar dapat mengakses halaman utama admin.
Gambar 8. Halaman login member
2.3.4 Halaman Menu Member Halaman menu member digunakan untuk mengolah data belanja dan data para anggota.
Gambar 6. Halaman login admin 5
3. Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada UD. Rembul Jaya, maka dengan adanya sistem penjualan berbasis MLM dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem informasi penjulana ini dibuat bertujuan untuk menambah dan melengkapi serta memperluan skala penjualan produk, sistem promosi penjualan dan pengrekrutan anggota. 2. Sistem informasi ini dibuat untuk mempermudah para anggota dalam melihat informasi-informasi tentang bonus masingmasing anggota dan informasi tentang anggota yang ada. 3.2 Saran Untuk pengembanga sistem selanjutnya, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Masih belum lengkap informasi yang terdapat didalam tampilan website, kedepan masih ada perbaikan tentang informasi produknya. 2. Pengembangan sistem kedepanya akan ditingkatkan lagi dalam pengembangan anggota.
Gambar 9. Halaman menu member
2.3.4 Halaman Home Halaman home merupakan halaman yang pertama kali tampil ketika seseorang mengakses alamat website UD.Rembul Jaya.
Daftar Pustaka [1] Kusrini & Andi Koniyo, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi dengan Visual Basic & Microsoft SQLserver (Yogyakarta : Andi, 2007), hal. 5-6 [2] Jogiyanto H.M Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur : Andi Offset Yogyakarta, 1989, hal. 8 [3] Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Informasi System, (New Jersey : Prentice-Hall, 1983), hal. 6 [4] Jogiyanto H.M Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset Yogyakarta, 2005, hal. 5 Biodata Penulis Dasri, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Anggit Dwi Hartanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2009. Memperoleh gelar Magister (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STIMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Gambar 10. Halaman home utama website
6