SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA AFTERSICK STORE KLATEN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Agin Fajar Priambada 12.11.6296
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA AFTERSICK STORE KLATEN Agin Fajar Priambada1), Hartatik2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
[email protected])
informasi yang mendukung dalam proses penjualan barang sehingga menyebabkan tidak efektif dan efisiennya kinerja perusahaan, serta dalam memasarkan dan memperkenalkan produknya ke masyarakat luas belum mempunyai media promosi yang dapat mencakup pasar yang luas. Maka dari itu berdasar permasalahan diatas, untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memperkenalkan informasi produk kepada masyarakat luas diperlukan suatu media penyampai informasi, maka dari itu penulis mengambil objek penelitian tentang “Sistem Informasi Penjualan Berbasis Website Pada Aftersick Store” yang berada di Klaten, Jawa Tengah.
Abstract – Aftersick Store (Block 1277) is the service specialized in clothing industry. The cloth that manufactured include several categories such as t-shirts, jackets, shirts, hats and pants. The process of recording sales transactions still recorded manually, especially in recording products and sales transaction. Among relevant factors of the manual system is the spreading of information is not maximal and quality of service. The method used in developing sales information system with a website is anobservation method, literature, system design, programming, program testing, and implementation of the program. This study will give a result in Information System Web-based Sales at Aftersick Store that has the greatest service to facilitate consumers to make purchases and consumers from outof-town can served better.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan unsur-unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain (Al Fatta Hanif, 2007:9). Menurut Jerry Fitz Gerald, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (H. Jogiyanto, 1999:9).
Keywords – sales information system, website 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi yang pesat sesuai dengan kebutuhan hampir disetiap aspek sangat penting bagi kehidupan kita. Saat ini sudah menjadi kebutuhan bahwa teknologi informasi dapat memberi kemudahan dalam mencari informasi yang diinginkan, mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia dan penggunaan data yang lebih efisien, penggunaan teknologi informasi yang optimal dalam sebuah perusahaan akan menunjang efisiensi dan efektifitas kerja dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kebutuhan akan pemanfaatan informasi melalui internet, membuat perusahaan lokal hingga multinasional telah menggunakan website sebagai media promosi serta menyediakan informasi dalam pemasaran produk. Beberapa manfaatnya seperti memperluas marketplace, mengurangi biaya promosi, meningkatkan pelayan, dan memberikan lebih banyak kemudahan lainnya kepada pelanggan. Aftersick Store (dulu Block 1277) Klaten, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan pakaian seperti penjualan baju, jaket, topi, dan aksesoris lainnya. Namun dalam hal proses penjualan pada distro ini masih dilakukan secara manual, seperti dalam pembuatan data barang, transaksi penjualan, dan laporan penjualan masih dilakukan dengan mencatat secara manual pada faktur penjualan buku kas, hal ini terjadi karena pada Aftersick Store ini belum mempunyai sebuah sistem
2.2 Definisi Informasi Informasi adalah data yang suadah diolah manjadi bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar bila dibanding biaya untuk mendapatkannya (Kusrini & Koniyo,Andri, 2007). 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan berbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratannya dan sangat mempengaruhi terhadap informasi yang akan terbentuk. 2.4 Definisi Sistem Informasi Penjualan Menurut Kolter sistem informasi penjualan merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan orang, peralatan dan prosedur yang memadukan antara pekerja mesin (komputer)
1
dan manusia yang menyajikan keakuratan informasi bagi para pemakai dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah didalam perusahaan.
3.2 Analisis Sistem Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting karena setiap kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada proses selanjutnya. Dengan adanya adanya analisis sistem, diharapkan dapat mencapai tujuan yang maksimal dan lebih baik. Definisi analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari setiap komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluaisi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga diusulkan perbaikan-perbaikan.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan Penjualan adalah proses dimana si penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat yang baik bagi si penjual maupun si pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.. 2.6 Teori Analisis PIECES Analisis yang dilakukan terhadap kelemahan sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui masalahmasalah yang menganggu sistem tersebut. Untuk mengatasi permasalahan yang ada ,makadiperlukan analisis PIECES . Analisis pieces digunakan untuk menganalisis mengenai kinerja (performance), Informasi (information), ekonomi (economy), pengendalian (control), efisien (efficiency), dan layanan (service).
3.3 Identifikasi Masalah Proses identifikasi masalah bertujuan untuk mencari kesalahan yang terapat di dalam sistem yang sedang berjalan. Masalah ini yang mengakibatkan tujuan atau sasaran sistem tidak dapat tercapai. Pengidentifikasian masalah dengan mangkaji subjek-subjek permasalahan masalah yang yang terjadi pada sistem penjualan Aftersick Store adalah sebagai berikut: 1. Proses pemilihan produk atau melihat produk berdasarkan apa yang di upload admin ke media social, belum mendukung untuk memilih produk berdasarkan kategori 2. Proses pencatatan laporan penjualan masih dilakukan secara manual, hasilnya rawan hilang dan tidak rapi 3. Proses konfirmasi pembayaran dilakukan secara manual, sehingga pengecekan menjadi lama, dan mungkin bisa salah.
2.7 Konsep Pemodelan 2.7.1 Flowchart Sistem Menurut HM, Jogiyanto “Bagan Alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika (H. Jogiyanto, 1999: 795). Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. 2.7.2 Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram adalah suatu model logika data atau yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data atau kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang disimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2003).
3.3.1 Kebutuhan Fungsional 1. Admin a. Sistem dapat memberikan layanan login dan logout b. Sistem dapat membatasi hak akses pengguna c. Sistem dapat memberikan layanan olah data produk, kategori, bank, dan lain-lain d. Sistem dapat memberikan layanan olah data transaksi pembelian, konfirmasi pembayaran dan memberikan status e. Sistem dapat mencetak laporan transaksi, produk, dan data pelanggan f. Mengelola pengaturan profil. 2. Pelanggan a. Mendaftar menjadi pelanggan b. Login dan logout pelanggan c. Mengubah profil pelanggan d. Mengolah akun pelanggan e. Melakukan transaksi produk f. Melakukan konfirmasi pembayaran g. Melihat riwayat pembelian h. Mengisi testimoni dan komentar. 3. User atau Pengunjung a. Melihat informasi produk b. Mendaftar sebagai pelanggan.
2.8 Pengertian Basis Data Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data berisi atau memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table,indeks dan lain-lain). Disamping menyimpan data, setiap basis data juga mendukung definisi struktur (baik basis data maupun objek-objeknya secara detail). Terdapat dua teknik perancangan basis data yaitu dengan membuat Entity Relationship atau dengan menerapkan normaslisasi terhadap struktur tabel yang diketahui (Fathansyah,Ir ,1999: 11). 3 Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Gambaran Umum Aftersick Store dahulu bernama Block 1277 pada tahun 2014 Block 1277 berubah nama menjadi Aftersick, menurut ownerAftersickstoreStifanus Relly Andri WM,brand sablon Block 1277 kurang menjual, pengucapannya susah, dan kurang di pahami oleh masyarakat, oleh karena itu diganti menjadi AftersickStore. AftersickStore yang berlokasi di Jl. Raya Solo – Jogja KM 17, Taji, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah adalah sebuah took yang bergerak dibidang jassa penjualan industri pakaian antara lain kaos, topi, jaket, kemeja, dll yang berdiri pada tahun 2014.
2
3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional Perencanaan dan pengembangan sistem bertujuan agar dapat memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat serta meningkatkan kualitas kerja. Kebutuhan teknologi atau peralatan yang diperlukan dalam mengembangkan sebuah sistem terdiri atas software, hardware, dan brainware. 3.3.3 Analisis Kelayakan Analisis kelayakan ditujukan untuk mengevaluasi sistem. Sistem dianggap layak ketika memenuhi kriteria kelayakan seperti kelayakan teknis, kelayakan hukum, kelayakan operasional, dan kelayakan ekonomi. 3.4 Perancangan Sistem 3.4.1 Flowchart
Gambar 1. Flowchart Dari gambar 1 bahwa ini merupakan gambaran flowchart yang sudah menggunkanan sistem komputer dan tidak lagi menggunakan sistem manual, dari pengimputan sudah dapat menggunakan keyboard dan masing-masing tabel sudah mempuyai hubungan atau relasi ke setiap tabel lainnya, dan outputnya berupa cetak dokumen, atau
dokumen. 3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) a. DFD Level 0
Gambar 2. DFD Level 0 Dari gambar diatas dapat diuraikan bahwa yang akan menggunakan sistem aplikasi penjualan terdapat 4 entitas eksternal yaitu admin, karyawan, pelanggan dan pengunjung. Entitas Admin
3
Entitas admin memiliki hak akses penuh, mendapatkan semua akses aplikasi yang ada di web, berikut beberapa penjelasannya : 1. Admin login ke sistem, dan sistem memberikan verifikasi login. Admin harus menginputkan terlebih dahulu yang dibutuhkan sistem 2. Admin melakukan olah data pelanggan, sistem meberikan informasi tentang data pelanggan yang dikelola admin. 3. Admin melakukan olah data produk, sitem memberikan informasi produk yang ada. 4. Admin mengolah data pembelian dan sistem memberikan informasi pembelian yang sudah dilakukan pelanggan. Entitas Karyawan Entitas karyawan memiliki sebagian hak akses, berikut beberapa penjelasannya 1. karyawan login ke sistem dengan hak akses berbeda dengan admin, sistem memberikan verifikasi login. 2. Karyawan mengolah data testimoni, dan sistem memberikan informasi testimony. 3. Keyawan mengolah data kategori, dan sistem memberikan informasi kategori 4. Karyawan mengolah data produk, dan sistem memberikan informasi produk. Entitas Pelanggan Entitas pelanggan dapat melakukan beberapa aktifitas di sistem penjualan ini, berikut penjelasannya 1. Pelanggan melakukan login yang sebelumnya sudah registrasi, dan sistem memberikan verifikasi login pelanggan 2. Pelanggan melihat data kategori produk, dan sistem memberikan informasi kategori produk 3. Pelanggan mengolah data pembelian, dan sistem memberikan informasi pembelian. Entitas Pengunjung Tidak banyak aktifitas yang didapat pengunjung, selain lihat produk dan daftar sebagai pelanggan 1. Pengunjung melakukan register untuk menajdi pelanggan, dan sistem memberikan verifikasi register untuk calon pelanggan 2. Pengunjung melihat kategori produk, dan sistem memberikan informasi kategori produk
b. DFD Level 1
3.4.4 Pembuatan Database dan Tabel
Gambar 5. Implementasi Relasi Tabel pada Database
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Sistem menghasilkan pengolahan data sesuai yang dibutuhkan admin dalam pembuatan laporan pembelian yang ada dalam website ini. 2. Sistem menghasilkan proses transaksi untuk member yang hanya membutuhkan satu tempat untuk pemilihan produk, pembelian, konfirmasi pembayaran, dan diskon yang berlaku. 3. Pengguna atau Member juga mendapat kelebihan lain yaitu dapat mencetak nota pembelian dan mengetahui nomor rekening penjual dalam melakukan transfer tunai ke bank ataupun ATM. 5.2 Saran Penelitian yang dilakukan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu saran yang diberikan penulis untuk mengoptimalkan maupun mengembangkan sistem antara lain : 1. Pengoptimalan SEO (Search Engine Optimization)agar pengunjung dapat lebih banyak lagi. 2. Untuk sistem selanjutnya diharapkan pelanggan dapat diberikan sistem refund atau pengembalian barang jika yang dibeli pelanggan tidak sesuai, dengan syarat yang berlaku. 3. Untuk sistem selanjutnya diharapkan untuk pengembang dapat membuat aplikasi versi mobile yang digunakan pada Smartphone. 4. Untuk sistem selanjutnya bisa ditambah dengan aplikasi chatting di website, berfungsi jika pelanggan menanyakan pertanyaan dan butuh jawaban yang cepat saat itu juga.
Gambar 3. DFD Level 1
3.4.3 Entity Relationship Diagaram (ERD)
Gambar 4. Entity Relationship Diagram (ERD)
4
DAFTAR PUSTAKA [1] Al Fatta Hanif, Analisis & Perancangan Sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern.Yogyakarta: Penerbit Andi.Hal9 [2] Fathansyah,Ir.1999. Basis Data .Bandung: Informatika Bandung. Hal 11 [3] H. Jogiyanto.1999.Analisis dan Desain Sistem Informasi pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis .Yogyakarta:Penerbit Andi Offset .Hal 11 [4] H. Jogiyanto.1999.Analisis dan Desain Sistem Informasi pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis .Yogyakarta: Penerbit Andi Offset . Hal 8 [5] Hall, A James.2006.Accounting Information Sistem. Jakarta: Salemba Empat [6] Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta:Andi. [7] Jogiyanto. HM, Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur dan Praktek Aplikasi Bisnis hal 795 [8] Kenneth E. Kendall, Julie E. Kendall. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Ke 5 .Penerbit :PT. Indeks Kelompok Gramedia Jakarta. [9] Kusrini & Koniyo , Andri. 2007 . Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server . Yogyakarta:Andi Offset 2007 [10] Roger S. Pressman.2002.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta:Andi.
Biodata Penulis Agin Fajar Priambada, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Hartatik, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T), Jurusan Teknik Universitas Muhammadiyah Cirebon, lulus tahun 2005. Memperoleh gelar Master of Computer Science Program Pasca Sarjana Magister Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2010. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5