SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMKA)
2012 BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
//
1. Alur SKP Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja individu Pegawai Negeri Sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi manajemen dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan kinerja organisasi. Dalam menghitung Sasaran Kerja PNS khususnya PNS Kementerian Kesehatan, maka dibangun suatu aplikasi yang dapat membantu pengelola kepegawaian yang berada di Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melakukan perhitungan Sasaran Kerja PNS. Aplikasi tersebut terintegrasi dengan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) Biro Kepegawaian Setjen Kemenkes RI. Untuk melakukan proses tersebut, perlu dipahami terlebih dahulu tahapan yang harus dilakukan dalam menghitung Sasaran Kerja PNS. Di bawah ini merupakan alur perhitungan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil :
2
• MEMBUAT PENILAIAN KINERJA INDIVIDU PEGAWAI (MENGHITUNG TARGET DAN REALISASI TERHADAP PEKERJAAN PEGAWAI)
AKHIR PERIODE PENILAIAN
3
• MEMBUAT FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI (MENENTUKAN SASARAN KINERJA DARI SETIAP URAIAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN)
AWAL PERIODE PENILAIAN
1
• MEMBUAT BOBOT KEGIATAN UNTUK MASINGMASING PEGAWAI (BOBOT DIAMBIL DARI URAIAN JABATAN PEGAWAI)
2. Pembuatan Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Tahapan pertama dalam melakukan perhitungan SKP adalah dengan membuat Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan untuk masing-masing pegawai. Setiap kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan, ditetapkan bobotnya sesuai dengan tingkat kesulitan dan tingkat prioritas pekerjaan yang harus dilakukan, dengan mempertimbangkan kriteria keragaman jenis dan sifat pekerjaan. Jumlah bobot untuk keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah 100 (seratus). Pembuatan Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan di lakukan pada awal periode penilaian. Untuk menghitung bobot kegiatan tugas pokok jabatan dalam SIMKA, dapat dilakukan dengan mengakses menu SKP Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan seperti pada Gambar berikut :
Setelah menu tersebut dipilih, maka akan muncul halaman seperti pada Gambar berikut :
Tombol TAMPILKAN berfungsi untuk menampilkan pegawai yang telah dibuatkan Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan-nya. Tombol berfungsi untuk mengubah data, tombol berfungsi untuk mencetak Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan yang telah dibuat, dan tombol berfungsi untuk menghapus data Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan. Tombol Tambah Data Baru berfungsi untuk membuat/menambah Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan pegawai baru. Jika tombol Tambah Data Baru di tekan, maka akan muncul halaman seperti Gambar berikut :
Tombol TAMPILKAN berfungsi untuk mencari pegawai yang akan di buatkan Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan-nya. Setelah data pegawai ditemukan, pembuatan Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan dapat dilakukan dengan menekan tombol Proses seperti yang dapat di lihat pada Gambar diatas sehingga akan muncul halaman seperti Gambar berikut :
Lakukan pengisian sesuai data yang akan dimasukkan, lalu tekan tombol SIMPAN untuk merekam semua data yang telah dimasukkan. Kegiatan yang ada pada tugas pokok jabatan diambil berdasarkan Uraian Jabatan dari masing-masing pegawai sesuai dengan jabatan fungsionalnya (JFU atau JFT). Perhitungan Bobot Kegiatan untuk masing-masing uraian pekerjaan dihasilkan berdasarkan rumus : Jumlah X 100 Jumlah _ Total
Untuk mencetak Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan, tekan tombol cetak ( ) dan akan muncul halaman cetak seperti Gambar diatas. Uraian pekerjaan yang muncul pada halaman cetak hanya uraian yang telah diisi bobot kegiatannya.
3. Pembuatan Formulir SKP Tahapan selanjutnya setelah menghitung Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan adalah membuat Formulir SKP untuk masing-masing pegawai. Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan yang telah ditetapkan bobotnya, harus ditetapkan sasaran kerja yang akan dicapai, sebagai penetapan bidang tugas prestasi kunci untuk indikator keberhasilan kerja. Pembuatan Formulir SKP di lakukan pada awal periode penilaian. Untuk membuat formulir SKP dalam SIMKA, dapat dilakukan dengan mengakses menu SKP Formulir SKP seperti pada Gambar berikut :
Setelah menu tersebut dipilih, maka akan muncul halaman seperti pada Gambar berikut :
Tombol TAMPILKAN berfungsi untuk menampilkan pegawai yang telah dibuatkan Formulir SKP nya. Tombol
berfungsi untuk mengubah data formulir SKP,
tombol
berfungsi untuk mencetak formulir SKP yang telah dibuat, dan tombol berfungsi untuk menghapus data formulir SKP. Tombol Tambah Data Baru berfungsi untuk membuat/menambah formulir SKP baru. Jika tombol Tambah Data Baru di tekan, maka akan muncul halaman seperti Gambar berikut :
Tombol TAMPILKAN berfungsi untuk mencari pegawai yang akan di buatkan Formulir SKP nya. Data pegawai yang muncul adalah pegawai yang telah dibuatkan Bobot Kegiatannya. Setelah data pegawai ditemukan, pembuatan Formulir SKP dapat dilakukan dengan menekan tombol Proses seperti yang dapat di lihat pada Gambar diatas sehingga akan muncul halaman seperti Gambar berikut :
Data uraian kegiatan yang muncul adalah uraian kegiatan yang telah diisi bobot kegiatannya. Setelah melakukan pengisian sesuai data yang akan dimasukkan, tekan tombol SIMPAN untuk merekam semua data yang telah dimasukkan. Tombol berfungsi untuk melakukan pencarian pejabat penilai. Jika tombol tersebut ditekan, maka akan muncul halaman seperti pada Gambar berikut :
Setelah data pejabat ditemukan, tekan tombol Pilih atau Checklist yang ada pada kolom paling kanan nama pejabat untuk memilih pejabat penilai yang dipilih. Sasaran kerja yang akan dicapai sebagai indikator identifikasi apa yang akan dicapai, apa yang akan dihasilkan, apa yang akan diukur, bukan seberapa banyak. Oleh karena itu sasaran kerja yang akan dicapai hanya memberikan ukuran bukan jumlah yang akan dicapai, tetapi sebagai alat untuk mengukur hasil setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok. Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, laporan dan sebagainya. Untuk mencetak Formulir SKP, tekan tombol cetak ( ) dan akan muncul halaman cetak seperti Gambar dibawah ini. Setelah Formulir SKP dicetak, maka formulir tersebut wajib di tanda tangani oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan serta Pejabat Penilai atau dalam hal ini di tandatangani oleh atasan langsung.
4. Pembuatan Penilaian SKP Tahapan akhir dalam melakukan perhitungan SKP adalah dengan membuat Penilaian SKP untuk masing-masing pegawai. Penilaian capaian SKP Pegawai Negeri Sipil diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya. Proses penilaian SKP di lakukan pada akhir periode penilaian. Untuk menghitung bobot kegiatan tugas pokok jabatan dalam SIMKA, dapat dilakukan dengan mengakses menu SKP Penilaian SKP seperti pada Gambar berikut :
Setelah menu tersebut dipilih, maka akan muncul halaman seperti pada Gambar berikut :
Tombol TAMPILKAN berfungsi untuk menampilkan pegawai yang telah dibuatkan Penilaian SKP-nya. Tombol
berfungsi untuk mengubah data Penilaian SKP, tombol
berfungsi untuk
mencetak hasil Penilaian SKP yang telah dibuat, dan tombol berfungsi untuk menghapus data Penilaian SKP. Tombol Tambah Data Baru berfungsi untuk membuat/menambah Penilaian SKP baru. Jika tombol Tambah Data Baru di tekan, maka akan muncul halaman seperti Gambar berikut :
Tombol TAMPILKAN berfungsi untuk mencari pegawai yang akan di buatkan Penilaian SKP-nya. Pegawai yang muncul adalah pegawai yang telah dibuatkan Formulir SKP nya. Setelah data pegawai ditemukan, Penilaian SKP dapat dilakukan dengan menekan tombol Proses seperti yang dapat di lihat pada Gambar diatas sehingga akan muncul halaman seperti Gambar berikut :
Lakukan pengisian sesuai data yang akan dimasukkan, lalu tekan tombol SIMPAN untuk merekam semua data yang dimasukkan. Setelah proses Penilaian SKP dilakukan, Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan dan Formulir SKP sudah tidak dapat di ubah kembali. Penilaian capaian SKP Pegawai Negeri Sipil diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya sebagai berikut : a. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan antara Realisasi Output (RO) dengan Target Output (TO) dikalikan Bobot Kegiatan (BK). Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi output dari target output yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sebaliknya semakin rendah realisasi output dari target output yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk. Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek kuantitas, dengan rumus : Penilaian Capaian SKP (Aspek kuan) =
Realisasi Output (RO)
x Bobot Kegiatan (BK)
Target Output (TO) b. Penilaian Capaian SKP diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan antara Realisasi Kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan Bobot Kegiatan (BK). Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi kualitas dari target kualitas yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik, atau sebaliknya semakin rendah realisasi kualitas dari target kualitas yang direncanakan menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk. Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus : Penilaian Capaian SKP (Aspek kual) =
Realisasi Kualitas (RK) x Bobot Kegiatan (BK) Target Kualitas (TK)
Untuk mengukur apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman sebagai berikut : Kriteria Nilai
Sebutan Kualitas
91-100
Sangat Baik
76 – 90
Baik
61 – 75
Cukup
51-60
Kurang
50 ke bawah
Buruk
Keterangan Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan pelayanan di atas standar yang ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yang ditentukan dan lain-lain.
c. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari Nilai Tertimbang (NT=1.76) dikalikan dengan Target Waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW) dibagi Target Waktu (TW) dikalikan Bobot Kegiatan (BK). Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama realisasi waktu yang dipergunakan dari target waktu yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari target waktu yang direncanakan menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik. Keterangan : maksimal efisiensi waktu sampai dengan 24 % Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek waktu, dengan rumus : Penilaian Capaian SKP (Aspek waktu)
[ Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) ]
=
Target Waktu (TW)
x Bobot Kegiatan (BK)
Jika realisasi waktu nol ( 0 ), maka penghitungan capaian SKP menggunakan rumus : Penilaian Capaian SKP (Aspek waktu)
[ Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) ]
=
Target Waktu (TW)
x n x Bobot Kegiatan (BK)
n = nilai koefisien = 0
d. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dihitung dari Nilai Tertimbang (NT=1.76) dikalikan dengan Target Biaya (TB) dikurangi Realisasi Biaya (RB) dikalikan Bobot Kegiatan (BK),Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin besar realisasi biaya yang dipergunakan dari target biaya yang direncanakan menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin efisien realisasi biaya dari target biaya yang direncanakan menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik. Keterangan : maksimal efisiensi biaya sampai dengan 24% Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek biaya dengan rumus : Penilaian Capaian SKP (Aspek Biaya)
[ Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB) ] =
x Bobot Kegiatan (BK) Target Biaya (TB)
Jika realisasi biaya nol (0), maka penghitungan capaian SKP menggunakan rumus : Penilaian Capaian SKP (Aspek biaya)
[ Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya(TB) – Realisasi Biaya (RB) ] =
x n x Bobot Kegiatan (BK) Target Biaya (TB)
n = nilai koefisien = 0
e. Tugas Tambahan dituliskan apabila ada tugas tambahan yang dikerjakan dan disetujui oleh pimpinan. Penghitungan tugas tambahan menggunakan rumus : TO X 10 X 10% RO
f. Kreativitas/Unsur Penunjang dituliskan apabila ada tugas kreativitas/unsur penunjang yang dikerjakan dan disetujui oleh pimpinan. Penghitungan kreativitas/unsur penunjang menggunakan rumus : TO X 30 X 30% RO
Jika tombol cetak ditekan, maka akan muncul halaman cetak seperti Gambar dibawah. Setelah formulir hasil penilaian SKP dicetak, maka formulir tersebut wajib di tanda tangani oleh pejabat penilai atau dalam hal ini di tandatangani oleh atasan langsung.
Nilai angka terhadap capaian SKP Pegawai Negeri Sipil dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : a. Sangat Baik : 91 ke atas b. Baik : 76 - 90 c. Cukup : 61 - 75 d. Kurang : 51 - 60 e. Buruk : 50 ke bawah Capaian SKP dapat diberikan lebih dari 100 apabila melakukan tugas tambahan dan/atau kreativitas.
--::: Terima Kasih :::-https://www.ropeg-kemenkes.or.id