Simulasi Kebijakan Distribusi Singkong di Jawa Timur Melalui Pendekatan Stepping Stones Masyhuri Machfudz Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Unisma
Abstraksi Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan simulasi kebijakan distribusi singkong melalui pendekatan teori transportasi dalam rangka untuk memperoleh pilihan (the choice). Analisis dilakukan dengan uji stepping stones. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan kebijakan untuk melakukan distribusi cukup bervariasi. Dari beberapa variasi tersebut akan ditemukan singkronisasi antara realita dengan hasil analisis karena itu rekomendasi setiap hasil simulasi pada akhirnya (final goal) selalu muncul pengiriman daerah yang terdekat (efektif dan efisien) atau sering disebut sebagai optimal. Indikasi optimal ini adalah biaya minimum (cost minimization) Rekomendasi atas hasil penelitian adalah diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk melakukan pengembangan keimuan (the development of science) pada teori lainnya seperti vogel, MODI, dan lainnya.
Key word: simulasi, distribusi, singkong, optimal dan kebijakan
PENDAHULUAN Roadmap penelitian ini terjadi pada penelitian 2008 memunculkan problemtik krusial yang harus dijawab yaitu pasca optimal apa yang harus dilakukan?, maka dilakukannya pemberdayaan singkong. Problem lain juga beriringan dengan jawaban tersebut, yaitu bagiaman model kebijakan yang direkomendasikan saat pendistribusian yang optimal tersebut telah dicapai sehingga tidak terjadi musim paceklik?, jawabannya adalah melihat dari kebutuhan dan ketersediaan dari singkong itu sendiri – karena problem transportasi ini adalah penampilan yang khusus, karena itulah butuh perhitungan yang praktis dan efisien. Gambaran umum transportasi; (i) perusahaan menghasilkan barang/ komunitas pada lokasi yang beda; (ii) perusahaan harus mengirim barang dari asal (sumber) ke tujuan dan (iii) jumlah
yang diperlukan dan dikirim sudah diketahui. Rumusan Umum Teori Transportasi sebagai berikut, Jika dimisalkan; barang yang tersedia di asal i (ai) = barang yang dibutuhkan di tujuan (bj), maka
m
n
i 1
j 1
ai bj
; biaya ongkos (cost) dari asal i ke tujuan j adalah Cij; jumlah barang yang diangkut dari asal i ke tujuan j adalah Xij maka rumus transportasi dapat ditulis m
Minimumkan : Z =
i 1
ai
n
CijXij
dengan
j 1
n
kendala; (i)
Xij ai
dimana ai > o, i = 1
i 1
n
... m; (ii)
Xij bj
dimana bj > o, j = 1 ... n
i 1
dan Xij 0 untuk semua asal i dan tujuan j atau bisa ditulis seperti ini kendalanya; (i) n
Xij ai
artinya pengiriman dari asal i
i 1
tidak dapat melebihi penawarannya (“s”); Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
35
n
(ii)
Xij bj
artinya pengiriman ke
i 1
tujuan harus memenuhi permitaannya (“D”) dan (iii) Xij 0 Oleh karena itu: Penawaran Total (s) = Permintaan Total (D) sekarang
m
n
i 1
j 1
ai bj
Formulasi ini disebut dengan balanced transportation model (Model Transportasi Berimbang). Syarat/layak basis optimal adalah tidak melebihi dari (m + N -1) variabel Xij yang > 0 (positif). (Desivasi (m + 1 -1). Format Tabel Transportasi T
T1
A A1 X11 X21
X22
Xm2 b2
... ...
a1
Cij
C2n
a2
X2n . . ...
Xij . .
Cm2
... ...
. . ...
...
Cm1 b1
X2j
C12
Ai
C1n
C2j
. .
X12 . .
Xm1 Bj
...
C11 X11 . .
Tn X1n
...
. .
...
C1j X1j
C22
. .
Tj ...
...
C21
. . Ai
...
C12 X12
A2
. . Am
T2
C11
. .
. . Cin
ai
Xin . .
. . Cmj
Xmj bj
... ...
. .
. . Cmn
Xmn bn
dikirim pada tujuan yang tak diinginkan; (iii) untuk mendeteksi calon yang mungkin (possible conditional) dari tujuan basis yang tidak dikehendaki; (iv) bagaimana pengaruhnya terhadap total cost apakah semakin berkurang/bertambah jika nomor 2 dilakukan. Mekanismenya melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (i) memilih segi empat tak digunakan (tak diinginkan) yang akan dinilai; (ii) gerakan dari tempat tak digunakan secara horisontal dan vertikal dan kembali ke tempat semula; (iii) tempatkan tanda positif atau negatif pada posisi segi empat; (iv) tentukan/hitunglah biaya bersih (total cost) dan (vi) mengulangi langkah-langkah di atas dari setiap segi empat pada sel yang tidak digunakan sampai pada TC (total cost) yang minimum. Langkah teknis ini dapat teratasai dengan program ABQM.
am ai bj
T = Tujuan A = Asal bj = Permintaan (D) Keterangan : 1. Kotak (i,j) dalam tabel menurut Cij Xij 2. Bila Xij didalam kotak adalah bayak, maka jumlah Xij, basis i (i = 1, 2 ..., m) = ai 3. Jumlah Xij pada kolom j (j = 1, 2 ... n) = bj Jadi Kelayakan/optimal/dari Xij mudah diperiksa dengan menggunakan jursyaratan di atas. Tulisan ini disajikan dalam rangka untuk mengembangkan ilmu pengetahuam (the development of science) khususnya pada teori transportasi METODE ANALISIS Analisis digunakan teori simulasi atas dasar teori transportasi, khususya pada uji stepping stones. Tujuannya sebagai berikut: (i) mengetahaui tingkat optimal; (ii) untuk mengetahui apa yang terjadi jika
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Simulasi Kebijakan Distribusi yang Optimal, Di Jawa Timur Simulasi ini dilakukan pada model pertama dengan daerah asal adalah Kabupaten Malang dan tujuan akhir adalah lumajang. Hasil analisis dapat direkomendasikan melalui beberapa jalur dari kabupaten Malang ke kabupaten Lumajang yaitu: 1. Malang ® Pasuruan Probolinggo Lumajang = (141, Probolinggo) 2. Malang Blitar Tulungagung Kediri Jombang Mojokerto Pasuruan Probolinggo Lumajang = (356, Probolinggo) 3. Malang Blitar Tulungagung Kediri Jombang Mojokerto Surabaya Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Lumajang = (411 Probolinggo) 4. Malang Blitar Tulungagung Trenggalek Ponorogo Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
36
Pasuruan Probolinggo Lumajang = (513, Probolinggo) Lumajang
52
Probolinggo
38 173 Pasuruan 51
27
16
Blitar
77 Malang
37
Tulungagung Blitar Lumajang = (484, Blitar) Jadi, rekomendasi dari kebijakan ini adalah jalur distribusi barang dari kabupaten malang ke kabupaten lumajang adalah jalur ke-5 (538, Probolinggo) karena melewati banyak kabupaten sehingga pendistribusian barang menjadi maksimal. Gresik
48
Surabaya Sidoarjo
Bondowoso
Gresik 55
55
31
Surabaya 28 88
Mojokerto
Nganjuk Kertosono Jombang Mojokerto
Lamongan 79
Tuban
80
Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi
27
Jombang
41 Kediri
32
Tulungagung
Madiun
39 25
31
Ponorogo
Kediri
Malang
Nganjuk Trenggalek
50 Madiun
41 33
Blitar
Lumajang
Ponorogo
Malang Blitar Tulungagung Trenggalek Ponorogo Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Surabaya Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Lumajang = (538, Probolinggo) 6. Malang Kediri Jombang Mojokerto Pasuruan Probolinggo Lumajang = (339, Probolinggo) 7. Malang Kediri Jombang Mojokerto Surabaya Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Lumajang = (364, Probolinggo) 8. Malang Sidoarjo Surabaya Mojokerto Jombang Kediri Tulungagung Blitar Lumajang = (438, Blitar) 9. Malang Sidoarjo Surabaya Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Lumajang = (565, Blitar) 10. Malang Kediri Tulungagung Blitar Lumajang = (329, Blitar) 11. Malang Sidoarjo Surabaya Gresik Tuban Jombang Kediri Tulungagung Blitar Lumajang = (545, Blitar) 12. Malang Sidoarjo Gresik Lamongan Jombang Kediri 5.
Trenggalek Tulungagung
Daerah asal I, Kabupaten Trenggalek Daerah tujuan adalah: Kabupaten Jombang, Lumajang, Sidoarjo dan Banyuwangi Daerah asal II, Kabupaten Tulungagung Daerah tujuan adalah: (a) Mojokerto, (b) Nganjuk, (c) Gresik, (d) Madiun Daerah asal I: Kabupaten Trenggalek – Jombang 1) Jarak dari kabupaten Trenggalek – ke kabupaten Ponorogo – kabupaten Madiun – Nganjuk – Kertosono – kabupaten Jombang, label (163 ; 5) 2) Jarak dari kabupaten Trenggalek – kabupaten Tulungagung – kabupaten Kediri – kabupaten Kertosono – kabupaten Jombang, label (104 ; 5) 3) Jarak dari kabupaten Trenggalek – kabupaten Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kediri – Kertosono – Jombang, label (190 ; 5) 4) Jarak dari kabupaten Trenggalek – kabupaten Tulungagung – kabupaten Blitar – kabupaten Malang – kabupaten Kediri – Kertosono – Jombang, label (310 ; 5) Jarak dari kabupaten Trenggalek – Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan – Sidoarjo – Surabaya – kabupaten Mojokerto – Jombang, label (357 ; 11)
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
37
Jarak terpendek yaitu dari kabupaten Trenggalek – Tulungagung – Kediri – Kertosono – Jombang dengan label (104 ; 5) Kabupaten Trenggalek – ke Kabupaten Lumajang 1) Jarak dari kabupaten Trenggalek – kabupaten Tulungagung – Blitar – Malang – kabupaten Lumajang, label (259 ; 9) 2) Jarak dari kabupaten Trenggalek – Tulungagung – Kediri – Malang – kabupaten Lumajang, label (313 ; 9) 3) Jarak dari kabupaten Trenggalek – kabupaten Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kediri – kabupaten Malang – Lumajang, label (399 ; 9) 4) Jarak dari Trenggalek – ke kabupaten Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan – Probolinggo – Lumajang, label (301 ; 16) 5) Jarak dari Trenggalek – Tulungagung – kabupaten Kediri – Malang – Pasuruan – Probolinggo – kabupaten Lumajang, label (359 ; 16) 6) Jarak dari Trenggalek – kabupaten Ponorogo – Madiun – kabupaten Nganjuk – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidorarjo – Pasuruan – Probolinggo – Lumajang, label (399 ; 16) 7) Jarak dari Trenggalek – kabupaten Ponorogo – kabupaten Madiun – kabupaten Nganjuk – kabupaten Kertosono – kabupaten Kediri – Malang – Lumajang, label (420 ; 9) Jarak Terpendek yaitu dari Trenggalek – ke kabupaten Tulungagung – kabupaten Blitar – kabupaten Malang – Lumajang dengan label (259 ; 9) Kabupaten Trenggalek – ke akhir Kabuapaten Sidoarjo 1) Jarak dari Trenggalek – ke kabupaten Tulungagung – kabupaten Blitar – Malang – Pasuruan – kabupaten Sidoarjo, label (258 ; 15) 2) Jarak dari Trenggalek – ke kabupaten Ponorogo – Madiun – Nganjuk –
3)
4)
5)
6)
Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo, label (262 ; 12) Jarak dari Trenggalek – kabupaten Tulungagung – kabupaten Kediri – kabupaten Malang – Pasuruan – Sidoarjo, label (312 ; 15) Jarak dari Trenggalek – kabupaten Tulungagung – ke kabupaten Kediri – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo, label (203 ; 12) Jarak dari Trenggalek – ke kabuapten Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kediri – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo, label (289 ; 12) Jarak dari Trenggalek – ke kabupaten Ponorogo – kabupaten Madiun – ke kabupaten Nganjuk – Kediri – Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan – Sidoarjo, label (408 ; 15). Jadi direkomendaikan bahwa jarak terpendek yaitu dari Trenggalek – ke kabupaten Tulungagung – ke kabupaten Kediri – ke kabupaten Kertosono – ke kabupaten Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo, label (203 ; 12).
Trenggalek – ke tujuan akhir Kabupaten Banyuwangi 1) Jarak dari Trenggalek – Tulungagung – Blitar – Malang – Lumajang – Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (502 ; 17) 2) Jarak dari Trenggalek – Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan – Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (440 ; 17) 3) Jarak dari Trenggalek – Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan – Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (538 ; 17) 4) Jarak dari Trenggalek – Tulungagung – Kediri – Malang – Pasuruan – Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (494 ; 17) 5) Jarak dari Trenggalek – Tulungagung – Kediri – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo –
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
38
Pasuruan – Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (479 ; 17) 6) Jarak dari Trenggalek – Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kediri – Malang – Pasuruan –Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (580 ; 17) 7) Jarak dari Trenggalek – Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kediri – Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan –Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (590 ; 17. Jarak terpendek yaitu dari Trenggalek – Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan – Probolinggo – Jember – Banyuwangi, label (440 ; 17). Daerah asal II: Tulungagung – ke kabupaten Mojokerto 1) Jarak dari Tulungagung–Kediri– Kertosono – Jombang – Mojokerto, (100 ; 10) 2) Jarak dari Tulungagung – Blitar – Malang – Kediri – Kertosono – Kertosono – Jombang – Mojokerto, label (306 ; 10) 3) Jarak dari Tulungagung – Trenggalek – Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kertosono – Jombang – Mojokerto (221 ; 10) 4) Jarak dari Tulungagung – Kediri – Nganjuk – Kertosono – Jombang – Mojokerto, label (248 ; 10) Jarak terpendek yaitu dari Tulungagung – Kediri – Kertosono – Jombang – Mojokerto, label (100 ; 10).
4) Jarak dari Tulungagung – Blitar – Malang – Kediri – Nganjuk, label (263 ; 6) 5) Jarak terpendek yaitu Tulungagung – Kediri – Nganjuk, label (57 ; 6 ) Tulungagung – Gresik 1) Jarak dari Tulungagung – Kediri – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Gresik, (171 ; 12) 2) Jarak dari Tulungagung – Blitar – Malang – Pasuruan – Sidoarjo – Surabaya – Gresik (190 ; 12) 3) Jarak dari Tulungagung – Trenggalek – Ponorogo – Madiun – Nganjuk – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Gresik, label (242 ; 12) 4) Jarak terpendek yaitu dari Tulungagung – Kediri – Kertosono – Jombang – Mojokerto – Surabaya – Gresik, (171 ; 12) Tulungagung – Madiun 1) Jarak dari Tulungagung – Trenggalek – Ponorogo – Madiun, (105 ; 2) 2) Jarak dari Tulungagung – Kediri – Nganjuk – Madiun, (107 ; 4) 3) Jarak dari Tulungagung–Blitar– Malang–Kediri – Nganjuk – Madiun, (313 ; 4) 4) Jarak dari Tulungagung – Kediri – Kertosono – Nganjuk – Madiun, (134 ; 4) 5) Jarak terpendek yaitu dari Tulungagung – Trenggalek – Ponorogo – Madiun, label (105 ; 2)
Tulungagung – Nganjuk 1) Jarak dari Tulungagung – ke kabupaten Kediri – dilanjutkan ke kabupaten Nganjuk, label (57 ; 6) 2) Jarak dari Tulungagung – ke kabupaten Kertosono – Nganjuk, label (84 ; 5) 3) Jarak dari Tulungagung – ke kabupaten Trenggalek – ke kabupaten Ponorogo – ke kabupaten Madiun – dan berakhir ke kabupaten Nganjuk, (155 ; 3)
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
39
Pacitan
Ngawi Ponorogo
Madiun
Trenggalek
Trenggalek
Tulungagung
Bojonegoro Kediri
Jombang Blitar Lamongan Mojokerto
Bangkalan Gresik
Surabaya Sidoarjo
Malang
Pasuruan
Probolinggo
(462, 18) jarak yang ditempuh 462 km. 5) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo. (515, 18) jarak yang ditempuh 515 km. 6) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar, Lumajang, Probolinggo, Situbondo. (516, 18) jarak yang ditempuh 516 km. 7) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo. (501, 20) jarak yang ditempuh 501 km. Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 3.
Lumajang Bondowoso Situbondo Jember
Daerah Asal : Pacitan Daerah : (i) Situbondo, Tujuan (ii) Pasuruan, (iii) Jember, Bangkalan
(iv)
1. Situbondo 1) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Situdondo. (530 ,18) jarak yang ditempuh 530 km 2) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo. (534, 18) jarak yang ditempuh 534 km. 3) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Problinggo, Situbondo. (439, 18) jarak yang ditempuh 439 km. 4) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo.
2. Pasuruan 1) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar, Malang, Pasuruan. (323, 15) jarak yang ditempuh 323 km. 2) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Malang, Pasuruan (340, 15) jarak yang ditempuh 340 km. 3) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Pasuruan. (307,9) jarak yang ditempuh 307 km. 4) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Pasuruan. (339, 12) jarak yang ditempuh 339 km. 5) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan. (284, 9) jarak yang ditempuh 284 km. Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 5. 3. Jember 1) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar, Lumajang, Jember.
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
40
2)
3)
4)
5)
(435, 17) jarak yang ditempuh 435 km. Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember. (418, 18) jarak yang ditempuh 418 km. Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Jember. Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Malang, Lumajang, Jember. (492, 17) jarak yang ditempuh 492 km. Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulun Agung, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Jember. (474, 18) jarak yang ditempuh 474 km. Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 2.
4. Bangkalan 1) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Gresik, Surabaya, Bangkalan. (331, 12) jarak yang ditempuh 331 km. 2) Pacitan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Bangkalan. (291, 12) jarak yang ditempuh 291 km. 3) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Jombang, Lamongan, Gresik, Surabaya, Bangkalan. (354, 12) jarak yang ditempuh 354 km. 4) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Bangkalan. (298, 12) jarak yang ditempuh 298 km. 5) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan.
(352, 12) jarak yang ditempuh 352 km. 6) Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan. (369, 12) jarak yang yang ditempuh 369 km. Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 2.
Daerah Asal
: Kabupaten Ponorogo : (i) Lamongan,
Daerah Tujuan (ii) Mojokerto, (iii) Bojonegoro, (iv) Kabupaten Lumajang
1. Lamongan 1) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Lamongan (201, 8) jarak yang ditempuh 201 km 2) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Mojokerto, Surabaya, Gresik, Lamongan (248, 11) jarak yang ditempuh 248 km. 3) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Kertosono, Jombang, Lamongan. (224, 8) jarak yang ditempuh 224 km. 4) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Nganjuk, Jombang, Lamongan. (247, 8) jarak yang ditempuh 247 km. Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 1 2. Mojokerto 1) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto (149, 8) jarak yang ditempuh 148 km. 2) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Jombang, Mojokerto. (176, 8) jarak yang ditempuh 176 km. 3) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Nganjuk, Mojokerto. (195, 8) jarak yang ditempuh 195 km. 4) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Jombang, Mojokerto. (172, 8) jarak yang ditempuh 172 km.
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
41
Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 1 3. Bojonegoro 1) Ponorogo, Madiun, Ngawi, Bojonegoro (134, 22) jarak yang ditempuh 134 km. 2) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Bojonegoro (210, 8) jarak yang ditempuh 210 km. 3) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Jombang, Bojonegoro. (233, 8) jarak yang ditempuh 233 km. Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 1 4. Lumajang 1) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang. (378, 18) jarak yang ditempuh 378 km 2) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang. (303, 18) jarak yang ditempuh 303 km. 3) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Malang, Lumajang. (336, 15) jarak yang ditempuh 366 km. 4) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Malang, Lumajang. (333, 15) jarak yang ditempuh 333 km. 5) Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Tulung Agung, Blitar, Lumajang. (344, 16) jarak yang ditempuh 344 km. 6) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Kediri, Malang, Lumajang. (329, 15) jarak yang ditempuh 329 km. 7) Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar, Lumajang. (276, 16) jarak yang ditempuh 276 km.
Kesimpulan : Tujuan optimal adalah rute 7
Kabupaten Asal : Pacitan Kabupaten : (i) Madiun, Tujuan (ii) Nganjuk, (iii) Magetan dan (iv) Kediri Ngawi Magetan Pacitan
15 km 22 km
71 km
Maospati
Ponorogo
33 km
34 km
11 km
41 km 21 km Trenggalek
Caruban Madiun 29 km
31 km
Nganjuk
25 km 32 km Tulungagung
Kediri 25 km 27 km
Kertosono
1. Jarak dari Pacitan ke Magetan (130, Maospati) dengan jarak 130 km. 2. Jarak dari Pacitan ke Madiun (104, Ponorogo) dengan jarak 104 km. 3. Jarak dari Pacitan ke Nganjuk (154, Caruban) dengan jarak 154 km. 4. Jarak dari Pacitan ke Kediri (179, Nganjuk) dengan jarak 179 km. 5. Jarak dari Pacitan ke Kediri (206, Kertosono) dengan jarak 206 km. 6. Jarak dari Pacitan ke Kediri (175, Tulungagung) dengan jarak 175 km. 7. Jarak dari Pacitan ke Nganjuk (200, Kediri) dengan jarak 200 km. 8. Jarak dari Pacitan ke Nganjuk (227, Kertosono) dengan jarak 227 km. 9. Jarak dari Pacitan ke Madiun (250, Caruban) dengan jarak 250 km.
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
42
10. Jarak dari Pacitan ke Magetan (283, Maospati) dengan jarak 283 km. 11. Jarak dari Pacitan ke Magetan (196, Ngawi) dengan jarak 196 km.
7.
Implikasinya: a. Jarak terdekat dari Pacitan ke Magetan adalah 130 km, dengan rute Ponorogo, Madiun, Maospati dan ke Magetan. b. Jarak terdekat dari Pacitan ke Madiun adalah 104 km, dengan rute Ponorogo langsung ke Madiun. c. Jarak terdekat dari Pacitan ke Nganjuk adalah 154 km, dengan rute Ponorogo, Madiun, Caruban, dan ke Nganjuk. d. Jarak terdekat dari Pacitan ke Kediri adalah 175 km, dengan rute Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, dan ke Kediri.
8.
Kabupaten Asal : Ngawi Kabupaten : Banyuwangi Tujuan Perolehan jarak jaringan dari titik asal ke titik tujuan yang melewati beberapa alternatif kota yaitu: 1. Ngawi Madiun Nganjuk Jombang, label (122 : Nganjuk) jaraknya 122 km. 2. Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto, label (149 : Jombang) jaraknya 149 km. 3. Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Sidoarjo, label (229 : Mojokerto) jaraknya 229 km. 4. Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan, label (266 : Sidoarjo) jaraknya 226 km. 5. Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo, label (304 : Probolinggo) jaraknya 304 km. 6. Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember, label (400 : Probolinggo) jaraknya 149 km.
13.
9.
10.
11.
12.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi, label (495 : Banyuwangi) jaraknya 495 km. Ngawi Madiun Blitar Lumajang, label (348 : Blitar) jaraknya 335 km. Ngawi Madiun Blitar Lumajang Jember, label (436 : Lumajang) jaraknya 436 km. Ngawi Madiun Blitar Lumajang Jember Banyuwangi, label (531, Jember) jaraknya 531 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang, label (211 : Kediri) jaraknya 211 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang Mojokerto, label (238 : Jombang) jaraknya 238 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang Mojokerto Sidoarjo, label (318 : Mojokerto) jaraknya 318 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan, label (356 : Sidoarjo) jaraknya 356 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan, label (394 : Pasuruan) jaraknya 394 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Kediri, label (49 : Probolinggo) jaraknya 490 km. Ngawi Madiun Kediri Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi, label (585 : Jember) jaraknya 585 km. Ngawi Madiun Jombang Mojokerto, label (129 : Jombang) jaraknya 129 km. Ngawi Madiun Jombang Mojokerto Sidoarjo, label (209 : Mojokerto) jaraknya 209 km.
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
43
20. Ngawi Madiun Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan, label (246 : Sidoarjo) jaraknya 246 km. 21. Ngawi Madiun Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo, label (284 : Pasuruan) jaraknya 284 km. 22. Ngawi Madiun Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember, label (380 : Probolinggo) jaraknya 380 km. 23. Ngawi Madiun Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi, label (475 : Jember) jaraknya 475 km. 24. Ngawi Nganjuk Kediri Blitar, label (151 : Kediri) jaraknya 151 km. 25. Ngawi Nganjuk Kediri Blitar Pasuruan, label (279 : Blitar) jaraknya 279 km. 26. Ngawi Nganjuk Kediri Blitar Pasuruan Probolinggo, label (317 : Blitar) jaraknya 317 km. 27. Ngawi Nganjuk Kediri Blitar Pasuruan Probolinggo Jember, label (413 : Probolinggo) jaraknya 413 km. 28. Ngawi Nganjuk Kediri Blitar Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi, label (508 : Jember) jaraknya 508 km. 29. Ngawi Madiun Blitar Pasuruan, label (297 : Blitar) jaraknya 297 km. 30. Ngawi Madiun Blitar Pasuruan Probolinggo, label (335 : Pasuruan) jaraknya 335 km. 31. Ngawi Madiun Blitar Pasuruan Probolinggo Jember, label (431 : Probolinggo) jaraknya 431 km. 32. Ngawi Madiun Blitar Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi, label (526 : Jember) jaraknya 526 km.
33. Ngawi Bojonegoro Lamongan Gresik, label (159 : Lamongan) jaraknya 159 km. 34. Ngawi Bojonegoro Lamongan Gresik Sidoarjo, label (199 : Gresik) jaraknya 199 km. 35. Ngawi Bojonegoro Lamongan Gresik Sidoarjo Pasuruan, label (237 : Sidoarjo) jaraknya 237 km. 36. Ngawi Bojonegoro Lamongan Gresik Sidoarjo Pasuruan Probolinggo, label (275 : Pasuruan) jaraknya 275 km. 37. Ngawi Bojonegoro Lamongan Gresik Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Situbondo, label (292 : Probolinggo) jaraknya 292 km. 38. Ngawi Bojonegoro Lamongan Gresik Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Situbondo Banyuwangi, label (482 : Situbondo) jaraknya 482 km. Jadi dari titik awal Ngawi untuk sampai tujuan akhir banyuwangi dengan jarak terdekat tetapi melalui banyak rute atau jalur adalah Ngawi Madiun Nganjuk Jombang Mojokerto Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Jember Banyuwangi, label (495 : Jember) jaraknya adalah 495 km.
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
44
33 41
Ponorogo Madiun 50
Titik Awal : Kab. Tuban
Trenggalek
31
Nganjuk
Bojonegoro 28
Kediri 25
Tuban
36
Tulungagung 32
Babat
27
39 52
Jombang
27
31
88 Lamongan
27 Mojokerto Blitar 117 28 55
Gresik 83 81
Sidoarjo 10
59
Surabaya 37 54 18
21
27 Pasuruan 116
Malang
17
KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan kebijakan untuk melakukan distribusi cukup bervariasi. Dari beberapa variasi tersebut akan ditemukan singkronisasi antara realita dengan hasil analisis karena itu rekomendasi setiap hasil simulasi pada akhirnya (final goal) selalu muncul pengiriman daerah yang terdekat (efektif dan efisien) atau sering disebut sebagai optimal. Indikasi optimal ini adalah biaya minimum (cost minimization) Rekomendasi atas hasil penelitian adalah diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk melakukan pengembangan keimuan (the development of science) pada teori lainnya seperti vogel, MODI, dan lainnya.
68
Probolinggo
Lumajang
Variasi IV = Tuban – Babat – Jombang – Nganjuk – Kediri – Tulungagung – Blitar = 28 + 52 + 39 + 25 + 32 + 31 = 207 Rata-rata = 29,5714
52
Distribusi Barang dari Tuban (A) s.d Blitar (S) Variasi I = Tuban – Babat – Jombang – Kediri – Tulungagung – Blitar = 28 + 52 + 27 + 32 + 31 = 170 Rata –rata = 34 Variasi II = Tuban – Gresik – Sidoarjo – Malang – Blitar = 88 + 93 + 48 +77 = 306 Rata –rata = 76,5 Variasi III = Tuban – Gresik – Mojokerto – Jombang – Kediri – Tulungagung – Blitar = 88 + 133 + 27 + 27 + 32 + 31 = 338 Rata-rata = 56,333
PUSTAKA AullHyde, et.al., (1994). A Strateg ic Planning Model For Agricultural Production. MidAtlantic Journal of Bussiness (JBZ) ISSN: 0732-9334 Vol.:30 Iss: 1 Date: Mar 1994 p:81-96. Biro Pusat Statistik, (2010). Kabupa ten Malang Dalam Angka. Malang. Bronson, R., (1982). Theory and Problems of Operations Research. McGraw-Hill, Inc., USA. Dantzig,G.B.,(1963). Linier Programming and Extensions. New Jersey: Princeton University Press, Pricenton. Dwi, H.A., dan Yus Endra, R., (2004). Riset Operational Konsep-
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
45
Konsep Dasar. Jakarta: RINEKA CIPTA.
PT
Faisal, K., (1979). Programming Mo del Of The Competitive Resources Allocation For Agricultural Sector Analysis in Indonesia. Lincoln, Nabraska: Department of Agricultural Economics. Ignizio,J.P., (1987). Goal Programmin g and Wxtensions. Lexington, Ames: D.c. Health and Company. Masyhuri, (2002). Analisis Perencanaan Sumberdaya Pertanian Yang Optimal. Disertasi S-3. Surabaya: Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan PPS UNAIR Surabaya. -----------, (2008). Optimalisasi Distribusi Singkong yang Berimbang (balance) Guna Mendukung Ketahanan Pangan. PHB: DP2M Ditjen Dikti Depdiknas, No Kontrak: 231/SP2H/PP/DP2M/III/2008. Tgl. 6 Maret 2008 (tahunI) ---------, (2010). Optimalisasi Distribusi Singkong yang Berimbang (balance) Guna Mendukung Ketahanan Pangan. Dibiayai DP2M Ditjen Dikti Depdiknas. No Kontrak: 110/SP/2H/PP/DP2M/ III/2010. --------, (2011). Optimalisasi Distribusi Singkong yang Berimbang
(balance) Guna Mendukung Ketahanan Pangan. Dibiayai DP2M Ditjen Dikti Depdiknas. No Kontrak: 0080/SP2H/PP/K7/KL/IV/2011 -------, (2012). Optimalisasi Distribusi Singkong yang Berimbang (balance) Guna Mendukung Ketahanan Pangan. Dibiayai DP2M Ditjen Dikti Depdiknas. No Kontrak: 0032/SP2H/PP/K7/KL/II/2012. 9 Pebruari 2012. Nasendi,B.D., & A. Amwar, (1985). Program Linier dan Variasinya. Jakarta: PT. Gramedia. Pangestu, S., Marwan, A., T.Hani H., (2000). Dasar-Dasar Operations Research. Yogyakarta: BPFE. P.Siagian, (1987). Penelitian Operasional. Jakarta: UI-PRESS. Schroeder, R.G., (1989). Operations Management, Third Edition. Decision Making in The Operation Function. McGrawHill, Inc. USA. Stephen, K., dan Bambang, H., (1986). Program Linier. Semarang: Satya Wacana. T.Hani, H., (1995). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE. Tjutju, T.D., dan Ahmad Dimyati, (2004). Opearations Research. Bandung: Sinar Baru Alegensindo
Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang
46