Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… SIKAP HEROIK MASYARAKAT ACEH DALAM NOVEL LAMPUKI KARYA ARAFAT NUR
Hendra Kasmi1
Abstrak
Penelitian ini berjudul Sikap Heroik Masyarakat Aceh dalam Novel Lampuki karya Arafat Nur. Masalah yang ingin di telaah adalah tentang gambaran sikap heroik masyarakat Aceh dalam novel Lampuki karya Arafat Nur. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur sosial masyarakat Aceh terutama yang berhubungan dengan sikap kepahlawanan yang dikaitkan dengan kisah fiktif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan struktural. Sumber data penelitian ini adalah novel Lampuki karya Arafat Nur yang telah diterbitkan Serambi Ilmu Semesta Jakarta pada tahun 2011. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Lampuki karya Arafat Nur merupakan karya sastra yang sarat dengan nilai-nilai heroik. Hal tersebut tampak sikap para mahasiswa di Aceh yang berani melakukan unjuk rasa terhadap tindakan sewenang-wenang militer Indonesia yang membantai orang Aceh secara tidak manusia. Ahmadi rela berkorban mempertaruhkan nyawanya demi martabat masyarakat Aceh. Ia tidak ingin harga diri masyarakat Aceh dilecehkan oleh pihak lain. Hal tersebut mencerminkan masyarakat yang memiliki sikap heroik. Kata Kunci: Sikap Heroik, Novel Aceh
1
Hendra Kasmi, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, STKIP Bina Bangsa Getsempena, Email:
[email protected]
ISSN 2338-0306
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 74
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… dari
Pendahuluan Dalam
karya
yang
padu.
Trisman
penulis
(2003:118) menyatakan bahwa novel dapat
memberikan pengalaman, pemahaman, dan
dianggap sebagai alat perekam kehidupan
wawasan
masyarakat pada suatu waktu dan tempat
kepada
lingkungan
manusia
sastra
unsur-unsur
pembaca
terhadap
dengan
memenuhi
tertentu.
Nurgiantoro
kebutuhan estetis. Hal ini dikarenakan dalam
mengemukakan
karya sastra terkandung nilai seni yang
melukiskan
menyenangkan untuk dinikmati. Nilai seni ini
sehingga dapat memberikan gambaran yang
dimanfaatkan
lebih jelas, konkret, dan pasti. Sumardjo
pengarang
untuk
dapat
bahwa
(1998:13)
suasana
novel
tempat
dapat
secara
rinci
memenuhi kebutuhan estetis pembaca melalui
(2007:204)
karya-karya sastranya, baik dalam bentuk
merupakan cerita fiktif yang panjang. Bukan
prosa maupun puisi.
hanya panjang dalam arti fisik, tetapi juga
Karya
sastra
merupakan
karya
isinya.
mengemukakan bahwa novel
Selanjutnya
Suwardi
(2005:173)
manusia yang memuat pengalaman hidup
mengemukakan bahwa novel adalah bentuk
dengan berbagai problematika yang dihadapi
karya sastra yang seakan-akan melukiskan
dan dirasakan. Karya sastra disampaikan
peristiwa atau kisah sesungguhnya.
dengan menggunakan bahasa, baik bahasa
Novel merupakan salah satu jenis
lisan maupun bahasa tulis. Seperti yang
karya sastra yang berupa karangan prosa yang
dikemukakan oleh Danziger dan Johnson
panjang dan kompleks baik dari segi segi isi
(dalam Melani, 2006:7) bahwa sastra sebagai
maupun strukturnya. Dari segi isi,
suatu “seni bahasa”, yakni cabang seni yang
mengungkapkan
menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
kehidupan para tokoh di dalam cerita yang
Selanjutnya Fananie (2002:7) mengemukakan
digambarkan secara beragam, komplesk dan
bahwa
yang
rinci. Dari segi struktur, novel terdiri atas
merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan
lembaran cerita yang panjang yang tersusun
emosi
mampu
dalam bentuk satu buku tunggal yang utuh.
mengungkapkan aspek estetik baik yang
Umumnya, panjang novel berjumlah ratusan
didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek
halaman (Nurgiyantoro, 1998:10).
sastra
yang
adalah
karya
spontan
fiksi
yang
makna.
tentang
novel
permasalahan
Sama seperti karya sastra lainnya, Salah satu karya sastra berbentuk
novel
juga
dibangun
oleh
prosa adalah novel. Untuk lebih jelas, berikut
intrinsik.
ini beberapa pendapat para pakar mengenai
menyebutkan unsur intrinsik adalah unsur-
novel.
Sugihastuti
unsur yang membangun karya sastra itu
bahwa
novel
(2002:43)
merupakan
menyatakan
struktur
yang
sendiri.
Nurgiyantoro
unsur-unsur (1998:23)
Karya sastra bentuk prosa pada
bermakna. Novel tidak merupakan serangkaian
dasarnya dibangun oleh unsur-unsur tema,
tulisan yang menggairahkan ketika dibaca,
amanat, plot, tokoh/penokohan, dan latar.
tetapi merupakan sruktur pikiran yang tersusun
Dalam kajian ini, penulis akan membahas
ISSN 2338-0306
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 75
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… masalah unsur karakter tokoh dalam novel. Novel Aceh merupakan novel yang
tersebut lahirlah ide-ide atau gagasan penulis Aceh untuk menggarap cerita-cerita yang
mengisahkan tentang kehidupan masyarakat
bertema heroik.
Aceh baik yang mengambil setting di daerah
Landasan Teori
Aceh maupun diluar Aceh. Novel-novel Aceh banyak
yang
mengungkapkan
tentang
Menurut Sugihastuti (2002:45) karya sastra
(novel)
merupakan
struktur
yang
peristiwa yang sarat dengan konflik politik dan
bermakna. Novel tidak hanya
bencana alam. Kemelut internal menyangkut
tulisan yang menggairahkan ketika dibaca,
nasionalisme telah menorehkan luka tak
tetapi
berkesudahan bagi sebagian besar masyarakat
tersusun dari unsur-unsur yang padu. Menurut
Aceh. Belum kering air mata akibat konflik
Sumardjo (2007:204) novel adalah cerita fiktif
berdarah, bencana tsunami menghantam lara
yang panjang baik bentuk maupun isinya.
yang tak kunjung sembuh di penghujung tahun
Melani
2004. Ratusan nyawa orang Aceh terenggut
sebagai cerita rekaan yang isinya dapat berupa
dalam hitungan menit. Puluhan rumah rata
kisah
dengan tanah.
Selanjutnya,
Sastra juga tidak terlepas dari unsur
merupakan
struktur
(2002:77)
sejarah
serangkaian
pikiran
mendefinisikan
atau
sederetan
Nurgiyantoro
mengemukakan
bahwa
novel
peristiwa. (1998:13)
novel
melukiskan
heroik
sehingga dapat memberikan gambaran yang
ada
tokoh
yang
menjadi
superhero yang menyelamatkan manusia dan
tempat
dapat
kepahlawanan. Dalam cerita-cerita bernuansa selalu
suasana
yang
secara
rinci
lebih jelas, konkret, dan pasti.
menumpas kejahatan di muka bumi. Namun
Dari
beberapa
pendapat
di
atas
selama ini cerita-cerita heroik jauh dari kesan
jelaslah bahwa novel sebagai salah satu bentuk
yang ada dalam kehidupan nyata. Kisah fiktif
cerita rekaan yang panjang terbentuk dari
itu banyak yang direkayasa sesuai sesuka hati
struktur
penulis. Walau demikian banyak kisah heroik
mempunyai unsur-unsur pembentuk seperti
disukai oleh kalangan remaja
juga cerpen, hanya saja novel tidak dibatasi
yang
kompleks.
Sebuah
novel
Dalam dunia kesastraan Aceh, banyak
pada fokus yang diperlukan. Masalah yang
juga novel atau cerpen yang mengisahkan
dikemukakan boleh beragam, tetapi tetap
tentang cerita kepahlawanan. Kisah-kisah
mengutamakan persoalan pokok. Di samping
tersebut terinspirasi dari kehidupan nyata. Bisa
itu, cerpen juga mempunyai efek majemuk,
dikatakan hal tersebut menjadi cerminan dari
karakter, plot, dan setting beragam dan
realita kehidupan tokoh-tokoh Aceh yang
kompleks.
gigih memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Menurut Oxford Concise Dictionary –
dari penjajahan Belanda. Begitu juga pada
Tenth Edition, pahlawan adalah orang yang
rezim orde baru banyak lahit tokoh-tokoh
dikagumi karena keberanian dan prestasi-
reformis yang mengontrol stabilitas sosial dari
prestasinya yang menonjol. Ada keberanian
kesewenang-wenangan penguasa. Dari hal-hal
dan prestasi-prestasi yang menonjol di satu
ISSN 2338-0306
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 76
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… sisi, ada kekaguman di sisi lain. Keberanian
sebuah karya novel. Dengan demikian, tema
adalah jiwa pahlawan. Prestasi-prestasi yang
adalah persoalan utama yang ingin ditulis oleh
menonjol
“dicetak”-nya.
pengarang dalam karyanya (novel). Setelah
Kekaguman adalah tanggapan orang lain
karya sastra (novel) selesai ditulis barulah
terhadap
tercermin bagaimana sikap, tanggapan, serta
adalah
yang
keberanian
dan
prestasi-prestasi
menonjol yang dicetaknya. Kamus Indonesia memberikan Pertama,
pahlawan
menonjol
karena
pandangan pengarang tentang tema yang
Pintar
Bahasa
digarapnya. Amanat merupakan suatu ajaran
dua
pengertian.
moral, atau pesan yang ingin disampaikan oleh
adalah
orang
pengarang
dalam
sebuah
karya
sastra
dan
(Sudjiman, 1998:57). Selanjutnya, Suroto
pengorbanannya dalam membela kebenaran.
(1989:89) mendefinisikan amanat sebagai
Kedua, pejuang yang gagah berani. Ada
persoalan yang biasanya berisi pandangan
kebenaran yang diyakini di satu sisi. Ada
pengarang tentang bagaimana sikap kita kalau
keberanian dan pengorbanan di sisi lain.
kita menghadapi persoalan tersebut. Menurut
Pahlawan
meyakini
Pradopo (dalam Herawati, 2006:23), plot
kebenaran yang dianutnya. Demi kebenaran
merupakan rangkaian peristiwa yang saling
itu ia berjuang dengan gagah berani. Demi
berhubungan
kebenaran itu juga, bahkan, ia rela berkorban –
Selanjutnya Suroto (1989:89) menjelaskan
jiwa-raga dan segala (Ahmad, 1996:25).
bahwa plot ialah jalan cerita yang berupa
Heroik atau kepahlawanan disebutkan bahwa
peristiwa-peristiwa yang disusun satu per satu
pahlawan adalah pejuang yang gagah berani,
dan saling berkaitan menurut hukum sebab
orang yang menonjol karena keberanian dan
akibat dari awal sampai akhir cerita. Menurut
pengorbanannya dalam membela kebenaran.
definisinya, tokoh adalah bagian dari struktur
Jelasnya terdapat tiga unsur yang membentuk
cerita
suatu makna heroik yaitu berani, korban, dan
langsung digerakkan (Herawati, 2006:27).
benar.
Tokoh merupakan unsur sentral dalam sebuah
berjuang
keberanian
yang
karena
yang
berdasarkan
menyebabkan
sebab-akibat.
cerita
dapat
Sama seperti karya sastra lainnya,
karya sastra yang berwujud individu rekaan
novel juga dibangun oleh unsur-unsur intrinsik
yang mengalami atau melakukan peristiwa
dan
dalam cerita fiksi.
ekstrinsik.
Nurgiyantoro
(1998:23)
Latar adalah tempat
menyebutkan bahwa unsur instrinsik adalah
kejadian pada waktu dan ruang tertentu dalam
unsur yang membangun karya sastra itu
sebuah cerita. Latar memberikan penjelasan
sendiri. Unsur instrinsik terdiri atas tema,
tentang tempat dan waktu terjadinya aksi.
tokoh/penokohan, latar, alur dan amanat.
Abrams (Nurgiyantoro, 1998:216) mengatakan
Menurut Stanton (dalam Herawati, 2006:21),
bahwa latar atau setting yang disebut juga
tema adalah gagasan pusat yang terdapat di
sebagai landas tumpu menyarankan pada
dalam cerita rekaan. Tema dapat dipandang
pengertian tempat, hubungan waktu, dan
sebagai dasar cerita atau gagasan dasar umum
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa.
ISSN 2338-0306
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 77
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
3.
Data yang telah terkumpul diidentifikasi
yang berada di luar karya sastra itu, tetapi
sesuai
secara tidak langsung mempengaruhi karya
penelitian, yakni latar sosiokultural dalam
sastra. Unsur ekstrinsik dapat dikatakan
novel Lampuki karya Arafat Nur.
sebagai
unsur-unsur
yang
mempengaruhi
4.
dengan
rumusan
masalah
Tahap selanjutnya pengelompokan atau
bangun cerita, sebuah karya sastra, tetapi tidak
memilah masing-masing data, yaitu unsur
ikut menjadi bagian di dalamnya. Unsur-unsur
heroik masyarakat Aceh sesuai dengan
ekstrinsik antara lain keadaan subjektivitas
sumber data, yaitu novel Lampuki karya
individu pengarang, psikologi pengarang, dan
Arafat Nur.
keadaan di sekeliling pengarang.
Langkah-Langkah
yang
akan
ditempuh dalam penganalisian data penelitian
Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah
ini adalah sebagai berikut. (1) Penulis membaca keseluruhan isi novel
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
Lampuki karya Arafat Nur.
Hal ini
dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-
dilakukan agar peneliti dapat memahami
data yang ada dan kemudian disusul dengan
novel tersebut secara mendalam,
analisis unsur heroik dalam novel Lampuki
(2) Mendeskripsikan data,
karya
dalam
(3) Menganalisis latar sosiokultural dalam
penelitian ini adalah novel Lampuki karya
novel Lampuki karya Arafat Nur dengan
Arafat
menggunakan konsep teori yang telah
Arafat
Nur.
Nur.
Sumber
Novel
data
tersebut
diterbitkan
Serambi Ilmu Semesta Jakarta tahun 2011.
ditentukan,
Pemilihan judul tersebut berdasarkan kisah
(4) Menarik kesimpulan.
novel yang menggambarkan perjuangan heroik
Pembahasan
masyarakat Aceh pada saat konflik Aceh. Teknik
pengumpulan
data
Pada bagian yang
tentang
ini akan dipaparkan
hal yang berkenaan dengan unsur
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
heroik masyarakat Aceh yang terdapat dalam
kepustakaan. Langkah-langkah pengumpulan
novel Lampuki karya Arafat Nur.
data adalah sebagai berikut: 1.
Membaca
novel
Aceh
yang
telah
ditentukan untuk memahami isi cerita 2.
Melakukan
pengkodean,
yaitu
penggunaan kode pada tiap data dalam novel
untuk
pengelompokan penelitian
ini
mempermudah data.
Data
dalam
adalah
sikap
heroik
Puluhan prajurit yang menduduki Lampuki dan juga kampung lain menyingkir tanpa serangan susulan— juga sejumlah tentara yang ada di Pasai ditarik pulang ke tanah seberang oleh kekacauan hebat yang melanda Jakarta akibat unjuk rasa yang melanda Jakarta akibat unjuk rasa terhadap militer yang mulai kasar terhadap mahasiswa dan orang-orang yang berunjuk rasa. (Nur, 2011:402)
masyarakat Aceh.
ISSN 2338-0306
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 78
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… Dalam penggalan
novel di
atas,
bentuk perlawanan terhadap pemerintah pusat.
penulis menggambarkan tentang sikap para
Ahmadi
mahasiswa di Aceh yang berani melakukan
nyawanya demi martabat masyarakat Aceh. Ia
unjuk rasa terhadap tindakan sewenang-
tidak ingin harga diri masyarakat Aceh
wenang militer Indonesia yang membantai
dilecehkan oleh pihak lain.
orang Aceh secara tidak manusia. Tindakan ini
berkorban yang ditunjukkan Ahmadi untuk
muncul karena rasa kemanusiaan. Karakter
menggapai suatu hal yang diperjuangkan
mahasiswa Aceh tersebut sangat berani walau
merupakan bentuk sikap heroik anak bangsa.
ditengah masa kecamuk perang yang tentu saja sangat mengancam nyawa mereka, namun mereka tidak takut untuk membela kebenaran. Hal tersebut merupakan bagian dari sikap heroik masyarakat Aceh. Pahlawan
rela
berkorban
mempertaruhkan
Sikap rela
Ahmadi berkata, “Pemimpinpemimpin di sini jauh lebih hina daripada budak! Malah mereka berada di bawah telapak kaki sahaya sebab mereka itu selalu memuji-muji kekebalan kaum lamit!” (Nur, 2011:41).
selalu akan menunjukkan sikap berani dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat. Mereka lebih mengutamakan kepentingan kelompok sosial dibandingkan
Perjuangan
yang
dilakukan
oleh
pahlawan tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi bisa juga melalui orasi atau diplomasi. Bahkan ada juga yang berjuang dengan
kepentingan pribadi. Aku mendengar akhir-akhir ini dia lebih sering berada di gunung bersama kawan-kawannya, sibuk menghimpun kekuatan, membentuk laskar baru di hutan guna melawan pemerintah. Ahmadi bersumpah, dia tidak bakal membiarkan serdadu penjajah untuk selamanya mencacahcacah dan menistakan tanah mulia yang dirahmati Tuhan ini. (Nur, 2011: 18)
pertunjukan seni. Banyak seniman yang menabuhkan genderang perjuangan melalui karya-karyanya seperti yang dilakukan oleh Tgk Chik Pante Kulu. Seniman ini membakar semangat
pejuang
melalui
hikayatnya.
Sementara itu dalam cuplikan novel di atas Ahmadi dengan lantang membakar semangat rakyat Aceh dengan orasi lantangnya. Ia dengan berani mengatakan bahwa pemimpin
Dalam penggalan novel di atas, penulis
menggambarkan
tentang
karakter
tokoh Ahmadi, seorang pemimpin laskar gerilyawan yang begitu gigih mengajak orangorang
kampung
untuk
masuk
anggota
gerilyawan untuk melawan tentara pemerintah. Ia tampak congkak dan berapi-api bila berbicara
dengan
orang
kampung tetapi
nyalinya akan kecut saat mendengar letusan senapan. Sikap tersebut ia tunjukkan sebagai ISSN 2338-0306
di daerahnya yang suka bertindak semenamena dan lebih mementingkan diri pribadi dibandingkan orang banyak adalah makhluk hina. Sikap heroik yang ditunjukkan tokoh Ahmadi melalui tindakan nonfisik. Betapa Ahmadi tidak menggigit geraham mendengar pengakuan jujur anak itu yang berani berterus terang dihadapannya tanpa sedikit pun mempertimbangkan ketebalan kumis orang yang sedang dihadapinya. Ketika ia tahu bahwa Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 79
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… Harun telah berkhianat, muncul kemarahan Ahmadi yang luar biasa, yang sejak lama ditahan-tahannya dengan harapan anak itu segera mengubah pendiriannya. (Nur, 2011: 98).
mengizinkan
ada
pengkhianatan
dalam
kelompoknya. Simpulan Novel Lampuki karya Arafat Nur merupakan karya sastra yang sarat dengan
Dalam
penggalan
novel
di
atas
nilai-nilai heroik. Hal tersebut tampak sikap
digambarkan tentang sikap Ahmadi, sang
para
pahlawan ingin membela kehidupan rakyat
melakukan unjuk rasa terhadap tindakan
miskin namun kemarahan meledak ketika ia
sewenang-wenang militer Indonesia yang
mnegetahui bahwa ada pengkhianat dalam
membantai orang Aceh secara tidak manusia.
kelompoknya. Ia memang seorang pejuangg
Ahmadi
yang
dengan
nyawanya demi martabat masyarakat Aceh. Ia
pengkhianat. Baginya, satu pengkhianat dalam
tidak ingin harga diri masyarakat Aceh
kelompoknya lebih berbahaya dari seribu
dilecehkan oleh pihak lain. Hal tersebut
musuh. Pengkhianatan menjadi musuh terbesar
mencerminkan masyarakat yang memiliki
dalam satu kelompok perjuangan. Orang-orang
sikap heroik.
yang
tidak
berjiwa
ISSN 2338-0306
ingin
berkompromi
heroik
tentu
tidak
mahasiswa
rela
di
Aceh
berkorban
yang
berani
mempertaruhkan
akan
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 80
Hendra Kasmi, Sikap Heroik Masyarakat… DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Hamzah. 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya Budianta, Melani dkk. 2002. Membaca Sastra. Jakarta: Indonesia Tera Nur, Arafat. 2011. Lampuki. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta Nurgiantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Suharto, Sugihastuti. 2002. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sumardjo, Yakob dan Saini KM. 1994. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia
ISSN 2338-0306
Volume IV Nomor 1 Januari-Juni 2016 | 81