Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
Mitos Aceh dalam Novel Seuleusoh Karya D Keumalawati Hendra Kasmi1
Abstrak
Penelitian ini berjudul Mitos Aceh dalam Novel Seuleusoh Karya D Keumalawati. Masalah yang ingin di telaah adalah tentang gambaran mitos Aceh dalam novel Seuleusoh karya D Keumalawati. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur mitos Aceh terutama yang berhubungan dengan realitas kehidupan masyarakat Aceh tentang mitos yang dikaitkan dengan kisah fiktif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan struktural. Sumber data penelitian ini adalah novel Seuleusoh karya D Keumalawati yang telah diterbitkan Institute for Culture and Society Banda Aceh tahun 2007. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Seuleusoh karya D Keumalawati merupakan karya sastra yang sarat dengan unsur mistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel tersebut mengandung unsur mitos. Mitos yang berhubungan dengan agama ditunjukkan dengan sikap tokoh yang membaca mantra bersumber dari Al Quran hadist yang diramu dengan unsur lain. Mitos yang berhubungan dengan pantangan tentang tokoh “aku” yang percaya bahwa sebuah pantangan apabila mengajarkan atau mewariskan mantra untuk remaja yang masih lajang. Mitos yang berhubungan dengan tentang tokoh “aku” yang percaya jika ada elang yang bertingkah laku aneh di angkasa menandakan ada peristiwa buruk yang akan terjadi. Mitos yang berhubungan dengan perkembangan zaman ditunjukkan dengan sikap tokoh yang berargumen bahwa zaman sekarang yang serba canggih orangorang tidak percaya lagi terhadap mito. Kata kunci : mitos Aceh, novel Aceh
1
Hendra Kasmi, Dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email:
[email protected] ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |1
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
dasarnya dibangun oleh unsur-unsur tema,
A. Pendahuluan Cerita fiksi merupakan bentuk tulisan/karangan
fiksional
yang
lain
amanat, plot, tokoh/penokohan, dan latar.
memiliki
Dalam kajian ini, penulis akan membahas
struktur yang berbeda dengan puisi. Hal ini
masalah unsur karakter tokoh dalam novel.
terjadi karena cerita secara konvensional lebih
Sastra juga tidak terlepas dari unsur
dimaksudkan untuk memaparkan peristiwa
mitos. Dalam cerita-cerita bernuansa mistik
tertentu yang dialami oleh tokoh tertentu di
selalu ada tokoh yang mempunyai kekuatan
tempat tertentu dalam rentang waktu tertentu
supranatural yang menyelamatkan manusia
dengan pola tulis yang khas, berbeda dengan
dan menumpas kejahatan di muka bumi.
pola tulis puisi atau naskah drama. Oleh
Namun ada juga kekuatan gaib digunakan
karena itu, tahapan dalam menulis cerita
dalam hal-hal negatif sehingga menimbulkan
menjadi lebih kompleks (Hamid, 2007:54).
malapetaka di muka bumi.
Marjorie Boulton (dalam Sudjiman, 1988:29) menyatakan
cerita
juga novel yang mengisahkan tentang cerita
berbagai peristiwa disajikan dalam
mitos. Kisah-kisah tersebut terinspirasi dari
urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan
kehidupan nyata. Bisa dikatakan hal tersebut
membentuk tulang punggung cerita yakni alur.
menjadi cerminan dari realita kehidupan
Novel merupakan salah satu jenis
tokoh-tokoh Aceh yang masih mengandalkan
rekaan,
bahwa dalam sebuah
Dalam dunia kesastraan Aceh, banyak
karya sastra yang berupa karangan prosa yang
ilmu
panjang dan kompleks baik dari segi segi isi
masalah. Perpaduan nilai kebudayaan hindu
maupun strukturnya. Dari segi isi,
novel
dan islam masih kental terasa dan menjadi
permasalahan
kebiasaan yang membudaya dalam ranah
kehidupan para tokoh di dalam cerita yang
kehidupan masyarakat. Walaupun Aceh sangat
digambarkan secara beragam, komplesk dan
kental dengan nilai-nilai budaya Islam namun
rinci. Dari segi struktur, novel terdiri atas
dalam beberapa hal, masyarakat Aceh masih
lembaran cerita yang panjang yang tersusun
mempraktikkan simbol yang berbau hindu
dalam bentuk satu buku tunggal yang utuh.
seperti peusijuk, membaca mantra, melepas
Umumnya, panjang novel berjumlah ratusan
sesajen tolak bala, dan lain sebagainya. Dari
halaman (Nurgiyantoro, 1998:10).
fakta tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji
mengungkapkan
novel
tentang
mistik
untuk
menyelesaikan
Sama seperti karya sastra lainnya,
tentang mitos Aceh dalam novel Aceh. Novel
juga
yang penulis kaji dalam penelitian ini berjudul
dibangun
intrinsik.
oleh
Nurgiyantoro
unsur-unsur (1998:23)
Seuleusoh karya D Keumalawati.
menyebutkan unsur intrinsik adalah unsur-
B. Landasan Teori
unsur yang membangun karya sastra itu
1. Definisi Novel
sendiri.
suatu
Karya sastra bentuk prosa pada
ISSN 2086 – 1397
Salah satu karya sastra berbentuk Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |2
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
prosa adalah novel. Untuk lebih jelas, berikut
karya sastra itu sendiri. Unsur instrinsik terdiri
ini beberapa pendapat para pakar mengenai
atas tema, tokoh/penokohan, latar, alur dan
novel.
Sugihastuti
amanat. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
bahwa
novel
(2002:43)
merupakan
menyatakan
struktur
yang
bermakna. Novel tidak merupakan serangkaian
yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra.
tulisan yang menggairahkan ketika dibaca,
Novel Aceh merupakan novel yang
tetapi merupakan sruktur pikiran yang tersusun
mengisahkan tentang kehidupan masyarakat
dari
Trisman
Aceh baik yang mengambil setting di daerah
(2003:118) menyatakan bahwa novel dapat
Aceh maupun diluar Aceh. Novel-novel Aceh
dianggap sebagai alat perekam kehidupan
banyak
masyarakat pada suatu waktu dan tempat
peristiwa yang sarat dengan konflik politik dan
tertentu.
(1998:13)
bencana alam. Kemelut internal menyangkut
dapat
nasionalisme telah menorehkan luka tak
rinci
berkesudahan bagi sebagian besar masyarakat
sehingga dapat memberikan gambaran yang
Aceh. Belum kering air mata akibat konflik
lebih jelas, konkret, dan pasti. Sumardjo
berdarah, bencana tsunami menghantam lara
(2007:204)
mengemukakan bahwa novel
yang tak kunjung sembuh di penghujung tahun
merupakan cerita fiktif yang panjang. Bukan
2004. Ratusan nyawa orang Aceh terenggut
hanya panjang dalam arti fisik, tetapi juga
dalam hitungan menit. Puluhan rumah rata
isinya.
dengan tanah.
unsur-unsur
yang
padu.
Nurgiantoro
mengemukakan melukiskan
bahwa
suasana
novel
tempat
secara
Walaupun novel merupakan karangan
monopoli
novel
karya
merupakan seseorang
seutuhnya sastra.
rangkaian
mitos adalah sistem kepercayaan yang berdiri
novel
atas sebuah landasan yang menjelaskan cerita-
kehidupan
cerita suci yang berhubungan dengan masa lalu. Mitos yang dalam arti asli sebagai kiasan
peristiwa
pada zaman purba merupakan cerita yang asal-
dalam sebuah novel lahir dari keuletan pola
usulnya sudah dilupakan namun sekarang
pikir penulis yang mampu memadukan nuansa
mitos merupakan cerita yang dianggap benar.
fiksi
pengalaman
Menurut Bascom (dalam Danandjaja, 1986:24)
sekelilingnya. Sama seperti karya sastra
mito atau mitos adalah cerita prosa rakyat
lainnya, novel juga dibangun oleh unsur-unsur
yang
intrinsik
dianggap suci oleh empunya cerita. Mite
sehari-hari.
dengan
(1998:23)
dapat
Harsojo (1988:3) menyatakan bahwa
atau
Namun, cerita
tentang
dalam
kehidupan
yang
fiksi
mengungkapkan
2. Mitos
prosa yang panjang, tetap saja kita boleh menganggap
yang
dan
ditemukan Deretan
kelogisan
ekstrinsik.
menyebutkan
Nurgiyantoro
benar-benar
terjadi
serta
unsur
tokohnya dewa atau makhluk setengah dewa.
instrinsik adalah unsur yang membangun
Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia
ISSN 2086 – 1397
bahwa
dianggap
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |3
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
yang bukan seperti yang dikenal sekarang, dan
1. Melakukan
pengkodean,
yaitu
terjadi pada masa lampau. Karena itu, dalam
penggunaan kode pada tiap data dalam
mite sering ada tokoh pujaan yang dipuji dan
novel
atau sebaliknya ditakuti.
pengelompokan data. Data dalam
untuk
mempermudah
Mitos Aceh merupakan kepercayaan
penelitian ini adalah mitos Aceh
yang sudah turun temurun dalam kehidupan
dalam novel Seuleusoh karya D
masyarakat Aceh. Walau tidak bisa dibuktikan
Keumalawati.
kebenarannya namun masyarakat Aceh yakin
2. Data
yang
telah
terkumpul
bahwa mitos tersebut benar-benar ada. Contoh
diidentifikasi sesuai dengan rumusan
mitos yang masih berkembang dalam ranah
masalah penelitian, yakni mitos Aceh
kehidupan masyarakat Aceh adalah tidak
dalam novel Seuleusoh karya D
boleh membeli garam waktu malam, tidak
Keumalawati.
boleh memotong kuku pada hari kamis, tidak
3. Tahap
selanjutnya
pengelompokan
boleh duduk di pintu, memasak serabi ketika
atau memilah masing-masing data,
ada gempa bumi, dan lain sebagainya.
yaitu unsur mitos Aceh sesuai dengan
Metode Penelitian
sumber data, yaitu novel Seuleusoh
Pendekatan yang digunakan untuk
karya D Keumalawati.
menganalisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
Langkah-Langkah
yang
akan
dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-
ditempuh dalam penganalisian data penelitian
data yang ada dan kemudian disusul dengan
ini adalah sebagai berikut.
analisis unsur mitos dalam novel Seuleusoh
1. Penulis membaca keseluruhan isi novel
karya D Keumalawati. Sumber data dalam
Seuleusoh karya D Keumalawati. Hal ini
penelitian ini adalah novel Seuleusoh karya D
dilakukan agar peneliti dapat memahami
Keumalawati.
novel tersebut secara mendalam,
Novel
tersebut
diterbitkan
Institute for Culture and Society Banda Aceh
2. Mendeskripsikan data,
tahun
tersebut
3. Menganalisis latar sosiokultural dalam
berdasarkan kisah novel yang menggambarkan
novel Seuleusoh karya D Keumalawati
tentang mitos unik masyarakat Aceh.
dengan menggunakan konsep teori yang
2007.
Teknik
Pemilihan
judul
pengumpulan
data
yang
telah ditentukan,
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
4. Menarik kesimpulan.
kepustakaan. Langkah-langkah pengumpulan
C. Pembahasan
data adalah sebagai berikut:
Pada bagian
ini akan dipaparkan
Membaca novel Aceh yang telah ditentukan
tentang
untuk memahami isi cerita
mitos masyarakat Aceh yang terdapat dalam
ISSN 2086 – 1397
hal yang berkenaan dengan unsur
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |4
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
novel Seuleusoh karya D Keumalawati. Hal
Sebenarnya menurunkan mantra Seuleusoh
yang
yang
kepada anak remaja yang belum kawin adalah
berhubungan dengan agama, pantangan, gejala
pantangan, begitu yang sempat Nek Piah
alam, dan perkembangan zaman.
sampaikan. Mantra Seuleusoh dipercaya bisa
Mitos yang Berhubungan dengan Agama
membuat orang mandul. Tapi kalau ia tak
dipaparkan
Mitos
adalah
yang
mitos
berhubungan
dengan
menyuruhku menuliskan semua mantra yang
agama merupakan segala macam takhayul atau
dimilikinya maka andaikan ia meninggal dunia
kepercayaan hal-hal gaib yang dikaitkan
tak ada lagi yang meneruskan ilmunya
dengan unsur agama. Sebagian mitos tersebut
membantu
dihubungkan dengan kutipan Al Quran atau
2007:49)
hadist. Berikut penggalan novelnya
orang
sakit
Penggalan
(Keumalawati,
novel
di
atas
Aku tak pernah tahu dan mengerti kekuatan
menggambarkan tentang tokoh “aku” yang
seumapa dengan kunyit serta rajah Pawang
percaya bahwa sebuah pantangan apabila
Seuman. Tapi baik ibu maupun nenek tak
mengajarkan atau mewariskan mantra untuk
pernah sekalipun meragukan kekuatan kata-
remaja yang masih lajang. Jika ilmu tersebut
kata. Mereka tak pernah mempermasalahkan
diberikan kepada anak-anak di bawah umur
mantra dan doa yang diambil Pawang Seuman
tentu bisa mengundang malapetaka. Apabila
dari ayat-ayat Al Quran sekalipun sudah
mereka menggunakan untuk hal yang negatif
dicampur aduk (Keumalawati, 2007:48).
tentu saja bisa mendatangkan musibah. Namun
Dari
penggalan
di
atas
dapat
kalau orang tua yang tentu saja dengan bisa
ditafsirkan tentang sang tokoh yang masih
memilah
awan
kekuatan
mantra dengan bijaksana. Dalam penggalan
mantra yang bisa menyembuhkan orang sakit.
novel di atas digambarkan juga sikap tokoh
Apalagi mantra tersebut bersumber dari Al
aku yang sangat bijaksana. Ia ingin supaya
Quran yang diramu dengan unsur-unsur lain
mantra tersebut tidak hilang suatu ketika para
yang tentu saja dari segi agama diharamkan
ahli mantra meninggal dunia dengan cara
atau tidak. Walau demikian, mereka tidak
menulis semua mantra lisan tersebut lalu
mempermasalahkan
membukukannya.
pengetahuannya
tentang
pemakaian
mantra
dan
menyesuaikan
Kelak
penggunaan
para
generasi
tersebut asalkan tidak menimbulkan mudharat
selanjutnya bisa mengetahui tentang mantra
bagi orang lain.
leluhur.
Mitos
yang
Berhubungan
dengan
Pantangan Mitos
Mitos yang Berhubungan dengan Gejala Alam
yang
berhubungan
dengan
Mitos
berhubungan
merupakan
dengan
pantangan terdapat dalam kutipan novel
gejala
Seuleusoh karya D Keumalawati berikut ini.
masyarakat terhadap takhayul peristiwa atau
ISSN 2086 – 1397
alam
yang
kepercayaan
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |5
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
kejadian yang ditandai dari gejala-gejala alam
perihal mitos yang berhubungan dengan
yang tidak lazim terjadi. Berikut penggalan
perkembangan zaman.
novelnya.
Aku telah
membaca
mantra
itu,
Elang yang berpendar, memekik dan
berulangkali. Tapi elang itu bukannya pergi.
menukik itu terus mendekam dalam ingatanku
Mereka terus saja berputar berkelip-kelip,
hingga besok dan hari esoknya lagi. Ia selalu
melayang,
mengusik pikiranku tepat ketika matahari
Mungkin bukan zamannya membaca mantra
menyisir
untuk mengusir elang (Keumalawati, 2007:73)
bumi.
Mereka
mengaduk-aduk
perasaanku dengan irama mistis, mengurai
menjauh
Dalam
tetapi
penggalan
kembali
novel
lagi.
tersebut
bayang-bayang buram di kelam masa lalu
digambarkan tentang tokoh yang berargumen
(Keumalawati, 2007:16)
bahwa zaman sekarang yang serba canggih
Penggalan
atas
orang-orang tidak percaya lagi terhadap mitos.
menggambarkan tentang tokoh “aku” yang
Hal ini dibuktikan dengan perbuatan tokoh
percaya tentang mitos bahwa jika ada elang
yang berulangkali membaca mantra namun
yang
angkasa
sang elang tidak juga pergi. Burung tersebut
menandakan ada peristiwa buruk yang akan
masih tetap saja berputar dan melayang di
terjadi. Hal ini mencerminkan tentang sikap
tempat yang sama.
masyarakat Aceh pada umumnya yang percaya
D. Simpulan
bahwa jika terjadi suatu gejala alam maka
Novel
bertingkah
novel
di
laku aneh
di
tentu akan terjadi suatu peristiwa. Misalnya
Keumalawati
pada saat tsunami pada penghujung tahun
sarat
2004.
berhubungan
Mitos
yang
Berhubungan
dengan
yang
karya
D
merupakan karya sastra yang unsur dengan
mitos. agama
Mitos
yang
ditunjukkan
dengan sikap tokoh yang membaca mantra bersumber dari Al Quran hadist yang diramu
Perkembangan Zaman Zaman
dengan
Seuleusoh
berkembang
dengan unsur lain. Mitos yang berhubungan
membuat kepercayaan orang-orang terhadap
dengan pantangan tentang tokoh “aku” yang
mitos
berkurang.
percaya bahwa sebuah pantangan apabila
Masyarakat yang hidup pada zaman teknologi
mengajarkan atau mewariskan mantra untuk
yang serba canggih akan menanggalkan
remaja yang masih lajang. Mitos yang
kepercayaan
tiada
berhubungan dengan tentang tokoh “aku” yang
gunanya. Sebagian lagi masyarakat yang hidup
percaya jika ada elang yang bertingkah laku
di zaman modern akan memanfaatkan mitos
aneh di angkasa menandakan ada peristiwa
tersebut menjadi bahan karangan fiktif. Tentu
buruk
saja hal ini merupakan tindakan yang kreatif.
berhubungan dengan perkembangan zaman
Berikut penggalan novel yang mengangkat
ditunjukkan dengan sikap
atau takhayul
kuno
ISSN 2086 – 1397
terus
menjadi
yang
dianggap
yang
akan
terjadi.
Mitos
yang
tokoh yang
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |6
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
berargumen bahwa zaman sekarang yang serba canggih
orang-orang
ISSN 2086 – 1397
tidak
percaya
terhadap mitos.
lagi
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |7
Hendra Kasmi, Mitos Aceh dalam ...
DAFTAR PUSTAKA
Budianta, Melani dkk. 2002. Membaca Sastra. Jakarta: Indonesia Tera. Fananie, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Hamid, Mukhlis A. 2007. Sastra dan Problematika Pembelajarannya di Aceh. Banda Aceh: Aliansi Sastrawan Aceh. Keumalawati, D. 2007. Seuleusoh. Banda Aceh: Institute for Culture and Society. Melani, Budianta. 2002. Membaca Sastra. Jakarta: Indonesia Tera. Nur, Arafat. 2011. Lampuki. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Nurgiantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharto, Sugihastuti. 2002. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumardjo, Yakob dan Saini KM. 1994. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia. Sumardjo, Jakob. 2007. Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trisman, dkk. 2003. Antologi Esai Sastra Bandingan dalam Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |8