NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh : NURJANAH NIM: 111-12-067
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
ii
NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh : NURJANAH NIM: 111-12-067
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
iii
iv
v
vi
MOTTO ''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.'' (QS. Ibrohim: 1)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil'alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orangtuaku (Bapak Wagimin dan Ibu Munjiah) yang senantiasa memberikan nasehat dan telah mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.
Kepada Bapak Imam Mas Arum atas bimbingan dan arahannya yang membantu terselesainya sekripsi ini.
Kakakku (Mbak Siti dan Mas Rohmat), adikku Muhammad solikin yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang tangguh.
Untuk
sahabat-sahabatku
yang
telah
memotivasi
dan
selalu
memberikan hari yang indah buatku: Kumi, Mbak Alfi, Umami, Faiz, Ika dan teman-teman seangkatan PONPES Al-Muntaha.
Keluarga PAI B, Keluarga PPL SMK N 1 Tengaran dan Kelompok KKN posko 35 yang telah memberikanku pengalaman hidup yang luar biasa.
viii
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul ''NILAI-NILAI MIN ALDHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA'' Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2.
Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3.
Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
4.
Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. ix
5.
Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.
6.
Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
7.
Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 15 Agustus 2016 Penulis
Nurjanah NIM. 111-12-067
x
ABSTRAK Janah, Nur. 2016. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Dalam Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd. Kata kunci: Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur, Novel Pesantren Impian. Bahwasannya manusia itu tidak pernah lepas dari dosa, namun manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi manusia yang baik adalah manusia yang ketika melakukan kesalahan ia lalu bertaubat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai min aldhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? 2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur? 3. Apa saja nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumenter (bibliographis), analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia diantaranya: Ina (mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi), Umar (dermawan, tegas dan tidak sombong), Rini (sopan, penurut), Sissy (jujur, humoris dan manja), Inong (periang, ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu), Mas Bagus (suka menolong, ringan tangan dan tidak sombong), Butet (penyayang, pemberani dan sedikit sensitif), Eni (pemberani, pantang menyerah dan sedikit jutek), Yanti (penyayang dan humoris). (2) Alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur yaitu alur maju. Berawal dari kehidupan yang gelap kemudian berubah menjdi baik dan bercahaya. (3) Nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia, antara lain: Nilai etika yaitu berpakaian menutup aurat, berbicara sopan dan meninggalkan gadget. Nilai moral yaitu menjaga pergaulan antara lawan jenis. Nilai pendidikan yaitu belajar ilmu agama dan umum, melaksanakan amalan-amalan sunah seperti berpuasa senin dan kamis, salat tahajud, salat jamaah, berolah raga dan melaksanakan kegiatan ekstra berupa pengembangan bakat masing-masing
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ............................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBIN ...................................................................... iv PENGESAHAN .............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian......................................................................... 8 E. Metode Penelitian .......................................................................... 9 F. Penegasan Istilah ........................................................................... 13 G. Sistematika Penulisan.................................................................... 16 BAB II BIOGRAFI NOVEL ........................................................................... 18 A. Biografi Asma Nadia...................................................................... 18 B. Karakteristik Novel Asma Nadia ................................................... 19
xii
C. Karya-Karya Asma Nadia .............................................................. 21 D. Unsur-Unsur Intrinsik Novel.......................................................... 23 E. Sinopsis Novel Pesantren Impian................................................... 31 BAB III HASIL TEMUAN .............................................................................. 36 A. Karakter Tokoh ............................................................................. 36 B. Alur Cerita ..................................................................................... 40 C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ...................................... 54 BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 66 A. Karakter Tokoh ............................................................................. 66 B. Alur Cerita ..................................................................................... 81 C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ...................................... 91 1. Nilai Pendidikan ................................................................ 92 2. Nilai Moral ........................................................................ 104 3. Nilai etika .......................................................................... 105 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 111 A. Kesimpulan.................................................................................... 111 B. Saran .............................................................................................. 114 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 115 RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................ 118 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 2 Daftar Nilai SKK Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kehidupan makhluk hidup di bumi ini selalu berproses, seperti halnya kupu-kupu yang melewati proses panjang dari ulat menjadi kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang memiliki sayap indah. Begitu juga dengan manusia yang mengalami pertumbuhan dan pekembangan dalam kehidupannya, baik secara jasmani maupun rohani, hal ini ditunjukkan dengan perilaku sehari-harinya. Perilaku (behaviour) adalah segala manifestasi hayati atau manifestasi hidup individu yaitu ciri-ciri yang menyatakan bahwa individu manusia ini hidup (Sukmadinata, 2004:17). Secara nyata terlihat bahwa terdapat manusia yang berkelakuan baik dan juga buruk, ini berarti bahwa manusia memiliki kedua potensi tersebut.Walaupun kedua potensi ini terdapat dalam diri manusia, namun ditemukan isyarat-isyarat dalam AlQur'an bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada kejahatan, dan bahwa manusia pada dasarnya cenderung kepada kebajikan (Shihab, 1999:254). Dengan potensi tersebut hendaknya mengantarkan manusia untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam kehidupan di masyarakat, seseorang dikatakan melakukan perbuatan baik apabila tindakan yang dilakukan sesuai dengan tata nilai yang dianut oleh kelompok masyarakat dimana ia berada dan juga 1
sebaliknya. Patokan perilaku bagi setiap individu dalam masyarakat adalah norma kesopanan, norma hukum, norma susila dan norma agama. Ketika seseorang telah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan normanorma diatas, maka ia akan dicap sebagai seseorang yang telah melakukan perbuatan buruk atau dosa, seperti yang terjadi dengan kebanyakan anakanak remaja di zaman sekarang. Akibat salah pergaulan, anak-anak remaja banyak yang melakukan penyimpangan sosial, seperti menggunakan obatobatan, melakukan kejahatan kriminal, mengenal dunia kebebasan dan bahkan saat ini banyak anak-anak yang melakukan perbuatan asusila. Keragaman tingkah laku setiap individu dilatarbelakangi oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor keluarga, lingkungan kerja, lingkungan sekolah, dan lingkungan tempat tinggal. Apabila pengaruh tersebut baik maka perilaku individu akan baik, begitu juga sebaliknya. Hal ini mengakibatkan keimanan seseorang mengalami fluktuatif (terkadang naik dan terkadang turun). Melihat peristiwa ini,manusia memang diharapkan untuk senantiasa memantau dan meneliti secara seksama akan keimanan yang dimilikinya agar tidak terbiasa dalam melakukan hal-hal yang mendorong untuk berbuat maksiat. Perubahan dalam kehidupan itu sangat penting namun perubahan disini memiliki dua sisi yang berbeda. Ada yang perubahannya itu menjadi lebih baik namun ada juga yang perubahannya itu menurun dan menjadi lebih buruk. Ketika seseorang berubah dari yang buruk menjadi baik maka
2
ia
termasuk
golongan
orang-orang
yang
beruntung
dan
sebaliknya.Sebagaimana dijelaskan dalam surat ibrohim ayat 1:
Artinya: ''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji'' (Q.S. Ibrohim ayat 1). Bahwasannya pada ayat di atas terdapat kalimat min al-dhulumat ila al-nur, dalam kalimat ini terdapat dua kata yang sangat penting yaitu al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan alnur
itu
sendiri
memiliki
arti
petunjuk
(Al-Maragi,
1994:227).
Bahwasannya ayat ini menjelaskan tentang usaha agar manusia menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan memberikan taufiq dan kasih sayang-Nya kepada mereka dengan mengirimkan cahaya ibadah ke dalam cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan. Seperti yang terdapat pada novel Pesantren Impian, dalam novel ini menceritakan 15 remaja putri yang terpengaruh oleh lingkungan buruk sehingga membuat para remaja melakukan penyimpangan sosial. Dalam perjalanan hidupnya yang gelap, para remaja mendapatkan hidayah dari
3
Allah dan berkat pertolongan Teungku Umar mampu membuat para remaja memperbaiki hidupnya dan menjadi manusia yang lebih baik. Sebuah pesantren di Lhok Jeumpa-pulau kecil di wilayah Aceh yang letaknya jauh dari keramaian kota, merupakan sebuah tempat rehabilitasi untuk mencari arti hidup, dan ketenangan yang sengaja dibuat oleh Tengku Budiman. Dengan peranan yang besar yaitu mendidik, terutama dalam dunia pendidikan Islam untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia dengan mengajarkan nilai-nilai dan norma yang sesuai dengan syari'at Islan serta membekali para santri dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupannya. Hal ini senada dengan pernyataan Rofiq, Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, meneladani, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman berperilaku sehari-hari dengan tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertakwa menurut norma-norma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan keterampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya (Rofiq, 2005:1-2). Bahwasannya
pondok
pesantren
merupakan
wadah
untuk
mewujudkan manusia dan masyarakat Islam di Indonesia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat modern (Wahid, 2007:201). Begitu besarnya peran pesantren dalam perkembangan dan kemajuan bagsa ini, perbaikan moral dan akhlak terus dilakukan seperti sebuah obat bagi orang yang sakit. Sebagaimana dalam novel ini
4
yang menceritakan tentang 15 remaja putri yang memiliki beragam permasalahan dan kemudian sengaja diundang secara khusus untuk belajar di pesantren agar menjadi manusia yang lebih baik. Seperti yang terjadi pada kehidupan Ustadz Jeffry Al Buchari yang kerap dipanggil Ustadz UJE. Perjalanan hidup beliau sangatlah dahsyat, penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa beliau alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menentramkan. Lahir di tengah-tengah keluarga yang memiliki keagamaan yang kental tidak menjamin kehidupan yang Ustadz UJE jalani seperti apa yang diharapkan keluarga. Nasehat orang tua dan orang-orang terdekat tidak mampu menghentikan kenakalannya, bahkan disaat remaja ia hampir meninggal karena ketergantungan obat-obatan. Suatu hari ia mendapat tawaran umi untuk umroh ke Makkah, di tempat ini ia banyak mengalami kejadian yang mengingatkan akan dosadosa yang pernah dilakukannya. Penyesalan terus dirasakan dan akhirnya ia berjanji untuk tidak melakukan dosa-dosa itu lagi. Setelah kembali ke Indonesia, Ia terus belajar agama dan menjadi pembicara dalam seminar narkoba dan berceramah dalam
suatu majlis untuk menggantikan
kakaknya. Seiring berjalannya waktu, ceramah yang dulu dipandang sebelah mata kini berubah menjadi sosok Ustadz idola di masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan kehidupan Ustadz UJE, Bayu Ruben yang kerap dipanggil Kemod dalam sinetron Preman Pensiun itu ternyata
5
memiliki kehidupan yang kelam. Kejahatan yang dilakukannya telah membawanya
berulangkali
keluar
masuk
penjara.
Pembunuhan,
perampokan bahkan penganiayaan merupakan hal biasa bagi dirinya, karena keseharian yang dilakukannya memang seperti itu. Bahkan ketika ia berada di LP Purwokerto, ia tinggal berdekatan dengan Sumanto yang terkenal dengan pemakan daging mayat manusia. Masuk dalam golongan penjahat kelas berat membuat dirinya berada di Nusakambangan bersama narapidana lainnya. Di tempat ini pintu hidayah bagi Kemod terbuka, ia kerap bertemu dengan terpidana teroris Imam Samudra dalam acara keagamaan. Disinilah ia belajar sejumlah ilmu agama dasar, selepas dari penjara ia tetap terus belajar agama dan akhirnya ia menjadi salah satu aktor dalam sinetron Preman Pensiun. Kisah perjalanan hidup para remaja dalam novel Pesantren Impian ini sama dengan kisah kedua tokoh diatas, berhijrah dengan belajar meninggalkan segala macam permasalahan yang selama ini ada dalam kehidupan mereka sebelumnya. Di pondok mereka belajar untuk memperbaiki diri, mengisi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan positif seperti belajar membaca Al-Qur‟an,
memperbaiki salat-salatnya serta
belajar kegiatan keterampilan, sampai kegiatan fisik seperti olahraga. Proses yang mereka jalani tidak begitu mudah, berbagai cobaan, pengorbanan, rasa malu, tekanan emosi mereka lawan dan terus berjuang hingga akhirnya mampu menuju ke jalan yang benar dan menjadi manusia yang lebih baik.
6
Berdasarkan uraian diatas, merupakan hal yang melatarbelakangi serta menghantarkan kepada penulis untuk mengkaji dalam sebuah skripsi yang berjudul ''NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA.'' B. Rumusan Masalah Rumusan masalah berisi
penegasan mengenai
pertanyaan-
pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikha, 2013:302). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakter tokohyang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? 2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur? 3. Apa saja nilai-nilaimin al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti (STAIN Salatiga, 2008:50-51).
7
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari disusunnya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui karakteristik tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia 2. Untuk mengetahui alur cerita novelPesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila a-nuur. 3. Untuk mengetahui nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nuur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia. D. Manfaat Penelitian Adanya sebuah penelitian pastinya mendatangkan manfaat, baik secara teoritik maupun praktis.Ada dua manfaat dalam penelitian ini yaitu manfaat secara teoritik dan praktis. 1. Manfaat teoritik Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi penerapan nilai-nilai pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan Islam melalui pemanfaatan karya sastra.Serta menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang memuat tentang pendidikan. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3 yaitu:
8
a. Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah karya sastra, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan nilai-nilai moral dan pendidikan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut. b.
Bagi dunia pendidikan,penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka melaksanakan pendidikan terutama pendidikan karakter melalui media cerita yang inspiratif dan mendidik.
c. Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang. E. Metode Penelitian Istilah metode berasal dari kata methodos (yunani) berarti cara atau jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013:127). Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:
9
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Deskripsi analisis ini mengenai biografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005:29).Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji dan menjelaskan teks-teks yang mengandung nilai-nilaimin al-dhulumatila al-nur. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian, analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein („ana‟ = atas, „lyein‟ = lepas, urai), telah diberi arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberi pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2007:53). Pendekatan
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik.Pendekatan pragmatik memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga
11
manfaat karya sastra dapat dirasakan (Ratna, 2007:72).Pendekatan pragmatik memiliki manfaat dalam memaknai sebuah karya sastra. 2. Metode pengumpulan data Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan berbagai sumber data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Metode dokumentasi ini, data mengenai penelitian diperoleh dengan cara menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel, jurnal,
majalah,
maupun
buku-buku
yang
berkaitan
dengan
pembahasan penelitian ini guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini. 3. Sumber data Sumber data ialah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto, 2005:88).Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu: a. Sumber data primer, merupakan sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel Pesantren Impian
11
karya Asma Nadia yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House. b. Sumber data sekunder, yaitu berbagai literatur, teks yang berkaitan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip, buku, artikel, tabloid, majalah, website, maupun jurnal yang ada di blog. 4. Metode Analisis data Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007:48). Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007:49)
12
Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Pesantren Impianyang
mengandung
nilai-nilaimin
al-dhulumaat
ila
al-
nur.Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data adalah: a. Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai min aldulumaat ila al-nur b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin aldhulumat ila al-nur c. Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin aldhulumat ila al-nur d. Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai min al-dhulumatilaal-nur. F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul diatas.
13
1. Nilai Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (Poerwadarminto, 1999:667).Nilai (value/qimah) dalam pandangan Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya.Nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya.Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam masyarakat (Muhaimin, 1993:109-110). Nilai dapat dikatakan sebagai harga atau kualitas yang melekat pada jiwa dan tindakan manusia. Dalam kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari nilai, baik nilai yang tersurat maupun yang tersirat. 2. Konsep Koncep berarti konsep, buram, bagan, dan rencana (M. Echols dan Shadily, 1976:135).Konsep adalah ide abstrak dari peristiwa konkret yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (KBBI, 2007:588). 3. Pengertian Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Dalam kalimat min al-dhulumat ila al-nur, terdapat dua kata yang sangat penting yaitu al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berasal dari kata dzalaama: dzulmatan yang artinya kegelapan dan
14
kata al-nur berasal dari kata nuurun yang berarti cahaya (Muhdlor, 1996:1251-1952). Sedangkan dalam surat ibrohim ayat 1, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk (AlMaragi, 1994:227). Bahwasannya dalam ayat ini menjelaskan tentang usaha agar manusia menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan memberikan taufiq dan kasih sayang-Nya kepada mereka, dengan mengirimkan cahaya ibadah kedalam cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan. 4. Pesantren Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren sering kali disebut dengan pondok saja atau dua kata ini digabung menjadi pondok pesantren. Pondok pesantren menurut M
Arifin (1991)
berarti, suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakatsekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan di dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya dibawah kedaulatan kepemimpinan seseorang atau beberapa orang kyai (Dahri, 2007:8). Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari,memahami, mendalami,menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekannkan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.
15
5. Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Novel merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan tentang kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi yang tersusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran. Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan penelitian.
16
BAB II
BIOGRAFI NOVEL Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Asma Nadia, karakteristik novel Asma Nadia, karya-karya Asma Nadia,
unsur-unsur
intrinsik
novel,
sinopsis
novel
Pesantren Impian. BAB III
DESKRIPSI PEMIKIRAN Dalam bab ini akan diuraikan hasil temuan penulis mengenai: karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian, alur cerita novel Pesantren Impian dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur dan nilainilaiminal-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia.
BAB IV
PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian, alur cerita novel Pesantren Impian dalam konsepmin al-dhulumat ila al-nur dan nilai-nilai min aldhulumat ila al-nur pada novel Pesantren Impian karya Asma Nadia.
BAB V
PENUTUP Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.
17
BAB II BIOGRAFI NOVEL A. Biografi Asma Nadia Asma Nadia atau yang bernama asli Asmarani Rosalba ini merupakan putri dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Adik dari penulis Helvy Tina Rosa yang ikut berkarir sebagai penulis ini lahir pada tanggal 26 Maret 1972 di Jakarta. Dia sangat suka dengan menulis, traveling, fotografi, dan membaca. Saat ini Asma telah menikah dengan Isa Alamsyah, dan dikaruniani dua anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra. Asma Nadia menyelesaikan masa pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Kemudian melanjutkan jenjang kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Asma Nadia adalah seorang pengarang, editor dan publisher. Dia menulis cerita pendek, novel dan naskah televisi. Dia juga menulis lagu, dan beberapa diantaranya pernah masuk dalam dapur rekaman dan dinyanyikan oleh grup populer di Indonesia. Sebelum menjadi seorang penulis terkenal dia pernah menjadi seorang wartawan dan bekerja untuk beberapa media. Sekarang kesibukan Asma selain menjadi seorang penulis fiksi, dia juga mengomandani forum lingkar pena yaitu sebuah forum kepenulisan untuk para penulis berbakat yang anggotanya hampir ada di seluruh Indonesia.
18
Asma Nadia sudah menghasilkan karya lebih dari 49 buku, serta menyusun puluhan buku lain berkolaborasi bersama pembacanya. Sebagian besar karyanya adalah buku-buku best seller dan beberapa diantaranya telah difilmkan, diantaranya adalah Emak Ingin Naik Haji. Film ini meraih lima penghargaan di Festival film Bandung, salah satunya sebagai film terpuji. Emak Ingi Naik Haji juga diputar di Interational Writing Program, lowa, Amerika pada September 2013. Rumah Tanpa Jendela dan 17 Catatan Hati Ummi juga merupakan karya Asma yang difilmkan. Tahun 2011, salah satu karya Asma Nadia, Sakinan Bersamamu, terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah Pembaca Indonesia, Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga menerima penghargaan SheCan dari Tupperware dan masih banyak lagi penghargaan yang diperolehnya. Tidak hanya mendapatkan hadiah dan penghargaan sastra hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan sastrawan yang diadakan di Brunai Darussalam dan Workshop kepenulisan novel yang diadakan majelis sastra Asia Tenggara atau MASTERA. Selain menjadi penulis dan public speaker, Asma Nadia juga dikenal sebagai traveler, tepatnya jilbab traveler. Sudah lebih dari 51 negara dan 206 kota ia kunjungi. B. Karakteristik Novel Asma Nadia Ciri khas penulis bernama asli Asmarani Rosalba ini adalah selalu mengangkat hal-hal sederhan yang mampu menggugah hati pembacanya.
19
Bahkan tak jarang menguras air mata. Sederhan namun sarat pesan dan makna.Maka tidak mengherankan jika rata-rata karyanya mampu mencapai penjualan puluhan ribu eksemplar. Cukup untuk membuat beberapa Production House ternama meliriknya. Dari karya-kartanya, Asma Nadia ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tidak rumit seperti yang terpikir oleh kebanyakan orang. Hidup adalah anugerah Yang Maha Kuasa dan karena anugerah berati harus disyukuri. ''Bekerja keras dan selalu merasa cukup, mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta berterimakasih, maka Ia akan percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada digenggaman kita''. Sederhana dan sangat menginspirasi. Karena kesederhanaanlah yang mampu membuka hati, ketika hati sudah terbuka maka akan sangat mudah setiap pesan-pesan positif itu akan sampai. Begitulah karakteristik novel karya Asma Nadia, sederhana dan sangat menginspirasi sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan pesan yang ingin disampaikan dalam novel dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar setelah membaca karya-karyanya. Salah satunya adalah novel Pesantren Impian yang menjadi bahan penelitian ini. Novel ini diceritakan secara sederhana dengan kalimatkalimat yang menarik, lucu, ceria, mengharukan, penuh teka teki, dan menginspirasi.
21
C. Karya-karya Asma Nadia Asma Nadia adalah salah satu penulis di Indonesia yang sangat produktif dalam menghasilkan karya sastra yang sebagian besar diantaranya adalah best seller dan diangkat di layar lebar. Beberapa penghargaan telah ia dapat, tahun 2011 salah satu karya Asma Nadia, Sakinah Bersamamu terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah Pembaca Indonesia, Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga menerima penghargaan SheCan dari Tupperware, dan ditahun 2016 hasil karyanya yang berjudul Pesantren Impian yang menjadi bahan penelitian ini difilmkan di layar lebar. Berikut ini beberapa karya Asma Nadia: 1. Aisyah Putri 1 (Syaamil, 2000) 2. Serenade Biru Dinda (Mizan Publishing, 2000) 3. Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan Publishing, 2000) 4. Titian Pelangi (Mizan Publishing, 2000) 5. Pesantren Impian (Syaamil, 2000) 6. Ola si Koala 1: Gara-Gara Hal yang Sepele (Syaamil, 2000) 7. Ola si Koala 2: Lomba Mengaji (Syaamil, 2000) 8. Kelip Bintang Diandra (Syaamil, 2000) 9. Rembulan Dimata Ibu (Mizan Publishing, 2000) 10. Kepak Sayap Patah (FBA Press, 2001) 11. Aisyah Putri 2: Chat Online (Syaamil, 2001) 12. Dialog 2 Layar (Mizan Publishing, 2001)
21
13. Pelangi Nurani (Syaamil, 2002) 14. Aisyah Putri 3: Mr. Penyair (Syaamil, 2002) 15. Derai Sunyi (Mizan Publishing, 2002) 16. Meminang Bidadari (FBA Press, 2002) 17. Doa Kecil Dalam Hati Gue (Syaamil, 2003) 18. Aisyah Putri 4: Teror Jelangkung Keren (Syaamil, 2003) 19. Jai dan Jamilah 1: J-Two On Mission (Mizan Publishing, 2003) 20. Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama, 2003) 21. 101 Dating: Jo dan Kas (Gramedia Pustaka Utama, 2004) 22. Aku Ingin Menjadi Istrimu (Lingkar Pena Publishing House, 2004) 23. Ada Rindu di Mata Peri (Lingkar Pena Publishing House, 2004) 24. Cinta Laki-Laki Biasa (Syaamil, 2005) 25. Jai dan Jamilah 2: Jilbabaer in trouble (Mizan Publishing, 2005) 26. Jadilah Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2005) 27. Jangan Jadi Muslimah Nyebelin (Lingkar Pena Publishing House, 2005) 28. Rumah Cinta Penuh Warna (Qanita, 2005) 29. Aisyah Putri, My Pinky Moments (Lingkar Pena Publishing House, 2006) 30. Catatan Hati Seorang Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2006) 31. Preh, Three Best Selection Playwrights (Jakarta Art Council, 2006) 32. Istana Kedua (Gramedia Pustaka Utama, 2007)
22
33. Aisyah Putri: Hadiah Buat Sang Bodyguard (Lingkar Pena Publishing House, 2007) 34. Catatan Hati Bunda (Lingkar Pena Publishing House, 2008) 35. Aisyah Putri: Chat For A Date (Lingkar Pena Publishing House, 2008) 36. Cinta di Ujung Sajadah (Lingkar Pena Publishing House, 2008) 37. Aisyah Putri: Jadian Boleh, Dong (Asma Nadia Publishing House, 2009) 38. Emank Ingin Naik Haji (AsmaNadia Publishing House, 2009) 39. Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House, 2009) 40. Sakinah Bersamamu (AsmaNadia Publishing House, 2010) 41. Dendam Positif (AsmaNadia Publishing House, 2011) 42. Rumah Tanpa Jendela (Komas Gramedia, 2011) 43. 30 Scripts Pintu Surga (Trans TV, 2011) 44. New Catatan Hati Seorang Istri (AsmaNadia Publishing House, 2011) 45. My Tweet-O-graphy (AsmaNadia Publishing House, 2011) D. Unsur-Unsur Intrinsik Novel Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Pesantren Impian adalah sebagai berikut: 1. Tema Tema dalam novel Pesantren Impian ini adalah perjuangan kembali ke jalan yang benar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, atau lebih dikenal dengan istilah ''taubat''. Dimana para remaja yang
23
dahulunya masuk dalam dunia kegelapan dengan menggunkan narkoba, melakukan pembunuhan, hamil diluar nikah, menjadi bandar narkoba serta kejahatan-kejahatan lain. Namun berkat undangan yang diterima para remaja dari Pesantren, serta dorongan semangat dan bimbingan para Ustadz dan Ustazah di pesantren membuat para remaja ini kembali ke jalan-Nya Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik. 2. Penokohan a. Tokoh Protagonis Tokoh Protagonis yaitu tokoh berperilaku baik di dalam suatu cerita. Berikut ini tokoh-tokoh yang termasuk tokoh protagonis dalam novel Pesantren Impian yaitu: 1) Ina (si Gadis) Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia adalah tokoh penipu dan pembunuh dalam cerita novel ini. Meskipun dinobatkan sebagai gadis pembunuh, Ina merupakan sosok gadis pekerja keras dan penyayang, karena pembunuhan itu merupakan sebuah kecelakaan. Dia besar di panti asuhan tanpa mengenal orang tua kandungnya, membuatnya tumbuh menjadi seorang gadis mandiri. Keadaan ekonomi yang serba terbatas tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar dan bekerja demi menghidupi anak-anak jalanan yang kini menjadi anak asuhnya.
24
2) Umar Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan dermawan. Putra bungsu Teungku Muhammad Ramli ini wajahnya sedikit keindoan, kulitnya yang putih dan tubuhnya yang
tinggi.
Bukan
hanya
ketampanan,
kekayaan
dan
kedermawanan yang dimilikinya, ia juga merupakan sosok pria yang tidak sombong. Dia aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja dia sangat suka berpetualang, namun ia memiliki sifat pemalu khususnya dengan wanita. Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan identitas dan masalalunya. Pendirian pondok yang dilakukannya pun penuh sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang telah dilakukannya dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia, yaitu memberikan kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam dunia kegelapan untuk kembali ke jalannya Allah. 3) Rini Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah melawan perintah ibunya.
25
4) Sissy Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling. Kurangnya perhatian dari orang tua membuatnya putus sekolah dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal dunia kebebasan dan obat-obatan. Sifatnya yang manja dan masih kekanak-kanakan, selalu membuat orang-orang di sekitarnya menahan tawa atas tingkahnya bahkan terkadang kesal. 5) Inong Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan kulit agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu mencari keuntungan atas apa yang telah dilalukannya seperti yang dilakukannya saat menolong Sissy. Meskipun demikian dia adalah sosok gadis periang, ramah, humoris, selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu dan sedikit terkesan tertutup. 6) Mas Bagus Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan, cerdas dan tidak minderan. Putra dari mbok surti yang merupakan pembantu dan pengasuh di keluarga Rini ini memiliki hati yang baik dan tidak sombong. Meskipun sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang lumayan tetapi ia tidak begitu saja melupakan keluarga Rini yang sudah berjasa dalam hidupny. Ketika ada waktu luang ia selalu membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR, bahkan ketika Mas Bagus melihat Rini mengalami berbagai
26
kesulitan maka ia selalu sigap menolongnya. Dia juga merupakan salah satu relawan di Pesantren Impian milik Teungku Umar. 7) Butet Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan gadis pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King yang merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah terlibat kasus perampokan besar di Medan. Cara bicaranya memang sedikit kasar tetapi dia sosok gadis yang sedikit sensitif, penyayang dan juga pemberani. 8) Eni Dia adalah seorang polwan yang sedang menyamar untuk menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek, namun dia sangat baik. gadis berbadan sedikit kekar ini sangat pandai dengan ilmu
beladiri. Meskipun kerap mendapatkan
bulian dari rekan kerjanya akibat kecerobohan yang sering dilakukan, tetapi dia seorang gadis yang tanggung dan pantang menyerah. 9) Yanti Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di Medan namun di DO dan pernah dirawat di klinik rehabilitasi
27
sebagai pecandu. Dia merupakan salah satu santri putri yang memiliki sifat keibuan, namun, suka bercanda dan penyayang. b. Tokoh Antagonis Tokoh antagonis yaitu tokoh yang biasanya memiliki perilaku yang jelek atau jahat. Dalam novel Pesantren Impian ini tokoh yang bertindak sebagai tokoh antagonis yaitu sebagai berikut: 1) Paklik Kusumo Paklik Kusumo adalah sosok
paman yang jahat dan
munafiq. Sifatnya memang sedikit feminim namun dia memiliki kebiasaan yang buruk yaitu mencuri, mengunakan obat-obatan, dan minum-minuman keras. Bahkan dia tega memperkosa Rini untuk
melampiaskan
nafsunya,
dan
berencana
untuk
membunuhnya. Berikut cuplikan ceritanya: ''Kali ini kamu tidak akan lolos, merpati kecil. Batinnya dengan mata bersinar kejam. Ia akan memastikan pembalasan yang lebih menyakitkan bagi ibu beranak itu. Jauh lebih sakit dari penghinaan yang diterimanya''. (Nadia, 2014:134) 2) Anton King Anton King merupakan bos narkotika terbesar di Medan, Dia adalah bos yang kejam, dan tega membunuh anak buahnya yang berani mengecewakannya. Seperti yang dilakukannya terhadap Butet, dia melakukan segala cara untuk bisa membalaskan dendam. Berikut cuplikannya:
28
''Mereka sudah gagal. Kalau tidak ingin cepat ditemukan, semua harus cepat angkat kaki. Lebih baik urusan ini ditunda dulu. Meski begitu, mereka tetap membutuhkan seseorang untuk tinggal mengawasi buruan agar tidak lari.''(Nadia, 2014:216) 3. Alur Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju (progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita dan alur mundur (flash back progrevesi) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Jadi dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia ini terdapat alur maju dan alur mundur. Kutipan novel: ''Pandangan si Gadis masih tertumpu pada kesibukan nelayan, juga deret perahu sederhana di pesisir pantai. Kalau saja aku tak membunuh lelaki genit itu. Dia menarik napas.Sekarang terlambat, tidak ada pilihan.Dia harus tetap di sini, setidaknya hingga keadaan cukup aman.'' (Pesantren Impian, 2014:13) 4. Sudut Pandang Dalam novel Pesantren Impian menggunakan sudut pandang orang ketiga. Penulis menepatkan dirinya sebagai narator yang berada di luar cerita, atau tidak terlibat dalam cerita. Pada sudut pandang ini, narator menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut namanya. Kutipan novel: ''Ia baru saja mandi dan memakai baju. Refleks, diraihnya sehelai kerudung putih dan mulai mematut diri di kaca. Setelah mengaitkan peniti di jilbab, Gadis itu menatap lagi bayangan di cermin. Tersenyum, mulai menyukai apa yang dilihatnya.'' (Pesantren Impian, 2014:113)
29
5. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini sangat inspiratif.Dari tiap kata-katanya pembaca dapat merasakan kekuatan pandangan hidup yang dapat memotivasi dan membangkitkan semangat.Kutipan Novel: ''Kematian adalah kebebasan.Kematian adalah klimaks kehidupan.Bukan akhir kehidupan. Kematian membuat kita lebih dekat pada peristiwa yang memberikan kebahagiaan tertinggi, saat kita bias memandang wajah-Nya. Memandang maha keindahan, seperti yang Dia janjikan bagi mereka yang beriman dan selalu berharap-harap untuk bertemu dengan Nya. Bagi orang-orang yang sedang menapaki jalan kebaikan, kematian adalah berkah menuju pintu surga.'' (Pesantren Impian, 2014:186) 6. Latar atau setting Adapun latar dari novel ini adalah Pondok Pesantren Impian yang terletak di sebuah pulau Lhok Jeumpa Aceh.Karakter utama juga mendukung latar yang ada.Kutipan novel: ''Gadis itu duduk dibangku taman. Menatapi anak-anak yang berhamburan keluar kelas. Setiap pagi sampai sore pintu gerbang pesantren putri memang selalu terbuka selama anak-anak setempat belajar.'' (Pesantren Impian, 2014:75) 7. Amanat Amanat yang ingin disampaikan dalam Novel Pesantren Impian ini adalah perlunya menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, atau lebih dikenal dengan kata taubat, karena tidak ada yang tau kapan hidup seseorang akan berahir. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat rehabilitas untuk membantu seseorang memperbaiki dirinya menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Bahwasannya
31
proses itu tidaklah mudah, kemauan yang tinggi, kesabaran serta dukungan dari oarang-orang terdekat merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan itu. E. Sinopsis Novel Pesantren Impian Novel ini berkisah tentang lima belas remaja putri yang mendapatkan undangan secara misterius untuk menetap di Pesantren Impian. Sebuah pondok kecil yang didirikan oleh Umar (Teungku Budiman). Pesantren ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kedua bagi siapa saja yang memiliki masalalu yang gelap untuk kembali ke jalanNya Allah. Semua gadis rata-rata memiliki masalah tersendiri, diantaranya yaitu Ina (Gadis) yang menjadi buronan polisi karena telah membunuh. Rini gadis kalem dan lugu yang hamil diluar nikah karena menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan Paklek Kusumo yang merupakan pamannya. Butet memiliki masalah dengan salah satu bos narkotik terbesar di Medan, karena ia telah membawa kabur barang dalam jumlah besar. Si kembar (Santi dan Sinta) yang memiliki problem dengan orang tuanya sehingga sikembar tumbuh menjadi gadis yang mengenal dunia kebebasan. Sementara Sissy seorang model seksi yang ketergantungan dengan narkoba, Selain mereka masih banyak remaja dengan sederet persoalan yang mereka hadapi. Tidak mudah mencairkan suasana yang kaku diantara santriwati yang tidak pernah saling mengenal sehingga suasana awal di pondok
31
masih sunyi, sebab masalalu dan berbagai persoalan yang menghampiri mereka sudah berkarat. Berkat Ustadz dan Ustazah yang selalu membimbing dan menyemangati para santriwati sehingga kekakuan itu kini berubah menjadi persahabatan yang begitu dekat. Keceriaanlah yang kini tampak diantara mereka bahkan secara berlahan pintu hati mereka terbuka dan mulai mengenal Islam. Para santriwati mulai mengikuti semua tata tertib dan kegiatan yang ada di pesantren, mulai dari berbusana muslim, shalat berjamaah, mengaji, mendengarkan tausiyah, mengikuti kelas tambahan, dan bahkan sampai kegiatan olahraga. Suatu malam, para santriwati beranjak ke kamar masing-masing untuk istirahat. Tiba-tiba terdengar suatu teriakan dari sebuah kamar, ternyata teriakan itu bersumber dari kamar sikembar (Sinta dan Santi). Kehebohanpun terjadi, semua para santriwati berhamburan keluar kamar dan menuju kamar si kembar. Berkat bantuan Ina pintu kamar dapat dibuka dan kondisi kamar sudah porak-poranda, Sinta terjongkong lemas di sudut kamar, sedangkan Santi berdiri dengan pisau terhunus kearah saudara kembarnya. Ustadz Agam berjalan pelan-pelan mendekati Santi dan akhirnya Santi dapat dikendalikan. Setelah itu sikembar dibawa ke klinik untuk dirawat. Peristiwa yang menimpa si kembar membuat para pengasuh pondok secara diam-diam memeriksa ulang disetiap kamar. Ditemukan beberapa jenis obat terlarang dalam jumlah besar di sebuah kamar santriwati. Saat itu Butet yang merasa kehilangan barang milik pribadinya
32
segera menghadap Ustadz Agam dan menjelaskan bahwa peristiwa yang menimpa si kembar itu berasal dari barang haram yang dibawanya. Setelah beberapa hari kondisi pesantren pun kembali normal, si kembar sudah diperbolehkan kembali ke pondok dan mengikuti kegiatan seperti biasanya. Semua santriwati sedang sibuk dengan kegiatan olahraga, namun Eni sedang duduk di tangga sambil memutar-mutar otaknya untuk berfikir dan mencari tahu siapa diantara temannya itu yang telah melakukan pembunuhan di hotel malam itu. Namun kecerobohan Eni yang meletakkan buku hariannya disembarang tempat membuat si Gadis mengetahui bahwa dirinya adalah seorang polisi yang sedang mencari pembunuh yang tidak lain adalah dirinya. Setiap hari Eni selalu memperhatikan
gerak-gerik
para
santriwati
tetapi
usaha
yang
dilakukannya ini tidak membuahkan hasil yang baik. Bahkan Eni sempat menyebarkan berita kesantriwati tentang gadis pembunuh di hotel itu. Semua santriwati merasa ketakutan, namun Eni belum juga berhasil menemukan tersangka pembunuhan itu. Suatu hari terorpun datang dan menghantui, sosok tidak dikenal menyelinap di sekitar pondok pesanten dan peristiwa pembunuhan terjadi. Terbunuhnya Yanti merupakan pukulan terberat bagi pesantren, suasana di pesantren menjadi suram, para santriwati dihantui rasa takut. Pengurus pondok pesantren mulai memperketat keamanan di sekitar pondok, namun teror terus terjadi, kali ini yang menjadi korban selanjutnya adalah Butet.
33
Gadis medan yang sudah lama menjadi incaran bos bandar narkoba itu diculik oleh dua orang bertopeng, namun aksi penculikan itu dapat digagalkan oleh Eni. Keahliannya dalam bela diri membuatnya dapat mencegah para penculik dan membuat lelaki bertopeng itu lari ketakutan. Permasalahan yang menimpa pondok pesantren tidah hanya berhenti pada kasus penculikan Butet. Kini masalah menimpa ibu muda (Rini), kejadian di kebun dan di tebing saat itu hampir saja merenggut nyawanya. Kesigapan Umar dan Mz Bagus dapat menyelamatkan nyawa Rini, namun akibat peristiwa itu, bayinya tidak dapat diselamatkan. Peristiwa itu merupakan jawaban dari setiap pertanyaan Rini, Kini ia telah mengetahui kebenaran tentang laki-laki yang telah memperkosanya, dan laki-laki yang memperkosa malam itu tidak lain adalah pamannya sendiri yakni Paklek Kusumo. Waktupun begitu cepat berlalu, suasana pesantren putri hiruk pikuk. Tinggal beberapa hari lagi mereka pulang, semua santriwati mulai merencanakan apa yang akan dilakukan setelah keluar dari ponok. Mereka mulai mengemas barang-barangnya, kecuali Eni dan Butet. Kehidupan masalalu membuatnya tidak ingin kembali ke tempat asalnya. Keinginan untuk membalas semua jasa atas kenyamanan hidup yang telah diberikan pesantren membuat dua gadis ini memutuskan untuk mengabdi dan membantu pesantren untuk menjadi relawan. Ketika para santri berbahagia menyambut hari kepulangannya, tibatiba si Gadis mendapat surat dari rumah, dan ia berniat untuk meminta izin
34
pulang lebih awal. Anak-anaknya dalam masalah besar, perpisahan bagi si Gadis pun terjadi lebih awal. Langkah kepergian si Gadis di pelabuhan terhenti saat Ustazah Hanum memanggilnya, saat itu pula si Gadis dan Ustazah Hanum kembali ke Pondok atas perintah Umar. Tidak menunggu waktu lama, Umar segera melamar si Gadis yang sudah menjadi pujaannaya sejak lama dan akhirnya Si Gadis dan umar menikah. Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, yakni hari dimana para santri kembali ke rumah. Kini semua santriwati kembali melakukan aktivitas masing-masing dan melanjutkan hidupnya. Rini melanjutkan kuliahnya, Sri dan Ipung menjalankan usaha bersama, Evi memutuskan kembali ke Kalimantan untuk meneruskan kuliah. Eni, polisi cantik itu mulai melepaskan jabatannya dan kini mengabdi di Pondok pesantren bersama Butet. Sedangkan Ina kembali berkumpul bersama anak-anak, dan kini ia ditemani oleh suaminya (Umar). Semua para santri yang dahulunya memiliki kehidupan gelap, kini telah berubah menjadi kehidupan yang bercahaya.
35
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN
A. Karakter Tokoh Yang Patut Diteladani dalam Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia. 1. Ina (Gadis) Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia adalah salah satu anak muda yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kepedulian itu Ina tunjukkan dengan membuat rumah singgah untuk anak-anak jalanan dan memberikannya pendidikan yang layak, bahkan demi memenuhi kebutuhannya Ina sering berbuat nekat demi mendapatkan sejumlah uang. Meskipun begitu, dia adalah sosok gadis yang mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Berikut cuplikannya: ''Si Gadis menatap bayangan di cermin. Tersenyum puas. Tidak siasia penderitaan yang dilaluinya selama mengikuti Tante Voni. Sebagai asisten di salon merangkap kacung di rumah besar tante galak itu, hidupnya tidak mudah. Tapi ia gadis yang kuat. Keinginan untuk belajar dan menimba ilmu sebanyak mungkin dari Tante, membuatnya sanggup menerima hinaan apa pun.'' (Pesantren Impian, 2014:114-115) 2. Umar Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan dermawan. Dia aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja dia sangat suka berpetualang. Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan identitas dan masalalunya. Pendirian pondok yang dilakukannya pun penuh
36
sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang telahdilakukannya dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia, yaitu memberikan kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam dunia kegelapan untuk kembali ke jalan-Nya Allah. Berikut cuplikannya: ''Dua tahun berikutnya, mereka merancang proyek besar: Pesantren Impian. Umar ingin mendirikan suatu tempat, di mana semua orang berkesempatan menemukan titik balik dalam hidup mereka, seperti dia. Dan bagi lelaki itu, inilah kesempatan untuk menebus kesalahannya dulu. Agar Ayah dan Mak di sana, bangga pada bungsu mereka.'' (Pesantren Impian, 2014:127) 3. Rini Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi disalah satu perguruan tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah melawan perintah ibunya. Berikut cuplikannya: ''Sebenarnya ia masih bisa bersikeras menolak, Cuma lagi-lagi tak sanggup membantah tatapan Ibu. Dalam banyak hal rasanya lebih nyaman jika tidak bertentangan dengan wanita yang melahirkannya. Lagipula ia tidak ingin lebih mengecewakan Ibu. Meski berat, Rini akhirnya mengangguk. Teguh langsung bersorak.'' (Pesantren Impian, 2014:71) 4. Sissy Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling. Kurangnya perhatian dari orangtua membuatnya mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal dunia kebebasan dan obatobatan. Sifatnya yang manja dan masih kekanak-kanakan, selalu
37
membuat orang-orang disekitarnya menahan tawa atas tingkahnya bahkan terkadang kesal. Berikut cuplikannya: ''Kita nggak bisa bohongi Rini terus,'' sahut Sissy. Semua mengangguuk setuju. Si Gadis berdiam diri. Dahinya berkerut seperti biasa. Betul. Mereka harus menyiapkan jawaban buat Rini. Gadis itu tidak boleh kaget. Pasti akan sulit. Siapa yang tidak terpukul menerima berita kematian.'' (Pesantren Impian, 2014:177) 5. Inong Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan kulit agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu mencari keuntungan atas apa yang telah dilalukannya. Meskipun demikian dia adalah gadis periang dan ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu. Berikut cuplikannya: ''Tuduhan membunuh, serius lho, En!Kalau gak pasti, bisa fitnah dan merusak suasana di sini!'' Inong menanggapi.'' (Pesantren Impian, 2014:143) 6. Mas Bagus Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan dan cerdas. Putra dari mbok surti yang merupakan pembantu dan pengasuh di keluarga Rini ini memiliki hati yang baik dan tidak sombong. Dia merupakan salah satu relawan di Pesantren Impian, dan dia juga selalu meluangkan waktu untuk membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR. Bahkan ketika Mas Bagus melihat Rini mengalami berbagai kesulitan, ia selalu sigap menolongnya.
38
Berikut cuplikan ceritanya: ''Mereka tak bisa menunggu. Semua berpacu dengan waktu. Bagus tanpa diminta dengan cepat menggendong Rini hingga ke bawah. Setelah memasuki hutan, dengan tandu yang kini bisa digunakan, mereka mengangkat Rini.'' (Pesantren Impian, 2014:255) 7. Butet Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan gadis pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King yang merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah terlibat kasus perampokan besar di Medan. Cara bicaranya memang sedikit kasartetapi dia merupakan sosok gadis yang sedikit sensitif, penyayang dan juga pemberani. Berikut cuplikannya: ''Butet menyemangati, ''cuma pengecut yang meninggalkan teman!'' Aku sih tak mau jadi pengecut!'' Evi dan Tanti mengangguk. Yang lain, meski enggan akhirnya setuju. Hanya Eni yang terus menundukkan kepala. Wajahnya penuh penyesalan. Seharusnya ia lebih waspada.'' (Pesantren Impian,2013:163) 8. Eni Dia adalah seorang polisi yang sedang menyamar untuk menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek, namun dia sangat baik. gadis berbadan sedikit kekar ini sangat pandai dengan ilmu beladiri. Dia memang sedikit ceroboh, tetapi dia memiliki semangat dan ambisi yang kuat dalam setiap melaksanakan tugasnya. Berikut cuplikannya:
39
''Meski terus disalahkan, Eni masih berusaha mengamati reaksi gadis-gadis di sekitarnya. Satu di antara mereka adalah pembunuh! Pembunuh! Matanya terus menyelidiki.'' (Pesantren Impian, 2014:162) 9. Yanti Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di Medan namun di DO dan pernah dirawat di klinik rehabilitasi sebagai pecandu. Dia merupakan salah satu santri putri yang memiliki sifat keibuan, namun dia juga suka bercanda. Berikut cuplikan ceritanya: ''Yanti meraih kepala gadis itu dan memeluknya. Yang lain berusaha menenangkan.''(Pesantren Impian,2014:105) B. Alur Cerita Novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam Konsep Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Dalam novel Pesantren Impian ini mengisahkan tentang perjalanan hidup lima belas remaja putri yang hijrah ke jalan-Nya Allah. Berawal dari suatu masalah yang ada dalam hidupnya, membuat para remaja ini masuk dalam dunia kegelapan, kemudian mendapatkan hidayah dan akhirnya kembali ke jalan-Nya Allah atau lebih dikenalnya dengan istilah taubat. Berikut ini akan dipaparkan beberapa kisah perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan pengorbanan yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa penting pada kisah lima belas remaja putri, sehingga dapat kita trasfer dalam kehidupan sehari-hari.
41
Berawal dari keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan keinginan hingga menimbulkan suatu masalah dalam hidupnya. Seperti yang dialami oleh Ina pemeran utama dalam novel Pesantren Impian. Keadaan ekonomi yang serba terbatas dan tuntutan kebutuhan anak asuhnya yang semakin hari semakin membengkak membuat Ina terkadang berbuat nekat dengan bekerja disebuah diskotik dan melakukan penipuan terhadap para pelanggannya. Kutipan dalam novelnya yaitu: ''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117) Adapun untuk faktor lain yang menyebabkan masalah yang dihadapi para remaja dalam novel Pesantren Impian telah penulis rangkum dalam tabel di bawah ini: (1)
(2)
(3)
(4)
''Orang tua Sissy tidak terlalu ikut campur kehidupan anak gadisnya. Kepedulian mereka tunjukkan dengan tidak pernah absen mengirimi putrinya uang dalam jumlah besar. Itu sebabnya Sissy bisa tinggal di apartemen mewah, dan gampang mendapatkan barang-barang terlarang.'' (Pesantren Impian, 2014:10) ''Ia sedang tertidur pulas, ketika langkah-langkah berat mendekati. Dalam keadaan setengah sadar, ia merasakan lelaki itu menyentak bajunya hingga robek, dan mulai menyentuh.'' (Pesantren Impian, 2014:68) ''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117) ''Perjalanan yang membutuhkan uang tidak sedikit. Dan seorang teman yang kemudian dikenal, menawarinya bergabung dalam bisnis rahasia, yang memberi peluang mendapatkan uang banyak dalam tempo singkat. Itu artinya ia akan berkesempatan tidak hanya melihat Aceh, tetapi seluruh Provinsi di Nusantara, bahkan mungkin dunia.'' (Pesantren Impian, 2014:26) 41
(5)
''Setelah mengenal lebih jauh, Umar sangat tertarik. Pada dasarnya pemuda itu anak baik. Kekecewaan yang besar membuat hidupnya sempat kacau. Ibu yang dicintai ternyata telah berbohong selama ini. Ia bukan benih cinta kasih, seperti yang dikira. Cuma anak haram. Dan lelaki yang telah menghamilinya secara paksa, tak pernah sudi memalingkan muka pada mereka. Di mata lelaki itu dia Cuma anak seorang pembantu yang pernah bekerja padanya. Dan darah pembantu tak pernah masuk dalam hitungan keturunan.'' (Pesantren Impian, 2014:196) Dari tabel di atas dapat ditemukan beberapa fakor yang
menyebabkan para remaja masuk dalam dunia kegelapan. Diantaranya yaitu faktor orang tua yang terdapat pada tabel nomor 1, 2 dan 5. Di sisi lain faktor yang menyebabkan remaja masuk dalam dunia kegelapan pada novel Pesantren Impian yaitu faktor teman yang buruk yang terdapat pada tabel nomor 4 dan faktor ekonomi yang terdapat pada tabel nomor 3. Pada cuplikan cerita ini menunjukkan
bahwasannya sang pengarang novel
ingin menunjukkan faktor-faktor yang dapat membawa para remaja masuk dalam dunia kegelapan dengan melakukan penyimpangan-penyimpangan sosial. Berawal dari masalah-masalah yang dihadapinya, dan ketidak mampuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada membuat lima belas remaja ini mengalami penyimpangan sosial hingga akhirnya masuk dalam dunia kegelapan. Berikut cuplikannya: ''Seperti yang sudah-sudah, setelah tiba di hotel, atau apartemen dia cepat-cepat menuang minuman dan membubuhkan obat tidur dalam jumlah agak banyak. Lalu membujuk ''si teman'' meminumnya. Tidak menunggu lama, setelah korbannya pulas, si Gadis dengan leluasa mengambil barang berharga milik korban, dan melenggang keluar.'' (Pesantren Impian, 2014:117) 42
Dalam kutipan cerita di atas, bahwasannya ketidak mampuan Ina dalam meminimalisir masalah ekonomi yang dihadapi membuatnya
nekat
melakukan perbuatan tercela yaitu melakukan penipuan dan pencurian demi mendapatkan sejumlah uang. Adapun untuk Penyimpangan sosial yang dilakukan para remaja lainnya dalam novel Pesantren Impian telah penulis rangkum dalam tabel di bawah ini: (6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
''Orang tua Sissy tidak terlalu ikut campur kehidupan anak gadisnya. Kepedulian mereka tunjukkan dengan tidak pernah absen mengirimi putrinya uang dalam jumlah besar. Itu sebabnya Sissy bisa tinggal di apartemen mewah, dan gampang mendapatkan barang-barang terlarang.'' (Pesantren Impian, 2014:10) ''Bodoh! Gadis itu berulang kali menepuk kening. Mestinya lelaki itu Cuma pingsan, kalau saja ia tidak menghantamnya terlalu keras. Tapi percuma menyesal. Laki-laki itu sudah mati. Dia membunuhnya.'' (Pesantren Impian, 2014:2) ''Tapi gusti Allah berkehendak lain. Bayi di kandungannya tumbuh sehat. Sangat sehat. Bahkan setelah usaha bunuh diri dan kecelakaan di Tawang mangu tempo hari.'' (Pesantren Impian, 2014:73) ''Ustadz Agam meraih sebutir pil kecil yang tergeletak di meja belajar. Mengamatinya sesaat. Wajahnya berangsur prihatin. ''Ini....''kalimat Ustadz Agam menggantung. Sinta mengangguk. Santi memang habis neken, alias menenggak pil ecstasy.'' (Pesantren Impian, 2014:44) ''Usianya baru empat belas, belum cukup kuat untuk menampik godaan sedemikian besar. Bersama teman-teman, mereka berdagang dan memperluas ladang. Anak muda itu bekerja keras, belajar banyak dari mulai proses penanaman sampai paska panen. Ia juga mulai membaca banyak buku tentang penjualan.'' (Pesantren Impian, 2014:26) ''Jadi, Butet melarikan diri dari Anton King, bosnya di Medan. Sebelumnya diam-diam secara berkala gadis itu menghilangkan sejumlah drugs dari markas. Kali ini mungkin pelarian terakhir, karena bos mafia itu akhirnya mencium tindakan Butet. Kami tahu, Butet ingin mengishlahkan diri. Hanya kami tidak menduga ia membawa barang terlarang itu kesini.'' (Pesantren Impian, 2014:97-98)
43
(12)
(13)
''Enam bulan setelahnya dilalui Umar dalam depresi dan rasa bersalah berkepanjangan. Puncaknya, lelaki itu membakar seluruh ladang ganjanya. Kepulan asapnya sempat meninabobokan penduduk setempat.'' (Pesantren Impian, 2014:126) ''Sejak itu, hidupnya hancur. Seperti juga hati dan semangatnya yang patah-patah. Ia kabur dari kota, meninggalkan ijazah SMA yang menunggu. Melewatkan ranking tiga besar yang diraihnya.'' (Pesantren Impian, 2014:196) Kutipan novel di atas menjelaskan tentang penyimpangan-
penyimpangan sosial yang dilakukan para remaja disaat mengalami ketidak nyamanan dalam hidupnya hingga membuat hidup para remaja terpuruk. Untuk mendapatkan kebahagiaan dan kenyamanan dalam dirinya maka para remaja melakukan hal-hal yang dianggapnya baik, meskipun itu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti menggunakan obatobatan yang terdapat pada tabel nomor 6 dan 9, bunuh diri dan juga membunuh terdapat pada tabel nomor 8 dan 7, usaha ganja dan pengedar narkoba terdapat pada tabel nomor 10 dan 11, depresi dan minumminuman keras terdapat pada tabel nomor 12. Kasus lain pun terjadi dengan Mas bagus, akibat kebohongan yang dilakukan ibunya tentang siapa ayah kandungnya membuatnya marah dan meninggalkan rumah sebagaimana terdapat pada tabel nomor 13. Lika liku kehidupan gelap terus dijalani para remaja, dan disuatu ketika secara tiba-tiba para remaja mendapatkan suatu undangan misterius yang ternyata undangan itu berasal dari sebuah pondok pesantren milik Teungku Budiman. Disinilah titik terang kehidupan yang bercahaya mulai terlihat, para remaja mendapatkan hidayah dari Allah dan berkesempatan 44
untuk memperbaiki jalan hidupnya menjadi lebih baik. Berikut cuplikannya: ''Gue mau kesini.'' Sissy melemparkan sebuah undangan dari kertas berpotongan indah keatas tempat tidur. Inong meraihnya. Ada pandar tak percaya dimata gadis itu, tapi lintasan di benak membuat Inong urung melarang.'' (Pesantren Impian,2014:12) ''Rini mengalihkan pandangan dari keduanya. Pulau Lhok Jeumpa di waktu senja terlihat menawan dalam pancaran matahari jingga. Diam-diam ia bersyukur Bapak memaksanya menerima undangan ke sini, bahkan membantu Meyakinkan Ibu. Meskipun biasanya justru Bapak yang tidak bisa jauh dari Rini.'' (Pesantren Impian,2014:15-16) Kutipan novel di atas menceritakan dimana para remaja mendapatkan sebuah undangan misterius dari sebuah pondok pesantren. Awal perjalanan hidup baru para remaja pun dimulai. Semua para remaja dari berbagai kalangan yang mendapatkan undangan berbondong-bondong datang ke pesantren dengan satu tujuan yaitu untuk memperbaiki kualitas diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Selama di pondok, para santri akandirehabilitasi selama satu tahu. Dimana proses yang dilaluinya di pondok tidak semudah yang mereka bayangkan, begitu banyak peraturan pondok dan ha-hal baru yang harus dilakukannya. Mulai menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk dimasa lalunya kemudian mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Adapun untuk aktivitas para santri selama mengikuti rehabilitas di pondok dalam novel Pesantren Impian telah penulis rangkum dalam datel berikut ini: (14) Berpakaian menutup
''Ketika sampai tadi, setelah mandi, para pendatang langsung mengenakan busana 45
aurat
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
muslimah yang disediakan pesantren. Sedang penghuni putra memakai baju koko dan celana panjang longgar atau sarung.'' (Pesantren Impian, 2014:21 Tinggal terpisah ''Mulai saat ini peserta putra dan putri akan tinggal terpisah. Peserta putra akan mengikuti pendidikan di bagian timur pulau. Saya sendiri akan mengantar adik-adik putra ke sana. Sementara itu, istri saya akan menemani adikadik putri di sini.'' Ustadz Agam mengakhiri penjelasannya.'' (Pesantren Impian, 2014:22) Salat berjamaah ''Sudah, sudah...' Ustadz Agam menenangkan sambil tersenyum,''Waktunya sholat Isya. Setelah makan malam, adik-adik akan diantar ke kamar masing-masing. Sekarang mari kita sholat.'' (Pesantren Impian, 2014:23) Mendengarkan ''Inong melirik gerah kearah Sissy, heran tausiyah melihat gadis yang biasanya urakan itu, tekun mendengar uraian Ustadz dan Ustazah di depan. Sejujurnya, Sissy terlihat begitu cantik dan anggun . Padahal Inong hapal betul kalau 'adik-adikan'nya itu sehari-hari lebih suka ke sana kemari memakai celana jins pendek dan kaos 'gantung' yang memperlihatkan sebagian perut.'' (Pesantren Impian, 2014:22) Belajar ilmu ''PI, begitu anak-anak menyebut pesantren agama dan umum mereka sekarang, memang berbeda. Di sini selain belajar lebih dalam tentang islam, belajar mengaji Qur'an dengan tajwid yang benar, para santri juga mendapat pelajaran memasak, keterampilan, bahasa Arab dan Inggris, bahkan kelas komputer.'' (Pesantren Impian, 2014:37) ''Mereka seperti kembali ke sekolah. Bedanya sekolah ini lebih menyenangkan. Tak hanya itu, mereka pun dibekali cara membaca cepat dan menguatkan memori sehingga bisa mengingat banyak hal dengan lebih mudah.'' (Pesantren Impian, 2014:37-38) Meninggalkan ''Ibu Aminah tersenyum melihat anak-anak ponsel gadis itu bermain. Bahagia bisa menyaksikan santriwati baru beraktivitas dan sejenak menjauh dari gadget.'' (Pesantren Impian, 2014:36) Puasa sunnah ''Setiap hari senin dan kamis, semua diwajadwalkan berpuasa sunah. Sholat lima
46
(21) Olahraga
(22) Berbicara sopan
waktu yang biasa sering diabaikan, di PI dilakukan dengan tertib dan berjamaah. Saat ada yang merasa malas, yang lain mengingatkan. Kalau masih malas juga, terutama sholat Subuh, entah siapa yang memulai, si pemalas akan dihujani kitikan habis. Bayangkan, oleh empat belas pasang tangan!'' (Pesantren Impian, 2014:38) ''Acara olahraga pagi berakhir. Hampir semua santriwati benair-benar menikmati hari-hari pertama mereka di sana. Ponsel, ipod, dan ipad yang biasanya tak pernah berjarak dari jari, lambat laun terabaikan.'' (Pesantren Impian, 2014:37) ''Rin, ingat apa yang kamu lakukan sebelum tidur?'' Inong memecah keheningan . Selama di pesantren gadis itu sudah mulai berubah. Tidak lagi ber lo-gue seperti sebelumnya. Begitu juga rekan-rekan lain yang biasa bandel. Mereka belajar berbicara sopan . Barang kali sedikit banyak terwarnai para Ustazah di sini.'' (Pesantren Impian, 2014:81)
Kutipan novel pada tabel di atas menjelaskan tentang berbagai peraturan yang harus dilakukan para remaja yang kini telah menjadi para santri di pondok pesantren milik Teungku Budiman. Para santri dilatih untuk melakukan perbuatan yang positif seperti berolahraga, berbicara sopan, mendengarkan tausiyah, meninggalkan ponsel dan aktivitas positif lainnya. Selain itu para santri juga diajarkan untuk melakukan ibadahibadah sunah dengan tujuan untuk melatih mendekatkan diri kepada Allah seperti melakukan shalat berjamaah, shalat tahajud, berpuasa sunnah, membaca Al-Quran dan belajar tentang ilmu agama. Karena dalam Islam sendiri mengajarkan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan meninggalkan sesuatu yang menimbulkan kerugian bagi dirinya.
47
Jalan menuju kebaikan untuk kembali kepada Allah dan meninggalkan
segudang
kegelapan
tidak
semudah
yang
mereka
bayangkan. Berbagai cobaan yang tidak henti-hentinya menghampiri membuat kesedihan dan ketakutan para santri. Di sini para santri benarbenar diuji kesabaran dan keikhlasannya dalam melakukan perbuatan yang positif. Kata sabar diindikasikan pada ketahanan yang didasarkan pada dinamika jiwa. Dinamika tersebut mengacu pada dua hal yaitu untuk berbuat yang menuju kepada sesuatu yang positif, dan untuk menahan diri dari sesuatu yang negatif (Munir, 2008:209-210). Ketika manusia sedang menghadapi rintangan dalam melakukan sesuatu, kadang-kadang hati kecilnya membisikkan agar dia berhenti saja namun jika ia terus maju dan menghadapi rintangan yang ada dengan sabar maka akan menghasilkan buah yang baik. Berikut akan dipaparkan berbagai cobaan yang dihadapi para santri. (23)
Teror
(24)
Kematian
(25)
Sakaw
''Tiba-tiba Eni menghentikan langkah. Sesaat tadi ia mendengar suara gemerisik dari bawah. Lebih dari sekadar desir angin. Eni mengejar. Dilihatnya satu bayangan melintasi lorong. Lalu menghilang dibalik pintu gerbang.'' (Pesantren Impian, 2014:180) ''Pukul tiga sore pencarian berhenti. Yanti ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Bekas cekikan terlihat jelas di lehernya.'' (Pesantren Impian, 2014:160) ''Bayi Rini tidak dapat diselamatkan. Kejadiannya sekitar sepuluh menit lalu.'' (Pesantren Impian, 2014:262) ''Mereka berdua harus segera dirawat. ''Tegas Ustadz Agam.'' (Pesantren Impian, 2-14:45) 48
(26)
Ketakutan
(27)
Kesedihan
(28)
Putus asa
(29)
Hilangnya kepercayaan
''Aku takut mereka kembali, En. Kau tahulah macam mana Anton. Mereka tak akan membiarkan aku hidup tenang. Khawatir garagara aku, pesantren jadi terancam.'' ( Pesantren Impian, 2014:260-261) ''Rini terus menggeleng, berharap ini satu mimpi buruk dan bukan kenyataan. Tapi saat matanya menatap surat yang masih ditangan. Tangis Rini makin keras.'' (Pesantren Impian, 2014:104) ''Lalu Rini mulai menangis. Sebetulnya bukan Cuma Rini, mereka semua menangis dalam kerinduan akan Yanti. Tapi tangis yang tumpah adalah tangis yang wajar. Bukan tangisan histeris yang merupakan perwujudan ketidakikhlasan akan takdir-Nya.'' (Pesantren Impian, 2014:187) ''Eni hampir frustasi. Kalau tidak ada iman rasanya ia ingin bunuh diri, daripada pulang tanpa hasil.'' (Pesantren Impian, 2014:128) ''Aku ndak mau tidur di kamar lagi. Janganjangan ...' Ipung tidak menyelesaikan kalimatnya. ''Berarti kamu nuduh aku , dong Pung!'' tukas Ita kesal. ''Bukan begitu, hanya...'' gadis itu mendadak bingung sendiri. Mereka kini kehilangan kepercayaaan terhadap rekan sekamar. ''Sudah-sudah! Pembunuh itu tidak akan melukai siapa-siapa.'' (Pesantren Impian,2014:144)
Dari kutipan novel pada tabel di atas terdapat beberapa peristiwa yang tidak diinginkan terjadi di pesantren seperti teror, pembunuhan, dan peristiwa sakaw yang dialami oleh si kembar. Dari kejadian-kejadian itu membuat para santri merasa sedih, ketakutan, putus asa dan hilangnya kepercayaan satu sama lain. Namun berkat para Ustadz dan Ustazah yang selalu memberikan pencerahan dan membimbing kepada para santri untuk
49
sabar dalam menghadapi berbagai cobaan, membuat para santri mampu bertahan di pesantren dengan melewati berbagai cobaan yang ada. Setelah melalui proses panjang dengan melakukan berbagai aktivitas yang sudah menjadi ketetapan pondok dan mengalami berbagai rintangan serta cobaan, kini para santri telah menjelma menjadi sosok yang luar biasa. Sosok yang lebih sabar, tenang, dan memiliki kepribadian yang baik. Semua ini terjadi atas kehendak Allah melalui perantara bimbingan para Ustadz dan Ustazah yang ada. Adapun kutipan novel tentang perubahan yang telah terjadi pada diri para santri sebagai berikut: (30)
Kenyamanan
(31)
Persaudaraan
''Sudah berapa lama? Ia bahkan merasa pesantren ini sudah seperti rumah. Waktu berjalan cepat. Kandungan rini sudah hampir delapan bulan. Si kembar Santi dan Sinta sudah beberapa lama bergabung kembali. Artinya mereka sudah tinggal di pesantren hampir enam bulan. Lama juga. Padahal dulu ia merasa yakin akan sulit melalui hari demi hari. Dan sejak kapan persisnya dia lupa, sholatnya sekarang tertib. Tidak lagi bolongbolong seperti dulu.'' (Pesantren Impian, 2014:113) ''Seandainya mungkin ia bahkan tak ingin meninggalkan Pesantren Impian. Disini ia bisa belajar banyak juga merasakan ketenangan, yang terasa amat mewah sebelumnya.'' (Pesantren Impian, 2014:113) ''Dari hari ke hari, ikatan diantara mereka semakin erat. Ustazah Hanum bisa merasakannya. Ternyata tidak sesulit yang diperingatkan Teungku. Meski menyadari bahwa sejauh ini pesantren baru bisa membuat para santriwati kerasan. Akankan PI mampu membantu mereka membuka diri, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi? Wanita berwajah teduh itu tak bisa memastikan.'' (Pesantren Impian, 2014: 38-39) 51
(32)
(33)
(34)
''Malam bergulir, selepas Isya, hati rini terasa ringan. Kalimat demi kalimat mengalir deras dari bibir. Sudah hampir dua bulam mereka tinggal di pesantren. Bagi Rini, teman-teman barunya kini bak saudara perempuan yang tak pernah dimiliki. Rasa malu telah dihalaunya jauh-jauh untuk bercerita. Bukankah kata Mas Bagus, ini bukan aibnya? Ini aib si pemerkosa. Bukan dia.'' (Pesantren Impian, 2014:80) ''Kita temui dan hibur Rini, yuk!'' Si Gadis bangkit.'' Mereka akan ada di sana bersama Rini. Menemani dan membantunya mengatasi kesedihan.'' (Pesantren Impian, 2014:263) Sabar ''Ia telah menjelma manusia baru. Lebih sabar, tidak urakan, tidak sombong, dan bangga diri. Ia bahkan mulai mampu menghayati masalah orang lain. Kecuali dengan Eni, ia bisa menjalin hubungan baik dan membina kedekatandengan sesama santriwati.'' (Pesantren Impian, 2014:114) Sembuh dari ''Santi dan Sinta kini sudah benar-benar ketergantungan sembuh dari ketergantuangan terhadap obatobat obatan psikotropika. Wajah keduanya lebih cerah. Berkat Ummu Shalihat pula, si kembar yang dulu kurus, sekarang tampak lebih bersih. Raut muka mereka pun lebih segar.'' (Pesantren Impian, 2014:272) Menyukai ''Ita, barang kali sebaliknya. Ia justru berpakaian syari menyimpan unek-unek pada juru masak pesantren yang andal itu. Selama di sini, berat badannya naik tujuh kilo. Tapi diluar itu, Ita banyak berubah. Sikap hidupnya sekarang jauh lebih positif. Gadis itu bertekad mempertahankan kerudung. Satu-satunya kegagalan pesantren barangkali, tidak mampu mengubah porsi makannya, itu saja.'' (Pesantren Impian, 2014:272) ''Ia baru saja mandi dan memakai baju. Refleks, diraihnya sehelai kerudung putih dan mulai mematut diri di kaca. Setelah mengikat peniti di jilbab, gadis itu menatap lagi bayangan di cermin. Tersenyum, mulai menyukai apa yang dilihatnya.'' (Pesantren Impian, 2014:113)
51
Kutipan novel pada tabel di atas menjelaskan tentang perubahan yang dialami para santri, diantaranya yaitu tumbuhnya rasa persausadaran yang begitu dekat, sembuh dari ketergantungan obat-obatan, menjadi pribadi yang lebih sabar, dan menyukai pakaian syari yang digunakan sekarang. Bahkan para santri mulai merasakan kenyamam berada di pondok, karena di sini para santri merasakan ketenangan dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Waktu begitu cepat berlalu, disaat para santri merasakan kenyamanan di pondok, mereka harus pulang dan melanjutkan hidupnya. Masadepan pun sudah mereka rencanakan, bagaimana kehidupan yang akan dilakukan setelah keluar dari pondok. Dengan membawa bekal dari pondok maka mereka pun akan melakukan hal-hal yang positif agar tidak kembali terjerumus dalam kegelapan seperti masa lalunya. Berikut kutipan tentang masa depan yang sudah direncanakan para santri: (35) Rini
(36) Evi
(37) Sissy dan Inong
''Rini berpikir akan meneruskan kembali kuliahnya. Gadis ringkih yang kini jauh lebih tegar karena tempaan yang dialami, bertekad menutup sepenuhnya lembaran masa lalu.'' (Pesantren Impian, 2014:271) ''Evi memutuskan kembali ke Kalimantan dan meneruskan kuliah. Sedang ina berniat bersatu kembali dengan putrinya dan bekerja. Kejadian yang dialami Rini bak pelajaran berharga yang dirasakan gadis itu. Ia melihat sendiri kepedihan dan air mata yang tumpah sudah tak bernyawa dari pelukannya.'' (Pesantren Impian, 2014:273) ''Sissy dan Inong akan melanjutkan hidup. Barang kali membuat usaha kecil-kecilan. (Pesantren Impian,2014:273)
52
(38) Eni dan Butet
(39) Santi dan Sinta
(40) Ita
(41) Ina
''Takdir, En! Tak usah kau sesali'' nasihat Butet selalu. Mereka berdua kini akrab, bahkan belum lama sama-sama menghadap Ustazah Hanum untuk meminta izin menjadi relawan di pesantren. Baik Butet maupun Eni tak ingi pulang.'' (Pesantren Impian, 2014:260) Santi dan sinta kini sudah benar-benar sembuh dari ketergantungan obat-obatan psokotropoka.''(Pesantren Impian, 2014:272) Gadis itu bertekat mempertahankan kerudung. Satu-satunya kegagalan pesantren baragkali, tidak mampu mengubah porsi makannya, itu saja.''(Pesantren Impian, 2014:272) Ina sadar, sudah kehilangan banyak kenangan manis masa kecil putrinya. Tapi tak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan dan kesadaran.''(Pesantren Impian,2014:273)
Kutipan novel diatas menjelaskan tentang rencana para santri setelah keluar dari pondok. Berbagai aktivitas positif akan dilakukan, dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif agar tidak terpengaruh pada pergaulan buruk yang dulu pernah dilakukannya. Kebahagiaan kini telah dirasakan oleh para santri, bahkan kebahagiaan pernikahan Ina dengan Teungku Budiman melengkapi kebahagiaan mereka ketika akan pulang. Berikut cuplikannya: ''Pernikahan yang dilangsungkan keesokan harinya begitu tiba-tiba. Kejutan kedua setelah semua penghuni dibuat kaget saat teman mereka kembali.'' (Pesantren Impian, 2014:282-289) Bahwasannya pernikahan yang dilakukan Ina bersama Teungku Budiman adalah kebahagiaan yang melengkapi kisah perjalanan para remaja dalam novel Pesantren Impian. Kini para remaja ini telah menjelmamenjadi masusia baru yakni manusia yang lebih baik.
53
C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur
dalam Novel Pesantren
Impian karya Asma Nadia. Mina adz dzulumaat ila al-nur
merupakan sebuah konsep
perubahan, yaitu perubahan dari yang buruk menjadi baik. Bahwasannya konsep min al-dhulumat ila al-nur bukan sekedar konsep dari Al-Qur'an yang dipakai oleh pembawa acara pengajian atau protokol pengajian umum, tetapi konsep itu sangat berarti dalam perspektif manajemen pendidikan Islam maupun manajemen madrasah, karena berhubungan dengan usaha mengubah tindakan peserta didik dari yang negatif menjadi positif seperti yang dilakukan pihak pondok dalam novel Pesantren Impian. Lembaga pendidikan Islam harus didesain dan ditargetkan bahwa semua pihak yang ada di dalamnya harus mengalami transformasi. Meliahat hal ini tentunya membutuhkan usaha yang sangat keras untuk menuju proses trasformasi tersebut di dalam lembaga pendidikan (termasuk pesantren).Transformasi ke arah sesuatu yang serba positif pertama-tama harus difokuskan kepada santri, mereka harus senantiasa dibimbing, diarahkan, dibantu, difasilitasi, distimulasi, didorong dan diberikan pengalaman agar mampu melakukan trasformasi kearah yang serba positif, baik menyangkut kecerdasan, pengetahuan, wawasan, sikap, keterampilan, perilaku, akhlak dan sebagainya.
54
Berikut akan dipaparkan beberapa konsep nilai-nilai yang diterapkan oleh pesantren hingga mampu membuat para santri menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. 1. Nilai Pendidikan a. Salat berjamaah Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan bersama-sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang makmum (Abdurrahman
dan
Bakhri,
2006:142).
Melaksanakan
salat
berjamaah itu lebih utama daripada salat sendiri. Hal inilah yang diterapkan pesantren, mewajibkan bagi semua santrinya untuk selalu melaksanakan salat berjamaah. Berikut cuplikannya ''Sudah, sudah...' Ustadz Agam menenangkan sambil tersenyum,''Waktunya sholat Isya. Setelah makan malam, adikadik akan diantar ke kamar masing-masing. Sekarang mari kita sholat.'' (Pesantren Impian, 2014:23) Dalam kutipan di atas menjelaskan tentang pentingnya untuk saling mengingatkan satu sama lain. Seperti yang dilakukan Ustadz Agam, beliau mengingatkan para santri untuk melakukan salat berjamaah. Melaksanakan salat secara munfarid memang tidak berdosa, akan tetapi lebih utama melaksanakan salat secara berjamaah. Karena pahala salat berjamaah dilipatgandakan menjadi dua puluh tujuh derajat. Selain memiliki pahala yang besar, salat berjamaah
juga
bermanfaat
55
untuk
menjalin
silaturahmi,
menumbuhkan rasa saling menyayangi, saling mengenal dan lainlain. b. Puasa sunah Puasa (sh-Shawm) dalam pengertian bahasa adalah menahan dan berhenti dari sesuatu, sedangkan dalam istiah agama artinya adalah menahan dari makan, minum, dan hubungan kelamin, mulai dari waktu fajar sampai Maghrib, karena mencari ridha Allah (Daradjat, 1996:11). Sedangkan puasa sunah adalahsuatu amalan yang dapatmelengkapi kekurangan amalan wajib. Salah satu puasa sunah yang diterapkan di pesantren impian adalah puasa senin dan kamis.Berikut cuplikannya: ''Setiap hari senin dan kamis, semua diwajadwalkan berpuasa sunah. Sholat lima waktu yang biasa sering diabaikan, di PI dilakukan dengan tertib dan berjamaah. Saat ada yang merasa malas, yang lain mengingatkan. Kalau masih malas juga, terutama sholat Subuh, entah siapa yang memulai, si pemalas akan dihujani kitikan habis. Bayangkan, oleh empat belas pasang tangan!'' (Pesantren Impian, 2014:38) Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa anak-anak diwajibkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti melaksanakan salat berjamaah dan puasa senin kamis. Jika Ada salah
satu
santri
yang
bermalas-malasan
melaksanakan
kewajibannya maka ia akan mendapatkan teguran dan jika masih tetap bermalas-malasan maka akan mendapatkan hukuman, hal ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan para santri.
56
c. Salat tahajud Salat tahajud adalah salat sunah pada malam hari setelah tidur, bilangan rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan banyaknya tidak terbatas (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:206). Salat tahajud merupakan ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Bahwasannya Allah mencintai hamba-Nya yang selalu mendekatkan diri dan berdoa kepada-Nya.Seperti cerita di dalam novel Pesantren Impian, bahwasannya dalam keadaan apapu, para Ustadz dan Ustazah selalu mengingatkan semua santri untuk melaksanakan salat tahajud. Berikut cuplikannya: ''Ustazah Hanum yang tidak belakangan, mengajak anak-anak sholat malam berjama'ah besama para relawan yang sudah kembali dengan tangan kosong.'' (Pesantren Impian, 2014:206) Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk melaksanakan salat
tahajud,
baik
itu
dalam
keadaan
senang
maupun
susah.Bahwasannya selain sebagai perbuatan yang mulia, salat tahajud mempunyai potensi dalam kehidupan dan penghidupan manusia, serta dapat membawa ketentraman hati dan ketenangan jiwa. Seperti yang terjadi dalam kutipan cerita novel di atas, ketika terjadi teror yang membuat para penghuni pesantren ketakutan maka Ustazah Hamun mengajak para santri untuk melaksanakan salat tahajud.
57
d. Belajar ilmu agama dan umum Dalam Islam dianjurkan bagi umatnya untuk menuntut ilmu. Maksud dari menuntut ilmu disini tidak hanya ilmu agama tetapi ilmu apa saja yang bermanfaat, seperti ilmu umum. Meskipun lembaga agama, pesantren impian tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan ilmu agama saja, ilmu dan pengetahuan umun juga diberikan kepada para santri. Berikut cuplikannya: ''PI, begitu anak-anak menyebut pesantren mereka sekarang, memang berbeda. Di sini selain belajar lebih dalam tentang islam, belajar mengaji Qur'an dengan tajwid yang benar, para santri juga mendapat pelajaran memasak, keterampilan, bahasa Arab dan Inggris, bahkan kelas komputer.'' (Pesantren Impian, 2014:37) Mereka seperti kembali ke sekolah. Bedanya sekolah ini lebih menyenangkan. Tak hanya itu, mereka pun dibekali cara membaca cepat dan menguatkan memori sehingga bisa mengingat banyak hal dengan lebih mudah.'' (Pesantren Impian, 2014:37-38) Konsep yang dimiliki Pesantren Impian ini berbeda dengan pesantren lainnya, karena di pesantren impian ini selain ilmu-ilmu agama, ilmu dan pengetahuan umum juga diajarkan. Konsep ini bertujuan untuk menambah wawasan para santri yang nantinya keluar dari pondok agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. e. Penyuluhan Penyuluhan merupakan usaha untuk melakukan suatu proses perubahan pada individu atau masyarakat untuk menjadi yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Demi rehabilitasi para santri yang
ketergantungan
dengan
58
obat-obatan,
pihak
pesantren
mendatangkan ahli medis untuk melakukan berbagai penyuluhan dan terapi agar para pecandu dapat berhenti menggunakan obatobatan terlarang.Berikut cuplikannya: ''Yang jelas, adik-adik bisa berhenti, apa lagi yang baru mulai. Memang perlu tekad kuat untuk tidak memakai. Tapi PI dibangun dengan berbagai fasilitas, agar penghuni yang ingin rehab bisa menyibukkan diri lewat berbagai kegiatan. Mudahmudahan dengan begitu secara perlahan bisa meninggalkan dan berkata tidak pada narkoba.'' (Pesantren Impian, 2014:52) Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk sesalu mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, salah satunya dengan melakukan penyuluhan. Penyuluhan ini khususnya dilakukan terhadap remaja, karena saat remaja adalah saat dimana anak mencari jati diri. Lingkungan dan teman adalah faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak, jika lingkungan itu tidak baik maka akan membuat anak terjerumus dalam jalan yang salah seperti yang dilakukan para remaja yang
menggunakan obat-
obatan. f. Pengawasan ketat Tidak hanya berbagai aktivitas positif yang diterapkan pesantren untuk para santri yang ada. Demi menunjang pencapaian tujuan, pesantren selalu melakukan pengontrolan dan pengawasan yang ketat. Hal ini untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, seperti yang dilakukan pengurus saat para santri tiba di pesantren, salah satunya yaitu melakukan penggeledahan terhadap barang-barang milik santri baru. Berikut cuplikannya:
59
''Ustadz Agam menyelesaikan, bahwa pertama kali ketika para santri tiba, mereka sudah memeriksa bawaan seluruh peserta. Saat anak-anak melakukan sholat subuh, sekali lagi hal tersebut dilakukan. Beberapa jenis obat terlarang yang ditemukan langsung diamankan.'' Sesuai perjanjian, semua dilarang membawa jenis narkoba apa pun. Pihak pesantren berhak menyita bila menemukan. Begitu pun sejumlah kecil yang mereka lihat di kamar Santi dan Sinta.'' (Pesantren Impian, 2014:96) Kutipan diatas menjelaskan bahwa dalam usaha membuat para santri menjadi lebih baik maka dilakukan pengawasan yang ketat agar para santri dapat terkontrol. Seperti melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang dibawa para santri. Sebaiknya hal ini juga dapat dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya, dengan pengawasan yang baik maka anak dapat terkontrol segala aktivitas yang dilakukannya sehingga anak tidak terjerumus pada jalan yang salah. g. Menyalurkan hobi Bahwasannya di pondok para santri tidak hanya disibukkan dengan kegiatan mengaji dan belajar. Melihat kondisi pesantren yang mendukung lengkap dengan berbagai fasilitas maka para santri dapat menyalurkan setiap hobi yang dimilikinya seperti berternak hewan. Berikut cuplikannya: ''Di taman sebelah dalam, sesudah masjid, ada sudut khusus disisi kanan untuk memelihara berbagai binatang jinak. Di sana penghuni pesantren dapat menyalurkan hobi berternak mereka, atau sekedar memelihara dan memberi makan berbagai hewan, seperti beberapa pasang kelinci, marmut, berbagai jenis burung dan ayam. Tidak jauh dari situ terdapat 61
kolam ikan indah dengan bebatuan mengilat dan air terjun kecil yang mengalir jernih.'' (Pesantren Impian,2014:57) Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menyalurkan hobi yang dimiliki. Selain untuk menyenangkan hati, menyalurkan hobi juga dapat menjadi peluang bisnis yang menghasilkan uang. Seperti yang dilakukan para santri di pesantren Impian. Menyalurkan hobi ini termasuk salah satu aktivitas positif yang diterapkan pesantren agar para santri memiliki kesibukan dan dapat meninggalkan segudang keburukan yang pernah dilakukannya dahulu. h. Olahraga Dalam ajaran Islam menganjurkan umatnya agar giat berolahraga. Pada zaman Nabi, berbagai jenis olahraga yang dikenal adalah lari, gulat, pacuan kuda, lempar tombak atau lempar panah (Tilaro dkk, 2005:32).Kesehatan adalah nikmat Allah yang begitu berharga nilainya, dan untuk mendapatkan kesehatan itu maka harus memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan badan salah satunya yaitu dengan berolahraga. Hal ini juga dilakukan di dalam pesantren. Berikut cuplikannya: ''Besok kita olahraga apa lagi, Bu?'' Tanya Sri masih ngosngosan. ''Jangan voli lagi, ya!'' pinta Ina memelas. Tubuh cekingnya benar-benar kewalahan rupanya.'' (Pesantren Impian, 2014:36)
61
Dimasa damaipun olahraga sangat penting, karena tubuh yang sehat dan kuat akan membuat fikiran menjadi jernih. Olahraga tidak harus dilakukan dengan menggunakan biaya yang mahal, cukup dengan berlari atau melakukan olahraga sederhana yang tidak menguras uang banyak. Seperti yang dilakukan para santri pada kutipan cerita diatas, para santri melakukan kegiatan olahraga dengan bermain voli. i. Belajar sambil bermain Pesantren Impian adalah sebuah tempat rehabilitas yang sangat baik, karena berbagaimacam fasilitas dan kegiatan positif ada di dalamnya. Mulai dari belajar tentang ilmu agama, ilmu umum, menyalurkan hobi, olahraga, dan kegiatan tambahan lainnya seperti bermain. Meskipun sudah dewasa, para santri terkadang masih terlihat seperti anak kecil yang menggunakan waktu luangnya untuk bermain bersama.Berikut cuplikannya: ''Setiap materi diajarkan guru berpengalaman. Kecuali kelas komputer, mereka lebih sering belajar di luar. Kadang di taman dekat masjid, beralas rerumputan. Kadang Ustazah membawa mereka ke pinggir pantai lewat pintu belakang pesantren. Belajar di alam terbuka sambil menghirup udara laut yang khas atau membangun dan benda-benda lain di pasir.'' (Pesantren Impian, 2014:38) ''Waktu istirahat mereka pakai berburu kerang-kerang kecil yang cantik. Klau sudah begitu, para santriwati tak ubahnya kanak-kanak yang berlari di pinggir laut. Tak memedulikan gamis yang basah dijilat ombak. Tertawa ketika angin nakal meniup jilbab-jilbab mereka,terkadang hingga menutupi wajah.'' (Pesantren Impian, 2014:38)
62
Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa kegiatan bermain itu juga dibutuhkan dalam perkembangan anak. Karena dengan bermain dapat mengembangkan emosi, fisik, dan pertumbuhan kognitifnya. Hal inilah yang dilakukan
lembaga Pesantren Impian, dengan
memfasilitasi dan menerapkan kegiatan-kegiatan positif seperti belajar sambil bermain diharapkan dapat membuat para santri mampu meninggalkan kehidupan yang penuh dengan kegelapan dan berubah menjadi manusia yang lebih baik. 2. Nilai Moral a. Tinggal terpisah Konsep min al-dhulumaat ila al-nur yang dilakukan pihak pesantren terlihat sejak malam pertama para santri akan tinggal di pesantren. Selain berpakaian sopan, para santri juga ditempatkan pada lingkungan tempat tinggal yang berbeda. Berikut cuplikannya: ''Mulai saat ini peserta putra dan putri akan tinggal terpisah. Peserta putra akan mengikuti pendidikan di bagian timur pulau. Saya sendiri akan mengantar adik-adik putra ke sana. Sementara itu, istri saya akan menemani adik-adik putri di sini.'' Ustadz Agam mengakhiri penjelasannya.'' (Pesantren Impian, 2014:22) Kutipan novel diatas menceritakan bagaimana Ustadz Agam panjang lebar menjelaskan tentang peraturan pondok, bahwasannya mereka akan mendapatkan pendidikan di tempat yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menjaga pergaulan antara lawan jenis yang bukan muhrim. Khususnya bagi para remaja, karena godaan yang amat besar pada usia remaja adalah rasa ketertarikan terhadap
63
lawan jenis. Meskipun rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, namun jika tidak bisa memenej perasaan tersebut maka akan menjadi mala petaka yang amat besar, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang yang dicintai. 3.
Nilai Etika a. Berpakaian muslim Berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar gaya yang mengikuti perkembangan zaman. Islam mengajarkan tata cara atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman. Hal ini juga diterapkan di dalam pesantren, ketika para santri baru masuk dalam lingkungan pesantren maka wajib menggunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat
seperti yang telah
disediakan pesantren. Cuplikan ceritanya: ''Ketika sampai tadi, setelah mandi, para pendatang langsung mengenakan busana muslimah yang disediakan pesantren. Sedang penghuni putra memakai baju koko dan celana panjang longgar atau sarung.'' (Pesantren Impian, 2014:21) Kutipan novel di atas menjelaskan tentang bagaimana cara berpakaian yang baik menurut ajaran Islam. Salah satunya yaitu dengan berpakaian muslimah bagi wanita dan baju koko serta celana panjang longgar atau sarung bagai pria seperti yang digunakan oleh para santri baru. Bahwasannya berpakaian sopan itu tidak hanya berfungsi untuk menutup aurat, tetapi juga
64
berfungsi sebagai penunjuk identitas, sebagai perhiasan, dan pelindung diri. b. Meninggalkan gadget Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasannya di zaman modern ini gadged adalah salah satu teknologi yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat luas, baik itu masyarakat kalangan atas maupun bawah, orang dewasa maupun anak-anak. Namun berbeda dengan kondisi di pesantren, semua santri secara berlahan justru dijauhkan dari gadged dan kemudian dibiasakan melakukan aktivitas baru yang lebih positif. Berikut cuplikannya: ''Ibu Aminah tersenyum melihat anak-anak gadis itu bermain. Bahagia bisa menyaksikan santriwati baru beraktivitas dan sejenak menjauh dari gadget.'' (Pesantren Impian, 2014:36) Kutipan novel diatas mengajarkan kepada kita untuk tidak ketergantungan dengan gadged. Melihat pengaruh buruk yang diakibatkan gadget terhadap perkembangan anak, maka sebagai orang tua hendaknya membatasi penggunaan gadged terhadap anaknya dan membantu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih positif, seperti yang dilakukan pihak pesantren. Untuk membuat anak-anak dapat menjauh dari kebiasaannya bersama gadged, berbagai aktivitas positif diterapkan pesantren seperti berolahraga, menyalurkan hobi, mengaji, bermain dan masih banyak lagi.
65
BAB IV PEMBAHASAN
A. Karakter Tokoh Yang Patut Diteladani dalam Novel Pesantren Impian 1. Ina (Gadis) Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia adalah salah satu anak muda yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kepedulian itu Ina tunjukkan dengan membuat rumah singgah untuk anak-anak jalanan dan memberikannya pendidikan yang layak, bahkan demi memenuhi kebutuhannya Ina sering berbuat nekat demi mendapatkan sejumlah uang. Meskipun begitu, dia adalah sosok gadis yang mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Berikut cuplikannya: ''Si Gadis menatap bayangan di cermin. Tersenyum puas. Tidak siasia penderitaan yang dilaluinya selama mengikuti Tante Voni. Sebagai asisten di salon merangkap kacung di rumah besar tante galak itu, hidupnya tidak mudah. Tapi ia gadis yang kuat. Keinginan untuk belajar dan menimba ilmu sebanyak mungkin dari Tante, membuatnya sanggup menerima hinaan apa pun.'' (Pesantren Impian, 2014:114-115) Dari cuplikan cerita di atas yang menggambarkan karakter Ina sangat cocok sekali dengan konsep min al-dhulumat ila al-nur, seperti yang dilakukan oleh RA. Kartini yang memperjuangkan hak-hak wanita. Hidupmemang butuh perjuangan bergejolak dan terus maju menatap masadepan. Keadaan ekonomi bukanlah hambatan yang besar
66
dalam menutut ilmu, selagi ada kemauan dan niat maka akan ada jalan keluar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ِك طَ ِريْ ًقا ي لْتَ ِمس فِْي ِو ِع ْلما س َّهل اهلل لَوُ طَ ِريْ ًقا إ ىل اْجلَن َِّة َ ََوَم ْن َسل َ َ َ ً ُ َ )(رواه مسلم ''Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.'' (HR. Muslim) Barang siapa yang memiliki keinginan untuk belajar maka Allah akan memudahkan jalan yang akan dilaluinya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Ina, keadaan ekonomi yang serba terbatas serta tuntutan akan kebutuhan anak asuhnya tidak membuat Ina patah semangat dalam mencari ilmu meskipun ia harus sambil bekerja untuk mememenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hadits lain juga dijelaskan tentang kewajiban mencari ilmu:
ِ َطَل ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم َ ْب الْعلْ ِم فَ ِري ُ ''Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.'' (HR. Ibnu Majah) Hadits di atas menjelaskan tentang kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim, karena dengan ilmu akan menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Oleh karena itu, hendaknya kesadaran akan pentingnya ilmu dan pendidikan harus dimiliki oleh setiap manusia agar manusia tidak tersesat.
67
2. Umar Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren yang sangat hartawan dan dermawan. Dia aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja dia sangat suka berpetualang.
Sebelum
menikah
dengan
Ina,
dia
selalu
menyembunyikan identitas dan masalalunya. Pendirian pondok yang dilakukannya pun penuh sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang telah dilakukannya dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia, yaitu membantu memberikan kesempatan bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam dunia kegelapan untuk kembali ke jalan-Nya Allah. Berikut cuplikannya: ''Dua tahun berikutnya, mereka merancang proyek besar: Pesantren Impian. Umar ingin mendirikan suatu tempat, di mana semua orang berkesempatan menemukan titik balik dalam hidup mereka, seperti dia. Dan bagi lelaki itu, inilah kesempatan untuk menebus kesalahannya dulu. Agar Ayah dan Mak di sana, bangga pada bungsu mereka.'' (Pesantren Impian, 2014:127) Dari cuplikan cerita di atas dimana Umar mempunyai niat yang baik untuk menolong siapa saja yang telah terjerumus dalam kesesatan untuk dituntun kembali pada jalan yang benar seperti yang telah terjadi pada dirinya. Atas pertolongan Teungku Hasan, Umar dapat merasakan kehidupan yang lebih baik maka hal serupa pun ingin Umar lakukan yaitu dengan mendirikan pondok sebagai tempat rehabilitas bagi orangorang yang telah terjerumus pada jalan yang salah. Allah SWT berfirman:
68
''Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.'' (Q.S. al-Maidah:2). Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya tolong menolong dalam hal kebaikan. Islam memotivasi pemeluknya untuk tolongmenolong,dengan tolong-menolong berarti kita meringankan beban orang lain. Bahwasannya ayat diatas selaras dengan apa yang dilakukan oleh Umar. Pengalaman masalalu membuatnya bertekat untuk terus membantu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang yang tersesat. Bahwasannyamanusia adalah makluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Mereka saling membutuhkan satu sama lain, karenamanusia diciptakan dengan berbagai keadaan, ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang kuat dan ada yang lemah, ada yang sehat dan ada yang sakit, dan seterusnya.Seperti orang berilmu, maka hendaknya membantu orang lain dengan ilmunya. Orang kaya membantu dengan kekayaannya, serta orang yang berpangkat membantu orang lain dengan pangkatnya. Tetapi tolong-menolong yang diperbolehkan hanya dalam hal kebaikan,karena dengan tolong-menolongdalam hal kebaikanakan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
69
3. Rini Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi disalah satu perguruan tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah melawan perintah ibunya. Berikut cuplikan: ''Sebenarnya ia masih bisa bersikeras menolak, Cuma lagi-lagi tak sanggup membantah tatapan Ibu. Dalam banyak hal rasanya lebih nyaman jika tidak bertentangan dengan wanita yang melahirkannya. Lagipula ia tidak ingin lebih mengecewakan Ibu. Meski berat, Rini akhirnya mengangguk. Teguh langsung bersorak.'' (Pesantren Impian, 2014:71) Dari cuplikan cerita di atas di mana karakter Rini menunjukkan sikap
birrul
walidain
(berbuat
baik
kepada
orangtua)
yakni
menghormati orangtuanya dengan tidak membantah atas perintah yang diberikannya. Allah berfirman:
''Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan
71
oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.'' (QS.Al Isra': 23) Dalam ayat di atas telah dijelaskan bahwa mengucapkan kata“Ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agamaapalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukanmereka dengan lebih kasar dari pada itu.Seperti yang dilakukan oleh Rini, bagaimanapun keadaan yang sedang dialaminya tidak membuat Rini menolak perintah ibunya untuk ikut bertamasya meskipun keadaannya sedang tidak baik. Bahwasannya
seorang
anak
sudah
semestinya
untuk
selaluberperilaku sopan dan santun kepada orang tua. Tidak tanpa terkecuali karena sudah jelas bahwa orang tualah yang sudah memberi sepenuhnya kasihsayang kepada anak khususnya seorang ibu. Tanpa mengesampingkan peran seorang ayah yang telah berjuang memberi nafkah kepada keluarga. Ibu telah susah payah mengandung, mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan buah hatinya, dan menyapihnya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada kedua orangtua dan menyayanginya.
)ك الَ تَ ْقطَ ْعوُ فَيُطْ ِف ُئ اهللُ نُ ْوَرَك (رواه البخاري َ إِ ْح َف ْظ ُوَّدأَبِْي ''Jagalah selalu kecintaan dari ayahmu dan janganlah engkau memutuskannya, karena yang demikian lalu Allah akan memadamkan cahaya dari padamu.'' (HR. Bukhari) Hadits di atas menjelaskan tentang anjuran untuk selalu menghormati, menyayangi dan juga memelihara hubungan baik dengan kedua orang tua. Karena ridho Allah bersama dengan ridho kedua orang
71
tua. Jika orang tua meridhoi maka Allah akan memudahkan dan meridhoi apa yang kita lakukan, namun sebaliknya jika kita membuat sakit hati orang tua maka Allah akan marah dan menjauhkan surga-Nya bagi orang-orang yang durhaka terhadap kedua orangtua. 4. Sissy Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling. Kurangnya perhatian dari orang tua membuatnya mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal dunia kebebasan dan obatobatan. Sifatnya yang manja dan masih kekanak-kanakan, serta kejujurannya terkadang membuat orang-orang disekitarnya menahan tawa atas tingkahnya. Berikut cuplikannya: ''Kita nggak bisa bohongi Rini terus,'' sahut Sissy. Semua mengangguuk setuju. Si Gadis berdiam diri. Dahinya berkerut seperti biasa. Betul. Mereka harus menyiapkan jawaban buat Rini. Gadis itu tidak boleh kaget. Pasti akan sulit. Siapa yang tidak terpukul menerima berita kematian.'' (Pesantren Impian, 2014:177) Dalam kutipan cerita di atas mengajarkan kepada kita untuk selalu berkata jujur.Rachmat(2000: 77) mengatakan bahwasanya jujur adalah mengatakan sesuatuapa adanya.Jujur lawannya dusta,berdusta adalah menyatakansesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Apapun keadaan yang sedang terjadi, meskipun itu sebuah keadaan yang tidak diinginkan maka kita harus mengatakannya. Seperti yang dilakukan
Sissy,
dia
tidak
ingin
membohongi
Rini
dengan
menyembunyikan kematian Yanti karena cepat atau lambat kebenaran
72
itu pasti akan terungkap. Sebagaimana dijelaskan hadits berikut ini tentang anjuran bersikap jujur:
َوَمايََز ُال،اجلَنّ ِة ْ َوإِ َّن الِْ َِّيَ ْه ِد ْي إِ َىل،ِِّ ِْالص ْد َق يَ ْه ِدي إِ َىل ال ِّ فَِإ َّن،ص ْد ِق ِّ َِعلَْي ُك ْم ب َوإِيَّا ُك ْم،ب ِعْن َداهللِ ِصدِّيْ ًقا ِّ ص ُد ُق َويَتَ َحَّرى َّ ْ َالر ُج ُل ي َ َالص ْد َق َح ََت يُ ْكت ِ ِ ، َوإِ َّن الْ ُف ُج ْوَريَ ْه ِد ْي إِ َىل النَّا ِر،ب يَ ْه ِذي إِ َىل الْ ُف ُج ْوِر َ فَِإ َّن الْ َكذ،ب َ َوالْ َكذ ِ ِ ب ِعْن َد اهللِ َك َّذابًا َّ َوَمايََز ُال َ ب َويَتَ َحَّرى الْ َكذ ُ الر ُج ُل يَكْذ َ َب َح ََت يُكْت ''Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang masih saja berlaku jujur dan mencari kejujuran sampai akhirnya ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sebaliknya, hindarilah perbuatan dusta, karena dusta itu membawa kepada keburukan, dan keburukan akan membawa ke neraka. Seseorang terus saja berbuat dusta dan mencari kedustaan sampai akhirnya ia ditulis Allah sebagai pendusta.''(HR. Muslim) Bahwasannya hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan berlaku jujur. Barang siapa yang selalu berlaku jujur maka Allah akan mengangkat derajat orang tersebut, dan dengan kejujurannya itu akan membawanya masuk surga dan sebaliknya. Kejujuran adalah ruh segenap amal, pangkat segala sesuatu, faktor yang mendorong seseorang berani menghadapi rintangan. Kejujuran juga merupakan fondasi tegaknya agama dan tiang penyangga tenda keyakinan, sedangkan kebohongan adalah dasar kemunafikan. Apabila kebohongan berkumpul dengan keimanan, salah satunya pasti tumbang. Sebagaimana contoh luhur dari Bukhari berkenaan dengan masalah kejujuran. Bahwasannya ia pernah pergi untuk mencari hadits dari seseorang. Bukhari melihat kuda orang tersebut lari darinya. Kemudian
73
orang itu menunjukkan pada sorbannya seakan-akan di sorban itu terdapat gandum yang bisa dimakan oleh kudanya, Kuda itu kemudian datang lagi kepadanya lalu dia mengambil kembali kudanya. Bukhari berkat: ''Apakah kamu membawa gandum?'' lelaki itu menjawab: ''Tidak, aku hanya membujuknya.'' Bukhari berkata: ''Aku tidak akan mengambil hadits dari orang yang berdusta, sekalipun hanya kepada binatang.'' (Al-Jazair, 2014:303-304) Bahwasannya kita harus berlaku jujur kepada siapa saja sekalipun itu kepada binatang, karena Allah menyukai orang-orang yang berlaku jujur dalam hal apapun. 5. Inong Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan kulit sedikit gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu mencari keuntungan atas apa yang telah dilalukannya. Meskipun demikian dia adalah gadis periang, ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu.Cuplikannya yaitu: ''Tuduhan membunuh, serius lho, En!Kalau gak pasti, bisa fitnah dan merusak suasana di sini!'' Inong menanggapi.'' (Pesantren Impian, 2014:143) Dalam cuplikan cerita di atas dimana Inong selalu berpikir panjang dan berhati-hati dalam mengambil keputusan termasuk tidak menerima berita yang dibawa oleh Eni begitu saja, terlebih dahulu ia menanyakan kebenaran akan berita itu. Karena jika ia mempercayai berita yang belum tentu kebenarannya maka akan menjadi fitnah dan berdampak tidak baik bagi pesantren dan para santri.
74
Allah berfirman:
''Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.'' (QS. Al-Hujurat:6) Bahwasannya kita diperintahkan untuk selalu berhati-hati dalam menerima suatu berita, dan jangan menelan berita itu mentah-mentah. Karena jika informasi itu akurat, maka akan bisa diambil keputusan yang tepat. Sebaliknya, jika informasi itu tidak akurat akan mengakibatkan keputusan yang tidak tepat, dan akan memunculkan kedhaliman di tengah masyarakat. Hal ini selarang dengan tindakan yang dilakukan oleh Inong. 6. Mas Bagus Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan dan cerdas. Putra dari Mbok Surti yang merupakan pembantu dan pengasuh di keluarga Rini ini memiliki hati yang baik dan tidak sombong. Dia merupakan salah satu relawan di Pesantren Impian, dan dia juga selalu meluangkan waktu untuk membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR. Bahkan ketika Mas Bagus melihat Rini mengalami berbagai kesulitan maka ia selalu sigap menolongnya. Berikut cuplikan ceritanya:
75
''Mereka tak bisa menunggu. Semua berpacu dengan waktu. Bagus tanpa diminta dengan cepat menggendong Rini hingga ke bawah. Setelah memasuki hutan, dengan tandu yang kini bisa digunakan, mereka mengangkat Rini.'' (Pesantren Impian, 2014:255) Dari kilasan cerita di atas karakter Mas Bagus sangat cocok sekalidengan yang diajarkan Islam bagaimana seharusnya menjadi seorangmanusia, manusia yang terbaik adalah manusia yang dapat bermanfaatbagi manusia yang lain. Sepertihalnya telah dijelaskan dalamAl-Quran:
''Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuatkebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarangdari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambilpelajaran.(QS. An-Nahl: 90) Dari ayat di atas mengajarkan kita untuk senantiasa berparilakuadil dan berbuat kebajikan. Karakter Mas Bagus yang senantiasaringan tangan untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuanadalah pelajaran bagi kita semua bahwasanya menjadi manusia yangterbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain.Seperti apa yang telah Mas Bagus contohkan dalam cuplikan cerita diatas.
76
7. Butet Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan gadis pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King yang merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah terlibat kasus perampokan besar di Medan. Cara bicaranya memang sedikit kasar tetapi dia merupakan sosok gadis yang sedikit sensitif, penyayang dan juga pemberani.Berikut cuplikannya: ''Butet menyemangati, ''cuma pengecut yang meninggalkan teman!'' Aku sih tak mau jadi pengecut!'' Evi dan Tanti mengangguk. Yang lain, meski enggan akhirnya setuju. Hanya Eni yang terus menundukkan kepala. Wajahnya penuh penyesalan. Seharusnya ia lebih waspada.'' (Pesantren Impian,2013:163) Dari kutipan novel di atas di mana Butet menunjukkan sikap pemberani, yakni tidak takut menghadapi penjahat yang telah meneror pesantren dan bahkan telah membunuh sahabatnya (Yanti). Meski para santri yang lain merasa ketakutan dan ingin pulang, tetapi Butet memiliki pendirian yang kuat untuk tetap tinggal di pesantren mencari tahu siapa yang telah membunuh Yanti. Allah berfirman:
77
''Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam.dan Amat buruklah tempat kembalinya.'' (QS. Al-Anfal: 15-16) Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah untuk tidak melarikan diri ketika berada di medan perang kecuali untuk mengelabuhi musuh. Lari diri dari medan perang selain menyebabkan kehinaan, juga mendatangkan azab di akhirat. Hal ini selaras dengan karakter Butet, cuplikannya yaitu: ''Denyut jantungnya mulai mendetakkan nama Allah lebih sering. Kalau mati, ia akan mati dalam keadaan mengingat-Nya. Butet pasrah. Tapi ia akan menerima kematiannya dengan gagah, dan tidak sebagai pengecut.'' (Pesantren Impian,2014: 201) Kutipan cerita di atas menjelaskan tentang keberanian Butet. Meskipun dirinya telah dibungkam dan diikat untuk diculik, Butet tidak sama sekali takut terhadap penjahat itu. Dia sekuat tenaga untuk melepaskan diri, meskipun tidak ada hasilnya. Namun ia lebih baik mati menghadapi para penjahat daripada lari sebagai pengecut. 8. Eni Dia adalah seorang polisi yang sedang menyamar untuk menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek, namun dia sangat baik. gadis berbadan sedikit kekar ini sangat pandai dengan ilmu beladiri.
78
Dia memang sedikit ceroboh, tetapi dia memiliki semangat dan ambisi yang kuat dalam setiap melaksanakan tugasnya. Berikut cuplikannya: ''Eni meraih notes dan mulai membuat list. Bertekat membuktikan dirinya mampu. Semua yang meremehkannya harus mengakui kalau mereka keliru.'' (Pesantren Impian, 2014:64) Dalam kutipan novel di atas, Eni menunjukkan sikap pantang menyerah dalam melaksanakan tugasnya. Meskipun orang-orang di sekitarnya meremehkan akan kemampuannya tetapi Eni terus berjuang dan berusaha membuktikan kalau anggapan teman-temannya itu salah.Sikap pantang menyerah merupakan sikap seorangmanusia yang teguh dalam berjuang meraih apa yangdiinginkan manusia tersebut. Di sisi lain Allah jugamenuntun hambanya untuk tidak menyerah dalammemperjuangkan hidupnya dan meraih rahmat dari-Nya. Allah berfirman:
''Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.'' (QS. Yusuf 87) Selayaknya manusia selalu mendapatkan cobaan dankenikmatan, jika sesuatu yang menyenangkan berartikenikmatan, dan jika itu berupa hal yang kurangmenyenangkan dan menghambat keinginnan kita maka
79
harus terus bersabar dan terus berusaha sehinggakeinginan kita bisa tercapai tentunya dengan ikhtiarterus berusaha dan berdoa. 9. Yanti Yanti adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di Medan namun di DO dan pernah dirawat di klinik rehabilitas sebagai pecandu. Dia merupakan salah satu santri putri yang suka bercanda, dan juga penyayang. Cuplikan ceritanya: ''Yanti meraih kepala gadis itu dan memeluknya. Yang lain berusaha menenangkan.''(Pesantren Impian,2014:105) Dalam kutipan novel di atas Yanti menunjukkan sikap penyayang, yakni memeluk dan memberikan kasih sayang selayaknya seorang ibu yang sedang memberikan ketenangan kepada anaknya. Bahwasannya kasih sayang itu bisa kita berikan kepada siapa saja, salah satunya yaitu teman. Dengan simpati dan peduli terhadap masalah yang dialami teman juga merupakan salah satu sifat penyayang. Sabda Rasuulullah:
ِ ْ وتَعاطُِف ِهم َكمث ِل،اُح ِهم ِ ِ ِِ َ َ ْ َ َ ْ ُِ َوتَ َر،ْي ِِف تَ َو ِّادى ْم َ ْ َمثَ ُل الْ ُم ْؤمن ُاجلَ َسدإِ َذا ا ْشتَ َكى مْنو اْلُمى ْ اجلَ َس ِد بِال َّس َه ِرَو ْ اعى لَوُ َسائُِر ْ ُع َ ض ٌوتَ َد ''Perumpamaan kaum beriman dalam saling mencintai, menyayangi dan saling mengasihi adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggotanya ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh akan turut menderita dengan tidak bisa tidur dan merasakan demam.'' (HR. Muslim) Hadits di atas menjelaskan tentang hubungan antara kaum muslim, bahwasannya sesama muslim itu harus saling mencintai, menyayangi
81
dan saling mengasihi, ketika salah satu berada dalam kesulitan maka muslim yang lain akan merasakan kesedihan, dengan ini maka harus saling membantu. Sebagaimana yang dilakukan oleh Yanti. B. Alur Cerita Novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam Konsep Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Konsep min al-dhulumat ila al-nur merupakan sebuah konsep perubahan, yaitu perubahan dari yang buruk menjadi baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ibrohim ayat 1.
''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji'' (Q.S. Ibrohim: 1). Dalam kalimat ini terdapat dua kata yang sangat penting yaitu aldhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk (Al-Maragi, 1994:227). Bahwasannya ayat ini menjelaskan tentang usaha manusia agar menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan mengirimkan cahaya ibadah ke dalam cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan.
81
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, namun manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang terbaik adalah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan dia langsung bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat.
Secara
harfiah,
kata
taubat
bermakna
kembali,
hingga
dikonotasikan bahwa taubat adalah sikap kembali atau menarik diri dari perbuatan yang tercela dalam agama untuk menuju pada perbuatan yang terpuji dalam agama (Ad Daiba', 2008:27). Bahwasannya para ulama sepakat bahwa taubat adalah kewajiban bagi setiap orang yang berbuat dosa, sebagaimana firman Allah:
... ''Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)...'' (QS. At Tahrim: 8) Ayat di atas selaras dengan kisah perjalanan para remaja yang terdapat pada novel Pesantren Impian, yakni proses perjalanan hidup dari kegelapan menuju cahaya. Berawal dari suatu masalah yang ada dalam hidupnya, membuat para remaja ini masuk dalam dunia kegelapan, kemudian mendapatkan hidayah dan akhirnya kembali ke jalannya Allah atau lebih dikenalnya dengan istilah taubat.Berikut ini akan dipaparkan beberapa kisah perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan pengorbanan yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa penting pada kisah lima belas remaja putri, sehingga dapat kita trasfer dalam kehidupan sehari-hari.
82
Bahwasannya dalam setiap kehidupan manusia itu tidak pernah lepas dari suatu masalah, baik itu masalah kecil maupun masalah besar. Cara untuk menanggapi dan menyelesaikannya pun berbeda-beda, ada yang menanggapinya dengan cara yang positif dan juga negatif. Seperti yang dilakukan oleh lima belas remaja ini. Berikut cuplikannya: ''Orang tua Sissy tidak terlalu ikut campur kehidupan anak gadisnya. Kepedulian mereka tunjukkan dengan tidak pernah absen mengirimi putrinya uang dalam jumlah besar. Itu sebabnya Sissy bisa tinggal di apartemen mewah, dan gampang mendapatkan barang-barang terlarang.'' (Pesantren Impian, 2014:10) ''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117) ''Ia sedang tertidur pulas, ketika langkah-langkah berat mendekati. Dalam keadaan setengah sadar, ia merasakan lelaki itu menyentak bajunya hingga robek, dan mulai menyentuh.'' (Pesantren Impian, 2014:68) Kutipan novel diatas menjelaskan tentang faktor penyebab masalah yang dialami oleh para remaja, diantaranya yaitu kurangnya perhatian dari orang tua, keadaan ekonomi, dan juga lingkungan. Namun sebagian besar faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan
remaja
adalah
faktor
lingkungan dan orang tua. Bahwasannya dalam perkembangan anak, peran orang tua sangat penting. Sebagaimana dijelaskan tentang fitrah seorang anak.
ِم ِامن مولُوٍد إ َّ صَرانِِو أ َْو ُُيَ ِج َسانِِو ع د ل و ي ال َ ِّ َلى اْ ِلفطَْرةِ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِّوَدانِِو أ َْو يُن ُ َ ُْ ْ َْ ْ َ َ 83
)(رواه البخاري ''Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orangtualah yang menjadikanya Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Bukhari) Hadits di atas menjelaskan tentang fitrah seorang anak. bahwasannya setiap anak yang lahir itu dalam keadaan suci dengan membawa potensi yang baik, maka kedua orang tuanyalah yang mendidik dan mengarahkan anaknya untuk menggali potensi yang ada. Peran orang tua sangatlah penting dalam perkembangan anak, oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya membimbing anaknya dengan baik agar anak tersebut nantinya menjadi anak yang baik. Dari masalah-masalah yang dihadapinya, dan ketidak mampuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada membuat lima belas remaja ini mengalami penyimpangan sosial hingga akhirnya masuk dalam dunia kegelapan. Berikut cuplikannya: ''Seperti yang sudah-sudah, setelah tiba di hotel, atau apartemen dia cepat-cepat menuang minuman dan membubuhkan obat tidur dalam jumlah agak banyak. Lalu membujuk ''si teman'' meminumnya. Tidak menunggu lama, setelah korbannya pulas, si Gadis dengan leluasa mengambil barang berharga milik korban, dan melenggang keluar.'' (Pesantren Impian, 2014:117) ''Bodoh! Gadis itu berulang kali menepuk kening. Mestinya lelaki itu Cuma pingsan, kalau saja ia tidak menghantamnya terlalu keras. Tapi percuma menyesal. Laki-laki itu sudah mati. Dia membunuhnya.'' (Pesantren Impian, 2014:2) ''Tapi gusti Allah berkehendak lain. Bayi di kandungannya tumbuh sehat. Sangat sehat. Bahkan setelah usaha bunuh diri dan kecelakaan di Tawang mangu tempo hari.'' (Pesantren Impian, 2014:73)
84
''Ustadz Agam meraih sebutir pil kecil yang tergeletak di meja belajar. Mengamatinya sesaat. Wajahnya berangsur prihatin. ''Ini....''kalimat Ustadz Agam menggantung. Sinta mengangguk. Santi memang habis neken, alias menenggak pil ecstasy.'' (Pesantren Impian, 2014:44) Kutipan novel di atas menjelaskan tentang penyimpanganpenyimpangan sosial yang dilakukan para remaja disaat mengalami ketidak nyamanan dalam hidupnya. Untuk mendapatkan kebahagiaan dan kenyamanan dalam dirinya, para remaja ini melakukan hal-hal yang dianggapnya baik, meskipun itu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti menggunakan obat-obatan, bunuh diri, melakukan penipuan dan juga membunuh. Lika liku kehidupan gelap terus dijalani para remaja, dan disuatu ketika secara tiba-tiba para remaja mendapatkan subuah undangan misterius yang ternyata undangan itu berasal dari sebuah pondok pesantren milik Teungku Budiman. Titik terang kehidupan yang bercahaya mulai terlihat, para remaja mendapatkan hidayah dari Allah dan berkesempatan untuk memperbaiki jalan hidupnya menjadi lebih baik atau lebih dikenal dengan istilah taubat. Secara sederhan, proses pertaubatan itu diawali dengan menyadari akan dosanya, lalu timbul keinginan untuk bertaubat dan merasa benarbenar harus bertaubat (Ad Daiba', 2008:33). Disinilah para remaja mulai menyadari bahwa tidak ada tempat berlindung selain hanya ke pangkuanNya, sehingga merasakan bahwa tiada daya upaya dan kekuatan selain atas
85
pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Kehidupan bercahaya pun mulai terlihat. Berikut cuplikannya: ''Gue mau kesini.'' Sissy melemparkan sebuah undangan dari kertas berpotongan indah keatas tempat tidur. Inong meraihnya. Ada pandar tak percaya dimata gadis itu, tapi lintasan di benak membuat Inong urung melarang.'' (Pesantren Impian,2014:12) ''Rini mengalihkan pandangan dari keduanya. Pulau Lhok Jeumpa di waktu senja terlihat menawan dalam pancaran matahari jingga. Diam-diam ia bersyukur Bapak memaksanya menerima undangan ke sini, bahkan membantu meyakinkan Ibu. Meskipun biasanya justru Bapak yang tidak bisa jauh dari Rini.'' (Pesantren Impian,2014:15-16) Kutipan novel di atas menceritakan awal perjalanan hidup baru yang dilakukan para remaja yaitu dengan mendapatkan undangan misterius dari pondok. Berkat hidayah yang Allah berikan, para remaja ini mendapatkan kesempatan untuk merasakan pendidikan di pondok pesantren untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Bahwasannya Allah dapat memberikan hidayah kepada siapa saja yang di kehendaki. Allah SWT berfirman:
''Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orangorang yang mau menerima petunjuk.'' (Q.S Al-Qashash:56)
86
Ayat diatas menjelaskan tentang kebijakan Allah, bahwasannya Allah lah yang akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki. Petunjuk yang diberikan Allah kepada para remaja yang bermasalah berupa undangan misterius dari pondok pesantrenmilik Teungku Budiman. Di pondok pesantren inilah kehidupan baru para remaja dimulai, yaitu bertaubat dan hijrah ke jalan-Nya Allah. Allah SWT berfirman:
.... ''...dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.'' (Q.S An-Nur:31) Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya bertaubat, karena Allah menyukai orang–orang yang bertaubat seperti yang dilakukan para remaja dalam novel Pesantren Impian. Setelah mendapatkan undangan, semua para remaja dari berbagai kalangan berbondong-bondong datang ke pesantren dengan satu tujuan yaitu untuk memperbaiki kualitas diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kini para remaja telah menjadi santri baru di Pesantren Impian dan akandirehabilitasi selama satu tahu. Dimana proses yang dilaluinya di pondok tidak semudah yang mereka bayangkan, begitu banyak peraturan pondok dan ha-hal baru yang harus ditaati dan dilakukannya, seperti berpakaian menutup aurat, salat berjamaah, puasa senin dan kamis,
87
mengaji, mendengarkan tausiyah, berbicara sopan, meninggalkan ponsel dan masih banyak lagi. Berikut cuplikan ceritanya: ''Setiap hari senin dan kamis, semua diwajadwalkan berpuasa sunah. Sholat lima waktu yang biasa sering diabaikan, di PI dilakukan dengan tertib dan berjamaah. Saat ada yang merasa malas, yang lain mengingatkan. Kalau masih malas juga, terutama sholat subuh, entah siapa yang memulai, si pemalas akan dihujani kitikan habis. Bayangkan, oleh empat belas pasang tangan!'' (Pesantren Impian, 2014:38) ''Ketika sampai tadi, setelah mandi, para pendatang langsung mengenakan busana muslimah yang disediakan pesantren. Sedang penghuni putra memakai baju koko dan celana panjang longgar atau sarung.'' (Pesantren Impian, 2014:21 Kutipan novel di atas menjelaskan tentang peraturan pondok yang harus ditaati para santri, yaitu melakukan sesuatu yang positif. Karena dalam Islam sendiri mengajarkan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan meninggalkan sesuatu yang menimbulkan kerugian bagi dirinya. Namun jalan menuju kebaikan untuk kembali kepada Allah dan meninggalkan
segudang
kegelapan
tidak
semudah
yang
mereka
bayangkan. Berbagai cobaan yang tidak henti-hentinya menghampiri membuat kesedihan dan ketakutan para santri. Di sini para santri benarbenar diuji kesabaran dan keikhlasannya dalam melakukan perbuatan yang positif. Allah SWT berfirman:
''Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan 88
yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).'' (QS. Luqman:17) Kata sabar diindikasikan pada ketahanan yang didasarkan pada dinamika jiwa. Dinamika tersebut mengacu pada dua hal yaitu untuk berbuat yang menuju kepada sesuatu yang positif, dan untuk menahan diri dari sesuatu yang negatif (Munir, 2008:209-210). Ketika manusia sedang menghadapi rintangan dalam melakukan sesuatu, kadang-kadang hati kecilnya membisikkan agar dia berhenti saja namun jika ia terus maju dan menghadapi rintangan yang ada dengan sabar maka akan menghasilkan buah yang baik. Berikut cuplikannya: ''Lalu Rini mulai menangis. Sebetulnya bukan cuma Rini, mereka semua menangis dalam kerinduan akan Yanti. Tapi tangis yang tumpah adalah tangis yang wajar. Bukan tangisan histeris yang merupakan perwujudan ketidakikhlasan akan takdir-Nya.'' (Pesantren Impian, 2014:187) ''Eni hampir frustasi. Kalau tidak ada iman rasanya ia ingin bunuh diri, daripada pulang tanpa hasil.'' (Pesantren Impian, 2014:128) Kutipan cerita di atas menjelaskan tentang kesabaran para santri ketika melalui berbagai cobaan yang sedang menghampirinya. Setelah melalui proses panjang dengan melakukan berbagai aktivitas yang sudah diterapkan pondok dan mengalami berbagai rintangan serta cobaan, kini para santri telah menjelma menjadi sosok yang luar biasa. Sosok yang lebih sabar, tenang, dan memiliki kepribadian yang baik. Berikut cuplikannya: ''Ia telah menjelma manusia baru. Lebih sabar, tidak urakan, tidak sombong, dan bangga diri. Ia bahkan mulai mampu menghayati
89
masalah orang lain. Kecuali dengan Eni, ia bisa menjalin hubungan baik dan membina kedekatandengan sesama santriwati.'' (Pesantren Impian, 2014:114) ''Ia baru saja mandi dan memakai baju. Refleks, diraihnya sehelai kerudung putih dan mulai mematut diri di kaca. Setelah mengikat peniti di jilbab, gadis itu menatap lagi bayangan di cermin. Tersenyum, mulai menyukai apa yang dilihatnya.'' (Pesantren Impian, 2014:113) ''Sudah berapa lama? Ia bahkan merasa pesantren ini sudah seperti rumah. Waktu berjalan cepat. Kandungan rini sudah hampir delapan bulan. Si kembar Santi dan Sinta sudah beberapa lama bergabung kembali. Artinya mereka sudah tinggal di pesantren hampir enam bulan. Lama juga. Padahal dulu ia merasa yakin akan sulit melalui hari demi hari. Dan sejak kapan persisnya dia lupa, sholatnya sekarang tertib. Tidak lagi bolong-bolong seperti dulu.'' (Pesantren Impian, 2014:113) Kutipan novel di atas menjelaskan tentang perubahan yang dialami para santri.Semua ini terjadi atas kehendak Allah melalui perantara bimbingan para Ustadz dan Ustazah yang ada.Waktu begitu cepat berlalu, disaat para santri merasakan kenyamanan di pondok, maka mereka harus pulang dan melanjutkan hidupnya. Masa depan pun sudah mereka rencanakan, bagaimana kehidupan yang akan dilakukan setelah keluar dari pondok. Dengan membawa bekal yang ada maka mereka akan melakukan hal-hal yang positif agar tidak kembali terjerumus dalam kegelapan masa lalunya. Berikut kutipannya: ''Rini berpikir akan meneruskan kembali kuliahnya. Gadis ringkih yang kini jauh lebih tegar karena tempaan yang dialami, bertekad menutup sepenuhnya lembaran masa lalu.'' (Pesantren Impian, 2014:271) ''Sissy dan Inong akan melanjutkan hidup. Barang kali membuat usaha kecil-kecilan.'' (Pesantren Impian,2014:273) ''Evi memutuskan kembali ke Kalimantan dan meneruskan kuliah. (Pesantren Impian, 2014:273) 91
Kutipan novel diatas menjelaskan tentang beberapa rencana para santri setelah keluar dari pondok. Berbagai aktivitas positif akan dilakukan, dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif agar tidak terpengaruh pada pergaulan buruk yang dulu pernah dilakukannya. Kebahagiaan kini telah dirasakan oleh para santri, bahkan pernikahan Ina dengan Teungku Budiman melengkapi kebahagiaan mereka ketika akan pulang. Berikut cuplikannya: ''Pernikahan yang dilangsungkan keesokan harinya begitu tiba-tiba. Kejutan kedua setelah semua penghuni dibuat kaget saat teman mereka kembali.'' (Pesantren Impian, 2014:282-289) Bahwasannya pernikahan yang dilakukan Ina bersama Teungku Budiman adalah kebahagiaan yang melengkapi kisah perjalanan lima belas remaja putri. Kini lima belas remaja ini telah menjelma menjadi masusia yang lebih baik. C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur
dalam Novel Pesantren
Impian karya Asma Nadia. Min al-dhulumat ila al-nur bukan sekadar konsep dari al-quran yang dipakai oleh pembawa acara pengajian atau protokol pengajian umum, tetapi konsep itu sangat berarti dalam perspektif manajemen pendidikan Islam maupun manajemen madrasah. Konsep tersebut tidak serta merta berarti menyamakan kondisi peserta didik separah makna aldhulumat (kebodohan, buta, kekafiran, kedurhakaan dan kesesatan), melainkan konsep tersebut hanya ingin diadaptasi dan diaktualisasikan
91
menjadi proses transformasi yang sangat ideal, yaitu dari al-dhulumat menjadi al-nur. Proses transformasi inilah yang seharusnya menjadi pusat perhatian. Bagaimana mengubah tindakan negatif menjadi positif, destruktif menjadi konstruktif. Hal ini tentunya membutuhkan usaha yang sangat keras untuk mengimplementasikan proses trasformasi tersebut di dalam lembaga pendidikan (termasuk pesantren), karena peserta didik harus senantiasa dibimbing, diarahkan, dibantu, difasilitasi, distimulasi, didorong dan diberikan pengalaman agar mampu melakukan trasformasi kearah sesuatu yang serba positif, baik menyangkut kecerdasan, pengetahuan, wawasan, sikap, keterampilan, perilaku, akhlak dan sebagainya Mula-mula transformasi itu terjadi memang karena dikondisikan tetapi lebih baik jika menjadi bersifat refleksi, artinya transformasi itu benar-benar timbul dari kesadaran peserta didik sehingga terjadi internalisasi kesadaran transformasi dalam diri mereka. Jika kondisi itu terus terjadi, niscaya perubahan-perubahan positif yang mendasar akan terwujud. Berikut akan dipaparkan beberapa konsep yang diterapkan oleh pesantren untuk mewujudkan transformasi pada para santri: 1. Nilai Pendidikan a. Salat berjamaah Salat secara bahasa adalah doa, sedangkan secara agama adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai
92
dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:55). Sedangkan salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan bersama-sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang makmum (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:142). Di mana salat itu lebih utama dilaksanakan secara berjamaah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Bukhari muslim:
َّ أ: َع ْن َعْب ِد اللَّ ِو بْ ِن عُ َم ُر رضي اللَّو عنهما ول اللَّ ِو صلئ اللَّو عليو َ َن َر ُس ِ ِ ِ ْاجلماع ِة أَف ِ ًين َد َر َجة َ َ َ َْ ُصالة َ ض ُل م ْن َ :وسلم قَ َال َ صالة الْ َف ِّذ ب َسْب ٍع َوع ْش ِر . متَّ َف ٌق َعلَْي ِو. ُ ''Dari Abdullah bin Umar r.a: Bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: ''Shalat jama'ah lebih utama daripada shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat (HR. Bukhari-Muslim).'' Hadist di atas selaras dengan apa yang dilakukan para santri di pesantren. Bahwasannya Ustadz Agam selalu mengingatkan para santri untuk melaksanakan salat berjamaah, cuplikannya: ''Sudah, sudah...' Ustadz Agam menenangkan sambil tersenyum,''Waktunya sholat Isya. Setelah makan malam, adikadik akan diantar ke kamar masing-masing. Sekarang mari kita sholat.'' (Pesantren Impian, 2014:23) Melaksanakan salat secara munfarid memang tidak berdosa, akan tetapi lebih utama melaksanakan salat secara berjamaah. Karena pahala salat berjamaah dilipatgandakan menjadi dua puluh tujuh derajat. Selain memiliki pahala yang besar, salat berjamaah memiliki manfaat yang banyak. Manfaat salat berjamaah diantaranya adalah
93
menjalin silaturahmi, saling menyayangi, saling mengenal dan memupuk perasaan. Salat berjamaah juga melatih kita untuk menahan atau menguasai diri.Sebagai makmum kita harus mengikuti imam.Makmum tidak boleh mendahului imam, tidak boleh tertinggal jauh dengan imam, dan tidak boleh bersamaan.Kita harus mengikuti imam, karena imam dalam salat adalah pemimpin. b. Puasa sunah Puasa (sh-Shawm) dalam pengertian bahasa adalah menahan dan berhenti dari sesuatu, sedangkan dalam istilah agama artinya adalah menahan dari makan, minum, dan hubungan kelamin, mulai dari waktu fajar sampai maghrib, karena mencari ridha Allah (Daradjat, 1996:11). Sedangkan puasa sunah adalah suatu amalan yang dapat melengkapi kekurangan amalan wajib. Bahwasannya salah satu puasa sunah yang diterapkan di Pesantren Impian adalah puasa senin dan kamis, seperti yang sering dilakukan oleh Nabi.
ِ إِ َّن رسوَل اهللِ صلى هلل عليو وسلم َكا َن ي تَحَّرى ِصيام ِ اْلَ ِمْي س ْ االثْنَ ْينِ َو ََ َ َ ُْ َ ''Rasulullah SAW biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.'' (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan An-Nasai) Hadits di atas selaras dengan yang dilakukan para santri. Disetiap hari Senin dan Kamis dengan melakukan puasa sunnah. Berikut cupliksnnya:
94
''Setiap hari senin dan kamis, semua dijadwalkan berpuasa sunah. Sholat lima waktu yang biasa sering diabaikan, di PI dilakukan dengan tertib dan berjamaah. Saat ada yang merasa malas, yang lain mengingatkan. Kalau masih malas juga, terutama sholat Subuh, entah siapa yang memulai, si pemalas akan dihujani kitikan habis. Bayangkan, oleh empat belas pasang tangan!'' (Pesantren Impian, 2014:38) Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa anak-anak harus dibiasakan dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah. Seperti melaksanakan salat berjamaah dan puasa senin dan kamis, karena Allah menyukai orang-orang yang melaksanakan amalan-amalan sunnah sebagai ibadah tambahan, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Ketikan ditanyakan alasannya, beliau menjawab:
َِ ْي و ِ ِ ٍ َخْي س فَيَ ْخ ِف ُراهللُ لِ ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم أ َْولِ ُك ِّل ُ إِ َّن ْاالَ ْع َم َال تُ ْعَر َ ْ َض ُك َّل يَ ْوم اثْن َخ ْرُُهَا ِّ ُم ْؤِم ٍن اِالَّ الْ ُمتَ َها ِجَريْ َن فَيَ ُق ْو ُل أ ''Sesungguhnya semua amalan itu akan ditampakkan di setiap hari Senin dan Kamis, lalu Allah mengampuni setiap muslim atau mukmin, kecuali dua orang yang saling menjauhi. Allah berfirman, ''Tundalah bagi keduanya'' (HR. Ahmad) Bahwasannya setiap hari senin dan kamis amalan manusia diperiksa oleh Allah. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Puasa senin kamis juga sangat bermanfaat buat kesehatan tubuh seperti menurunkan kadar lemak, mengeluarkan racun dari tubuh, mengencangkan kulit dan peremajaan sel. Oleh karena itu diharapkan bagi setiap muslim untuk melaksanakan puasa senin dan kamis.
95
c. Salat tahajud Salat tahajud adalah shalat sunah pada malam hari setelah tidur, bilangan rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan banyaknya tidak terbatas (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:206). Salat tahajud merupakan salah satu ibadah yang paling mulia. Allah berfirman:
''Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.'' (QS. AlIsraa': 79) Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad berjaga malam setelah tidur untuk mengerjakan salat tahajud pada sebagian malam sebagai kewajiban tambahan atas salat fardu yang lima waktu. Tetapi salat tahajud itu bukanlah sebuah kewajiban, walaupun bagi umatnya yang mengerjakan. Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat nanti di tempat yang terpuji, yang dipuji dan disenangi oleh Nabi Muhammad. Dalam sebuah hadits, Nabi menyatakan keutamaan salat malam sebagai salat sunnah yang paling mulia, sabda Nabi:
ِ ض ُل َ َ ق: ال َ ََع ْن اَِِب ُىَريْ َرَة ق َ ْ أَف: ال َر ُس ْول اللَّو صلّى َاللّوُ عليو َو َسلَ َم ِ الصلوة ِِف جو ِ أ ِ )ف اللَّْي ِل (رواه سللم ّ َْ َ َّ َلص َلوة بَ ْع َد الْ َم ْكتُ ْوبَة ''Dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, ''Shalat yang paling mulia setelah shalat wajib adalah shalat sunah di tengah malam''(H.R Muslim).
96
Di sini diketahui bahwa salat sunah yang paling afdal adalah salat malam, dan karena kemuliaannya, salat malam itu diwajibkan bagi Rasulullah. Dalam konteks ini, Umar bin Khatab mengemukakan orang yang salat malam (salat tahajud) akan diberikan oleh Allah sembilan macam karunia, lima di dunia dan empat di akherat (shaleh, 2000:119). Ayat dan hadits di atas selaras dengan apa yang dilakukan pesantren. Dalam keadaan apapu, para Ustadz dan Ustazahselalu mengingatkan semua santri untuk melaksanakan salat tahajud. Berikut cuplikannya: ''Ustazah Hanum yang tidak belakangan, mengajak anak-anak sholat malam berjama'ah bersama para relawan yang sudah kembali dengan tangan kosong.'' (Pesantren Impian, 2014:206) Kutipan
novel
di
atas
mengajarkan
kepada
kita
untuk
melaksanakan salat tahajud.Salat tahajud merupakan ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Allah mencintai hamba-Nya yang selalu mendekatkan diri dan berdoa kepada-Nya.Selain sebagai perbuatan yang mulia, salat tahajud mempunyai potensi dalam kehidupan
dan
penghidupan
manusia,
serta
dapat
membawa
ketentraman hati dan ketenangan jiwa. d. Menyalurkan hobi Tidak hanya mengaji dan belajar, aktivitas-aktivitas lain juga ada di Pesantren Impian. Berbagai fasilitas yang disediakan, selain digunakan untuk kegiatan belajar, failitas yang ada juga digunakan para santri untuk menyalurkan hobinya. Allah berfirman:
97
''Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. Termasuk dalam pengertian Keadaan disini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.'' (QS. Al-Israa':84) Hamka menjelaskan, bahwa kata syaakilah yang terdapat pada ayat di atas diartikan 'bawaan' atau 'bakat'. Bahwasannya tiap manusia itu ada pembawaannya masing-masing yang telah ditentukan oleh Allah sejak masih dalam rahim ibu. Dengan bakat yang berbeda-beda maka diharapkan setiap manusia dapat menggali potensi yang dimilikinya. Seperti yang dilakukan oleh para santri, cuplikannya: ''Di taman sebelah dalam, sesudah masjid, ada sudut khusus disisi kanan untuk memelihara berbagai binatang jinak. Di sana penghuni pesantren dapat menyalurkan hobi berternak mereka, atau sekedar memelihara dan memberi makan berbagai hewan, seperti beberapa pasang kelinci, marmut, berbagai jenis burung dan ayam. Tidak jauh dari situ terdapat kolam ikan indah dengan bebatuan mengilat dan air terjun kecil yang mengalir jernih.'' (Pesantren Impian,2014:57) Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menyalurkan
hobi
atau
bakat
yang
dimiliki.
Selain
untuk
menyenangkan hati, menyalurkan hobi juga dapat menjadi peluang bisnis yang menghasilkan uang. Seperti yang dilakukan para santri di pesantren. Menyalurkan hobi ini termasuk salah satu aktivitas positif yang diterapkan pesantren agar para santri memiliki kesibukan dan
98
dapat meninggalkan segudang keburukan yang pernah dilakukannya dahulu. e. Olahraga Dalam ajaran Islam menganjurkan umatnya agar giat berolahraga. Pada zaman Nabi, berbagai jenis olahraga yang dikenal adalah lari, gulat, pacuan kuda, lempar tombak atau lempar panah (Tilaro dkk, 2005:32).
Umat
Islam
dianjurkan
untuk
selalu
berlatih
dan
mempersiapkan diri untuk menjadi kuat dan sehat agar selalu siap setiap saat ketika menghadapi musuh. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
''Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya.'' (QS. Al Anfal: 60). Ayat di atas menjelaskan betapa pentingnya olahraga untuk menjaga kesahatan badan, karena jika badan dalam keadaan sehat maka sangat menunjang kelancaran aktivitas seseorang, baik dalam ibadah,
99
belajar maupun dalam mencari rizki. Demi menjagakesehatan badan, kegiatan olahraga juga dilakukan di pesantren. Mulai dari olahraga voli, renang, dan masih banyak lagi jenis olahraga yang dilakukan para santri. Berikut cuplikannya: ''Besok kita olahraga apa lagi, Bu?'' Tanya Sri masih ngos-ngosan. ''Jangan voli lagi, ya!'' pinta Ina memelas. Tubuh cekingnya benarbenar kewalahan rupanya.'' (Pesantren Impian, 2014:36) Dimasa damaipun olahraga sangat penting, karena tubuh yang sehat dan kuat akan membuat fikiran menjadi jernih. Olahraga tidak harus dilakukan dengan menggunakan biaya yang mahal, cukup dengan berlari atau melakukan olahraga sederhana yang tidak menguras uang banyak itu sudah cukup. f. Belajar ilmu agama dan umum Dalam Islam dianjurkan bagi umatnya untuk menuntut ilmu, karena kedudukan ilmu dalam Islam itu sangat penting. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits dibawah ini.
ِ ِ ِ ك طَ ِري ًقا ي ْلتَ ِم ِ ِ ىل اْجلَن َِّة (رواه َ س فْيو ع ْل ًما َس َّه َل اهلل لَوُ طَريْ ًقا إ ُ َ ْ َ ََوَم ْن َسل )مسلم ''Dan barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan baginya untuk menuju surga.'' (HR. Muslim) Dalam hadits di atas menjelaskan tentang kedudukan orang-orang yang menuntut ilmu. Maksud dari menuntut ilmu disini tidak hanya ilmu agama tetapi ilmu apa saja yang bermanfaat, baik itu ilmu agama 111
maupun ilmu umum. Meskipun lembaga agama, tetapi Pesantren Impian tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan ilmu agama saja. Ilmu dan pengetahuan umun juga diberikan kepada para santri. Berikut cuplikannya: ''PI, begitu anak-anak menyebut pesantren mereka sekarang, memang berbeda. Di sini selain belajar lebih dalam tentang islam, belajar mengaji Qur'an dengan tajwid yang benar, para santri juga mendapat pelajaran memasak, keterampilan, bahasa Arab dan Inggris, bahkan kelas komputer.'' (Pesantren Impian, 2014:37)'' Mereka seperti kembali ke sekolah. Bedanya sekolah ini lebih menyenangkan. Tak hanya itu, mereka pun dibekali cara membaca cepat dan menguatkan memori sehingga bisa mengingat banyak hal dengan lebih mudah.'' (Pesantren Impian, 2014:37-38) Meskipun termasuk lembaga pendidikan agama, tetapi Pesantren Impian ini berbeda dengan pesantren lainnya. Karena di Pesantren Impian ini yang diajarkan tidak hanya ilmu-ilmu agama saja, tetapi ilmu-ilmu umum juga diajarkan. Dengan tujuan untuk menambah wawasan para santri yang nantinya keluar dari pondok agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. g. Bermain Pesantren Impian adalah sebuah tempat rehabilitas yang sangat baik, karena berbagaimacam fasilitas dan kegiatan positif ada di pesantren. Mulai dari belajar tentang ilmu agama, ilmu umum, menyalurkan hobi, olahraga, dan kegiatan tambahan seperti bermain. Karena Meskipun sudah dewasa, tetapi para santri terkadang masih terlihat seperti anak kecil yang tidak lupa menggunakan waktu luangnya untuk bermain bersama. Berikut cuplikannya:
111
''Setiap materi diajarkan guru berpengalaman. Kecuali kelas komputer, mereka lebih sering belajar di luar. Kadang di taman dekat masjid, beralas rerumputan. Kadang Ustazah membawa mereka ke pinggir pantai lewat pintu belakang pesantren. Belajar di alam terbuka sambil menghirup udara laut yang khas atau membangun dan benda-benda lain di pasir.'' (Pesantren Impian, 2014:38) Waktu istirahat mereka pakai berburu kerang-kerang kecil yang cantik. Klau sudah begitu, para santriwati tak ubahnya kanak-kanak yang berlari di pinggir laut. Tak memedulikan gamis yang basah dijilat ombak. Tertawa ketika angin nakal meniup jilbab-jilbab mereka,terkadang hingga menutupi wajah.'' (Pesantren Impian, 2014:38) Kutipan novel di atas menjelaskan bahwasannya kegiatan bermain atau refresing itu juga dibutuhkan dalam perkembangan anak. Karena dengan bermain dapat mengembangkan emosi, fisik, dan pertumbuhan kognitifnya. Allah berfirman:
.... ''Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah..'' (QS. An-Naml: 60) Beliau mengatakan, ''Ayat ini menunjukkan bolehnya jalan-jalan di taman dan mencari kesenangan karena Allah berfirman 'kebun-kebun yang berpemandangan indah'. Tidak akan dicela seseorang jika ia igin melihat dan menikmati taman dan air hujan yang Allah ciptakan. Karena dengan menikmati pemandangan yang indah maka dapat memberikan kesempatan badan untuk refresing. Jika fikiran jernih dan
112
badan sehat maka segala aktivitas dapat berjalan dengan baik. Seperti yang dilakukan para santri dalam cerita novel Pesantren Impian. h. Penyuluhan Penyuluhan merupakan usaha untuk melakukan suatu proses perubahan pada individu atau masyarakat untuk menjadi yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Bahwasannya dalam Islam diperintahkan untuk saling menasehati dengan memberikan penjelasan mengenai apa yang dipandangnya baik atau benar. hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW:
ِ َ َح ُد ُك ْم أ ُص ْح لَو َ َخاهُ فَ ْليَ ْن َ إِ َذاا ْستَ ْن َ ص َح أ ''Jika salah seorang diantara kalian dimintai nasihat oleh saudaranya, maka dia memberi nasihat kepadanya.'' Hadits di atas selaras denga apa yang dilakukan oleh pihak pesantren, Demi rehabilitasi para santri yang ketergantungan dengan obat-obatan, pihak pesantren
mendatangkan ahli medis untuk
melakukan berbagai penyuluhan dan terapi agar para pecandu dapat berhenti menggunakan obat-obatan terlarang. Berikut cuplikannya: ''Yang jelas, adik-adik bisa berhenti, apa lagi yang baru mulai. Memang perlu tekad kuat untuk tidak memakai. Tapi PI dibangun dengan berbagai fasilitas, agar penghuni yang ingin rehab bisa menyibukkan diri lewat berbagai kegiatan. Mudah-mudahan dengan begitu secara perlahan bisa meninggalkan dan berkata tidak pada narkoba.'' (Pesantren Impian, 2014:52)
113
Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk sesalu mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, salah satunya dengan melakukan penyuluhan. Penyuluhan ini khususnya dilakukan terhadap remaja, karena saat remaja adalah saat di mana anak mencari jati diri. Lingkungan dan teman adalah faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak, jika lingkungan itu tidak baik maka akan membuat anak terjerumus dalam jalan yang salah seperti yang dilakukan para remaja yang menggunakan obat-obtan. Selain melakukan penyuluhan, untuk menghindari penggunaan obat-obatan sebaiknya para remaja itu harus disibukkan dengan berbagai aktivitas positif, seperti yang dilakukan pihak pesantren. Demi membuat para santri menghindari obat-obatan maka pesantren menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap untuk menunjang berbagai kegiatan positif. Sehingga para santri tidak menggunakan obat-obatan bagi yang belum menggunakan dan berhenti menggunakan bagi yang mengalami ketergantungan. 2. Nilai Moral a. Tinggal terpisah Islam menetapkan beberapa kriteria syar'i pergaulan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kehormatanan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Salah satunya yaitu memberi batasan bagi kaum wanita dan pria dalam bergaul. Allah berfirman:
114
''Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.''(QS.Al-Israa' : 32) Ayat di atas selaras dengan salah satu kutipan dalam novel Pesantren Impian di bawah ini. ''Mulai saat ini peserta putra dan putri akan tinggal terpisah. Peserta putra akan mengikuti pendidikan di bagian timur pulau. Saya sendiri akan mengantar adik-adik putra ke sana. Sementara itu, istri saya akan menemani adik-adik putri di sini.'' Ustadz Agam mengakhiri penjelasannya.'' (Pesantren Impian, 2014:22) Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk selalu menjaga pergaulan antara lawan jenis yang bukan muhrim, salah satunya yaitu dengan memisahkan tempat tinggainya. Karena godaan yang amat besar pada usia remaja adalah rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Meskipun rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, namun jika tidak bisa memenej perasaan tersebut maka akan menjadi mala petaka yang amat besar, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang yang dicintai. 3. Nilai Etika a. Berpakaian muslim Pakaian secara umum dipahami sebagai alat untuk melindungi tubuh atau fasilitas untuk memperindah penampilan. Berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman. Islam mengajarkan
115
tata cara atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 26:
''Hai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah tanda-tanda kekuasaan Allah, mudahmudahan mereka ingat.'' (Q.S Al-A'raf, 26) Ayat di atas menjelaskan tentang cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa, yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi
sehingga
tampak
simpati,
berwibawa
dan
anggun
dipandangnya. Islam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk selalu tampil rapi dan bersih dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah menyatakan bahwa ''kebersihan adalah sebagian dari iman''. Artinya orang beriman akan selalu menjaga kerapian dan kebersihan kapan dan di mana dia berada. Semakin tinggi iman seseorang maka dia akan semakin menjaga kebersihan dan kerapian. Cuplikan ceritanya: ''Ketika sampai tadi, setelah mandi, para pendatang langsung mengenakan busana muslimah yang disediakan pesantren. Sedang penghuni putra memakai baju koko dan celana panjang longgar atau sarung.'' (Pesantren Impian, 2014:21)
116
Kutipan novel di atas menjelaskan tentang bagaimana cara berpakaian yang baik dan rapi menurut ajaran Islam. Salah satunya yaitu dengan berpakaian muslimah bagi wanita dan muslim bagi laki-laki, seperti menggunakan baju koko serta celana panjang longgar atau sarung. Bahwasannya
berpakaian sopan itu tidak
hanya berfungsi untuk menutup aurat, tetapi juga berfungsi sebagai penunjuk identitas, sebagai perhiasan, dan pelindung diri. b. Meninggalkan gadget Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasannya di zaman modern ini gadget adalah salah satu teknologi yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat luas, baik itu orang tua, orang dewasa, remaja dan anak-anak. Namun kecanggihan teknologi ini justru banyak disalah gunakan, khususnya bagi anak-anak dan remaja, karena mereka lebih banyak menggunakannya untuk bermain game dan membuka situs yang kurang mendidik. Keadaan ini jauh berbeda dengan kondisi di pesantren, semua santri secara berlahan justru dijauhkan dari gadgetdan kemudian dibiasakan melakukan aktivitas baru yang lebih positif. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini:
ِ صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َ َ ق:ال َ ََع ْن أَِِب ُىَريْ َرَة َر ِض َي اهللُ َعْنوُ ق َ ال َر ُس ْو ُل اهلل ،ث َح َس ٌن َ ََو َسلَ َم ق ٌ ْ ِم ْن ُح ْس ِن إِ ْسالَِم الْ َم ْرِء تَْرُكوُ َماالَيَ ْعنِْي ِو( َح ِدي:ال )َرَواهُ الت ِّْرِم ِذي َو َغْي ُرهُ َى َك َذا 117
''Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.'' (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no 2318) Hadits di atas selaras dengan apa yang telah diterapkan pesantren. Para Ustadz dan Ustazah berusaha untuk membuat para santri meninggalkan
sesuatu
yang
kurang
bermanfaat,
berikut
cuplikannya: ''Ibu Aminah tersenyum melihat anak-anak gadis itu bermain. Bahagia bisa menyaksikan santriwati baru beraktivitas dan sejenak menjauh dari gadget.'' (Pesantren Impian, 2014:36) Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk tidak ketergantungan dengan gadget. Melihat pengaruh buruk yang diakibatkan gadget terhadap perkembangan anak, maka sebagai orang tua hendaknya membatasi penggunaan gadget terhadap anaknya dan mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih positif, seperti yang dilakukan pihak pesantren. Untuk membuat anak-anak dapat menjauh dari kebiasaan buruk bersama gadget, berbagai aktivitas positif diterapkan pesantren seperti berolahraga, menyalurkan hobi, mengaji, bermain dan masih banyak lagi. c. Pengawasan ketat Tidak hanya berbagai aktifitas positif yang diterapkan pesantren untuk para santri yang ada. Demi menunjang pencapaian tujuan, pesantren selalu melakukan pengontrolan dan pengawasan yang ketat. Hal ini untuk menghindari sesuatu yang tidak
118
diinginkan, seperti yang dilakukan pengurus saat para santri tiba di pesantren maka diadakan penggeledahan terhadap barang-barang milik santri. Berikut cuplikannya: ''Ustadz Agam menyelesaikan, bahwa pertama kali ketika para santri tiba, mereka sudah memeriksa bawaan seluruh peserta. Saat anak-anak melakukan sholat subuh, sekali lagi hal tersebut dilakukan. Beberapa jenis obat terlarang yang ditemukan langsung diamankan.'' Sesuai perjanjian, semua dilarang membawa jenis narkoba apa pun. Pihak pesantren berhak menyita bila menemukan. Begitu pun sejumlah kecil yang mereka lihat di kamar Santi dan Sinta.'' (Pesantren Impian, 2014:96) Kutipan diatas menjelaskan bahwa dalam usaha membuat para santri menjadi lebih baik maka dilakukan pengawasan yang ketat agar para santri dapat terkontrol. Seperti melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang dibawa para santri. Selain itu, Pihak pesantren juga selalu mengontrol kegiatan para santri. Jika ada santri yang melanggar peraturan maka akan diberikan peringatan. Allah berfirman:
''Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.'' (QS. Az-Zariat: 55) Ayat di atas selaras dengan kutipan cerita novel Pesantren Impian berikut ini: ''Setiap hari senin dan kamis, semua diwajadwalkan berpuasa sunah. Sholat lima waktu yang biasa sering diabaikan, di PI 119
dilakukan dengan tertib dan berjamaah. Saat ada yang merasa malas, yang lain mengingatkan. Kalau masih malas juga, terutama sholat Subuh, entah siapa yang memulai, si pemalas akan dihujani kitikan habis. Byangkan, oleh empat belas pasang tangan!'' (Pesantren Impian, 2014:38) Bahwasannya peringatan serta hukuman yang diberikan kepada para santri dalam cerita novel Pesantren Impian ini hanyalah bertujuan untuk memberikan jera agar para santri tidak mengulangi kesalahannya. Hal ini juga dapat dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya di rumah, dengan pengawasan yang baik serta selalu mengingatkannya jika ia melakukan kesalahan maka anak dapat terkontrol segala aktivitasnya sehingga anak tidak terjerumus pada jalan yang salah.
111
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Setelah membahas dan menganalisis pada bab yang sebelumnya makadapat penulis simpulkan: 1. Karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia a. Ina (si Gadis) Karakter Ina: mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi. b. Umar Umar adalah seorang pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren. Umar memiliki karakter dermawan, tegas dan tidak sombong. c. Rini Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi yang menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah melawan perintah ibunya. d. Sissy Sissy adalah seorang modeling yang ketergantungan dengan obatobatan. Sissy memiliki karakter jujur, humoris dan manja.
111
e. Inong Inong adalah kakak angkat Sissy.Inong digambarkan memiliki karakterperiang, ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu. f. Mas Bagus Mas Bagus memiliki karakter yang suka menolong, ringan tangan dan tidak sombong. g. Butet Butet adalah seorang gadis pengedar narkoba, meskipun begitu dia memiliki karakter penyayang, pemberani dan juga sedikit sensitif. h. Eni Eni adalah seorang polisi yang sedang menyamar untuk menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Eni memiliki karakter pemberani, pantang menyerah dan sedikit jutek. i. Yanti Dia adalah gadis yang pernah dirawat di klinik rehabilitasi sebagai pecandu. Yanti memiliki karakter penyayang dan juga humoris. 2. Alur cerita novel pesantren impian karya asma nadia dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur Berawal dari suatu masalah yang ada dalam hidupnya, dan ketidakmampuan untuk meminimalisir masalah yang ada membuat para remaja masuk dalam dunia kegelapan, dengan melakukan penyimpangan-penyimpangan sosoal seperti menggunakan obat-
112
obatan, melakukan penipuan, bunuh diri dan juga membunuh. kemudian para remaja mendapatkan sebuah undangan misterius dari pondok pesantren milik Teungku Budiman. Titik terang kehidupan bercahaya mulai terlihat, para remaja mendapatkan hidayah dari Allah. Para remaja menjalani rehabilitas di pondok selama satu tahun. Berbagai cobaan dan rintangan selalu menghampiri perjalanan para remaja, namun Berkat bimbingan para Ustadz dan Ustazah, para remaja mampu melewati berbagai rintangan dan cobaan yang ada dan kini para remaja telah menjelma menjadi manusia baru yakni manusia yang lebih baik. 3. Nilai-NilaiMin Al-Dhulumat Ila Al-Nur
dalam Novel Pesantren
Impian karya Asma Nadia. Nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur yang terdapat pada novel Pesantren Impian karya Asma Nadia, diantaranya yaitu nilai etika adalahberpakaian menutup aurat, berbicara sopan, dan meninggalkan gadget.Nilai moral adalah menjaga pergaulan antara lawan jenis. Nilai pendidikan adalahbelajar ilmu agama dan umum, melaksanakan amalan-amalan sunah seperti berpuasa senin dan kamis, salat tahajud, salat jamaah, berolah raga dan melaksanakan kegiatan ekstra berupa pengembangan bakat masing-masing.
113
B. Saran Setelah mengadakan kajian tentang nilai-nilaimin al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia ada beberapa saran yang peneliti sampaikan: 1. Bagi Orangtua Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak, hendaknya para orangtua selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan anaknya. Dengan memberikan kasih sayang dan pengawasan agar anak tidak terjerumus dalam penyimpangan-penyimpangan sosial yang sudah begitu marak di zaman globalisasi ini. 2. Bagi Lembaga Pendidikan (Pesantren) Manajemen kelembagaan dalam penyelenggaraan peningkatkan mutu, baik kuantitas maupun kualitas hendaknyadapat senantiasa mengarah pada orientasi dan kualitas pendidikan yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat. Yakni generasi baru yang memiliki kepribadian yang baik dan juga matang dalam ilmu pengetahuan umum.
114
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. Masykuri. 2006. Kupas Tuntas Salat Tatacara dan Hikmahnya. Jakarta: Erlangga. Ad Daiba, Ibnu. 2008. Ampuan Dosa dan Kepastian Surga. Yogyakarta: Millah Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah Akhlak Panduan Perilaku Muslim Modern. Solo: Era Inter Media. Al-Ghozali. 2006. Menyingkap Hati, Menghampiri Ilahi. Bandung: Pustaka Hidayah Al-Jazairi, Jabir. 2014. Minhajul Muslim. Sukoharjo: Pustaka Arafah. Amar, Abu. 2013. Mizanul Muslim. Sukoharjo: Cordovo Mediatama. Chafidh, M. Afnan dan A. Ma'ruf Asrori. 2006. Tradisi Islami Panduan Prosesi Kelahiran-Perkawinan-Kematian. Surabaya: Khalista. Dahri, Harapandi. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta. Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Emzir. 2011. Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Iskan, Dahlan. 2012. Indonesia Habis Gelap Terbitlah Terang.Yogyakarta: B First
115
Mardani. 2012. Hadis Ahkam. Jakarta: Raja Grafindo. Maria, Hidayah. 2014. Taubat Nasuha. Jogja: Galmas Publisher. Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Trust Media. Munir, Ahmad. 2008. Tafsir Tarbawi Mengungkap Pesan Al-Qur'an Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Teras Musyafa, Haidar. 2014. Tuhan, Aku Kembali. Depok: Citra Media Nadia, Asma.2014. Surga Yang Tak Dirindukan. Depok: AsmaNadia Publishing House Nadia, Asma. 2014. Pesantren Impian. Depok: AsmaNadia Publishing House Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir IAIN SALATIGA. 2009 Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rofiq, dkk. 2005. Pemberdayaan Pesantren Menuju Kemandirian dan Profesionalisme
Santri
Dengan
Metode
Daurah
Kebudayaan.
Yogyakarta: Pustaka Pesantren Salamulloh, M. Alaika. 2008. Akhlak Hubungan Horizontal. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
116
Shaleh, M. Ashaf. 2006. Takwa: Makna dan Hikmahnya dalam Alquran:Erlsngga. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susilo,
Muhammad
Joko.2007.
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
117
118
Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK) Nama : Nurjanah
Jurusan
NIM : 111-12-067
Ddosen P.A. : Dr. H. Miftahudin, M.Ag
Nama Kegiatan No 1
OPAK
(Orientasi
Akademik
dan
: Pendidikan Agama Islam
Tanggal
Keterangan
Nilai
5-7 September 2012
Peserta
3
8-9 September 2012
Peserta
3
10 September 2012
Peserta
2
11 September 2012
Peserta
2
12 September 2012
Peserta
2
13 September
Peserta
2
Pengenalan
Kemahasiswaan)
STAIN Salatiga “Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan Indonesia” oleh DEMA STAIN Salatiga. 2
OPAK
Jurusan
“Mewujudkan Tarbiyah
Gerakan sebagai
Tarbiyah Mahasiswa Tonggak
Kebangkitan Pendidikan Indonesia” oleh HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga. 3
Orientasi Dasar Keislaman (ODK) “Membangun Bertaraf
Karakter
Internasional
Keislaman di
Era
Globalisasi Bahasa”. 4
Seminar
Entrepreneurship
dan
Perkoperasian “Explore Your Talent” oleh Mapala Mitapasa dan KSEI STAIN Salatiga. 5
Achievment
Motivation
Training
“Dengan AMT, Bangun Karakter Raih Prestasi”. 6
Library User Education (Pendidikan
119
Pemakai perpustakaan) oleh UPT
2012
Perpustakaan STAIN Salatiga. 7
Pelatihan Ice Breaker Penyemangat belajar ''Kita Cerdas Menghidupkan Kelas: Guru Okey Muridpun Enjoy''
8
IBTIDA‟
LDK
Darul
Peserta
2
20-21 Oktober 2012
Peserta
2
29 November 2012
Peserta
8
1 Desember 2012
Peserta
2
17 Februari 2013
Peserta
1
05 April 2013
Peserta
2
6-7 April 2013
Peserta
2
2 Mei 2013
Peserta
2
24 Mei 2013
Panitia
3
Amal
“Intelektual Muda Muslim, Genggam Dunia Gapai Akhirat” 9
23 September 2012
Seminar Nasional ''Peran Lembaga Perbankan Syariah dengan Adanya Otoritas Jasa Keuangan (UU No. 21 Tahun 2011 Tentang OJK)''
10
DMS II “Muslimah Sejati, Tetap Gaul Tapi Syar‟i”
11
Seminar Kesehatan Wanita Bersama AVAIL (Always Very Active In Life) Salatiga
12
Bedah Buku “Berhenti Kerja Semakin Kaya” bersama Aqua Dwipayana.
13
Training Kader I LDK Darul Amal STAIN Salatiga “Satukan Tekad untuk Membangun Karakter Umat”
14
Seminar Pendidikan HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga “Menimbang Mutu dan
Kualitas
Pendidikan
di
Indonesia”.3 15
Bedah buku “Sang Maha Segalanya, Mencintai Sang Mahasiswa” oleh
121
LDK Darul Amal STAIN Salatiga. 16
Seminar Nasional Entrepreneurship ''Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship
27 Mei 2013
Peserta
8
14 juni 2013
Panitia
3
28 September 2013
Peserta
2
1 Juni 2014
Peserta
8
14 Juni 2014
Panitia
3
4 Juli 2014
Pengurus
4
8 November 2014
Peserta
2
9 November 2014
Peserta
2
4 Juni 2015
Pengurus
4
Generasi Muda 17
MILAD XI LDK Darul Amal STAIN Salatiga
18
TEKAD II LDK Darul Amal STAIN Salatiga.
19
Kegiatan
''Sosialisasi
Undang-Undang Republik
Pancasila,
Dasar
Indonesia
Negara
Tahun
1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika'' 20
MILAD XII LDK Darul Amal STAIN Salatiga
21
Piagam
Penghargaan
Pengurus
Pondok Pesantren Al-Muntaha 20132014 22
Dalam Kegiatan Diklat Microteaching HMPS
Pendidikan
Agama
Islam
Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 23
Piagam Penghargaan ''Haflah Khotmil Qur'an 2014'' Sebagai Peserta Bin Nazhar
24
Piagam
Penghargaan
Pengurus
Pondok Pesantren Al-Muntaha 20142015.
121
25
In Research Dissertation Entitled of: ''Student's Academic Achievement in Relation to Academic Motivation, Perception
of
Parental
Academic
8 Juni 2015
Enumerator
2
6 Juli 2015
Seksi Kebersihan
4
2 September 2015
Peserta
8
10 September 2015
Peserta
2
12 September 2015
Peserta
2
31 Oktober 2015
Peserta
8
4 November 2015
Peserta
8
29 November 2015
Peserta
8
Support an Role'' at Junior High School in Salatiga 2013 until 2014 26
SK
Pengangkatan
dan
Penetapan
Pengurus Pondok Pesantren Tahfizh Al-Quran
Al-Muntaha Masa Bakti
2015-2016 27
Seminar Nasional ''Pemuda, Peradaban Islam,
dan
KARIMA
Kemandirian''
Learning
dan
oleh
Training
Center. 28
Diskusi
Aktif
''Peran
Perempuan
dalam Pendidikan'' oleh HMJ PAI IAIN SALATIGA 29
Training Makalah dan Motivasi LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga
30
Seminar Nasional ''WACANA ISLAM NUSANTARA DALAM MENJAGA KEBHINEKAAN DAN KEUTUHAN NKRI''
31
Seminar Nasional ''Perbankan Syari'ah di
Indonesia:
Antara
Teori
dan
Praktek'' 32
Seminar Nasional LDK Fathir ArRasyid IAIN Salatiga ''MSBI''
122
33
Panitia Lomba Gebyar Seni PON-PES 2 Juni 2016
Tahfidhul Qur'an Al-Muntaha.
Panitia
TOTAL
119
Salatiga, 9 Agustus 2016 Mengetahui, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
123
3
124
125
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: Nurjanah
Tempat Tanggal Lahir
: Pelalawan, 28 Juli 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Golongan Darah
:O
Alamat
: Bukit Lembah Subur TR 17 RW 004, Kerumutan, Pelalawan, Riau
Pendidikan
: 1. TK Darma Bakti
: 1998-2000
2. SD N 009 Bukit Lembah Subur : 2000-2006 3. SMP N 1 Kerumutan
: 2006-2009
4. MA Ma'arif Kaliangkrik
: 2009-2012
Pengalaman Organisasi
: LDK Fatir Ar Rasyid IAIN Salatiga
No. HP/Email
: 082326205455/
[email protected]
Motto Hidup
: Belajar tidak akan berarti, jika tanpa budi pekerti
126