Feminisme Marxis dalam Novel Cinta Di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
SITI AMINAH NIM 120388201255
JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
1
2
3
ABSTRAK Siti Aminah, 2016. Feminisme Marxis dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing I. Riau Wati, M.Hum. Dosen Pembimbing 2. Zaitun, M.Ag. Kata Kunci : Feminisme, Feminisme Marxis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui feminisme marxis yang terkandung di dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia. Feminisme selalu berkembang baik dalam realita maupun di dalam suatu media, yang salah satunya adalah karya sastra. Salah satu perkembangan feminisme yaitu aliran-aliran yang membahas tentang feminisme. Penelitan ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sedangkan teknik analisis datanya adalah teknik analisis deskriptif. Berdasarkan pembahasan hasil analisis terhadap novel Cinta di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia, peneliti menemukan jenis-jenis feminisme dalam novel tersebut. Dari beberapa jenis feminisme, peneliti hanya memfokuskan pada feminisme marxis saja. Dari dua puluh enam (26) judul hanya ditemukan 10 judul yang mengandung feminisme marxis. Dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia terdapat dalam 35 kutipan teks yang membahas berkaitan dengan feminisme marxis. Pembahasan ini lebih menunjukkan bahwa Cinta sebagai tokoh utama yang mengalami penindasan oleh lelaki yaitu ayahnya sendiri. Penindasan ini dilakukan karna adanya kekuasaan secara penuh oleh kepala keluarga
yang menyebabkan penderitaan bagi istri dan anak
perempuannya.
4
ABSTRACT Siti Aminah, 2016. Marxist Feminism in the Novel of Love at the End of mat work is Asma Nadia. Education Department of Language and Literature Indonesia. Faculty of Teacher Training and Education. Maritime University of Raja Ali Haji. Supervisor I. Riau Wati, M.Hum. Supervisor 2. Zaitun, M.Ag. Keywords: Feminism, Marxist Feminism This aims to determine Marxist feminism contained in the novel Love at the End of mat work Asma Nadia. Feminism is always evolving both in reality and in a medium, which one of them is a literary work. One of the developments feminist streams that discuss feminism. This study used a qualitative descriptive. Data collection techniques in this study using the technique library. Technique is a technique that uses a library written sources to obtain data. While file analysis technique is descriptive analysis techniques. Based on the discussion of the analysis of the novel Love at the End of mat work is Asma Nadia, researchers found these kinds of feminism in the novel. Of the several types of feminism, researchers focused only on Marxist feminism alone. Of the twenty-six (26) title only found 10 titles that contain the Marxist feminism. In the novel Love at the End of mat work Asma Nadia contained in 27 citations related texts dealing with Marxist feminism. This discussion further demonstrate that Love as the main character who suffered oppression by man is his own father. This suppression is done for their full powers by the head of the family which causes suffering to his wife and daughter.
5
1. Pendahuluan Karya sastra merupakan media untuk menyampaikan gagasan pengarang kepada pembacanya. Fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti sosial, ekonomi dan budaya dari masyarakat diangkat pengarang dan dituangkannya ke dalam karya sastra. Dengan demikian pengarang melakukan proses peniruan dari keadaan sekitar terhadap karya-karya yang diciptkannya. Feminisme memperjuangkan hal yang selama ini tidak dimiliki oleh kaum perempuan, persamaan derajat mereka dengan lakilaki untuk menentukan nasib yang baik bagi mereka. Kaum perempuan tidak hanya berpangku tangan untuk menerima nasibnya. Mereka harus bangkit dan berperan untuk memperjuangkan apa yang seharusnya didapatkan sehingga tidak terpuruk dalam penderitaan berkepanjangan yang diakibatkan oleh penindasan kaum laki-laki. Peneliti tertarik untuk mengkaji unsur feminisme, karena masalah feminisme sangatlah perlu untuk terus digali. Peneliti berharap bisa membongkar bentuk-bentuk penindasan yang terjadi terhadap kaum perempuan. Hal ini diharapkan agar tidak terjadi lagi penindasan antara kaum perempuan dan laki-laki. Semangat feminsme perlu diteruskan demi mengubah nasib yang lebih baik bagi kaum perempuan itu sendri. Tidak ada lagi perbedaan kedudukan, hak dan derajat yang disebabkan perbedaan gender.
2. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif. Pemilihan metode ini berdasarkan pertimbangan untuk membuat penggambaran keadaan secara objektif dari objek yang diteliti. Penelitian dengan metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan prosedur atau pemecahan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang akan diteliti, sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memberikan hasil analisis berupa uraian dalam bentuk kata atau kalimat bukan dalam bentuk angka (Siswantoro, 2005: 56). Dalam penelitian ini, yang dideskripsikan adalah kata-kata yang mengandung feminisme marxis dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia
6
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis yang berkaitan dengan feminisme marxis dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia, dilakukan untuk mengetahui feminisme marxis yang terkandung dalam novel tersebut. Novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia ini memuat dua puluh enam (26) judul. Berdasarkan hasil penelitian dari dua puluh enam (26) hanya ditemukan sepuluh (10) judul yang mengandung feminisme marxis. Peneliti menemukan 31 kutipan teks yang mengandung feminisme marxis. Kajian sastra feminisme yaitu kajian yang memandang sastra dengan kesadaran ada jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra, dan kehidupan kita. Jenis kelamin inilah yang membuat perbedaan diantara semuanya. Kedudukan lelaki dianggap lebih tinggi, sehingga menimbulkan diskriminasi perempuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia mengenai feminisme marxis lebih jelas diuraikan sebagai berikut: Mama Alia melirik Cinta yang terburu-buru meneguk air di gelas, lalu kembali melongoskan wajah tak peduli. Sementara Papa larut dalam koran pagi yang dibentangkan lebar hingga menutup wajah. Seolah tak terusik dengan kehebohan anak-anak gadisnya. Barangkali baginya, selama bukan Cinta yang teriak, dunia akan baik-baik saja (hlm: 25). Kutipan di atas mengandung feminisme marxis, karena menunjukkan penindasan pada seorang anak perempuan yang disebabkan adanya ketidakadilan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Seorang ayah mempunyai peran
dan tanggungjawab bagi
keluarganya, kedudukan tersebut merupakan alasan utama mengapa seorang ayah menganggap dirinya memiliki kekuasaan mutlak terhadap keluarganya, sesuai dengan teorinya yang memandang masalah perempuan dalam rangka krittik kapitalisme
4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia terdapat 10 dari 26 judul yang terdapat feminisme marxisnya yaitu penindasan perempuan atas kekuasaan lelaki. Feminisme marxis dalam
7
31
kutipan teks dari 10 judul dalam novel Cinta di Ujung Sajadah. Peneliti
menyimpulkan dari keseluruhan kutipan teks tersebut menunjukkan betapa berani dan kuatnya perempuan menentang tindakan diskriminasi oleh laki-laki. Namun, perempuan masih saja dianggap lemah sehingga lebih mudah ditindas karna berkedudukan lebih rendah.
8
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta Damono, Sapardi. 2005. Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. 2012.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramadia. Endraswara , Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: CAPS. 2013. Teori Kritik Sastra. Jakarta: CAPS. Itelia. 2013. Analisis Unsur dan Jenis Feminisme dalam Novel Misteri Dendam Seorang Istri karya S. Mara GD. Tanjungpinang: UMRAH Perss. Juliah. 2015. Kajian Feminisme Marxis dalam Novel Assamualaikum Beijing karya Asma Nadia. Tanjungpinang: UMRAH Perss. Meity Taqdir Qodratilaah. 2011. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Nadia, Asma. 2015. Cinta di Ujung Sajadah. Depok: Asma Nadia Publishing House Ollenburger Jane C. dkk. 2002. Sosiologi Wanita. Jakarta: Rineka Cipta. Permatasari, Dea Rezki. 2012. Citra Perempuan dalam Novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Tanjungpinang: UMRAH Perss. Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Grahaa Siswantoro. 2005. Penelitian Sastra Analisis Psikilogis. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sugihastuti Suharto. 2015. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sugihastuti dkk.2007. Gender dan Inferioritas Perempuan: Praktik Kritik Sastra Feminis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Tanjungpinang: Komodo Books. Sunarto, Kamtono. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
9