FAKTOR SOSBUD YANG MENGHAMBAT DAN MENDORONG USAHAUSAHA-USAHA INOVASI KESEHATAN
Divisi Bioetika dan Humaniora FK USU
Setiap usaha inovasi kesehatan akan berhadapan dengan serangkaian masalah sosial budaya yang berasal dari: dari:
budaya masyarakat penerima (sasaran) sasaran) program budaya birokrasi dan profesionalisme petugas inovasi kesehatan itu sendiri.. sendiri
Foster (1973) dalam kerangka konsep yang disebut Barrier – Stimulant Model menguraikan konsep kendala dan stimulant terhadap perubahan perilaku kesehatan terencana Masalah utama utama:: Kesukaran dalam mengoperasionalkan strategi program karena masyarakat penerima dituntut memilih jalan yang satusatu-satunya diberikan menurut kedokteran modern.
Beberapa aspek tentang ketidakcocokan kebudayaan yang telah dilaporkan oleh para ahli antropolog adalah: adalah: 1.
2.
3.
Kesukaran-kesukaran komunikasi antara dokter (personil Kesukarankesehatan)) dengan pasien yg disebabkan oleh perbedaaan kesehatan premis--premis kebudayaan dan bahasa (Foster,1958) premis Perbedaan pengharapan dan persepsi antara dokter dan pasien terhadap praktek dan perawatan kesehatan apa yang dianggap baik baik.. Hubungan yang tidak erat antara dokter yang berkebudayaan Barat dengan pasien nonBarat, nonBarat, terutama disebabkan oleh jarak dan kedudukan sosial yang menjurangi mereka mereka..
Aspek-aspek ketidakcocokan ini telah dicoba Aspekdiatasi dengan beberapa usaha usaha,, salah satunya adalah dengan menggerakkan orang orang--orang yang berasal dari masyarakat yang menjadi sasaran, sasaran, bahkan ada yang berpendapat bahwa sebaiknya praktisi medis memiliki latar belakang kebudayaan yang sama dengan masyarakat yang mereka layani
Model konflik kepercayaan menunjukkan bahwa perawatan kedokteran dan perawatan tradisional dipisahkan oleh jurang pertentangan kepercayaan, kepercayaan, masing masing--masing berusaha untuk memenangkan kesetiaan anggota masyarakat. masyarakat. Pertentangan yang dimaksud berdasarkan anggapan bahwa masyarakat tradisional membagi konsep penyakit ke dalam dua kategori,, yaitu penyakit yang dapat kategori disembuhkan oleh dokter dan yang dapat disembuhkan oleh dukun dukun..
Dalam menghadapi masalah ini, ini, para ahli antropolog telah turut membantu petugas kesehatan dalam mencari jalan untuk mengalihkan ketergantungan masyarakat dari perawatan medis tradisional kepada perawatan medis modern yang lebih unggul Dulu model pengambilan keputusan terhadap perawatan medis adalah : (1) (1)rumah rumah tangga, tangga, (2)dukun (2)dukun,, (3)dokter (3)dokter
Oleh Foster (1976) diketengahkan model (1)rumah (1)rumah tangga tangga,, (2) (2)dokter dokter,, dan (3) dukun dan hanya bilamana kedua pilihan pertama tidak berhasil.. Atau kalau tidak ada dokter berhasil dokter,, dukun menjadi pilihan kedua dan seterusnya seterusnya.. Biaya--biaya ekonomis dan sosial (economic Biaya and social cost) merupakan faktor yang lebih menonjol.. menonjol
Hambatan--hambatan Sosial Budaya Hambatan 1.
Aspek Kebudayaan
Etiologi dan perawatan penyakit. Konsep Jodoh
2. Aspek Kemasyarakatan
Pengambilan keputusan Persepsi terhadap hospitalisasi Dukun dan tokohtokoh-tokoh desa
Masalah-masalah yang bersumber pada Masalahorganisasi kesehatan
3.
• • •
Peranan mantri Perbedaan prioritas Hubungan dokterdokter-pasien
Kondisi--kondisi stimulan Kondisi
4. • • • •
Pragmatis Pola perawatan Sikap positif tokohtokoh-tokoh komunitas pedesaan Pemanfaatan dukun
Gejala-gejala yang diidentifikasikan sebagai kendala Gejalatidak selalu secara tetap berfungsi demikian Dapat pula gejala gejala--gejala stimulan dapat juga tidak berfungsi sebagai stimulan perubahan perilaku kesehatan Oleh karena itu itu,, pengidentifikasian gejala gejala--gejala kendala dan stimulan harus ditempatkan dalam konteksnya yang spesifik, spesifik, selain diorganisasikan ke dalam tingkat tingkat--tingkat dari yang tidak mungkin diubah,, sukar diubah, diubah diubah, sampai pada yang paling mudah diubah
THANK YOU