MEMBANGUN BUDAYA INOVASI DALAM DUNIA YANG . KOMPETITIF'
Rahardi Ramelan Wakil Ketua BAPPENAS
Pendahuluan
Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi kita
semua. Pada hari ini Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) mewisudasarjanadan diploma III di bidangtelekomunikasi. Artinya,.pada hari inijumlah tenagasarjanadan diplomadi bidangtelekomunikasiakan bertambahlagi.
Hal ini berarti pula bahwa kemampuan sumber daya
manusia (SDM) di bidang ini bukan hanya meningkatjumlahnya, tetapi juga meningkat kualitasnya.
Untuk itu, kita sudah seyogyanya
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikankarunia-Nya kepadakita semuaberupa generasimuda yarig makin tinggi kualitasnya. Acara hari ini juga merupakan bukti bahwa generasi muda Indonesia tidak L"*urpu*nya
tertinggal dalam semangat dan
untuk menguasaiiptek. Untuk itu, pada kesempatanawal
ini saya menyampaikan penghargaan kepada para wisudawan atas dalammenempuhstudi di STT Telkom, kepadapara dosen keberhasilannya '
Makalahdisu.paikan padaOrasi llmiah dalamWisudaSarjanadan Diploma III STT Telkom, Bandung 2zMiarct 1997.
sumber serta tenaga lainnya yang telah turut aktif meningkatkan kualitas daya manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, dan kepada para orang tua mahasiswa yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya bagi putraputrinya tercinta sehingga mereka berhasil dalam menyelesaikan studinya-
Pada kesempatan ini saya akan menguraikan aspek inovasi. Aspek ini merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan dunia yang makin kompetitif
sebagairnana yang akan kita hadapi pada masa mendatang.
Perubahan teknologi yang terjadi makin cepat mengisyaratkan bahwa proses inovasi pun terjadi
makin cepat pula. Artinya adalah apablla kita tidak
jelas akibatnya, memiliki kemampuan dalam proses inovasi ini, maka sudah yaitu kita akan tertinggal. oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan pokok, apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan, adalah bagaimana meningkatkan kemampuan inovasi dalam segala bidang kehidupan sehingga dapat diperoleh hasil karsa-karya-cipta baik berupa produk, jasa, atau bentuk lainnya, yang kompetitif dengan yang dihasilkan oleh bangsalain.
Uraian ini mengikuti sistematika berikut.
Pertama, secala singkat
saya akan menguraikan pengertian inovasi dan implikasinya terhadap proses pembangunan, khususnya pembangunan di bidang ekonomi' Uraian ini dilanjutkan
oleh diskusi
tentang perlunya mengembangkan ekonomi
berlandaskan inovasi teknologi. membahas
industrialisasi
Pada bagian ketiga, saya mencoba
sebagai
proses
perubahan
kebudayaan.
pembahasan ini dilanjutkan oleh bagian berikutnya yaitu budaya iptek
sebagai landasan industrialisasi yang berkelanjutan. Pada akhirnya, tema besar dari seluruh pembahasan yang disampaikan adalah masyarakat kreatif-inovatif merupakan produk dari suatu kebudayaan. Pengembangan nilai-nilai iptek, institusi iptek yang bersifat desentralisasi dan otonomi lembaga-lembaga iptek
akan menciptakan iklim
semangat kreatif-inovatif.
Kemampuan manajemen inovasi dapat diartikan
yang menimbulkan
sebagaikemampuan mengembangkan iklim seperti itu.
II.
Pengertian Inovasi
Untuk lebih menjelaskan pengertian inovasi, ada baiknya kita mulai dengan pengertian invensi (invention).
Menurut Jewkes, Sawers dan
Stillerman (1969) invensi adalah "theJirst confidencethat something should work, and the first rough test that it will, in fact, work".2 Pengertian ini mensyaratkan adanya konsep awal, pembuktian dan akhirnya kegunaan dari suatuinvensi.
Inovasi (innovation)
didefinjsikan sebagai "the first
application of an invention"3.
commercial
Pengertian ini mencakup pematangan
gagasan dasar, pengujian prototipe, debugging, pengembangan, enjiniring, produksi awal dan bahkan pemasaran awal.
2 J. Jewkes,D. Sawersand R. Stillerman.1969. The Sourcesoflnventions. Norton, New York t andPublicPolicy. MacmillanPublishingCompany,New D.F.Greer.1984.IndustrialOrganization York.
3
Difusi {dffision).merupakan
pengertian yang tidak terlepas dengan
inovasi. Difusi biasa didefinisikan sebagai "the extent and speed af any spread to users within a given industry or a social system"'. Suatu inovasi berhasilapabila diikuti oleh proses difusi yang luas dan cepat.
Dilihat dari pandanganyang lebih fundamental,inovasi adalah bagian dari kebudayaan. Pengertian inovasi yang dilandasi oleh pemikiran ini disampaikan oleh Barnett (1953), yaitu "any thought, behaviour, or thing that is nbw because it is qualitatively dffirent from the existing for*r"t. Kebudayaan secara sederhana dapat digarnbarkan sebagai "a way of thinking, .feeling, and believing "6 dari suatu masyarakat. '
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa inovasi merupakan suatu
proses yang hasilnya adalah suatu hal baru yang secara kualitatif berbeda dengan yang sudah ada. Munculnya teknologi baru merupakan hasil dari proses ini" Proses ini pada dasamya merupakan suatu hal yang terjadi secaraluas, khususnyadalam masyarakatyang dinamis, sebagaiproduk dari proses learning, searching, and exploring, dalam rangka menghasilkan produk baru, teknik baru, bentuk organisasi baru atau membuka pasar baru. Proses ini merupakan proses sosial-ekonomi yang terkait erat dengan kebudayaan suatu masyarakat. Hasil mendominasi hasil yang kurang baik.
inovasi yang lebih
baik
akan
Proses ini merupakan proses
" D-F.Greer.1984.IndustrialOrganization andPublicPolicy. MacmillanPublishingCompany,New York. 5 H.G.Barnett.l953.lnnovation:The Basisof CulturalChange.McGraw-HitlBook Company,New York. 6 R. Ramelan.l995.Teknologi,Kebudayaan dan Industrialisasi. OrasiIlmiahdalamrangkaPengukuhan Ahli PenelitiUtamaBidangPengkajian IndustripadaBadanPengkajian danPenerapan Teknologi(BPPT), Jakarla,i4 Desember1995.
akumulasi. Dalam pada itu entrepreneurshrp merupakan hal yang sangat penting dalam proses inovasiT.
Ekonomi Berlandaskan Inovasi Teknologi
IIL
Dunia usaha adalah tulang punggung ekonomi nasional. Kemampuan dunia usaha di masa depan diukur oleh kemampuan atau daya saing baik di pasar intemasional maupun di dalam negeri. Refleksi daya saing dari dunia usaha adalah produktivitas
dan efisiensi.
Peningkatan produktivitas
bersumber dari inovasi teknologi sedangkan efisiensi erat kaitannya dengan inovasi institusi. Kemampuan inovasi di kedua bidang tersebut bersumber dari
peningkatan
menghasilkan
kualitas
"new
antargenerasi sehingga
sumber
daya manusia khususnya yang
lvtowledge" produktivitas
kemudian
masyarakat
dalam
ditransmisikan
meningkat
secara
berkelanjutan.
Sebagaimanatelah disebutkan, tatanan ekonomi dunia di masa depan akan bersifat makin kompetitif.
Perdagangan yang makin mengglobal
mendorong terjadinya "factor price equalization" sebagai akibat makin mudah dan murahnya modal, teknologi atau tenaga kerja bergerak ke seluruh penjuru dunia mengikuti
arus untuk memperoleh keuntungan
sebesar-besarnyayangdapat diperoieh dunia usaha. Dalam proses ini trend yang akan terjadi adalah makin bergesemya pemanfaatan teknologi dari "labor
intensive
technologt".
?
technologt"
ke
"lcnowledge and
skill
intensive
Oleh karena itu, tidak ada jalan keluar bagi negara
oflnnovation. Pinter,LondonandNew York Bengt-AkeLundvall.l995.NationalSystems
kecuali melalui lnovasl berkembangdalammeningkatkanperekonomiannya teknologi dan inovasi institusi daiam rangka memperiahankan atau meningkatkandayasaingekonominya.
Pentingnya inovasi terhadap perkembangan ekonomi sudah lama disadari. Bahkan, manfaat investasi dalam pengembangan teknologi (R&D) sudah banyak diteliti dan diketahui memberikan dampak yang fantastik. N{aasfield, inisalnya, menemukan bahwa nilai median social rate of return dari kegiatan R&D adalah sekitar 56 persen,sedangkannilai median untuk private rate ofreturn
aCalah sekitar 25 persen. Sedangkan internal rate of
return dari investasi dalam pengembanganteknologi berkisar an.tara30-50 8
persen .
Hasil peneliti.anperkembanganekonomi negara maju, baik di Barat maupun di Asia seperti Jepang, memperiihatkan bahwa oeningkatan output (Gl.{it)
dari
negara-negara tersebut
perkembangan input konvensionale.
tidak
dapat
dijelaskan
Dalam hubungan ini
oleh
Ichimura
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang selama 40 tahun (19481988), dari rata-ratapertumbuhan per tahun sebesar11,3 persen, sekitar 5 persen dari
pertumbuhan
GNP
per
kapita
adalah bersumber dari
peningkatan kualitas tenaga kerja dan kemajuan teknologir0.
Hal yang
" E. Mansfield,J- Rapopon,A. Romeo,E. Villani, S. Wagner,andF. Husic.1977.The Productionand ApplicationofNew InsustrialTechnology.Ncrton,New York. ' in Man",Joumalof PoliticalEconomy,Vol. on Investments LihatmisalnyaT.W. Schultz,"Reflections LXX (October1962):l-8. l0 S- Ichinrura,"EconomicDevelopment,Educationand TechnologicalProgress:Summary",lnternational Conferenceon TechnologicalManpowerPolicy, KoreanInstitutefor Economicsand Technology(KIET), Seoul,February20, 1990.
serupa juga ditemukan oleh Robet Solorv, yaitu pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat berkaitan erat dengan dihasilkanny a technological change sekitar 1,5 persen per tahun. Yang dimaksud dengan angka 1,5 adalah output yang dapat dihasilkan dari sejumlah input yang sama jumlahnya adalah meningkat sekitar 1,5 persen per tahun. Perkembangan ekonomi yang fantastis yang dialami
oleh negara-negara di Asia Timur
dan
Singapura dengan rata-rata pertumbuhan di atas 6 persen per tahun juga berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penerapan sertapengembanganiptek dalam sistem ekonomi nasionainya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berkisar sekitar 7 persen per tahun selama PJP L
Namun, struktur industri nasional keterkaitannya
terhadap perkembangan iptek masih lemah. Sebagian besar dari proses pengalihan teknologi baru sarnpai pada tahap pemanfaatan teknologi yang terkandung dalam berbagai sistem dan peralatan yang digunakan sehingga industri di indonesia masih besar ketergantungannya pada paket-paket teknologi yang didapat meialui proses impor atau lisensi"
Secara umum
struktur industri nasional daya saingnya juga masih tergantung pada produk yang kandungan teknologinya relatif rendah dengan mengandalkan faktor biaya produksi yang rendah, terutama memanfaatkan tenaga kerja murah dan sumber daya alam. Selanjutnya, dunia industri belum terintegrasi kuat dengan dunia riset dan pendidikan.
Situasi ini kurang membangkitkan
suasanasinergis antara industri, ciunia riset dan dunia pendidikan.
Oleh karena ifu, tantangan besar yang kita hadapi dalam membangun perekonomian yang mampu tumbuh sekitar 7 persen per tahun secara berkelanjutan adaiah bagaimana memanfaatkan iptek dalam segala sendi kehirlupan manusia dan masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang industri dalam arti luas dan bagaimana meningkatkan kemampuan dalam mengembangkaniptek itu sendiri sebagai landasanpembangunan nasional Industrialisasi sebagai porosnya pembangunan
di masa mendatang.
nasional mendatang hanya akan berlanjut apabila kita mampu menjat'ab kedua tantangan tersebut.
IV.
Industrialisasi sebagai ProsesPerubahan Kebudayaan
Industrialisasi
sebagai
porosnya
pembangunan
memer:lukan
penguasaan iptek, baik dalam arti memanfaatkan maupun dalam arti mengembangkan dan menguasai, sebagai sumber penggerak kemajuan dan modal utama kemandirian.
Industriaiisasi merupakan proses perubahan
budaya dari budaya agraris ke budaya industri,
dengan demikian
memerlukan internaiisasi budaya iptek kedalam budaya masyarakat' Industrialiasi bukan membangun pabrik di seluruh pelosok wilayah tanah air, melainkan membangun sikap mental dan budaya sebagaimana yang hidup di masyarakat industri.
Kebudayaan industrial ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (i) pengetahuan rnerupakan landasan utama dalam pengambilan keputusan (bukan intuisi atau kebiasaan saja); (ii) kemajuan teknologi merupakan