SERUM METHYLMALONIC ACID DAN HOMOCYSTEIN DALAM MENDIAGNOSIS ANEMIA MEGALOBLASTIK AKIBAT DEFISIENSI KOBALAMIN DAN FOLAT PADA TRAVEL MEDICINE Made Gian Indra Rahayuda1, Sianny Herawati2 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana1 Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana2 ABSTRAK Anemia adalah salah satu masalah kesehatan global yang utama, terutama pada negara-negara berkembang. Anemia adalah kondisi dimana massa sel darah merah dan/atau massa hemoglobin yang beredar dalam tubuh menurun hingga dibawah kadar normal sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dalam menyediakan oksigen untuk jaringan tubuh. Salah satu jenis yang banyak ditemukan adalah anemia megaloblastik. Anemia megaloblastik paling banyak disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 (kobalamin) dan folat. Salah satu penyebab anemia defisiensi kobalamin dan folat adalah tropical sprue. Anemia defisiensi kobalamin dan asam folat memberikan gambaran yang serupa namun pada defisiensi kobalamin terdapat gejala neuropati. Batas normal serum folat antara 3-15 ng/mL. Folat eritrosit batas normalnya dari 150 – 600 ng/mL. Pada defisiensi kobalamin, serum kobalamin menurun di bawah cut off point 100pg/mL (normalnya 100- 400pg/mL). Pemeriksaan lain seperti homocystein, methylmalonic acid, atau formioglutamic acid (FIGLU) yang meningkat pada urin dapat memastikan diagnosis defisiensi kobalamin dan asam folat. Belum ada konsensus mengenai cut off point Homocystein dan MMA. Homocysteine telah dianggap meningkat bila kadarnya di atas 12-14 µmol/L pada wanita dan di atas 14-15 µmol/L. Menurut penelitian yang dilakukan Robert et al pada kasus defisiensi kobalamin, kadar serum tHcy > 15.0 µmol/L. Kebanyakan penelitian menganggap peningkatan MMA pada defisiensi kobalamin adalah >0.28 µmol/L, tapi cut off point yang beredar bervariasi antara 0.21-0.48 µmol/L. Kadar MMA meningkat dalam serum dan urin pada defisiensi kobalamin, sedangkan pada defisiensi folat MMA normal. Kata Kunci: Anemia, Anemia Megaloblastik, Kobalamin, Folat, Tropical Sprue, Homocystein, Metylmalonic Acid.
1
METHYLMALONIC ACID AND HOMOCYSTEIN SERUM IN DIAGNOSING MEGALOBLASTIC ANEMIA DUE TO COBALAMIN AND FOLATE DEFICIENCY IN TRAVEL MEDICINE ABSTRACT Anemia is a major global health problem, especially in developing countries. Anemia is a condition where the red blood cell mass and / or hemoglobin mass that circulating in the body was decreased to below normal level so it can not function well in providing oxygen to the body tissues. One of the most common type is megaloblastic anemia. Megaloblastic anemia is mostly caused by vitamin B12 (cobalamin) and folate deficiency. One of the causes of cobalamin and folate deficiency anemia is tropical sprue. Cobalamin deficiency anemia and folate deficiency anemia gives a similar symptom, but in cobalamin deficiency there is neuropathy symptoms. Normal serum folate is between 3-15 ng/mL. Normal folate erythrocyte is 150-600 ng/mL. In cobalamin deficiency, serum cobalamin decreased below the cut off point 100pg/mL (normally 100 - 400pg/mL). Other examination such as elevated homocysteine, methylmalonic acid, or formioglutamic acid (FIGLU) in the urine can confirm the diagnosis of cobalamin and folic acid deficiency. There is no consensus on the cut-off point of homocysteine and MMA. Homocysteine has been considered to increase when the levels are above 12-14 μmol /L in women and in the 14-15 μmol/L. According to research by Robert et al in the case of cobalamin deficiency, serum tHcy> 15.0 μmol/L. Most research considers the increase of MMA in cobalamin deficiency is> 0:28 μmol / L, but the cut off point in circulation varies between 0:21 to 0:48 μmol/L. MMA level is increased in serum and urine in cobalamin deficiency, whereas MMA normal in folate deficiency. Keywords: Anemia, Megaloblastic Anemia, Cobalamin, Folate, Tropical Sprue, Homocystein, Metylmalonic Acid.
2
PENDAHULUAN
yang endemik pada wilayah Asia
Anemia adalah salah satu masalah
Tenggara.
kesehatan global yang utama, terutama pada
negara-negara
berkembang.
ANEMIA
Persoalan ini msih belum terpecahkan
Anemia adalah kondisi dimana massa
dan
sel
berjalan
terus
mempengaruhi
darah
merah
dan/atau
massa
kesehatan, kualitas hidup dan kapasitas
hemoglobin yang beredar menurun
kerja pada banyak orang di dunia1.
sehingga tidak dapat berfungsi dengan
Anemia didefinisikan sebagai sel darah
baik
merah yang menurun di bawah abang
untuk
normal. WHO mendefinisikan anemia
laboratorik
dimana kadar haemoglobin <13 g/dl
penurunan di bawah normal kadar
pada laki-laki dewasa dan <12 g/dl
hemoglobin,
dalam
menyediakan
jaringan
tubuh
2
oksigen .
dijabarkan
3
hitung
Secara sebagai
eritrosit
dan
untuk wanita dewasa yang tidak
hematokrit.
hamil.2
klinisnya turunnya kadar hemoglobin Anemia bisa diakibatkan oleh
kehilangan darah, penurunan produksi
Namun dalam aplikasi
dalam darah yang digunakan dalam mendeteksi anemia.1
sel darah merah, peningkatan destruksi
Anemia bisa diakibatkan oleh
sel darah merah, atau kombinasi ketiga
kehilangan darah, penurunan produksi
penyebab ini. Proses ini bisa terjadi
sel darah merah, peningkatan destruksi
karena defisiensi nutrisi.
sel darah merah, atau kombinasi ketiga
Salah satu jenis anemia yang
penyebab ini. Proses ini bisa terjadi
banyak ditemukan dalam masyarakat
karena defisiensi nutrisi. Defisiensi
adalah anemia megaloblastik. Anemia
vitamin yang dapat menjadi penyebab
megaloblastik
banyak
anemia adalah vitamin A, kelompok
disebabkan oleh kekurangan vitamin
vitamin B seperti pyridoxine (B6),
B12 dan folat.
riboflavin
paling
Salah satu penyebab anemia megaloblastik adalah tropical sprue
(B2),
folate
(B9),
cyanocobalamin (B12), vitamin C dan vitamin E.2
yang merupakan penyakit malabsorbsi 3
Hemoglobin, hematokrit, dan
off point hemoglobin atau hematokrit
indeks sel darah merah (mean cell
yang dianggap sudah terjadi anemia.
volume (MCV), mean corpuscular
Cut off point ini tidak absolut nilainya
hemoglobin
karena sangat dipengaruhi oleh umur,
(MCH)
dan
mean
corpuscular hemoglobin concentration
jenis
(MCHC) merupakan kajian awal lab
tinggal dari permukaan laut, dan lain-
yang digunakan untuk mendiagnosis
lain.3
2
dan mengklasifikasikan suatu anemia. Untuk
menjabarkan
kelamin,
Cut
off
ketinggian
point
tempat
yang
biasa
digunakan adalah berdasarkan pada
definisi
kriteria
anemia perlu ditetapkan batas atau cut
WHO
tahun
1968
yang
dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Derajat hemoglobin untuk mendiagnosis anemia pada tingkat permukaan laut5
Menurut morfologi eritrosit, anemia dibagi menjadi 3 jenis: 1. Anemia
hipokromik
2. Anemia normokromik normositer (MCV 80-100 fl; MCH 27-34 pg).
mikrositer
Anemia
ini
disebabkan
oleh
(MCV < 80 fl; MCH < 27 pg).
pendarahan akut, anemia aplastik-
Anemia ini disebabkan oleh adanya
hipoplastik,
anemia defisiensi besi, thalassemia,
kronik, gagal ginjal kronik, anemia
anemia akibat penyakit kronik,
mieloptisik, mielofibrosis, sindrom
anemia sideroblastik.3
mielodispastik, leukemia akut.3
anemia
penyakit
4
3. Anemia makrositer (MCV > 100 fl):
tetrahydrofolate.
Gangguan
anemia disebabkan karena adanya
DNA
gangguan maturasi sel sehingga
konversi
ukurannya besar. Anemia ini dibagi
thimidilat yang tidak adekuat karena
lagi
kekurangan
menjadi
2
megaloblastik
yaitu
anemia
dan
non-
megaloblastik.6
deoksiridilat
5,
adanya menjadi
10-methylene
Representasi
dari
penurunan
oleh
sintesis DNA ini adalah terdapatnya sel
defisiensi folat dan vitamin B12,
megaloblast yang menjadi karakteristik
sedangkan
anemia megaloblastik. Sel megaloblast
karena
disebabkan
karena
tetrahydrofolate.2
Anemia
megaloblastik
disebabkan
sintesis
non-megaloblastik
penyakit
hipotiroid
hati
dan
kronik,
adalah sel prekursor eritrosit dengan
sindrom
ukuran sel yang besar, lacy chromatin,
mielodisplastik.3
pola
parakromatin
menonjol,
dan
adanya kesenjangan pematangan inti dan sitoplasma. Terdapat peningkatan ANEMIA MEGALOBLASTIK
rasio inti-sitoplasma dimana maturasi
Anemia
inti terhambat dengan ukuran besar dan
megaloblastik
adalah
kumpulan penyakit heterogen yang
susunan
memiliki karakteristik yang sama yaitu
sedangkan maturasi sitoplasma lebih
adanya
sel
megaloblast.
4
kromosomnya
longgar
Anemia
cepat mendekati normal. Pada anemia
banyak
megaloblastik , sel darah merah bersifat
disebabkan oleh defiensi folat dan
makrositer dengan MCV meningkat
vitamin B12. Defek yang disebabkan
dengan rentang dari 105-160 fl.2
megaloblastik
paling
karena defisiensi folat dan dan vitamin
Megaloblastik
bercirikan
B12 adalah penurunan sintesis DNA.
adanya
Vitamin
untuk
hypersegmented neutrofil yang tidak
melepaskan folat dari bentuk methyl
ditemukan dalam anemia makrositer
sehingga
non-megaloblastik
B12
diperlukan
bisa
kembali
menuju
makro-ovalosit
yang
dan
memiliki
tetrahydrofolate pool untuk dikonversi
makrosit bulat atau makroretikulosit.
menjadi
Dalam
5,
10-methylene
anemia
megaloblastik,
5
prekursor
eritrogenik
lebih
besar
dan
proses
memasak
daripada sel darah merah matur karena
menyebabkan
defisiensi
B12
folat dalam makanan. Asupan folat
menyebabkan kerusakan sintesis DNA
yang direkomendasikan setiap harinya
dan RNA. Peningkatan serum pada
untuk orang dewasa adalah 0.4 ng,
homosystein dan methylmaloni acid
0.6µg untuk wanita hamil, 0.5µg untuk
(MMA) terjadi karena kelainan proses
wanita menyusui dan jumlah yang
biokimia pada defisiensi asam folat dan
lebih sedikit untuk usia anak-anak.7
B12, dan ini bisa digunakan untuk
Batas normal serum folat antara 3-15
mengklarifikasi anemia megaloblastik.6
ng/mL. Folat eritrosit batas normalnya
folat
dan
vitamin
hilangnya
sering
kandungan
dari 150 – 600 ng/mL dan kadar dibawah
FOLAT Folat
terdiri
dari
pteridine
ring,
150
ng/mL
merupakan
diagnosis defisiensi.2
paraminobenzoat, dan satu atau lebih glutamate
side-chain.
Farmakologi
VITAMIN B12 (KOBALAMIN)
asam folat bersifat stabil namun harus
Kobalamin adalah sebuah kofaktor
direduksi agar menjadi aktif menjadi
organometalik bagian dari keluarga
tetrahydrofolate
Dengan
corrin. Untuk bisa digunakan sebagai
berkontribusi secara tidak langsung
koenzim aktif, kobalt dari kobalamin
dengan
ini harus direduksi menjadi monovalent
(THF).
S-adenocylmethionine,
folat
berhubungan secara tidak langsung
cob(I)alamin
dengan methylation penting seperti
cob(II)alamin. Kobalamin yang telah
metilasi DNA sitosin.7
direduksi memiliki 2 peran. Yang
Folat terdapat pada hampir
pertama
atau
adalah
menempel
divalent
pada
semua jenis makanan seperti daging,
methionine synthase, menerima methyl
kacang-kacangan, buncis, jus jeruk,
group
produk susu, biji-bijian dan sereal.
metilkobalamin dan mentransfernya ke
Daging organ (contoh: hati dan ginjal)
homosistein.
dan ragi merupakan sumber yang kaya
mitokondria kobalamin yang telah
folat. Folat bersifat labil. Penyimpanan
tereduksi menerima 5-deoxyadenosyl
dari
5-methylTHF
Yang
kedua
sebagai
adalah
6
dari adenosine trifosfat dan berikatan
onset cenderung terjadi defisiensi folat
dengan methylmalonyl CoA mutase.
atau kombinasi keduanya. Terapi yang
Mutase ini memediasi penyusunan
bisa
kembali intramolekul L-methylmalonyl
antibiotik,
CoA
cairan, dan kadang darah diperlukan.
menjadi
succinyl
CoA
propionat.7
metabolisme
pada
diberikan
adalah
asupan
pemberian
nutrisi,
asupan
Pada
defisiensi kobalamin, serum kobalamin
DIAGNOSIS
menurun di bawah cut off point
Secara umum anemia memiliki gejala
100pg/mL
pada sistem kardiovaskuler yaitu lesu,
(normalnya
100-
cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak,
400pg/mL).6
angina pectoris dan gagal jantung, dan pada sistem saraf yaitu sakit kepala, TROPICAL SPRUE
pusing,
Tropical sprue adalah penyakit yang
berkunang-kunang,
menyebabkan
iritabel,
malabsorbsi
secara
umum pada usus. Ciri-cirinya adalah
telinga
mendenging,
mata
kelemahan
otot,
dingin
pada
perasaan
ektremitas.3
steatorrhea, kehilangan berat badan,
Anemia defisiensi B12 dan asam
lemah, dan defisiensi nutrisi secara
folat
luas. Tropical sprue endemik pada
sama. Anemia timbul perlahan dan
berbagai daerah, dan terbanyak terjadi
progresif
di India, Asia Tenggara, Indonesia dan
biasanya sudah berat (<7 atau 8 g/dl)
Filipina.
7
beremigrasi
sehingga
gambaran
tingkat
yang
anemia
saat dideteksi. Kadang-kadang disertai
Manifestasinya dapat muncul beberapa
memberikan
ikterus ringan, dan khas terdapat
lama
setelah
seseorang
glositis dengan lidah berwarna merah
ke
tempat
endemik,
seperti daging (buffy tongue). Berbeda
biasanya setelah 1 tahun atau lebih.
dengan
Defisiensi kobalamin muncul pada
vitamin B12 dijumpai gejala neuropati
kasus kronis tropical sprue karena
subacute
terjadi kelainan absorpsi IF-bound
Gejala pada neuritis perifer yaitu mati
cobalamin pada ileum.
7
Pada awal
defisiensi
combined
folat,
defisiensi
degeneration.
rasa, rasa terbakar pada jari; pada
7
kerusakan columna posterior terdapat
folat < 3ng/L. Pemeriksaan lain seperti
gangguan posisi, vibrasi, dan tes
homocystein, methylmalonic acid, atau
Romberg positif; dan kerusakan pada
formioglutamic acid (FIGLU) yang
columna lateralis terdapat spastisitas
meningkat pada urin dapat memastikan
dengan deep reflex hiperaktif dan
diagnosis defisiensi B12 dan asam folat
gangguan serebrasi.3
terutama ketika dalam pemeriksaan
Dengan
blood
smear,
awal terdapat gambaran klinis dan
identifikasi anemia makrositosis (MCV
hematologik
>100 fl), lalu dilanjutkan dengan
(terkadang serum kobalamin atau folat
membedakan
megaloblastik
normal disertai dengan gejala atau
nonmegaloblastik.
menurun tanpa disertai gejala). Respon
anemia
atau Hipersegmentasi
tidak
jelas
(neutrofil
terhadap replacement therapy dengan
dengan 6 atau lebih lobus) dan macro-
folat/ B12 juga dilakukan. Pemeriksaan
ovalocyte
yang
absorpsi vitamin B12 (schilling test)
anemia
atau pemeriksaan antibodi terhadap
megaloblastik.7 Terdapat leukopenia
faktor intrinsik atau sel parietal dapat
ringan, poikilositosis berat Kadang-
menemukan kausa spesifik anemia.7
merupakan
spesifik
kadang
neutrofil
yang
tanda
menunjukkan
dijumpai
trombositopenia
ringan. Pada pemeriksaan sumsum
MANAJEMEN TERAPI ANEMIA
tulang dapat dijumpai, hyperplasia
MEGALOBLASTIK
eritroid dengan sel megaloblast, giant
Terapi utama anemia defisiensi B12 dan
metamylocyte, sel megakariosit yang
asam folat adalah replacement therapy
besar, cadangan besi sumsum tulang
dengan vitamin B12 atau asam folat
meningkat.3
meskipun
Setelah anemia megaloblastik ditegakkan, kadar serum folat dan vitamin
B12
diperiksa
untuk
demikian
terapi
kausal
dengan perbaikan gizi dan lain-lain teta harus dilakukan. 1.
Untuk
defisiensi
B12
membedakan kedua penyebab tersebut.
Hydroxycobalamine
Pada defisiensi folat terdapat kadar
mg/hari
serum B12 <100 ng/L, dan serum asam
diberikan tiap minggu selama 7
,
atau
IM
: 200
1000mg
8
2.
mingggu. Dosis pemeliharaan
terhubung
oleh
ikatan
disulfida.
200 mg tiap bulan atau 1000 mg
Berbagai bentuk homocysteine beredar
tiap 3 bulan
dalam darah, mayoritas merupakan
Untuk defisiensi folat : berikan
disulfida yang berikatan dengan protein
asam folat 5 mg/ hari selama 4
(65%); 30% dalam kondisi teroksidasi
bulan.3
dimana kebanyakan berupa disulfida yang berikatan dengan dirinya sendiri
METHYLMALONIC ACID DAN
atau cysteine; 1,5-4% adalah bentuk
HOMOCYSTEIN
yang bebas reduksi.8 Homocysteine
DALAM
ANEMIA MEGALOBLASTIK
telah
Folat dan
berhubungan
kadarnya di atas 12-14 µmol/L pada
dengan metabolisme homocysteine dan
wanita dan di atas 14-15 µmol/L pada
methionine. Homocysteine meningkat
laki-laki.7 Menurut penelitian yang
baik pada defisiensi folat maupun
dilakukan Robert et al pada kasus
kobalamin. Sensitivitas peningkatan
defisiensi kobalamin, kadar serum tHcy
homocysteine
pada
> 15.0 µmol/L.9
defisiensi kobalamin klinis dan 86%
Konversi
kobalamin
melebihi
95%
dianggap
pada defisiensi folat klinis. Plasma total
AdoMet
homocysteine
Adenosine
yang
homocysteine
terdiri
yang
dari
tereduksi,
beberapa
meningkat
methionine
yang
tergantung
triphosphate fungsi
utama.
bila
ke pada
memiliki AdoMet
homocystine, dan disulfide campuran
membantu regulasi metabolism folat
dapat
dan disposisi
diperiksa
dengan
berbagai
homocysteine dengan
metode kromatografi dan imun, atau
menghambat methylene THF reductase
metode enzim-based.7 Homocysteine
dan betaine hydroxymethyltransferase,
adalah
amino
dan dengan mengaktifkan cystathionine
yang
β-synthase. Yang lebih penting lagi
demetilasi
AdoMet adalah pendonor methyl untuk
methionine. Homocystine adalah dimer
hampir semua reaksi metilasi selular
yang
yang mempengaruhi protein, asam
4
karbon
asam
[HS(CH2)2CHNH2COOH] berasal
dari
tersusun
proses
dari
2
molekul
homocysteine yang teroksidasi yang
nukleat,
histone,
fosfolipid
dan
9
neurotransmitter. Semua reaksi tersebut
µmol/L.10
dimediasi
menganggap peningkatan MMA pada
oleh
berbagai
Kebanyakan
penelitian
methyltransferase. Defisiensi AdoMet
defisiensi kobalamin
dapat menyebabkan hipometilasi DNA
µmol/L, tapi cut off point yang beredar
yang berkontribusi terhadap neoplasia.
bervariasi antara 0.21-0.48 µmol/L.
Pada
Konsentrasi MMA dalam plasma atau
reaksi
metilasi,
adenosylhomocystein terbentuk
dan
S-
(AdoHcy)
ditemukan
berguna
sebagai
dihidrolisis
indikator defisiensi kobalamin terutama
menjadi Homocystein. AdoHcy yang
pada pasien dengan atau tanpa kelainan
berlebih
hematologi, hasil yang normal pada
yang
dapat
serum
adalah >0.28
dapat
menghambat
aktivitas AdoMet.7
schilling test, normal atau sedikit
Methylmalonic adalah
4
acid
(MMA)
molekul
karbon
[COOH2CH(CH3)COOH]
yang
berhubungan valine,
isoleucine,
propionate.8 akumulasi
dengan
katabolisme dan
asam
MMA adalah hasil dari D-methylmalonyl
penurunan
konsentrasi
kobalamin.10
serum
Dibandingkan
homocystein, MMA merupakan tes yang
lebih
defisiensi
spesifik
menunjukkan
kobalamin.
MMA
pada
serum meningkat pada 98.4% pasien
CoA.
dengan gejala defisiensi kobalamin.
Kadar MMA meningkat dalam serum
Konsentrasi urin MMA 40 kali lebih
dan urin pada defisiensi kobalamin,
tinggi daripada konsentrasi pada serum.
sedangkan pada defisiensi folat MMA
Konsentrasi
normal.7,11
meningkat
Peningkatan
konsentrasi
serum palsu
MMA
pada
dapat
insufisiensi
MMA pada serum dan ekskresi MMA
renal.8
yang berlebih pada urin diyakini
mengklarifikasi
sebagai ukuran langsung dari simpanan
dirangkum pada tabel 2. Rangkuman
kobalain pada jaringan dan merupakan
dalam
indikasi awal defisiensi kobalamin.
megaloblastik
Menurut uji lab NHANES tahun 2003-
algorime pada Gambar 1.
Tes
metabolik kadar
mendiagnosa dijelaskan
untuk vitamin
anemia dalam
2004 batas MMA pada plasma atau serum orang sehat adalah 0.05-0.26
10
Tabel 2. Tes Biokimia Diagnosis dan Diferensiasi Defisiensi Kobalamin dan Folat7 Kemampuan
Defisiensi Tes
mendiskriminasi
Kobalamin
Folat
defisiensi kobalamin dan folat
Serum kobalamin
↓
Normal / ↓
Lumayan bagus
Serum folat
Normal / ↑
↓
Sangat bagus
Folat eritrosit
↓ / Normal
↓
Tidak bagus
Serum MMA
↑
Normal
Sangat bagus
Serum 2-methyl citric acid
↑
Normal
Bagus
Plasma homocysteine
↑
↑
Tidak bagus
Plasma cystathionine
↑
↑
Tidak bagus
Serum holotranscobalamin II
↓
Belum ditentukan
Belum ditentukan
Deoxyuridine suppression test
Abnormal
Abnormal
Sangat bagus
11
SIMPULAN
serum B12 <100 ng/L, dan serum asam
Anemia adalah kondisi dimana massa
folat < 3ng/L. Pemeriksaan lain seperti
sel
massa
homocystein, methylmalonic acid, atau
hemoglobin yang beredar dalam tubuh
formioglutamic acid (FIGLU) yang
menurun hingga dibawah kadar normal
meningkat pada urin dapat memastikan
sehingga tidak dapat berfungsi dengan
diagnosis defisiensi B12 dan asam folat.
darah
baik
merah
dalam
dan/atau
menyediakan
oksigen
Belum
ada
konsensus
untuk jaringan tubuh. Salah satu jenis
mengenai cut off point Homocystein
anemia yang banyak ditemukan dalam
dan
masyarakat
anemia
dianggap meningkat bila kadarnya di
megaloblastik. Anemia megaloblastik
atas 12-14 µmol/L pada wanita dan di
paling
atas
adalah
banyak
disebabkan
oleh
MMA.
14-15
Homocysteine
µmol/L.7
telah
Menurut
kekurangan vitamin B12 dan folat.
penelitian yang dilakukan Robert et al
Pada anemia megaloblastik , sel darah
pada kasus defisiensi kobalamin, kadar
merah
serum
bersifat
makrositer
dengan
tHcy
>
15.0
µmol/L.9
MCV meningkat dengan rentang dari
Kebanyakan penelitian menganggap
105-160 fl dan bercirikan adanya
peningkatan MMA pada defisiensi
makro-ovalosit dan hypersegmented
kobalamin adalah >0.28 µmol/L, tapi
neutrofil. Anemia defisiensi B12 dan
cut off point yang beredar bervariasi
asam folat memberikan gambaran
antara 0.21-0.48 µmol/L.10
yang sama, salah satunya yang khas
Tropical sprue adalah penyakit
adalah terdapat glositis dengan lidah
yang menyebabkan malabsorbsi secara
berwarna merah seperti daging (buffy
umum pada usus yang merupakan
tongue).
penyakit
Setelah anemia megaloblastik
daerah
endemik salah
pada
satunya
berbagai Indonesia.
ditegakkan, kadar serum folat dan
Defisiensi kobalamin muncul pada
vitamin
untuk
kasus kronis, sedangkan pada awal
membedakan kedua penyebab tersebut.
onset cenderung terjadi defisiensi folat
Pada defisiensi folat terdapat kadar
atau kombinasi keduanya.7
B12
diperiksa
12
DAFTAR PUSTAKA
1.
Milman, N. Anemia—still a
cators/haemoglobin. Accessed
major health problem in many
[November, 10].
parts
2.
of
the
world!.
Ann
Sterzoda
C.
Buttensky E, Harmatz P, Lubin
Am
B.
2009;79(3):203-8.
Nutritional
Anemias. 7.
Fam
Physician.
Carmel R. Wintrobe’s Clinical 12th
Hamilton, Ontario, Canada: BC
Hematology
Decker Inc. 2008: 701-711.
Megaloblastic
Bakta.
Disorder of Impaired DNA
Hematologi
Klinik
in
Anemia
Megaloblastik. ECG: Jakarta.
ed
in
Anemias:
Synthesis. 2008;(1):1143-65. 8.
Klee G. Cobalamin and Folate
2006: 45-8.
Evaluation: Measurement of
Schick P, Davis T, Talavera F.
Methylmalonic
Megaloblastic Anemia. 2012.
Homocysteine vs Vitamin B12
Available
and Folate. Clinical Chemistry.
from
http://emedicine.medscape.com /article/204066-overview.
5.
J,
Evaluation of Macrocytosis.
Ringkas:
4.
Kaferle
Hematol. 2011; 90:369–77.
Nutrition in Pediatrics. 4th ed.
3.
6.
Acid
and
2000: 1277–83. 9.
Clarke R, Refsum H, Birk J, et
Accessed [November, 10].
all. Screening for Vitamin B-12
WHO.
and Folate Deficiency in Older
Haemoglobin
concentrations diagnosis
the
Persons. Am J Clin Nutr
anaemia
and
2003;77:1241–7
of
for
assessment of severity. Vitamin
10.
and
Procedure Manual. 2003. Available at
Mineral
Information Available
Nutrition
System.
2011. at
http://www.who.int/vmnis/indi
NHANES. Laboratory
http://www.cdc.gov/nchs/data/ nhanes/nhanes_03_04/l06_c_m et_mma.pdf. Accessed [November, 1
13
14