Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
PELATIHAN METODE LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) DALAM PEMBUATAN BUSINESS PLAN BAGI SISWA SEKOLAH KEJURUAN DI SMK NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG Oleh: Maulana Agung P dan Unang Mulkhan Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas FISIP Unila ABSTRACT Life skills education through the program "Entrepreneurship" or entrepreneurship is an applied education that students get the best experience with running a real business or directly. Entrepreneurial activity is believed to be able to provide encouragement, particularly to improve the quality of life of students and generally to improve the quality of life. This learning inspires students to have a sense of responsibility and to individuals who are able to adapt to changes in the era of globalization by improving their skills to become competitive generation without having to rely on to be an employee or karyawan.pelatihan entrepreneurship and preparation business proposal LFA method can improve students' understanding of entrepreneurship is the willingness and ability to develop a business plan as outlined in the business plan and manage the business in the form of co-operation in business groups. This training also motivates participants to have a strong character to be a reliable entrepreneur to have skills and emotional intelligence. For that, should a similar training is often done to foster entrepreneurial spirit early on and improve students' knowledge and skills in business LFA can provide a good mechanism to develop a project concept into a comprehensive project design documents. In addition to foster life skills, this training program also supports 6 SMK Bandar Lampung in delivering and motivate students about the importance of entrepreneurship. Keywords: life skills,entrepreneurship,logical framework analysis. Pendahuluan Generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa perlu memiliki sifat kemandirian dengan penuh rasa percaya diri. Salah satu sifat mandiri dan percaya diri dapat diukur atau dilihat dari antusiasme generasi muda sejak dini untuk berwirausaha. Akan tetapi banyak kendala dilapangan masih kurang dari yang diharapkan, artinya generasi muda misalnya siswa sekolah menengah atas (SMA) dan siswa sekolah kejuruan (SMK) masih banyak berharap terserap dalam lapangan kerja secara langsung untuk menjadi karyawan. Akibatnya karena terjadi kesenjangan antara supply dan demand dalam hal tenaga kerja, maka banyak lulusan SMA/SMK yang menganggur. Data dari BPS per bulan Februari tahun 2009 menyebutkan bahwa persentase pengangguran dari lulusan SMA dan SMK/sederajat adalah sebesar 28,05 persen hal tersebut (sumber: diolah dari BPS, 2009).
122
Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
Angka pengangguran dalam satu jenjang kategori pendidikan diatas berjumlah cukup besar, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah dinamika krisis ekonomi global yang secara makro dapat mempengaruhi semakin besarnya tingkat pengangguran terkait dengan PHK massal. Faktor lainnya adalah ketrampilan atau skill yang dimiliki para lulusan belum sepenuhnya dapat diterima oleh dunia usaha. Lulusan siswa SMK idelanya memiliki skill teknis dan siap untuk memasuki dunia kerja bahkan dengan ketrampilan yang sudah dimiliki dapat membuka lapangan kerja baru atau menjadi entrepreneur. Tentunya banyak faktor yang masih menjadi kendala dalam hal belum siapnya lulusan SMK untuk berani memulai bisnis pribadi. Salah satunya belum kuatnya kemampuan dalam merancang rencana bisnis (business plan). Dari beberapa uraian diatas terlihat perlunya sebuah pelatihan dalam perancangan Business Plan dengan pendekatan yang mudah dan aplikatif yaitu dengan metode Logical framework Analysis (LFA) yang mampu memberikan pemetaan secara teknis potensi-potensi bisnis di Masyarakat sehingga siswa berani secara logis mencoba dan memulai sebuah bisnis. Sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Bandar Lampung yang dipilih pemerintah pada bulan Juni tahun 2007 dalam program sekolah nasional berbasis keahlian Agribisnis dan Agroteknolo gi pada bidang sumberdaya kelautan dan perikanan, SMK Negeri 6 Bandar Lampung memiliki tanggungjawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan untuk membekali siswanya dalam pendidikan Life Skills, untuk menumbuhkan kecerdasan di semua aspek dan kemandirian SMK Negeri 6 Bandar Lampung, merupakan tempat untuk mencetak dan membina generasi muda dengan segala kemampuan dan daya kompetitif untuk menghadapi persaingan global dan era globalisasi, maka siswa perlu untuk beradaptasi dengan teknologi termasuk memperkuat pendidikan life skills yang digunakan dalam semua aspek kehidupan yang salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi yang interaktif dan menarik untuk pembelajaran siswa berwirausaha dalam rangka memperkuat nilai tambah bagi skill siswa. Akan tetapi sebagai sekolah yang relative baru didirikan, siswa sekolah SMKN 6 Bandar Lampung memerlukan dorongan dan motivasi yang kuat agar mampu bersaing menjadi wirausaha sukses dikemudian hari melalui berbagai program pelatihan kewirausahaan dan praktik bisnis. Untuk dapat berani menentukan pilihan bisnus dan memenangkan persaingan setiap entrepreneur harus mempunyai strategi dan keistimewaan yang berbeda dengan entrepreneur lainnya. Salah satu metode untuk membuat, memetakan dan merancangk rencana bisnis adalah dengan cara yang sederhana dengan metodel Logical Framework Analysis sebagai basis atau dasar dalam melatih keberanian siswa dalam mapping peluang usaha yang ada di lingkungan mereka. Sehingga dengan pemahaman awal tentang merancang bisnis dengan metode yang sistematis dan sederhana pendidikan Enterpreneurship dengan berbasis pada siswa-siswa sekolah kejuruan diharapkan siswa dapat memiliki keberanian dan percaya diri dengan memunculkan keistimewaan tersendiri dalam merancang rencana bisnis mereka.
123
Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
Kegiatan ini bertujuan agar siswa SMKN 6 Bandar Lampung memiliki motivasi kewirausahaan yang kuat dan memahami konsep business plan maupun rekayasa bisnis lainnya dalam usaha mereka nantinya serta mampu mengimplementasikan konsep yang diberikan melalui pemecahan kasus dan team building. Pendidikan Life skills melalui program “Entrepreneurship” atau kewirausahaan adalah sebuah pendidikan aplikatif agar para siswa mendapatkan pengalaman terbaik dengan menjalankan bisnis riil atau secara langsung. Kegiata n wirausaha tersebut diyakini mampu memberikan dorongan, khususnya untuk meningkatkan kualitas hidup siswa dan secara umum untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembelajaran ini memberi inspirasi kepada para siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dan menjadi individu- individu yang mampu beradaptasi terhadap perubahan di era globalisasi dengan cara meningkatkan keterampilan mereka sehingga menjadi generasi yang berdaya saing tanpa harus mengandalkant untuk menjadi seorang pegawai atau karyawan. Metode Analisis Kerangka Logis (Logical Framework analysis) adalah metode perencanaan atau desain proyek yang berorientasi pada tujuan. Seperangkat alat perancangan yang bila digunakan secara kreatif dapat membantu perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan evaluasi proyek (Saidi dkk, 2004). Akan tetapi secara ringkas juga dapat ditulis LFA menyediakan pendekatan terstruktur dan logis, untuk menetapkan prioritas dan menentukan hasil kegiatan yang didinginkan dari sebuah proyek dan bila diterapkan dengan benar, LFA dapat menyediakan mekanisme yang bagus untuk mengembangkan sebuah konsep proyek menjadi dokumen rancangan proyek yang komprehensif. Logical Framework Analysis dengan program berbasis keahlian dan teknologi di SMK sangat penting sekali, apalagi di Indonesia masih sedikit sekali entrepreneur yang menggunakan teknologi sebagai basis atau dasar wirausaha mereka, karena secara teoritis pemahaman terhadap pengembangan konsep Knowledge Based Economy Program mapping rencana bisnis dengan metode sederhana seperti LFA selain akan membantu siswa untuk berani memulai bisnis mereka sendiri dengan cara memberikan pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat membangun kepercayaan diri dengan keterampilan yang memadai. Saat ini telah banyak inisiatif untuk melaksanakan program pendidikan berbasis pembelajaran aktif (active learning) untuk para siswa di berbagai sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi. Kesamaan visi pendidikan berbasis kemandirian rakyat menjadikan keberhasilan program kewirausahaan di Indonesia. Dengan menerapkan strategi yang variatif, kreatif dan sederhana yang mampu secara cepat dipahami siswa akan mampu lebih banyak membuat tingkat keberhasilan program meningkat dan siswa akan memiliki nilai tambah value added. Metode dan pelaksanaan kegiatan Untuk memecahkan perma-salahan dan mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan pada bagian permasalahan dan tujuan kegiatan, maka kerangka pemecahan masalah dalam kegiatan ini adalah dengan Pendekatan yaitu:
124
Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
2.
3.
Memberikan pelatihan singkat tentang pembuatan rencana bisnis dengan metode Logical Framework Analysis (LFA) sebagai cara untuk merancang rencana bisnis. Melakukan penerapan atau aplikasi LFA dalam memulai bisnis menjadi pembuktian adanya antusiasme sebagai modal dasar siswa untuk melakukan kegiatan bisnis.
TAHAPAN 1. Menetapkan pelaksanaan kegiatan pelatihan dengan rincian : - Media sosialisasi - Content sosialisasi - Metode sosialisasi - Sasaran sosialisasi - Personal incharge (PIC) sosialisasi
2.
Penyiapan alat ukur dan ukuran untuk scoring dan evaluasi
3.
Langkah-langkah Proyek
Desain
KET ERANGAN 1. Menyediakan tenaga pendamping yang memiliki pengetahuan dan ketramp ilan dalam hal: - Pengetahuan dan ketramp ilan berko munikasi dengan baik.. - Pengetahuan tentang wirausaha. - Pengetahuan dan ketramp ilan tentang kebijakan bisnis. - Pengetahuan dan ketramp ilan tentang pemasaran. - Pengetahuan dan ketrampilan dalam pendampingan penumbuhan kewirausahaan. - Pengetahuan dan ketramp ilan dalam dasar-dasar penyusunan rencana bisnis. - Pengetahuan dan ketramp ilan dalam dasar-dasar penilaian kelayakan usulan usaha skala mikro. 1. Penyiapan –alat ukur dan –ukuran- untuk scoring sebagai Key Performance Indicator (KPI) 2. Menyediakan sistem monitoring, evaluasi dan supervisi kinerja pendamping Pernyataan Masalah - Analisis Masalah - Analisis Kebutuhan - Analisis Peranan Menyusun Strategi - Menyusun Hipotesa Proyek - Merumuskan Go l Proyek - Merumuskan Hasil proyek - Merumuskan Indikator - Merumuskan output proyek - Merumuskan intervensi proyek
Untuk menjamin tercapainya tujuan (kondisi yang diharapkan) maka penyampaian materi penyuluhan tidak hanya bersifat monologis, akan tetapi lebih bersifat dialogis dan memberikan simulasi yang berkenaan dengan bagaimana membangun strategi melalui identifikasi masalah dan potensi yang dimiliki serta simulasi tentang penggambaran komunikasi efektif. Pemecahan Masalah Realisasi pemecahan masalah dalam kegiatan pelatihan organisasi dan kepemimpinan siswa ini dilakukan dengan cara:
125
Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
1. Evaluasi sebelum pelatihan dilakukan dengan menyisipkan pertanyaanpertanyaan global mengenai teori dan cara penerapan bisnis dengan berbasis pada Model Logical Framework Analysis. 2. Evaluasi sesudah pelatihan dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan (post test) mengenai teori dan cara penerapan bisnis dengan berbasis pada Logical Framework Analysis. 3. Evaluasi mengenai keterampilan partisipan dilakukan pada saat simulasi penggunaan LFA sebagai modal dalam melakukan perancangan bisnis. Metode Kegiatan 1.
2.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan (workshop) mengenai model Logical Framework Analysis (LFA) dalam perancangan Business Plan. Termasuk didalamnya pengenalan pasar dan Market Assessment, pada bidang kelautan dan perikanan, pengelolaan kekayaan usaha sebagai basis dari SMK Negeri 6 Bandar Lampung. Contoh overview penggunaan LFA sebagai bagian dari pentingnya keberlanjutan (sustainability) usaha siswa nantinya Kegiatan ini juga menggunakan metode aplikatif penggunaan workshop tools sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan pelatihan ini. Metode inisebagai modal dasar keberanian merekan dalam melakukan bisnis dan wirausaha.
Hasil dan Pe mbahasan Pada kegiatan ini, evaluasi awal dilakukan dengan memberikan pre test kepada peserta pelatihan untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai konsep kewirausahaan, dan proposal bisnis. Evaluasi proses juga dilakukan melalui respon atau tanggapan peserta sasaran selama berlangsungnya proses penyampaian/pemaparan materi, dan kemudian diakhiri dengan beberapa simulasi sebagai bentuk evaluasi akhir terhadap pemahaman konsep atau materi yang sudah disampaikan, yang diikuti pula dengan pemberian post test kepada peserta pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi yang sudah dilakukan, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap konsep kewirausahaan dan pembuatan proposal bisnis dari berbagai aspek serta kemampuan mengelola kerjasama dalam tim dan kelompok. Hal ini terukur dari jumlah partisipasi aktif peserta yang mampu merespon setiap pertanyaan termasuk dari segi substansi jawaban peserta terhadap pertanyaan sebelum dan sesudah diberikan materi, serta kemampuan peserta dalam melakukan simulasi yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini memberikan peningkatan pemahaman tentang kewirausahaan dan pembuatan proposal bisnis serta mendorong pada penguatan motivasi siswa dalam berbisnis dan peningkatan kemampuan pengelolaan kerjasama dalam tim dan kelompok.
126
Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
Gambar 1. Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi awal dan evaluasi akhir dari kegiatan pelatihan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mampu memberikan pengetahuan tentang konsep kewirausahaan, pembuatan rencana bisnis dan arti pentingnya kerjasama dalam tim secara umum. Hal ini dapat dilihat dari jumlah partisipasi aktif peserta yang mampu merespon setiap pertanyaan termasuk dari segi substansi jawaban peserta terhadap pertanyaan sebelum dan sesudah diberikan materi, serta kemampuan peserta dalam melakukan simulasi yang diberikan. 2. Mendorong penguatan motivasi berwirausaha bagi siswa dan meningkatnya kemampuan pengelolaan kerjasama dalam berbisnis. Saran Pada hasil evaluasi dapat diketahui bahwa dengan adanya pelatihan kewirausahaan dan penyusunan proposal bisnis dengan metode LFA dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap kemauan berwirausaha dan kemampuan untuk menyusun rencana bisnis yang dituangkan dalam proposal bisnis serta mengelola bisnis dengan baik dalam bentuk kerjasama dalam kelompok bisnis. Pelatihan ini juga memotivasi peserta untuk memiliki karakter yang kuat untuk menjadi entrepreneur yang handal dengan memiliki skills dan kecerdasan emosional. Untuk itu, pelatihan serupa seyogyanya sering dilakukan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship sejak dini dan me ningkatkan pengetahuan serta keterampilan siswa dalam berbisnis DAFTAR PUSTAKA Bakrie, A. Technopreneurship, Daya Saing dan Kemandirian Bangsa. Disampaikan dalam: Seminar “Mewujudkan Kemandirian Nasional melalui Technopreneurship” (Konvensi Kelistrikan Nasional 2003). Jakarta, 2 Oktober 2003. 127
Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
Badan Pusat Statistik (BPS). 2009. www.bps.go.id dikases pada tanggal 30 Maret 2012. Kadiman, K. Pembentukan dan Pembinaan Technopreneur (Prospek dan Tantangan). Disampaikan dalam : Seminar “Mewujudkan Kemandirian Nasional melalui Technopreneurship” (Konvensi Kelistrikan Nasional 2003). Jakarta, 2 Oktober 2003. Anandita, A. Fajarwati, A. Morgan, B. Tiwow, L. Tarigan, R. Riza, S. Mulkhan, U. Noviagaman, V. Mardianti, Y dan Yurina, Y. 2008. Memelajari Dunia Bisnis: Buku Panduan Siswa SMA dan Sederajat. Prestasi Junior Indonesia. Jakarta Prijosaksono, A. dan Sri Bawono. 2004. The Power of Entrepreneurial Intelligence (Membangun Sikap dan Perilaku Entrepreneur dalam Diri Anda). Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Saidi, Z. Nugroho, A, dan Abidin, Z. 2004. Merebut Hati Lembaga Donor: Manual dan Panduan Menyusun Proposal dengan Teknik Analisis Kerangka Logis. Piramedia. Jakarta SMK Negeri 6 Bandar Lampung, Profil Sekolah, 2012
128