SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA ( STI&K )
PENULISAN PENELITIAN KERJA PRAKTEK APLIKASI PENGATURAN DENGAN METODE JARINGAN KERJA MENGGUNAKAN PROGRAM “ Q BASIC “ NAMA
: Fachrudin
NPM
: 30401115
JURUSAN
: Manajemen Informatika
Dosen Pembimbing : Drs. Sunarto Usna, MMSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mencapai Jenjang DIII / Setara Sarjana Muda
SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA ( STI&K )
LEMBAR PENGESAHAN
Judul PI
: Aplikasi Pengaturan Dengan Metode Jaringan Kerja Menggunakan Program “Q Basic”
Nama
: Fachrudin
NPM
: 30401115
Tanggal Sidang
:
Tanggal Lulus
:
Jakarta, Februari 2005 Disetujui Oleh
KETUA JURUSAN
DOSEN PEMBIMBING
SISTEM INFORMASI
( Susi Wagiati P, Skom, MMSI )
( Drs.Sunarto Usna, MMSI )
ABSTRAKSI
Nama
: Fachrudin
NPM
: 30401115
Jumlah Hal
: (ix + 26 + Lampiran )
Kata Kunci
: Metode, Jaringan, Kerja.
Ringkasan
:
Kegiatan adalah suatu pekerjaan yang banyak memakan waktu,Tenaga dan Modal. Banyak Perusahaan banyak melakukan kegiatannya tanpa direncanakan dengan suatu metode kerja sehingga pekerja-pekerjanya tidak selesai tepat waktunya.Hal tersebut dikarenakan banyak pekerjaan pekerjaan lain yang harus dikerjakan dan duiselesaikan pada waktu yang bersamaan
sedangkan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain
berbeda jenisnya. Dari hal –hal tersebut diatas maka dalam penulisan
ini akan
dikemukakan suatu solusi yang bisa memecahkan masalah dengan suatu metode, yaitu Metode Network atau lebih dikenal Metode Jaringan, Dengan Critical Path Method sebagai pemecah masalah pencarian jalur kritis dan pengaturan . Dengan Metode ini diharapkan pekerjaan yang banyak dalam suatu Perusahaan akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, sehingga akan tercipta efisiensi kerja disuatu perusahaan.
Daftar Pustaka,(1991-1995)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan Syukur alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunianya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini, Dengan judul : “APLIKASI PENGATURAN DENGAN METODE JARINGAN KERJA MENGGUNAKAN PROGRAM Q BASIC” Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencoba menerapkan ilmu yang sudah didapat guna diterapkan dilingkungan perusahaan , dan juga untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar setara sarjana muda,jurusan manajemen informatika pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer ( STI&K ) Jakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna,mengingat terbatasnya pengetahauan dan pengalaman penulis. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, berupa bimbingan, pengajaran dan dorongan moril maka akhirnya
penulisan
ilmiah ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.
Bapak Eko Hadiyanto SSI, MMSI. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ( STI&K ) Jakarta.
2.
Ibu Susi Wagiati P, Skom, MMSI. Selaku Ketua Jurusan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ( STI&K ) Jakarta.
3.
Bapak Drs.Sunarto Usna, MMSI. Selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengajaran dan bimbingan serta mengarahkan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.
4.
Para Dosen STI&K yang telah membekali ilmu pengetahuan yang berguna sehingga penulisan ilmiah ini dapat terselesaikan.
5.
Bapak Rustam F Mandayun Selaku Kadiv KSU PT.TEMPO INTI MEDIA yang telah memberi kesempatan waktu untuk menimba ilmu kembali .
6.
Kedua Orang tua dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. iv
Akhir kata, Penulis berharap pada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ilmiah ini semoga apa yang telah diberikan dapat diambil hikmahnya, serta bermanfaat untuk semua pihak dan penulis sendiri.
Jakarta, Februari 2005 Penulis
( Fachrudin )
v
DAFTAR ISI
HAL Halaman……..………………………………………………………….... i Halaman Pengesahan…………………………………………………….. ii Abstraksi…………………………………………………………………. iii Kata Pengantar…………………………………………………………… iv Daftar Isi…………………………………………………………………. vi Daftar Gambar…………………………………………………………… viii Daftar Tabel……………………………………………………………...
BAB I
ix
: PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Masalah Dan Pembatasan Masalah
1
1.3
Tujuan Penulisan
2
1.4
Metode Penelitian
2
1.5
Sistimatika Penulisan
2
BAB II 2.1
: LANDASAN TEORI Pengertian Perencanaan
4
2.1.1 Pengumpulan Data
4
2.1.2 Formulasi Rencana
4
2.1.3 Program
5
2.2
Pengawasan
6
2.3
Pengertian Penjadwalan
6
2.4
Hasil Penelitian
6
2.4.1 Konsep Dasar Metode Jaringan
7
2.4.2 Simbol Dan Ketentuan Yang Digunakan
8
Bahasa BASIC
10
2.5.1 Flowchart
11
2.5
vi
BAB III 3.1
: ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa Dan Pembahasan
14
3.1.1 Contoh Permasalahan
14
3.1.2 Penyelesaian Masalah Dengan Metode Jaringan
BAB IV 4.1
Kerja
16
3.1.3 Flowchart
19
: PENUTUP Kesimpulan
26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Simbol kejadian dan penghubung peristiwa………………… 8 Gambar 2.2 Simbol satuan waktu………………………………………… 8 Gambar 2.3 Contoh diagram SPA………………………………………… 9 Gambar 2.4 Contoh diagram SPL………………………………………… 9 Gambar 3.1 Diagram jaringan kerja……………………………………… 16 Gambar 3.2 Diagram jaringan kerja dengan SPA………………………… 16 Gambar 3.3 Diagram jaringan kerja dengan SPL………………………… 17 Gambar 3.4 Diagram jaringan kerja dengan SPA dan SPL………………. 17
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel contoh permasalahan…………………………………… 15 Tabel 3.2 Contoh table yang representative……………………………... 15 Tabel 3.3 Tabel persentasi………………………………………………. 18
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil permasalahan yang menyangkut pada sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, yang mencetak berbagai barang cetakan seperti Koran ,majalah, tabloid, kalender, brosur, kop surat dan lain-lain. Perusahaan percetakan ini masih menggunakan metode administrasi manual yang banyak memakan waktu, biaya dan tenaga . Maka efisiensi kerja perusahaan tidak sebanding dengan pendapatannya. Dalam hal ini perusahaan harus dapat menentukan waktu yang tepat untuk mengerjakan suatu pekerjaan tersebut hingga selesai, karena dalam hal ini perusahaan masih menunda pekerjaan lain karena terbatasnya waktu dan biaya. Karena itulah penulis akan mencoba membuat suatu solusi yang dapat menemukan jalan keluar dalam hal menyelesaikan jenis pekerjaan yang berlaianan dalam satu waktu secara bersamaan.
1.2
Masalah dan Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini hanya meliputi metode jaringan kerja dengan critical path method sebagai salah satu teknik, Pada pemecahan masalah pencarian jalur kritis dan penjadwalan suatu pekerjaan, Sehingga dapat diharapkan pekerjaan, akan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan tercapainya efisiensi kerja yang baik.
1
2 1.3
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini untuk mendapatkan kesimpulan agar dapat mengatasi permaslahan yang timbul, dalam hal menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa banyak menyita waktu, biaya dan tenaga kerja. Dan dapat pula menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu.
1.4
Metode Penelitian Dalam penyusunan penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode penelitian keperpustakaan Mencari dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan yang diambil dari buku referensi , buku materi, diktat kuliah sebagai bahan bacaan dan acuan dari masalah ini terutaa dalam menentukan landasan teori.
2. Metode penelitian lapangan Mengadakan pengamatan secara langsung permasalahan apa yang sedang dihadapi, serta mengadakan wawancara untuk mendapatkan informasi yang diperlukan agar tercapainya tujuan yang ditetapkan.
1.5
Sistematika Penulisan Didalam penyusunan laporan ini tentang isi laporan secara singkat bab demi bab, akan diuraikan sebagai berikut :
.
3 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraiakan latar belakang masalah , rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Mengumpulkan tentang
hasil-hasil penelitian dan menjelaskan tentang pengertian
perencanaan, pengawasan dan penjadwalan suatu pekerjaan yang banyak dan berlainan jenis.
BAB III ANALISA PEMBAHASAN Menguraikan contoh permasalahan dan menganalisanya sekaligus membahasnya.
BAB IV PENUTUP Merupakan bab terakhir yang menjelaskan kesimpulan dan program yang diusulkan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN. Pengertian perencanaan dalam suatu pembahasan yang berkaitan dengan Manajemen, maka definisinya akan bersifat dinamis mengikuti praktek teknisnya dilapangan yang akan menuntut suatu tinjauan dari segi pelaksanaan dan pengawasan maka untuk membahasan selanjutnya dipakai definisi sebagai berikut: “Suatu proses kegiatan pengolahan yang dinamis dalam rangka penentuan sasaran yang hendak dicapai, pengalokasian dana dan pewadahannya, penentuan cara dan jalur yang setepat-tepatnya untuk mencapai sasaran, penentuan ruang dan waktu serta penilaian terhadap hasil untuk menentukan langkah selanjutnya.” Aktivitas yang diperlukan dalam tahap-tahap perencanaan adalah sebagaimana yang dituliskan dibawah ini :
2.1.1
Pengumpulan Data Pengumpulan data-data untuk pembuatan rencana antara lain ketentuanketentuan yang dipakai sebagai petunjuk umum, kebijaksanaan dan keputusan yang diperlukan, dan hasil survey juga sebagai acuan dalam pengumpulan data tersebut.
2.1.2
Formulasi Rencana Dari data-data yang berhasil dikumpulkan maka perumusan tujuan dan sasaran-sasarannya menjadi langkah awal dari perumusan rencana. Langkah berikutnya adalah suatu teknik tersendiri yang memerlukan keahlian sendiri bagi para pekerja yang mengerjakannya.
4
5 Urutan-urutan prosesnya antara lain : a. Klasifikasi, analisa dan pengolahan bahan, data dan ketentuan-ketentuan yang ada. b. Penegasan tujuan dan sasaran c. Penentuan sarana dan prasarana untuk tercapainya tujuan d. Cara dan jalan yang akan ditempuh e. Ruang dan waktu yang diperlukan f. Tindakan pengamanan yang akan diambil jika terjadi kesalahan atau kerusakan
2.1.3
Program Definisi
program
dan
pembuatan
program
banyak
dicampuradukan
pengertiaannya, adapun definisi program dapat dijabarkan sebagai berikut : “Suatu proses kegiatan yang dinamis dalam rangka perencanaan yang mentranslasikan
rencana-rencana
dalam
program
serta
menghubungkan
kebijakan-kebijakan dengan penganggaran dan pelaksanaan operasionalnya.” Definisi diatas akan kita jadikan landasan dalam pembahasan dari penulisan ilmiah diatas. Program yang baik adalah program yang dilandaskan atas penilaian dan penggunaan waktu sehingga lazim digunakan, istilahnya yaitu: Programing and scheduling. Permasalahan pencarian jalur kritis atau penjadwalan akan masuk kedalam tahap pemograman, dengan demikian teknik perencanaan yang baik harus fleksibel terhadap keputusan, kebijaksanaan dan petunjujk-petunjuk umum yang akan memungkinkan penyesuaian-penyesuain yang mungkin diperlukan pada tahap perencanaan. Sehingga sasaran dan tujuan akhir serta hasil dapat tetap tercapai dalam batas-batas waktu yang ditentukan.
6
2.1.4
Pengawasan Dalam beberapa hal paengawasan pekerjaan memang harus diterapkan, tetapi hanya pada beberapa kegiatan yang sangat fatal saja apabila terdapat kesalahan, maka hal demikian pengawasan harus benar – benar diterapkan karena apa bila tidak diterapkan suatu pengawasan tersendiri maka para pekerja akan seenaknya saja mengerjakan hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
2.1.5
Pengertian Penjadwalan Penjadwalan yaitu mengatur pekerjaan yang banyak dan waktu yang tersedia terbatas sedangkan pekerjaannya berbeda-beda jenisnya, sehingga perlu adanya suatu perencanaan yang matang yang harus dilakukan dalam bantuk uraian atau secara visual secara diagram yang dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai penyelesaian suatu pekerjaan dari awal hingga akhir. Suatu pekerjaan yang terlalu banyak dan lain jenisnya setelah melalui proses penjadwalan akan menghasilkan urutan yang logis antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya, akan tetapi cara –cara tersebut dapat diuraikan dengan tulisan atau lisan, akan etapi cara-cara seringkali terasa kurang lengkap penyajiannya, dan yang lebih baik dari urutan berbagai kegiatan itu adalah secara visual dengan menggunakan sebuah diagram.
2.4
Hasil Penelitian. Dari hal-hal tersebut diatas yag menyangkut tentang penjadwalan suatu pekerjaan, penulis dapat menerangkan hasil-hasil penelitian yang didapat melalui metoda jaringan atau network, yang diantarnya adalah mengenai konsep dasar metode jaringan untuk membuat urutan suatu pekerjaan dari awal hingga selesai, mana yang terlebih dahulu dikerjakan dan pekerjaan mana yang dapat ditunda belakangan.
7
2.4.1
Konsep Dasar Metode Jaringan. Pada sebuah pekerjaan percetakan kita akan mengaikan dengan beberapa disiplin ilmu yang lain akan terlihat sifat-sifat saling ketergantungan antara beberapa bagian pekerjaan, oleh karena itu suatu pekerjaan yang bersifat kompleks dan ada saling ketergantungannya didalam tahap penyelesaiannya perlu diatur
suatu cara pengendalian dan pengawasannya terutama dalam tahap
perencanaannya, disitu dituntut adanya penjelasan terhadap penjadwalan atau urutan kegiatan dan gambaran secara visual. Sebelum dijabarkan bagaimana cara penyusunan sebuah metode jaringan kerja, perlu disampaikan hal-hal sebagai data penyusunannya yaitu: 1. Adanya data lengkap mengenai bagian-bagian pekerjaan yang meliputi seluruh pekerjaan tersebut. 2. Mengetahui taksiran waktu untuk setiap kegiatan dimana parameter waktu itu adalah bagian terpenting dan kendala bagi suatu penyusunan disuatu metode jaringan kerja, karena waktu adalah kunci keberhasilan dalam perusahaan,dan setiap perencanaan pekerjaan tidak akan sama dalam pemberian waktu untuk satu kegiatan. 3. Urutan penerimaan order haruslah diketahui terlebih dahulu, mana yang pertama dan seterusnya, kecermatan dan kecepatan dalam menentukan urutan kerja menjamin keberhasilan dalam tahap perencanaan awal didalam pekerjaan percetakan tersebut.
8 2.4.2 Simbol dan Ketentuan Yang Digunakan. 1.Pemakaian symbol dasar.
Aktifitas Kejadian Garis Dummy
Gambar 2.1. Simbol kejadian dan penghubung peristiwa.
2.Ketentuan arti pemberian nomor dan satuan waktu.
Nomer Penerimaan
SPA
SPL
Gambar 2.2. Simbol satuan waktu
3. Cara penghitungan waktu saat paling awal dan saat paling lambat; Untuk setiap kegiatan telah memiliki harga satuan waktu untuk SPA dan SPL dengan cara perhitungan berdasarkan waktu yang diperlukan pada jenis aktifitas yang dilakukan dengan kode angka atau huruf dan dirangkaikan kearah kegiatan sebelumnya maupun terhadap kegiatan sesudahnya dasar perhitungannya adalah sebagai berikut:
9 Untuk saat paling awal (SPA) : -
Perhitungan kedepan dari kiri ke kanan.
-
Hanya aktifitas yang masuk kedalam lingkaran yang diperhatikan.
-
Hanya harga terbesar yang digunakan. 15
16
21
5
Contoh Gambar 2.3.SPA
Untuk saat paling lambat(SPL) : -
Perhitungan kebelakang dari ( kanan ).
-
Hanya aktifitas yang meninggalkan lingkaran kegiatan saja yang diperhatikan.
-
Harga terkecil yang digunakan. 15
6
16
8
Contoh Gambar 2.4 SPL
10 3. Lintas jalur kritis. Setelah mendapatkan harga SPA dan SPL untuk masing-masing kegiatan, maka pada saat dimana lingkaran kegitan memiliki harga SPA dan SPL sama besar selisih berharga nol ( disebut dengan SLACK ), maka lintasan tersebut merupakan lintasan jalur kritis. Sedangkan untuk garis DUMMY, selalu untuk angka SPA dari kegitan sebelumnya dibawa atau dipindahkan kedalam SPA untuk kegiatan berikutnya , garis DUMMY tidak memiliki dimensi waktu sedangkan garis aktifitas selalu dituliskan kode aktifitas dan satuan waktu dibawahnya.
2.5
Bahasa Basic
Bahasa BASIC ( Beginner’s All purpose Symbolic Instruction Code ) adalah bahasa computer tingkat tinggi yang dirancang untuk digunakan dalam system interactive. Dengan system interactive ini dimungkinkan untuk mengadakan percakapan antara computer dengan manusia. Dalam kebanyakan system interactive biasanya digunakan layar tampilan sebagai “mulut” computer bias “berbicara “kepada manusia. Seperti halnya dengan bahasa pemrograman yang lain ,bahasa BASIC juga mengalami perkembangan .Tetapi perkembangan bahasa BASIC ini boleh dikatakan hanya bersifat variasi saja,dengan bagian pokoknya tetap. Pada kebanyakan bahasa computer tingkat tinggi, untuk bias dimengerti oleh computer harus dimasukan dulu kealat yang desebut compiler yang biasanya berupa suatu program. Didalam compiler ini diadakan pengecekan apakah tata bahasa yang digunakan sudah benar. Proses ini disebut dengan kompilasi. Setelah dinyatakan benar, kemudian diterjemahkan ke bahasa mesin, seingga computer bias mengerti instruksi apa yang harus dilaksanakan. Meskipun juga dimungkinkan untuk membuat compiler untuk bahasa BASIC , Tetapi kebanyakan system computer yang menggunakan bahasa BASIC biasanya hanya menginterpresikan setiap statemen yang diberikan.Ini berarti bahwa program akan
11
disimpan sama seperti pada waktu diketikan. Untuk menginterpretasikan setiap instruksi dalam program dipergunaan program yang disebut interpreter.
2.5.1 Flowchart
Masalah pemrograman sanagat bervariasi tergantung dari tingkat kesukarannya. Beberapa terasa sangat sederhana, sementara yang lain terasa sangat sulit karena sangat komplek. Untuk menuliskan program,pertama kali harus ditentukan langkah apa yang harus diambil terlebih dahulu. Lalu prosedur urutan langkah-langkahnya ditata, dan baru dituliskan programnya. Prosedur tata urutan lankah tersebut disebut algoritma. Untuk lebih memperjelas lagi algoritma yang dipakai, biasanya digunakan gambar-gambar yang akan memperlihatkan aliran kegiatan yang harus dilaksanakan. Gambar-gambar inilah yang disebut flowchart. Dalam flowchart ini digunakan simbolsimbol khusus untuk menyatakan suatu operasi yang harus dilaksanakan. Berikut ini simbul-simbul yang diguakan untuk menunjukkan aliran kegiatan yang dinyatakan dalam flowchart: Simbol
Arti Input Output Simbol ini digunakan untuk menunjukkan operasi yang dilakukan untuk membawa data atau mengirimkan data dan ke piranti input atau output
Proses Simbol ini digunakan untuk menggambarkan instruksi atau proses pengolahan data.disini tidak ada perpindahan data antara piranti yang satu ke piranti yang lain.
12 Testing Dalam blok testing ini diperlihatkan kondisi yang harus dites. Langkah selanjutnya didasarkan pada hasil tes ini, dan mengambil salah satu dari dua alternative yang akan ditunjukkan.
Terminal Symbol ini digunakan untuk menunjukan awal dan akhir dari titik interupsi pada sebuah program.
Preparasi intruksi atau sekumpulan instruksi yang akan mengubah program.
Predenfined Process Untuk menunjukkan global operasi yang dilaksanakan. Disini tidak dijelaskan detail dari operasi tersebut
Sambungan Pada Satu Halaman Simbul ini digunakan untuk menunjukkan sambungan dari flowchart dimana bagian tersebut berada pada halaman yang sama.
Sambungan Pada Halaman Lain Simbol ini digunakan untuk menunjukkan sambungan dimana sambungannya pada halaman yang berbeda.
13 Arah Aliran Simbol ini digunakan untuk menunjukkan arah aliran kegiatan.
Tampilan Simbol ini digunakan untuk menunnjukkan informasi yang akan ditampilkan melalui layer tampilan atau plotter.
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa Dan Pembahasan. Dari hasil-hasil penelitian yang didapat penulis akan menganalisa atau memberikan contoh nyata yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan percetakan.
3.1.1
Contoh Permasalahan. Untuk lebih memperjelas dalam penyelesaian masalah berikut dalam
bab ini akan diuraikan langkah-langkah pemecahan berdasarkan atas kedua bab terakhir ( Bab II dan Bab III ). Berikut ini akan diilustrasikan sebuah permasalahan pencarian jalur keritis dalam suatu perencanaan pekerjaan percetakan yaitu berdasarkan soal sebagai berikut. “ Sebuah rencana percetakan dalam pembuatan bermacam-macam cetakan yang diterima oleh perusahaan A akan ditampilkan sebuah table berbagai kombinasi order cetakan dan waktu yang digunakan sebagai data “
14
15 Tabel permasalahan kerja :
Tabel 3.1 tabel contoh permasalahan Kegiatan
Keterangan
Waktu
Sebelum
A
Membuat Kalender
3
-
B
Membuat Buku Bon Toko
6
A
C
Membuat Kartu Nama
3
A
D
Membuat Undangan
5
B
E
Membuat Buku
4
C
F
Membuat Kop Surat
3
B
G
Membuat Stiker
3
F
H
Membuat Faktur
1
F
I
Membuat Spanduk
2
G,D
J
Membuat Brosur
2
E,I
Bila diubah kedalam bentuk table yang representatif dengan berdasarkan susunan dan urutan kegiatannya, maka akan ditampilkan dengan tabel sebagai berikut dengan satuan waktu yang digunakan adalah hari.
Tabel 3.2 contoh table yang representatif Kegiatan
Waktu
Simpul Dari
Sampai
A
1
2
3
B
2
3
6
C
2
4
3
D
2
6
5
E
4
7
4
F
3
5
3
G
5
6
3
H
5
8
1
I
6
7
2
J
7
8
2
16 3.1.2
Penyelesaian masalah dengan metode jaringan kerja. Bila kita gunakan metode jaringan kerja dengan teknik critical path metodh (CPM), maka untuk tahap utama sebagai cara penyelesaiannya adalah mengubah dari bentuk tabel kedalam bentuk diagram jaringan kerja yaitu sebagai berikut :
3
6 3 1
5
3
1
5 2
6 3
8
2
4 4
2 7
4
Gambar 3.1 Diagram jaringan kerja
Berdasarkan dalam pembahasan bab terdahulu , maka kita mulai dengan perhitungan saat paling awal dan disesuaikan dengan keriteria perhitungannya. Untuk pembahasan dan cara perhitungan saat paling awal dari masalah diatas dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah ini ;
3
9
3
5 12
6
3
1
3 1 0
2 3
6 15 4
3
3
6 4
8 19 2
4
7 17 2
Gambar 3.2 Diagram jaringan kerja dengan SPA
17 Setelah kita dapatkan saat paling awal dari kegiatan tersebut maka sekarang kita menghitung saat paling lambat dari kegiatan tersebut. Yang disesuaikan dengan cara perhitungannya, lalu perhitungannya dapat digambarkan sebagai berikut :
3
3
9
5 12
6
3
1
3 1 0
2 3
6 15 4
3
3
8 19 2
6 4
7 17
4
2
Gambar 3.3 Diagram jaringan kerja dengan SPL Setelah kita dapat perhitungannya dari SPA maupun SPL yang merupakan problema pencarian jalur kritis dan contoh-contoh diatas maka jalur yang melewati simpul-simpul dengan harga SPA dan SPL nya sama atau dengan kata lain selisih antara SPA dan SPL sama dengan nol dinamakan jalur kritis. Pada gambar dibawah ini jalur kitis yang ditemukan menggunakn garis yang lebih tebal 3 6
9 9
3 1
0 0
5 12 12
3
1
5 6 15 15
2 3 3 3
4 6 134
4
8 19 19
2 7 17 17
2
Gambar 3.4 Diagram jaringan kerja denagn SPA dan SPL
Dari gambar-gambar diatas, dan apabila tabel digunakan untuk mempresentasikan maka akan didapat table sebagai berikut :
18 Tabel 3.3 Tabel Presentasi
SIMPUL
SPA
SPL
SLACK
1
0
0
0
2
3
3
0
3
9
9
0
4
6
13
7
5
12
12
0
6
15
15
0
7
17
17
0
8
19
19
0
Maka baik dari gambar maupun dari bentuk table, Maka telah didapatkan jalur kritis yang sedini mungkin dapat dihindai yaitu kegiatan a-b-f-g-i-j atas simpul 1-2-3-4-5-6-7-8. Dengan estimasi waktu dari jalur kritis adalah sesuai dengan waktu dari simpul yang paling akhir yaitu waktu pada simpul 8 yakni 19. Setelah kita mendapatkan angka-angka pada jalur kritis yang terdapat didalam table diatas maka kita bias memulai menjadwalkan pekerjaan-pekerjaan diatas dengan angka jalur kritis kedalam prigram Quic Basic yang telah tertera dilampiran program, maka kita akan mendapatkan hasil atau aoutput dari perencanaan suatu kegiatan tersebut. Demikianlah fesible solution yang dapat diberikan oleh metode jaringan kerja dengan teknik critical path method untuk menyelesaikan masalah pencarian jalur kritis pada suatu perusahaan percetakan yang banyak mendapatkan order cetakan
19
3.1.3 Flowchart STAR
INPUT A
FOR I = 1 TO a
INPUT P (I ),S(i),T(i)
NEXT i
N1=1 H (i) = 1
FOR i = 1 TO a
2
FOR J = 1 TO N 1
P(I) N(J)
N NEXT J
Y 1
N (N) = P(i)N 1 = N1 + 1
1
FOR J = 1 TO N 1
S(i)= N(J)
Y NEXT J
2
N (N) = S (i) INC R.Ni BY 1
NEXT i
FOR i = 1 TO a
R (i) = 1
NEXT i
A2=0 Ai=Ai-i
x
AI=a
Z
21
Z
FOR i = 1 TO a
K = R (i) K I = R (i)+ 1)
P (K) <= P (K1)
N
Y R (i) = K 1 R(i+1)=K a2=1
X
NEXT i
a2=1
N 3
i1=J
FOR i 1 TO a
CHEC K KEG P(R(i))
4
22
3
CHEC K KEG P(R(i))
i2=J
SPA (i2) >= M
4
SPA ( I )= E ( i 1 ) + T ( R ( i )) 4
NEXT i
y
23 Y
a i= a
a1=a 1-1 a2=0
FOR i= 1 TO a 1
K = R (I) K(I+1)
S (K) >= M S (K + 1)
R ( i)=K,A2 =1 R (i + 1 )=K 1
NEXT i
a2 = 1
CHECK KEGS ( R (I))
FOR i = 1 TO a
5
6
N
5
i1=J
CHECK KEG P ( R ( iI))
6 i2=J
M = SPL ( i I ) + T(R(i))
N
L(i2) <=M
Y SPL ( I 2 ) = SPL ( i I ) + T ( K )
NEXT i
C = SPA ( R (1))
END
FOR i = 1 TO N 1
NEXT i
SPA ( i ) = C - SPL ( i ) SLACK ( i ) = SPA ( i )-SPA ( i )
25 CHECK KEG ( VAR )
STAR
FOR i = 1 TO N 1
N N ( J ) = VAR
Y NEXT i
NO ACTIVITY
STOP
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan. Berdasarkan analisa dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode jaringan kerja daengan teknik critical path method pada khususnya dapat menjadwalkan dan mempersingkat waktu kerja, karena pada dasarnya pekerjaan dengan menggunakan gambar dan visualisasi untuk sebuah perencanaan kerja akan membuat pekerjaan bertambah menarik, dan juga sangat membantu untuk memudahkan setiap kegiatn pekerjaan yang membutuhkan perencanaan dan waktu yang telah ditentukan. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan-kelemahan, misalnya asumsi waktu yang berlaku pada teknik, CPM ini hanya berpijak pada kemungkinan selesainya pekerjaan tanpa ditemukan hambatan disetiap proses pekerjaannya, dengan kata lain mereka optimis menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu , baik lewat jalur kritis maupun jalur non kritis. Namun terlepas dari kelemahan dan kendala yang dihadapi,metode ini cukup mudah pengaplikasiannya dan cukup evektif dalam memprediksi dari awal kegiatan dimana saja, yang dapat dikatagorikan kegiatan kritis.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Ir.F. Soesianto,B.Sc.E Pemograman Q Basic, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995. 2. Tavri D. Mahyuzir, Analisa dan Perencangan Sistem Pengolahan Data, Penerbit, PT Elex Media Komputindo, Cetakan ke 5, Jakarta, 1995. 3. Yap Wil, Mengenal Microsof Quick Basic, Penerbit Andi Offset Yogyakarta, 1991.
27
LAMPIRAN PROGRAM MENGGUNAKAN QUICK BASIC
10
COLOR 1,2,3 : KEY OFF : CLS
20
OPTION BASE 1
30
PRINT " METODE JARINGAN KERJA CPM "
40
PRINT " ------------------------------"
50
PRINT "
60
PRINT " ------------------------------"
70
PRINT "
80
INPUT " JUMLAH KEGIATAN : ";A
90
DIM N (A+1),E(A+1,1(A+1)),LAG(A+1)
100
DIM NT 1(A),T2(A),T3(A),SD(A)
110
DIM CP (A+1),KL(A+1),P(A+1),S(A+1),R(A+1)
120
GOSUP 1270
130
REM PENYUSUNAN PERISTIWA
140
N1 = 1: N (1) = 1
150
FOR I = 1 TO A
160
FOR J = 1 TO N1
170
IF P(I) = N(J) THEN GO TO 210
180
NEXT J
190
N1 = N1 + 1
200
N (N1) = S (I)
210
FOR J = 1 TO N1
220
IF S(I) = N (J) THEN GO TO 260
230
NEX J
240
N1 N1 + 1
250
N (N1) = S (I)
260
NEXT I
270
REM PENYUSUN KEGIATAN DARI AWAL
280
FOR I = 1 TO A
290
K (I) = I
FACHRUDIN
"
300
NEXT I
310
A1 = A1 - 1
320
A1 = A1 - 1
330
FOR I = 1 TO A1
340
K = R (I) ; K1 = R (I+1)
350
IF P(K) < = P(K1) THEN GO TO 380
360
R (I) = K1 : R (I+1) = K
370
A2 = 1
380
NEXT I
381
IF I = 1 THEN GO TO 400
390
GOSUB 1200
410
K = R (I)
460
A3 = S(K)
470
GOSUB 1200
480
12 = K3
490
K = R (I) : M = E(I1)+ T(K)
500
IF E (12) > = M THEN GO TO 520
520
NEXT I
530
REM MENYUSUN KEGIATAN DARI PALING LAMBAT
540
FOR I = 1 TO A
550
R (I) = I
560
NEXT I
570
A1 = A ; A2 = 0
580
A1 = A1 - 1
590
FOR I = 1 TO A1
600
K = R (I)
610
1 = R(I + 1)
620
IF S (K) > = S (K1) THEN GO TO 645
630
R (I) = K1 : R (I = 1) = K
640
A2 = 1
645
NEXT I
646
FOR I = THEN GO TO 652
651
FOR A2 = 1 THEN GO TO 580
652
FOR I = 1 TO A
660
K = R (I)
670
A3 = S (K)
680
GOSUB 1200
690
I1 = K3
700
A3 = P (K)
710
GOSUB 1200
720
12 = K3 : K = R(I)
740
M = L (I) + T(K)
741
IF L(I2) >= M THEN GO TO 760
750
K = R(I) : L(I2) = L (I1) = T(K)
760
NEXT I
770
K =R (1)
780
A3 = S (K)
790
GOSUB 1200
800
C = E (K3)
810
FOR I = 1 TO N1
820
L(I) = C - L(I)
830
LAG (I) = L(I) - E (I)
840
NEXT I
845
GOSUB 1370
850
REM MENANDAKAN JALUR KRITIS
860
KK = 1
870
FOR I = 1 TO N1
880
IF ABS (LAG (I)) > = ,01 THEN GO TO 920
890
LAG (I) = 0
900
CP (KK) = N (I) :KL (KK)= L (I)
920
NEXT I
930
N5 = N4 - 1
940
FOR I = 1 TO N5
950
I1 = I + 1
960
FOR J = I1 TO N4
970
IF KL (I) > KL (J) THEN GO TO 990
980
IF KL (I) < KL (J) THEN GO TO 1010
985
IF CP (I) < CP (J) THEN GO TO 1010
990
IF T = (I) : JT = CP (J) = JT
1000
KL (I) = (J) : CP (I) = CP (J)
1005
KL (J) = IT : CP (J) = JT
1010
NEXT J ; NEXT I
1015
REM CARI LINTASAN KRITIS
1030 FOR I = 1 TO A 1040
A3 = P (I)
1050
GOSUB 1200
1060
IL = K3
1070
A3 = S (I)
1080
GOSUB 1200
1090
I2 = K3
1100
W = L (I2) - E (I1)
1110
IF ABS (T(I) - W )>.001 THEN GO TO 1120
1115
T5 = T5 + T (I)
1120 LOCATE 9 = ,32 : PRINT INT (100 * W = .5)1100 1130 NEXT J 1131
COU = 29 :LOCATE 23,3 : PRINT "URUTAN LINTASAN KRITIS"
1150 FOR J = 1 TO N4 1160
COU = COU + 4 : LOCATE 23 , COU : PRINT CP(J)
1170 NEXT J 1190 END 1200
REM CHEC KEGIATAN
1210 FOR I = 1 TO N1 1220
K3 = J
1230 IF N (3) = A3 THEN GO TO 1260 1240 NEXT J 1250 PRINT : PRINT "TIDAK ADA KEGIATAN : "A3 1260 RETURN 1270 REM INPUT DATA 1275
LOCATE 7,8 : PRINT STRING $ (31,196)
1280
LOCATE 8,5 : PRINT "KEGIATAN": LOCATE 8,10 : PRINT "DARI" :
LOCATE 8,16 : PRINT "SAMPAI" 1290 LOCATE 8,24 : PRINT "WAKTU": LOCATE 8,31 : PRINT "MAX" 1300
LOCATE 9,4 : PRINT STRING $ (31,196)
1310 FOR I = 1 TO A 1325
X=I+9
1330 LOCATE X , 5 : PRINT : LOCATE X,9 : INPUT P(I) : LOCATE X,18 : INPUT S(I) 1345
IF P(I) > = S (I) >= S(I) THEN SOUND R N D * 100 + 37,5 : GO TO 1330
1350
LOCATE X,26 : INPUT T(I) : NEXT I
1355
LOCATE X + 1,4 : PRINT STRING $ (25,196)
1360 RETURN 1370 REM OUT PUT WAKTU 1375 LOCATE 7,45 : PRINT STRING $ (25,196) 1380 LOCATE 8,44 : PRINT "SIMPUL" : LOCATE 8,52 : PRINT "SPA" 1390
LOCATE 8,57 : PRINT "SPL" : LOCATE 8,62 : PRINT "SLACK"
1400
LOCATE 9,43 : PRINT "$ (25,196)
1410 FOR I = 1 TO N1 1420
Y=I+9
1430 LOCATE Y,46 : PRINT N(I) : LOCATE Y,53 : PRINT INT (100 * E(I)+:5)/100 1440 LOCATE Y,64 : PRINT INT (100 * L (I) + :5)/100 1450
LOCATE Y,64 : PRINT INT (100*LAG (I) + :5)/100
1460 NEXT I 1470
LOCATE Y + 1,43 : PRINT STRING $(25,196)1480
RETURN.
LAMPIRAN OUTPUT
Metode jaringan Kerja dengan CPM
FACHRUDIN – 30401115
Jumlah Kegiatan :? 10 KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DARI ?1 ?2 ?2 ?2 ?4 ?3 ?5 ?5 ?6 ?7
SAMPAI ?2 ?3 ?4 ?6 ?7 ?5 ?6 ?8 ?7 ?8
WAKTU ?3 ?6 ?3 ?5 ?4 ?3 ?3 ?1 ?2 ?2
SIMPUL 1 2 3 4 5 6 7 8
SPA 0 3 9 6 15 17 12 19
SPL 0 3 9 13 15 17 12 19
SLACK 0 0 0 7 0 0 0 0
Urutan Lintasan Kritis : 1,2,3,4,5,6,7,8.
MAX ?3 ?6 ? 10 ? 12 ? 11 ?3 ?3 ?7 ?2 ?2