Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Sumut, Apr 2015 Sabtu, 18 April 2015
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PEMBUKAAN KONGRES PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
DI
HOTEL SANTIKA DYANDRA, MEDAN KOTA, SUMATRA UTARA
TANGGAL 18 APRIL 2015
Â
Bismillahirahmanirrahim,
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua,
Â
Yang saya hormati Presiden kelima Republik Indonesia Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri, yang juga sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan,
Yang saya hormati Wakil Presiden keenam Republik Indonesia Bapak Try Sutrisno,
Yang saya hormati Ketua DPD Republik Indonesia,
Seluruh Menteri Kabinet Kerja yang hadir,
Seluruh Ketua Partai Politik yang pada malam hari ini hadir,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Gubernur  Sumatra Utara, Walikota Medan, serta yang paling khusus Ketua Umum PKP Indonesia Bapak Jenderal Sutiyoso, beserta seluruh Peserta Kongres IV PKP Indonesia yang pada malam hari ini hadir.
Â
Mumpung saya ingin menyampaikan yang pertama, mengenai tantangan-tantangan yang kita hadapi saat ini. Tantangan-tantangan negara kita, yang pertama adalah pengangguran. Saya kira bisa dilihat di layar, pengangguran kita di tahun 2014 masih kira-kira 7,2 juta.
Kemudian, yang kedua adalah tingkat kemiskinan yang juga masih sangat tinggi, diperkirakan di 2014 kemarin masih 10,96% atau 11%. Gambar ini saya ambil di Jakarta.
Â
Kemudian yang ketiga, tantangan kita adalah kesenjangan sosial baik yang kaya dan yang miskin maupun kesenjangan antarwilayah, baik dari barat, tengah, maupun dengan yang di Indonesia kawasan Timur. Ada sebuah kesenjangan, ketimpangan sosial ekonomi yang begitu sangat besar.
Â
Kemudian yang keempat, masalah korupsi. Kalau kita lihat di layar, indeks persepsi korupsi kita di ASEAN angkanya masih 34, nomor 6 di ASEAN. Kalah dengan Singapura jauh, kalah dengan Malaysia, kalah dengan Filipina, kalah dengan Sri Lanka, kalah dengan Thailand. Inilah yang juga harus kita hadapi. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Kemudian posisi yang sekarang, kondisi ekonomi global yang sangat tidak mendukung, baik pertumbuhan ekonomi global maupun keuangan global. Kalau kita lihat akhir-akhir ini kita tertekan oleh dollar, rupiah tertekan oleh dollar. Ini masalah-masalah yang harus kita sampaikan karena rakyat kadang-kadang inginnya semuanya instan. Banyak yang belum sadar bahwa saya dan Pak JKÂ ini baru bekerja 5-6 bulan. Karena harapan yang begitu tinggi, banyak lontaran-lontaran keluhan yang disampaikan masyarakat, padahal kita masih pada proses penyiapan-penyiapan menuju pada pelaksanaan.
Â
Saya kira, Bapak-Ibu ingat, APBN-P itu baru di-gedok oleh Dewan pertengahan Januari. Setelah itu baru proses administrasi, proses konsolidasi organisasi yang saat ini, pertengahan April ini baru bisa kita gunakan. Jadi kalau ada yang bertanya, saya sering ke kampung, sering ke desa, banyak yang menyampaikan, Pak, mana janjinya dulu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar kok tidak keluar dan tidak nongol-nongol.
Â
Bapak-Ibu, bisa menjelaskan, karena di-gedok pertengahan Januari, ada proses administrasi, ada proses lelang sehingga praktis butuh waktu 2,5 sampai 3 bulan, saatnya ini. Oleh sebab itu, tadi kita sudah mulai kita bagikan Kartu Indonesia Sehat. Nanti akhir, mulai akhir bulan ini akan dibagikan 80, Â 21 juta Kartu Indonesia Pintar, dan 88 juta Kartu Indonesia Sehat. Karena apa? Kartunya juga sudah siap dari lelang, duitnya juga sudah siap sehingga langsung dibagi.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Ada yang menanyakan juga Pak, mana? Jalan-jalan belum dibangun? Karena ada proses tadi, ada proses-proses lelang. Target kita tahun ini memang juga bukan target yang enteng, saya harus menyampaikan apa adanya. Target pertumbuhan ekonomi kita tahun ini 5,7-5,8, tahun kemarin 5,1. Padahal semua negara sudah menurunkan pertumbuhan ekonominya, kita justru menaikkan pertumbuhan ekonomi kita. Apakah bisa? Ya, itulah tantangan yang harus kita hadapi. Saya yakin dengan gotong-royong kita semuanya dan kerja keras kita semuanya, rakyat, pemerintah, partai, eksekutif, yudikatif, semuanya bergerak, saya meyakini itu juga bukan sebuah tantangan yang sulit dicapai, tetapi perlu kerja bersama-sama dan perlu gotong-royong.
Â
Kalau kita lihat kemarin inflasi di bulan Januari-Februari, malah deflasi, malah minus. Pada bulan Maret hanya deflasi sedikit, ini sebuah keuntungan yang sewajarnya. Dan yang kita harapkan pada akhir tahun nanti inflasinya hanya kurang lebih 4%, kalau itu bisa kita jaga 4% . Kemudian, nanti pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5, rakyat akan merasakan karena ada sedikit inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Â
Kemudian juga ada yang menanyakan kepada saya, Pak, tadi juga sudah disampaikan oleh Pak Sutiyoso, uang pengalihan BBM itu larinya ke mana? Karena uangnya juga besar sekali. Ada ruang fiskal dari pengalihan subsidi BBM kurang lebih 230 triliun. Uang yang sangat besar sekali dalam setahun. Pada tahun-tahun yang lalu, setahun subsidi pemerintah terhadap BBM ada 300 triliun, itu satu tahun, bayangkan kalau 5 tahun, bayangkan kalau 10 tahun. Kalau 10 tahun berarti 3.000 triliun, kalau 20 tahun berarti 6.000 triliun yang kita bakar setiap hari. 300 triliun setiap tahun. Dialihkan ke mana? Saya berikan bayangan, coba kalau itu dipakai selama 10 tahun kemarin, subsidi BBM dipakai untuk bikin rel kereta api di Jawa, Sumatra, http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara sudah rampung. Karena bikin kereta api dari barat sampai ke timur itu hanya butuh 360 triliun. Kalau dibuat jalan tol, hampir semua pulau langsung sudah rampung, karena jalan tol ini 1 kilo aja 80 miliar. Kalau 3.000 triliun kalikan saja, bisa mencapai berapa puluh ribu kilo.
Â
Inilah, kesalahan-kesalahan yang ingin kita rubah secara total. Tetapi minimal membutuhkan perubahan pola pikir kita, memang di awal-awal  berat, berat betul. Tetapi kalau nanti barang-barang ini sudah jadi, rel kereta api-nya jadi, tolnya jadi, pelabuhan-nya jadi, airport-nya jadi, pengalihan subsidi juga ke pertanian selesai, pengalihan subsidi juga ke nelayan selesai. Nanti akan kita rasakan betapa perubahan ini akan kelihatan.
Â
Itulah keputusan yang memang keputusan yang sulit karena memang pahit, ini pahit di depan, tapi memang tidak boleh lama-lama. Kalau lama-lama rakyat juga berpikirnya duitnya ini ke mana? Tapi kalau barangnya nanti jadi, saya yakini kepercayaan kepada pemerintah akan jauh lebih baik dari hari ini. Saya meyakini. Nanti akan dialihkan ke sini, ke irigasi, ke bibit, ke pupuk, terus sehingga yang namanya kedaulatan pangan kita. Saya berikan target kepada Menteri Pertanian dulu 3 tahun untuk beras. Sekarang tidak jadi 3 tahun, 2 tahun. Jadi bisa tunggu kita, nanti Bapak-Ibu bisa lihat karena ini menyangkut jangka panjang mungkin baru 3-4 tahun akan kelihatan, karena uang akan kita fokuskan di sana. Kalau ini nanti seluruh sudah jadi kota dengan kota, pulau dengan pulau, provinsi dengan provinsi, semuanya bisa lancar. Harga-harga pasti akan turun dan harga-harga pasti akan jatuh. Karena biaya transportasi di Indonesia kalau dibandingkan dengan negaranegara tetangga kita, 2,5 sampai 3 kali lipat. Sangat mahal sekali. Itulah kenapa insfratruktur harus dibangun. Nah, itu tadi yang baru kita bagi kalau sudah siap, tidak perlu diucapkan.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kemudian, yang paling berat dan mendesak yang perlu kita lakukan adalah pembangunan sumber daya manusia. Karena apa? Tadi juga Pak Ketua Umum PKP Indonesia sudah menyampaikan sebentar lagi akhir tahun ini awal 2016 sudah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN, ASEAN Economic Community  yang nanti lalu, lalu-lalang barang, lalu-lalang orang sudah tidak bisa dicegah lagi. Paspor sudah tidak berguna, apalagi KTP. Sudah bisa ke mana-mana dengan sangat bebas. Inilah persiapan yang harus betul-betul kita siapkan untuk mengembangkan, meningkatkan sumber daya manusia kita. Jangan sampai nanti kita hanya menjadi penonton, melihat, dan Indonesia dijadikan pasar. Tidak, kita tidak mau begitu. Kita ingin justru menguasai pasar-pasar yang ada ini di negara lain.
Â
Oleh sebab itu, mulai tahun 2016, kita akan bikin secara masif SMK Kejuruan, SMK memang kita ingin tingkatkan, ingin kita perbanyak lewat Inpres. Kalau dulu ada SD Inpres, mulai 2016 akan ada SMK Inpres. Karena memang kalau kita lihat data yang sekolah, anak-anak kita yang sekolah itu hanya mentoknya di yang paling banyak hanyalah di SD, SMP. Terpaksa itu yang harus kita buka. Karena apa? Sekolah pendidikan SMK, SMA itu jumlahnya masih sangat kurang, hanya seperlima dari jumlah yang kita butuhkan. Oleh sebab itu, ini perlu percepatan dan yang paling cepat adalah dengan Inpres SMK.
Â
Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan, titik akhirnya nanti ini adalah sebuah proses jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Kita betul-betul bisa berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan kepribadian dalam bekerja sesuai dengan karakter bangsa kita sebagai bangsa Indonesia. Dan, dengan mengucap Bismillahirahmanirrahiim, Kongres IV PKP Indonesia tahun 2015 saya nyatakan resmi dibuka.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 22:17