Sambutan Presiden RI pd Kunker ke PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Citeurep, tgl.28 Apr 2014 Senin, 28 April 2014

Sekretariat Negara Republik Indonesia

Sambutan Presiden RI pd Kunker ke PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Citeurep, tgl.28 Apr 2014 Senin, 28 April 2014

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

KUNJUNGAN KERJA KE PT. Â INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DI CITEUREUP, JAWA BARAT

TANGGAL 28 APRIL 2014

Â

Â

Â

Â

Bismillahirrahmanirrahim,

Â

http://www.setneg.go.id

www.setneg.go.id

DiHasilkan: 17 February, 2017, 01:54


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Â

Para Menteri,

Gubernur Jawa Barat, Bupati Bogor,

Para Pimpinan Indocement, baik Dewan Direksi maupun Dewan Komisaris,

Saudara-saudara,

Terima kasih atas penjelasan dan presentasinya, berkaitan dengan perkembangan Indocement dalam memberikan kontribusinya bagi perekonomian nasional. Saya menyimak apa yang disampaikan tadi. Dan, memang kalau kita lihat perekonomian dunia, dan perekonomian kita 10 tahun terakhir ini, Â ada dua momen yang memang ada gejolak pada tingkat dunia, yang dampaknya dirasakan oleh kita.


www.setneg.go.id



Pertama, tahun 2008-2009 dulu, yang juga impact yang kita rasakan pertumbuhan berkurang, kemiskinan dan pengangguran bertambah sedikit. Itu terjadi lagi tahun lalu. Tapi kalau tahun 2009 dulu yang kena negara-negara maju, tapi pada tahun lalu yang kena emerging markets. Indonesia juga terdampak.

Oleh karena itulah, kita lihat tadi ada pelambatan perekonomian kita pada tahun lalu. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa tumbuh sedikit, meskipun menurut saya dampaknya masih kita rasakan.Tetapi satu hal, ketika dunia mengalami krisis, pertumbuhan drop luar biasa, pertumbuhan kita masih berada dalam kisaran 4,5% waktu itu, which is itu nomor dua di antara negara-negara G-20 setelah Tiongkok.

Sekarang pun ketika emerging markets terpukul karena perubahan kebijakan di Amerika Serikat, dan Brazil, India, Afrika Selatan, bahkan Tiongkok, dan Rusia terpukul, termasuk Indonesia, sekarang ini Indonesia yang dinilai sudah mulai keluar dari tekanan baru itu. Artinya apa? Saya yakin, ketika 10 tahun dengan keadaan perekonomian global, Indonesia bukan hanya survive, tapi juga bisa menjaga pertumbuhan relatif tinggi dibandingkan negara lain, maka 10 tahun mendatang, insya Allah dengan asumsi tidak ada krisis besar pada tingkat global, ekonomi kita, industri kita akan tumbuh dengan baik. Itu yang pertama.

Yang kedua, saya kira pimpinan Indocement mengetahui kita tengah menjalankan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia berdasarkan masterplan yang kita susun bersama pemerintah, dunia usaha, baik BUMN maupun swasta, dan para ekonom, serta melibatkan para gubernur di seluruh Indonesia.


www.setneg.go.id



Masterplan ini bukan hanya macan kertas, sudah berjalan. Tahun sekarang ini, sudah kita keluarkan Rp.830 triliun. Dan, sampai dengan tahun 2025 harapan kita memerlukan capital sebesar Rp.4.500 triliun atau sekitar 400 sampai 500 billion US$. Untuk apa? Utamanya, adalah untuk pembangunan infrastruktur jalan, dermaga pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, irigasi, dan sebagainya. Juga untuk menggerakkan sektor riil, pembangunan pusat-pusat industri baru.

Dan, percepatan serta perluasan ekonomi ini yang membedakan dengan yang kami lakukan di waktu yang lalu, itu justru mendorong pertumbuhan di luar Pulau Jawa. Oleh karena itulah, saya yakin keperluan semen secara nasional akan terus meningkat, karena infrastructure building yang saya sampaikan tadi memerlukan semen sebagai bahan utama pembangunannya.

Dengan dua pendekatan dan potret ini, global economic situation, kemudian our own progress and development, saya yakin Indocement, perusahaan semen nasional akan memiliki peran yang makin besar di masa depan. Oleh karena itu, silakan dikembangkan business plan Saudara, dipersiapkan segalanya menjemput bola, lihat opportunity yang ada di luar Pulau Jawa, dan di mana pun di Indonesia ini.

Dengan demikian, kita akan bisa memproduksi keperluan pembangunan infrastruktur untuk konektivitas perekonomian kita dengan mengutamakan atau memberikan prioritas kepada industri dalam negeri. Itu pesan saya yang pertama. Teruslah dikembangkan bisnis ini, usaha ini sebaik-baiknya, karena saya harus mengatakan masa depan kita insya Allah akan makin baik, ekonomi makin bergerak, industri juga akan berkembang.

Nah, yang kedua, saya http://www.setneg.go.id

www.setneg.go.id



berkunjung hari ini Saudara-saudara, juga bertepatan atau menyongsong Hari Buruh Internasional. Saya kira Saudara tahu, kami punya tradisi. Yang lalu setiap tanggal 1 Mei, Hari Buruh, saya dengan para menteri, didampingi oleh gubernur dan walikota datang ke perusahaan-perusahaan, baik PMA maupun PMDN. Untuk pertama-tama, melihat langsung perkembangan perusahaan itu. Yang kedua, mendengarkan kebijakan dan apa yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya, kesejahteraan tenaga kerjanya.

Saya anggap penting seperti ini, sebab tujuan kita ya terus terang ada twin objective. Yang pertama, perusahaan itu bisnisnya harus berpacu, grow. Tetapi objective yang kedua, jangan dilupakan untuk taking care of tenaga kerja. Dengan demikian, bukan hanya upahnya, tetapi total kesejahteraannya makin hari makin baik. Dan, ini kerap menjadi isu sosial serta isu politik. Apalagi kalau dimanipulasi isunya. Apalagi kalau para politisi menjadikan sebagai komoditas politik. Apalagi di musim pemilihan umum.

Saya ingin konsisten, dari dulu sejak 9 tahun yang lalu. Apakah ada pemilu atau tidak, pandangan saya, kebijakan saya tidak boleh dipisahkan antara berkembangnya sektor riil, berkembangnya perusahaan dengan meningkatnya kesejahteraan buruh. Artinya apa? Perusahaan berupaya sekuat tenaga dengan menggunakan pekerja yang terampil, yang berdisiplin, yang produktif agar bisnisnya tumbuh dengan baik. Ketika bisnis tumbuh dengan baik, maka bersamaan itu pula, perhatikan, dan tingkatkan upah serta kesejahteraan buruhnya. Dua-duanya harus berkontribusi. Kaum pekerja tentu dengan harapan kesejahteraannya makin naik. Ya, harus disiplin, harus produktif, dan harus meningkatkan daya saingnya. Begitu, saya kira fair. Tetapi, perusahaan juga meningkatkan usahanya. Dan, dengan buruh yang produktif tadi, maka perkembangan bisnisnya insya Allah akan makin baik.

Itulah yang harus dibangun secara bersama, dan hubungan dwipartit, antara serikat pekerja dengan perusahaan itu perlu dijaga harmoninya. Kalau ada apa-apa, duduk bersama, tidak harus perang melalui media massa, unjuk rasa, dan tindakan-tindakan kekerasan, itu bukan solusi, malah menambah masalah. Oleh karena itu, semangatnya adalah hubungan yang baik di antara dua-duanya. The government, pemerintah memberikan fasilitas, memberikan bantuan dengan policy, http://www.setneg.go.id

www.setneg.go.id



dengan regulasi. Dengan demikian, dua-duanya bisa mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya.

Itulah Saudara-saudara, yang ingin saya sampaikan. Dan, nanti tentu setelah kita melihat apa yang bisa kita lihat, kita bisa bertemu dengan para pekerja, para karyawan, membuktikan bahwa negara, pemerintah, Saudara semua bersatu untuk terus meningkatkan ekonomi, dan bisnis kita. Dan, sekaligus terus meningkatkan kesejahteraan para karyawan dan tenaga kerja kita.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Sekali lagi, selamat untuk suksesi kepemimpinan. Terima kasih kepada pimpinan yang lama, Bapak, thank you atas semua yang telah dilakukan untuk Indocement dan untuk our economy. Congratulations, untuk yang akan memimpin nanti, mudah-mudahan ini transfer kepemimpinan yang baik.

Sama dengan saya juga akan menyelesaikan tugas saya untuk menyerahkan kepada presiden baru nanti. Namanya, adalah belum tahu sekarang saya, pada saatnya akan tahu. Dan, mudah-mudahan, ini semua membawa kemajuan bagi bangsa kita.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


www.setneg.go.id



Â

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI


www.setneg.go.id


Sambutan Presiden RI pd Kunker ke PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Citeurep, tgl.28 Apr 2014 Senin, 28 April 2014

Recommend Documents