IV. METODE PENELITIAN 4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2012, bertempat di plant
8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Gambar 2). Plant 8 ini adalah satu plant dari empat plant yang sudah menerapkan bahan bakar alternatif didalam produksinya. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan sengaja dengan alasan industri semen ini merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan CER dalam program pengurangan emisinya.
Sumber : PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (2012)
Gambar 2. Lokasi Penelitian di Citeureup Plant 4.2
Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan
data sekunder. Data primer berasal dari
pengamatan langsung ke lapangan
dengan didampingi karyawan perusahaan ke beberapa tempat, yaitu Alternative Fuel and Raw Division (AFR Division), Supply Division, Quality Assurance and Research Department, Departemen produksi P8. Sedangkan data sekunder didapat dari inventarisasi dan penelusuran data perusahaan, studi literatur, dan referensireferensi lainnya berupa buku, makalah, penelitian terdahulu, serta internet. 21
4.3
Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi digunakan
yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, melakukan wawancara dengan informan dan melakukan studi dokumentasi atau arsip. Pengamatan langsung di lapang dilakukan dengan melakukan observasi langsung di perusahaan. Studi dokumentasi dilakukan dengan melihat data proyek terkait dengan pemakaian bahan bakar alternatif perusahaan serta hasil penelitian mengenai AFR baik yang berupa laporan kerja praktek, jurnal, skripsi, tesis maupun tulisan yang diakses melalui internet Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu untuk mengetahui proses penggunaan bahan bakar alternatif dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan bakar alternatif, sedangkan untuk mengetahui pemakaian alternative fuel selama tahun 2008 dan 2011 digunakan data sekunder yang berasal dari perusahaan (Tabel 3). Tabel 3. Jenis Data dan Sumber Informasi Penelitian Lapang No 1
2
3
Data/Informasi
Sumber Data/Informasi Proses penggunaan Pengamatan bahan bakar alternatif langsung didampingi Karyawan perusahaan Pemakaian alternative Data fuel selama tahun 2008 perusahaan dan 2011 Faktor-faktor yang Wawancara, mempengaruhi data perusahaan pemilihan bahan bakar alternatif
Jenis Data Primer sekunder
Sekunder
Primer sekunder
Pendekatan dan Wawancara dan studi literatur
Penelusuran Data dan Studi literatur dan wawancara
Sumber : Penulis, (2012)
22
4.4
Metode Analisis Data Metode analisis data terdiri atas analisis deskriptif dan analisis matematis.
Analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pemilihan bahan bakar alternatif, proses persetujuan dan kendala dalam pemakaian bahan bakar alternatif di plant 8. Untuk menghitung jumlah CO2 yang dihasilkan dari industri semen menggunakan formula yang berasal dari The Cement CO2 Protocol: CO2 Emission Monitoring and Reporting Protocol for Cement Industry, Version 3.0. Analisis perhitungan CO2 digunakan untuk menjelaskan CO2 dihasilkan dari beberapa jenis bahan bakar alternatif yang digunakan dan menjadi panduan pembahasan mengenai penurunan emisi karbon. Sedangkan untuk mengetahui jumlah manfaat bersih dari cost alternative fuel project di plant 8 menggunakan alat analisis kelayakan finansial NPV. 4.4.1
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi nyata yang
dihadapi industri semen yang sudah menerapkan pemanfaatan bahan bakar alternatif, menjelaskan bagaimana pemanfaatan bahan bakar ini menjadi program diversifikasi energi yang cukup potensial karena dapat mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan. Program CDM ini memberikan peluang terhadap perusahaan untuk mewujudkan perusahaan yang ramah lingkungan melalui investasi input yang rendah emisi. 4.4.2 Analisis Matematis Analisis dilakukan berdasarkan data konsumsi bahan bakar dan data produksi clinker yang dihasilkan per bulan. Analisis perhitungan CO2 dilakukan dengan menggunakan Calculation Tool for Direct Emission from Stationary
23
Combustion, Version 3.0 sebagai formulasi resmi yang dipublikasikan oleh WBCSD. Perhitungan CO2 dibedakan berdasarkan bahan bakar yang berasal dari fosil (batubara, IDO, limbah B3) dan biomasa (sekam padi, serbuk gergaji, kayu). Metode kalkulasi untuk CO2 yaitu: E=
,
,
…………………………………........(1)
Keterangan, E
: Massa emisi CO2 (Ton)
A f,m : Volume bahan bakar yang dikonsumsi (Ton) F c,m : Konten karbon pada bahan bakar (Ton) F ox
: Faktor oksidasi bahan bakar
44/12 : Ratio molekul CO2 dengan karbon Setelah diketahui tingkat CO2 yag dihasilkan dari masing-masing bahan bakar dan dijumlahkan, dapat dicari tingkat rasio perbandingan CO2 yang dihasilkan dengan satu ton clinker yang dihasilkan. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Rasio emisi = Total Emisi Bahan Bakar (Ton) ……………….….......(2) Total Produksi Clinker (Ton) Rumus tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat rasio emisi sebelum dan sesudah penggunaan bahan bakar alternatif. Apabila rasio emisi sesudah penggunaan bahan bakar alternatif lebih kecil daripada rasio sebelum penggunaan bahan bakar alternatif, maka penerapan aplikasi alternative fuel project dikatakan efisien. Penurunan rasio emisi sesudah adanya alternative fuel project ini memberikan peluang mendapatkan CER dalam carbon fund. Setiap penurunan
24
satu ton CO2 dalam carbon fund akan mendapatkan CER. Perhitungan atas penurunan emisi setiap satu ton CO2 yaitu menggunakan : Unit CER = Emisi Baseline – Emisi Aktual ………………...……..(3) Keterangan, Baseline : Emisi yang dikeluarkan ketika tidak ada proyek pengurangan emisi Aktual : Emisi yang dikeluarkan ketika ada proyek pengurangan emisi Sumber : Panduan MPB Indonesia, (2005) Pembayaran CER disesuaikan dengan harga ketika kesepakatan awal project. Pendapatan perusahaan dari pembayaran CER ini dapat dirumuskan : Pembayaran CER = CER yang didapatkan x harga setiap satu CER Berdasarkan tingkat konsumsi bahan bakar dan harga bahan bakar, dapat diketahui biaya penggunaan bahan bakar. Selanjutnya total biaya bahan bakar keseluruhan dibagi dengan produksi clinker yang dihasilkan untuk mengetahui tingkat rasio biaya bahan bakar setiap satu ton clinker yang dihasilkan, secara sistematis dirumuskan : Rasio biaya bahan bakar = Total Biaya Bahan Bakar (Rupiah)
……..(4)
Total Produksi Clinker (Ton)
Apabila rasio biaya bahan bakar per satu ton produksi clinker sesudah penggunaan bahan bakar alternatif ini lebih rendah dibandingkan sebelum penggunaan bahan bakar alternatif, maka dengan adanya alternative fuel project ini dikatakan efisien. Total manfaat keseluruhan dari penerapan alternative fuel project ini yaitu didapat dari pembayaran CER dan penghematan biaya yang didapat, dapat dirumuskan dengan :
25
Total energy saving perusahaan = pendapatan CER + penghematan biaya bahan bakar ……………………………..……(5) 4.4.3 Analisis Kelayakan Finansial Kelayakan finansial dari suatu investasi dinilai dengan menggunakan metode arus tunai terpotong (discounted cashflow). Metode ini adalah suatu cara penilaian manfaat atau penilaian kelayakan investasi dari suatu proyek dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang. Kriteria investasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu NPV. Metode NPV ini merupakan selisih manfaat dan biaya selama umur ekonomis proyek yang diukur dengan nilai uang sekarang dengan menggunakan discount rate. Rumus : NPV = ∑
^
………………………………………..........(6)
Keterangan, NPV = Jumlah pendapatan bersih diwaktu sekarang selama n tahun (Rp) Bt = Penerimaan proyek pada tahun ke-t (Rp) Ct = Biaya proyek pada tahun ke-t (Rp) n
= Umur ekonomis proyek
i
= Tingkat diskonto (%)
t
= Tahun
Keterangan, 1. NPV < 0 (negatif), mengartikan bahwa sampai pada t tahun investasi masih merugi sehingga tidak layak dilaksanakan.
26
2. NPV = 0, waktu tepat dimana biaya investasi dapat dikembalikan sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan atau tidak merugi. 3. NPV > 0 (positif), menunjukkan kondisi perusahaan menguntungkan, dengan semakin besarnya NPV maka semakin besar pula keuntungan yang akan dicapai.
27