BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Opini publik tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari opini publik tentang keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat dan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar sebagai salah satu bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Opini publik tentang keberadaaan perusahaan dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar ini dilihat dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang merupakan salah satu bagian dari dampak yang muncul. Adapun opini publik responden dalam penelitian ini akan dibahas sebagai berikut.
7.1. Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini publik positif dan opini publik negatif. Tabel 21 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi
Jumlah
Persentase (%)
Negatif (5-15)
42
66,7
Positif (16-20)
21
33,3
Berdasarkan Tabel 21, responden sebagian kecil (33,3 persen) beropini positif mengenai keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Hal ini
65
dikarenakan keberadaan Indocement memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Dampak ini dapat dilihat dengan banyaknya penduduk yang bekerja di perusahaan meskipun sebagai buruh, membuka peluang usaha seperti mendirikan warung, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini diperkuat dengan salah satu pendapat responden (Bpk IBD), yaitu: “Alhamdulillah neng, aya Indocement teh penduduk disini bisa kerja termasuk bapak. Coba lamun teu ngadamel didinya, ngadamel dimana atuh..pan ayeunan mah susah cari kerja. Alhamdulillah oge, jadina bapak bisa sakolakeun anak-anak.” Adapun responden dengan opini negatif mengenai keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi sebesar 66,7 persen. Hal ini dikarenakan responden menganggap adanya lowongan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan dan meningkatkan ekonomi keluarga bukan dengan adanya PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. melainkan ada perusahaan lain. Hal ini diperkuat dengan salah satu pendapat responden (Bpk ASP), yaitu. “Adanya Indocement biasa-biasa aja neng, soalnya warga yang jadi karyawan di Indocement dikit, palingan juga kalau kerja di Indocement jadi buruh. Itu pun gajinya ga seberapa…yah, kalaupun ga bias kerja disitu masih ada beberapa perusahaan lain disekitar Citeureup. ” 7.2. Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek sosial dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 22 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial.
66
Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial
Jumlah
Persentase (%)
Negatif (8-14)
44
69,8
Positif (15-18)
19
30,2
Berdasarkan Tabel 22, diketahui bahwa terdapat 69,8 persen dengan opini yang negatif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebab responden menganggap bahwa dengan keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menimbulkan tindakan kriminalitas dan konflik. Selain itu, keberadaan perusahaan pun telah menggeser dan merubah kebiasaan penduduk untuk bertani karena pada saat ini penduduk Desa Lulut telah jarang untuk bertani mereka lebih banyak bekerja di perusahaan baik Indocement maupun perusahaan lainnya. Salah satu tindakan kriminalitas yang terjadi, yaitu pencurian baut yang terbuat dari baja dan besi lama yang memiliki harga yang tinggi jika dijual. Tindakan kriminalitas ini terjadi karena ada sebagian warga setempat dan warga luar desa yang tidak bekerja terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Warga yang melakukan tindakan ini karena menganggap perusahaan tidak menyimpan baut itu dengan aman hanya diletakan begitu saja sehingga warga dapat tergiur untuk mengambilnya. Hal ini tercermin dalam salah satu pernyataan responden (Bpk ADN), sebagai berikut: “Tindakan kriminalitas yang terjadi di desa ini akibat adanya perusahaan, yaitu ada warga yang sering mencuri baut lama, ini juga mereka lakukan karena kepepet dan tidak ada kerjaan untuk dapat uang. Ada juga yang ngelakuin pencurian ini warga desa lain namun yang disalahkan adalah warga setempat karena menaruhnya di desa kami. Hal ini sangat merugikan warga setempat karena dicap jelek oleh perusahaan. Selain itu juga perusahaan salah karena menyimpannya begitu saja tidak ada perlakukan yang khusus sehingga dapat diumpamakan seperti memberikan umpan ikan pada kucing. ”
67
Tindakan kriminalitas tersebut menimbulkan konflik besar antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat yaitu terjadinya pembakaran conveyer pada tahun 2002 oleh masyarakat. Konflik ini terjadi karena ada warga setempat yang mencuri baut dan langsung ditembak oleh pihak keamanan perusahaan. Hal ini yang memicu kemarahan warga karena pihak keamanan perusahaan bertindak main hakim sendiri. Adapun responden dengan opini positif (30,3 persen) menganggap bahwa dengan keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek sosial memberikan dampak yang baik, yaitu terdapatnya bantuan-bantuan yang diberikan pihak perusahaan untuk membantu masyarakat setempat. Bantuan yang diberikan oleh perusahaan, seperti pembangunan jalan dan tempat ibadah, bantuan pinjaman modal untuk UKM kecil, bantuan air bersih, bantuan kesehatan, dan bantuan pendidikan. 7.3. Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek lingkungan dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 23 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan. Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan
Jumlah
Persentase (%)
Negatif (5-10)
38
60,3
Positif (11-20)
25
39,7
Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa opini responden sebagian kecil (39,7 persen) menyatakan bahwa keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memberikan dampak positif. Responden beranggapan bahwa pihak perusahaan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini terbukti dengan
68
komitmen perusahaan terhadap lingkungan salah satunya adalah mengadakan proyek tanaman jarak pagar. Proyek ini bertujuan untuk penghijauan dengan memanfaatkan lahan bekas tambang. Perusahaan pun selalu menjaga kualitas dan ketersediaan mata air yang lokasinya berada dekat dengan aktivitas penambangan yang selalu berpatokan pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk SYME), sebagai berikut: “Indocement itu tetap memperhatikan lingkungan, seperti tetap menjaga ketersedian dan kualitas mata air di gunung. Selain itu, perusahaan pun membuat tangki air untuk mempermudah masyarakat setempat dalam memperoleh air terutama pada musim kemarau. ” Terdapat 60,3 persen responden dengan opini negatif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek lingkungan. Responden beranggapan dengan keberadaan perusahaan alam menjadi rusak seperti pohon-pohon berkurang terutama di daerah gunung yang menjadi lokasi penambangan. Keberadaan perusahaan pun menimbulkan dampak pencemaran udara karena debu yang dikeluarkan saat menjalankan aktivitas perusahaan menggangu masyarakat setempat. Adapun pernyataan responden (Ibu KNH) yang mengatakan hal tersebut, yaitu: “Ya ampun neng..disini mah debunya banyak banget, coba deh neng duduk disini sekitar dua jam tapi neng jangan bedakan…pasti entar muka neng jadi tebel kaya orang bedakan. Kalau kaya gitukan, bisa keliatan neng, ngeganggu banget apalagi saya rumahnya dipinggir jalan, mobil-mobil perusahaan sering lewat sini kalau abis dari gunung. Ya, meskipun tetep ada penyiraman debu tetep aja ga terlalu ada efeknya tetep aja ngeganggu kita.” 7.4. Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 24 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi.
69
Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi
Jumlah
Persentase (%)
Negatif (5-13)
37
58,7
Positif (14-20)
26
41,3
Berdasarkan Tabel 24 menunjukkan bahwa sebagian besar (58,7 persen) responden beropini negatif terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Responden beranggapan bahwa dengan keberadaan kegiatan proyek tersebut tidak memberikan perubahan ekonomi pada orang yang terlibat dalam proyek tersebut terutama para petani jarak karena penghasilan yang didapat dalam proyek tersebut tidak terlalu besar dan mereka bekerja dari pagi hingga sore. Orang yang terlibat dalam proyek tersebut pun hanya orang yang dekat dengan pihak perusahaan sehingga dapat dikatakan proyek tersebut belum merata bagi seluruh warga setempat. Hal ini dapat diperkuat dengan pernyataan salah satu responden (Bpk YD), sebagai berikut: “Proyek tanaman jarak pagar secara keseluruhan tidak terlalu memberikan perubahaan ekonomi bagi warga Lulut tetapi warga yang kerja disitu pasti adanya perubahan ekonomi. Selain itu, warga yang dilibatkan hanya sedikit sehingga dampak bagi desa Lulut biasa-biasa saja.” Terdapat 41,3 persen responden dengan opini yang positif beranggapan bahwa keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar ini memberikan dampak yang baik pada aspek ekonomi terhadap masyarakat setempat. Responden beranggapan bahwa dengan adanya proyek tersebut dapat membantu menambah penghasilan daripada tidak bekerja sama sekali sekali sehingga tidak merasa bingung untuk mencari uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk makan. Berikut salah satu pernyataan responden (Ibu IRH): “Proyek tanaman jarak ngebantu saya jadi saya dapat kerja disini. Apalagi saya janda, ngebantu saya banget untuk memenuhi kebutuhan keluarga.”
70
7.5. Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 25 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial
Jumlah
Persentase (%)
Negatif (5-15)
52
82,6
Positif (16-20)
11
17,4
Berdasarkan Tabel 25, menunjukkan bahwa sebagian kecil responden (17,4 persen) beropini positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar diaspek sosial. Responden yang memiliki opini positif menganggap bahwa dengan keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar mengenai tanaman jarak pagar. Kegiatan ini pun menciptakan hubungan yang harmonis dengan pihak perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk YYN), yaitu: “Proyek tanaman jarak pagar ini membuat warga menjadi tahu apa itu jarak pagar dan manfaatnya sehingga dapat menambah pengetahuan warga. ” Terdapat 82,6 persen responden menyatakan opini negatif tentang keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Responden beranggapan bahwa kegiatan proyek tanaman jarak pagar tidak memberikan dampak yang baik pada aspek sosial melainkan menimbulkan konflik dengan pihak perusahaan. Konflik ini terjadi karena ada sebagian lahan warga yang digunakan untuk proyek tersebut dan warga kehilangan mata pencaharian sebagai petani kebun tanaman palawija di lahan milik Indocement. Hal tersebut diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk YSF), sebagai berikut: “Sebelumnya ada kebun jarak pagar, saya dan warga yang lain berladang di lahan tersebut tetapi
71
ketika kebun jarak pagar ini akan dilaksanakan pihak perusahaan melarang kami berladang lagi. Ya, kami protes meskipun kami tahu lahan tersebut milik perusahaan tetapi nanti kami tidak bisa bekerja lagi. Ada pula masyarakat yang protes karena lahannya digunakan pihak perusahaan untuk menjalankan kebun jarak pagar tetapi disisi lain pihak perusahaan mengklaim bahwa lahan tersebut adalah lahan perusahaan.” 7.6. Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 26 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan. Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan
Jumlah
Persentase (%)
Negatif (5-15)
56
88,9
Positif (16-20)
7
11,1
Berdasarkan Tabel 26, menunjukkan bahwa sebagian kecil (11,1 persen) responden beropini positif mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Responden menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan proyek tersebut dapat memperbaiki lingkungan yang rusak dan tidak tandus lagi. Responden pun beranggapan bahwa PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. telah berupaya untuk menjaga lingkungan tetap pada kondisi yang baik dan aman. Hal ini diperkuat dengan pernyataan responden (Bpk ULNG), sebagai berikut: “Adanya tanaman jarak pagar bagus, bisa membuat lahan yang kosong bekas tambang jadi hijau lagi. Selain itu, tanaman jarak pagar kan tidak ditanam di lahan bekas tambang juga sehingga dapat membantu penghijauan di lahan-lahan yang lain.
72
Terdapat 88,9 persen responden dengan opini negatif tentang kegiatan proyek tersebut. Responden beranggapan bahwa dengan keberadaan proyek tanaman jarak pagar keadaan lingkungan tetap saja gersang sehingga kegiatan proyek tersebut tidak memberikan perubahan yang berarti. Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk ADH), sebagai berikut: “Ada ga adanya kebun tanaman jarak pagar sama saja, desa Lulut tetap panas dan gersang.”