STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Oleh: NOVAL NOVIANTI I34062715
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ii
ABSTRACT NOVAL NOVIANTI. PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN DEPENDING ITS CORPORATE IMAGE BY PUBLIC OPINION, Study Case PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Supervised by: PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS.
Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a program of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its corporate image.
Keywords : public relations, corporate image, public opinion, PT Indocement
iii
RINGKASAN NOVAL NOVIANTI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK, Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dibawah bimbingan PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS. Seiring dengan era globalisasi, semakin banyak perusahaan multinasional bermunculan dan bergerak di berbagai sektor. Agar memperoleh posisi yang lebih baik dari saingannya, suatu perusahaan harus mampu mempertahankan citra perusahaannya. PT Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara kepada responden dan informan. Hasil penelitian bahwa strategi public relations yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi citranya melalui serangkaian kegiatan internal, kegiatan eksternal, komunikasi dua arah yang dijalankan, serta strategi edukatifinformatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik dengan fakta dan opini yang berada di pihak internal maupun eksternal. Strategi PR yang dilakukan pada rangkaian kegiatan internal diantaranya dengan special event, company gathering, forum komunikasi rapat, pengelolaan intranet, serta membuat majalah internal KonKrit. Rangkaian kegiatan eksternal diantaranya press release, sponsorshinp, media gathering, company visit, pengelolaan website, special event seperti pameran, seminar, serta kegiatan publikasi. Pada strategi publikasi PR, dalam hal ini PR menggunakan tools publikasi untuk menyebarkan informasi seperti kegiatan CSR. Tools yang digunakan adalah press releases dan konferensi pers seperti konferensi pers mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Indocement. Hal tersebut dilakukan agar informasi tersebut diketahui masyarakat luas. Pada hasil penelitian opini publik internal maupun ekternal, terlihat bahwa opini yang berkembang di kalangan internal dan eksternal adalah positif. Hal ini dikarenakan menurut responden internal PR Indocement telah melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik sehingga PR Indocement dapat mempertahankan posisinya di mata publik. Selain itu, menurut responden eksternal bahwa perusahaan telah cukup baik dalam mempublikasikan maupun memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
iv
Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa strategi PR dalam fungsinya sebagai relationship dengan opini publik, terlihat bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah mampu mempertahankan eksistensi citra perusahaan yang positif sehingga memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan.
v
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Oleh: NOVAL NOVIANTI I34062715
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
vi
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Noval Novianti NIM
: I34062715
Judul : Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003
vii
LEMBAR PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (STUDI KASUS PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH TULISAN INI.
Bogor, Februari 2010
Noval Novianti I34062715
viii
RIWAYAT HIDUP
Noval Novianti (penulis), lahir di Jakarta, 7 November 1988. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan bapak Lukman Hakim, dan ibu Astuti. Penulis beralamat di Komplek Harapan Jaya II Jl. Mahakam Blok F No. 226, Bekasi-Utara. Riwayat pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak pada tahun 1993-1994 di TK Islam Harapan Jaya, yang kemudian dilanjutkan ke SD Negeri Harapan Jaya VII pada tahun 1994-2000, SLTP Negeri 25 Bekasi pada tahun 2000-2003, dan SMU Negeri 4 Bekasi pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia pada 2006 melalui jalur SPMB. Semenjak memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga duduk di bangku kuliah, penulis telah aktif di berbagai organisasi, seperti Pasukan Paskibra SDN Harapan Jaya VII; Wakil Ketua OSIS SLTP Negeri 25 Bekasi 2001/2002; Anggota PMR 2000/2003; Seksi Pendidikan OSIS SMU 4 Bekasi 2003/2004; Seksi Kesenian OSIS SMU 4 Bekasi 2004/2005; Bendaharan Pentas Seni SMU 4 Bekasi; Public Relations Himpunan Profesi Himasierra 2009/2010 dan lain sebagainya. Selain aktif dalam bidang organisasi, penulis pernah memiliki beberapa riwayat pekerjaan, seperti Asisten Dosen Dasar-dasar Komunikasi Departemen KPM IPB tahun 2008-2010; Asisten Dosen Komunikasi Kelompok tahun 2009; Asisten Dosen Komunikasi Bisnis 2009-2010; serta Divisi Human Capital Trans TV pada Juli-Agustus 2008; dan Departemen Corporate Communication di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Jakarta.
ix
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Malalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).” Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis opini publik terhadap perusahaan serta menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan. Akhirnya penulis berharap Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
x
UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur saya panjatkan kepada Alah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk). Penyusunan Skripsi ini mungkin tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis selaku dosen pembimbing Skripsi. 2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku dosen pembimbing akademik dan penguji utama sidang skripsi saya. 3. Ir. Hadiyanto, MSi selaku dosen penguji perwakilan departemen. 4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., khususnya Pak Aldo Yuliardy selaku Corporate Communication Department Head, Bu Dani Handayani selaku Corporate Secretary atas perizinannya untuk melakukan penelitian di PT Indocement, para officer di Corporate Secretary Division serta para karyawan Indocement lainnya atas kesediannya memberikan data yang dibutuhkan. 5. Papa (Lukman Hakim) dan Mama (Astuti) atas doa, perhatian, dan kasih sayangnya serta dukungan moril dan materil yang tiada henti. 6. Kakak tersayang, Faishal Hakim Qudus dan adikku tercinta Annisa Amalia Hakim atas dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini. 7. Indra Agus Santosa atas doa, waktu, perhatian, kasih sayang dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan Akselerasi: Viora, Ayu, Nadra, Lingga, Adji, Arif, Mian (teman satu bimbinganku), Thamrin, Adha, Nadia dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas saran dan kesediannya mendengarkan keluhan-keluhan saya. 9. Teman-teman KPM 43 yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
xi
DAFTAR ISI Daftar Isi................................................................................................................. Daftar Tabel............................................................................................................ Daftar Gambar........................................................................................................ Daftar Lampiran......................................................................................................
xi xii xiv xvi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................................
1 2 3 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi.......................................................................................... 2.2 Public Relations.......................................................................................... 2.2.1 Definisi Public Relations................................................................ 2.2.2 Tujuan Public Relations................................................................. 2.2.3 Fungsi Public Relations.................................................................. 2.2.4 Tugas Public Relations................................................................... 2.3 Opini Publik................................................................................................ 2.4 Corporate Image........................................................................................ 2.4.1 Definisi Corporate Image.............................................................. 2.4.2 Jenis Image .................................................................................... 2.5 Eksistensi.................................................................................................... 2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan.............................................. 2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations............................................ 2.6.2 Jenis Strategi Public Relations....................................................... 2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations................................. 2.7.1 Membina Hubungan Pers............................................................... 2.7.1 Jenis dan Media Public Relations................................................... 2.8 Kerangka Pemikiran.................................................................................... 2.9 Definisi Operasional...................................................................................
4 4 4 6 7 10 11 13 13 14 15 16 16 17 19 20 22 23 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian......................................... 3.3 Teknik dan Pengumpulan Data................................................................. 3.4 Analisis Data............................................................................................. 3.5 Validitas dan Reabilitas.............................................................................
27 27 28 29 29
BAB IV. COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 4.1 4.2 4.3 4.4
Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ..................................... Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ................. Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ....................................... Struktur Organisasi .................................................................................
31 32 33 34
xii
4.5 4.6
Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ...................................... Profil Corporate Secretary Division .......................................................
34 37
BAB V. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE 5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan. 39 5.2 Metode Komunikasi.................................................................................. 40 5.3 Kegiatan Internal Perusahaan................................................................... 41 5.3.1 Internal Special Events................................................................. 41 5.3.2 Forum Komunikasi Rapat............................................................. 41 5.3.3 Company Gathering...................................................................... 42 5.3.4 Pengelolaan Intranet...................................................................... 42 5.3.5 Koordinir Media Internal “KonKrit” ............................................ 43 5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan.................................................................. 44 5.4.1 Kegiatan Promosi dan Publikasi.................................................... 44 5.4.2 Kegiatan Press Release.................................................................. 45 5.4.3 Daily News Monitoring.................................................................. 47 5.4.4 Hubungan dengan Media & Pers................................................... 47 5.4.5 Corporate Relations and Site Visit................................................ 51 5.4.6 External Special Events.................................................................. 51 5.4.7 Pengelolaan Website....................................................................... 52 BAB VI. ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN TUGAS PUBLIC RELATIONS 6.1 Deskripsi Karyawan................................................................................... 53 6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations.......... 55 6.2.1 Penilaian Responden terhadap Fungsi Public Relations................ 55 6.2.2 Penilaian Responden terhadap Tugas Public Relations................. 59 6.3 Opini Publik Internal mengenai Kinerja Fungsi dan Tugas Public Relations..................................................................................................... 63 6.3.1 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Fungsi Public Relations.......................................................................................... 63 6.3.2 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Tugas Public Relations.......................................................................................... 63 BAB VII. ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP PERUSAHAAN 7.1 Deskripsi Responden Eksternal.................................................................. 7.2 Pengetahuan Responden terhadap Perusahaan........................................... 7.3 Penilaian Responden terhadap Strategi Perusahaan.................................... 7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan..............................................
65 66 67 71
BAB VIII. HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS DENGAN OPINI PUBLIK 8.1 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Internal........... 72 8.2 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Eksteral.......... 77 8.3 Citra Perusahaan di Mata Publik................................................................. 78
xiii
BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1 Kesimpulan................................................................................................. 80 9.2 Saran............................................................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 82
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tbale 13. Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 17. Tabel 18. Tabel 19. Tabel 20. Tabel 21. Tabel 22. Tabel 23. Tabel 24.
Strategi public relations dua komponen................................................. 18 Pola dasar ’The 3C’s Options’................................................................ 18 Time line sejarah Indocement................................................................. 33 Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, PT Indocement, Jakarta, 2009................................................................. 53 Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden, PT Indocement, Jakarta, 2009.................................................................. 53 Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement, Jakarta, 2009........................................................................................... 54 Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 54 Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 55 Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 56 Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik, PT Indocement, Jakarta, 2009..................................... 56 Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai backup management, PT Indocement, Jakarta, 2009.............................. 57 Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................58 Penilaian responden berdasarkan fungsi PR, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 58 Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009......................... 59 Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori, mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta, 2009.................... 61 Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 62 Penilaian responden terhadap tugas PR, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................................................................................... 62 Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 63 Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................................................................................... 64 Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor 2009......................................................................................................... 65 Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor 2009......................................................................................................... 65 Jumlah dan persentase responden berdasarkan pekerjaan, Bogor 2009......................................................................................................... 66 Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor 2009......................................................................................................... 67 Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau berita perusahaan, Bogor 2009............................................................ 68
xv
Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor 2009......................................................................................................... 70 Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya situs internet, Bogor 2009..................................................................... 70 Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor 2009......................................................................................................... 71 Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009................ 71 Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009........................................................................72 Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik Internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................................................... 73 Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................................................... 74 Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................. .......... 75 Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009…………………………………................... 75 Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik Internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................... .......... 76 Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…………….................... 77 Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…......... 77 Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor 2009…………………………………………………............................ 78
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7.
Kerangka Pemikiran.......................................................................... Struktur Organisasi Perusahaan......................................................... Jenis Informasi yang Diberikan PR Kepada Publik Internal............. Sarana Penyampaian Infomasi PR Kepada Publik Internal............... Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal.............................. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal........................................ Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap Public Relations PT Indocement, 2009...........................................................
24 34 60 60 68 69 78
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau biasa disebut PR memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang sengaja
dilakukan
secara
berkesinambungan
untuk
menciptakan
serta
mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. Keberadaan Public Relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dan publiknya. Pada dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salahsatu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Bernardus dan Irawan (2004) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan perusahaan semakin ketat. Keberhasilan PR tidak terlepas dari peran publik. Publik memberikan pendapatnya mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam pemrosesan pembentukan maupun pertahanan citra (image building). Suatu perusahaan memerlukan Public Relations untuk dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peranan PR dalam rangka menciptakan maupun mengembagkan citra yang positif sebagai salah satu tujuan perusahaan, maka PR harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan. Selain itu, praktisi PR juga harus tanggap dalam mengamati, mempelajari dan menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang timbul dari dalam maupun dari luar perusahaan. Rancangan komunikasi yang dibuat oleh PR akan mempengaruhi pencitraan dan reputasi yang baik dari perusahaan. Oleh sebab itu Public
2
Relations harus mampu menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi terjaganya citra yang baik di mata masyarakat. Citra baik yang dimiliki perusahaan perlu dipopulerkan kepada masyarakat luas. Pada era persaingan yang cukup ketat di bidang industri, maka setiap perusahaan harus memiliki kekhasan tersendiri yang dapat membedakannya dengan perusahaan lainnya. Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Kegiatan pendekatan dengan publik tersebut dilakukan oleh Public Relations yang diharapkan dapat memperoleh citra positif perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka Public Relation Indocement merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada publik dan kemampuan mempertahankan eksistensi citra perusahaannya di mata publik sehingga menjadikan Public Relations sebagai hal penting dalam suatu perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate image? 2. Bagaimana opini publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
dalam
perusahaan? 3. Bagaimana opini publik ekternal terhadap perusahaan? 4. Bagaimana hubungan antara strategi Public Relations dengan opini publik?
3
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate image. 2. Menganalisis pandangan publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam perusahaan. 3. Menganlisis opini publik eksternal terhadap PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 4. Mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dengan opini publik. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan informasi dalam implikasi tugas, fungsi serta peranan Public Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan. 2. Bagi Peneliti dan Civitas Akademik Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam melakukan penelitian mengenai implikasi tugas, fungsi serta peranan Public Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan serta berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas akademik dalam penelitian-penelitian sejenis.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Adnanputra (1990) mangatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan yang merupakan salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah rencana, cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. 2.2 Public Relations 2.2.1 Definisi Public Relations Hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama (Effendy, 1991). PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa
kecenderungan,
meramalkan
konsekuensinya,
memberikan
pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan programprogram terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi maupun lembaga tersebut ataupun masyarakat yang terkait. Cutlip, Center dan Broom (2000) menyatakan bahwa PR merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran keberhasilan
atau
kegagalannya.
Public
Relations
merupakan
aktivitas
komunikasi yang terorganisir secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
5
metode tertentu. Secara tidak langsung, citra atau image sendiri merupakan tujuan atau garis akhir dari suatu aktivitas program kerja Public Relations (Ruslan, 2006). Definisi Public Relations menurut The International Public Relations Association (IPRA) adalah fungsi manajemen yang direncanakan, dan dijalankan terus menerus dimana organisasi-organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai opini publik dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai tujuan kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan jalan penerapan berencana dan tersebar luas (Jefkins, 1996). Sementara menurut Cutlip (2000), Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends, yang artinya “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. Greener (1995) public relations adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebuah organisasi dan publiknya (Gregory, 2004). The British Institute Public Relations mendefinisikan “Public Relations practice is deliberate, planned, and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dengan publiknya). Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan aturan seseorang atau organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan sesutu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Canfield dalam Yuianti, 1964)1. 1
Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.[diakses tanggal 5 Maret 2009].
6
Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan (Marston, 1979). Berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada intinya public relations adalah bagian integral dari organisasi yang berfungsi untuk menjalin komunikasi timbal balik antara organisasi dan publik yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi. 2.2.2 Tujuan Public Relations Tujuan PR menurut Djaja (1995), adalah sebagai berikut : a. Tujuan internal PR: mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan
opini
publik
terhadap
perusahaan,
terutama
ditujukan
kepada
kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan, mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan; guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik; memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan; juga menjelaskan tentang perkembangan perusahaan tersebut; merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal PR dalam perusahaan tersebut. b. Tujuan eksternal PR adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik. Dukungan publik disini dibatasi pada pengertian: memperluas langganan atau pemasaran; memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas; mencari dan mengembangkan modal; dan memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif. PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, memelihara pengertian, dan dukungan dari berbagai pihak kepada suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan dari PR dapat berbeda-beda sesuai dengan publik (kelompok sasaran) yang dihadapi untuk setiap tujuan dan untuk setiap kelompok tertentu membutuhkan kemasan pesan yang berbeda-beda melalui media yang lebih beragam. Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan PR yang menentukan tetapi feed back yang PR harapkan. Tujuan utama penciptaan
7
pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Melalui pengertian berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge. 2.2.3 Fungsi Public Relations Menurut pakar humas Bernay (1952) terdapat tiga fungsi utama humas, yaitu: 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap atau perbuatan masyarakat ataupun sebaliknya. Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama. 2. Membina hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Secara
struktural,
PR
merupakan
bagian
integral
dari
suatu
lembaga/organisasi. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management function). Hal tersebut berarti merupakan bagaimana PR dapat berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) dengan tujuan menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual
8
confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan publik dan demi terciptanya corporate image yang positif. Public Relations yang sebenarnya terletak pada keahlian mengembangkan dan menjalankan strategi yang berkaitan dengan strategi menciptakan image yang favourable. Sehingga ciri khas dari fungsi Public Relations adalah sebagai berikut: •
Menunjukkan kegiatan (action).
•
Kegiatan yang jelas (activities).
•
Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different).
•
Terdapat suatu kepentingan penting (important).
•
Adanya kepentingan bersama (common interest).
•
Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication) (Yulianti, 2005). Secara umum fungsi public relations menurut Dr. Rex F Harlow (1988)
dalam Ruslan (2008) yaitu sebagai berikut: a. Public Relations sebagai metode komunikasi. PR merupakan rangkaian atau sistem kegiatan komunikasi yaitu PR memiliki hubungan fungsional dengan organisasi dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upayaupaya pencapaian tujuan organisasi. b. Public Relations sebagai perwujudan (state of being) State of Being yang dimaksud adalah perwujudan kegiatan komunikasi yang “dilembagakan” dalam bentuk biro, divisi maupun bagian. PR bekerja dengan cara melakukan hubungan atau kerjasama dengan relasi dan kepercayaan antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga kebutuhan publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Berdasarkan fungsi di atas, PR merupakan cara yang sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan sehingga mampu bersaing secara terus-menerus untuk mengadakan pembaharuan dan ini sangat penting untuk memberi citra baik perusahaannya, sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Jadi, PR berfungsi untuk mengatur komunikasi dan informasi internal dan eksternal sehingga memperoleh public support dan public acceptant dari khalayak sasarannya.
9
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan pengembangan peranan PR baik secara praktisi maupun professional dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salahsatu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR dan pencapaian profesionalisme dalam public relations. Fungsi petugas public relations pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha. Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR (Ruslan 2008) yaitu sebagai berikut: 1. Communicator Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver. 2. Relationship Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan. 3. Backup Management Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. 4. Good image maker Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau perusahaan.
10
2.2.4 Tugas Public Relations Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations sehari-hari adalah : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan seperti kegiatan,
reputasi
maupun
kepentingan-kepentingan
perusahaan
dan
menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti (Jefkins, 1996). Selain itu, PR juga bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dengan lingkungan. Lingkungan sebagai salahsatu penunjang kehidupan perlu turut diperhatikan oleh seorang praktisi PR karena lingkungan akan memberikan dukungan bagi perkembangan suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan masa depan bagi kehidupn sosial. 3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada bagaimana
organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,
memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. 4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.
11
5. Komunikasi timbal balik Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi public relations, karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi. Pendapat tersebut diperkuat oleh Suhandang (2004) yang menyatakan bahwa tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti, serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Dengan demikian, maka peran PR tesbut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).
2.3 Opini Publik Publik yang berkaitan dengan perusahaan yaitu publik internal dan eksteral akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi suatu perusahaan. Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri sedangkan publik eksternal adalah orang luar
atau masyarakat umum yang
medapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan hubungan atau kerjasama yang baik dari perusahaan. Menurut Doob dalam Soemirat dan Ardianto (2003) pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Selanjutnya menurut Soemirat dan Ardianto (2003), definisi ini menyebutkan bahwa opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh lagi mengemukakan bahwa yang membentuk serta mempertahankan opini pubik adalah sikap pribadi seseorang maupun sikap kelompoknya (masyarakat yang sama), karena sikap dibentuk oleh pengalaman baik dari diri sendiri maupun kelompok itu sendiri. Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik secara terbuka maupun melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini, dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, mimik muka atau bahasa tubuh maupun
12
secara tertulis. Emory S. Borgadus dalam Ruslan (2008) berpendapat bahwa terdapat bermacam pengertian tentang opini publik, antara lain sebagai berikut: 1. Opini personal (personal opinion) yaitu opini berdasarkan penafsiran individu. 2. Opini pribadi (private opinion) yaitu opini ini merupakan landasan bagi opini personal karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini pribadi. 3. Opini kelompok (group opinion) yaitu opini kelompok terbagi menjadi opini mayoritas dan minoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan opini publik. 4. Opini koalisi (coalition opinion) yaitu opini ini merupakan penggabungan dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas. Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi. 5. Opini consensus (concensus opinion) yaitu opini ini melalui suatu proses perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dan merupakan opini yang berbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama. 6. Opini umum (general opinion) yaitu bentuk opini yang bersifat pendapat umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan dan norma-norma yang dianut masyarakat bersangkutan. Menurut Rumanti (2002) bagi public relations opini publik mempunyai makna sebagai suatu konfirmasi dan merupakan suatu pernyataan terhadap suatu keinginan, kebutuhan, yang diungkapkan lewat ide atau pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan atau gambar dan sebagainya. Bagi suatu organisasi atau perusahaan, opini publik sangat penting untuk: 1) mengadakan perbaikan, 2) mengadakan perkembangan, 3) mengadakan unggulan, dan 4) menjadikan mampu bersaing. Bagi PR, opini publik baik yang bersifat positif atau negatif semuanya sangat penting. Hal ini dikarenakan praktisi PR tidak bisa hanya memperdulikan opini publik yang positif saja, melainkan juga harus memperhatikan opini negatif guna melakukan klarifikasi atau perbaikan maupun perkembangan menuju ke arah yang lebih baik.
13
2.4 Corporate Image (Citra Perusahaan) 2.4.1 Definisi Image (Citra) Menurut Kotler (1997), image (citra) adalah kepercayaan, ide dan impresi seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Alma Buchari (1992), citra merupakan kesan, opini, pandangan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, suatu objek orang atau lembaga. Meskipun demikian citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam pembentukannya. Bagi sebuah perusahaan, image atau citra yang baik mutlak diperlukan. Sedemikian penting arti dari image (citra) itu sendiri sehingga perusahaan bersedia mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk meraihnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili oleh pihak public relations. Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai public relations. Meskipun demikian pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk (Ruslan, 2005). Biasanya landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dan amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individuindividu tersebut akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (Ruslan, 2007). Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Menurut Kotler (1985), citra adalah kumpulan dari kepercayaan, ide, pandangan, opini, dan impresi dari seseorang terhadap suatu objek. Pernyataan Kotler menunjukkan bahwa citra adalah serangkaian anggapan, ide gan kesan seseorang terhadap suatu objek sehingga meningkinkan antara seseorang dan orang lainnya mempunyai kesan
14
yang berbeda terhadap objek perusahaan, hal ini tergantung dari pengalaman dan hubungan terhadap perusahaan (Dowling, 2002)2. 2.4.2 Jenis Image (Citra) Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat (1992) ada beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas public relations, dan dapat dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut. a. Citra cermin (mirror image) Pengertian di sini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra” negatifnya yang muncul. b. Citra kini (current image) Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkenaan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik yang penerimaannya, sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice) dan hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang diperolehnya. c. Citra keinginan (wish image) Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan lebih dikenal (good awareness), menyenagkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan oleh publikya atau masyarakat umum. d. Citra perusahaan (coporate image) Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang positif, lebih dikenal publiknya. Dalam hal ini PR berupaya atau bahkan ikut 2
Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view&id=139&Itemid=41. [diakses tanggal 5 Maret 2009].
15
bertanggungjawab untuk mempertahankan citra perusahaan agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk berkompetisi di pasar bursa saham. e. Citra serbaneka (multiply image) Citra ini mrupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya bagaimana PR-nya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. Semua itu kemudian diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (multiply image) yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image). f. Citra penampilan (performance image) Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan para professional pada perusahaan bersangkutan. Misalnya dengan memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyambut telepon, tamu, pelanggan serta publiknya harus manyenangkan serta memberikan kesan yang baik. 2.5 Eksistensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) eksistensi merupakan adanya, keberadaan. Hal ini menunjukkan suatu hal yang diakui keberadaaanya dalam hal ini adalah persahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuannya menjaga kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya. Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap sebuah eksistensi perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan mudah diterima oleh publiknya, peneriamaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan pengakuan eksistensi perusahaan.
16
2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan 2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008), pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR Communications” dalah sebagi berikut: 1. Credibility (Kredibilitas) Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect. 2. Context (Konteks) Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa. 3. Content (Isi) Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat secara umum bagi masyarakat. 4. Clarity (Kejelasan) Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan komunikan. 5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi) Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesanpesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proses komunikasi, membujuk publiknya. 6. Channels (Saluran) Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi secara efektif.
17
7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak) Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak. 2.6.2 Jenis Strategi Public Relations Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatankegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi public relations sebagai berikut:3 1. Strategi persuasif Strategi persuasif memiliki ciri-ciri: •
Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
•
PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi.
•
Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
•
Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.
2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatif-informatif): a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis 3
Ahmad Kurnia El-Qorni. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations. Diakdes tanggal 6 Maret 2009.
18
c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). 3. Strategi dibentuk oleh dua komponen a. Komponen sasaran Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang dipersempit menjadi publik sasaran (target publik). b. Komponen sarana Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu : •
Conservation (mengukuhkan).
•
Change (mengubah).
•
Crystallization (mengkristalkan). Tabel 1. Strategi dua komponen
Komponen Komponen sasaran Komponen sarana
Pembentukan Strategi PR Satuan atau segmen yang akan digarap Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran
Sumber: Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR pertama yaitu komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran (target publik). Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’ Komponen conservation (mengukuhkan) change (mengubah) crystallization (mengkristalkan)
Strategi Public Relations Terhadap opini yang aktif-pro (proponen) Terhadap opini yang aktif-contra (oponen) Terhadap opini yang pasif (un-commited)
Sumber: Rosady Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu conservation (mengukuhkan), change (mengubah), dan crystallization (mengkristalkan) dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran. Berdasarkan pemaparan di atas, PR dapat memberikan kontribusinya dalam proses strategic management, melalui dua cara, yaitu: pertama, melakukan
19
tugasnya sebagai bagian dari strategic management
keseluruhan organisasi
dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi, sasaran, dan objective organisasi atau perusahaan. Dua, PR dapat berperan dalam strategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis. Kedua sumbangan ini akan dapat dimengerti bila disadari bahwa strategic management mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni: 1) lapisan korporat atau organisasi secara menyeluruh. Artinya PR diberi tugas yang amat startegis dan mempunyai jalur yang langsung kepada pemegang saham, top eksekutif, media dan masyarakat, 2) lapisan bisnis atau lapisan khusus, dan 3) lapisan fungsional. 2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations Berkenaan dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996) menyatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam aktivitas PR. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan publik. Hal ini dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia PR tersebut merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena salahsatu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat efektif melalui media massa. Kerjasama PR dengan pers juga akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan tersebut baik yang bersifat simultaneity effect (efek keserempakan) maupun efek dramatisir dan efek publisitas tinggi memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik dalam waktu yang relatif singkat. Definisi hubungan pers menurut Jefkins (1996) adalah suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin sedangkan informasi yang diberikan PR adalah untuk menciptakan pengenalan dan pengertian. Hubungan pers tidak terbatas hanya pada pendekatan-pendekatan baik secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers. Aktivitas PR dan Hubungannya dengan media dan pers yaitu dalam hal teknik pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk Press Release, Photo Press, News Letter dan sebagainya. Selanjtnya, definisi press
20
relations menurut Ruslan (2008), yaitu suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai kelembagaan, perusahaan/institusi, produk hingga kegiatan individual lainnya yang dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk menciptakan publisitas dan image positif. 2.7.1 Membina Hubungan Pers Ruslan (2008) menyatakan Public Relations dan Pers sering kali terjadi pertentangan. Hal ini terjadi karena dimensi fungsi PR yang bertolak belakang dengan pers, karena publikasi yang berkaitan dengan PR adalah informasi yang bersifat positif sedangka pers adalah informasi yang bersifat sensasional sehingga dapat menimbulkan keresahan, polemik, atau controversial di masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, PR berupaya untuk membina hubungan yang baik dengan media maupun pers yang dilandaskan pada prinsip keterbukaan serta saling menghargai peran satu sama lainnya dan saling mendukung. Upaya tertentu dalam membina hubungan pers yang harmonis pada dasarnya menurut Cutlip dan Center (1982) dapat dilakukan melalui hal-hal berikut. 1. Mutual appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak. 2.
Mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing.
3. Mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak. 4. Tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak. Tantangan bagi petugas PR dimanapun dan kapanpun adalah mencari cara agar kegiatannya mendapat pemberitaan seluas-luasnya di media. Oleh karena itu, strategi media relations perlu diperhatikan. Bertugas memberi informasi seluasluasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas media relations adalah rilis berita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke semua media terkait. Terdapat 13 teknik bekerjasama untuk “merangkul“ media agar mendapatkan publisitas kegiatan PR:
21
1. Interview Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau inisiatif petugas PR mengajukan wawancara menampilkan narasumber dan topik yang bernilai berita. 2. Kemudahan wawancara Memberikan kesempatan media untuk melakukan wawancara dengan juru bicara pada hari, tempat dan waktu yang ditentukan. 3. Media Briefing Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang informasi atau kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang. 4. Media Centre/Press Room Ruang khusus untuk digunakan para reporter media massa membuat dan mengirim berita ke kantor redaksi. 5. Media Junket Undangan kepada media untuk meliput kegiatan khusus, mewanwancarai selebriti, perkenalan produk, dan fasilitas baru. 6. Media participation Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan khusus yang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk promosi seperti hadiah , tiket, souvenir. 7. Media preview Memberi kesempatan kepada media untuk menonton pertunjukan atau film lebih dulu sebelum dipertontonkan ke publik, dengan harapan media menulis resensinya. 8. Media tour Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam maupun luar kota, untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan dari top manajemen yang menemani agar dapat diwawancarai atau memberi presentasi.
22
9. Press Conference atau Jumpa Pers Even yang diorganisir oleh perusahaan untuk memberikan pengumunan langsung ke media agar mereka mendapat informasi secara detail. 10. Photosession Memberi kesempatan bagi media untuk mengambil foto atau video dari seorang public figure atau event yang bernilai berita. 11. Kerjasama Promosi Perjanjian antara dua instansi dalam bentuk tukar menukar produk, fasilitas, SDM, pelayanan atau jasa yang saling menguntungkan. 12. Publicity Stunt Kegiatan yang tidak biasa adalah publisitas yang menarik, karena dapat menjadi berita human interest. 13. Kunjungan Redaksi Tujuan kunjungan bukan sekedar perkenalan, melainkan menyamakan persepsi dan pendapat untuk menjalin saling pengertian. 2.7.2 Jenis dan Media Public Relations Menurut Ruslan (2008), media massa merupakan prioritas utama sebagai media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu sendiri. Menurut Greener (1995), seorang PR harus mengetahui sifat media. PR dalam penentuan media harus dapat mencapai masyarakat yang dituju dan mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Klasifikasi media menurut Kusumastuti (2001) adalah: •
Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di masyarakat. Selain itu, media cetak lain yaitu house journal.
•
Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun televisi baik miliki pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta
23
nasional lainnya seperti Trans TV, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebaginya termasuk teknologi informasi (internet). •
Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.
•
Media luar ruangan termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster, merchandise dan sebagainya.
2.8 Kerangka Pemikiran Public Relations dalam kegiatannya mencangkup kegiatan ke dalam dan keluar pada aktivitas fungsi serta tuga PR. Adapun inti dari kegiatan PR adalah untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, minat, dan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menentukan jalannya perusahaan untuk memperoleh public support dan public acceptance (dukungan dan penerimaan publik) dan pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatannya tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa terciptanya dan berkembangnya opini publik dan image positif terhadap perusahaan. Dalam menghadapai era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong perusahaan untuk lebih maju serta mempertahankan eksistensinya pada persaingan tersebut. Tingginya persaingan serta kuatnya motivasi perusahaan dalam mempertahanan eksistensinya menyebabkan setiap perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat agar dapat terus berkembang. Fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan sebagai komunikator, fasilitator serta good image maker diimplementasikan dalam beberapa kegiatan PR. Kegiatan tersebut menitikberatkan pada kepercayaan, opini yang baik di mata publik internal dan eksternal. Kegiatan PR inilah mencegah adanya misunderstanding, serta untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa secara kontinuitas sehingga akan mempertahankan eksistensi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran tentang strategi Public Relations (PR) dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan, yaitu seperti Gambar 1.
24
Faktor Internal: Kebijakan Perusahaan Visi, Misi Perusahaan Manajemen Perusahaan
• • •
• • • • •
• •
Faktor eksternal: Kebutuhan informasi Masyarakat Pemberitaan Media massa
Strategi PR Metode Komunikasi Kegiatan Internal Kegiatan Eksternal Fungsi PR Tugas PR
Opini Publik (Internal dan Eksternal) • Tingkat kepercayaaan publik Corporate Image (citra) Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hipotesis Pengarah: 1. Kebijakan Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 2. Visi, Misi Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 3. Manejemen Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 4. Kebutuhan informasi Masyarakat mempengaruhi strategi Public Relations. 5. Pemberitaan Media massa mempengaruhi strategi Public Relations. 6. Strategi Public Relations mempengaruhi opini publik yang juga mempengaruhi citra perusahaan. Hipotesis Uji : H-0
: Tidak ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public Relations dengan Opini Publik.
H-1
: Ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public Relations dengan Opini Publik.
25
2.9 Definisi Operasional 1. Kebijakan perusahaan adalah aturan/keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan. 2. Visi perusahaan yaitu tujuan jangka panjang perusahaan. 3. Misi perusahaan adalah tujuan jangka pendek perusahaan dalam mewujudkan visi perusahaan. 4. Manajemen perusahaan adalah kemampuan manajemen dalam mengatur kinerja dan langkah strategis yang akan dilakukan. 5. Kebutuhan informasi masyarakat adalah informasi yang diinginkan oleh masyarakat secara lengkap, jelas dan rinci mengenai kegiatan serta produk yang dihasilkan perusahaan. 6. Kompetitor adalah pesaing perusahaan pada target pasar dan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan. 7. Pemberitaan media massa adalah berita yang dimuat di media massa menegenai kinerja, kegiatan maupun kejadian yang terjadi pada perusahaan. Pemberitaan media massa dikategorikan menjadi: a. Pemberitaan positif: pemberitaan yang dapat menguntungkan/ meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. b. Pemberitaan
negatif:
pemberitaan
yang
merugikan/mengancam
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. 8. Fungsi Public Relations adalah sekumpulan aktivitas berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh PR dalam perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. 9. Tugas Public Relations adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan dan telah ditentukan untuk dikerjakan bagi PR di perusahaan dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi. 10. Strategi Public Relations adalah rencana PR yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan. 11. Metode komunikasi adalah cara komunikasi yang digunakan oleh PR dalam melaksanakan kegiatannya terhadap publik internal dan eksternal. 12. Tingkat kedekatan dengan media dan pers adalah kualitas dan kuantitas perusahaan untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam memberikan
26
informasi kepada publik. Penilaian terhadap kuesioner adalah (Ya=2; Tidak=1). Tingkat kedekatan dibagi menjadi dua kategori: a. Dekat / tinggi: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan dengan media dan pers intens dan terjalin dengan baik. b. Tidak dekat / rendah: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan dengan media dan pers tidak intens dan tidak terjalin dengan baik. 13. Jenis media adalah variasi media massa yang digunakan PR dalam melaksanakan kegiatannya. Jenis media dibagi menjadi dua kategori: a. Media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, press release, bulletin, dll. b. Media elektronik seperti televisi, radio, websit /internet, dll. 14. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan seperti karyawan, manager, direksi serta para pemegang saham. 15. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar perusahaan meliputi masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa, pers, pemerintah serta pihak yang terkait lainnya. 16. Opini publik adalah pendapat atau suatu pernyataan terhadap suatu perusahaan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan/gambar dan sebagainya. 17. Image (Citra) adalah kesan individu ataupun kelompok terhadap perusahaan yang muncul dari adanya pengertian, opini, dukungan maupun pengetahuan dan pengalaman. Citra terbagi atas dua kategori: a. Positif : citra yang menguatkan perusahaan (citra baik). b. Negatif :citra yang melemahkan perusahaan (citra tidak baik). 18. Eksistensi citra perusahaan adalah keadaan perusahaan dihargai, diakui secara positif keberadaannya oleh publik internal maupun eksternal. 19. Tingkat kepercayaan publik adalah kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang dikaji merupakan salahsatu perusahaan semen di Indonesia. Indocement memiliki tiga lokasi pabrik yaitu di Citeurep, Cirebon dan Tarjun sedangkan head office Indocement berada di Jakarta. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta-Pusat. Penelitian ini dilaksanakan selama waktu KKP yaitu pada Juli – Agustus 2009 serta pada bulan Desember 2009 - Januari 2010. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Indocement merupakan salahsatu perusahaan industri semen yang memiliki cakupan publik internal dan eksternal yang luas sehingga memudahkan peneliti dalam pencarian data dan informasi. Dengan pertimbangan tersebut, diharapkan dapat diteliti strategi yang digunakan oleh Indocement dan melihat bagaimana opini yang terbentuk di masyarakat sehingga melahirkan suatu citra yang diinginkan perusahaan. 3.2 Populasi dan Responden Penelitian Populasi yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Sudirman, Jakarta Pusat serta masyarakat (konsumen) dari Indocement. Responden penelitian adalah masyarakat (publik eksternal), karyawan (publik internal) dan divisi Corporate Secretary. Divisi Corporate Secretary dipilih dikarenakan dalam struktur perusahaan tidak adanya divisi Public Relations secara hierarki. Namun fungsi, tugas dan peranan PR tersebut merupakan
bagian
dari
Corporate
Secretary
yaitu
dalam
Corporate
Communication Department (CorpCom Dept). Ukuran sampel pada Corporate Secretary Division akan ditelti sebanyak lima orang sesuai dengan jumlah public relations dalam perusahaan tersebut. Sedangkan perhitungan jumlah sampel publik eksternal adalah sebanyak 30 responden berasal dari konsumen di daerah Darmaga Bogor dan masyarakat sekitar yaitu Desa Puspanegara, Ceteureup, Bogor.
28
Ukuran sampel pada publik internal karyawan) akan diambil dengan Rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu dengan rumus: n=
N 1 + ( N e2 )
Keterangan: n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas kritis (14%) dari perhitungan tersebut didapatkan 43 responden pihak internal dari 250 karyawan. Dengan demikian total responden dalam penelitian ini berjumlah 78 responden dengan jumlah responden berasal dari pihak Corporate Secretary (Responden A, 5 orang), karyawan dari instansi tersebut (Responden B, 43 orang), serta masyarakat (Responden C, 30 orang). 3.3 Teknik dan Pengumpulan Data Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara kepada responden dan informan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi datadata atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber sekunder seperti company profile dan data karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data ini digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran umum perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, indepth interview (wawancara mendalam), dan analisis dokumen dari instansi terkait maupun dari berbagai sumber penelitian dan literatur. Hal ini dilakukan karena masing-masing metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Dengan mengkombinasikan metodemetode tersebut diharapkan dapat saling melengkapi, sehingga realitas yang ingin
29
dilihat lebih valid. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah kuantitatif. 3.4 Analisis Data Penelitian
ini
merupakan
penelitian
deskriptif
karena
ingin
menggambarkan secara jelas dan mendalam strategi public relations Indocement, dan opini publik kepada perusahaan serta tidak sebatas pada pengumpulan dan penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi dari data tersebut. Analisis data menggunakan analisis statistik, data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan descriptive analysis serta dengan uji Hubungan Rank Spearman untuk melihat hubungan antar variabel. Rumus Hubungan Rank Spearman sebagai berikut.
rs = 1 - 6 ∑ D2
N (N2-1)
Keterangan: rs = Koefisien Hubungan Spearman D = Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan N = Jumlah kelompok Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan literatur dan pengetahuan yang didapat dan diintegrasikan dengan hasil dari data kuantitatif yang diperoleh lalu ditarik suatu kesimpulan. Catatan harian sendiri merupakan hasil wawancara, serta dokumentasi dan data-data sekunder yang mendukung. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1Validitas instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono dalam Nurhasanah, 2005). Validitas dalam penelitian
didapat melalui uji statistik SPSS 15.0. Secara statistik angka
Hubungan yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis table. Secara lengkap rumus yang digunakan adalah adalah sebagai berikut:
30
Keterangan: r = nilai koefisien validitas N = jumlah responden X = skor pertanyaan pertama Y = skor total Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka diperoleh hasil uji validitas 3 pertanyaan lebih kecil dibandingkan dengan nilai r tabel (0,632). Sehingga 3 pertanyaan tersebut dimodifikasi sehingga menjadi valid. 3.5.2 Reliabilitas instrumen Reliabilitas instrumen menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji Reliabilitas Instrumen dilakukan dengan menggunakan uji koefisien reliabilitas teknik belah dua dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Pengukuran koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = angka koefisien reliabilitas keseluruhan item rtot rtt = angka Hubungan belahan pertama dan kedua Setelah dilakuakn uji kuesioner pada 10 responden diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,692. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa kuesioner reliable.
31
BAB IV COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan) adalah salahsatu produsen semen terbesar kedua di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Perseroan didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Pada tahun 2001, Heidelberg Cement Group, salahsatu produsen semen terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan Heidelberg Cement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan agregat. Sejak 2006 hingga saat ini, Perseroan telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat. Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik kedelapan di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
32
Sebagai
bagian
dari
program
tanggungjawab
sosial
perusahaan,
Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak (Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumahtangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga menghasilkan kompos. 4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pada suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan yang disebut dengan visi. Menurut Kotler, “Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan”. Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan” (Prasetyo dan Benedicta, 2004). Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya serta cara untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motto adalah rangkaian kata penggugah semangat, yang bila seseorang membaca atau mengingatinya, maka dia akan termotivasi untuk melakukannya. Begitu juga dengan Indocement yang memiliki visi, misi, serta motto perusahaan sebagai berikut: Visi Perseroan Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri. “Domestic quality market leader in cement and aggregates” Misi Perseroan Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan. “We are in the business of providing quality shelter, cement and related construction materials, and related services at competitive prices, in a way that promotes sustainable development”
33
Motto Perseroan Turut membangun kehidupan bermutu. “Better shelter for a better life” 4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pada prosesnya, Indocement telah mengalami berbagai perubahan baik dari segi luas usaha produksi maupun struktur perseroan maupun anak perusahaan. Berdasarkan waktu terjadinya, berikut ini digambarkan secara jelas mengenai sejarah Indocement pada Tabel 3. Tabel 3. Time line sejarah PT Indocement Tahun 1985 1989 1991
1996 1999 2000 2001 2003 2005
2006
2007
Keterangan PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen. Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. • Perseroan mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun. • Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya. • Memulai usaha Beton Siap-Pakai. Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun. Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun. Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun. HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di Indocement kepada HC Indocement GmbH. • Meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia. • Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan terakhir menjadi pemegang saham langsung Indocement. • Melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master Facilities Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000. • HeidelbergCement South-East Asia GmbH, melakukan penggabungan usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai 65,14% kepemilikan saham di Indocement. • Modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. • Membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat.
34
4.4 Struktur Organisasi Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antarorang dan antarkelompok. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Struktur Organisasi Indocement seperti Gambar 2. Board of Commissioner Compensation Committee
Audit Committee Board of Directors
Internal Audit Division
Corporate Secretary
General Manager Operation Citeureup Factory
Purchasing Division
Sales & Marketing
Corporate Human Resorce
General Manager Operation Cirebon Factory
Corporate Finance & Treasury
Logistic Division
Corporate Public & Internal Affair
General Manager Operation Tarjun Factory
Accounting & Controlling
Ready-mix Business Unit
Management Information System
Aggregates Business Unit
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Annual Report 2008 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indocement dalam kegiatan produksinya telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). Indocement juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu
35
Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement), Semen Putih dan White Mortar TR30. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produkproduk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Selain itu, Indocement juga memproduksi beton siap pakai dan agregat (batu andesit) yang diproduksi oleh anak perusahaan. Berikut adalah penjelasan dari setiap produk yang diproduksi Indocemment. Portland Composite Cement (PCC) PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton prestress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland Cement Tipe I. Ordinary Portland Cement (OPC) OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air & tanah. Oil Well Cement (OWC) OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
36
White Cement Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan semen putih pasar domestik. White Mortar TR30 White Mortar TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan plesteran, acian dan nat. Komposisi White Mortar TR30 antara lain Semen Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus lainnya. Keuntungan menggunakan White Mortar TR30 antara lain, permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan, hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada permukaan beton dengan menambahkan lem putih. Ready-Mix Concrete (diproduksi anak perusahaan) Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari produk semen lainnya. Agregat (diproduksi anak perusahaan) Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta, Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui anak perusahaan Indocement memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan bangunan.
37
4.6 Corporate Secretary Division (CSD) Corporate Secretary Division terbagi menjadi dua departemen yakni Corporate Legal and Compliance dan Corporate Communications Department. Corporate Communication Department terbagi menjadi dua section yakni Event Organizer Section dan Media Relation Section. Tugas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut. a. Corporate Legal and Compliance 1. Corporate Legal berfungsi memastikan bahwa seluruh dokumen hukum/perjanjian yang dibuat oleh Perseroan telah sesuai dengan normanorma hukum, kesusilaan, kepatuhan dan melindungi Perseroan dari kemungkinan hal-hal yang merugikan. Fungsi tersebut antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut: a. Menelaah perjanjian yang akan mengikat Perseroan dengan pihak lain, b. Membuat standar perjanjian, untuk hal-hal yang bersifat rutin, c. Menyiapkan skenario rapat (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rapat Direksi dan Rapat Komisaris), d. Memberikan pendapat hukum (legal advice) untuk Perseroan dan anak perusahaan, dan e. Memelihara data Perseroan dan anak perusahaan. 2. Compliance berfungsi memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai ketentuan hukum yang berlaku, khususnya bagi perusahaan publik. Fungsi tersebut antara lain: a.
Membuat daftar kewajiban Perseroan dan anak perusahaan,
b.
Mengingatkan tentang kewajiban Perseroan dan anak perusahaan, dan
c.
Menyampaikan kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi lainnya kepada Bapepam dan bursa.
b. Corporate Communication Corporate Communication berfungsi mengkoordinir pelaksanaan kegiatan (event) utama Perseroan maupun kegiatan publik internal serta membina hubungan baik dengan media (cetak, elektronik dan online) maupun publik eksternal. Fungsi tersebut antara lain:
38
1. Event Organizer (EO) berfungsi antara lain: a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan (event) utama Perseroan, antara lain: Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, Rapat Komisaris, Public Expose, Company Gathering, Press Conference, Site Visit, Pameran yang bersifat korporat dan lain-lain, b. Mengkoordinasi publikasi Perseroan (Corporate brochure, laporan tahunan, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement), c. Mengkoordinir penggunaan corporate identity (logo Perseroan) d. Menyiapkan corporate souvenir dan plakat, e. Melaksanakan dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video), f. Mengkoordinir pembuatan kartu ucapan (idul fitri, natal, tahun baru), dan g. Mengkoordinir pembuatan laporan tahunan. 2. Media Relation berfungsi antara lain: a. Memproses terpasangnya publikasi Perseroan di media, b. Memelihara data bank media, c. Membina hubungan baik dengan media (wartawan) dan pimpinan redaksi, d. Memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan, e. Menganalisa berita tentang Perseroan yang di muat di media, f. Melakukan publicity untuk kegiatan community development/CSR, g. Memutakhirkan informasi perseroan yang dapat dipublikasikan, h. Memberikan informasi resmi/baku Perseroan kepada media, i. Menyiapkan dan distribusi Press Release, j. Memastikan terbitnya iklan di media, k. Mengkoordinir pengelolaan website dan intranet (sarana komunikasi internal), dan l. Mengkoordinir majalah internal (“KonKrit”)
39
BAB V STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE 5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan atau disebut dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Pada strategi dalam menghadapi perbedaan opini publik, PR Indocement melakukan strategi sebagai berikut: 1. Apabila publik yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan publiknya. 2. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih proaktif
dalam
kegiatannya
menangani
opini
tersebut
dengan
memfokuskan langkah strategis selanjutnya dengan tidak menolak klaim maupun kontra dari publik tersebut. 3. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan good will, mutual acceptance, dari publik kepada perusahaan.
40
5.2 Metode Komunikasi Salah satu strategi yang dilakukan PR adalah metode komunikasi. Metode komunikasi PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yaitu dengan melihat komponen sasarannya, sehingga metode menjadi lebih efektif dan efisien agar cocok dengan kriteria maupun kebutuhan komponen sasaran yaitu publik internal dan eksternal perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hal ini terlihat dalam peneriman saran dan kritik kepada PR Indocement dalam semua infomasi yang telah diberikan serta dalam kegiatan tanya-jawab melalui e-mail maupun media kritik saran lainnya. Kegiatan komunikasi korporat dari Indocement yaitu untuk mempertahankan citra korporat pada aspek public trust, brand, customer relationship, corporate social responsibility (CSR) serta good corporate governance. Prinsip metode komunikasi yang dilakukan PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yang positif adalah: 1. Keterbukaan, hal ini dilakukan PR Indocement untuk mempertahankan serta memperkuat opini mengenai perusahaan. PR Indocement dalam fungsinya melakukan asas keterbukaan karena Indocement itu sendiri merupakan perusahaan publik sehingga perlu adanya pencapaian sikap saling
terbuka
antara
perusahaan
dengan
publiknya.
Hal
ini
terimplementasikan dalam pemberian informasi yang mudah kepada wartawan apabila wartawan memerlukan informasi kepada Indocement. 2. Menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif. PR Indocement terus berusaha menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslan (2008) yang menyatakan bahwa prinsi komunikasi PR perlu mengedepankan prinsip keterbukaan. Strategi komunikasi yang baik antara PR Indocement dengan karyawan maupun antara karyawan dengan perusahaan, PR Indocement mengadakan majalah internal yang diberi nama “KonKrit” yang berisis berita mengenai perusahaan, produk maupun liputan kegiatan atau aturan lainnya dari perusahaan.
41
Mengacu pada Danan Dadja (1995), analisis komunikasi internal pada PR Indocement yaitu bertujuan untuk memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi, dan menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya. Selain melakukan strategi komunikasi dengan publik internal, PR Indocement pun berupaya melakukan strategi komunikasi yang baik dengan publik eksternal seperti dengan pihak masyarakat, media, pers, serta perusahaan lain yang bekerjasama dengan Indocement. Komunikasi eksternal dilakukan oleh PR untuk memberikan informasi yang benar dan wajar mengenai institusi, kesadaran mengenai informasi peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya di masyarakat (khususnya pada bidang CSR), dan memotivasi untuk menyampaikan umpan balik. 5.3 Kegiatan Internal Perusahaan 5.3.1
Special events internal Indocement selama ini melakukan special events
internal seperti hari
ulang tahun Indocement. PR Indocement berupaya meningkatkan motivasi karyawan untuk turut berperan dalam kegiatan tersebut. Dilibatkannya karyawan merupakan salahsatu pemacu semangat untuk membuat hubungan antarkaryawan maupun divisi lebih harmonis. Hal ini diperkuat oleh Soemirat dan Ardianto (2003) menyatakan bahwa special event merupakan suatu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan Public Relations yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik. 5.3.2
Forum komunikasi rapat Proses komunikasi di Indocement salahsatunya diadakan melalui forum
komunikasi rapat. Melalui rapat yang diadakan perusahan mempermudah PR Indocement untuk mengkomunikasikan informasi bagi karyawan serta direksi perusahaan. Forum komunikasi efektif dalam penyebaran informasi kepada karyawan. Pada kegiatan manajemen rapat ini, PR mengkoordinir persiapan dalam segala bentuk keperluan baik materi maupun hidangan yang akan disajikan serta mengkoordinir pelaksanaan rapat tersebut.
42
Kegiatan forum komunikasi rapat yang dikoordinir PR Indocement meliputi tiga kegiatan rapat yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan satu tahun sekali, Rapat Dewan Komisaris yang diadakan minimal dua kali setahun, Rapat Dewan Direksi yang dilakukan minimal dua kali setahun, serta Rapat Executive Committee dengan Manager eselon I yang diadakan setiap satu bulan sekali. Rapat besar tersebut membahas kebijakan-kebijakan perusahaan, peraturan, rencana yang akan dilakukan serta mengenai kinerja maupun keuangan perusahaan. 5.3.3
Company gathering Kegiatan company gathering diadakan sebagai upaya peningkatan
motivasi karyawan serta bentuk apresiasi perusahaan atas apa yang dilakukan oleh karyawannya. Company Gathering di Indocement diikuti oleh karyawan Indocement dengan melakukan kunjungan ke tempat wisata seperti ke Puncak, Bandung atau mengadakan acara di lingkungan kantor Indocement. Kegiatan ini diadakan atas kebijakan perusahaan untuk mengadakan family gathering setiap tahunnya. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penghargaan kepada karyawan karena upaya serta kinerja yang memberikan peningkatan keuntungan bagi perusahaan serta untuk mengakrabkan family, karyawan dan meningkatkan kerjasama. 5.3.4
Pengelolaan intranet Kegiatan
Public
Relations
yang
dilakukan
untuk
menunjang
tersampaikannya informasi mengenai perusahaan maupun artikel yang terkait lainnya. Intranet dilakukan PR Indocement sebagai bentuk kemudahan seluruh karyawan Indocement dalam mengakses informasi yang terbaru. Intranet juga merupakan salahsatu sarana company information serta publikasi bagi publik internal dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan secara on-line. Intranet diupdate setiap harinya ataupun setiap ada berita yang hangat dibicarakan serta terbuka bagi internal perusahaan. Terbuka disini maksudnya adalah siapa saja boleh memberikan berita kepada PR Indocement untuk di muat di intranet dengan penyeleksian terlebih dahulu. Intranet adalah media internal Indocement yang hanya bisa diakses oleh karyawan Indocement melalui komputer perusahaan. Menu Intranet Indocement
43
terdiri dari Front Page, Home, Gallery, News, Sitemap. Di menu Utama terdapat Profil Perseroan, Struktur Perseroan, Struktur Organisasi, Sekilas Indocement, Visi dan Misi, Sejarah Perseroan, Peristiwa Penting, Produk Indocement, Kapasitas Produksi serta Proses Produksi. News yang terkait dengan perusahaan yang telah dianalisis oleh PR Indocement di up load di Intranet agar seluruh karyawan mengetahui berita terbaru mengenai Indocement yang sedang dibicarakan di media cetak. Pada intranet itu sendiri memiliki informasi karyawan seperti menu workflow untuk pengajuan cuti maupun kegiatan lembur. Pada pengelolaan intranet ini dilakukan kerjasama antara PR Indocement dengan divisi Management Information System (MIS) PT Indocement. 5.3.5
Koordinir media internal “KonKrit” Media
internal
KonKrit
adalah wadah
informasi
kegiatan
atau
pengetahuan yang perlu dibagikan kepada karyawan yang tidak dapat mengakses intranet secara langsung. Majalah KonKrit merupakan sarana komunikasi internal untuk menjalin hubungan antarkaryawan. Majalah internal KonKrit berbentuk majalah bulanan yang terbit dua bulan sekali yang ditujukan bagi seluruh karyawan PT Indocement, yang berisi berita-berita terkini mengenai Indocement. Pada majalah internal KonKrit, berita atau materi yang dimuat diperoleh dari media relations officer serta karyawan divisi lain dan liputan kegiatan special events yang akan diadakan maupun yang telah dilaksanakan serta sebagian dari intranet. Strategi yang dilakukan PR Indocement pada majalah KonKrit, diedarkan setiap dua bulan sekali yang dicetak sekitar 6.000 eksemplar serta didistribusikan kepada seluruh karyawan Indocement di Bogor, Kalimantan, Jakarta, Cirebon maupun di terminal-terminal Indocement seperti di Lombok. Dewan redaksi majalah internal KonKrit tidak hanya berasal dari PR Indocement, namun juga terdapat dari divisi lain yaitu CHRD. Kontributor isi majalah juga berasal dari karyawan, perusahaan serta divisi yang ada yang mengirimkan wakilnya untuk menulis berita yang berkaitan dengan perusahaan serta isu-isu terbaru maupun mengenai produk dan kebijakan perusahaan. Berita tentang perusahaan, artikel, atau tulisan lainnya tidak semua artikel diterima untuk dicetak, namun sebelumnya dilakukan pengecekan tentang kelayakan, makna, nilai tulisan tersebut, serta kesesuaian dengan tema yang diangkat.
44
5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan PR Indocement dalam kegiatan eksternal perusahaan selalu berupaya pada reputasi dan citra perusahaan. Kegiatan eksternal yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan dukungan masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan serta dukungan publik terhadap segenap komponen perusahaan seperti produk, pelayanan dan lain sebagainya. Kegiatan eksternal ini juga memberikan peluang informasi dari masyarakat maupun pihak eksternal lainnya kepada perusahaan. Indikator keberhasilan yang dilakukan PR Indocement ialah apabila dalam proses evaluasi dari kegiatan yang telah dijalankan minimal 80 persen dikatakan baik yang diberi tone (warna) hijau, serta yang kurang baik dibawah 60 persen yang diberi tone merah. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR Indocement adalah promosi dan publikasi, press release, daily news monitoring, relasi media dan pers, media gathering, public expose, press conference, pameran, site visit dan company relations, pameran, special events (Indocement Awards) serta pengelolaan website. 5.4.1
Kegiatan promosi dan publikasi Kegiatan
promosi
dilakukan
oleh
PR
Indocement
untuk
lebih
mengenalkan perusahaannya, produk, serta sebagai bentuk apresiasi kepada pihak perusahaan maupun perorangan. Kegiatan promosi dibuat dalam bentuk company profile, corporate brochure, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement di berbagai media, merchandise seperti corporate souvenir dan plakat yang dibagikan pada pihak eksternal seperti pada Pameran Lingkungan Hidup di JCC pada tahun 2008, maupun dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video). Berbagai kegiatan atau program yang telah dilakukan di PT Indocement di dokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Dokumentasi tersebut berfungsi sebagai bukti bahwa kegiatan atau program tersebut telah dilaksanakan serta menggambarkan kondisi dari pelaksanaan kegiatan atau program agar mudah dalam mengevaluasi kegiatan atau program yang telah dijalankan serta untuk stok dokumentasi bila sewaktu-waktu diperlukan dalam kegiatan promosi maupun publikasi.
45
Pada kegiatan publikasi, PR Indocement melakukan public expose (paparan publik) mengenai kinerja perusahaan setiap tahunnya secara financial maupun produksi dan PR Indocement bertanggung jawab dalam mengkoordinir acara tersebut. Berbagai kegiatan publicity lainnya seperti kegiatan CSR yang dijalankan di desa binaan PT Indocement seperti kegiatan pembuatan pupuk kompos di Desa Hambalang, kegiatan kesehatan di Desa Puspanegara, serta memberikan informasi kepada media dalam hal perolehan penghargaan seperti IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies) Award sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image, maupun CSR Award. Kegiatan promosi dan publikasi pada esensinya dilakukan untuk meningkatkan serta mempertahankan eksistensi citra perusahaan di mata publik baik internal maupun eksternal. 5.4.2
Kegiatan press release Pada kegiatan press release, hal yang dilakukan oleh public relations PT
Indocement adalah membuat berita yang akan dipublikasikan serta menganalisis press release yang telah di kirim ke media massa (cetak dan elektronik) yang telah didistribusikan kepada media massa. Distribusi press release dianggap berhasil jika jumlah media yang menurunkan berita berdasar press release PT Indocement minimal 40 persen dari banyaknya jumlah media yang dikirim. Hal tersebut merupakan salahsatu alat ukur keberhasilan Public Relations Indocement. Berikut ini merupakan contoh press release PR Indocement.
46
Press release tersebut didistribusikan ke media Antara Bogor, Radar Bogor, Jurnal Bogor, Pakuan Raya, Radar Cirebon, Pelita, Mitra Dialog, Radar Banjarmasin, Banjarmasin Post, Investor Daily, Kontan, Suara Pembaharuan, Republika, dan Neraca. Dari semua media tersebut, yang merilis berita yang diberikan yaitu pada media Antara Bogor, Radar Bogor, Jurnal Bogor, Pakuan Raya, Radar Cirebon, Pelita.
47
5.4.3
Daily news monitoring Kegiatan daily news monitoring baik dari media cetak maupun media
elektronik merupakan aktivitas membuat analisa isi berita atau artikel mengenai PT Indocement, kompetitor, maupun artikel yang terkait dengan perusahaan dari berbagai sumber media massa. Kegiatan ini, dilakukan secara rutin setiap hari dengan memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan dan menganalisis berita tentang Perseroan yang dimuat di media. Hal ini dilakukan untuk melihat berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan terkait dengan kegiatan seperti kegiatan CSR pembuatan pupuk kompos di Desa Hambalang, maupun perusahaan. Apabila terdapat berita yang menyimpang dari fakta perusahaan, maka berita tersebut perlu diklarifikasi kepada masyarakat melalui media massa seperti konferensi pers. Pada proses kegiatan daily news monitoring, sebelumnya dilakukan pengklipingan melalui scanning artikel atau berita yang terkait dengan Perseroan. Kemudian artikel berita tersebut dianalisis dan di input ke dalam file daily news monitoring. Kemudian, daily news monitoring yang telah dianalisis, di distribusikan kepada direksi, General Manager pabrik dan kepala divisi terkait. Contoh daily news monitoring terlampir. 5.4.4
Hubungan dengan media dan pers Hubungan media dan PR Indocement terus dibina untuk mencapai mutual
appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak, mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing, mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak, dan tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak. Tak hanya melalui penyebaran informasi, public relations PT Indocement dalam upayanya menjalin hubungan baik dengan media dan pers melakukan kegiatan sponsorship, seminar, maupun media partner pada event-event tertent. Bentuk kerjasama adalah dengan pencantuman logo pihak media sponsor di dalam acara atau kegiatan yang dilakukan perusahaan. Kegiatan sponsorship dilakukan PR Indocement dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan forum wartawan,
48
maupun media seperti kegiatan Senam Jantung Sehat. Seminar yang dilakukan oleh public relations PT Indocement dilakukan sebagai bentuk perwujudan dari permintaan wartawan untuk mengadakan seminar dalam hal membaca laporan keuangan sehingga wartawan dapat dengan mudah menulis berita di medianya masing-masing. Parcel, donasi maupun ucapan ulang tahun suatu media, pernikahan, duka cita, maupun hari raya lainnya juga terus diberikan oleh PR PT Indocement baik secara personal mupun organisasi. Hal ini juga dilakukan ole PR PT Indocement guna meningkatkan hubugan baiknya dengan media maupun pers. 5.4.4.1 Jenis media public relations PT Indocement Media massa merupakan prioritas utama sebagai media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu sendiri. Analisis klasifikasi media PR Indocement diantaranya adalah sebagai berikut. •
Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di masyarakat. Media cetak yang memiliki relasi dengan Indocement diantaranaya berasal dari media cetak nasional dan daerah. Media cetak nasional diantaranya yaitu Kompas, Investor Daily, Bisnis Indonesia, Tempo, Media Indonesia, Harian Neraca, Kontan, Seputar Indonesia, dan lain sebagainya. Sedangkan media cetak lokal diantaranya The Jakarta Post, Radar Bogor, Radar Cirebon, Pakuan Raya, Banjar Masin Post, dan lain sebagainya. Berita yang dimuat salahsatunya yaitu pada harian radar Bogor mengenai publikasi kegiatan CSR dari Indocement.
•
Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun televisi baik milik pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta nasional lainnya seperti Trans TV, TvOne, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebagainya termasuk teknologi informasi (internet) seperti detik.com, okezone.com, inilah.com dan vivanews.com. Berita yang disebarkan ke media elektonik seperti televisi yaitu mengenai berita produk PT Indocement (iklan produk Semen Tiga Roda).
49
•
Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.
Kegiatan
pameran
yang
dilakukan
diantaranya
Peduli
Lingkungan Hidup 2008 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC). •
Media luar ruangan termasuk di dalamnya brosur, papan reklame, company profile, merchandise dan sebagainya. Media luar ruangan ini diberikan kepada publik seperti pada saat pameran, seminar maupun kepada konsumen atau masyarakat secara langsung seperti pemberian topi, payung Indocement kepada masyarakat Desa Puspanegara. Media tersebut diberikat urutan tier untuk menentukan posisi media.
Seperti Kompas, Jakarta Post menduduki tier 1. Semakin kecil tier media, semakin dirasakan penting bagi perusahaan. Pihak media cetak yang paling berkompeten dalam mempublikasikan perusahaan yaitu Radar Bogor, Investor Daily, Kontan, Pakuan Raya, serta Kompas sebab mereka yang paling sering menampilkan berita mengenai Indocement melalui distribusi press releasenya. Untuk terus dapat mengetahui serta menjalin hubungan baik dengan media tersebut, PR Indocement melakukan update data bank media secara berkala guna mendapatkan informasi terbaru mengenai dewan redaksi, wartawan serta nomor telepon maupun email terbaru yang nantinya merupakan media distribusi press release agar berjalan lancar. 5.4.4.2 Kegiatan media gathering Kegiatan media gathering dilakukan antara Direksi dan Manajemen Indocement dengan media, baik di wilayah Bogor, Jakarta, Cirebon maupun Banjarmasin yang menjadi media relation dari Indocement. Kegiatan terbaru yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu pada September 2009 lalu pada saat acara buka bersama antara pihak Direksi dan Manajemen Indocement dengan media yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia - Bogor (PWI Bogor) dan Forum Wartawan Harian Bogor (FWHB) serta wartawan Jakarta. Media gathering ini dilakukan di kantor Indocement Jakarta dengan serangkaian kegiatan diantaranya buka puasa besama. Namun, pada acara yang lain media gathering juga dilakukan dengan mengadakan perlombaan seperti sepak bola maupun aktivitas olah raga lainnya, seperti outbond yang dinamakan fun media gathering.
50
Kegiatan media gathering dilakukan secara rutin setiap tahun dan merupakan wujud apresiasi perusahaan kepada pihak wartawan dalam hal liputan dan publikasi serta untuk meningkatkan hubungan yang terjalin dengan pihak media maupun pers. Konsep serta bentuk acara tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab PR Indocement dalam hal perencanaan, pengaturan, pelaksanaan serta pengontrolan dan evalusi. Pada kegiatan evaluasi, PR memberikan angket kuesioner kepada media dan pers untuk melihat kesuksesan acara. Apabila dalam evaluasi masih terdapat kekurangan, makan hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai perbaikan di acara selanjutnya. 5.4.4.3 Press conference Press conference merupakan acara khusus yang dibuat sebagai sarana untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan dengan maksud mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik pada pihak perusahaan. Tujuan utama konferensi pers adalah untuk mewujudkan, menyampaikan
pernyataan
atau
informasi
tentang
perusahaan
dengan
mengundang media massa dan dengan harapan bahwa berita tersebut akan disiarkan seluas-luasnya. Publikasi informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran. Informasi yang disampaikan di konferensi pers meliputi kinerja perusahaan, maupun membantah isu atau berita yang tidak benar di masyarakat. Kegiatan press conference salah satunya yang pernah dilakukan PR Indocement yaitu ketika terdapat pemberitaan di media massa yang merugikan perusahaan ataupun tidak sesuai dengan fakta. Isu perusahaan tersebut salah satunya yang pernah terjadi adalah keluhan konsumen mengenai produk Indocement yang semakin menurun kualitasnya. Namun, setelah diteliti ternyata Semen Tiga Roda dipalsukan oleh salahsatu oknum di sekitar lokasi pabrik. Isu yang merugikan tersebut membuat PR Indocement segera mengklarifikasi pemberitaan yang tidak benar di masyarakat luas melalui konferensi pers dengan diperkuat oleh data dan fakta yang ada.
51
5.4.5
Corporate relations and site visit Salah satu usaha yang dilakukan dalam membina hubungan harmonis
antara PT Indocement dengan perusahaan lain seperti media Kompas yaitu dengan saling berkunjung, undangan acara HUT Indocement, serta membuat kartu ucapan yang diberikan kepada perusahaan lain, seperti kartu ucapan ulang tahun, hari raya, duka cita dan lain sebagainya. Pembuatan kartu ucapan tersebut sepenuhnya dilakukan oleh PR Indocement mulai dari perencanaan, perancangan desain, percetakan, serta pengirimannya. PR Indocement juga melakukan kegiatan site visit atau kunjungan perusahaan maupun asosiasi, baik pihak Indocement yang berkunjung ke perusahaan media maupun pihak media yang berkunjung ke perusahaan lain. Namun, Indocement juga melakukan kunjungan plant visit dari berbagai universitas dalam negeri seperti plant visit IPB maupun UNPAD. Hubungan kerjasama dengan pihak perusahaan lain juga dilakukan oleh PR Indocement. Bentuk timbalbalik dari kerjasama antara pihak Indocement dengan pihak perusahaan lain tentunya saling menguntungkan. Contohnya kerjasama sebagai media partner pada saat Indocement Awards, pihak Indocement mencantumkan logo perusahaan yang menjadi relasi kerjasama dalam event tersebut. 5.4.6
Special events eksternal Kegiatan special events yang terkait dengan publik eksternal diantaranya
adalah seminar, pameran dan Indocement Awards. Seminar pada umumnya merupakan suatu bentuk berbagi ilmu pegetahuan di sebuah universitas, maupun suatu organisasi komersial atau professional. Pada upaya mempertahankan eksistensi citra perusahaan, PR Indocement mengkoordinir pelaksanaan seminar, baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Kegiatan pameran yang diikuti pada dua tahun terakhir antara lain yaitu Pameran Lingkungan Hidup di JCC pada tahun 2008, Pameran Konstruksi Indonesia 2007, dan Indonesian CSR Awards 2008. Indocement Awards untuk pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008 dan diharapkan dapat menjadi ajang tahunan yang bisa meningkat kualitasnya dari tahun ke tahun. Kegiatan Indocement Awards diadakan sebagai wujud apresiasi kepada masyarakat luas, Indocement menyelenggarakan sebuah kegiatan berskala
52
nasional, guna memberi apresiasi kepada mahasiswa, kontraktor, developer, dan individu-individu yang berhasil menunjukkan kinerja, inovasi, dan kreativitas terbaiknya. Merekalah yang selama ini memberikan kontribusi terpenting bagi pertumbuhan dan kinerja perusahaan. Peran PR Indocement dalam kegiatan ini merupakan promotor yang kemudian mengatur publikasi serta memonitoring berita di media yang terkait dengan Indocement Awards. Selain itu, Indocement Awards memiliki partisipasi dari berbagai kayawan dan divisi dalam kepanitiannya. 5.4.7
Pengelolaan website Website Indocement merupakan media internet yang ditujukan untuk
kalangan eksternal perusahaan untuk mempermudah publik dalam mengakses informasi terbaru dari perusahaan. Tugas PR Indocement adalah meng-update content di website Indocement, seperti update news, update saham, news sticker, maupun kegiatan yang telah berlangsung serta press release yang didistribusikan kepada media minimal satu bulan sekali. Pada dasarnya kegiatan pengelolaan website sama halnya dengan intranet. Pada pengelolaan website PT Indocement yaitu www.indocement.co.id, informasi yang diberikan lebih beragam seperti adanya menu human resources, CSR, environtment, investor relations, marketing, manufacturing, serta company profile. Dibandingkan dengan intranet, menu website lebih kompleks. Hal ini dikarenakan masyarakat maupun pihak eksternal lainnya dirasa perlu mengetahui informasi perseroan secara jelas. Selain itu, pada pengelolaan website terdapat front page contact us yaitu dengan email
[email protected] untuk memberikan saran serta kritikan kepada PR Indocement.
53
BAB VI ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN TUGAS PUBLIC RELATIONS 6.1 Deskripsi Karyawan Respoden publik internal dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan yang bekerja di kantor pusat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Deskripsi karyawan dibedakan atas jenis kelamin seperti tercantum pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, PT Indocement, Jakarta 2009 Jenis Kelamin
N (Jumlah)
Pria Wanita Total
Persentase
24 19 43
55.8 44.2 100.0
Tabel 4 menunjukan distribusi atas jenis kelamin, terlihat bahwa jumlah responden pria berjumlah 24 orang dan responden wanita berjumlah 19 orang. Atau dapat dikatakan bahwa persentase jumlah responden laki-laki adalah 55.8 persen dan persentase jumlah responden perempuan adalah 44.2 persen. Pada Tabel 5 merupakan deskripsi responden menurut umur responden. Responden dibedakan atas tiga kategori orang dewasa menurut Havighurst dan Acherman dkk dalam Sugiah 2008 yaitu dewasa awal (18-30 tahun), dewasa pertengahan (31-50 tahun), serta dewasa tua (>50 tahun). Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden, PT Indocement, Jakarta 2009 Umur Responden Dewasa Awal (18-30 th) Dewasa Pertengahan (31-50 th) Dewasa Tua (>50 th) Total
N (Jumlah) 8 34 1 43
Persentase 18.6 79.1 2.3 100.0
Pada rentang umur 18-30 tahun (dewasa awal) berjumlah delapan orang, pada rentang umur 31-50 tahun (dewasa pertengahan) berjumlah 34 orang serta pada rentang umur 50 tahun keatas (dewasa tua) berjumlah satu orang. Atau dengan kata lain responden pada penelitian ini 18.6 persen berada pada kategori dewasa awal, 79.1 persen pada dewasa tengah, dan 2.3 persen pada dewasa tua.
54
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden yang terbesar dalam penelitian adalah yang berasal kategori dewasa pertengahan yakni pada rentang umur 31-50 tahun. Tabel 6 merupakan karakteristik responden berdasarkan divisi pada perusahaan. PT Indocement memiliki divisi di Jakarta memiliki delapan divisi diantaranya, Executive Director Office, Sales and Marketing, management andSystem Information, Medical, Logistic, Public and Internal Affair, Human Resource, serta Accounting. Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement, Jakarta 2009 Divisi Responden Executive Director Office Sales and Marketing Management Information System Medical Logistic Public and Internal Affair Human Resource Accounting Total
N (Jumlah)
Persentase
7 13 7 2 1 4 7 2 43
16.3 30.2 16.3 4.7 2.3 9.3 16.3 4.7 100.0
Divisi dengan responden terbesar adalah berasal dari divisi Sales and Marketing. Hal ini dikarenakan pada divisi tersebut memiliki jumlah karyawan yang paling banyak diantara divisi lainnya. Kemudian jumlah responden terbesar selanjutnya yaitu pada Executive Director Office serta Management Information System. Tingkat Tingkat pendidikan formal responden cukup bervariasi, mulai dari yang menempuh pendidikan pada jenjang SMA, sampai dengan yang menempuh perguruan tinggi. Sebaran jenjang pendidikan yang ditempuh oleh responden di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT Indocement, Jakarta 2009 Tingkat Pendidikan Formal SMA/Sederajat Perguruan Tinggi Total
N (Jumlah) 2 41 43
Persentase 4.7 95.3 100.0
55
Tabel 7 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden sebanyak 41 orang (95.3 persen) memiliki jenjang pendidikan formal Perguruan Tinggi, dan hanya sebagian kecil yaitu sebanyak dua orang (4.7 persen) yang memiliki jenjang pendidikan formal SMA/Sederajat. Sebagian besar responden dapat dikategorikan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikan tersebut merupakan salahsatu prasyarat dari perusahaan untuk dapat menjadi karyawan perusahaan tersebut. Namun, pada posisi logistik seperti office boy, satpam dan tukang kebun perusahaan tidak disyaratkan untuk memiliki jenjang pendidikan perguruan tinggi dan umumnya yang terjadi pada PT Indocement hanya lulusan SMA/sederajat. Responden memiliki masa kerja yang berbeda-beda di dalam perusahaan. Masa kerja responden dibagi menjadi dua kategori, yaitu 0-5 tahun dan di atas 5 tahun. Lamanya masa kerja responden dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT Indocement, Jakarta 2009 Masa Kerja
N (Jumlah)
0-5 tahun >5 tahun Total
Persentase 5 38 43
Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak lima
11.6 88.4 100.0
orang
termasuk dalam kategori rendah karena masa kerja di Indocement selama 0-5 tahun, sedangkan jumlah responden sebanyak 38 orang termasuk dalam kategori tinggi karena masa kerja di Indocement telah ditempuh hingga lebih dari 5 tahun. 6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations 6.2.1
Penilaian responden terhadap fungsi public relations Penilaian responden yang berhubungan dengan fungsi-fungsi PR di
perusahaan dapat dilihat dari interaksi mereka mengenai lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan fungsi PR. Penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai komunikator dibagi menjadi dua kategori yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 75 persen dan tinggi jika memiliki skor 75 persen atau lebih. Hasil penelitian pengetahuan responden terhadap fungsi PR sebagai komunikator dapat dilihat pada Tabel 9.
56
Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement, Jakarta 2009 Fungsi Komunikator
N (Jumlah)
Rendah Tinggi Total
Persentase 9 34 43
20.9 79.1 100.0
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar personal
(interpersonal
communication)
dipergunakan,
komunikasi
lisan,
komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver. Berdasarkan Tabel 9, sebagian besar responden yaitu sebanyak 34 orang atau setara dengan 79.1 persen bahwa responden menyatakan bahwa fungsi PR sebagai komunikator tinggi, dan responden lainnya sebesar 20.9 persen atau sebanyak sembilan orang menyatakan bahwa fungsi PR sebagai komunikator masih rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai komunikator termasuk tinggi. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik kepada karyawan maupun manajemen dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 6 dan tinggi jika memiliki skor (6-8). Hasil penelitian penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik, PT Indocement, Jakarta 2009 Fungsi PR dalam Membina Hubungan Baik Rendah Tinggi Total
N (Jumlah) 15 28 43
Persentase 34.9 65.1 100.0
Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan dari publik. Berdasarkan Tabel 10, sebagian besar responden yaitu sebanyak 28 orang atau
57
setara dengan 65.1 persen menyatakan bahwa responden menyatakan bahwa fungsi PR dalam membina hubungan baik termasuk dalam kategori tinggi, dan responden lainnya sebesar 34.9 persen atau sebanyak 15 orang menyatakan bahwa fungsi PR dalam membina hubungan baik masih rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik termasuk kategori tinggi. Penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 75 persen dan tinggi jika memiliki skor lebih dari 75 persen. Hasil penelitian penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai backup management, PT Indocement, Jakarta 2009 Fungsi PR Sebagai Backup Management Rendah Tinggi Total
N (Jumlah) 8 35 43
Persentase 18.6 81.4 100.0
PR dalam melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. Berdasarkan Tabel 11, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang atau setara dengan 81.4 persen terlihat bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang menyatakan bahwa fungsi PR sebagai backup management dan tergolong dalam kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa fungsi PR sebagai backup management dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan yang terbaik bagi perusahaan. PR Indocement sebagai backup management seperti memberi saran kepada top management dalam memecahkan masalah maupun berbagai kebijakan perusahaan lainnya.
58
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau perusahaan. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 6 dan tinggi jika memiliki skor (6-8). Hasil penelitian terhadap penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta 2009 Fungsi PR dalam Membangun Citra Rendah Tinggi Total
N (Jumlah)
Persentase
8 35 43
18.6 81.4 100.0
Berdasarkan Tabel 12, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang atau setara dengan 81.4 persen menyatakan bahwa fungsi PR dalam membangun citra perusahaan termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang menyatakan fungsi PR dalam membina membangun citra perusahaan masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi PR dalam membangun citra perusahaan termasuk tinggi. Secara keseluruhan penilaian responden terhadap fungsi PR seperti pada Tabel 13 dibawah ini. Tabel 13. Jumlah dan Persentase Penilaian Responden terhadap Fungsi PR, PT Indocement, 2009 Fungsi Komunikator Total
Kategori Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Relationship Total Rendah Backup Management Tinggi Total Rendah Good Image Maker Tinggi Total
Jumlah 9 34 43 15 28 43 8 35 43 8 35 43
Persentase 20.9 79.1 100.0 34.9 65.1 100.0 18.6 81.4 100.0 18.6 81.4 100.0
Keterangan Rendah: total skor kurang dari 75% Tinggi: total skor ≥ 75% Rendah: total skor kurang dari 6 Tinggi: total skor (6-8) Rendah: total skor kurang dari 75% Tinggi: total skor ≥ 75% Rendah: total skor kurang dari 6 Tinggi: total skor (6-8)
59
Dari Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan PR dapat menjalankan fungsinya dengan baik kepada publik internal. 6.2.2
Penilaian responden terhadap tugas public relations Tugas PR dalam menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas
penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik dilakukan agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai informator dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki nilai kurang dari enam skor dan tinggi jika memiliki nilai lebih enam skor atau lebih (6-8). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009 Tugas PR Sebagai Penyampaian Informasi Rendah Tinggi Total
N (Jumlah)
Persentase
16 27 43
37.2 62.8 100.0
Berdasarkan Tabel 14, sebagian besar responden yaitu sebanyak 27 orang atau setara dengan 62.8 persen menyatakan bahwa penilaian responden terhadap PR dalam tanggungjawabnya sebagai penyampaian informasi kepada karyawan maupun publik internal lainnya termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar 37.2 persen atau sebanyak 16 orang menyatakan bahwa tugas PR dalam penyampaian informasi masih rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penilaian responden mengenai tugas PR dalam penyampaian informasi dapat dikatakan baik. Berdasarkan Gambar 3, jenis informasi yang paling banyak diberikan PR kepada publik internal yaitu kebijakan perusahaan sebayak 50 persen, dan informasi lainnya diantaranya isu perusahaan sebanyak 23 persen, hal yang berkenaan dengan produk 5 persen, standar kontrak sebanyak 2 persen, serta penggunaan logo sebanyak 20 persen.
60
Gambar 3. Jenis informasi yang diberikan PR kepada publik internal Informasi yang disampaikan dari manajemen maupaun informasi lainnya kepada
karyawan,
disampaikan
melalui
PR
Indocement.
Selanjutnya,
penyampaian informasi kepada karyawan dilakukan melalui media intranet atau email, tertulis (surat, memo) maupun secara lisan (telepon, langsung) seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Sarana penyampaian infomasi PR kepada publik internal Hasil penelitian seperti tercantum pada Gambar 4, menunjukkan bahwa sarana penyampaian informasi yang paling banyak digunakan adalah media tertulis seperti surat dan memo, sedangkan penyampaian informasi secara lisan melalui telepon atau langsung jarang sekali digunakan karena dianggap kurang efektif. Hal ini dikarenakan informasi yang dilakukan dengan media tertulis lebih jelas, lengkap dan efektif.
61
Tugas PR dalam memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan
seperti
kegiatan,
reputasi
maupun
kepentingan-kepentingan
perusahaan dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori, mengevaluasi opini publik dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki nilai kurang dari enam skor dan tinggi jika memiliki nilai lebih dari enam skor (6-8). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori, mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta 2009 Tugas PR dalam Memonitori, Mengevaluasi Opini
Frequency
Persentase
8 35 43
18.6 81.4 100.0
Rendah Tinggi Total
Berdasarkan Tabel 15, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang atau setara dengan 81.4 persen menyatakan bahwa tugas PR dalam memantau atau memonitori serta evaluasi opini publik termasuk dalam kategori tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang menyatakan tugas PR dalam memantau serta evaluasi opini publik masih rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tugas PR PT Indocement dalam
memonitori serta
mengevaluasi opini publik dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan yang terbaik bagi perusahaan, sehingga dapat menjaga reputasi PR di mata karyawan untuk tetap menjaga citra perusahaan. Tugas PR dalam publikasi dilakukanuntuk menunjang kegiatan dalam strategi PR agar dapat meningkatkan pubic awareness atas kegiatan yang dilakukan olkeh PR Indocement. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi media dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 7 (kurang dari 75 persen) dan tinggi jika memiliki skor 8-10 (≥75 persen). Hasil penelitian penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi media dapat dilihat pada Tabel 16.
62
Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement, Jakarta 2009 Tugas PR dalam Publikasi
N (Jumlah)
Rendah Tinggi Total
Persentase 1 42 43
2.3 97.7 100.0
Berdasarkan Tabel 16, terlihat bahwa penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi media sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden yaitu sebanyak 42 orang atau setara dengan 97.7 persen menyatakan bahwa responden mengetahui aktivitas tugas PR dalam publikasi yang termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar 2.3 persen atau sebanyak satu orang menyatakan bahwa tugas PR dalam publikasi masih rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tugas PR dalam publikasi dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan publisitas yang eksis terhadap perusahaan. PR Indocement dalam melakukan publisitasnya salah satunya seperti ditribusi press release yang diberikan kepada media. Secara keseluruhan, penilaian publik internal terhadap fungsi PR seperti pada Tabel 17. Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas Public Relations PT Indocement, Jakarta 2009 Tugas Informator
Kategori Rendah Tinggi
Total Rendah Monitoring, Evaluasi Opini Tinggi Total Rendah Publikasi Tinggi Total
Jumlah 16 27 43 8 35 43 1 42 43
Persentase 37.2 62.8 100.0 18.6 81.4 100.0 2.3 97.7 100.0
Keterangan Rendah: total skor kurang dari 6 Tinggi: total skor (6-8) Rendah: total skor kurang dari 6 Tinggi: total skor (6-8) Rendah: total skor kurang dari 7 (kurang dari 75 %) Tinggi: total skor 8-10 (≥75 %)
Dari Tabel 17 dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap tugas PR termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan PR dapat menjalankan tugasnya dengan baik kepada publik internal.
63
6.3 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Fungsi dan Tugas Public Relations 6.3.1
Opini Publik Internal terhadap Kinerja Fungsi Public Relations Besarnya opini karyawan terhadap kinerja fungsi PR diukur berdasarkan
atas informasi yang diberikan, membina hubungan baik, backup management, serta menciptakan citra positif. Penilaian tersebut di bagi menjadi dua kategori yaitu, negatif jika memiliki skor kurang dari 18 skor (7-17 skor) dan positif jika memiliki 18 skor atau lebih (18-28). Sebagian besar responden sebanyak 63.8 persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja fungsi PR Indocement, dan responden lainnya sebesar 37.2 persen memberikan opini yang negatif terhadap kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement, Jakarta 2009 Opini Publik
N (Jumlah)
Negatif Positif Total
Persentase
16 27 43
37.2 62.8 100.0
Pada Tabel 18, dapat dilihat bahwa pada kenyataannya para karyawan memiliki pandangan atau opini yang baik yaitu bahwa PR Indocement telah melakukan fungsinya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang positif. Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang mendukung hal tersebut. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah berusaha untuk melaksanakan fungsinya dengan baik untuk mewujudkan tujuan perusahaan serta mempertahankan citra perusahaan yang positif yaitu dengan melakukan fungsinya sebagai komunikator, membina hubungan baik, backup management, serta mencitakan citra positif. 6.3.2
Opini Publik Internal terhadap Kinerja Tugas Public Relations Besarnya opini karyawan terhadap kinerja tugas PR diukur berdasarkan
kegiatannya dalam merespon isu perusahaan, dukungan divisi lain dan manajemen,
tanggungjawabnya
dalam
penyampaian
infomasi,
kegiatan
publilicity, serta membina hubungan dengan media. Penilaian tersebut di bagi menjadi dua kategori yaitu, rendah jika memiliki penilaian kurang dari 32 skor
64
(14-30 skor) dan tinggi jika memiliki 32 skor atau lebih (32-48). Sebagian besar responden sebanyak 72.1 persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja tugas-tugas PR Indocement, dan responden lainnya sebesar 27.9 persen memberikan opini yang negatif terhadap kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta 2009 Opini Publik Negatif Positif Total
N (Jumlah) 12 31 43
Persentase 27.9 72.1 100.0
Pada Tabel 19, dapat dilihat bahwa pada kenyataannya para karyawan memiliki opini yang positif yaitu bahwa PR Indocement telah melakukan tugasnya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang positif. Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut.
65
BAB VII ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP PERUSAHAAN 7.1 Deskripsi Responden Eksternal Responden publik eksternal dalam penelitian ini adalah masyarakat yang merupakan pelanggan atau berada di Darmaga Bogor serta masyarakat sekitar kawasan PT Indocement yang berada di Puspanegara. Deskripsi responden dibedakan atas jenis kelamin, umur responden serta pekerjaan. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor 2009 Jenis Kelamin
N (Jumlah)
Pria Wanita Total
Persentase
21 9 30
70.0 30.0 100.0
Tabel 20, menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin pria sebanyak 21 orang dengan persentase 70 persen, sedangkan jumlah responden berjenis kelamin wanita sebanyak sembilan orang dengan persentase 30 persen dari total responden. Pada Tabel 21 merupakan deskripsi responden menurut umur responden. Responden dibedakan atas tiga kategori orang dewasa menurut Havighurst dan Acherman dkk dalam Sugiah 2008 yaitu dewasa awal (18-30 tahun), dewasa pertengahan (31-50 tahun), serta dewasa tua (>50 tahun). Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor 2009 Umur Responden Dewasa awal (18-30 th) Dewasa Pertengahan (31-50) Dewasa Tua (>50 th) Total
N (Jumlah) 10 14 6 30
Persentase 33.3 46.7 20.0 100.0
Pada rentang umur 18-30 tahun (dewasa awal) berjumlah 10 orang, pada rentang umur 31-50 tahun (dewasa pertengahan) berjumlah 14 orang serta pada rentang umur 50 tahun keatas (dewasa tua) berjumlah 6 orang. Atau dengan kata
66
lain responden pada penelitian ini 33.3 persen berada pada kategori dewasa awal, 46.7 persen pada dewasa tengah, dan 20 persen pada dewasa tua. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari usia dewasa pertengahan yaitu pada rentang umur 31-50 tahun. Table 22 merupakan deskripsi responden berdasarkan pekerjaan. Pada karakteristik ini, pekerjaan responden dibagi menjadi lima kategori yaitu Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Buruh dan Ibu Rumah Tangga. Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis pekerjaan, Bogor 2009 Jenis Pekerjaan PNS Pegawai Swasta Wiraswata Buruh Ibu Rumah Tangga Total
N (Jumlah) 1 5 15 3 6 30
Persentase 3.3 16.7 50.0 10.0 20.0 100.0
Tabel 22 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen, jumlah responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 5 orang atau setara dengn 16.7 persen, jumlah responden yang berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 15 orang atau setara dengan 50 persen, jumlah responden yang berprofesi sebagai buruh sebanyak tiga orang atau setara dengan 10 persen, dan jumlah responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak enam orang atau setara dengan 20 persen. Dapat disimpulkan, dari data tersebut menggambarkan bahwa prosentase pekerjaan terbesar adalah wiraswata, ibu rumah tangga serta pegawai swasta. 7.2 Pengetahuan Responden Tingkat pengetahuan akan keberadaan suatu perusahaan merupakan salahsatu hal yang menunjukkan eksistensi perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu, rendah jika skor kurang dari 75 persen dan tinggi 75 persen atau
67
lebih. Tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor 2009 Pengetahuan Respoden Mengenai Perusahaan Rendah Tinggi Total
N (Jumlah)
Persentase 1 29 30
3.3 96.7 100.0
Tabel 23 menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 29 orang atau 96.7 persen responden mengetahui perusahaan Indocement serta produk yang dihasilkan. Sedangkan jumlah responden yang tidak tahu keberadaan perusahaan sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengetahui akan keberadaan PT Indocement. Namun terdapat satu responden yang tidak mengetahui PT Indocement hal ini dikarenakan responden tersebut lebih mengenal produk dengan label Semen Tiga Roda dari pada nama perusahaan yaitu Indocement. Sehingga, dapat dikatakan, bahawa secara keseluruhan, tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan tinggi. Hal ini dinyatakan dengan jumlah responden yang mendukung hal tersebut. 7.3 Penilaian Responden Terhadap Strategi Perusahaan Penilaian responden terhadap strategi perusahaan pada jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau berita yang terkait dengan pertusahaan, dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, sebagian besar yaitu sebanyak 29 orang atau setara dengan 97.7 persen yang menjawab pernah mengetahui iklan atau berita mengenai perusahaan, sedangkan yang tidak mengetahui sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya responden mengetahui iklan atau berita yang terkait perusahaan dapat dilihat pada Tabel 24.
68
Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau berita yang terkait dengan perusahaan, Bogor 2009 Pernah atau tidaknya Mengetahui Iklan atau Berita Pernah Tidak pernah Total
N (Jumlah) 29 1 30
Persentase 96.7 3.3 100.0
Tabel 24 dapat dikatakan strategi PR Indocement dalam penyebaran iklan maupun berita yang terkait dengan perusahaan kepada publik dapat dikatakan baik dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya publik atau masyarakat yang mengetahui iklan maupun berita yang terkait dengan perusahaan yang beredar di masyarakat. Dalam penyebaran informasinya, PR Indocement memberikan banyak informasi seperti mengenai kegiatan perusahaan, produk, maupun kinerja perusahaan. Berdasarkan Gambar 5, jenis informasi yang paling banyak diketahui oleh publik eksternal adalah mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan, yakni sebanyak 53 persen, dan produk sebanyak 47 persen. Informasi kegiatan yang umumnya diketahui masyarakat yaitu mengenai bantuan kesehatan kepada desa binaan Indocement, bantuan gempa, maupun kegiatan CSR lainnya. Sedangkan informasi produk yang diketahui oleh masyarakat maupun konsumen adalah informasi yang berkenaan dengan produk Semen Tiga Roda seperti bonus paket semen maupun perubahan harga dan produk baru. Jenis informasi yang dikatahui publik dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal
69
Informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada publik eksternal, disampaikan melalui PR Indocement. Penyampaian informasi kepada publik dilakukan melalui media cetak (koran, majalah), televisi maupun dari perusahaan secara langsung. Hasil penelitian seperti pada Gambar 6, sarana penyampaian informasi yang paling efektif adalah dari perusahaan secara langsung maupun yang bekerja sama dengan distributor yaitu sebesar 52 persen, sedangkan televisi sebesar 31 persen dan media cetak sebesar 17 persen. Hal ini dikarenakan informasi yang dilakukan dengan media cetak belum tentu dapat diakses oleh semua lapisan publik eksternal, dan pihak perusahaan secara langsung merupakan sumber informasi yang paling efektif hal ini dikarenakan dengan adanya keterlibatan langsung dari PR Indocement membuat informasi yang disampaikan lebih efektif. Sumber informasi publik dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal Tabel 25 menggambarkan jumlah dan persentase kelengkapan informasi produk maupun kegiatan yang akan dilakukan di masyarakat tersebut. salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan kesehatan di Desa Puspanegara yang diberikan PR Indocement. Kelengkapan informasi merupakan salah satu komponen yang penting bagi publik eksternal. Hal ini dikarenakan, menurut mereka, konsumen maupun masyarakat sekitar perlu tahu informasi yang berkenaan dengan kepentingan mereka, seperti infomasi produk maupun kegiatan yang dilakukan di sekitar PT Indocement.
70
Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor 2009 Kelengkapan Informasi yang Diberikan Ya Tidak Total
N (Jumlah) 17 13 30
Persentase 56.7 43.3 100.0
Dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, terdapat 29 orang atau sebesar 56.7 persen yang menjawab bahwa informasi yang diberikan cukup lengkap, sedangkan terdapat 13 orang atau sebesar 43.3 persen responden merasa bahwa informasi yang diberikan kepada publik belum lengkap. Menurut responden, hal ini dikarenakan bahwa informasi hanya secara garis besarnya saja tanpa diberikan kejelasan yang dibutuhkan oleh publik. Namun, dalam dapat disimpulkan bahwa kelengkapan informasi yang diberikan oleh PR Indocement sudah cukup lengkap dilihat dari jumlah serta persentase responden yang mendukung hal tersebut. Tabel 26 merupakan menggambarkan jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya situs internet PT Indocement. Dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, terdapat 22 orang atau sebesar 73.3 persen yang menjawab bahwa mereka tidak mengetahui adanya situs internet perusahaan, sedangkan terdapat 8 orang atau sebesar 26.7 persen responden mengetahui adanya situs perusahaaan. Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya situs internet, Bogor 2009 Mengetahui Adanya Situs Internet Tidak Ya Total
N (Jumlah) 22 8 30
Persentase 73.3 26.7 100.0
Berdasarkan Tabel 26, terlihat bahwa sebagian besar publik tidak mengetahui adanya situs intenet perusahaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa publikasi maupun pemberian informasi perusahaan melalui website atau situs internet masih sangat rendah untuk diakses oleh publik. Hal ini dikarenakan publik merasa lebih mudah mendapatkan informasi melalui distributor, perusahaan maupun media.
71
Penilaian responden terhadap strategi PR dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 20 (13-19) dan tinggi jika memiliki 20 atau lebih (20-26). Hasil penelitian penilaian responden terhadap strategi PR terlihat pada Tabel 27. Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor 2009 Strategi Perusahaan
N (Jumlah)
Buruk Baik Total
Persentase 6 24 30
20.0 80.0 100.0
Tabel 27 menggambarkan bahwa sebanyak 24 orang atau sebesar 80 persen responden menganggap bahwa strategi yang dilakukan perusahaan baik dan sebanyak 6 orang atau sebesar 20 persen menyatakan bahwa strategi yang dilakukan perusahaan masih buruk. Sehingga dapat disimpulkan strategi yang dilakukan Indocement dapat dikategorikan baik. 7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan Besarnya opini karyawan terhadap kinerja fungsi PR diukur berdasarkan dua kategori yaitu, rendah jika memiliki skor kurang dari 26 (10-25) dan tinggi jika memiliki 26 skor atau lebih (25-40). Sebagian besar responden sebanyak 73.3 persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja fungsi PR Indocement, dan responden lainnya sebesar 26.7 persen memberikan opini yang negatif terhadap kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009 Opini Publik Positif Negatif Total
N (Jumlah)
Persentase 22 8 30
73.3 26.7 100.0
Pada Tabel 28, dapat dilihat bahwa pada publik eksternal memiliki pandangan atau opini yang positif kepada perusahaan yang telah membentuk opini publik yang menguntungkan bagi perusahaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa citra perusahaan sudah bernilai positif. Hal ini merupakan suatu penilaian kepada perusahaan dalam mempertahankan citra perusahaannya yang positif.
72
BAB VIII HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS DENGAN OPINI PUBLIK 8.1 Hubungan Strategi Public Relations (PR) Dengan Opini Publik Internal 8.1.1 Hubungan public relations (PR) sebagai komunikator dengan opini publik internal Berdasarkan fungsinya PR sebagai komunikator, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap fungsi PR. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho PR Sebagai Komunikator
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.077 0.624 43
Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 29, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR sebagai komunikator dengan opini publik internal menunjukkan nilai Hubungan sebesar 0.077 dimana nilai hubungan mendekati 0 yang artinya tidak ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.624 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu tidak terdapat hubungan nyata antara PR sebagai komunikator dengan opini publik internal. Hal ini terjadi karena menurut responden bahwa PR sebagai komunikator kurang berpengaruh terhadap penilaian opini bagi publik. Hal ini dikarenakan publik lebih melihat atas strategi PR pada informasi yang diberikan kepada publik. 8.1.2 Hubungan public relations (PR) dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik internal Berdasarkan fungsi PR dalam menjalin hubungan baik, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap PR dalam menjalin hubungan baik. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik dapat dilihat pada Tabel 30.
73
Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho Strategi PR Menjalin Hubungan Baik
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.345(*) 0.023 43
* Signifikan pada α = 0.05 (2-arah). N = jumlah responden
Pada Tabel 30, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik internal menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.345* yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.023 < α (0.05) artinya tolak H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti, jika strategi PR dalam menjalin hubungan baik semakin meningkat, maka opini publik juga akan meningkat atau semakin positif. Terdapat hubungan yang siginifikan tersebut terjadi karena menurut responden bahwa strategi PR dalam membina hubungan baik memang memiliki penilaian tersendiri bagi publik. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa sangatlah penting bagi seorang PR untuk membina hubungan baik agar terciptanya saling pengertian dan saling menghargai antara publik dengan PR tersebut. Oleh karena itu, strategi PR dalam membina hubungan baik sangat berpengaruh pada opini publik internal dalam hal ini adalah karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 8.1.3 Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal Berdasarkan strategi membangun citra, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap strategi membangun citra. Hubungan strategi PR membangun citra dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 31.
74
Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho PR dalam Membangun Citra Perusahaan
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.703 0.028(*) 43
Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 31, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap strategi PR membangun citra perusahaan dengan opini publik internal menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.703, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.028 < α (0.05) artinya tolak H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara strategi PR membangun citra perusahaan dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti, jika kinerja PR dalam membangun citra semakin meningkat, maka opini publik juga akan semakin meningkat atau positif. Terdapat hubungan yang nyata tersebut merupakan suatu indikator bahwa kegiatan dalam membangun citra merupakan strategi yang sangat berpengaruh terhadap opini publik. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa membangun citra adalah suatu fungsi PR dalam mempertahankan eksistensi perusahaan di mata publik. Apabila strategi tersebut baik maka akan mendapatan opini yang baik pula. 8.1.4 Hubungan strategi public relations (PR) dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal Berdasarkan strategi PR dalam menyampaikan informasi, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap strategi PR dalam menyampaikan informasi. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik Internal dapat dilihat pada Tabel 32.
75
Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho PR dalam Menyampaikan Informasi
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.272 0.048(*) 43
Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 32, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.272 yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.048 < α (0.05) artinya tolah H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara PR sebagai informator dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti, jika PR dalam menyampaikan informasi semakin baik maka opini publik juga akan semakin positif. Hubungan yang nyata antara strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik terjadi karena menurut responden bahwa aktivitas yang paling penting dan berpengaruh terhadap fungsi maupun tugas PR adalah penyampaian informasi yang baik, jelas kepada publiknya. Dalam hal ini, PR Indocement telah cukup memberikan informasi kepada publik internal salah satunya yaitu mengenai kebijakan manajerial maupun isu yang terkait dengan perusahaan. 8.1.5 Hubungan monitoring opini public relations (PR) dengan opini publik internal Berdasarkan strategi PR dalam monitoring dan evaluasi opini, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan responden memiliki opini yang positif terhadap monitoring dan evaluasi PR. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho PR dalam Monitoring, Evaluasi Opini Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.235 0.128 43
76
Pada Tabel 33, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR dalam kegiatan monitoring, evaluasi opini dengan opini publik internal menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.235, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.128 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu terdapat hubungan yang tidak nyata antara PR dalam kegiatan monitoring. Hal ini terjadi karena menurut responden bahwa strategi PR dalam monitoring dan evaluasi opini publik memiliki pengaruh yang tidak signifikan atau lemahh terhadap penilaian opini bagi publik. Hal ini dikarenakan publik lebih melihat atas informasi yang berada di ruang publik. 8.1.6 Hubungan public relations PR sebagai backup management dengan opini publik internal Berdasarkan strategi PR sebagai backup management, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap tugas PR sebagai backup management. Hubungan Public Relations (PR) sebagai backup management dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho PR sebagai backup management
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.102 0.514 43
Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 34, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap strategi PR sebagai backup management dengan opini publik internal menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.102 yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.514 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu terdapat hubungan yang tidak nyata antara strategi PR sebagai backup management dengan opini publik internal. Hal ini dikarenakan menurut responden PR sebagai backup management lebih intensif kaitannya dengan opini publik di pihak manajerial sehingga dalam opini publik di kalangan karyawan, kurang memiliki pengaruh (memiliki pengaruh yang lemah) terhadap opini publik.
77
8.1.7 Hubungan publikasi public relations dengan opini publik internal Berdasarkan strategi publikasi PR, sebagian besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap strategi publikasi PR. Hubungan publikasi Public Relations (PR) dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho Publikasi PR
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Internal 0.248 0.109 43
Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 35, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap strategi publikasi PR dengan opini publik internal menunjukkan nilai Hubungan sebesar 0.248, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.109 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu terdapat hubungan tidak nyata antara strategi publikasi PR dengan publik internal. Hal ini dikarenakan menurut responden, aktivitas pR dalam kegiatan publikasi lebih ditujukan kepada publik eksternal sehingga kurang berpengaruh pada publik internal. Sehingga secara keseluruhan hubungan strategi public relations dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009 Spearman’s rho PR sebagai komunikator Menjalin hubungan baik Membangun citra PR sebagai informator Monitoring dan evaluasi opini publik PR sebagai backup management Publikasi PR Taraf nyata α = 0.05
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah)
Opini Publik Internal 0.077 0.624 0.345(*) 0.023 0.703 0.028(*) 0.272 0.048(*) 0.235 0.128 0.102 0.514 0.248 0.109
Keterangan Tidak terdapat hubungan nyata Terdapat hubungan nyata Terdapat hubungan nyata Terdapat hubungan nyata Terdapat hubungan yang tidak nyata Terdapat hubungan yang tidak nyata Terdapat hubungan yang tidak nyata
78
Pada Tabel 36, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan PR Indocement cukup baik. Hal ini terlihat adanya hubungan secata signifikan pada tiga variabel yang artinya semakin tinggi strategi yang dilakukan maka opini publik juga semakin tinggi atau positif. 8.2 Hubungan Strategi Public Relations dengan Opini Publik Eksteral Berdasarkan hasil persentase strategi yang dilakukan PR, sebagian besar pendapat publik eksternal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang positif terhadap strategi PR. Hubungan strategi Public Relations dengan opini publik eksteral dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor 2009 Spearman’s rho Strategi PR
Koefisien Hubungan Tingkat Signifikan (2-arah) N
Opini Publik Ekstenal 0.113 0.035(*) 30
Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 37, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap strategi PR dengan opini publik eksternal menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.113, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.035 < α (0.05) artinya terdapat hubungan nyata antara strategi PR dengan opini publik eksternal. Hal ini berarti, jika strategi yang dilakukan semakin baik maka opini publik juga semakin tinggi sehingga citra perusahaan positif. Menurut responden hal tersebut memang memiliki pengaruh dengan opini publik, hal ini dikarenakan strategi PR yang dilakukan melalui publikasi maupu kegiatan (seperti kegiatan kesehatan) yang dilakukan kepada masyarakat memiliki penilaian yang baik kepada perusahaan.
8.3 Citra Perusahaan di Publik Salah satu cara agar dapat mengetahui citra perusahaan adalah dengan mengetahui penilaian dan pngetahuan responden tehadap kinerja maupun strategi PR perusahaan tersebut, karena keberhasilan perusahaan identik dengan keberhasilan PR di dalam perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Ruslan
79
(2008) bahwa citra berhubungan erat dengan suatu penilaian maupun opini publik terhadap segala bentuk produk maupun pelayanan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, dan citra dapat bernilai negatif maupun positif. Sebagian besar responden (sebesar 75 persen) menyatakan bahwa kinerja maupun strategi PR dalam kegiatan mempertahanan citra PT Indocement sudah baik, sehingga citra perusahaan menjadi baik di mata publik internal maupun eksternal, dan sebagian responden sebesar 25 persen menyatakan bahwa PR belum cukup baik dalam mempertahankan citra perusahaan di mata publik (Gambar 7).
Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap PR PT Indocement, 2009 Berdasarkan Gambar 7, maka dapat dilihat bahwa PR PT Indocement sudah dapat menciptakan kinerja yang baik di perusahan dan sudah dapat membentuk opini publik yang positif bagi perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut sehingga sebagian besar responden menyatakan citra perusahaan positif. Dapat disimpulkan bahwa PR PT Indocement telah mencapai reputasi sekaligus prestasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
80
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN 9.1 Kesimpulan Strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi edukatifinformatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah dengan prinsip keterbukaan serta menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif. Strategi tersebut dilakukan untuk meningkatkan serta mempertahankan opini publik yang positif bagi perusahaan. Pada analisis opini publik internal terhadap fungsi dan tugas PR, terlihat bahwa pada kenyataannya para karyawan memiliki pandangan atau opini yang baik yaitu bahwa PR Indocement telah melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang positif. Opini yang beredar di mata publik telah membuat posisi Indocement sebagai perusahaan yang memiliki citra positif. Dan dapat disimpulkan pula bahwa PR Indocement yang telah berusaha untuk melaksanakan fungsi serta tugasnya dengan baik untuk mewujudkan tujuan perusahaan serta mempertahankan citra perusahaan yang positif. Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa strategi PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini, terlihat bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi.
81
9.2 Saran Sarana penyampaian informasi yang tidak langsung diakses oleh publik adalah website. Sehingga perlunya ada evaluasi strategi untuk mempublikasikan mengenai keberadaan website PT Indocement. Selain itu, perlunya ada indikator jumlah pengunjung pada situs perusahaan tersebut. Pada aspek kelengkapan informasi, perlu di evaluasi guna dapat memberikan infomasi yang dibutuhkan oleh publik sehingga tetap mendapatkan dukungan publik dan mempertahankan opini publik yang positif.
82
DAFTAR PUSTAKA Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view &id=139&Itemid=41. [diakses tanggal 5 Maret 2009]. Cutlip, Scott M. & Allen H. Center. 1982. Effectively Public Relations. Jakarta: Gafindo. Cutlip, Center, dan Broom. 2000. Effectively Public Relations. Jakarta: Gafindo. Djaja, Danan. 1995. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Bandung: Alumni. Effendy, Onong Uchjana. 1991. Hubungan Masyarakat. Bandung: Rosdakarya. El-Qorni, Ahmad Kurnia. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label /Public%20Relations. [diakdes tanggal 6 Maret 2009]. Greener, Tony. 1995. The Secret of Successfuls Public Relations, Alih bahasa Nuraki Aziz. Jakarta: Bumi Aksara. Gregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations. Edisi 2 terjemahan Dewi Damayanti. Jakarta: Erlangga. Jefkins, Frank. Public Relations. Penerjemah Haris Munandar. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga, 1996. Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press. Kusumastuti, Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia. Marston, John E. 1979. Modern Public Relations. New York: Mc GrawHill. Rakhmat, Jalaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rumanti, Sr. 2002. Maria Assumpta OSF. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Ruslan, Rosady. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ____________. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ____________. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.
83
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiah M., Siti 2008. Modul Kulah Pendidikan Orang Dewasa. Bogor. Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program dan Implementasi. Bandung: Nuansa. Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Yulianti.
2008.
http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.
[diakses tanggal 5 Maret 2009].
84
Daily News Monitoring Report, 14 August 2009 Corporate Secretariat Division
Tone : Pos Neut. Neg
I C S O
No.
Date
Action: For Information Only Needs clarification / rectification For stand-by response Opportunity, needs to explore further
Source
Headline and Summary
Analysis Ton Act e
Remarks
PT. Indocement Tunggal Prakarsa
1
13-Aug
Jurnal Bogor.com
2
14-Aug
Jurnal Bogor, p. 4
Indocement receives IMAC Award 2009. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk has been granted IMAC (Indonesia's Most Admired Company) Award 2009 as The Best Performance Company Image for the category of Cement Industry in Indonesia. The award was given to the companies improving their image to gain trust from their stakeholders including their partners. Indocement receives IMAC Award 2009. as above
Pos
I
Pos
I
Indocement received IMC Award 2009. Indocement is one of the best performing company improving its' image.
As above
85
3
4 Competitors
13-Aug
Bisnis.com
13-Aug
Okezone.com
1
13-Aug
Detik Finance
2
14-Aug
Koran Tempo, P. A15
Sluggishly to reach 2,400, IHSG afternoon up 2% - At the second session trading on Thursday (13/08) Composite Share Price Index (IHSG) at the Indonesian Stock Market (BEI) was strengthening significantly but sluggishly to reach 2.400. The index upward movement was triggered by the increase in the regional and global market. Indocement (INTP) share was recorded as one of top gainers with 6.43% increase to Rp9,100 at the second session closing on Thursday (13/08). IHSG close to reach 2,400 - as above
Neut
I
Neut
I
Government and Rajawali Corp soon to appoint New Semen Gresik Vice President Director: Government and PT Rajawali Corporation has prepared the replacement PT Semen Gresik Tbk (SMGR) Vice President Director, Heru D Adiningrat, who has been appointed PT Danareksa Director. The Neut externally appointed candidates is now undergoing fir and proper test as suggested by the selection committee. As to whether or not the candidate is selected will depend on the extraordinary shareholder (RUPSLB) meeting on September 15, 2009. Semen Gresik Vice President Director externally Neut recruited: As above
Related Articles No News
Indocement (INTP) share was recorded as one of the top gainers, rising 6,43% to Rp.9,100 at the second session trading on Thursday (13/08)
As above Government and Rajawali Corp will soon appoint Semen Gresik New Vice President Director
I
I
As above