Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PELUNCURAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 35.000 MW DI BANTUL, YOGYAKARTA TANGGAL 4 MEI 2015
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu alaikum warahatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera untuk kita semua.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 March, 2017, 18:58
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Yang saya hormati para Menteri Jajaran Kabinet Kerja, yang saya hormati Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Ibu,
Â
Yang Mulia Duta Besar Amerika Serikat,
Â
Ketua Komisi VI dan VII DPR-RI yang siang hari ini hadir, seluruh Bupati, Ketua DPRD, seluruh Pimpinan BUMN,
Â
Bapak-Ibu, Tamu Undangan yang berbahagia.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 March, 2017, 18:58
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Pertama-tama sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono X yang telah memberikan izin penggunaan lahan karena akan dibangunnya pembangkit listrik tenaga bayu atau angin di wilayah ini.
Â
Memang ke depan kita ingin mengembangkan lebih besar lagi energi baru dan terbarukan baik dari angin, geothermal, hydro power, air kemudian juga dari tumbuhan, nabati, dan dari biomassa, dan dari yang lain-lainnya karena kita tidak ingin tergantung pada energi fosil.
Â
Bapak-Ibu yang saya hormati, kalau kita lihat selama hampir 70 tahun Indonesia merdeka baru 50.000 Mega Watt yang dibangun oleh pemerintah, sekali lagi selama 70 tahun Indonesia merdeka baru 50.000 Mega Watt yang dibangun oleh pemerintah kita. Oleh sebab itu, banyak yang menyangsikan dalam 5 tahun akan membangun 35.000 Mega Watt, ini apakah tidak terlalu ambisius.
Saya sampaikan tidak. Ini adalah sebuah program yang terencana secara detil kemudian di back up oleh regulasi-regulasi yang sudah disederhanakan meskipun juga belum selesai, dan yang ketiga akan terus saya pantau prosesnya, saya awasi. Kalau ada masalah akan kita selesaikan masalah-masalah itu di lapangan. Sekali lagi, ini bukan proyek yang ambisius, dan bukan sebuah target yang sangat tinggi, bukan, tetapi ini memang pinjaman kita, hutang kita, hutang kita kepada rakyat yang harus kita penuhi karena masih banyak rakyat yang belum menikmati listrik.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 March, 2017, 18:58
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Setiap saya pergi ke provinsi, ke kota, kabupaten selalu keluhannya adalah defisit listrik, krisis listrik, defisit listrik, krisis listrik nggak ada yang lain. Mau bangun hotel nunggu listriknya ada, mau bangun kawasan industri nunggu listriknya ada. Kapan kita mau hilirisasi? Kita, atau kapan kita mau mengembangkan industrialisasi? Kalau listriknya belum ada. Sekali lagi, ini bukan pekerjaan, memang bukan pekerjaan gampang tetapi akan saya awasi terus, akan saya kawal terus. Nanti kalau sudah berproses BPKP juga akan saya perintahkan untuk memantau sehingga 240 lokasi yang ada kurang lebih itu betul-betul terpantau dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, Â dari bulan ke bulan. Sehingga targetnya betul-betul kelihatan kalau ada masalah itu bisa segera diselesaikan.
Â
Saya berikan contoh listrik yang, pembangkit listrik yang ada di Batang, saya ikuti terus karena di situ gedhe banget, besar sekali. Berapa ribu yang di Batang? 2000, 2000, gedhe, sudah macet kira-kira empat tahunan. Problemnya adalah karena pembebasan lahan. Kemarin saya berikan target kepada PLN, kepada bupati, gubernur, kepada menteri 4 bulan harus selesai, ternyata belum selesai. Tapi tambahan, minta tambahan satu bulan, nah ini saya lihat kemarin hanya masalah-masalah administrasi, ini masalah administrasi, saya lihat, saya lihat, saya lihat sangat masuk akal dan permintaan mundur satu bulan saya berikan, tapi setelah satu bulan tidak boleh mundur lagi. Dah.
Â
Dan yang kedua, ini masalah industri, industri trafo, kabel, jaringan transmisi ini saya sudah pesan kepada Pak Menteri, kepada Bu Menteri ini harus diproduksi di dalam negeri agar lokal kontennya semakin tinggi. Terserah mau BUMN dengan swasta, BUMN dengan investor asing, terserah. Tapi yang paling penting jangan sampai barang-barang ini kita impor, karena seluruh proyek 35.000 Mega Watt memakan investasi kira-kira Rp 1100 triliun. Ini angka yang besar sekali, kalau lokal kontennya bisa di atas 60 syukur bisa di atas 70 ini adalah sesuatu yang luar biasa. Industri kita akan berkembang, silakan swasta masuk dulu, silakan, investor mau masuk silakan, tapi kalau nggak cepet-cepet masuk saya akan perintahkan Menteri BUMN bangun untuk trafo, bangun untuk industri-industri yang berkaitan dengan komponen-komponen transmisi, tapi saya berikan waktu kepada swasta dan investor untuk bangun dulu. Tapi kalau nggak ada segera bergerak saya akan langsung perintahkan Menteri BUMN untuk mengerjakan http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 March, 2017, 18:58
Sekretariat Negara Republik Indonesia
baik kabel, trafo, jaringan transmisi dan yang lain-lain yang berkaitan dengan kelistrikan kita dalam lima tahun yang akan datang.
Â
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, dan dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim dengan nama Allah Subhanahuwataalla, dan dengan Rahmat-Nya pembangunan kelistrikan 35.000 Mega Watt untuk rakyat Indonesia siang hari ini saya nyatakan dimulai.
Â
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 March, 2017, 18:58
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 March, 2017, 18:58