Sambutan : Assalaamu'alaikum Warrohmatullaahi Wabarokaatuh, Puji dan Syukur Kita Panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, karena atas perkenannya buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung ini dapat kami susun, walaupun masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan dalam penyusunannya. Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Kependukan Dan Pencatatan Sipil menyusun Profil Perkembangan Kependudukan berdasarkan data registrasi, dimana data registrasi sebagaimana dimaksud diperoleh dari hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Melalui buku Profil Perkembangan Penduduk Kota Bandung ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara sekilas mengenai penyajian data dan pemberian informasi perkembangan kependudukan Kota Bandung. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya, kepada semua pihak yang telah memberikan sumbang saran serta masukan, sehingga Buku Profil Perkembangan Penduduk Kota Bandung ini dapat terselesaikan. Dan Kami berharap semoga Buku Profil Perkembangan Penduduk ini, dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan kebijakan Pemerintah, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Kota Bandung kota yang kita cintai. Demikian yang dapat di sampaikan Wassalaamu'alaikum Warrohmatullaahi Wabarokaatuh
2
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung Dra. POPONG WARLIATI NURAENI, M.M.Pd
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Pasal 83 ayat (1) “Data penduduk yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dan tersimpan di dalam database kependudukan dimanfaatkan untuk kepentingan perumusan kebijakan di bidang pemerintahan dan pembangunan”. Dengan memanfaatkan database Kependudukan Kota Bandung, maka dibuatlah Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung Tahun 2014 yang berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 474/8458/MD tanggal 20 Desember 2012 Perihal Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Yang Diterbitkan Secara Periodik Setiap Tahun.
Dimana melalui
Buku Profil Perkembangan Kependudukan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran secara sekilas mengenai data jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di Kota Bandung yang disusun dalam bentuk rekapitulasi data kependudukan. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya, kepada semua pihak yang telah memberikan sumbang saran serta masukan, sehingga Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung ini dapat terselesaikan. Kami berharap semoga Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung ini, dapat dijadikan sebagai sarana informasi perkembangan kependudukan yang positif, dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan, perencanaan pembangunan, dan evaluasi hasil-hasil pembangunan, baik bagi Pemerintah maupun pihak lain termasuk dunia usaha. Bandung,
Oktober 2014
3
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
SAMBUTAN KADISDUKCAPIL KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR DAFTAR ISI TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan B. Tujuan Penyusunan C. Ruang Lingkup D. Pengertian Umum E. Penjelasan Indikator BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. Letak Geografis B. Gambaran Ekonomi Kota Bandung C. Potensi Daerahborbo D. Visi Dan Misi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil E. Program Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. BAB III SUMBER DATA F. BAB IV KUANTITAS PENDUDUK A. Persebaran (Distribusi) Penduduk 1. Jumlah Persebaran Penduduk 2. Kepadatan Penduduk 3. Pertumbuhan Penduduk B. Pertumbuhan PendudukKomposisi Penduduk menurut Karakteristik Demografi 1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2. Rasio Ketergantungan C. Komposisi Penduduk menurut Karakteristik Sosial 1. Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2. Jumlah Penduduk Lanjut Usia (Lansia) 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama 4. Jumlah Penduduk berdasarkan Golongan Darah 4
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan BAB V KUALITAS PENDUDUK A. Indikator Kesehatan B. Indikator Pendidikan C. Indikator Sosial BAB VI KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN A. Kepemilikan KK B. Kepemilikan KTP C. Surat Keterangan Pindah Datang D. Surat Keterangan Pindah Keluar BAB VII REKAPITULASI KEGIATAN ADMINISTRASI PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BAB VIII.DATA LINTAS SEKTORAL A. Ketenga Kerjaan B. Ikhtisar Pernikahan C. Tren KB Baru, KB Aktif Serta Ketahanan Dan Pemberdayaan Keluarga D. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) E. Jumlah Sisiwa Dan Sekolah Di Kota Bandung F. Angka Kelahiran Dan Kematian Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas G. Pengaduan Masyarakat Masalah Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Melalui Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) DAFTAR PUSTAKA
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG
Tugas Pokok: Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Fungsi: Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi : Merumuskan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kependudukan dan pencatatan sipil. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan pencatatan sipil yang meliputi pengendalian, pencatatan sipil, data dan evaluasi. Pelaksanaan Pelayanan Teknis Ketata Usahaan. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Isu kependudukan adalah isu yang sangat strategis dan bersifat lintas sektor. Oleh karena itu, pengintegrasian berbagai aspek kependudukan ke dalam perencanaan pembangunan dan bagaimana pembangunan kependudukan itu sendiri akan dicapai, akan menjadi pekerjaan besar yang harus diwujudkan. Dalam hal ini, upaya mewujudkan keterkaitan perkembangan kependudukan, sebagai wujud dinamika penduduk dengan berbagai kebijakan pembangunan menjadi prioritas penting agar kedepan nanti pengelolaan perkembangan kependudukan dapat mewujudkan keseimbangan yang serasi antara kuantitas dan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas penduduk dan penataan persebarannya yang didukung oleh upaya-upaya perlindungan, pemberdayaan penduduk, peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang wawasan kependudukan bahkan sejak usia dini. Mobiltas Penduduk di stasiun Bandung
6
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
B.
Tujuan Penyusunan Menyajikan Profil Kependudukan Kota Bandung Tahun 2014, sebagai salah satu informasi dalam penentuan kebijakan, perencanaan pembangunan serta evaluasi hasil pembangunan.
C.
Ruang Lingkup 1. Kuantitas Penduduk, meliputi komposisi dan persebaran penduduk. 2. Kualitas penduduk, meliputi kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. 3. Kepemilikan dokumen kependudukan.
D. Pengertian Umum 1. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk secara sah bertempat tinggal di wilayah Indonesia sesuai dengan peraturan (UndangUndang Nomor 10 Tahun 1992) 2. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penerbitan dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain (UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006). 3. Data kependudukan adalah data perorangan dan atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil (UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006) 4. Kuantitas Penduduk adalah jumlah penduduk akibat dari perbedaan antara jumlah penduduk yang lahir, mati dan pindah tempat tinggal (Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992) 7
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Mobilitas Penduduk di Terminal Cicaheum
5.
Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian dan layak (Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992)
6.
Profil Perkembangan Penduduk adalah kumpulan data dan informasi tentang perkembangan kependudukan dalam bentuk tertulis, yang mencakup segala kegiatan yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang meliputi kuantitas, kualitas, dan mobilitas yang mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup.
7.
Persebaran Penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan (Undang-undang no.10 tahun 1992).
8.
Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap (Undang-undang no.23 tahun 2006).
9.
Perkembangan Kependudukan adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang meliputi kuantitas, kualitas dan mobilitas yang mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup.
8
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Populasi Penduduk
E. Penjelasan Indikator Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Dimana :
Untuk menghitung jumlah penduduk dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
D= rasio kepadatan penduduk ( jiwa/Km²) P = jumlah penduduk (jiwa) A = Luas Wilayah (Km²)
Pt = Po + ( B – D) + ( Mi – Mo) Dimana : Pt
= jumlah penduduk pada tahun t
Po
= jumlah penduduk pada tahun dasar (0)
B( Birth )
= jumlah kelahiran selama periode 0-t
D ( Death)
= jumlah kematian selama periode 0-t
Mi
= jumlah migrasi masuk selama periode 0-t
Mo
= jumlah migrasi keluar selama periode 0-t
Kepadatan Penduduk Rasio kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
9
Laju Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Pt = Dimana : Pt = jumlah penduduk pada tahun t Po = jumlah penduduk pada tahun dasar (0) r = angka pertumbuhan penduduk t = periode waktu anatara tahun dasar dan tahun t e = fungsi eksponensisal = 2,718281
Kepadatan Penduduk Data yang diperlukan untuk menghitung rasio jenis kelamin adalah jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur lima tahunan pada suatu tahun tertentu. Rasio jenis kelamin dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Rasio Ketergantungan Data yang dipergunakan untuk menghitung rasio ketergantungan adalah jumlah usia 0-14 tahun 54 tahun. Rasio ketergantungan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
∑
PJK = (∑ )X K Dimana : RJK ∑L ∑P K
RK muda =
RK tua
=
RK total = Dimana :
RK total RK muda RK tua Po-14 P65+ P15-64
10
= Rasio Ketergantungan penduduk Usia muda dan tua = Rasio Ketergantungan penduduk usia muda = Rasio Ketergantungan penduduk usia tua = Jumlah penduduk usia muda ( 0-14) = Jumlah penduduk usia produktif ( 65 tahun keatas) = Jumlah penduduk usis produktif ( 15-64 tahun)
= = = =
rasio jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki jumlah penduduk perempuan konstanta=100 penduduk perempuan
Angka Perkawinan Kasar Data yang digunakan dalam menghitung angka perkawinan angka perkawinan kasar adalah jumllah perkawinan dalam satu tahun dan jumlah penduduk awal tahun dan akhir yang sama. Angka perkawinan kasar dap at dihitung dengan menggunakan rumus ;
M=
xK
Dimana : M M P K
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
= = = =
angka perkawinan kasar jumlah perkawinan dalam satu tahun jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama konstatnta = 1000
Angka Perkawinan Umum Data yang diperlukan untuk menghitung angka perkawinan umum adalah jumlah perkwainan 15 tahun keatas. Angka umum ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Angka perceraian umum Angka perceraian umum lebih cermat dibandingkan dengan angka perceraian kasar. Angka perceraian umum ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
xK
Mu=
dimana : d = angka perceraian umum Dv = jumlah perceraian dalam satu tahun P15 = jumlah penduduk usia 15 tahun keatas pada pertengahan tahun K = konstanta - 1000
dimana: uM = angka rasio perkawinan kasar M = jumlah perkawinan dalam satu tahun 15+P = jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas K = konstanta – 1000
Penjelasan Indikator Angka perkawinan menurut kelompok umur Untuk menghitung Angka Perkawinan Spesifik (Angka Perkawinan Menurut kelompok Umur ) menggunakan rumus :
Jumlah dan proporsi penduduk menurut Jenis Kelamin Untuk menghitung jumlah penduduk dapat menggunakan rumus sebagai berikut;
Pt =Po + (B-D) + (Mi-Mo)
= dimana : = Angka perkawinan menurut kelompok umur (i) dan jenis kelamin (s) = Jumlah perkawinan menurut kelompok umur (i) dan jenis kelamin (s) pada tahun tertentu = Jumlah penduduk menurut kelompok umur (i) dan jenis kelamin (s) pada pertengahan tahun yang sama = Konstanta - 1000
11
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Dimana : Pt = jumlah penduduk pada tahun t Po = jumlah penduduk pada tahun dasar (0) B ( Birth) = jumlah kelahiran selama periode 0-t D (Death) = jumlah kematian selama periode 0-t Mi = jumlah migrasi masuk selama periode 0-t Mo = jumlah migrasi keluar selama periode 0-t
> Angka perceraian kasar A Angka ini berguna untuk mengetahui gambaran sosiologis suatu daerah yang berkaitan dengan tingkat perceraian. Angka perceraian kasar ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : d= D dimana : d d = angka perceraian kasar D D v = jumlah perceraian dalam satu tahun P P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun K = konstanta – 1000 Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Pt = Dimana : Pt Po
ℯ r t
= jumlah penduduk pada tahun t = jumlah penduduk pada tahun dasar/awal (o) = angka pertambahan penduduk = periode waktu antaa tahun dasar dan tahun t = fungsi ekponensial = 2,7182818
Rasio Jenis Kelamin Data yang diperlukan untuk menghitung rasio jenis kelamin adalah jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur lima tahunan pada suatu tahun tertentu. Rasio Jenis Kelamin dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ∑
RJK = (∑ )x K
12
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Kepadatan Penduduk Rasio kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
D= Dimana :
D P A
= rasio kepadatan penduduk (jiwa/Km ) = jumlah penduduk (jiwa) = luas wilayah (Km²)
Rasio Jenis Kelamin Data yang diperlukan untuk menghitung rasio jenis kelamin adalah jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur lima tahunan pada suatu tahun tertentu Rasio Jenis Kelamin dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ∑
RJK = ( RJK ∑L ∑P XK
∑
)x K
= rasio jenis kelamin = jumlah penduduk laki-laki = jumlah penduduk perempuan = konstanta = 100 penduduk perempuan
Rasio Ketergantungan Data yang digunakan untuk menghitung rasio ketergantungan adalah jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun, usia 65 tahun ke atas dan usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dihitung dengan rumus :
RK muda =
Rasio Anak Perempuan Rasio anak dan perempuan adalah rasio antara jumlah anak dibawah lima tahun di suatu tempat pada suatu waktu dengan penduduk usia 15-49 tahun. Rasio ini untuk melihat tingkat fertilitas pada suatu wilayah dan rasio ini berguna sebagai indicator fertilitas penduduk apabila tidak ada dat kelahiran dan data registrasi. Untuk menghitung rasio anak dan perempuan digunakan rumus :
RK tua =
CWR =
RK total =
Dimana :
Dimana :
CWR = rasio anak perempuan P 0-4 = jumlah penduduk dibawah 5 tahun ( 0-4 tahun) P15-49 = jumlah penduduk perempuan umur 15 – 49 tahun
RK muda dan tua RK tua RK total P0-14 P65+ P15-64
= rasio ketergantungan jumlah penduduk usia muda = rasio ketergantungan penduduk usia muda = rasio ketergantungan penduduk usia tua = jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) = jumlah penduduk usia tua ( 65 tahun keatas) = jumlah penduduk usia produktif ( 15 +64 tahun)
xK
Proporsi Penyandang Cacat Indikator ini menguraikan jumlah dan proporsi penyandang cacat menurut jenis kelamin dan kelompok umur. Untuk menghitung angka penyandang cacat menggunakan rumus : ∑
APC = ∑ 13
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
x 100
Kepemilikan Kartu Keluarga Persentase kepemilikan kartu keluarga berguna untuk mengetahui jumlah keluarga yang memiliki kartu keluarga, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
% KK =
∑
x 100
∑
Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Persentase kepemilikan kartu tanda penduduk berguna untuk mengetahui jumlah penduduk yang memiliki kartu tanda penduduk, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
%KTP =
14
∑ ∑
x 100
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG
PETA KOTA BANDUNG
A. LETAK GEOGRAFIS Topografis Kota Bandung terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan terendah di sebelah Selatan adalah setara 675 meter di atas permukaan laut. Di wilayah Kota Bandung bagian Selatan permukaan tanah relatif datar, sedangkan di wilayah kota bagian Utara berbukit-bukit sehingga merupakan panorama yang indah. Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. Pada tahun 1998 temperatur rata-rata 23,5°C, curah hujan rata-rata 200,4 mm dan jumlah hari hujan ratarata 21,3 hari perbulan. Adapun batasan-batasan wilayah Kota Bandung sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat; sebelah Barat berbatasan dengan Kota Cimahi; sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung; sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Dengan luas Wilayah Kota Bandung sebesar 16.731 Ha. Secara administrasi, Pemerintahan Kota Bandung dikepalai oleh Walikota yang juga membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh Camat. Jumlah Kecamatan yang ada di Kota Bandung sebanyak 30 Kecamatan dan Jumlah Kelurahan sebanyak 151 Kelurahan, terbagi lagi menjadi 1.561 RW, 9.691 RT.
15
Batas-Batas Wilayah Kota Bandung: Sebelah Utara : Kabupaten Bandung Barat Sebelah Barat : Kota Cimahi Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung Sebelah Timur : Kabupaten Bandung
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
B. GAMBARAN EKONOMI KOTA BANDUNG Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang ada adalah melalui perhitungan indikator pertumbuhan ekonomi, walaupun pertumbuhan ekonomi bukanlah tujuan akhir dari pembangunan. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah kesejahteraan rakyat seluas-luasnya. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) atau Economic Growth adalah indikator yang menunjukkan ada tidaknya kenaikan produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu daerah pada waktu tertentu. Laju Pertumbuhan Ekonomi merupakan indeks berantai dari masing- masing kegiatan ekonomi. Kondisi perekonomian masyarakat Kota Bandung dapat terlihat dari Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi yang setiap tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung meningkat signifikan dari 8,73% pada Tahun 2011 menjadi 9,40% pada Tahun 2012. Kenaikan LPE 0,67 % terhadap tahun lalu dapat disebabkan adanya peningkatan beberapa faktor indikator makro yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari grafik berikut ini. Capaian Indeks Daya Beli Kota Bandung tahun 2012 juga memperlihatkan tren yang sama dengan LPE yaitu kenaikan terhadap tahun 2011. Indeks Daya Beli tahun 2012 adalah sebesar 66,35 naik dari Tahun 2011 65,90. Indeks Daya Beli merupakan alat ukur untuk mengetahui standar kehidupan yang layak dan juga sebagai indikator komposit dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
16
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Apabila mendengar nama Cibaduyut, pikiran kita akan melayang pada produk sepatu. Itu memang benar. Kawasan Cibaduyut merupakan sentra industri sepatu yang terkenal di Kota Bandung. Begitu masyhurnya sehingga banyak yang mengidentikkan produk sepatu di Indonesia berasal dari Cibaduyut. Berkat ketenaran Cibaduyut pula Kota Bandung mengukuhkan diri sebagai kota wisata belanja. Setiap harinya, Cibaduyut dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai kota di tanah air. Tidak sedikit wisatawan asing yang menyempatkan diri berbelanja di Cibaduyut. Pendek kata denyut nadi perekonomian di kawasan ini tak pernah mati.
Sentra Industri Sepatu Cibaduyut 17
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
C. POTENSI DAERAH
Kota Bandung Sebagai Kota Wisata Belanja Factory Outlet menjadi magnet para Wisatawan untuk datang ke Kota Bandung
Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat terletak diantara 107° Bujur Timur dan 6°55' Lintang Selatan. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta, dan Surabaya. Pada tahun 1990, Kota Bandung menjadi salah satu kota teraman di dunia berdasarkan survey majalah time. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, dan dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
18
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Kota Bandung Sebagai Kota Seribu Bangunan Heritage Bersejarah Diantara
banyaknya
mall
dan factory outlet di kota kembang ini, banyak pula ditemui
bangunan
bersejarah diantaranya
Kota
Bandung,
Gedung
Balai
Kota Bandung. Gedung Balai Kota Bandung adalah pusat Pemerintahan Kota Bandung letaknya diapit oleh Jalan Merdeka
disebelah
timur, Jalan Wastu Kencana di sebelah
barat,dan Jalan
Aceh di sebelah utara yang memanjang dari arah barat ke timur.
Gedung Balaikota (“gemeente huis”) Bandung merupakan salah satu bangunan tertua di Kota Bandung
19
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Selain itu juga terdapat Jembatan Layang Pasupati, Monument Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Masjid Agung, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Bandung 0 Km
Di Jalan Asia Afrika, Patung Badak sebagai simbol yang menurut
legenda di Bandung banyak ditemui binatang khas Jawa Barat, yaitu Badak Putih.
Jembatan Layang Pasupati
20
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Monumen Perjuangan Jawa Barat
Masjid Agung Bandung
21
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Monumen Bandung Lautan Api
Monumen Bandung 0 Km Monumen Badak Putih
22
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Terdapat juga bangunan bersejarah lain seperti Gedung Merdeka sebagai tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika. Meskipun bernama Gedung Merdeka, gedung ini tidak terletak di Jalan Merdeka, melainkan di Jalan Asia Afrika No 65. Gedung ini dibangun pada Tahun 1895. Pada mulanya gedung ini merupakan concordia societeit yaitu gedung yang digunakan sebagai tempat kegiatan sosial dan rekreasi atau hiburan. Pada Tahun 1920 1928 gedung concordia societeit yang sederhana direnovasi menjadi gedung sekarang yang terdiri atas dua bangunan Gedung Schowberg dan Concordia Societeit. Arsitek Belanda sekaligus guru besar ITB, Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker menambah pilar pilar penunjang struktur yang besar. Kedua gedung ini mengalami renovasi kembali pada 1954 menjelang konferensi Asia Afrika 1955. Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika No 65. Gedung ini dibangun pada Tahun 1895
23
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Gedung Merdeka Tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika
24
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Hotel Savoy Homan Dahulu dan Sekarang terletak di jantung Kota Bandung tepatnya di Jalan Asia Afrika Tidak jauh dari Gedung Merdeka (tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika)
Dari semua itu, ada yang menjadi Land Mark Kota Bandung, yakni Hotel Savoy Homan. Di hotel Savoy-Homan ini Charlie Chaplin dan sejumlah bintang-bintang Hollywood lainnya pada dekade 40-an pernah menginap. Sebelum tahun 1930-an, bangunan ini berbentuk 'country cottage' gaya Romantik dengan rangka-rangka kayu yang diekspos. Bangunan ini kemudian direnovasi oleh Aalbers pada tahun 1936 atas pesanan Van Es Jr pemilik hotel Homann menggunakan gaya streamline moderne, lengkap dengan dominasi garis-garis horisontalnya.
25
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Kota Bandung Sebagai Kota Pendidikan
Selain itu di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool, sekarang ITB), yang pernah menjadi ajang pertempuran di masa kemerdekaan.
26
Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) di jalan Dipatiukur (kampus lama). Sebagian besar kegiatan belajar mengajar mahasiswa Unpad sudah dipindah ke kampus baru, yaitu kampus Jatinangor. Yang masih belajar di kampus Dipatiukur tinggal mahasiswa fakultas ekonomi dan fakultas hukum.
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Gedung Sate, Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
Dan yang paling terkenal dan menjadi icon Kota Bandung adalah Gedung Sate. Gedung Sate didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya memang dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai Ibu kota negeri jajahannya di Indonesia. Pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghucu atau Kanton.
27
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
E.Visi dan Misi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung Visi: Dalam rangka mewujudkan Visi Kota Bandung tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung sebagai salah satu unit kerja pelayanan masyarakat (Public Service) terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sehubungan dengan hal tersebut, maka Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung Adalah :
“TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA MELALUI PENYELENGGARAAN KEPENDUDUKAN”. Misi: Adapun Misi Dinas Kependudukan dan Pencatata Sipil Kota Bandung adalah : 1. Meningkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan; 2. Meningkatkan Tertib administrasi kependudukan; 3. Meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan kependudukan dan kesadaran hukum masyarakat; 4. Membangun system dan jaringan informasi kependudukan terpadu; Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung sedang melaksanakan apel pagi dipimpin oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
Sedangkan MOTTO Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah “KEPUASAN ANDA KEBANGGAAN KAMI”.
28
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
E. PROGRAM KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG PROGRAM KEGIATAN LOKALITAS KEWENANGAN SKPD I. KEGIATAN UMUM 1. Pencatatan dan penerbitan Kartu Identitas Kependudukan dan Akta Catatan Sipil, dengan kegiatan : a. Melaksanakan penerbitan akta-akta catatan sipil; b. Melaksanakan penerbitan KIDK dan surat-surat keterangan kependudukan. 2. Penyelenggaraan tertib administrasi pencatatan dan Pendaftaran penduduk di Kecamatan dan Dinas, dengan kegiatan sebagai berikut: a. Menertibkan dan memantau secara rutin pelaksanaan administrasi kependudukan di Dinas maupun Kecamatan. b. Melaksanakan evaluasi terhadap Laporan Kependudukan dari Kecamatan- kecamatan c. Melaksanakan rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait, para Camat, Kepala Seksi Pelayanan Kecamatan dan lain-lain; 3.
Monitoring terhadap kegiatan Penyelenggaraan Kependudukan di Kecamatan dan Dinas, dengan kegiatan : a. Mengadakan monitoring terhadap pelaksanaan pelayanan KK dan KTP ke Kecamatan-kecamatan b. Mengadakan monitoring terhadap sarana dan prasarana kegiatan pelayanan Kependudukan di Kecamatan (Komputer, Server dan Blanko-blanko kependudukan) c. Melaksanakan monitoring on line Komputer ke Kecamatankecamatan d. Melaksanakan Monitoring penerbitan Kartu Identitas Kependudukan dan Akta-akta Catatan Sipil dan KIDK WNA ke Perusahaan-perusahaan e. Melaksanakan monitoring pelaksanaan program Jemput Pemohon Akta kelahiran dan Program Gebyar Pelayanan Kependudukan Terpadu di Kecamatan-kecamatan. Rapat Koordinasi Data Kependudukan 29
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
4.
Pembinaan pegawai dan peningkatan Kinerja Aparatur Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, dengan kegiatan : a. Meningkatkan Disiplin Pegawai (Apel Pagi/Siang, absensi) b. Melaksanakan pembinaan pegawai/rapat staf secara rutin dengan mengadakan briefing dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok dan fungsi, masalah Disiplin, kepegawaian dan lain sebagainya 5. Peningkatan Sumber Daya Manusia, dengan kegiatan : a. Mengikut sertakan karyawan dalam Pendidikan Teknis Fungsional dan Pendidikan Penjenjangan b. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melanjutkan pendidikan formal lebih tinggi. 6. Pengawasan melekat (Built in control) dalam rangka ketaatan terhadap peraturan, dengan kegiatan : a. Mengadakan pengawasan melekat terhadap petugas secara berjenjang b. Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap petugas c. operator di Kecamatan dan Dinas.
30
Para pemenang Doorprise apel pagi photo bersama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung, Sekretaris dan Kabid Data & Evaluasi
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
7.
Peningkatan kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat dengan kegiatan: a. Pembinaan dan Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur; b. Mengevaluasi pelayanan yang diberikan dengan melalui kuisioner-kuisioner yang dibagikan kepada masyarakat dan menyediakan kotak saran untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat; c. Peningkatan penyediaan sarana pendukung seperti loket-loket pelayanan, ruang tunggu, komputer, mesin fotocopy, studio foto dan lain-lain. d. Menyediakan brosur-brosur/leaflet kependudukan di loket-loket pelayanan; e. Memasang petunjuk-petunjuk tentang persyaratan, prosedur perolehan, tarif retribusi dan informasiinformasi lainnya di tempat pelayanan; f. Membina dan membimbing petugas agar selalu memberikan pelayanan secara profesional, trampil, sopan dan ramah;
Pembuatan akta kelahiran kerap membuat masyarakat susah karena prosesnya yang biasanya memakan waktu cukup lama. Namun kali ini tidak perlu khawatir lagi, karena Bandung sudah mengoperasikan mobil keliling yang siap melayani pembuatan akte kelahiran secara cepat. Menurut Kadisdukcapil Kota Bandung, Popong W Nuraeni, banyak warga yang telat dan belum membuat dokumen kependudukan. Maka itu pihaknya mengaktifkan mobil keliling untuk menjemput bola.
Mobil Keliling, Kendaraan Jemput Bola Untuk Pembuatan Akte Kelahiran Secara Cepat
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau kepada warga Bandung agar jangan menunda untuk membuat akte kelahiran. Karena menurutnya, akte kelahiran sangat penting untuk urusan kependudukan. "Dalam pembuatan akte kelahiran ini kan banyak yang antre. Makanya kita sediakan kendaraan jemput bola. Harapannya saat lahir namanya langsung didaftarkan," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut.
31
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
II. KEGIATAN OPERASIONAL Sesuai dengan Rencana Stratejik (Renstra) Kota Bandung Tahun 2009-2013, maka kebijakan yang harus dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dan Pencatatan Sipil adalah Mengupayakan perencanaan pembangunan berbasis data penduduk.
Kegiatan Rapat Koordinasi Data Kependudukan Terpadu Kota Bandung 2014, diikuti oleh sebanyak 64 orang peserta yang terdiri dari KPU Kota Bandung, Instansi Vertikal, SKPD, Bagian Pada Sekretariat Daerah Kota Bandung serta Kecamatan se-Kota Bandung. Peserta Rapat Koordinasi Data Kependudukan Tingkat Kota Bandung Sedang Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
32
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Untuk mengimplementasikan kebijakan, tujuan dan sasaran sebagaimana tersebut di atas, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sejak tahun anggaran 2009 telah melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan indikator program ; a. Setiap penduduk Memiliki Kartu Identitas Kependudukan b. Setiap Penduduk Memiliki Akta Catatan Sipil c. Data Penduduk Dapat diakses setiap saat Dalam rangka menunjang pelaksanaan program-program tersebut di atas, maka Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil pada tahun 2009-2013 melaksanakan beberapa kegiatan operasionalnya sebagai berikut : 1. Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (Membangun, Up-dating, Dan Pemeliharaan) dengan kegiatan : a. Membangun Sistem Administrasi Kependudukan (Pendaftaran penduduk Dan Pencatatan Sipil); b. Melaksanakan Pelayanan dengan menggunakan Sisten Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK); c. Memelihara Sisten Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan data penduduk; Manfaat yang diperoleh antara lain : - Tersedianya sarana penunjang vital dalam rangka pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil; - Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat;
33
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
2.
Program pemerintah dalam rangka pendekatan pelayanan melalui Jemput Bola Akta Kelahiran baru lahir, kerjasama dengan rumah sakit bersalin di Bandung
34
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Kependudukan dengan kegiatan : a. Pelaksanaan Gebyar pelayanan kependudukan secara terpadu; b. Pelaksanaan Jemput Pemohon (Jemput Bola) akta kelahiran bagi masyarakat Indonesia Asli di rumah sakit, panti asuhan, perusahaan-perusahaan, instasi/lembaga/ Dinas/perguruan tinggi/sekolah di wilayah Kota Bandung; c. Pemberian akta kelahiran secara Cuma-Cuma kepada masyarakat yang tidak mampu; d. Pelaksanaan Penyelesaian Pendaftaran Kelahiran yang Terlambat Pencatatannya bagi Warga Negara Indonesia Asli. Manfaat yang diperoleh, antara lain : - Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; - Memberikan pemahaman tentang arti dan pentingnya memiliki Akta Kelahiran kepada masyarakat yang tidak mampu; - Meningkatnya kepedulian sosial dan pemberdayaan terhadap masyarakat yang tidak mampu. 3. Penyediaan Informasi yang dapat diakses oleh masyarakat dengan kegiatan: a. Pelaksanaan Pembinaan dan penertiban administrasi kependudukan di Kecamatan dan Kelurahan; b. Pengadaan sarana dan peningkatan pembangunan software dan jaringan dalam rangka pembangunan jaringan komunikasi data di Dinas dan Kecamatan; Manfaat yang dapat diperoleh antara lain : - Meningkatnya tertib administrasi kependudukan di Kecamatan dan Dinas; - Meningkatnya kualitas pelayanan kependudukan.
4.
Sosialisasi kebijakan Kependudukan dengan kegiatan : Pelaksanaan Sosialisasi/penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyarakat tentang arti dan pentingnya memiliki identitas diri kependudukan; Manfaat yang diperoleh, antara lain : - Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil, sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; - Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya memiliki identitas kependudukan dan akta catatan sipil sebagai bukti otentik seseorang.
Sekilas Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Kolaburasi Institusi Pemerintah dengan swasta dalam penerbitan Akta Kelahiran, yang dihadiri oleh Bapak Wakil Walikota Bandung Oded Muhamad Danial, di Gedung Pos dan Giro Jl. RE. Martadinata Kota Bandung
35
Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang No. 24 Tahun 2013 Tentang administrasi Kependudukan
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
5. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan kegiatan : a. Melaksanakan pengendalian penduduk pendatang dengan mengidentifikasi kepemilikan KIDK melalui operasi yustisi kependudukan; b. Pengawasan terhadap pendatang dan orang asing (WNA) dengan melibatkan instansi terkait; c. Pelaksanaan pengidentifikasian tingkat penyebaran urbanisasi non permanent. d. Pelaksanaan monitoring pengelolaan administrasi kependudukan aparat di Kecamatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di Kecamatan; Manfaat yang dapat diperoleh, antara lain : Dapat terkendalinya jumlah penduduk pendatang melalui operasi yustisi yang dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan serta dapat meningkatkan pengawasan terhadap orang asing yang bermukim di Kota Bandung, bekerja sama dengan instansi/unit kerja terkait. - Tersedianya salah satu solusi pemecahan permasalahan tentang cara penanganan penduduk pendatang; - Tersedianya data penduduk pendatang; Sidang Operasi Yustisi di Terminal Leuwi Panjang
36
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Adalah tidak realistis apabila kita ingin mencapai sasaran pembangunan, upayanya hanya tergantung kepada program kerja/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sebagaimana tersebut di atas. Upaya pencapaian sasaran perlu diintregasikan dengan berbagai program kegiatan lainnya yang juga dilaksanakan oleh Dinas/Instansi lainnya. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan pembangunan maka perlu pula didukung oleh program kegiatan lain diluar bidang kependudukan, serta perlu pula didukung oleh partisipasi segenap lapisan masyarakat. Pengawasan Penduduk di Terminal Cicaheum
37
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB III SUMBER DATA Sumber data utama dalam penyusunan buku ini adalah hasil registrasi penduduk dari tingkat kelurahan, kecamatan dan Kota Bandung melalui Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil selama bulan Januari s/d Desember 2013 Disamping itu, dikumpulkan juga data-data lain yang bersumber dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain, yaitu; Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappeda, BPS, BPPKB, Diskamtam, Kantor Kementerian Agama dan Dinskominfo. Data yang bersumber dari SKPD lain lebih bersifat melengkapi, khususnya untuk informasi kualitas penduduk, seperti indikator kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dll.
38
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB IV KUANTITAS PENDUDUK
A. Persebaran (Distribusi) Penduduk
1. Jumlah Persebaran Penduduk
Kota Bandung dengan luas wilayah 16.731 Ha memiliki jumlah penduduk 2.693.500 jiwa (berdasarkan data Desember 2013) Penduduk ini tersebar di 30 kecamatan, 151 kelurahan, 1.558 RW, dan 9.613 RT. Jumlah penduduk terbesar ada di kecamatan Bandung Kulon yaitu sebanyak 137.929 jiwa atau sekitar 5,12% dari total penduduk Kota Bandung, sedangkan jumlah penduduk terkecil ada di kecamatan Cinambo yaitu 26.400 jiwa atau sekitar 0,98% dari total penduduk Kota Bandung. Aktifitas penduduk di salah satu sudut pusat keramaian KotaBandung
39
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kota Bandung Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Laki laki
Perempuan
Jumlah
Persentase
SUKASARI COBLONG BABAKAN CIPARAY BOJONGLOA KALER ANDIR CICENDO SUKAJADI CIDADAP BANDUNG WETAN ASTANA ANYAR REGOL BATUNUNGGAL LENGKONG CIBEUNYING KIDUL BANDUNG KULON KIARACONDONG BOJONGLOA KIDUL CIBEUNYING KALER SUMUR BANDUNG ANTAPANI BANDUNG KIDUL BUAH BATU RANCASARI ARCAMANIK CIBIRU UJUNGBERUNG GEDEBAGE PANYILEUKAN CINAMBO MANDALAJATI
42.484 68.357 68.234 64.234 61.336 56.959 54.310 28.771 19.879 42.068 56.803 66.484 46.837 61.719 70.320 67.332 45.037 38.587 22.751 39.258 30.215 57.571 47.300 37.585 45.399 44.030 21.213 20.396 13.584 37.608
40.942 64.851 64.056 60.576 58.338 54.798 52.769 27.198 18.829 40.816 54.408 64.416 45.218 58.811 67.609 65.265 42.311 37.011 21.266 37.681 29.375 55.488 45.644 36.140 42.171 41.915 20.603 19.595 12.816 35.923
83.426
3,10%
133.208
4,95%
132.290
4,91%
124.810
4,63%
119.674
4,44%
111.757
4,15%
107.079
3,98%
55.969
2,08%
38.708
1,44%
82.884
3,08%
111.211
4,13%
130.900
4,86%
92.055
3,42%
120.530
4,47%
137.929
5,12%
132.597
4,92%
87.348
3,24%
75.598
2,81%
44.017
1,63%
76.939
2,86%
59.590
2,21%
113.059
4,20%
92.944
3,45%
73.725
2,74%
87.570
3,25%
85.945
3,19%
41.816
1,55%
39.991
1,48%
26.400
0,98%
73.531
2,73%
JUMLAH TOTAL
1.376.661
2.693.500
100,00%
Nama Kecamatan
1.316.839
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
40
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
41
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
42
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
2. Kepadatan Penduduk Tabel 3.2
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
43
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kepadatan penduduk Kota Bandung tahun 2013 dengan luas wilayah 16.731 Ha ditempati oleh 2.693.500 jiwa. Dengan tingkatan kepadatan seperti ini, harus diperhatikan terutama dalam perencanaan persebaran penduduk, tata ruang dan tata guna tanah supaya Kota Bandung tidak menjadi kota yang padat dan tidak beraturan. Jika dilihat persebarannya di tiap kecamatan, maka arah kebijakan pembangunan Pemerintah Kota Bandung, khususnya kebijakan tata ruang dan tata guna tanah sesuai dengan data yang ada, maka harus dititik beratkan terlebih dahulu di wilayah kecamatan Bojongloa Kaler, karena wilayah tersebut merupakan daerah terpadat yakni sekitar 412 jiwa / Ha. Adapun wilayah yang kepadatan wilayahnya paling rendah adalah kecamatan Gedebage dengan kepadatan 44 jiwa / Ha. Lokasi Pengambilan Gambar :Kelurahan Taman Sari, kecamatan Bandung Wetan Bandung, Foto ini memperlihatkan pola pemukiman penduduk padat, kondisi ini merupakan akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata, dan tidak hanya di satu daerah saja tetapi hampir di seluruh kota Bandung pola pemukiman penduduknya seperti ini.
44
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
3. Pertumbuhan Penduduk
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
45
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
B. Pertumbuhan Penduduk, Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Demografi 1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Laju pertumbuhan penduduk (LPP) merupakan keseimbangan yang dinamis kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk mengidentifikasikan kecenderungan besarnya penduduk pada waktu mendatang.
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
46
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Tabel 3.3 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
Jumlah Penduduk Tahun 2011 Tahun 2013 2.603.145 2.693.500
Dari tabel di atas diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2011 sampai tahun 2013 sebesar 1,72 yang terdiri dari LPP Alamiah sebesar 1,05% (55.322 jiwa) dan LPP migrasi sebesar 0,67% (33.033 jiwa). Angka LPP 1,72 ini bisa disebut cukup besar apabila kita bandingkan dengan Kota Surabaya dimana LPP tahun 20002010 hanya sebesar 0,625. Sedangkan LPP terbesar di Provinsi Jawa Timur adalah Kota Batu malang dimana LPP untuk kurun waktu yang sama sebesar 1,249 (*sumber data: http://www.daldukbkkbnjatim.com). Dari data LPP sebagaimana tersebut diatas, arah kebijakan pembangunan di Kota Bandung harus mengarah kepada upaya menekan laju pertumbuhan penduduk, agar dimasa mendatang kota Bandung tidak mengalami kelebihan jumlah penduduk atau “over population”
47
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Laju Pertumbuhan Penduduk 1,72
2. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan dapat dipakai sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu Negara apakah tergolong negara maju ataukah negara yang sedang berkembang. Semakin tinggi rasio ketergantungan maka semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Penduduk usia 14 tahun ke bawah dianggap sebagai penduduk yang belum produktif, sedangkan penduduk yang sudah tidak produktif adalah penduduk mulai usia 65 tahun ke atas. sedangkan penduduk poduktif adalah penduduk usia 15-64 tahun.
48
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Tabel 3.5 Rasio Ketergantungan
NO.
KECAMATAN
Jumlah Penduduk usia 0-14
Jumlah Penduduk usia 15-64
Jumlah Penduduk usia >65
Usia 0-14
Usia >65
Total
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
28% 24% 32% 32% 28% 29% 29% 31% 20% 30% 24% 28% 25% 29% 35% 29% 31% 28% 25% 25% 32% 27% 27% 30% 30% 32% 33% 28% 32% 28% 29%
9% 10% 6% 7% 9% 9% 8% 8% 13% 9% 10% 9% 11% 8% 6% 7% 7% 9% 9% 5% 7% 7% 7% 6% 6% 6% 6% 4% 5% 8% 8%
38% 35% 38% 38% 37% 37% 37% 39% 32% 38% 34% 37% 35% 37% 41% 37% 38% 37% 35% 30% 38% 34% 34% 37% 36% 39% 39% 32% 38% 36% 36%
1
SUKASARI
17.146
60.620
5.660
2
COBLONG
24.228
99.012
9.968
3
BABAKAN CIPARAY
30.727
96.138
5.425
4
BOJONGLOA KALER
28.525
90.120
6.165
5
ANDIR
24.315
87.286
8.073
6
CICENDO
23.290
81.411
7.056
7
SUKAJADI
22.420
78.428
6.231
8
CIDADAP
12.441
40.203
3.325
9
BANDUNG WETAN
5.729
29.297
3.682
10
ASTANA ANYAR
17.674
59.866
5.344
11
REGOL
19.725
83.088
8.398
12
BATUNUNGGAL
26.603
95.885
8.412
13
LENGKONG
16.771
68.087
7.197
14
CIBEUNYING KIDUL
25.341
87.821
7.368
15
BANDUNG KULON
34.557
97.879
5.493
16
KIARACONDONG
28.505
96.953
7.139
17
BOJONGLOA KIDUL
19.858
63.324
4.166
18
CIBEUNYING KALER
15.599
55.093
4.906
19
SUMUR BANDUNG
8.214
32.712
3.091
20
ANTAPANI
14.660
59.216
3.063
21
BANDUNG KIDUL
13.615
43.142
2.833
22
BUAH BATU
23.138
84.329
5.592
23
RANCASARI
18.545
69.339
5.060
24
ARCAMANIK
16.232
54.004
3.489
25
CIBIRU
19.562
64.211
3.797
26
UJUNGBERUNG
19.885
62.053
4.007
27
GEDEBAGE
9.988
30.108
1.720
28
PANYILEUKAN
8.428
30.319
1.244
29
CINAMBO
6.197
19.155
1.048
30
MANDALAJATI
15.252
54.210
4.069
567.170
1.973.309
153.021
JUMLAH TOTAL
Rasio Ketergantungan
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
Dari tabel di atas terlihat bahwa rasio ketergantungan terbesar ada di kecamatan Bandung Kulon yaitu 41 %, dengan kata lain setiap 100 orang penduduk produktif Bandung Kulon harus menanggung 41 orang penduduk tidak/belum produktif, sedangkan rasio
ketergantungan
terkecil ada di kecamatan Antapani yaitu 30 %, artinya setiap 100 orang penduduk produktif di Antapani menanggung 30 orang penduduk yang tidak/belum produktif. Ini berarti penduduk kecamatan Bandung kulon didominasi oleh penduduk usia tidak produktif dan belum produktif, berbanding terbalik dengan kecamatan Antapani yang didominasi oleh penduduk usia produktif.
49
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
C.Komposisi Penduduk menurut Karakteristik Sosial 1. Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing. Baik kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan sebagainya. Komposisi terbesar penduduk usia 29-32 tahun yaitu 230.866 jiwa atau sekitar 9% dari total penduduk. Begitu juga untuk komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, nampak bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan terbanyak pada interval usia 29-32 tahun. Penduduk berusia kurang dari 15 tahun cukup banyak juga yaitu 180.026 jiwa berusia pada interval 9-12 tahun.
Tabel 3.4 Penduduk Kota Bandung menurut Kelompok Umur
0-4
L 72.074
Jumlah Penduduk P 67.439
Jumlah 139.513
2
5-8
84.462
79.394
163.856
6%
3
9-12
92.703
87.323
180.026
7%
4
13-16
87.325
82.959
170.284
6%
5
17-20
87.342
83.620
170.962
6%
6
21-24
84.435
81.226
165.661
6%
7
25-28
96.025
93.261
189.286
7%
8
29-32
118.533
112.333
230.866
9%
9
33-36
110.558
105.297
215.855
8%
10
37-40
102.734
96.178
198.912
7%
11
41-44
94.207
87.432
181.639
7%
12
45-48
77.911
74.039
151.950
6%
13
49-52
64.828
62.835
127.663
5%
14
53-56
55.271
52.154
107.425
4%
15
57-60
45.609
41.463
87.072
3%
16
61-64
30.501
29.008
59.509
2%
17
>65
72.197
80.824
153.021
6%
1.376.715
1.316.785
2.693.500
100%
No.
KELOMPOK UMUR
1
Jumlah
Persentase 5%
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
Struktur usia penduduk Kota Bandung menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur lima tahunan.
50
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
Figur 1
Piramida penduduk Kota Bandung menunjukkan usia pertengahan yang mendominasi dengan bentuk yang semakin mengerucut ke atas sampai usia 64 tahun. Sedangkan penduduk usia di atas 65 tahun terbilang banyak jika dibandingkan dengan usia muda. Penduduk usia muda sendiri cukup banyak namun melihat dasar piramida yakni usia 0-4 tahun lebih kecil dibandingkan dengan penduduk usia 5-8 tahun, ini mengindikasikan bahwa adanya penurunan jumlah angka kelahiran.
51
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
2. Jumlah Penduduk Lanjut Usia (Lansia) JUMLAH PENDUDUK LANJUT USIA KOTA BANDUNG BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF TAHUN 2013
NAMA KECAMATAN
NO 1
SUKASARI
2
COBLONG BABAKAN CIPARAY BOJONGLOA KALER
3 4 5
ANDIR
6
CICENDO
7
SUKAJADI
8
CIDADAP
9
BANDUNG WETAN
10
ASTANA ANYAR
11
REGOL
12
BATUNUNGGAL
13
LENGKONG
14
CIBEUNYING KIDUL
15
BANDUNG KULON
16
KIARACONDONG
17 18
USIA LANJUT > 60 TAHUN
SUMUR BANDUNG
20
ANTAPANI
21
BANDUNG KIDUL
22
BUAH BATU
23
RANCASARI
24
ARCAMANIK
25
CIBIRU
26
UJUNGBERUNG
27
GEDEBAGE
28
PANYILEUKAN
29
CINAMBO
30
MANDALAJATI
NON PRODUKTIF
6830 10866
2772 4028
4058 6838
6830 10866
4260
7947
3391
4556
7947
4602 5684 4945 4502 2409 2329 3820 5902 5648 4749
4900 6218 5562 4983 2572 2771 4335 6520 6421 5527
7939 9513 8396 7756 4065 3747 6631 9926 9305 7828
3337 3829 3451 3254 1656 1418 2811 4024 3657 3079
4602 5684 4945 4502 2409 2329 3820 5902 5648 4749
7939 9513 8396 7756 4065 3747 6631 9926 9305 7828
5113 4094 5312
5527 4397 5537
8385 7092 9022
3272 2998 3710
5113 4094 5312
8385 7092 9022
3224
3296
5578
2354
3224
5578
3298 2068 3008 2104 4622 4167 2767 3052 3057 1300 1111 782 2958
3725 2438 2517 2301 4399 3919 2712 2684 3138 1359 989 814 3005 112079
5415 3483 5470 3676 8051 7193 4757 4991 5245 2239 1967 1330 4852 118358
2117 1415 2462 1572 3429 3026 1990 1939 2188 939 856 548 1894 189495
3298 2068 3008 2104 4622 4167 2767 3052 3057 1300 1111 782 2958 77416
5415 3483 5470 3676 8051 7193 4757 4991 5245 2239 1967 1330 4852 112079
PEREMPUAN
4058 6838
4374 7158
4556
BOJONGLOA KIDUL CIBEUNYING KALER
19
PRODUKTIF 60-65
LAKI-LAKI
JUMLAH
103.705
JUMLAH
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
52
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
JUMLAH
Penduduk Lanjut Usia (Lansia) adalah penduduk berumur 60 tahun ke atas. terhadap penduduk lansia, dibutuhkan perhatian dari semua pihak dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penuaan penduduk. Penuaan penduduk membawa berbagai implikasi baik dari aspek sosial, ekonomi, hukum, politik dan terutama kesehatan. `
Penduduk Lansia Kota Bandung sebanyak 112.079 Jiwa
53
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Dari tabel diatas diketahui bahwa penduduk Lansia terbanyak di wilayah Kecamatan Coblong yaitu sebanyak 10.866 jiwa, sedangkan penduduk lanjut usia terkecil di wilayah Kecamatan Cinambo sebanyak 1330 jiwa. Penduduk Lansia Usia produktif usia 60 – 65 dan penduduk Lansia non produktif terbanyak terdapat di satu wilayah yang sama yaitu di Kecamatan Coblong, dengan perincian sebanyak 4028 jiwa Penduduk Lansia Usia produktif usia 60 – 65 dan 6.838 jiwa untuk penduduk Lansia non produktif, sedangkan penduduk Lansia produktif usia 60-65 dan penduduk Lansia non produktif tersedikit juga terdapat di satu wilayah yang sama yaitu di Kecamatan Cinambo dengan perincian sebanyak 782 jiwa Penduduk Lansia Usia produktif usia 60 – 65 dan jiwa untuk penduduk Lansia non produktif sebanyak 548 jiwa.
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta merencanakan program atau kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama.
54
Simbol Toleransi umat beragama
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama NO
KECAMATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
SUKASARI COBLONG BABAKAN CIPARAY BOJONGLOA KALER ANDIR CICENDO SUKAJADI CIDADAP BANDUNG WETAN ASTANA ANYAR REGOL BATUNUNGGAL LENGKONG CIBEUNYING KIDUL BANDUNG KULON KIARACONDONG BOJONGLOA KIDUL CIBEUNYING KALER SUMUR BANDUNG ANTAPANI BANDUNG KIDUL BUAH BATU RANCASARI ARCAMANIK CIBIRU UJUNGBERUNG GEDEBAGE PANYILEUKAN CINAMBO MANDALAJATI JUMLAH
ISLAM
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
KONG HUCU
76.345 125.983 120.111 112.518 100.127 95.150 97.976 51.316 31.866 65.731 92.014 123.362 80.847 113.380 123.866 126.956 77.292 70.177 36.469 70.423 55.023 107.146 88.119 68.467 85.167 83.855 39.743 38.251 25.158 70.919 2.453.757
4.494 4.489 8.238 9.218 13.239 10.766 5.968 2.713 3.788 11.624 11.692 4.849 6.676 4.848 9.833 3.871 6.830 3.379 4.253 4.533 2.632 3.977 3.390 3.450 1.757 1.349 1.382 1.160 807 1.790 156.995
2.176 2.365 2.954 2.025 4.169 4.802 2.691 1.596 2.657 3.311 5.550 2.255 3.488 1.967 3.024 1.490 2.383 1.872 2.515 1.729 1.655 1.582 1.200 1.609 548 598 579 466 339 744 64.339
157 99 61 39 93 90 78 42 56 32 140 62 198 116 67 71 16 87 83 143 53 146 128 117 75 106 39 65 56 40 2.555
241 264 922 993 2.032 943 356 298 334 2.163 1.803 367 828 215 1.128 200 809 79 681 110 224 191 104 82 20 22 68 41 39 32 15.589
5 3 4 16 9 2 10 4 1 20 10 1 11 0 11 6 17 2 6 0 2 4 1 0 3 1 4 8 0 1 162
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
55
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
KEPERCAYAAN 8 5 0 1 5 4 0 0 6 3 2 4 7 4 0 3 1 2 10 1 1 13 2 0 0 14 1 0 1 5 103
JUMLAH 83.426 133.208 132.290 124.810 119.674 111.757 107.079 55.969 38.708 82.884 111.211 130.900 92.055 120.530 137.929 132.597 87.348 75.598 44.017 76.939 59.590 113.059 92.944 73.725 87.570 85.945 41.816 39.991 26.400 73.531 2.693.500
Dari tabel diketahui bahwa mayoritas penduduk Kota Bandung beragama Islam sebanyak 2.453.757 orang dengan jumlah terbanyak ada di kecamatan Kiaracondong sebanyak 126.956 orang dan paling sedikit ada di kecamatan Cinambo sebanyak 25.158 orang. Untuk aliran kepercayaan lain tercatat 103 orang dan merupakan minoritas dari keseluruhan, yang paling banyak menganut kepercayaan lain ada di kecamatan Ujung Berung. Komposisi penduduk berdasarkan agama terlihat pada diagram berikut:
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
56
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Kegiatan ibadah penduduk muslim Kota Bandung Gereja Katedral Bandung (Santo Petrus)
57
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Pura Wira Satya Akaca
58
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Penduduk beragama Buddha sedang merayakan Waisak di Vihara Gaya Bandung
4.Jumlah Penduduk berdasarkan Golongan Darah Tabel 3.7 Jumlah Penduduk berdasarkan Golongan Darah Jumlah Golongan Darah n A
599.351
22
B
246.609
9
AB
166.041
6
O
373.165
14
A+
1.245
0,05
A-
100
0
B+
816
0,03
B-
222
0,01
AB+
1.248
0,05
AB-
618
0,02
O+
762
0,03
O-
1.484
0,06
Tidak Tahu
1.301.839
49
Jumlah
2.693.500
100,00
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
59
%
Dari tabel diketahui bahwa kebanyakan penduduk Kota Bandung tidak tahu golongan darahnya sendiri. Sekitar 49% atau sebanyak 1.301.839 orang tidak mengetahui golongan darahnya. Hal ini tentu kurang baik karena tidak bisa memperkirakan kebutuhan darah yang harus tersedia untuk Kota Bandung. Data penduduk dengan golongan darahnya berdasarkan resus yang tercatat dapat dilihat pada tabel bahwa golongan darah A- paling banyak sebesar 22% dan yang paling sedikit adalah A- 0% dan Bsekitar 0,01%.
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
60
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
5.Jumlah Penduduk berdasarkan Status Perkawinan Tabel 3.8 Jumlah Penduduk berdasarkan Status Perkawinan NO
KECAMATAN
Belum Kawin
Kawin
Cerai Hidup
Cerai Mati
Jumlah
1
SUKASARI
38.810
40.450
910
3.256
83.426
2
COBLONG
63.019
63.380
1.471
5.338
133.208
3
BABAKAN CIPARAY
63.976
62.927
1.157
4.230
132.290
4
BOJONGLOA KALER
60.380
58.495
1.226
4.709
124.810
5
ANDIR
57.424
55.743
1.297
5.210
119.674
6
CICENDO
52.531
53.735
1.072
4.419
111.757
7
SUKAJADI
50.126
51.553
1.168
4.232
107.079
8
CIDADAP
25.795
27.443
650
2.081
55.969
9
BANDUNG WETAN
18.471
18.071
440
1.726
38.708
10
ASTANA ANYAR
39.742
38.592
831
3.719
82.884
11
REGOL
51.973
53.169
1.300
4.769
111.211
12
BATUNUNGGAL
62.205
61.901
1.322
5.472
130.900
13
LENGKONG
43.070
44.122
1.014
3.849
92.055
14
CIBEUNYING KIDUL
57.591
56.915
1.185
4.839
120.530
15
BANDUNG KULON
67.605
64.617
1.213
4.494
137.929
16
KIARACONDONG
62.091
64.287
1.222
4.997
132.597
17
BOJONGLOA KIDUL
41.767
41.611
831
3.139
87.348
18
CIBEUNYING KALER
36.185
35.799
691
2.923
75.598
19
SUMUR BANDUNG
21.348
20.107
485
2.077
44.017
20
ANTAPANI
36.823
37.261
612
2.243
76.939
21
BANDUNG KIDUL
28.729
28.140
659
2.062
59.590
22
BUAH BATU
53.308
55.161
896
3.694
113.059
23
RANCASARI
43.748
45.321
775
3.100
92.944
24
ARCAMANIK
35.178
35.478
724
2.345
73.725
25
CIBIRU
41.977
42.380
739
2.474
87.570
26
UJUNGBERUNG
40.696
41.325
867
3.057
85.945
27
GEDEBAGE
19.838
20.288
348
1.342
41.816
28
PANYILEUKAN
19.532
19.061
292
1.106
39.991
29
CINAMBO
12.411
12.882
280
827
26.400
30
MANDALAJATI
33.802
36.424
634
2.671
73.531
1.280.151
1.286.638
26.311
100.400
2.693.500
JUMLAH Sumber : Database SIAK Tahun 2013
Max
Min
61
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Data penduduk yang sudah kawin dan belum kawin hampir seimbang, penduduk yang belum kawin sebanyak 1.280.151 jiwa sedangkan penduduk yang sudah kawin ada 1.286.638 jiwa., Adapun penduduk yang bercerai paling banyak disebabkan pasangannya yang meninggal dunia, yakni tercatat sebanyak 100.400 jiwa berstatus cerai mati, dan hanya 26.311 jiwa yang cerai hidup.
62
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
63
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
3. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan merupakan suatu hal yang penting bagi pendataan karena dengan melihat jenis pekerjaannya dapat diketahui seberapa besar tingkat kesejahteraan masyarakat kota Bandung ditinjau dari segi pekerjaan serta dapat melihat seberapa besar tingkat pengangguran kota bandung. Tentunya hal ini sangat berguna untuk penentuan kebijakan pemerintah kota Bandung untuk mengurangi tingkat pengangguran di kota Bandung.
Sumber Daya Manusia
64
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
65
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Penduduk Kota Bandung Yang Berprofesi Sebagai Buruh Pabrik Garment Dilihat dari jenis pekerjaan yang menjadi sumber pendapatan penduduk Kota Bandung, lebih banyak yang bekerja di perusahaan swasta yakni sebanyak 445.999 orang. Sedangkan jenis pekerjaan yang masih sedikit ditekuni adalah pekerja medis yakni hanya 12.308 orang. Adapun jumlah-jumlah tersebut masih kalah besar dengan jumlah penduduk yang menyandang pekerjaan tapi tidak menghasilkan pendapatan yaitu Ibu Rumah Tangga sebanyak 529.724 orang dan Pelajar/Mahasiswa sebanyak 570.373 orang, hal ini mengindikasikan bahwa jumlah tanggungan orang yang harus dibiayai lebih banyak dari pada orang yang menghasilkan pendapatan itu sendiri.
66
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
67
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB V KUALITAS PENDUDUK Kualitas Penduduk biasanya diukur dari tingkat kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial. Secara Internasional kualitas pembangunan diukur dari sumber daya manusianya dengan indikator tingkat pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah), kesehatan (angka kematian bayi dan angka harapan hidup waktu lahir) serta kesejahteraan yang dihitung dari pendapatan per kapita. A. Indikator Kesehatan Kelahiran merupakan salah satu indikator kualitas penduduk, karena indikator kelahiran ini sangat berguna untuk menentukan kebijakan dan perencanaan program
pembangunan
kesejahteraan ibu dan anak. Indikator kelahiran ini sangat berguna untuk menentukan kebijakan dan perencanaan program pembangunan sosial terutama untuk kesejahteraan ibu dan anak
68
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
sosial
terutama
untuk
Dibawah ini adalah tabel Rasio anak dan Perempuan dilihat dari perempuan yang masih produktif untuk melahirkan, yakni wanita dalam kisaran usia 15-49 tahun dan anak dalam kisaran usia 0-4 tahun. Tabel 4.1 Rasio anak dan Perempuan (CWR) 2013
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
Apabila dilihat menurut kecamatan, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kecamatan Cidadap, Kecamatan Bandung Kulon, Kecamatan Ujung Berung dan Kecamatan Cinambo mempunyai CWR tertinggi yakni 21 anak balita per 100 perempuan usia 15-49 tahun, sedangkan kecamatan dengan CWR terendah yaitu kecamatan Bandung Wetan yakni 12 balita per 100 perempuan usia 15-49 tahun.
69
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
B. Indikator Pendidikan Pendidikan yang dicapai merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Jika diperhatikan pada diagram penduduk Kota Bandung paling banyak adalah lulusan SLTA/Sederajat yaitu sekitar 30% atau sebanyak 788.802 jiwa. Paling banyak kedua adalah penduduk lulusan SLTP/Sederajat yaitu 16% atau sebanyak 434.500 jiwa, dan yang ketiga adalah penduduk lulusan SD/Sederajat yaitu 15% atau sebanyak 417.322 jiwa.
Aktifitas Penduduk Kota Bandung, Usia Tingkat Pendidikan SLTA Pada tingkat perguruan tinggi, penduduk yang paling banyak berpendidikan sampai tingkat S1 (Strata I) sekitar 10 % atau sebanyak 276.650 jiwa, kemudian disusul oleh Sarjana Muda / D-III/ Akademi sebesar 4% atau sebanyak 114.874 jiwa. Sedangkan untuk lulusan D-I/II, S2, dan S3 persentasenya masih sangat kecil hanya sekitaran 1%.
70
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Dengan persentase yang terlihat pada diagram di atas menunjukan bahwa penduduk Kota Bandung masih banyak yang belum atau tidak bersekolah dan masih sedikit penduduk yang berpendidikan tinggi mengindikasikan bahwa kualitas pendidikan di Kota Bandung masih kurang, masih perlu ditingkatkan lagi agar persentase penduduk yang belum tamat SD, SMP ataupun yang tidak bersekolah bisa ditekan.
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
71
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
C. Indikator Sosial Salah
satu
adalah
indikator
Jumlah
Cacat.
sosial
Penyandang
Penyandang
adalah
salah
satu
cacat
indikator
yang harus di perhatikan oleh kota Bandung karena indikator ini
sangat
berguna
untuk
membantu kesejahteraan para penyandang cacat, dalam
segi
khususnya
pekerjaan
mengurangi
tingkat
pengangguran serta
kota
untuk
sumber
daya
Bandung
Riki Heryawan Permana (17) siswa kelas VII SMP PGRI 10 Ujungberung yang tidak bisa berjalan sejak lahir menerima kursi roda balap dari Pemerintah Kota Bandung pada acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tingkat Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Bandung, Jawa Barat.
72
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Bandung
meningkatkan manusia
kota
khususnya
penyandang diberikan
untuk
cacat soft
bagi untuk
skill
yang
bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat kota Bandung.
Berikut ini adalah tabel jumlah penyandang cacat di kota Bandung : Tabel 4.2 Penyandang Cacat di kota Bandung
KECAMATAN SUKASARI COBLONG BABAKAN CIPARAY BOJONGLOA KALER ANDIR CICENDO SUKAJADI CIDADAP BANDUNG WETAN ASTANA ANYAR REGOL BATUNUNGGAL LENGKONG CIBEUNYING KIDUL BANDUNG KULON KIARACONDONG BOJONGLOA KIDUL CIBEUNYING KALER SUMUR BANDUNG ANTAPANI BANDUNG KIDUL BUAH BATU RANCASARI ARCAMANIK CIBIRU UJUNGBERUNG GEDEBAGE PANYILEUKAN CINAMBO MANDALAJATI JUMLAH
FISIK
FISIK DAN MENTAL
CACAT RUNGU
MENTAL/JIWA
NETRA/BUTA
CACAT LAINNYA
JUMLAH
4 29 27
7 12 16
12 12 14
15 7 22
4 6 6
11 10 18
53 76 103
33 9 21 30 16 7 24 18 32 22 31 30 30 28 13 6 13 6 5 13 26 10 30 5 7 4 19 548
18 16 24 19 9 6 9 4 9 12 14 30 13 11 9 8 12 6 5 6 5 6 13 1 1 4 6 311
14 7 27 19 9 7 11 11 20 16 21 16 14 12 10 8 13 10 5 8 10 6 15 4 4 2 9 346
21 13 23 32 6 4 20 11 24 15 15 29 28 21 9 4 11 9 8 8 7 7 20 12 5 1 10 417
8 2 7 18 2 2 5 5 11 8 11 9 3 8 5 6 3 0 2 4 7 3 9 0 5 4 2 165
16 7 25 31 11 6 17 15 24 29 34 15 14 11 21 7 15 10 14 4 7 12 22 9 7 7 11 440
110 54 127 149 53 32 86 64 120 102 126 129 102 91 67 39 67 41 39 43 62 44 109 31 29 22 57 2227
Sumber : Database SIAK setelah diolah Max Min
73
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Berdasarkan Tabel Penyandang Cacat diatas diketahui jumlah Penyandang Cacat kota Bandung sebanyak 2.227 jiwa yang meliputi cacat fisik sebanyak 548 jiwa, cacat fisik dan mental sebanyak 311 jiwa, cacat mental/jiwa sebanyak 417 jiwa, tuna netra sebanyak 165 jiwa, tuna rungu 346 jiwa dan cacat lainnya sebanyak 440 jiwa. Jika dilihat berdasarkan kecamatan, jumlah penyandang cacat terbesar berada di kecamatan Sukajadi sebanyak 149 penyandang cacat. Sedangkan jumlah penyandang cacat terkecil berada di kecamatan Cinambo sebanyak 22 penyandang cacat.
74
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB VI KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN A. Kepemilikan Kartu Keluarga (KK) Kartu Keluarga merupakan salah satu dari beberapa dokumen kependudukan yang wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu Keluarga (KK) merupakan kartu identitas keluarga yang memuat nama keluarga beserta anggota keluarga dll. Setiap KK yang tercatat pasti ada kepala keluarganya, oleh karena itu informasi mengenai jumlah Kepala Keluarga di Kota Bandung dapat dilihat dari jumlah KK.
75
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Jumlah KK terbanyak ada di kecamatan Coblong yaitu sebanyak 45.602 Kepala Keluarga, Sedangkan jumlah KK yang paling sedikit ada di Kecamatan Cinambo yakni 8.224 yang artinya di Kecamatan Cinambo hanya ada 8.224 kepala keluarga. Tabel 5.1 Jumlah Kepemilikan KK No
Nama Kecamatan
Jumlah KK
Persentase
1
SUKASARI
24.337
3%
2
COBLONG
45.602
6%
3
BABAKAN CIPARAY
36.074
4%
4
BOJONGLOA KALER
34.778
4%
5
ANDIR
38.825
5%
6
CICENDO
34.774
4%
7
SUKAJADI
30.462
4%
8
CIDADAP
17.232
2%
9
BANDUNG WETAN
13.286
2%
10
ASTANA ANYAR
23.958
3%
11
REGOL
34.175
4%
12
BATUNUNGGAL
38.335
5%
13
LENGKONG
27.872
3%
14
CIBEUNYING KIDUL
36.173
5%
15
BANDUNG KULON
38.170
5%
16
KIARACONDONG
39.049
5%
17
BOJONGLOA KIDUL
25.434
3%
18
CIBEUNYING KALER
22.838
3%
19
SUMUR BANDUNG
13.511
2%
20
ANTAPANI
22.260
3%
21
BANDUNG KIDUL
17.497
2%
22
BUAH BATU
32.114
4%
23
RANCASARI
27.084
3%
24
ARCAMANIK
21.335
3%
25
CIBIRU
28.143
4%
26
UJUNGBERUNG
26.769
3%
27
GEDEBAGE
11.952
1%
28
PANYILEUKAN
11.035
1%
29
CINAMBO
8.224
1%
30
MANDALAJATI
21.266
3%
802.564
100
JUMLAH TOTAL Sumber : Database SIAK Tahun 2013
Max Min
76
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
77
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
PERKEMBANGAN KARTU KELUARGA KOTA BANDUNG TAHUN 2010 – 2013
Sumber : Database SIAK
78
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
B.Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) KTP merupakan salah satu identitas resmi penduduk dan sebagai bukti diri dan pengakuan pemerintah. KTP ini wajib dimiliki oleh semua penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah/pernah menikah. Dengan KTP penduduk dapat dengan mudah mengurus semua yang berkaitan dengan legalitas seperti urusan dengan BANK, Perkawinan dan sebagainya. Dari tabel terlihat bahwa jumlah penduduk Wajib KTP Kota Bandung sebanyak 2.039.821 orang dan yang belum wajib KTP sebanyak 653.679 orang.
KTP SIAK
79
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Program E-KTP
Fungsi dan kegunaan e-KTP adalah : 1. Sebagai identitas jati diri 2.Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal Untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya; 3. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP; Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan. E-KTP sangat perlu untuk dapat menciptakan sistem administrasi kependudukan yang rapi dan teratur dalam rangka mempermudah pemberian pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat.
Penerapan KTP Elektronik (e-KTP) merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) nomor 23 tahun 2006 dan serangkaian peraturan lainnya seperti peraturan UU nomor 35 tahun 2010 yang menyatakan aturan tata cara dan implementasi teknis dari e-KTP yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip. E-KTP merupakan peristiwa penting. Dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang dilengkapi sidik jari didalam e-KTP, tidak akan ada lagi identitas ganda .
80
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
81
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Jumlah Penduduk berdasarkan Wajib KTP
Jika dilihat dari wilayahnya, Kecamatan Coblong adalah kecamatan dengan wajib KTP terbesar sebanyak 105.027 orang. Dan Cinambo adalah kecamatan dengan wajib KTP terkecil sebanyak 19.348 orang. Sedangkan Kecamatan terbesar yang belum wajib KTP sebanyak 39.547 adalah kecamatan Bandung Kulon dan kecamatan terkecil yang belum wajib KTP sebanyak 6.764 adalah kecamatan Bandung Wetan.
82
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
83
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Diagram Wajib KTP 17 Tahun Keatas Sumber : Database SIAK Tahun 2013
84
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Diagram Wajib KTP Dibawah 17 Tahun Sumber : Database SIAK Tahun 2013
A. Kepemilikan Akta Kelahiran
B. Surat Keterangan Pindah Datang Pindah datang penduduk adalah perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap karena perpindahan dari tempat lama ke tempat yang baru. Surat Keterangan Pindah Datang di terbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang akan di tuju oleh penduduk yang bersangkutan, Surat Keterangan Pindah Datang digunakan sebagai dasar perubahan atau penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi penduduk yang bersangkutan. C. Surat Keterangan Pindah Keluar Surat Keterangan Pindah Keluar di terbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang akan di tinggalkan oleh penduduk yang bersangkutan, Surat Keterangan Pindah Keluar digunakan sebagai dasar penerbitan Surat Keterangan Pindah Datang bagi penduduk yang bersangkutan.
Sumber : Database SIAK Tahun 2013
85
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB VII REKAPITULASI KEGIATAN ADMINISTRASI PELAYANAN KEPENDUDUKAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013
Sumber: Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
86
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
GRAFIK KEGIATAN PELAYANAN PERKAWINAN, PERCERAIAN, KELAHIRAN DAN KEMATIAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG TAHUN 2009 - 2013
Sumber: Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
87
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber: Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
88
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber: Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
89
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber: Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
90
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
BAB VIII DATA LINTAS SEKTORAL A. KETENAGA KERJAAN:
Jumlah pengangguran di Kota Bandung semakin meningkat. Dari 1.176.377 juta angkatan kerja di Kota Bandung pada 2013, 13 persennya menganggur. Ini berarti, ada 129.142 orang di Kota Bandung yang tidak memiliki pekerjaan. Sementara pada 2012, tercatat sebanyak 107.384 orang yang menganggur. Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung kesulitan menekan angka penangguran tersebut. Dikarenakan persaingan pasar global dengan masuknya tenaga kerja asing di Kota Bandung. Masuknya tenaga kerja asing baik dari dalam dan luar negeri, menjadi perhatian Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Terlebih, semakin meningkatnya warga luar yang datang ke Bandung tanpa memiliki keterampilan khusus. Warga dari daerah lain juga memiliki minat yang cukup tinggi untuk mendapat pekerjaan di Bandung. Selain banyaknya pendatang, iklim ekonomi dunia memberi kontribusi dalam meningkatnya jumlah penangguran di Kota Bandung. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) juga menjadi salah satu penyebab pengangguran di Kota Bandung. Untuk tahun 2013 sebanyak 1.201 pekerja di-PHK karena alasan indisipliner dan lain-lain. Para pekerja yang di PHK itu datang dari perusahaan jasa dan manufaktur. Upaya Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja untuk menekan angka pengangguran, di antaranya menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan. Bentuknya, berupa pendidikan dan pelatihan, Bursa kerja dimana Dinas Tenaga Kerja berfungsi sebagai mediator para pencari kerja dengan perusahaan. Selain itu, diklat ketenagakerjaan misalnya dengan memberi pelatihan bagaimana menghadapi proses mencari kerja mulai dari cara membuat surat lamaran, sikap saat wawancara, hingga saat masuk ke dunia kerja sesungguhnya.
91
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
B.IKHTISAR PERNIKAHAN Dari Tabel disebelah kanan, menunjukan bahwa angka peristiwa pernikahan untuk penduduk Kota Bandung pada tahun 2013 berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kota Bandung seluruhnya sebanyak 17.906, sedangkan jumlah peristiwa pernikahan terbesar adalah sebanyak 1.208 peristiwa pernikahan yang terjadi di Kecamatan Andir, sedangkan peristiwa pernikahan terkecil sebanyak 159 terjadi di Kecamatan Bandung Wetan. Data angka Perkawinan Kasar ini, amat sederhana tanpa ada keterangan rinci tentang usia, jenis kelamin dll, tetapi masih berguna kalau indikator lain tidak tersedia, misalnya disuatu daerah yang sama sekali tidak ada pencatatan perkawinan dan jumlah penduduk menurut umur, maka indikator ini dapat dijadikan patokan untuk mengembangkan pelayanan yang berkaitan dengan perkawinan dan perceraian, pengembangan pelayanan keluarga, rumah tangga dll. 92
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
Sumber: Kantor Kementerian Agama Kota Bandung
C.TREN KB BARU, KB AKTIF SERTA KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA KOTA BANDUNG
Sumber BPPKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Bandung)
93
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
D.PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
Walkota Bandung M.RIDWAN KAMIL berkomunikasi langsung seolah tidak ada jarak dengan anak-anak terlantar dan gelandangan/pengemis
Jumlah anak terlantar di Kota Bandung untuk tahun 2012 angkanya cukup besar yakni sebanyak 5.848 orang, namun yang cukup menghawatirkan adalah jumlah penderita HIV/Aids cukup besar juga yaitu sebanyak 2.690 orang. Sedangkan Angka Keluarga Miskin mencapai angka terbanyak yakni 78.751 KK. Dari 23 permasalahan PMKS, Tiga diantaranya (anak terlantar dan penderita HIV/Aids dan Angka Keluarga Miskin), perlu lebih diprioritaskan penanggulangannya sehingga angka PMKS ke tiga permasalah tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. Sehingga akan mempengaruhi fluktuasi angka kwalitas penduduk Kota Bandung secara keseluruhan. 94
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
E. JUMLAH SISWA DAN SEKOLAH DI KOTA BANDUNG
Tujuan Pemkot Bandung untuk melakukan percepatan agar perbandingan SMK:SMA bisa menjadi 60:40 mengikuti target dari Mendiknas nampaknya sudah hampir mendekati. Dari table data disebelah kiri, nampak jumlah SMA sebanyak 137, jumlah siswanya sebanyak 57463, sedangkan jumlah SMK sebanyak 132 sedangkan jumlah siswanya sebanyak 61821. Jumlah siswa SMK sudah melampaui lebih besar dari pada jumlah siswa SMA, sementara 3-5 tahun kebelakang situasinya terbalik, dimana jumlah siswa SMA lebih besar dari pada jumlah siswa SMK. Dampaknya jumlah alumni SMK akan segera melonjak, sehingga harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja, iklim usaha dan investasi, dukungan lembaga pembiaayaan/kredit, dan lain sebagainya. Program pengembangan SMK kiranya harus terpadu dengan program penyediaan lapangan kerja dan kondusif tidaknya iklim usaha. Bilamana gaung sosialisasi dan “rayuan agar memilih SMK” demikian gencarnya, semestinya secara nasional, Mendiknas, Menaker, Menko Perekonomian dan Gubernur Bank Indonesia membuat program yang terpadu secara bersama-sama dalam menangani hulu-hilir dari rencana pengembangan SMK. 95
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
F.ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel sebelah kiri menunjukan bahwa kasus DBD terbanyak untuk tahun 2013, adalah di Kecamatan Buah Batu UPT Margahayu Raya yakni sebanyak 540 kasus DBD, sedangkan kasus DBD terkecil di Kecamatan Cinambo UPT Cinambo yakni sebanyak 48 kasus DBD. Sedangkan angka kematian akibat kasus DBD terbanyak adalah di Kecamatan Astanaanyar yakni sebayak 2 orang, dari keseluruhan angka kematian kasus DBD Kota Bandung sebanyak 13 orang.
96
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
97
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
98
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
99
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
100
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
G. PENGADUAN MASYARAKAT MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL MELALUI LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE RAKYAT (LAPOR)
Sumber Diskominfo Kota Bandung
Dari keseluruhan laporan masyarakat sebanyak 3.293 untuk semua SKPD yang disampaikan melalui Layanan Aspirasi Pengaduan Masyarakat (LAPOR), kurun waktu Januari s/d Agustus 2014, laporan masyarakat berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan masyarakat, yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan adalah sebanyak 134 laporan, dimana 122 laporan sudah diselesaikan, 5 laporan dalam proses penyelesaian serta 7 laporan belum diselesaikan. Mayoritas laporan berkaitan dengan pelayanan KTP, KTP Elektronik, KK dan Akte Kelahiran.
101
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung
DAFTAR PUSTAKA - Profil Kependudukan Provinsi Jawa Barat 2011, Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. 2011 - Selayang Pandang Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung 2012, Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kota Bandung. - Profil Kependudukan Kota Bandung Tahun 2013.
102
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Bandung 2014| Disdukcapil Kota Bandung