DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SAMBUTAN KETUA PANITIA SAMBUTAN KETUA PEI 2012-2015 DAFTAR ISI A. Agriculture Ergonomics PENGEMBANGAN KESAN (KANSEI ENGINEERING-BASED SENSOR FOR AGRO-INDUSTRY) UNTUK LINGKUNGAN KERJA TERKENDALI Mirwan Ushada,Tsuyoshi Okayama, Atris Suyantohadi, Nafis Khuriyati, Dzikri Rahadian Fudholi B. Anthropometry DRILLIS & CONTINI REVISITED USING STRUCTURAL EQUATION MODELING FOR ANTHROPOMETRIC DATA Markus Hartono C. Communication & Networking IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEMUDAHGUNAAN PERANGKAT SMARTPHONE DENGAN METODE THINK-ALOUD EVALUATION Andrie Pasca Hendradewa, Yassierli D. Biomechanics KAJIAN BIOMEKANIKA PADA TEKNIK PENGENDARAAN RACING WHEELCHAIR UNTUK ATLET PARAPLEGIA Lobes Herdiman, Ilham Priadythama E. Cognitive Ergonomics ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PADA BUNDLING PRODUK YANG MEMPENGARUHI ATENSI PEMBELANJA DENGAN METODE EYETRACKING Erlinda Muslim, Boy Nurtjahyo Moch., Maya Arlini, Faishal Muhammad, Shafira Karamina Alifah, Rina Puspita E-1Proceeding Seminar Nasional dan Kongres PEI 2015 ISBN: 978-602-8817-72-1 Yogyakarta, 17-18 Nopember 2015 PENGARUH IN-STORE DAN OUT-STORE FACTORS TERHADAP ATENSI DAN EVALUASI PEMBELANJA PADA SUATU MERK PRODUK DISKON Maya Arlini, Erlinda Muslim, Boy Nurtjahyo Moch., Putri Kusumawardhani, Sarah Putri, Meilinda Dorris Shintana PERBANDINGAN KUESIONER SWEDISH OCCUPATIONAL FATIGUE INVENTORY (SOFI) DAN FATIGUE ASSESSMENT SCALE (FAS) SEBAGAI ALAT PENGUKURAN PERSEPSI KELELAHAN Rida Zuraida, Hardianto Iridiastadi, Maya Arlini Puspasari KEBISINGAN BERPENGARUH TERHADAP KONSENTRASI PEKERJA PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU I Ketut Widana, I Gede Oka Pujihadi, Ni Wayan Sadiyani, I Ketut Sutapa PROGRAM MANAJEMEN STRES KERJA ERGO-JSI MENINGKATKAN WORK ABILITY INDEX (WAI) KARYAWAN BANK SWASTA NASIONAL ”X” DI DENPASAR BALI Susy Purnawati F. Comunnication and Networking
i iii iv vi
A-1
B-1
C-1
D-1
E-8
E-15
E-22
E-29
PENERAPAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA EDUKASI PEMAKAIAN ALAT PEMADAM API Arief Rahman, Pamungkas Dwi Admaja G. Cultural Ergonomics PENGARUH PEMUTARAN MUSIK GAMELAN JAWA SEBAGAI MUSIK PENGIRING KERJA TERHADAP DENYUT JANTUNG MANUSIA DAN PERASAAN RILEKS Lina Dianati Fathimahhayati, Rini Dharmastiti, Subagio ERGONOMI DAN TRI HITA KARANA PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL TRADISONAL BALI I Nyoman Artayasa H. Ergonomics in Small and Medium Scale Entreprise STRATEGI INOVASI DESAIN INKLUSI ALAT PRODUKSI MEMBATIK HEMAT ENERJI Paulus Bawole, Puspitasari Darsono, Eko A. Prawoto, Winta Guspara SUHU LINGKUNGAN KERJA PERAPEN YANG PANAS DAPAT MENINGKATKAN BEBAN KERJA DAN MENURUNKAN PRODUKTIVITAS PERAJIN GAMELAN BALI I Ketut Gde Juli Suarbawa KAJIAN ERGONOMI PADA INDUSTRI BOLU KUKUS DI DENPASAR I Made Krisna Dinata, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra, I Made Muliarta ANALISIS BEBAN KERJA, TINGKAT KEBISINGAN DAN KELELAHAN KERJA PEKERJA MEUBEL DI KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Soni Doke , Jacob M Ratu EVALUASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UKM BATIK PUTRA MADURA DENGAN BEHAVIOR BASED SAFETY(BBS) Nachnul Ansori, Trisita Novianti, Fitri Agustina, Tri Ulfa Hasanah I. Ergonomics and Global warming ESENSI GLOBAL WARMING TERHADAP KOGNISI MASYARAKAT INDONESIA (STUDI KASUS DI 8 KOTA DI INDONESIA) Erwin Maulana Pribadi J. Healthcare Ergonomics ANALISA DAN EVALUASI KONDISI LINGKUNGAN KERJA FISIK PADA PT. ABC Khawarita Siregar, Ukurta Tarigan TINGKATAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) PADA PEKERJA DI PEMOTONGAN BATU PT. “P” SLEMAN Lusy Ika Susanti, Yamtana, M. Mirza Fauzie FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS HIDRASI PEMECAH BATU YANG TERPAPAR PANAS MATAHARI DI ROWOSARI KOTA SEMARANG Baju Widjasena, Bina Kurniawan, Siswi Jayanti K. Human Computer Interaction PENERAPAN PENDEKATAN SHIP DALAM PENGEMBANGAN WEBSITE DESA DI KABUPATEN KLUNGKUNG
F-1
G-1
G-6
H-1
H-14
H-20
H-25
I-1
J-1
J-7
J-13
I Wayan Sudiarsa ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESALAHAN PADA PENGGUNAAN KOMPUTER Fitri Agustina, Nachnul Anshori, Dwi Atika Meirina ANALISIS RISIKO PADA SAAT PRAKTIKUM KOMPUTER DI RUANG PRAKTIKUM KOMPUTER INSTITUT “S” DENPASAR I Made Muliarta, Made Krisna Dinata, L.M. Indah, Putu Adiartha G PENGARUH POSISI PENGGUNAAN KOMPUTER TABLET TERHADAP KETIDAKNYAMANAN TUBUH EKSTRIMITAS ATAS Anita Juraida, Yassierli L. Manual Material Handling PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR SORTASI DENGAN PENERAPAN TOJOK ERGONOMIS DI INDUSTRI KELAPA SAWIT Anizar, Ukurta Tarigan KAJIAN ASPEK ERGONOMI SEBAGAI DASAR PERANCANGAN KONDISI KERJA PENYADAP LONTAR DI KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Jacob M Ratu ANALISIS ERGONOMI AKTIVITAS PEMINDAHAN BAHAN AKIBAT PENGATURAN ULANG TATA LETAK FASILITAS Marta Hayu Raras Sita Rukmika Sari, Luciana Triani Dewi, V. Ariyono M. Musculoskeletal Disorder PENERAPAN ERGONOMI MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DAN MENINGKATKAN KENYAMANAN SERTA PRODUKTIVITAS PADA WANITA PEMBUAT BANTEN DI GIANYAR-BALI I Dewa Ayu-Inten D.P., Luh Made Indah S.H.A MUSCULOSCELETAL DISORDERS PADA PEKERJA BATU BATA MERAH DI KELURAHAN “X” KUTAI KARTANEGARA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Nanik Haryanti, Iwan M. Ramdan KORELASI KELUHAN FISIK DAN LIMA DIMENSI KELELAHAN SWEDISH OCCUPATIONAL FATIGUE INDEX (SOFI) PADA KARYAWAN PEMASANGAN AKSESORIS MOBIL Ardhika Surya Saputra, Tiara Anantha, Rida Zuraida ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR PADA STASIUN BOILER DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA DI PT. ABC Farida Ariani, Syahrul Fauzi Siregar ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR DIVISI SPRING BED DENGAN METODE SNQ (STANDARD NORDIC QUESTIONAIRE) DAN REBA PADA PT. CAKUP Khalida Syahputri, Rahmi M. Sari USULAN PERBAIKAN METODE KERJA DI LINE PRODUKSI POTONG PIPA MESIN SAW BLADE MANUAL Euis Nina Saparina Yuliani, Wahyudin, Hardianto Iridiastadi PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAN ANALISIS RULA MENURUNKAN KELELAHAN DAN KELUHAN OTOT
K-1
K-6
K-16
L-1
L-7
L-12
M-1
M-6
M-11
M-17
M-22
SKELETAL PADA PRAMUGRAHA HOTEL PURI SARON N.K. Dewi Irwanti, M. Yusuf, D.A. Aryadewi ANALISIS POSTURAL STRESS OPERATOR PACKING CV X Herry Christian Palit, Debora Anne Yang Aysia USULAN ALOKASI ELEMEN KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Dini Wahyuni , Poppy Wijaya , Rahmi M. Sari ANALISA POSTUR KERJA OPERATOR MESIN HONING MODEL ANR-275 MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Muhammad Kholil, Euis Nina Saparina Yuliani STUDI PERANCANGAN FASILITAS KERJA DI STASIUN PEMBERSIHAN DAN PEMBELAHAN IKAN (STUDI KASUS UKM PENGASINAN IKAN) Benedikta Anna ANALISIS PEKERJA EGREK KELAPA SAWIT DI PTPN XY: PART 3. ANALISIS BIOMEKANIKA Listiani Nurul Huda, Rahim Matondang, Rahmadan Syah Saragih PENILAIAN POSTUR KERJA BAGIAN TANGAN MENGGUNAKAN ELEKTROMIOGRAFI Indah Pratiwi, Purnomo, Rini Dharmastiti, Lientje Setyowati PENENTUAN ERGONOMIC ASSESSMENT METHOD UNTUK MENGANALISIS ERGONOMIC HAZARDS DI PEKERJAAN YANG MENIMBULKAN MSDs Boy Nurtjahyo, Erlinda Muslim, Maya Arlini, Primalia Atika Hardhiani, Nicko Chandra, Anna Murti N. Office Ergonomics ANALISIS BEBAN KERJA MAHASISWA PRAKTEK DI LABORATORIUM JURUSAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS UDAYANA M. Yusuf, I Gede Suhartana, Wahyu Susihono O. Patient Safety HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Billy Richardo Sagala dan Ari Widyanti PERANAN MANAJEMEN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Triarti Saraswati PENGUKURAN KELUHAN OTOT-RANGKA PADA PEKERJAAN PERAWAT DENGAN DUTCH MUSCULOSKELETAL QUESTIONNAIRE Wyke Kusmasari, Yayan Harry Yadi, dan Ing Farid Wajdi PENGUKURAN IKLIM KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS RS X MALANG) Dian Palupi Restuputri ANALISIS AKTIVITAS KONSULTASI DOKTER SPESIALISTERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA KLINIK UTAMA “ABC” BANDUNG Oktri Mohammad Firdaus P. Product Design USULAN REDESIGN KERANJANG BELANJA YANG ERGONOMIS (STUDI
M-34 M-39 M-45
M-51
M-56
M-63
M-70
M-76
N-1
O-1
O-15
O-21
O-30
KASUS: PASAR MODERN BSD) Dino Caesaron, Ricky Cahyadi PERANCANGAN MEJA KERJA PENGELEMAN JOINT KARDUS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Martinus Edy Sianto, Arya Dwi Jaka, dan Hadi Santosa PERANCANGAN ALAT PENJEMUR KEMPLANG PADA INDUSTRI KEMPLANG ARHAN PALEMBANG Yulianti, Theresia Sunarni DESAIN KURSI ERGONOMIS IBU MENYUSUI MENINGKATKAN MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF I Made Anom Santiana, M. Yusuf, dan I Nyoman Sutapa DESAIN TAMENG PERMANEN LADLE-KOWI MENINGKATKAN KENYAMANAN PEKERJA MENUANG BAJA CAIR KE DALAM CETAKAN Wahyu Susihono PERANCANGAN MESIN PEMOTONG BATU BATA DAN PARAS SESUAI ANTROPOMETRI PERAJIN DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS I Gede Santosa, dan AA. NB. Mulawarman PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER Frengki Nainggolan, Maria Chandra Dewi Kurnianingtyas PENGEMBANGAN METODE DESAIN PRODUK YANG BERORIENTASI PADA KEPUASAN PENGGUNA DENGAN PENDEKATAN MULTIDISIPLIN Agustinus Gatot Bintoro dan Valentinus Darsono PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENGURANGI KELUHAN PEKERJA PADA PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT Etika Muslimah, Ida Nursanti, Ahmad Ali Marzuki PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA PADA KERAJINAN COR ALUMINIUM DENGAN ERGONOMI PARTISIPATORI Muhammad Anshari Fadhilah, Amarria Dila Sari, Hari Purnomo, Muhammad Ragil Suryoputro, Ratih Dianingtyas Kurnia Q. School Ergonomics MODEL EDUKASI ERGONOMI TOTAL DALAM PRAKTIK KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI DI DAERAH Heri Setiawan DESAIN INTERIOR MICRO TEACHING BERBASIS ERGONOMI Ida Ayu Kade Sri Sukmadewi, I Dewa Ayu Sri Suasmini, dan Ni Luh Desi In Diana Sari R. Sports Ergonomics ANALISIS SKOR CONSTANT SENDI BAHU DAN KORELASINYA TERHADAP LAMA LATIHAN PADA ATLET BASEBALL KOTA BANDUNG Leonardo Lubis S. Usability and User Experience PENENTUAN TINGKAT PENERIMAAN PERAWAT TERHADAP ALAT PEMANTAU INFUS JARAK JAUH BERBASIS USABILITY TESTING Erlinda Muslim, Boy Nurtjahyo Moch., Maya Arlini, Anselma Basuki,
P-1
P-7
P-13
P-20
P-25
P-30
P-36
P-41
P-57
Q-1
Q-7
R-1
Tubagus Raihar Maqdisi, dan Tri Budi Setyaningsih PERANCANGAN ULANG PRODUK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN USER EXPERIENCE MENGGUNAKAN METODE GENEVA EMOTION WHEEL Kristiana Asih Damayanti, Meity Martaleo, Christian Ebbyanto Gunawan, dan Davin Manuel Sutanto PERANCANGAN APLIKASI WAYFINDING UNTUK KAMPUS IPB DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK USER EXPERIENCE Thedy Yogasara dan Stephanie Angkawijaya T. Work Organization APLIKASI ERGONOMI MIKRO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA MIKROBIOLOGI Rohmana dan Hennie Husniah PERHITUNGAN WAKTU KERJA EFEKTIF UNTUK PEKERJAAN TAMAN Nuruddin Kamil, Maria Anityasari, dan Anny Maryani U. Transport & Traffic Ergonomics PENGARUH KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA FISIK TERHADAP KELELAHAN KERJA PORTER APRON BANDARA AHMAD YANI Novie susanto, Ratna Purwaningsih, Rizki Ridha Illahi Makalah Finalis PEI Student Paper Challenge 2015 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BODY MASS INDEX DAN WAKTU ISTIRAHAT PADA AKTIVITAS JOGGING USIA 19-21 TAHUN Anugrah Nurhamid, Sakya Nabila Hapsari PERANCANGAN TONG SAMPAH YANG EFISIEN DAN INOVATIF Aditya Suprihadi Trijaya, Christian Oktavianus, Grace Natalia PERANCANGAN POSTUR KERJA YANG ERGONOMIS PADA OPERATOR JAHIT DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT Faesal Adam, Felix Pandan N. W., Sarsa Surya Rizkita PENGARUH PENGGUNAAN SOFTWARE ORACLE DENGAN BEBAN KERJA MENTAL PEKERJA ADMINISTRASI JNE Mitasya Susilo, Helena Allaitsi Muzakiroh, Tasya Pradipta INOVASI MEJA BANTAL (METAL) PRAKTIS Rinawati, Adi Prianto, Yakobus Joko Prakosa
S-1
S-9
S-15
T-1
U-1
SP-1 SP-6
SP-13
SP-18
PENERAPAN ERGONOMI MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DAN MENINGKATKAN KENYAMANAN SERTA PRODUKTIVITAS PADA WANITA PEMBUAT BANTEN DI GIANYAR-BALI I Dewa Ayu-Inten D.P.; Luh Made Indah S.H.A Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jl.PB Sudirman Denpasar-Bali-Indonesia (Email:
[email protected]) ABSTRAK Latar Belakang. Upacara keagamaan tidak dapat dipisahkan dari keseharian umat Hindu Bali. Membuat
Banten ; sebutan alat dan sarana persembahyangan , menjadi salah satu tradisi dalam pelaksanaan upacara keagamaan tersebut, khususnya dikerjakan oleh para wanita. Pelaksanaan kegiatan keagamaan bisa berbeda dari satu ke daerah lain, meskipun masih memiliki arti yang sama dan tujuan. Namun, ada beberapa masalah kesehatan timbul saat melakukan kegiatan atau dalam membuat sarana prasarana Banten tersebut. Keluhan muskuloskeletal karena postur tubuh yang buruk, duduk terlalu lama, serta penggunaan alat yang tidak sesuai dengan tubuh. Tentu saja, masalah ini akan memiliki dampak pada kemampuan seseorang dalam bekerja, dan kemudian mempengaruhi hasil pekerjaan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan ergonomi dalam mengurangi keluhan muskuloskeletal dan meningkatkan kenyamanan serta produktivitas pada wanita pembuat banten. Metodologi : Rancangan pada penelitian ini adalah penelitian eksprimental dengan rancangan sama subyek (treatment by subject design), dengan 20 orang subyek. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner NBM (Nordic Body Map) sebelum dan sesudah perbaikan sikap duduk, serta perubahan beberapa alat. Hasil : terjadi penurunan keluhan musculoskeletal sebanyak 77% (p<005). Kesimpulan : Pendekatan ergonomi tidak hanya dalam upacara keagamaan, tetapi juga dalam aspek kehidupan Bali seharihari, dimaksudkan untuk mendukung kapasitas kerja, produktivitas dan kesehatan pelaksananya. Kata kunci: Penerapan ergonomi, wanita pembuat Banten, keluhan muskuloskeletal 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia terkenal dengan beragam adat istiadat dan keunikan tradisi dari masing-masing daerahnya, begitu juga dengan Bali. Upacara keagamaan dengan tradisi adatnya tidak dapat dipisahkan dari keseharian umat Hindu Bali. Membuat alat dan sarana persembahyangan yang biasa disebut upakara serta Banten, menjadi salah satu tradisi dalam pelaksanaan upacara keagamaan tersebut. Tidak hanya penduduk pria, banyak juga alat serta sarana persembahyangan yang dikerjakan oleh para wanita. Namun, ada beberapa masalah kesehatan timbul saat melakukan ritual atau dalam membuat sarana prasarana Banten tersebut. Keluhan muskuloskeletal karena postur tubuh yang buruk, duduk terlalu lama, serta penggunaan alat yang tidak sesuai dengan tubuh. Tentu saja, masalah ini akan memiliki dampak pada kemampuan seseorang dalam bekerja, dan kemudian mempengaruhi hasil pekerjaan. Kejadian keluhan muskuloskeletal yang terkait dengan pekerjaan memang mengalami peningkatan akhir-akhir ini, terutama pada pekerja wanita. Seperti penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa para wanita memiliki risiko untuk menderita keluhan muskulskeletal terutama pada anggota gerak bagian atas (Strazdins L.& Bammer G., 2004). Sedangkan penelitian lain juga menyebutkan bahwa terjadinya keluhan musculoskeletal terkait dengan beberapa faktor, salah
satunya adalah pekerjaan (Malchaire, J. et al, 2001). Wanita memiliki risiko menderita keluhan musculoskeletal sama halnya dengan pria. Mengingat peranan wanita yang cukup besar tidak saja dalam rumah tangga tetapi juga di berbagai aspek kehidupan serta di masyarakat (Anonymous. 1997). Banyak kasus keluhan musculoskeletal seperti nyeri punggung, pinggang dan lainnya bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi tubuh dalam bekerja. Lebih dari 1 juta pekerja kehilangan jam kerjanya setiap tahun karena keluhan muskuloskeletal, hal tersebut berdampak pada berkurangnya produktivitas, kehilangan waktu kerja dan tentu saja biaya pengobatan yang cukup besar (WHO, 2010). Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Eropa menyatakan keluhan muskuloskeletal merupakan masalah terbesar di industri Proceeding Seminar Nasional dan Kongres PEI 2015 ISBN: 978-602-8817-72-1 Yogyakarta, 17-18 Nopember 2015 M-2 tekstil dimana dilaporkan 1 dari empat pekerja mengeluhkan adanya gangguan dengan tulang belakangnya dan 1 dari 5 pekerja mengeluhkan sakit pada ototnya serta keluhan musculoskeletal juga banyak diderita oleh pekerja wanita (European Agency for Safety and Health at Work, 2009). Menurut hasil studi Depkes tentang profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005, di Indonesia sekitar 40,5% dari 9.482 pekerja mengalami gangguan kesehatan yang terkait dengan pekerjaan, umumnya berupa penyakit muskuloskeletal sebanyak 16% (Depkes RI, 2007). Bagaimana dengan para wanita pembuat upakara Banten yang sehari-harinya bekerja dengan waktu yang tidak tentu tergantung dari permintaan. Dalam melakukan pekerjaannya para wanita pembuat Banten sering bekerja dalam posisi yang tidak ergonomis, serta ada beberapa menggunakan alat yang tidak sesuai. Muskuloskeletal Disorders (MSDs) merupakan kumpulan kondisi patologis yang dapat mempengaruhi fungsi normal dari sistem muskuloskeletal yang didalamnya mencakup sistem saraf, tendon, otot dan struktur penunjang. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh aktivitas saat melakukan kerja serta kondisi pekerjaan (NIOSH, 2015). Memang gangguan pada sistem musculoskeletal tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses baik itu dari terjadi akumulasi dari cedera ringan, atau besar secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama sehingga menimbulkan keluhan. Semua keluhan tersebut berakibat pada terbatasnya kemampuan anggota gerak khususnya dan tubuh umumnya sehingga mengganggu aktivitas kerja. Keluhan muskuloskeletal tentu saja dapat menurunkan kapasitas dalam bekerja, waktu kerja menjadi lebih lama sehingga produktivitas kerja pun menurun( Kroemer, 1994). METODOLOGI Jenis rancangan pada penelitian ini adalah penelitian eksprimental dengan rancangan sama subyek (treatment by subject design). Menggunakan 20 orang subyek, wanita, usia 20-40 tahun, bekerja sebagai pembuat banten. Dalam hal ini kelompok kontrol sekaligus menjadi subyek perlakuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner NBM (Nordic Body Map) sebelum dan sesudah perbaikan sikap. Subyek diberikan beberapa perlakuan seperti : 1. Perbaikan sikap duduk, awalnya duduk di lantai dengan kaki ditekuk, bersila, bersimpuh dan lainya menjadi duduk di kursi dengan sandaran serta meja dengan pijakan kaki. 2. Masing-masing subyek diberikan sok lengkap dengan bahan yang akan dikerjakan jadi tidak perlu meraih cukup jauh untuk mengambil bahan. 3. Memakai pisau yang kecil dan mudah di genggam saat akan memotong janur dan bahan lainnya.
4. Kepada subyek dianjurkan untuk melakukan peregangan setiap 15 menit bisa berupa berdiri sejenak, ataupun mengistirahatkan tangan dan kaki Semua perbaikan sikap tersebut dikerjakan selama setiap kali bekerja. Sedangkan untuk data post diambil dalam kurun waktu 3 minggu setelah pengambilan data pre atau sebelum perlakuan. Data akan diuji menggunakan uji paired-sample t test. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data sebelum dan sesudah sebagaimana dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1. Beda Rerata Keluhan Muskuloskeletal sebelum dan sesudah perlakuan (n= 20) Rerata keluhan T P Sebelum 18,285±5,98 24,758 0,00 Sesudah 4,351±4,31 Beda post-pre 14,285±3,053 Secara umum terjadi penurunan rerata keluhan muskuloskeletal sebanyak 77% dengan (p<0,05). Keluhan musculoskeletal merupakan keluhan yang terjadi pada bagian-bagian otot yang dirasakan mulai dari keluhan ringan hingga berat. Keluhan musk uloskeletal yang berhubungan dengan pekerjaan dapat terjadi bilamana terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan fisik kerja dan kemampuan fisik tubuh manusia (Grandjean, 1993; Bridger, 1995). Pada wanita pembuat banten, lebih banyak merasakan keluhan nyeri di bagian leher baik atas (46,6%) atau pun bawah (45%), punggung (46,6%) terutama bagian bawah hingga pinggang (46,6%), bokong (53%) serta sedikit pada tangan (28%) dan kaki terutama lutut (31%). Hal tersebut disebabkan oleh sikap kerja yang tidak baik seperti duduk dan membungkuk yang terlalu lama, posisi kaki yang tidak baik saat duduk dimana salah satu atau kedua kaki tertekuk dalam waktu yang lama yang berdampak pada aliran darah yang tidak lancar. Begitu juga dengan duduk tanpa sandaran sehingga menimbulkan kelelahan terutama pada punggung, pinggang atau bokong. Proceeding Seminar Nasional dan Kongres PEI 2015 ISBN: 978-602-8817-72-1 Yogyakarta, 17-18 Nopember 2015 M-3 Saat otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan keluhan bahkan kerusakan sendi, ligament dan tendon. Keluhan otot juga terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan yang disebabkan oleh pembebanan saat bekerja yang terlalu berat dengan durasi yang cukup lama. Keluhan pada otot skeletal yang dirasakan dengan intensitas nyeri yang berbeda-beda, dari nyeri yang ringan sampai nyeri yang sangat sakit (Grandjean, 1993; Bridger, 1995). Setelah dilakukan beberapa perbaikan terjadi penurunan keluhan pada subyek. Walaupun belum melakukan redesign kursi secara total yang sesuai dengan ukuran ketentuan ergonomi karena belum memungkinkan, namun perbaikan sikap duduk dari duduk dilantai berubah menjadi duduk dikursi selama bekerja, memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi para subyek. Pada wanita pembuat banten, merasakan keluhan nyeri di bagian leher baik atas turun menjadi (5%) atau pun bawah (5%), punggung (18%) bagian bawah hingga pinggang (15%), bokong (20%) serta sedikit pada tangan (3%) dan lutut (3%). Pada penggunaan pisau yang lebih kecil saat membuat sarana upakara, terdapat penurunan keluhan nyeri pada tangan. Keluhan nyeri pada leher disebabkan oleh adanya peningkatan tegangan pada otot leher karena duduk sambil menunduk dalam waktu yang lama saat bekerja. Postur yang salah menambah perubahan jaringan pada struktur tulang, ligamen, otot dan diperkirakan mempengaruhi
jaringan diskogenik kolumna spinalis. Berbagai jenis pekerjaan dapat mengakibatkan nyeri leher terutama selama bekerja dengan posisi tubuh yang salah sehingga membuat leher berada dalam posisi tertentu dalam jangka waktu lama (Guyton and Hall, 2008; Sri-Lestari, 2012). Keluhan nyeri bahu timbul karena melakukan aktifitas gerakan yang melibatkan sendi bahu, namun disisi lain posisi tangan yang tidak sesuai terlalu tinggi atau terlalu rendah juga dapat menimbulkan keluhan nyeri bahu. Posisi tersebut bila berlangsung secara terus-menerus akan menyebabkan terjadinya kelelahan pada otot bahu. Keluhan nyeri punggung disebabkan oleh ketegangan otot ataupun tekanan saraf karena postur tubuh yang tidak baik . Posisi punggung tidak ergonomis terlalu fleksi ke depan, atau memutar berlebih dapat mempengaruhi tulang belakang terutama pada daerah lumbal. Sikap punggung yang membungkuk atau menyamping dalam bekerja, duduk terlalu lama dan kurang ergonomis berisiko menyebabkan rasa tidak nyaman, kekakuan dan bahkan nyeri pada punggung (Da Costa and Viera, 2008; Guyton and Hall, 2007; Sri-Lestari, 2012). Disisi lain melakukan pekerjaan yang berulang (repetitive) pada saat membuat upakara banten dengan bagian yang detail sehingga membebani tangan, apalagi jika menggunakan pisau yang tidak sesuai. Dengan menggunakan alat yang sesuai dimana akan mudah digenggam, sehingga menghindari terjadinya kelelahan. Waktu kerja pun menjadi lebih cepat dan produk yang dihasilkan bisa lebih baik (Kroemer, 1994; Halender, 2006). Kurangnya waktu istirahat sejenak untuk memulihkan kondisi sesaat ketika melakukan pekerjaan, untuk melemaskan sejenak otot tubuh atau pun anggota gerak dari beban kerja sehingga tidak berlanjut pada kelelahan ataupun cedera. Dengan menerapkan waktu istirahat sejenak disela-sela bekerja dengan melakukan peregangan selama 10-15 menit dapat mencegah terjadinya kelelahan, melancarkan aliran darah, untuk mengantarkan nutrisi yang diperlukan serta membuang sisa metabolisme sehingga tidak berlanjut pada kekakuan ataupun keluhan otot lainnya (Connely, 2008; Irwanti-dewi, 2012). Nyeri adalah salah satu mekanisme perlindungan tubuh yang penting. Muskuloskeletal disorders dapat berupa keluhan yang ringgan hingga berat, atau masih dalam tahap akut ataupun kronis dimana telah berlangsung cukup lama. Keluhan yang dirasakan seperti kekakuan pada otot, nyeri serta bengkak pada sendi serta tanda peradangan lain seperti kemerahan, teraba panas, bahkan adanya gangguan yang lebih berat seperti cedera patah pada tulang, kehilangan daya koordinasi tangan. Seperti pada penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa dengan peregangan otot di sela pmbelajaran dapat mengurangi kelelahan pada siswa (Irwanti-dewi, 2012). Serta study lain juga mengatakan bahwa kerja dengan sikap ergonomis dalam memandikan bayi dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal pada bidan (Sri-Lestari, 2012). Keluhan muskuloskeletal terjadi karena otot menerima beban kerja fisik secara terus menerus (statis) dan berulang (repetitif) tanpa adanya waktu untuk relaksasi. Keluhan musculoskeletal juga terjadi karena sikap tubuh yang tidak alamiah, peregangan otot yang berlebihan. Menerapkan sikap kerja yang ergonomis membantu dalam mencegah segala keluhan atau cedera pada sistem tubuh. Tubuh yang bekerja dengan kapasitas kerja yang optimal tentu saja meningkatkan produktifitas. Pada akhir studi didapatkan produktifitas meningkat sebesar 45%, dihitung berdasarkan hasil akhir sarana banten yang dikerjakan oleh para pembuat banten dibandingkan dengan hasil awal sebelum dilakukan perbaikan.Proceeding Seminar Nasional dan Kongres PEI 2015 ISBN: 978-602-8817-72-1 Yogyakarta, 17-18 Nopember 2015
M-4 Gambar 1.a); b) Posisi subyek duduk dibawah Gambar 2. c); d) Posisi subyek duduk dikursi Gambar 3 Memotong janur dengan pisau kecil KESIMPULAN Penerapan ergonomi dapat menurunkan keluhan musculoskeletal sebanyak 77% pada wanita pembuat Banten serta meningkatkan produktivitas sebesar 45 %. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 1997. Neck Musculoskeletal Disorders:Evidence For Work Relatedness. Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors. NIOSH Publication no.97-141. Available at : http://www.cdc.gov/niosh/docs/97-141/ergotx6.html. Accessed on July 22 2010 Anonymous. 1997. Low-back Musculoskeletal Disorders:Evidence For Work Relatedness. Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors. NIOSH Publication no.97-141. Available at : http://www.cdc.gov/niosh/docs/97-141/ergotx6.html. Accessed on July 22 2010 Bridger, R.S. 1995. Introduction to Ergonomics. International editions. Singapore: Mc graw-Hill Book Co. Connely, D.M. 2008. Functional A)pproach Research. In Taylor,A.W & Johnson,MJ (eds) hysiology of Exercise and Healthy Aging. USA : Human Kinetic. P.122 Da Costa,B.R. and Viera,E.R. 2008. Stretching To Reduce Work-related Musculoskeletal Disorders. A Systematic Review. J.Rehabil Med 2008;40:321-328 Depkes RI., 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 31-8-2015 European Agency for Safety and Health at Work. 2011. Annual report 2010. http://osha.europa.eu/en/news/oshmail. assessed on 28 August 2015 Grandjean,E. 1993. Fitting the Task To the Man. 4 th Edt. Taylor & Francis Inc. London. Guyton and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta Helander,M.2006. A Guide To Human Factors And Ergonomics. Second Edition. Taylor and Francis. USA irwanti-dewi N.K.. 2012. Peregangan otot di Sela Pembelajaran Mengurangi Kebosanan, Kelelahan dan Keluhan Muskuloskeletal Peserta Didi Kelas X, SMK Pariwisata Triatma Jaya badung. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi. Universitas Widyatama Bandung. 13-14 November 2012. A-69 Kroemer,K.H.E. et al. 1994. Ergonomics How To Design For ease and Efficiency. Prentice-Haal International.USA Malchaire, J., Cock, N., & Vergracht, S. ,2001. Review of the factors associated with musculoskeletal problems in epidemiological studies. International archives of occupational and environmental health, 74(2), 79-90. Proceeding Seminar Nasional dan Kongres PEI 2015 ISBN: 978-602-8817-72-1 Yogyakarta, 17-18 Nopember 2015 M-5 Sri-Lestari.A., 2012. Kondisi Kerja Memandikan Bayi yang Ergonomi Menurunkan Beban Kerja dan Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal di Ruang Nifas. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi.
Universitas Widyatama Bandung. 13-14 November 2012. A-7 Strazdins, L., & Bammer, G. ,2004. Women, work and musculoskeletal health. Social science & medicine, 58(6), 997-1005. Tulaar ABM. 2008. Nyeri Punggung dan Leher. Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 5, Mei 2008 WHO. 2010. WHO Healthy Worplace framework and model : Background and supporting literature and practices. Switzerland