Bulletin Dwi Wulan Perwakilan BPKP Provinsi DIY
i II Edis 011 l2 Apri Paris Mini Media Komunikasi & Informasi Pegawai BPKP DIY
S
atu April, berbeda dari hari-hari sebelumnya menjadi meriah dengan adanya pelepasan balon berhadiah menandai dibukanya rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke 28 BPKP. Seluruh pegawai mengenakan pakaian olahraga dengan berbagai atribut berbeda tiap bidang/ bagian mewakili tema yang disampaikan, namun ada satu tema yang diusung bersama yaitu eco office dan go green di halaman gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi DIY, yang diikuti oleh seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi DIY. Dengan menjaga sportifitas dalam bertanding, kalah menang yang penting hepi, itulah symbol dalam setiap pertandingan. Adapun cabang olahraga yang di pertandingkan diantarannya volley putra/putri, tenis lapangan, bulutangkis putra/putri, tenis meja putra/putri, Futsal, Catur, Senam. Selain itu juga dilaksanakan family gathering yang diikuti oleh keluarga besar Perwakilan BPKP Provinsi DIY. Kemeriahan HUT BPKP tahun ini terasa semakin ramah dan hangat dengan “warna Kartini”. Karyawati dan Dharma Wanita Perwakilan BPKP Provinsi DIY tampil anggun dan memukau untuk merayakan hari Kartini pada tanggal 21 April sebagai rangkaian kegiatan dalam memepringati HUT BPKP. Peringatan hari kartini ini dimeriahkan dengan lomba masak nasi goreng, yang ikuti oleh para pejabat struktural, para pengendali teknis dan kasubag, dan para PFA dan Staf TU dengan mengenakan kostum dan topi layaknya chef dalam tema “Dengan Semangat Kartini Kita Songsong Hari Esok yang Lebih Baik.” Sebagai bagian dari rangkaian peringatan hari kartini dan bentuk penghor1
matan kepada kaum perempuan BAI (Badan Amalan Islam) Perwakilan BPKP Provinsi DIY pun tidak mau kalah, pengajian rutin bulanan kali ini mengundang penceramah perempuan, yang mengupas kedudukan perempuan dalam Islam. Akro-TU Edited : Agus Set-APD
Rubrik Tata Usaha
Dengan Tunjangan kinerja yang telah diterima BPKP diharapkan dapat mendorong semangat reformas brokrasi,yaitu dalam mewujudkan birokrasi pemerintah yang harus dikelola sesuai tata kelola pemerintahan yang baik dan professional , mengabdi pada kepentingan rakyat serta bekerja untuk memberikan pelayanan prima,transparan,akuntabel serta bebas KKN. Kepercayaan pemerintah kepada BPKP semakin meningkat dengan ditetapkannya Prof.Mardiasmo,Ak.,MBA., PhD. sebagai Ketua Tim Quality Assurance yang bertugas memastikan pelaksanaan reformasi birokrasi. Hal ini semakin memperkuat peran BPKP sebagai Pembina SPIP dan pengawal Penguatan Akuntabilitas Keuangan Negara sesuai PP nomor 60 Tahun 2008 dan Inpres nomor 4 tahun 2011. Sesuai Visi Reformasi Birokrasi yaitu menjadi pemerintahan kelas dunia dengan sasaran meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi,terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta meningkatnya kualitas pelayanan publik. Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan proses reformasi birokrasi secara bertahap dan berkelanjutan dan untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan yang professional telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi untuk BPKP Pusat dan di perwakilan atau unit mandiri eselon II dibentuk Tim Teknis Reformasi Birokrasi (REFOBI) Tingkat Perwakilan atau unit mandiri eselon II BPKP. Selanjutnya sebagai tindak lanjut hasil Raker REFOBI tanggal 12 s.d. 15 April 2011 dan persiapan pelaksanaanya di Perwakilan BPKP
Provinsi DIY telah dilakukan penyebaran informasi dan menanamkan pemahaman REFOBI kepada Tim Teknis REFOBI BPKP DIY terutama dalam rangka persiapan dan antisipatif yang diperlukan terhadap rencana evaluasi pelaksanaan REFOBI oleh Tim Independen dan Tim Quality Assurance REFOBI Nasional. Penilaian pelaksanaan REFOBI meliputi perencanaan dan pelaksanaan pada 8 Area perubahan yang meliputi Pola Pikir & Budaya Kerja,penataan peraturan perundangan,penataan dan penguatan organisasi,tata laksana,SDM Aparatur,Penguatan pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja serta Peningkatan Kualitas pelayanan Publik. Atas perencanaan dan pelaksanaan tersebut harus dapat menggambarkan Quick Win berupa perubahan atau keunggulan setelah dilakukannya REFOBI. 8 Area Perubahan yang dievaluasi tersebut meliputi 24 Sasaran/Target, 54 Indikator dan 176 Parameter. BPKP sebagai salah satu instansi yang telah melaksanakan reformasi birokrasi dan telah mendapat renumerasi berupa tunjangan Kinerja (TUKIN) sesuai Perpres Nomor 77 Tahun 2010 menyiapkan diri sebagai unit kerja yang siap untuk dilakukan evaluasi atas pelaksanaan REFOBI oleh Tim Independen dan 2
Tim Quality Assurance REFOBI Nasional sebagai konsekuensi atas remunerasi yang yang telah diterima BPKP meskipun hasilnya akan berpengaruh negatif/positif terhadap besarnya TUKIN, apabila hasilnya tidak menunjukkan ke arah yang lebih baik, bukan tidak mungkin tunjangan tersebut akan ditinjau kembali. Pada tahap pertama telah dilakukan Evaluasi di Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta I, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta II serta Pusdiklatwas BPKP. Sehubungan dengan hal tersebut diatas semua Insan BPKP siap mendorong TJP-TU pelaksanaan REFOBI.
Rubrik IPP
Audit Dana Pendidikan:
PPAUD
D
alam awal tahun, seperti biasa Bidang IPP penuh dengan tugas rutin untuk melaksanakan audit atas programprogram yang didanai pinjaman atau hibah dari luar negeri. Salah satu program bantuan luar negeri dalam bidang pendidikan yang dipercayakan kepada BPKP untuk mengauditnya adalah Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD). Istilah PAUD menjadi cukup populer beberapa tahun belakangan ini. Di sekitar tempat tinggal kita bermunculan PAUD-PAUD baru. Mendengar istilah PAUD gambaran kita langsung menuju pada pendidikan anak-anak sebelum mereka memasuki pendidikan Sekolah Dasar (SD) ataupun TK. Fakta sehubungan dengan audit mengenai PAUD ini ternyata cukup menarik. Pada tahun 1990, Indonesia menandatangani Deklarasi Dunia tentang Pendidikan Untuk Semua (Education for All Declaration) pada konferensi UNESCO di Thailand. Deklarasi ini menjadi komitmen bersama untuk menyediakan pendidikan dasar yang bermutu dan non diskriminatif. Hal ini sesuai juga dengan pasal 26 Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia bahwa” setiap orang berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan harus cuma-cuma, setidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikan dasar. Pendidikan dasar diperlukan untuk
menjaga perdamaian”. Tiga belas tahun setelah deklarasi tersebut Indonesia “baru” mengeluarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak atas pendidikan dasar bagi warga negara berusia 7 hingga 15 tahun. Pertanyaannya, anak-anak berusia kurang dari 7 tahun bagaimana pendidikannya, kenapa tidak masuk pendidikan dasar? Istilah pendidikan dasar seharusnya mulai berlaku mulai dari anak usia 0-18 tahun. Hal ini sesuai dengan “golden age” dari anak yaitu usia 0-9 tahun. Menurut Konvensi Anak, yang disebut anak yaitu berusia 0-18 tahun. Jadi faktanya pendidikan anak usia dini sebelum SD tidak masuk system pendidikan dasar formal sesuai UU Sisdiknas. Untuk memenuhi hak-hak pendidikan anak terutama berusia dini tersebut, masyarakat dan pemerintah pada akhirnya melaksanakan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Setiap kelurahan atau desa di seluruh Indonesia diharapkan dan didorong untuk memiliki minimal satu PAUD. PAUD ini merupakan alternatif pemenuhan hak pendidikan selain Taman KanakKanak dan Taman Pendidikan AlQuran (TPA). Karena tidak tercakup dalam UU Sisdiknas, PAUD ini masuk pendidikan non formal, yang meliputi PAUD, Tempat Penitipan 3
Anak (TPA), Play Group, maupun PAUD yang diselenggarakan bersama Posyandu. Pendidikan PAUD ini tidak memiliki kurikulum baku, namun menggunakan menu besar yang mencakup pendidikan moral dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Karena masuk pendidikan non formal, bisa dikatakan seluruh PAUD yang ada merupakan swadaya masyarakat. PAUD mengandalkan dana dari donatur ataupun iuran dari orang tua siswa meskipun relatif kecil. Hal ini sebenarnya tidak sesuai dengan konvensi hak anak untuk memperoleh pendidikan secara cuma-cuma. Lalu tanggung jawab pemerintah bagaimana? Departemen Pendidikan Nasional sebenarnya menyediakan dana untuk operasional PAUD. Namun dana yang ada ternyata tidak mencukupi kebutuhan operasional seluruh PAUD. Akhirnya dana tersebut dibagikan secara bergilir dengan cara pengajuan proposal oleh PAUD. Muchsin-IPP
PROFIL
In Memoriam
Mengenang
PRIJADI
Innalillahi wa innailaihi rojiun Pada tanggal 23 Maret 2011, keluarga besar Perwakilan BPKP Provinsi DIY berduka. Prijadi, pegawai Bagian Tata Usaha menghadap sang Pencipta pada usia 54 tahun di RS Panti Rapih Yogyakarta pada pukul 17.45 WIB, akibat penyakit ginjal yang dideritanya sejak tahun 2009. Menjelang HUT ke 28 BPKP tahun 2011 ini, tidak ada lagi supporter dari Bagian Tata Usaha yang selalu berteriak dengan lantang jika TU sedang bertanding. Candanya yang sangat lucu menambah meriahnya suasana pertandingan. Sosok pegawai yang tekun, mau belajar dan rajin membaca, mengantarkannya sebagai juara mengetik serta menjadi tempat bertanya tentang aturan kepegawaian. Sampai akhir hayatnya telah bekerja baik dan tanpa cacat selama 22 Tahun sehingga mendapat Piagam Penghargaan dari Presiden RI berupa Satyalancana Karya Satya X dan XX Tahun. Selamat jalan Mas Pri...... Semoga Allah melapangkan kuburmu, memberi cahaya di kuburanmu, mengampuni dosa-dosamu, dan memudahkan perjalananmu di sana. Amin. Akro–TU 4
Rubrik INVESTIGASI
Tips Sukses
Pemberi Keterangan Ahli Persidangan
K
ali ini kolom investigasi menampilkan tema baru tentang kiprah Bidang Investigasi dalam program anti korupsi, yaitu memberikan keterangan ahli. Berbeda dari penugasan lainnya, penugasan yang satu ini cukup menarik, namun juga menantang. Menarik karena auditor diminta oleh hakim memberikan keterangan berkaitan keahliannya dibidang auditing dan akuntansi. Menantang, karena dengan keterangan yang diberikan oleh ahli, akan memberikan kontribusi dalam upaya penegakan hukum memerangi korupsi di negeri ini. Berbagai kasus menjadi lebih jelas persoalannya dan memudahkan penegak hukum mengambil keputusan dalam menangani masalah korupsi. Pada dasarnya Hakim, ingin memperoleh keterangan yang jelas dan netral dari pihak yang ahli, khusus bagi auditor BPKP, keahlian dimaksud adalah keahlian di bidang auditing dan akuntansi. Pada umumnya hal ini dilakukan setelah adanya permintaan dari pengadilan. Agar dapat memberikan keterangan yang jelas dan gamblang, berikut tips -tips menjadi ahli di persidangan. Berani coba? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Berpakaianlah yang rapi Siap dan percaya diri Mengatakan kebenaran Menjaga kontak mata Meminta pertanyaan jangan terlalu panjang mudah dimengerti Berbicara tenang dan tidak tergesagesa Menjelaskan konsep dengan sederhana Bersahabat dan ramah Segera membetulkan pernyataan yang salah Berbicara dengan jelas dan lantang Tidak terlalu sering menggunakan jargon-jargon professional Menjawab hanya yang ditanyakan Jangan berhubungan secara lisan dengan pengacara Jangan mencoba melucu Gunakan grafik atau visual bila itu membantu Jangan sering membuka catatan Aturlah dokumen sehingga mudah dicari 5
18. Jangan gagap/ ragu 19. Jika tidak tahu, jangan sok tahu 20. Jangan memandang ruangan, lantai, atau langit-langit 21. Jangan pernah marah walaupun pengacara menyerang 22. Bersikap Jujur PNJ-Inv Edited : Agus Set-APD
In
Rubrik AKUNTAN NEGARA
formasi merupakan hal yang sangat penting terutama bagi pimpinan dalam setiap tingka-
tan. Tersedianya informasi yang cepat, tepat, dan akurat yang dikoordinasikan melalui suatu sistem informasi berbasis komputer menjadi kata kunci bagi manajemen dalam peningkatan mutu kegiatan, pengambilan keputusan, dan meningkatkan kinerja perusahaan. Tanpa sistem informasi berbasis komputer, arus informasi dari bawah ke atas dan sebaliknya menjadi lambat. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PDAM adalah salah satu produk unggulan BPKP khususnya Deputi Akuntan Negara. SIA PDAM yang dikembangkan oleh BPKP terdiri dari 4 subsistem: Subsistem Billing, Persediaan, Aktiva Tetap, dan Akuntansi/Pembukuan. Masing-masing dapat berdiri sendiri atau diintegrasikan sehingga menjadi sebuah sistem yang utuh dan efektif. Namun untuk menjadi sebuah sistem yang utuh sangat dipengaruhi oleh faktor kesiapan SDM dan proses bisnis yang memadai. Kesiapan SDM berupa koordinasi yang baik antar petugas dalam menjalankan prosedur dan proses bisnis di masing-masing bagian, dibutuhkan komitmen tinggi untuk menjalankan proses SIA secara teratur, periodik dan sesuai ketentuan. SIA PDAM dikembangkan BPKP dengan mengacu pada ketentuan Akuntansi yang berlaku umum serta Keputusan Menteri Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000, untuk mendukung dan memperkuat pengendalian intern PDAM. Pengembang SIA PDAM adalah programmer di BPKP Pusat. Perwakilan sebagai mentor PDAM
dalam menjalankan aplikasi SIA PDAM dan memastikan program dapat dijalankan dengan baik. Perwakilan BPKP Provinsi DIY telah mengimplementasikan SIA PDAM sejak tahun 2008. Saat ini 9 dari 10 PDAM dibawah binaan Perwakilan BPKP DIY telah menggunakan SIA PDAM. Seperti halnya Sistem Informasi berbasis komputer lainnya, SIA PDAM selalu bergerak dinamis mengalami perkembangan menuju kesempurnaan. Baik pengembangan programmer maupun atas dasar permintaan layanan menu baru dari pengguna. Menu aplikasi SIA PDAM sangat dipengaruhi oleh proses bisnis perusahaan serta karakteristik
masing-masing perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya. Perbedaan sub menu antara PDAM satu dengan yang lain terkait dengan perbedaan karakteristik masingmasing PDAM. Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi DIY selalu berusaha untuk memberikan layanan prima terhadap berbagai kebutuhan pengguna dalam aplikasi SIA PDAM. Sangat diharapkan SIA PDAM tidak hanya menjadi alat untuk membantu manajemen dalam mempercepat proses informasi namun juga dapat menjadi penggerak (enabler) dalam peningkatan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. HT Wahyu-AN
1.
TIRTA MARTA
YOGYAKARTA
√
Billing Syste m -
2.
TIRTA SUKOWATI
SRAGEN
√
√
-
-
3.
TIRTA HANDAYANI
GUNUNGKIDUL
√
-
√
-
4.
KULONPROGO
KULONPROGO
√
√
√
-
5.
KARANGANYAR
KARANGANYAR
√
√
√
-
6.
SLEMAN
SLEMAN
√
√
-
-
7.
BANYUMAS
BANYUMAS
√
√
√
√
8.
PURWOREJO
PURWOREJO
√
√
√
-
9.
KLATEN
KLATEN
√
-
-
-
10
BANTUL
BANTUL
N o
Nama PDAM
6
Kab/Kota
Akun tansi
Persediaan
Aktiva Tetap
√
-
Data PDAM dan implementasi SIA PDAM
Rubrik APD Berpijak pada PP nomor 60 tahun 2008 tentang SPIP, menjadikan BPKP sebagai pembina SPIP di seluruh kementerian/ lembaga termasuk pemda. Pengendalian intern yang memadai merupakan prasayarat mencapai pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. Dari kacamata akuntansi/ keuangan daerah, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah itu terwujud dari penyajian laporan keuangan daerah yang wajar tanpa pengecualian (WTP).
Pemda sebagai pihak pengemban amanah menyelenggarakan pemerintahan di daerah guna melayani masyarakat, wajib menyampaikan laporan keuangannya sebagai pertanggungjawaban atas seluruh keuangan daerah yang telah digunakan. Oleh karena itu, opini WTP adalah mutlak bagi pemda. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemda agar dapat menyajikan laporan keuangan tahunan yang baik untuk mendapatkan opini WTP. Begitu juga dengan BPKP yang jauh sebelum terbitnya PP 60 tahun 2008 telah berupaya membantu pemerintah dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan.
Bak gayung bersambut, upaya ini semakin dirasa penting bagi pemerintah dan pemda agar dapat menyajikan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Guna mempermudah penyajian laporan keuangan yang baik, BPKP menawarkan sistem/ aplikasi yang dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). Bertempat di ruang kelas lantai 3 Kantor Perwakilan BPKP DIY dilakukan pelatihan penggunaan Aplikasi SIMDA Keuangan dan BMD, Senin (28/3) diikuti 40 orang pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DIY dengan narasumber dari BPKP Pusat. Materi meliputi 7
cara instalasi, pengoperasiannya, proses perencanaan hingga Akuntansi dan pelaporannya, serta materi mengenai SIMDA Barang Milik Daerah (BMD). Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DIY, Bambang Setiawan, dalam sambutannya mengatakan, walaupun Perwakilan BPKP Provinsi DIY termasuk dua perwakilan terakhir yang menyelenggarakan pelatihan SIMDA, namun tidak menyurutkan semangat para pegawai untuk mempelajari aplikasi SIMDA. Walaupun terlambat, masih lebih baik daripada tidak sama sekali. Setelah mengikuti pelatihan ini, PFA/PFU di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DIY diharapkan mampu melakukan sosialisasi dan pendampingan implementasi SIMDA di seluruh pemda se Provinsi DIY. Dari 6 pemda di wilayah Provinsi DIY, belum satupun yang menerapkan aplikasi SIMDA secara penuh. Aplikasi SIMDA telah teruji keandalannya di beberapa daerah yang telah mengimplementasikannya. Pendampingan implementasi SIMDA juga merupakan salah satu keandalan lainnya. Dapat dilihat pada Pemerintah Kab. Sleman yang telah menggunakan Aplikasi dari konsultan lain, sampai dengan pelatihan ini dilaksanakan belum menyelesaikan penyusunan LK tahun 2010. Dengan SIMDA pelaksanaan reviu LKPD dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Hendro NS-APD
Seputar Jogja
berburu
Gerabah, Keramik, dan Kuliner
S
di
alah satu sentra industri kerajinan yang selama ini sudah dikenal luas adalah daerah Kasongan Bantul. Daerah tersebut menjadi desa wisata andalan yang ada di Kabupaten Bantul yang berada di Jalan Bantul km 5,6. Selama ini daerah Kasongan memang identik dengan kerajinan dalam bentuk keramik dan gerabah, dan merupakan sentra industri kerajinan keramik/ gerabah paling besar di Yogyakarta. Sebagian besar masyarakat Kasongan memang bermata pencaharian sebagai pengrajin keramik dan telah menghasilkan berbagai macam produk mulai dari dari guci, jambangan, vas bunga, patung hewan, tempat lilin, dll. Pangsa pasar produk keramik yang ada di Kasongan hampir delapan puluh persen luar negeri, antara lain
Kasongan
Sentra Gerabah Kasongan
ke Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, dll. Dalam perkembangannya Desa Kasongan, yang dulu menjadi tempat produksi, kini berkembang menjadi tempat pemasaran setelah berdiri kios-kios. Para pengrajin kasongan mampu meningkatkan taraf hidup mereka dengan memproduksi bahan mentah menjadi sebuah hasil karya yang bernilai. Dengan kreativitas dan inovatif yang mereka miliki, para pengrajin mampu melakukan perubahan bentuk yang lebih bervariasi dan menarik dengan harga yang bervariatif pula. Salah satu produk yang cukup terkenal dan menjadi primadona di sentra keramik Kasongan adalah sepasang patung pengantin dalam posisi duduk berdampingan. Patung ini dikenal dengan nama Loro Blonyo. Patung ini diadopsi dari sepasang patung pengantin milik Kraton Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa, Loro berarti dua atau sepasang, sementara Blonyo berarti dirias melalui prosesi pemandian dan didandani. Produk tersebut banyak disukai wisatawan mancanegara dengan memesan khusus berbagai bentuk seperti penari, pemain gitar, peragawati dan lain sebagainya. Pakaiannya pun tidak lagi memakai adat Jawa, selain mengadopsi pakaian khas beberapa negara, yang paling banyak memakai motif Bali dan Thailand, bahkan patung prajurit teracota dapat dijumpai di sini. Beberapa galeri keramik sekarang telah menjual sepasang patung unik ini yang terus diproduksi dengan beberapa bentuk dan model yang berbeda-beda.
Ayam Goreng Mbah Cemplung,Kasongan
Selain sebagai pusat Industri kerajinan keramik/ gerabah, di kawasan ini juga ada tempat makan yang enak yaitu ayam goreng Mbah Cemplung. Lokasinya di desa Sendang Semanggi yang juga tempat tirakat pada malam Jumat atau Malam Selasa Kliwon. Menuju ke tempat ini yang jauhnya kira kira 8 km dari pusat kota Jogja. Kombinasi sambel yang pedas dan nasi yang mengepul membuat makan lebih bernafsu. Selain ayam, adanya hanya tempe goreng. Tidak ada sayur, hanya irisan ketimun, daun kemangi dan rebusan daun kenikir menambah nikmatnya ayam goreng Mbah Cemplung ini. Sambalnya pedas maknyus, dan ada 2 pilihan, sambal bawang cabe rawit dan sambal matang. Warungnya cukup sederhana, dan sudah berusaha sejak tahun 1977. Mbah
Cemplung sudah meninggal 5 tahun lalu, dan usahanya diteruskan oleh keluarganya. Warung ayam goreng Mbah Cemplung buka dari jam 8 pagi hingga jam 6 sore dan setiap hari Jum’at tutup. Harga ayam per potong Rp 11.000 - Rp 15.000. Untuk kesana, pergi ke Kasongan, dan masuk kedalam kira-kira 1 km. Ada tugu belok kanan, dan terus saja. Setelah mesjid, ada lagi tugu dan belok kanan. Beberapa ratus meter, akan terlihat gapura penunjuk. Tapi sebaiknya anda tanya saja penduduk supaya tidak nyasar. Win-TU 8
Pemenang tak pernah takut, Penakut tidak pernah menang
TIPS
Oleh karenanya mustahil bagi penakut dan pemilik jiwa pesimis yang baru melihat rintangan saja dianggapnya sebagai kesulitan akan mampu menjadi pemenang. Jika memandang rintangan saja sudah penuh ketakutan bagaimana mungkin dia bisa melewati rintangan dan menjadi pemenang. Justru pemenang yang sejati adalah pemenang yang menganggap rintangan dan hambatan dalam mencapai kesuksesan adalah tantangan. Tantangan yang justru memberikan semangat dan keberanian serta keyakinan bahwa semua rintangan pasti dapat terlewatkan. Jika demikian, bagaimana mungkin seorang pemenang memiliki ketakutan terhadap rintangan, justru mereka menganggap rintangan adalah hal yang menyenangkan, karena mereka berkeyakinan bahwa ketika mereka Jalan menuju kemenangan seperti halnya menemukan rintangan dan hambatan dalam menuju ke sebuah puncak pegunungan. Dalam menuju kesuksesan, maka mereka telah berada di perjalanan kita akan melewati batuan yang jalan yang benar dan tidak salah jalan. Karena terjal. Mungkin kita menemukan bukit yang sekali lagi tidak pernah ada jalan yang instan curam, atau bahkan kita akan bertemu dengan menuju kesuksesan. macan. Yang pasti menuju sebuah puncak kesuksesan memiliki tantangan dan Namun bukan berarti Pemenang tidak punya rasa membutuhkan keberanian untuk takut. Karena bagi Pemenang cukuplah rasa takut menghadapinya. Jika kita mengatakan sedang hanya kepada Tuhan, dengan sebuah harapan menuju kemenangan namun jalan yang kita rasa takutnya kepada Tuhan akan membawanya lewati ternyata lapang, atau bahkan datar merasa semakin dekat kepadaNya. Kalau sudah seperti jalan tol yang panjang, mestinya kita demikian maka Tuhan akan semakin sayang. Dan waspada jangan-jangan kita telah salah jalan. Tuhan akan memberinya petunjuk dan kekuatan Sejarah membuktikan, tidak pernah ada jalan untuk tetap tabah dan semakin semangat instan menuju kesuksesan atau kemenangan. menghadapi segala tantangan. Diperlukan perjuangan, keyakinan, keseriusan, Semoga kita senantiasa berkeyakinan untuk dan pengorbanan agar kita tetap konsisten dan menjadi sang Pemenang. semangat hingga mencapai kemenangan di puncak kesuksesan. Ris—TU
Dalam sebuah pepatah yang sarat makna, kita diajarkan bahwa betapa Pemenang membutuhkan keberanian yang besar. Hanya mereka yang memiliki keberanian besar yang pantas menjadi pemenang. Karena betapa banyak rintangan dan halangan untuk menjadi pemenang.
9
RUBRIK KHUSUS TAWA Enteng Mangkel’ake
Rasan-Rasan Lik Min (Rasmin) Obrolan khas djogja antara Lik Parmin (pemilik Angkringan yang berada di sebelah kantor bepekape djogja) dengan sohibnya kang waluyo (pelanggan tetap angkringan)
“Chaiyya-Chaiyya......” Waluyo
: Esuk-esuk lha koq uwis nglamun bae..... ana apa lik?
Lik Min
: Walaah....wa....wal......teko-teko ora salammualaikum.... Aku ki ora nglamun je..... (srrruuupppp....nyruput kopi pait)
Waluyo
: Ora nglamun piye lik, lha soko adohan kethok koyo wong kelangan bojo bae......jane ana apa lik....? (karo lirak-lirik nek ono tempe goreng po tlembuk goreng)
Waluyo
: O...o... kaya briptu norman camaru? piye to lik..... (klemat-klemut mangan tempe goreng...)
Lik Min
: Yo kui....negoro sing kucinta iki bisa aman dan damai...plus ora ono korupsi to wal !!!
Waluyo
: Opo hubungane politikus, pejabat karo briptu norman...?
Lik Min
: Lha gawean sampingane dadi artis, diundang rono rene, khan honore gedhe, dadi rasah korupsi duwite negoro to wal !!!
Waluyo
: ....nek dipikir-pikir yo ono benere lho Lik!!! (karo kukur-kukur sirah....) Lho nek ora ono korupsi, njur poro penegak hukum kerjone opo Lik? (kukur-kukur sirah maneh....)
Lik Min
: He...he...he...kerjone yo podho nonton briptu norman njoged chaiyyachaiyya ning tipi, wal...!!!
Waluyo
: (kukur-kukur sirah, bingung...karo ngengetke gedung kantor sebelahe angkringan Lik Parmin) Ide: sam kidid suga 0411 10
11
Warta dalam GAMBAR Tim Redaksi ParMin Pengarah: Kepala Perwakilan BPKP Prov. DIY
Seribu Gaya Sejuta Tawa Aksi seputar kegiatan olah raga dalam rangkaian peringatan HUT ke 28 BPKP
Kontributor Ahli: Para Kepala Bidang/ Bagian Perwakilan BPKP Prov. DIY Pemimpin Redaksi: Risparanto, Agus Setiawan, Wakil Pemimpin Redaksi : Ayi R, Niken KW Redaksi Pelaksana : M. Rizal, Heru M, Mariadi, Agus Taruno Redaktur : M. Sahid, Gunawan, Ak, Deni Erwanto, Bambang KW, Hendro N, Ariesanti Responden : Ratna W, HT Wahyu S, Rachmad D, Imam Y, Anjar, Evie FS, Andi SN, F. Rina S, M. Muhsin, Didik Agus, Kartika A Administrasi & Dokumentasi : Rosa, Ojah, Wiwin Kartunis : Didik Agus S Desain & Tata Letak : Rosa Fotografi & Reporter: Ojah Alamat Redaksi : Perwakilan BPKP Provinsi DIY Jl. Parangtritis KM 5,5 Yogyakarta 55187 Telp (0274) 385324, 385323 Fax : (0274) 415984 Email :
[email protected]
12