PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TEMU ILMIAH REUMATOLOGI PADA DIVISI REUMATOLOGI IPD FKUI/RSCM JAKARTA
Manfaluthi AMIK BSI Tangerang Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1, Jl. Letnan Sutopo BSD Serpong, Tangerang Selatan
ABSTRAK Dalam era komputerisasi seperti ini dibutuhkan pelayanan yang cepat dalam segala bidang tidak terkecuali dalam hal penerimaan peserta didik baru. Agar mempercepat dalam penginputan maupun pengolahan data calon peserta didik baru, maka diperlukan sebuah aplikasi yang membantu mempermudah dalam pengolahan data. Sistem Informasi Pengolahan Data Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Islamiyah Widodaren Ngawi ini menampilkan menu informasi pendaftaran, input identitas diri, nilai skhun, serta menu pencabutan bagi siswa yang tidak lolos dalam seleksi. Dengan adanya sistem penerimaan peserta didik pada SMP Islamiyah Widodaren Ngawi ini diharapkan dapat mempermudah dalam penginputan dan pengolahan data serta pelaporannya. Sehingga dapat mempercepat proses pendaftaran dan meningkatkan pelayanan, sehingga waktu yang digunakan dapat lebih efektif. Saat ini sistem pendaftaran temu ilmiah reumatologi masih menggunakan sistem yang konvensional, dimana peserta temu ilmiah reumatologi harus datang langsung untuk mendaftar kepada petugas.Dengan pertimbangan diatas maka diperlukan sesuatu yang dapat menyelesaikan semua kendala, khususnya dalam pelaksanaan pendaftaran temu ilmiah reumatologi yaitu dengan merancang sistem informasi pendaftaran temu ilmiah berbasis web, sehingga akan memberikan banyak kemudahan-kemudahan dalam melakukan kegiatan, terutama peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini yang ada di luar Jakarta, dapat melakukan pendaftaran secara online.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Pendaftaran, Reumatologi
I.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dapat memenuhi berbagai aktifitas dan kebutuhan manusia, komputer mampu memberikan efektifitas kehidupan yang baik bagi manusia, selain itu dengan adanya komputer seseorang mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Teknologi sekarang ini yaitu teknologi internet yang mempunyai keistimewaan untuk mengetahui informasi di belahan dunia lain tanpa terhalang oleh adanya jarak, waktu dan tempat. Marzuqi (2013:1) Dalam era komputerisasi seperti ini dibutuhkan pelayanan yang cepat dalam segala bidang tidak terkecuali dalam hal penerimaan
peserta didik baru. Agar mempercepat dalam penginputan maupun pengolahan data calon peserta didik baru, maka diperlukan sebuah aplikasi yang membantu mempermudah dalam pengolahan data. Sistem Informasi Pengolahan Data Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Islamiyah Widodaren Ngawi ini menampilkan menu informasi pendaftaran, input identitas diri, nilai skhun, serta menu pencabutan bagi siswa yang tidak lolos dalam seleksi. Dengan adanya sistem penerimaan peserta didik pada SMP Islamiyah Widodaren Ngawi ini diharapkan dapat mempermudah dalam penginputan dan pengolahan data serta pelaporannya. Sehingga dapat mempercepat proses pendaftaran dan meningkatkan pelayanan, sehingga waktu yang digunakan dapat lebih efektif. Saat ini sistem pendaftaran temu ilmiah reumatologi masih menggunakan sistem 53
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
yang konvensional, dimana peserta temu ilmiah reumatologi harus datang langsung untuk mendaftar kepada petugas. Dengan pertimbangan diatas maka diperlukan sesuatu yang dapat menyelesaikan semua kendala, khususnya dalam pelaksanaan pendaftaran temu ilmiah reumatologi yaitu dengan merancang sistem informasi pendaftaran temu ilmiah berbasis web, sehingga akan memberikan banyak kemudahan-kemudahan dalam melakukan kegiatan, terutama peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini yang ada di luar Jakarta, dapat melakukan pendaftaran secara online. Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah sistem pendaftaran peserta temu ilmiah reumatologi secara online, sehingga memudahkan peserta dalam melakukan pendaftaran tanpa datang langsung ke lokasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Ramadhani (2012:133) proses penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad Tegal selama ini dilakukan secara manual atau sudah terkomputerisasi tetapi menggunakan Microsoft Office Excel, yang memungkinkan masih banyak kekurangan data dan terjadinya kesalahan dalam penghitungan nilai tes, serta pengumuman hasil penerimaan yang hanya di informasikan melalui papan pengumuman sekolah. Menurut Rahayu, dkk (2012:2) merancang sebuah sistem informasi berbasis web sebagai media atau sarana informasi penerimaan peserta didik baru khususnya di SMAN 14 Garut guna mempercepat proses pekerjaan, selain itu dengan adanya sistem ini diharapkan dapat Memberikan informasi kepada masyarakat syarat-syarat masuk ke SMAN 14 Garut, maka dengan adanya PPDB online informasi dapat diterima oleh masyarakat dengan cepat. Dapat mengakomodasi kebutuhan dalam mempemudah dan mempercepat kinerja petugas pendaftaran pendaftaran peserta didik baru dalam mengelola data pendaftar, dengan demikian waktu antri pendaftaran pada sistem ini dapat diminimalkan. A.
WATERFALL
Dalam perancangan sistem informasi pendaftaran secara online ini, peneliti menggunakan salah satu model perancangan 54
sebuahsistem yaitu modelwaterfall.Menurut Pressman(2010:39) “waterfall adalahmodel klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software”. Penjelasan dari tahap-tahap yang ada pada model waterfall ini sebagai berikut: 1. Perancangan Sistem (system engineering) Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware dan database. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition. 2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis) Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut. 3. Perancangan (Design) Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: Struktur data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antar muka pemakai 4. Pengkodean (Coding) Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain yang telah dirancang harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. 5. Pengujian (Testing) Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian ini dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
6.
B.
statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan (Maintenance) Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen. UML (Unified Modelling Language)
Menurut Munawar (2005a:17) “UML(Unified Modelling Language) adalah satu alat bantu yang sering digunakan di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Menurut Nugroho (2011:119) “UML(Unified Modelling Language) adalahbahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturanaturan bisnis”.UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic behaviour dan model management. 1. Use Case Diagram Menurut Munawar (2005b:63) “Use case adalah deskripsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.” Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Hal yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan, dan
merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. 2. Activity Diagram Menurut Munawar (2005c:110) “Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus”. Activitydiagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalurjalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas.Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu, digambarkan dengan simbol belah ketupat. Untuk mengilustrasikan proses paralel (fork and join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Aktivity diagram dapat dibagi menjadi beberapa objectswimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. 3. Component Diagram Menurut Munawar (2005d:119) “Component Diagram adalah bagan fisik dari sebuah sistem karena menetap di komputer bukan dibenak para analis. Komponen bisa berupa table, file, file exe dan lain-lain.” Sebuah komponen bisa mengakses service yang ada pada komponen yang lain. Komponen ini menyediakan service tersebut di sebut export interface sedangkan yang mengasksesnya disebut import interface. Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantara komponen. Komponen piranti lunak adalah modul berisi kode, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, 55
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponenkomponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. 4. Deployment Diagram Menurut Munawar (2005e:125) “Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian hardware.” Bagian hadware adalah node yaitu nama untuk semua jenis sumber komputasi. Ada dua tipe node yaitu processor dan device.Processor adalah node yang bisa mengeksekusi sebuah komponen sedangkan device tidak.Device adalah perangkat keras seperti printer, monitor dan perangkat keras. Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. C.
Relasi, hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. 4. Indicator Type a. Indicator Type Associative Object Berfungsi sebagai suatu objek dan suatu relationship. b. Indicator Type Supertipe Terdiri dari suatu object dan satu sub kategori atau lebih yang dihubungkan dengan satu relationship yang tidak bernama. 5. Cardinality Ratio atau Mapping Cardinality, Cardinality Ratio adalah menjelaskan hubungan batasan jumlah keterlambatan satu entity lainya atau banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang lain melalui relationship. Jenis Cardinality Ratio : a. Satu ke Satu (One to One) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan satu entitas himpunan entitas B.
ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Yakub (2012:60) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak”. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. Komponen-komponen yang terdapat didalam Entity Relationship Model : 1. Entiti, merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitiini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. 2. Atribut, setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain.
56
3.
Gambar : II.1 Kardinalitas Relasi One to One b. Satu ke banyak (one to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar : II.2 Kardinalitas Relasi One to Many
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
c. Banyak ke Satu (Many to One) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A
a.
b.
Total Participation, yaitu keberadaan suatu entity tergantung pada hubunganya dengan entity lain. Di dalam E-R di gambarkan dengan dua garis penghubung antar entity dengan relationship. Partial Participation, yaitu keberadaan suatu entity tidak bergantung pada hubungan dengan entity lain.
III. METODE PENELITIAN 1. Gambar : II.3 Kardinalitas Relasi Many to One d.
Banyak ke banyak (many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.
3.
Gambar : II.4 Kardinalitas Relasi Many to Many 6.
7.
Derajat Relationship Derajat Relationship menyatakan jumlah entity yang berpatisipasi di dalam suatu relationship. a. Unary degree (derajat satu) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk satu entity. b. Binary degree (derajat dua) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk dua buah entity. c. Ternary degree (derajat tiga) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk tiga atau lebih entity. Participation Constraint Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubunganya dengan entity lain.
A.
Observasi Melakukan pengamatan secara langsung mengenai proses pendaftaran peserta temu ilmiah reumatologi mulai dari proses pendaftaran peserta, proses pembayaran, proses penyerahan kartu peserta sampai proses registrasi ulang peserta temu ilmiah sebagai dasar di dalam penyusunan penelitian ini Wawancara Peneliti melakukan wawancara kepada petugas yang mengurus pendaftaran peserta, dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pendafataran peserta. Studi Pustaka Peneliti ini ditunjang orang beberapa buku-buku yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas serta catatan-catatan kuliah dan penunjang lainnya. Pada metode ini peneliti mendapat banyak bahan masukan tentang bagaimana merancang atau mengembangkan suatu sistem informasi pendaftaran secara online. HASIL DAN PENELITIAN
PEMBAHASAN
1.
Tahap Analisis Sistem informasi pendaftaran ini mempunyai 3 macam halaman yaitu halaman publish, halaman member dan halaman admin. Berikut spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem informasi pendaftarn ini : Halaman Publish : A1. Publish hanya dapat melihat semua informasi yang ada di dalam web ini dan tidak dapat melakukan login untuk melakukan pendaftaran. A2. Publish dapat mendaftar sebagai member. 57
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
A3. Publish dapat melakukan login. Halamam Member : B1. Member dapat melakukan pendaftaran sebagai member. B1. Member dapat melakukan pendaftaran peserta. B2. Member dapat melihat data peserta yang telah didaftarkan. B3. Member dapat melihat jumlah tagihan yang harus dibayar. B4. Member dapat melakukan konfirmasi pembayaran. 2. a.
Use Case Diagram Use Case Diagram Halaman Publish
Use case name Requiretment Goal
Pre-Conditions
Post-Conditions
Failed end Condition
uc Pendaftaran peserta halaman publish
Tampil Latar Belakang Acara
Tampil Struktur Panitia
Tampil tempat acara
«include»«include» «include» Pilih Beranda
Tampil Lokakarya
Pilih Profil
Sea Level Use Case
Tampil simposium
«include» Pilih Susunan Acara
«include»
Primary Actors Main Flow/Basic Path
Tampil kursus reumatologi dasar
«include» Pilih Biaya Acara
Temu Ilmiah Reumatologi Publish
Pilih Agenda
Pilih Dow nload
Pilih Galeri Foto
Fi sh Level Usecase
Pilih Pendaftaran
«include»
Pilih Album
PIlih Hubungi Kami «include»
Masukkan Data
«include» «include»
«include»
Tampil Cara Pendaftaran Form Login
Daftar Member «include» Masukkan Data Member «include» Masukkan User dan Passw ord
Gambar III.1. Use Case Diagram Halaman Member Tabel III.1. Deskripsi Use Case Diagram Halaman Publish
Invariant
Halaman Publish A1-A3 Publish dapat melihat semua informasi yang ada di website Publish mengetahui situs dari sistem pendaftaran online Publis dapat melakukan pendaftaran member dan melakukan login kemudian mendaftarkan peserta Publis tidakdapat melakukan pendaftaran peserta Publish 1. Publish dapat melihat semua informasi yang ada di sistem pendaftaran. 2. Publish dapat melakukan pendaftaran member. 3. Publish dapat melakukan login sebagai member -
b. Use Case Diagram Halaman Member uc Pendaftaran Peserta Halaman Member
Biodata Member «i ncl ude»
Daftar Member
Ubah Passw ord
Passw ord Baru «i ncl ude»
«extend» Login
Dow nload Materi Acara
«extend»
Biodata Peserta
«extend»
«extend»
«i ncl ude»
Pendaftaran Peserta
Edit
«extend»
«extend»
«extend»
Lihat Data Peserta «extend»
Cetak Kartu Nama
«extend» Lihat List Tagihan Pembayaran
Fi sh Level Usecase
Konfirmasi Pembayaran Member «i ncl ude» Tambah Sea Level Usecase
Edit
Logout «i ncl ude» «extend»
Cetak
«extend»
Form Konfirmasi Pembayaran «extend»
Delete
Gambar III.2. Use Case Diagram Halaman Member Tabel III.2. Deskripsi Use Case Diagram Halaman Member Use case name Halaman Member Requiretment B1-B4 Goal Member dapat melakukan pendaftaran peserta melalui website 58
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
Pre-Conditions
Post-Conditions
Failed end Condition Primary Actors Main Flow/Basic Path
Invariant
Member dapat mengetahui cara pendaftaran di sub menu cara pendaftaran Member dapat mendaftarkan pesrta yang ingin didaftarkan Member tidak dapat mendaftarkan peserta yang ingin didaftarkan Member 4. Member dapat melakukan login sebagai member 5. Member dapat melakukan pendaftarn peserta 6. Member dapat melihat list peserta yang didaftarkan 7. Member dapat melihat tagihan pembayaran sesuai peserta yang didaftarkan 8. Member dapat melakukan konfirmasi pembayaran. 9. Member dapat mencetak kartu nama 10.Member dapat mencetak kwitansi pembayaran -
Gambar III.3. Activity Diagram Pendaftaran Member b.
Activity Diagram Login Member
act Login Member Member
Sistem
Buka Brow ser
Pilih Halaman Login Member
Input Username dan Passw ord
User Name dan Passw ord salah
Kirim Username dan Passw ord
Terima data Login
Masuk Halaman Member
Username dan Passw ord benar
Logout
Tutup Brow ser
Gambar III.4. Activity Diagram Login Member c.
Activity Diagram Pendaftaran Peserta
act Input Pendaftaran Peserta M ember
Sistem
Buka Brow ser
M asuk Halaman Login M ember
M asukkan Username dan Passw ord
Kirim data login
Username dan Passw ord salah
Terima data login
User Name dan Passw ord benar
M asuk Halaman M ember
Pilih M enu Pendaftaran Peserta
Input lagi
Data tidak v alid dan tidak lengkap
M asukkan biodata peserta
Kirim data peserta
Terima data peserta
Data v alid dan lengkap
Konfirmasi Data tersimpan
Tidak input lagi
Simpan data Peserta
Logout
Tutup brow ser
3. Activity Diagram a. Activity Diagram Pendaftaran Member act Daftar member Member
Gambar III.5. Activity Diagram Pendaftaran Peserta d. Activity Diagram Data Peserta Member
Sistem
Membuka Brow ser
Masuk menu daftar member
Data tidak v alid / lengkap
Input Data Member
Kirim data member
Terima email detail account
Terima data member
Konfirmasi telah terdaftar dan Kirim email
Tutup Brow ser
59
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
erd ERD Pendaftaran Peserta
act Lihat Data Peserta Member
Sistem
sponsor alamat
telp
status
email
username_member
contact
institusi
foto
Buka Browser
identitas
gelar
password
id_kursus nama_peserta
Masuk halaman login member
nama_lengkap username_member gender
Masukkan Username dan password
Username dan Password salah
tanggal
Kirim data login
1
M
Peserta
Mendaftarkan
email
Member
close
Terima data login
no_telp 1
id_peserta
level Melakukan
1
Username dan password benar
Masuk Halaman Member
foto blokir
id_konfirmasi Terima perintah tampil data peserta
id_kursus
Memilih
Pilih Menu Data Peserta
dibaca
1
username_member
Konfirmasi username Tampil data peserta
Kirim data peserta
nama judul
Logout
1
isi_kursus
bank_pemilik bayar
id_kategori Kursus
Tutup browser
M
pemilik
Memiliki
headline
email norekening
tag
1
telepon
jam
bank_tujuan
alamat Membuat
tanggal
Gambar III.6.
tanggal 1
hari
Activity Diagram Data Peserta Member
id_kategori
nama_kategori
judul_seo 1
harga_kursus
username
gambar 1
4.
Users
Database
Membuat
Kategori
1
username
kategori_seo
aktif
Desain database adalah salah satu tahapan awal dalam membanguan suatu basis data, tahapan dalam membuat basis data biasanya membuat tabel-tabel yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data, pada pembuatan data perlu didefinisikan relasi antara tabel-tabel tersebut. Entity Relationship Diagrammerupakan sebuah diagram yang digunakan untuk merancang hubungan antar tabel-tabel dalam basis data. ERD yang ada pada sistem ini sebagai berikut:
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Entity Relationship Diagram
A.
foto password level id_sesion
blokir
nama_lengkap no_telp email
Gambar III.7. Entity Relationship Diagram
KESIMPULAN
Penerapan sistem informasi pendaftaran ini bertujuan untuk meminimalisir waktu, biaya dan mempermudah penyampaian informasi. Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu : 1. Dikarenakan keunggulan dan kemudahan dalam pemakaian, PHP dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan utama dalam pembuatan aplikasi berbasis web. 2. MySQL sebagai server database untuk aplikasi PHP. Kemudahannya dalam integrasi ke berbagai aplikasi web 60
PARADIGMA VOL. XVII. September 2015
3.
4.
5.
6.
B.
(terutama PHP) cukup membantu dalam pengembangan sistem informasi pendaftaran secara online. Sistem informasi pendaftaran ini dapat diakses dari mana saja, kapan saja melalui jaringan internet. Sebagai salah satu cara mempromosikanacara Temu Ilmiah Reumatologi kepada masyarakatluar. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesmanajemen pengolahan informasi. Administrator dalam hal ini TU bertugas untuk manajemen website informasi pendaftaran seperti membuat, menjaga dan mengupdate website, bekerja sama dan mensupport anggota lain dalam maintainingwebsite, membuat website lebih ramah dan mudah (users friendly), memastikan server website tetap hidup, kualitas dan stylewebsite dalam sistem. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi web yang telah dibuat hendaknya dioperasikan secara baik dan benar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Mencoba menampilkan di beberapa browser yang berbeda untuk melihat kekompatibilitasnya. 3. Melakukan update berkala untuk data yang sudah ketinggalan seperti agenda. 4. Pemakai komputer (user) lebih mengutamakan pengetahuan tentang hardware dan software secara seimbang. Dalam membantu kelancaran penerapan teknologi komputer serta paham tentang teknologi berbasis internet serta teknologi client server. 5. Untuk meningkatkan kinerja serta untuk mengembangkan aplikasi ini maka sebaiknya diadakan pengembangan aplikasi mulai dari tampilan halaman web sampai dengan maintenance-nya. 6. Pada periode tertentu perlu adanya pengecekan data kembali untuk menjaga segala kemungkinan timbulnya kelemahan.
V.
DAFTAR PUSTAKA
Diki Budi Rahayu, Erwin Gunadhi, Partono. 2012. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Barbasis Web (Studi Kasus Di SMA Negeri Garut 14 Garut). http://jurnal.sttgarut.ac.id. ISSN: 2302-7339 Vol. 09 No. 27 2012 Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Nur Hasan Marzuqi. 2013. Sistem Single User Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis PHP (Studi Kasus Di Sekolah Menegah Pertama Islamiyah Widodaren Ngawi). http://seruniid.unsa.ac.id. ISSN: 2302-1136 FTI UNSA Vol 2 No 1 – Maret 2013 Nurul Azizah Yaoma Ramadhani. 2012. Pembangunan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Kejuruan AlIrsyad Tegal). http://ijcss.unsa.ac.id. ISSN: 1979-9330 FTI UNSA Vol. 10 No. 1 – Februari 2012 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
61