Ringkasan Paper Nama Kelompok
: Agung Firmansyah (120500007X), Muhammad Ilman Akbar (1205000622) : 316
Judul Paper Penulis Sumber Tahun
Research Models in Information System Prashant Palvia, Vishal Midha, Praveen Pinjani Communication of the Association for Information System (Volume 17, 2006) 1042-1063 2006
Pendahuluan Model penelitian memiliki kegunaan yang besar dalam menentukan arah penelitian ilmiah. Meskipun demikian, hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada panduan untuk peneliti tentang bagaimana cara membangun sebuah model penelitian. Model, Teori, dan Framework Tujuan penelitian adalah untuk mencari data-data yang penting, bukan keseluruhan data. Model penelitian dapat dinyatakan sebagai cara menjelaskan hubungan berbagai macam persoalan yang dihadapi selama penelitian seperti: mental, fisik, dan verbal. Model penelitian harus dibangun berdasarkan teori. Akan tetapi karena tidak ada teori yang diterima secara universal maka peneliti biasnya menggunakan framework selama bekerja. Framework, dalam keadaan “tanpa teori” berguna untuk mengatur permasalahan yang rumit, mencari hubungan antar tiap bagian, dan memperkirakan hal-hal apa saja yang perlu diteliti atau dikembangkan di kemudian hari. Bagi seorang peneliti, bagaimana cara membangun konsep-konsep teori dan menampilkan konsep tersebut adalah hal yang penting. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kemudahan model untuk dipahami pembaca. Oleh karena itu, paper ini bertujuan mencari tahu bagaimana sebaiknya sebuah model penelitian direpresentasikan. Jenis Model Penelitian Terdapat dua klasifikasi model penelitian secara umum: Descriptive Research Model (D), didefinisikan sebagai model paling minimum yang menjelaskan permasalahan penelitian beserta variabel-variabel penelitiannya, tanpa menjelaskan hubungan antar variabel tersebut, serta Prescriptive Research Model (P), didefinisikan sebagai model penelitian yang lebih kompleks dibandingkan (D), seringkali berbentuk visual, dan menggambarkan hubungan implisit maupun eksplisit antar variabel penelitian. Penulis paper ini menampilkan 11 kategori model penelitian. Ringkasan model penelitian tersebut beserta klasifikasi modelnya (D/P) terdapat pada tabel 1 berikut ini, beserta gambar visualisasinya dengan nomor yang berhubungan pada picture 1 hingga 11. Tabel 1. Model-model Penelitian
No 0 1 2
Model Penelitian No Model Listing of Variables (D)
Deskripsi Singkat Tidak menggunakan model penelitian Hanya menampilkan deskripsi variabel penelitian Listing of Variables and Levels Menampilkan juga tingkatan variabel penelitian (D) © Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
3
6
Listing of variables and implicit relationships (D/P) Simple Influence Diagram- 2 tier (P) Multi-Tier Influence Diagram (P) Temporal Influence Diagram (P)
7
Simple Grid (D/P)
8
Complex Grid (D/P)
9
Venn-Diagram (D/P)
10
Mathematical Model (P)
11
Combination of above (D/P)
4 5
Menampilkan hubungan antar variabel secara implisit Bentuk diagram hubungan antar variabel, hanya terdiri dari dua level variabel Diagram dengan jumlah level variabel lebih banyak dari dua Menunjukkan hubungan waktu antara beberapa variabel. Satu kejadian tidak mungkin terjadi sebelum kejadian sebelumnya dilaksanakan Menunjukkan efek dari dua independen variabel, menunjukkan perbandingan karakteristik Perluasan dari simple grid, dengan variabel berjumlah tiga atau lebih Penjelasan atau hubungan antar variabel digambarkan dalam diagram Venn (matematika) Menggunakan fungsi atau persamaan matematika untuk menggambarkan hubungan antar berbagai variabel Kombinasi dari dua atau lebih model penelitian
© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
Metode Penelitian Penulis mengumpulkan data dari artikel-artikel dari jurnal-jurnal MIS terkemuka. Model penelitian yang digunakan pada setipa artikel tersebut merupakan anggota dari 11 model yang sudah penulis sebutkan sebelumnya. Penulis juga melakukan identifikasi dan klasifikasi topik untuk tiap artikel. Hasil klasifikasi tersebut dapat dilihat di tabel 2. Tabel 2. Hasil Klasifikasi Topik, sumber: Research Models in Information System
Penulis juga mengusulkan beberapa topik pengembangan IT di masa depan untuk topiktopik yang tidak terdaftar pada tabel 2. Sebagai informasi tambahan, penulis juga mengidentifikasi metodotologi yang digunakan pada setipa artikel. Metodologi-metodologi tersebut bisa dilihat pada tabel 3.
© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
Tabel 3. Metodologi yang Digunakan, sumber: Research Models in Information System
Paper ini ditulis oleh tiga mahasiswa doktoral. Untuk kepentingan keseragaman dan mengurangi ambiguitas maka penulis dilatih dalam pelatihan penggunaan metode penulisan yang merupakan bagian dari kuliah seminar. Reliabilitas antar penulis dikalkulasi dalam dua tahap. Tahap pertama, tiga penulis secara individu membuat ringkasan dari 50 artikel. Hasil tes reliabilitas tahap satu bisa dilihat pada tabel 4 yang melingkupi topic (S) dan metodologi (M). Pada tahap kedua, tiga penulis secara individu membuat ringkasan untuk 25 artikel lainnya. Di antara tahap pertama dan kedua para penulis berdiskusi mengenai hasil tes reliabilitas pertama dan melakukan beberapa kesepakatan mengenai ruang lingkup, pemaknaan, dan lain sebagainya. Hasil tes reliabilitas tahap dua bisa dilihat pada tabel 5.
© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
Tabel 4. Hasil Tes Tahap Pertama, sumber: Research Models in Information System
Tabel 5. Hasil Tes Tahap Kedua, sumber: Research Models in Information System
Hasil Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil bahwa 78,5% dari seluruh artikel memiliki model penelitian, sedangkan 21,5%-nya tidak mengandung model penelitian. Model penelitian yang paling banyak digunakan dalam artikel-artikel ilmiah tersebut adalah MultiTier Influence Diagram (34,9%), sedangkan artikel tanpa model sama sekali menempati urutan kedua. Frekuensi-frekuensi model penelitian selengkapnya dijelaskan pada tabel 6. Tabel 6. Frekuensi Model Penelitian
Berdasarkan jurnal ilmiah, sebagian besar jurnal lebih cenderung menggunakan model MultiTier Influence Diagram. Jurnal yang menggunakan model tersebut adalah MISQ, I&M, JMIS, DS, ISR. Jurnal CACM cenderung tidak menggunakan model penelitian, dengan model Multi© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas
Tier Influence Diagram tetap ada di urutan nomor dua model penelitian yang paling digunakan dalam CACM. MS cenderung menggunakan model penelitian Mathematical Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dikotomi dalam penelitian-penelitian di bidang IS. Sekitar satu pertiga artikel tidak memiliki model penelitian, karena diperkirakan meneliti tentang tren dan inovasi di bidang IT. Tren berdasarkan jurnal ilmiah juga membantu peneliti untuk memasukkan artikel ilmiahnya di jurnal-jurnal tertentu. Sebagai contoh, CACM cenderung terhadap artikel yang tidak mengandung model atau Multi-Tier Influence Diagram, karena CACM fokus terhadap praktisi. Berdasarkan metodologi penelitian, didapatkan beberapa hasil menarik. Salah satunya, banyak (22,7%) dari artikel-artikel dengan “no model” berisi analisis spekulasi/komentar, tanpa mengandung data-data. Artikel yang menggunakan metodologi penelitian survey paling banyak menggunakan model penelitian Listing of Variables. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh sifat deskriptif dari survey. Kemudian, artikel dengan metodologi survey juga terlihat yang paling banyak menggunakan model Multi-Tier Influence Diagram. Selain itu, kebanyakan model penelitian menggunakan survey sebagai metodologi penelitiannya. Hasil ini dapat dijelaskan karena survey adalah metodologi penelitian yang paling populer dalam bidang IS.
© Agung Firmansyah dan Muhammad Ilman Akbar 2009. GNU Free Document License Silakan menggandakan artikel ini secara bebas